Top Banner
Agus Wandi; Pemuda Sibreh di Markas PBB Agar Radio Dilirik Milenial Terobosan di Bidang Aritmia dan Pacu Jantung MEMBANGUN PENDIDIKAN MELALUI PT ASUH EDISI 223 . MEI 2018 www.humas.unsyiah.ac.id ISSN 0215-2916 Unsyiah Warta INOVATIF, MANDIRI, TERKEMUKA
25

Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

Oct 27, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

Agus Wandi;Pemuda Sibrehdi Markas PBB

Agar RadioDilirik Milenial

Terobosan di Bidang Aritmia

dan Pacu Jantung

MEMBANGUN PENDIDIKANMELALUI PT ASUH

EDISI 223 . MEI 2018

w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d

ISSN

021

5-2

916

UnsyiahWarta

INOVATIF, MANDIRI, TERKEMUKA

Page 2: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

3

SALAH SATU faktor yang dijadikan tolok ukur untuk melihat baiknya pengelolaan suatu pendidikan tinggi adalah nilai akreditasi perguruan tinggi. Selain itu, juga dilihat dari nilai akreditasi program studi dengan pencapaian tertinggi nilai A.

Berbicara tentang akreditasi, tentu tidak lepas dari pembahasan tentang mutu dari sebuah lembaga. Artinya makin tinggi nilai akreditasi yang diperoleh, makin tinggi pula kualitas atau mutu dari lembaga tersebut. Untuk itu, pemerintah melalui Direktorat Penjaminan Mutu Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), sejak tahun 2017 telah mencanangkan Program Asuh PT Unggul.

Program ini hadir untuk memfasilitasi perguruan tinggi yang belum berkembang agar dapat meningkatkan mutu pendidikannya. Perguruan tinggi yang memiliki kemampuan dan mutu world class, bertugas membimbing perguruan tinggi yang membutuhkan peningkatan mutu. Pelaksanaan program ini tentu memiliki alasan khusus. Terlebih lagi saat ini, Indonesia memiliki 4.616 perguruan tinggi. Dari jumlah tersebut, 3.628 perguruan tinggi berada di bawah Kemenristekdikti, dan yang memiliki akreditasi A baru mencapai 66 perguruan tinggi.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti

juga mencanangkan rencana strategis. Rencana ini salah satu tolok ukur kinerjanya adalah meningkatkan jumlah program studi agar terakreditasi unggul. Ini disebabkan peningkatan mutu dari perguruan tinggi tidak terlepas dari jumlah program studi yang terakreditasi.

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) patut berbangga karena sejak tahun 2017 hingga sekarang, Unsyiah telah terlibat dalam Program Asuh PT Unggul. Unsyiah diberi kepercayaan untuk terlibat dalam meningkatkan mutu beberapa perguruan tinggi di Aceh. Pada tahun 2017, Unsyiah ditunjuk mengasuh dua perguruan tinggi di Aceh dan berhasil meraih Penghargaan Apresiasi Program Asuh PT Unggul dari Kemenristekdikti.

Atas keberhasilan ini, pada tahun 2018, Unsyiah kembali dipilih untuk terlibat dalam Program Asuh PT Unggul. Nantinya, kampus tertua di Aceh ini akan mengasuh dan membimbing enam perguruan tinggi di Aceh dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya.

Semoga prestasi ini dapat terus berkembang dari waktu ke waktu. Diharapkan Unsyiah dapat membawa seluruh perrguruan tinggi yang diasuhnya bersaing dalam kancah nasional, asia, bahkan dunia. Semoga! (Redaksi)

MembinaMutu Pendidikan Tinggi

HUSNI FRIADY, S.T., M.M.

IFTITAH

Page 3: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

5

IZIN TERBITDITERBITKAN OLEHPERINTIS

PEMBINA

PENASIHAT BIDANG REDAKSI

PENASIHAT BIDANG ADMINISTRASI & PENGEMBANGANKETUA PENGARAHPEMIMPIN REDAKSIWAKIL PEMIMPIN REDAKSIREDAKTUR PELAKSANASEKRETARIS REDAKSIEDITOR PEWARTA

FOTOGRAFERLAYOUTERADMINISTRASI & KEUANGAN LOGISTIK SIRKULASIWEB MASTER

STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda AcehProf. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.); T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala) Dr. Hizir (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC. (Wakil Rektor III); Dr. Nazamuddin, S.E., M.A. (Wakil Rektor IV)

Prof. Dr. Husni Jalil, S.H., M.Hum. (Wakil Rektor II)Drs. Zulkarnaini M. YasinHusni Friady, S.T., M.M.Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.Rika Marlia, S.E., M.M.Muarrief Rahmat, S.Pd.Ferhat, S.E.Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |Uswatun Nisa S.I.Kom., M.A. | Muksalmina, S.Sos.I.Syahri Afrizal, S.I.Kom.Sayed JamaluddinNadia Ulfa, A.Md.Munawar, S.H. | Amrizal, S.Pd.SaidiMuhammad Iqbal, S.I.Kom.

WARTA UNSYIAHEDISI 223 . MEI 2018

ISSN 0215-2916TEBAL ISI 48 HALAMAN

DITERBITKAN OLEHHUMAS UNIVERSITASSYIAH KUALA

REDAKSI WARTA UNSYIAH

[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]

Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email [email protected] (600-700 kata)

WARTAMembangun Pendidikan Melalui PT Asuh

POLEMNyang penteng bek salah asuh. Hehehe...(*Yang penting jangan salah asuh. Hehehe...)SA

GO

E P

OLE

M

IFTITAH 3MEMBINAMUTU PENDIDIKAN TINGGI

EDUKASI 6-7INSPIRASI DARI NEGERI FORMOSA

MAHASISWA 8-9UKM OLAHRAGA FAKULTAS HUKUM UNSYIAH;MEMBANGKITKAN KEMBALI CABOR TAEKWONDO

FOKUS 10-15MEMBANGUN PENDIDIKAN MELALUI PT ASUHTUJUH PROGRAM UNGGULAN PT ASUH UNSYIAH

PROFIL 18-19AGUS WANDI; PEMUDA SIBREH DI MARKAS PBB

PENGABDIAN 20-21BERBAKTI MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT

RELIGIA 26-27MEMAHAMI HAKIKAT RAMADAN

PERSPEKTIF 28-29KUNCI SUKSES KONSERVASI GAJAH SUMATERA

RISET 30-31TEROBOSAN DI BIDANG ARITMIA DAN PACU JANTUNG

KREATIF 34-35KUMPULAN PUISI KARYA REZA FAHLEVI

FAKULTAS 36-37AGAR RADIO DILIRIK MILENIAL

ENGLISH 38-39THE SUCCESS OF USING DRONES IN CAPTURING ACEH MARINE TOURISM

SEHAT 40-41LIMA PANTANGAN AGAR SEHAT SELAMA RAMADAN

MUTU 42-43PEMBELAJARAN INOVATIF BAGI GENERASI Z

184 DAFTAR ISIREDAKSI

2646

Page 4: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

6 7EDUKASIEDUKASI

kartu serba guna yang dapat

digunakan untuk membayar tarif MRT,

bus, penyewaan sepeda, penyewaan

lahan parkir, berbelanja, dan berbagai

layanan pemerintah lainnya. Cara

menggunakannya sangat mudah

dengan menempelkannya ke sensor

yang tersedia di setiap fasilitas. Saya

rasa pemerintah Taiwan benar-benar

memfasilitasi masyarakatnya dengan

baik.

Pejalan kaki di Taiwan juga sangat

dihormati. Tidak ada kesenjangan dan

tekanan sosial terlebih lagi gengsi-

gengsian dalam hal penampilan.

Semua masyarakat di sini hidup

beriringan, saling menghormati, dan

tetap saling membantu walaupun

mereka sangat sibuk dengan kegiatan

masing-masing.

Budaya antre di sini juga merupakan

satu hal yang benar-benar patut

diacungi jempol. Masyarakat terbiasa

antre di setiap aktivitas publik, seperti

turun dan naik kendaraan umum,

di kafe, di mini market, bahkan di

eskalator pun mereka berdiri rapi. Jalur

sebelah kiri adalah jalur lambat dan

jalur sebelah kanan adalah jalur cepat.

Tidak ada saling mendorong, semuanya

sangat rapi, tertib, dan teratur.

Masyarakat Taiwan juga sangat ramah

terhadap anak-anak, kaum lansia, dan

penyandang disable. Hampir semua

fasilitas umum sangat kids friendly,

baik itu di dalam bus, kereta, atau

fasilitas lainnya. Orang-orang tua di

sana juga sangat ramah terhadap

anak-anak. Mereka tidak segan untuk

menyapa anak-anak yang ditemuinya.

Bahkan, tak jarang mereka memuji

dan mengatakan hal-hal baik, seperti

you are cute, you are handsome, you

are so kind. Berbagai macam museum

tersedia, taman bermain yang cukup

bersih dan aman bagi anak-anak, kebun

binatang dengan desain informatif dan

edukatif, serta Amusement Park.

Taman adalah salah satu yang paling saya

rindukan. Di sana, saya bisa menemukan

playground untuk anak-anak bermain

di setiap daerah. Kehadiran taman

menjadi salah satu solusi bagi orang

tua yang ingin beristirahat sejenak dan

membiarkan anak bermain dengan

aman. Taman di Taiwan memiliki

desain yang unik serta berbeda di setiap

daerahnya. Fasilitas yang disediakan

sesuai kebutuhan pengunjung. Ada

kursi yang nyaman, rerumputan, serta

pohon rindang yang memberikan

kesejukan walaupun cuaca sangat panas.

Bisa dibilang, taman adalah tempat

kontemplasi yang asyik selama di Taiwan.

Di taman saya juga dengan mudah

Tidak butuh waktu lama bagi

saya untuk menyadari jika

Taiwan adalah negeri yang

menginspirasi. Dua bulan bermukim

di Ilha Formosa−sebutan lain Taiwan−,

ada saja yang membuat saya jatuh

cinta pada negeri yang memiliki

nama asli Republic of China (ROC) ini.

Budaya, atmosfer kota, tata letak dan

desain bangunan, taman, transportasi,

fasilitas publik, serta masyarakat yang

sangat welcome kepada wisatawan

adalah hal yang menyenangkan bagi

saya.

Hidup di Taiwan tidak perlu harus

punya motor atau mobil pribadi. Ke

mana saja akan lebih menyenangkan

dengan berjalan kaki. Sebab di kota

ini, pedestrian dan fasilitas transportasi

umum sangat memadai. Pedestrian

yang asri, fasilitas bus dengan beragam

rute, kereta api cepat yang murah,

dan tersedianya jasa sewa sepeda (U

Bike) dapat dipakai oleh siapa saja.

Hanya butuh Easy Card atau Ipass,

maka setiap orang dapat menikmati

dan mengelilingi kota-kota di Taiwan

dengan menggunakan sepeda sewaan.

Easy Card atau Ipass ini merupakan

menemukan colokan kabel yang

biasa digunakan pengunjung sebagai

charging station. Kaum lansia dan

penderita disable memiliki tempat

khusus di taman dan fasilitas umum

lainnya. Mereka dapat berjalan sendiri

dan mandiri tanpa pendamping. Tidak

perlu khawatir akan terjadi sesuatu

sebab masyarakat Taiwan senantiasa

sigap membantu.

Satu hal lain yang membuat saya

nyaman menetap di negara ini adalah

banyaknya masyarakat Indonesia.

Umumnya mereka bekerja sebagai

buruh migran (TKI), pelajar, mahasiswa,

dan pekerjaan lainnya. Menurut data

Bank Indonesia, jumlah buruh migran

Indonesia yang bekerja di Taiwan

mencapai 168.000 jiwa (kuartal

2 tahun 2017). Ini berarti Taiwan

menempati peringkat ke-3 untuk

negara favorit tujuan BMI bekerja,

setelah Malaysia (1.850.000) dan Saudi

Arabia (960.000). Fakta inilah yang

akhirnya menjadi salah satu faktor

menjamurnya toko yang menjual

makanan dan produk asli Indonesia

di Taiwan. Jadi bagi saya, perasaan

homesick alias rindu rumah atau rindu

tanah air dapat diminimalisir selama

tinggal di negeri ini. (cds)

Inspirasi dariNegeri Formosa

DESI YULIANA

MAHASISWI MAGISTER MATEMATIKA

UNSYIAH, ANGGOTA FORUM LINGKAR

PENA WILAYAH ACEH

Hidup di Taiwan tidak perlu harus punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki, sebab

pedestrian dan fasilitas transportasi umum sangat memadai.

Page 5: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

8 MAHASISWA 9MAHASISWA

UKM OLAHRAGA FAKULTAS HUKUM UNSYIAH;

Membangkitkan Kembali Cabor TaekwondoUKM Olahraga Fakultas Hukum

(FH) Unsyiah terus berusaha

membangkitkan kembali

cabang olahraga (cabor) taekwondo

yang sempat vakum beberapa tahun

lalu. Usaha ini dilakukan para mahasiswa

dan alumni FH Unsyiah. Terlebih lagi di

FH, cabor ini sempat berjaya pada tahun

2014 silam. Tetapi, kekurangan generasi

penerus menjadikan cabor asal Korea ini

vakum dari aktivitas.

Salah satu yang tergerak untuk

menghidupkan kembali cabor taekwondo

di UKM Olaharaga FH adalah Aldi

Mada. Ia merupakan alumni FH Unsyiah

sekaligus pelatih taekwondo di UKM

tersebut. Menurut Aldi, cabor taekwondo

sangat perlu untuk dipertahankan sebab

ini merupakan olahraga kebanggaan

Fakultas Hukum Unsyiah yang tidak

dimiliki fakultas lainnya.

Selain itu, motivasinya menghidupkan

kembali taekwondo untuk menghadirkan

kegiatan positif bagi mahasiswa FH. Sebab

menurut Aldi, olahraga bukan hanya

untuk menciptakan hidup sehat, tetapi

juga menjauhkan mahasiswa dari hal-hal

negatif.

cabor taekwondo di event besar kampus

menjadikan olahraga ini tidak aktif di

lingkungan Unsyiah. Padahal menurut

Aldi, olahraga ini dapat menjadi salah

satu penyumbang medali, sehingga

mengharumkan nama universitas.

“UKM-nya ada, tetapi olahraga ini tidak

pernah dilombakan di event-event yang

diadakan universitas.”

Semangat Baru di Kejuaraan Nasional Komando Cup

Mengikuti kejuaraan nasional merupakan

salah satu target pengurus cabor

taekwondo UKM Olahraga Fakultas

Hukum Unsyiah. Hal ini dibuktikan

dengan keberhasilan mereka meraih dua

medali emas dan dua medali perunggu

di Kejuaraan Nasional Komando Cup II

Medan, Sumatera Utara. Di kejuaraan

tersebut, mereka ikut serta dengan

Membangkitkan cabor taekwondo

tidaklah mudah. Aldi mengaku

menghadapi banyak kendala, seperti

kekurangan dana dan minimnya alat

latihan. Selain itu, jadwal latihan juga

kerap bentrok dengan jadwal kuliah para

anggotanya. Tetapi bagi Aldi, kesulitan

ini justru membuatnya semakin semangat

untuk mendidik para mahasiswa agar

tertarik ikut taekwondo. Ia juga berharap

mereka dapat menjadi atlet taekwondo,

mengirim dua atlet putra; Firmansyah dan

Farhan, serta dua atlet putri; Khumaira

Aprili dan Vena Besta Claudia.

Hasil membanggakan diperoleh Firmansyah

yang meraih medali perunggu, Khumaira

Aprili meraih medali emas, dan Vena Besta

Claudia memboyong emas di cabang

kyorugi dan perunggu di cabang seni

(pomsae). Mereka berhasil mengalahkan

atlet yang berasal dari berbagai daerah di

Indonesia dan Malaysia.

Walau berhasil merebut medali, mereka

mengaku mengalami kesulitan selama

persiapan menuju kejuaraan. Terutama

tempat latihan taekwondo (dojang) yang

belum memadai dan minimnya dana

operasional.

“Walau dengan modal pas-pasan, kami

membawa tekad besar untuk bertanding

dan juara. Alhamdulillah hasilnya

memuaskan bagi kami yang baru bangkit

kembali,” ujar Aldi.

Ia berharap UKM Olahraga Fakultas

Hukum Unsyiah semakin berprestasi dan

menjuarai perlombaan berbagai tingkat,

seperti tingkat Kejurda (Kejuaraan

Daerah), Kejurnas (Kejuaraan Nasional),

hingga internasional. Meski UKM ini

terpisah dari UKM Taekwondo Unsyiah,

Aldi optimis mereka dapat menorehkan

prestasi sehingga membanggakan

kampus dan universitas.

“Dalam waktu dekat ini kami akan ikut

serta di Kejuaraan Nasional Piala Lanal

Batam pada 3-5 Agustus nanti,” pungkas

Aldi. (un)

sehingga dapat mengharumkan nama

kampus di kejuaraan besar.

“Saya berharap pimpinan Unsyiah,

terutama di bidang kemahasiswaan dapat

mengikutsertakan cabor taekwondo di

event mahasiswa, seperti Unsyiah Games

dan Pekan Olahraga Mahasiswa,” harap

pelatih dan penggagas cabor taekwondo

di UKM Olahraga FH Unsyiah ini.

Bahkan menurutnya, tidak terlibatnya

KEJUARAAN NASIONAL KOMANDO CUP II MEDAN,

SUMATERA UTARA

Khumaira Aprili(medali emas)

Vena Besta Claudia (medali emas dan medali perunggu)

Firmansyah (medali perunggu)

Muhammad Farhan (atlet)

Aldi Mada (coach)

Muhammad Risky (coach)

Sandy (manager)

Page 6: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

MEMBANGUNPENDIDIKANMELALUI PT ASUH

Page 7: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

13FOKUS

Universitas Syiah Kuala

kembali terpilih menjadi

salah satu dari 29

universitas di Indonesia

yang menjadi Perguruan

Tinggi Asuh (PT Asuh). Penunjukkan

ini dilakukan oleh Kementerian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(Kemenristekdikti) di sela-sela sosialisasi

dan penandatanganan kontrak penerima

program PT Asuh tahun 2018 di

Yogyakarta. Nantinya, Unsyiah akan

terlibat dalam membantu meningkatkan

mutu di beberapa perguruan tinggi yang

belum berkembang di Indonesia.

Terpilih kembalinya Unsyiah sebagai

perguruan tinggi asuh merupakan sebuah

kepercayaan. Ini juga menjadi tantangan

bagi Unsyiah untuk membuktikan

komitmennya dalam memajukan mutu

pendidikan. Sebab di tahun sebelumnya,

Unsyiah telah mampu menunaikan amanat

ini dengan baik. Dua perguruan tinggi

di Aceh, yaitu Universitas Jabal Ghafur

(Unigha) dan Universitas Serambi Mekkah

(USM) yang mendapat pendampingan

dari Unsyiah, telah berhasil meningkatkan

nilai akreditasinya. Atas keberhasilan

ini, Unsyiah mendapatkan apresiasi dari

Kemenristekdikti sebagai Perguruan Tinggi

“Kami harapkan 29 perguruan tinggi

ini bisa sharing best practice kepada

perguruan tinggi yang masih kurang

berkembang,” ujar Direktur Penjaminan

Mutu Direktorat Jenderal Pembelajaran

dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti,

Aris Junaidi.

Aris menambahkan, pemilihan 29

universitas ini telah melewati proses

seleksi dari 66 perguruan tinggi yang

mengajukan proposal Program Asuh

PT Unggul. Setiap perguruan tinggi

ini mendapatkan alokasi dana sebesar

Rp300 juta sebagai dana pembinaan.

Unggul dari 26 perguruan tinggi yang

ditunjuk sebagai PT Asuh ketika itu.

“Penghargaan ini menunjukkan kita

telah berhasil dan mudah-mudahan

dapat melanjutkan kegiatan lain secara

bersama-sama demi memajukan

pendidikan Aceh,” ujar Rektor Unsyiah,

Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng.

Rektor menambahkan, peran Unsyiah

dalam PT Asuh sebagai sebuah upaya

untuk memajukan kualitas pendidikan

di Aceh. Unsyiah ingin membantu

perguruan tinggi yang ada di Aceh untuk

berkembang lebih baik.

“Kami tidak ingin Unsyiah maju sendiri,

kami ingin semua perguruan tinggi di

Aceh menjadi lebih baik. Sebab kalau

alumni perguruan tinggi di Aceh terdidik

dengan baik, insyaallah Aceh akan maju,”

ujar Rektor.

Tidak hanya dari Kemenristekdikti, kedua

kampus yang mendapatkan pendampingan

dari Unsyiah juga memberikan apresiasinya.

Seperti Rektor USM, Drs. H. Said Usman,

S.Pd. M.Kes., yang mengapresiasi peran

Unsyiah yang telah menjadi PT Asuh

untuk kampusnya. Dari pendampingan

tersebut, beberapa program studi berhasil

meningkatkan nilai akreditasi. Said pun

berharap kerja sama ini dapat terus

berlanjut, sehingga semua program studi

memiliki nilai akreditasi yang lebih baik.

“Akreditasi kampus kami juga masih C

dan beberapa program studi lain masa

akreditasinya telah hampir habis. Kami

berharap nantinya bisa mendapatkan

evaluasi dari tim LP3M Unsyiah,” ujar Said.

Begitu juga Rektor Unigha, Drs. Sulaiman

Usman M.Pd., yang turut mengapresiasi

program-program pendampingan yang

dilakukan Unsyiah selama ini. Menurutnya,

program tersebut bukanlah program

dasar, melainkan program aksi yang

tujuannya untuk menyelesaikan masalah.

“Berkat kerja keras ini, Jabal Ghafur yang

dulunya dikenal dengan konflik sekarang

dikenal lebih baik. Telah banyak sertifikat

yang kami dapatkan. Jadi program seperti

ini, semoga bisa terus dipertahankan dan

ditingkatkan di masa mendatang,” harap

Sulaiman.

Keberhasilan kedua perguruan tinggi

tersebut merupakan sebuah kebahagiaan

tersendiri bagi Unsyiah. Sebab dalam

jangka panjang, sangat berpengaruh

terhadap kualitas sumber daya manusia

karena berkaitan dengan mutu pendidikan

yang mereka dapatkan di perguruan tinggi.

“Untuk meningkatkan mutu pendidikan

tidak bisa hanya Unsyiah sendiri, tetapi

harus mendapatkan dukungan dari kita

bersama,” pungkas Rektor. (ib)Ia juga berharap perguruan tinggi yang

terpilih dapat membantu meningkatkan

nilai akreditasi perguruan tinggi yang

diasuhnya. Bukan saja memenuhi standar

minimal akreditasi C, tetapi juga mampu

melampaui nilai B atau A. Terlebih lagi

menurut Aris, saat ini jumlah perguruan

tinggi di Indonesia semakin meningkat,

bahkan telah mencapai 4.616 perguruan

tinggi.

“Dengan pembinaan dari perguruan tinggi

pengasuh, diharapkan perguruan tinggi

lain bisa meningkatkan kualitas program

studinya menjadi lebih unggul,” harapnya.

12 FOKUS

Kami tidak ingin Unsyiah maju sendiri, kami ingin semua perguruan tinggi di Aceh menjadi lebih baik. Sebab kalau alumni perguruan tinggi di Aceh terdidik dengan baik, insyaallah Aceh akan maju.

Page 8: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

15

berupaya mempercepatnya. Waktunya,

kan 10 bulan, tapi efektifnya di lapangan

6 bulan. Jadi bisa lebih efisien,” ujar

Aman.

Program PT Asuh ini mulai efektif

Unsyiah laksanakan pada akhir April

2018 dengan alokasi dana sekitar Rp310

juta. Nantinya ada enam perguruan

tinggi yang akan Unsyiah asuh, yaitu

AMIKI Banda Aceh, Universitas Iskandar

Muda, STIA Nasional Lhokseumawe, STIE

Nasional Lhokseumawe, Univeritas Gajah

Putih Takengon, dan STKIP Bina Bangsa

Meulaboh.

Secara internal, Unsyiah telah

menetapkan target untuk pendampingan

keenam kampus tersebut. Menurut

Aman, penetapan target sangat penting

agar Tim PT Asuh bisa bekerja dengan

tujuan yang jelas. Namun, mengingat

keenam kampus tersebut berasal dari

cluster 3 dan 4 sehingga target yang

Unsyiah tetapkan juga sangat rasional.

“Prodi yang kita tangani ini kan banyak

di cluster 3 atau 4, jadi kita harapkan

50 persen saja bisa meraih B itu sudah

bagus,” ungkap Aman.

Aman optimis Unsyiah dapat

melaksanakan program ini dengan baik

dan kembali meraih prestasi sebagai PTN

Unggul seperti tahun sebelumnya. Terlebih

lagi Aman sempat mendapatkan informasi

jika proses seleksi tahun lalu, proposal

Unsyiah masuk lima besar terbaik.

“Kalau tahun dulu unggul, ya tahun

ini Unsyiah harus lebih unggul,”

pungkasnya. (ib)

FOKUS

Tujuh Program Unggulan PT Asuh Unsyiah

Koordinator Perguruan

Tinggi Asuh Unsyiah,

Dr. Ir. M. Aman Yaman,

memiliki penilaian

tersendiri atas terpilihnya

Universitas Syiah Kuala untuk kedua

kalinya sebagai Perguruan Tinggi Asuh.

Menurutnya, hal tersebut merupakan

hadiah terbesar bagi sistem penjaminan

mutu Unsyiah.

“Karena secara tidak langsung, sistem

penjaminan mutu kita sudah diakui

secara nasional dan yang paling terkesan

model yang kita gunakan dipakai juga

oleh kampus luar,” ungkap Aman Yaman

kepada Warta Unsyiah di ruang kerjanya.

Sejak dari awal, Aman optimis jika

Unsyiah akan terpilih kembali. Pasalnya,

Unsyiah tetap berpegang pada program

dasar implementasi SPMI (Sistem

Penjaminan Mutu Internal). Selain itu,

Unsyiah juga memiliki tujuh program

unggulan yang selama ini telah teruji

cukup efektif dalam upaya meningkatkan

penjaminan mutu.

Ketujuh program tersebut adalah

penguatan organisasi, penguatan sumber

daya mutu baik di tingkat universitas

maupun fakultas, penguatan dokumen

mutu, penguatan program mutu,

penguatan monitoring dan evaluasi

(monev), penguatan pendampingan

pengusul akreditasi, dan penyusunan

renstra mutu.

“Penyusunan renstra mutu telah kita

perkenalkan sejak dua tahun lalu dan ini

sudah kita wajibkan di semua fakultas,”

ujarnya.

14 FOKUS

Menurut Aman, ketujuh program ini

telah terbukti keunggulannya. Program-

program ini telah mampu membuat

akreditasi Unsyiah melompat dari nilai

C ke A. Bahkan, saat ini telah banyak

program studi Unsyiah yang berhasil

meraih akreditasi A.

“Dengan pendekatan tujuh program

ini, sekarang Unsyiah banjir A,” ujar

Sekretaris Lembaga Pengembangan,

Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M)

Unsyiah ini

Untuk itu, pada program PT Asuh

yang kedua kali ini, Unsyiah akan tetap

menggunakan model pengasuhan

yang sama. Ketujuh program tersebut

tetap menjadi senjata Unsyiah untuk

meningkatkan nilai akreditasi di

setiap kampus yang mendapatkan

pendampingan Unsyiah.

“Kita tidak akan mengubah ketujuh

program tersebut, cuma kita akan

1

2

3

4

5

6

7

Penguatan organisasi;

PROGRAM UNGGULANPT ASUH UNSYIAH

Penguatan sumber daya mutu baik di tingkat universitas maupun fakultas;

Penguatan dokumen mutu;

Penguatan program mutu;

Penguatan monitoring dan evaluasi (monev);

Penguatan pendampingan pengusul akreditasi;

Penyusunan renstra mutu.

7

Page 9: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

Di tahun 2017 lalu, Universitas Syiah Kuala ditunjuk oleh Kemenristekdikti sebagai Perguruan Tinggi Asuh untuk Universitas Jabal Ghafur (Unigha)

dan Universitas Serambi Mekkah (USM). Semenjak itu, Unigha dan USM mengalami banyak perubahan. Unsyiah pun mendapatkan apresiasi dari

Kemenristekdikti sebagai Perguruan Tinggi Unggul dari 26 Peguruan Tinggi yang ditunjuk sebagai PT Asuh. Program PT Asuh ini melibatkan 30

program studi secara umum. Pelaksanaannya menggunakan model Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang selama ini diterapkan di Unsyiah.

Sementara itu, di tahun 2018, Universitas Syiah Kuala kembali terpilih sebagai Perguruan Tinggi Asuh untuk membimbing enam perguruan tinggi

di Aceh dalam meningkatkan mutu pendidikan dan akreditasi. Keenam kampus tersebut adalah Universitas Iskandar Muda, Universitas Gajah Putih,

AMIKI Banda Aceh, STIE Nasional Lhokseumawe, STIA Nasional Lhokseumawe, dan STKIP Bina Bangsa Meulaboh.

Page 10: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

19PROFIL

Walau Afghanistan terkenal sebagai wilayah

konflik, tetapi masyarakatnya sangat ramah.

Bagi Agus Wandi, masyarakat Afghanistan

hampir sama seperti masyarakat Aceh

yang pemberani, tegas, serta menghargai

pendatang. Ia merasa terhormat diterima

bekerja dan dilindungi oleh masyarakat

selama mengunjungi 15 provinsi dan wilayah

terpencil.

Dari Kabul, ibu kota Afghanistan, Agus

Wandi mendapatkan tugas bekerja di Suriah

untuk membantu 500 ribu pengungsi

Palestina. Pengungsi Palestina di Suriah

telah ada jauh sebelum konflik Suriah

berkecamuk. Mereka menjadi pengungsi

sejak tahun 1948 dari wilayah-wilayah

utara, seperti Haifa, Acre, Safad, dan

Nazareth.

“Selama bekerja, saya mendapatkan

proteksi dari PBB dan perlindungan

imunitas. Saya diharuskan menggunakan

pakaian khusus dan mobil anti peluru

selama di lapangan,” cerita Agus Wandi

kepada Warta Unsyiah melalui email.

Saat ini, Agus Wandi bertugas di negara

Solomon Islands memimpin tim PBB untuk

membantu proses transisi di negara Pasifik

itu. Lebih dari 13 tahun, Solomon Islands

dibantu oleh Misi Perdamaian Kawasan di

bawah pimpinan Australia, Selandia Baru,

dan negara-negara Pasifik. Misi yang diberi

nama RAMSI (Regional Asistance Mission

for Solomon Islands) berakhir tahun 2017

lalu. PBB kemudian merancang program

membantu negara ini untuk proses transisi

dan pasca RAMSI. Agus Wandi ditunjuk

untuk memimpin tim PBB selama proses ini

berlangsung.

“Bekerja di PBB sangat menarik sebab

dapat membantu masyarakat konflik. Di sini

sangat multikultural, pegawainya berasal

dari berbagai belahan dunia, seperti Afrika,

PROFIL18 PROFIL

Rasanya Unsyiah patut berbangga

kepada Agus Wandi, alumni

Fakultas Hukum angkatan

1995, yang mampu membangun karier

di United Nations atau Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB). Agus Wandi saat

ini bertugas di bawah lembaga United

Nations Development Programme

(UNDP) sebagai Chief Technical Advisor

(Kepala Penasehat Teknis). Ia bertugas

mengkoordinir program perdamaian PBB

di negara-negara Solomon Islands dan

Pasifik Selatan. Lembaga tertinggi di dunia

ini berperan penting untuk membangun

kerja sama dan menjaga perdamaian dunia.

Ia bekerja dekat dengan kantor perdana

menteri, kelompok oposisi, pemimpin lokal

untuk mendorong kerja sama menjaga

perdamaian.

Awal karier Agus Wandi dimulai

di Afghanistan. Ia pertama sekali

mengunjungi Afghanistan sebagai

research fellow dari Universitas Harvard,

Amerika, yang melakukan studi lapangan

ke negara konflik. Studinya di Harvard

tentang tantangan nation building atau

pembangunan negara di wilayah konflik.

Dari kunjungan ini, ia mendapatkan

tawaran kerja untuk membantu proses

perdamaian antara Taliban dan kelompok

pemberontak Afghanistan dengan

pemerintah setempat.

Di Afghanistan, Agus Wandi ditunjuk

sebagai Deputy Transition Coordinator

dengan tugas utama membantu proses

perdamaian di bawah kendali High Peace Council (Komisi Tertinggi untuk

Perdamaian). Ia banyak bertemu dengan

kelompok penting di sana, seperti kelompok

Taliban dan pendukung, ulama dan

pemimpin lokal, Presiden Ashraf Ghani,

bahkan dengan Burhanuddin Rabbani−

mantan Presiden Afghanistan yang

meninggal karena serangan bom bunuh diri.

“Suatu saat ingin mengabdi di Aceh, walau

tidak tahu dalam kapasitas apa, mungkin

sebagai guru atau pengajar.”

Mengobati kerinduan dengan kampung

halaman, Agus Wandi kerap membaca

buku yang ditulis oleh para penulis muda

Indonesia. Baginya membaca buku sangat

penting karena dapat terus belajar dan

menemukan hal-hal baru. Ini sesuai dengan

moto hidupnya; belajarlah sejak lahir hingga ke liang lahat.

“Saya memiliki target membaca satu buku

per minggu atau sekitar 50 buku per

tahunnya,” sambung Agus Wandi yang

telah bekerja dan berekspedisi ke lebih 71

negara.

Walau telah bertugas di banyak negara,

Agus Wandi selalu menyempatkan diri

untuk berkomunikasi dengan ibunya,

Rosmawati, yang saat ini menetap di

Sibreh, Aceh Besar. Bagi Agus Wandi, ibu

merupakan sosok penting dalam perjalanan

hidupnya. Dari ibu, Agus Wandi belajar

tentang keberanian dan menjemput

mimpi. Ketika ia kecil, ibu begitu sabar

menjawab segala pertanyaan yang ia

berikan. Pertanyaan-pertanyaan inilah

yang mendorong ia menjadi perantau dan

pengembara.

Agus Wandi pun berharap agar mahasiswa

Unsyiah memiliki keberanian merantau

dan mengembara untuk melihat dunia

lebih luas. Selain itu, menempa diri dengan

membaca buku-buku penting dunia dan

menguasai bahasa internasional.

“Kurangi Facebook, tapi real book.

Belajar bahasa Inggris untuk komunikasi

dengan dunia, bahasa Arab untuk

komunikasi agama, dan bahasa lain di

dunia untuk mengenal masyarakat luas,”

nasehatnya. (ib)

Eropa, Asia, bahkan Amerika Latin,” ujar

pemuda kelahiran Sibreh, Aceh Besar,

tahun 1977 ini.

Sebagai pegawai tetap, staf PBB juga

mendapatkan imunitas dan perlindungan

selama menjalankan tugas. Semua negara

sepakat pegawai PBB tidak bisa ditangkap,

diadili, dan dihukum dalam pelaksanaan

tugasnya. Bekerja di PBB sangat

mengedepankan profesionalitas. Tidak

boleh memihak pemerintah manapun

atau kelompok tertentu. Harus saling

menghormati dan menyelesaikan setiap

konflik tanpa peperangan dan kekerasan.

Mandat PBB yang paling utama

adalah menjaga perdamaian dunia,

mempromosikan hak-hak asasi

manusia, dan membantu pembangunan

berkelanjutan serta kerja sama

internasional. Para staf PBB juga dilarang

menyalahgunakan posisi dan status, tidak

boleh menggunakan aset PBB untuk

kepentingan pribadi.

Agus Wandi terus berencana bekerja di

PBB untuk beberapa tahun lagi. Saat ini,

ia sedang menjajaki kemungkinan bekerja

di Afrika untuk menjalankan tugas PBB.

Ia sangat tertarik dengan Afrika karena

menurutnya benua tersebut unik, termasuk

tertua di dunia, serta kehidupannya

dinamis.

“Benua Afrika sangat dinamis, banyak

ilmuwan yang menyatakan bahwa manusia

pertama berasal dari Afrika,” ujarnya

yang mengaku pernah mendaki Gunung

Kilimanjaro, salah satu gunung tertinggi di

dunia yang berada di benua Afrika.

Saat disinggung Aceh, Agus Wandi

mengaku tetap ingin pulang ke kampung

halamannya. Ia ingin suatu hari nanti

mengabdi kembali di Aceh.

Agus WandiAlumni Fakultas Hukum Unsyiah Angkatan 1995

Pemuda Sibrehdi Markas PBB

Page 11: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

21PENGABDIAN

EDISI 221 . MARET 2018

20 PENGABDIAN

Peusaboeh hate tabantu Panga

menjadi tema yang diusung Asian

Medical Students’ Association

Universitas Syiah Kuala (AMSA Unsyiah)

dalam kegiatan MASATER (Amsa’s

Social, Action, Training, Education

and Recreation) tahun ini. Kegiatan

ini merupakan aksi nyata mahasiswa

Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah yang

dilaksanakan mulai tanggal 13-15 April

2018 di Kecamatan Panga, Aceh Jaya.

Berbakti MewujudkanMasyarakat Sehat

ibu hamil, penyuluhan Keluarga Berencana,

hingga memberikan edukasi ke guru

sekolah terkait penanganan pertama bagi

siswa.

Alief Afrisiammy Wijaya selaku

Refresentatif AMSA Unsyiah menjelaskan,

MASATER VIII melibatkan 120 anggota

AMSA dari tiga angkatan mahasiswa FK

Unsyiah, yaitu angkatan 2015, 2016,

dan 2017. Selain itu, juga melibatkan

dosen FK Unsyiah, dokter spesialis Rumah

Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh,

dokter umum, PPDS, dan ahli bidang

kesehatan lainnya.

“Banyak yang terlibat di kegiatan ini.

Ada sekitar 120 anggota yang ikut ke

lokasi, komunikasi dengan pihak dosen

di kampus. Kita juga membawa dokter

spesialis dari RSUZA, juga ada PPDS yang

sesuai kebutuhan di Aceh Jaya,” jelas Alief.

Sebelumnya, AMSA telah melakukan

survei tempat selama beberapa bulan,

hingga akhirnya memilih kawasan Panga,

Aceh Jaya. Lokasi ini dianggap memenuhi

kriteria sebagai lokasi kegiatan tahun

ini. Mereka pun melakukan koordinasi

dan komunikasi dengan pihak terkait

untuk menyukseskan kegiatan tersebut.

Kegiatan MASATER VIII juga merupakan

persiapan mahasiswa FK Unsyiah untuk

kegiatan Aksi Kemanusiaan Mahasiswa

Kedokteran (AKMK) 2018. AKMK

merupakan kegiatan bakti sosial tahunan

FK Unsyiah yang jumlah pesertanya lebih

banyak dan lokasi kegiatannya lebih luas.

Kegiatan ini disambut baik oleh

masyarakat Panga, Aceh Jaya. Ratusan

orang antusias mengikuti pengobatan

massal dan beragam kegiatan kesehatan

lainnya. Selain itu, AMSA Unsyiah juga

melakukan sosialisasi kepada guru di

sekolah mengenai pertolongan pertama

pada siswa di sekolah.

Alief mengungkapkan, kegiatan ini

didukung banyak pihak, seperti Unsyiah,

Ikatan Dokter Indonesia (IDI Aceh Jaya),

Dinas Kesehatan yang membantu

persiapan obat-obatan, Pemerintah

Aceh Jaya, Baitul Mal, Polda Aceh,

BKKBN, Dinas Pertanian, Dinas Sosial,

Dinas Perhubungan, dan beberapa pihak

lainnya. MASATER VIII ini dilaksanakan

untuk memberikan dampak positif terkait

kesehatan bagi masyarakat Panga.

Selain itu, juga memberikan pemahaman

agar masyarakat dapat lebih peduli dan

menjalankan gaya hidup sehat.

“Kita selaku mahasiswa ingin

memberikan action yang berdampak

langsung pada masyarakat, dengan

harapan bisa mewujudkan masyarakat

yang lebih sehat,” pungkas Alief. (syr)

Saat ini, AMSA juga menjadi salah satu

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di FK

Unsyiah. AMSA Unsyiah memiliki tiga

filosofi utama, yaitu ilmu pengetahuan

(knowledge), kegiatan (action),

persahabatan (friendship).

Setiap tahunnya, AMSA Unsyiah

melakukan berbagai kegiatan, salah

satunya MASATER VIII. Kegiatan ini

merupakan pengabdian mahasiswa FK

Unsyiah yang fokus pada kesehatan

masyarakat. Mulai dari pengobatan massal,

home visit, penyuluhan Sadari (pemeriksaan

payudara sendiri), penyuluhan rokok dan

Napza (narkotika, psikotropika dan zat

adiktif), basic life support (BLS), sunatan

massal, pemeriksaan telinga, pemeriksaan

Kita selaku mahasiswa ingin memberikan action yang berdampak langsung pada masyarakat, dengan harapan bisa mewujudkan masyarakat yang lebih sehat

AMSA merupakan organisasi

internasional yang dibentuk oleh

mahasiswa kedokteran se-Asia dan

Oceania. Organisasi ini fokus di bidang

kedokteran, permasalahan kesehatan,

dan menjalin kerja sama dalam

memecahkan permasalahan kesehatan.

AMSA terbentuk di Unsyiah sejak tahun

2005. Namun, saat itu masih tahap

observer selama satu tahun, hingga

kemudian resmi bergabung dalam AMSA

Indonesia pada tanggal 15 Juli 2006.

Page 12: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

22 23GALERIGALERI

Rektor Universitas Syiah Kuala

(Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal,

M.Eng., melantik Rahmat Lubis, SE

sebagai Kepala Biro Akademik Unsyiah

periode 2018-2022 di Gedung AAC Dayan

Dawood. Rahmat Lubis menggantikan

Kepala Biro Akademik sebelumnya, Ir. Uzair,

M.P, yang telah memasuki masa

pensiun.

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menjalin kerja sama dengan Oberlin Shansi Memorial Association. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dan Executive Director Oberlin Shansi Memorial Association, Gavin Tritt, di Ruang Mini Rektor Unsyiah.

Perusahaan minyak dan gas, Talisman Energy, melalui anak perusahannya, Repsol, bekerja sama dengan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), mempresentasikan pengolahan teknis seismic 3D dari Andaman III di ruang Balai Senat Universitas Syiah Kuala. Penjelasan teknis ini disampaikan langsung oleh Tim Ahli dari Kantor Pusat Repsol di Madrid, Spanyol. Mereka adalah Guillermo Marro, Rafael Mesquita dan Sylvere Depagne.

Sebanyak 13 negara mengikuti workshop managemen bencana yang diselenggarakan oleh Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala. Kegiatan yang bertajuk International Workshop On Management for Countries in The Regions of Pacific, Africa, Europe, South America and Carribean 2018 ini dilaksanakan di Kryiad Muraya Hotel.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah, Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC, membuka ASEAN Student Conference (ASC) di Gedung AAC Dayan Dawood. Kegiatan ini diikuti 70 mahasiswa dari berbagai negara ASEAN.

Page 13: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

24 25GALERIGALERI

DRB-HICOM University of Automotive Malaysia melakukan kerja sama dengan Universitas Syiah

Kuala (Unsyiah) dalam bidang pengembangan program akademik, pertukaran pelajar

dan pengajar, serta kolaborasi penelitian. Pertemuan berlangsung di Kantor Pusat

Administrasi Unsyiah.

Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, mengunjungi Universitas Syiah Kuala yang disambut langsung oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, di Balai Senat.

Universitas Syiah Kuala dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan perjanjian kerja sama briguna pendidikan di Balai Senat. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dan Kepala Pimpinan Wilayah BRI Aceh, Dedi Iskandar. Kerja sama ini fokus memberikan kredit pinjaman dana bagi mahasiswa S2 dan S3 Unsyiah yang sedang menempuh pendidikan.

Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., membuka ajang olahraga dan seni Unsyiah Games III, di Lapangan Gelanggang Mahasiswa Unsyiah. Kegiatan tahunan ini diikuti 400 atlet mahasiswa dari 12 fakultas dan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Gayo Lues, di lingkungan Unsyiah.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unsyiah, Dr. Hizir membuka secara resmi acara Kongres Mahasiswa Sumatera II di Fakultas Hukum Unsyiah. Kongres tahun ini mengusung tema mewujudkan karya nyata dan solusi problematika masyarakat menuju 20 tahun reformasi.

Page 14: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

26 27RELIGIARELIGIA

ampunan, dan bulan pembebasan api

neraka. Namun, pahamkah kita bahwa

datangnya bulan Ramadan tanpa disikapi

benar akan menjadi mimpi buruk bagi

kita di akhirat nanti.

Nabi Muhammad Saw bersabda

dalam hadisnya yang diriwayatkan

oleh imam Muslim, “Celaka seseorang

yang memasuki bulan Ramadan lalu ia

jalani hari-harinya di bulan Ramadan

sampai Ramadan berpisah dengannya,

sedangkan dosanya belum diampuni oleh

Allah Swt.” Jika kita merenungi hadis ini

dengan baik, maka dapat menyadarkan

kita tentang pentingnya mempersiapkan

diri dengan matang di bulan Ramadan.

Agar dapat memanfaatkan Ramadan

dengan baik, maka kita harus

mempersiapkan diri untuk memahami

hakikat ibadah Ramadan. Sebenarnya

hakikat ibadah Ramadan terkandung

dalam sebutan yang biasa diberikan

kepada bulan Ramadan. Ada empat

sebutan yang diberikan kepada bulan

Ramadan sebagai gambaran dari

hakikatnya.

Pertama, Ramadan sebagai syahrul

tarbiyah (bulan pendidikan). Ini

menggambarkan selama bulan Ramadan

kita memperoleh pendidikan langsung

dari Allah Swt untuk menjadi pribadi

disiplin dalam menjalani kehidupan

sesuai ketentuan-Nya. Berhasil atau

tidaknya proses pendidikan ini sangat

tergantung dengan kesungguhan kita.

Ukuran keberhasilan yang utama adalah

kesediaan kita untuk selalu terikat

dengan segala ketentuan dan syariat

Allah dalam kehidupan.

Kedua, Ramadan sebagai syahrul

jihad. Di bulan ini kita dididik untuk

menumbuhkan semangat jihad dalam

rangka menegakkan agama Allah Swt.

Dimulai dengan jihad melawan hawa

nafsu dalam arti mengendalikan hawa

nafsu agar tunduk dan patuh dengan

ketentuan Allah dan Rasul.

Ketiga, Ramadan sebagai syahrul quran.

Sebutan ini diberikan karena Alquran

pertama kali diturunkan Allah Swt di

bulan Ramadan. Selama bulan Ramadan,

umat Islam dituntut untuk lebih

mengakrabkan diri dengan Alquran baik

melalui bacaan, pemahaman, maupun

pengamalannya.

Keempat, Ramadan sebagai syahrul

ukhuwah atau bulan persaudaraan. Di

bulan ini, Allah Swt mendidik kita untuk

lebih mencintai sesama kaum muslimin.

Dengan berpuasa kita dapat merasa haus

dan lapar. Kondisi ini diharapkan mampu

melahirkan perasaan dan kemauan

untuk menolong saudara kita yang

kurang mampu. Saling membantu dapat

mendekatkan hati yang longgar. Tanpa

perlu memandang status sosial, sehingga

dapat melahirkan suasana beku karena

lahirnya perasaan kasih sayang sesama

muslim.

Sebab hakikat bulan Ramadan tersebut,

sebaiknya kita bersungguh-sungguh

dalam menjalaninya. Sebagaimana para

sahabat menjalani Ramadan dengan

perasaan bahagia, serta persiapan mental

dan spiritual yang baik. Mereka meraih

mushaf dan membacanya ketika melihat

bulan sabit syakban. Para pedagang

pun segera melunasi apa yang menjadi

tanggungannya dan meminta apa

yang menjadi hak mereka. Hal tersebut

dilakukan agar lebih fokus beribadah di

bulan Ramadan. Lalu mereka mandi dan

itikaf ketika melihat bulan sabit Ramadan.

Memperbanyak baca Alquran merupakan

salah satu kegiatan para sahabat dalam

menjalani bulan Ramadan. Semoga kita

menjadi hamba-Nya yang beruntung

dengan menjalani semua kebaikan di

bulan penuh berkah ini. (cds)

bahwa sesuatu yang sudah sering kita

lakukan biasanya hanya berjalan biasa-

biasa saja. Bahayanya kalau perasaan ini

terjadi di bulan Ramadan yang dianggap

hanya fenomena tahunan saja.

Bahkan, banyak di antara umat Islam

yang memandang bulan Ramadan

hanya dari beberapa sisi saja, seperti

bulan penuh rahmat, bulan penuh

berkah, bulan tarbiyah, bulan penuh

MEMAHAMIHAKIKAT RAMADAN

Ramadan merupakan bulan

mulia yang menjadi tamu agung

bagi umat muslim. Bulan ini

membawa jutaan hikmah dan kelebihan.

Allah Swt menjanjikan pintu ampunan

dan pahala berlipat bagi umat-Nya.

Ramadan menjadi kesempatan penting

untuk menambah bekal spiritual dan

bertaubat dari segala dosa. Oleh sebab

itu, perlu persiapan fisik, mental, dan

ilmu untuk mengisi hari-hari berkah

selama Ramadan.

Namun, ada juga yang menyambut

Ramadan dengan perasaan biasa saja.

Ada satu ungkapan yang melekat dalam

kehidupan yang berbunyi, “Seringnya

kita bertemu dan berinteraksi itu bisa

mematikan sensitivitas kita”. Ungkapan

ini cukup menggambarkan kepada kita

ZAMAKHSYARI

PENGURUS MASJID JAMIK DARUSSALAM, UNSYIAH

Page 15: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

pemerintah. Apakah izin untuk membuka

lahan sudah terbit? Jika pun ada, apakah

Amdal dari perusahaan tersebut sudah

terpenuhi. Sebab dua indikator tersebut

merupakan rukun yang harus dipenuhi

agar terjadi keseimbangan ekosistem

hutan.

Resolusi Konflik

Kini pembukaan lahan tidak boleh

di wilayah yang telah diatur undang-

undang. Ini dapat diibaratkan

seperti belati bertepi dua; di satu sisi

menguntungkan, tetapi di sisi lain

merugikan. Tumpang tindih serta

lemahnya penegakan regulasi merupakan

faktor utama sebagai pemicu dari konflik

yang terjadi selama ini.

Tingkat konflik antar gajah dan manusia

berbanding lurus dengan semakin

sempitnya wilayah hutan yang menjadi

sengketa antara kedua belah pihak. Hal

tersebut bisa merembet dan memicu

konflik baru. Bukan hanya konflik

antara gajah dan manusia, tetapi konflik

antara sesama masyarakat. Hal itu dapat

terjadi ketika masyarakat mengusir atau

menggiring gajah ke desa yang lain

sehingga terjadi perusakan. Sementara

konflik antara masyarakat dengan

pemerintah muncul ketika pemerintah

salah atau lambat mengambil kebijakan

dalam mengatasi konflik, sehingga

masyarakat mulai melakukan aksi

demonstrasi.

Penegasan wilayah (home range) dengan

memberi batasan daerah jelajahan gajah

dan masyarakat merupakan salah satu

solusi yang baik. Sementara masalah

regulasi yang belum jelas, diharapkan

para stakeholder berembuk untuk

mencari titik lemah dari tiap regulasi yang

ada. Begitu juga pengambilan keputusan

dan penindakan terhadap para pelanggar

tidak boleh pandang bulu. Satu lagi yang

tak kalah penting dalam resolusi konflik

ini adalah mengedukasi masyarakat

yang berada di daerah rawan konflik.

Masyarakat tersebut diberikan sosialisasi

mengenai manajemen konflik dengan

gajah agar selalu siaga dan tahu apa

yang harus dilakukan ketika konflik

terjadi.

Sebagai orang beriman sudah sepatutnya

kita menjaga alam. Allah Swt dalam surat

Al- A’Raf 56 dengan tegas menyebutkan,

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan

di bumi setelah (diciptakan) dengan

baik”. Semoga regulasi pemanfaatan

hutan, perlindungan satwa liar serta

adanya resolusi konflik menjadikan

marwah konservasi benar-benar bisa

tercapai. Sehingga kelestarian ekosistem

alam serta satwa liar khususnya gajah

dan masyarakat yang ada di kawasan

hutan ikut sejahtera. (mksl)

28 29PERSPEKTIFPERSPEKTIF

Ancaman gajah Sumatera

kian nyata. Statusnya masuk

kategori critically endangered.

Meski penyelamatan sudah dilakukan

dengan upaya konservasi, tetapi populasi

mamalia terbesar ini kian menurun.

Prinsip konservasi bukan hanya tentang

pengawetan dan pelestarian. Peningkatan

kualitas alam dan pemanfaatan yang

berkelanjutan juga harus menjadi cakupan

di dalamnya. Selain itu, perlu dilakukan

banyak evaluasi mulai dari pengembangan

since, regulasi, dan aturan teknis untuk

kesuksesan konservasi itu sendiri. Tetapi

yang terpenting adalah aksi nyata untuk

menyelamatkan gajah Sumatera agar

lestari dan masyarakat di sekitarnya tetap

sejahtera.

Sepanjang tahun 2017, sebanyak

sembilan ekor gajah Sumatera mati di

harus selektif dan bertanggung jawab

agar keseimbangan ekosistem dan fungsi

hutan tetap terjaga. Seharusnya wilayah

tersebut tidak mengalami deforestasi

sebagaimana diamanatkan undang-

undang.

Dalam Undang-Undang Nomor 41

Tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal

36 ayat (2), menyatakan pemanfaatan

hutan yang berfungsi lindung dan

konservasi dapat dilakukan sepanjang

tidak mengganggu fungsinya. Dari

fenomena tersebut mengindikasikan

adanya penyimpangan terkait tentang

izin pemanfaatan lahan. Sementara

itu, Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1990 tentang Konservasi Sumber

Daya Alam Hayati dan Ekosistem,

belum cukup efektif dalam melindungi

keanekaragaman hayati Indonesia. Ini

terlihat dari maraknya perdagangan

satwa liar dan banyaknya konflik sosial.

Banyaknya perusahaan yang membuka

lahan di wilayah terlarang, seharusnya

mendapat perhatian khusus dari

SYUKUR HAMDAN

DOCTOR OF VETERINARY MEDICINE PROGRAM SYIAH KUALA UNIVERSITY

Kunci Sukses Konservasi Gajah Sumatera

Provinsi Aceh. Pada tanggal 15 Oktober

2017, dua ekor gajah liar mati di lokasi

kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI).

Terbunuhnya gajah di kawasan HTI ini

menyisahkan dua kemungkinan. Apakah

gajah tersebut masuk daerah terlarang

atau kawasan HTI tersebut muncul di

teritorial sang gajah? Pemicu utama dari

setiap konflik antara gajah dan manusia

karena masalah kependudukan lahan.

Pembukaan dan pemanfaatan lahan yang

tidak terkontrol menyebabkan habitat asli

sang gajah semakin menyusut.

Menurut data dari World Wide Fund for

Nature (WWF), saat ini hutan alami yang

tersisa di Sumatera hanya 24 persen

dari luas pulau dengan laju deforestasi

tiap tahunnya mencapai 2.9 persen.

Eksploitasi hutan yang kian merajalela

tentunya akan membuat keseimbangan

ekosistem terganggu, khususnya satwa

liar yang bermukim di dalam hutan

seperti gajah, harimau, dan orang utan

menjadi sengsara dan termarginalkan.

Penegakan dan Efektivitas Regulasi

Maraknya eksploitasi dan deforestasi

hutan untuk komoditas perkebunan

di wilayah, seperti taman nasional,

hutan lindung, dan wilayah konservasi

sepatutnya dijaga. Jikapun dimanfaatkan

Page 16: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

30 31RISETRISET

Dr. dr. Muhammad Yamin, Sp. JP(K), FIHA, FSCAI

DOKTER SPESIALIS JANTUNGDAN PEMBULUH DARAH

ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Terobosan di BidangAritmia dan Pacu Jantung

Selama beberapa tahun terakhir, ilmu pengetahuan biomedis dan teknologi telah berkembang dengan signifikan. Hasilnya berbagai macam pilihan terapi tersedia untuk terapi antiaritmia.

penyakit sistem respiratori (disebabkan

oleh populasi lingkungan dan merokok),

obesitas, hipertensi, diabetes tipe dua,

kanker sel epitel, penyakit autoimun,

dan osteoporosis yang dulunya jarang

ditemukan di peradaban sebelumnya.

Kejadian penyakit kardiovaskular, kanker,

dan penyakit lainnya terus meningkat dan

sulit dihentikan. Penyakit tersebut juga

dapat dipercepat oleh interaksi dengan

faktor resiko lama dan baru yang terjadi

secara bersamaan di negara berkembang

seiring dengan perkembangan zaman.

Penyebab ‘penyakit peradaban’

diakibatkan dari akumulasi polusi dan

pencemaran lingkungan, padatnya

pemukiman di kota yang terus

berkembang, meningkatnya konsumsi

rokok, alkohol, makanan berlemak, dan

perubahan pada infrastruktur sosial.

Interaksi dari faktor-faktor ini dapat

meningkatkan insidensi, prevalensi, dan

moralitas diri dari ‘penyakit peradaban’

di negara yang sedang berkembang di

masa yang akan datang. Dalam kajian

ini yang akan dibahas adalah ‘penyakit

peradaban’ di bidang kardiovaskular,

yaitu gangguan irama jantung (aritmia)

dan gagal jantung yang memerlukan

pacu jantung.

Selama beberapa tahun terakhir,

ilmu pengetahuan biomedis dan

teknologi telah berkembang dengan

signifikan. Hasilnya berbagai macam

pilihan terapi tersedia untuk terapi

antiaritmia. Kardiak aritmia dapat diterapi

dengan menggunakan obat-obatan

(obat antiaritmia), kateter ablasi, dan

pemasangan pacu jantung buatan. Obat

antiaritmia memodifikasi aktivitas elektrik

miokardial pada jantung dan menekan

terjadinya aritmia. Namun, obat aritmia

dapat memiliki efek samping yang

berakibat fatal.

PACU JANTUNG DANTATA LAKSANA ARITMIA

Sejarah awal pacu jantung buatan

bermula pada tahun 1889, John

Alexander MacWilliam melaporkan

hasil temuannya pada British Medical

Journal (BMJ). Pada eksperimen yang

dilakukannya, pemberian impuls

listrik pada jantung manusia yang

dalam keadaan asitol mengakibatkan

kontraksi ventricular dan ritme jantung

60-70X/menit dapat dihasilkan dengan

pemberian impuls listrik dengan

pengaturan 60-70X/menit.

Sedangkan pacu jantung buatan pertama

kali dilakukan oleh Mark C Lidwell

pada tahun 1928. Lidwell melakukan

resusitasi pada bayi yang baru lahir mati

(stillborn) menggunakan suatu alat. Hasil

ciptaannya yang menggunakan suatu

sumber listrik dengan salah satu kutub

ditempelkan pada permukaan kulit

dan kutub lainnya berupa jarum yang

dimasukkan ke dalam ruang jantung

yang sesuai. Pada percobaan ini, jantung

yang mendapatkan pacu jantung buatan

tersebut dapat terus berdenyut dengan

sendirinya setelah stimulasi selama 10

menit.

Sedangkan pacu jantung yang ditanam

(implantable pacemaker) pada manusia

pertama kali dilakukan pada tahun

1958 di institusi Karolinska di Swedia,

menggunakan alat pacu jantung yang

didesain oleh Rune Elmqvist dan ahli

bedah Ake Senning. Alat pancu jantung

tersebut menggunakan elektroda yang

dihubungkan ke miokardium jantung

melalui tindakan thoracotomy. Pada

tahun 1959, pacu jantung transvena

sementara (tempory transvenous pacing)

pertama kali didemonstrasikan oleh

Seymour Furman dan John Schwedel.

Di tahun 2013, berbagai perusahaan

mulai mengembangkan teknologi pacu

jantung buatan baru. Alat pacu jantung

yang digunakan dapat dimasukkan

melalui katerisasi di kaki, sehingga tidak

memerlukan tindakan bedah invasive.

Alat yang digunakan berukuran sebesar

pil. Jauh lebih kecil dari alat pacu jantung

tradisional. Dengan menggunakan teknik

ini, seluruh alat pacu jantung dapat

ditanam di ventrikel kanan, sehingga

tidak memerlukan kantong tambahan

untuk generator pacu jantung.

Di negara Asia, pemasangan alat pacu

jantung buatan sudah cukup sering

dilakukan. Berdasarkan data Asia Pasific

Heart Rhythm Society (APHRS) tahun

2017, pada tahun 2016 di China telah

dilakukan pemasangan alat pacu jantung

sebanyak 73.080 kasus dengan 62.508 di

antaranya merupakan pemasangan baru.

Pemasangan pacu jantung pada pasien

Sick Sinus Syndrome (SSS) sebanyak

37.202 kasus dan pada pasien AV block

sebanyak 29.107 kasus. Di Indonesia

sendiri pada tahun 2016, telah dilakukan

yang kerap dipakai oleh para pakar untuk

menggambarkan beberapa penyakit yang

muncul seiring majunya suatu peradaban.

Istilah penyakit ini diaplikasikan pada

pelbagai kondisi kronis di negara yang

menjalani proses industrialisasi menjadi

lebih maju. Perubahan biologis, fisik,

dan lingkungan sosial yang terjadi

seiring dengan perkembangan ekonomi,

berdampak negatif bagi kesehatan

dan menyebabkan munculnya masalah

kesehatan baru di masyarakat.

Adapun contoh ‘penyakit peradaban’

diantaranya adalah penyakit

kardiovaskular seperti jantung coroner,

Peradaban adalah suatu keadaan

masyarakat yang telah mencapai

kebudayaan, ilmu pengetahuan,

dan ilustrasi yang berkualitas tinggi.

Menurut sejarah, peradaban dimulai dan

berkembang sejak 10.000 tahun lalu dari

peradaban perburuan menjadi peradaban

pertanian dan industri. Perkembangan

peradaban menjadi langkah positif

menuju keberlangsungan hidup yang

panjang dan berkualitas. Namun,

percepatan perkembangan peradaban

telah menyebabkan munculnya efek

samping terhadap kesehatan manusia.

‘Penyakit peradaban’ adalah terminologi

MICRA leadless pacemaker

Alat Pacu jantung Tradisional

Page 17: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

pemasangan alat pacu jantung buatan

sebanyak 1.017 kasus dengan 972

di antaranya merupakan kasus baru.

Pemasangan pacu jantung pada pasien

Sick Sinus Syndrome sebanyak 350 kasus

dan pasien AV block sebanyak 667 kasus.

Angka harapan hidup di Indonesia terus

meningkat dari tahun ke tahun. Antara

tahun 1995-2000 harapan hidup rata-

rata 66 tahun. Kemudian antara tahun

2010-2015 harapan hidup rata-rata 70,1

tahun. Peningkatan ini terjadi di seluruh

provinsi di Indonesia. Di kota Jakarta

sendiri, antara tahun 2010-2014 angka

harapan hidup meningkat dari 69,86

tahun menjadi 70,35 tahun (populasi

pria) dan dari 73,65 tahun menjadi 74,20

tahun (populasi wanita).

Secara keseluruhan, peningkatan

harapan hidup di Indonesia dikarenakan

proses industrialisasi yang mengakibatkan

perbaikan dan perkembangan di bidang

ekonomi, transportasi, dan sistem

pelayanan kesehatan. Namun, tidak

semua perubahan ini berdampak baik

bagi kesehatan. Semakin bertambahnya

usia, semakin bertambah juga kejadian

penyakit degenerative yang biasanya

terjadi pada usia lanjut. Kejadian penyakit

kardiovaskulat juga meningkat karena

perubahan pola hidup yang tidak sehat,

seperti merokok, pola makan yang

tidak sehat, dan pola hidup yang jarang

melakukan aktivitas fisik.

Peran pendidikan di Fakultas Kedokteran

terutama pembelajaran mengenai

‘penyakit peradaban’ dan perkembangan

teknologi kesehatan terutama mengenai

teknologi sistem terapi terbaru menjadi

hal yang penting untuk dilakukan.

Proses antisipasi ini dapat dilakukan

dengan penguatan di ilmu dasar

fisiologi dan genetika. Selain itu, juga

penguatan mengenai konsep tata

laksana penyakit terbaru dengan terapi

alat dan terapi stem sel untuk penyakit

kardiovaskular dan berbagai penyakit

lainnya. Proses antisipasi ini juga bisa

dilakukan dengan memasukkan mata

kuliah di Fakultas Kedokteran (FK) seperti

“Emerging Technology in Medicine”

untuk mempelajari konsep tata laksana

terbaru. Proses pembelajaran dengan

menggunakan simulator diintensifkan

untuk mengatasi masalah keterampilan.

(mksl)

Tulisan Riset ini diambil dari Orasi

Ilmiah, Dr. dr. Muhammad Yamin, Sp.

JP(K), FIHA, FSCAI pada acara

Dies Natalis ke-36 Fakultas Kedokteran

Universitas Syiah Kuala,Senin

(23/04/2018),

dengan judul lengkap “Mempertahankan

dan Memelihara Peradaban Manusia

Melalui Irama Kehidupan: Sebuah

Terobosan Di Bidang Aritmia Dan Pacu

Jantung”

32 RISET 33GALERI

Angka harapan hidup di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Antara tahun 1995-2000 harapan hidup rata-rata 66 tahun. Kemudian antara tahun 2010-2015 harapan hidup rata-rata 70,1 tahun. Peningkatan ini terjadi di seluruh provinsi di Indonesia.

Page 18: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

34 KREATIF

Kumpulan PuisiKarya Reza Fahlevi

REZA FAHLEVI

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNSYIAH

35KREATIF

Nikmat Perjalanan

Dimulai saat membuka mataPerlahan engkau melihat duniaWalau sinar mentari belum kau temuiTapi hari baru yang dinanti telah tiba

Engkau pun beranjakDengan sepatu kulit hitammuKemeja biru dan celana hitam panjang menghiasimuSeharusnya engkau siap dengan segala resikonya

Engkau pun beranjakMaka sadarlah tak ada waktu yang dapat terulangKetahuilah segala sesuatu pasti akan terjadiMaka seharusnya kau tak perlu terkejut

Tapi jika kau tak berhati-hatiJarum pasti akan melukaimuTapi kau seharusnya tahuTak ada guna untuk mengeluh

Semua akan berlaluTak bisa engkau dengan egomu mencoba menghalangiWahai sahabat…Ini adalah perjalanan

Cobalah diam bukan untuk membisuCobalah pejamkan mata bukan untuk butaTutuplah telingamu, namun bukan untuk tuliTapi rasakanlah nikmat perjalanan ini

Bahkan air mata mencoba mengajarimuUntuk bangkit dan terus berjalanDalam setiap luka batinmuApalagi yang kau ragukan?

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

Maka suatu hariAku mengajaknya duduk di bawah sinar jinggayang syahdu dan memainkan iramaKu ceritakan semua tentang suka duka

Aku memulai dengan tintakuYang hitam tak bermaknaSeperti pandangan mereka terhadap duniaTapi apa alasanku untuk menyalahkan dunia?

Pelangi hadir di setiap kesedihanUntuk menghapus luka-lukaMemayungi kita dari cacian duniaLalu apa lagi alasan kita untuk tidak bersyukur?

EngkauYang telah memulai hari dengan optimisLanjutkan dengan harapan dan doaMenangislah jika hal itu dapat membuatmu lebih baikAsal tidak untuk mengeluh

Aku punya cerita untukmuDan setelah ku berceritaLanjutkan kepada merekayang hatinya terjebak dalam kegelapan dan tipu dayaAgar kembali menemui cahaya dan kebenaran

Tapi,Kau juga harus tahuTintakuTakkan berhenti untuk berkisahTidak sebelum Tuhan memintaku untuk berhenti

Mengetuk Pintu Langit

Di sana persinggahannyaNamun, masih butuh beberapa langkah Untuk menyeberangi jembatan inidan meraih perdamaian

Terduduk lesuDari setiap tindakan yang telah berlaluBegitu melelahkanTapi tetap harus dilanjutkan

Ia memiliki lembaran-lembaran ituSebagai bekal baginya untuk berjalanNamun, entah kenapa ia terkadang raguHingga ia pun terjebak dalam kegelapan

Merasa seperti cahayanya telah pudarSemua terasa sia-siaPutus asa dan marahIngin ia mengakhirinya segera

Entahlah,Entah berapa ribu kata yang telah dibisikkanEntah berapa juta air mata tuk berdoaSetiap malam sang sahabat mengadu kepada TuhanSeperti ia tak pernah menemukan pintu keluarEntahlah,Tapi ia memiliki pilihanHanya dari harapanHatinya tergerak untuk terus melanjutkanHingga para malaikat menjadi saksi rintihannya

***

Page 19: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

36 FAKULTAS

Selain televisi, media penyiaran

radio masih memiliki pendengar

setia. Meski digempur beragam

media penyiaran sejenis, tetapi radio

masih dianggap eksis. Pengembangan

radio pun sudah sepatutnya mengikuti

kebutuhan zaman. Hal ini agar radio

tetap diminati para pendengar,

terutama generasi milenial. Salah

satunya melalui kreativitas produksi

karya feature radio, khususnya dalam

bidang dakwah. Menjawab tantangan

ini, Program Studi Ilmu Komunikasi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) Unsyiah, menghadirkan program

peningkatan kapasitas lembaga radio

di Aceh.

Program ini diselenggarakan dalam

bentuk Focus Group Discussion (FGD)

di Aula FISIP Unsyiah, Sabtu (21/4).

Kegiatan ini terlaksana dengan

dukungan Kedutaan Besar Amerika

Serikat untuk Indonesia. FGD ini

menggandeng mitra lokal dari prodi

Ilmu Komunikasi FISIP Unsyiah,

Komunitas Muda Aceh Melek Media

(Komema), Komisi Penyiaran Indonesia

(KPI) Aceh, dan Ikatan Sarjana

Komunikasi Indonesia (ISKI) Provinsi

Aceh.

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unsyiah,

Rahmat Saleh, S.Sos., M.Comn.,

menyebutkan jika saat ini karya feature

di radio semakin berkurang. Padahal

karya ini merupakan produk jurnalistik

yang penting untuk menyuarakan

berbagai isu yang bermanfaat bagi

Agar RadioDilirik Milenial

37FAKULTAS

publik, termasuk materi dakwah. Ia pun

mendorong agar karya ini dapat kembali

dibangkitkan di radio.

“Selama ini kita tahu pesan dakwah

sangat jarang dituangkan dalam

bentuk feature radio. Padahal banyak

metode untuk mengemas dakwah,

salah satunya melalui feature,” ujar

Ketua Komena.

Pertemuan tersebut turut dimanfaatkan

Rahmat untuk membekali praktisi radio

tentang kemasan dakwah kreatif. Ia

juga mengaku bersama tim yang terdiri

dari Nur Anisah, M.Si. (Ketua Prodi

Ilmu Komunikasi FISIP Unsyiah) dan Dr.

Hamdani M. Syam, sedang menyusun

buku saku dakwah radio. Buku saku

ini diharapkan dapat memberikan

perspektif baru dalam menyampaikan

pesan dakwah terutama bagi kaum

muda milenial.

“Kami harap buku ini bermanfaat

dan menjadi referensi alternatif dalam

mengemas pesan-pesan dakwah di

radio,” ujarnya.

Rahmat menambahkan kegiatan

ini juga bertujuan untuk menjaring

berbagai pandangan dari peserta

terkait materi penulisan buku saku

tersebut. Jika tanpa aral melintang,

buku saku dakwah radio tersebut

akan menjadi yang pertama di Aceh.

Kehadiran program ini diharapkan

dapat memberikan semangat bagi

para peserta yang terdiri dari akademisi

komunikasi, KPI Aceh, ISKI Aceh,

majelis dakwah, editor, mahasiswa,

dan penulis muda.

Selain kegiatan FGD, program yang

bertemakan ‘Potensi dan Tantangan

Berdakwah Melalui Media’ juga

dimeriahkan dengan kegiatan Apresiasi

Karya Feature Dakwah Radio se-Aceh

2018. Kegiatan ini memperlombakan

karya produksi feature radio terkait

pesan-pesan dakwah. Walau mendapat

sambutan hangat dari para peserta

lomba, Rahmat mengaku masih

menemukan banyak tantangan yang

dihadapi para pelaku radio. Terutama

terkait teknis produksi dan kreativitas

kemasan pesan dakwah radio.

Lomba ini berhasil memilih Radio

Yadara FM, Jeunib, Kabupaten

Bireuen, sebagai karya terbaik

pertama, disusul Tria Azalia−mahasiswi

Ilmu Komunikasi FISIP Unsyiah, penyiar

radio Nikoya FM, Banda Aceh−sebagai

terbaik kedua. Sementara itu, karya

terbaik ketiga diraih oleh Baiturrahman

FM, Banda Aceh. (mr)

Selama ini kita tahu pesan dakwah sangat jarang dituangkan dalam bentuk feature radio. Padahal banyak metode untuk mengemas dakwah, salah satunya melalui feature

Page 20: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 222 . APRIL 2018 EDISI 222 . APRIL 2018

38 ENGLISH 39ENGLISH

accessible to the public, since few years ago.

However in Aceh, this media for capturing

video and image is started to be known

after the sales of yi-cam and Gopro. Only

few people own drones and use it on a

daily basis just like they use digital cameras

to capture images. Drone has become a

technological innovation that is very useful

to document the marine tourism spots

available in Aceh; which will then transport

the viewers into feeling the beauty of Aceh’s

marine tourism spots.

Thousand of visitors and viewers of Sail

Sabang 2017 has become a real example of

the success in using drone to capture Aceh’s

marine potential (Sabang, Weh Island).

The short teaser video that was captured

by drone is then contextualized into a

promotional tourism video that became viral

in social media and being watched thousand

of times within days.

Marine tourism in Aceh cannot be separated

from the usage of drones in capturing images

or videos. This complex cycle that seems

simple consists of the proses of capturing

image or video in many ways using many

angles to make the image or video look

interesting and alive, then it is followed with

editing, which is used to create cohesion in

the image or videos captured and to create

attetion for the viewers, and finally the last

step is to sell or promote the final video

captured by drone using a social media

platform that is used by many people which is

Instagram as well as Youtube.

The big influence of drone innovation

in promoting marine tourism in Aceh is

proven by the fact there are new marine

tourism sites, hundred of people watching

the promotional image or videos and also

more people visiting these places after the

promotional video is uploaded. (un)

Marine tourism has become

a world spotlight for Aceh’s

natural beauty. Aceh has

hundreds of beaches and coastlines.

However, not all beaches and coastlines in

Aceh are touched and known yet by tourists

outside of Aceh. There are many marine

tourism spots in Aceh, one of the most well-

known in Aceh is Lampuuk Beach (Lampuuk,

Greater Aceh Regent), which is a favourite

weekend spot for the locals, where they

enjoy the beach and the beautiful sunset.

Another spot is Inong Balee Beach (Lamreh,

Greater Aceh Regent) which is famous for

its clear ocean water with its collection of

starfish as well as the comfortable ocean

water feeling that it gives. Weh Island also

has its own charms. This island is visited daily

by local and international tourists because

it offers marine tourism experience, such as

reef tours, diving, eating seafood as well as

luxurious accomodations.

Marine tourism in Aceh does not have a

big recognition yet in eye of the public.

Therefore a lot of local and international

tourists only know a few of marine tourism

spots, such as Lampuuk Beach and Weh

Island. The lack of promotional materials

for these marine tourism spots made these

spots to be less known by the public. One

way that can make Aceh as the number one

spot for marine tourism is by making creative

contents. This way can be accomplished

by using technology to capture the marine

tourism spots into images and videos.

The technoloy in capturing videos and

images are constantly rising with time. Many

innovations for capturing image and video

are also emerging, one of them being the

drone. A drone is a technology that is well-

known by people as a media that captures

video or image from above ground. Drone

technology has steadily increased and

THE SUCCESSOF USING DRONES

IN CAPTURING ACEH MARINE TOURISM

ICHWAN AZMI

About the writer:• Ichwan Azmi• Born in Kota Jantho, March

5th 1994• Student of Psychology

Department, Syiah Kuala University

Work Experience:• 2012 : English Tutor for

Elementary School and High School of Sukma Bangsa Bireuen

• 2013 : English Speaking Class, Darussalam

• 2014 : Research Assistant for Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), Banda Aceh

• 2015 – 2016 : Voluntary Staff at Office of International Affairs, Syiah Kuala University, Darussalam

• 2015 – 2016 : International Reporters for Office of International Affairs, Syiah Kuala University, Darussalam

• 2016 – 2017 : Coordinator of Voluntary Staff at Office of International Affairs, Syiah Kuala University, Darussalam

• 2016 : Surveyor for Urban Nature Survey, Singapore National University

• 2016 : Scorer and Supervisor for Psikotest at SMA 1,2,3 Banda Aceh

• 2017 : Scorer and Supervisor for Psikotest Pro Hire Recruitment PT. Migas, Banda Aceh

• 2017 : Supervisor of Recruitment for PT. Bank Aceh Syariah, Banda Aceh

• 2018 : Co Tester and Facilitator for Rekrutmen of PT. Bank Aceh Syariah, Banda Aceh

• 2018 : Promoter Staff at Asus Aceh

Page 21: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

41SEHATPROFIL40 SEHAT

Banyak penelitian

mengungkapkan jika puasa

sangat baik bagi kesehatan

tubuh. Jauh sebelum itu, sebagai

muslim tentu kita telah menyakini

jika puasa Ramadan adalah perintah

Allah Swt yang mengandung banyak

hikmah di dalamnya. Tetapi nyatanya,

masih ada juga yang jatuh sakit saat

menjalani puasa. Lantas di mana letak

kesalahannya?

Alumni Fakultas Kedokteran Unsyiah,

dr. Tri Maya Dewi, menjabarkan lima

pantangan yang harus kita patuhi

selama menjalani ibadah puasa.

Berbuka dengan minuman yang dingin

memang cukup menggoda. Apapun

itu jenisnya baik air kelapa, sirup, atau

cendol. Jika telah terhidang, siapapun

seakan tak kuasa untuk menolaknya.

Tetapi perlu kita sadari, mengonsumsi

es saat berbuka itu kurang baik

bagi tubuh. Sebab minum es bisa

membuat pembuluh darah di sistem

pencernaan menyempit. Akibatnya

dapat menurunkan jumlah enzim-

enzim pencernaan, seperti pepsin,

lipase, HCL, dan lainnya. Enzim-enzim

ini sangat dibutuhkan selama proses

pencernaan makanan.

Banyak penelitian mengungkapkan jika puasa sangat baik bagi kesehatan tubuh. Jauh sebelum itu, sebagai muslim tentu kita telah menyakini jika puasa Ramadan adalah perintah Allah Swt yang mengandung banyak hikmahdi dalamnya.

“Ketika lambung dalam kondisi

kosong, sementara kita terbayang-

bayang makanan atau iklan sirup,

maka bisa meningkatkan produksi

asam lambung. Inilah yang memicu

penyakit mag,” ujar dokter yang

bertugas di Rumah Sakit Umum

Daerah Aceh Barat Daya ini.

atau tenggorokan. Pemicunya adalah

karena kita langsung berbaring setelah

mengonsumsi makanan. Padahal

setelah makan sahur, asam lambung

akan keluar dan bekerja. Tetapi karena

kita memutuskan untuk tidur, maka

asam lambung akan naik sehingga

menimbulkan efek perih.

“Istilah medisnya Gastroesofageal

Refluks Disease (GERD), memang

penyakit ini diakibatkan tidur selepas

makan,” ujar dr. Tri Maya

Selain itu, ada banyak dampak buruk

lain dari kebiasaan tidur selepas

sahur, seperti dapat memicu diabetes,

serangan jantung, dan obesitas.

Lima Pantangan Agar Sehat Selama Ramadan

1

2

3

4

5

penurunan kerja pankreas. Terlebih

lagi penderita diabetes melitus (DM)

yang pangkreasnya tidak mampu

memproduksi insulin dalam jumlah

banyak. Akibatnya kadar gula dalam

darah dapat semakin tinggi.

“Maka saat berbuka dianjurkan

untuk makan sedikit dulu seperti yang

dicontohkan nabi. Agar ada penyesuaian

produksi insulin pada tubuh dengan

jumlah asupan gula yang kita makan

atau minum,” jelas dr. Maya.

Waktu berbuka puasa adalah saat yang

paling dinantikan. Setelah hampir 12

jam menahan haus dan lapar, membuat

kita bersemangat untuk menyantap

menu saat berbuka. Tetapi perlu

diingat, walau dalam kondisi sangat

lapar dan haus bukan berarti kita jadi

lupa diri. Kita tetap harus menahan diri

untuk makan dan minum secukupnya.

Sebab makan terlalu banyak saat

berbuka dapat meningkatkan kadar

gula darah. Sementara selama

berpuasa, produksi insulin dalam tubuh

kita menurun karena tidak ada asupan

makanan dari luar.

Dengan mengonsumsi makanan

dalam jumlah besar, maka kadar

insulin dalam darah pun meningkat.

Bagi orang normal, kondisi ini

mungkin dapat disesuaikan. Tetapi

tetap berdampak buruk pada

Jangan Berlebihan Saat Berbuka Puasa

Mengurangi Konsumsi Es

TidakMakan Sahur

TidurSetelah Sahur

Terlalu Banyak Tidur Saat PuasaBanyak orang mengabaikan makan

sahur dengan beragam alasan, salah

satunya karena kantuk berat. Padahal

makan di saat sahur sangat penting

bagi tubuh kita selama menjalani

ibadah puasa. Bahkan Rasulullah

dalam hadistnya sangat menganjurkan

kita untuk tidak melewatkan sahur.

“Bersahurlah kalian karena dalam

sahur ada keberkahan,” (HR Anas bin

Malik)

Andai kita melewatkan sahur,

maka dapat berpengaruh terhadap

kadar gula dalam darah. Sebab

tidak ada asupan glukosa sehingga

kadar glukosa dalam darah menjadi

rendah. Kondisi inilah yang membuat

tubuh kita menjadi lemas sehingga

mengganggu rutinitas selama

berpuasa.

Tidur setelah sahur adalah kebiasaan

yang sangat berbahaya bagi tubuh

kita. Sebab sistem pencernaan kita

baru saja bekerja selepas sahur.

Akibatnya bisa memicu acid reflux,

yaitu kondisi medis saat asam lambung

akan naik ke daerah kerongkongan

Tidur yang terlalu lama saat puasa

sangat tidak baik bagi kesehatan

tubuh. Sebab dapat menurunkan

aktivitas tubuh. Kalori yang seharusnya

digunakan untuk metabolisme yang

menghasilkan energi, akhirnya tidak

digunakan.

“Dampak buruknya akan memicu

obesitas. Dan obesitas sendiri punya

peranan penting mengundang

penyakit lain, seperti penyakit

jantung,” pungkasnya.

Inilah lima pantangan yang sebaiknya

kita hindari selama Ramadan. Semoga

dapat diterapkan dengan baik,

sehingga Ramadan kita tahun ini dapat

meningkatkan kualitas hidup. (ib)

Page 22: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 222 . APRIL 2018 EDISI 222 . APRIL 2018

42 MUTU

Istilah generasi Z (Gen-Z) mungkin

sudah cukup akrab di telinga kita.

Tapi apakah sebenarnya yang

dimaksud dengan Gen-Z? Berdasarkan

teori generasi yang diperkenalkan

oleh Karl Mannheim (1923), Gen-Z

didefinisikan suatu kelompok yang

memiliki kesamaan rentang usia dan

saling memengaruhi serta membentuk

karakter yang sama karena mengikuti

peristiwa sosio-sejarah yang sama.

Sosiolog lainnya kemudian

mendefinisikan pembagian generasi

sebagai berikut:

1. Generasi Pra Baby Boom (Matures)

yang lahir sebelum 1946 dan

mengalami Perang Dunia I dan II;

2. Generasi Baby Boomers, yang lahir

setelah Perang Dunia II atau sekitar

1946-1964;

generasi lainnya di usia mereka.

Apapun yang ingin mereka ketahui

dapat diperoleh hanya dengan sekali

“klik”.

Beberapa karakteristik yang dilekatkan

kepada Gen-Z, di antaranya sangat

fasih teknologi, akrab dengan

berbagai aplikasi, dan lebih menyukai

metode komunikasi secara visual

atau berbasis gambar. Gen Z ini juga

berinteraksi di media sosial secara

rutin dan cenderung ekspresif serta

toleran terhadap isu-isu yang berbau

SARA. Teknologi begitu memengaruhi

kehidupan Gen-Z karena mereka

menganggap kehadiran teknologi

menjadikan akses terhadap komunikasi

dan informasi menjadi lebih mudah,

cepat, dan efisien.

Gen-Z ini juga dikenal sebagai generasi

cerdas, kreatif, memiliki inovasi, serta

sikap kritis. Gen-Z ini juga suka akan

kebebasan, termasuk untuk berkreasi,

berpendapat, berekspresi, dan lain-

lain. Mereka juga memiliki rasa percaya

diri yang tinggi, selalu optimis serta

mampu memandang permasalahan

secara postif.

MENJAWAB KEBUTUHAN GEN-Z

Dengan karakteristik Gen-Z yang telah

disebutkan di atas, tentu pembelajaran

konvensional tidak mampu memenuhi

kebutuhan para mahasiswa Gen-Z,

generasi digital yang berpikiran global.

Sudah saatnya strategi dan metode

PEMBELAJARAN INOVATIF BAGI GENERASI Z

3. Generasi X yang lahir antara 1965-

1980;

4. Generasi Y (Milenial) yang lahir

1981-1994;

5. Generasi Z (i-generation) yang lahir

1995-2010,

6. Generasi Alpha (Gen-A) yang lahir

2011-2025 (Strauss & Howe, 1991;

McCrindle, 2010).

MEMAHAMI KARAKTERISTIK GEN-Z

Lahir dari tahun 1995 hingga 2010

menjadikan perkembangan perilaku

dan kepribadian Gen-Z sangat

dibentuk oleh kemajuan teknologi.

Melalui smartphone, akses internet di

mana saja, menjadikan Gen-Z memiliki

akses ke segala informasi yang lebih

mudah dibandingkan dengan generasi-

Rina Suryani Oktari,S.Kep., M.Si

PUSAT PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (PIJAR)– LEMBAGA

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M)/DOSEN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

43MUTU

pembelajaran yang dilakukan juga

merespon kebutuhan Gen-Z.

Pada prinsipnya strategi yang

paling sesuai untuk Gen-Z adalah

menggunakan pendekatan Student-

Centered Learning (SCL). Tapi tentunya

prinsip pembelajaran pedagogi dan

andragogi tetap dapat digunakan

dengan melakukan inovasi-inovasi di

dalamnya.

Beberapa inovasi yang dapat dilakukan

untuk mengakomodir kebutuhan

pembelajaran bagi Gen-Z, seperti

penyampaian yang menarik dan

interaktif melalui visual dan multimedia

serta aktivitas yang menyenangkan.

Pembelajaran bagi Gen-Z juga dapat

dilakukan dengan menggunakan

pendekatan eksperimen, uji coba,

aktivitas langsung serta menyediakan

sumber belajar yang dapat diakses

secara cepat dan efisien. Pemberian

tugas ganda (multi-tasking) yang

bersifat problem solving juga dapat

menambah daya tarik bagi Gen-Z.

Selain itu, pembelajaran juga dapat

didesain untuk meningkatkan interaksi

dan kerja sama dalam kelompok. Sebab

Gen-Z ini sangat menyukai teamwork

khususnya antar sesama mereka.

UPAYA UNSYIAH

Dengan visinya menjadi universitas

yang inovatif, mandiri, dan terkemuka,

Universitas Syiah Kuala berkomitmen

untuk melahirkan lulusan yang

memiliki daya saing tinggi baik di

tingkat nasional maupun internasional.

Hal ini tentunya menuntut proses

pembelajaran yang bermutu serta

mampu mengakomodir kebutuhan

mahasiswa. Pusat Pengembangan

Pembelajaran (PIJAR)-Lembaga

Pengembangan Pendidikan dan

Penjaminan Mutu (LP3M) memiliki

peran penting dalam melakukan proses

peningkatan mutu pembelajaran di

Unsyiah.

Untuk mempersiapkan dosen dalam

melaksanakan proses pembelajaran

yang sesuai dengan gaya belajar

Gen-Z, Unsyiah menyelenggarakan

berbagai kegiatan, seperti Training

of Trainer Inovasi Pembelajaran,

Workshop Inovasi E-Learning sebagai

Media Pembelajaran, Workshop

Penulisan Buku Ajar, Sosialisasi Open

Educational Resources (OER): Sumber

Belajar Kreatif Tanpa Batas, dan

Workshop Berkarya Kreatif dengan

Lisensi Creative Common. Kegiatan ini

Unsyiah lakukan melalui PIJAR-LP3M

bekerja sama dengan UPT Teknologi,

Informasi, dan Komunikasi (TIK) serta

UPT Perpustakaan. Selain itu, Unsyiah

juga telah melakukan kompetisi

(hibah) untuk pengembangan konten

e-learning serta penerapannya dalam

rangka meningkatkan aktivitas dan

kreativitas dalam proses pembelajaran

yang berbasis interaktif-multimedia

online. Unsyiah juga mendorong para

dosennya untuk menerbitkan buku

ajar melalui hibah penulisan buku ajar.

Tentunya menjadi tantangan bagi

para dosen untuk dapat menerbitkan

buku ajar yang memiliki daya tarik bagi

Gen-Z yang terkenal sebagai generasi

internet ini.

Kegiatan rutin tahunan seperti Program

Peningkatan Keterampilan Dasar

Teknik Instruksional (PEKERTI) bagi

dosen muda dan Program Applied

Approach (AA) bagi dosen senior juga

telah dilaksanakan. Dua program ini

didesain untuk membekali para dosen

merancang kegiatan pembelajaran yang

berbasis media dan teknologi guna

menyesuaikan dengan gaya belajar

Gen-Z. Harapannya pembelajaran

inovatif yang dipersiapkan untuk Gen-Z

tidak hanya dapat meningkatkan hasil

belajar mahasiswa saja. Tetapi dapat

mempersiapkan mahasiswa yang

siap terjun di dunia kerja, mampu

bersaing di tingkat global, serta

mampu mengaplikasikan IPTEK dalam

menyelesaikan masalah yang ada di

masyarakat. (rk)

Page 23: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

44 ASPIRASI 45ASPIRASI

Page 24: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018 EDISI 223 . MEI 2018

Page 25: Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Warta-Mei-2018.pdf · punya motor atau mobil pribadi. Ke mana saja akan lebih menyenangkan dengan berjalan kaki. Sebab

EDISI 223 . MEI 2018