Top Banner
  Korps Instruktur Daerah Kalbar
17

untuk junaidi

Oct 14, 2015

Download

Documents

Abdul Jabbar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Modul Training Pengkader Dearah

PEMILIK:TELP:

KORPS PENGKADER DAERAH (KPD) KAMMI DAERAH KALIMANTAN BARATDilarang keras mengngcopy atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa seizin departemen kaderisasi KAMMI Daerah Kalimantan Barat

DAFTAR ISI

Dari PenyusunBagian 1Visi-MisiPrisipKarakterParadigma Kredo GerakanAplikasi Pencapaian Kualitas Muslim NegarawanIndeks Jati Diri Kader (IJDK)Orientasi Kaderisasi NasionalKompetensi KritisTafsir Utuh Kepribadian Kader KAMMI Mahaj tugas Baca (Mantuba)Bagian 2Desain dan Manajemen Dauroh Struktur Kepengurusan KAMMI Daerah Kalbar

Dari PenyusunAlhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Tuhan Smesta alam. Begitu banyak nikmat yang telah diberikan, dan ketika kita mencoba menghitungnya maka kita kita akan menemukan kesulitan, karena terlalu banyak. Shalawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad saw, qudwah terbaik sepanjang zaman. Teruntuk keluarga, sahabat dan pengikut beliau yang istiqomah menegakkan Islam hingga akhir zaman.Alhamdulillah, setelah sekian lama, akhirnya Korps Instruktur Daerah (KID) Kalbar dapat menyeselesaikan penyusunan modul ini. Penyusunan modul merupakan salah satu upaya kami dalam rangka meningkatkan kualitas kader KAMMI menuju Muslim Negarawan, sebagaimana yang telah tercantum dalam Manhaj Kaderisasi 1433 H.Modul Ini berisi filosofi gerakan KAMMI seperti Visi-Misi, Prisip, Karakter, Paradigma dan Kredo Gerakan. Kami cantumkan pula Aplikasi Pencapaian Kualitas Muslim Negarawan, Indeks Jati Diri Kader (IJDK), Orientasi, Kompetensi Kritis, Tafsir Utuh Kepribadian Kader KAMMI dan Mahaj tugas Baca (Mantuba), Selanjutnya antum akan menemukan Desain dan Manajemen Dauro.Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Kritik dan saran antum kami harapkan agar segala kekurangan dapat kami perbaiki. Semoga bermanfaat. Juni 2013Penyusun

Korps Pengkader Daerah (KPD)KAMMI KALBAR

Bagian 1Visi KAMMIWadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang Islami.

Misi KAMMIa. Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia.b. Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa.c. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera.d. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan.e. Mengembangkan kerjasama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar).

Prinsip Gerakan KAMMIa. Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMIb. Kebathilan adalah musuh abadi KAMMIc. Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMId. Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMIe. Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMIf. Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI

Karakter Organisasi KAMMIKAMMI adalah organisasi kader (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul amal).Paradigma Gerakan KAMMI1. KAMMI adalah Gerakan Dawah Tauhid a. Gerakan Dawah Tauhid adalah gerakan pembebasan manusia dari berbagai bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesama manusia dan lainnya, serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya: Allah swt. b. Gerakan Dawah Tauhid merupakan gerakan yang menyerukan deklarasi tata peradaban kemanusiaan yang berdasar pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan (Ilahiyyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat semesta (rahmatan lil alamin).c. Gerakan Dawah Tauhid adalah gerakan perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai kebaikan universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar maruh nahi munkar)2. KAMMI adalah Gerakan Intelektual Profetika. Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal b. Gerakan Intelektual Profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal c. Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik.

3. KAMMI adalah Gerakan Sosial Independena. Gerakan Sosial Independen adalah gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban materialistik dan menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid.b. Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan.c. Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi.4. KAMMI adalah Gerakan Politik Ekstraparlementera. Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi yang egaliter.b. Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan sosial kultural dan struktural yang berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.

Unsur-unsur Perjuangan KAMMIAgar dakwah dapat tumbuh berkelanjutan secara seimbang, tetap berada pada orientasi yang benar, mampu mengelola amanah dan masalah, dan terus memiliki kekuatan untuk mewujudkan tujuan-tujuannya, maka KAMMI menyusun dirinya di atas unsur-unsur sebagai berikut:1. bina al-qoidah al-ijtimaiyah (membangun basis sosial), yaitu membangun lapisan masyarakat yang simpati dan mendukung perjuangan KAMMI yang meliputi masyarakat umum, mahasiswa, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, pers, tokoh, dan lain sebagainya.2. bina al-qoidah al-harokiyah (membangun basis operasional), yaitu mambangun lapisan kader KAMMI yang bergerak di tengah-tengah masyarakat untuk merealisasikan dan mengeksekusi tugas-tugas dakwah yang telah digariskan KAMMI.3. bina al-qoidah al-fikriyah (membangun basis konsep), yaitu membangun kader pemimpin yang mampu menjadi teladan masyarakat, memiliki kualifikasi keilmuan yang tinggi sesuai bidangnya, yang menjadi guru bagi gerakan, mengislamisasikan ilmu pengetahuan pada bidangnya, dan memelopori penerapan solusi Islam terhadap berbagai segi kehidupan manusia.4. bina al-qoidah al-siyasiyah (membangun basis kebijakan), yaitu membangun kader ideolog, pemimpin gerakan yang menentukan arah gerak dakwah KAMMI, berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang.Keempat unsur tersebut merupakan piramida yang seimbang, harmonis dan kokoh, yang menjamin keberlangsungan gerakan KAMMI.

Kredo Gerakana. Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.b. Kami adalah orang-orang pemberani. Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk kepadanya. Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepada-Nya. c. Kami adalah para petarung sejati. Atas nama al-haq kami bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini. Kami bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam.d. Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat. Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh. e. Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam. f. Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien, panglima yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit yang setia, diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi, semangat yang berkobar tinggi.

Aplikasi Pencapaian Kualitas Muslim NegarawanBerikut adalah tarkiz ammah (penekanan umum) pembentukan kader yang didefinisikan dari pengertian normatif kaidah dakwah dan realitas pencapaian pada idealita kader yang mempercepat munculnya kualitas-kualitas Muslim Negarawan, yaitu: AB 1:Aktivis yang memiliki syakhsiyah Islamiyah al-harakiyah, kesiapan dan kesediaan untuk bergerak di tengah-tengah masyarakat guna merealisasikan dan mengeksekusi tugas-tugas dakwah yang telah digariskan KAMMI. (Syakhsiyah Islamiyahal-Qaidah Ijtimaiyah wal harakiyah)

AB 2:Aktivis yang memiliki syakhsiyah daiyah al-fikriyah, kemampuan menjadi teladan masyarakat, memiliki kualifikasi keilmuan yang tinggi sesuai bidangnya, menjadi guru bagi gerakan, mengislamisasikan ilmu pengetahuan pada bidangnya dan memelopori penerapan solusi Islam terhadap berbagai segi kehidupan manusia. (Syakhsiyah daiyah al-fikriyahal-Qaidah al-fikriyah)

AB 3:Aktivis yang memiliki syakhsiyah qiyadiyah as-siyasiyah, kemampuan menjadi ideolog, pemimpin gerakan yang menentukan arah gerak dakwah KAMMI, berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang. (syakhsiyah qiyadiyah as-siyasiyahal-Qaidah as-siyasiyah)

Indeks Jati Diri KaderINDEKSANGGOTA BIASA (AB) 2

Aqidah Meneguhkan aqidah dengan prinsip al wala wal bara Memahami tauhid rububiyah, uluhiyah, mulkiyah, dan asma wa shifat. Menerima dan tunduk terhadap kebenaran Al-Quran dan sunnah sebagai sumber hukum dalam syariat Islam. Menjadikan Rasul sebagai tauladan terbaik (qudwah hasanah). Memiliki komitmen yang menyeluruh terhadap dienul Islam Berlepas diri dari musuh-musuh Islam dan musuh kaum muslimin. Meyakini bahwa masa depan peradaban di tangan Islam dan kaum muslimin.

Fikrah dan manhaj Perjuangan

Memahami segala keunggulan fikrah Islam dan mampu membandingkan dengan yang lainnya. Menjadikan Islam sebagai sistem kehidupan Memiliki fikrah Islam yang syamil dan tajarrud. Memahami manhaj gerakan dawah Rasul secara umum ( fiqhuddawah ) Mendukung dan menyebarluaskan fikrah Islam Mengkaji secara serius referensi referensi gerakan dawah manhaji. Mampu membandingkan fikrah dan manhaj antar beberapa gerakan dawah kontemporer di Indonesia. Mematangkan pemahaman akan Filosofis Gerakan KAMMI Faham terhadap fenomena ghazwul fikri (perang pemikiran) baik berupa sarana, metode dan sasarannya Tidak memiliki pandangan minor terhadap dakwah Islam Memahami bahwa pertarungan antara nilai-nilai yang haq dan yang bathil merupakan keniscayaan. Memiliki satu kelompok binaan.

Akhlaq (Syakhsiyah Islamiyah-Harokiyah ) Menyempurnakan akhlaq asasiyah Membiasakan syuro dan tunduk atas keputusan syuro. Mampu menerapkan amal jamai dalam lapangan amal dakwah. Tertib dlm bekerja (itqonul amal). Menjaga keseimbangan dan keteraturan amal (tawadzun) Memiliki kebiasaan untuk saling nasehat menasehati dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang. Rela berkorban Mampu menyimpan rahasia dan aib orang lain. Pemberani. Tawadhu Komitmen terhadap adab meminta ijin (istidzan) Senantiasa berkhuznudzon Qonaah. Menjaga kebersihan, kerapihan, dan kesehatan diri. Sabar. Tidak berlebihan dalam melakukan segala hal. Siap menanggung beban Mendengar dan taat kepada pemimpin kecuali dalam hal kemaksiatan. Terbuka dalam menerima kritik

Ibadah Berpuasa sunah Membiasakan diri membaca Al-Quran minimal setengah juz setiap hari Membiasakan ibadah Qiyamullail minimal dua kali seminggu Hafal minimal 2 juz Al Quran Hafal setidaknya 10 buah hadits Berdoa pada waktu-waktu utama Amar maruf Beritikaf

Tsaqofah KeIslam-an memahami dasar ilmu keislaman : Uslul hadist, Ushul Fiqh, Tafsir Quran memahami ragam madzhab dan pemikiran dalam islam memahami ragam gerakan Islam menguasai metodologi tarbiyah dan fiqh dakwah memahami pemikiran-pemikiran islam indonesia memahami gerakan-gerakan islam di indonesia mengetahui dasar ekonomi Islam mengetahui dasar hukum Islam

Wawasan Ke-Indonesia-an

memahami Idiologi-idiologi yang berkembang diIndonesia dan di dunia. paham Demokrasi paham aspek-aspek pembentuk negara ; penduduk, idiologi, militer, suku, civil society, dll.

Kepakaran dan profesionalitas paham disiplin imu yang sedang digeluti mampu bekerja dan berpenghasilan mampu mengembangkan skill/ketrampilan yang berprofit

Kemampuan sosial Politik Mampu mengaplikasikan kemampuan politik Mampu menganalisa tren politik yang sedang berkembang Mengetahui teknik advokasi masyarakat Memahami teori-teori perubahan masyarakat

Pergerakan dan kepemimpinan Memahami dan mampu mengaplikasikan teknik-teknik kepemimpinan Memiliki kemampuan untuk meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan objek dakwahnya Independen, merdeka dalam menentukan pilihan Tegas Akomodatif Empatik Progressif Mampu membangun dan mengelola jaringan Penerimaan publik terhadap dirnya Memiliki kemampuan diplomasi

Pengembangan diri Memiliki keterampilan pasif salah satu bahasa asing . Memiliki ketrampilan dan kompetensi khas. Bersemangat untuk menjadi pribadi pembelajar

Orientasi Kaderisasi NasionalOrientasi Kaderisasi Nasional Manhaj 1427 H adalah menghasilkan kader muslim negarawan. Muslim negarawan adalah kader KAMMI yang memiliki basis ideologi Islam yang mengakar, basis pengetahuan dan pemikiran yang mapan, idealis dan konsisten, berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa, serta mampu menjadi perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan. Mengapa Negarawan ?Istilah Muslim Negarawan merupakan frase yang terdiri dari kata Muslim dan Negarawan. Dua kata ini bermakna netral yakni, muslim, merujuk pada manusia yang beragama Islam dan negarawan merujuk pada kualitas pemimpin puncak sebuah Negara. Mengapa negarawan? Kata negarawan menurut beberapa kamus adalah pejabat pemimpin pemerintahan; seseorang yang dianggap berjasa dalam membangun bangsanya; mentalitas yang merasa memiliki bangsa dan negaranya dan karenanya ia berkontribusi dalam membela dan membangun negara dan bangsanya. KAMMI mengambil dua makna yang terakhir yang lebih substansial yakni mentalitas bukan jabatan. Tapi dua makna yang terakhir ini setara dengan makna yang pertama, oleh karena itu makna-makna ini sejalan dengan logika gerakan bahwa gerakan mahasiswa setara dengan pejabat pemerintahan dalam peran ballanching power (kekuatan penyeimbang).Secara konstitusional misi dan peran kenegaraan ini termaktub dalam preambule UUD 45 yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam konteks kekaderan makna negarawan di atas bagi KAMMI adalah misi dan peran-peran kenegaraan dijiwai kader KAMMI. Sebagai ballanching power, maka KAMMI harus dapat mengontrol negara untuk konsisten menjalankan peran-peran kenegaraan ini sebagaimana termaktub dalam UUD 45.Namun yang diinginkan KAMMI makna negarawan di atas tidak dimaknai secara sekuler. Dengan istilah Muslim Negarawan maka nilai-nilai keislaman menjiwai dan mewarnai watak kenegarawanan kader KAMMI. Mengapa tidak bangsawan, sebab kata bangsawan memiliki konotasi elit dan strata khusus yang berbeda dengan rakyat biasa, yakni mereka yang memiliki trah/darah biru sebagai atau keturunan dari penguasa sebuah bangsa. Dan istilah ini tidak lagi relevan di zaman sekarang. Bagian 5

MUSLIM NEGARAWAN ENAM KOMPETENSI KRITIS

Ideologi Islam yang mengakarPengetahuan Ke-Islam-an

Idealis dan konsistenKredibilitas Moral

Basis pengetahuan dan pemikiran yang mapanWawasan ke-Indonesia-an

Kepakaran dan profesionalisme

Berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsaKepemimpinan

Perekat komponen bangsa pada upaya perbaikanDiplomasi dan jaringan

1. Pengetahuan Ke-Islam-anKader harus memiliki ilmu pengetahuan dasar keislaman, ilmu alat Islam, dan wawasan sejarah dan wacana keislaman. Pengetahuan ini harus dimiliki agar kader memiliki sistem berpikir Islami dan mampu mengkritisi serta memberikan solusi dalam cara pandang Islam.2. Kredibilitas MoralKader memiliki basis pengetahuan ideologis, kekokohan akhlak, dan konsistensi dakwah Islam. Kredibilitas moral ini merupakan hasil dari interaksi yang intensif dengan manhaj tarbiyah Islamiyah serta implementasinya dalam gerakan (tarbiyah Islamiyah harakiyah).3. Wawasan ke-Indonesia-anKader memiliki pengetahuan yang berkorelasi kuat dengan solusi atas problematika umat dan bangsa, sehingga kader yang dihasilkan dalam proses kaderisasi KAMMI selain memiliki daya kritis, ilmiah dan obyektif juga mampu memberikan tawaran solusi dengan cara pandang makro kebangsaan agar kemudian dapat memberikan solusi praktis dan komprehensif. Wawasan ke-Indonesia-an yang dimaksud adalah penguasaan cakrawala ke-Indonesia-an, realitas kebijakan publik, yang terintegrasi oleh pengetahuan interdisipliner.4. Kepakaran dan profesionalismeKader wajib menguasai studi yang dibidanginya agar memiliki keahlian spesialis dalam upaya pemecahan problematika umat dan bangsa. Profesionalisme dan kepakaran adalah syarat mutlak yang kelak menjadikan kader dan gerakan menjadi referensi yang ikut diperhitungkan publik. 5. KepemimpinanKompetensi kepemimpinan yang dibangun kader KAMMI adalah kemampuan memimpin gerakan dan perubahan yang lebih luas. Hal mendasar dari kompetensi ini adalah kemampuan kader beroganisasi dan beramal jamai. Sosok kader KAMMI tidak sekedar ahli di wilayah spesialisasinya, lebih dari itu ia adalah seorang intelektual yang mampu memimpin perubahan. Di samping mampu memimpin gerakan dan gagasan, kader pun memiliki pergaulan luas dan jaringan kerja efektif yang memungkinkan terjadi akselerasi perubahan.

6. Diplomasi dan JaringanKader KAMMI adalah mereka yang terlibat dalam upaya perbaikan nyata di tengah masyarakat. Oleh karena itu ia harus memiliki kemampuan jaringan, menawarkan dan mengkomunikasikan fikrah atau gagasannya sesuai bahasa dan logika yang digunakan berbagai lapis masyarakat. Penguasaan skill diplomasi, komunikasi massa, dan jaringan ini adalah syarat sebagai pemimpin

TAFSIR UTUH KEPRIBADIAN KADER KAMMIDalam manhaj kaderisasi kualitas karakter kader KAMMI termaktub dalam rangkaian Filosofi Gerakan KAMMI. Terdapat 39 citra kader yang tercermin dari karakter gerakan KAMMI sebagai berikut: 1. Pemimpin tangguh: Memiliki gaya kepemimpinan yang berkarakter yang didasarkan pada basis kesadaran intelektual, sosial dan spiritual.2. Iman dan taqwa: Meyakini akan kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul, dan tidak ada sedikitpun keraguan untuk merealisasikannya dalam kehidupan.3. Intelektual: Memiliki dan mengembangkan tradisi membaca, menulis, berdiskusi dan aksi dengan menjunjung tinggi objektivitas berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran universal dalam rangka perbaikan ummat.4. Pelopor: Memiliki gagasan untuk mengawali perubahan kearah perbaikan.5. Komunikatif: Mampu menyampaikan pesan dan informasi baik kepada individu atau kelompok secara efektif sehingga menghasilkan perubahan sikap/perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.6. Solidaritas: Memiliki sense of crisis dan kemampuan untuk membangun kebersamaan guna menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan.7. Amal jamai: Membangun sinergi positif antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat dan mencegah kemungkaran.8. Problem solver: Berorientasi pada solusi berdasarkan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip islam.9. Independen: Kemandirian untuk menentukan pilihan dan kehendak atas dasar pemahaman.10. Ikhlas: Bersandarkan kepada ridho Allah, dan bukan kepada kepentingan yang tersamar.11. Pemberani: Mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya , resiko dan kesulitan.12. Mujahid: Bersungguh-sungguh terhadap segala aktifitas yang dilakukannya.13. Penghitung resiko yang cermat: Mampu mengambil keputusan yang tepat yang didasari atas perhitungan yang matang.14.Perindu syurga: Berorientasi pada kebahagian akhirat.15.Abid: Menjadikan segala aktifitas untuk tujuan ibadah pada Allah.16.Dai: Giat menyeru ke jalan Allah dengan hikmah, dan nasihat yang baik.17.Menjauhi kesia-siaan : Mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat.18.Visioner: Memiliki pandangan dan wawasan yang luas terhadap apa yang tampak pada khayalan dan cita-cita; kemampuan untuk melihat pada inti persoalan. 19. Aktif: Senantiasa bergerak.20. Progresif: Kesiapan diri untuk terus berproses lebih maju.21. Manusia pembelajar: Haus terhadap ilmu; mampu memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperluas wawasan.22. Ilmuwan: Menekuni spesifikasi ilmu tertentu; berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan.23. Kritis: Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebenaran.24. Politisi: Peka dan mampu berfikir strategis dalam pengambilan kebijakan terkait dengan permasalahan ummat.25. Moralis : Menjunjung tinggi etika dan adab-adab Islam26. Transformatif: Kemampuan mengaktualisasikan gagasan / konsep ke dalam realitas.27. Murobbi: Memiliki kemampuan untuk meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi obyek dakwahnya; mampu menunjukkan keteladanan.28. Social worker: Berpartisipasi dalam aktifitas pelayanan sosial; mampu menjawab tantangan sosial yang ada di masyarakat baik di masa sekarang maupun yang akan datang.29. Empatik: Melibatkan diri secara emosional terhadap permasalahan yang dihadapi orang lain.30. Supel: Terbuka pemikiran, memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai macam kondisi sosial masyarakat. 31. Manajer: Memiliki kemampuan mengelola sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.32. Ahli strategi : Memiliki kapasitas berfikir strategis.33. Loyal: Keberpihakan kepada Allah, rasul dan orang-orang beriman.34. Diplomat: Memiliki kecakapan untuk menggunakan pilihan kata bagi keuntungan pihak yang bersangkutan dalam perundingan, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan pendapat.35. Luas wawasan : Menguasai berbagai macam aspek keilmuan36.Percaya diri : Yakin akan kemampuan yang dimilikinya.37.Militan : Bersemangat tinggi dan tangguh dalam berjuang.38.Kemandirian ekonomi: Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.39. Istiqomah

13