This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA
Riana Aninditya Prastiti (1) Wiwit Rahayu, S.P., M.P.(2)
Arip Wijianto, S.P., M.Si.(3)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal, alternatif strategi dan prioritas strategi yang diterapkan dalam mengembangkan agribisnis sapi potong di Kabupaten Blora. Metode dasar penelitian menggunakan metode deskriptif. Daerah penelitian dilaksanakan di Kabupaten Blora. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu (1) Analisis SWOT, (2) Matriks SWOT, (3) QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif strategi pengembangan agribisnis sapi potong di Kabupaten Blora antara lain meningkatkan penggunaan teknologi untuk memperoleh hasil produksi tinggi, meningkatkan permodalan dan adopsi teknologi usahatani dan pengolahan hasil untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, meningkatkan produksi dan meningkatkan hubungan kerjasama antar pelaku usaha dalam budidaya, pengolahan hasil dan pemasaran, serta meningkatkan kemampuan sumber daya yang dimiliki untuk mengantisipasi adanya pesaing produk. Prioritas strategi pengembangan agribisnis sapi potong di Kabupaten Blora pada subsistem pengadaan sarana produksi adalah dengan memperluas jangkauan pemasaran. Subsistem produksi/ usahatani adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Subsistem pengolahan hasil pertanian adalah meningkatkan upaya inovasi produk. Subsistem pemasaran hasil pertanian adalah meningkatkan pengalaman pedagang. Subsistem kelembagaan pendukung adalah meningkatkan sarana dan prasarana. Prioritas strategi pengembangan agribisnis sapi potong di Kabupaten Blora adalah meningkatkan produksi dan meningkatkan hubungan kerjasama antar pelaku usaha dalam budidaya, pengolahan hasil dan pemasaran. Kata Kunci: Sapi Potong, Matriks SWOT, QSPM, Kabupaten Blora Keterangan : 1. Mahasiswa S1 program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta dengan NIM H0808040 2. Dosen Pembimbing Utama 3. Dosen Pembimbing Pendamping
AGRIBUSSINESS DEVELOPMENT STRATEGIES OF BEEF CATTLE IN BLORA DISTRICT
Riana Aninditya Prastiti (1) Wiwit Rahayu, S.P., M.P.(2)
Arip Wijianto, S.P., M.Si.(3)
ABSTRACT This study aimed to determine the internal and external factors, alternative
strategies and priorities of the strategy applied in developing agribusiness beef cattle in Blora district. The basic method of research used descriptive method. The area of research was conducted in Blora district. The type of data used was primary data and secondary data. The methods of data analysis are : (1) SWOT Analysis, (2) SWOT matrix, (3) QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Alternative strategies for agribusiness developing beef cattle in Blora district includes improves the use of technology to obtain high production, increases capital and technology adoption farming and processing to improves the quality and quantity of products, increases production and enhances partnerships among business actors in cultivation, processing and marketing, increases the ability of its resources in anticipation of the competitor products. Priority strategy for developing agribusiness beef cattle in Blora district of agricultural inputs subsystem is to expands marketing reach. Subsystem production / farming is to improve the quality and quantity of products. Agricultural processing subsystem is to increases product innovation efforts. Beef cattle marketing subsystem is to improves the merchant experience. Subsistem institutional support is to improves infrastructure and priority strategies for agribusiness developing beef cattle in Blora district is to increases production and enhances partnerships among business actors in cultivation, processing and marketing. Keywords: beef cattle, Matrix SWOT, QSPM, Blora District Description : 1. Student S1 of Sosial Study Program Agribussiness Faculty of Agriculture Sebelas
Maret University Surakarta with NIM H0808040 2. Main Lecturer 3. Assistant Lecturer
Tabel 4. Faktor Eksternal Pengembangan Agribisnis Sapi Potong di Kabupaten Blora Pada Subsistem Penyediaan Sarana Produksi
Eksternal Peluang Ancaman Perkembangan ekonomi Fluktuasi harga sarana produksi pertanian Perkembangan sosial budaya 1. Peningkatan pendapatan peternak
2. Kesadaran peternak mengenai pakan meningkat
Pemasok Ketersediaan bahan baku Pemerintah Kurangnya pembinaan/ pelatihan bagi usaha
kecil dan menengah dari pihak pemerintah Teknologi Perkembangan teknologi Pesaing Masuknya sarana produksi dari daerah lain Pelanggan/ konsumen 1. Pasar yang masih terbuka
2. Adanya langganan peternak Belum ada industri yang mau menjadi mitra
Sumber : Analisis Data Primer (2012)
Faktor peluang yang terdapat pada subsistem pengadaan sarana produksi
dapat terlihat pada pemberian pakan tambahan dan pakan penguat. Semakin tinggi
pendapatan peternak maka semakin besar kemampuan peternak untuk membeli
sarana produksi pertanian dalam menjalankan usahanya. Adanya ketersediaan
bahan baku untuk penyedia sarana produksi pertanian yang cukup baik dalam hal
jumlah, kualitas, dan ketepatan waktu. Adanya teknologi produksi seperti input
berupa pakan untuk bibit, alat-alat untuk penggilingan pakan dan pembuatan
konsentrat. Ancaman yang dihadapi penyedia sarana produksi pertanian yaitu
penyedia bibit dari daerah lain seperti Purwodadi, Rembang dan Pati. Kendala
yang dihadapi oleh penyedia sarana produksi adalah belum adanya mitra yang mau
diajak bekerja sama seperti industri ataupun perusahaan penggemukan sapi dalam
skala besar.
b. Subsistem Produksi/ Usahatani Penggemukan Sapi Potong
Hasil identifikasi faktor internal dalam pengembangan agribisnis sapi potong
di Kabupaten Blora dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Faktor Internal Pengembangan Agribisnis Sapi Potong di Kabupaten Blora Pada Subsistem Usahatani Penggemukan Sapi Potong
Internal Kekuatan Kelemahan
Kondisi Keuangan 1. Pengelolaan keuangan peternak kurang
2. Modal peternak kurang Sumber Daya Manusia 1. TK tersedia
2. Pengalaman peternak lebih dari 10 tahun
SDM peternak yang rendah
Operasional/ Produksi 1. Ketersediaan sarana produksi yang mudah diakses peternak
2. Kualitas ternak yang baik 3. Waktu budidaya relatif singkat
Teknik budidaya masih tradisional
Pemasaran 1. Jaringan pemasaran luas 2. Saluran distribusi pendek
1. Fluktuasi harga sapi potong 2. Promosi penjualan kurang
Faktor peluang yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendukung yaitu
program pemerintah pusat yaitu Program Swasembada Daging tahun 2014 serta
adanya perkembangan teknologi seperti teknologi produksi, serta promosi melalui
pameran ataupun media cetak dan elektronik. Ancaman yang dihadapi oleh
kelembagaan pendukung adalah kaum muda masih kurang memanfaatkan potensi
sapi potong yang ada. Seharusnya mereke dapat mengoptimalkan pengolahan
produk olahan lain seperti pembuatan tas dari kulit sapi ataupun pembuatan pakan
ternak. Selain itu kebijakan impor sapi yang dilakukan pemerintah pusat, hal ini
menyebabkan adu kekuatan antara peternak dan pengimpor sapi.
Alternatif Strategi Pengembangan Agribisnis Sapi Potong di Kabupaten Blora
Matriks SWOT pengembangan agribisnis sapi potong dapat dilihat pada
Tabel 13.
Tabel 13. Matriks SWOT Pengembangan Agribisnis Sapi Potong di Kabupaten Blora Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Eksternal
1. TK tersedia 2. Pengalaman peternak dan pedagang
lebih dari 10 tahun 3. Ketersediaan sarana produksi yang
mudah diakses pelaku usaha 4. Kualitas saprodi, sapi potong dan
produk agroindustri baik 5. Saluran distribusi penyedia saprodi,
peternak dan pengusaha agroindustri pendek
6. Hubungan baik antar pelaku usaha
1. Modal peternak kurang 2. SDM peternak dan pedagang yang
rendah 3. Teknik budidaya masih tradisional 4. Fluktuasi harga 5. Promosi penjualan kurang
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Permintaan sapi potong meningkat
2. Kesadaran akan nilai gizi meningkat
3. Ketertarikan dari investor 4. Terdapat produk olahan yang
menguntungkan 5. Ketersediaan bahan baku 6. Adanya pembinaan/ pelatihan/
penyuluhan bagi pelaku usaha dari pemerintah
7. Adanya bantuan dari pemerintah 8. Perkembangan teknologi 9. Pasar yang masih terbuka
1. Meningkatkan penggunaan teknologi untuk memperoleh hasil produksi tinggi (S1, S3, O7, O8)
2. Menarik minat investasi dari berbagai pihak untuk mengembangkan usaha (S1, S2, S3, S4,S6, O1, O2, O3, O9)
1) Meningkatkan permodalan dan adopsi teknologi usahatani dan pengolahan hasil untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk (W1,W2,W3, O6, O7, O8)
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
1. Harga pakan mahal 2. Fluktuasi harga saprodi dan sapi
potong 3. Masuknya pesaing dari daerah
lain
1. Meningkatkan produksi dan meningkatkan hubungan kerjasama antar pelaku usaha dalam budidaya, pengolahan hasil dan pemasaran (S1, S2, S3, S4, S6, T1, T2)
2. Mengoptimalkan kinerja jaringan pemasaran yang ada (S6, S7, T3)
1. Meningkatkan upaya promosi yang lebih efektif untuk memperluas jaringan pemasaran dan mengatasi pesaing (W5, T3)
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya yang dimiliki untuk mengantisipasi adanya pesaing produk (W1, W2, W3, W4,T3)
Sumber : Analisis Data Primer (2012)
Beberapa alternatif strategi untuk mengembangkan agribisnis sapi potong di
1. Alternatif strategi pengembangan agribisnis sapi potong di Kabupaten Blora antara
lain: meningkatkan penggunaan teknologi untuk memperoleh hasil produksi tinggi,
menarik minat investasi dari berbagai pihak untuk mengembangkan usaha,
meningkatkan permodalan dan adopsi teknologi usahatani dan pengolahan hasil
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, meningkatkan produksi dan
meningkatkan hubungan kerjasama antar pelaku usaha dalam budidaya, pengolahan
hasil dan pemasaran, mengoptimalkan kinerja jaringan pemasaran yang ada,
meningkatkan upaya promosi yang lebih efektif untuk memperluas jaringan
pemasaran dan mengatasi pesaing serta meningkatkan kemampuan sumber daya
yang dimiliki untuk mengantisipasi adanya pesaing produk.
2. Prioritas strategi pengembangan agribisnis sapi potong di Kabupaten Blora adalah
meningkatkan produksi dan meningkatkan hubungan kerjasama antar pelaku usaha
dalam budidaya, pengolahan hasil dan pemasaran.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan untuk
mendukung pengembangan agribisnis sapi potong di Kabupaten Blora yaitu masing-
masing pelaku agribisnis sapi potong saling meningkatkan kerjasama agar
ketersediaan atau pasokan produk dapat selalu kontinue serta melakukan adopsi
inovasi produk agar menarik konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kabupaten Blora. 2011. Blora Dalam Angka 2011. Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora.
BPS Provinsi Jawa Tengah. 2010. Jawa Tengah dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.
Kementrian Pertanian dan Badan Pusat Statistik. 2011. Rilis Hasil Awal PSPK 2011.http://www.ditjennak.deptan.go.id/download.php?file%3Dbahan%2520rilis%2520PSPK2011.pdf. Diakses pada tanggal 25 Februari pukul 10.22 WIB.
Soetriono, Anik Suwandari dan Rijanto. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian Agraris, Agrobisnis dan Industri. Bayumedia Publising. Malang.
Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik Edisi Kesembilan Disempurnakan. Tarsito. Bandung.