perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MAJALAH PADA SISWA KELAS VIII C SMP KRISTEN 4 MONGINSIDI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: DYAH AYU RETNANINGRUM K1208082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
114
Embed
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI MENULIS …/Upaya...UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI MENULIS KREATIF ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI MENULIS KREATIF PUISI
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MAJALAH PADA SISWA KELAS VIII C
SMP KRISTEN 4 MONGINSIDI SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
DYAH AYU RETNANINGRUM
K1208082
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Dyah Ayu Retnaningrum
NIM : K1208082
Jurusan/Program Studi : PBS/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN
MINAT DAN MOTIVASI MENULIS KREATIF PUISI DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA MAJALAH PADA SISWA KELAS VIII C SMP
KRISTEN 4 MONGINSIDI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012” ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi
yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Dyah Ayu R.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI MENULIS KREATIF PUISI
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MAJALAH PADA SISWA KELAS VIII C
SMP KRISTEN 4 MONGINSIDI SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh :
DYAH AYU RETNANINGRUM
K 1208082
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juni 2012
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Budhi Setiawan, M.Pd Budi Waluyo, S.S, M.Pd
NIP 196105241989011001 NIP 197608252003121001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Dr. Kundharu Saddhono, S.S, M.Hum
Sekretaris : Drs. Purwadi
Anggota I : Dr. Budhi Setiawan, M.Pd
Anggota II : Budi Waluyo,S.S., M.Pd
Disahkan Oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n. Dekan,
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si
NIP 196604151991031002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
“Waktu adalah barang paling berharga untuk kau jaga. Menurutku dia adalah
barang yang mudah hilang darimu”
(Yahya Bin Hubairah)
“Masa depan bukan tergantung dari keadaan, tetapi masa depan tergantung pada
keputusan”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Sebagai ungkapan rasa syukur, rasa cinta, kasih
sayang, dan terima kasihku, karya ini
kupersembahkan kepada:
1. “Bapak Suprapto dan “ Ibu Anik Gunarti”
Bapak dan Ibuku tercinta terima kasih atas
doa dan kasih sayang serta kepercayaan yang
diberikan kepada Ananda selama ini. Tiada
kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih
sayangmu.
2. “Prayoga Dwi Nugraha”
Terima kasih adikku tersayang yang selalu
memberikanku keceriaan. Bangganya memiliki
adik sepertimu.
3. “Muhammad Abdul Aziz”
Terima kasih atas semangat, dukungan, dan
perhatian yang kamu berikan selama ini.
Meskipun jauh, kamu ada di saat kutegar berdiri
maupun saat kujatuh dan terluka.
4. “Peppi, Adit, Icha, Nana, Riana, dan Fitri”
Sahabat-sahabatku tersayang terima kasih
untuk bingkai persahabatan yang indah selama
ini. Semoga persahabatan kita abadi.
5. “Rinda, Novi, dan Sucko”
Sahabat Kost Andri I, semoga persahabatan
ini tak pernah lekang oleh jarak dan waktu.
6. “Teman-teman Program Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia 2008”
7. Almamater Universitas Sebelas Maret
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Dyah Ayu Retnaningrum. UPAYA MENINGKATAN MINAT DAN
MOTIVASI MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA MAJALAH PADA SISWA KELAS VIII C SMP KRISTEN 4
MONGINSIDI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelah Maret Surakarta. Juli 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan (1) minat dalam menulis
kreatif puisi dan (2) motivasi dalam menulis kreatif puisi dengan menggunakan
media majalah pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1)
tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi dan
interpretasi, dan (4) tahap analisis dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta yang berjumlah 29 siswa (11
siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan). Objek penelitian ini adalah penggunaan
media majalah dalam pembelajaran menulis kreatif puisi sebagai upaya untuk
meningkatkan minat dan motivasi menulis kreatif puisi siswa kelas VIII C SMP
Kristen 4 Monginsidi Surakarta. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: (1)
tempat dan peristiwa, (2) informan, dan (3) dokumen. Teknik pengumpulan data
melalui (1) observasi, (2) wawancara, (3) kuesioner/angket, (4) tes atau
pemberian tugas, dan (5) analisis dokumen. Uji validitas data dengan
menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Teknik analisis data
dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif dan teknik statistik deskripstif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media
majalah dapat meningkatkan minat dan motivasi dalam menulis kreatif puisi siswa
kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta. Peningkatan minat dan
motivasi siswa selama pembelajaran ditunjukkan dengan peningkatan persentase
ketuntasan dari satu siklus ke siklus berikutnya. Persentase minat siswa dalam
menulis kreatif puisi dengan menggunakan media majalah pada siklus I sebesar
65%, sedangkan pada siklus II sebesar 79%. Selain peningkatan minat,
peningkatan juga terlihat pada motivasi siswa dalam menulis kreatif puisi dengan
menggunakan media majalah, yaitu pada siklus I sebesar 67% meningkat menjadi
80% pada siklus II.
Simpulan penelitian ini adalah penggunaan media majalah sebagai kata
acuan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis
kreatif puisi siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta tahun ajaran
2011/2012.
Kata kunci: minat, motivasi, menulis kreatif puisi, media majalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UPAYA
MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI MENULIS KREATIF PUISI
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MAJALAH PADA SISWA KELAS
VIII C SMP KRISTEN 4 MONGINSIDI SURAKARTA TAHUN AJARAN
2011/2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
izin penyusunan skripsi;
2. Dr. Muhammad Rohmadi, S. S., M. Hum., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang memberikan persetujuan dalam skripsi ini;
3. Dr. Kundharu Saddhono, S. S., M. Hum., Ketua Program Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang memberikan izin untuk menyusun skripsi;
4. Dr. Budhi Setiawan, M. Pd. dan Budi Waluyo, S.S, M.Pd., selaku
pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan juga arahan
dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar;
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
6. R. Yuwono Sulispriyanto, S.Pd, selaku Kepala SMP Kristen 4 Monginsidi
Surakarta yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah almamaternya;
7. Joko Mono, selaku guru Bahasa Indonesia kelas VIII C dan Anastasia Dwi
Anggraini, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP Kristen 4
Monginsidi Surakarta yang telah banyak membantu dan berpartisipasi aktif
dalam proses penelitian;
8. Siswa-siswi kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta yang telah
berpartisipasi aktif sebagai subjek penelitian dan membantu pelaksanaan
penelitian;
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
2008 atas persahabatan dan kebersamaannya yang menjadi kenangan indah;
dan
Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Meskipun demikian, penulis
berharap karya ini bermanfaat bagi pembaca dan menambah khasanah keilmuan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
PERNYATAAN ............................................................................................... ii
PENGAJUAN……………………………………………….. ........................ iii
PERSETUJUAN .............................................................................................. iv
PENGESAHAN ............................................................................................... v
PERSEMBAHAN…………………………………………… ........................ vi
MOTTO…………………………………………………… ........................... vii
ABSTRAK…………………………………………………… ....................... viii
KATA PENGANTAR……………………………………….. ....................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………… .... xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. . xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. .. xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 7
1. Hakikat Minat Menulis Kreatif Puisi ............................................... 7
2. Hakikat Motivasi Menulis Kreatif Puisi .......................................... 18
3. Hakikat Media Majalah .................................................................... 36
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 43
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 45
D. Hipotesis Tindakan............................................................................... 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 49
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 49
B. Subjek Penelitian ................................................................................. 50
C. Bentuk dan Strategi Penelitian............................................................. 50
D. Data dan Sumber Data ......................................................................... 51
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 51
F. Uji Validitas Data ................................................................................. 54
G. Analisis Data ........................................................................................ 55
H. Prosedur Penelitian ............................................................................... 55
I. Indikator Kinerja Tindakan .................................................................. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 61
A. Deskripsi Pratindakan .......................................................................... 61
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .................................................. 65
1. Siklus Pertama ................................................................................. 66
2. Siklus Kedua ................................................................................... 77
C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus .......................................... 89
D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 91
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ......................................... 94
A. Simpulan ............................................................................................... 94
B. Implikasi ............................................................................................... 95
C. Saran ..................................................................................................... 96
Daftar Pustaka .................................................................................................. 99
Jadi dengan klasifikasi aktivitas seperti yang telah diuraikan di atas,
menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Jika
berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-
sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
pusat aktivitas belajar yang maksimal dan bahkan akan memperlancar
peranannya sebagai pusat dan transformasi kebudayaan.
Selanjutnya Dimyati dan Mudjiyono (2002: 119) mengemukakan 7 aspek
terjadinya keaktivan siswa, yaitu:
1) Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan pembelajaran.
2) Tekanan pada aspek afektif dalam pembelajaran.
3) Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama yang berbentuk
interaksi antar siswa.
4) Kekompakan kelas dalam kelompok belajar.
5) Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dan kesempatan berbuat
serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran.
6) Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik
berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran.
Bertitik tolak dari konsep dan teori aktivitas di atas, pembelajaran yang
dilakukan antara guru dan siswa, harus mengacu pada peningkatan dan
partisipasi siswa. Guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi harus mampu membawa
siswa untuk aktif dalam berbagai kelompok belajar, berupa belajar penemuan,
belajar mandiri, belajar kelompok, dan belajar memecahkan masalah dan
sebagainya. Dengan melibatkan siswa berperan dalam kegiatan pembelajaran,
berarti kita mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimiliki siswa
secara penuh.
h. Cara Menumbuhkan Aktivitas dan Partisipasi Siswa
Menurut Yamin (2007: 84) cara menumbuhkan aktivitas dan partisipasi
siswa adalah sebagai berikut:
1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2) Menjelaskan Menjelaskan tujuan yang akan dicapai kepada siswa.
3) Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep) yang akan dipelajari.
4) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
5) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
6) Memberikan umpan balik (feed back).
7) Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes sehingga
kemampuan siswa terukur.
8) Menyimpulkan setiap materi yang telah disampaikan di akhir
pembelajaran.
Sedangkan cara menumbuhkan motivasi belajar siswa menurut Astuti
dapat dilakukan dengan hal-hal seperti berikut:
1) Hal-hal yang dilakukan oleh guru
Sebagai komponen yang secara langsung berhubungan dengan
permasalah rendahnya motivasi belajar siswa, maka guru harus mengetahui
beberapa hal yang bisa dilakukannya untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa, diantaranya adalah:
a) Memilih cara dan metode yang tepat, termasuk memperhatikan
penampilan peserta didik.
b) Menginformasikan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
c) Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa.
d) Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran,
misalnya melalui kerja kelompok.
e) Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya, sehingga siswa
mendapat informasi yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan
dirinya.
f) Melakukan improvisasi-improvisasi yang bertujuan untuk
menciptakan rasa senang anak terhadap belajar. Misalnya kegiatan
belajar diselingi dengan tepuk tangan bagi siswa yang bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
g) Memberikan respon positif kepada siswa ketika mereka berhasil
melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar. Respon positif ini bisa
berupa pujian, hadiah, atau pertanyaan positif-positif lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2) Hal-hal yang dilakukan oleh orang tua
a) Mengontrol perkembangan belajar anak.
b) Mengungkap harapan-harapan yang realistis terhadap anak.
c) Melatih anak untuk memecahkan masalahnya sendiri, sedangkan
orang tua melakukan pembimbingan seperlunya.
d) Tanyakanlah keinginan dan cita-cita mereka, berikan dukungan
terhadap keinginan dan cita-cita mereka. Arahkan mereka untuk
meraih cita-cita itu dengan benar.
e) Menggunakan hasil evaluasi yang diberikan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar selanjutnya.
3) Hal-hal yang dilakukan oleh guru dan orang tua secara bersama
a) Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siswa, cari faktor
penyebab yang mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa,
selanjutnya identifikasikan masalahnya.
b) Mencari solusi-solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi pada
anak. Cari masalah yang bisa diatasi oleh guru, atau masalah yang
bisa diatasi oleh orang tua.
c) Memberikan perlakuan yang tepat terhadap anak. Apabila mereka
sedang mengalami permasalahan, maka orang tua dan guru harus
mempunyai komitmen yang tinggi untuk tidak menambah beban
mereka dengan menyalahkan ataupun mencemooh anak-anak.
d) Libatkan siswa untuk memecahkan permasalahannya. Orang tua,
guru, dan siswa perlu duduk bersama untuk menyelesaikan
permasalahannya.
3. Hakikat Media Majalah
a. Pengertian Media
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang
cukup penting. Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2011: 3) mengatakan “media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap”. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi
dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Sedangkan Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education
Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda tentang media, yaitu
media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual
serta peralatannya (Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono,
Rahardjito, 2011: 7).
Selanjutnya Santoso dalam Subana dan Sunarti (2009: 287)
mengemukakan beberapa pengertian media, yaitu sebagai berikut:
1) Secara umum, media adalah semua bentuk perantara yang dipakai
orang sebagai penyebar ide/gagasan sehingga ide/gagasan itu sampai
pada penerima.
2) Medium yang paling utama dalam komunikasi sosial manusia adalah
bahasa.
3) Media pendidikan adalah media yang penggunaannya diintegrasikan
dengan tujuan dan isi pengajaran dan dimaksudkan untuk
mempertinggi mutu mengajar dan belajar.
4) Perbedaan istilah media pendidikan dengan teknologi pendidikan
adalah teknologi merupakan perluasan konsep tentang media.
Teknologi bukan sekedar benda, alat, atau bahan. Dalam istilah
teknologi tersimpul sikap, perbuatan, organisasi, manajemen yang
berhubungan dengan penerapan ilmu dan teknologi industri dalam
proses pendidikan. Dalam konsep ini, tersimpul sikap dan tindakan
inovatif yang menjadi watak dari ilmu dan teknologi tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, serta apapun batasan yang
diberikan, dapat disimpulkan media adalah suatu wahana atau segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
b. Jenis Media
Media yang dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi
sudah lebih dari satu. Djamarah (dalam Sumirah, 2009: 44-45)
mengklafisikasikan jenis media dilihat dari jenisnya, daya liput, dan dari
bahan serta cara pembuatannya.
1) Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
a) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan suara saja
seperti radio, cassetie recorder, piringan hitam.
b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan misalnya film strip, slides foto, gambar atau lukisan, dan
cetakan.
c) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar, misalnya televisi.
2) Dilihat dari liputnya, media dibagi ke dalam:
a) Media dengan daya liput luas dan media daya liput serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta
dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang
sama. Contohnya radio dan televisi.
b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat
yang khusus, contohnya film, sound, film rangkai.
c) Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, misalnya modul
berprogram dan pengajaran melalui komputer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
3) Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
a) Media sederhana, media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan
harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya
tidak sulit.
b) Media kompleks, media ini bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.
Sudjana dan Rivai menjelaskan beberapa jenis media pengajaran yang
biasa digunakan dalam proses pengajaran, antara lain:
Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram,
poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut
media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan
lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti
model padat (solid model), model menampang, model susun, model
kerja, mock up, diorama dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti
slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat
penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran (2010: 3-4).
Penggunaan media-media di atas tidak dilihat atau dinilai dari segi
kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan
peranannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran. Oleh sebab
itu, penggunaan media pengajaran sangat bergantung kepada tujuan
pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang
diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses
pengajaran.
Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah
prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil
yang baik. Penggunaan media visual dapat membantu pemahaman siswa,
karena konsentrasi siswa dapat dikendalikan dan perhatian mereka tidak
mengarah ke hal-hal lain. Sudjana (2010: 4-5) menjelaskan dalam memilih
media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-
kriteria sebagai berikut:
1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran
dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
2) Dukungan terhadap isi bahan pengajaran; artinya bahan pelajaran
yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat
memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
3) Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan
mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada
waktu mengajar.
4) Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media
yang diperlukan syarat utamanya adalah guru dapat
menggunakannya dalam proses pengajaran.
5) Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut
dapat bermanfaat bagi siswa selama pelajaran berlangsung.
6) Sesuai dengan taraf berpikir siswa; memilih media untuk pendidikan
dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga
makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para
siswa.
Profesor Ely dalam Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono,
Rahardjito (2011: 85) berpendapat “pemilihan media seyogyanya tidak
terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem
instruksional secara keseluruhan”. Untuk itu, meskipun tujuan dan isinya
sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar
mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi dan sumber, serta prosedur
penilaiannya juga perlu dipertimbangkan.
c. Peran dan Kegunaan Media dalam Pembelajaran
Menurut Subana dan Sunarti (2009: 289-290) media dapat digunakan
dalam proses belajar-mengajar dengan dua arah sebagai berikut:
1) Dependent media, adalah media yang dipakai sebagai alat bantu
mengajar dan sebagai media belajar yang digunakan sendiri oleh siswa.
Contohnya: gambar foto atau transparansi yang digunakan guru untuk
menerangkan suatu konsep.
2) Independent media, adalah media belajar yang dapat digunakan oleh
siswa dalam kegiatan belajar mandiri. Media ini dirancang,
dikembangkan dan diproduksi secara sistematik untuk menyalurkan
informasi secara terarah dan mencapai tujuan instruksional tertentu.
Contoh: media film bingkai bersuara, film rangkai bersuara, radio,
televisi, video, film, dan media cetak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Peranan media dalam proses penggajaran dapat ditempatkan sebagai:
1) Alat untuk memperluas bahan pengajaran pada saat guru menyampaikan
pelajaran. Dalam hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan
verbal mengenai bahan pengajaran.
2) Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih
lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling
tidak guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau
stimulasi belajar siswa.
3) Sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan
yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok.
Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan
mengajarnya (Sudjana dan Rivai, 2010: 6-7).
Selanjutnya Hamalik (dalam Arsyad, 2011: 15) mengatakan “pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa”. Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik
(1994: 15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
2) Memperbesar perhatian siswa.
3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
oleh karena itu membuat pelajaran yang mantap.
4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa.
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama
melalui gambar hidup.
6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak
dalam belajar.
Dari beberapa pendapat ahli mengenai peran dan kegunaan media di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan informasi; meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi dan minat dalam belajar;
membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan
menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi; serta media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang, dan waktu.
d. Penerapan Media Majalah
Dalam pembelajaran menulis guru bisa menggunakan berbagai macam
media. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, guru bisa
memanfaatkan media visual, media audio, dan media audio visual. Media
sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga
membantu mengatasi kesulitan dalam pembelajaran. Kesulitan siswa dalam
pembelajaran misalnya perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi,
keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, dan
jarak waktu dapat dibantu dengan media pembelajaran. Media pembelajaran
dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran, yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai.
Media majalah yang termasuk dalam media hasil teknologi cetak atau
media visual ini dijadikan sebagai suatu alat yang dapat memotivasi siswa
dalam membuat suatu puisi. Materi hasil teknologi cetak merupakan dasar
pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya.
Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Sejalan
dengan hal tersebut Sudjana (2010: 9) mengatakan “Pengajaran akan lebih
efektif apabila objek dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai
keadaan yang sebenarnya”. Studi mengenai penggunaan pesan visual dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
hubungannya dengan hasil belajar menunjukkan bahwa pesan-pesan visual
yang moderat (berada dalam rentangan abstrak dan realistik) memberikan
pengaruh tinggi terhadap prestasi belajar siswa.
Majalah anak yang digunakan sebagai media yang dijadikan sebagai kata
acuan dalam menulis kreatif puisi merupakan media yang sederhana, sebab
jika ditinjau dari isinya majalah anak merupakan bentuk majalah yang isinya
khusus mengenai dunia anak-anak. Biasanya di dalam majalah tersebut
terdapat gambar-gambar dan cerita yang berkaitan dengan dunia anak.
Majalah anak sebagai media pembelajaran yang dijadikan sebagai kata acuan
dalam menyusun kata dan kalimat yang puitis tidaklah sulit untuk didapatkan.
Karena sekarang sudah banyak majalah anak yang dijual di toko-toko buku
maupun di agen majalah. Pemilihan majalah anak sebagai media
pembelajaran dalam menulis kreatif puisi sejalan dengan prinsip pemilihan
media yang dikemukakan oleh Anitah (2009: 98) yaitu, media harus memiliki
tujuan, keterpaduan, ketersediaan, ketepatgunaan, biaya, mutu teknis, dan
kesesuaian perkembangan peserta didik atau kemampuan sumber daya
manusia.
B. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan panduan dari beberapa
penelitian pendahulunya, antara lain:
1. Penelitian Munirul Hadi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis
Puisi Pada Siswa Kelas V SDN Teguhan 2 Kecamatan Paron Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Tahun Ajaran 2008/2009”.
Penelitian ini memberikan simpulan bahwa penggunaan metode pembelajaran
berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.
Penelitian ini dijadikan acuan untuk menyusun penelitian yang baru karena
sama-sama membahas penulisan puisi yang dijadikan sebagai hasil
ketercapaian KKM dalam standar kompetensi menulis puisi. Perbedaannya
terletak dalam penelitian tersebut yang ditingkatkan yaitu kemampuan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
dalam menulis puisi, sedangkan dalam penelitian yang baru ini yang
ditingkatkan yaitu minat dan motivasi siswa dalam menulis puisi.
2. Penelitian Ruslan, S.Pd. yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis
Kreatif Puisi Dengan Media Koran Sebagai Kata Acuan Pada Kelas VIII³
SMP Negeri 12 Makassar”. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan
pembelajaran dengan pemanfaatan media koran sebagai kata acuan pada
menulis kreatif puisi, sangat berdampak pada perubahan sikap anak, yaitu
terjadi persaingan dan sportifitas yang sangat tinggi, serta memicu minat dan
semangat siswa kelas VIII³ SMP Negeri 12 Makassar dalam belajar. Hal ini
sejalan dengan penelitian ini yang sama-sama ingin meningkatkan menulis
minat menulis kreatif puisi. Hanya saja dalam penelitian tersebut memakai
media koran, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan media majalah.
3. Tesis yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Keterampilan
Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Manyaran
melalui Penggunaan Media Gambar Berseri”, oleh Asih Subekti. Pada
penelitian ini terbukti bahwa dengan menggunakan media gambar berseri
mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis narasi
siswa kelas IV SD Negeri 1 Manyaran. Dari penelitian tersebut dapat
diketahui bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran menulis narasi
mengalami adanya keberhasilan, siswa dapat menyusun gambar berseri sesuai
dengan urutan yang benar dan kemudian disusun menjadi sebuah cerita yang
padu. Berdasarkan penelitian ini bahwa media gambar dapat meningkatkan
motivasi dan keterampilan siswa dalam menulis narasi. Hal ini dijadikan
acuan dalam penelitian ini, karena sama-sama berupaya meningkatkan
motivasi keterampilan menulis. Namun, penelitian tersebut meningkatkan
motivasi dalam menulis narasi, sedangkan penelitian ini meningkatkan minat
dalam menulis puisi.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Sumirah, tesis (2009) mahasiswa Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret dengan judul “Peningkatan Minat dan Keterampilan Menulis Cerita
dengan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas V SDN Plosolor 02
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Karangjati Ngawi Tahun 2008/2009”. Dari penelitian tersebut diketahui
bahwa dengan media gambar berseri dapat meningkatkan minat dan
keterampilan siswa dalam menulis cerita siswa kelas V Plosolor 02.
Penelitian tersebut dijadikan acuan dalam penelitian ini karena sama-sama
berupaya untuk meningkatkan minat menulis. Namun dalam penelitian
tersebut, meningkatkan minat dalam menulis cerita, sedangkan dalam
penelitian ini meningkatkan minat dalam menulis puisi.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Debra J. Prigge (2011) yang berjudul
“Promote Brain-Based Teaching and Learning”. Dalam penelitian ini
disimpulkan bahwa pengaturan kelas yang sukses adalah salah satu yang
terpenting dari tugas seorang guru. Salah satu tugas yang dilakukan oleh guru
adalah untuk menciptakan lingkungan dimana semua murid yang sedang
belajar dapat belajar dan berkembang dengan pesat. Pendidikan umum
dimulai dari mengakui pentingnya penerapan penelitian kognitif dan teori
proses pembelajaran. Sedikit tekanan dalam otak mereka atau siswa akan
berpengaruh pada psikologi dasar mereka. Oleh karena itu, siswa
membutuhkan pemahaman terhadap otak mereka sendiri untuk mengatur
perilaku mereka saat belajar dan guru harus membantu siswa dalam
memahami pikirannya masing-masing agar kelas yang mereka jalankan
sukses.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran menulis kreatif puisi dalam Kurikulum Berbasis
Kompertensi (KBK) yang diadopsi ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang juga dikenal dengan kurikulum 2006, dapat
diimplementasikan dengan pemanfaatan berbagai jenis media berdasarkan
karakteristik kompetensi dasar. Proses pembelajaran yang melaksanakan media
yang variatif dan multidimensi sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan
dipelajari akan menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan. Menulis
kreatif puisi sebagai salah satu bagian dari aspek keterampilan menulis sastra
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
dalam implementasi pembelajarannya sangat tepat menggunakan media majalah
anak sebagai kata acuan.
Kegiatan menulis puisi bukan hanya sekedar kegiatan yang bersifat alami
dan nalurih, tetapi diperlukan suatu proses latihan secara berkesinambungan
dengan pemanfaatan media sebagai pemicu imajinasi. Kenyataan di lapangan
ditemukan bahwa siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta masih
menghadapi kendala dalam menulis kreatif puisi. Kendala-kendala itu terlihat
pada saat akan memulai menulis puisi, mereka sulit untuk mau menulis puisi
tentang apa, mereka kesulitan mengembangkan tema, kesulitan pemilihan kata-
kata kunci. Untuk itu dalam proses pembelajaran menulis puisi diperlukan media
yang tepat untuk dijadikan dasar dalam mengembangkan ide dan pikiran ke dalam
larik-larik puitis.
Untuk mempercepat proses penemuan gagasan maka anak didik diajak
mengamati kata atau kalimat yang ada pada media majalah anak tersebut. Kata
atau kalimat yang ada pada media majalah digunting kemudian dijadikan sebagai
objek atau kata acuan dalam mengembangkan ide dan perasaan ke dalam
penyusunan larik-larik yang puitis. Pada tahap penulisan anak didik akan memulai
menulis sesuai yang mereka rasakan dan yang ada dalam pikirannya sesuai
dengan data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan. Saat dalam proses
penciptaan dan perevisian guru berfungsi sebagai pengarah. Situasi ini akan
dimanfaatkan oleh guru semaksimal mungkin untuk memberi pemahaman kepada
peserta didik tentang teknik-teknik penulisan puisi. Penerapan media majalah
sebagai kata acuan dalam inplementasinya dapat meningkatkan minat dan
motivasi siswa dalam menulis kreatif puisi. Di samping itu, siswa juga diharapkan
agar dapat memiliki kemampuan yang bukan hanya sekedar mampu menulis puisi
tetapi mereka memiliki kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, dirangkum dalam bentuk
ilustrasi seperti berikut:
Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir
Pembelajaran menulis puisi sebelum menggunakan media majalah
Guru:
- Kesulitan untuk
membangkitkan minat siswa
dalam menulis puisi.
- Kesulitan menumbuhkan
motivasi siswa dalam
pembelajaran.
- Kesulitan mengarahkan siswa
untuk mengembangkan ide ke
dalam larik-larik puisi.
Siswa:
-Minat siswa rendah.
-Motivasi siswa kurang
dalam pembelajaran
menulis puisi di kelas.
Lingkungan:
Kurangnya lingkungan
pembelajaran yang
kurang kondusif dan
terbatasnya alternatif
media yang digunakan
oleh guru.
Perencanaan
Pembelajaran menulis puisi setelah
menggunakan media majalah Pelaksanaan Refleksi
Guru:
- Dapat membangkitkan minat
siswa dalam menulis puisi.
- Dapat menumbuhkan motivasi
siswa dalam pembelajaran.
- Dapat mengarahkan siswa untuk
mengembangkan ide ke dalam
larik-larik puisi.
Siswa:
-Minat siswa meningkat.
-Motivasi siswa
meningkat.
Lingkungan:
Tercipta lingkungan
pembelajaran yang
kondusif dan adanya
pemanfaatkan media
untuk mengoptimalkan
pembelajaran.
Pengamatan
Minat dan motivasi siswa menulis kreatif puisi
meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan,
dapat ditarik hipotesis tindakan bahwa penerapan media majalah akan membantu
meningkatkan minat dan motivasi menulis kreatif puisi siswa dalam pembelajaran
di kelas. Dengan demikian, dapat dirumuskan hipotesis bahwa penerapan media
majalah dapat meningkatkan minat dan motivasi menulis puisi pada siswa kelas
VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta. Sekolah
ini terletak di kampung Tegalharjo, Purbowardayan, Kecamatan Jebres, Surakarta
atau di Jl. A. Yani No. 2 Surakarta. Sementara kelas yang akan dijadikan objek
penelitian adalah kelas VIII C yang terdiri dari 29 siswa, yaitu 11 siswa laki-laki
dan 18 siswa perempuan. Tahap persiapan hingga penyusunan laporan hasil
penelitian akan dilakukan selama 5 bulan, yaitu mulai bulan Februari 2012 sampai
bulan Juni 2012. Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
Kegiatan Bulan
Februari
2012
Maret
2012
April
2012
Mei
2012
Juni
2012
1. Persiapan Penelitian
a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru
Bahasa Indonesia
b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah
pembelajaran dan merancang tindakan
c. Menyusun proposal penelitian
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus 1
- Perencanaan
- Pelaksanaan tindakan
- Observasi
- Refleksi
b. Siklus 2
- Perencanaan
- Pelaksanaan tindakan
- Observasi
- Refleksi
3. Analisis Data
4. Penyusunan Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta. Subjek
dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIIC SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta
tahun ajaran 2011/2012, sedangkan guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia berperan sebagai pelaku tindakan Rincian jumlah siswa kelas
VIII C yaitu 29 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
Pemilihan subjek didasarkan atas kemampuan menulis puisi siswa yang dinilai
masih rendah.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Suwandi
(2010: 64) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif.
Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru
dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan
masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana
dan terukur
Arikunto (dalam Supardi, 2008: 110) menyatakan bahwa karakteristik
PTK meliputi: (1) inkuiri refleksi, yaitu kegiatan penelitian berdasarkan ada
pelaksanaan tindakan (proactive driven) dan pengambilan tindakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi (action driven), (2) kolaboratif, yaitu upaya
perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh
peneliti di luar kelas, tetapi ia harus berkolaborasi dengan guru, dan (3) reflektif,
PTK lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan minat
dan motivasi pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa kelas VIII C SMP
Kristen 4 Monginsidi Surakarta dengan menerapkan media majalah sebagai kata
acuannya. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Data yang sudah diperoleh dideskripsikan kemudian disimpulkan.
Strategi ini bertujuan untuk menggambarkan serta menjelaskan kenyataan di
lapangan. Kenyataan yang dimaksud adalah minat dan motivasi siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
pembelajaran menulis puisi sebelum dan sesudah diberi tindakan berupa
penerapan media majalah.
D. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga
sumber data penting yang dijadikan sasaran penggalian dan pengumpulan data
serta informasi. Sumber data tersebut adalah:
1. Tempat dan peristiwa, yaitu proses pembelajaran menulis kreatif puisi yang
berlangsung di kelas dan dialami oleh siswa kelas VIII C SMP Kristen 4
Monginsidi Surakarta pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Observasi,
wawancara, dan pratindakan dilaksanakan pada
2. Informan, yaitu guru pelajaran Bahasa Indonesia serta siswa kelas VIIIC SMP
Kristen 4 Monginsidi Surakarta yang berjumlah 29 siswa.
3. Dokumen, yang dijadikan sumber data berupa hasil kerja siswa dalam kegiatan
menulis kreatif puisi berupa karya-karya puisi siswa, selain itu juga kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang berjalan di sekolah tersebut, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar hasil observasi, daftar nilai, serta
hasil wawancara.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan
pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru dan siswa. Salah satu teknik
pengumpulan data adalah observasi dengan memahami apa yang diteliti
(Wiraatmadja, 2010: 104).
Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas, mulai dari tahap tindakan, pelaksanaan tindakan,
sampai dengan akhir tindakan. Dalam observasi ini peneliti berperan serta
secara pasif. Peneliti hadir di dalam kelas tetapi tidak mengambil bagian dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
tidak berkomunikasi dengan guru kelas pada saat proses belajar mengajar
sedang berlangsung. Peneliti mengambil tempat di bagian belakang tempat
duduk seraya melaksanakan pengamatan terhadap pembelajaran yang
dilakukan oleh guru sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung.
Data yang diperoleh dari pengamatan ini didiskusikan dengan guru
pembimbing yang bersangkutan untuk dianalisis bersama-sama sehingga dapat
diketahui kelemahan-kelemahan metode yang diterapkan serta dapat dicarikan
solusinya. Kelemahan-kelemahan yang terjadi tersebut merupakan pedoman
untuk menyusun kerangka tindakan selanjutnya.
Selain terhadap proses pembelajarannya, observasi terarah pada guru dan
siswa. Observasi terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru dalam
mengelola kelas dan kemampuan guru menumbuhkan kreativitas siswa dalam
pembelajaran yang sedang berlangsung, observasi terhadap siswa difokuskan
pada keaktifan, kesungguhan, dan sikap dalam mengikuti proses pembelajaran
yang sedang berlangsung terutama pembelajaran menulis puisi dengan media
majalah sebagai kata acuannya. Peneliti melaksanakan observasi pada
prasiklus, siklus I, dan siklus II. Peneliti melaksanakan prasiklus pada hari
pratindakan yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 Maret 2012, siklus
I pada tanggal 26 April 2012, dan siklus II pada tanggal 10 Mei 2012
Peneliti dan guru kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta
mendiskusikan hasil observasi kemudian menganalisis untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang ada dan mencari solusinya. Solusi dari hasil
diskusi tersebut kemudian dibuat dalam instrumen penelitian dan catatan
lapangan dan selanjutnya diterapkan dalam siklus.
2. Wawancara
Teknik ini akan digunakan untuk memperoleh data dari informan tentang
pelaksanaan pembelajaran menulis puisi di dalam kelas. Dalam penelitian ini
wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur, yaitu pertanyaannya bersifat
lentur dan “open ended” guna menggali pandangan subjek tentang hal-hal yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
sangat bermanfaat bagi penelitian. Peneliti mencari tahu faktor-faktor yang
menyebabkan rendahnya kemampuan menulis puisi siswa. Wawancara
dilakukan terhadap siswa, guru, dan informan lain. Wawancara yang dilakukan
mencoba mencari pangkal permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan guru
dalam mengikuti proses belajar-mengajar di kelas, baik permasalahan yang
ditimbulkan dari faktor guru, siswa, ataupun faktor lainnya. Denzin (dalam
Wiraatmadja, 2010: 117) wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan
informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu.
Wawancara dilakukan kepada guru serta siswa kelas VIII SMP Kristen 4
Monginsidi Surakarta Rabu tanggal 7 Maret 2012 dan Kamis tanggal 8 Maret
2012. Peneliti melakukan wawancara kepada guru bahasa Indonesia yang
bernama Bapak Joko Mono dan 4 siswa kelas VIII C SMP Kristen 4
Monginsidi Surakarta. Mereka adalah Sharon Shanas Samosir, Paul Newman,
Chryssantus Ivan, dan Teguh Kristiyanto.
3. Kuesioner/Angket
Kuesioner atau angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden atau orang yang
ingin diselidiki. Angket digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap
pembelajaran menulis puisi sebelum melalui tindakan dan sesudah tindakan
dengan pembelajaran menggunakan media majalah. responden. Pemberian
angket kepada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta
dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa dalam menulis puisi. Angket yang
diberikan sebelum tindakan dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
minat dan motivasi menulis puisi yang dimiliki siswa. Selanjutnya, angket
yang diberikan sesudah tindakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
minat dan motivasi menulis puisi yang diperoleh dari siswa dengan
menggunakan media majalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
4. Tes atau Pemberian Tugas
Nurgiyantoro (2010: 161) di dalam pengajaran bahasa, tes kebahasaan
merupakan salah satu hal yang kruisal dan wajib dilakukan. Melalui kegiatan
tes tersebut dapat dilakukan penilaian secara objektif, khususnya terhadap hasil
belajar bahasa siswa. Pengajaran karya sastra Indonesia (Nurgiyantoro, 2010:
319). Pada umumnya, di dalam KTSP Sekolah Menengah Pertama pelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan secara tematik dan sastra
diintregasikan dengan kemampuan menulis.
Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan
pelaksanaan tindakan. Tes yang diberikan pada penelitian ini dengan meminta
siswa beberapa kali menulis puisi menggunakan media majalah sebagai kata
acuan setelah pelaksanaan tindakan selesai, dan akan dijadikan pijakan dalam
menyusun kerangka tindakan selanjutnya.
5. Analisis Dokumen
Teknik ini dilakukan dengan cara menganalisis dokumen yang ada, yaitu
hasil kerja siswa dalam kegiatan menulis puisi dengan menggunakan media
majalah, berupa karya-karya puisi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
lembar hasil observasi, daftar nilai, serta hasil wawancara.
F. Uji Validitas Data
Teknik- teknik yang akan digunakan untuk memeriksa absahan data
adalah sebagai berikut:
1. Triangulasi metode
Triangulasi metode digunakan untuk mengumpulkan data dari hasil
observasi dan wawancara. Data yang merupakan dokumen akan lebih mantap
kebenarannya apabila didukung dengan tindakan observasi dan wawancara
dengan informan sebagai sumber lain (Sutopo, 2006 : 93-96).
Dalam hal ini peneliti membandingkan data yang diperoleh dari hasil
observasi dengan hasil data yang diperoleh dari hasil wawancara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
2. Triangulasi sumber data
Triangulasi sumber data adalah mengumpulkan data yang sama atau
sejenis yang digali dari berbagai sumber yang berbeda. (Sutopo, 2006 : 93-96).
Triangulasi sumber data digunakan peneliti untuk menguji kebenaran data yang
diperoleh dari suatu informan dengan informan lain.
G. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif
dan analisis data kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif menggunakan teknik
deskriptif komparatif. Data yang telah terkumpul dari hasil penelitian yang berupa
hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumen tugas siswa kemudian dianalisis
secara kritis dengan membandingkan hasil tindakan setiap siklus dengan indikator
ketercapaian tindakan yang telah ditentukan peneliti sebelumnya. Hasil analisis ini
menunjukkan kelebihan dan kekurangan kinerja siswa dan guru dalam proses
pembelajaran pada setiap siklus.
Analisis data kuantitatif menggunakan teknik statistik deskriptif. Data
yang dikumpulkan berupa hasil tes dan angket. Data yang berupa skor hasil tes
menulis puisi siswa dilakukan dengan cara mencari rerata sehingga dapat
diketahui peningkatan minat dan motivasi menulis puisi siswa dengan melihat
tabel dan grafik.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari
awal sampai dengan akhir. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem
berdaur sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh (Arikunto,
Suhardjono, dan Supardi, 2008: 74). Prosedur penelitian ini mencakup tahap-
tahap: (1) perencanaan tindakan (Planning), (2) pelaksanaan tindakan (Acting),
(3), pengamatan (Observing), (4) Refleksi (Reflecting). Berikut ini adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
gambaran secara singkat mengenai tahap-tahap penelitian yang akan
dilaksanakan.
Siklus I
Siklus II
Gambar 3. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
(Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 74)
Keterangan:
1. Tahap perencanaan tindakan (planning), meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Melakukan survei awal tentang pembelajaran menulis puisi kelas VIII C
SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta dengan melakukan analisis terhadap
nilai menulis puisi siswa serta melakukan pengamatan langsung terhadap
proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
b. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran
menulis puisi yang terdapat di kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi
Permasalaha
n Perencanaan
tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan/
pengumpulan
data
Refleksi
Pelaksanaan
tindakan II
Perencanaan
tindakan II
Pengamatan/
pengumpulan
Refleksi II
Dilanjutkan ke
siklus berikutnya Permasalahan
belum
terselesaikan
Permasalahan
baru hasil
refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Surakarta. Langkah yang ditempuh guna mengetahui permasalahan tersebut
adalah melakukan wawancara dengan siswa dan guru yang bersangkutan
kemudian mengaitkannya dengan hasil survei awal.
c. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori
yang relevan.
d. Mengajukan solusi alternatif berupa penggunaan media majalah sebagai
kata acuan dalam pembelajaran menulis kreatif puisi.
e. Menyusun jadwal penelitian dan rancangan pelaksanaan tindakan.
f. Mempersiapkan instrumen penelitian.
2. Tahap pelaksanaan tindakan (Acting)
Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan proses pembelajaran menulis
puisi dengan mengoptimalkan penerapan media majalah sebagai kata acuan.
Setiap tindakan menunjukkan peningkatan indikator yang dirancang dalam satu
siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu (1) tahap perencanaan
tindakan; (2) tahap pelaksanaan tindakan; (3) tahap observasi; serta (4) tahap
analisis dan refleksi guna perencanaan siklus berikutnya. Pada tahapan ini,
peneliti mengadakan pemantauan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat
mengatasi masalah yang ada. Selain itu, pemantauan dilakukan untuk
mengumpulkan data-data yang nantinya diolah untuk menentukan tindakan
yang akan dilakukan selanjutnya.
3. Tahap observasi dan interpretasi (Observing)
Tahap ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasikan aktifitas
penerapan media majalah sebagai kata acuan pada proses pembelajaran
menulis kreatif puisi. Langkah ini dilakukan dengan mengamati dan
menginterpretasikan kegiatan menulis puisi dengan media gambar sebagai kata
acuan. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif yang hanya mengamati dan
mencatat proses pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Setelah itu, peneliti
mengolah data untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah dapat
mengatasi permasalahan yang ada, juga untuk mengetahui segala kelemahan
yang mungkin muncul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
4. Tahap Analisis dan refleksi (Reflecting)
Tahap ini dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil
observasi dan interpretasi untuk mengetahui sejauh mana tercapaian tujuan
yang diinginkan sehingga dapat diketahui apakah penelitian itu berhasil atau
tidak dan untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan tindakan yang telah
dilakukan. Dalam melakukan refleksi, peneliti bekerja sama dengan guru.
Kemudian, peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk menentukan langkah-
langkah perbaikan (solusi pemecahan masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan). Setelah itu baru dapat ditarik
simpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat
menentukan langkah berikutnya.
I. Indikator Kinerja Penelitian
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Suwandi, 2011: 66).
Peningkatan minat dan motivasi dalam pembelajaran dikatakan berhasil jika
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat
secara aktif, baik fisik, mental, sosial selama proses pembelajaran. Selain itu,
siswa juga menunjukkan kegiatan kegairahan dan semangat yang tinggi terhadap
pembelajaran. Dilihat dari segi hasil pembelajaran pembelajaran dikatakan
berhasil jika seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa
mengalami perubahan positif dan output yang bermutu tinggi serta mendapat
ketuntasan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Kualitas peningkatan minat dan motivasi yang diukur dalam penelitian ini
meliputi minat dan motivasi siswa selama kegiatan menulis puisi dengan
menggunakan media majalah sebagai kata acuannya. Adanya minat dan motivasi
menyebabkan aktifnya siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang
menyangkut keaktifan siswa selama kegiatan menulis puisi dengan media majalah
sebagai kata acuan pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Sementara itu,
kualitas hasil yang diukur dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
menulis puisi. Siswa dikatakan berhasil dalam menulis puisi jika mendapatkan
nilai ≥ 70 dan siswa dinyatakan tidak berhasil (belum lulus) jika mendapatkan
nilai di bawah 70 (KKM yang ditetapkan adalah ≥ 70). Indikator yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan minat dan motivasi
pembelajaran menulis puisi. Indikator-indikator tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tabel 5. Indikator Keberhasilan Tindakan
Aspek yang diukur Persentase Target
Capaian Siklus Akhir
Cara Mengukur
Minat siswa meningkat
saat mengikuti kegiatan
pembelajaran
75% dari 29 siswa Diamati saat pembelajaran
dengan menggunakan lembar
observasi oleh peneliti dan
dihitung dari jumlah siswa
yang memperlihatkan
kesungguhan, antusias, dan
bersemangat dalam membuat
puisi.
Motivasi siswa
meningkat saat
mengikuti kegiatan
pembelajaran
75% dari 29 siswa Diamati saat pembelajaran
dengan menggunakan lembar
observasi oleh peneliti dan
dihitung dari jumlah siswa
yang memperlihatkan
kesungguhan, antusias, dan
bersemangat dalam membuat
puisi.
Mampu menulis puisi
dan mencapai nilai 70
ke atas
75% dari 29 siswa Diamati dari hasil kerja siswa
berupa tulisan puisi dan
dihitung dari jumlah siswa
yang memperoleh nilai menulis
sebesar 70 ke atas (nilai 70
merupakan nilai standar
ketuntasan mata pelajaran
Bahasa Indonesia).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Pelaksanaan pratindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Maret 2012
selama 2 jam pelajaran (2 x 40 menit) pada saat jam pelajaran pertama (pukul
07.00-08.20 WIB) di ruang kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta.
Sebelum melakukan tindakan atau siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan
survai awal untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Dalam pelaksanaannya,
guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan
peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran menulis puisi di kelas VIII C
dengan bertindak sebagai partisipan pasif untuk mengetahui ketertarikan atau
minat siswa terhadap puisi. Agar tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran
maka peneliti menempati posisi duduk di kursi paling belakang. Dalam
pratindakan ini peneliti melakukan beberapa langkah, yakni: (1) mengamati
jalannya pembelajaran menulis puisi di kelas VIII C (observasi); (2) wawancara
dengan guru; dan (3) wawancara dengan siswa.
Berdasarkan hasil dari pengamatan, wawancara baik terhadap guru
maupun siswa, dan angket tentang pelaksanaan menulis puisi siswa kelas VIII C
SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta sebelum diberi tindakan yaitu, minat dan
motivasi menulis puisi siswa masih rendah. Hal ini tampak pada sikap dan
aktivitas siswa ketika diberi tugas oleh guru untuk menulis puisi. Sebagian dari
siswa mengeluh, mereka merasa kebingungan dengan tugas menulis puisinya.
Ketika proses menulis puisi dimulai sebagian dari mereka masih bermalas-
malasan, siswa hanya memegang-megang kertas dibolak-balik tidak tahu apa yang
harus ditulis. Bolpennya kadang-kadang digigit, dipukul-pukulkan ke meja,
menoleh ke kanan ke kiri melihat pekerjaan temannya sudah mulai menulis atau
belum (sambil bertanya, “Judulmu apa?”, sedangkan yang ditanya menjawab,
“Belum tahu masih bingung”. Bahkan ada yang masih asyik berbicara dan
bercanda dengan teman sebangku maupun teman dibelakangnya, mereka terlihat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
tidak bersemangat dan tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, sehingga suasana yang tercipta saat itu ramai dan gaduh.
Rendahnya minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran menyebabkan
hasil penilaian menulis puisi siswa juga rendah. Siswa belum tertarik untuk
menulis puisi karena belum tahu tentang cara atau kaidah penulisan puisi yang
benar. Selain itu siswa juga kesulitan untuk menuangkan pikirannya yang harus
disusun menjadi larik-larik puisi karena minimnya kosakata yang dimiliki siswa.
Untuk itu, guru harus dapat menumbuhkan minat dan motivasi yang ada pada diri
siswa agar mereka merasa lebih bersemangat dan berantusias untuk melaksanakan
tugas yang diberikan oleh guru. Kegiatan atau tugas tersebut akan berhasil apabila
siswa menyadari akan kebutuhannya. Kesadaran akan melaksanakan tugas akan
mengantarkan siswa untuk mencari dan bertindak untuk memperoleh hasil yang
maksimal, sehingga anak didik akan memperoleh kepuasan dalam pemenuhan
kebutuhannya.
Minat merupakan kesadaran seseorang, jika ada suatu hal yang kurang dari
dirinya, ada kebutuhan yang harus dipenuhi, maka dengan kesadaran yang tinggi
anak didik akan berusaha melaksanakan tugas dari guru, yaitu dengan menulis
puisi. kondisi seperti ini lama kelamaan akan menjadi kebiasaan yang mantap
pada diri siswa, sehingga tanpa disadari dalam diri siswa akan terbentuk minat
menulis puisi dengan sendirinya. Berdasarkan hasil angket minat menulis puisi
diketahui bahwa minat dan motivasi menulis puisi pada siswa kelas VIII C SMP
Kristen 4 Monginsidi masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 6 di
bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Angket Minat Menulis Kreatif Puisi pada Siswa
Kelas VIII C (Sebelum Tindakan)
Skor Frekuensi Persentase
35 1 3,45%
33 4 13,79%
32 4 13,79%
31 3 10,35%
30 1 3,45%
28 2 6,90%
27 4 13,79%
26 2 6,90%
25 4 13,79%
23 3 10,35%
21 1 3,45%
∑=311 N=29 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi minat menulis di atas, dapat
diketahui bahwa minat menulis puisi pada siswa kelas VIII C SMP Kristen 4
Monginsidi Surakarta sebelum dilakukan tindakan adalah siswa yang memperoleh
nilai tertinggi hanya 1 orang atau 3,45% dan yang memperoleh nilai terendah juga
sama yaitu hanya 1 orang atau 3,45% sedangkan selebihnya yang memperoleh
nilai 33, 32, 27, 25 berjumlah 4 orang atau13,79%, yang mendapat nilai 31, 23
masing-masing berjumlah 3 orang atau 10,35%, dan yang memperoleh nilai 28,
26 masing-masing berjumlah 2 orang atau 6,90%.
Selain dari hasil angket, peneliti juga melakukan penilaian terhadap
motivasi siswa pada saat pembelajaran di kelas serta hasil dari puisi karangan
siswa. Berdasarkan hasil proses yang dilihat langsung oleh peneliti dapat
diketahui kurangnya minat dan motivasi siswa dalam menulis puisi, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam tabepl 7 dibawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 7. Nilai Motivasi Siswa dalam Menulis Puisi (Pratindakan)
No. Nama Siswa Motivasi siswa dalam
menulis puisi (1-5) Ket.
1. Anggraini E.A. 3 Cukup 2. Astri Lingga R. 4 Baik 3. Barito Adipura 4 Baik 4. Bunga Ayu N. 3 Cukup 5. Chryssantus I. 4 Baik 6. Cindy Handika 2 Kurang 7. Daniel Prandias 4 Baik 8. Deny Tri S. 3 Cukup 9. Eko Prasetyo 4 Baik 10. Eni Susilowati 2 Kurang 11. Francisca J.S. 4 Baik 12. Johana Evania 4 Baik 13. Marfendia K.D 4 Baik 14. Niken Putri B. 3 Cukup 15. Novi Pujiastuti 3 Cukup 16. Paul Newman 4 Baik 17. Putri Aureliana 3 Cukup 18. Rico Febriyanto 4 Baik 19. Rika Vrise Ovi 3 Cukup 20. Riki Ade S. 3 Cukup 21. Sharon Shanas 4 Baik 22. Sifa Sahirani 3 Cukup 23. Stefani Cahya N 3 Cukup 24. Teguh K 2 Kurang 25. Tutik Lestari 3 Cukup 26. Yesi Ardiana 3 Cukup 27. Yoshua Evando 4 Kurang 28. Yurnita Dyah K. 4 Kurang 29. Yustinus B.P. 3 Cukup Persentase: siswa
yang baik/sangat
baik
45%
(13 siswa)
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tampak
berminat dan termotivasi selama pembelajaran sebanyak 13 siswa (45%),
sedangkan siswa lainnya sebanyak 16 siswa (55%) tampak diam, melamun,
berbicara dengan temannya, dan sibuk sendiri (memainkan bolpoin). Selanjutnya,
nilai dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat dalam tabel 8 di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Kreatif Puisi pada Pratindakan
Nilai Frekuensi Persentase
81,25 2 6,90%
75 5 17,24%
68,75 10 34,48%
62,5 9 31,04%
50 1 3,45%
43,75 2 6,90%
∑=381,25 N=29 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai menulis kreatif puisi pada
pratindakan adalah siswa yang mendapatkan nilai 81,25 sebanyak 2 siswa atau
6,90%. Selanjutnya siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 5 siswa atau 17,24%,
siswa yang mendapat nilai 68,75 ini merupakan nilai terbanyak yang diperoleh
siswa yaitu sebanyak 10 siswa atau 34,48%. Siswa yang mendapat nilai 62,5
sebanyak 9 siswa atau 31,04%, siswa yang mendapat nilai 50 senbanyak 1 orang
atau 3,45%, dan terakhir siswa yang mendapat nilai 43,75 sebanyak 2 siswa atau
6,90%. Capaian nilai tertinggi yang diperoleh siswa sebanyak 81,25 dan nilai
terendah yang dicapai oleh siswa adalah 43,75. Secara keseluruhan, siswa yang
sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 70
berjumlah 7 siswa, sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal berjumlah 22 siswa.
Berdasarkan hasil angket, penilaian proses, dan penilaian hasil puisi siswa
dapat diketahui hal pokok yang perlu diatasi, yaitu minat siswa dan motivasi
siswa dalam menulis puisi masih rendah. Implikasinya tindakan perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk itu, peneliti berdiskusi dengan guru
untuk merencanakan tindakan selanjutnya pada hari Senin, 12 Maret 2012.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada survai perlu dilakukan suatu
tindakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VIII C SMP
Kristen 4 Monginsidi Surakarta. Tindakan tersebut dilakukan dalam dua siklus.
Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi
tindakan.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Maret 2012 di ruang
guru SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta. Pada tahap ini, guru dan
peneliti berdiskusi tentang hasil pengamatan minat dan motivasi menulis
puisi pada waktu survai awal dan merencanakan hal-hal yang akan
dilakukan pada siklus I. Tahap perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan
sebagai berikut:
1) Peneliti dan guru menyamakan persepsi tentang penelitian yang
dilakukan.
2) Peneliti mengusulkan penggunaan media majalah dalam pembelajaran
menulis puisi.
3) Peneliti dan guru merancang skenario pembelajaran menulis puisi.
Langkah-langkah yang ditempuh pada siklus pertama antara lain:
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.
b) Guru mengondisikan kelas dengan melakukan presensi terhadap
siswa.
c) Guru menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari.
d) Guru melakukan apersepsi mengenai pengalaman siswa dalam
menulis puisi melalui kegiatan tanya jawab.
e) Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai kebermaknaan
materi dengan kehidupan nyata siswa.
f) Guru menjelaskan materi tentang puisi kepada siswa dan
menjelaskan langkah-langkah membuat puisi dengan menggunakan
majalah sebagai medianya.
g) Siswa memperdengarkan penjelasan dari guru serta langkah-langkah
menulis puisi dengan mengggunakan majalah sebagai medianya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
h) Guru melibatkan siswa dalam penulisan puisi dengan tema
“Emansipasi Wanita” dengan mengambil kata-kata dari majalah.
i) Siswa mengamati secara teliti majalah tersebut untuk mencari kata-
kata yang sesuai untuk disusun menjadi larik puisi. Kemudian kata-
kata tersebut dipotong dan disusun menjadi sebuah puisi yang utuh.
j) Sampai pada langkah ini, bel selesai pelajaran berbunyi. Namun
siswa belum selesai menyelesaikan tugasnya. Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk melanjutkan tugasnya pada pertemuan
berikutnya.
k) Guru dan siswa menyimpulkan dan melakukan refleksi
pembelajaran. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru pada pertemuan
kedua dalam pelaksanaan tindakan siklus I adalah:
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.
b) Guru mengondisikan kelas dengan melakukan presensi terhadap
siswa.
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran, bahwa menulis puisi itu tidak sulit jika
peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru pada pertemuan
sebelumnya.
d) Guru meminta siswa untuk mengeluarkan pekerjaan/tugas siswa
pada pertemuan sebelumnya.
e) Guru menanyakan kesulitan siswa pada saat menulis puisi
menggunakan media majalah.
f) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan penuh perhatian.
g) Siswa melanjutkan tugas menulis puisinya yang belum terselesaikan
dengan menggunakan media majalah.
h) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
i) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran
pada pertemuan ini.
j) Guru menutup pelajaran dengan ucapan salam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
4) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menulis puisi.
5) Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran yang lebih
menarik perhatian siswa dalam pembelajaran, yaitu penggunaan media
majalah anak sebagai kata acuan.
6) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yakni berupa tes dan
nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis
puisi sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan keaktifan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan
Seperti yang telah direncanakan, tindakan siklus I dilaksanakan
dalam dua kali pertemuan, yaitu: Rabu, 25 April 2012 dan Kamis, 26 April
2012 di ruang kelas VIII C SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta. Masing-
masing pertemuan berlangsung 2 x 40 menit. Pertemuan pertama dan
kedua, tindakan dilaksanakan pada pukul 07.00-08.20 (jam 1 - 2). Dari
hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, pelaksanaan tindakan siklus I
sebagai berikut.
1) Pada pertemuan pertama, sebelum pembelajaran dimulai guru dan siswa
melakukan doa bersama. Selanjutnya guru membuka pelajaran dengan
salam kemudian dilanjutkan dengan mengecek presensi siswa. Setelah
mengecek daftar hadir siswa, guru mengisi jurnal kegiatan belajar
mengajar yang menunjukkan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari tersebut. Suasana kelas terlihat sedikit ramai,
bahkan terdengar ada beberapa siswa yang berbisik-bisik melihat
kehadiran peneliti di dalam kelas. Kondisi tersebut tidak berlangsung
lama, karena guru segera mengkondisikan kelas dan meminta siswa
untuk tetap fokus dalam pembelajaran sambil menjelaskan kehadiran
peneliti di dalam kelas.
Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab
dengan siswa tentang puisi. Beberapa siswa ada yang menjawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
pertanyaan dari guru dengan senang, tetapi ada juga yang menjawab
asal-asalan. Mendengar pernyataan siswa bahwa ada sebagian yang
mengetahui dan ada yang belum mengetahui tentang puisi dan
bagaimana cara penulisannya, maka guru memotivasi siswa untuk
memperhatikan penjelasan yang akan disampaikan guru pada
pembelajaran kali ini. Siswa pun menganggukkan kepala sebagai tanda
bahwa menyetujui apa yang diperintahkan oleh guru. Selanjutnya, guru
mulai memberi materi tentang puisi. Di sela-sela menjelaskan, guru
juga mengajak siswa untuk berpartisipasi mengungkapkan pikirannya
dengan menunjuk salah satu siswa menuliskan pengertiannya tentang
puisi di papan tulis. Siswa yang lain terlihat memperhatikan pendapat
temannya yang ditulis di papan tulis dan memperhatikan penjelasan dari
guru, meskipun masih ada beberapa siswa yang mulai tampak bosan
dan beraktivitas sendiri. Guru sesekali menegur dan mengingatkan
siswa untuk tidak ramai sendiri dan dapat memperhatikan pelajaran.
Pada tahap selanjutnya, guru memberi contoh puisi yang sudah jadi
dengan memotong kata-kata dari majalah yang sudah disusun menjadi
larik-larik puisi. Berikut contoh puisi dengan menggunakan media
majalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Gambar 4. Contoh Puisi dengan Mengambil Kata-kata dari
Majalah
Media tersebut digunakan oleh guru untuk menarik perhatian siswa
karena tulisannya yang berwarna-warni. Selain itu media tersebut akan
menimbulkan minat dan motivasi siswa dalam menulis puisi. Langkah
selanjutnya, guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat puisi
sesuai dengan contoh yang telah diberikan oleh guru yaitu dengan
memotong kata-kata dari majalah dan disusun menjadi sebuah puisi
yang utuh dengan tema “Emansipasi Wanita”. Pada kegiatan ini siswa
mulai ramai dan gaduh karena masih ada siswa yang belum jelas
tentang tugas yang harus dikerjakan serta saling bertanya dengan
sesama siswa. Guru mengingatkan siswa agar tidak gaduh dan segera
menyelesaikan tugas yang diberikan. Dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, terlihat ada siswa yang masih berdiam diri tidak
melakukan kegiatan apapun. Siswa tersebut hanya melihat ke kanan dan
ke kiri bagaimana pekerjaan temannya dan sesekali meletakkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
kepalanya di atas meja, ia masih terlihat bermalas-malasan dan tidak
bersemangat dalam mengerjakan tugas. Setelah selesai mengerjakan,
guru menyuruh siswa untuk segera mengumpulkan pekerjaannya karena
jam pelajaran akan segera berakhir. Namun beberapa siswa menjawab
jika pekerjaannya belum selesai. Akhirnya guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Bel
berakhirnya pelajaran pun berbunyi dan guru menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam. Pembelajaran akan dilanjutkan kesesokan
harinya, pada hari Kamis, 26 April 2012 pukul 07.00 – 08.20 WIB (jam
ke 1 – 2).
2) Pada pertemuan kedua, seperti biasa setiap pelajaran pada jam pertama
guru dan siswa selalu berdoa bersama. Selanjutnya guru membuka
pelajaran dengan mengucap salam dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa yang hadir berjumlah 29 siswa. Kemudian guru memberikan
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran bahwa
membuat puisi itu mudah, jika peserta didik memperhatikan penjelasan
guru dan contoh yang sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Suasana kelas hening sejenak dan setelah beberapa saat kemudian
terdengar suara bisik-bisik oleh beberapa siswa. Kemudian guru
meminta siswa untuk tetap tenang dan memperhatikan penjelasan guru.
Langkah selanjutnya, guru menanyakan kesulitan siswa dalam
membuat puisi dengan media majalah tersebut. Beberapa siswa
menanyakan pertanyaan yang sama yaitu mereka masih kesulitan
mencari kata-kata lalu dibuat puisi karangan sendiri atau mencari puisi
di majalah yang sudah jadi lalu ditempelkan seperti biasa. Kemudian
guru menjelaskan bahwa siswa disuruh membuat puisi karangan sendiri
yang kata-katanya diambil dari majalah. Guru menambahkan penjelasan
bahwa siswa belum terbiasa dan masih menyesuaikan diri karena baru
pertama kali membuat puisi dengan media majalah. Setelah berlatih
terus-menerus, siswa akan terbiasa dengan hal tersebut, jadi siswa harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
rajin berlatih agar semua dapat dikuasai dengan baik. Mendengar
penjelasan tersebut, siswa menganggukkan kepala. Selanjutnya siswa
diminta untuk segera menyelesaikan puisinya untuk mengefektifkan
waktu. Kondisi kelas mulai gaduh dengan aktivitas siswa yang mulai
menyelesaikan puisinya, ada yang saling bertanya antara siswa satu
dengan lainnya. Guru pun mengingatkan siswa untuk tidak
mengeluarkan suara dengan keras, karena dapat mengganggu kelas lain.
Setelah siswa menyelesaikan tugasnya, guru meminta hasil pekerjaan
siswa. Siswa pun mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru. Di
akhir pebelajaran guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Setelah itu, guru bersama siswa
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Bel tanda
berakhirnya pelajaran pun berbunyi, lalu guru menutup pelajaran
dengan ucapan salam.
c. Observasi dan Interpretasi
Observasi dilakukan selama pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan media majalah berlangsung, yakni pada hari Rabu, 25 April
2012 dan hari Kamis, 26 April 2012. Keduanya dilaksanakan pada pukul
07.00-08.20 WIB (jam ke 1-2). Observasi ini dilakukan untuk mengetahui
keberjalanan pelaksanaan tindakan I pada siklus I apakah sudah sesuai
dengan yang diharapkan atau belum. Observasi difokuskan pada situasi
pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilaksanakan guru serta aktivitas
siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Pada saat observasi, peneliti
bertindak sebagai partisipan pasif dan duduk dibangku paling belakang.
Sesekali, peneliti berkeliling kelas untuk mengambil gambar. Berdasarkan
hasil pengamatan yang yang dilakukan selama siklus I, diperoleh
gambaran sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil angket tentang minat dan motivasi menulis puisi
yang diberikan kepada siswa diperoleh 65% dari 29 siswa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
berminat dan 67% dari 29 siswa yang termotivasi dalam menulis puisi
pada siklus I.
2) Berdasarkan nilai hasil siswa dalam menulis puisi menggunakan media
majalah, diketahui siswa yang sudah mencapai kriteria ketuntasan
belajar sebanyak 22 siswa (76%) , sedangkan sebanyak 7 siswa (24%)
belum tuntas karena masih mendapatkan nilai dibawah 70 (KKM).
Secara keseluruhan nilai rata-rata kelas yaitu sebanyak 74. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9. Pencapaian indikator pada Siklus I
No. Aspek Persentase
Sudah Belum
1. Minat siswa dalam menulis puisi 65% 35%
2. Motivasi siswa dalam menulis
puisi
67% 33%
d. Analisis dan Refleksi
Tahap analisis dan refleksi dilaksanakan dengan menganalisis hasil
tindakan pada siklus I. Setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan
media majalah pada pembelajaran menulis puisi diperoleh hasil refleksi
sebagai berikut.
1) Sebesar 35% dari 29 siswa belum menunjukkan minatnya selama
proses pembelajaran menulis puisi.
2) Sebesar 33% dari 29 siswa belum menunjukkan motivasinya selama
proses pembelajaran menulis puisi.
3) Sebesar 24% atau sebanyak 7 siswa belum mampu menulis puisi
dengan baik karena belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
sebanyak 70.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa
indikator penelitian ini yang terkait dengan minat dan motivasi menulis
puisi belum tercapai, peneliti dan guru berupaya menggali faktor penyebab
hal tersebut, kemudian melakukan analisis bersama-sama. Adapun
hasilnya sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
1) Siswa kurang memperhatikan pembelajaran, mereka kurang
memperhatikan guru saat menyampaikan materi. Beberapa siswa masih
sibuk melakukan aktivitasnya sendiri. Dari awal sampai akhir
pembelajaran siswa kurang berminat dan kurang antusias mengikuti
pembelajaran. Hal ini diindikasikan dari sikap siswa yang tampak
bosan, mengantuk, menopang dagu dan memainkan bolpoin saat guru
menyampaikan materi.
2) Sebagian siswa masih kesulitan menulis puisi dengan menggunakan
media majalah karena baru pertama kali media tersebut digunakan
untuk membantu proses pembelajaran di kelas.
3) Sebagian siswa masih kesulitan menghubungkan larik-larik puisi yang
mereka buat dengan tema yang sudah ditentukan.
4) Masih ada siswa yang belum mencapai nilai KKM atau masih
mendapat nilai di bawah 70. Hal tersebut disebabkan karena masih
banyaknya kesalahan yang terdapat pada puisi siswa. Kesalahan
tersebut antara lain: (1) pengungkapan ide/gagasan yang belum sesuai
dengan tema; (2) diksi atau pilihan kata yang digunakan belum tepat;
dan (3) pemenggalan kata yang belum sesuai;
5) Guru tidak banyak memberikan balikan atau penguatan. Hal ini
menyebabkan siswa tidak mengetahui kekurangan-kekurangan dalam
puisi yang dibuatnya. Selain itu guru kurang memotivasi siswa untuk
lebih semangat mengikuti pembelajaran di kelas.
Solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasi beberapa kekurngan
yang terjadi pada siklus I antara lain sebagai berikut.
1) Guru diharapkan secara rinci dan detail dalam menjelaskan materi agar
siswa mampu menangkap dengan baik apa yang disampaikan.
2) Guru sebaiknya memberikan tindakan tegas bagi siswa yang tidak
memperhatikan pembelajaran yang bersifat mendidik dan memotivasi
siswa, misalnya dengan memberi pertanyaan.
3) Untuk dapat meningkatkan minat dan motivasi serta keaktifan siswa
selama pembelajaran di kelas, guru dapat memberikan reward kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
siswa yang berani bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan
pendapat, memberikan sanggahan, ataupun yang mendapat nilai bagus.
Reward ini bisa berupa tepuk tangan, pujian, hadiah, atau bisa juga
tambahan nilai bagi siswa yang aktif.
4) Guru diharapkan untuk lebih banyak berinteraksi dengan siswa.
Sebaiknya guru berkeliling untuk memantau siswa secara keseluruhan
sehingga siswa akan lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran karena merasa diperhatikan guru.
5) Guru diharapkan lebih banyak memberikan balikan atau penguatan
terutama pada tulisan yang telah dibuat siswa. Dengan adanya balikan
atau penguatan tersebut siswa dapat mengetahui kesalahannya sehingga
ada perbaikan-perbaikan pada tindakan selanjutnya.
Adapun dari pengamatan minat dan motivasi siswa pada siklus I
diketahui bahwa terjadi peningkatan minat dan motivasi siswa saat
pembelajaran menulis puisi. Hal tersebut ditandai dengan persentase siswa
pada siklus I lebih banyak daripada observasi awal, yaitu pada pratindakan
persentase minat dan motivasi siswa sebanyak 45% dari 29 siswa,
sedangkan setelah diberi tindakan pada siklus I minat siswa naik menjadi
65% dan motivasi siswa naik menjadi 67% dari 29 siswa. Selain dari
proses pembelajaran, peningkatan juga terlihat pada hasil belajar menulis
siswa. Hasil menulis puisi siswa pada saat siklus I sudah mengalami
peningkatan dibandingkan pada waktu observasi awal atau saat
pratindakan. Persentase peningkatan tersebut diperoleh dari angket yang
didapat sesudah tindakan menunjukkan adanya peningkatan minat dan
motivasi siswa menulis puisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
tabel 10 di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Tabel 10. Hasil Angket Minat dan Motivasi Menulis Puisi Siswa pada