UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI POKOK KALIMAT THAYYIBAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) (Studi Tindakan Pada Kelas IV MI Brangsong Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : ULIFAH 073111317 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
64
Embed
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pemahaman atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA
PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI POKOK
KALIMAT THAYYIBAH MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)
(Studi Tindakan Pada Kelas IV MI Brangsong Kendal
Tahun Pelajaran 2010/2011)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh :
ULIFAH
073111317
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ABSTRAK
Ulifah (NIM : 073111317). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar pada
Pembelajaran Aqidah Akhlak Materi Pokok Kalimat Thayyibah Melalui Model
Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) (Studi Tindakan Pada Kelas IV
MI Brangsong Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011). Skripsi. Semarang: Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo, 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Implementasi model
pembelajaran NHT (Numbered Head Together) di MI Brangsong Kendal Tahun
Pelajaran 2010/2011. 2) Adakah peningkatan prestasi belajar peserta didik pada
pembelajaran Aqidah Akhlak materi pokok kalimat thayyibah melalui model
pembelajaran NHT (Numbered Head Together) di MI Brangsong Kendal Tahun
Pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan melalui 2 siklus. Subyek penelitian berjumlah 21 peserta didik.
Pengumpulan data menggunakan tes, dokumentasi dan observasi. Data yang
terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Model pembelajaran kooperatif
tipe NHT diimplementasikan dengan melibatkan siswa dalam penguatan
pemahaman atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
dengan langkah berpikir bersama dalam kelompok kecil untuk menemukan
jawaban yang dianggap paling tepat dari permasalahan yang diberikankan guru.
Dengan model ini guru mudah merangsang keaktivan peserta didik melalui
pemberian tugas atau pertanyaan yang dikerjakan oleh peserta didik secara
bersama-sama dalam kelompok kecil. Guru juga mudah memantau aktivitas
peserta didik sehingga tingkat kesukaran dan permasalahan yang dihadapi oleh
peserta didik dapat diketahui dan dicarikan solusinya oleh guru. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam Aqidah Akhlak. 2) Ada
peningkatan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran Aqidah Akhlak
materi pokok kalimat thayyibah melalui model pembelajaran NHT (Numbered
Head Together) di MI Brangsong Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.
Peningkatan prestasi tersebut terlihat dari nilai rata-rata prestasi belajar peserta
didik dan prosentase ketuntasan belajar secara klasikal tiap siklus. Pada siklus I
nilai rata-rata peserta didik adalah 71,76 dengan ketuntasan belajar sebesar
80,95%, dan pada siklus II nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 78,48
dengan ketuntasan belajar mencapai 95,24%.
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan bagi guru maupun
praktisi pendidikan yang ingin meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru dapat
menerapkan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) ini dalam
proses pembelajaran di sekolah mengingat model pembelajaran ini terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Semarang, Maret 2011
NOTA DINAS
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar pada Pembelajaran
Aqidah Akhlak Materi Pokok Kalimat Thayyibah Melalui
Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) (Studi
Tindakan Pada Kelas IV MI Brangsong Kendal Tahun Pelajaran
2010/2011)
Nama : Ulifah
NIM : 073111317
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing,
Drs. Achmad Hasmi Hashona, M.A.
NIP. 19640308 199303 1 002
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN
Naskah Skripsi dengan:
Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar pada Pembelajaran
Aqidah Akhlak Materi Pokok Kalimat Thayyibah Melalui
Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) (Studi
Tindakan Pada Kelas IV MI Brangsong Kendal Tahun Pelajaran
2010/2011)
Nama : Ulifah
NIM : 073111317
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewa Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salash satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, Maret 2011
Ketua, Sekretaris,
_________________ _________________
NIP: NIP:
Penguji I, Penguji II,
_________________ _________________
NIP: NIP:
Dosen Pembimbing,
Drs. Achmad Hasmi Hashona, M.A.
NIP. 19640308 199303 1 002
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis, menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Maret 2011
Deklarator,
Ulifah
NIM. 073111317
MOTTO
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari
sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan
perasaan si penerima. Allah maha kaya dan Maha penyantun.
(Q.S. Al-Baqarah: 263)1
1Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 66
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati dan penuh kebahagiaan skripsi ini penulis
persembahkan kepada mereka orang yang telah membuat hidup ini menjadi
berarti.
1. Kedua orang tua yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan baik moril
maupun materiil dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh
studi dan mewujudkan cita-cita.
2. Suami tercinta yang dengan sabar menemani dan membimbing penulis.
3. Putra putri tercinta yang selalu ada di hati.
4. Seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi bagi
kesuksesan penulis.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul ”Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar pada Pembelajaran Aqidah Akhlak Materi Pokok Kalimat
Thayyibah Melalui Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) (Studi
Tindakan Pada Kelas IV MI Brangsong Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011)”.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita, baik di dunia dan di akhirat kelak.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak terselesaikan jika tanpa
uluran tangan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak baik bersifat materiil
maupun spiritual. Dengan teriring rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang beserta stafnya.
2. Drs. Achmad Hasmi Hashona, M.A., selaku dosen pembimbing, yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skripsi..
3. Kepala MI Brangsong Kendal beserta jajarannya yang berkenan memberikan
izin pada penulis untuk melakukan penelitian ini.
4. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan
kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah.
5. Bapak dan Ibu yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu,
baik moril maupun materiil dan memberikan do’a yang tiada henti-hentinya
kepada Allah untuk memohonkan keberkahan dan kesuksesan bagi penulis.
Dan semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu.
ii
Atas jasa-jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal
mereka diterima di sisi Allah SWT. dan mendapat balasan pahala yang lebih baik
serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang konstruktif
dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang, Maret 2011
Penulis,
Ulifah
NIM. 073111317
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
PENGESAHAN PENGUJI .......................................................................... iv
DEKLARASI .............................................................................................. v
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 5
C. Penegasan Istilah ................................................................ 6
D. Rumusan Masalah................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian .............................................................. 8
BAB II : KERANGKA TEORI
A. Prestasi Belajar .................................................................. 9
1. Pengertian Prestasi Belajar .......................................... 9
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...... 9
B. Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI ................................... 12
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered
Head Together) .................................................................. 15
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ................ 15
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ................. 18
D. Kerangka Berpikir ............................................................. 21
E. Hipotesis Tindakan ............................................................ 22
ii
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................. 23
B. Setting dan Subyek Penelitian ........................................... 24
C. Desain Penelitian ............................................................... 24
D. Metode Pengumpulan Data ................................................ 29
E. Teknik Analisis Data ......................................................... 30
F. Indikator Keberhasilan ...................................................... 31
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Awal ......................................................... 32
B. Hasil Penelitian ................................................................ 34
C. Pembahasan ...................................................................... 40
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 46
B. Saran-saran ........................................................................ 47
C. Penutup .............................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan keterampilan. Di
antaranya adalah “keterampilan membelajarkan dan keterampilan mengajar”.1
Namun dalam menciptakan pembelajaran yang baik ini tentunya disesuaikan
dengan budaya dan sumber-sumber yang dimilikinya, dengan sedikit rekayasa
dari pendidik untuk menjadikannya sebagai media/sumber belajar yang
berdayaguna.
Metode sebagai salah satu komponen yang utama harus dipenuhi
dalam proses belajar mengajar. Sebagai upaya perbaikan hasil belajar peserta
didik dapat diupayakan secara maksimal dengan cara memilih metode yang
tepat untuk suatu materi pelajaran terutama pelajaran Aqidah Akhlak. Guru
perlu mengenal beraneka macam metode yang ada, agar dapat melakukan
metode yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari pelajar tersebut.
Masing-masing metode mempunyai ciri khas yang berbeda antara metode
yang satu dengan metode yang lainnya. Dengan mengenal dan menguasai
sifat-sifat dari suatu metode, kita mampu mengkombinasikan beberapa metode
sekaligus untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Selama ini metode ceramah masih dominan digunakan para pendidik
dalam menyampaikan materi pelajaran, juga adanya ketidakaktifan peserta
didik dalam mengikuti pelajaran terutama mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Peserta didik sekedar mengikuti pelajaran Akidak Akhlak yang diajarkan guru
di dalam kelas, yaitu dengan hanya mendengar ceramah dan mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru tanpa adanya respon, kritik dan pertanyaan peserta
didik kepada guru sebagai feed back.
1 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 69
2
Tantangan yang dihadapi dalam pendidikan agama Islam khususnya
Aqidah Akhlak adalah bagaimana mengimplementasikannya, bukan hanya
mengajarkan pengetahuan tentang agama akan tetapi bagaimana mengarahkan
peserta didik agar memiliki kualitas iman, taqwa dan akhlak mulia. Dengan
demikian materi Aqidah Akhlak bukan hanya mengajarkan pengetahuan
tentang agama akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian peserta didik agar
memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dalam kehidupannya yang
senantiasa dihiasi dengan akhlak yang mulia di manapun mereka berada, dan
dalam posisi apapun mereka bekerja.2 Untuk mengatasi permasalahan di atas
dibutuhkan proses pembelajaran yang tepat. Salah satu kesulitan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran adalah disebabkan penggunaan metode
pembelajaran yang kurang mendapat perhatian anak didik, mungkin karena
terlalu monoton, kaku, terkesan memaksa, bahkan tersedianya perangkat
pembelajaran yang kurang atau ada tetapi belum difungsikan.
Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh
pendidik, karena keberhasilan kegiatan belajar mengajar (KBM) bergantung
pada model yang digunakan oleh gurunya. Jika model mengajar guru enak,
maka peserta didik akan tekun, rajin, dan antusias menerima pelajaran yang
diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku pada
peserta didik baik tutur katanya, sopan santunnya, motoriknya dan gaya
hidupnya. Salah satu model yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
Aqidah Akhlak adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
yang merupakan strategi pembelajaran yang menuntut keaktifan peserta
didik dalam kelompok dan memungkinkan peserta didik saling membantu
dalam memahami konsep, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman
sebagai masukan serta kegiatan lain yang bertujuan untuk mencapai hasil
belajar yang lebih optimal.
Pembelajaran kooperatif mengupayakan peserta didik mampu
mengajarkan sesuatu kepada peserta didik lainnya, mengajar teman sebaya,
2 Djamaludin Darwis, Dinamika Pendidikan Islam: Sejarah, Ragam dan Kelembagaan,
(Semarang: RaSAIL, 2006), hlm.80.
3
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu
dengan baik dan pada waktu bersamaan, peserta didik menjadi nara sumber
bagi peserta didik lain. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode
diskusi dalam kelas. Pembelajaran kooperatif menekankan pada pembejaran
dalam kelompok kecil, peserta didik belajar dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang optimal. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif
terhadap peserta didik yang rendah hasil belajarnya, karena peserta didik yang
rendah hasil belajarnya dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan
penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama.3
Agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik peserta didik
terlebih dahulu dilatih keterampilan-keterampilan kooperatif sebelum
pembelajaran kooperatif itu digunakan. Hal ini dilakukan agar peserta didik
telah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk satuan pembelajaran
tertentu. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan diantaranya: mengajukan
pertanyaan, menjawab pertanyaan atau menanggapinya, menyampaikan
ide/pendapat, mendengarkan secara aktif, berada dalam tugas, dan sebagainya.
Dengan diterapkannya metode ini, diharapkan dapat membantu para guru
agama dalam mengarahkan peserta didik untuk menjadi manusia yang benar-
benar mempunyai kualitas keberagamaan yang kuat yang dihiasi dengan
akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar aktif adalah dengan
memberikan tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil peserta didik
dan keragaman pendapat, pengetahuan, serta ketrampilan mereka akan
membantu menjadikan belajar bersama sebagai bagian berharga dari iklim
belajar di kelas. karena hal yang demikian itu bisa mewujudkan dan
meningkatkan rasa percaya diri peserta didik yang memiliki kemampuan
rendah, menciptakan kebersamaan serta dapat saling melengkapi dengan
demikian maka tujuan dari pembelajaran akan tercapai.
3 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2007), hlm. 228.
4
Bermacam-macam model pembelajaran dapat digunakan oleh guru dan
masing-masing model pembelajaran ada kelemahan dan keuntungannya.
Tugas guru ialah memilih model pembelajaran yang tepat untuk menciptakan
proses belajar mengajar
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses
belajar mengajar Aqidah Akhlak adalah dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Numbered Head Together
NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
saling berbagi ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Model
pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) pertama kali
dikembangkan oleh Spencer Kagan pada 1992. Metode ini juga dapat
mendorong siswa untuk meningkatkan kerja sama antar siswa.4
Peneliti memilih model pembelajaran ini karena mempunyai
keunggulan di antaranya melibatkan peserta didik dalam mereview bahan yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman
mereka mengenai isi pelajaran tersebut, meningkatkan keyakinan ide atau
gagasan sendiri, meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang
dirasakan lebih baik, mengembangkan kesadaran bertanggung jawab dan
saling menjaga perasaan juga meningkatkan pandangan peserta didik terhadap
guru yang bukan hanya pengajar tetapi juga pendidik.
Peserta didik yang aktif akan terlibat kesungguhannya dalam belajar
dan seorang peserta didik semakin mampu mempersiapkan sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan teliti. Makin mampu memberikan keterangan yang
masuk akal, berarti ia makin mampu belajar dari kerja kelompok tersebut.
Memberikan keterangan yang bagus dan masuk akal pada anggota yang lain
lebih penting dibandingkan dengan hanya menerima keterangan dari orang
lain, dengan memberikan keterangan yang benar berarti ia belajar.
4 Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-
Ruang Kelas, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 59
5
Maka dalam penelitian ini penulis selain meneliti prestasi belajar juga
aktivitas belajar peserta didik, karena keduanya saling keterkaitan. Aktivitas
belajar peserta didik yang dimaksudkan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah keterlibatan dalam proses belajar mengajar (tatap muka). Keaktifan
peserta didik tercermin dari partisipasi/respon mereka baik dalam bertanya,
menjawab pertanyaan guru, menanggapi permasalahan maupun materi yang
diajarkan, mencari/melengkapi contoh yang mutakhir (up to date). Baik
merespon guru maupun sesama peserta didik yang lain. Suasana pembelajaran
yang dinamis akan terlihat apabila antar anggota dalam satu kelompok saling
mengemukakan paparan dan argumennya secara teratur.
Penelitian tindakan kelas ini peneliti terapkan di MI Brangsong Kendal.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses belajar mengajar dan hasil
prestasi belajar Aqidah Akhlak Kelas IV, ditemukan beberapa permasalahan,
diantaranya: pertama, model pembelajarannya masih satu arah (ceramah)
belum bervariasi sehingga pelajaran yang seharusnya dikuasai dengan baik
oleh peserta didik hasilnya kurang optimal. Kedua, aktivitas belajar peserta
didik juga masih rendah dan peserta didik cendeurng pasif. Hal ini disebabkan
karena peserta didik tidak merasa dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut maka penulis mencoba
mengangkat skripsi dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI
POKOK KALIMAT THAYYIBAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) (Studi Tindakan Pada Kelas IV MI
Brangsong Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011)”.
B. Identifikasi Masalah
Kondisi proses belajar mengajar Aqidah Akhlak yang ada di MI
Brangsong Kendal masih diwarnai dengan model belajar satu arah (ceramah)
sehingga tidak merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam
proses belajar mengajar sehingga membosankan. Padahal keberhasilan dalam
belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari
pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya. Oleh
6
karena itu perlu diterapkan konsep pembelajaran kooperatif dalam
pembelajaran Aqidah Akhlak. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah
NHT (Numbered head together).
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak, peserta didik atau peserta didik lebih mudah
menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling
mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Melalui diskusi
ini akan terjalin komunikasi di mana peserta didik saling berbagi ide atau
pendapat. Melalui diskusi akan terjadi elaborasi kognitif yang baik, sehingga
dapat meningkatkan daya nalar, keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengungkapkan
pendapatnya. Penerapan model NHT ini pada mata pelajaran Aqidah Akhlak
dengan sendirinya akan menggerakkan aktivitas belajar peserta didik yang
akan berdampak positif pada nilai kognitif.
C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan persepsi di antara pembaca, maka perlu
dijelaskan maksud dari judul penelitian ini.
1. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ”upaya” diartikan
sebagai usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud, akal,
ikhtiar.5 Sedangkan kata meningkatkan berarti menaikkan (derajat, taraf),
mempertinggi, memperhebat.6 Jadi upaya disini dipahami sebagai usaha
untuk menuju yang lebih baik.
Hakikat prestasi belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri peserta didik yang mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotor.7 Prestasi belajar Aqidah Akhlak merupakan hasil yang telah
5 Suharno dan Ana Retnoningsih, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya
Karya, 2009), cet. 3, hlm. 620 6 Ibid, hlm. 574 7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 3
7
dicapai peserta didik setelah melakukan perbuatan belajar Aqidah Akhlak.
Dari beberapa definisi di atas dapat dipamahi bahwa yang dimaksud disini
adalah usaha yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Dalam penelitian ini
upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
adalah dengan menggunakan metode yang lebih kreatif yaitu metode NHT
(Numbered Head Together).
2. Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together)
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau penomoran berpikir
bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi peserta didik dan berbagai alternatif terhadap
struktur kelas tradisional.8 Pembelajaran dengan menggunakan model
NHT diawali dengan numbering (penomoran), mengajukan pertanyaan,
berpikir bersama (berdiskusi), dan menjawab pertanyaan.9
Model pembelajaran NHT ini merupakan salah satu dari sekian
banyak teknik dalam model pembelajaran kooperatif yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk saling berkomunikasi secara aktif
dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Seperti yang dikemukakan oleh
Lie “model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk memberikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang
paling tepat”.10
Dari definisi-definisi di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud
judul dalam penelitian ini adalah upaya yang dilakukan guru dalam rangka
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Aqidah Akhlak di
kelas IV MI Brangsong Kendal tahun pelajaran 2010/2011 melalui
implementasi model pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head
satu penghargaan bersama. Mereka akan berbagi penghargaan tersebut
seandainya mereka berhasil sebagai kelompok. Unsur ini menunjukkan
bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban
kelompok. Pertama mempelajari bahan yang ditugaskan kepada
kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu
mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.24
3. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered
Head Together)
Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Head Together), di antaranya adalah:
a. Peserta didik dilibatkan dalam pembelajaran secara aktif
Dipilihnya model belajar NHT diterapkan pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak karena cocok untuk memperhatikan tujuan dari
pelajaran tersebut di antaranya yaitu untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam
akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik
tentang Akidah dan Akhlak Islam. Untuk menunjang tercapainya tujuan
Aqidah Akhlak tersebut harus didukung oleh iklim pembelajaran yang
kondusif di antaranya peserta didik harus dilibatkan dalam kegiatan
belajar mengajar.
b. Mengoptimalkan tutor sebaya
Keberhasilan belajar menurut model belajar NHT ini bukan
semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh,
melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan
secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang
terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari teman yang sebaya dan di
bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman
24Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), ,hlm. 58-59
19
peserta didik akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang
dipelajari.
c. Menumbuhkan rasa kebersamaan
Disamping itu, suasana belajar dan rasa kebersamaan yang
tumbuh dan berkembang di antara sesama anggota kelompok
memungkinkan peserta didik untuk mengerti dan memahami materi
pelajaran dengan lebih baik. Proses pengembangan kepribadian yang
demikian, juga membantu mereka yang kurang berminat menjadi lebih
bergairah dalam belajar. Peserta didik yang kurang bergairah dalam
belajar akan dibantu oleh peserta didik lain yang mempunyai gairah
lebih tinggi dan memiliki kemampuan untuk menerapkan apa yang
telah dipelajarinya.
4. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered
Head Together)
Kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Head Together), di antaranya adalah:
a. Suasana pembelajaran bisa menjadi tidak kondusif jika guru tidak bisa
mengelola kelas dengan baik.
b. Kondisi kelompok akan stagnan jika tidak ada peserta didik yang bisa
menjadi leader dan memiliki kemampuan lebih dibanding teman-
temannya. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan kondisi
kelompok yang homogen misalnya dalam satu kelompok harus ada
minimal satu peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
c. Kemungkinan ada peserta didik yang hanya mengikuti pendapat
temannya tapi tidak benar-benar memahami materi. Oleh karena itu,
guru perlu mengecek pemahaman peserta didik satu persatu.
5. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered
Head Together) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak
20
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar peserta didik dalam kelompok
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para peserta didik dibagi ke dalam
kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi
pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif
adalah untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat
terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan
belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada
peserta didik, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk
memecahkan masalah.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar peserta didik dalam kelompok
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para peserta didik dibagi ke dalam
kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi
pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif
adalah untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat
terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan
belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada
peserta didik, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk
memecahkan masalah.
Dengan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran
dan adanya upaya memecahkan masalah yang berkaitan materi pelajaran
secara bersama-sama, maka pemahaman peserta didik terhadap materi
Aqidah Akhlak akan menjadi lebih baik. Sehingga akhirnya prestasi
belajar Aqidah Akhlak peserta didik juga meningkat. Oleh karena itu,
model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together)
tersebut sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar Aqidah
Akhlak.
D. Kerangka Berpikir
21
Kondisi proses belajar mengajar Aqidah Akhlak yang ada di MI
Brangsong Kendal masih diwarnai dengan model belajar satu arah (ceramah)
sehingga tidak merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam
proses belajar mengajar sehingga membosankan. Padahal model belajar NHT
ini memandang bahwa keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus
diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang terlibat dalam
pembelajaran itu, yaitu teman sebaya.
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak, peserta didik lebih mudah menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan
masalah-masalah tersebut dengan temannya. Melalui diskusi ini akan terjalin
komunikasi di mana peserta didik saling berbagi ide atau pendapat. Melalui
diskusi akan terjadi elaborasi kognitif yang baik, sehingga dapat
meningkatkan daya nalar, keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dan
memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya.
Penerapan model NHT ini pada mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan
sendirinya akan menggerakkan aktivitas belajar peserta didik yang akan
berdampak positif pada nilai kognitif.
Berdasarkan kerangka berfikir secara teoritis di atas dapat dikatakan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran yang meliputi aktivitas belajar dan prestasi belajar yang
signifikan. Dengan demikian, diharapkan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan kualitas hasil belajar Aqidah Akhlak
pada peserta didik kelas IV MI Brangsong Kendal.
Alur kerja penelitian ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Kondisi awal
Prestasi belajar peserta didik
pada pembelajaran Aqidah
Akhlak masih rendah
Dilakukan upaya
perbaikan dengan PTK
Prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran Aqidah
Akhlak sedikit meningkat tapi
belum maksimal
Siklus I pembelajaran
Aqidah Akhlak dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe NHT
Kondisi sudah meningkat, ada
perbaikan tapi belum
maksimal
Prestasi belajar peserta didik
pada pembelajaran Aqidah
Siklus II pembelajaran
Aqidah Akhlak dengan
menggunakan model
22
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah bahwa model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran Aqidah Akhlak
materi pokok kalimat thayyibah melalui di MI Brangsong Kendal Tahun
Pelajaran 2010/2011.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) atau classroom action research (CAR). Yaitu “penelitian praktis
yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah faktual yang dihadapi guru
sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan pengelola pembelajaran” .1
Tujuannya untuk melakukan perubahan pada semua peserta didik sebagai
subyek penelitian dan perubahan situasi tempat penelitian dilakukan guna
mencapai perbaikan praktek secara berkelanjutan.
Sarwiji Suwandi mengemukakan bahwa penelitian tindakan
merupakan suatu penelitian yang bersifat reflektif yang didasarkan pada
kondisi riil yang kemudian dicari permasalahannya dan ditindaklanjuti dengan
melakukan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur.2
Sedangkan I.G.A.K. Wardani berpendapat bahwa penelitian tindakan
merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.3 penelitian tindakan
kelas yang dilakukan guru bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan
nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami
langsung dalam interaksi antara guru dengan peserta didik yang sedang
belajar.4
1 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
hlm. 3 2 Sarwiji Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah,
(Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta, 2009), hlm. 10-11 3 I.G.A.K. Wardani, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004),