PENGARUH JARAK TANAM DALAM BARIS DAN TAKARAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) VARIETAS MASTER SWEET Oleh Lusiana 4122.5.13.31.10010 USULAN PENELITIAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS WINAYA MUKTI i
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH JARAK TANAM DALAM BARIS DAN TAKARAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG
MANIS (Zea mays saccharata Sturt) VARIETAS
MASTER SWEET
OlehLusiana
4122.5.13.31.10010
USULAN PENELITIAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
BANDUNG
2015
i
PENGARUH JARAK TANAM DALAM BARIS DAN TAKARAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG
MANIS(Zea Mays Saccharata Sturt) VARIETAS
MASTER SWEET
OlehLusiana
4122.5.13.31.10010
USULAN PENELITIAN
Bandung, ……………………………………………
Disetujui dan disahkan Komisi Pembimbing,
Dr. R. Wahyono, Ir., M.P. Hudaya Mulyana, Ir., M.P.
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyeleaikan Usulan
Penelitian dengan Judul : “Pengaruh Jarak Tanam dalam
Baris dan Takaran Pupuk Kandang Ayam terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays
saccharata Sturt) Varietas Master Sweet”.
Penyusunan Usulan Penelitian ini dapat terselesaikan atas
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Yth:
1. Dr. R. Wahyono Widodo, Ir., M.P., sebagai Ketua Komisi
Pembimbing dan Hudaya Mulyana Ir., M.P. Sebagai anggota
komisi pembimbing.
2. Dr. Hj. Noertjahyani, Ir., M.P. Sebagai Ketua Program Studi
Magister Agroteknologi
3. Prof. Dr. Hj. Ai Komariah, Ir., M.S. sebagai Direktur
Pascasarjana Universitas Winaya Mukti.
4. Seluruh Staf Karyawan Pascasarjana Universitas Winaya
Mukti.
iii
5. Keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil
6. Semua pihak yang telah membantu penulis selama
penulisan usulan penelitian.
Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Ridha-
Nya dan membalas segala kebaikannya, Aamiin.
Subang, April 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………..…………………..ii
KATA PENGANTAR………………………….….……………….…….……...iv
DAFTAR ISI ………………………………….…….………………..…………..v
DAFTAR TABEL…………………………….…………………………………vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………..…………………………………..vii
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian…………………………..……………..1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah…………………..…………....5
1.3 Tujuan Penelitian……………………….……………..
…………...5
1.4 Kegunaan Penelitian………………………………..……….……..6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN/PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DAN HIPOTESIS
3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi……….....................27
3.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………………….....27
3.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis……………………..…….34
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
LAMPIRAN……………………………………………………………………….
v
DAFTAR TABEL
No
Judul Halaman
1 Persentase Kandungan Hara Pupuk Kandang Beberapa jenis Hewan Ternak………………………………………………………………...
17
2 Operasionalisasi Variabel 25
3 Kombinasi Perlakuan Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Kandang Ayam…………………………………………………………………
26
4 Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial………………………………………………………………
36
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1
2
Denah Tata Letak Percobaan…………………………...
Deskripsi Jagung Varietas Master Sweet………………
50
51
vii
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Jagung merupakan alternatif pangan yang mendukung
ketahanan pangan nasional dimana beberapa daerah di Indonesia (misalnya di
Madura dan Nusa Tenggara) menggunakan jagung sebagai bahan pangan pokok.
Saat ini penggunaan jagung semakin meningkat, selain sebagai bahan pangan,
jagung digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri sehingga hampir
seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Jenis jagung yang dikembangkan di Indonesia terdiri dari beberapa
macam, salah satunya jenis jagung yang paling digemari di Indonesia adalah jenis
jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau dikenal dengan sweet corn.
Jagung manis sangat digemari karena memiliki rasa yang lebih manis
dibandingkan dengan jagung jenis lain. Menurut Koswara (1986), kadar gula
pada endosperm jagung manis sebesar 5-6% dan kadar pati 10-11% sedangkan
pada jagung biasa kandungan gulanya hanya mencapai 2-3 % atau setengahnya
dari jagung manis. Tanaman jagung manis memiliki rasa manis
disebabkan tanaman ini memiliki gen resesif yang berfungsi
untuk menghambat proses pembentukan gula menjadi pati,
dengan adanya gen resesif tersebut menyebabkan tanaman
jagung manis menjadi 4 - 8 kali lebih manis dibandingkan dengan
tanaman jagung pipil (Ermanita, 2004).
3
Kandungan gizi jagung manis tiap 100 g bahan disajikan pada Tabel 1
(Iskandar, 2008).
Tabel 1. Kandungan Gizi 100 g Jagung Manis
No Zat Gizi (Tiap 100 g Bahan) Jagung Manis1 Energi (cal) 96.02 Protein (g) 3.53 Lemak (g) 1.04 Karbohidrat (g) 22.85 Kalsium (mg) 3.06 Fosfor (mg) 1117 Besi (mg) 0.78 Vitamin A (SI) 4009 Vitamin B (mg) 0.1510 Vitamin C (mg) 12.011 Air (g) 72.2
Kebutuhan akan tersedianya jagung manis setiap tahun semakin meningkat.
Berdasarkan data dari BPS (2011), pada tahun 2008-2010 ekspor jagung manis
mengalami penurunan sebesar 17,25 % sedangkan impor jagung manis
mengalami peningkatan sebesar 6.27 % per tahun. Produksi nasional jagung
manis pada tahun 2014 mencapai 18.548.872,00 ton dengan luas panen
3.786.376,00 ha (BPS,2014) sementara target pemerintah produksi jagung manis
harus mencapai 26.000.000 ton.
atau rata-rata 4,899 ton/haHal ini menandakan bahwa produksi jagung manis
nasional belum mampu mencukupi permintaan pasar.
Permintaan pasar terhadap jagung manis semakin meningkat dan peluang
pasar yang besar belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh petani karena
berbagai kendala, diantaranya terbatasnya lahan pertanian produktif dengan kata
lain tingkat kesuburan lahan tersebut sangat rendah kemudian dalam aspek teknis
4
(pemupukan, pengaturan populasi tanaman, penggunaan benih yang bermutu)
petani belum sepenuhnya dapat menerapkannya dengan tepat.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam peningkatan produksi tanaman
jagung manis adalah pupuk anorganik. Pemakaian pupuk anorganik atau kimia
selain dapat meningkatkan produksi tanaman namun dapat merusak sifat fisik
serta populasi mesofauna di dalam tanah (Lingga dan Marsono, 2001).
Suwahyono (2011) mengemukakan bahwa pupuk kimia tidak mampu
memperbaiki kualitas tanah, berbeda dengan pupuk organik yang bisa berfungsi
sebagai penyubur dan pembenah tanah. Selain itu, pupuk organik dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman karena mampu berperan dalam
memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya simpan air, meningkatkan
aktivitas biologi tanah, serta sebagai sumber nutrisi tanaman lengkap. Oleh
karena itu dalam usaha pertanian saat ini lebih dianjurkan menggunakan pupuk
organik. Pemanfaatan pupuk organik sangat diperlukan untuk perbaikan
produkivitas. Bahan organik di dalam tanah sangat berperan dalam proses kimia,
fisika dan biogis dalam tanah. Proses kimia berkaitan dengan meningkatkan daya
jerap dan kapasitas tukar kation (KTK). Sekitar setengah dari kapasitas tukar
kation (KTK) tanah berasal dari bahan organic, sedangkan proses biologis
berkaitan dengan pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan
aktivitas mikroorganisme (Ermadani dan Mahbub, 2011).
Salah satu pupuk organik yang dapat digunakan untuk perbaikan
kesuburan tanah adalah pupuk kandang ayam.
5
Pemupukan yang tidak tepat dan berlebihan dan sebagian besar hasil
pertanian diangkut keluar, tanpa adanya usaha pengembalian sebagian sisa panen
ke dalam tanah menyebabkan kandungan bahan organik dalam tanah semakin
rendah, terutama pada tanah-tanah pertanian yang diusahakan intensif, akibatnya
terjadi penurunan kesuburan tanah.
Pada umumnya tanah-tanah pertanian tidak dapat menyediakan semua
unsur hara yang dibutuhkan oleh tananaman dalam waktu yang cepat, untuk itu
perlu dilakukan pemupukan terutama pupuk organik. Pemupukan bertujuan
untuk menggantikan unsur hara yang terangkut pada saat panen atau hilang
akibat erosi dan pencucian serta pemakaian yang tinggi. Salah satu upaya
untuk menjaga kesuburannya adalah dengan pemberian bahan organik karena
selain menambah unsur hara makro dan mikro di dalam tanah, pupuk organik
terbukti sangat baik dalam memperbaiki kondisi tanah dan potensi pengikat dari
tanah terhadap zat makanan tanaman karena tanah besar pengaruhnya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Lingga, 2001).
Menurut Harjadi (1989), pertumbuhan dan mutu hasil jagung manis
dipengaruhi oleh faktor lingkungan kesuburan tanah. Salah satu cara untuk
meningkatkan kesuburan tanah adalah dengan menambahkan bahan organik ke
dalam tanah. Pemupukan dengan pupuk organik merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah secara fisik,kimia dan biologi
terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis.
Perbaikan terhadap sifat fisik, biologi dan kimia tanah melalui pemupukan
sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan tanaman. Pupuk kandang sebagai
6
pupuk organik berperan dalam menambah ketersediaan unsur hara, memperbaiki
struktur tanah dan mendorong aktivitas jasad renik tanah, selain itu pupuk
kandang juga mengandung unsur -unsur mikro (tembaga , mangan dan boron)
yang penting bagi pertumbuhan tanaman.
Peningkatan produktivitas jagung manis selain ditentukan oleh
peningkatan kesuburan tanah melalui pemupukan organik juga dipengaruhi oleh
pengaturan jarak tanam, karena dalam suatu pertanaman, tanaman akan
mengalami persaingan/kompetisi antar tanaman dengan tanaman lain (gulma)
dalam hal unsur hara, air, cahaya matahari maupun ruang tumbuh. Salah satu
upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan pengaturan jarak tanam
yang optimal, sehingga sumber daya tersedia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Harjadi (1989) menyatakan, bahwa produksi persatuan luas akan meningkat
sejalan dengan meningkatnya populasi, akan tetapi setelah kompetisi berlangsung
produksi tanaman akan menurun. Berdasarkan hal tersebut maka pengaturan jarak
tanam perlu dilakukan agar dicapai produksi jagung manis yang tinggi.
Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman, efisiensi penggunaan
cahaya, perkembangan hama penyakit dan kompetisi antara tanaman dalam
penggunaan air dan unsur hara. Penentuan jarak tanam jagung dipengaruhi oleh:
(a) jenis/varietas jagung yang ditanam, (b) pola tanam, (c) kesuburan tanah, dan
(d) bagian tanaman yang akan dipakai sebagai pendekatan ekonomi. Jarak tanam
yang tidak teratur akan mengakibatkan terjadinya kompetisi baik terhadap cahaya
matahari, air, maupun unsur hara, jarak tanam yang rapat mengakibatkan proses
penyerapan unsur hara menjadi kurang efesien, karena kondisi perakaran didalam
7
tanah yang saling bertaut sehingga kompetisi antar tanaman dalam mendapatkan
unsur hara menjadi lebih besar. Pengaturan jarak tanam pada suatu areal tanah
pertanian merupakan salah satu cara yang berpengaruh terhadap hasil yang akan
dicapai. Makin rapat jarak tanam menyebabkan lebih banyak tanaman yang tidak
berbuah. Harjadi, (2002) mengatakan bahwa jarak tanam juga mempengaruhi
persaingan antar tanaman dalam mendapatkan air dan unsur hara, sehingga akan
mempengaruhi hasil.
Berbagai pola pengaturan jarak tanam telah dilakukan guna
mendapatkan produksi yang optimal. Penggunaan jarak tanam pada tanaman
jagung dipandang perlu, karena untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman
yang seragam, distribusi unsur hara yang merata, efektivitas penggunaan
lahan, memudahkan pemeliharaan, menekan pada perkembangan hama dan
penyakit juga untuk mengetahui berapa banyak benih yang diperlukan pada
saat penanaman. Penggunaan jarak tanam yang terlalu rapat antara daun
sesama tanaman akan saling menutupi, akibatnya pertumbuhan tanaman akan
tinggi memanjang karena bersaing dalam mendapatkan cahaya sehingga akan
menghambat proses fotosintesis dan produksi tanaman tidak optimal.
Penelitian mengenai pemberian pupuk kandang ayam dan pengaturan jarak
tanam dalam baris merupakan suatu alternatif yang perlu dipertimbangkan dalam
meningkatkan produksi hasil tanaman jagung manis (Zea mayssaccharata Sturt).
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka salah satu
aspek yang mempengaruhi jumlah produksi jagung manis adalah
8
produktivitas. Ada lima hal penting yang harus diperhatikan dalam
meningkatkan produktivitas tanaman, yaitu : pengairan, jarak tanam
pemupukan, pengendalian hama, dan penggunaan varietas tanaman yang baik
(Poehlman and Borthakhur, 1969). permasalahan yang dapat diidentifikasikan
dalam penelitian ini adalah kurangnya penambahan bahan organik ke dalam tanah
sehingga kesuburan lahan rendah, pengaturan jarak tanam yang tidak ideal
menyebabkan terjadinya kompetisi antar tanaman dalam hal air, unsur hara,
cahaya serta ruang tumbuh tidak optimum sehingga pertumbuhan dan hasil
tanaman tidak optimal. Penggunaan benih jagung merupakan salah satu kendala
dalam produksi jagung manis,
1. Apakah terjadi interaksi antara jarak tanam dalam baris dengan takaran
pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
manis varietas Master Sweet.
2. Apakah terdapat takaran optimum pupuk kandang ayam pada setiap jarak
tanaman dalam baris yang menghasilkan jagung manis varietas Master
Sweet tertinggi?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi antara jarak tanam
dalam baris dengan takaran pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung manis serta mengetahui takaran pupuk kandang optimum pada
setiap jarak tanam dalam baris yang menghasilkan jagung manis varietas Master
Sweet tertinggi.
1.4 Kegunaan Penelitian
9
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai
pengaturan jarak tanam dalam baris dan takaran pupuk kandang terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis varietas Master Sweet , sehingga
diperoleh hasil jagung manis yang tinggi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN/PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
Jagung manis atau Sweet corn sudah sejak lama dikenal oleh bangsa
Indian, Amerika. Hal ini terbukti ketika tahun 1779 Sullivar melakukan ekspedisi
melawan suku Indian, dalam perjalanannya melalui sungai Susquehenna, ia
menemukan ladang jagung manis. Tahun 1832, jagung manis telah banyak
ditanam di Amerika sampai tahun 1866 terdapat 16 varietas (Palungkun dan
Budiarti, 2000).
Jagung telah tersebar di seluruh Indonesia. Daerah-daerah penghasil
jagung yang telah tercatat antara lain Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan,
Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, JawaTimur, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku (AAK, 1994).
Klasifikasi jagung manis adalah sebagai berikut : Kingdom Plantae,
Tongkol Berkolobot/petak (kg), Bobot Tongkol Tanpa Kolobot/tanaman (g),
Bobot Tongkol Tanpa Kolobot/petak (kg). Jika dari hasil analisis ragam terdapat
keragaman yang nyata, pengujian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan
pada taraf 5 % dengan model linier :
Yijk = µ + ra + jb + pc + (jp)bc + εabc
Yijk = Nilai pengamatan pada ulangan ke a, j pada taraf ke b dan p pada taraf ke-c
µ = Nilai rata-rata umumri = Pengaruh ulangan ke-ajj = Pengaruh perlakuan jarak tanam ke-bpk = Pengaruh perlakuan takaran pupuk kandang ayam ke-c(jp)jk = Pengaruh interaksi perlakuan jarak tanam ke-b dan perlakuan
Takaran pupuk kandang ayam ke-cεijk = Pengaruh acak ulangan ke-a, perlakuan j ke-b dan perlakuan p ke-c.
Tabel 4.Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok faktorial
Sumber Keragaman
DB JK KT Fh F0.05
Ulangan 2 ∑X..2/t-X..
2/rt JKr/DBr KTr/KTg
Perlakuan11 ∑X..bc
2/r-X..
2/rt JKt/DBt KTt/KTg
Jarak Tanam 2 ∑X..j2/rp-X..
2/rt JKj/DBj KTj/KTg
Pupuk Kandang ayam
3 ∑X..k2/rj-X..
2/rt JKp/DBp KTp/KTg
Interaksi 6 JKt-JKj-JKp JKjp/DBjp KTjp/KTg
Galat 22 JKT-JKr-JKt JKg/DBg
Total 35 ∑Xabc2-X..
2/rp
Keterangan : DB = Derajat Bebas
33
JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah Fh = F hitung F0,05 = F table pada tingkat kepercayaan 5%
Jika hasil analisis sidik keragaman menunjukan perbedaan yang nyata, maka
analisis data dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan
(DMRT) pada taraf nyata 5 %.
LSR (α;dBG;p) = SSR(α;dbG;p).Sx
Baku rata-rata (Sx) dihitung dengan cara sebagai berikut:
1. Jika terjadi interaksi antara jarak tanam (j1, j2, j3) pada taraf takaran pupuk
kandang ayam (p0, p1, p2, p3) yang sama atau sebaliknya:
Sx = √KTGr
2. Jika tidak terjadi interaksi
Untuk membedakan pengaruh dua rata-rata jarak tanam (j) :
a. Sx = √KTGrxp
b. Untuk membedakan pengaruh dua rata-rata takaran pupuk kandang ayam
(p) :
Sx = √KTGrxj
Keterangan :
LSR : Least Significan RangesSSR : Studenttized Significant RangesSx : Galat baku rata-rataα : Taraf nyatap : Jarak antar perlakuandbG : Derajat bebas Galatj : Banyaknya perlakuan jarak tanam
34
p : Banyaknya perlakuan pupuk kandang ayamKTG : Kuadrat Tengah Galat
Asmara, A.A. dan E. Rahayu. 2001. Peran bahan organik terhadap kesuburan tanah. Buletin Ilmiah Instiper . 8(1):69-78
BPS. 2010-2012. Produktivitas dan Produksi jagung di Indonesia. Jakarta
Bunting, E. S. 1978. Agronomic and Fhysiological Factor Affecteing Forages Maize Production, pp. 57-237. In E. S. Bunting (Ed). Forages Maize. ARC, London.
Chapman, S. R. dan L. P. Carter. 1976. Crop Production Principles and Practices. WH Freeman and Co., San Francisco.
Doorenbos, J. dan A. H. Kassam. 1986. Yield Response to Water. FAO Irrigation and Drainage Paper. FAO of The United Nations, Rome.
Donald, C. M. 1963. Competition among crop and pasture plant. Adv. Agron 15 : 1-118.
Ermanita, y. Bey, dan firdaus. 2004. Pertumbuhan Vegetatif Dua Varietas Jagung pada Tanah Gambut yang diberi Limbah Pulp & Paper. Jurnal Biogenesis. 1(1):1-8, 2004.
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Harjadi, S.S. 1984. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
35
Harjadi, S. S. 1989. Dasar Hortikultura. Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.
Hairiah .,Widiarto, S.R.Utami, D.Suprayogo, S.M.Sitompul, Sunaryo, B.Lusiana, R.Mulia, M.van Noorwijk & G.Cadish, 2000. Pengelolaan kesuburan Tanah Masam Secara Biologi.International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) Bogor.
Handayanto, E., 1996. Ekologi Tanah dan Pengelolaah Kesuburan tanah secara Biologi. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang
Jumin, H. B. 2008. Dasar-Dasar Agronomi.Raja Grafindo. Jakarta.
Jugerheimer, R. W. 1976. Corn Improvement Seed Production and Uses. John Willey and Son Inc., New York.
Loomis, R. S. dan W. A. William. 1969. Productivity and the morphology of crop stand, pp. 27-45. In R. C. Dinavers (Ed), Physiological Aspect of Crop Yield. Crop Sci., Madison.
Muhajir, F. 1988. Karakteristik Tanaman Jagung. Dalam Subandi, Mahddin Syam dan Adi Widjono, 1988. Jagung.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor. Hal 33-48
Musnamar, I. E. 2003. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta
Odum, E. P. 1959. Fundamentals of Ecology. 2nd. WB Saunders Co., London.
Palungkun, R. dan A. Budiarti. 2000. Sweet Corn Baby Corn.Penebar Swadaya. Jakarta. 79 hlm.
Purwono dan Purnamawati, H. 2010. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
Salisbury, F.B. & C.W. Ross. 1992. Plant Physiology. 4 thEd.Wadsworth Publishing Company Bellmount, California. 681 hal
Satari, G. 2005. Dasar-Dasar Agronomi. Pustaka Giratuna. Bandung.
Sutejo, M. M. dan Kartasapoetra. 1988. Pengantar ilmu Tanah. Bina Aksara. Jakarta.
Suprapto, H. S. 1990. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta. 59 hlm.
36
Subandi, S, Sunarno dan Adiwidodo, 1988. Prosiding lokakarya Penelitian Komoditi dan Studi Kasus. Proyek Pembangunan Penelitian Terapan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Syekhfani. 1993. Pengaruh Sistem Pola Tanam terhadap Kandungan Pupuk Organik dalam Mempertahankan Kesuburan Tanah. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional IV Budidaya Pertanian Olah Tanah Konservasi di UNILA. Bandar Lampung.
Tisdale, S.L., W.L., Nelson, and J.D. Beaton. 1995 Soil Fertility and Fertilizer. MacMillan Publishing Company. New York. 754 p
Young RD, Weat Fall DG, Cilliver GW. 1985. Production, Marketing, and Used of Phosphorus Fertilizers. In : O.P. Engested (Ed). Fertilizer Technology and Use. Third Ed. Published by Soil Soc of Am., Inc. Madison, Wisconsin. PP.323-376.
Lampiran 1. Denah Tata Letak Percobaan
______________________ULANGAN________________________I II III
Nama Varietas : BISI SWEET 1Kategori : Jagung ManisSK : 46/Kpts/TP.240/2/2000 Tahun : 2000Tetua : Silangan MK x S 9301 dan FK x S 9801Rataan Hasil : 15 ton/ha berkolobot; 13 ton ha tanpa
kolobotPotensi Hasil : 12 ton/ha berkolobot; 9,5ton/ha tanpa
kolobotPemulia : Putu Darsana, Nasib Wignjo Wibowo, Setio
GiriGolongan : Hibrida Silang TunggalUmur 50% Keluar Rambut
47 hari di dataran rendah; 68-73 hari di dataran tinggi
Umur Panen Segar : 64 hari di dataran rendah; 100 hari dataran tinggi
Batang : Sedang, Tegap dan seragamWarna Batang : HijauTinggi Tanaman : 160 cmDaun : Sedang, agak terkulai
38
Warna Daun : Hijau CerahKeragaman tanaman : SeragamPerakaran : BaikBentuk Malai : Besar, terkulaiWarna Sekam : Hijau PucatWarna Rambut : KuningUkuran Tongkol : MediumTinggi tongkol : 74 cmKelobot : Menutup biji dengan baikBiji : Semi mutiaraWarna Biji : Kuning Baris Biji : Lurus dan rapatJumlah baris/tongkol : 14-16 barisKetahanan thd Penyakit : Tahan terhadap karat daun Toleran terhadap
bulaiKeterangan : Beradaptasi baik di dataran rendah maupun
di dataran tinggiSumber:
Lampiran 3. Analisis Tanah pada tanah di Desa Wanareja Kelurahan Pasirkareumbi Kecamatan Subang
2 N -total(%) 0,10 Rendah3 C -Organik(%) 1,10 Rendah4 C/N 11 Sedang5 Ph H2O 5,6 Agak asam6 Ph KCL 4,6 Masam7 P2O5 Olsen 21,3 Sangat tinggi8 Ca (me/100g) 6,93 Sedang9 Mg (me/100g) 1,7 Sedang10 K (me/100g) 0,31 Sedang11 Na (me/100g) 0,10 Rendah12 KTK 11,68 Rendah13 Kejenuhan Basa 77,5 Tinggi14 0,9 Sangat Tinggi15 Fe (ppm) 916 Mn 1,617 Cu 0,1218 Zn 52,5 Sangat tinggi19 Al 179,4
39
20 S 16,30 Rendah21 K2O (HCL 25 %) 82,26 Sangat Tinggi
22 P2O5(HCl 25 %) 0
23 Al-dd (me/100 g) 0,09
H- dd (me/100 g)
Sumber : Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang 2014