UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL PADA SISWA KELAS ATAS MI MUHAMMADIYAH BOLON Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: AGUS HERI SUWANTO A510140136 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018
15
Embed
UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL PADA SISWA KELAS ...eprints.ums.ac.id/67844/11/NASKAH PUBLIKASI-13.pdf · memberi contoh infak, ... penyususnan laporan penelitian secara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL PADA SISWA
KELAS ATAS MI MUHAMMADIYAH BOLON
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
AGUS HERI SUWANTO
A510140136
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
ii
i
2
iii
1
UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL PADA SISWA
KELAS ATAS MI MUHAMMADIYAH BOLON
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendiskripsikan upaya menumbuhkan karakter peduli
sosial pada siswa kelas atas MI Muhammadiyah Bolon, (2) Untuk mengetahui kendala
yang dihadapi dalam upaya menumbuhkan karakter peduli sosial pada siswa kelas atas
MI Muhammadiyah Bolon, (3) Untuk mengetahui solusi yang dilakukan dalam
mengatasi kenadala dalam upaya menumbuhkan karakter peduli sosial pada siswa kelas
atas MI Muhammadiyah Bolon. Jenis penelitian ini kualitatif dengan metode deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis data dengan reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan. Uji
validitas data menggunakan trianggulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) Upaya menumbuhkan karakter peduli sosial pada siswa kelas
atas MI Muhammadiyah Bolon dilakukan dalam, (a) kegiatan rutin yaitu infak mingguan
setiap hari jum’at, pembagian sembako dan daging kurban, (b) kegiatan spontan
dilakukan guru menegur siswa yang melakukan pelanggaran, penggalangan dana untuk
korban bencana alam, menjenguk teman yang sakit, (c) keteladanan dilakukan guru
memberi contoh infak, menjenguk warga sekolah, (d) Integrasi dalam mata pelajaran
dengan mencantumkan karakter peduli sosial dalam RPP, (e) budaya sekolah
menyediakan fasilitas untuk menyumbang, memfasilitasi kegiatan aksi sosial dan bakti
sosial, mengumpulkan uang untuk korban bencana alam, membangun kerukunan antar
sesama warga kelas. (2) Kendala yang dihadapi yaitu: (a) siswa belum menyadari akan
pentingnya peduli sosial, (b) factor lingkungan luar sekolah. (3) Solusi untuk mengatasi
kendala tersebut yaitu: (a) menegur dan menasehati secara berkelanjutan, (b)
mengadakan rapat guru dan wali murid guna mengevaluasi pembiasaan siswa.
Kata Kunci: Upaya, Menumbuhkan, Karakter Peduli Sosial
Abstract
The purpose of this study are: (1) Describe the efforts to foster the character of social
care for upper class students MI Muhammadiyah Bolon, (2) To describe out the
obstacles faced in an effort to foster the character of social care for upper class students
MI Muhammadiyah Bolon, (3) To describe out the solution which was done in
overcoming cadet in an effort to foster the character of social care for upper class
students of MI Muhammadiyah Bolon. This type of research is qualitative with
qualitative descriptive methods. Data collection techniques through interviews,
observation, and documentation. Data analysis techniques with data reduction, data
presentation, conclusion drawing. Test data validity using source and technique
triangulation. The results showed that (1) Efforts to foster the character of social care for
2
upper class students of MI Muhammadiyah Bolon were carried out in (a) routine
activities namely weekly infaq every Friday, distribution of basic necessities and
sacrificial meat, (b) spontaneous activities carried out by the teacher admonishing
students who commit violations, raise funds for victims of natural disasters, visit friends
who are ill, (c) exemplary teachers are given examples of infaq, visit school citizens, (d)
Integration in subjects by including social caring characters in RPP, (e) culture schools
provide facilities to donate, facilitate social action activities and social services, raise
money for victims of natural disasters, build harmony among fellow class members. (2)
Constraints faced are: (a) students have not yet realized the importance of social care, (b)
factors outside the school environment. (3) Solutions to overcome these obstacles are:
(a) admonishing and advising on an ongoing basis, (b) holding teacher meetings and
student guardians to evaluate student habituation.
Keywords : Effort, Growing, Social caring character.
1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan lembaga kependidikan untuk mencapai
tujuan tertentu. Pendidikan merupakan sarana untuk pembentukan kepribadian dan
kecerdasan manusia. Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dilakukan
dalam menciptakan sekolah untuk pembentukan kepribadian siswa yang memiliki etika,
tanggung jawab, dan kepedulian dengan menerapkan dan mengajarkan karakter-karakter
yang baik melalui penekanan pada nilai-nilai dasar kemanusiaan. Hal ini sesuai dengan
tujuan UU Sisdiknas tahun 2013 menjelaskan bahwa pendidikan tidak hanya
membentuk manusia yang cerdas, akan tetapi juga membentuk manusia yang
berkepribadian dan berkaraker. Pendidikan karakter memiliki makna yang sama dengan
pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak
supaya menjadi manusia yang baik dan menjadi warga Negara yang baik pula. Karakter
seseorang jika tidak dikembangkan akan menjadi lembek, maka dari itu menumbuhkan
karakter perlu adanya latihan demi latihan, maka karakter akan menjadi kuat dan akan
mewujudkan kebiasaan
Sebagaimana menurut pendapat Gunawan (2012: 3) karakter adalah keadaan asli
yang ada dalam diri individu seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Hidayatullah (2010: 13) menyatakan bahwa karakter ciri khas yang dimiliki oleh setiap
3
individu. Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana
yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang mana
yang baik sehingga siswa menjadi paham tentang mana yang benar dan mana yang
salah, serta mampu merasakan nilai yang baik dan biasa melakukannya. Seseorang dapat
dikatakan berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakian yang dikehendaki
masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya.
Menurut Kemendiknas (2010: 29) peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang
selalu ingin memberikan bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Sedangkan menurut Sari (2014: 21) sikap toleransi dan peduli sosial yang ditunjukkan
siswa ditandai dengan menghargai pendapat orang lain baik, bersahabat tanpa
membedakan suku dan agama, sikap saling menghargai, mengendalikan emosi, tidak
mengejek teman, merancang dan melakukan berbagai kegiatan sosial, menghormati
petugas-petugas sekolah, saling membantu, menjenguk teman yang sakit, dan melayat
apabila ada orang tua siswa meninggal. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu
membutuhkan pihak lain. Seseorang manusia tidak akan mungkin tumbuh secara ideal
tanpa bantuan dari orang lain. Membantu dan memikirkan kepentingan orang lain adalah
suatu tindakan terpuji. Tidakan seperti itulah yang sering disebut dengan peduli atau
kepedulian. Pendidikan karakter peduli sosial merupakan hal penting yang harus
ditumbuhkan kepada siswa agar mempunyai rasa peka terhadap kondisi yang berada
disekitarnya dan saling menghormati. Dari pentingnya pendidikan karakter tersebut
diharapkan siswa dapat menumbuhkan karakter dirinya menjadi pribadi yang baik dan
mempunyai karakter yang baik terutama pada karakter peduli sosial.
Permasalahan yang sering muncul di MI Muhammadiyah Bolon mengenai
menumbuhkan karakter peduli sosial diantaranya mengenai anak yang belum menyadari
dan memahami pentingnya peduli sosial, siswa dalam menolong memilih-milih teman,
masih ada siswa hanya mementingkan dirinya sendiri, dan masih ada siswa yang egois
dan kurang memiliki rasa kepedulian terutama terhadap temannya sendiri.
Pendidikan karakter guna membentuk karakter siswa sangat penting diajarkan
mulai sejak dini, karena dalam membentuk karakter siswa membutuhkan waktu yang
4
lama, dan dilaksanakan melalui pembiasaan secara rutin dan berkelanjutan. Menurut
pendapat Gunawan (2012: 95) menyatakan bahwa kebiasaan yang dilakukan secara terus
menerus akan membentuk karakter. Adapun kegiatan pembiasaan siswa yang dilakukan
secara tidak terprogram dapat dilaksnakan dengan cara kegiatan rutin, kegiatan yang
dilakukan secara spontan dan keteladanan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “upaya menumbuhkan karakter peduli sosial pada siswa kelas
atas MI Muhammadiyah Bolon”. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah (1) mendiskripsikan upaya menumbuhkan karakter peduli sosial pada siswa kelas
atas MI Muhammadiyah Bolon, (2) mengetahui kendala yang dihadapi dalam upaya
menumbuhkan karakter peduli sosial pada siswa kelas atas MI Muhammadiyah Bolon,
(3) mengetahui solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam upaya
menumbuhkan karakter peduli sosial pada siswa kelas atas MI Muhammadiyah Bolon.
2. METODE
Penelitian ini dilaksanakan di MI Muhammadiyah Bolon di Kecamatan Colomadu,
Karanganyar. Tahap pelaksanaan kegiatan penelitian ini sejak persiapan dengan
penyususnan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kuarang lebih lima
bulan mulai bulan April sampai Agustus 2018.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif diskriptif, dalam pengumpulan
data ,menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara
dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual, Syaodih (2010
: 216). Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru, dan siswa. observasi
merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung, Sanjaya (2013
: 270). Sedangkan dokumentasi adalah dokumen yang dihimpun sesuai dengan fokus
masalah, Syaodih (2010: 221).
Teknik analisis data menggunakan model Miles Hubermaan melalui reduksi