i KATA PENGANTAR Untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup, kami selaku Pemrakarsa Kegiatan menyusun Studi Lingkungan. PT. Untung Bersama Sejahtera mengadakan beberapa kegiatan/usaha yang baru, maka berdasarkan peraturan yang ada (Permen LH No. 11 tahun 2006) maka kegiatan industri PT. Untung Bersama Sejahtera wajib menyusun review dokumen UKL-UPL yang pedoman penyusunannya berdasarkan Keputusan Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan UKL-UPL dan sebagai pengendalian dokumen sesuai UU No.32 Tahun 2009 tentang kegiatan wajib UKL-UPL. Melalui penyusunan dokumen UKL UPL ini, nantinya diharapkan dampak yang akan timbul dapat diupayakan langkah - langkah penanganannya. Sehingga hasil studi ini dapat menjadi pedoman bagi pemrakarsa dan instansi/lembaga yang terlibat dan terkait dengan rencana tersebut, terutama dalam menentukan kebijaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Pemrakarsa berterima kasih kepada Tim Studi, Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya, dan Dinas/Instansi terkait atas saran masukannya. Terima kasih juga diberikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dokumen ini. Surabaya, 27 September 2010 PT. Untung Bersama Sejahtera
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
KATA PENGANTAR
Untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
hidup, kami selaku Pemrakarsa Kegiatan menyusun Studi Lingkungan. PT. Untung
Bersama Sejahtera mengadakan beberapa kegiatan/usaha yang baru, maka
berdasarkan peraturan yang ada (Permen LH No. 11 tahun 2006) maka kegiatan
industri PT. Untung Bersama Sejahtera wajib menyusun review dokumen UKL-UPL
yang pedoman penyusunannya berdasarkan Keputusan Gubernur Jatim No. 10
Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan UKL-UPL dan sebagai pengendalian
dokumen sesuai UU No.32 Tahun 2009 tentang kegiatan wajib UKL-UPL.
Melalui penyusunan dokumen UKL UPL ini, nantinya diharapkan dampak yang
akan timbul dapat diupayakan langkah - langkah penanganannya. Sehingga hasil
studi ini dapat menjadi pedoman bagi pemrakarsa dan instansi/lembaga yang
terlibat dan terkait dengan rencana tersebut, terutama dalam menentukan
kebijaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
Pemrakarsa berterima kasih kepada Tim Studi, Badan Lingkungan Hidup Kota
Surabaya, dan Dinas/Instansi terkait atas saran masukannya. Terima kasih juga
diberikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dokumen
ini.
Surabaya, 27 September 2010
PT. Untung Bersama Sejahtera
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................1
1.2 Dasar Hukum ..............................................................................3
1.3 Tujuan dan Kegunaan UKL Dan UPL....................................................6
Anggota : 1. Dwi Ardiyansyah 2. Asroni 3. Sugiarto
4. Prasetyo
Anggota : 1. Irohman 2. Marsudi
3. Subeki
Manager Lingkungan
Danie Kurniawan Sugianto
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. UBS
Review UKL dan UPL
Bab II Jenis Usaha dan Kegiatan 9
BAB II RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
2.1 Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
PT. Untung Bersama Sejahtera sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
industri emas memproduksi (sejak tahun 1994 hingga sekarang). Hal ini berdasarkan
Keputusan Menteri Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan koordinasi Badan
Penanaman Modal No. 188/T/INDUSTRI/1995 :
1. Bidang usaha : indsutri barang perhiasan
2. Produksi : kalung, cincin, liontin, gelang, anting dan lainnya
3. Bahan : emas dan perak
2.2 Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
2.2.1 Lokasi dan Tata Letak Usaha dan/atau Kegiatan
Lokasi perusahaan PT. Untung Bersama Sejahtera dapat dipaparkan sebagai
berikut :
Jalan : Kenjeran No. 395 – 399
Kelurahan : Gading
Kecamatan : Tambaksari
Kabupaten : Kota Surabaya
Lokasi Pabrik : Peta Lokasi Perusahaan Skala Surabaya (Lampiran C)
Luas lahan yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Review UKL dan UPL
Bab II Jenis Usaha dan Kegiatan 10
Tabel 2.1 Pemanfaatan Lahan PT. Untung Bersama Sejahtera
Luas areal Jenis Bangunan
m2 %
1. Lahan tertutup Bangunan/Material kedap Air
a. Bangunan pabrik 7209,469 16,58881
b. Bangunan lain
(kantor/gudang/bengkel) 7750,568 17,83387
c. Pelataran tempat menyimpan bahan
baku/produksi 0 0
d. Mess/perumahan/asrama 2786,6 6,411899
e. Jalan / saluran 11355,21 26,12806
f. Lainnya (misal tempat parkir,WWTP dan
sebagainya) 2106,41 4,846798
2. Lahan terbuka
a. Lapangan olahraga 413,18 0,950717
b. Taman/open space 480 1,104468
c. Lainnya 0 0
3. Lahan cadangan 11358,39 26,13538
Lahan Total 43459,83 100
Adapun status dan keadaan lahan yang digunakan perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Luas Lahan total yang dikuasai di Surabaya 43.459,83 m2 Untuk mengetahui
gambaran lahan yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran C berupa tapak/lay
out pabrik PT. Untung Bersama Sejahtera.
2. Peruntukan Lahan
Peruntukan lahan di daerah pabrik PT. Untung Bersama Sejahtera di Surabaya
dilihat dari RUTR yang disusun oleh Pemda Surabaya (Perda Nomor 23 1978),
merupakan daerah peruntukan untuk pergudangan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran B.
3. Ketinggian tapak dengan lingkungan sekitar : + 0,5 m
4. Status lahan PT. Untung Bersama Sejahtera di Surabaya adalah Hak Milik sesuai
akte tanah tertanggal 31 Januari 2001. Bukti status tersebut terdapat dalam
Lampiran B
Review UKL dan UPL
Bab II Jenis Usaha dan Kegiatan 11
2.2.2 Hubungan Antara Lokasi Kegiatan Dengan Potensi Sumber
Daya Yang Ada
A. Sumber Daya Air
Sumber daya air yang terdapat di sekitar lokasi kegiatan adalah air PDAM
dan sumur.
B. Sumber Daya Energi
Sumber daya energi yang diperlukan pada setiap tahap operasi akan disuplai
dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan genset.
C. Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati seperti vegetasi darat yang pada umumnya berupa
tanaman liar seperti rumput yang terdapat di lokasi proyek akan hilang pada
tahap pra kontruksi dan kontruksi, akan tetapi akan diganti dengan tanaman hias
dan pohon yang tertata rapi
D. Hubungan dengan masyarakat sekitar
Yang dilakukan PT. UBS untuk menjaga hubungan baik dengan warga sekitar
adalah:
1. Pemberian pengobatan gratis untuk warga sekitar yang berdomisili di jl lebak
jaya II A,jl Lebak jaya IIB dan jl lebak Jaya IIC
2. Pemberian sembako pada hari hari besar keagamaan
3. Memberikan kesempatan kepada warga sekitar untuk berjualan di kantin UBS
4. Membantu pembangunan masjid di lokasi sekitar pabrik
2.3 Skala Usaha dan/atau Kegiatan
2.3.1 Deskripsi Detail Desain
PT. Untung Bersama Sejahtera bergerak di bidang industri emas yang
memproduksi kalung, cincin, gelang dan barang perhiasan lainnya yang terbuat dari
emas dan perak. Adapun jenis dan kapasitas produksi, jumlah bahan baku serta
bahan penolong, jumlah penggunaan energi dan air dapat dijelaskan secara rinci di
bawah ini.
1. Jenis dan Kapasitas Produksi
Perusahaan industri penghasil perhiasan emas ini menghasilkan produksi
(pertahun) seperti dapat dilihat pada Tabel 2.2 berdasarkan data sekunder dari
perusahaan.
Review UKL dan UPL
Bab II Jenis Usaha dan Kegiatan 12
Tabel 2.2 Jenis dan Kapasitas Produksi PT. Untung Bersama Sejahtera
Izin (kg) Riil (Kg)1. Kalung emas/perak 5690 5164 bahan jadi2. Liontin emas/perak 5690 784 bahan jadi3. Gelang emas/perak 7900 3518 bahan jadi4. Anting emas/perak 8980 609 bahan jadi5. Bross emas/perak 5880 936 bahan jadi
(pertahun) Sifat produkJenis ProduksiKapasitas produksi
Sumber : UBS
2. Jumlah Bahan Baku dan Bahan Penolong
Tabel 2.3 memaparkan bahan baku dan bahan penolong yang digunakan
perusahaan ini untuk membuat perhiasan emas. Tabel ini mencakup bahan baku dan
bahan penolong, kapasitas perbulannya, bentuk fisik, sifat bahan, asal bahan, cara
penyimpanan dan neraca bahan.
Tabel 2.3 Bahan Baku dan Bahan Penolong dari PT. Untung Bersama Sejahtera
Produk (%) Sisa (%)
Bahan baku
Emas 569,152 Padat Tidak berbahaya DN dan import Gudang tertutup 99,9 0,1
Perak 150,734 Padat Tidak berbahaya DN Gudang tertutup 99,9 0,1
Tembaga 198,615 Padat Tidak berbahaya DN Gudang tertutup 99,9 0,1
Bahan penolong
HCl 6702,8 cair korosif DN Gudang tertutup 1 99
HNO3 30275,2 cair korosif DN Gudang tertutup 1 99
H2SO4 364 cair korosif DN Gudang tertutup 1 99
NaCN 262 serbuk beracun DN Gudang tertutup 1 99
Garam 22 serbuk Tidak berbahaya DN Gudang tertutup 1 99
Glukosa 4 serbuk Tidak berbahaya DN Gudang tertutup 1 99
Asal bahan (DN/impor) Cara penyimpananNeraca bahan
Bahan Kapasitas per bulan (kg) Bentuk fisik Sifat bahan
3. Jumlah Penggunaan Energi
Energi yang digunakan oleh PT. Untung Bersama Sejahtera adalah listrik dengan
spesifikasi sebagai berikut (Tabel 2.4):
Tabel 2.4 Penggunaan Energi Listrik PT. Untung Bersama Sejahtera
Jenis Energi Kapasitas terpasang Pemakaian/bulan sumber (perum/captive)
1. Listrik 3465 KVA 2425,50 Kva PLN2. Genset 3850 KVA 2695,00 Kva sendiri (standby unit)
Review UKL dan UPL
Bab II Jenis Usaha dan Kegiatan 13
Energi genset hanya digunakan pada saat darurat, apabila listrik dari PLN
padam. Adapun sumber tenaga penggerak yang dimiliki antara lain :
Tabel 2.5 Sumber Tenaga Penggerak PT. Untung Bersama Sejahtera
Jumlah Merek Type Kapasitas
1 PERKINS I 4012 TAG 1250 KVA
1 PERKINS II 4012TAG2A 1500 KVA
1 MAN I D2842LE200 500 KVA
1 MAN IV D2842LE201 600 KVA
4. Jumlah Penggunaan Air
Sumber Air pada PT. Untung Bersama Sejahtera terdiri atas PDAM dan air
sumur. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Penggunaan Air PT. Untung Bersama Sejahtera Untuk Proses
Jenis Sumber Kapasitas Penggunaan
(m3/bulan) Diolah/tidak
1. PDAM 2900 Diolah (sebagian untuk keperluan cooling tower)
2. Sumur 2500 Diolah
Jumlah air total 5400 -
Air PDAM hanya diolah sebagian untuk kebutuhan cooling tower.
5. Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas
Penggunaan bahan bakar dan pelumas pada perusahaan dapat dilihat pada
Rincian Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas dibawah ini.
Tabel 2.7 Rincian Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas
Jenis Kebutuhan perbulan
(Liter) Penanganan sisa
(diolah/dibuang/dibakar/dsb)
1. Bensin 700 Habis terpakai
2. Solar 5000 Habis terpakai
3. Oli 800 Sisa oli dijual ke pengepul
Pengepul oli yang dimaksud adalah PT. Sido Mulyo Patuk Pulo yang telah
memiliki izin pengumpulan dan penyaluran pelumas dari BP Migas (Lampiran B).
Review UKL dan UPL
Bab II Jenis Usaha dan Kegiatan 14
6. Penggunaan Kendaraan
Penggunaan kendaraan pada PT. Untung Bersama Sejahtera untuk masing-
masing akitifitas yang dilakukan pada areal perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Rincian Jenis Alat Angkut dan Kendaraan
Penggunaan Jenis Kendaraan Volume/Hari atau per
Waktu Periodik
1. Bahan baku dan
penolong Truk/pick up 2 kali/bulan
2. Limbah Pick up 1 kali/bulan
3. Buruh/Karyawan Colt 4 kali/hari
7. Penanganan Bahan Baku
Untuk menangani bahan baku, maka dibutuhkan alat-alat berat untuk
mengangkut bahan tersebut, yang akan disajikan pada Tabel 2.9 (data sekunder).
Tabel 2.9 Jenis dan Jumlah Alat Pendukung Proses Produksi
Jumlah Kondisi Negara Energi Jenis dampak/cemaranunit (%) Pembuat Penggerak (getar/bising/panas/tajam)
1. Mesin Rantai 127 80 itali Listrik Bising2. Mesin Hamering 19 85 itali Listrik Bising3. Mesin plong 16 90 RRC Listrik Bising,getar4. Mesin pemurnian 3 80 lokal Listrik Bising5. Mesin hollowing 3 85 lokal Listrik Bising6. Mesin plating 16 85 lokal Listrik Bising7. Mesin patri 9 80 lokal Listrik Bising8. Mesin selep 19 90 itali Listrik Bising9. Mesin campur bahan 1 90 lokal Listrik Bising10. Mesin anneling 7 85 lokal Listrik Bising11. Mesin Oven 11 85 amerika Listrik Bising,panas12. Mesin lilin 10 80 lokal Listrik Bising,panas13. Mesin lebur 5 80 itali Listrik Bising,panas14. Mesin Cor 2 80 itali Listrik Bising15. Mesin giling 7 80 lokal Listrik Bising16. Mesin glundung 6 80 lokal Listrik Bising17. Mesin tarik kawat 2 80 itali Listrik Bising18. Mesin keter 8 80 itali Listrik Bising19. Mesin Bor 9 80 amerika Listrik Bising20. Mesin poles 5 80 lokal Listrik Bising21. Mesin-mesin umum 83 85 lokal Listrik Bising22. mesin workshop 28 95 lokal Listrik Bising23. Laser Welding 88 80 Italy&China Listrik -
Jenis Alat
Mesin-mesin umum diatas merupakan alat-alat umum seperti alat pencetak,
mesin pengemas dan lain sebagainya.
8. Waktu Operasi
Waktu operasi proses produksi dan jam kerja karyawan PT. Untung Bersama
Sejahtera adalah 8 jam/shift dengan 3 shift/hari atau menyesuaikan dan 6 hari
kerja/minggu menyesuaikan.
Review UKL dan UPL
Bab II Jenis Usaha dan Kegiatan 15
9. Shift Tenaga Kerja
Jumlah shift tenaga kerja dalam satu hari sebanyak 3 (tiga) kali shift. Adapun
jumlah pekerja pada PT. Untung Bersama Sejahtera dapat dilihat pada Tabel 2.10.
SK Gub Jatim No.45 Tahun 2002 Lampiran II Golongan IV
100 m3/bulan
9 Removal Ag Limbah Gas Non B3
Peningkatan Gas Buang
Peraturan Gubernur Jawa Timur No 10 Tahun 2009
Hasil laboratorium rujukan
Limbah Padat Non B3
Peningkatan Limbah Padat Domestik
Sampah basah : 0,4 Kg/bulan
Sampah kering : 0,3 Kg/bulan
Limbah cair Non B3
Peningkatan limbah cair kamar mandi
KepMENLH N0 112 Tahun 2003
10 Pemakaian kamar mandi dan dapur (kantin)
Limbah Cair Non B3
Peningkatan Limbah Cair Domestik dapur
KepMENLH N0 112 Tahun 2003
3417,5 m3/bulan
11 Pengolahan Air Limbah B3 Menggunakan IPAL
Limbah padat B3
Peningkatan Jumlah Lumpur
Keputusan Kepala Bappedal N0.1 Tahun 1995
1862,5 m3/bulan + 4-6 ton/bulan
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 43
BAB IV PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
4.1 Program Pengelolaan Lingkungan
4.1.1 Tahap Operasi
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada tahap operasi dan dampak yang
mungkin terjadi diuraikan berikut ini:
1. Peleburan Bahan Baku dan Bahan Penolong
Kegiatan ini merupakan proses produksi dimana bahan baku dan bahan
penolong akan dilebur dengan suatu komposisi tertentu. Adapun jenis dampak yang
ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya diuraikan sebagai berikut :
PENINGKATAN GAS BUANG
Sumber dampak : Peleburan Bahan Baku dan Bahan Penolong
Jenis dampak : Peningkatan Gas Buang
Tolok ukur dampak : Peraturan Gubernur No.10 Tahun 2009
Tujuan pengelolaan : Mengupayakan agar kualitas udara emisi di bawah baku mutu kualitas udara emisi
Kegiatan pengelolaan : Menggunakan exhaust fan untuk ruangan dan cyclone
Lokasi pengelolaan : Di dalam Divisi Produksi dekat mesin lebur
Periode pengelolaan : Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf bagian scrubber
Pengawas : Kepala Bagian Scrubber
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Lingkungan
2. Casting dan Plate
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut :
PENINGKATAN JUMLAH LUMPUR GIPS (B3) – DI BAWAH BAKU MUTU
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 44
Sumber dampak : Casting dan Plate
Jenis dampak : Peningkatan Jumlah Lumpur Gips
Tolok ukur dampak : PP No 85 Tahun 2009
Tujuan pengelolaan : Mengupayakan agar limbah tersebut tidak mengurangi kualitas lingkungan
Kegiatan pengelolaan : Melakukan penampungan untuk selanjutnya lumpur gips diambil oleh pihak ketiga
Lokasi pengelolaan : Ruang proses produksi setelah proses pencetakan dan proses casting dan plate, serta tampungan akhir di sebelah timur refinery
Periode pengelolaan Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf Divisi Lingkungan
Pengawas : Kepala Bagian Proses Pengolahan Limbah Cair
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Lingkungan
3. Pembentukan Bahan Menjadi Produk Jadi
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut :
PENINGKATAN KEBISINGAN
Sumber dampak : Pembentukan Bahan menjadi Produk Jadi
Jenis dampak : Peningkatan kebisingan
Tolok ukur dampak : KepMENLH No 48 Tahun 1996
Tujuan pengelolaan : Menghindari kebisingan terlalu tinggi yang dapat mengganggu ketenangan dan kesehatan masyarakat dan karyawan
Kegiatan pengelolaan : Memasang peredam di sekitar lokasi yang paling bising serta penggunaan Alat Pelindung Diri seperti earplug
Lokasi pengelolaan : Sekitar proses produksi penyebab kebisingan
Periode pengelolaan : Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf divisi produksi
Pengawas : Kepala Bagian Proses Produksi
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Divisi Produksi
4. Hollowing
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut :
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 45
PENINGKATAN LIMBAH CAIR
Sumber dampak : Hollowing
Jenis dampak : Peningkatan limbah cair
Tolok ukur dampak : SK Gubernur Jawa Timur No 45 Tahun 2002
Tujuan pengelolaan : Mengupayakan kualitas limbah cair di bawah baku mutu yang dipersyaratkan dan tidak mencemari lingkungan
Kegiatan pengelolaan : Mengolah limbah cair dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah sehingga effluentnya sesuai baku mutu lingkungan
Lokasi pengelolaan : Instalasi Pengolahan Air Limbah
Periode pengelolaan : Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf bagian limbah cair
Pengawas : Kepala Bagian Proses Pengolahan Limbah Cair
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Lingkungan
5. Pengaturan Warna dan Pembilasan Produk
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut :
PENINGKATAN LIMBAH CAIR
Sumber dampak : Pengaturan warna dan Pembilasan Produk
Jenis dampak : Peningkatan limbah cair
Tolok ukur dampak : SK Gubernur Jawa Timur No 45 Tahun 2002
Tujuan pengelolaan : Mengolah limbah cair dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah sehingga effluentnya sesuai baku mutu lingkungan
Kegiatan pengelolaan : mengolah limbah dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Lokasi pengelolaan : Instalasi Pengolahan Air Limbah
Periode pengelolaan : Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf bagian limbah cair
Pengawas : Kepala Bagian Proses Pengolahan Limbah Cair
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Lingkungan
6. Proses finishing
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut :
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 46
PENINGKATAN LIMBAH CAIR
Sumber dampak : Proses Finishing
Jenis dampak : Peningkatan limbah cair
Tolok ukur dampak : SK Gubernur Jawa Timur No 45 Tahun 2002
Tujuan pengelolaan : Mengolah limbah cair dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah sehingga effluentnya sesuai baku mutu lingkungan
Kegiatan pengelolaan : mengolah limbah dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Lokasi pengelolaan : Instalasi Pengolahan Air Limbah
Periode pengelolaan Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf bagian limbah cair
Pengawas : Kepala Bagian Proses Pengolahan Limbah Cair
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Lingkungan
7. Refinery
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut :
PENINGKATAN GAS BUANG
Sumber dampak : Refinery
Jenis dampak : Peningkatan Gas Buang
Tolok ukur dampak : Peraturan Gubernur No.10 Tahun 2009
Tujuan pengelolaan : Mengupayakan agar kualitas udara emisi di bawah baku mutu kualitas udara emisi
Kegiatan pengelolaan : Penggunaan blower untuk menarik udara di ruangan, scrubber tipe direct contact condensor, serta wet scrubber
Lokasi pengelolaan : Di dalam divisi dan area bagian scrubber
Periode pengelolaan Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf bagian scrubber
Pengawas : Kepala Bagian Proses Pengolahan Scrubber
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Divisi Lingkungan
8. Penyaringan
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 47
PENINGKATAN LIMBAH CAIR
Sumber dampak : Penyaringan
Jenis dampak : Peningkatan limbah cair
Tolok ukur dampak : SK Gubernur Jawa Timur No 45 Tahun 2002
Tujuan pengelolaan : Mengolah limbah cair dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah sehingga effluentnya sesuai baku mutu lingkungan
Kegiatan pengelolaan : mengolah limbah dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Lokasi pengelolaan : Instalasi Pengolahan Air Limbah
Periode pengelolaan Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf bagian limbah cair
Pengawas : Kepala Bagian Proses Pengolahan Limbah Cair
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Lingkungan
9. Removal Ag
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN GAS BUANG
Sumber dampak : Removal Ag
Jenis dampak : Peningkatan Gas Buang
Tolok ukur dampak : Peraturan Gubernur No.10 Tahun 2009
Tujuan pengelolaan : Mengupayakan agar kualitas udara emisi di bawah baku mutu kualitas udara emisi
Kegiatan pengelolaan : Penggunaan blower ruangan dan wet scrubber
Lokasi pengelolaan : Area bagian scrubber
Periode pengelolaan Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf bagian scrubber
Pengawas : Kepala Bagian Proses Pengolahan Scrubber
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Divisi Lingkungan
10. Pemakaian Kamar Mandi dan Dapur
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN LIMBAH PADAT DOMESTIK (SAMPAH)
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 48
Sumber dampak : Penggunaan dapur
Jenis dampak : Peningkatan limbah padat domestik (sampah) dari dapur
Tolok ukur dampak : -
Tujuan pengelolaan : Agar sampah terolah atau termanfaatkan seluruhnya sehingga tidak mencemari atau mengurangi kualitas lingkungan
Kegiatan pengelolaan : Mengolah sampah dengan komposting
Lokasi pengelolaan : Samping TPS B3 Jl. Kenjeran 425-427 Surabaya
Periode pengelolaan : Setiap waktu kerja
Pelaksana : Staf lingkungan bagian Paving
Pengawas : Kepala Bagian Paving
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Lingkungan
PENINGKATAN LIMBAH DOMESTIK KAMAR MANDI
Sumber dampak : Pemakaian kamar mandi dan WC
Jenis dampak : Peningkatan limbah kamar mandi dan WC
Tolok ukur dampak : KepMENLH No 112 Tahun 2003
Tujuan pengelolaan : Kualitas badan air penerima terjaga dan tidak tercemar
Kegiatan pengelolaan : Mengolah limbah dengan menggunakan septic tank
Lokasi pengelolaan : Setiap area WC
Periode pengelolaan : Setiap waktu
Pelaksana : Staf masing-masing divisi
Pengawas : Kepala Bagian masing-masing divisi
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer masing-masing divisi
PENINGKATAN LIMBAH DOMESTIK DAPUR
Sumber dampak : Penggunaan dapur
Jenis dampak : Peningkatan limbah cair domestik dapur
Tolok ukur dampak : KepMENLH No 112 Tahun 2003
Tujuan pengelolaan : Kualitas badan air penerima terjaga dan tidak tercemar
Kegiatan pengelolaan : Mengolah limbah dengan menggunakan DAF (Dissolved Air Flotation)
Lokasi pengelolaan : Samping dapur
Periode pengelolaan : Setiap waktu
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 49
Pelaksana : Staf dapur atau cleaning service
Pengawas : Kepala Bagian Cleaning Service
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Lingkungan
11. Pengolahan Air Limbah Menggunakan IPAL
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN JUMLAH LUMPUR
Sumber dampak : Pengolahan Air Limbah Menggunakan IPAL
Jenis dampak : Peningkatan Jumlah Lumpur
Tolok ukur dampak : Kepala Bapedal No 1 Tahun 1995
Tujuan pengelolaan : Mengupayakan agar limbah tersebut tidak mengurangi kualitas lingkungan
Kegiatan pengelolaan : Lumpur tersebut ditiriskan denga menggunakan filter press selanjutnya dikemas dengan karung berlapis plastik dan sak kemudian dimanfaatkan sebagai paving dan batako
Lokasi pengelolaan : Di IPAL dan TPS B3
Periode pengelolaan : Setiap proses produksi
Pelaksana : Staf Proses Pengolahan Limbah Cair dan Staf Paving
Pengawas : Kepala Bagian Proses Pengolahan Limbah Cair dan Staf Paving
Pelaporan : BLH Kota Surabaya dan Asisten Manajer Lingkungan
4.2 PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN
4.2.1 Tahap Operasi
1. Peleburan Bahan Baku dan Bahan Penolong
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN GAS BUANG
Sumber dampak : Peleburan bahan Baku dan Bahan Penolong
Jenis dampak : Peningkatan Gas Buang
Tolok ukur dampak : Peraturan Gubernur Jatim No.10 Tahun 2009
Tujuan pemantauan : Mengupayakan agar kualitas udara emisi di bawah baku mutu kualitas udara emisi
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 50
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Titik sampling yang berada di cerobong gas buang
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 6 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya
2. Casting dan Plate
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN JUMLAH LUMPUR GIPS
Sumber dampak : Casting dan Plate
Jenis dampak : Peningkatan Jumlah Lumpur Gips
Tolok ukur dampak : -
Tujuan pemantauan : Mengupayakan agar limbah tersebut tidak mengurangi kualitas lingkungan
Metode pemantauan : Pengecekan setiap hari apa lumpur terkemasi dengan baik
Lokasi pemantauan : Ruang proses produksi dan tampungan akhir di timur refinery
Frekuensi pemantauan : Setiap hari
Pelaksana : Staf Divisi Lingkungan Hidup
Pengawas : Kepala Bagian Limbah Cair
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
3. Pembentukan Bahan Menjadi Produk Jadi
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN KEBISINGAN
Sumber dampak : Pembentukan Bahan Menjadi Produk Jadi
Jenis dampak : Peningkatan Kebisingan
Tolok ukur dampak : KepMENLH No 48 Tahun 1996
Tujuan pemantauan : Menghindari kebisingan terlalu tinggi yang dapat mengganggu ketenangan dan kesehatan masyarakat dan karyawan
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 51
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Ruang Proses produksi
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 6 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya untuk selanjutnya diserahkan Divisi Lingkungan PT. UBS
4. Hollowing
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN LIMBAH CAIR
Sumber dampak : Hollowing
Jenis dampak : Peningkatan Limbah Cair
Tolok ukur dampak : SK Gubernur Jawa Timur No 45 tahun 2002
Tujuan pemantauan : Mengupayakan kualitas limbah cair di bawah baku mutu yang dipersyaratkan dan tidak mencemari lingkungan
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Saluran outlet IPAL PT. UBS
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 1 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
5. Pengaturan Warna dan Pembilasan Produk
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN LIMBAH CAIR
Sumber dampak : Pengaturan warna dan pembilasan produk
Jenis dampak : Peningkatan Limbah Cair
Tolok ukur dampak : SK Gubernur Jawa Timur No 45 tahun 2002
Tujuan pemantauan : Mengupayakan kualitas limbah cair di bawah baku mutu yang dipersyaratkan dan tidak mencemari lingkungan
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Saluran outlet IPAL PT. UBS
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 1 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 52
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
6. Proses Finishing
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN LIMBAH CAIR
Sumber dampak : Proses Finishing
Jenis dampak : Peningkatan Limbah Cair
Tolok ukur dampak : SK Gubernur Jawa Timur No 45 tahun 2002
Tujuan pemantauan : Mengupayakan kualitas limbah cair di bawah baku mutu yang dipersyaratkan dan tidak mencemari lingkungan
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Saluran outlet IPAL PT. UBS
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 1 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
7. Refinery
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN GAS BUANG
Sumber dampak : Refinery
Jenis dampak : Peningkatan Gas Buang
Tolok ukur dampak : Peraturan Gubernur Jatim No.10 Tahun 2009
Tujuan pemantauan : Mengupayakan agar kualitas udara emisi di bawah baku mutu kualitas udara emisi
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Titik sampling yang berada di cerobong gas buang
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 6 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 53
8. Penyaringan
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN LIMBAH CAIR
Sumber dampak : Penyaringan
Jenis dampak : Peningkatan Limbah Cair
Tolok ukur dampak : SK Gubernur Jawa Timur No 45 tahun 2002
Tujuan pemantauan : Mengupayakan kualitas limbah cair di bawah baku mutu yang dipersyaratkan dan tidak mencemari lingkungan
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Saluran outlet IPAL PT. UBS
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 1 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
9. Removal Ag
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN GAS BUANG
Sumber dampak : Refinery
Jenis dampak : Peningkatan Gas Buang
Tolok ukur dampak : Peraturan Gubernur Jatim No.10 Tahun 2009
Tujuan pemantauan : Mengupayakan agar kualitas udara emisi di bawah baku mutu kualitas udara emisi
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Titik sampling yang berada di cerobong gas buang
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 6 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
10. Pemakaian Kamar Mandi dan Dapur
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 54
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN LIMBAH PADAT DOMESTIK DAPUR
Sumber dampak : Penggunaan dapur (kantin)
Jenis dampak : Peningkatan Limbah padat domestik dari dapur dan kantin
Tolok ukur dampak : Jumlah timbulan sampah
Tujuan pemantauan : Memastikan semua sampah domestik termanfaatkan dengan cara komposting
Metode pemantauan : Pengawasan langsung
Lokasi pemantauan : Lokasi komposting
Frekuensi pemantauan : Setiap hari
Pelaksana : Divisi Lingkungan PT. UBS
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
PENINGKATAN LIMBAH DOMESTIK KAMAR MANDI DAN WC
Sumber dampak : Pemakaian Kamar Mandi dan WC
Jenis dampak : Peningkatan Limbah Domestik kamar mandi dan WC
Tolok ukur dampak : KepMENLH No 112 Tahun 2003
Tujuan pemantauan : Mengupayakan air limbah berada di bawah baku mutu limbah domestik dengan mengolah limbah menggunakan septic tank
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Saluran yang menjadi muara akhir limbah domestik sebelum masuk ke badan air
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 1 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
PENINGKATAN LIMBAH DOMESTIK DAPUR
Sumber dampak : Pemakaian dapur
Jenis dampak : Peningkatan Limbah Domestik
Tolok ukur dampak : KepMENLH No 112 Tahun 2003
Tujuan pemantauan : Mengupayakan air limbah berada di bawah baku mutu limbah domestik dengan mengolah limbah menggunakan
Review UKL dan UPL
Bab IV Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 55
DAF (Dissolved Air Flotation)
Metode pemantauan : Pengukuran langsung
Lokasi pemantauan : Saluran yang menjadi muara akhir limbah domestik sebelum masuk ke badan air
Frekuensi pemantauan : 1 kali dalam 1 bulan
Pelaksana : Laboratorium rujukan
Pengawas : BLH Kota Surabaya
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
11. Pengolahan Air Limbah Menggunakan IPAL
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dan upaya pemantauan lingkungannya
diuraikan sebagai berikut:
PENINGKATAN JUMLAH LUMPUR
Sumber dampak : Pengolahan Air Limbah Menggunakan IPAL
Jenis dampak : Peningkatan Jumlah Lumpur
Tolok ukur dampak : Kep Kepala Bapedal No 1 Tahun 1995
Tujuan pemantauan : Memastikan bahwa lumpur termanfaatkan seluruhnya menjadi paving dan batako
Metode pemantauan : Pengawasan langsung
Lokasi pemantauan : Instalasi pengolahan air limbah dan TPS B3
Frekuensi pemantauan : Setiap hari
Pelaksana : Staf bagian IPAL dan bagian paving
Pengawas : Kepala Bagian IPAL dan Paving
Penerima laporan : BLH Kota Surabaya dan Divisi Lingkungan PT. UBS
Review UKL dan UPL
Bab V Surat Pernyataan dan Lampiran 56
BAB V SURAT PERNYATAAN DAN LAMPIRAN
5.1 Surat Pernyataan
Surat pernyataan pemrakarsa dapat dilihat di halaman berikutnya. Surat
pernyataan pemrakarsa untuk melaksanakan UKL-UPL.
5.2 Lampiran
Lampiran ini berisi surat keputusan perizinan dan dokumentasi yang berkaitan dengan
usaha dan/atau kegiatan.
Review UKL dan UPL
Bab V Surat Pernyataan dan Lampiran 57
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami:
Nama : Danie Kurniawan Sugianto
Alamat : Jl. Kenjeran No. 395-399 Surabaya
Jabatan : Manajer Lingkungan PT. Untung Bersama Sejahtera
Sebagai penanggungjawab UKL-UPL:
Kegiatan : industri barang perhiasan PT. Untung Bersama Sejahtera
Alamat kegiatan : Jl. Kenjeran No. 395-399 Surabaya
Bersama ini menyatakan dengan sebenarnya-benarnya bahwa:
1. Dokumen UKL-UPL ini telah kami susun dengan benar sesuai dengan kegiatan dan
aturan yang berlaku.
2. Kami telah memahami seluruh maksud yang tertuang dalam dokumen UKL-UPL
ini.
3. Kami sanggup melaksanakan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen ini dan bersedia secara berkala
setiap 6 bulan sekali melaporkan hasilnya kepada instansi tersebut.
4. Kami bersedia dipantau terhadap kegiatan usaha kami sebagaiman tertuang di
dalam dokumen ini oleh pihak yang berwenang dan memiliki Surat Tugas dari
pejaba yang bertanggung jawab.
5. Kami sanggup melaksanakan program penanaman pohon untuk menambah ruang
terbuka hijau di kompleks PT. UBS
6. Apabila kami lalai tidak melaksanakan item nomer 3 hingga 5 seperti yang kami
nyatakan di dalam dokumen UKL-UPL ini kami bersedia menghentikan kegiatan
dan bertanggung jawab terhadap segala akibat kelalaian kami serta sanggup
menerima sanksi hukum seuai dengan Perturan-perundangan yang berlaku.
7. Kami sanggup merevisi Dokumen UKL-UPL ini bila terjadi perubahan yang