PROPOSAL A. Judul Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham Syariah (Studi pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index) B. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang meiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan wadah yang menjembatani antara pihak yang berkelebihan dana (Investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (Emiten). Bagi pihak yang berkelebihan dana dapat menanamkan modal dengan harapan memperoleh hasil (return) sedangkan bagi pihak yang membutuhkan dana dapat mengeluarkan surat berharga yang akan diperjualbelikan di pasar modal sehingga mereka dapat memanfaatkan dana tersebut untuk aktifitas 1
38
Embed
ririyantika.files.wordpress.com€¦ · Web viewAnalisis Pengaruh Return On Asset ... dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham Syariah (Studi pada Perusahaan yang Listing
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROPOSAL
A. Judul
Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan
Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham Syariah (Studi pada
Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index)
B. Latar Belakang Masalah
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang meiliki kelebihan
dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan wadah yang
menjembatani antara pihak yang berkelebihan dana (Investor) dengan pihak
yang membutuhkan dana (Emiten). Bagi pihak yang berkelebihan dana dapat
menanamkan modal dengan harapan memperoleh hasil (return) sedangkan
bagi pihak yang membutuhkan dana dapat mengeluarkan surat berharga yang
akan diperjualbelikan di pasar modal sehingga mereka dapat memanfaatkan
dana tersebut untuk aktifitas perusahaan tanpa harus menunggu tersedianya
dana dari operasional perusahaan. Pasar modal juga sebagai salah satu
alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang
bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas dan diversifikasi
investasi.1
Seiring dengan berkembangnya perekonomian dibidang bisnis syariah
membuat masyarakat semakin bergairah untuk melakukan aktifitas ekonomi
1 Tjiptono Darmadji - Hendry M. Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia Edisi 2 : Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta : Salemba Empat, 2006, hlm. 3
1
yang berbasis syariah. Dengan adanya kondisi tersebut maka perlu
diadakannya pengembangan pada pasar modal yang berbasis syariah untuk
meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan investasi di pasar modal.
Pasar modal syariah telah berkembang di berbagai negara, baik di negara
yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti negara di kawasan
Timur Tengah, Indonesia, Malaysia, maupun negara yang mayoritas
penduduknya non muslim seperti Inggris dan Jerman.2 Perkembangan pasar
modal syariah dapat dilihat dari perkembangan produk syariah seperti sukuk,
saham syariah, dan reksa dana syariah. Dari tahun 1996 hingga 2013 triwulan
ketiga, total sukuk yang telah diterbitkan di dunia sebanyak 3.543 dengan
total nilai $488.2 milyar.3 Di tahun 2014 hingga triwulan ketiga sukuk yang
diterbitkan sebanyak 739 sukuk dengan total nilai $99,26 milyar.4 Lima
negara penerbit sukuk terbesar adalah Malaysia, Uni Emirat Arab, Saudi
Arabia, Indonesia, dan Qatar. Untuk produk reksa dana syariah, dari tahun
2007 hingga kuartal ketiga tahun 2013 jumlah reksa dana syariah di dunia
sebanyak 786 yang bernilai $46 milyar.5
Perkembangan pasar modal syariah Indonesia diawali dengan
penerbitan reksa dana syariah pada tahun 1997. Selanjutnya diikuti dengan
munculnya Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000 dan diterbitkannya
obligasi syariah mudharabah pada tahun 2002. Dalam rangka memberikan
kepastian hukum, Bapepam – LK menerbitkan paket regulasi pasar modal
2 Otoritas Jasa Keuangan, Roadmap Pengembangan Pasar Modal Syariah 2015 – 2019, hlm. 23.
3 Thomson Reuters Zawya, “Sukuk Perceptions and Forecast Study 2014”, 2014.4 Thomson Reuters Zawya, “Sukuk Perceptions and Forecast Study 2015”, 2015.5 Thomson Reuters Zawya, “Global Islamic Asset Management Report 2014”, 2014.
2
syariah pada tahun 2006 dan Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2007.
Hal ini telah memperkuat infrastruktur pasar modal syariah. Pada tahun 2008,
pemerintah pertama kali menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN). Selanjutnya, untuk memfasilitasi investor yang ingin bertransaksi
efek syariah seperti saham syariah dan Exchange Traded Funds (ETF)
syariah telah diluncurkan sistem online trading syariah pada tahun 2011.
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk
berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya.6 Return adalah hasil
yang diperoleh dari investasi.7 Return saham diperoleh dari selisih kenaikan
(capital gains) atau selisih penurunan (capital loss) harga investasi sekarang
dengan harga periode yang lalu. Return saham akan meningkat seiring dengan
naiknya harga saham dan return saham juga akan turun ketika harga saham
turun. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi return saham baik yang
bersifat makroekonomi maupun yang bersifat mikroekonomi, faktor yang
bersifat makro meliputi beberapa variabel ekonomi, misalnya inflasi, suku
bunga, valuta asing, politik dan sebagainya. Sementara faktor mikroekonomi
meliputi beberapa variabel seperti laba per saham, nilai buku per saham, Debt
Equity Ratio, dan rasio keuangan lainnya.8
Dalam upaya untuk mengoptimalkan return yang diinginkan, investor
perlu melakukan analisa terhadap saham yang akan atau sudah 6 Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta :
BPFE, 2007, hlm. 1098 Mohammad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Jakarta : Erlangga,
2006, hlm. 335
3
diinvestasikannya, teknik analisis yang sering digunakan investor adalah
teknik analisis rasio. Teknik Analisis rasio digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya selama periode
tertentu dengan membandingkan pos – pos tertentu dalam neraca atau laporan
laba – rugipada laporan keuangan perusahaan. Rasio keuangan secara garis
besar dikelompokkan menjadi empat yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas,
rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas (leverage).
Dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai
prospek perusahaan di masa mendatang adalah dengan melihat sejauh mana
pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting
diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan
investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan
tingkat pengembalian yang disyaratkan investor. Untuk itu, biasanya
digunakan dua rasio profitabilitas utama, yaitu; Return on Equity (ROE) dan
Return on Assets (ROA).9
Rasio lainnya yang banyak digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi adalah Earning Per Share (EPS). Menurut Tandelilin10 berpendapat
bahwa informasi Earning per Share (EPS) suatu perusahaan menunjukkan
besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang
saham perusahaan. EPS yang tinggi dapat diartikan bahwa perusahaan akan
memberikan peluang pendapatan yang besar bagi para investor. Seorang
investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan
9 Eduardus Tandelilin, Op. Cit, hlm. 24010 Eduardus Tandelilin, Op. Cit, hlm. 373
4
harapan akan memperoleh dividen. Laba biasanya menjadi dasar penentuan
pembayaran dividen dan kenaikan nilai saham dimasa datang. Hal itu
menyebabkan para pemegang saham tertarik dengan angka EPS yang
dilaporkan perusahaan. Meningkatnya nilai saham perusahaan tersebut,
menyebabkan saham diminati oleh banyak investor, sehingga akan semakin
meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.
Berikut data perkembangan indeks JII dan nilai kapitalisasi saham
selama tahun 2011 – 2014 :
Tabel 1.1
Perkembangan Indeks JII dan Nilai Kapitalisasi Selama Tahun 2011 – 2014
N
o
Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
1 Indeks JII 537.03 594.79 585.11 691.039
2 Nilai
Kapitalisasi
saham JII
1,414,983.81
miliar
1,671,004.23
miliar
1,672,099.91
miliar
1.944.531,70
Miliar
Sumber : Statistik Saham Syariah & IDX Yearly Statistics (data diolah)
Indeks JII pada tahun 2011 ditutup pada level 537.03 meningkat
28.73% dari tahun sebelumnya (2010: 417,812). Pada tahun 2012 indeks JII
ditutup pada level 594.79 meningkat 10,07% dari tahun sebelumnya, dan
pada tahun 2013 indeks JII ditutup pada level 585.11 meningkat 0,77% dari
tahun sebelumnya. Dan pada tahun 2014, indeks JII ditutup pada level
691.039 meningkat 18,10 %. Sedangkan nilai kapitalisasi saham JII untuk
5
pada tahun 2011 mencapai Rp. 1.414.983,81 triliun meningkat 24,7 % dari
tahun sebelumnya (2010: 1.134.632,00), pada tahun 2012 nilai kapitalisasi
saham JII mencapai Rp. 1,671,004.23 triliun atau meningkat 18,1 % dari
tahun sebelumnya, dan pada tahun 2013 nilai kapitalisai saham JII mencapai
Rp. 1,672,099.91 triliun atau meningkat 0,06% dari tahun sebelumnya.
Sedangkan pada tahun 2014 nilai kapitalisasi saham JII mencapai Rp.
1.944.531,70 atau meningkat 16,29%. Rata-rata peningkatan nilai kapitalisasi
saham JII selama 2011- 2014 adalah 14,8 % per tahun.
Dari data tersebut terlihat bahwa selama tahun 2011 – 2014 baik indeks
maupun nilai kapitalisasi saham yang listing di Jakarta Islamic Index (JII)
selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini
menunjukkan bahwa kinerja saham syariah sangat baik yang menunjukkan
prospek investasi pada saham syariah juga sangat menjanjikan. Berdasarkan
uraian tersebut, serta masih banyak objek penelitian yang terfokus pada
kelompok saham konvensional sementara penelitian yang yang menganalisis
kinerja saham syariah masih sedikit. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
penelitian ini menetapkan objek yang akan diteliti dikhususkan pada
kelompok saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) untuk
meneliti tentang kinerja saham syariah yang dimaksudkan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh antara rasio keuangan dengan kelompok saham ini
seperti halnya pada saham – saham konvensional pada umumnya. Maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil tema
“ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON
6
EQUITY (ROE) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP
RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic
Index)”.
B. Definisi Operasional
Untuk menghindari timbulnya salah pengertian dalam memahami
permasalahan dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Return On
Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)
Terhadap Return Saham Syariah (Studi Pada Perusahaan yang Listing di
Jakarta Islamic Index)”, maka untuk memperjelas istilah – istilah kunci
dalam penelitian ini, penyusun akan memberi batasan istilah – istilah yang
terkandung dalam judul tersebut sebagai berikut :
1. Return On Assets (ROA)
Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
penting digunakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan aktiva yang
dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.11 Rasio ini juga sering pula
disebut Return On Investment (ROI).12 Indikator ROA sangat penting
diperhatikan karena untuk mengetahui sejauh mana aktiva yang dimiliki
perusahaan bisa menghasilkan laba yang nantinya akan mempengaruhi
peningkatan harga saham dan mampu memberikan return yang sesuai
dengan harapan investor.
Tinggi rendahnya Return On Asset (ROA) tergantung pada pengelolaan
aset perusahaan oleh manajemen yang menggambarkan efisiensi dari
11 Eduardus Tandelilin, Op.Cit, hlm. 24012 Najmudin. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. (Yohyakarta:
Penerbit ANDI), hlm. 95.
7
operasional perusahaan. Semakin tinggi Return On Asset (ROA) semakin
efisien operasional perusahaan dan begitu juga sebaliknya, rendahnya
Return On Asset (ROA) dapat disebabkan oleh banyaknya aset perusahaan
yang menganggur, investasi dalam persediaan yang terlalu banyak, aktiva
tetap beroperasi dibawah normal dan lain-lain.13 ROA diperoleh dengan
cara membandingkan antara Net Income After Tax (Laba Bersih Setelah
Pajak) terhadap Total Assets. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan :14
ROA= Laba setelah PajakTotal Aktiva
Rasio ini bisa dibilang merupakan rasio terpenting di antara rasio
profitabilitas yang lainnya. karena rasio ini mengambarkan berapa besar
pengembalian yang bisa didapatkan oleh investor. Indikator ROA juga
merupakan salah saru indikator yang sering digunakan dalam menilai
kinerja perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA dapat berarti perusahaan
telah efisien dalam menciptakan laba dengan cara mengolah dan
mengelola semua aset yang dimilikinya.15 Dengan semakin efisien
perusahaan dalam menghasilkan laba, maka harga saham perusahaan di
pasar modal cenderung meningkat dan hal ini berdampak pada
meningkatnya return saham. Dengan demikian ROA berpengaruh positif
terhadap return saham.
2. Return On Equity (ROE)
13 Ratna Prihantini, Tesis, “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR Terhadap Return Saham”, Semarang : Univesrsitas Diponegoro, 2009,hlm. 31
merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis.
Sedangkan Return Ekspektasi (Expected Return) adalah return yang
diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang
5. Jakarta Islamic Index (JII)
Jakarta Islamic Index (JII) adalah kumpulan indeks saham yang jenis
kegiatan emitennya telah memenuhi kriteria syariah. Peluncuran Jakarta
Islamic Index (JII) dilakukan pada tanggal 3 Juli 2000 oleh Bursa Efek
Indonesia yang bekerjasama dengan PT Danareksa Investment
Management yang bertujuan untuk memandu investor dalam
menginvestasikan dananya secara syariah.21 Dalam setiap periodenya
indeks JII terdiri dari 30 emiten yang sesuai syariah dan tergolong likuid.
Adapun tahapan atau seleksi untuk para emiten saham agar menjadi
komponen dari Jakarta Islamic Index antara lain22 :
1) Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3
bulan (kecuali dalam 10 besar dalam hal kapitalisasi).
21 Indonesia Stock Exchange http://www.idx.co.id/ diakses pada 24 September 2015 pukul 10.34 WIB.
22 Nurul Huda, Musta Edwin. 2008. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta: Kencana), hlm. 56
11
2) Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tenaga
tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva
maksimal sebesar 90%
3) Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata
– rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.
4) Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata –
rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir. Pengkajian
ulang dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan penentuan komponen
indeks awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan
perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitor secara terus
menerus berdasarkan data – data publik yang tersedia.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permsalahan yang
dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah ROA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
return saham di JII?
2. Apakah ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham di JII?
3. Apakah EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham di JII?
4. Apakah ROA, ROE, dan EPS secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham di JII?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
12
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian
ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh signifikansi ROA, ROE, dan EPS
secara parsial terhadap return saham di JII.
2. Untuk mengetahui pengaruh signifikansi ROA, ROE dan EPS secara
simultan terhadap return saham di JII
2 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Bagi Perusahaan
Peneliti berharap dengan penelitian ini dapat memberikan
sumbangsih pemikiran sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan
– perusahaan yang mengeluarkan saham di pasar modal khususnya
bagi perusahaan – perusahaan yang masuk dalam kelompok Jakarta
Islamic Index (JII) dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan
dengan kinerja keuangan.
b. Bagi Investor
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam menginvestasikan
dananya pada saham yang menghasilkan return optimal.
c. Bagi Akademik
13
Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dibidang
ekonomi khususnya dalam bidang investasi di pasar modal syariah
dan dapat menjadi bahan rujukan dalam penelitian yang lebih lanjut.
d. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pelatihan intelektual untuk
meningkatkan kompetensi keilmuan yang sesuai dengan bidang yang
sedang dipelajari dalam melakukan penganalisan tentang pasar
modal, khususnya mengenai return saham.
E. Telaah Pustaka
1. Hasil penelitian Terdahulu
Sebelum penulis membahas lebih lanjut mengenai pengaruh Return
On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS)
terhadap return saham, penulis mencoba menelusuri penelitian – penelitian
yang berhubungan dengan variabel – variabel tersebut, beberapa penelitian
yang tersebut antara lain :
1) Atika Fatmawati (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis
Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar terhadap
Return Saham Perusahaan Saham Grosir dan Ritel yang terdaftar Dalam
Daftar Efek Syariah” Dalam penelitian ini variabel independentnya
adalah Total Asset Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO),
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Price to Book
Value (PBV) dan Earning Per Share (EPS), sedangkan variabel
dependentnya adalah return saham syariah. Sampel penelitian
14
merupakan saham perusahaan grosir dan ritel yang menjadi komponen
Daftar Efek Syariah tahun 2008 - 2011. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara parsial ROA dan TATO tidak berpengaruh terhadap
return saham syariah, ITO dan EPS mempunyai pengaruh yang positif
namun tidak signifikan terhadap return saham syariah, sedangkan ROE
dan PBV mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
return saham syariah.23
2) Eka Novi Wijayanti (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis
Pengaruh Kinerja Keuangaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 –
2009”. Pada penelitian ini variabel independennya adalah Debt to
Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Investement (ROI),
Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS), sedangkan
variabel dependentnya adalah Return Saham. Teknik analisa yang
digunakan merupakan analisa regresi linier berganda dan hasil dari
penelitian menyatakan bahwa DER dan EPS secara parsial memiliki
pengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan variabel lainnya
yaitu Return On Investement (ROI), Return On Equity (ROE), dan
Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham. Sementara secara simultan CR, DER, ROI, ROE dan EPS
23 Atika Fatmawati, Skripsi, Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Perusahaan Saham Grosir dan Ritel yang terdaftar Dalam Daftar Efek Syariah, Yogyakarta : UIN Yogyakarta, 2013.
15
terbukti signifikan berpengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2009.24
3) Nini Safitri Aziz (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh
Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Tingkat Suku
Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Return Saham Sektor Perbankan di
Bursa Efek Indonesia (Periode 2003 – 2010)”. Dalam penelitian
inivariabel dependennya adalah return saham sektor perbankan,
sedangkan variabel independennya adalah Return On Assets (ROA),
Debt to Equity Ratio (DER), Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Inflasi.
Adapun metode yang digunakan adalah regresi linear berganda dan
hasilnya menyatakan secara parsial Return On Assets (ROA), Tingkat
suku Bunga dan Tingkat Inflasi berpengaruh signifikan terhadapreturn
saham, sedangkan variabel Debt to Equity Ratio (DER) tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Akan tetapi secara
simultan secara bersama – sama variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap return saham.25
F. Kerangka Teori
Berdasarkan uraian dan telaah teoritis yang dikemukakan sebelumnya, maka
variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat di kemukakan melalui suatu
kerangka teori sebagai berikut :
24 Eka Novi Wijayanti, Skripsi, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 – 2009, Semarang :Universitas Negeri Semarang, 2010
25 Nini Safitri Aziz, Skripsi, Pengaruh Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), yTingkat Suku Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Return Saham Sektor Perbankan di Bursa yEfek Indonesia (Periode 2003 – 2010), Makassar : Universitas Hasanuddin, 2012.
16
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1
Kerangka Teori
G. Hipotesis
Berdasarkan pada rumusan masalah, tinjauan teoritis dan kerangka pemikiran
yang telah diuraikan di depan maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah :
H1 : Diduga variabel ROA secara parsial mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Return Saham di JII
H2 : Diduga variabel ROE secara parsial mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Return Saham di JII
H3 : Diduga variabel EPS secara parsial mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Return Saham di JII
H4 : Diduga variabel ROA, ROE dan EPS secara simultan mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Return Saham di JII
17
ROA(X1)
ROE(X2)
EPS(X3)
RETURN SAHAM(Y)
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan
pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel
penelitian dengan angka-angka dan melakukan analisa data dengan
prosedur statistik.26
Dalam penelitian untuk mempermudah pemecahan masalah data
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber
utama yaitu data terkait harga saham, dan laporan keuangan
perusahaan yang masuk dalam komponen JII.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari atau berasal dari
bahan kepustakaan.27
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder, dimana data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
laporan keuangan perusahaan – perusahaan yang menjadi komponen
Jakarta Islamic Index (JII) Desember 2011 – November 2015 dan sumber
yang digunakan untuk memperoleh data – data tersebut seperti Yahoo
Finance dan dan website IDX (Indonesian Stock Exchange).