KARAKTERISTIK AIR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Utilitas Disusun oleh: Aldila Wahyu (D500080004) Agus Sriyanto (D500080014) Khoirun Nisa (D500080029) Ali Mahmudi (D500090007) Rika Dwitanti (D500090034)
KARAKTERISTIK AIR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Utilitas
Disusun oleh:
Aldila Wahyu (D500080004)
Agus Sriyanto (D500080014)
Khoirun Nisa (D500080029)
Ali Mahmudi (D500090007)
Rika Dwitanti (D500090034)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2011BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Air sangat penting bagi proses kehidupan. Hal itu
karena kemampuan air yang unik melarutkan hampir semua
unsur dalam jumlah sedikit-sedikit. Selain itu, air
penting karena peranannya yang utama di dalam
mengendalikan penyebaran panas di Bumi.
Bumi adalah salah satu planet di dalam sistem
tatasurya. Di antara planet-planet yang ada di dalam
sistem tatasurya Matahari itu, Bumi sangat unik, karena
adanya air bebas yang sangat banyak. Air bebas di Bumi
bergerak di antara daratan, lautan dan atmosfer dalam
suatu siklus yang disebut Siklus Hidrologi.
Tidak hanya bermanfaat bagi alam air juga banyak
manfaatnya dalam dunia industri untuk menopang
kebutuhan manusia di bumi. Kegunaan air dalam proses
industri sangat banyak sekali, selain sebagai air baku
padaindustri air minum dan pemutar turbin pada
pembangkit tenaga listrik, juga sebagaialat bantu utama
dalam kerja pada proses – proses industri. Selain itu
juga air digunakan sebagai sarana pembersihan
( cleaning ) baik itu pembersihan area atau alat– alat
produksi yang tidak memerlukan air dengan perlakuan
khusus atau cleaningdengan menggunakan air dengan
kualitas dan prasyarat tertentu yang
membutuhkansterilisasi dan ketelitian yang tinggi. Air
juga berperan sebagai media yang bergunadan murah untuk
mengalirkan panas ke suatu proses yaitu dalam bentuk
steam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi air ?
2. Bagaimana struktur kimia air dan karakteristik air
?
3. Bagaimana proses daur air(daur hidrologi)?
3. Bagaimana sifat-sifat air ?
4. Apa manfaat air dalam industri?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi air.
2. Mengetahui Struktur kimia air dan karakteristik
air.
3. Mengetahui sifat-sifat air.
4. Mengetahui proses daur hidrologi
4. Mengetahui manfaat air dalam industri.
BAB II
DASAR TEORI
A. Definisi Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O:
satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang
terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1
bar) dan temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,
seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan
berbagai molekul organik(Febrie,2010).
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena
air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam
kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion,
air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen
(H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-)(Febrie, 2010).
B. Struktur Kimia Molekul Air
Air (H2O) tersusun oleh dua atom hidrogen (H) dan
satu atom oksigen (O). Setiap atom hidrogen itu secara
kimiawi terikat pada atom oksigen. Atom oksigen
memiliki sifat elektronegatif yang tinggi, karena
memiliki tiga pasang elektron bebas pada kulit atomnya.
Setiap atom hidrogen yang berikatan dengan atom
oksigen, menyumbangkan satu elektron kepada atom
oksigen, sehingga terbentuk suatu keseimbangan. Ikatan
atom-atom itu membentuk molekul air (Wahyu, 2008).
Ujung-ujung atom hidrogen memiliki muatan positif
yang kecil, sedang dua pasangan elektron oksigen yang
tidak berikanan membuat ujung atom oksigen memiliki
muatan negatif. Kemudian, karena muatan itu memiliki
penyebaran muatan yang tidak sama, maka disebut “polar
covalent bonds” yang bersifat “bipolar”. Dua muatan positif
dari atom hidrogen pada satu sisi dan dua muatan
negatif ganda dari atom oksigen membuat molekul-molekul
air bersifat “bipolar”. Akibatnya adalah, molekul-
molekul air yang berdampingan cenderung untuk bergabung
bersama, tertahan oleh tarikan dari muatan yang
berlawanan yang ada pada molekul yang berdampingan.
Muatan positif atom hidrogen dari satu molekul tertarik
dengan muatan negatif atom oksigen dari molekul yang
lain, membentuk suatu ikatan yang disebut ikatan
hidrogen (“hydrogen bonds”) (Wahyu, 2008).
Ikatan molekul air yang bermuatan itu lebih kuat
daripada ikatan molekul tanpa muatan. Keadaan itu
membuat molekul air lebih stabil dan sulit terpisah
untuk menjadi molekul-molekul air yang terpisah.
Susunan molekul air adalah susunan molekul yang sangat
stabil seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Gambar Struktur molekul air
C. Karakteristik Air
Air adalah satu-satunya unsur di alam yang
dijumpai dalam tiga fase (fase padat, cair dan gas)
secara bersamaan. Air dalam bentuk padat mempunyai
susunan molekul yang sangat teratur, sedang bila berada
dalam bentuk gas susunan molekulnya sangat jarang.
Ikatan hidrogen menyebabkan diperlukan sejumlah
energi untuk merubah air dari fase padat menjadi cair
dan gas. Ikatan hidrogen ini menyebabkan air meleleh
pada temperatur 4oC dan mendidih pada 100oC. Bila tanpa
ikatan hidrogen, maka air akan mendidih pada temperatur
–68oC dan membeku pada –90oC. Pada pemanasan air,
kehadiran ikatan hidrogen menyebabkan panas yang
diberikan pada air bukan terpakai untuk menggerakkan
molekul air, tetapi diserap oleh ikatan hidrogen.
Setelah ikatan hidrogen rusak, maka penambahan panas
akan meningkatkan gerakan molekul air. Peningkatan
gerakan molekul air itulah yang diukur sebagai
peningkatan temperatur oleh termometer. Tingginya titik
didih air menyebabkan air dapat menyerap panas dalam
jumlah besar.
“Specific heat” (“heat capacity”, kapasitas panas)
adalah banyaknya energi panas yang diperlukan untuk
menaikkan temperatur suatu unsur dalam jumlah tertentu.
Kalori (energi) yang diperlukan untuk menaikkan
temperatur 1 gram cairan air sebesar 1oC didefinisikan
sebagai 1 kaloC-1g-1. Kapasitas panas es adalah 0,05
kaloC-1g-1 dan kapasitas panas uap air adalah 0,44 kaloC-
1g-1. Panas yang tersimpan di dalam sistem (air) disebut
sebagai “latent heat” (panas laten). Panas ini bisa
dilepaskan ke atmosfer atau ke tubuh air yang lebih
dingin.
Arti dari kapasitas panas dapat dipahami dari
kasus berikut ini. Bila kita berada di pantai pada
siang hari dan memasukkan satu kaki ke air laut sedang
kaki yang satunya tetap berada di atas pasir. Kaki yang
berada di dalam air akan merasakan air laut yang dingin
sementara kaki yang dipasir akan merasakan panas.
Mengapa hal itu bisa terjadi, sementara pasir dan air
laut menerima energi panas dari sinar matahari dalam
jumlah yang sama? Hal itu karena air menyerap panas
dengan tanpa mengalami peningkatan temperatur, sedang
pasir mengalami peningkatan temperatur.
D. Proses terbentuknya air (daur hidrologi)
Hidrologi
merupakan suatu
ilmu yang
mengkaji tentang
kehadiran dan
gerakan air di
alam. Studi
hidrologi
meliputi
berbagai bentuk
air serta menyangkut perubahan-perubahannya, antara
lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di
atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya,
penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya. Secara
meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting
dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian
12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang
kisarannya mulai dari nol di atas beberapa gunung serta
gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut.
Bila seluruh uap air berkondensasi (atau mengembun)
menjadi cairan, maka seluruh permukaan bumi akan
tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm.
Akibat panas yang bersumber pada matahari, maka
terjadilah:
1. Evaporasi yaitu penguapan pada permukaan air
terbuka (open water) dan permukaan tanah.
2. Transpirasi yaitu penguapan dari permukaan
tanaman.
Uap air hasil penguapan ini pada ketinggian tertentu
akan menjadi awan, kemudian beberapa sebab awan akan
berkondensasi menjadi presipitasi (presipitasi = yang
diendapkan atau dijatuhkan), bisa dalam bentuk salju,
hujan es, hujan, dan embun. Air hujan yang jatuh
kadang-kadang tertahan oleh tajuk (ujung-ujung daun),
oleh daunnya sendiri atau oleh bangunan dan sebagainya.
Hal ini diberi istilah intersepsi. Besarnya intersepsi
pada tanaman, tergantung dari jenis tanaman, tingkat
pertumbuhan, tetapi biasanya berkisar 1 mm pada hujan-
hujan pertama. Kemudian sekitar 20% pada hujan-hujan
berikutnya.
Hasil infiltrasi sebagian besar menjadi aliran air
bawah permukaan (interflow/sub surface flor/through
flor). Dan sebagian lagi akan mebasahi tanah. Air yang
menjadi bagian dari tanah dan berada dalam pori-pori
tanah disebut air soil.
Apabila kapasitas kebasahan tanah/soil moisture ini
terlampaui, maka kelebihan airnya akan berperkolasi
(mengalir vertical) mencapai air tanah. Aliran air
tanah (ground water flow) akan menjadi sesuai dengan
hukum-hukum fisika. Air yang mengalir itu pada suatu
situasi dan kondisi tertentu akan mencapai danau,
sungai, laut menjadi depression storage (simpanan air yang
disebabkan oleh kubangan/cekungan), saluran dan
sebagainya, mencari tempat lebih rendah.
Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah
berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir
melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan
transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari
merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat
berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian
jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis
atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa
presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman
sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus
hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara
yang berbeda:
1. Evaporasi/transpirasi - Air yang ada di laut,
di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian
akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian
akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air
(awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam
bentuk hujan, salju, es. Ketika air dipanaskan
oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air
memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan
molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan
mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di
atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke
angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik
menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik
berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan
yang basah, dan yang paling penting juga berasal
dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup.
Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi.
2. Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah - Air
bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan
pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah.
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air
dapat bergerak secara vertikal atau horizontal
dibawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan.Air hujan
yang mencapai
tanah, sebagian
berinfiltrasi
(menembus permukaan
tanah), sebagian
lagi menjadi aliran
air di atas permukaan (over land flor) kemudian
terkumpul pada saluran. Aliran air ini disebut
surface run off.
3. Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan
tanah dekat dengan
aliran utama dan
danau; makin
landai lahan dan
makin sedikit
pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin
besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat
biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai
bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan,
baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau,
waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan
akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan
berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan
itu terjadi dalam komponen-komponen siklus
hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran
Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara
keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah
wujud dan tempatnya.
D. Sifat-sifat Air
1. Sifat Fisika
a. Suhu air adalah derajat panas air yang dinyatakan
dalam satuan derajat Celcius.
b. Warna adalah warna nyata dari air yang dapat
disebabkan oleh adanya ion metal (besi dan mangan)
humus, plankton, tumbuhan air dan limbah industri,
yang dimaksud dengan warna adalah warna nyata yang
kekeruhannya telah dihilangkan, sedangkan yang
dimaksud dengan warna tampak adalah warna yang
tidak hanya disebabkan zat-zat terlarut dalam air
akan tetapi juga zat tersuspensi, yang dinyatakan
dalam satuan warna skala PtCo.
c. Kekeruhan adalah sifat optik dari suatu larutan
yang menyebabkan cahaya yang melaluinya
terabsorbsi dan terbias dan dihitung dalam satuan
mg/L SiO2 atau Unit Kekeruhan Nephelometri (UKN).
Kekeruhan di dalam air disebabkan oleh adanya zat
tersuspensi seperti lempung, lumpur, zat organik,
plankton dan zat-zat halus lainnya.
d. Kejernihan adalah dalamnya lapisan air yang
dapat ditembus oleh sinar matahari yang dinyatakan
dalam satuan cm.
e. Residu Total adalah residu yang tersisa setelah
penguapan contoh dan dilanjutkan dengan
pengeringan pada suhu tertentu secara merata dan
dinyatakan dalam satuan mg/L.
f. Residu Tersuspensi adalah berat zat padat dalam air
yang tertahan pada penyaring dengan kertas saring
yang berpori sebesar 0,45 mm dan dikeringkan pada
suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam
satuan mg/L
g. Residu Terlarut adalah berat zat padat dalam air
yang lolos pada penyaring dengan kertas saring
yang berpori sebesar 0,45 mm dan dikeringkan pada
suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam
satuan mg/L
l. Derajat keasaman (pH) adalah logaritma negatif dan
aktifitas ion hidrogen dalam suatu larutan.
Derajat keasaman (pH) air, penting untuk
menentukan nilai daya guna perairan baik untuk
keperluan rumah tangga, irigasi, kehidupan
organisme perairan dan kepentingan lainnya. Nilai
pH suatu perairan mencirikan keseimbangan antara
asam dan basa dalam air dan merupakan pengukuran
konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. Mengingat
nilai pH ditentukan oleh interaksi berbagai zat
dalam air termasuk zat-zat yang secara kimia
maupun biokimia tidak stabil maka penentuan pH
harus dilakukan setelah pengambilan contoh dan
tidak dapat diawetkan. pH dapat diukur dengan
metode kolorimetri dan elektrometri. Metode
elektrometri lebih banyak digunakan di
laboratorium dan lapangan karena lebih teliti dan
praktis.
m. Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan dari
larutan untuk menghantarkan arus listerik yang
dinyatakan dalam mmhos/cm, kemampuan tersebut
antara lain tergantung pada kadar zat terlarut
yang mengion di dalam air, pergerakan ion, valensi
dan suhu.
n. Salinitas/Kegaraman adalah merupakan residu
terlarut dalam air, apabila semua bromida dan
iodida dianggap sebagai klorida.
Klorositi adalah kadar klor dalam satuan g/L yang
digunakan pada perhitungan salinitas.
b. Kohesi dan adhesi Air menempel pada sesamanya
(kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki
sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom
oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir)
tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan
parsial positif (σ+) dekat atom oksigen. Dalam air
hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih
elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang
berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih
"kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang
dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-
elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti
menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut)
dan membuat daerah di sekitar atom oksigen
bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di
sekitar kedua atom hidrogen. Air memiliki pula
sifat adhesi yang
tinggi disebabkan oleh
sifat alami ke-polar-
annya.
2. Sifat Kimia
Air adalah substansi kimia
dengan rumus kimia H2O: satu molekul tersusun atas dua
atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa
dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada
tekanan 100 (1bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat
kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang
memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia
lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa
jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu
keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih
lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-
hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel
periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya
berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan
memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-
unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor,
dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini
apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas
pada temperatur dan tekanan normal.
Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen
membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen
lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen
lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada
elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang
dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah
muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah
muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada
tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki
sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar
molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat
masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya
sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan
titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai
ikatan hidrogen.
Kelarutan (solvasi), air adalah pelarut yang kuat,
melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang
bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya
garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik"
(pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur
dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai
zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat
dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut
menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya
intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air.
Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-
menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut
tidak larut dan akan mengendap dalam air.
Tegangan permukaan
Bunga daisy ini berada di bawah permukaan air, akantetapi dapat mekar dengan tanpa terganggu. Teganganpermukaan mencegah air untuk menenggelamkan bungatersebut.
Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang
disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-
molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil
air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat
terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut
akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah
permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat
halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin film)
karena gaya tarik molekular antara gelas dan molekul
air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi
antar molekul air.
Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air
bersentuhan dengan membran dan permukaan protein yang
bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang
memiliki ketertarikan kuat terhadap air. Irvin Langmuir
mengamati suatu gaya tolak yang kuat antar permukaan-
permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu
permukaan hidrofilik — dalam arti melepaskan lapisan
yang terikat dengan kuat dari hidrasi air — perlu
dilakukan kerja sungguh-sungguh melawan gaya-gaya ini,
yang disebut gaya-gaya hidrasi. Gaya-gaya tersebut amat
besar nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam
rentang nanometer atau lebih kecil. Pentingnya gaya-
gaya ini dalam biologi telah dipelajari secara
ekstensif oleh V. Adrian Parsegian dari National
Institute of Health.[11] Gaya-gaya ini penting terutama
saat sel-sel terdehidrasi saat bersentuhan langsung
dengan ruang luar yang kering atau pendinginan di luar
sel (extracellular freezing).
E. Manfaat Air
1.Manfaat air dalam kehidupan sehari-hari.
a. Air sanitasi
b. Air untuk kebutuhan domestik dan umum. Air yang
akan digunakan sebagai air untuk keperluan
domestik seperti memasak, toilet dan cuci-cuci
lain biasanya digunakan air dari sumber terdekat
seperti Perusahaan air Minum (PAM) lokal maupun
dari sumber sumur dalam. Pengolahan biasanya
dilakukan secara terbatas seperti penjernihan dan
aerasi terutama untuk mengurangi kadar besi yang
biasanya berasosiasi dengan air dari sumber sumur
dalam (deep well).
2. Manfaat air dalam industri
Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pelarut yang baik.
Pelarut yang sering digunakan adalah air. Hal
ini disebabkan karena air merupakan zat yang mudah
di dapat dan mempunyai kemampuan tinggi untuk
melarutkan zat. Jika kita sedang memasak sayur,
bermacammacam bumbu kita masukkan untuk
mendapatkan rasa yang sedap. Rasa tersebut
merupakan kombinasi rasa dari beberapa macam bumbu
yang telah terlarut dalam air (kuah). Karena
kemampuan yang tinggi dalam melarutkan zat, air
dinamakan sebagai “pelarut universal”. Di dalam
tubuh kita pun air melarutkan makanan sehingga
mudah dicerna.
b. Air untuk pendingin (Cooling Water) pada
cooling tower, mesin, heat exchanger, condenser
dll.
Kebutuhan akan air pendingin (cooling water)
bisa di kategorikan kebutuhan umum dalam setiap
mesin penggerak, pengolahan air pendingin biasanya
kurang diperhatikan oleh operator pabrik karena
persepsi yang salah dimana setiap air bersuhu
rendah bisa digunakan. Tetapi mereka lupa bahwa
air pendingin disalurkan melalui pipa-pipa yang
diameternya terkadang cukup kecil, panjang dan
melingkar-lingkar sehingga rawan terhadap karat
dan sumbatan tentunya.
Air pendingin adalah air yang digunakan untuk
menyerap panas yang berlebihan pada reaktor untuk
menghasilkan listrik. Karakteristik dari air
pendingin yaitu air tawar yang tahan terhadap
radiasi, dan kapasitas panas tinggi. Air yang
digunakan untuk air pendingin yaitu air berat
karena mempunyai kapasitas panas tinggi, tahan
radiasi tinggi pada hal ini digunakan pada reaktor
yang menggunakan uranium alam sehingga tampang
lintang air kecil. Air lainnya yang digunakan
yaitu air bertekanan tinggi dan air biasa.
c. Air proses
Atau biasa kita kenal sebagai process water
memiliki fungsi yang berbeda satu sama lainnya,
oleh karena itu karakter serta spesifikasi air
yang diperlukan juga berbeda satu dengan yang
lain, misalnya standar air untuk boiler tentu
berbeda dengan standar air untuk produksi
hydrogen. Air proses (Process Water) untuk
hydrolysis, boiler dan destilasi. Kebutuhan
process water untuk boiler, hydrolisis serta
produksi H2, dimana diperlukan air yang terlebih
dahulu di oleh melalui ion exchange untuk
meminimalisir timbulnya karat serta sumbatan pada
pipa api dan jalur distribusi uap dan
kondensatnya. Produk air yang dihasilkan melalui
ion exchange kemudian disebut sebagai soft water
bahkan untuk produksi hydrogen diperlukan
demineralized water (demin water) agar H2 yang
diproduksi betul-betul 99,9 % murni.
Sumber air baku industri yang memerlukan
pembahasan lebih lanjut adalah kebutuhan air dan
sifat yang diperlukan untuk keperluan proses dan
sebagai pendingin pada cooling tower di pabrik.Ion
Exchange untuk Process dan Cooling. Kebutuhan
untuk air proses dan pendinginan sangat
mendominasi kebutuhan air untuk pabrik karena
lebih dari 80% kebutuhan akan air di pabrik
dikonsumsi oleh kedua proses tersebut, sementara
untuk kebutuhan domestik relatif kecil.
Penggunaan kolom atau tabung ion exchange untuk
air baku untuk boiler (boiler feed water)dan
sistim pendinginan (cooling system) akan
meningkatkan efisiensi kedua sistim peralatan
tersebut dengan cara membebaskan pipa-pipa saluran
air dan uap pada sistem tersebut dari karat dan
endapan yang mengganggu yang dapat menimbulkan
kebocoran maupun tersumbatnya saluran pada kedua
sistim tersebut.
Pabrik kelapa sawit (PKS), kernel crushing plant
(KCP), pabrik minyak goreng dan oleochemical
adalah pabrik-pabrik yang banyak menggunakan
prinsip thermodinamik pada proses produksinya
terutama pada sistim fraksinasi dan destilasi dari
bahan baku menjadi produk. Peralatan yang
digunakan pada proses, hidrolisa, fraksinasi, dan
destilasi pada dasarnya adalah ketel uap
bertekanan yang semuanya menggunakan air sebagai
media dan bahan baku pada proses mereka.
Boiler untuk menghasilkan uap baik basah,
kering maupun yang bertekanan menurut kebutuhan
prosesnya, selain digunakan sebagai media
thermodinamik, uap yang dihasilkan juga dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin pada generator
listrik. Penggunaan boiler sebagai peralatan utama
membawa konsekuensi pada pemilihan kualitas air
baku (feed water) untuk menjaga kontinyuitas
operasi serta efisiensi peralatan tersebut, secara
umum untuk menjaga agar boiler bisa bekerja dengan
maksimum serta awet maka diperlukan air yang baik
dalam arti air selalu dijaga agar tidak menjadi
penyebab sistem saluran pipa pada boiler menjadi
berkarat ataupun tersumbat oleh endapan-endapan
organik yang biasanya dibawa oleh air baku.
(cooling water).
J. Lobaugh and Gregory A. Voth, A quantum model
for water: Equilibrium and dynamical properties, The Journal
of Chemical Physics -- February 8, 1997 -- Volume
106, Issue 6, pp. 2400-2410.
Kyoko Watanabe and Michael L. Klein, Effective pair
potentials and the properties of water, Chemical Physics
Volume 131, Issues 2-3 , 15 March 1989, Pages 157-
167
www.blogspot.com/manfaat air. Ditulis oleh
Utiya Azizah pada 17-05-2011 Diakses tanggal 12
nopember 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses
tanggal 12 nopember 2011.
www.blogspot.com/karakteristikair . Ditulis
oleh Febrie okta N pada tanggal 7-10-2003 Diakses
tanggal 12 nopember 2011.
www.blogspot.com/airdansifatair . Ditulis oleh
Wahyu Surya A. pada tanggal 12-06-2006 Diakses
tanggal 12 nopember 2011.