Top Banner

of 28

Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

Jul 08, 2018

Download

Documents

Rahmi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    1/66

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    2/66

    ii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    Karya Tulis Ilmiah

    TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)

    TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

    DI DUSUN MACANMATI KECAMATAN GESI

    KABUPATEN SRAGEN

    TAHUN 2013

    Diajukan oleh :

    SUSILOWATI

    B10 052

    Telah diperiksa dan disetujui

    Pada tanggal Juni 2013

    Pembimbing

    (LENI KURNIAWATI, SST., M.Kes)

    NIK. 201088061 

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    3/66

    iii

    HALAMAN PENGESAHAN

    TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)

    TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

    DI DUSUN MACANMATI KECAMATAN GESI

    KABUPATEN SRAGEN

    TAHUN 2013

    Karya Tulis Ilmiah

    Diajukan Oleh :

    SUSILOWATI

    NIM B10 052

    Telah dipertahankan di depan Dewan penguji

    Ujian Akhir Program D III Kebidanan

    Pada Tanggal Juli 2013

    PENGUJI I PENGUJI II

    (DESY HANDAYANI, SST.,M.Kes) (LENI KURNIAWATI, SST., M.Kes)

    NIK. 200884029 NIK. 201088061 

    Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

    Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

    Mengetahui,

    Ka. Prodi D III Kebidanan

    (DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

    NIK.200582015

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    4/66

    iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia

    Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati

    Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

    dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan

    STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

     pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu

     penulis mengucapkan terimakasih kepada :

    1. 

    Dra Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    2. 

    Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Kusuma

    Husada Surakarta.

    3. 

    Ibu Leni Kurniawati, SST., M. Kes selaku Pembimbing yang telah

    meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

     penulis.

    4. 

    Seluruh Dosen dan staf Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta atas segala bantuan yang diberikan.

    5. 

    Wanita Usia Subur (WUS) yang telah bersedia memberikan informasi tentang

     pengetahuan deteksi dini kanker payudara sebagai data primer sebagai

    responden.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    5/66

    v

    6. 

    Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

    referensi dalam penyusunan Karya Tulis Imiah ini.

    7.  Orang tua ku tercinta, terima kasih atas dukungan dan motivasi dalam

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

    8.  Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah masih jauh

    dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

    selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Surakarta, Juni 2013

    Penulis

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    6/66

    vi

    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

    Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

    Susilowati

    B10 052

    TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG

    DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI DUSUN MACANMATI

    KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN

    TAHUN 2013

    xvi + 53 halaman + 18 lampiran + 5 tabel+ 2 gambar

    ABSTRAK

    Latar Belakang : Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer

    (Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26

     per 100.000) diikuti kanker rahim (16 per 100.000). Data Sistem Informasi

    Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai

    21,69% lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17%. Deteksi dini

    ialah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis

     belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang

    dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya

    sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita

    kelainan .

    Tujuan : Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

    Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi

    Kabupaten Sragen pada tingkat baik, cukup dan kurang.

    Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif ,lokasi dan waktu penelitian di dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten

    Sragen tanggal 14 Maret - 11 April 2013, populasi 102 responden, pengambilan

    sampel dengan sampel random sampling sehingga diperoleh 82 responden.

    Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, pengolahan data dengan bantuan

    SPSS for windows. Tekhnik analisa univariat dengan distribusi frekuensi.

    Hasil penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 82 Wanita Usia Subur (WUS)

    Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi

    Kabupaten Sragen, nilai Mean 19,43 dan Standar deviasi 4,36 yang

     berpengetahuan baik 19 Wanita Usia Subur (WUS) (21,17%), berpengetahuan

    cukup 44 Wanita Usia Subur (WUS) (53,66%) dan berpengetahuan kurang 19

    Wanita Usia Subur (WUS) (23,17%).

    Kesimpulan : Berdasarkan dari penelitian menujukkan bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara

    terbanyak pada kategori cukup yaitu 44 Wanita Usia Subur (WUS) (53,66%).

    Kata kunci : Pengetahuan, Wanita Usia Subur (WUS), Deteksi dini Kanker

    Payudara.

    Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2002-2012).

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    7/66

    vii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    1. 

    “Jadikanlah sabar dah shalatmu sebagai penolong, sesungguhnya Allah beserta

    orang-orang yang bersabar” (Q.S Al-Baqarah’ :153)

    2. 

    Jadi diri sendiri, cari jadi diri & dapetin hidup yang mandiri

    3.  Optimis, karena hidup terus mengalir dan hidup terus berputar

    4.  Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,

    PERSEMBAHAN  Alhamdulillahirabbil’alamin, barok Allah

    dengan selesainya KTI ini atas Ridha-Nya

      Untuk bapak dan ibu’ yang selalu memberikan

    yang terbaik buatku.love you..

      Buat dosen-dosen KH khususnya Bu Leni yang

    cantik…suwun sanget nggih Bu’

      Sahabatku “GG” terkasih yaitu Inang, Yuni,

    Riyanti, Siti, Putri, Natalia yang selalu

    memberikan dukungan dan semangatnya bahwa

    aku bisa melalui segala sesuatu dengan baik dan

     penuh keyakinan.

      Kekasihku Haidar Rifki Hutomo yang selalu

    memberi cinta and kasih sayangnya serta

    support setiap perjalanan hidupku.

      Teman-temanku tersayang baik kebidanan

    maupun keperawatan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta angkatan 2010/2011.

      Almamater tercinta.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    8/66

    viii

    CURICULUM VITAE

     Nama : Susilowati

    Tempat / Tanggal Lahir : Sragen / 15 April 1992

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Macanmati RT 4 / RW II Gesi, Gesi, Sragen

    Riwayat Pendidikan

    1. 

    SD N II Gesi, Gesi, Sragen LULUS TAHUN 2004

    2. 

    SMP N 1 Gesi, Sragen LULUS TAHUN 2007

    3.  SMA N 1 Tangen, Sragen LULUS TAHUN 2010

    4.  Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan Tahun 2010/2011

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    9/66

    ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

    ABSTRAK ...................................................................................................... vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

    CURICULUM VITAE .................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

    DARFAR TABEL ........................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. 

    Latar Belakang ....................................................................... 1

    B.  Perumusan Masalah ................................................................ 3

    C. 

    Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

    D. 

    Manfaat Penelitian ................................................................... 5

    E. 

    Keaslian Penelitian .................................................................. 5

    F. 

    Sistematika Penulisan .............................................................. 7

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. 

    Tinjauan Teori ......................................................................... 8

    1. 

    Pengetahuan ........................................................................ 8

    2. 

    Wanita Usia Subur (WUS) ................................................ 17

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    10/66

    x

    3. 

    Deteksi Dini Kanker Payudara ........................................ .. 19

    4. 

    Kanker Payudara ................................................................ 26

    B. 

    Kerangka Teori........................................................................ 30

    C. 

    Kerangka Konsep .................................................................... 31

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

    A. 

    Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 32

    B.  Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 32

    C. 

    Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 33

    D. 

    Instrumen Penelitian ................................................................ 34

    E. 

    Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 38

    F.  Variabel Penelitian .................................................................. 38

    G.  Definisi Operasional ................................................................ 39

    H. 

    Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................... 40

    I. 

    Etika Penelitian ....................................................................... 42

    J.  Jadwal Penelitian…………………………………………….. 43

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A.  Gambaran Umum .................................................................... 44

    B.  Hasil Penelitian. ...................................................................... 44

    C.  Pembahasan ............................................................................ 45

    D.  Keterbatasan ........................................................................... 48

    BAB V PENUTUP

    A. 

    Kesimpulan ............................................................................. 50

    B.  Saran ....................................................................................... 51

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52

    LAMPIRAN

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    11/66

    xi

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 30

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 31

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    12/66

    xii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1. Langkah-langkah SADARI ........ .................................................... 21

    Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner ................................................ ........................ 35

    Tabel 3.2. Definisi Operasional ....................................................................... 39

    Tabel 4.1. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun

    Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen .............................. 45

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    13/66

    xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Jadwal Penelitian

    Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

    Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

    Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas

    Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

    Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian

    Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

    Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian

    Lampiran 9. Surat Balasan Penelitian

    Lampiran 10. Surat Permohonan Responden

    Lampiran 11. Surat Persetujuan Responden

    Lampiran 12. Kuesioner Penelitian

    Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

    Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

    Lampiran 15. Hasil Tabulasi Data Penelitian

    Lampiran 16. Perhitungan Manual Mean dan Standar Deviasi

    Lampiran 17. Lembar Perhitungan Presentase

    Lampiran 18. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    14/66

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  LATAR BELAKANG

    Kanker adalah salah satu dari empat besar penyakit utama pada

    masyarakat modern. Keempat penyakit utama tersebut adalah penyakit jantung

    koroner, penyakit kanker, gangguan jiwa dan kecelakaan (lalu lintas).

    Keempat besar penyakit tersebut telah bertambah menjadi lima besar dan

     penyakit yang kelima adalah HIV/AIDS (Hawari, 2004).

    Kanker payudara disebut juga sebagai dengan Carcinoma Mammae

    adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini

    dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat

     payudara (Suryaningsih, 2009). Di Amerika kanker payudara ini menduduki

     peringkat tertinggi diantara kanker yang lainnya, Dari hasil penelitian

    membuktikan bahwa kanker baik di Indonesia maupun Amerika Serikat

    memperlihatkan kecenderungan untuk meningkatkan dari tahun ke tahun

    (Hawari, 2004).

    Berdasarkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita

    terdiagnosis kanker payudara, tiap tahunnya diseluruh dunia kurang lebih

    465.000 wanita meninggal karena penyakit ini. Dilaporkan angka kematian

    kanker payudara telah menurun sejak tahun 1990. Diakibatkan karena deteksi

    dini yang baik dan terapi yang lebih baik tiap tahunnya. Kurang lebih 40.910

    kasus kematian kanker payudara terdeteksi pada tahun 2007 (Rasjidi, 2009).

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    15/66

    2

    Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer (Globocan),

    kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per

    100.000) diikuti kanker rahim (16 per 100.000). Data Sistem Informasi Rumah

    Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai 21,69%

    lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17% (Rasjidi, 2010).

    Deteksi dini ialah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan

    yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan, atau

     prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan

    orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat

    tetapi sesungguhnya menderita kelainan (Rasjidi, 2009).

    Menurut Kearney dan Murray (2006) dalam Rasjidi ( 2009). Beberapa

     penelitian memang menunjukkan SADARI tidak menurunkan angka kematian

    akibat kanker payudara, namun kombinasi antara SADARI dan mammografi

    masih dibutuhkan untuk menurunkan resiko kematian akibat kanker payudara.

    SADARI dapat menemukan tumor atau benjolan payudara pada stadium awal,

     penemuan awal benjolan dipakai sebagai rujukan melakukan mamografi untuk

    mendeteksi interval kanker.

    Dari hasil penelitian diketahui bahwa 9 dari 10 wanita menemukan

    adanya benjolan di payudara. Adanya kasus kanker payudara sebanyak 9,1

     persen yang terjadi pada usia di bawah yang sebelumnya banyak terjadi pada

    wanita berusia 35 – 50 tahun mulai menyerang usia yang lebih muda. Hal ini

    disebabkan karena meningkatnya faktor risiko kanker payudara itu sendiri.

    Sehingga sangat diperlukan deteksi dini untuk menemukan kelainan pada

     payudara (Ramli, 2002).

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    16/66

    3

    Penemuan ini dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat

    tentang perubahan bentuk atau adanya kelainan dipayudara mereka sendiri.

    Pemasyarakatan kegiatan deteksi dini bagi semua perempuan dimulai sejak

    Wanita Usia Subur (WUS) sebab 85% kelainan dipayudara justru pertama kali

    dikenali oleh penderita bila tidak dilakukan sejak dini (Rasjidi, 2010). Wanita

    Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya

     berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Penemuan dini merupakan

    strategi lain untuk ndown staging (Suparyanto, 2011).

    Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dlakukan pada tanggal

    8 November 2013 di dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen

     berjumlah 102 Wanita Usia Subur (WUS), Wanita Usia Subur (WUS) di

    dusun tersebut belum pernah mendapatkan informasi atau penyuluhan tentang

    deteksi dini kanker payudara, dari jumlah penduduk 632 jiwa penulis berhasil

    mewawancarai 10 wanita dengan hasil 3 wanita tahu tentang deteksi dini

    kanker payudara, 7 wanita tidak tahu tentang deteksi dini kanker payudara

    (Data primer, November 2012).

    Berdasarkan studi pendahuluan tersebut masih terdapat wanita yang

     belum memahami tentang deteksi dini kanker payudara. Penulis tertarik untuk

    mengadakan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

    (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati

    Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013”.

    B.  RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membuat

     perumusan masalah penelitian sebagai berikut, “Bagaimana Tingkat

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    17/66

    4

    Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker

    Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun

    2013?”.

    C. 

    TUJUAN PENELITIAN

    1. 

    Tujuan Umum

    Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

    Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan

    Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013.

    2.  Tujuan Khusus

    1.  Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

    Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati

    Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013 pada tingkat baik.

    2. 

    Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

    Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati

    Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013 pada tingkat cukup.

    3. 

    Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

    Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati

    Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013 pada tingkat kurang.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    18/66

    5

    D. 

    MANFAAT PENELITIAN

    1. 

    Bagi Ilmu pengetahuan

    Dapat menambah informasi, referensi dan dapat menjadi bahan masukan

    yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam

     bidang kesehatan reproduksi.

    2.  Bagi Penulis

    Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan

    dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian dalam bidang

    kesehatan reproduksi.

    3.  Bagi Institusi

    a. 

    Bagi Puskesmas Gesi

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang

    deteksi dini kanker payudara bagi masyarakat setempat.

     b. 

    Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi

    diperpustakaan di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    E. 

    KEASLIAN PENELITIAN

    Keaslian merupakan uraian tentang hasil penelitian yang telah ada, baik

    di Indonesia maupun luar negeri dan berhubungan dengan topik masalah yang

    dibahas dan menjelaskan secara nyata antara penelitian telah yang ada : 

    Desak Made Sri Rahayu (2008) melakukan penelitian dengan judul “Tingkat

    Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri

    Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Kembangsari Desa

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    19/66

    6

    Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul”. Jenis penelitiannya

    adalah deskriptif   dengan menggunakan pendekatan cross sectional   dan

    variabelnya adalah variable tunggal yaitu tingkat pengetahuan wanita usia

    subur tentang pemeriksaan payudara sendiri sebagai upaya deteksi dini kanker

     payudara. Penelitian tersebut menggunakan populasi sebanyak 125 wanita usia

    subur dan besar sampelnya sebanyak 95 wanita usia subur. Dari penelitian

    tersebut didapatkan hasil tingkat pengetahuan wanita usia subur di Dusun

    Kembangsari Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul dalam

    kategori baik.

    Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada waktu, lokasi, jumlah

    sampel, teknik pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah dengan

    menggunakan teknik Simple Random Sampling , sedangkan peneliti

    sebelumnya  Random Sampling , penulis mendapatkan hasil tingkat

     pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi

    Kabupaten Sragen, pada 14 Maret – 11 April 2013 dalam kategori baik 19

    responden (23,17%), kategori cukup 44 responden (53,66%) dan kategori

    kurang 19 responden (23,17%) sedangkan penelitian sebelumnya didapatkan

    hasil tingkat pengetahuan baik, dari keaslian menggunakan rancangan

     pendekatan deskriptif   cross sectional   sedangkan peneliti menggunakan

    deskriptif kuantitatif . Persamaan keaslian dengan penelitian yang penulis

    ambil adalah sampel yaitu Wanita Usia Subur (WUS) dan variabel penelitian

    menggunakan variable tunggal.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    20/66

    7

    F. 

    SISTEMATIKA PENELITIAN

    Untuk mengetahui secara menyeluruh Karya Tulis Ilmiah ini penulis

    menguraikan sistematika penulisan bab I sampai dengan bab V yang saling

     berhubungan, antara lain :

    BAB I PENDAHULUAN

    Merupakan gambaran tentang isi karya tulis secara keseluruhan,

    terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

    manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam bab ini menjelaskan teori-teori tentang pengetahuan, wanita

    usia subur, deteksi dini kanker payudara, kerangka teoritis dan

    kerangka konsep.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian

    lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat penelitian,

     pengumpulan data, jalannya penelitian, variabel penelitian, definisi

    operasional, teknik pengolahan data, analisa data dan etika

     penulisan.

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini terdiri dari gambaran umum, hasil penelitian,

     pembahasan, dan keterbatasan.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    21/66

    8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. 

    Tinjauan Teori

    1. 

    Pengetahuan

    a. 

    Pengertian

    Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia,

    atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang

    dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pada waktu

     penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

    dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

    Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera

     pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata)

    (Notoatmodjo, 2010).

     b. 

    Cara-cara memperoleh pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap

    objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara

    garis besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu :

    1)  Tahu (know)

    Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori

    yang telah ada sebelumya setelah mengamati sesuatu, misalnya

    tahu bahwa buah tomat banyak mengandung vitamin C, jamban

    adalah tempat pembuangan air besar, penyakit demam berdarah di

    tularkan oleh gigitan nyamuk Aedes agepti, dan sebagainya. Cara

    mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    22/66

    9

    menggunakan pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa tanda-tanda

    anak yang kurang gizi, apa penyebab TBC, bagaimana cara

    melakukan PNS (pemberantasan sarang nyamuk) dan sebagainya.

    2)  Memahami (comprehension)

    Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

    tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

    harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang

    diketahui tersebut, misalnya orang yang memahami cara

     pemberantasan penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar

    menyebutkan 3M (mengubur, menutup, menguras), tetapi harus

    dapat menjelaskan mengapa harus menutup, menguras dan

    sebagainya tempat-tempat penampungan air tersebut.

    3) 

    Aplikasi (application)

    Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami.

    Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

    materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi

    masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada

    kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

     penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat

     bagan), membedakan, memisahkan, mengelomi objek yang

    dimaksudkan dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip

    yang diketahui tersebut pada situasi yang lain, misalnya seseorang

    yang telah paham tentang proses perencanaan, harus dapat

    membuat perencanaan program kesehatan di tempat bekerja atau

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    23/66

    10

    di mana saja. Orang yang telah paham metodologi penelitian, akan

    lebih mudah membuat proposal penelitian di mana saja ,dan

    seterusnya.

    4) 

    Analisis (analysis)

    Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

    dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

    komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

    objek yang di ketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu

    sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut

    telah dapat membedakan atau memisahkan, mengelompokan,

    membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek

    tersebut, misalnya dapat membedakan antara nyamuk Aedes agepti

    dengan nyamuk biasa, dapat membuat diagram ( flow chart ) siklus

    hidup cacing kremi, dan sebagainya.

    5) 

    Sintesis ( synthesis)

    Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk

    merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari

    komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki, dengan kata lain,

    sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

    dari formulasi-formulasi yang telah ada, misalnya dapat membuat

    atau meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-

    hal yang telah dibaca atau didengar, dapat membuat kesimpulan

    tentang artikel yang telah di baca.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    24/66

    11

    6) 

    Evaluasi ( Evaluation)

    Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

    melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

    Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang

    ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat,

    misalnya seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak

    menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat

    ikut keluarga berencana, dan sebagainya.

    c. 

    Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain :

    Menurut Notoatmodjo (2010), ada 6 faktor yang mempengaruhi

     pengetahuan, antara lain :

    1)  Tingkat pendidikan

    Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan

    sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

    Tingkat pendidikan menunjukkan korelasi positif dengan

    terjadinya perubahan perilaku positif yang meningkat dengan

    demikian pengetahuan juga meningkat. Pembagian pendidikan

    menurut Depdiknas yaitu pendidikan dasar (SD, SMP), menengah

    (SMK, MA, MAK), tinggi (Akademi, PT).

    2) 

    Informasi

    Seorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak

    akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

    3) 

    Budaya

    Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

    kebutuhan meliputi sikap dan keperayaan.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    25/66

    12

    4) 

    Pengalaman

    Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

     pengetahuan tentang sesesuatu yang bersifat informal

    5)  Sosial ekonomi

    Sosial ekonomi merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk

    memenuhi kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat ekonomi akan

    menambah pengetahuan.

    6) 

    Usia

    Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

    Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

    tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

    diperolehnya semakin membaik.

    d. 

    Sumber pengetahuan

    Menurut Notoadmojo (2010), sumber-sumber pengetahuan sebagai

     berikut :

    1)  Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat, dan agama

    Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam

    kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu

    terkandung pengetahuan yang kebenarannya tidak dapat

    dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik untuk

    diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan tanpa keraguan dan

     percaya secara bulat. Pengetahuan yang bersumber dari

    kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan) tetapi subjektif.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    26/66

    13

    2) 

    Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain

    Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang

    dapat dipercayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang

    dituakan, dan sebagainya. Apa pun yang mereka katakan, benar

    atau salah, baik atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya

    diikuti dan dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Kebanyakan

    orang telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang

    cukup berpengalaman dan berpengetahuan lebih luas. Sumber

     pengetahuan ini mengandung kebenaran, tetapi persoalannya

    terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa dipercaya. Lebih

    dari itu, sejauh mana kesaksian pengetahuannya itu merupakan

    hasil pemikiran dan pengalaman yang telah teruji kebenarannya.

    Jika kesaksiannya adalah kebohongan, hal ini akan

    membahayakan kehidupan manusia dan masyarakat itu sendiri.

    3)  Pengalaman

    Bagi manusia, pengalaman adalah alat vital

     penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Mata, telinga,

    hidung, lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan secara

    langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup .

    4) 

    Akal pikiran

    Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat

    lebih rohani. Akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang

    metafisis, spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan yang

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    27/66

    14

     bersifat tetap. Akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan

    yang lebih umum, objektif dan pasti.

    5)  Intuisi

    Berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat bersifat

    spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan

    kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari

    intuisi merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung,

    artinya tanpa melalui sentuhan indera maupun olahan akal

     pikiran. Serta-merta seseorang memutuskan untuk berbuat atau

    tidak berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada di

    dalam pengetahuan yang intuitif. Pengetahuan intuitif ini

    kebenarannya tidak dapat diuji dan bersifat personal.

    e. 

    Cara memperoleh pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan dapat diperoleh dengan

     beberapa cara, diantaranya:

    1)  Tradisional atau non – Ilmiah

    a)  Cara coba – salah (trial and error) 

    Cara ini adalah cara yang paling sederhana dan telah dipakai

    orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum

    adanya peradaban. Pada waktu itu apabila seseorang

    menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya

    dilakukan dengan coba-coba saja. Cara coba-coba ini

    dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    28/66

    15

    memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut

    tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain. Apabila

    kemungkinan kedua gagal maka dicoba lagi dengan

    kemungkinan ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut

    dapat dipecahkan.

     b)  Cara kekuasaan atau otoritas

    Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin

    masyarakat baik informal, ahli agama, pemegang

     pemerintahan dan sebagainya. Kata lain, pengetahuan

    tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas dan kekuasaan,

     baik tradisi, otoritas pemerintah, otoriritas pemimpin agama,

    maupun ahli ilmu pengetahuan.

    c) 

    Berdasarkan pengalaman pribadi

    Pengalaman itu adalah guru yang baik, demikian bunyi

     pepatah. Pepatah tersebut mengandung maksud bahwa

     pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan. Pengalaman

     pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

     pengetahuan.

    Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

     pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

     permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila

    dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat

    memecahkan masalah yang sama, orang dapat pula

    menggunakan cara tersebut. Jika dia gagal menggunakan cara

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    29/66

    16

    tersebut, dia tidak akan mengulangi cara dan berusaha

    mencari yang lain, sehingga dapat berhasil memecahkan

    masalahnya.

    d) 

    Melalui jalan pikiran

    Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,

    cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia

    telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

     pengetahuannya. Kata lain dalam memperoleh kebenaran

     pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya,

     baik melaui induksi maupun deduksi. Cara induksi adalah

     proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pembuatan

    kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman yang ditangkap

    indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang

    memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.

    Cara deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

     pernyataan umum ke khusus.

    2)  Cara modern dalam memperoleh pengetahuan.

    Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

    masa dewasa ini lebih sistemis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut

    metode penelitian ilmiah atau sering disebut metodelogi

     penelitian. Mula-mula dengan pengamatan langsung kemudian

    hasilnya dikumpulkan, diklasifikasikan dan akhirnya dibuat

    kesimpulan.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    30/66

    17

    2. 

    Wanita Usia Subur (WUS)

    a. 

    Pengertian Wanita Usia Subur (WUS)

    Menurut Suparyanto (2011) yang dimaksud dengan Wanita Usia

    Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya

     berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Puncak kesuburan ada

     pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki

    kesempatan 95% untuk hamil. Wanita Usia Subur (WUS) menurut

    Depkes RI (2011) adalah semua wanita yang telah memasuki usia

    antara 15-49 tahun tanpa memperhitungkan status perkawinannya.

     b. 

    Tanda-tanda Wanita Usia Subur (WUS)

    Menurut Suparyanto (2011) untuk mengetahui tanda-tanda wanita

    subur antara lain :

    1) 

    Siklus haid

    a) Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya

    subur.

     b) Putaran haid dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari

    sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung selama

    28 hingga 30 hari.

    c) 

    Siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai

    seorang wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi

    oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron.

    d) 

    Hormon esterogen dan progesteron menyebabkan perubahan

    fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    31/66

    18

     beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh,

     perubahan sekresi lendir leher rahim ( serviks), perubahan pada

    serviks, panjangnya siklus menstruasi (metode kalender) dan

    indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan

     payudara.

    2) Alat pencatat kesuburan

    a) 

    Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga dapat

    dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi kesuburan seorang

    wanita.

     b) 

    Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu badan saat

    wanita mengeluarkan benih atau sel telur

    c) 

    Bila benih keluar, biasanya thermometer akan mencatat kenaikan

    suhu sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari.

    3) Tes Darah

    a)  Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid

    tiga bulan sekali atau enam bulan sekali biasanya tidak subur.

     b)  Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu dilakukan

    untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid.

    c) 

    Tes darah dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon yang

     berperan pada kesuburan seorang wanita.

    4) 

    Pemeriksaan Fisik

    a) 

    Untuk mengetahui seorang wanita subur organ tubuh, seperti

     buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ reproduksi.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    32/66

    19

     b) 

    Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan

    akan mengganggu proses pelepasan sel telur.

    c)  pemeriksaan buah dada ditujukan untuk mengetahui hormon

     prolaktin di mana kandungan hormon prolaktin yang tinggi akan

    mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu, pemeriksaan

    sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk mengetahui sistem

    reproduksinya normal atau tidak.

    5) 

    Track record

    a) 

    Wanita yang pernah mengalami keguguran, baik disengaja

    ataupun tidak, peluang terjangkit kuman pada saluran reproduksi

    akan tinggi.

     b) 

    Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan penyumbatan

    saluran reproduksi.

    3.  Deteksi Dini Kanker Payudara

    a.  Pengertian

    Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau

    kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test,

     pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat

    untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar

    sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan

    (Rasjidi, 2009).

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    33/66

    20

    Tujuan utuma deteksi dini kanker payudara adalah menemukan

    kanker dalam setadium dini sehingga pengobatannyamenjadi lebih

     baik (Dalimartha,2004).

     b.  Macam-macam deteksi dini kanker payudara

    1)  Pemeriksaan SADARI

    a)  Pengertian

    SADARI adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh

    setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya

    (Dalimartha, 2004).

     b) 

    Tujuan

    Tujuan dari SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mugkin

    apabila terdapat benjolan pada payudara terutama yang

    dicurigai ganas sehingga dapat menurunkan angka kematian

    (Nugroho, 2011).

    c)  Waktu SADARI

    Pemeriksaan SADARI dilakukan secara rutin setelah haid,

    sekitar 1 minggu dari hari terahir haid, dianjurkan dilakukan

    secara intensif pada wanita mulai usia 20 tahun, segera ketika

    mulai pertumbuhan payudara sebagai gejala pubertas. Pada

    wanita muda, agak sedikit sulit karena payudara mereka masih

     berserabut ( fibrous), sehingga dianjurkan sebaiknya mulai

    melakukan SADARI pada usia 20 tahun karena pada umumnya

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    34/66

    21

     pada usia tersebut jaringan payudara sudah terbentuk sempurna

    (Dalimartha, 2004).

    d)  Langkah-langkah pemeriksaan SADARI

    Tabel 2. 1 Langkah-langkah SADARI

     No Gambar Keterangan

    1 Posisi berdiri di depan

    cermin

    Berdiri tegak dengan kedua lengan lurus

    kebawah, memperhatikan apakah ada

    kelainan pada kedua payudara atau

     putting.

    2 Kedua tangan diangkat

    keatas kepala.

    Memperhatikan apakah ada kelainan

     pada kedua payudara atau putting

    3 Kedua tangan diletakkan di

     pinggang.

    Memeriksa kembali apakah ada

     perubahan atau kelainan pada kedua

     payudara atau putting.

    4 Puting susu dipijat Memeriksa apakah ada cairan atau darah

    yang keluar.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    35/66

    22

    5 Dengan posisi berbaring

    letakkan bantal di bawah

     bahu kanan.

    Meletakkan lengan kanan di atas kepala.

    Memijat seluruh payudara dari atas

    sampai bawah, kiri dan kanan.

    6 Raba payudara dengan

    gerakan melingkar dari sisi

    luar payudara kearah puting

    atau gerakkan lurus dari sisi

    dalam payudara.

    Meggunakan jari telunjuk, jari tengah,

    dan jari manis untuk melakukan

     perabaan.

    Sumber : Dalimartha (2004)

    2) 

    Mamografi

    a) 

    Pengertian

    Mamografi adalah pemeriksaan radiologik khusus

    menggunakan sinar X dosis rendah untuk mendeteksi kanker

     payudara sedini mungkin, bahkan sebelum tampak perubahan

     pada payudara atau adanya benjolan (Dalimartha, 2004).

     b)  Tujuan

    Tujuan dari Mamografi adalah untuk menginformasi benjolan

    yang ditemukan saat pemeriksaan SADARI, pembesaran

    kelenjar getah bening ketiak (aksila) yang meragukan, wanita

    menopause yang ingin terapi sulih hormon, atau  follow up 

    setelah operasi kanker payudara dengan menggunakan

    kontralateral (Dalimartha, 2004)

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    36/66

    23

    c) 

    Waktu Mamografi

    Pemeriksaan mammografi dianjurkan untuk wanita sehat

     berusia di atas 40 tahun, dikarenakan menggunakan sinar X

    dosis rendah keadaan payudara pada usia diatas 40 tahun sudah

    tidak kencang lagi dan tertutup hormon sehingga sinar X dapat

    melakukan penilaian pada payudara, wanita dengan risiko

    tinggi terhadap kanker payudara, atau wanita yang mempunyai

    riwayat keluarga dengan kanker (Rasjidi, 2009).

    d) 

    Cara menggunakan mamografi

    Cara menggunakan mamografi ada 2 tahap :

    Tahap 1

    (1)  Pasien membuka baju dari pinggang ke atas dan diganti

    dengan pakaian rumah sakit.

    (2)  Memposisikan berdiri didepan mesin mamografi.

    (3) 

    Penyinaran dilakukan satu persatu dengan menempatkan

     payudara diatas penjepit kembar film dari plastik atau

    metal.

    (4) 

    Melakukan  frontal position  yaitu menakan payudara

    dengan sedatar mungkin diantara penjepit film dan kotak

     plastik yang disebut  paddle, yang menekan payudara dari

    atas kebawah.

    (5) 

    Memancarkan sinar X beberapa detik. Keadaan ini

    dirasakan tidak nyaman, tetapi hal ini diperlukan untuk

    menghasilkan gambar yang jelas dari seluruh jaringan

     payudara

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    37/66

    24

    Tahap 2

    (1) 

    Memposisikan disamping mesin mamografi.

    (2) 

    Menjepit film akan dinaikkan sehingga sisinya persis

    dengan posisi luar payudara, sedangkan sudutnya

    menyentuh ketiak.

    (3) 

    Melakukan oblique-position yaitu menakn kembali paddle

     beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Prosedur ini akn

    diulang untuk payudara selanjutnya.

    (4) 

    Totalnya empat sinar X, dua untuk masing-masing

     payudara. Sinar X tambahan dan teknik khusus biasanya

    diperlukan untuk mammogram diagnostic. 

    Pemeriksaan mamografi biasanya membutuhkan waktu 15

    sampai 30 menit (Suryaningsih dan Bertiani, 2009).

    3)  Ultrasonografi (USG)

    a) 

    Pengertian

    Ultrasonografi (USG) adalah merupakan salah satu

     pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan kanker

     pada jaringan payudara (Smith RA, 2003 dalam Rasjidi, 2009).

     b)  Tujuan

    Tujuan dari Ultrasonografi (USG) adalah untuk

     pemeriksaan dengan menggunakan gelombang bunyi dengan

    frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambaran jarigan pada

     payudara (Putri N, 2009).

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    38/66

    25

    c) 

    Waktu Ultrasonografi (USG)

    Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) diajukan untuk

    membuktikan adanya massa kistik dan solod atau padat yang

    mengarah pada keganasan, dan pada perempuan di bawah usia

    40 tahun karena Uiltrasonografi (USG) menggunakan

    gelombang suara dan wanita usia dibawah 40 tahun keadaan

     payudaranya masih padat dan kencang sehingga alat yang bisa

    menilai keadaan payudara tersebut dengan Ultrsonografi (USG)

    (Rasjidi, 2009).

    d)  Cara menggunakan Ultrasonografi (USG) payudara

    Menurut Suryaningsih & Bertiani (2009), cara menggunakan

    Ultrasonografi (USG) payudara adalah :

    (1)  Sebelum pemeriksaan pasien akan berbaring pada tempat

    khusus.

    (2) 

    Dokter akan mengolesi payudara dengan gel. Gel

    tersebut berfungsi sebagai pelumas kulit dan membantu

    transmisi gelombang suara.

    (3) 

    Saat pemeriksaan dimulai, dokter atau petugas akan

    menggeser-geserkan transduser dipayudara. Guna

    transduser adalah memcanrkan dan menangkap pantulan

    gelombang suara. Komputer akan menganalisis pantulan

    suara tersebut dan menggambarkan dilayar monitor.

    (4) 

    Bentuk dan intensitas pantulan bergantung pada

    kepadatan jaringan payudara.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    39/66

    26

    (5) 

    Sebuah kista payudara sedang digambarkan, hampir

    seluruh gelombang suara akan melewati kista serta

    menghasilkan pantulan yang lemah.

    (6) 

    Tumor payudara yang digambarkan, gelombang suara

    akan memantul dari benda padat tersebut. Sehingga pola

     pantulannya diterjemahkan oleh komputer menjadi

    gambar yang diindikasikan sebagai kista.

    (7)  Selama pemeriksaan pasien akan merasakan sedikit dari

    transduser.

    (8)  Pemeriksaan ultrasonografi (USG) akan berakhir setelah

    20 atau 30 menit, namun akan lebih lama jika operator

    sulit menemukan ketidak normalan yang dilaporkan.

    (9)  Ultrasonografi (USG) tidak menggunakan radiasi dan

     bebas rasa sakit.

    4.  Kanker payudara

    a.  Pengertian

    Kanker disebut juga neoplasma  adalah sebuah penyakit

     pertumbuhan sel karena didalam organ tubuh timbul dan berkembang

     biak sel-sel baru yang tumbuh abnormal, cepat, dan tidak terkendali

    dengan bentuk, sifat, dan gerakan yang berbeda dari sel asalnya, serta

    merusak bentuk dan fungsi organ asalnya (Dalimartha,2004).

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    40/66

    27

    Kanker payudara disebut juga sebagai dengan Carcinoma

     Mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan

     payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan

    lemak, maupun pada jaringan ikat payudara (Suryaningsih, 2009).

     b. 

    Gejala Kanker Payudara antara lain :

    1) 

    Terdapat benjolan pada payudara

    2) 

    Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya

    3)  Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati

    4) 

    Eksim pada putting susu dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh

    walau diobati

    5)  Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari putting atau keluar air

    susu pada wanita yang tidak sedang hamil atau tidak sedang

    menyusui

    6)  Putting susu tertarik ke dalam

    7) 

    Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (Dalimartha, 2004).

    c.  Faktor risiko

    Penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui, namun ada

     beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan

    terjadinya kanker payudara. Beberapa di antaranya sebagai berikut :

    1) 

    Riwayat keluarga

    Beberapa riwayat keluarga yang dianjurkan untuk pemeriksaan

    deteksi dini yaitu ibu atau saudara perempuan terkena kanker

     payudara, atau kanker yang berhubungan dari ibu atau ayah, kanker

    ovarium, endometrium, kolorektal, prostat, tumor otak, leukemia,

    dan sarkoma.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    41/66

    28

    2) 

    Faktor hormon

    Faktor hormon merupakan faktor yang banyak berpengaruh pada

    timbulnya kanker payudara, seperti mendapat haid pertama

    (menarce ) sebelum umur 10 tahun, mati haid (menopause) setelah

    umur 55 tahun, tidak menikah atau tidak pernah melahirkan anak,

    melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, dan tidak pernah

    menyusui anak.

    3)  Faktor umur

    Wanita berusia diatas 30 tahun mempunyai kemungkinan lebih

     besar mendapat kanker payudara dan kemungkinan tersebut terus

     bertambah sampai setelah menopause.

    4)  Pernah mengalami infeksi, trauma atau benturan, operasi payudara

    akibat tumor jinak (kelainan fibrokistik dan fibroadenoma), atau

    tumor ganas payudara kontralateral.

    5) 

    Pernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti terapi sulih

    hormon atau hormonal replacement   (HRT), dan pengobatan

    kemandulan (infertilitas).

    6) 

    Pemakai kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara jinak

    seperti kelainan fibrokistik.

    7) 

    Pernah mendapat radiasi sebelumnya pada payudara atau dinding

    dada, misalnya untuk pengobatan keloid.

    8) 

    Peningkatan berat badan yang siknifikan pada usia dewasa

    (Dalimartha, 2004).

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    42/66

    29

    d. 

    Pencegahan 

    Menurut Dalimartha, (2004), kanker payudara bisa dicegah dengan

     beberapa tindakan seperti berikut : 

    1) 

    Penggunaan obat-obatan hormonal harus dengan sepengetahuan

    dokter.

    2)  Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker payudara atau

    yang berhubungan, jangan menggunakan alat kontrasepsi yang

    mengandung hormon, seperti pil, suntikan, dan susuk KB.

    3) 

    Lakukan pemeriksaan SADARI setiap bulan. Bagi wanita berisiko

    tinggi, lakukan juga pemeriksaan mammografi secara berkala,

    terutama pada usia diatas 49 tahun.

    4) 

    Memberikan air susu ibu (ASI) pada anak selama mungkin dapat

    mengurangi risiko terkena kanker payudara. Hal ini disebabkan

    selama proses menyusui, tubuh akan memproduksi hormon

    oksitoksin yang dapat mengurangi produksi hormon estrogen.

    Hormon estrogen dianggap memegang peranan penting dalam

     perkembangan sel kanker payudara.

    5)  Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur segar.

    Kedelai beserta produk olahannya, seperti susu kedelai, tahu, dan

    tempe, mengandung  fitoestrogen  bernama  genistein yang dapat

    menurunkan kejadian kanker payudara.

    6) 

    Hindari makan berkadar lemak tinggi. Dari hasil penelitian,

    konsumsi makanan berkadar lemak tinggi berkorelasi dengan

     peningkatan kanker payudara.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    43/66

    30

    B. 

    Kerangka Teori 

    Kerangka teori tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini

    kanker payudara ditunjukkan dalam skema berikut :

    Gambar 2.1 Kerangka Teori

    Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2007), Dalimartha (2004).

    Pengetahuan

    Deteksi Dini

    Kanker Payudara :

    1. 

    Pengertian

    2. 

    Deteksi dini

    kanker

     payudara

    3.  Pengrtian

    kanker

     payudara

    4. 

    Gejala kanker

     payudara

    Faktor-faktor yang

    mempengaruhi

     pengetahuan :

    1. 

    Tingkat Pendidikan

    2.  Informasi

    3. 

    Budaya4.  Pengalaman

    5. 

    Sosial ekonomi

    6. 

    Usia

    Wanita Usia Subur :

    1. 

    Pengertian wanita

    usia subur

    2. 

    Tanda-tanda wanita

    usia subur

    Tingkat pengetahuan :

    1.  Tahu

    2. 

    Memahami

    3.  Aplikasi

    4. 

    Analisis

    5.  Sintesis

    6. 

    Evaluasi

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    44/66

    31

    C. 

    KERANGKA KONSEP

    Kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep

    Keterangan :

    = Variabel yang diteliti

    = Variabel yang tidak diteliti

    Baik

    Cukup

    Kurang

    Faktor yang Mempengaruhi

    Pengetahuan

    1. 

    Tingkat Pendidikan

    2. 

    Informasi

    3.  Budaya

    4. 

    Pengalaman

    5.  Sosial Ekonomi

    6. 

    Umur

    Tingkat Pengetahuan

    Wanita Usia Subur

    Tentang Deteksi Dini

    Kanker Payudara di Dusun

    Macanmati, Kecamatan

    Gesi, Kabupaten Sragen

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    45/66

    32

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A.  Jenis dan Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    deskriptif kuantitatif . Menurut Notoatmodjo (2007). Metode penelitian

    deskriptif   yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang

     biasanya bertujuan untuk melihat gambar fenomena (termasuk kesehatan)

    yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. 

     Deskriptif kuantitatif  yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan

    utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif.

    Menurut Notoatmodjo (2007), metode ini digunakan untuk memecahkan atau

    menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.

    Berdasarkan Sugiyono (2007), kuantitatif   adalah data yang berbentuk angka

    atau data yang diangkakan.  Penelitian ini mendeskripsikan tentang tingkat

     pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara. 

    B.  Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. 

    Lokasi

    Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut dilakukan

    dan lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

    tersebut (Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian yang digunakan oleh

     peneliti adalah di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    46/66

    33

    2. 

    Waktu

    Waktu penelitian merupakan waktu penelitian tersebut akan dilakukan

    (Notoatmodjo, 2007). Penelitian ini dilakukan pada 14 Maret - 11 April

    2013.

    C.  Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. 

    Populasi

    Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah

    ditetapkan (Riwidikdo, 2010). Populasi yang yang diteliti dari penelitian

    ini adalah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati

    Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen yang berjumlah 102 orang.

    2. 

    Sampel

    Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat

    dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling. Sedangkan

    sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi

    yang ada. Sampel yang diambil dari Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun

    Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen dengan jumlah sempel ada

    82 Wanita Usia Subur (WUS).

    Perhitungan sampel menurut Nursalam (2008), rumus dalam

     pengambilan sampel, yaitu:

    )(d N1

     N 

    2n  

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    47/66

    34

    Dimana :

    n = Besarnya sampel

     N = Populasi

    d = Tingkat Signifikansi 0,05 %

    2)(0,51021

    102 

    n = 82

    3. 

    Teknik pengambilan sampel

    Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah  simpel random sampling   yaitu pengambilan sampel dengan cara

    acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi dengan

    cara acak (Hidayat, 2011) caranya yaitu menulis nama Wanita Usia Subur

    (WUS) masing-masing pada secarik kertas tersebut digulung, lalu

    memasukkan kedalam sebuah kotak dan dikocok kemudian tarik satu

     persatu gulungan sampi 82 gulungan kertas, tanpa memasukkan kembali

    gulungan kertas tersebut. Nama-nama gulungan kertas tadi merupakan

    anggota dari sampel yang ditarik secara undian. Sampel yang diambil

    sebanyak 82 Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan

    Gesi Kabupaten Sragen.

    D. 

    Instrumen Penelitian

    Instrunen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

     pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang peneliti gunakan

    adalah kuesioner dengan jumlah 35 soal. Kuesioner merupakan alat ukur

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    48/66

    35

     berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Jenis kuesioner

    yang peneliti gunakan adalah kuesioner tertutup, dimana responden hanya

    memilih jawaban “benar” atau “salah”. Kuesioner ini menggunakan

     pernyataan  favorable  (pernyataan positif) yaitu peryataan yang mendukung

     jawaban responden sesuai dengan harapan peneliti, jika menjawab “benar”

    mendapatkan nilai 1 dan menjawab “salah” mendapatkan nilai 0, dan

     pernyataan unfavorable  (pernyataan negatif) yaitu peryataan yang tidak

    mendukung jawaban responden tidak sesuai dengan harapan peneliti, jika

    menjawab “salah” mendapatkan nilai 1 dan menjawab “benar” mendapatkan

    nilai 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (

     jawaban yang dianggap benar oleh responden (Hidayat,2007).

    Tabel. 3.1 Kisi – kisi Kuesioner

    No Aspek No. Kuesioner Jumlah

    Favourable Unfavourable

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Pengertian deteksi dini

    kanker payudaraTujuan deteksi dini

    kanker payudara

    Macam-macam deteksi

    dini kanker payudara

    Pengertian kanker

     payudara

    Gejala dan penyebab

    kanker payudara

    Pencegahan kanker

     payudara

    1

    3, 4

    5, 6, 8, 9, 10, 11,

    12*, 15, 16, 18,

    19, 20, 24

    27*, 28

    32

    -

    2

    -

    7, 13, 14, 17*,

    21, 22*, 23,

    25, 26

    29*

    30, 31

    33, 34, 35

    2

    2

    22

    3

    3

    1

    Jumlah Total Soal 30

    Sumber : Data primer, November 2012

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    49/66

    36

    Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar

    adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas (Hidayah,

    2007). Uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner ini dilakukan di Dusun

    Katelan Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen pada tanggal 11 - 25 Desember

    2012 dengan 30 Wanita Usia Subur (WUS).

    1. 

    Uji Validitas 

    Uji validitas ini untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid

    artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur

    sebuah variabel yang akan diukur. Uji validitas dapat menggunakan rumus

     person product moment , dengan menggunakan perhitungan komputer

    dengan SPSS. Instrumen dikatakan valid jika  perhitungan uji validitas

    dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer

    SPSS 16   for windows dengan taraf signifikan 5% (< 0,05). Uji validitas ini

    dilakukan di Dusun Katelan Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen

    (Riwidikdo, 2010).

    Rumus person product moment   : 

    Keterangan :

     N : Jumlah Responden

    r xy : Koefisien korelasi product moment

    x : Skor pertanyaan

    }Y-Y{N}XX{

    YX.-XY. N 

    2222

     N r  xy

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    50/66

    37

    y : Skor total

    xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

    Berdasarkan uji validitas  yang telah dilakukan di Dusun Katelan,

    Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen terhadap 30 responden,

    sehingga dari 35 pernyataan didapatkan 30 pernyataan yang valid

    dimana p value < 0,05 dan 5 pernyataan yang tidak valid antara lain

    nomor 12, 17, 22, 27, dan 29 dimana p value >0,05 serta untuk

    selanjutnya pernyataan tidak valid tidak digunakan dalam penelitian.

    Sehingga soal yang digunakan penelitian sejumlah 30 soal. 

    2.  Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas adalah alat ukur yang mempunyai prinsip keajegan, dimana

    dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda mempunyai kemampuan

    mengukur yang sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan

     Alpha Cronbach dengan bantuan komputer SPSS  for windows. Kuesioner

    atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7

    (Riwidikdo, 2009).

    Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :

    r 1  = Reliabilitas instrument

    k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

    S i2  = Proporsi yang menjawab benar

    S t 2

    = Simpangan baku dari skor total

    Dari hasil uji reliabilitas  yang dilakukan di Dusun Katelan,

    Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen didapatkan nilai alpha 0,762 > 0,7

     

    2

    2

    1 11

    i

     s

     s

    k r 

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    51/66

    38

    sehingga instrumen dapat dikatakan reliabel untuk dijadikan instrumen

     penelitian.

    E.  Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data

    yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007).

    Menurut Riwidikdo (2009), ada 2 metode untuk memperoleh data, yaitu : 

    1.  Data primer

    Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh

     peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer diperoleh secara

    langsung dari sumbernya dan diperoleh jawaban dari pernyataan yang

    disediakan melalui kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan jawaban

    dari pertanyaan yang diberikan.

    2.  Data sekunder

    Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek

     peneliti. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang dapat dikumpulkan

    oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial

    maupun non komersial. Data sekunder yaitu dokumentasi diperoleh dari

    Kepala Desa Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen yang berupa

     jumlah Wanita Usia Subur (WUS).

    F. 

    Variabel Penelitian

    Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri,

    sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

    sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan,

    status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    52/66

    39

    sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan satu

    variabel tunggal yaitu Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

    Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara.

    G. 

    Definisi Operasional

    Merupakan uraian tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa

    yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).

    Tabel 3.2 Definisi Operasional

    Tingkat Pengetahuan Deteksi Dini Kanker Payudara

    Variabel Definisi

    Operasional

    Alat

    Ukur

    Skala Hasil Ukur

    Tingkat

     pengetahuan

    wanita usia subur

    (WUS) tentang

    deteksi dini kanker

     payudara di Dusun

    Macanmati

    Kecamatan Gesi

    Kabupaten Sragen.

    Kemampuan atau

     pengetahuan wanita

    usia subur (WUS)

    dalam menjawab

     pertanyaan tentang:

    1. 

    Pengertian

    deteksi dini

    kanker payudara

    2.  Tujuan deteksi

    dini kanker payudara

    3. 

    Macam-macam

    deteksi dini

    kanker payudara

    4. 

    Pengertian

    kanker payudara

    5. 

    Gejala dan

     penyebab

    kanker payudara

    6.  Pencegahan

    kanker payudara

    Kuesioner Ordinal a. 

    Baik, bila nilai

    responden ( x) >

    mean + 1 SD

     b. 

    Cukup, bila nilai

    mean   x  mean + 1 SD

    c. 

    Kurang, bila nilai

    responden ( x) <

    mean 

    1 SD

    (Riwidikdo, 2010)

    Sumber : Data primer, November 2012

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    53/66

    40

    H. 

    Metode Pengolahan dan Analisis Data

    1. 

    Pengolahan data

    Menurut Hidayat (2007), dalam proses pengolahan data terdapat langkah-

    langkah yang harus ditempuh, diantaranya :

    a.   Editing

     Editing   adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

    yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

     pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

     b. 

    Coding

    Coding   merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

    terdapat data yang terdiri atas beberapa kategori.

    c. 

    Data entry 

    Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

    dikumpulkan kedalam master tabel atau database computer, kemudian

    membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat table

    kontigensi.

    d.  Melakukan teknik analisis 

    Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian

    akan menggunakan ilmu  statistic terapan yang disesuaikan dengan

    tujuan yang hendak dianalisis. Penelitian deskriptif menggunakan

     statistic deskriptif  yaitu statistika yang membahas cara-cara meringkas,

    menyajikan dan mendiskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah

    dimengerti dan lebih mempunyai makna.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    54/66

    41

    2. 

    Analisis data

    Menurut Notoatmodjo (2010), ada 3 jenis analisis data yaitu

    univariate, bevariate dan multivariate. Analisis data dalam penelitian ini

    menggunakan analisis univariate, yaitu pengolahan hasil data yang

     bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap

    variable penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariate 

    yaitu distribusi pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini

    kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen.

    Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,

    cukup dan kurang maka menggunakan parameter :

    a. 

    Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

     b. 

    Cukup, bila nilai responden – 1 SD < x < mean + 1 SD

    c. 

    Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

    Untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus :

    n

     x

     x

    n

    i

    i 1:

     

    Keterangan :

    xi : Nilai dari data

    n : Jumlah data

    Sedangkan untuk mencari SD ( standar deviasi) yaitu dengan rumus :

    1

    2

    1

    1

    1

    2

     

    n

    n

     x

     x

    SD

    n

    in

    i

    i

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    55/66

    42

    Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo

    (2010) adalah :

    Skor presentasi = 100%xresponden jumlah

    n pengetahuangkatmenurut tiJumlah

    I.  Etika Penelitian

    Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang

    sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan

    langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Yang

     perlu diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

    1.   Informed consent

    Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

     penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.  Informed consent  

    tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent  

    adalah subjek mengerti maksud, tujuan penelitian dan mengetahui

    dampaknya.

    2. 

     Anonimity (tanpa nama) 

    Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian

    dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

    lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data

    atau hasil penelitian yang akan disajikan.

    3.  Confidentiality (kerahasiaan) 

    Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan

    hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    56/66

    43

    informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

    hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

    J.  Jadwal Penelitian

    Terlampir

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    57/66

    44

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A.  Gambaran Umum 

    Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret - 11 April 2013 di

    Dusun Macanmati terletak di Desa Gesi, Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen.

    Dusun Macanmati terbagi menjadi 5 RT 2 RW.

    Secara geografis batas wilayah Dusun Macanmati pada bagian barat

    dibatasi oleh Dusun Winong, utara dibatasi oleh Dusun Ngrandu, selatan

    dibatasi oleh Dusun Tirtomulyo, timur dibatasi oleh Dusun Grengseng.

    Jumlah seluruh penduduk dusun Macanmati adalah 623 jiwa, 131 kepala

    keluarga, jumlah Wanita Usia Subur (WUS) sebanyak 102 dan yang diteliti

    sejumlah 82 Wanita Usia Subur (WUS). Mata pencaharian penduduk dusun

    Macanmati sebagian besar adalah sebagai petani.

    B.  Hasil Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret – 11 April 2013 di Dusun

    Macanmati terletak di Desa Gesi, Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen.

    Setelah dilakukan analisa data terhadap tingkat pengetahuan Wanita

    Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun

    Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen hasil mean 19,43 dan

    standart deviasi 4,36

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    58/66

    45

    Sehingga didapatkan hasil tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur

    (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati

    Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen disajikan dalam tabel berikut:

    Tabel 4.1

    Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati

    Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen 

     No. Gambaran Pengetahuan Frekuensi Prosentase %

    1. Baik 19 23,17

    2. Cukup 44 53,66

    3. Kurang 19 23,17

    Jumlah 82 100

    Sumber: Data primer

    Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui tingkat pengetahuan Wanita

    Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara, yang

     berpengetahuan baik 19 responden (23,17%), berpengetahuan cukup 44

    responden (53,66%) dan berpengetahuan kurang 19 responden (23,17%).

    Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan Wanita

    Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara terbanyak pada

    kategori cukup yaitu 44 responden (53,66%).

    C. 

    Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat

     pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara

    di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen yang

     berpengetahuan cukup 44 responden (53,66%) ini kemungkinan dipengaruhi

    oleh kepercayaan dan informasi/media, berpengetahuan baik 19 responden

    (23,17%) dan berpengetahuan kurang 19 responden (23,17%).

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    59/66

    46

    Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

    melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi

    melalui panca indara manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran,

     penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

    mulai dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

    yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari

     pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh

     pengetahuanakan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh

     pengetahuan (Notoatmodjo,2010).

    Hasil penelitian yang telah dilakukan di Dusun Macanmati Kecamatan

    Gesi Kabupaten Sragen didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan Wanita

    Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara adalah cukup

    (53,6%), dalam kategori baik responden rata-rata tidak bisa menjawab tentang

    gejala dan penyebab kanker payudara sedangkan kategori cukup rata-rata bisa

    menjawab pertanyaan tentang pengertian kanker payudara dan macam-

    macam deteksi dini kanker payudara. Kategori kurang responden rata-rata

     bisa menjawab penyataan tentang pencegahan kanker payudara, untuk

    inidkator yang lain responden belum mengetahui. Hal ini kemungkinan

    dipengaruhi oleh pengalaman nyata dalam praktek dan lingkungan tempat

    tinggal responden.

    Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010),

    ada 6 faktor yang mempengaruhi pengetahuan, antara lain tingkat pendidikan

     bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat

     pengetahuan, informasi bahwa sumber informasi semakin banyak akan

    mempunyai pengetahuan yang lebih luas, budaya bahwa tingkah laku

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    60/66

    47

    manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan meliputi sikap

    dan keperayaan, pengalaman bahwa pengalaman seseorang akan menambah

     pengetahuan tentang sesesuatu yang bersifat informal, sosial ekonomi, usia

     bahwa mempengaruhi tingkat informasi yaitu semakin tua umur seseorang

    maka semakin daya tanggapnya dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

    diperolehnya semakin baik.

    Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden berdasarkan umur

    kebanyakan responden berumur 30 – 40 tahun sebanyak 46 responden

    (56,1%). Menurut Notoadmodjo (2010), bahwa umur mempengaruhi tingkat

    informasi yaitu semakin tua umur seseorang maka semakin daya tanggapnya

    dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik.

    Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden berpendidikan

    SMP sebanyak 35 responden (42, 69%). Menurut Notoadmodjo (2010),

    faktor yang mempegaruhi pengetahuan salah satunya adalah pendidikan

    dimana tingkat pendidikan menunjukan korelasi positif dengan terjadinya

     perubahan perilaku positif yang meningkat dengan demikian pengetahuan

     juga meningkat.

    Kanker payudara disebut juga sebagai dengan Carcinoma Mammae

    adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini

    dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat

     payudara (Suryaningsih, 2009).

    Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau

    kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test,

     pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    61/66

    48

    membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan

    tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan (Rasjidi, 2009).

    Macam-macam deteksi dini kanker payudara antara lain pemeriksaan

    SADARI yaitu pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk

    mencari benjolan atau kelainan lainnya, Mamografi yaitu pemeriksaan

    radiologik khusus menggunakan sinar X dosis rendah untuk mendeteksi

    kanker payudara sedini mungkin, bahkan sebelum tampak perubahan pada

     payudara atau adanya benjolan dan Ultrasonografi (USG) yaitu merupakan

    salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan kanker pada

     jaringan payudara.

    D. 

    Keterbatasan

    Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu:

    1.  Kendala Penelitian

    Kendala dari penelitian ini adalah waktu yang kurang diperhitungkan

    oleh peneliti sehingga penelitian hampir bertepatan dengan jadwal ujian

    dan sulit menemui responden untuk sekali

    2. 

    Kelemahan/keterbatasan

    a. 

    Kelemahan dari penelitian ini adalah dalam penyusunan alat

    (kuisioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden

    tidak dapat menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia. 

     b. 

    Variabel pada penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga

     penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    62/66

    49

    (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara tanpa ada penelitian

    lanjutan mengenai hubungan yang mempengaruhi. 

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    63/66

    50

    BAB V

    PENUTUP

    Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui

    tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker

     payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen, maka peneliti

    mengambil sampel 82 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat

    diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

    A.  Kesimpulan

    Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan tingkat pengetahuan Wanita

    Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun

    Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen dapat disimpulkan bahwa:

    1. 

    Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini

    kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten

    Sragen pada kategori baik sebanyak 19 responden (23,17%).

    2.  Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini

    kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten

    Sragen pada kategori cukup sebanyak 44 responden (53,66%).

    3. 

    Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini

    kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten

    Sragen pada kategori kurang sebanyak 19 responden (23,17%).

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    64/66

    51

    B. 

    Saran

    1. 

    Bagi Ilmu pengetahuan

    Diharapkan dapat menambah informasi, referensi dan bahan

    masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kesehatan

    reproduksi khususnya deteksi dini kanker payudara untuk Wanita Usia

    Subur (WUS).

    2. 

    Bagi Penulis

    Diharapkan dapat menerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh

    dari institusi pendidikan pada Wanita Usia Subur (WUS) dalam situasi

    nyata.

    3. 

    Bagi Institusi

    a. 

    Bagi Puskesmas Gesi

    Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan pemberian

    informasi tentang deteksi dini kanker payudara bagi Wanita Usia

    Subur (WUS).

     b.  Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Diharapkan menjadi referensi tambahan diperpustakaan STIKes

    Kusuma Husada Surakarta.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    65/66

    52

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta :

    Rineka Cipta.

    Dalimartha, S. 2004.  Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker.  Jakarta :

    Penebar Swadaya.

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 23 tahun

    1992 tentang Kesehatan. http : //id.wikipedia.org/wiki/promosi kesehatan,

    diakses tanggal 15 November 2012.

    Desak Made Sri Rahayu. 2008. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang

     Pemeriksaan Payudara Sendiri Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Kembangsari Desa Srimartani Kecamatan Piyungan

     Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah.

    Hawari, D. 2004. Kanker Payudara. Jakarta : FKUI.

    Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis

     Data. Jakarta : Salemba Medika.

     Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta  : Rineka

    Cipta.

     _____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

     Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta : Nuha Medika

     Nursalam. 2008.  Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

     Keperawatan. Jidil 2. Jakarta : Salemba Medika.

    Putri, N. 2009. Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta : Aura Media.

    Ramli. 2002.  Pengetahuan & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.

    http://forbetterhealth.wordpress.com, Diakses tanggal 23 Oktober 2012.

    Rasjidi, I. 2009.  Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker pada Wanita.  Jakarta :

    Sagung Seto.

     ___________. 2010. Epidemiologi Kanker pada Payudara. Jakarta : Sagung Seto.

    Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia.

  • 8/19/2019 Unlock-01-gdl-susilowati-332-1-ktisus-2.pdf

    66/66

    53

     ____________. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

     Program dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

    Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : AlfabetaSuparyanto. 2011. Wanita Usia Subur (WUS). http :

    //id.wikipedia.org/wiki/promosi kesehatan, diakses tanggal 15 November

    2012.

    Suryaningsih & Bertania, 2009.  Kanker Payudara. Yogyakarta : Paradigma

    Indonesia.

    Suyanto, S. 2008. Riset Kebidanan dan Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta :

    Mitra Cendekia.