Top Banner
Validitas dalam Penelitian Eksperimen Oleh: Nunuk Mulandari
21

Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Jan 01, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Validitas dalam Penelitian Eksperimen

Oleh:Nunuk Mulandari

Page 2: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Pengantar Secara umum, pengertian validitas

menyangkut:1. Validitas alat ukur

Seberapa besar alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (terkait dengan hasil analisis statistik)

2. Validitas penelitian Terkait dengan hubungan sebab akibat yang

dihasilkan dari suatu penelitian (sangat ditentukan oleh kontrol terhadap variabel sekunder)

Page 3: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Validitas Penelitian

1. Validitas internal• Berkaitan dengan sejauh mana hubungan

sebab-akibat antara VB-VT yang ditemukan dalam penelitian.

• Semakin kuat hubungan VB-VT, semakin besar validitas internal.

2. Validitas eksternal• Berkaitan dengan sejauh mana hasil

penelitian dapat diterapkan pada subjek, situasi, dan waktu di luar situasi penelitian.

Page 4: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Validitas Internal Beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi validitas internal adalah:1. Proactive History

Merupakan faktor perbedaan individual yang dibawa ke dalam penelitian, seperti usia, jenis kelamin, kepribadian, sikap, inteligensi, dsb.

Faktor ini merupakan variabel sekunder yang perlu dikenai kontrol dengan menggunakan teknik kontrol konstansi.

Page 5: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

2. Retroactive History Ditemukan dalam penelitian yang menggunakan

desain pretest-posttest dengan interval waktu di antara kedua pengukuran tersebut.

Perubahan yang dialami subjek dalam interval waktu tersebut diduga dapat mempengaruhi VT.

Teknik kontrol konstansi merupakan salah satu teknik kontrol yang dapat digunakan untuk mengontrol VS ini.

3. Maturation Maturation adalah perubahan biologis atau psikologis

yang sistematis pada organisme dalam suatu waktu tertentu.

Ditemukan dalam penelitian longitudinal dan penelitian yang menggunakan anak-anak sebagai subjeknya.

Faktor ini dapat diatasi dengan penggunaan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.

Page 6: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

4. Testing Ditemukan dalam penelitian yang menggunakan

desain pretest-posttest dengan alat ukur yang sama.

Cara untuk mengatasi faktor ini adalah tidak menggunakan pretest atau menggunakan alat ukur yang paralel.

5. Statistical Regression Ditemukan dalam penelitian yang menggunakan

desain pretest-posttes, karena pengukuran yang berulang menyebabkan munculnya nilai ekstrem (nilai tertinggi dan nilai terendah cenderung mendekati nilai rata).

Dapat diatasi dengan menggunakan subjek yang berasal dari satu kelompok ekstrem saja.

Page 7: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

6. Experimental Mortality Berkaitan dengan berkurangnya jumlah subjek pada

akhir penelitian karena ada subjek yang meninggal, menderita sakit, mengalami kecelakaan, atau tidak bersedia mengikuti penelitian hingga selesai.

Berkurangnya jumlah subjek penelitian menyebabkan rendahnya validitas internal.

Tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor ini.

7. Interaction Effect atau Sequencing Effect Perbedaan urutan perlakuan yang diberikan kepada

subjek dapat menyebabkan timbulnya perbedaan hasil pengukuran VT.

Faktor ini dapat diatasi dengan melakukan counterbalancing, yaitu memberikan urutan perlakuan yang berbeda pada subjek penelitian.

Page 8: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

8. Instrumentation Effect Alat ukur yang tidak akurat dan rendahnya

keterampilan tester dalam menyajikan alat ukur akan dapat menurunkan validitas internal.

Faktor ini dapat diatasi dengan melakukan uji coba alat ukur dan pemberian pelatihan kepada tester sebelum melakukan pengambilan data.

9. Experimenter Effect Berkaitan dengan perilaku atau karakteristik

eksperimenter yang dapat menimbulkan bias sehingga mempengaruhi hasil penelitian.

Bias eksperimenter dapat dibedakan atasa. Atribut eksperimenterb. Harapan eksperimenter

Page 9: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

10.Efek Partisipan Berkaitan dengan demand characteristics yang

menyebabkan subjek termotivasi untuk memunculkan respon tertentu saat pengukuran berlangsung.

11.Participant Sophistication Pengetahuan dan familiaritas subjek penelitian

terhadap topik penelitian atau metode eksperimental yang dilakukan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Kareanya, penelitian psikologi sering dilakukan pada mahasiswa tingkat awal atau orang awam yang pengetahuannya masih terbatas mengenai penelitian eksperimental.

Page 10: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Validitas Eksternal Beberapa aspek pembentuk validitas

eksternal adalah (Christensen, 2001):1. Validitas populasi2. Validitas ekologis3. Validitas temporal

Page 11: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Validitas Populasi Validitas populasi berkaitan dengan

kemampuan hasil suatu penelitian untuk digeneralisasikan dari sampel penelitian kepada populasi yang lebih besar.

Validitas populasi sangat terkait dengan teknik pengambilan sampel.

Sampel yang didapat melalui random sampling akan menghasilkan validitas populasi yang lebih tinggi.

Page 12: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Ada dua sumber sampel (populasi) yang dapat dibedakan:1. Populasi target Populasi target adalah sekelompok subjek

yang cukup besar jumlahnya dimana hasil penelitian akan digeneralisasikan.

2. Experimentally accessible population Populasi ini seringkali disebut sebagai populasi

yang dapat dijangkau peneliti, yaitu sekelompok subjek dengan jumlah yang lebih kecil dari populasi target yang tersedia untuk peneliti.

Page 13: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Karena terkait dengan pengambilan sampel, maka validitas populasi dipengaruhi oleh bias seleksi, yaitu kesalahan dalam pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan karakteristik subjek penelitian.

Sampel yang tidak representatif tidak dapat digeneralisasikan pada populasinya (validitas populasinya rendah).

Validitas populasi yang rendah menyebabkan rendahnya validitas eksternal.

Page 14: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Validitas Ekologi Validitas ekologi berkaitan dengan

kemampuan hasil penelitian untuk digeneralisasikan pada situasi atau kondisi lingkungan yang berbeda dari situasi penelitian.

Pengaruh manipulasi VB yang tidak terkait dengan setting penelitian akan dapat meningkatkan validitas ekologi.

Page 15: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi validitas ekologi, meliputi:1. Multiple-treatment enterference Faktor ini berkaitan dengan pengaruh

perlakuan yang diberikan sebelumnya terhadap perlakuan lain yang akan diberikan kemudian.

Selain mempengaruhi validitas internal, urutan perlakuan juga mempengaruhi validitas eksternal, karena generalisasi hasil penelitian ini terbatas hanya pada situasi dimana urutan perlakuan sama seperti kondisi dilakukannya penelitian.

Page 16: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

2. Hawthorne effect Faktor ini terjadi ketika subjek menyadari

bahwa ia sedang diteliti sehingga ia menampilkan tingkah laku tertentu.

VT yang muncul bukan akibat perlakuan yang diberikan sehingga validitas eksternal menjadi rendah.

Faktor ini dapat dicegah dengan single-blind procedure, yaitu membatasi pengetahuan subjek mengenai perlakuan yang diberikan atau subjek penelitian tidak mengetahui jika ia sedang diteliti.

Page 17: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

3. Experimenter effect Faktor ini berpengaruh, baik terhadap validitas

internal maupun validitas eksternal, karena hasil penelitian hanya dapat diterapkan pada situasi yang mirip dengan situasi saat penelitian dilakukan.

4. Pretesting effect Faktor ini berpengaruh pada validitas internal

maupun eksternal. Dapat dicegah dengan menggunakan alat ukur

yang paralel.

Page 18: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

Validitas Temporal Validitas temporal berkaitan dengan

kemampuan hasil penelitian untuk digeneralisasikan pada waktu yang berbeda.

Ada tiga variasi waktu yang dapat mempengaruhi validitas eksternal, yaitu:1. Seasonal variation (variasi musiman)2. Cyclical variation (variasi siklus)3. Personological variation (variasi personal)

Page 19: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

1. Variasi musiman• Variasi ini berkaitan dengan kejadian yang

secara umum atau biasa terjadi sepanjang waktu dalam populasi.

• Bentuk variasi musiman:a. Fixed-time variation Bila perubahan terjadi hanya waktu yang dapat

diramalkan. Misal: kemacetan di Malioboro terjadi pada setiap

akhir pekan.

b. Variable-time variation Bila perubahan itu tidak dapat diramalkan kapan

akan terjadi, namun dapat diketahui kejadiannya. Misal: relaksasi dapat menurunkan kecemasan,

namun kapan kecemasan itu menurun tidak dapat diramalkan waktunya.

Page 20: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

2. Variasi siklus• Variasi ini serupa dengan variasi musiman

hanya saja terjadi di dalam diri manusia.• Siklus yang terjadi dalam diri manusia

dapat berinteraksi dengan VB sehingga mempengarui VT.

• Misal: pengaruh musik terhadap konsentrasi yang dilakukan pada siang hari. Pada siang hari, biasanya kondisi fisik dan kognitif manusia menurun.

Page 21: Validitas Dalam Penelitian Eksperimental - 7

3. Variasi personal• Variasi ini merupakan variasi dari

karakteristik individu sepanjang waktu. • Walaupun secara umum karakteristik

seseorang cenderung stabil, namun beberapa karakteristik cenderung berubah pada waktu tertentu.

• Misal: pengaruh media kampanye terhadap partisipasi mengikuti pemilu yang dilakukan menjelang masa pemilu. Padahal kesadaran berpolitik masyarakat cenderung meningkat menjelang masa pemilu dan cenderung menurun beberapa waktu setelah pemilu.