UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA BACA’AN IZHAR HALQI DALAM PELAJARAN AL QUR’AN HADITS DENGAN METODE DEMONTRASI DAN DRIL PADA KELAS IV SEMESTER 1 MI AL IMAN BANARAN SEKARAN GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah Jurusaan PG MI Disusun oleh: SITI KARTINI 093911292 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
77
Embed
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA
BACA’AN IZHAR HALQI DALAM PELAJARAN AL QUR’AN
HADITS DENGAN METODE DEMONTRASI DAN DRIL
PADA KELAS IV SEMESTER 1 MI AL IMAN BANARAN
SEKARAN GUNUNGPATI SEMARANG
TAHUN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Tarbiyah Jurusaan PG MI
Disusun oleh:
SITI KARTINI
093911292
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S.1)
BAGI GURU MI DAN PAI PADA SEKOLAH MELALUI
DUAL MODE SYSTEM
Jalan Raya Ngaliyan Semarang 50154 Telp.7601295
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 4 (empat) eksemplar Semarang, September 2011
Hal : Naskah Skripsi
a.n Saudari Siti Kartini
Kepada,
Yth. Bapak Dekan
Fakultas Tarbiyah
IAIN Wali Songo Semarang
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
saya kirimkan Naskah Skripsi saudari :
Nama : Siti Kartini
NIM : 093911292
Jurusan : Pendidikan Guru MI ( PGMI )
Judul : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ketrampilan
Membaca Bacaan Izhar Kholqi dalam Pelajaran Al-
Qur'an dan Hadits Dengan Metode Demonstrasi dan
Drill Pada Kelas IV Semester 1 MI Al-Iman Banaran
Sekaran Gunungpati Semarang 2010/2011
Setelah selesai proses bimbinganya, selanjutnya saya mohon skripsi saudara
tersebut dapat dimunaqoahkan. Atas perhatiannya diucapkan teriama kasih
Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Pembimbing
Nasirudin, M.Ag.
NIP 196910121996031002
iii
iv
ABSTRAK
Siti Kartini, NIM. 09311292, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Membaca
Bacaan Izhar Halqi Dalam Pelajaran Qur‟an Hadits Dengan Metode Demontrasi
danDriil Pada kelas IV Semester I MI Al Iman Banaran Sekaran Gunungpati
Tahun 2010/2011. Skripsi Program DMS Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang, Tahun 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk, 1) Menerapkan pembelajaran Qur‟an Hadist
dengan metode Demontrasi dan Drill yang dapat memberi keterampilan dalam
membaca bacaan izhar halqi dalam proses pembelajaran; 2) Meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV MI Al Iman Banaran. Subyek penelitian ini adalah Siswa
kelas IV, dengan jumlah siswa Sebayak 28 Orang.
Penelitian ini Menggunakan desain penelitian tindakan kelas Classroom
Action Research yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus mencakup tiga kegiatan
yaitu; 1) Perencanaan (Planing) yang meliputi identifikasi masalah, merumuskan
masalah dan analisis penyebabnya; 2) Pelaksanaan Tindakan (acting) yaitu
menerapkan demontrasi dan drill dalam Pembelajaran Qur‟an Hadits Pada pokok
Bahasan Bacaan Izhar halqi; 3) Pengamatan (observing) terhadap pelaksanaan
tindakan dalam Proses Pembelajaran dan pengumpulan data untuk mengetahui
keberhasilan dari tindakan yang telah direncanakan; 4) Refleksi refleksi zaitu
pembahasan tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas/dalam
proses pembelajaran, dan guru untuk menentukan tindak lanjut dari suatu tindakan
data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode demontrasi
dan drill.
Data hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat.
Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara sebelum
tindakan hanya mencapai 57, sedang sedangkan setelah tindakan nilai rata-rata
siswa pada tes I pada akhir siklus II mencapai 6,5 dan tes kedua pada akhir siklus
III mencapai 71,3. Peningkatan hasil belajar siswa dikuti pula dengan
meningkatnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dimana
sebelum tindakan prosentase keaktifan siswa secara klasikal kemudian
setelah dilakukan tindakan berturut-turut siklus I,siklus II dan
siklus III. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan demontrasi dan driil dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Al Iman Banaran pada pelajaran Al-Qu‟an
Hadits pada pokok bahasan bacaan izhar Halqi, serta dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam proses belajar membaca Al Qur‟an. Saran yang diajukan adalah membaca
Al Qur‟an dengan metode demontrasi dan driil perlu dikembangkan materi lain yang ses
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa,peneliti guru dan tenaga pendidik untuk menerapkan dan
mengembangkan pembelajaran ketrampilan dalam proses pembelajaran.
v
DEKLARASI
Dengan ini penu kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini
tidak berisi materi yang pernah ditulis oang lain atau di terbitkan. Demikian pula skripsi
ini tidak berisi satupun pemikiran orang lain, kecuali informasi zang terdapat dalam
refrensi yang di jadikan barang rujukan.
Semarang September 20011
Deklarator
Siti Kartini
NIM:093911292
vi
MOTTO
,
“Sesungguhnya Bersama Kesulitan ada Kemudahan, maka Apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras untuk urusan yang
lain dan pada Tuhanmu maka berharaplah1” (Al Qur‟an S. Al Insyiroh 6-8)
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
kedua orang tuaku, suamiku dan anak-anak ku tercinta
1 Depag RI, Al-Qur’an Dan terjemahnya, 2005, hlm596
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur berkat rahmat Allah Swt,Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada
rasulullah SAW yang senantiasa menjadi tauladan bagi umatnya.
Skripsi ini penulis susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar srjana
dalam ilmu tarbiyah di Institut Agama Islam Negeri IAIN Walisongo Semarang.
Selama menyusun skripsi tidak merasa ada hal yang mudah namun
akhirnya selesai berkat bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penlis menyampaikan banyak terimakasih kepada yang
terhormat:
1. DR. Sujai, S.Ag., M.Ag, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongoso
Semarang
2. H. Nasirudin, S.Ag., M.Ag., selaku pembibing dalam penulisan skripsi ini
3. Sri Mariyatun, S.Pd.I selaku kepala madrasah Al Iman Banaran yang telah
membantu dan mengarahkan serta memberi saran selama penelitan.
4. Ahmad Ajir S.Pd.I dan Ali Murtasidin Sebagi Guru kelas IV yang telah
berpartisipasi dan sekaligus segai mitra kerja / kolabolator dalam penelitian
ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulis dalam menyusun skripsi ini
Penulis telah berusaha menyusun skipsi ini dengan segala kemampuan
yang ada dan berusaha dengan sepenuh hati dan sebaik-baiknya, namun penulis
menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
perbaikan selanjutnya.
Semarang, September 2011
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
NOTA PEMBIMBING ................................................................................. i
ABSTRAKSI ................................................................................................ ii
DEKLARASI ............................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
TRANSLITERASI........................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Penegasan Istilah .................................................................. 3
C. Rumusan Masalah .................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
E. Kajian Pustaka ...................................................................... 5
F. Metode Penelitian ................................................................. 6
G. Sistematika Pembahasan Skripsi ........................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Tentang Pembelajaran Qur‟an Hadits ..................... 12
B. Ketrampilan Membaca .......................................................... 25
C. Penerapan Metode Demonstransi dan Drill ........................... 28
D. Pengajuan Hipotesis .............................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting dan Subyek Penelitian ............................................... 33
B. Desain Penelitian .................................................................. 33
C. Instrumen Penelitian ............................................................. 40
D. Data dan Pengambilan Data .................................................. 41
ix
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas ...................................... 43
B. Pembahasan ........................................................................... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................ 63
B. Saran – saran ......................................................................... 63
C. Penutup.................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Al Qur‟an Hadits merupakan pembelajaran yang
mempunyai hubungan sangat luas terkait dengan pembelajaran lainnya,
sehingga pembelajaran Qur‟an Hadits sangat berperan peting dalam proses
pendidikan dan juga dalam perkembangan teknologi karena pelajaran ini
sebagai pedoman seluruh Umat manusia.
Dalam undang-undang standar nasional pendidikan (UUSPN) Bab I
pasal l ayat 1 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2
Salah satu mata pelajaran yang dapat mengembangkan kekuatan spiritual
keagamaan, kepribadian, adalah Al-Qur‟an hadits yang merupakan pelajaran
PM di Madrasah lbtidaiyah (MI).
Sejak diterbitkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri
tahun 1975-1989 (UUSPN) dan pelaksanaan PP No. 28 dan 29 tahun 1990
tentang pendidikan dasar dan menengah, yang isinya membahas tentang porsi
pendidikan agama Islam pada tingkat madrasah (MI, MTs, MA), sebanyak
30%, pengetahuan umum 70%. Pendidikan agama di tingkat madrasah terdiri
dari pelajaran Qur‟an Hadits, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan
Islam, dan Bahasa Arab3. Disamping itu, pendidikan agama Islam merupakan
kurikulum yang wajib diikuti pada jenjang pendidikan, sebagaimana tertuang
dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 374. Dewasa ini
2 Dirjen Pendidikan Depag, RI, Undang Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. (Jakarta: Depag, RI, 2006), hlm. 5. 3 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, (Jakarta:
Kencana, 2004), hlm. 57. 4 Dirjen Pendidikan Depag. RT, op cit, hlm.19
1
2
pelajaran Qur‟an Hadits di madrasah dikembangkan sesuai dengan Kurikulum
Berbasis Kompetisi (KBK) tahun 2004, kemudian disempurnakan dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 dimana peserta
didik diharapkan mampu menguasai standar kompetisi dasar yang telah di
Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan
otot otot yang lazimnya dalam kegiatan jasmani seperti menulis,
membaca, olahraga, meskipun bersufat motorik, namun ketrampilan itu
memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
Dengan demikian siswa memerlukan gerak motorik dengan koordinasi dan
kesadaran kesadaran yang rendah dianggap kurang atau tidak trampil.47
Dalam hal ini juga dalam membaca al - Qur'an diperlukan gerak motorik ,
yaitu menguasai ketrampilan – ketrampilan dalam hal gerak mulut dan
lidah, pengaturan pernafasan dan suara. Menurut Reber (1988) yang
dikutip oleh Syah, ketrampilan adalah kemampuan melakukan pola – pola
tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai
dengan keadaan untuk mancapai hasil tertentu. Ketrampilan bukan hanya
meliputi melainkan juga pengejwantahan fungsi mental yang bersifat
kognitif. Konotasinya pun luas sehingga samapai pada mempengaruhi atau
mendayagunakan orang lain. Artinya orang yang mampu mendayagunakan
orang lain secara tepat juga dianggap sebagai orang yang trampil.
1. Hakekat Membaca
Membca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua
anak karena melalui membaca anak dapat belajar banyak tentang
berbagai bidang studi. Oleh karena itu membaca merupakan
ketarmpilan yang harus diajarkan sejak kecil.
Meskipun tujuan akhir membaca untuk memahami isi
bacaan, ternyata belum sepenuhnya tercapai oleh anak – anak.
Terutama pada awal membaca.48
Kemampuan membaca tidak
hanya memungkinkan seseorang meningkatkan kerja dan
47 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta, PT Rineka Cipta,
1998), hlm 199
28
penguasaan berbagai bidang akademik, tetapi juga memungkinkan
berpartisipasi dalam kehidupan sosial – budaya dan lain
sebagainya. Tahap ketrampilan membaca lancar umumnya terjadi
pada saat anak – anak duduk dikelas dua, atau kelas tiga. Untuk
menguasai ketrampilan membaca cepat diperlukan pemahaman
tentang hubungan simbol – simbol bunyi.
2. Jenis – Jenis Membaca
a. Membaca lisan
Menurut Hagrove dan Poteet, sebagaiman yang dikutip oleh
Mulyono Abdurrahman ada 13 jenis perilaku yang
mengidentifikasi anak berkesulitan membaca lisan, perilaku
itu antara lain :
1. Menunjuk tiap kata yang sedang dibaca.
2. Menelusuri tiap baris yang sedang dibaca dari kanan ke
kiri.
3. Menelusuri tiap baris bacaan kebawah dengan jari.
4. Menggerakkan kepala bukan mata yang bergerak.
5. Menempatkan buku dengan cara yang aneh.
6. Menempatkan buku terlalu dekat dengan mata.
7. Sering melihat dengan gambar, jika ada.
8. Mulutnya komat – kamit saat membaca.
9. Membaca kata demi kata.
10. Membaca terlalu cepat.
11. Membaca tanpa ekspresi.
12. Melakuakn analisis tetapi tidak mensintesiskan.
13. Ada nada suara yang aneh atau tegang yang
menandakan keputus asaan.49
Untuk mengetahui berbagai jenis – jenis kekeliruan membaca lisan
pada murid perlu dibuat daftar cek untuk dapat melakukan korektif
terhadap kesulitan – kesulitan belajar membaca lisan pada anak –
anak.
b. Membaca Pemahaman
48 Ibid, hlm 209
29
Hargrove dan Poteet dalam Mulzono Abdurrahman mengembangkan
kerangka kerja lain tentang bermacam – macam ketrampilan membaca
pemahaman sebagai suatu kontinum dari taraf faktual, taraf interpretative,
hingga taraf aplikatif. Untuk taraf faktual anak harus mengidentifikasi dengan
engingat data atau informasi yang ada dalam bacaan, untuk taraf interpretative
anak harus melakukan analisis, rekontruksi, atau pengujian, bila samapi taraf
apliaktif anak harus mengaplikasikan data pada situasi baru.50
C. Penerapan Metode Demonstarsi dan Drill
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Yang dimaksud dengan demonstrasi adalah metode mengajar
dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau
untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan
tertentu kepada siswa, metode ini dilakukan oleh guru terlebih dahulu baru
diikuti oleh siswa51
. Pendapat lain demonstrasi berarti pertunjukan atau
peragaan dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
dilakukan dengan peragaan sesuatu proses yang berkenaan dengan
materipembelajaran52
Menurut Dirjen Depag dalam metodologi
pembelajaran Agama Islam metode demonstrasi suatu bentuk metode
mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
2. Metoe Drill (Latihan)
Metode Drill atau latihan digunakan untuk memperoleh sesuatu
ketrampilan dari apa yang telah dipelajari. Dalam pembelajaran verbal dan
pembelajaran ketrampilan, meningkatkan kemampuan hasil belajar dapat
dicapai melalui praktek dan latihan. Biasanya berlangsung dengan cara
mengulang – ulang suatu hal sehingga terbentuk kemampuan yang
diharapkan.bentuk belajar ketrampilan memerlukan bentuk – bentuk
49 Ibid, hlm 213 50 Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta Ciputat Press, 2002),
hlm 190 51 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran (Baanung, CV Wacana Prima, 2008) cet 2, hlm 101 52 Ibid, hlm 104
30
kecakapan yang dapat dipertunjukkan dalam situasi dan kondisi yang
sebenarnya.53
Menurut Zuharini mendefinisikan metode adalah "suatu metode
dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan
pelajaran yang sudah diajarkan".54
Menurut Roestiyah NK, metode Drill
adalah suatu teknik yang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar
dimana melaksanakan latihan – latihan agar memiliki ketrampilan atau
ketangkasan lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.55
Sedag Zakiyah
Darojat, dkk berpendapat pengggunaan istilah latihan sering disamakan
dengan ulangan padahal maksudnya berbeda. Latihan dimaksudkan agar
pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik yang
dikuasai sepenuhnya. Sedang ulangan adalah hanya sekedar untuk
mengukur sudah sejauh manaia menyerap pelajaran tersebut.56
Dari uraian
diatas disini penulis berpendapat bahwa untuk bahan pembelajaran
membaca al - Qur'an dengan baik dalam hal ini juga diperlukan belajar
motorik, yaitu menguasai ketrampilan – ketrampilan dalam hal ini gerakan
mulut dan lidah, pengaturan pernafasan dan suara, maka metode yang
relevan untuk bahan – bahan tersebut adalah metode Demonstrasi dan
Drill. Metode ini dipilih penulis karena dalam pembelajaran al - Qur'an
menggunakan peragaan ucapan bacaan untuk memperjelas suatu
pengertian atau memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu bacaan
dengan menggunakan latihan secara terus menerus (Drill) sampai anak
asiswa memiliki katangkasn atau ketrampilan membaca bacaan idzhar
khalqi. Disamping memperagakan ucapan yang keluar dari mulutnya, juga
dapat memberi peran aktif pada siswa dalam proses pembelajaran itu
sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru
pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.
53 Zainuri , Metode Khusus Pendidikan Agama,( Suraaabaza, Usaha Nasional ,), cet8 hlm106 54 Roestiyaaah NK,Setrategi belajar mengajar(Jajkaaarta ,(9Reneka cita,1991)cet kkke 4 hlm125 55 Zakiyah Darojat
31
Menurut pandanagn penulis dalam dunia pendidikan,
pendidikan aktif dengan menggunakan Metode demonstrasi dan Drill
merupakan salah satu pendekatan atau startegi pembelajaran yang telah di
gunakan dengan istilah dengan belajar active learning. yaitu suatu proses
kegiatan belajar mengajar yang obyek didiknya terlibat secara intlektual
dan emosional sehingga siswa betul betul berperan dan berpartisipasi aktif
dalam melakukan pembelajaran.Siswa di tuntut untuk aktif dan
berpartisipasi secara obtimal mungkin sehingga dia mampu mengubah
tingkah lakunya sacara lebih efektif dan efesien57
.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Uzer Usman yang
mengatakan bahwa active learning dapat diartikan sebagai sistem
proses belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara
fisik, mental, intelektual, dan emosional untuk memperoleh hasil
belajar yang berupa perpaduan antara aspek pengetahuan
(kognitif), sikap (efektif), dan ketrampilan (psikomotor). Untuk
mengetahui indikator terwujudnya pembelajaran aktif dalam proses
belajar mengajar dapat dilihat dari lima segi, yaitu :
a. Dari sudut siswa, dapat dilihat dari :
1. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan, dan
permasalahannya.
2. Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses dan
kelanjutan belajar.
3. Penampilan kreatifitas belajar dalam menyelesaikan tugas
pembelajaran sampai mencapai keberhasilannya.
56 Nana Sujana,Caara beelajar Siswa Akti Dalam Proses Belajar maengajar (bandung, Sinar Agensindo)Cet,3 hlm20-21 57 Ibid, hlm,25
32
4. Kebebasan atau keleluasaan mengerjakan hal tersebut
diatas tanpa tekanan guru atau orang lain/kemandirian
belajar.
b. Dilihat dari sudut guru, tampak :
1. Adanya usaha mendorong/memotivasi, membina gairah
belajar dan partisipasi siswa secara aktif.
2. Peran guru tidak mendominasi proses belajar siswa.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
menurut cara dan keadaan masing – masing.
4. Guru menggunakan berbagai jenis metode pembelajaran
serta pendekatan multimedia.
c. Dilihat dari segi program, hendaknya :
1. Tujuan instruksional serta konsep maupaun isi pelajaran itu
sesuai dengan kebutuhan, minat, serta kemampuan obyek
didik.
2. Program cukup jelas dapat dimengerti siswa dan menantang
siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
3. Bahan pelajaran mengandung fakta atau informasi, konsep,
prinsip, ketrampilan.
d. Dilihat dari situasi belajar, tampak adanya :
1. Klim hubungan intim dan erat antara guru dengan siswa,
siswa dengan siswa, gvuru serta dengan unsur pimpinan di
sekolah.
2. Gairah serta kegembiraan siswa, sehingga siswa memiliki
motivasi yang kuat serta keleluasaan mengembangkan cara
belajar masing – masing.
e. Dilihat dari sarana belajar, tampaknya :
1. Sumber – sumber bagi siswa.
2. Fleksibilitas waktu melakukan kegiatan.
3. Dukungan dari berbagai jenis media pengajaran.
33
4. Kegiatan siswa tidak terbatas hanya didalam kelas, tetapi
juga diluar kelas.
3. Langkah – langkah penerapan metode Demonstrasi dan Drill
a. Perencanaan, hal – hal yang dilakukan adalah :
1. Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau
kegiatan yang diharapkan.
2. Menerapkan garis – garis besar yang akan dilaksanakan.
3. Memperhitungkan yang akan dilakukan.
4. Menerapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik.
b. Pelaksanaan
1. Memeriksa hal – hal yang akan didemonstrasikan dan latihan.
2. Memulai demonstrasi dan latihan dengan menarik dan
menyenangkan.
3. Mengingat poko – poko materi yang akan didemonstrasikan agar
mencapai sasaran.
4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti
demonstrasi dengan baik.
5. Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu
menciptakan suasana yang harmonis.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang penyusun ajukan adalah :
Setelah dilakukan tindakan kelas pada pembelajaran Qur'an Hadits dengan
menggunakan metode Demonstrasi dan Drill di MI al – Iman Banaran dapat
meningkatkan ketrampilan membaca bacaan idzhar Khalqi.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Seting dan Subyek Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pemegang kelas IVb dalam
mengampu mata pelajaran al- Qur‟an -hadits dan hasil observasi awal yang
penyusun lakukan, kelas IVb MI al-Iman Banaran Sekaran Gunungpati
Semarang merupakan kelas yang memiliki permasalahan tingkat kesulitan
siswa dalam membaca al-Qur‟an, berdasarkan tingkat permasalahan tersebut
maka penelitian ini dilaksanakan di kelas IVb MI al-Iman Banaran Sekaran
Gunungpati Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan jumlah
siswa 28 orang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Sedang yang mejadi kolaborator atau guru mitra dalam peneilitian
yaitu guru kelas IVb Bapak Ahmad Ajir,S.Pd.I selaku guru kelas yang
sekaligus sebagai guru mata pelajaran al-Qur‟an hadits di MI al-Iman Banaran
Sekaran Gunungpati Semarang.
Subyek yang di teliti dalam penelitian ini meliputi faktor guru dan
siswa
1. Guru
Subyek guru yang diteliti adalah guru dalam menerapkan metode
demontrasi dan drill dalam pembelajaran al-Qur‟an hadits pada kelas IVb
MI al- IMan Banaran Sekaran Gunungpati Semarang
2. Siswa
Subyek siswa yang diteliti adalah aktivitas siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran, respon siswa dan hasil belajarnya setelah mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi dan drill.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang
terdiri atas siklus-siklus, penjelasan mengenai bentuk siklus dalam PTK
sedikit banyak telah di uraikan dalam bab I. Dalam Peneliti ini diambil tiga
33
34
siklus, masing-masing siklus mencakup empat tahap kegiatan yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan
(observing) dan reflesi (reflecting), diskripsi tentang alur siklus yang terlihat
dalam bagan pada bab I.
Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan di setiap siklus
secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Perencanaan (Planing)
Observasi awal terhadap proses pembelajaran Qur‟an hadits di
kelas IVb MI al-Iman banaran, Perencanaan ini meliputi kegiatan
identifikasi masalah, menganalisis penyebab masalah, mencari dan
menetapkan tindakan tindakan pemecahanya yang akan dilakukan.
Kegiatan yang dilakukan sebagai observasi awal untuk mengidentifikasi
masalah yaitu dengan mewancarai guru kelas IVb yang sekaligus sebagai
guru mata pelajaran Qur‟an hadits, serta melihat langsung pembelajaran
dikelas. Berdasarkan hassil analisis terhadap permasalahan yang telah
ditemukan, selanjutnya dicari alternative solosi tindakan yang digunakan
yaitu dengan penerapan metode demontrasi dan drill dalam membacaan
izhar khalqi. Langkah selanjutnya adalah menyusun sekenario
pembelajaran dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pmbelajaran (RPP).
Yang didalamnya memuat;
a. Mempersiapkan alat peraga berupa bacaan al-Qur‟an yang berkaitan
dengan bacaan izhar khalqi
b. Menyusun matede pelajaran
c. Mempersiapkan media pembelajaran
d. Menyusun lembar observasi untuk pengamatan proses pembelajaran
e. Mempersiapkan instrumen test.
f. Menyusun lembar kerja.
2. Pelaksanaan tindakan (acting)
Pada pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan sekenario
pembelajaran yang telah tersusun dan direncanakan bersama guru kelas
pada dasarnya bentuk tindakan dalam penelitian ini sama pada tiap-tiap
35
siklus yaitu melakasanakan demontrasi dalam pembelajaran secara
berulang-ulang (drill) dengan cara bergantian satu siswa dengan siswa lain
inti pelaksanaan tindakan adalah guru memberi apresiasi mengenai nun
sukun dan tanwin dan huruf-huruf khalqi ,guru menanyakan kepada siswa
apa yang diketahui tentang tanwin sukun dan siswa disuruh menyebutkan
huruf-huruf khalqi ( أ ح خ ه ع غ ), atau membuat alasan singkat di papan
tulis langkah selanjutnya dalam pelaksanaan adalah:
a. Menempel alat peraga di papan tulis bacaan izhar khalqi
b. Guru mendemontrasikan bacaan bacaan izhar
c. Siswa secara bergantian membaca bacaan izhar didepan.
d. Guru mengamati siswa dalam membaca bacaan izhar.
e. Guru membagi lembar kerja pada siswa.
f. Siswa mengumpulkan lembar kerja yang telah selesai.
3. Pengamatan(observing)
Pada kegiatan ini dibantu oleh guru mitra sebagai kalaborator
dalam melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan untuk
mengetahui seberapa jauh pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode demontrasi drill dapat berhasil, pengamatan
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan
lembar observasi yang telah dibuat. Faktor-faktor yang diamati adalah:
a. Keaktifan siswa dalam KBM
b. Kinerja guru selama pembelajaran berlansung.
c. Kemampuan siswa dalam mengucapkan bacaan
d. Kendala siswa yang dihadapi.
e. Keberanian siswa dalam mendemontrasikan bacaan.
4. Refleksi reflecting)
Hasil dari tahap obsevasi yang meliputi, keaktifan siswa kinerja
guru, kemampuan siswa, kendala yang dihadapi dan keberanian siswa
selama kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dikaji dan dibahas bersama
(Peneliti dan guru kelas IVb/kalaborator) sehingga diperoleh hasil refleksi
kegiatan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pelaksanaan
36
pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi dan drill pada
pembelajaran al-Qur‟an hadits. Hasil analisis data refleksi dari tahap ini
selanjutnya digunakan sebagai acuan pelaksanaan siklus berikutnya.Secara
singkat pelaksanaan tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Langka-langkah Penelitian:
Sikius I Perencanaan:
Indentifikasi masalah dan
menetapkan alternative
pemecahan masalah
- Merencanakan pembelajaran yang
akan diterapkan dalam PBM
- Mengembangkan sekenario
Pembelajaran dan menyusun RPP
- Menyiapkan sumber belajar
- Mengembangkan format
observasi
Tindakan - Menerapkan tindakan yang
mengacu pada sekenario atau
RPP.
Pengamatan - Melakukan observasi dengan
memakai format observasi
- Mewawancarai guru dan siswa
Refleksi - Melakukan evaluasi tindakan
yang telah dilakukan
- Melakukan dengan guru mitra
untuk membahas hasil evaluasi
dan obsevasi
- Memperbaiki pelaksanaan
tindakan sesuai hasil evaluasi
untuk diterapkan pada siklus
berikutnya
- Evaluasi tindakan I
Sikius II Perencanaan - Identifikasi masalah dan
37
menetapkan alternative masalah
berdasarkan hasil refleksi pada
sikius I
- Pengembangan tindakan II
Tindakan - Pelaksanaan Program tindakan II
Pengamatan - Pengumpulan data tindakan III
- Melakuan test formatif 1
Refleksi - Melakukan refleksi dan evaluasi
tindakan II seperti sikius I
Sikius III Perencanaan - Identifikasi masalah dan
menetapkan alternative masalah
berdasarkan hasil refleksi pada
siklus II
- Pengembangan program tindakan
III
Tindakan - Pelaksanaan Program tindakan Ill
Pengamatan - Pengumpulan data tindakan III
- Melakukan test formatif 2
Refleksi - Melakukan refleksi dan evaluasi
tindakan III seperti pada sikius I
dan II
-
Adapun pokok bahasan Qur‟an hadits pada kelas IV MI al-Iman
banaran yang menjadi fokus pada penelitian tindakan kelas ini adalah
bacaan izhar khalqi untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian
dibawah ini:
Konsep bacaan izhar khalqi adalah merupakan merupakan salah
satu materi pokok bahasan pelajaran Qur‟an hadits untuk siswa MI kelas
IV semester gasal, Pokok bahasan ini terdiri dari dua sub pokok bahasan
yaitu izhar dan ikhfa namun peneliti hanya memfokuskan pada bacaan
38
izhar saja. Beriut ini pembahasan mengenai izhar kholqi pada salah satu
sub pokok bahasan Izhar khalqi. Secara harfiyah izhar artinya jelas (al-
bayan), sedangkan halqi artinya tenggorokan. Izhar khalqi menurut istilah
mengeluarkan setiap huruf dan makhrojnya tanpa suara sengau atau
dengung pada huruf yang di azharkan. Oleh karena itu, apabila nun sukun
dan tanwin bertemu salah satu huruf khalqi maka cara membacanya harus
jelas dan terang, bunyinya tidak boleh tertahan karena akan tertukar
dengan suara dengung ( Gunah) atau samar-samar (ikhfa‟). Huruf Halq ada
6 yaitu hamzh,hak, khak,‟ain, ghain,hak ( )
Contoh bacaan bacaan izhar khalqi:
Pda contoh-contoh di atas, suara nun sukun/mati () atau tanwin ()
harus dibaca jelas. Karena hokum bacaannya izhar atau jelas. Huruf- huruf
39
yang makhrojnya berada di tenggorokan (halqi) jumlah hurufnya ada 6
yaitu:
40
C. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal
tes tertulis dan praktek membaca, Lembar observasi kegiatan guru, catatan
lapangan ketrampilan siswa, lembar wawancara. Instrumen yang telah disusun
bersama guru mita ini dikonsultasikan kepada dosen pembimbing agar
diperoleh instrumen yang baik.
1. Tes praktek dan tertulis
Tes pratek digunakan untuk mengukur ketrampilan siswa dalam membaca
sedang tes tertulis untuk mengukur atau memperoleh data mengenai hasil
belajar siswa.Tes praktek membaca yang digunakan adalah membaca
secara langsung dalam bacaan al-Qur‟an sedang tes tertulis yang
digunakan adalah tes obyektif berupa pilihan ganda. Pengambilan data tes
praktek dilakukan setiap proses pembelajaran sedang tes tertulis dilakukan
sesudah pembelajaran pada akhir siklus II dan III.
2. Lembar Observasi kegiatan guru
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kinerja guru
pada waktu menerapkan pembelajaran dengan metode demontrrasi dan
drill. Pengambilan data dengan lembar observasi diambil setiap siklus atau
pertemuan sehingga akan diperoleh diskripsi perubahan kinerja guru
dalam pembelajaran sebagai sebuah tindakan.
3. Catatan dilapangan tentang ketrampilan membaca siswa.
Catatan pada ketrampilan siswa dilapangan dalam membaca al-Qur‟an
sebagai sebuah instumen penelitian digunakan untuk memperoleh data
mengenai aktivitas ketrampilan siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan metode demontrasi dan drill dan untuk mengetahui sejauh mana
ketrampilan dalam membaca al-Qur‟an pada bacaan izhar khalqi selama
prosea pembelajaran tersebut, yaitu dengan memberi skor sesuai dengan
tingkat atau janjang penilaian di tentukan.
4. Lembar wawancara
Wawancara gunakan sebagai acuan untuk memperoleh data tentang:
41
a. Tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan metode demontrasi dan
drill
b. Tanggapan guru terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
metode demontrasi dan drill
c. Tanggapan guru terhadap siswa apakah ada peningkatan ketrampilan
d. membaca dengan metode drill
e. Kesulitan guru dalam menerapkan menerapkan metode demontrasi dan
drill
f. Tanggapan siswa terhadap terhadap pembelajaran dengan mengguakan
metode demontrasi dan drill
g. Pemahaman materi sebelum dan sesudah diterapkan metode
demontrasi dan drill
h. Kesan dan tanggapan terhadap cara mengajar guru dengan
menggunalcan metode demontrasi dan drill
i. Kesan terhadap suasana kelas ketika dalam proses pembelajaran.
j. Kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode
demontrasi dan drill
D. Data dan Cara Pengambilan Data
a. Sumber data
data utama Penelitian ini bersumber dan siswa dan guru ketika proses
pembelajaran dan setelah pembelajaran dengan menggunakan metode
demontrasi dan dan drill pelajaran al-Qur‟an. Hadits pokok bahasan
bacaan izhar khalqi pada kelas IV MI al-Iman Banaran Sekaran
Gunungpati Semarang. Disamping itu, data atau dukumen tentang keadaan
sekolah, keadaan kelas, daftar kelas dan lain sebagainya yang dapat
menunjang penelitian ini.
b. Jenis data
Jenis data yang didapat terdiri atas;
1. Hasil belajar siswa
2. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran
42
3. Tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan metode
demontrasi dan drill
4. Data mengenai dokomen-dokomen sekolali yang diperlukan
c. Cara pengambilan data
Jenis-jenis data di atas diambil dengan cara:
1. data tentang hasil belajar siswa diambil dengan memberi evaluasi atau
tes kepada siswa.
2. Data tentang situasi atau kondisi kelas pada saat pembelajaran dengan
metode demontrasi dan drill diambil dengan menggunakan lebar
observasi dan catatan langsung aktivitas siswa
3. Data tentang tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan
metode demontrasi dan drill diambil dengan menggunakan lembar
wawancara.
4. Data tentang dokomen-dokomen sekolah yang bersifat menunjang
diambil dengan menggunakan tehnik dokomentrasi.
E. Indikator Keberhasilan
Indicator keberhasilan penelitian ini jika mencapai 75% dan siswa mampu
memperoleh nilai rata-rata diatas 65. Dapat dikatagorikan siswa sudah