Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai seorang mahasiswa, saya menghabiskan waktu 50% berada di dalam lingkungan kampus. Oleh karena itu, nampak sangat jelas bahwa terdapat etika etika tertentu yang terdapat di lingkungan saya ini. Meski etika ini sering dilupakan maupun tidak diperhatikan, Pada dasarnya etika itu selalu ada dan diajarkan dari sejak lingkungan keluarga, maka dari itu kita menjalankannya secara sadar maupun tidak sadar. Akan tetapi, hal ini terkadang tidak berlaku bagi mahasiswa yang kurang mendapatkan pengajaran dasar tersebut. Mahasiswa yang pada dasarnya pelaku di dalam pergerakan pembaharuan yang akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan 1
30

untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

Mar 25, 2018

Download

Documents

vudan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Sebagai seorang mahasiswa, saya menghabiskan waktu 50% berada di dalam

lingkungan kampus. Oleh karena itu, nampak sangat jelas bahwa terdapat etika etika

tertentu yang terdapat di lingkungan saya ini. Meski etika ini sering dilupakan

maupun tidak diperhatikan, Pada dasarnya etika itu selalu ada dan diajarkan dari

sejak lingkungan keluarga, maka dari itu kita menjalankannya secara sadar maupun

tidak sadar. Akan tetapi, hal ini terkadang tidak berlaku bagi mahasiswa yang kurang

mendapatkan pengajaran dasar tersebut.

Mahasiswa yang pada dasarnya pelaku di dalam pergerakan pembaharuan yang akan

menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke

arah yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat

menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi

gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam

melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus

lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang

relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna

etika dan peranan etika itu sendiri.

sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki etika, seperti

mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, tidak

menyapa, berpakaian tidak senonoh, menaruh meja di kaki, mahasiswa yang lebih

menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan

bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti

peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap

hal biasa padahal menyontek merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan

makna dari etika.

1

Page 2: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

Maka dari itu di pembahasan selanjutkan akan di bahas secara mendalam

bagaimana peranan etika dalam kehidupan mahasiswa dan bagaimana seharusnya

mahasiswa beretika dalam lingkunganya dan bagaimana membangun etika baik

dalam lingkungan mahasiswa mahasiswa itu sendiri.

Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam

pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah

bangsa Indonesia untuk di masa yang akan datang di isi oleh penerus-penerus

bangsa yang tidak beretika ?

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah,

1. Apa pengertian dari mahasiswa serta bagaimana peran dari seorang mahasiswa

dan apa pengertian etika serta sampai sejauh mana peranan etika?

2. Apa sajakah etika yang ada di dalam lingkungan kampus?

3. Apakah etika tersebut berjalan dengan semestinya?

4. Bagaimana seharusnya seorang mahasiswa beretika dalam lingkungannya ?

5. Bagaimana cara membangun etika dalam diri mahasiswa ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan permasalahan pada 1.2 di atas, tujuan penelitian tentang " Etika

Kampus” adalah

1. Mengetahui pentingnya etika dalam kehidupan mahasiswa di kampus

2. Membina diri agar menjadi mahasiswa seutuhnya

2

Page 3: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

3. Agar mampu menjadi pribadi yang kritis dan pemikir

4. Agar mampu menerapkan etika dalam kehidupan sehari hari

1.4 Kerangka Teori

a. Pengertian Mahasiswa · Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1989).

· Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa

menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya

diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari

kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut

tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan buah karya yang berguna bagi

kehidupan lingkungan.

b. Peran MahasiswaAdapun peran mahasiswa dalam lingkungan kampus yakni,· Menciptakan kehidupan ilmiah yang kondusif dalam kampus

· Menjunjung tinggi nilai ilmiah

· Hubungan yang kondusif dengan dosen dan karyawan

· Mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku

· Kembangkan gairah membaca, menulis dan menggunakan komputer dengan

perilaku positif

· Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelanggaran terhadap peraturan

· Memiliki target-target pribadi sambil mengintrospeksi diri

· Kooperatif kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kelompok

di kampus

· Melaksanakan tugas-tugas yg sifatnya divergen : berdiskusi, mengerjakan tugas-tugas

dari dosen

· Menjaga keutuhan peralatan media belajar

· Kebersihan dan keindahan kampus

c. Pengertian Etika

3

Page 4: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

· Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan

kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai

mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 1989).

· Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita

mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang

bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.(Suseno, 1987).

d. Peranan EtikaAdapun peranan etika yakni, dengan etika seseorang/kelompok mampu

mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia, menjadi alat control atau menjadi

rambu-rambu bagi seseorang/kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya

sebagai mahasiswa, etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang

kita hadapi sekarang, etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam

menjalankan aktivitas kemahasiswaanya, etika menjadi penuntun agar dapat bersikap

sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.

1.5 Sumber Data

Adapun sumber data yang penulis gunakan adalah pengamatan, internet, dengan

beberapa kutipan dari buku di perpustakaan kampus.

1.6 Metode dan Teknik

Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif, sedangkan teknik yang

penulis gunakan adalah observasi dan teknik studi pustaka

4

Page 5: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

BAB II

ISI

2.1 Definisi dan Landasan Teori etika

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal

mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang;

kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai

dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam

mengatur tingkah lakunya. Etika tidak sama dengan etiket, “Etika” berarti “moral” dan

“Etiket” berarti “sopan santun”.

Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari

bahasa latin, yaitu “mos”, dan dalam bentuk jamaknya “mores”, yang berarti juga adat

kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan),

dan menghindari hal - hal Dan tindakan yang buruk. Etika dan moral mirip, tetapi dalam

kegiatan sehari - hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian

perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah pengkajian sistem nilai - nilai yang

berlaku. Setiap komunitas memiliki sistem nilai masing - masing, baik dari unit komunitas

yang paling kecil yaitu keluarga, komunitas dunia pendidikan/persekolahan, dan komunitas

yang lebih luas lagi yaitu, masyarakat. Para anggota komunitas itu dituntut untuk dapat

memahami dan menjalani sistem nilai yang berlaku. Begitupun di lingkungan kampus, setiap

civitas akademika diharapkan ikut membangun sistem nilai di lingkungan kampus, baik

dosen, karyawan dan mahasiswa.

Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di dalam Dictionary of Sosciology

and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan

pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau

kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.

5

Page 6: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan

dan keharusan. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam empat

tingkatan yaitu:

1. Nilai-nilai kenikmatan

Dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan

yang dapat menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak.

2. Nilai-nilai kehidupan

Dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yang penting bagi kehidupan misalnya kesehatan,

kesegaran jasmani, dan kesejahteraan umum.

3. Nilai-nilai kejiwaan

Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak tergantung dari

keadaan jasmani maupun lingkungan. Misalnya nilai keindahan, kebenaran maupun

lingkungan.

4. Nilai-nilai kerohanian

Dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci. Misalnya nilai-nilai

pribadi. Ada empat macam nilai-nilai kerohanian, yaitu:

a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta)

manusia.

b. Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan

manusia.

c. Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsure

kehendak manusia.

d. Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai ini

bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.

Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Istilah moral

mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Makna moral yang terkandung

6

Page 7: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Jadi norma

sebagai penuntun sikap dan tingkah laku manusia. Antara norma dan etika memiliki

hubungan yang sangat erat yaitu etika sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang

prinsip-prinsip moralitas.

Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:

1. Dengan etika seseorang atau kelompok ( termasuk di dalamnya adalah mahasiswa)

dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia

2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atas kelompok (

termasuk di dalamnya adalah mahasiswa) dalam melakukan suatu tindakan atau

aktivitasnya sebagai mahasiswa

3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi

sekarang.

4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam

menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.

5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan

etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.

2.2 Kaitan Etika dengan Mahasiswa

Sebagai mahasiswa seharusnya kita menjunjung tinggi sikap moral dan etika

terhadap dosen, terhadap sesama mahasiswa dan terhadap orang-orang di lingkungan

kampus, namun kadang mahasiswa merasa paling berkuasa sehingga tidak mengontrol diri

dan bersikap semaunya. Tidak hanya di dalam kampus bahkan di luar kampus, sebagai

contoh ketika mahasiswa sedang berdemo sering kali mereka bersikap anarkis sehingga

merugikan banyak orang lain. Padahal pada saat berdemo seharusnya mereka hanya

menyampaikan suatu aspirasi tanpa harus berikap anarkis.

7

Page 8: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

Tentunya hal ini tidak patut dilakukan oleh mahasiswa manapun karena mahasiswa

seharus nya memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat, karena mahasiswa adalah

penerus masa depan bangsa sudah seharusnya mahasiswa mencerminkan sikap dan contoh

yang baik terhadap orang lain bukan malah sebalik nya.

Sikap dan perbuatan mahasiswa yang kurang baik tentunya tidak patut untuk kita

contoh, untuk itu untuk menghindari sikap seperti itu kita harus bepedoman kepada agama

karena dari agama kita belajar mana yang di larang dan mana yang tidak dilarang, orang tua

pun berperan penting dalam mengawasi setiap kegiatan anak-anak nya di kampus maupun

di luar kampus, dan juga perbanyak kegiatan di kegiatan organisasi kampus itu adalah hal

yang positif karena tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar dengan sungguh-

sungguh agar menjadi pnerus yang baik bagi bangsa di masa depan.

Hubungan etika dengan mahasiswa sangat erat kaitanya, karena dengan etika

mampu mengontrol mahasiswa-mahasiswa sehingga tidak melakukan hal-hal yang mampu

merugikan banyak pihak. Contohnya tadi, etika mampu menjadi control ketika mahasiswa

berdemostrasi sehingga tidak melakukan anarkis.

Di era globalisasi ini dimana telah banyak terjadi perubahan-perubahan besar,

yang akibatkan oleh beberapa hal (secara umum)yaitu perkembangan IPTEK, urbanisasi, dan

tuntutan hidup, dimana perubahan tersebut mengarah ke kualitas, pergeseran nilai dan

norma, gaya hidup yang semakin hedonistis/hedoniawan, budaya glamour.

Sehingga seorang mahasiswa yang beretika mampu berperan dalam dalam

pembangunan masyarakat, Menjadi filter dari pengaruh buruk di era globalisasi, Menjadi

alat kontrol dalam melakukan aktivitasnya, dan Berusaha memperbaiki dan menjaga moral

agar kelestarian moral tetap terjaga.

Kesimpulan dari hal di atas, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan, hal

pertama “komitmen” yang memiliki arti senantiasa ingin melaksanakan sesuatu dengan baik

dan benar, serta memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan yang diikuti, hal kedua adalah

adanya “kesadaran” yang merupakan persoalan moral yang dimiliki seseorang untuk

8

Page 9: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

memahami dan menerima serta menentukan pilihan-pilihan dalam situasi yang konkrit

dengan mendasarkan pada aturan yang ada, hal ketiga adalah “kompetensi” yang

menunjukkan kemampuan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan

moral, yang mencakup apa saja yang ada dan menentukan pilihan dari berbagai alternatif

tersebut. Hal-hal yang telah dijabarkan diatas merupakan bagian dari pembentukan moral

dan sikap moral yang harus dan mutlak dimiliki oleh mahasiswa.

2.3 Etika Mahasiswa di dalam Kampus

(dikutip dari buku “PANDUAN AKADEMIK MAHASISWA”)

2.3.1 Maksud Tujuan Etika Mahasiswa

a) Membentuk citra mahasiswa sebagai insan yang memiliki kesungguhan untuk menjadi

manusia berkarakter, intelek, dan unggul.

b) Membentuk citra mahasiswa sebagai agen perubahan yang memiliki integritas.

c) Membentuk citra mahasiswa sebagai salah satu anggota civitas akademika yang

berdisiplin dan peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan.

d) Membentuk manusia berahlak mulia.

2.3.2 Etika Umum Mahasiswa

a) Selalu berusaha keras untuk dapat menyelesaikan studi dengan cepat dan hasil yang

sebaik-baiknya.

b) Siap saling membantu sesama koleganya dalam hal-hal positif.

c) Mengikuti kegiatan tatap muka di kelas secara disiplin.

d) Berusaha memenuhi komitmen waktu dan memberi pemberitahuan apabila terjadi

perubahan janji.

e) Tidak merokok di sembarang tempat, kecuali di tempat yang disediakan

2.3.3. Etika Mahasiswa dalam Berpakaian

a) Berpakaian yang sopan mencerminkan sikap insan terpelajar.

b) Pakaian yang sesuai bagi mahasiswa bersifat formal atau semi formal, misalnya paduan

kemeja, kaos berkerah/tanpa kerah dengan celana panjang, dan bersepatu, untuk

9

Page 10: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

mahasiswa; atau misalnya paduan blus, kaos berkerah/tanpa kerah dengan rok atau celana

panjang, dan bersepatu.

c) Pakaian resmi mahasiswa di dalam/di luar kampus adalah: pakaian seperti ketentuan di

atas, ditambah dengan jaket almamater.

d) Mahasiswa harus senantiasa menjaga kebersihan dan kerapihan pakaiannya.

2.3.4. Etika Mahasiswa dalam Pergaulan

Dalam rangka menciptakan kehidupan ilmiah yang kondusif di dalam dan di luar

lingkungan kampus, perlu diketahui etika perilaku sebagai mahasiswa adalah sebagai

berikut:

a) Senantiasa menjaga kesantunan dan sikap saling menghormati / menghargai, kepada

tenaga pendidik, karyawan dan sesama mahasiswa.

b) Menggunakan bahasa pergaulan yang mencerminkan sikap saling menghargai.

c) Bersikap ramah dan sopan kepada tamu yang datang di kampus.

2.3.5. Larangan Bagi Mahasiswa

Setiap mahasiswa dilarang :

a. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma dan peraturan perudang-

undangan yang berlaku

b. Menyalah gunakan nama, lembaga dan segala seluruh tanda/atribut Utama.

c. Memalsukan atau menyalah gunakan surat atau dokumen Utama.

d. Menghambat atau menggangu kelangsunganya kegiatan di Utama.

e. Merusak ruangan, kenyamanan suasana lain milik Utama

f. Menimbulkan atau mencoba menimbulkan ketidak tertiban

g. Melanggar atau mengabaikan tata krama akademik maupun fakultas

(Tambahan dari hasil pengamatan)

2.3.6. Hubungan dengan dosen

· Menyapa dosen ketika bertemu

· Menghadap dosen dengan sopan ketika ada keperluan

· Bertanya / mengemukakan pendapat dengan baik

10

Page 11: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

· Membenahi kelas agar tercipta kenyamanan saat proses pembelajaran

· Disiplin dalam ruangan, tidak berbicara/membuat kegaduhan dengan teman, tidak

menaruh kaki diatas meja, tidak membuang sampah sembarangan dan lain lain

· Kehadiran dalam kelas, tidak pernah bolos atau tidak hadir tanpa keterangan

· Tidak memotong perkataan dosen saat ia menjelaskan/mengasistensi karya kita

· Kegiatan pada jam istirahat, menggunakan jam istirahat sebagaimana mestinya dengan

efektif dan efesien.

· Mengirimkan pesan LINE/SMS dengan sopan, hindari untuk mentelefon maupun

mengirimkan pesan kepada dosen di jam jam sibuk atau tengah malam.

· Tidak terlambat dan menggangu dosen yang sedang mengajar, apalagi memaksa untuk

absen padahal sudah ditekankan bahwa hanya ditunggu 15-30 menit untuk absen selain itu

tidak diterima.

· Jika ingin melakukan asistensi, mahasiswa diharapkan melakukannya di dalam kelas, jika

terpaksa, hubungilah dosen dengan sopan dan seminggu sebelummnya, tidak sehari

sebelumnya. Aturlah janji bertemu yang tidak merepotkan dosen dan jangan marah jika

dosen tidak bisa bertemu di luar kelas, tanyakanlah apabila kita boleh mengirimkan melalui

email.

2.3.6. Hubungan antara sesama Mahasiswa

· Membangun saling percaya antar rekan mahasiswa

· Komitmen dan disiplin yang bersifat terbuka, dan mau menerima pendapat rekan

mahasiswa lainnya

· Saling berbagi informasi

· Saling menghargai karya dan tidak plagiat

· Saling member dukungan dengan cara elegant dan gentle

· Mau menerima rekan dengan tulus yang mau bersahabat

· Terampil mengelola situasi konflik menjadi situasi problem solving

· Menganggap rekan mahasiswa sebagai mitra belajar bukan saingan

· Selalu menyapa rekan mahasiswa (junior-senor)

· Saling mengingatkan ketika ada tugas

. Saling menghormati pendapat dalam diskusi kelompok

11

Page 12: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

· Memberi komentar secara objektif dan positif

· Tidak memfitnah

· Melakukan pergaulan secara wajar dengan menghormati nilai-nilai agama, kesusilaan,

dan kesopanan

Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Etika sangat berperan

penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika

mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa

misalnya di saat mahasiswa

berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan

mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan

dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika,

mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa

yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak

bertangung jawab.

Di bawah ini adalah kesimpulan saya terhadap etika di kampus yang perlu diinternalisasi

dalam diri mahasiswa :

1. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang mendidik

kita.

2. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus saling

membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam berkompetisi

meraih prestasi akademis.

3. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang berlaku

seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat, memalsu tandatangan kehadiran

dan tindakan tercela lainnya.

4. Berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di

masyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir dan

bertindak.

12

Page 13: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

5. Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa harus

melanggar tata tertib berpakaian di kampus.

6. Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan baru, bisa

mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah dengan menguji setiap

masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke sumbernya.

7. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan kerendahan hati

tanpa harus tampak sombong atau angkuh.

2.4 Penyimpangan etika di kampus

Dalam kehidupan kampus dengan segala fasilitas dan hak yang dimiliki seorang

mahasiswa, kita terlebih dahulu harus melaksanakan kewajiban kita barulah kemudian

mendapatkan hak sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok terpenting

dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai ilmu dengan

sungguh-sungguh agar menjadi seorang yang berguna yang mengaplikasikan atau

mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat dimana ia tinggal, mematuhi

peraturan yang berlaku, sebuah perturan yang tidak menyimpang dari ketetapan hukum-

hukum dan nilai-nilai, norma-norma yang ada. Selain itu mahasiswa juga harus menjalankan

peranan penting sebagai pencetus perubahan dan revolusi. Akan tetapi dalam hal ini, masih

banyak terlihat di kalangan mahasiswa terlalu mengandalkan bantuan orang lain dan

memanfaatkan kelonggaran kelonggaran untuk kepentingannya sendiri.

Sebelum saya menjabarkan beberapa penyimpangan yang sering terjadi, terlebih dahulu

saya ingin menceritakan apa yang saya amati mengenai sebab etika etika ini sering

dilupakan/dilanggar :

1. Kurangnya Kesadaran akan pentingnya menerapkan etika

Kita sudah diajarkan mengenai etika oleh orangtua kita sedari kecil. Semenjak usia

sekolah, kita juga diajarkan budi pekerti oleh guru. Dasar dasar etika ini sangat

13

Page 14: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

bergantung pada lingkungannya. Jika lingkungan keluarga mampu menanamkan

etika etika pada anak mereka sedari kecil, kemungkinan bahwa etika itu akan dibawa

hingga dewasa. Namun sayangnya, yang terjadi adalah, kita sebagai mahasiswa

mulai melupakan etika etika yang dulu kita pelajari dengan anggapan “jadul” atau

“tidak keren” waktu umur 13 tahunan, saat kita mulai bergaul, kita mulai mengalami

integrasi atau penggabungan penggabungan norma yang terkadang merubah sikap

kita.

Contohnya kasus : pada saat saya memasuki SD, anak anak di SD tidak lagi

memanggil diri sendiri dengan panggilan “aku” atau “saya” seperti yang diajarkan

oleh orangtua saya, melainkan dengan “gue” atau “elu” saya yang masih memanggil

diri dengan “saya” dan memanggil orang lain dengan “kamu” dianggap aneh. Pada

masa masa SMP dan SMA inilah banyak etika etika yang diajarkan sedari kita kecil

digantikan oleh tren yang berlaku saat itu.

Ketika kita memasuki perkuliahan, etika etika sopan santun sering hanya menjadi

teori belaka. Tidak lagi dipraktekkan dan di pedulikan meskipun kita sebenarnya tau.

14

Page 15: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

Namun, etika bersifat dinamis dan berbeda di lingkungan lingkungan tertentu, ada yang

namanya etika khusus yang baru akan kita ketahui seiring berjalannya waktu yang kita

habiskan di lingkungan tersebut misalnya, ada etika bahwa kita tidak boleh membawa USB

dan HP saat bekerja di kantor desain karena takut adanya pencurian data.

2. Stress

Dalam menjadi mahasiswa, tekanan dari tugas tugas kuliah dapat memicu terjadinya

penyimpangan etika. Tugas yang sulit dengan deadline yang dekat akan membuat

mahasiswa mengincar metode metode pengerjaan tugas yang tidak beretika, misalnya

plagiatisme, membohongi dosen dan sebagainya.

Contoh kasus : mahasiswa desain yang mendapatkan tugas membuat logo hanya mencari di

internet, mengganti warnanya dan mengumpulkannya.

Tampaknya, mahasiswa lebih takut mendapat nilai yang jelek dan tidak percaya diri terhadao hasil mereka. Seharusnya, faktor nilai bukanlah menjadi faktor penentu dalam penilaian mengenai mahasiswa sehingga dapat menurangi faktor stress terhadap tugas yang diberikan.

Faktor stress ini juga mempengaruhi sikap dan perilaku mereka, dimana mahasiswa yang sedang stress cenderung mencari pelarian pelarian yang bersifat negatif sehingga melanggar etika. Seperti keluar dari kelas ditengah pelajaran untuk merokok, dsb

15

Page 16: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

16

Page 17: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

Berikut adalah beberapa kasus yang saya temukan :

2.4.1 Keterlambatan

Dalam peraturan kelas yang dibacakan pada hari pertama memasuki kelas, kita sebagai

mahasiswa sudah dibacakan bahwa keterlambatan adalah 15 – 30 menit (tergantung dosen

yang mengajar). Namun sering sekali kita sebagai mahasiswa memanfaatkan kelonggaran

itu.

Contoh kasus : Andre terlambat bangun dan masuk di kelas pukul 8.50, ia kemudian duduk

dan mengikuti pelajaran, secara etika, ia harusnya tidak meminta absen karen sudah

melewati batas jam masuk. Namun ia berkata pada dosen bahwa ia hanya terlambat 15

menit. Ia telah tidak jujur dan tidak bermoral dalam hal ini karena membohongi dosen dan

menganggu dosen yang mengajar. Hal ini juga sering terjadi ditengah tengah ujian UTS

maupun UAS.

2.4.2 Plagiatisme

Dalam pengerjaan tugas kita sebagai mahasiswa desain, ada saatnya kita mendapati

banyaknya masalah digital copyright. Dimana era globalisasi menyebabkan mudahnya kita

hanya mengkopi karya orang lain dan mengaku karya itu sebagai karya kita.

Contoh kasus : rita tidak percaya diri dan selama ini nilainya selalu jelek, besok tugas harus

dikumpulkan dan ia malas mengerjakannya. Dia segera mengoogling dan menemukan

beberapa logo yang bagus. Ia pun mendownloadnya, melakukan tracing dan mengubah

warna logo tersebut. Ia kemudia mengumpulkan logo itu sebagai hasilnya.

2.4.3 Sopan santun

Mahasiswa terkadang tidak menyapa dosen yang lewat, tidak mendengarkan dosen yang

sedang memberi materi, mengobrol, makan di kelas, mengankat kaki ke meja,

menggunakan pakaian yang tidak sopan dan lain lain.

2.5 Pendidikan etika sebagai pembangunan karakter.

17

Page 18: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

Berkaitan dengan etika yang perlu dibangun mahasiswa, dewasa ini sedang marak

tema tentang ‘character building’ dalam dunia pendidikan, “revolusi mental” kata Jokowi.

Oleh karena itu, saya ingin menilai etika sebagai suatu pendidikan yang dapat membangun

watak dan karakter kita.

Apabila kita simak bersama, bahwa dalam pendidikan atau mendidik tidak hanya

sebatas mentransfer ilmu saja, namun lebih jauh dan pengertian itu yang lebih utama

adalah dapat mengubah atau membentuk karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih

baik, lebih sopan dalam tataran etika maupun estetika maupun perilaku dalam kehidupan

sehari – hari

Setiap civitas akademika diharapkan ikut membangun sistem nilai di lingkungan

kampus, baik dosen, karyawan dan mahasiswa. Antara etika dengan mahasiswa memiliki

hubungan yang sangat erat. Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun

orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam

melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi

menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar

tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun

terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa

harus memahami kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila

sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung

jawab.

Berkaitan dengan etika yang perlu dibangun mahasiswa, dewasa ini sedang marak

tema tentang character building dalam dunia pendidikan, yakni suatu pembentukan

karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika

maupun estetika maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

2.6 Etika Pergaulan

Untuk menjadi mahasiswa yang berhasil di masa yang akan datang, mahasiswa

dituntut tidak hanya pintar dalam bidang akademik saja akan tetapi juga harus baik

dalam pergaulan di dalam kampusnya. Karena di masa depan saat mahasiswa mulai

18

Page 19: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

memasuki dunia kerja mereka dituntut untuk tidak hanya pintar saja tapi juga harus

mempunyai softskills.

Pusat Layanan Karir Terpadu (PLKT) Disnakertransduk Prov.Jatim telah

mengadakan identifikasi 10 dari 40 faktor kualifikasi kunci kompetensi kerja yang

bersifat soft skill yaitu jujur, tanggung jawab, komunikatif, kemauan belajar,

teamwork, trust, aktif, loyal, ulet, adaftif. Sedangkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)

ada dalam urutan nomor 17.

Bisa dilihat dari identifikasi kualifikasi tersebut bahwa pergaulan di dalam

kampus juga sangat berperan penting dalam kompetensi kerja. Maka dari itu mulai

dari awal masuk dalam dunia perkuliahan sangat dianjurkan untuk menerapkan etika

pergaulan. Seorang mahasiswa dapat dikatakan sukses dalam bergaul apabila dia

mampu berkomunikasi dengan baik, dapat beradaptasi dalam segala lingkungan,

dapat mempertahankan kepercayaan diri terhadap orang lain,dapat bersikap jujur,

bertanggung jawab dengan semua tindakan yang telah dilakukannya, mau terus

belajar dan aktif untuk mencari informasi dan pengetahuan-pengetahuan yang baru,

mampu bekerjasama dengan orang lain dan ulet dalam setiap pekerjaan yang dia

lakukan. Apabila seorang mahasiswa mampu menerapkan hal-hal diatas, maka

dikatakan mahasiswa tersebut sukses dalam bergaul dan dijamin akan sukses dalam

karirnya di masa yang akan datang. Karena perusahaan-perusahaan besar

membutuhkan seorang mahasiswa yang tidak hanya pintar tapi juga mampu menjadi

sosok leader. Percuma saja mahasiswa pintar akan tetapi pergaulannya nol.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa etika pergaulan didalam kampus

merupakan tolak ukur keberhasilan dan kesuksesan mahasiswa di masa yang akan

datang. Jadi sebagai mahasiswa merupakan suatu kewajiban bagi mereka untuk

menerapkan etika pergaulan dalam kampus agar bisa menjadi seseorang yang sukses

di masa yang akan datang .

2.6.1 Korelasi antara Etika Pergaulan Mahasiswa di Dalam Kampus dengan Dampak

Sosialnya di Masyarakat

Sebagai insan kampus, dimata masyarakat pastilah seorang mahasiswa

mempunyai image yang bagus, terpelajar dan hal-hal yang positif lainnya. Oleh karena

19

Page 20: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

itu sebagai mahasiswa haruslah kita menjaga image baik yang sudah dibangun dalam

mindset masyarakat. Jangan sampai mahasiswa berbuat hal-hal yang malah

menjatuhkan image mereka sendiri.

Dalam hal ini lagi-lagi etika pergaulan dibutuhkan dalam bersosial dengan

masyarakat khususnya masyarakat yang ada di luar lingkungan kampus. Contohnya

saja sebagai mahasiswa yang beretika kita harus saling membantu dan peka dengan

keadaan sekitar, apa yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang ada disekitar

kita. Sebagai insan kampus yang memiliki etika pergaulan yang baik sebaiknya kita

juga turut andil apabila dalam sebuah lingkungan masyarakat terjadi suatu

permasalahan. Bisa jadi sumbangsih pemikiran kita bisa membantu memecahkan

suatu permasalahan tersebut. Di dalam kampus, kita juga dituntut untuk mampu

menyelesaikan persoalan-persoalan dan peka dengan keadaan di sekitar kampus.

Contoh lainnya yaitu sebagai mahasiswa haruslah bersikap adaptif jadi mau di

manapun dia berada haruslah bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan baik,

serta bisa bergaul dengan masyarakat yang ada di lingkungan tersebut. Dan masih

banyak lagi perbuatan yang menerapkan etika pergaulan di dalam kampus ke dalam

masyarakat yang berada di luar kampus.

Dengan kata lain pergaulan yang ada di dalam kampus sangat berdampak pada

masyarakat. Apabila dalam kampus saja mahasiswa mampu menerapkan etika

pergaulan yang baik, pastilah dalam kehidupan social di masyarakat di luar lingkungan

kampuspun mahasiswa tersebut juga mampu menerapkan etika pergaulan yang baik

pula. Jadi sebagai mahasiswa haruslah mempertahankan image baik yang sudah

ditanam dalam pikiran masyarakat, jangan sampai mereka berubah pemikiran akibat

para mahasiswa melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak bertanggung jawab

seperti tawuran, demo yang tidak bertanggung jawab dan menganggu masyarakat

lainnya. Sangat disayangkan apabila kepercayaan yang telah diberikan masyarakat

kepada mahasiswa harus hilang begitu saja akibat perbuatan-perbuatan yang tidak

penting tersebut.

20

Page 21: untar · Web viewApabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia

16