SISTEM UTILITASDalam merangcang sebuah bangunan terdapat 3
faktor utama yang harus diperhatikan oleh seorang perancang untuk
menghasilkan bangunan yang dapat mewadahi fungsi didalamnya,
yaitu1. Desain Arsitektur yang menarik2. Struktur bangunan yang
kokoh3. Sistem Utilitas yang baikDalam bidang arsitektur, utilitas
dianggap sebagai hal-hal yang menyebabkan bangunan dapat digunakan
atau berfungsi sebagaimana mestinya. Utilitas merupakan hal yang
sangat vital pada suatu bangunan. Dengan adanya penerapan sistem
utilitas yang benar dan tepat maka bangunan tersebut dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Sebaliknya, apabila penerapan
sistem utilitas kurang baik, maka fungsi bangunan akan
terhambat.Sistem dan jaringan utilitas yang harus dimiliki oleh
bangunan high rise building seperti hotel meliputi sistem dan
jaringan air bersih, sistem dan jaringan air kotor, sistem
transportasi dalam bangunan ((lift, tangga umum, dan tangga
darurat), sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning),
sistem penerangan, sistem pencegahan kebakaran, jaringanlistrik,
penangkal petir, dan jaringan telekomunikasi.
A. Sistem dan jaringan air bersih
Sumber air bersihpenyimpananpemakaian Jaringan jaringan
distribusitransmisi
Gambar : sistem jaringan air bersihsecara umum
Sumber air bersihAir bersih dapat diperoleh dari berbagai
sumber, yaitu: Air tanah Air tanah dangkal (unconfined aquifer) Air
tanah dalam (confined aquifer) Air hujan Air permukaan, dapat
berasal dari sungai, danau, waduk, telaga dan sebagainya.
Sistem distribusi air bersih Up-feed systemDalam sistem ini pipa
distribusi langsung dari tangki bawah tanah (ground tank) dengan
pompa langsung disambungkan dengan pipa utama penyediaan air bersih
pada bangunan, dalam hal ini menggunakan sepenuhnya kemampuan
pompa. Karenaterbatasnya tekanan dalam pipa dan dibatasinya ukuran
pipa cabang dari pipa utama tersebut, sistem ini terutama dapat
diterapkan untuk perumahan dan kecil yang rendah.
Gambar : Up-feed system
Down-feed systemDalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu
di tangki bawah (ground tank), kemudian dipompakan ke tangki atas
(upper tank)yang biasanya dipasang di atas atap atau di lantai
tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan ke seluruh
bangunan.Gambar : Down-feed system
B. Sistem dan jaringan air kotor (sanitasi)Sistem Pembuangan Air
kotor, merupakan sistem instalasi untuk mengalirkan air buangan
yang berasal dari peralatan saniter maupun hasil buangan dapur.
Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan: Sistem pembuangan air
kotor, adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari
kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran
manusia dari alat plambing lainnya ( black water ). Sistem
pembuangan air bekas, adalah system pembuangan untuk air buangan
yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya ( grey
water ). Untuk suatu daerah yang tidak tersedia riol umum yang
dapat menampung air bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air
kotor terlebih dahulu Sistem pembuangan air hujan. Sistem
pembuangan air hujan harus merupakan system terpisah dari system
pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila di campurkan
sering terjadi penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir
balik masuk ke alat plambing yang terendah Sistem air buangan
khusus.Sistem pembuangan air yang mengandung gas, racun, lemak,
limbah pabrik, limbah rumah sakit, pemotongan hewan dan lainnya
yang bersifat khusus.
Klasifikasi berdasarkan cara pengaliran : Sistem gravitasi.Air
buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih
rendah secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah
Sistem bertekanan.Sistem yang menggunakan alat ( pompa ) karena
saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat plambing,
sehingga air buangan dikumpulkan terlebih dahulu dalam suatu
bakpenampungan, kemudian di pompakan keluar ke roil umum. Sistem
ini mahal, tetapi biasa di gunakan pada bangunan yang mempunyai
alat alat plambing di basement pada bangunan tinggi /
bertingkat
Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan
carapembuangannya : Sistem pembuangan air campuran, (satu pipa)
yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas dialirkan
kedalam satu saluran / pipa. Pada sistem ini limbah dari wc/closed,
air mandi, cuci dan air lemak dapur disalurkan dalam satu pipa,
disalurkan ke unit penghancur WWTP (waste water treatment plant)
selanjutnya disalurkan ke saluran limbah atau ke saluran kota.
DAPUR CUCI MANDI CLOSETBLBKWWTPPERESAPANLIMBAHBK 1 pipa Saluran
kotaWWTP :Waste Water Treatment Plant
Gambar : Bagan Sistem Instalasi Satu Pipa
Sistem pembuangan air terpisah, (dua pipa) yaitu sistem
pembuangan dimana air kotor dan air bekas masing-masing dialirkan
secara terpisah atau menggunakan pipa yang berlainan. Pada sistem
ini, limbah dari wc/closed dipisahkan dari limbah kamar mandi, cuci
dan dapur. Selanjutnya limbah wc disalurkan ke septictank dan
bersama-sama limbah air mandi, cuci dan dapur dibuang keperesapan
air kotor atau saluran limbah kota.
DAPUR CUCI MANDICLOSETBLCBSeptic tankPERESAPAN LIMBAHBKSaluran
kotaBKCB2 pipaAlt. lainBK: Bak KontrolCB : Catch BasinBL: Bak
Lemak
Gambar : Bagan Sistem Instalasi dua Pipa
Pada sistem satu pipa maupun dua pipa diperlukan pipa ventstack
yang perletakan pada kedua sistem tersebut berbeda. Pipa ventstack
adalah pipa hawa pada jaringan pembuangan limbah yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya penyumbatan didalam pipa karena
terjadinya kantung-kantung udara didalam pipa.Posisi pipa ventstack
pada sistem sanitasi ada 2 macam, yaitu :1.
closetclosetwastafelwastafelBathtubebathtubeVENTSTACKVentstack
dihub. Dengan udara luarPipa2 vertikal didalam shaftKe saluran kota
/ peresapanKe septictankSistem satu pipa2. Sistem dua pipa
closetwastafelwastafelclosetBathtubebathtubeVENTSTACKVentstack
dihub. Dengan udara luarPipa2 vertikal didalam shaftKe saluran kota
/ peresapan
Gambar : sistem satu pipaGambar : sistem dua pipa
Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan
perletakannya: Sistem pembuangan gedung, yaitu sistem pembuangan
yang berada didalam gedung. Sistem pembuangan luar, yaitu sistem
yang berada diluar gedung, disebut juga riol gedung.Sebelum air
buangan dari peralatan saniter maupun dari buangan dapur dibuang ke
saluran umum / kota maka harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu
dengan Sewage Treatment Plant ( STP ), sehingga memenuhi ambang
baku yang dipersyaratkan.
Gambar : STP jenis Rotating Biological Contactor (RBC)
C. Sistem transportasi dalam bangunanAlat transportasi bangunan
merupakan alat yang menunjang dan memfasilitasi sirkulasi didalam
suatu bangunan gedung, terutama gedung berlantai banyak. Selain itu
alat transportasi merupakan sarana prasarana yang memperlancar
pergerakan manusia didalam bangunan tersebut. Transportasi pada
bangunan dapat dibagi secara vertical dan horizontal serta manual
dan mekanis
Gambar : Bagan transportasi vertikal-horizontal dalam
bangunan
Transportasi vertikal: adalah metoda transportasi digunakan
untuk mengangkut suatu benda atau manusia dari bawah ke atas
ataupusebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi vertical, di
antaranya tangga, lift, travator, escalator, dan dumbwaiter.
Transportasi horizontal merupakan jalur angkut / lalu-lalang antar
ruang dalam satu lantai. Prosentase kemiringan pada jenissirkulasi
ini tidak lebih dari 10 %. Alat transportasi yang bersifat
horizontal ini adalah konveyor dan koridor.
Gambar : Bagan transportasi manual-mekanis dalam bangunan
Transportasi manual:Sistem transportasi ini disebut juga dengan
sistem transportasi tanpa mesin. Sehingga sistem transportasi yang
dipakai berupa tanggadan ramps. Sistem ini pun tidak perlu
mengeluarkan banyak biaya seperti pada sistem mekanis.
Transportasi mekanis:Berbeda dengan sistem manual , sistem
transportasi ini disebut juga dengan sistem transportasi alat /
mesin. Sistem ini tentunya akanmengeluarkan banyak biaya ,
diantaranya saat pemesanan, operasionalnya sehari- hari dan biaya
untuk perawatannya. Sistem transportasi mekanis ini berupa
eskalator, konveyor, lift dan eskalator
TanggaTangga merupakan salah satu alat transportasi dalam
bangunan yang menghubungkan antar lantai satu dengan lantai lain
dengan systemtransportasi manual. Penggunaan tangga pada bangunan
bertingkat lebih dari tiga lantai, biasanya digunakan sebagai
tangga darurat.Tangga pada umumnya memiliki syarat: Kemiringan
sudutnya tidak diperbolehkan lebih dari 38 Jika jumlah anak tangga
lebih dari dua belas anak tangga, maka harus memakai bordes. Lebar
anak tangga untuk satu orang cukup 90 cm, sedangkan untuk dua orang
110-120cm. Tinggi balustrade sekitar 80-90 cm.
Perhitungan optrede dan antrede mempengaruhi kenyamanan bagi
pengguna tangga agar tidak cepat lelah bagi yang naik dan tidak
mudah tergelincir bagi yang turun. Hal ini juga berkaitan dengan
estetika dari bangunan itu sendiri.
Optrede : max 19 cmAntrede : min 23 cm
Gambar : perhitungan anak tangga
Tangga daruratKeriteria dan persyaratan sebuah tangga darurat
diantaranya: Kemiringan maximum 40; Letak antar tangga darurat
dalam bangunan 30-40 m (+100 feet) ; Dilengkapi penerangan yang
cukup dengan listrik cadangan menggunakan baterai selama listrik
bangunan dimatikan karena keadaan darurat; Harus terlindung dengan
material tahan api termasuk dinding (beton) dan pintu tahan
api(metal); Suplai udara segar diatur / dialirkan
(menggunakanExhaust fan atau Smoke Vestibule pada puncak / ujung
tangga) sehingga pernafasan tidak terganggu; Dilengkapi peralatan
darurat; Pintu pada lantai terbawah terbuka langsung ke arah luar
gedung; Pada tangga darurat, tiap lantai harus dihubungkan dengan
pintu masuk ke dalam ruang tangga tersebut.
RAMPSAdapun keriteria dan persyaratan ramps pada sebuah bangunan
: Ramps rendah sampai dengan 5% kemiringan Ramps jenis landai ini
tidak perlu menggunakan anti selip untuk lapisan permukaan
lantainya. Ramps sedang atau medium dengan kemiringan sampai dengan
7% dianjurkan menggunakan bahan penutup lantai anti selip. Ramps
curama tau steep dengan kemiringan antara sampai dengan 90% yang
dipersyaratkan harus menggunakan bahan anti selip pada permukaan
lantai dibuat kasar. Untuk manusia, dilengkapi dengan railing
terutama untuk handicapped / disabled person
KoridorKoridor merupakan salah satu alat transportasi yang
bersifat horizontal yang tidak menggunakan system mekanik (manual).
Beberapasyarat yang harus dipenuhi dalam merancang sirkulasi
horizontal terutama koridor adalah : Urutan yang logis baik dalam
ukuran ruang, bentuk, dan arah. Pencapaian yang mudah dan langsung
dengan jarak sependek mungkin. Memberi gerak yang logis dan
pengalaman yang indah bermakna. Aman, persilangan arus sirkulasi
sesedikit mungkin atau dihindari sama sekali. Cukup terang.
KonveyorKonveyor merupakan suatu alat transportasi angkut untuk
orang atau barang secara horizontal. Dipasang dalam keadaan datar
atau sudutkemiringan kurang dari 10. Alat ini digunakan dalam jarak
tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang
dibandara, terminal, pabrik. Alat transportasi ini menggunakan
system mekanik.
Gambar : konveyor
LIFTLift adalah alat transportasi vertikal yang digunakan untuk
mengangkut orang atau barang. Lift terhubung antar lantai dalam
bangunan bertingkat secara menerus dengan menggunakan tenaga mesin
(mekanik). Umumnya digunakan di gedung gedung bertingkat tinggi;
biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang
lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator.
Persyaratan Umum Lift / elavator Bangunan lebih dari 3 lantai
harus dilengkapi dengan elevator / lift Jika menggunakan traction
system, dimensi kabel yang dapat digunakan minimum 12 mm Jumlah
kabel minimal 3 buah Balok pemikul dari baja / beton bertulang Rel
Lift dari bahan baja Saat operasi ruang Lift harus tertutup rapat
Lubang masuk lift hanya satu tidak boleh lebih Jarak tepi cabin
lift dengan tepi lantai maksimal 4 cm Tiap lift harus memiliki
motor penggerak dan panel kontrol sendiri Dasar lubang lift harus
memiliki pondasi kedap air Pintu otomatis Panel Control yang jelas
pada cabin Elevator barang tidak diperkenankan menjadi satu dengan
tangga darurat Elevator berdiri sendiri / satu kesatuan . Tabung
lift menerus kepuncak bangunan Ruang mesin lift memiliki ketinggian
minimal 2,1 m, terhindar dari petir, air, api
Gambar : sistem kerja LIFT
Adapun cara kerja dari lift ini adalah dengan gerakan naik turun
(hoist) dimana gerbong yang berisi barang atau orang dan
counterweight digantungkan pada tali yag ditarik naik atau turun
dengan menggunakan pully, dimana pully ini berputar sesuai dengan
kebutuhan. Pully digerakkan oleh motor listrik dan gerakan pully
dihentikan oleh rem, sehingga barang atau orang tidak akan naik
atau turun setelah posisi angkat yang diingin tercapai. Biasanya
motor listrik hanya mengatur gaya gesek. Gerbong dan counterweight
berada di sistem guide rails, di mana counterweight bisa diletakkan
di samping atau di belakang dari gerbong tergantung desainnya.
Guide rails berperan juga sebagai sistem pengaman dalam sistem
lift.
Gambar : tabel kualitas pelayangan lift
Gambar : spesikasi LIFTEskalatorEscalator atau tangga berjalan
adalah alat transportasi antar lantai, sebagaimana tangga (manual)
yang menghubungkan satu lantaidengan satu lantai yang di atasnya
maupun di bawahnya dengan menggunakan system tangga yang berjalan
dengan bertenaga/bergerakatas bantuan tenagamesin. Secara
horizontal dibutuhkan ruang cukup luas untuk fasilitas ini,
karenanya, escalator biasa digunakan padabangunan yang bersifat
public seperti mall, bandar udara, dll.
Syarat eskalator: Dilengkapi dengan railing, Tidak ada celah
antara lantai dengan anak tangga pada escalator, dan Sebaiknya
didesain secara otomatis.
Perletakan Eskalator: Paralel. Diletakkan secara paralel.
Perencanaannya lebih menekankan segi arsitektural dan memungkinkan
sudut pandang yang luas. Cross Over. Perletakan bersilangan secara
menerus (naik saja atau turun saja). Kurang efisien dalam sistim
sirkulasi tetapi bernilai estetis tinggi. Double Cross Over.
Perletakan bersilangan antara naik dan turun, sehingga dapat
mengangkut penumpang dengan dalam jumlah lebih banyak.
Gambar : peletakan eskalator
D. Sistem HVACAir conditioner adalah perangkat teknik untuk
mengkondisikan lingkungan terutama udara untuk berbagai keperluan.
Pengkondisianlingkungan adalah usaha untuk mengatur dan mengontrol
besaran-besaran yang memenuhi kondisi tertentu yaitu kondisi yang
lain dari pada yang diberikan oleh iklim alam dengan cara non
alamiah. Manusia selalu menginginkan kondisi lingkungan yang serba
nyaman (comfortable). Prinsip AC yaitu memindahkan kalor dari satu
tempat ke tempat yang lain. AC sebagai pendingin memindahkan kalor
dari dalam ke luar ruangan, AC sebagai pemanas, memindahkan kalor
dari sistempemanas ke dalam ruangan (di negara kutub)Pada bangunan
gedung sistem pengkondisisan udara / Tata Udara dibagi menjadi 2
yaitu:a. Sistem tata udara sentral : sistem pendinginan langsung
(media air),sistem pendinginan tidak langsung (media udara)b.
Sistem tata udara non sentral : sistem AC windows, sistem AC
split.
AC unit ( Non Sentral )Jarak inlet (evaporator) dan outlet
(kondensor) cooling unit cukup dekat atau terdapat dalam satu
container. Misalnya AC window (self contained AC unit) dan AC split
(fan coil filter unit)Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) Unit
BesertaFungsinya. Compressor (komfersi). Yaitu berfungsi untuk
memompa gas refrigerant. Recervoir. Yaitu berfungsi untuk manyimpan
gas dari condensor sebelum di alirkan ke compressor. Condensor
(penguapan). Berfungsiuntuktempatpembuangantemperaturpanas
Evaporator (pengembunan). Berfungsi untuk tempat pembuangan
temperatur dingin Filter Dryer. Berfungsi sebagai penyaring
sisa-sisa kotoran gas dan oli Motor Fan Dan Blower. Motor berfungsi
untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi nya sirkulasi
udara.
AC CentralAC Central adalah satu sistem AC yang digunakan untuk
seluruhbangunan. Untuk multi storiesbuilding dilengkapi dengan AHU
(AirHandling Unit) di tiap lantai. Fungsi AHUadalah untuk mengatur
distribusi udara yang dikondisikan pada setiap
lantai.Evaporatorterdapat pada setiap AHU atau pada tiap ruang,
bila dikehendaki untukdiatur suhunya.Cara kerja AC Sentral: Air
dari cooling tower masuk refrigerator melalui condensor,
refrigerator ini difungsikan untuk mendinginkan air panas dariAHU
Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air panas
dari AHU masuk chiller dalam refrigerator diubah menjadi air
dingin, yang kemudian air dingin tersebut disirkulasikan kembali ke
dalam AHU yang mana AHU digunakan untuk mengkondisikan/ mengubah
udara panas dalam ruang menjadi dingin Udara panas dalam ruang akan
dihisap kedalam AHU melalui lubang register yang kemudian diubah
menjadi udara dingindengan penambahan O2 Udara segar dari AHU ini
akan didistribusikan kembali pada setiap ruangan dengan tekanan
velocity yang cukup
Gambar : skema kerja AC sentral
Jenis Dan Macam Macam ACAC Split WallAC Split Wall adalah jenis
AC yang paling umum digunakan di rumah, kantor maupun instansi di
Indonesia, ini disebabkan beberapafaktor mulai dari gampangnya
perawatan dan support. AC ini terbagi menjadi dua bagian yaitu
Indoor dan Outdoor. Indoor adalah bagian yang mengeluarkan hawa
dingin dan Outdoor adalah bagian tempat dimana mesin berada.
Acapkali outdoor ditempatkan diluar ruangan karena mengeluarkan
hawa yang panas dan kadangkala suaranya yang berisik.
Kelebihan AC Split Wall : Bisa dipasang pada ruangan yang tidak
berhubungan dengan udara luar, misalnya pada ruangan yang posisinya
ditengah pada bangunan Ruko, karena condenser yang terpasang pada
outdoor bisa ditempatkan ditempat yang berhubungan dengan udara
luar jauh dari ruangan yang didinginkan. Suara didalam ruangan
tidak berisik.
Kekurangan AC Split Wall: Pemasangan pertama maupun pembongkaran
apabila akan dipindahkan membutuhkan tenaga yang terlatih.
Pemeliharaan/perawatan membutuhkan peralatan khusus dan tenaga yang
terlatih. Harganya lebih mahal.
AC WindowAC Window adalah AC yang berbentuk kotak dan dalam
pengoperasiannya tidak menggunakan remote. Karena tombol kontrol
sudah terintegrasi dengan AC ini. AC ini hanya terdiri dari satu
bagian yaitu unit itu sendiri dan tidak ada istilah outdoor dan
indoor AC.AC ini sudah tidak diproduksi lagi karena dianggap sudah
ketinggalan jaman dan karena tidak ada unit outdoor yang membuat AC
ini tidak praktis. Kapasitas AC ini mulai dari 0.5 pk - 2.5 pk.
AC SentralPada AC jenis ini, udara dari ruangan/bangunan
didinginkan pada cooling plant diluar ruangan/bangunan tersebut
kemudian udara yang telah dingin dialirkan kembali kedalam
ruangan/bangunan tersebut. AC jenis ini biasanya dipergunakan di
hotel atau mall.
AC Standing FloorAC Standing Floor adalah AC yang unit Indoonya
berdiri dan mudah dipindahkan. Karena kepraktisannya ini, AC ini
sering digunakandalam acara-acara seperti acara ulang tahun,
perkawinan, hajatan dan acara lainnya. AC ini bisa dioperasikan
dengan remote control. AC ini mempunyai bagian Indoor dan bagian
Outdoor. Kapasitas AC ini mulai dari 2pk - 5pk.
AC CassetteJenis AC Cassette ini, indoornya menempel di plafon.
jenis AC Cassette dengan berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai
dengan 6pk.Cara pemasangan ac ini memerlukan keahlian khusus dan
tenaga extra, tidak seperti memasang ac rumah atau ac split, yang
bisa dipasangsendirian.
AC Split DuctAC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian
hawa dinginnya menggunakan Sistem Ducting. Ini artinya, AC Split
Duct tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan
dikontrol pada satu itik!. Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall
atau gedung-gedungyang memiliki ruangan luas. AC Split Duct tidak
pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian penting
dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah
dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan
dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk AC hingga saat ini
sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi
energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.
Kelebihan AC Split Duct : Suara didalam ruangan tidak berisik
sama sekali. Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada unit
indoor.
Kekurangan: Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan
membutuhkan tenaga yang betul-betul terlatih. Apabila terjadi
kerusakan pada waktu beroperasi, maka dampaknya dirasakan pada
seluruh ruangan. Pengaturan temperatur udara hanya dapat dilakukan
padasentral cooling plant. Biaya investasi awal serta biaya operasi
dan pemeliharaan tinggi.
E. Sistem pencegahan kebakaranSistem fire protection atau
disebut juga dengan sistem fire alarm (sistem pengindra api) adalah
suatu sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi adanya
gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam
sistem evakuasi dan ditindaklanjuti secara otomatis maupun manual
dengan deengan sistem instalasi pemadam kebakaran (sistem Fire
fighting).Sistem fire Fighting atau sistem pemadam kebakaran
disediakan di gedung sebagai preventif (pencegah) terjadinya
kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem hidran
dan Fire Extinguisher. Dan pada tempat-tempat tertentu digunakan
juga sistem fire gas.Tetapi pada umumnya sistem yang digunakan
terdiri dari: sistem sprinkler, hydrant dan fire extinguisher.
Peralatan utama dari sistem protection ini adalah MCFA (Main
Control Fire Alarm) atau disebut juga dengan Fire Alarm Control
Panel (FACP). MACP berfungsi meneriman sinyal masuk (input signal)
dari detector dan komponen pendeteksi lainnya(Fixed Heat detector
dan smoke detector).
Macam Macam Sistem PendetectianDalam prakteknya, ada 3 sistem
pendetectian dari fire protection ini, yaitu: Non addresable
SystemSistem ini disebut juga dengan sistem konvensional. Pada
sistem inji MCFA menerima sinyal masukan langsung dari detector
(biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa pengalamatan dan
langsung memerintahkan komponen outpu (keluaran) untuk merespon
input (masukan) tersebut. Sistem ini pada umumnya digunakan pada
bangunan / area supervisi berskala kecil, seperti perumahan,
pertokoan, perkantoran, dan lain-lain. Semi addresable SystemPada
sistem ini dilakukan pengelompokan pada detector dan alat penerima
masukan (input) berdasarkan area pengawasan (supervisory area).
Masing-masing zona dikendalikan (baik input maupun output) oleh
zona kontroler yang mempunyai alamat/ adress yang spesifik. Pada
saat detector atau alat penerima masukan lainnya memberikan sinyal,
maka MCFA akan meresponnya (I/O) berdasar zona kontroler yang
mengumpulkannya. Dalam kontruksinya tiap zona dapat terdiri dari:
Satu lantai dalam bangunan / gedung Beberapa ruangan yang
berdekatan pada satu lantai di sebuah gedung Beberapa ruangan yang
mempunyai karakteristik tadi di sebuah gedung
Pada display MCFA akan terbaca alamat zona yang terjado gejala
kebakaran, sehingga dengan demikian tindakan yang harus diambil
dapat dilokalisir hanya pada zona tersebut. Full Adresable
SystemMerupakan pengembangan dari sistem semi adresibble. Pada
system ini semua detector dan alat pemberi masukan (deteksi)
mempunyai alamat yang spesifik, sehingga proses pemadaman dan
evakuasi dapat dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan
mengalami kebakaran.
Peralatan Utama PendeteksiPendeteksi atau alat penerima input
(masukan) yang bekerja secara otomatis (automatic Input Device),
yaitu: Heat Detektor(Pengindra panas).. Berdasarkan cara kerjanya,
heat detektor dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: Fixed Temperatur heat
detector, yang bekerja mendeteksi suhu udara di sekitar casing-nya
(ambiencetemperatur) dengan membandingkannya terhadap suhu setting
defaultnya, misal 57 C , 75C dan sebagainya ROR (Rate of Rise) heat
detector yang bekerja mendeteksi kecepatan peningkatan suhu di
sekitar casing-nya. Bila kecepatan peningkatan suhu berjalan lebih
lambat dari nilai settingnya, maka detector ini tidak akan
memberikan respon. Smoke Detector (pengindra asap). MCFA (Main
Control Fire Alarm)MCFA merupakan peralatan utama dari sistem
protection. (Main Control Fire Alarm) atau disebut juga dengan Fire
Alarm Control Panel (FACP), berfungsi meneriman sinyal masuk (input
signal) dari detector dan komponen pendeteksi lainnya(Fixed Heat
detector dan smoke detector).
Komponen komponen peralatan fire protection Smoke DetectorSmoke
detector biasanya terdapat di loronglorong bangunan, lobi, dan pada
kamar hotel dengan jarak-jarak tertentu. Smokedetector berfungsi
untuk mendeteksi asap yang muncul dalam keadaan darurat. Asap akan
dideteksi oleh alat tersebut dan alatakan bekerja dan menghidupkan
alarm kebakaran
Gambar : smoke detector
SpeakerSpeaker berfungsi untuk menyiarkan alarm dan
informasiinformasi penting kepada pengguna bangunan saat terjadi
keadaan bahaya. Dengan adanya speaker pada lorong-lorong bangunan,
alarm bahaya diharapkan dapat terdengar pengguna dari seluruh sudut
Hotel sehingga proses evakuasi dapat dilaksanakan dengan cepat.
Gambar: speaker Fire Alarm SystemFire alarm system adalah sistem
peringatan jika terjadi kebakaran. Kronologisnya adalah sebagai
berikut, ketika terdapatkebakaran asap akan dideteksi oleh smoke
detector. Smoke detector kemudian aktif secara otomatis. Sistem itu
kemudian bereaksi yang berupa hidupnya alarm/sirine kebakaran,
automatic dialer system ke pemadam kebakaran, dll.
Skema Fire Alarm System :
Api atau asap pekatControl panelDetector /
SensorKeypadSirine/alarmAutomatic dialersystemdll
Gambar : skema fire alarm system
Terdapat juga deteksi api manual, yaitu dengan adanya tuas
deteksi yang dapat ditarik oleh pengguna bangunan jika
melihatadanya api pada bangunan sehingga akan menghidupkan alarm
pada seluruh bangunan. Tuas tersebut berada pada kotak berwarna
merah cerah dengan tujuan warna mencolok sehingga mudah untuk
dicari.
Gambar : fire alarm
Fire ExtinguisherMerupakan sebuah tabung berisi gas karbon.
Tabung ini biasanya berwarna merah ini tidak terhubung dengan
sistem khususdan dipergunakan secara manual. Biasanya diletakkan di
tempat publik dan selasar yang mudah dilihat dan dijangkau.
Fungsinya untuk memadamkan api sesegera mungkin tanpa menunggu
petugas pemadam kebakaranGambar: fire extinguishergambar : detail
fire extinguisher Hydrant
Hydrant adalah koneksi di atas tanah yang menyediakan akses ke
pasokan air untuk tujuan pertempuran pemadam kebakaran. Pasokan air
dapat bertekanan, seperti dalam kasus hydrant tersambung ke listrik
air dikuburkan di jalan, atau unpressurized, seperti terhubung ke
kolam terdekat atau tangki air. Setiap hydrant memiliki satu atau
lebih gerai selang kebakaran mungkin terkait. Jika suplai air
bertekanan, hydrant juga akan memiliki satu atau lebih katup untuk
mengatur aliran air. Dalam rangka menyediakan air yang cukup untuk
pemadam kebakaran, hydrant yang berukuran untuk memberikan debit
minimum sekitar 250 galon per menit (945 liter per menit), meskipun
hidran yang paling dapat memberikan banyak lagi. Springkler
F. Jaringan listrikPada setiap bangunan, baik itu bangunan
sederhana maupun bangunan yang menjulang tinggi selalu membutuhkan
adanya listrik,untuk keperluan: penerangan, penggerak motor
listrik, alat-alat rumah tangga dan keperluan lainnya.
Ada 3 jenis sumber listrik yaitu: PLNAliran berasal dari
jaringan kota yang dikelola oleh pemerintah sehingga watt yang
dapat digunakan dibatasi oleh PLN.Keuntungan dari pemakaian sumber
tenaga PLN antra lain : Pengadaan awal lebih murah dibandingkan
dengan sumber tenaga lainnya Dalam operasional tidak membutuhkan
perawatan yang berarti Tidak menimbulkan dampak yang merugikan
seperti pencemaran, getaran, kebisingan Tidak membutuhkan ruangan
khusus untuk pengontrolan.
Terdapat 2 (dua) sistem penyaluran aliran listrik dari PLN ke
konsumen, yaitu : Diatas Permukaan Tanah: Kabel-kabel penyalur
aliran listrik dipasang diatas, pada tiang tiang listrik. Dibawah
Permukaan Tanah : Kabel-kabel penyalur aliran listrik ditempatkan
dalam pipa pipa yang ditanam dibawah permukaan tanah pada kedalaman
sekitar 0,75 meter.Sistem ini biasanya digunakan untuk kotakota
dengan bangunan-bangunannya menjulang tinggi.
Generator set ( Gen Set )Generator merupkan alat yang merubah
gerakan mekanis menjadi elektris melalui proses
kemagnetan.Keuntungan pemakaian genset : Kapasitas KVA yang tidak
terbatas Lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh ukuran tangki
bahan bakar Biaya relatif murah bila diperhitungkan dalam jangka
waktu yang lama. Kekurangan atau kelemahan Gen Set Memerlukan
pemeliharan yang konstan dan testing yang teratur Kesulitan
penyimpanan bahan bakar Dampak sampingan berupa kebisingan getaran
dan suara dari saluran pembuangan gas
Gambar : mesin genset
BateraiSering digunakan untuk mensuplay kebutuhan tenaga listrik
dalam keadaan emergency yang terbatas, terutama untuk penerangan.
Beberapa unit ditempatkan pada individual cabinet atau pada rak
untuk instalasi yang lebih besar dan selalu dilengkapi dengan
peralatan otomatic charging.Keuntungan pemakaian sumber tenaga
baterai : Tidak membutuhkan ruangan sendiri dan terpisah Dapat
dipasang pada sisitem sentral dengan didistribusikan melalui
saluran dari baterai langsung melalui fasilitas yang ada.Kerugian :
Lamanya terbatas Manual
Penggunaan Tenaga Listrik Pada Bangunan Perlindungan bangunan,
seperti perlindungan teradap bahaya, petir, dan pencemaran
Pengadaan fasilitas, seperti pengadaan air bersih dan air panas,
npengadaan transportasi dalam bangunan, pengkondisian
udara,penerangan, sound system, dan telepon. Pelayanan kegiatan
konsumen
G. Penangkal petirPenangkal petir merupakan rangkaian alat-alat
yang difungsikan untuk menyalurkan sambaran petir yang akan
mengenai bangunan langsung ke tanah. Penangkal petir dianggap
efektif karena mengurangi kerugian terkait kebakaran dan kerusakan
struktural akibat sambaran petir.
Gambar : penangkal petir
Jenis-jenis metode penangkal petir Penangkal Petir Konvensional
/ Faraday / FrangklinKedua ilmuwan tersebut Faraday dan Frangklin
menjelaskan sistem yang hampir sama, yakni system penyalur arus
listrik yang menghubungkan antara bagian atas bangunan dan
grounding, sedangkan sistem perlindungan yang di hasilkan ujung
penerima/splitzer adalah sama pada rentang 30 40 derajat.
Perbedaannya adalah sistem yang di kembangkan Faradaybahwa kabel
penghantar berada pada sisi luar bangunan dengan pertimbangan bahwa
kabel penghantar juga berfungsi sebagai material penerima sambaran
petir, yaitu berupa sangkar elektris atau biasa disebut dengan
sangkar faraday. Penangkal Petir Radio AktifPenelitian terus
berkembang akan sebab terjadinya petir, dan semua ilmuwan sepakat
bahwa terjadinya petir karena ada muatan listrik di awan berasal
dari proses ionisasi, maka untuk menggagalkan proses ionisasi
dilakukan dengan cara menggunakan zat berradiasi seperti Radiun 226
dab Ameresium 241 karena kedua bahan ini mampu menghamburkan ion
radiasinya yang dapat menetralkan muatan listrik awan. Maka manfaat
lain hamburan ion radiasi tersebut akan menambah muatan pada
ujungfinial/splitzer, bila mana awan yang bermuatan besar tidak
mampu di netralkan zat radiasi kemudian menyambar maka akan
cenderung mengenai penangkal petir ini. Keberadaan penangkal petir
jenis ini telah dilarangpemakaiannya, berdasarkan kesepakatan
internasional dengan pertimbangan mengurangi zat beradiasi di
masyarakat, selain itu penangkal petir ini dianggap dapat
mempengaruhi kesehatan manusia. Penangkal Petir
ElektrostatisPrinsip kerja penangkal petir elektrostatis mengadopsi
sebagian system penangkal petir radio aktif, yaitu menambah muatan
pada ujung finial/splitzer agar petir selalu melilih ujung ini
untuk di sambar. Perbedaan dengan system radio aktif adalah jumlah
energi yang dipakai. Untuk penangkal petir radio aktif muatan
listrik dihasilkan dari proses hamburan zat berradiasi sedangkan
pada penangkal petir elektrostatis energi listrik yang dihasilkan
dari listrik awan yang menginduksi permukaan bumi.
Bagian Penangkal Petir Batang Penangkal PetirBatang penangkal
petir idealnya terbuat dari logam konduktor, contohnya tembaga.
Berupa batang dengan ujung lancip untuk memudahkan terjadinya
aliran elektron dari petir untuk disalurkan pada kabel konduktor.
Kabel KonduktorKabel Konduktor terbuat dari kawat tembaga yang
dipilin. Standar diameter kawat tembaga yang digunakan adalah
1cm-2cm. Kabel konduktor memiliki fungsi untuk mengalirkan aliran
listrik dari batang penangkal petir menuju ke tanah. Kabel
konduktor dipasang pada dinding bagian luar bangunan. Grounding
SistemGrounding sistem berfungsi mengalirkan muatan listrik dari
kabel konduktor ke batang pentanahan (groundrod) yang tertanam di
tanah. Batang pentanahan terbuat dari bahan tembaga berlapis baja,
dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 3 m
Cara Kerja:Terjadinya beda potensial antara awan petir dan tanah
akan merangsang adanya loncatan elektron dari petir ke tanah.
Loncatan elektron yang terlihat melalui kilat akan tertangkap oleh
batang penangkal. Dari batang penangkal petir akan diteruskan
melalui kabelkonduktor menuju grounding sistem ke batang pentanahan
yang akan diteruskan menuju tanah di bumi.
Kebutuhan Bangunan Terhadap Ancaman Bahaya PetirSuatu instalasi
penangkal petir yang telah terpasang harus dapat melindungi semua
bagian dari struktur bangunan dan arealnyatermasuk manusia serta
peralatan yang ada didalamnya terhadap ancaman bahaya dan kerusakan
akibat sambaran petir. Berikut ini akan dibahas mengenai cara
mmenentukan besarnya kebutuhan bangunan akan proteksi petir
menggunakan beberapa standart yaitu berdasarkan Peraturan Umum
Instalasi Penangkal Petir, Nasional Fire Protection Association
780, International Electrotechnical Commision 1024-1-1.
Kebutuhan Bangunan Terhadap Ancaman Bahaya Petir
BerdasarkanPeraturan Umum Instalasi Penangkal Petir.Jenis Bangunan
yang perlu diberi penangkal petir dikelompokan menjadi : Bangunan
tinggi seperti gedung bertingkat, menara dan cerobong pabrik.
Bangunan penyimpanan bahan mudah meledak atau terbakar, misalnya
pabrik amunisi, gudang bahan kimia. Bangunan untuk kepentingan umum
seperti gedung sekolah,stasiun, bandara dan sebagainya. Bangunan
yang mempunyai fungsi khusus dan nilai estetika misalnya museum,
gedung arsip negara.
H. Jaringan telekomunikasiDalam hubungannya dengan eksisnya
sebuah bangunan, maka yang dibahas di sini adalah komunikasi antar
ruang dalam bangunan,maupun komunikasi dari atau luar bangunan.
Komunikasi dari/keluar bangunan, untuk hal ini diperlukan jaringann
komunikasi yang menghubungkan antara sebuahbangunan dengan kantor
telepon pusat. Komunikasi di dalam bangunan, dibutuhkan untuk
interaksi aktivitas di dalam bangunan, dan ini memerlukan jaringan
yangberada pada jaringan khusus dalam bangunan.
Jenis TelekomunikasiMenurut pemakaiannya Umum, dengan
menggunakan radio gelombang pendek/air phone Pribadi, dengan
telephone yang melalui operator Rahasia, dengan telex yang tidak
melalui operatorMenurut arahannya One way communication (komunikasi
satu arah) seperti: TV, radio, sound system, cctv Two way
communication (komunikasi dua arah) seperti: teleponMenurut
medianya Audio Video Teletext TelegraphMenurut gelombang pembawanya
Tanpa kabel (wireless); elektromagnet, cordless, radio
telekomunikasi Dengan kabel (wired); jaringan telepon kota,
interkom
Komponen komponen jaringan telekomunikasi Telepon\Gambar : skema
jaringan telephon
Sistem telepon berfungsi ssebagai alat komunikasi antar instansi
dalam gedung. Sistem ini menggunakan PABX yang berfungsi sebagai
sentral komunikasi telepon di dalam gedung (pelanggan) yang
terhubung dengan telkomJaringan dari PT. Telkom merupakan jenis
gelombang dengan kabel (wired) yang biasa dipakai pada
bangunan-bangunan lain. Gelombang ini ditangkap oleh terminal box
PT. Telkom yang terdapat di bangunan tersebut lalu disalurkan ke
MDF-TP (Main Distribution Frame Telephone System) yang terletak di
basement hotel.Begitu juga dengan jaringan PABX hotel, jaringan
berasal dari mesin PABX yang terhubung dengan operator lalu juga
disalurkan melewati MDF-TP sebelum akhirnya disalurkan ke setiap
unit atau ruangan di hotel. Setiap komunikasi yang dilakukan di
dalam bangunan melalui jaringan PABX harus melalui operator
terlebih dahulu, selain itu mesin PABX harus selalu terhubung
dengan listrik, sehingga jaringan PABX sangat tergantung dengan
ketersediaan listrik di bangunan.Setelah kedua jaringan (PT. Telkom
line dan PABX) sampai di Main Distribution Frame (MDF-TP), jaringan
dialirkan terlebih dahulu ke Junction Box Telephone System yang
berada di setiap lantai melalui pipa PVC, yang nantinya akan
melanjutkan penyaluran gelombang ke setiap unit telepon didalam
kamar dan ruangan per lantai.
Sound systemTujuan utama dari pemasangan sound system adalah
untuk mempermudah distribusi informasi serta aktivitas di
dalambangunan hotel. Sound System merupakan salah satu bentuk
komunikasi internal dalam bangunan, yang gelombangnya di salurkan
melalu kabel(wired).Jaringan sound system mempunyai 2 sumber, yaitu
dari Mixerdan Microphone di ruang kontrol. Suara yang berasal dari
mixer merupakan suara yang berasal dari kaset rekaman atau sirene,
suara itu lalu di salurkan terlebih dahulu keequalizer, lalu di
gabungkan dengan sumber suara dari Microphoneruang kontrol di Main
Distributin Frame Sound System (MDF-SS). Setelah sampai di MDF SS
suara didistribusikan ke Junction Box Sound System yang berada di
setiap lantai sebelum akhirnya didistribusikan ke Ceiling Speaker
(speaker di langit langit).
Gambar : skema jaringan sound systemGambar : ceiling speaker
TelevisiJaringan televisi berasal dari dua sumber, yaitu
parabola dan antena. Gelombang TV yang didapat pada parabole berupa
siaran televisi internasional sedangkan siaran televisi nasional
diterima oleh antena. Kedua benda ini berada di roof top
agarmendapatkan sinyal yang baik.
Gambar : AntenaGambar : Parabola
WifiWiFi adalah salah satu bentuk jaringan komunikasi yang
tidakb menggunakan kabel (wireless) melainkan menggunakan gelombang
elektromagnetik.Sistem kerja WiFi pertama dimulai di alat acces
point berupa modem/DSL yang mengirimkan gelombang elektromagnetik
ke EAP (Extensible Authentication Protocol). Gelombang
elektromagnetik yang dikirimkan berisi identitas dari acces point
itu sendiri, lalu EAP merespon dengan memberitahu boleh atau
tidaknya acces point itu menggunakan jaringan WLAN yang dimiliki
oleh ISP. Setelah diperbolehkan, acces point akan mengirimkan
gelombang elektromagnetik ke sebuah wireless router yang berada di
sekitar tempat pemancar WiFi diletakan yang disebut wireless
router.
Gambar : Router Wifi
CCTVCCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang
berfungsi untuk memonitor suatu ruangan melalui layar
televisi/monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang
dipasang di setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang
diinginkan oleh bagian keamanan. Sistem kamera dan TV ini terbatas
pada bangunan tersebut (closed). Semua kegiatan di dalamnya dapat
dimonitor di suatu ruangan sekuriti.CCTV ini dapat bekerja selama
24 jam sesuai dengan kebutuhan. Setiap gambar dapat ditayang-ulang
pada posisi waktu yang diinginkan oleh operator. Karena bersifat
rahasia, maka peletakan kamera dan tempat monitor diatur oleh
bagian sekuriti.
Gambar : CCTV