KARAKTERISTIK UMUM VIRUS 1. Istilah dan Definisi dalam Virologi Definisi dan istilah dalam virologi Virologi adalah: Ilmu yang mempelajari virus dan penyakit virus. (dorland hal 1183). Virion adalah partikel virus lengkap, di temukan di luar sel dan mampu bertahan hidup dalam bentuk kristal serta menginfeksi sel hidup. Virion terdiri dari: capsid dan nukleoid (dorland hal 1183) Capsid adalah: variasi protein yang melindungi asam nukleat virus tersusun dari struktural dan capsomer . (dorland hal 176) Nukleoid adalah: salah satu yang merupakan hasil pemecahan asam nukleat oleh nuklease. (dorland hal 767). Capsomer adalah: unit morfologis capsid virus. (dorland hal 176) Coat adalah: tunika, membran atau jaringan yang menutup atau melapisi suatu bagian atau organ. (dorland hal 235). Envelope adalah: 1. Membran atau struktur yang menyelubungi, pada virologi yang di sebut peplos. 2. Lapisan yang membungkus capsid dan biasanya di sertai paling sedikit sebagian sel hospes.( Dorland hal 389).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KARAKTERISTIK UMUM VIRUS
1. Istilah dan Definisi dalam Virologi
Definisi dan istilah dalam virologi
Virologi adalah: Ilmu yang mempelajari virus dan penyakit virus. (dorland
hal 1183).
Virion adalah partikel virus lengkap, di temukan di luar sel dan mampu
bertahan hidup dalam bentuk kristal serta menginfeksi sel hidup.
Virion terdiri dari: capsid dan nukleoid (dorland hal 1183)
Capsid adalah: variasi protein yang melindungi asam nukleat virus tersusun
dari struktural dan capsomer . (dorland hal 176)
Nukleoid adalah: salah satu yang merupakan hasil pemecahan asam nukleat
oleh nuklease. (dorland hal 767).
Capsomer adalah: unit morfologis capsid virus. (dorland hal 176)
Coat adalah: tunika, membran atau jaringan yang menutup atau melapisi
suatu bagian atau organ. (dorland hal 235).
Envelope adalah: 1. Membran atau struktur yang menyelubungi, pada
virologi yang di sebut peplos. 2. Lapisan yang membungkus capsid dan
biasanya di sertai paling sedikit sebagian sel hospes.( Dorland hal 389).
2. Asal evolusioner Virus
Virus merupakan mikroorganisme yang terlalu kecil untuk dapat dilihat
dibawah mikroskop blas dan tidak dapat dibiakkan diluar inangnya. Oleh karena
itu sekalipun virus telah lama dikenal sebagai penyebab penyakit , virus belum
dapat dipelajaridengan baik sebelum abad ke duapuluh. Walaupun demikian,
beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus telah digambarkan beberapa abad
yang lalu, misalnya pada tahun 400SM. Aristoteles menemukan penyakit rabies,
yaitu penyakit virus yang menyerang binatang yang pertama kali ditemukan.
Pada tahun 1886. Adolf Meyer menemukan bahwa tobacco mosaic disease
(TDM), dapat menyerang tanaman, namun mikroorganisme penyebab penyakit
pada tanaman tersebut tidak dapat dibiakkan dalam media perbenihan.
Keberadaan virus sebagai penyebab sebagai penyebab penyakit baru
diketahui pada akhir abad ke 19, dimana pada tahun 1892 Dimitri Iwanoski,
seorang ahli bakteriologi Rusia melaporkan penularan infeksi oleh filtrat
saringan bakteri pada tembakau yang menyebabkan penyakit mosaik pada
tanaman tembakau. Pada tahun 1898 Martinus Beijerink menyatakan bahwa
penyebab infeksi pada filtran yang bebas bakteri tersebut adalah hidup dan tidak
berbentuk partikel, yang kemudian diberi nama contagium vivum fluidum . Pada
tahun 1930an, para ilmuan mulai menyebut bahan tersebut dengan istilah virus
yang dalam bahasa latin berarti racun. Namun demikian virus masih tetap
menjadi misteri, sampai pada tahun 1935 ketika Wendel Stanley, seorang ahli
kimia dari Amerika berhasil mengisolasitobaccomosaic virus, yang kemudian
memurnikannya sehingga dapat dipelajari sifat-sifat kimia dan struktur vitus.
Luria dan Anderson pada tahun 1942, serta Williams dan Wyckoff pada
tahun 1944, menggunakan mikroskop elektron untukmempelajari morfologi
virus. Pada tahun 1928 Rivers menyatakan bahwa untuk membiakkan virus
diperlukan sel hidup, sedangkan, Good Pasteur dan Burner, membiakan virus
poliomyelitis dalam biakan sel kera.
Dengan pesatnya perkembangna teknik biologi molekular pada tahun
19801n dan tahun1990an, berbagai penemuan baru dalam bidang virologi terus
terjadi, antra lain dengan ditemukannya beberapa jenis virus baru yang
menyerang manusia antara lain Human Immunodeficiencyal Virus (HIV), Virus
hepatitis c, Virus sars, Hanta Virus Sin Nombre dan lain-lain. Namun demikian,
masih banyak kendala yang dihadapi untuk memecahkan persoalan-persoalan
yang diakibatkan oleh infeksi virus. Kesulitan dalam menegakkan diagnosis
penyakit infeksi yang diebabkan oleh virus, karena berbagai virus sulit
diidentifikasi dengan metode konvensional dan memerlukan pengembangan
metode yang lebih sensitif dan akurat.
Sifat-sifat virus
Virus adalah parasit intra selular, berukuran sangat kecil yang dapat
menginfeksi sel organisme hidup. Virus merupakan mikroorganisme terkecil dengan
diameter antara 20nm-300nm. Virus hanya dapat dilihat dibawah mikroskop elektron.
Ukuran virus jauh lebih kecil di bandingkan bakteri. Beberapa virus yang besar kira-
kira sama degan ukuran bakteri yang terkecil seperti mikoplasma, rickettsia dan
klamida.
Pernyataaan bahwa virus merupakan suatu organisme hidup sering
menimbulkan kontroversi, karena organisme hidup diartikan sebagai suatu proses yang
sangat komplex yang dihasilkan oleh aktifitas berbagai protein yang dikode oleh asam
nukleat. Materi genetik yang terdiri dari asam nukleat pada sel hidup, selalu aktif setiap
saat. Karena virus merupakan materi yang inert diluar sel hospes, maka dalam keadaan
tersebut virus tidak di anggap sebagai organisme hidup. Akan tetapi, begitu virus dapat
masuk ke dalam sel hospes, maka asam nukleat virus akan aktif sehingga virus dapat
berkembang biak. Pada kondisi ini virus merupakan organisme hidup yang
bermultiplikasi dan memperbanyak diri dalam sel hospes yang terinfeksi. Dalam sudut
pandang klinik virus merupakan mikroorganisme hidup yang mampu menginfeksi sel
hospes sebagaimana mikroorganisme lainnya seperti bakteri, jamur dan paarasit.
Karena sifat-sifat virus berbeda dengan mikroorganisme patogen lain nya maka virus
disebut sebagai parasit intra selular obligat yang mutlak membutuhkan sel hidup
sebagai tempat untuk multiplikasinya. Namun kedua sifat tersebut memiliki kemiripan
dengan sifat bakteri tertentu yaitu rickettsia
Sifat-sifat spesifik virus sebagai berikut
1. Virus hanya memiliki satu tipe asam nukleat yaitu RNA atau DNA saja, tidak
memiliki keduanya sekaligus
2. Struktur terdiri dari pembungkus (kapsul) yang melindungi asam nukleat, beberapa
jenis virus juga mempunyai selubung yang terdiri dari lipit, protein dan karbohidrat
3. Virus tidak memiliki informasi genetik sistem Lipman untuk sintesis energi.
4. Virus bermultiplikasi di dalam sel hidup, dengan menggunakan sistem reproduksi
yang dimiliki oleh sel hospes.
5. Asam nukleat virus dengan mudah dapat dipindahkan ke dalam sel hidup lain nya.
3. Struktur Virus
Struktur partikel virus lengkap yang disebut virion terdiri dari inti asam nukleat
yang dikelilingi oleh lapisan protein yang disebut kapsid dengan atau tanpa
selubung diluar kapsid.
Asam Nukleat
Tidak sebagaiana prokariotik dan eukariotik yang mengelilingi asam
nukleat yang terdiri dari DNA dan RNA, virus hanya memiliki satu jenis
asam nukleat saja, yaitu DNA atau RNA dan tidak pernah memiliki
keduaya. Asam nukleat virus dapat dapat dalam bentuk untai tunggal
atau untai ganda. Berdasarka sruktur asam nukleatnya virus dapat
digolongkan menjadi :
1. Virus yang mengandug DNA untai ganda
2. Virus yang mengandung DNA untai tunggal
3. Vrus yang mengandung RNA untai ganda
4. Virus yang mengandung RNA untai Tunggal
Kapsid dan Kapsomer
Asam nukleat virus dikelilingi oleh mantel protein yang disebut kapsid.
Setiap kapsid terdiri dari sub unit protein yang disebut dengan kapsomer. Dalam
beberapa virus protein penyusun kapsomer terdiri dari satu jenis poli peptida,
sedangkan yang lainnya terdiri dari beberapa jenis polipeptida yang tergantung
pada jenis virusnya. Kapsomer dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Kaosid melindungi asam nukleat dari pengaruh ekstra seluler,
mempermudah proses penempelan pada sel hospes dan dapat pula berfungsi
pada proses penembusan kedalam sel. Untuk melindungi asam nukleat, molekul
polipoeptida tersusun sedemikian rupa sehingga berbentuk simetris. Berdasarkan
simetri kapsidnya ini bentuk virus dikenal dengan simetri heliks dan simetri
ikosa hedral.
Pada bentuk simetri heliks, asam nukleat yang memanjang dikelilingi
oleh protein yang tersusun seperti spiral. Jenis virus yang mempunyai struktur
heliks ini antara lain adalah virus rabies dan virus ebola. Sedangkan bentuk
simetri ikosahedral adalah bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama
sisi. Bentuk ini mempunyai aksis rotasi ganda yang jumlah kapsomernya dapat
dihitung dengan rumus tertentu, misalnya picorna virus mempunyai 60
kapsomer,herpes virus mempunyai 162 kapsomer dan adeno virus mempunyai
152 kapsomer.
Beberapa jenis virus terutama virus yang menyerang bakteri mempunyai
struktur yang kompleks. Salah satu virus yang mempunyai bentuk kompleks
adalah bakteriofaga. Beberapa bakteriofaga mempunyai kapsid dan struktur
lainnya yang terikat pada kapsid.
Selubung atau envelope
Pada beberapa jenis virus protein kapsid diselubungi dengan selubung
(selubung enpelope) yang umumnya terdiri dari kombinasi lipida, protein dan
karbohidrat. Pada selubung virus kadang kala terdapat tonjolan atau spikes yang
terdiri dari kompleks karbohidrat dan protein. Beberapa jenis virus misalnya
virus influenza dapat mengaglutinasi sel darah merah melalui ikatan antara
spikes dengan hemoglobin. Virus yang kapsidnya tidak diselubungi oleh
envelope disebut dengan non envelopevirus. Kapsid dari virus yang tidak
berselubung ini melindungi asam nukleat dari enzim nuklease dan membantu
perlekatan virus pada sel yang akan diinfeksi.
4. Klasifikasi virus dan taksonomi virus
KLASIFIKASI VIRUS
Dasar Klasifikasi
Sifat – sifat berikut digunakan sebagai dasar klasifikasi virus. Cara mengkarakterisasi
virus dapat berubah dengan cepat.
1. Morfologi virion (ukuran, bentuk, jenis simetri, ada atau tidaknya peplomer dan
ada/tidaknya membran).
2. Sifat Genom, jenis asam nukleat (DNA atau RNA), untaian (tunggal atau ganda)
\, linear atau sirkuler, sense (positif atau negatif, ambisense ), segmen (jumlah
atau ukuran), sekuens nukleotida, kandungan G + C, sifat khusus.
3. Sifat fisiokimiawi, massa molekuler, buoyant density, stabilitas pH, stabilitas
termal, khususnya eter dan deterjen.
4. Sifat protein virus, jumlah, ukuran, dan aktivitas fungsional protein struktural
dan nonstruktural, asam amino,modifikasi,
5. Organisasi dan replikasi, urutan gen.
6. Sifat antigenic
7. Sifat biologis, kisaran pejamu alami, cara penularan, hubungan dengan vektor,
patologi dll.
SISTEM UNIVERSAL TAKSONOMI VIRUS
Telah dipisahkan virus dibagi dalam kelompok besar, Famili, berdasarkan morfologi
virion, struktur genom, dan cara replikasi. Nama family harus berakhiran viridae. Ada
kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan genus berbeda antar satu famili dengan
famili yang lain. Nama genus memiliki akhiran virus (Poxviridae, Herpesviridae,
Parvoviridae, Paromyxoviridae), telah dibuat pengelompokkan yang lebih besar,
subgfamili.
TINJAUAN MENGENAI VIRUS YANG MENGANDUNG DNA
A. Parvovirus, virus-virus yang berukuran sangat kecil dengan ukuran partikel
sebesar 18-26 nm. Genomnya merupakan DNA untai-tunggal, linear, partikel –
pertikel memiliki simetri kubik tetapi tidak berselubung, perakitan kapsid
terjadi di dalam nucleus sel yang terinfeksi. Porvovirus bereplikasi secara
autonomy, virus satelit terkait-adeno bersifat defektif, memerlukan bantuan
adenovirus atau herpesviru untuk keberadaannya.
B. Polymovirus, virus kecil berukuran (45 nm) tak berselubung, stabil-panas,
genomnya DNA untai-ganda sirkular, memiliki siklus pertumbuhan yang
lambat, memacu sintesis DNA sel, bereplikasi di dalam nucleus.
C. Papillomavirus, anggota family Papovaviridae. Mirip dengan polymavirus
dalam beberapa aspek, tetapi memiliki genom yang lebih besar dan ukuran
partikel yang lebih besar, dikenal sebagai virus ‘kutil’ beberapa penyebab
kanker pada genitalia manusia.
D. Adenovirus, berukuran sedang, tak berselubung yang memiliki simetri kubik.
Henomnya berupa DNA untao ganda, linear. Replikasi di dalm nucleus
E. Hepadnavirus, virus kecil yang mengandung molekul DNA untai-ganda
sirkular. DNA dalam partikel virus memiliki satu untai-tunggal yang besar.
F. Herpes virus, family besar virus. Dikelilingi selbung yang mengandung lipid.
Genomnya DNA untai-ganda linear. Virion mengandung lebih banyak protein.
G. Poxvirus, virus ovoid atau bervebtuk bata dan berukuran besar. Struktur
partikelnya kompleks dengan selubung mengandung lipid. Genomnya
merupakan DNA untai-ganda linear, berikatan secara kovalen.
Tinjauan mengenai Virus yang Mengandung RNA
A. Picornavirus, virus berukuran kecil, resisten terhadap eter dan simetri kubik.
Genom RNA merupakan untai-tunggal dan sense-positif .
B. Astrovirus, memiliki ukuran yang serupa dengan picorna virus, tetapi
partikelnya memperlihatkan bentuk bintang yang khas pada permukaan mereka.