Page 1
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MAKET
PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 6 PAHANDUT
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
HERI SUSANTO
NPM : 11.23.12609
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD
TAHUN 2016
Page 2
ii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MAKET
PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 6 PAHANDUT
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Ditulis memenuhi sebagian persyaratan
dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
HERI SUSANTO
NPM : 11.23.12609
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD
TAHUN 2016
Page 3
iii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : HERI SUSANTO
Nomor Mahasiswa : 11.23.12609
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jenjang : Strata Satu (S1)
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa :
1. Proposal skripsi ini adalah merupakan karya yang saya buat sendiri dan tidak
dibuatkan oleh orang lain serta belum pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan S1 Perguruan tinggi.
2. Proposal skripsi ini saya buat sendiri dari abstrak, kata pengantar, Bab I – V
dan kesimpulan.
3. Dalam melakukan penelitian proposal skripsi ini telah saya lakukan sendiri
tanpa bantuan dari pihak manapun serta tidak dibuatkan oleh orang lain, pihak
manapun juga.
4. Dalam hal mengerjakan proposal skripsi ini saya berkonsultasi dengan
program studi, dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh program studi.
5. Apabila dikemudian hari pernyataan saya di atas tidak benar maka saya
bersedia DIBATALKAN hasil karya (proposal skripsi) atau saya bersedia
dikeluarkan dengan tidak hormat dari Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan atas
kesadaran sendiri.
Palangka Raya, Maret 2015
Yang Membuat Pernyataan,
HERI SUSANTO
Page 4
iv
ABSTRAK
HERI SUSANTO:Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan
Media Pembelajaran MAKET pada Materi Perkembangan Teknologi Transportasi
pada peserta didik kelas IV SDN-6 Pahandut Palangka Raya Tahun Pelajaran
2014/2015. Skripsi. Palangkaraya: Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, 2015. Pembimbing (1) Drs. Saiffullah
Darlan, M.Pd, (2) AdyFerdian Noor, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar, IPS, Media, Maket.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) aktivitas belajar dengan
menggunakan media pembelajaran maket pada peserta didik di kelas IV SDN-6
Pahandut Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015. (2) ada atau tidaknya
peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan media pembelajaran maket
pada peserta didik kelas IV SDN-6 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran
2014/2015.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK).Populasi peneliti sebanyak 18 orang peserta didik. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi dan tes,.Analisis data didasarkan pada
hasil analisis kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Aktivitas belajar IPS peserta didik
lebih aktif dengan menggunakan media pembelajaran maket di kelas IV SDN 6
Pahandut Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari
penilaian observasi oleh pengamatpadasiklus I aktivitas guru termasuk kriteria
cukup baik meningkat pada siklus II menjadi kriteria baik. Sedangkan aktivitas
peserta didik pada siklus I termasuk kriteria cukup baik dan meningkat di siklus II
menjadi kriteria baik.2) Ada peningkatan hasil belajar IPS peserta didik setelah
menggunakan media pembelajaran MAKET di kelas IV SDN 6 Pahandut
Palangkaraya tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dari rata-rata pada
pra tindakan / pre tes dengan nilai rata-rata 51,1, siklus I 68,3, dan siklus II 92,2.
ii
Page 5
v
ABSTRACT
HERI SUSANTO: Efforts to Improve Learning Outcomes IPS Using Learning
Media Content MAKET on Transport Technology developments in the fourth
grade students of SDN-6 Pahandut Palangkaraya academic year 2014/2015.
Essay. Palangkaraya: the Faculty of Education, University of Muhammadiyah
Palangkaraya, 2015. Supervisor (1) Drs. Saiffullah Darlan, M.Pd, (2) Ady Ferdian
Noor, M.Pd.
Keywords: Learning Outcomes, IPS, Media, maket.
This study aims to determine 1) learning activities using instructional
media mockups on the learner in grade IV SDN-6 Pahandut Palangkaraya school
year 2014/2015. (2) whether or not the learning outcome IPS using instructional
media mockups in the fourth grade students of SDN-6 Pahandut Palangkaraya
school year 2014/2015.
The method used in this research is classroom action research (PTK).
Researchers population about 18 people learners. Data collection technique used
observation and tests. Data analysis was based on the results of quantitative and
qualitative analysis.
The results showed that 1) Cruising IPS more active learners using
instructional media mockups in class IV SDN 6 Pahandut Palangkaraya school
year 2014/2015. It can be seen from the assessment of observation by observers
on the first cycle activities including criteria fairly good teachers increased in the
second cycle become both criteria. While the activity of students in the first cycle
including criteria quite well and increased in the second cycle become both
criteria. 2) There is an increase in social studies learning outcomes of students
after using instructional media MAKET in class IV SDN 6 Pahandut
Palangkaraya school year 2014/2015. This is evidenced from the average of the
pre-action / pre-test with an average score of 51.1, 68.3 first cycle and second
cycle 92.2.
iii
Page 9
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran MAKET pada Materi Perkembangan
Teknologi Transportasi pada peserta didik kelas IV SDN-6 Pahandut Palangka
Raya Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Pada kesempatan yang berbahagia ini peneliti ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan berupa arahan dan dorongan terhormat :
1. Drs. Bulkani, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
2. Drs. M. Fatcurahman, M.Pd, M.Psi selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
3. Diplan, M.Pd selaku Ketua Prodi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
4. Drs. Saiffullah Darlan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Ady Ferdian
Noor, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II dalam penyusunan skripsi ini.
5. Staf Tata Usaha Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
6. Kepala Sekolah dan Guru-guru yang telah memberi kesempatan kepada
peneliti untuk melaksanakan penelitian pada SDN – 6 Pahandut Palangka
Raya.
7. Teman-teman mahasiswa/i Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi yang telah peneliti
persiapkan ini masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, peneliti
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
Palangka Raya, Januari 2016
Peneliti,
HERI SUSANTO
vii
Page 10
x
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................... ii
ABSTRACT ............................................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... vi
KATA PENGANTAR………………….. ................................................................ vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
E. Alternatif Pemecahan Masalah ............................................................. 6
F. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
G. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................................... 8
A. Analisis Teoretis................................................................................. 8
1. Hasil Belajar ................................................................................. 8
a. Pengertian Belajar .................................................................. 8
b. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 9
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................. 10
2. Pembelajaran IPS ......................................................................... 12
a. Pengertian Mata Pelajaran IPS ............................................... 12
b. Tujuan Pembelajaran IPS ....................................................... 12
c. Materi Pembelajaran IPS........................................................ 13
1) Pengertian Teknologi Transportasi .................................. 13
2) Contoh-contoh Perkembangan Teknologi Transportasi... 13
a) Transportasi Darat ...................................................... 13
b) Transportasi Air ......................................................... 14
c) Transportasi Udara ..................................................... 14
d) Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Transportasi . 15
3. Media Pembelajaran ..................................................................... 15
a. Pengertian Media ................................................................... 15
b. Pengertian Media Pembelajaran ............................................. 15
c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran .............................. 17
1) Fungsi Media Pembelajaran ............................................. 17
2) Manfaat Media Pembelajaran .......................................... 18
viii
Page 11
xi
3) Jenis Media Pembelajaran ................................................ 19
4. Maket............................................................................................ 20
a. Pengertian Maket ................................................................... 20
b. Jenis-jenis Maket .................................................................... 20
c. Fungsi, Tujuan dan Kegunaan Maket .................................... 21
1) Fungsi dan Tujuan Maket ............................................... 21
2) Kegunaan Maket .............................................................. 21
d. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Maket .......... 21
5. Maket Model Kerja ..................................................................... 22
a. Pengertian Maket Model Kerja ............................................... 22
b. Kegunaan Maket Model Kerja ............................................... 23
c. Langkah-langkah Pembuatan Maket Model Kerja ................. 23
d. Kelebihan dan Kelemahan Model Maket Kerja ..................... 24
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 24
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 26
D. Hipotesis Tindakan............................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 29
B. Jenis Penelitian .................................................................................. 29
C. Kehadiran dan Peranan Peneliti ........................................................ 30
D. Subjek Penelitian ............................................................................... 31
E. Rancangan Penelitian ........................................................................ 31
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ........................ 35
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 40
H. Indikator Keberhasilan Penelitian ...................................................... 42
I. Jadwal Penelitian ................................................................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 44
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 61
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................... 64
B. Rekomendasi ..................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 66
LAMPIRAN ............................................................................................................ 68
ix
Page 12
xii
31
38
38
39
42
44
48
49
52
56
57
60
12.
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu investasi jangka panjang yang
memerlukan usaha dan dana yang besar. Secara umum pendidikan diharapkan
dapat menghasilkan manusia yang berkembang secara utuh sehingga aktif
berperan dalam pembangunan negaranya. Pendidikan di sekolah dasar tidak
lagi semata-mata berfungsi sebagai sarana sosialisasi melainkan sudah
seharusnya dapat menumbuhkan potensi peserta didik yang nantinya mampu
berperan sebagai pengubah masyarakat. Agar maksud tersebut dapat terwujud
maka perlu dilakukan peningkatan atau penyempurnaan proses pembelajaran
di setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran yang tidak hanya menghasilkan
peserta didik yang tidak sekedar mengerti atau paham dalam mengambil
keputusan atau memecahkan masalah dalam hidupnya.
Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Hasbulah 2006:4) bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara.
Peningkatan mutu pendidikan dalam mewujudkan pendidikan
nasional berkaitan erat dengan peningkatan mutu kegiatan pendidikan. Salah
1
Page 15
2
satu kunci keberhasilan kegiatan pembelajaran dikelas ditentukan oleh
keterampilan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran diantaranya dengan
menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar
peserta didik memperoleh pengetahuan dan pemahaman secara optimal.
Dengan berpengetahuan, berketerampilan, seseorang akan
mengalami perubahan dan kemajuan dalam hidup, sehingga ia menjadi orang
yang mandiri. Pengetahuan dan kemampuan seseorang akan membantu
peserta didik menjadi orang yang kreatif, mandiri dan menghasilkan prestasi
yang baik sesuai dengan apa yang dikehendakinya, maka sekolah memberikan
bermacam-macam pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
Pendukung keberhasilan tujuan pembelajaran sangatlah banyak,
diantaranya yaitu metode mengajar guru, media pembelajaran, dan lain-lain.
Namun, dilihat dari fungsinya media pembelajaran sangatlah berperan penting
dalam proses pembelajaran, karena media pembelajaran merupakan sarana
interaksi antara guru dengan peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran,
sehingga seorang guru hendaknya mengetahui seluk-beluk dan manfaat media
pembelajaran agar berlangsungnya komunikasi dan interaksi dalam proses
kegiatan pembelajaran dengan efektif dan efesien.
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada peserta didik kelas IV
SDN-6 Pahandut Palangka Raya. Bahwa dalam pembelajaran IPS Sering
mengalami hambatan dan kesulitan terutama dalam pencapaian hasil belajar
yang diharapkan. Hal itu disebabkan beberapa hal diantaranya banyak peserta
Page 16
3
didik yang berpendapat pembelajaran IPS merupakan pelajaran yang
membosankan,kurang menarik, sehingga sebagian peserta didik kurang
menyenangi pelajaran IPS. Karena cara mengajar guru masih menggunakan
metode konvensional seperti metode ceramah, mencatat buku dan latihan soal,
sehingga peserta didik kurang aktif, merasa bosan dan jenuh dalam pelajaran.
Serta masih banyak peserta didik tampak tidak dapat menyelesaikan soal
dengan baik. Hal ini tentu menjadi hambatan dalam ketercapaian
pembelajaran. Data yang diperoleh dari nilai ulangan harian diketahui bahwa
hasil belajar IPS peserta didik masih di bawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM) 60. Dari jumlah peserta didik sebanyak 18 orang, terdapat 13 orang
peserta didik (72,2%) yang masih belum tuntas dalam mata pelajaran IPS dan
hanya 5 orang peserta didik (27,8%) belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal.
Kegiatan pembelajaran yang efektif sesungguhnya adalah
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan mengembangkan
kreatifitas peserta didik. Atas dasar itulah guru harus mampu mengadakan
variasi media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dalam
penelitian ini, peneliti tertarik menggunakan media pembelajaran MAKET
agar membantu peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2010) model adalah “barang tiruan
yang kecil dengan bentuk (rupa) persis seperti yang ditiru”. Sedangkan maket
adalah bentuk tiruan (gedung, kapal, pesawat terbang dan sebagainya).
Page 17
4
Sudjana dan Rivai mengungkapkan bahwa maket adalah “tiruan tiga
dimensi dari beberapa benda nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu
jarang atau terlalu ruwet untuk dibawa kedalam kelas dan dipelajari peserta
didik dalam wujud aslinya” (dalam Prasotowo, 2010:227). Dari pandangan
tersebut dapat kita pahami bahwa media pembelajaran maket sebagai bahan
ajar tiga dimensi adalah tiruan benda nyata untuk menjembatani berbagai
kesulitan yang biasa ditemui, apabila menghadirkan objek atau benda tersebut
langsung kedalam kelas.
Berdasarkan fenomena yang ada, maka peneliti tertarik untuk
meneliti hal tersebut dan menuangkannya dalam sebuah penelitian yang
berjudul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS dengan Menggunakan
Media Pembelajaran MAKET pada Peserta Didik Kelas IV SDN-6 Pahandut
Palangkaraya Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dipaparkan dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Guru dalam menyampaikan materi pelajaran kurang menarik.
2. Dalam proses pembelajaran guru cenderung menggunakan pembelajaran
konvensional seperti ; Ceramah, Mencatat buku.
3. Kegiatan pembelajaran hanya terfokus pada guru (teacher centre).
4. Peserta didik jenuh, bosan, kurangnya semangat peran aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS.
Page 18
5
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan serta agar masalah yang diteliti
tidak meluas, maka peneliti memberikan batasan-batasan penelitian sebagai
berikut:
1. Media pembelajaran maket yang dalam penelitian ini dibatasi pada jenis
maket model kerja media tiga dimensi dalam pelajaran IPS pada peserta
didik kelas IV SDN-6 Pahandut Palangkaraya Tahun pelajaran 2014/2015.
2. Hasil belajar dibatasi pada ranah kognitif.
3. Penelitian ini hanya terbatas pada mata pelajaran IPS kelas IV semester II
pada materi Perkembangan Teknologi Transportasi pada Tahun Pelajaran
2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat
dirumuskan masalah adalah:
1. Bagaimana aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan media
pembelajaran maket pada kelas IV SDN 6 Pahandut Palangka Raya tahun
pelajaran 2014/2015?
2. Apakah ada peningkatan hasil belajar IPS setelah menggunakan media
pembelajaran maket pada peserta didik kelas IV SDN 6 Pahandut
Palangkaraya tahun pelajaran 2014/2015?
Page 19
6
E. Alternatif Pemecahan Masalah
Adapun alternative pemecahan masalah dalam pembelajaran IPS adalah:
1. Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS dengan Menggunakan
Model (benda tiruan) pada Peserta Didik Kelas IV SDN-6 Pahandut
Palangkaraya Tahun Pelajaran 2014/2015
Model (benda tiruan) adalah barang tiruan yang kecil dengan bentuk
(rupa) persis seperti yang ditiru, Misalnya, miniatur mainan alat
transportasi. Sedangkan maket adalah bentuk tiruan (gedung, rumah,
kapal, pesawat terbang dan sebagainya).
2. Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS dengan Menggunakan
Media Poster pada Peserta Didik Kelas IV SDN-6 Pahandut Palangkaraya
Tahun Pelajaran 2014/2015
Media poster adalah gabungan dari gambar dan tulisan dan tulisan ringkas
dalam satu bidang gambar yang memiliki nilai-nilai estetis agar dapat
menarik perhatian orang yang melihat.
F. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas belajar dengan menggunakan media
pembelajaran maket pada peserta didik di kelas IV SDN-6 Pahandut
Palangka Raya tahun pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar IPS dengan
menggunakan media pembelajaran maket pada peserta didik kelas IV
SDN-6 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran 2014/2015.
Page 20
7
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
penggunaan media pembelajaran MAKET pada pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
1) Sebagai bahan supervisi agar meningkatkan keterampilan atau
kompetensi yang dimiliki guru dengan menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi khususnya pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menggunakan media
pembelajaran MAKET.
b. Bagi Guru
1) Untuk memperbaiki kinerja dalam mengajar di sekolah.
2) Sebagai masukan dan informasi tentang menggunakan media
pembelajaran.
c. Bagi Peserta Didik
Dengan media pembelajaran MAKET dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik terutama pada mata pelajaran IPS.
Page 21
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisis Teoretis
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik
dengan adanya aktivitas. Menurut Sabri (2007:31) “Belajar
merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang”. Sedangkan menurut Slameto (2010:2) menyatakan
“Belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Sardiman (2006:20-21) mengemukakan, “dalam
pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik
menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti
sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya”.
Belajar merupakan perubahan tingkah laku dari yang tahu menjadi
tahu.
Dari uraian diatas kata kunci definisi belajar adalah perubahan
tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan
8
Page 22
9
ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,
sikap, pengetahuan, harga diri, minat, watak, serta penyesuaian diri.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk
menentukan tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengetahui dan
memahami suatu mata pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai
yang berupa huruf atau angka-angka. Hasil belajar dapat berupa
keterampilan, nilai dan sikap setelah peserta didik mengalami proses
belajar dan memperoleh kepandaian,kecakapan serta perubahan-
perubahan pada dirinya.
Menurut Sudjana (2001:23), “Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil peristiwa belajar dapat muncul dalam berbagai jenis
perubahan atau pembuktian tingkah laku seseorang”. Selanjutnya
menurut Slameto (dalam Emarita, 2001:31) menyatakan “Hasil belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri”.Sedangkan menurut
Hamalik (2002:13) menyatakan bahwa “Perubahan disini dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembanganyang lebih baik di
bandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi
tahu”.Menurut Mulyasa (2007:24) menyatakan bahwa ”Evaluasi hasil
Page 23
10
belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur
perubahan perilaku yang telah terjadi”.
Dari proses belajar diharapkan siswa memperoleh prestasi
belajar yang baik sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang
ditetapkan sebelum proses belajar berlangsung. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar adalah
menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar yang
dicapai dalam materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan
belajardari proses pengalaman belajarnya yang diukur dengan tes.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Syah (2006: 145) secara garis besar faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajardapat dibedakan menjadi tiga macam,
yakni:
1) Faktorinternal (faktor dari dalam diri peserta didik), yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik;
2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni
kondisi lingkungan di sekitar peserta didik;
3) Faktor pendekatan belajar(approach to learning), yakni
jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Sedangkan menurut pendapat Suryabrata (2006:249)
“mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
menjadi dua yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik dan
faktor yang berasal dari luar diri peserta didik”.
Page 24
11
1) Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik seperti :
a) Faktor emosional yang kurang stabil.
b) Kesehatan yang kurang baik.
c) Tidak ada motivasi dalam belajar.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri
peserta didik seperti :
a) Lingkungan keluarga
b) Lingkungan sekolah
c) Lingkungan masyarakat
Menurut Slameto (2010:54) menggolongkan beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi hasil menjadi dua,yaitu faktor intern dan
faktor ekstern.
1) Faktor Internal adalah faktor yang didalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor ini meliputi tiga aspek,
yaitu:
a) Faktor jasmaniah, seperti: faktor kesehatan, cacat
tubuh.
b) Faktor psikologis, seperti: intelegensi, perhatian,
bakat, motif, kematangan, kesiapan.
c) Faktor kelelahan.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi
peserta didik dengan peserta didik, disiplin
sekolah,alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar, tugas rumah.
c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan peserta didik
dalam masyarakat, massa media, teman bergaul,
bentuk kehidupan masyarakat.
Page 25
12
Jadi, faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
2. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Mata Pelajaran IPS
Menurut Sumaatmaja (2006:18) mendefinisikan mata pelajaran
IPS sebagai berikut :
Mata pelajaran IPS merupakan ilmu yang mempelajari perilaku
kehidupan manusia sebagai makhluk hidup bermasyarakat yang
terpadu merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan
modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep keterampilan
sejarah, geografi, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan
psikologi.
Jadi, mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial dan kewarganegaraan.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
Menurut Sumaatmaja (2006:20) menjelaskan tujuan pembelajaran
IPS sebagai berikut :
Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi peserta
didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah
yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun
yang menimpa kehidupan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, dalam
implementasinya perlu dilakukan berbagai studi yang mengarah pada
peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan dan pengembangan
Page 26
13
sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan.Salah satu bentuk
efisiensi dan efektivitas implementasi kurikulum, perlu dikembangkan
berbagai model pembelajaran yang salah satunya adalah model
pembelajaran terpadu.
c. Materi Pembelajaran IPS
Berdasarkan Buku Cerdas Pengetahuan Sosial menurut Pujiati, dkk
(2008) materi pembelajaran IPS tentang perkembangan Teknologi
adalah :
1) Pengertian Teknologi Transportasi
Alat transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut
penumpang atau barang. Sejak dulu orang sudah mengenal alat
transportasi walaupun sangat sederhana.Mereka menggunakan
hewan dan bahkan tenaga manusia sebagai alat tranportasi.Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi transportasi
mengalami perubahan yang sangat pesat.
2) Contoh-Contoh Perkembangan Teknologi Transportasi
a) Transportasi Darat
Masyarakat pada masa lalu menggunakan alat transportasi
yang tergolong sederhana. Sebelum ditemukan alat transportasi
bermesin, alat transportasi seperti pedati, delman, dan kuda
menjadi transportasi andalan.Teknologi transportasi tersebut
masih menggunakan tenaga hewan untuk menghelanya.
Page 27
14
Kemampuan jelajahnya sangat terbatas.Oleh karena itu
perjalanan jauh ditempuh dalam waktu yang sangat lama.
Alat transportasi seperti delman, pedati masih digunakan
sampai sekarang. Namun alat transportasi tersebut tidak
merupakan alat transportasi utama seperti pada masa
lalu.Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, muncullah berbagai jenis kendaraan
bermotor.Kendaraan bermotor itu menggunakan bahan bakar
bensin atau solar.Contoh kendaraan bermotor antara lain mobil
dan sepeda motor.
b) Transportasi Air
Masyarakat pada masa lalu menggunakan alat transportasi air
seperti perahu dayung, perahu layar, dan rakit.Perahu dayung
digerakkan oleh tenaga manusia.Sedangkan perahu layar
digerakkan oleh tenaga angin dan tenaga manusia.Alat-alat
transportasi tersebut merupakan alat transportasi utama masa
lalu.Sekarang alat-alat transportasi tersebut masih digunakan
tetapi bukan merupakan alat transportasi utama.
c) Transportasi Udara
Ada macam-macam alat transportasi udara.Salah satunya adalah
balon udara.Balon udara pertama kali dibuat olehMontgolfier
pada tahun 1783.Alat transportasi udara yang lebih modern lagi
adalah pesawat udara (pesawat terbang).Pesawat terbang
Page 28
15
mendarat dan lepas landas di Bandar Udara (Bandara). Bandara
terbesar yang ada di Indonesia antara lain Soekarno –Hatta
(Jakarta), Polonia (Medan), Juanda (Surabaya),dan Ngurah Rai
(Denpasar).
d) Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Transportasi
Tabel 1
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Transportasi
Waktu Kelebihan Kekurangan
Masa
Lalu/tradisional
Murah
Tidak menimbulkan polusi
Membutuhkan waktu
yang lama (lambat),
Jangkauannya
terbatas
Masa
sekarang/modern
Canggih
Jangkauannya sangat luas
Dapat menimbulkan
polusi, mahal
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Media merupakan semua bentuk perantara yang digunakan oleh
manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan atau
pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu
sampai kepada penerima. Menurut Jennah, (2009:1) “Media adalah
sarana untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan untuk proses pembelajaran”. Sedangkan
menurut Susilana dan Riyana (2007:5) menyatakan bahwa :
Page 29
16
Media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran atau sebagai sarana
komunikasi dalam bentuk alat untuk memberikan perangsang bagi
peserta didik supaya terjadi proses belajar, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar
Selanjutnya Sanjaya, (2012:57) media adalah “perantara dari
sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi,
computer, dan lain sebagainya”.
Media merupakan alat bantu proses pembelajaran untuk
memudahkan guru saat menjelaskan materi.
Berdasarkan uraian di atas bahwa media merupakan suatu alat
perantara dan sebagai alat penyampai pesan dalam proses belajar
mengajar agar efektif dan efisien.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Adapun menurut Jennah, (2009:2) bahwa media pembelajaran
adalah :
Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat meransang perhatian, minat,
pikiran dan perasaan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Rossi dan Breidle (Sanjaya, 2012:58) media pembelajaran
adalah “seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan
pendidikan seperti radio, televise, buku, Koran, majalah dan
sebagainya”.
Page 30
17
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dan dapat merangsang perhatian, minat, pikiran,
dan perasaan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
1) Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Jennah, (2009:19) menyatakan bahwa ada tiga
fungsi media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan
dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media, yaitu sebagai
berikut :
a) Bersifat fiksatif, berarti media memiliki kemampuan untuk
menangkap, menyimpan dan kemudian menampilkan
kembali subjek atau kejadian.
b) Bersifat manipulatif, berarti menampilkan kembali objek
atau kejadian dengan berbagai macam perubahan
manipulasi sesuai keperluan.
c) Bersifat distributif, artinya menggunakan media dapat
menjangkau sasaran yang lebih luas atau media mampu
menjangkau peserta didik yang besar jumlahnya dalam satu
kali penyajian secara serempak.
Sanjaya, (2012:71) mengemukakan fungsi media pembelajaran
sebagai berikut:
a) Fungsi komunikatif.
b) Fungsi motivasi.
c) Fungsi kebermaknaan.
d) Fungsi penyamaan persepsi.
e) Fungsi individualitas.
Page 31
18
Berdasarkan uraian di atas bahwa fungsi media adalah
sebagai perantara atau pembawa informasi, dan sebagai metode
yang bersifat fiksatif, manipulatif, distributif, untuk digunakan
sebagai media yang lebih luas.
2) Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Jennah,(2009:22) manfaat media pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku
b) Pembelajaran bisa lebih menarik
c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif
d) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat
dipersingkat.
e) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan
f) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan
atau diperlukan.
g) Sikap positif peserta didik
h) Peran pembelajaran dapat berubah kearah yang lebih
positif.
Sedangkan menurut Sudjana dan Rifai, (2002:21) manfaat
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar peserta didik
antara lain :
a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh peserta didik, dam memungkinkan
peserta didik menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam
pelajaran.
Page 32
19
d) Peserta didik banyak melakukan kegiatan belajar, dan juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.
Sanjaya, (2012:70) mengemukakan manfaat media
pembelajaran sebagai berikut:
a) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
b) Memanipulasi keadaan.
c) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa manfaat media
pembelajaran adalah dapat membuat suatu pembelajaran menjadi
lebih menarik dan lebih jelas serta metode mengajar akan lebih
bervariasi seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
aktivitas peserta didik dalam menunjang proses pembelajaran.
3) Jenis Media Pembelajaran
Menurut Susilana dan Riyana, (2007:11) bahwa “Klasifikasi
media pembelajaran salah satu diantaranya ialah dengan
menekankan pada teknik penggunaan dalam pembuatan media
tersebut dalam media pembelajaran. Adapun menurut Sudjana dan
Rivai (2002:3) ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa
digunakan dalam proses belajar dan mengajar sebagai berikut :
a) Media grafis, yaitu media visual yang menyajikan
informasi/pesan berupa titik-titik, garis-garis, gambar-
gambar atau simbol-simbol lain, bertujuan untuk
mengikhtisarkan atau menggambarkan suatu
gagasan/ide. Data, keadaan atau suatu kejadian.
Misalnya : gambar, foto, grafik, bagan atau diagram,
posterm kartun dan lain-lain.
b) Media tiga dimensi yaitu media yang dapat diamati
dengan indera penglihatan, mempunyai ukuran panjang,
Page 33
20
lebar dan tinggi sehingga media tersebut mempunyai
volume. Misalnya model padat (solid model), model
penampang, model susun, model kerja, mock up,
diorama dan lain-lain.
c) Media proyeksi adalah media yang menyampaikan pesan
kepada indera penglihatan dengan ditransmisikan
melalui proyeksi seperti slide, film strips, film,
penggunaan OHP dan lain-lain.
d) Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.
Lingkungan dapat diciptakan sesuai dengan kondisi
sekolah yang bersangkutan dengan memanfaatkan sarana
dan prasarana yang ada.
Berdasarkan uraian di atas bahwa jenis media pembelajaran
ada 4 jenis yaitu media grafis, media tiga dimensi, media proyeksi
dan media penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran
dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada.
4. Maket
a. Pengertian Maket
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2010) model maket
adalah “barang tiruan yang kecil dengan bentuk (rupa) persis seperti
yang ditiru”. Maket adalah bentuk tiruan (gedung, kapal, pesawat
terbang, dan sebagainya. Sementara itu, Sudjana dan Rivai (dalam
Prastowo, 2010:227) mengungkapkan bahwa model maket adalah
“tiruan tiga dimensi dari beberapa benda nyata yang terlalu besar,
terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu
ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajaran peserta didik
dalam wujud aslinya”.
Page 34
21
Jadi, maket sebagai bahan ajar tiga dimensi untuk
menjembatani berbagai kesulitan yang bisa ditemui, apabila
menghadirkan objek atau benda tersebut langsung ke dalam kelas.
b. Jenis-jenis Maket
Prastowo, 2010:227) mengungkapkan bahwa jenis-jenis maket
sebagai berikut:
1) Model padat merupakan jenis model yang memperlihatkan
bagian permukaan luar dari objek.
2) Model penampang merupakan jenis model yang
memperlihatkan bagaimana suatu objek itu terlihat jika bagian
permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian
dalamnya.
3) Model susun merupakan jenis model yang terdiri atas beberapa
bagian objek yang lengkap.
4) Model kerja merupakan model yang berupa tiruan dari suatu
objek yang memperlihatkan bagian luar dan mempunyai
beberapa dari benda yang sesungguhnya.
5) Mock-ups merupakan jenis model yang berupa suatu
penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses.
6) Diorama adalah jenis model berupa sebuah pemandangan tiga
dimensi.
c. Fungi, Tujuan dan Kegunaan Maket
1) Fungsi dan Tujuan Maket
Prastowo, (2010:227) mengungkapkan tujuan maket yaitu:
a) Menyederhanakan objek yang terlalu besar, terlalu kecil,
terlalu jauh, terlalu mahal, dan terlalu jarang untuk dihadirkan
di dalam kelas.
b) Memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik terhadap
suatu objek atau benda meskipun hanya bentuk tiruan.
c) Memudahkan penjelasan tentang suatu objek atau benda
dengan menjukkan tiruan benda aslinya.
Sementara itu, Andi Prastowo, (2010:227) mengungkapkan
fungsi maket adalah menjadi tiruan objek atau benda aslinya
Page 35
22
dalam bentuk tiga dimensi, serta menjembatani kesulitan-kesulitan
yang mungkin timbul jika objek atau benda asli didatangkan ke
kelas untuk diobservasi peserta didik.
2) Kegunaan Maket
Prastowo, (2010:227) mengungkapkan kegunaan maket
yaitu:
a) Kegunaan bagi peserta didik adalah memudahkan mereka
untuk belajar.
b) Kegunaan bagi pendidik adalah membantu memberikan
penjelasan tentang suatu objek benda yang rumit atau
asing bagi peserta didik.
d. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Maket
Prastowo, (2010:227) mengungkapkan langkah-langkah
pembelajaran menggunakan maket yaitu:
1) Judul diturunkan dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai
dengan besar kecilnya materi.
2) Membuat rancangan sebuah model yang akan dibuat.
3) Informasi pendukung diterangkan secara jelas, padat dan
menarik pada selembar kertas.
4) Pembuatan maket dilakukan secara berkelompok.
5) Tugas diberikan pada masing-masing kelompok untuk
menjawab pertanyaan.
6) Penilaian kelompok terhadap hasil maket dan penjelasan
diserahkan pada kelompok lain terhadap jawaban secara lisan
dan paparan.
5. Maket Model Kerja
a. Pengertian Maket Model Kerja
Prastowo, (2010:227) mengungkapkan pembelajaran
menggunakan maket adalah “Model kerja merupakan model yang
Page 36
23
berupa tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dan
mempunyai beberapa dari benda yang sesungguhnya”.
Contoh model kerja yaitu mobil-mobilan, kereta api yang
diputar, kereta listrik, alat perlengkapan untuk pembuatan jalan,
mesin-mesin pertanian, tungku listrik, perabot dapur, senapan,
pesawat telepon, pesawat telegraf, boneka dan sebagainya.
b. Kegunaan Maket Model Kerja
Prastowo, (2010:227) mengungkapkan kegunaan maket model
kerja sebagai berikut:
1) Mendorong keingintahuan peserta didik
2) Dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik terhadap
kegiatan pembelajaran
c. Langkah-langkah Pembuatan Maket Model Kerja
Prastowo, (2010:227) mengungkapkan langkah-langkah
pembuatan maket model kerja sebagai berikut:
1) Kumpulkan gambar-gambar tentang mebel rumah tangga.
2) Buatlah sketsa untuk masing-masing mebel rumah tangga
tersebut. Dalam penggambarannya tampilkan bagian depan,
samping, atas, belakang dan bawah.
3) Kumpulkan bahan-bahan untuk membuat miniature mobil
rumah tangga, terutama kertas dan kardus. Untuk bahannya
antara lain spidol, krayon atau cat, serta kawat. Sedangkan
untuk alat-alatnya antara lain pensil, penggaris, busur,
jangka, gunting, pisau, isolasi, lem bakar, lem kertas dan
tang.
4) Buatlah kerangka miniatu mebel dengan kawat yang telah
disiapan menurut sketsa yang telah dibuat.
5) Potong-potong kertas dan kardus sesuai sketsa yang telah
dibuat. Rekatkan dan tempelkan potongan-potongan kertas
dan kardus tersebut dengan isolasi, lem bakar, atau lem
kertas pada kerangka yang telah disiapkan sebelumnya.
Page 37
24
6) Berikan pewarnaan melalui pengecatan terhadap kertas dan
kardus untuk memberikan tampilan yang serupa dengan
aslinya.
7) Susunlah informasi pendukung tentang mebel rumah tangga
dalam selembar kertas.
8) Siapkan tugas untuk peserta didik secara tertulis.
9) Buatlah kriteria penilaian dari tugas yang diberikan kepada
peserta didik tersebut.
d. Kelebihan dan Kelemahan Model Maket Kerja
Prastowo, (2010:227) mengungkapkan kelebihan dan
kelemahan maket model kerja sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Dapat digunakan untuk media pembelajaran
b) Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran
c) Peserta didik dapat menghasilkan karya
2) Kelemahan
a) Bahan yang digunakan sulit ditemukan
b) Memerlukan waktu belajar yang sangat lama
c) Memerlukan persiapan dan perencaan matang dalam
kegiatan pembelajaran
B. Penelitian yang Relevan
1. Krisnawati, (2013) hasil penelitian menunjukkan “Persentase aktivitas guru
mengalami peningkatan sebesar 13,5% dari 74% pada siklus I menjadi
87,5% pada siklus II.Aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 20% dari
74% pada siklus I menjadi 94% pada siklus II. Hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan pada siklus I 63% dan siklus II menjadi 89%.Penggunaan
model dengan menggunakan media maket tiga dimensi dapat
meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas
III C di SDN Manukan Kulon Tandes Surabaya”.
Page 38
25
2. Tutik, (2014) hasil penelitian menyimpulkan bahwa respon peserta didik tentang
media objek nyata dalam proses pembelajaran IPA pada materi Energi Panas dan
Energi bunyi dapat menarik perhatian peserta didik sehingga menjadi lebih aktif .hal ini
dapat diketahui pada tahap awal dengan nilai rata-rata 54,41, mengalami peningkatan
dibandingkan pada siklus I yakni mencapai rata-rata 69,27 dan hasil yang dicapai
peserta didik pada siklus II untuk rata-rata kelas lebih meningkat dari siklus
sebelumnya mencapai rata-rata 80,55. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
sudah dapat dikatakan berhasil dan melebihi nilai ketuntasan klasikal yaitu
95,5%.Penggunakan Media Objek Nyata di kelas IV SDN Rabambang dapat
meningkat aktivitas belajar peserta didik lebih aktif sehingga hasil belajar tercapai
dengan baik.
Jadi, dapat disimpulkan hasil antara siklus I dengan siklus II ada
perubahan secara signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah
peserta didik yang mencapai ketuntasan dalam belajar setelah menggunakan
media pembelajaran yang sangat penting untuk menunjang proses
pembelajaran yang efektif.Dari hasil tes akhir siklus II ternyata lebih baik
dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I.
Page 39
26
C. Kerangka Berpikir
Adapun bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut :
Salah satu upaya peningkatan hasil belajar adalah kemampuan guru
dalam menyampaikan materi pelajaran. Guru sebagai motivator dan fasilitator
dituntut mampu mengembangkan atau menumbuhkan motivasi peserta didik
dalam belajar agar pelajaran tersebut dapat lebih menarik dan menyenangkan
dicerna dengan baik oleh peserta didik. Demikian pula guru sebagai fasilitator,
harus senantiasa memfasilitasi peserta didik dengan berbagai media untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran dan dapat menarik
minat peserta didik untuk giat belajar.
Kondisi
Awal
Dalam pembelajaran :
1. Hasil belajar IPS rendah 2. Pembelajaran IPS kurang menarik,
karena guru monoton.
Bidang
studi
IPS
Tindakan Media pembelajaran Maket Siklus I
Siklus n
Kondisi
Akhir
Setelah menggunakan media pembelajaran maket,
diharapkan hasilnya:
a. Aktivitas belajar peserta didik meningkat b. Ada peningkatan hasil belajar IPS
Gambar 1: Bagan Kerangka Berpikir
Page 40
27
Untuk melaksanakan konsep ilmu pengetahuan social (IPS), guru
sebaiknya memperhatikan kondisi peserta didik yang diajarkan, dalam hal ini
kesiapan peserta didik, perbedaan kemampuan peserta didik dan tingkah laku
dalam menerima pelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang sesuai
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
Media pembelajaran merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam
proses belajar mengajar sebagai keberhasilan proses dan hasil belajar. Hasil belajar
peserta didik dalam pembelajaran IPS masih rendah sehingga perlu adanya suatu
strategi belajar mengajar yang efektif untuk memperbaiki hasil tersebut salah satunya
adalah menggunakan media pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang mengacu pada
penggunaan media pembelajaran akan dapat menambah pengalaman-pengalaman
yang dilalui oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat mengembangkan sikap
dan kemampuannya dalam belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran
sebagai alat bantu guru mengajar, diharapkan peserta didik mampu meningkatkan
hasil belajar dalam mata pelajaran IPS.
D. Hipotesis Tindakan
Menurut Sugiyono (2009:64) Hipotesis adalah “jawaban sementara
terhadap rumusan masalah, masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data”.
Page 41
28
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dirumuskan bahwa
hipotesis penelitian ini adalah:
1. Aktivitas belajar IPS peserta didik lebih aktif dengan menggunakan media
pembelajaran maket di kelas IV SDN 6 Pahandut Palangka Raya tahun
pelajaran 2014/2015.
2. Ada peningkatan hasil belajar IPS peserta didik setelah menggunakan
media pembelajaran MAKET di kelas IV SDN 6 Pahandut Palangkaraya
tahun pelajaran 2014/2015.
Page 42
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2015sampai
dengan bulan Januari tahun 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN6 Pahandut Palangkaraya
yang beralamat di Jln. Diponegoro. Peneliti memilih sekolah tersebut
sebagai tempat penelitian didasarkan dari hasil observasi dan ditemukan
permasalahan sesuai fenomena di latar belakang pada sekolah tersebut.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu studi
sistematis terhadap praktik pembelajaran dikelas dengan tujuan memperbaiki
dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar dengan
melakukan tindakan tertentu.
Menurut Arikunto dkk,(2010:02), “penelitian tindakan kelas adalah
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,yang
sengaja dimunculkan dan terjadi didalam sebuah kelas secara bersama”.
Sedangkan menurut Kusnadar, (2010:43) penelitian tindakan kelas adalah
suatu tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti
dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan
merancang, melaksanakan, merefleksi tindakan secara kolaboratif dan
29
Page 43
30
partisipasif yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
(kualitas) proses pembelajaran dikelas melalui suatu tindakan (treatment)
tertentu dalam suatu siklus.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah tindakan
yang dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan aktifitas pembelajaran
dikelas dan meningkatkan hasil belajar belajar peserta didik dan meningkatkan
kualitas mengajar guru dalam proses pembelajaran.
C. Kehadiran dan Peran Peneliti
Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan PTK
(Penelitian Tindakan Kelas), maka kehadiran peneliti sangat diperlukan dalam
setiap kegiatan pembelajaran berlangsung karena peneliti berperan sebagai
perencana, pelaksana tindakan, pengamat, pengumpul, dan penganalisis data
serta sebagai pelapor hasil penelitian.
Dalam penelitian ini hal utama yang harus diperhatikan adalah
sikap,karena dengan sikap yang baik yang dimiliki peneliti maka akan
menciptakan sesuatu hal yang disenangi oleh para subjek atau para pemberi
informasi.bukan hanya sikap tetapi juga dengan pakaian rapi,interaksi yang
baik, dan lain-lain demi terciptanya hubungan baik dan rasa persahabatan
dengan semua pihak disekolah.
Dari pendekatan yang dilakukan peneliti saat melaksanakan kegiatan
praktik pengalaman lapangan di SDN-6 Pahandut Palangkaraya, maka
terciptalah hubungan baik terhadap subyek penelitian, sehingga
memudahkan langkah pada penelitian selanjutnya.
Page 44
31
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV SDN 6 Pahandut
Palangkaraya tahun pelajaran 2014/2015.
Tabel 1
Subjek Penelitian
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
IV 8 10 18
Sumber : Absensi kelas VI SDN-6 Pahandut Palangkaraya
E. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan PTK yang dicirikan dengan
adanya siklus-siklus, setiap siklus tediri dari empat tahapan yaitu,observasi,
dan refleksi/evaluasi”.
Page 45
32
Sebagaimana yang tergambar pada bagan berikut ini :
Gambar : Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Kemmis dan Mc Taggart
Sumber : Kunandar (2010:71-75)
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus I Refleksi
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus II Refleksi
Observasi
Berhasil
Berhenti
Belum Berhasil
Siklus n
Page 46
33
Siklus I:
a. Perencanaan (planning)
1) Peneliti menelaah kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta indikator dari materi pelajaran yang akan dijadikan
penelitian dalam PTK.
2) Membuat RPP yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar yaitu
menggunakan media pembelajaran maket.
3) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator.
4) Menyiapkan sumber belajar dan media dan alat-alat yang digunakan dalam
pembelajaran.
5) Menyusun instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data yang terdiri
dari tes dan non tes.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Guru mengucapkan salam saat memasuki ruangan kelas
2) Guru mengajak peserta didik berdo,a sebelum memulai pembelajaran
3) Guru membuka pelajaran dengan memotivasi peserta didik
4) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kognitif peserta didik sebelum
menerima pelajaran, guru memberikan tes kemampuan awal (pre tes).
5) Guru mengadakan kegiatan pembelajaran dengan meggunakan media
pembelajaran maket.
Page 47
34
6) Tahap pelaksanaan:
a) Tahap 1 :Melakukan orientasi masalah kepada peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menguraikan kebutuhan logistik
(alat dan bahan) apa yang diperlukan bagi pemecahan masalah kepada
peserta didik dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah,yang dipilih oleh guru. Membuat peserta didik
mencari informasi baru dari berbagai sumber dan pengalaman yang ada,
guru juga membagi peserta didik dalam kelompok belajar dan tiap
kelompok terdiri dari 4-5-6 orang, yang dibentuk berdasarkan tempat
duduk yang berdekatan.
b) Tahap 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Guru membantu peserta didik, mendefinisikan tugas-tugas dalam belajar
memecahkan masalah. Guru juga membantu kerja masing-masing
kelompok dengan membagikan LKPD (lembar kerja peserta didik) guru
mengarahkan peserta didik membaca buku referensi yang ada untuk
menganalisis data yang berguna untuk dilakukan sebagai dasar jawaban.
c) Tahap 3 : memandu kelompok investigasi
Guru memotivasi peserta didik untuk membuat hipotesis, mengumpulkan
informasi,data yang relevan dengan tugas pemecahan masalah
,melakukan eksperimen untuk mendapatkan informasi dan pecahan
masalah.
Page 48
35
d) Tahap 4: mengembangkan dan mempresentasikan karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan
laporan yang relevan.
e) Tahap 5 : Refleksi dan penilaian
Guru memandu peserta didik untuk melakukan refleksi, memahami
kekuatan dan kelemahan laporan mereka ,manganalisis dan menilai
proses-proses dan hasil akhir dari investagasi masalah.
c. Observasi (pengamatan)
Peneliti dan observer mencatat semua data dan informasi mengenai
aktivitas belajar peserta didik yang terlihat secara langsung selama kegiatan
pembelajaran meliputi keaktifan,perhatian, dan konsentarsi peserta didik
selama dalam kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi dimaksud untuk memgetahui apa yang sudah dilaksanakan,dan
yang belum terlaksana,apa yang sudah dihasilkan,apa yang harus dilaksanakan
selanjutnya.
Jika siklus I tidak berhasil maka penelitian ini akan dilanjutkan ke siklus
n (siklus selanjutnya) sampai penelitian ini berhasil.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes dan observasi,penelitian ini akan menggunakan data kualitatif
dan data kuantitatif.
Page 49
36
a. Data kuatitatif
Tes hasil belajar yaitu untuk mengumpulkan hasil belajar peserta didik
pada pembelajaran IPS.
b. Data kualitatif
Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data aktivitas peserta
didik dan pendidik.
2. Instrumen Penelitian
a. Tes
Menurut Arikunto (2010:193) mengemukakan “tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.Sedangkan menurut
Nasehudin, dkk(2012:120) “ tes adalah prosedur sistematik yang dibuat
dalam bentuk tugas-tugas yang distandardisasikan dan diberikan kepada
individu atau kelompok untuk dikerjakan,dijawab atau direspon,baik
dalam bentuk tertulis,lisan maupun perbuatan”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menggunakan pre test
dan post test, yaitu sebagai berikut :
a. Pre test (tes awal)
Menurut Sudijono (2009:56), pre test (tes awal)
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah
atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai
Page 50
37
oleh para peserta didik. Jadi pre tes (tes awal) adalah tes yang
dlaksanakan sebelum pelajaran diberikan kepada peserta didik.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tes adalah
sebuah pertanyaan atau alat yang digunakan untuk mengetahui
sampai dimana pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk
mendapatkan jawaban. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
bertujuan untuk memperolah data tentang hasil belajar peserta
didik.
b. Post test (Tes Akhir)
Menurut Sudijono (2009:70) post tes (tes akhir) dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran
yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-
baiknya oleh para peserta didik. Isi atau materi tes akhir ini adalah
bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan
kepada para peserta didik dan biasanya naskah tes akhir dibuat
sama dengan naskah tes awal.
Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti pemberian post
tes yaitu memberikan Tes Hasil Belajar kepada peserta didik secara
tertulis dan soalnya sama dengan soal pre test. Pemberian tes ini
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS peserta didik
setelah menggunakan media pembelajaran maket pada materi
perkembangan Teknologi Transportasi di kelas IV SDN-6
Pahandut Palangkaraya.
Page 51
38
Tabel 2
Kisi-Kisi Pre Test dan Post Test
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Jumlah
Item
2. Mengenal sumber
daya alam,
kegiatan ekonomi
dan kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten / kota
dan provinsi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi produksi
komunikasi dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakannya
1. Menjelaskan pengertian
teknologi transportasi,
manfaat, serta jenisnya.
2. Menyebutkan contoh
perkembangan teknologi
transportasi.
3. Menyebutkan
kekurangan dan
kelebihan perkembangan
teknologi transportasi.
1, 2, 3, 5, 6
4, 7, 8, 9
10
Jumlah 10
Sumber: Silabus KTSP 2006
b. Observasi
Menurut Kusnandar (2010:143)menyatakan bahwa “observasi
adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah
studi yang disengaja dilakukan secara terarah untuk mengamati dan
mencatat fenomena secara individu atau kelompok.
Tabel 3
Kisi-kisi Observasi
Lembar pengamatan aktivitas guru selama pembelajaran IPS
No Aspek yang diamati Skor
I Guru 1 2 3 4
1. Membuka Kegiatan Belajar (KBM)
2. Memeriksa kesiapan peserta didik belajar
3. Memberikan informasi tujuan pembelajaran
4. Menjelaskan, dengan menampilkan salah satu contoh media
pembelajaran maket sesuai dengan materi pelajaran IPS
5. Kemampuan guru mengorganisasikan peserta didik kedalam
kelompok belajar
4. Tugas diberikan pada masing-masing kelompok untuk
membuat media pembelajaran maket
Page 52
39
5. Membuat rancangan sebuah media pembelajaran yang akan
dibuat.
6. Kesiapan perlengkapan media pembelajaran maket
7. Membimbing atau memantau kelompok belajar peserta didik
8. Meminta salah satu peserta didik membacakan hasil masing-
masing kelompoknya
9. Membimbing peserta didik dalam menarik kesimpulan dan
hasil jawaban tesebut
Jumlah
Rata-rata
Tabel 4
Kisi-kisi Observasi
Lembar pengamatan aktivitas peserta didik selama pembelajaran IPS
No Aspek yang diamati Skor
II Peserta Didik
1. Peserta didik memperhatikan/mendengarkan penjelasan dari
guru dan merespon tanya jawab dalam pembelajaran.
2. Peserta didik membentuk kelompok untuk membuat salah satu
contoh media pembelajaran maket
3. Peserta didik melakukan diskusi tentang hasil karya yang
dibuat setiap kelompok.
4. Peserta didik aktif dalam aktivitas belajar
5. Peserta didik mempresentasikan hasil maket dan menjelaskan
kegunaan nya.
6. Menyampaikan gagasan lisan
7. Perilaku sesuia dengan kegiatan pembelajaran
8. Mengikuti pelajaran dengan tenang sampai proses
pembelajaran berakhir
Jumlah
Rata-rata
Keterangan skor :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Tidak Baik
1 = Sangat Tidak Baik
Page 53
40
3. Validasi Instrument
Validasi instrumen tes dilakukan untuk mengetahui apakah
instrumen tes dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.validasi instrumen
ditentukan melalui pendapat para ahli tentang isi meteri tes, para ahli yang
memutuskan valid atau tidaknya isi tes yaitu dengan meminta bantuan dari dua
orang 1 guru kelas dan dosen. Adapun kriteria yang dapat menjadi
observer adalah:
Kriteria Validator
Validator I Validator II
1. Diplan, M.Pd
Dosen Bahasa Indonesia
2. Pendidikan Min S-2
3. Menguasai tata tulis
4. Rumpun Ilmu Pendidikan
1. Drs. Ramli, M.Pd
Guru mata pelajaran IPS
2. Kepala Sekolah
3. Min S-1
4. Pengalaman mengajar Minimal 5 tahun
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui instrumen yang telah dikumpulkan
sebelumnya diolah menjadi dua jenis data yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data yang
dikumpulkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus PTK dianalisis
secara deskriftif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat
kecendrungan yang terjadi dalam pembelajaran.
a. Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang dimaksud untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran yang dilakukan, data
kualitatif diperoleh dari menganalisis keaktifan pembelajaran yang dikelola guru
dengan menggunakan media pembelajaran maket dalam kegiatan pembelajaran.
Page 54
41
b. Kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari pos test dilakukan diakhir pertemuan .
Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan keaktifan bertanya serta
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru kepada peserta didik dalam pembelajaran.
Perhitungan data kuatitatif dalam penelitian ini meliputi :
1) Menghitung rata-rata kelas dengan rumus
Keterangan:
∑ X = Total nilai yang diperoleh peserta didik
N = Jumlah peserta didik
X = Nilai rata-rata kelas (Sumber: Mundir, 2013:95)
2) Menghitung Persentase Ketuntasan Secara Klasikal dengan Rumus
TB =
x 100%
TB = Ketuntasan Belajar
∑s ≥ 60 = Peserta didik yang mendapat nilai 60
n = Banyak peserta didik
Dengan kriteria sebagai berikut :
85-100 = sangat tercapai
75-84 = tercapai
60-74 = cukup tercapai
40-59 =kurang tercapai
0-39 = sangat kurang tercapai Sumber : Kotib (2014:44)
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika indikator memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. KKM mata pelajaran IPS secara individual yaitu 60.
2. 85 % peserta didik memperoleh skor 60
Page 55
42
I. Jadwal Penelitian
Adapun rancangan jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 5
Waktu Penelitian
No Kegiatan Maret
April
2015
Mei
Juni
2015
Juli
Agustus
2015
September
Oktober
2015
November
Desember
2015
Januari
2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. Tahap
Persiapan
1. Penyusunan
Proposal √ √ √ √ √
2. Seminar
Proposal √
3. Revisi
Proposal √ √
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pembimbingan √ √
2. Melakukan
Penelitian
Lapangan
√ √ √
3. Menganalisis
Data √ √ √
C. Pelaporan Hasil Penelitian
1. Penyusunan
Skripsi √ √ √ √
2. Ujian Skripsi xx X √
3. Revisi
Skripsi √ √ √
Page 56
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Belajar IPS
Deskripsi data hasil belajar IPS yang disajikan dalam penelitian ini
terdiri atas tiga jenis. Ke tiga jenis data tersebut adalah (1) data
pratindakan, (2) data siklus I, dan (3) data siklus II. Data tersebut
dideskripsikan sebagai berikut :
a. Hasil Belajar Pra Tindakan
Deskripsi data pratindakan merupakan hasil belajar yang
diperoleh dari nilai soal pre tes. Pra tindakan merupakan pengukuran
hasil belajar IPSpeserta didik. Nilai pra tindakan disajikan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 6
Hasil Belajar IPS Pre Tes
No.
Kode
Peserta Didik
Nilai
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 AS 60,0 √
2 AW 30,0 √
3 H 70,0 √
4 LL 40,0 √
5 LN 70,0 √
6 MB 40,0 √
7 MS 50,0 √
8 RB 40,0 √
9 RD 30,0 √
10 RK 70,0 √
43
Page 57
44
Lanjutan tabel 6
No.
Kode
Peserta Didik
Nilai
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
11 SFL 80,0 √
12 SFT 30,0 √
13 SS 70,0 √
14 SB 40,0 √
15 SLM 80,0 √
16 SMI 40,0 √
17 SRY 30,0 √
18 TK 50,0 √
Jumlah 920 7 11
Rata-rata 51,1 38,9 61,1
Ketuntasan 38,9 Belum tercapai
1) Nilai rata-rata :
2) Ketuntasan
TB =
x 100%
Ketuntasan hasil belajar IPS yang distandarkan oleh sekolah
yaitu 60. Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui bahwa 7 orang
peserta didik (38,9 %) mendapat nilai di atas KKM, sedangkan 11
orang peserta didik (61,1%)mendapat nilai di bawah KKM. Rata-
rata hasil belajar pra tindakan yaitu 51,1 yang berarti cukup
Page 58
45
tercapai, tetapi masih banyak peserta didik mendapat nilai di bawah
KKM, sehingga perlu adanya tindakan kelas untuk meningkatkan
hasil belajarIPS peserta didik dengan menggunakan media
pembelajaran maket.
b. Deskripsi Data Siklus I
Proses pembelajaran melalui 4 (empat) tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
6) Perencanaan
a) Peneliti menelaan kurikulum untuk mengetahui standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator dari materi
pelajaran yang akan dijadikan penelitian dalam PTK.
b) Membuat RPP yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar yaitu menggunakan media pembelajaran maket.
c) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator.
d) Menyiapkan sumber belajar dan media dan alat-alat yang
digunakan dalam pembelajaran.
e) Menyusun instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data
yang terdiri dari tes dan non tes.
7) Pelaksanaan tindakan
7) Guru mengucapkan salam saat memasuki ruangan kelas
8) Guru mengajak peserta didik berdo,a sebelum memulai
pembelajaran
9) Guru membuka pelajaran dengan memotivasi peserta didik
Page 59
46
10) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kognitif peserta
didik sebelum menerima pelajaran, guru memberikan tes
kemampuan awal (pre tes).
11) Guru mengadakan kegiatan pembelajaran dengan meggunakan
media pembelajaran maket.Tahap pelaksanaan:
(1) Tahap 1 : Melakukan orientasi masalah kepada peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,menguraikan
kebutuhan logistik (alat dan bahan) apa yang diperlukan bagi
pemecahan masalah kepada peserta didik dan memotivasi
peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah,yang dipilih oleh guru. Membuat peserta didik
mencari informasi baru dari berbagai sumber dan pengalaman
yang ada, guru juga membagi peserta didik dalam kelompok
belajar dan tiap kelompok terdiri dari 4-5-6 orang,yang
dibentuk berdasarkan tempat duduk yang berdekatan.
(2) Tahap 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Guru membantu peserta didik,mendefinisikan tugas-tugas
dalam belajar memecahkan masalah. Guru juga membantu
kerja masing-masing kelompok dengan membagikan LKPD
(lembar kerja peserta didik) guru mengarahkan peserta didik
membaca buku referensi yang ada untuk menganalisis data
yang berguna untuk dilakukan sebagai dasar jawaban.
Page 60
47
(3) Tahap 3 : memandu kelompok investigasi
Guru memotivasi peserta didik untuk membuat hipotesis,
mengumpulkan informasi, data yang relevan dengan tugas
pemecahan masalah, melakukan eksperimen untuk
mendapatkan informasi dan pecahan masalah.
(4) Tahap 4: mengembangkan dan mempresentasikan karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan laporan yang relevan.
(5) Tahap 5 : Refleksi dan penilaian
Guru memandu peserta didik untuk melakukan refleksi,
memahami kekuatan dan kelemahan laporan mereka,
manganalisis dan menilai proses-proses dan hasil akhir dari
investagasi masalah.
8) Observasi (pengamatan)
Peneliti dan observer mencatat semua data dan informasi
mengenai aktivitas belajar peserta didik yang terlihat secara
langsung selama kegiatan pembelajaran meliputi keaktifan,perhatian,
dan konsentarsi peserta didik selama dalam kegiatan
pembelajaran.Dari lembar observer / pengamat diperoleh data
sebagai berikut:
Page 61
48
Tabel 7 Data Observasi Aktivitas Guru
dalam Kegiatan Pembelajaran (Siklus I) No. Aspek Pengamatan P-1 P-2 R Kategori
Aktivitas Guru
1. Pendidik mengucap salam,
meminta peserta didik memimpin
doa, mengecek kehadiran peserta
didik.
3 3 3 Baik
2. Untuk mengembangkan apersepsi
dan memotivasi peserta didik,
guru mengkondisikan kelas dan
memeriksa kerapian serta
kehadiran peserta didik.
3 3 3 Baik
3. Pendidik menyampaikan tujuan,
informasi mengenai materi
pembelajaran.
3 3 3 Baik
4. Pendidik menjelaskan dan
menampilkan salah satu media
pembelajaran maket sesuai
dengan materi pelajaran IPS.
2 3 2,5 Cukup
baik
5. Pendidik membagi peserta didik
dalam beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri dari 3 atau 4
orang.
2 3 2,5 Cukup
baik
6. Pendidik memberikan tugas pada
masing-masing kelompok untuk
membuat rancangan media
pembelajaran maket yang dibuat.
2 3 2,5 Cukup
baik
7. Kesiapan perlengkapan media
pembelajaran maket.
2 3 2,5 Cukup
baik
8. Membimbing atau memantau
kelompok belajar peserta didik.
3 3 3 Baik
9. Pendidik meminta salah satu
peserta didik membacakan hasil
masing-masing kelompoknya.
2 3 2,5 Cukup
baik
10. Pendidik bertanya jawab tentang
materi yang sudah dipelajari dan
menyimpulkannya bersama
peserta didik.
3 3 3 Baik
11. Memberikan tanggapan baik
berupa pujian dan memotivasi
peserta didik agar rajin belajar.
2 3 2,5 Cukup
baik
12. Menutup pelajaran dengan
mengucap salam.
2 3 2,5 Cukup
baik
Jumlah 29 36 2,7 Cukup
baik Rata-rata 2,4 3
Page 62
49
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup baik
1 = Kurang baik
Dari lembar observer di atas diketahui bahwa aktivitas guru dalam
penggunaan media pembelajaran maket pada siklus I termasuk kriteria
cukup baik.
Tabel 8
Data Observasi Aktivitas Peserta Didik
dalam Kegiatan Pembelajaran (Siklus I)
No. Aspek Pengamatan P-1 P-2 R Kategori
Aktivitas Peserta Didik
1. Peserta didik mengucapkan salam
dan maju ke depan kelas
memimpin doa.
3 3 3 Baik
2. Peserta didik menjawab
pertanyaan pendidik tentang alat
transportasi dan contoh
perkembangan teknologi
transportasi.
2 2 2 Cukup
baik
3. Peserta didik
memperhatikan/mendengarkan
penjelasan dari guru dan merespon
Tanya jawab dalam pembelajaran.
2 2 2 Cukup
baik
4. Bagaimana interaksi antara peserta
didik dan guru.
2 2 2 Cukup
baik
5. Peserta didik membentuk
kelompok untuk membuat salah
satu contoh media pembelajaran
maket.
3 2 2,5 Cukup
baik
6. Peserta didik melakukan diskusi
tentang hasil karya yang dibuat
setiap kelompok.
2 2 2 Cukup
baik
7. Peserta didik aktif dalam aktivitas
belajar.
2 1 1,5 Kurang
baik
8. Peserta didik mempresentasikan
hasil maket dan menjelaskan
kegunaannnya
2 2 2 Cukup
baik
Page 63
50
Lanjutan tabel 8 No. Aspek Pengamatan P-1 P-2 R Kategori
9. Peserta didik kembali ketempat
duduknya masing-masing.
3 2 2,5 Cukup
baik
10. Mengikuti pelajaran dengan
tenang sampai proses belajar
berakhir.
2 2 2 Cukup
baik
11. Peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran.
3 2 2,5 Cukup
baik
12. Peserta didik menjawab ucapan
salam pendidik.
3 2 2,5 Cukup
baik
Jumlah 29 25 2,2 Cukup
baik Rata-rata 2,4 2
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup baik
1 = Kurang baik
Dari lembar observer di atas diketahui bahwa aktivitas
peserta didik dalam penggunaan media pembelajaran maket pada
siklus I termasuk kriteria cukup baik.
9) Refleksi
Refleksi dimaksud untuk memgetahui apa yang sudah
dilaksanakan,dan yang belum terlaksana,apa yang sudah
dihasilkan,apa yang harus dilaksanakan selanjutnya.
Kelemahan siklus I pada aktivitas guru dalam pembelajaran
yaitu:
a) Pendidik menjelaskan dan menampilkan salah satu media
pembelajaran maket sesuai dengan materi pelajaran IPS kurang
menguasai materi pelajaran dan terpaku pada buku paket.
Page 64
51
b) Pendidik membagi peserta didik dalam beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri dari 3 atau 4 orang. Pendidik kurang adil dalam
membagikan tiap kelompok, sehingga terjadi kericuhan.
c) Pendidik memberikan tugas pada masing-masing kelompok
untuk membuat rancangan media pembelajaran maket yang
dibuat. Peserta didik dalam pembuatan maket kurang terampil
karena kurangnya pengawasan dan bimbingan dari pendidik.
d) Kesiapan perlengkapan media pembelajaran maket. Media
pembelajaran maket pada siklus I kurang lengkap.
Untuk merefleksi kelemahan pada siklus I yaitu guru diharuskan
menguasai materi pembelajaran sehingga dapat mengatur kondisi
pembelajaran. Selain itu, diharapkan guru mengawasi dan
membimbing dalam diskusi kelompok ketika membuat maket berupa
alat transportasi.
Setelah diberikan perlakuan tindakan kelas menggunakan
media pembelajaran maket pada siklus I, maka hasil belajar IPS
disajikan pada tabel di bawah ini :
Page 65
52
Tabel 9
Hasil Belajar IPS Pos Tes (Siklus I)
No.
Kode
Peserta Didik
Nilai
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 AS 80,0 √
2 AW 70,0 √
3 H 70,0 √
4 LL 70,0 √
5 LN 70,0 √
6 MB 40,0 √
7 MS 80,0 √
8 RB 50,0 √
9 RD 50,0 √
10 RK 90,0 √
11 SFL 90,0 √
12 SFL 60,0 √
13 SS 70,0 √
14 SB 70,0 √
15 SLM 90,0 √
16 SMI 50,0 √
17 SRY 60,0 √
18 TK 70,0 √
Jumlah 1230,0 14 4
Rata-rata 68,3 77,8 22,2
Ketuntasan 77,7 % Belum tercapai
1) nilai rata-rata :
2) Ketuntasan
TB =
x 100%
77,8 %
Page 66
53
Ketuntasan hasil belajar IPS yang distandarkan oleh sekolah
yaitu 60. Berdasarkan tabel 9 di atas diketahui bahwa 14 orang
peserta didik (77,8 %) mendapat nilai di atas KKM, sedangkan 4
orang peserta didik (22,2%)mendapat nilai di bawah KKM. Rata-
rata hasil belajar IPS pada siklus I masih belum tercapai, sehingga
penelitian dilanjutkan padatindakan siklus II untuk meningkatkan
hasil belajar IPS peserta didik dengan memperhatikan kelemahan
pada siklus I.
c. Deskripsi Data Siklus II
Proses pembelajaran melalui 4 (empat) tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Siklus II merupakan kelanjutan
dari siklus I karena tidak mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
1) Perencanaan
a) Peneliti menelaan kurikulum untuk mengetahui standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator dari materi
pelajaran yang akan dijadikan penelitian dalam PTK.
b) Membuat RPP yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar yaitu menggunakan media pembelajaran maket.
c) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator.
d) Menyiapkan sumber belajar dan media dan alat-alat yang
digunakan dalam pembelajaran.
e) Menyusun instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data
yang terdiri dari tes dan non tes.
Page 67
54
2) Pelaksanaan tindakan
a) Guru mengucapkan salam saat memasuki ruangan kelas
b) Guru mengajak peserta didik berdo,a sebelum memulai
pembelajaran
c) Guru membuka pelajaran dengan memotivasi peserta didik
d) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kognitif peserta
didik sebelum menerima pelajaran, guru memberikan tes
kemampuan awal (pre tes).
e) Guru mengadakan kegiatan pembelajaran dengan meggunakan
media pembelajaran maket.Tahap pelaksanaan.
(1) Tahap 1 : Melakukan orientasi masalah kepada peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,menguraikan
kebutuhan logistik (alat dan bahan) apa yang diperlukan bagi
pemecahan masalah kepada peserta didik dan memotivasi
peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah,yang dipilih oleh guru. Membuat peserta didik
mencari informasi baru dari berbagai sumber dan pengalaman
yang ada, guru juga membagi peserta didik dalam kelompok
belajar dan tiap kelompok terdiri dari 4-5-6 orang,yang
dibentuk berdasarkan tempat duduk yang berdekatan.
(2) Tahap 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Guru membantu peserta didik,mendefinisikan tugas-tugas
dalam belajar memecahkan masalah. Guru juga membantu
Page 68
55
kerja masing-masing kelompok dengan membagikan LKPD
(lembar kerja peserta didik) guru mengarahkan peserta didik
membaca buku referensi yang ada untuk menganalisis data
yang berguna untuk dillakukan sebagai dasar jawaban.
(3) Tahap 3 : memandu kelompok investigasi
Guru memotivasi peserta didik untuk membuat hipotesis,
mengumpulkan informasi, data yang relevan dengan tugas
pemecahan masalah, melakukan eksperimen untuk
mendapatkan informasi dan pecahan masalah.
(4) Tahap 4: mengembangkan dan mempresentasikan karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan laporan yang relevan.
(5) Tahap 5 : Refleksi dan penilaian
Guru memandu peserta didik untuk melakukan refleksi,
memahami kekuatan dan kelemahan laporan mereka,
manganalisis dan menilai proses-proses dan hasil akhir dari
investagasi masalah.
3) Observasi (pengamatan)
Peneliti dan observer mencatat semua data dan informasi mengenai
aktivitas belajar peserta didik yang terlihat secara langsung selama
kegiatan pembelajaran meliputi keaktifan,perhatian, dan konsentarsi
peserta didik selama dalam kegiatan pembelajaran.Dari lembar observer
/ pengamat diperoleh data sebagai berikut:
Page 69
56
Tabel 10 Data Observasi Aktivitas Guru
dalam Kegiatan Pembelajaran (Siklus II)
No. Aspek Pengamatan P-1 P-2 R Kategori
Aktivitas Guru
1. Pendidik mengucap salam,
meminta peserta didik
memimpin doa, mengecek
kehadiran peserta didik.
3 3 3 Baik
2. Untuk mengembangkan
apersepsi dan memotivasi
peserta didik, guru
mengkondisikan kelas dan
memeriksa kerapian serta
kehadiran peserta didik.
3 3 3 Baik
3. Pendidik menyampaikan
tujuan, informasi mengenai
materi pembelajaran.
3 3 3 Baik
4. Pendidik menjelaskan dan
menampilkan salah satu media
pembelajaran maket sesuai
dengan materi pelajaran IPS.
4 3 3,5 Baik
5. Pendidik membagi peserta
didik dalam beberapa
kelompok, tiap kelompok
terdiri dari 3 atau 4 orang.
4 3 3,5 Baik
6. Pendidik memberikan tugas
pada masing-masing kelompok
untuk membuat rancangan
media pembelajaran maket
yang dibuat.
3 3 3 Baik
7. Kesiapan perlengkapan media
pembelajaran maket.
4 3 3,5 Baik
8. Membimbing atau memantau
kelompok belajar peserta didik.
3 3 3 Baik
9. Pendidik meminta salah satu
peserta didik membacakan hasil
masing-masing kelompoknya.
4 3 3,5 Baik
Page 70
57
Lanjutan Tabel 10
No. Aspek Pengamatan P-1 P-2 R Kategori
10. Pendidik bertanya jawab
tentang materi yang sudah
dipelajari dan
menyimpulkannya bersama
peserta didik.
3 3 3 Baik
11. Memberikan tanggapan baik
berupa pujian dan memotivasi
peserta didik agar rajin belajar.
3 3 3 Baik
12. Menutup pelajaran dengan
mengucap salam.
3 3 3 Baik
Jumlah 40 36 3,1
5
Baik
Rata-rata 3,3 3
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup baik
1 = Kurang baik
Dari lembar observer di atas diketahui bahwa aktivitas guru dalam
penggunaan media pembelajaran maket pada siklus II termasuk kriteria
baik. Kelemahan siklus I pada aktivitas guru dalam pembelajaran telah
diperbaiki pada siklus II sehingga rata-rata aktivitas guru meningkat.
Tabel 11
Data Observasi Aktivitas Peserta Didik
dalam Kegiatan Pembelajaran (Siklus II)
No. Aspek Pengamatan P-1 P-2 R Kategori
Aktivitas Peserta Didik
1. Peserta didik mengucapkan
salam dan maju ke depan kelas
memimpin doa.
3 3 3 Baik
2. Peserta didik menjawab
pertanyaan pendidik tentang
alat transportasi dan contoh
perkembangan teknologi
transportasi.
3 3 3 Baik
Page 71
58
Lanjutan tabel 11
No. Aspek Pengamatan P-1 P-2 R Kategori
3. Peserta didik memperhatikan/
mendengarkan penjelasan dari
guru dan merespon Tanya jawab
dalam pembelajaran.
3 3 3 Baik
4. Bagaimana interaksi antara peserta
didik dan guru.
3 3 3 Baik
5. Peserta didik membentuk
kelompok untuk membuat salah
satu contoh media pembelajaran
maket.
3 4 3,5 Baik
6. Peserta didik melakukan diskusi
tentang hasil karya yang dibuat
setiap kelompok.
3 4 3,5 Baik
7. Peserta didik aktif dalam aktivitas
belajar.
3 4 3,5 Baik
8. Peserta didik mempresentasikan
hasil maket dan menjelaskan
kegunaannnya
3 3 3 Baik
9. Peserta didik kembali ketempat
duduknya masing-masing.
3 3 3 Baik
10. Mengikuti pelajaran dengan
tenang sampai proses belajar
berakhir.
3 3 3 Baik
11. Peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran.
3 3 3 Baik
12. Peserta didik menjawab ucapan
salam pendidik.
3 3 3 Baik
Jumlah 36 39 3,1 Baik
Rata-rata 3 3,2
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup baik
1 = Kurang baik
Dari lembar observer di atas diketahui bahwa aktivitas peserta didik dalam
penggunaan media pembelajaran maket pada siklus II termasuk kriteria baik.
Kelemahan siklus I pada aktivitas peserta didik dalam pembelajaran telah diperbaiki
dalam siklus II sehingga rata-rata aktivitas peserta didik meningkat lebih baik.
Page 72
59
4) Refleksi
Refleksi dimaksud untuk memgetahui apa yang sudah
dilaksanakan, dan yang belum terlaksana, apa yang sudah dihasilkan,
apa yang harus dilaksanakan selanjutnya.
Kelemahan pada siklus I sudah diperbaiki di siklus II sehingga
aktivitas peserta didik lebih aktif setelah menggunakan media
pembelajaran maket.
Setelah diberikan perlakuan tindakan kelas menggunakan
media pembelajaran maket pada siklus II, maka hasil belajar IPS
disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 12
Hasil Belajar IPS Pos Tes (Siklus I)
No.
Kode
Peserta Didik
Nilai
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 AS 100,0 √
2 AW 100,0 √
3 H 90,0 √
4 LL 100,0 √
5 LN 90,0 √
6 MB 80,0 √
7 MS 100,0 √
8 RB 90,0 √
9 RD 80,0 √
10 RK 100,0 √
11 SFL 100,0 √
12 SFL 90,0 √
Page 73
60
Lanjutan Tabel 12
No.
Kode
Peserta Didik
Nilai
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
13 SS 90,0 √
14 SB 90,0 √
15 SLM 100,0 √
16 SMI 90,0 √
17 SRY 80,0 √
18 TK 90,0 √
Jumlah 1660,0 18
Rata-rata 92,2 100
Ketuntasan 100 % Tercapai
1) nilai rata-rata :
2) Ketuntasan
TB =
x 100%
100 %
Ketuntasan hasil belajar IPS yang distandarkan oleh sekolah yaitu 60.
Berdasarkan tabel 12 di atas diketahui bahwa 18orang peserta didik (100
%) mendapat nilai di atas KKM.. Rata-rata hasil belajar IPS pada siklus II
masih tercapai, sehingga penelitian tidak dilanjutkan pada tindakan
siklus berikutnya karena sudah berhasil meningkatkan hasil belajar
IPS dalam penggunaan media pembelajaran maket.
Page 74
61
Rata-rata peningkatan proses pembelajaran dapat digambarkan pada grafik
sebagai berikut :
Grafik 1. Peningkatan Hasil Belajar IPS Per Siklus
Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa rata-rata pra tindakan 51,1
meningkat di siklus I 68,3 dan meningkat pada siklus II 92,2 yang menyatakan
penelitian berhasil. Sedangkan ketuntasan pra tindakan 38,9 % meningkat di
siklus I 77,8 % dan meningkat lagi di siklus II 100 % yang menyatakan
memenuhi KKM.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil analisis maka pembahasan penelitian sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar IPS peserta didik lebih aktif dengan menggunakan media
pembelajaran maket di kelas IV SDN 6 Pahandut Palangka Raya tahun
pelajaran 2014/2015.Hal ini dapat dilihat dari penilaian observasi oleh
pengamat yaitu pada siklus I aktivitas guru termasuk kriteria cukup
baikmeningkat pada siklus II menjadi kriteria baik.Penggunaan media
51.1% 38.9%
68.3% 77.8%
92.2% 100.0%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
Rata-rata Peningkatan HasilBelajar Bahasa Indonesia
Ketuntasan
Pre Tes
Siklus I
Siklus II
Page 75
62
pembelajaran maket membuat aktivitas guru dalam pembelajaran lebih
menarik, aktif, dan menyenangkan. Sedangkan aktivitas peserta didik pada
siklus I termasuk kriteria cukup baik dan meningkat di siklus II menjadi
kriteria baik. Peserta didik lebih bersemangat saat mengikuti proses
pembelajaran menggunakan media maket.
2. Ada peningkatan hasil belajar IPS peserta didik setelah menggunakan
media pembelajaran MAKET di kelas IV SDN 6 Pahandut Palangkaraya
tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dari pencapaian rata-rata
hasil belajar IPS pada pra tindakan / pre tes dengan nilai rata-rata 51,1
termasuk kriteria belum tercapai, disiklus I dengan nilai rata-rata 68,3
termasuk kriteria belum tercapai tercapai, sedangkan pada siklus II dengan
nilai rata-rata 92,2 termasuk kriteria tuntas.
Page 76
63
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil analisis pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut :
3. Aktivitas belajar IPS peserta didik lebih aktif dengan menggunakan media
pembelajaran maket di kelas IV SDN 6 Pahandut Palangka Raya tahun
pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari penilaian observasi oleh
pengamat pada siklus I aktivitas guru termasuk kriteria cukup baik
meningkat pada siklus II menjadi kriteria baik. Sedangkan aktivitas peserta
didik pada siklus I termasuk kriteria cukup baik dan meningkat di siklus II
menjadi kriteria baik.
4. Ada peningkatan hasil belajar IPS peserta didik setelah menggunakan
media pembelajaran MAKET di kelas IV SDN 6 Pahandut Palangkaraya
tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dari rata-rata pada pra
tindakan / pre tes dengan nilai rata-rata 51,1, siklus I 68,3, dan siklus II
92,2.
64
Page 77
64
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diberikan saran sebagai
berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan merekomendasikan guru untuk
menggunakan media pembelajaran Maket dalam pembelajaran IPS.
2. Bagi Guru, diharapkan menggunakan media pembelajaran maket dalam
pembelajaran IPS agar suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan meneliti lebih dalam tentang
penggunaan media pembelajaran maket dalam pembelajaran IPS.
Page 78
65
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching.
Ciputat : Quantum. Teaching
Arikunto, Suharsimi ddk, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Bumi Aksara
Andi Prastowo, 2010. Bahan Ajar Inovatif. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Ari Krisnawati, 2013. Penggunaan Model Maket dengan Media Tiga Dimensi
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Di Sekolah Dasar. Skripsi Universitas
Negeri Surabaya.
Hasbullah, 2006, DasarDasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010
Kotib, 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi dengan Menggunakan
Media video pembelajaran pada Sma Muhammadiyah 1palangkaraya tahun
pelajaran 2013/2014. Skripsi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Kusnandar, 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru Edisi Revisi, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Mundir. 2013. Statistik Pendidikan. Yogjakarta : Pustaka Belajar.
Muhammad Riyadi, 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Alam Sekitar pada MISMUSLIMAT NU
Palangkaraya Tahun Pelajaran 2014/2015
Nasehudin ddk, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung : Cv Pustaka Setia.
Retno Heny Pujiati, dkk 2008. Materi Pembelajaran IPS tentang Perkembangan
Teknologi : Buku Cerdas Pengetahuan Sosial
Sardiman.2006. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeda
66
Page 79
66
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung : Alfabeta
Sudjana, Nana & Rivai, Andi Prastowo. 2010. Media Pengajaran.
Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sumaatmaja. 2006. Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta:Depdiknas.
Sumadi Suryabrata. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Syah, Muhibbin, 2001, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,
Bandung: Rosdakarya
Suharsimi Arikunto ddk, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Bumi Aksara
Tim Penyusun, 2014. Buku Pedoman Penulisan Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Tutik, 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Dengan
Menggunakan Media Objek Nyata Di Kelas IV SDN 2 Rabambang Tahun
Pelajaran 2013/2014.Skripsi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
Wina Sanjaya, 2012. Media Komunikasi Pembelajaran.
Page 82
69
Nama : …………………………….
Hari/Tgl : …………………………….
Kelas : …………………….............
Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban a, b, c atau d yang kamu
anggap jawaban paling tepat !
1. Manfaat alat transportasi adalah …
a. Mempersingkat waktu perjalanan
b. Memperpendek jarak hubungan
c. Mempermudah komunikasi
d. Memperpendek jarak dan waktu perjalanan
2. Alat transportasi laut untuk penyeberangan antarpulau adalah ….
a. kapal motor c. kapal feri
b. kapal layar d. kapal keruk
3. Kendaraan darat yang mengangkut barang-barang dalam peti kemas menuju
pelabuhan adalah ...
a. feri c. kereta api
b. kontainer d. truk tangki
4. Alat transportasi di masa sekarang dibagi menjadi beberapa jenis, kecuali
transportasi…
a. udara c. darat
b. sungai d. laut
5. Berikut ini adalah alat transportasi yang ada di darat, kecuali …
a. kereta api c. sepeda motor
b. kapal d. mobil
6. Berikut ini yang termasuk alat transportasi air adalah …
a. sepeda c. rakit
b. balon udara d. Truk
7. Pesawat terbang termasuk alat transportasi udara yang menggunakan ...
a. teknologi sederhana c. teknologi modern
b. perakitan khusus d. bahan ringan
Page 83
70
8. Delman termasuk alat transportasi …
a. modern c. sederhana
b. tradisional d. rakyat
9. Mobil termasuk alat transportasi ...
a. mewah c. sederhana
b. modern d. tradisional
10. Kelebihan alat transportasi modern adalah …
a. cepat c. lambat
b. mewah d. menarik
Kunci jawaban:
1. a
2. c
3. b
4. b
5. b
6. c
7. c
8. b
9. b
10. a
Page 87
74
Nama : …………………………….
Hari/Tgl : …………………………….
Kelas : …………………….............
Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban a, b, c atau d yang kamu
anggap jawaban paling tepat !
11. Manfaat alat transportasi adalah …
e. Mempersingkat waktu perjalanan
f. Memperpendek jarak hubungan
g. Mempermudah komunikasi
h. Memperpendek jarak dan waktu perjalanan
12. Alat transportasi laut untuk penyeberangan antarpulau adalah ….
c. kapal motor c. kapal feri
d. kapal layar d. kapal keruk
13. Kendaraan darat yang mengangkut barang-barang dalam peti kemas menuju
pelabuhan adalah ...
c. feri c. kereta api
d. kontainer d. truk tangki
14. Alat transportasi di masa sekarang dibagi menjadi beberapa jenis, kecuali
transportasi…
c. udara c. darat
d. sungai d. laut
15. Berikut ini adalah alat transportasi yang ada di darat, kecuali …
c. kereta api c. sepeda motor
d. kapal d. mobil
16. Berikut ini yang termasuk alat transportasi air adalah …
c. sepeda c. rakit
d. balon udara d. Truk
17. Pesawat terbang termasuk alat transportasi udara yang menggunakan ...
c. teknologi sederhana c. teknologi modern
d. perakitan khusus d. bahan ringan
Page 88
75
18. Delman termasuk alat transportasi …
c. modern c. sederhana
d. tradisional d. rakyat
19. Mobil termasuk alat transportasi ...
c. mewah c. sederhana
d. modern d. tradisional
20. Kelebihan alat transportasi modern adalah …
c. cepat c. lambat
d. mewah d. menarik
Kunci jawaban:
11. a
12. c
13. b
14. b
15. b
16. c
17. c
18. b
19. b
20. a