URGENSI MEMBANGUN SOFT SKILLS GENERASI ISLAM WASATHIYYAH MELALUI PENDIDIKAN Oleh: Izzatul Laila, M.Pd.I (GPAI SMAN 2 Jombang) Pendahuluan Manusia membutuhkan soft skills dan hard skills untuk menjalankan kehidupan. Sejak lahir, setiap orang sudah memiliki bakatnya masing-masing dan bakat itu sendiri bisa dikategori seperti hobby yang mengantar bakatnya menjadi suatu hal yang luar biasa, seperti bakat bermain gitar, sepak bola dan lain sebagainya. Soft skills itu mirip sekali dengan bakat, hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Soft skills, seperti layakya bakat, akan menunjukkan keterampilan yang dimiliki setiap orang dan harus dikembangkan untuk menemukan jati diri mereka. Soft skills itu sendiri harus dikembangkan, namun soft skills juga tidak akan berjalan sempurna apabila tidak di iringi dengan hard skill, begitu pun sebaliknya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan soft skills dari dirinya sendiri apa bila dia tidak ada keinginan untuk berubah yang besar dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Soft skills merupkan istilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Soft skills menyangkut karakter pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan dan prospek karir. Tidak seperti hard skill yang berkenaan dengan kemampuan menyerap ilmu atau keahlian dan kemampuan untuk melakukan jenis tugas atau kegiatan tertentu, soft skills berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dengan sesamanya. Setiap jenis peran dan kedudukan selalu memerlukan sebuah keterampilan sehingga dapat dikerjakan dengan baik, mencapai target yang ditetapkan dan meraih tujuan akhir yang diinginkan. Keterampilan ini dikenal dengan keterampilan teknis (Hard Skills) yang untuk memperolehnya diperlukan belajar dan berlatih dalam program pendidikan khusus. Selanjutnya dalam perkembangan berbagai jenis pekerjaan yang melibatkan banyak orang dengan kemampuan dan keterampilan yang berbeda-beda, maka perlu ditunjang dengan keterampilan lain yang dikenal dengan sebutan Soft skills (Keterampilan Non Teknis), sebuah keterampilan yang sangat terkait dengan sikap dan perilaku untuk menghadapi orang lain untuk membantu pekerjaan. Lebih condongnya pengertian soft skills adalah sikap dan kebiasaan kita dalam berinteraksi dengan orang lain. Soft skills memang tidak terlihat kasat mata dibandingkan kemampuan teknis, dan untuk memperolehnya kita tidak serta merta harus mengikuti sebuah kelas pelatihan. Kita dapat memperoleh soft skills melalui pengalaman di sekolah, pengalaman hidup dan masa lalu, atau pengalaman dalam dunia kerja yang tengah dilakoni. Pengalaman tersebut merupakan sebuah pembelajaran sangat berharga sehingga kita dapat menjalani peran sebagai seorang professional yang tidak hanya hkital dalam urusan teknis, namun sangat lihai berhubungan dengan orang lain. Modal soft skills dirasa prospektif mengantarkan seseorang meraih sukses. Tetapi, membangun pribadi demikian, sungguh tidak gampang. Soft skills tidak cukup
12
Embed
URGENSI MEMBANGUN SOFT SKILLS GENERASI ISLAM … · memengaruhi hubungan, komunikasi, dan interaksi dengan orang lain. Beberapa contoh Soft skills antara lain: 1) Leadership atau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
URGENSI MEMBANGUN SOFT SKILLS GENERASI ISLAM WASATHIYYAH
MELALUI PENDIDIKAN
Oleh: Izzatul Laila, M.Pd.I
(GPAI SMAN 2 Jombang)
Pendahuluan
Manusia membutuhkan soft skills dan hard skills untuk menjalankan kehidupan.
Sejak lahir, setiap orang sudah memiliki bakatnya masing-masing dan bakat itu sendiri
bisa dikategori seperti hobby yang mengantar bakatnya menjadi suatu hal yang luar biasa,
seperti bakat bermain gitar, sepak bola dan lain sebagainya. Soft skills itu mirip sekali
dengan bakat, hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Soft skills, seperti layakya bakat,
akan menunjukkan keterampilan yang dimiliki setiap orang dan harus dikembangkan
untuk menemukan jati diri mereka. Soft skills itu sendiri harus dikembangkan, namun soft
skills juga tidak akan berjalan sempurna apabila tidak di iringi dengan hard skill, begitu
pun sebaliknya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan soft skills dari dirinya
sendiri apa bila dia tidak ada keinginan untuk berubah yang besar dalam hidupnya dari
pola hidup yang buruk ke pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Soft skills merupkan istilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan
emosional, sifat kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan
pribadi, keramahan, dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain. Soft skills menyangkut karakter pribadi seseorang yang
dapat meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan dan prospek karir. Tidak
seperti hard skill yang berkenaan dengan kemampuan menyerap ilmu atau keahlian dan
kemampuan untuk melakukan jenis tugas atau kegiatan tertentu, soft skills berhubungan
dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dengan sesamanya.
Setiap jenis peran dan kedudukan selalu memerlukan sebuah keterampilan
sehingga dapat dikerjakan dengan baik, mencapai target yang ditetapkan dan meraih tujuan
akhir yang diinginkan. Keterampilan ini dikenal dengan keterampilan teknis (Hard Skills)
yang untuk memperolehnya diperlukan belajar dan berlatih dalam program pendidikan
khusus. Selanjutnya dalam perkembangan berbagai jenis pekerjaan yang melibatkan
banyak orang dengan kemampuan dan keterampilan yang berbeda-beda, maka perlu
ditunjang dengan keterampilan lain yang dikenal dengan sebutan Soft skills (Keterampilan
Non Teknis), sebuah keterampilan yang sangat terkait dengan sikap dan perilaku untuk
menghadapi orang lain untuk membantu pekerjaan. Lebih condongnya pengertian soft
skills adalah sikap dan kebiasaan kita dalam berinteraksi dengan orang lain.
Soft skills memang tidak terlihat kasat mata dibandingkan kemampuan teknis, dan
untuk memperolehnya kita tidak serta merta harus mengikuti sebuah kelas pelatihan. Kita
dapat memperoleh soft skills melalui pengalaman di sekolah, pengalaman hidup dan masa
lalu, atau pengalaman dalam dunia kerja yang tengah dilakoni. Pengalaman tersebut
merupakan sebuah pembelajaran sangat berharga sehingga kita dapat menjalani peran
sebagai seorang professional yang tidak hanya hkital dalam urusan teknis, namun sangat
lihai berhubungan dengan orang lain.
Modal soft skills dirasa prospektif mengantarkan seseorang meraih sukses. Tetapi,
membangun pribadi demikian, sungguh tidak gampang. Soft skills tidak cukup
dipidatokan. Apalagi sekadar diberikan dalam bentuk soal-soal ujian. Dibutuhkan latihan
secara berulang-ulang. Tentu saja, yang terpenting ialah keteladanan dari lingkungan.
Tanpa itu, menumbuhkan soft skills hanyalah impian.
Tidak terhitung kisah sukses dari pribadi-pribadi yang memiliki soft skills itu.
Banyak pakar bergelar profesor yang mulanya bukan seorang cerdas. Ketika di sekolah,
dia bahkan bukan tergolong murid berprestasi. Rankingnya di kelas biasa-biasa saja.
Tetapi, dia memiliki keuletan luar biasa. Gairah kencintaanya terhadap ilmu membuncah.
Tiada hari berlalu tanpa aktivitas membaca dan menulis. Juga, sangat disiplin dalam
memanfaatkan waktu. Dia memiliki soft skills.
Tidak sedikit pula jutawan yang bukan keturunan hartawan. Hidupnya sejak kecil,
boleh jadi, selalu dalam kondisi serba kurang. Jangankan gelar formal, bahkan
pendidikannya kalah di banding teman-teman. Tetapi, dia memiliki semangat juang tanpa
kenal patah arang. Hidupnya jauh dari ratapan. Namun selalu menyongsong tantangan.
Saat hendak mengukir harapan, tidak pernah berpikir “Nanti bagaimana?”, tetapi selalu
mantap berucap “Bagaimana nanti!”. Dia memiliki soft skills.
Itulah kedahsyatan soft skills. Wajar jika hakikat agama sendiri tidak terletak pada
aspek seremoni ritual. Ragam ibadah sejatinya sarana untuk mengasah kepribadian.
Karena itu, Allah jelas berkalam, manusia paling mulia adalah yang paling bertakwa.
Takwa merupakan salah satu soft skills yang sangat penting. Letaknya jelas bukan pada
sisi luar diri manusia. Dengan demikian, selendang surban, gelang tasbih, kalung sajadah,
mahkota kopiah, bedak dahi hitam, busana, lisan al-Qur‟an, belum tentu jaminan
ketakwaan.
Soft skills Generasi Islam
Apa itu Soft skills?. Soft skills, sering disebut keterampilan berhubungan dengan
orang atau kecerdasan emosional, merujuk pada kemampuan untuk berinteraksi secara
nyaman dengan orang lain. Pengertian Soft skills adalah atribut pribadi yang dapat
memengaruhi hubungan, komunikasi, dan interaksi dengan orang lain.
Beberapa contoh Soft skills antara lain:
1) Leadership atau kepemimpinan
2) Communication atau komunikasi
3) Negotiation atau negosiasi
4) Management Skill atau keterampilan manajemen
5) Business Skill atau keterampilan bisnis
6) Critical thinking atau berpikir kritis
7) Conflict resolution atau menyelesaikan konflik
8) Problem solving atau penyelesaian masalah
9) Emotional intelligence atau kecerdasan emosi
10) Handing difficult people atau mengatasi orang sulit
11) Delivering performance feedback atau memberikan umpan balik kinerja
12) Working under pressure atau bekerja di bawah tekanan