Top Banner
47

Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Mar 22, 2019

Download

Documents

phamngoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat
Page 2: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Vertical Oblique

True Tilted High Low

Page 3: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamerapada saat eksposur atau pencahayaan saat pemotretan

A. Foto udara tegak atau vertikal• Foto udara tegak dengan sumbu kamera yang benar-

benar vertikal - 0o

• Foto udara tegak dengan sudut kemiringan sumbukamera terhadap vertikal (tilt) kurang atau samadengan 3o

B. Foto udara miring atau oblique.• Foto udara miring rendah (low oblique) - > 3o

• Foto udara miring tinggi (high oblique) - > 3o,horison terlihat

Page 4: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

TiltGangguan kedudukan kamera karena kedudukan posisi pesawatBerubahnya ujud hipotetik yang berupa petak-petak bukursangkar seperti pada gambar.

Page 5: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Airplane attitude is based on relative positions of the nose and wings on the natural horizon.

Page 6: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Crabbing

Page 7: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

7

Drift - Crab

Page 8: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Variasi skala

Rotasi terhadapsumbu Z

Rotasi terhadap

sumbu X

Rotasi terhadap

sumbu Y Rotasi terhadapsumbu X& Y

Rotasi terhadap

sumbu X,Y& Z

Rotasi terhadap

sumbu X,Y,Zdan skala

kappa

phi

omegax

y

z

x

y

z

x

y

z

x

y

z

DISTORSI FOTO UDARAAkibat Pergerakan Pesawat

Page 9: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

FU Condong/miring (Oblique photographs)• Orientasi kamera kearah samping dari pesawat udara• Relatif mudah mengenali objek di permukaan bumi,

tetapi sulit untuk digunakan dalam pengukuran.

FU vertikal (Vertical photographs)• Kamera diarahkan langsung ke bawah permukaan

bumi• Agak Sulit mengenali objek di permukaan bumi, tetapi

dapat digunakan untuk pengukuran.

Page 10: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

2. Basic elements

• Tanda Fidusial (Fiducial marks) tanda tepi atau sudut yang direkam selama exposure

• Titik Prinsipal (Principle point) Perpotongan antara garis yang menghubungkan Fisducial mark yang berhadapan

• Ground nadirtitik di permukaan bumi lurus terhadap pusat lensa kamera selama exposure

• Photographic nadir titik perpotongan pada FU antara garis verikal dari ground nadir dan pusat lensa kamera

• Isocenterfocus dari tilt.

Pada FU benar-benar vertikal : Titik Isosenter (isocenter), titik Prinsipal , dan Titik Nadir bertepatan (coincide).

Page 11: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

N = Nadir

P = Principal point (P)

Obliqueness in Airphotos

Fiducial Marks and Principal Point (P)

Page 12: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat
Page 13: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Vertical photograph.

Relationship of the vertical aerial photograph with the ground.

Page 14: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Low oblique photograph.

Relationship of low oblique photograph to the ground.

Page 15: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

High oblique photograph.

Relationship of high oblique photograph to the ground.

Page 16: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Relationship of cameras to ground for trimetrogon photography (three cameras).

Page 17: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Menentukan nadir yang menggunakan perpanjangan-perpanjangan

sisi-sisi gedung vertikal yang tinggi

Page 18: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat
Page 19: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

(A) (B)

(a) Vertical aerial photo of the ITC building(b) Aoblique aerial photo of the ITC building

(photos by Paul Hofstee, 1999)

Page 20: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat
Page 21: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Kelebihan Foto Udara vertikal

1. Skala foto udara vertikal hampir sama pada setiap bagian,karena itu lebih mudah melakukan pengukuran-pengukuran diatasnya, dan hasil yang diperoleh lebih teliti.

2. Menentukan arah pada foto udara vertikal lebih mudah danlebih teliti serta dapat dengan banyak persamaan danmenggunakan peta.

3. Secara terbatas foto udara vertikal dapat digunakan sebagaipengganti peta dengan menambah sistim koordinat informasitepi.

4. Foto udara vertikal lebih mudah ditafsirkan, karena skala fotolebih seragam dan obyek-obyek tidak akan saling menutupi,serta pengamatan stereoskopis juga lebih efektif.

Page 22: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Kelebihan Foto Udara Condong

1. Foto udara condong meliput kawasan yang lebih luasdibandingkan foto udara vertikal.

2. Jika suatu daerah sering diliputi oleh awan, masihdimungkinkan pemotretannya dengan foto udara condong.

3. Pandangan atau pengamatannya lebih bersifat alamiah karenakenampakan profil seperti pandangan pengamat dari suatubukit atau menara, karena itu banyak obyek lebih mudahdikenali.

4. Beberapa obyek tidak dapat diamati pada foto vertikal,seperti gua atau obyek yang berada pada tepi hutan.

Page 23: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Foto sangat miring Foto miring Foto tegak

Karakteristik Horison terlihat pada foto

Horison tak terlihat Ungkitan < 3o

Cakupan Daerah Terbesar Kurang Terkecil

Bentuk daerah Trapesium Trapesium Segi-empat

Skala Mengecil dari latar depan kearah latar belakang / makin jauh, skala makin kecil

Sama dengan foto sangat miring tetapi perubahan skala tidak terlalu besar

Sama untuk ketinggian yang sama

Perbedaan dengan peta

Terbesar Kurang Terkecil

Biaya Lebih kecil/ekonomis Kecil Besar

Keuntungan Ekonomis dan ilustratif

Paling mudah untuk dipetakan

Page 24: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

24

1. Ultraviolet dekat (0,3 µm – 0,4 µm)Mendeteksi pencemaran air oleh minyak

2. Pankromatik (0,36 µm – 0,72 µm) - Black & White dan ColorKepekaan hampir sama dg. Manusia, kesan rona objek sama dg. Kesan mata melihat objek aslinya. Aplikasi untuk Pemetaan penutup dan penggunaan lahan, geologi, tanah, pertanian, kheutanan, sumberdaya air, perencaaan kots dsn wilayah, evaluasi dampak lingkungan, ekologi hewan liar, dll.

3. Inframerah(0,7 µm – 0,9 (color), 1,2 µm (BW)) - Black & White dan colorDaya tembus yang besar thd kabut tipis. Aplikasi pemetaan hidrologi, geologi, pengenalan bentuk samaaran, kepurbakalaan dll.

Page 25: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat
Page 26: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat
Page 27: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

IR/UV line scanner for airborne maritime

Page 28: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Left: normal beside UV photo, showing locations of white baby seals. Right: normal photo of a white animal hide sled, and a UV photo.

Page 29: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat
Page 30: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat
Page 31: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Color aerial photoof a sewage treatment plant;

note the very dark vegetation.(photo: Department of Defense)

Color infrared (CIR) airphotoof approximately the same area as left photo;

note the contrast of the bright red of the healthy vegetation with the darker areas of

the image such as water and pavement. (photo: Department of Defense)

Page 32: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Digital color-visible photograph. Sunken garden on the campus of Emporia State University in late summer. Note normal appearance of vegetation, flags, and other objects in the view. Photo date 9/08; © J.S. Aber.

Digital color-infrared photograph of same scene. Active vegetation appears red and pink. Also some synthetic fibers and dyes are highly reflective for near-infrared, as show by the flags. Photo date 9/08; © J.S. Aber.

Page 33: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Pankromatik B/W(kiri atas)Inframerah B/W(kiri bawah)Pankromatik Berwarna(kanan atas)Pankromatik Berwarna (kanan bawah)

Page 34: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

False color separating different materials

Page 35: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

False color separating different materials

Page 36: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

False color separating different materials

Page 37: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

1.F

ull c

olor

2.In

frar

ed3.

Col

orco

nver

ted

to g

rays

cale

4.In

frar

edco

nver

ted

to g

rays

caleUS woodland

Portuguese Lizard

German Flecktarn

commercial "digital" woodland

Swiss TAZ 83

Page 38: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

In the video to the left the first subject is dressed in U.S. Army UCP camouflage jacket and pants, and a MultiCam® boonie. The

second subject is wearing a U.S.M.C. MARPAT shirt and a MultiCam® pattern Boonie hat.

Page 39: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

From following pictures, the object covered with JY-L camouflage net showed the same near infrared image as surroundings.

Page 40: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

ARIAL PHOTOGRAPH OF LIGHT AIRCRAFT-UNCAMOUFLAGEDTaken at 500m distance

SAME PHOTOGRAPH - AFTER CAMOUFLAGETaken at 500m distance

Page 41: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

41

Berdasarkan jenis kamera yang dimaksud disini adalah berdasarkan ukuran

bingkai negatifnya (negative frame), yang dapat dibedakan menjadi :

1. Foto udara format besar, dengan ukuran 23 cmm x 23 cm. Jenis foto ini

diambil dengan kamera metrik dan paling umum digunakan dalam fotogrametri.

Kamera metrik Wild RC-9 dan foto udara 23 cm x 23 cm

Untuk kamera metrik ukuran normal dikenal tiga sudut bukaan (angle field of

view), yakni :

Normal Angle (NA), f = 210 mm

Wide Angle (WA), f = 152 mm

Super Wide Angle (SWA), f = 88 mm

Page 42: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

42

Page 43: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Camera Focal Length and Airphoto Scale

Liputan daerah (ground coverage) ditentukan oleh • Panjang fokus lensa (focal length)• Lebar film (film width)

FILM TYPEFILM

LENGTH

FILM

WIDTHFOCAL LENGTH FOV ANGLE

35 mm 24 mm 36 mm 28 mm 75.4o

35 mm 24 mm 36 mm 50 mm 46.8

35 mm 24 mm 36 mm 110 mm 22.3

70 mm 53 mm 53 mm 60 mm 64.0

70 mm 53 mm 53 mm 100 mm 41.1

9" ´ 9" 230 mm 230 mm 153 mm (6") 93.5

9" ´ 9" 230 mm 230 mm 305 mm (12") 56.1

Tabel 1. Field of view angles (FOV) for common photographic platforms

Page 44: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

Relationship between focal length and ground coverage; a short focal length covers larger areas.

Page 45: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

45

• Foto udara format kecil (small format aerial photograph) - SFAP dengan ukuran

6 cm x 6 cm atau 24 mm x 35 mm. Gambar No.4 dan No.5 masing-masing

menunjukan jenis kamera untuk kedua ukuran foto diatas.

Kamera format 6 cm x 6 cm Kamera format 24 mm x 35 mm

Rollei 6002 Nikon AF 600

Page 46: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat

46

UKURAN FOTO UDARA

Page 47: Vertical Oblique True - Taufik Hery Purwantotaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-2-Klasifikasi-Foto... · A. Klasifikasi didasarkan pada kedudukan sumbu kamera pada saat