Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Disampaikan pada: Diskusi Panel “Menghadapi Tantangan Penerapan Industri 4.0 di Sektor Ketenagalistrikan Indonesia” Ruang Ballroom, Hotel InterContinental Jakarta Pondok Indah Jakarta, 21 Mei 2019 Upaya Kementerian ESDM dalam Menyiapkan Sektor Ketenagalistrikan Menghadapi Tantangan Penerapan Industri 4.0 Rida Mulyana Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
34
Embed
Upaya Kementerian ESDM dalam Menyiapkan Sektor ... · Penerapan Industri 4.0 Rida Mulyana Direktur Jenderal Ketenagalistrikan. 2 Materi Paparan I II Trend Bisnis Penyediaan Tenaga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Disampaikan pada:Diskusi Panel “Menghadapi Tantangan Penerapan Industri 4.0 di Sektor Ketenagalistrikan Indonesia”
Ruang Ballroom, Hotel InterContinental Jakarta Pondok Indah
Jakarta, 21 Mei 2019
Upaya Kementerian ESDM dalam MenyiapkanSektor Ketenagalistrikan Menghadapi TantanganPenerapan Industri 4.0
Rida MulyanaDirektur Jenderal Ketenagalistrikan
2
MateriPaparan
I
IITrend Bisnis Penyediaan Tenaga Listrik di Era Industri 4.0
Revolusi Industri ke-4 dan Kondisi di Indonesia
IIITrend Penyediaan SDM Berkompeten di Era Industri 4.0
IVUpaya Kementerian ESDM dalamMendukung Industri 4.0 di SektorKetenagalistrikan
V Penutup
3
Revolusi Industri ke-4 dan Kondisi di IndonesiaI
4
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Source : Ministry of Industry (2018) - Indonesia’s Fourth Industrial Revolution
5
LATAR BELAKANG MUNCULNYA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Global Internet Traffic Global Trends in Connectivity
Miliaran orang telah terhubung dengan perangkat seluler dengan kekuatan pemrosesan
yang sangat cepat, kapasitas penyimpanan yang sangat besar, dan akses tanpa batas
(Teknologi ICT*)).
Source : World Economic Forum, and IEA, Digitalization & Energy (2017) *) Tiga kunci bagian ICT : Data Centres, Data Transmission Networks, dan
Connected Devices
6
DIGITAL INDONESIA 2019
Source : We Are Social (2019)
7
WORLD DIGITAL COMPETITIVENESS RANKING 2018
Source : IMD World Digital Competitiveness Ranking 2018
Digital Competitiveness Ranking Indonesia adalah 62, kalah dengan negara ASEAN lainnya yaitu Philipina (56), Thailand
(39), Malaysia (27), dan Singapura (2). Faktor yang dinilai adalah knowledge, technology, dan future readiness.
8
10 PRIORITAS NASIONAL UNTUK “MAKING INDONESIA 4.0”
Source : Ministry of Industry (2018) - Indonesia’s Fourth Industrial Revolution
9
Trend Bisnis Penyediaan Tenaga Listrik di Era Industri 4.0II
10
Source : World Economic Forum 2017 : The Future of Electricity New Technologies Transforming the Grid Edge
TIGA TREND YANG MENGGUBAH SISTEM ENERGI KE DEPAN
11
The Future Energy System will provide additional roles for the grid and incorporatemany customer technologies
TREND SISTEM ENERGI KE DEPAN – 1/2
Source : World Economic Forum 2017 : The Future of Electricity New Technologies Transforming the Grid Edge
12
TREND SISTEM ENERGI KE DEPAN – 2/2
Source : World Economic Forum 2017 : The Future of Electricity New Technologies Transforming the Grid Edge
Smart local grids, linking a diverse set of distributed resources across different
sectors, may emerge as main pillar of future energy systems.
13
Source: World Economic Forum (2016). Digital Transformation of Industries Electricity Industry
DIGITAL DI SEKTOR KETENAGALISTRIKAN - TEMA DAN INISIATIF
14
PENURUNAN BIAYA TEKNOLOGI DIGITAL
DI SEKTOR KETENAGALISTRIKAN
Source: IEA, Digitalization & Energy (2017)
15
PENGARUH & POTENSI PENGHEMATAN DIGITALISASI DI PEMBANGKIT LISTRIK
Source: IEA, Digitalization & Energy (2017)
1616
Trend Penyediaan SDM Berkompeten di Era Industri 4.0III
17
KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI SDM
Source : O*NET – What key competencies are needed in the digital age? Deloitte, 2017
• Dalam era digitalisasi, otomatisasi dapat memberikan dampak pada karyawan/pegawai,perusahaan, dan pendidikan.
• Transformasi tersebut sudah tentu memiliki dampak besar pada ”kompetensi” yang dibutuhkandari seorang karyawan.
• Database US O*NET telah mengklasifikasikan jenis ”kompetensi” yang dibutuhkan oleh karyawansaat ini untuk suatu pekerjaan tertentu berdasarkan ”kompetensi” (knowledge, skills, andabilities), yang dibagi menjadi 21 sub kategori, yaitu 10 kategori untuk “knowledge”; 7 untuk“skills”; dan 4 untuk “abilities”.
18
“KNOWLEDGE” YANG HARUS DIMILIKI SDM DI MASA DATANG
• Pekerjaan yang terkait produksi dan mekanik, memiliki korelasi yang relatif tinggi dengan probabilitasotomatisasi (artinya semakin penting kompetensi pengetahuan ini dalam suatu pekerjaan semakin tinggikapasitas pekerjaan tersebut diotomatisasi). Kehilangan pekerjaan kemungkinan akan berlanjut disektor ini, meskipun prediksi ini tidak berlaku untuk semua pekerjaan jika “pengetahuan” spesialis inidapat dikombinasikan dengan keterampilan lain, seperti insinyur mesin dan mekanik listrik.
• “Pengetahuan” di bidang matematika, komputer dan elektronik masih menjadi “pengetahuan” yangdiperlukan dalam proses otomatisasi.
19
“SKILLS” YANG HARUS DIMILIKI SDM DI MASA DATANG• Kelompok “keterampilan” individu yang harus dimiliki oleh SDM di masa depan untuk “keterampilan dasar”
antara lain adalah menulis, berbicara, pemahaman membaca dan berpikir kritis, yang merupakan dasar untukmemperoleh “keterampilan lebih lanjut dan spesifik”. Adapun “keterampilan spesifik” yang harus dimiliki olehSDM yaitu “kreativitas”, seperti “keterampilan pemecahan masalah yang kompleks”, dan “keterampilankecerdasan sosial”, termasuk persepsi sosial.
• “Keterampilan terbatas” (Niche Skills) yang harus dimiliki meliputi “keterampilan sistem”, seperti analisissistem dan evaluasi sistem, yang dibutuhkan terutama oleh karyawan yang menangani sistem sosioteknik(seperti pengembang perangkat lunak dan pengembang web). Keduanya akan penting untuk melaksanakan 40%dari sekitar satu juta pekerjaan baru yang diharapkan pada tahun 2030 (sekitar 400.000 pekerjaan yang baruatau menyumbang sekitar 30% dari semua pekerjaan yang ada).
20
“ABILITIES” YANG HARUS DIMILIKI SDM DI MASA DATANG
• “Kemampuan” yang harus dimiliki oleh SDM di masa depan adalah “kemampuan dasar” dan “logika dankreativitas”. “Kemampuan dasar” adalah dasar untuk mengembangkan logika dan kreativitas. Semakin besar“kemampuan” individu dalam ekspresi lisan dan tertulis, dan “kemampuan” untuk memahami dan mereproduksiinformasi secara lisan dan tertulis, semakin baik individu tersebut dalam penalaran deduktif, penalaran induktifdan sensitivitas masalah.
• Bagian tengah dari gambar menunjukkan “kemampuan” terbatas (niche), orisinalitas dan kelancaran ide yangmasuk dalam kelompok “kemampuan logika dan kreativitas”. “Kemampuan” ini memiliki kapasitas yang sangatkecil untuk otomatisasi dan juga semakin penting pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada tingkat rata-rata.Pada tahun 2030, kemampuan ini akan dibutuhkan untuk hampir 50% pekerjaan.
Source : Federal Statistical Office, O*NET, Frey and Osborne 2013, Deloitte Research – What key competencies are needed in the digital age? Deloitte, 2017
22
PERSYARATAN SDM KEDEPAN TERKAIT “ ABILITIES”
Source : Federal Statistical Office, O*NET, Frey and Osborne 2013, Deloitte Research – What key competencies are needed in the digital age? Deloitte, 2017
23
Upaya Kementerian ESDM dalam Mendukung Industri 4.0 di Sektor KetenagalistrikanIV
24
UPAYA YANG DILAKUKAN – 1/4
Perubahan Bisnis Penyediaan Tenaga Listrik
1. Mengembangkan infrastruktur ketenagalistrikan dengan memanfaatkan teknologi terkini (smartgrid dan metering) untuk meningkatkan penetrasi EBT dalam sistem PLN.
Sesuai Draft RUKN Tahun 2018-2037, pada tahun 2020, smart grid sudah mulai diterapkan dibeberapa wilayah di Jawa-Bali dan secara bertahap diterapkan pada sistem di luar Jawa-Bali.
2. Memperkenalkan PLTS Atap (rooftop solar PV) untuk pelanggan PLN guna mendorongpeningkatan EBT dan menciptakan pengalaman pelanggan.
Melalui Permen ESDM Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Penggunaan Sistem Pembangkit ListrikTenaga Surya Atap Oleh Konsumen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), mulai 1 Januari 2019konsumen PLN bisa memasang PLTS atap, memproduksi listrik sendiri, dan bahkanmengekspornya ke PLN. PLTS Atap juga merupakan pengembangan sistem kelistrikan DistributedGeneration.
3. Mengembangkan Distributed Generation, Micro-grid dan Distributed Storage.
Saat ini PLN sedang melakukan kajian pemasangan baterai (sebagai energy storage system) di Balidengan kapasitas 50 MW/200 MWh. Jika kajian ini feasible, maka baterai menjadi salah satualternatif untuk short term mitigasi kekurangan daya, dan dapat sebagai backup untukpembangkit EBT yang intermittent. Kementerian ESDM sedang menyiapkan regulasi terkait EnergyStorage yang diharapkan dapat selesai pada tahun ini.
25
UPAYA YANG DILAKUKAN – 2/4
Perubahan Bisnis Penyediaan Tenaga Listrik
4. Merevisi Grid Code untuk mengakomodasi penggunaan pembangkit energi terbarukanintermittent (PLTS dan PLTB).
Revisi grid code saat ini sedang dalam proses finalisasi dan diharapkan selesai pada akhir Juni2019.
5. Mendorong pemanfaatan Kendaraan Listrik (Electric Vehicle).
• Rancangan Perpres tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Bateraitelah disusun dan diharapkan segera dapat diterbitkan pada tahun ini.
• Melalui Permen ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan OlehPT PLN (Persero) jo. Peraturan Menteri ESDM Nomor 41 Tahun 2017 telah ditetapkan bahwabiaya pemakaian listrik dari SPKLU termasuk dalam kategori golongan tarif untuk keperluanlayanan khusus (L/TR, TM, TT) dengan tarif sekitar Rp 1.650 per-kWh.
• Telah ditetapkan 15 SNI untuk Charging Station terdiri dari “Plug and Socket” (7 SNI), kabel (3SNI), dan “Installation” (5 SNI) untuk kesamaan desain saat diterapkan di SPKLU yang ada diIndonesia, dan terkait kemudahan terhadap pengguna agar tidak perlu lagi menyediakan alattambahan (Adapter).
• Salah satu operator taxi terbesar di Indonesia telah memulai penggunaan kendaraan listrik.
26
UPAYA YANG DILAKUKAN – 3/4
Perubahan Penyediaan SDM Berkompeten
1. Melakukan jalur Link and Match antara pendidikan vokasi/ketrampilan atau pelatihan, denganusaha bidang ketenagalistrikan.
Penandatanganan beberapa perjanjian kerjasama antara Kementerian ESDM denganKementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Ketenagakerjaan, serta Badan NasionalSertifikasi Profesi (BNSP) untuk penguatan pendidikan dan pelatihan, serta Standar KompetensiTenaga Teknik Ketenagalistrikan.
2. Penerbitan Peraturan Menteri ESDM No. 46 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi TenagaTeknik Ketenagalistrikan (SKTTK).
Regulasi ini menyederhanakan standar kompetensi yang sudah ada, serta mengatur harmonisasiSKTTK yang diberlakukan oleh Kementerian ESDM dengan Standar Kompetensi lain, sepertiStandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang diberlakukan oleh KementerianKetenagakerjaan.
27
UPAYA YANG DILAKUKAN – 4/4
Perubahan Penyediaan SDM Berkompeten
3. Membuat Peta Jabatan Bidang Ketenagalistrikan
• Disusun oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan bersama dengan Kepala BadanPengembangan SDM Kementerian ESDM, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan danProduktivitas Kemnaker, BAPPENAS, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan KADIN dandiluncurkan pada tanggal 29 Oktober 2018.
• Menjadi acuan pengembangan program pendidikan vokasi/keterampilan atau programpelatihan.
• Dalam Peta Jabatan tersebut telah disusun standar kompetensi yang diperlukan pada suatujabatan dari kualifikasi level 1 s.d level 9 sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia(KKNI) untuk area pekerjaan konsultansi, pembangunan dan pemasangan, pemeriksanaan danpengujian, pengoperasian dan pemeliharaan pada instalasi tenaga listrik.
4. Mendorong lembaga pendidikan (a.l. perguruan tinggi, politeknik, sekolah menengah kejuruan)untuk membuka jurusan teknik bidang ketenagalistrikan
Agar kebutuhan akan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi dapat tercukupi.
28
JUMLAH TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN YANG BERSERTIFIKAT
• Total kebutuhan tenaga teknik ketenagalistrikan s.d. Tahun 2028 adalah 91.341 orang (sesuaiRUPTL 2019-2028).
• Total tenaga teknik yang bersertikat (diluar instalasi pemanfaat tenaga listrik) periode 2016 – 2019 adalah 115.390 orang.
• Ketersediaan tenaga teknik ketenagalistrikan bersertifikat adalah “cukup”.
29
PenutupV
30
PENUTUP
• Pesatnya teknologi ICT yang mendorong meningkatnya konektivitas, interaksi, danbatas antar manusia, mesin dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen telahmendorong terjadinya revolusi Industri 4.0. Pilihannya adalah be changed or bereplaced, sehingga revolusi Industri 4.0 harus disikapi dengan bijak untuk perubahanyang lebih baik.
• Adanya revolusi Industri 4.0, suka tidak suka akan mempengaruhi pengembangansektor ketenagalistrikan yang ada saat ini, baik bisnis penyediaan tenaga listrikmaupun kebutuhan sumber daya manusia (SDM). PLN sebagai perusahaan listrikterbesar di Indonesia harus segera menyesuaikan diri terhadap revolusi Industri 4.0.
• Semua pihak sesuai dengan perannya masing-masing harus menyiapkan diri dalammenghadapi revolusi Industri 4.0 di sektor ketenagalistrikan.