Top Banner
21. 1. 2% Results of plagiarism analysis from 2019-11-19 09:42 WIB el el y_yanuar anuar _1 9_1. 1. p d f Date: 2019-11-19 09:35 WIB All sources 39 Internet sources 1 6 Organization archive 1 Plagiarism Prevention Pool 1 [2] ejournal.umm.ac.id/index. php/keperawatan/article/download/1865/3191 1 2.1 .1 % 29 matches [3] wwwherlambangragilsaputra. blogspot. com/2013/04/bab-i-pendahuluan-a_15. html 4. 8% 10 matches 1 documents with identical matches [5] digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-istianatul-8337-1-babi. pdf 5. 5. 4% 13 matches [6] id.scribd. com/doc/242958964/refleks-hisap-pdf 3. 4% 5 matches [7] edoc. pub/j urnal-ilmiah-ilmu-kebidanan-pdf-free. html 1. 1. 9% 10 matches [8] ayukazuka. blogspot. com/2011/06/asuhan-neonatus-pada-bayi-dengan-resiko_05. html 2. 7% 5 matches [9] oj s.unpkediri.ac.id/index. php/akper/issue/view/56 3.0 .0 % 7 matches [10] aangcoy13. blogspot. com/2011/04/bayi-berat-lahir-rendah-bblr. html 2.5 .5 % 5 matches [11] isukebidanan. blogspot. com/2016/05/materi-asuhan-kebidanan-komunitas. html 2. 2% 5 matches [12] ilmukebidananstikeskendedesmalang. blogspot. com/2012/11/laporan-pws-kia-kab-kota-aki-akb. html 1. 1. 8% 4 matches [13] estervhyrien14. blogspot. com/2014/03/askeb-anc-fisiologis. html 1. 1. 8% 4 matches [14] id.scribd. com/doc/192242869/laporan-Pendahuluan-BBLR 1. 1. 8% 4 matches [15] id.scribd. com/doc/136736725/BBLR-BAB-I-II 1. 1. 8% 4 matches [16] kti-akbid. blogspot. com/2011/04/kti-gambaran-kasus-ibu-melahirkan. html 1. 1. 7% 3 matches [17] from a PlagScan document dated 2018-07-04 07: 55 1. 1. 3% 5 matches [18] www.researchgate.net/publication/305201671_Pengaruh_Musik_Keroncong_selama_Pelaksanaan_Kangaroo_Mother_Care_terhadap_Respons_Fisiolo 1. 1. 3% 6 matches [19] id.scribd. com/doc/254807939/Jurnal-Terapi-Musik-Kel-2 0. 0. 9% 1 matches [34] "A. 2017. 4. 34085" dated 2019-08-26 0. 0. 2% 1 matches 11 11 pages, ages, 301 01 6 words rds Plag lag Le vel el : 21. 1. 2% sele sele cted ed / 72. 2% overall erall 121 matches from 41 sources, of which 24 are online sources. Se ttings ings Data policy: Compare with web sources, Check against organization repository, Check against the Plagiarism Prevention Pool Sensitivity: Medium Bibliography: Bibliography excluded Citation detection: Highlighting only Whitelist: --
12

Untitled - IIK OASIS 3

May 05, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Untitled - IIK OASIS 3

21.1.2% Results of plagiarism analysis from 2019-11-19 09:42 WIB

elely_yanuaranuar_119_1.1.pdd f

Date: 2019-11-19 09:35 WIB

All sources 39 Internet sources 116 Organization archive 11 Plagiarism Prevention Pool 11

[2] ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/download/1865/3191

112.1.1% 29 matches

[3] wwwherlambangragilsaputra.blogspot.com/2013/04/bab-i-pendahuluan-a_15.html

4..8% 10 matches

1 documents with identical matches

[5] digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-istianatul-8337-1-babi.pdf

5.5.4% 13 matches

[6] id.scribd.com/doc/242958964/refleks-hisap-pdf3..4% 5 matches

[7] edoc.pub/jurnal-ilmiah-ilmu-kebidanan-pdf-free.html

1.1.9% 10 matches

[8] ayukazuka.blogspot.com/2011/06/asuhan-neonatus-pada-bayi-dengan-resiko_05.html

2..7% 5 matches

[9] ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/issue/view/563.0.0% 7 matches

[10] aangcoy13.blogspot.com/2011/04/bayi-berat-lahir-rendah-bblr.html

2.5.5% 5 matches

[11] isukebidanan.blogspot.com/2016/05/materi-asuhan-kebidanan-komunitas.html

2..2% 5 matches

[12] ilmukebidananstikeskendedesmalang.blogspot.com/2012/11/laporan-pws-kia-kab-kota-aki-akb.html

1.1.8% 4 matches

[13] estervhyrien14.blogspot.com/2014/03/askeb-anc-fisiologis.html

1.1.8% 4 matches

[14] id.scribd.com/doc/192242869/laporan-Pendahuluan-BBLR

1.1.8% 4 matches

[15] id.scribd.com/doc/136736725/BBLR-BAB-I-II

1.1.8% 4 matches

[16] kti-akbid.blogspot.com/2011/04/kti-gambaran-kasus-ibu-melahirkan.html

1.1.7% 3 matches

[17] from a PlagScan document dated 2018-07-04 07:55

1.1.3% 5 matches

[18] www.researchgate.net/publication/305201671_Pengaruh_Musik_Keroncong_selama_Pelaksanaan_Kangaroo_Mother_Care_terhadap_Respons_Fisiologis_dan_Lama_Rawat_Bayi_dengan_Berat_Badan_Lahir_Rendah

1.1.3% 6 matches

[19] id.scribd.com/doc/254807939/Jurnal-Terapi-Musik-Kel-2

0.0.9% 1 matches

[34] "A.2017.4.34085" dated 2019-08-26

0.0.2% 1 matches

11 11 pages, ages, 301016 wordsrds

PlaglagLeevelel : 21.1.2% sele selected ed / 72..2% overallerall

121 matches from 41 sources, of which 24 are online sources.

Seettings ings

Data policy: Compare with web sources, Check against organization repository, Check against the Plagiarism Prevention Pool

Sensitivity: MediumBibliography: Bibliography excluded

Citation detection: Highlighting onlyWhitelist: --

Page 2: Untitled - IIK OASIS 3

Efektivitas Terapi Musik terhadap Klasik Mozart dan Kangururu Method [17]

Peningkatan Berat Badan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri

Ely Isnaeni . Yanuar Eka Puji A. 1 2

Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

[email protected] [8]

ABSTRAK

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang baru lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Masalah yang terjadi pada

[7] [2]

bayi BBLR secara fisiologis organ pencernaan pada bayi BBLR yang belum berkembang dengan sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi

[9]

musik terhadap peningkatan berat badan pada BBLR klasik Mozartdan kanguru method di Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri. Jenis penelitian yang digunakan adalah

[2]

Eksperimen semu ( dengan quasy-experiment) randomized control-group pretest-posttest design. Pada penelitian ini terdiri dari dua kelompok yang keduanya ditentukan secara

acak (masing-masing kelompok n=10). Pengumpulan data digunakan dengan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data non-parametrik

[2]

dengan uji Mann Whitney dengan α = 0,05. Hasil penelitian dengan uji Mann Whitney menunjukkan bahwa peningkatan berat badan pada BBLR dengan nilai 0,001. pvalue =

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada efektif terapi musik terhadap klasik Mozart [2]

peningkatan berat badan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Berdasarkan hasil [2]

penelitian ini disarankan agar pada bayi diberikan terapi musik untuk klasik Mozartmeningkatkan berat badan bayi.

Kata kunci : Musik , BBLR klasik Mozart

ABSTRACT

Baby Weight Low Birth (LBW) a new born weighing less than 2,500 grams is regardless of pregnancy. Problems that occur in LBW infants are physiologically

digestive organs LBW infants are not yet fully developed. This study aims determine to[2]

the effect of therapy against weight gain LBW Aura Syifa classical music of Mozart in inHospital Kediri This type of research apparent Experiment (. is quasi-experimental) with a

randomized control-group pretest-posttest design. In this study consisted two group of that are determined randomly (each group n = ). The collection of data used by the 10

observation sheet. Data where analy techniques with the zed non-parametric Mann Whitney test Mann Whitney testwith = 0, Results of research α 05. by showed that weight

gain LBW with = 0,001 The conclusion from this study that there is the in pvalue . influence of therapy against weight gain on LBW. Based on this study classical music

suggested that infants given music theraphy to improve the baby's the classic Mozartweight.

Keywords: Classical Music Mozart, , kanguru method LBW infants [17]

Page 3: Untitled - IIK OASIS 3

PENDAHULUAN

Bayi dengan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) merupakan salah

satu faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal.

Selain itu, BBLR dapat mengalami gangguan mental dan fisik sebesar

18,1 %. BBLR hingga saat ini masih [16]

merupakan masalah di seluruh dunia karena merupakan penyebab

kesakitan dan kematian pada masa bayi baru lahir (Ismawati dkk, 2010). BBLR menurut WHO (World Health

Organitation) pada tahun 2011 diperkirakan setiap tahun terlahir

sekitar 350.000 BBLR di negara berkembang dengan prevalensi 3,3% - 38%. Secara statistik menunjukkan

[8]

90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka

kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

lahir lebih dari 2500 gram (Nani, 2013).

BBLR menyumbang sebesar 51% sebagai penyebab kematian neonatal di dunia. Sekitar 16% dari

[3]

kelahiran hidup atau 20 juta bayi pertahun dilahirkan dengan berat

badan kurang dari 2.500 gram. Angka kejadian BBLR di Indonesia

[3]

sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain yaitu berkisar

antara 9% - 30%, hasil studi di 7 daerah Multicenter yaitu Sumatera

Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Banten, Nusa

Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur diperoleh angka BBLR dengan rentan 2,1% - 17,2% (Riset

Kesehatan, 2007). [12]

Data yang diperoleh dari BPS

Provinsi Jawa Timur menunjukkan

bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) selama sepuluh tahun terakhir ini

relatif menunjukkan angka yang menurun. AKB pada tahun 2011

[3]

adalah 29,24 per 1.000 kelahiran [3]

hidup menunjukkan angka yang menurun dari tahun sebelumnya yang

sebesar 29,99 per 1.000 kelahiran [3]

hidup, namun masih jauh dari target Millenium Developmet Goals

(MDGs) tahun 2015 yaitu sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup (Sylviati,

2009). [3]

Medical Record Kota Kediri BBLR

pada tahun 2010 mencapai 337 kasus dengan berat badan lahir 2500 gram dan pada tahun 2012 angka kejadian

BBLR berjumlah 336 dari 1.888 [3]

kelahiran hidup dan 46 bayi yang tercatat meninggal dunia dengan

berat badan lahir 2.500 gram (Wahyuningsri, 2014). Data yang

diperoleh dari Dinas K ehatan es Kabupaten Kediri tahun 2013

sebanyak 235 BBLR. Data yang diperoleh dari Rumah sakit gambiran kota kediri pada tahun 2014 2 bulan

terakhir mulai bulan Oktober sebanyak 36 BBLR dengan presentase 0,92 dan bulan %

November sebanyak 3 BBLR dengan presentase 0,07 dari 39 BBLR. %

Pada BBLR berisiko terjadi permasalahan pada sistem tubuh

karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Penyebab terjadinya BBLR secara umum bersifat multifaktoral

sehingga kadang mengalami kesulitan untuk melakukan tindakan

pencegahan. Penyebab terbanyak [8]

terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur yang mengakibatkan gangguan metabolik, gangguan

Page 4: Untitled - IIK OASIS 3

imunitas, gangguan pernafasan, gangguan sistem peredaran darah,

dan gangguan cairan dan elektrolit (Ismawati dkk, 2010).

[9]

Berdasarkan data di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang efektifitas terapi musik klasik Mozart dan terhadap kanguru methodpeningkatan berat badan pada BBLR

di Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri.

[2]

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasy-

experiment) dan teknik sampling yang digunakan adalah aksidental

sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan

kebetulan ketemu (Hidayat, 2014). Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah bayi di Ruang Neonatus Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri

dengan berat 1.500 - 2.500 gram dan ibu yang mempunyai bayi dan

bersedia menjadi responden. Jumlah [9]

sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi 10

responden pada kelompok dengan intervensi terapi musik klasik

Mozart, 10 responden dengan diberi kanguru method dan 10 responden

pada kelompok tanpa intervensi terapi musik klasik mozart dan

kanguru method.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Tabel V.1 Distribusi frekuensi

responden BBLR di Rumah Sakit

Gambiran kota Kediri

Karakteristik Frekuensi ( n ) Persentase ( % ) Usia 1 hari 15 75 5 hari 8 15 7 hari 7 10 Total 30 100

Karakteristik Frekuensi ( n ) Jenis kelamin Laki-laki 10 Perempuan 20 Total 30 Karakteristik Frekuensi ( n ) Makanan ASI 5 Susu formula 5 ASI dan susu formula 20 Total 30

Sumber : data primer, Februari 2015

Berdasarkan tabel V.1 dapat

diketahui bahwa distribusi usia responden sebagian besar yang

BBLR di Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri adalah kelompok usia 1 hari sejumlah

15 responden (75%).

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden yang sebagian

besar berjenis kelamin perempuan berjumlah 20

responden (75%). Dari data di atas dapat diketahui

bahwa untuk jenis makanan yang diberikan kepada BBLR

seluruhnya adalah campuran Air Susu Ibu (ASI) dan susu formula sejumlah 30 responden (100%).

Page 5: Untitled - IIK OASIS 3

Tabel V.2 Distribusi frekuensi rerata berat badan responden kelompok

dengan intervensi terapi musik klasik Mozart dan kelompok tanpa terapi musik di Rumah sakit gambiran klasik Mozart

kota kediri No responden

Makanan Terapi musik BB sebelum

1. ASI dan susu formula

Diberi terapi

1900 gram 2100 gram

2. ASI dan susu formula

Diberi terapi

2500 gram 2600 gram

3. ASI dan susu formula

Diberi terapi

2100 gram 2200 gram

4. ASI dan susu formula

Diberi terapi

2500 gram 2600 gram

5. ASI dan susu formula

Diberi terapi

2500 gram 2650 gram

6. ASI dan susu formula

Diberi terapi

2500 gram 2650 gram

7. ASI dan susu formula

Diberi terapi

2200 gram 2350 gram

8. ASI dan susu formula

Diberi terapi

2500 gram 2600 gram

9. ASI dan susu formula

Diberi terapi

2500 gram 2600 gram

10. ASI dan susu formula

Diberi terapi

2200 gram 2300 gram

11. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

2500 gram 2550 gram

No responden

Makanan Terapi musik BB sebelum

12. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

2000 gram 2100 gram

13. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

1700 gram 1750 gram

Page 6: Untitled - IIK OASIS 3

14. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

1600 gram 1650 gram

15. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

2500 gram 2500 gram

16. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

2500 gram 2550 gram

17. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

2500 gram 2550 gram

18. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

2500 gram 2570 gram

19. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

2500 gram 2600 gram

20. ASI dan susu formula

Tidak diberi terapi

2500 gram 2550 gram

Sumber : data primer, Februari 2015

Dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa berat

badan pada kelompok dengan intervensi terapi musik klasik

Mozart sebagian besar amengalami peningkatan

berat badan 100 gram selama

5 hari. Sedangkan pada kelompok tanpa intervensi

terapi musik klasik Mozart sebagian kecil mengalami

peningkatan berat badan 50 gram selama 5 hari.

8486

8890

92

949698

100102

kelompok tanpa intervensi

kelompok denganintervensi

kelompok tanpaintervensi

kelompok denganintervensi

Page 7: Untitled - IIK OASIS 3

Gambar V. 1 Presentase peningkatan berat badan pada kelompok dengan intervensi terapi musik kelompok tanpaklasik Mozart dan terapi musik klasik Mozart

Dari gambar di atas dapat

digambarkan bahwa berat badan kelompok dengan

intervensi terapi musik klasik Mozart dan kelompok tanpa

terapi musik klasik Mozart mengalami peningkatan

dengan rata-rata pada kelompok tanpa intervensi

terapi musik klasik Mozart 90% dan pada kelompok

dengan intervensi terapi musik klasik Mozart 100%, hal ini dapat dilihat pada tabel berat badan kelompok dengan

intervensi terapi musik klasik Mozart dan kelompok tanpa

terapi musik klasik Mozart. Sebagian responden terdapat

peningkatan berat badan yang berbeda-beda setelah diberi

terapi musik klasik Mozart.

Tabel V.3 Distribusi frekuensi data kelompok tanpa intervensi terapi musik klasik Mozart dan kelompok dengan intervensi terapi musik

klasik Mozart Kelompok N Mean Confidence interval

95% pvalue

Lower Bound

Upper Bound

0,001

Dengan intervensi

10 120,0 94,9 145,0

Tanpa intervensi

10 57,0 36,4 77,5

Sumber : data primer, Februari 2015 Dari tabel di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil uji Mann Whitney data (pvalue =

0,001) yang artinya pvalue kurang dari (α = 0,05).

Interpretasi hasil uji adalah ada perbedaan yang

signifikan untuk peningkatan

berat badan responden kelompok dengan intervensi

terapi musik klasik Mozart dan kelompok tanpa terapi

musik di klasik Mozart Rumah Sakit Gambiran kota

Kediri.

Pembahasan

A. Berat badan bayi dengan intervensi terapi musik klasik Mozart

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 10 responden pada

kelompok perlakuan yang diberi terapi musik klasik Mozart. Terapi musik klasik Mozart

diberikan selama 40 menit

perhari dan diulang selama 5 hari di Ruang Neonatus Rumah

Sakit gambiran kota Kediri. Pada kelompok dengan

[2]

intervensi terapi musik klasik Mozart sebagian besar

mempunyai berat badan 2500 gram sejumlah 6 responden (60%) dan seluruhnya

mengalami peningkatan berat

Page 8: Untitled - IIK OASIS 3

badan pada BBLR dengan presentase 100%.

[2]

Hal ini didukung oleh penelitian

Lai et al (2006) tentang pemberian stimulasi musik

klasik dapat menambah ketenangan pada BBLR. Terapi

[2]

musik dapat membantu pertumbuhan yang lebih baik

pada BBLR dimana lagu yang tenang selama kurang lebih 40

menit perhari dan dalam hari keempat pemeriksaan BBLR

didapatkan kenaikan berat badan, detak jantung lebih kuat,

meningkatkan saturasi oksigen dan memperpendek hari rawat inap dibanding dengan yang tidak diberi terapi musik klasik

Mozart. Pada kelompok dengan

intervensi terapi musik klasik Mozart terapi diberikan selama

40 menit perhari dan diulang selama 5 hari terdapat

peningkatan berat badan dengan presentase 100%. Terapi musik

[2]

klasik Mozart dapat memberikan perasaan yang tenang sehingga

bayi lebih banyak tidur. Apabila [5]

bayi lebih banyak tidur akan dapat mengurangi pengeluaran energi sehingga dapat

mempertahankan kestabilan berat badan.

B. Berat badan bayi tanpa

mendapat intervensi terapi musik klasik Mozart

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 10 responden pada

kelompok bayi tanpa mendapat intervensi terapi musik klasik

Mozart di Ruang Neonatus Rumah Sakit Gambiran kota Kediri. Pada kelompok bayi

[5]

tanpa mendapat intervensi terapi musik sebagian klasik Mozart

besar mempunyai berat badan 2500 gram sejumlah 7 responden

(70%) dan hampir seluruhnya mengalami peningkatan berat

badan pada BBLR dengan presentase 90%.

[2]

Hal ini didukung penelitian

Wahyuningsri (2014) menyebutkan bahwa adanya

perbedaan berat badan antara bayi prematur yang mendapat

terapi musik klasik dengan bayi prematur yang tidak mendapat

terapi musik sehingga memberikan pengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi

prematur. Sedangkan untuk [2]

pengaruh pemberian terapi musik tidak berpengaruh

terhadap kekuatan reflek hisap pada bayi prematur. Terapi

[2]

musik diberikan sehari selama kurang lebih 40 menit pada hari

ke empat didapatkan kenaikan berat badan, detak jantung lebih

kuat, peningkatkan saturasi oksigen dan memperpendek hari

rawat inap dibanding dengan tidak diberikan terapi musik.

Dari konsep di atas maka pada peningkatan berat badan pada

BBLR dapat dipengaruhi oleh karakteristik makanan yaitu ASI

dan susu formula. Hal ini didukung oleh penelitian

Schanler (2010) mengemukakan bahwa walaupun ASI sebagai

pilihan pertama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi prematur

namun susu formula juga dapat digunakan sebagai jika terjadi

suplai yang tidak adekuat dari ibu yaitu ketika ibu tidak mampu

menyusui. Susu formula

Page 9: Untitled - IIK OASIS 3

mengandung kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan bayi namun tidak sama dengan faktor bioaktif

yang dimiliki oleh ASI. C. Pengaruh terapi musik klasik

[ 2 ]

Mozart terhadap peningkatan berat badan pada Bayi Berat

Lahir Rendah (BBLR)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terapi musik klasik Mozart berpengaruh

terhadap peningkatan berat badan BBLR kelompok dengan

intervensi terapi musik klasik Mozart sebagian besar

mengalami peningkatan berat badan 100 gram selama 5 hari

dan seluruhnya mengalami peningkatan berat badan dengan

presentase 100%. Pada [7]

kelompok tanpa terapi musik klasik Mozart sebagian kecil

mengalami peningkatan berat badan 50 gram selama 5 hari dan

hampir seluruhnya mengalami peningkatan berat badan dengan presentase 90%.

[2]

Hal tersebut juga sesuai dengan hasil uji dengan Mann Whitney nilai pvalue = 0,001 dan α =

0,05 maka menunjukkan ada pengaruh terapi musik klasik

Mozart terhadap peningkatan berat badan BBLR pada

kelompok dengan intervensi terapi musik klasik Mozart

dengan kelompok tanpa terapi musik klasik Mozart di Rumah

Sakit gambiran kota Kediri.

[2]

Penelitian yang dilakukan Wahyuningsri (2014)

menjelaskan bahwa pemberian terapi musik klasik terbukti

dapat meningkatkan berat badan pada BBLR. Bila hal ini

[2]

diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan maka dapat

mencegah terjadi penurunan berat badan pada bayi terutama pada minggu pertama kelahiran

dan mencegah permasalahan yang dapat timbul akibat

penurunan berat badan.

Terapi musik klasik Mozart diberikan selama 40 menit

perhari dan diulang selama 5 hari di Ruang Neonatus Rumah sakit gambiran kota kediri.

Terapi musik klasik Mozart memiliki irama, melodi, frekuensi tinggi yang dapat

merangsang kreatifitas dan motivasi otak kemudian

merangsang stimulus ACTH sehingga terjadi peningkatan

berat bdan. Peningkatan berat badan selain diberikan terapi musik juga dapat klasik Mozart

dipengaruhi oleh pemberian ASI dan susu formula. Peningkatan

[2]

berat badan pada BBLR dimungkinkan karena terapi

musik dapat klasik Mozart memberikan perasaan tenang

kepada bayi sehingga bayi lebih banyak tidur. Apabila bayi lebih

banyak tidur akan dapat mengurangi pengeluaran energi

sehingga dapat mempertahankan kestabilan berat badan.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah

1. Dari hasil penelitian pada kelompok dengan intervensi

terapi musik klasik Mozart selama 40 menit perhari dan diulang selama 5 hari sebagian

Page 10: Untitled - IIK OASIS 3

besar mengalami peningkatan berat badan 100 gram.

2. Dari hasil penelitian pada kelompok tanpa intervensi terapi musik mengalami klasik Mozart

peningkatan berat badan 50 gram selama 5 hari.

3. Hasil penelitian didapatkan [ 9 ]

adanya pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap

peningkatan berat badan pada BBLR di Rumah sakit gambiran

kota kediri dengan nilai pvalue= 0,001 dan α = 0,05.

Saran

1. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan dapat memberikan

informasi mengenai terapi musik klasik Mozart yang terbukti efektif dalam meningkatkan berat badan dan diharapkan dapat

menjadi pertimbangan bagi pelayanan keperawatan untuk

menjadikan terapi musik sebagai salah satu intervensi keperawatan.

2. Bagi Institusi

Diharapkan kepada mahasiswa keperawatan melakukan

pengkajian yang lebih lanjut tentang manfaat lain terapi musik klasik Mozart jika diberikan pada BBLR.

3. Bagi Peneliti selanjutnya Diharapkan memperhatikan faktor

lingkungan sekitar bayi atau mengontrol lingkungan.

Pertimbangan ini berdasarkan hasil penelitian bahwa lingkungan

masih tergolong bising. Pengontrolan lingkungan dapat

memberikan hasil yang akurat demi kesempurnaan penelitian.

Selain itu, diharapkan untuk mengontrol jadwal menyusui agar

pada saat peneltian tidak terganggu oleh ibu responden

yang akan menyusui bayinya. 4. Bagi Lahan Penelitian

Diharapkan dapat memberikan informasi tentang terapi musik

klasik Mozart terhadap peningkatan berat badan dan

diharapkan untuk memperhatikan faktor lingkungan agar dapat

memberikan hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, S. 2013. Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart

Terhadap Frekuensi Pernapasan Bayi

Prematur di Ruang Perinatologi RSUD

Banyumas. http://keperawatan.unsoed.ac.id./content/pengaruh-terapi-musik-klasik-mozart-terhadap-frekuensi-pernapasan-bayi-prematur-di-ruang.Thesis

Keperawatan Unsoed. Diaskes tanggal 09

Januari 2015. Pukul 18.00 WIB.

Astuti, E. 2012. Stimulasi Musik

Klasik Mozart, Peningkatan Reflek

Hisap, Asupan Nutrisi dan Berat Badan Bayi

Prematur. http://jurnal@poltekkes-

malang.ac.id. Diakses tanggal 08 November

2014 Pukul 18.53 WIB.

Bobak, I. 2007. Keperawatan maternitas (edisi 4).

Jakarta : EGC.

Page 11: Untitled - IIK OASIS 3

Dinas Kesehatan. 2013. Data

Maternal Dan Perinatal Tahun 2013. Kediri.

. 2003. Kematian Data

Maternal Dan Perinatal Tahun 2001 dan 2002,

KIA DinkesPropinsi. Surabaya.

Estrella. 2010. The element of music. http://musiced.about.com/od/beginnerstheory/a/mu

sicelement.htm. Diaskes tanggal 08 November

2014 Pukul 19.36 WIB. Hidayat, A. 2008. Pengantar Konsep

Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika. .2014. Metode Penelitian

Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta :

Salemba Medika.

Hariati, S. 2010. Efektifitas Terapi Musik Terhadap

Peningkatan Berat Badan dan Suhu Tubuh Bayi

Prematur di Makassar. http://kedokteran.unsoed.ac.id/Files/Jurnal/manda

la.Thesis Universitas Indonesia. diaskes

tanggal 06 Desember 2014. Pukul 10.29 WIB.

Ismawati, dkk. 2010. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).

Yogyakarta : Nuha Medika.

Mitayani. 2009. Asuhan

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Muennich, M. 2009. Premature

babies : How they develop. http://www.thinkbaby.co.uk/labour-and-birth/premature-babies-how-they-develop/1368.html.

Diakses tanggal 10 November 16.40 WIB.

Musbikin. 2009. Efficacy of music therapy for premature

infants in the neonatal intensive care unit: A

metaanalysis Art Dis Child Fetal Neonatal Ed, 96(1). Jakarta :Fa52.

Muslihatun. 2010. Asuhan Neonatus,

Bayi dan Balita. Yogyakarta : Atramaya.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan : Pendekatan Praktis Edisi

3. Jakarta : Salemba Medika.

Potter, P. 2006. Fundamental

Nursing. Philadelpia : W. B. Saunders.

Prawiroharjo, S. 2010. Buku Acuan

Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan

Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Rasyid, F. 2010. Cerdaskan Anakmu

Dengan Musik. Jogyakarta : Diva Press.

Rusmil, K. 2008. Pertumbuhan dan perkembangan anak.

http://setengahbaya.info.pertumbuhan-dan-

Page 12: Untitled - IIK OASIS 3

perkembangan- anak.html. Diakses

tanggal 09 November 2014 Pukul 18.47 WIB.

Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik

Penulisan Riset Keperawatan. Surabaya : Graha Ilmu.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk

Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Tomey, A. 2006. Nursing theorists and their work. (4 Ed). th

St. Louis : Mosby-Year book Inc.

Wahyuningsri, dkk. 2014. Pemberian

Terapi Musik Klasik Terhadap Reflek Hisap

dan Berat Badan Bayi Prematur. http://ejournal.umm.ac.id/index/php/keperawatan/issue/view/226/showtoc.

Diakses tanggal 08 Oktober 2014 Pukul

18.15 WIB.

Wong, D. 2009. Buku Ajar: Keperawatan pediatrik

(Edisi 6). Jakarta: EGC.