PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK BERBASIS INK (INOVATIF-KREATIF) PADA KOMUNITAS KARDUS Nadya Efriyani 1 Riza Istiqomah 2 Dwi Mariana Ulfa 3 Choirun Nisa 4 Ismiyati 5 Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang 50299 Indonesia ABSTRAK Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama semakin meningkat, adanya peningkatan kuantitas sampah terutama plastik di Kota Kudus khususnya di Desa Loram Wetan ini akan menjadi masalah serius bila tidak dicari penyelesaiannya.Dari munculnya permasalahan tersebut, sangat diperlukan adanya pengolahan dari sampah yang ada agar menjadi barang berdaya guna dan dapat mengurangi peningkatan limbah plastik.Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan keterampilan dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi barang yang berguna dan bernilai jual dengan sasaran utama anggota PKK Desa Loram Wetan.Metode yang digunakan adalah pelatihan interaktif dengan tahapan pemberdayaan masyarakat, analisis potensi lokal desa dan sosialisasi program, pemilihan mitra, pembentukan tim kerja, dan pelatihan masyarakat.Hasil dari pelaksanaan ini adalah meningkatnya keterampilan dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi barang yang berguna dan bernilai jual seperti pengolahan kantong plastik menjadi bunga hiasan, gelas plastik menjadi tas cantik, plastik bungkus makanan atau produk tertentu menjadi tas, dan botol plastik bekas minuman menjadi kalung. Kata Kunci – Peningkatan limbah plastik, Optimalisasi sampah plastik, Pelatihan Abstrack The use of plastic is increasing over time, this quantity of waste in Kudus City especially in Loram Wetan Village will be seriously problem if a solution not sought. From the emergence of these problems, very necessary to process the existing waste into useful items and can reduce plastic waste. The purpose of this activity to provide skills and abilities for optimizing plastic waste into useful and valuable items with targets from members of the PKK. The method used interactive training with community empowerment stages, analysis local potential and program socialization, partner selection, formation of work teams, and community training. The result of this implementation can give skills and abilities in optimizing plastic waste such as plastic bags become decorative flowers, plastic cups become beautiful bags, plastic food wrappers become bags, and plastic bottles become necklaces and etc. Keywords - Increasing plastic waste, Optimizing plastic waste, Training
23
Embed
Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK BERBASIS INK (INOVATIF-KREATIF)
PADA KOMUNITAS KARDUS
Nadya Efriyani1
Riza Istiqomah2Dwi Mariana Ulfa
3 Choirun Nisa
4 Ismiyati
5
Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang 50299 Indonesia
ABSTRAK
Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama semakin meningkat, adanya
peningkatan kuantitas sampah terutama plastik di Kota Kudus khususnya di Desa Loram Wetan
ini akan menjadi masalah serius bila tidak dicari penyelesaiannya.Dari munculnya permasalahan
tersebut, sangat diperlukan adanya pengolahan dari sampah yang ada agar menjadi barang
berdaya guna dan dapat mengurangi peningkatan limbah plastik.Tujuan dari kegiatan ini adalah
memberikan keterampilan dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi
barang yang berguna dan bernilai jual dengan sasaran utama anggota PKK Desa Loram
Wetan.Metode yang digunakan adalah pelatihan interaktif dengan tahapan pemberdayaan
masyarakat, analisis potensi lokal desa dan sosialisasi program, pemilihan mitra, pembentukan
tim kerja, dan pelatihan masyarakat.Hasil dari pelaksanaan ini adalah meningkatnya keterampilan
dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi barang yang berguna dan
bernilai jual seperti pengolahan kantong plastik menjadi bunga hiasan, gelas plastik menjadi tas
cantik, plastik bungkus makanan atau produk tertentu menjadi tas, dan botol plastik bekas
minuman menjadi kalung.
Kata Kunci – Peningkatan limbah plastik, Optimalisasi sampah plastik, Pelatihan
Abstrack
The use of plastic is increasing over time, this quantity of waste in Kudus City especially in
Loram Wetan Village will be seriously problem if a solution not sought. From the emergence of
these problems, very necessary to process the existing waste into useful items and can reduce
plastic waste. The purpose of this activity to provide skills and abilities for optimizing plastic
waste into useful and valuable items with targets from members of the PKK. The method used
interactive training with community empowerment stages, analysis local potential and program
socialization, partner selection, formation of work teams, and community training. The result of
this implementation can give skills and abilities in optimizing plastic waste such as plastic bags
become decorative flowers, plastic cups become beautiful bags, plastic food wrappers become
bags, and plastic bottles become necklaces and etc.
Keywords - Increasing plastic waste, Optimizing plastic waste, Training
PENDAHULUAN
Limbah merupakan barang hasil rumah tangga yang tidak lagi digunakan atau buangan
yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industri maupun domestic (rumah
tangga).Limbah ini terdapat berbagai macam jenis bentuknya, ada limbah padat dan ada
limbah cair, limbah padat biasanya sukar untuk teruarai namun limbah cair sebaliknya sangat
mudah terurai. Sampah plastik berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat
terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah.Sampah plastik yang dibuang
sembarangan juga dapat menyumbat saluran drainase, selokan dan sungai sehingga
menyebabkan banjir(Surono,2013)
Selain itu sampah plastik yang dibakar biasanya mengeluarkan zat-zat yang berbahaya
bagi kesehatan manusia.Permasalahan lingkungan telah menjadi isu global, setelah hampir
semua elemen masyarakat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan
lingkungan.Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh menumpuknya limbah yang dihasilkan oleh manusia Limbah padat sangat
banyak dihasilkan baik dari industri maupun rumah tangga, contoh limbah yang sulit untuk
terurai seperti: kantong plastik, kemasan detergen, dan berbagai macam jenis lainnya,
sehingga membuat semua jenis limbah terdapat dimana-mana, baik itu jalan umum, tempat
umum, tempat wisata dan lainnya yang membuat lingkungan tercemar dan kotor dengan
adanya banyak sampah-sampah plastik, hal ini membuat keindahan alam jauh dari kesegaran,
dan kesuburan tanah yang semakin rendah, semua ini akan membuat kerusakan lingkungan
secara perlahan-lahan.
Semakin meningkatnya sampah di Kota Kudus khususnya di Desa Loram Wetan ini akan
menjadi masalah serius bila tidak dicari penyelesaiannya.Penanganan sampah plastik yang
populer selama ini adalah dengan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).Reuse adalah memakai
berulang kali barang-barang yang terbuat dari plastik. Reduce adalah mengurangi pembelian
atau penggunaan barang-barang dari plastik, terutama barang-barang yang sekali pakai.
Recycle adalah mendaur ulang barang-barang yang terbuat dari plastik. Di satu sisi penemuan
plastik ini mempunyai dampak positif yang luar biasa, karena plastik memiliki keunggulan-
keunggulan dibanding material lain. Menurut (Putra&Yuriandala, 2010) keunggulan plastik
dibanding material lain diantaranya kuat, ringan, fleksibel, tahan karat, tidak mudah pecah,
mudah diberi warna, mudah dibentuk, serta isolator panas dan listrik yang baik.Oleh sebab
itu, limbah plastik memiliki banyak keunggulan jika dapat dimanfaatkan menjadi produk daur
ulang.
Gambar 1.Penumpukan Sampah
Sejumlah kota-kota besar di Indonesia tengah berupaya mengurangi penggunaan
plastik seperti mengganti plastik kresek dengan kantong belanja dari kain, bahkan di sejumlah
tempat makan ada yang sudah tidak menggunakan sedotan lagi, selain itu ada juga yang
memanfaatkan sampah plastik tersebut menjadi sesuatu yang bernilai.Seperti mengubahnya
menjadi kerajinan tangan.
Selain itu tak kalah juga kota kecil di Jawa Tengah yaitu kota Kudus, tepatnya Desa
Loram Wetan pun ikut menyuarakan dalam pengurangan sampah plastik Gerakan tersebut
adalah tekad bulat agar Kabupaten Kudus terbebas dari sampah.Upaya ini dilakukan agar
lingkungan menjadi bersih, sehat, dan mengurangi dampak penyakit.Sebab apabila sampah
tidak segera diatas maka akan menimbulkan berbagai permasalahan.Salah satu desa yang
terletak di Kabupaten Kudus yaitu desa loram wetan merupakan salah satu desa yang dinilai
masyarakatnya cukup aktif untuk turut serta dalam kegiatan sosial.Seperti adanya pertemuan
PKK, kegiatan posyandu, atau gerakan karang taruna dan kegiatan sosial lainnya.
Seperti halnya pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan oleh (Diana et al., 2018)
menjelaskan bahwa sampah plastik bekas dari kemasan deterjen, sabun, pewangi pakaian,
maupun plastik dapat dibuat aneka kerajinan tangan seperti dompet dan tas. Pengabdian
masyarakat lainnya juga pernah dilakukan oleh (Nasution et al., 2019) dengan topik yang
sama yaitu mendaur ulang limbah plastik dari bungkus kopi bekas yang kemudian dianyam
menjadi tas. Serta pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan oleh (Maya et al., 2018)
juga menghasilkan luaran yang serupa yakni pemanfataan sampah plastik bekas menjadi vas
bunga dan bunga.Merujuk pada beberapa pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan
sebelumnya, maka kami tertarik untuk mengadakan pengabdian masyarakat dengan
memberikan pelatihan berupa pengolahan limbah plastik kresek bekas dan limbah plastic
lainya dengan sasaran ibu-ibu PKK Desa Loram.
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk
emberikan keterampilan dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi
barang yang berguna dan bernilai jual dan mewujudkan program pokok PKK yaitu
melestarikan lingkungan hidup khususnya limbah plastik dengan memanfaatkan teknologi
internet secara online.
Adapun manfaat dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini yaitu melatih atau
memberikan ketrampilan dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi kerajinan yang
bernilai guna dan memiliki daya jual
METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (KKN-PPM) adalah
sebagai berikut:
a. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat difokuskan pada kegiatan-kegiatan masyarakat yang
sifatnya dapat dijadikan sebagai mata pencaharian tambahan dan berkelanjutan, serta
menambah daya kreatifitas serta keterampilan masyarakat sehingga dimungkinkan dapat
mengatasi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta sebagai upaya mencegah dan
mengatasi pencemaran lingkungan di Desa Loram Wetan
b. Analisis Potensi Lokal Desa dan Sosialisasi Program
Analisa Potensi Desa dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung ke
Komunitas Kardus Desa Loram wetan dengan beberapa tahapan diantaranya
mengunjungi kantor desa, sosialisasi program kepada masyarakat dan perangkat desa,
penentuan jadwal pelaksanaan program.
c. Pemilihan mitra
Pemilihan mitra dilakukan dengan mempertimbangkan keahlian mitra di bidang
pengolahan limbah daur ulang sampah plastik serta sampah organik dan non organik,
khususnya dalam hal pemasaran serta pengemasan sehingga memiliki daya jual yang
tinggi
d. Pembentukan Tim Kerja
Pembentukan tim kerja dilakukan setelah usulan program kerja disetujui oleh
Kepala Desa Loram Wetan dan Kepala komunitas kardus, kemudian dalam kelompok
Komunitas kardus dibagi dalam beberapa bagian yang mana terdapat tugas bagian
masing masing, berupa pengolahan limbah plastik, pembersihan, penyetrikaan, dll
e. Pelatihan Masyarakat
Pelatihan dilaksanakan dengan tujuan memberikan pembekalan dan pengatahuan
melatih daya kreatifitas serta ketrampilan masyarakat, masing anggota masyarakat PKK
Desa Loram Wetan dengan memberikan bekal pengetahuan pengolahan limbah organik
serta non organik,dan pelatihan kerajinan dari botol plastik guna meningkatkan nilai jual
yang tinggi
Pelatihan dan penyuluhan ini dilakukan untuk membantu masyarakat untuk dapat
mengelola sampah yang berpotensi sulit diurai serta menimbulkan permasalahan serius
menjadi sebuah produk yang diharapkan dapat menambah pendapatan keluarga.Kondisi
yang terjadi saat ini masih terdapat banyak rumah tangga yang belum paham bagaimana
pemisahan sampah serta pengelolaan sampah yang tidak dapat diurai
f. Pendampingan Kegiatan
Pendampingan dilakukan dengan tujuan agar dapat melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan
g. Pembentukan Usaha Kecil Masyarakat (Home Industry)
Pembentukan Usaha Kecil Masyarakat (home industry) dimulai dengan
menentukan pananggung jawab yang dipilih dari Ketua komunitas kardus yang memiliki
tanggung jawab mengelola serta memimpin jalanya pengelolaan limbah rumah tangga
serta kerajinan botol bekas di Desa Loram Wetan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-
hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.Pertambahan jumlah penduduk,
perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan
sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.Penanganan sisa sampah di TPS hingga
saat ini masih dengan cara pembakaran di tempat terbuka dan pembusukan secara alami (Novi
Marliani, 2014). Dan sejauh ini, keterlibatan masyarakat dalam mengurangi pemakaian dan
mendaur ulang plastik masih sangat minim (Hijrah Purnama P. dan Yebi Yuriandala, 2010)
Dari sekian banyak jenis, sampah yang paling berbahaya terutama bagi lingkungan yaitu
sampah plastik yang sangat sulit didegradasi oleh alam.Hal ini akan akan menimbulkan
penumpukan sampah plastik jika tidak dilakukan berbarengan dengan pengelolahan sampah yang
baik, sehingga tanpa sadar akan menyebabkan penurunan kualitas, keindahan, serta kenyamanan
di lingkungan sekitar.
Salah satu pengelolahan sampah plastik yang dilakukan oleh ‘Komunitas Kardus’ di Desa
Loram Wetan yaitu dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi sebuah produk yang inovatif
dan kreatif, serta memiliki nilai jual yang ekonomis.Memanfaatkan sampah plastik merupakan
suatu kegiatan pemberdayaan dan pembinaan yang dilakukan untuk membantu masyarakat di
Desa Loram Wetan dalam membiasakan perilaku hidup yang baik dan ikut serta menjaga
lingkungan desa.
Beberapa jenis sampah plastik yang didaur ulang dan digunakan sebagai bahan baku
membuat produk baru, diantaranya kantong plastik berbagai warna yang dibuat menjadi bunga
hiasan, gelas plastik minuman yang bibir gelasnya dirangkai menjadi tas cantik, plastik bungkus
makanan atau produk tertentu yang dibentuk menjadi tas, dan botol plastik bekas minuman
dibuat menjadi kalung.
Berikut langkah-langkah pembuatan bunga hiasan dari kantong plastik:
1) Kantong plastik bekas dirapikan terlebih dahulu, lalu dipotong bagian atas dan bawahnya
sehingga membentuk persegi
2) Plastik dipotong salah satu sisinya sehingga membentuk persegi panjang yang lebar
3) Siapkan setrika yang dipanaskan terlebih dahulu, kain sebagai alas, dan kertas minyak
untuk melapisi plastik
4) Plastik yang sudah berbentuk persegi panjang kemudian ditumpuk dengan jumlah
minimal dua lembar, hal ini agar hasilnya nanti dapat dibentuk dengan bagus dan tidak
terlalu tipis saat disetrika
5) Setrika plastik dengan dilapisi kertas minyak hingga menciptakan kerutan-kerutan di
permukaan plastik secara merata dan plastik dapat saling menempel sempurna.Jika sudah
terbentuk kerutan, plastik siap dibentuk menjadi bunga hiasan dengan cara manual
menggunakan gunting
6) Plastik dipotong menjadi segi empat sesuai ukuran yang dikehendaki, kemudian dilipat
menjadi segitiga sebanyak tiga kali dan dipotong kecil bagian ujung atasnya. Sedangkan
bagian bawahnya, dipotong menyerupai bentuk kelopak bunga
7) Untuk membentuk tulang bunga dan menambah kesan bunga asli, bagian bekas lipatan
dipanaskan menggunakan bantuan api lilin
Bunga hiasan dari kantong plastik dapat langsung dirangkai dalam tangkai tiruan yang
banyak tersedia di toko-toko.Setiap satu tangkai bunga hiasan dengan jumlah enam sampai tujuh
kelopak bunga dapat dijual dengan harga Rp5.000,00 atau Rp15.000,00 untuk setiap satu vas
bunga yang berisi 4 tangkai.
Gambar 2.Bunga hiasan dari kantong plastik
Berikut langkah-langkah pembuatan bunga hiasan dari kantong plastik:
1) Bibir gelas plastik dipotong secara rapi dan dibersihkan.
2) Kemudian lapisi bibir gelas plastik menggunakan pita yang dililitkan secara penuh ke
seluruh bagian bibir gelas plastik.
3) Susun bibir gelas plastik yang sudah dilapisi dengan pita dan kaitkan dengan
menggunakan benang.
4) Tempelkan susunan bibir gelas plastik pada kain yang digunakan sebagai lapisan tas
menggunakan lem perekat.
5) Bentuk menjadi tas sesuai bentuk yang diinginkan, tambahkan kaitan di atasnya untuk
menggenggam tas, dan beri hiasan pada bagian depan untuk mempercantik penampilan
tas.
Untuk bagian menjahit tas, biasanya Komunitas Kardus akan meminta bantuan kepada ibu-ibu
yang berprofesi sebagai penjahit di Desa Loram Wetan.
Gambar 3.Produk tas dari gelas plastik
Berikut langkah-langkah pembuatan bunga hiasan dari kantong plastik:
1) Botol plastik bekas dicuci bersih dan dikeringkan.
2) Potong botol plastik bekas sesuai bentuk yang diinginkan, misalnya seperti bentuk daun,
biji asam, dan sebagainya.
3) Agar bagian pinggir tidak tajam, panaskan menggunakan api lilin.
4) Beri lubang bagian atasnya untuk dikaitkan dengan kalung.
5) Susun pada bagian tengah kalung dan rapikan.
Produk-produk ini semua dipasarkan dengan cara sederhana, yaitu melalui mulut ke
mulut.Selain itu, juga seringkali mengikuti berbagai event, salah satunya yaitu pameran yang
selain dengan tujuan untuk menjual produk, juga dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk
memperkenalkan produk hasil Komunitas Kardus kepada masyarakat luas.
Gambar 4.Antusiasme peserta pelatihan
PENUTUP
a. Kesimpulan
Sampah plastik yang kuantitasnya semakin meningkat namun proses
pengolahannya masih belum ditangani dengan serius menjadi ancaman besar bagi
keberlangsungan hidup manusia saat ini.Maka cara yang sedikitnya dapat mengurangi
bahaya dari penumpukan sampah tersebut dengan menggalakkan penggunaan limbah dan
mengelola sampah yang sudah ada.
Kegiatan kreasi dari sampah plastik ini dapat menjadi salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mengurangi limbah plastik dan juga dapat dijadikan sebagai gerakan
untuk pemberdayaan masyarakat serta dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dari
pengelolaan sampah plastik mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
b. Saran
Pada khususnya peran pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat seharusnya
menumbuhkan kesadaran bahaya dari penggunaan plastik, dari itu dengan membuat
peraturan ketat dan pemberi efek jera bahkan hukuman pidana harus diberikan kepada pelaku
yang tidak mentaati
Banyak memberikan perhatian khusus kepada lembaga atau komunitas pengelola sampah
daur ulang agar selalu menggencarkan kegiatannya sehingga banyak masyarakat yang
mengetahui sisi lain penggunaan sampah plastik.
DAFTAR PUSTAKA
Diana, S., Marlina, M., Amalia, Z., & Amalia, A. (2018). Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi
Produk Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomis Bagi Remaja Putus Sekolah. Jurnal Vokasi -
Politeknik Negeri Lhokseumawe, 1(1), 68–73. https://doi.org/10.30811/vokasi.v1i1.570
Maya, S., Haryono, S., & Kholisya, U. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan
Sampah Menjadi Nilai Ekonomis dan Pembentukan Bank Sampah di Kelurahan Tanjung
Barat. Proceeding of Community Development, 1(2), 157.
https://doi.org/10.30874/comdev.2017.21
Nasution, S. R., Rahmalina, D., Sulaksono, B., & Doaly, C. O. (2019). IbM: PEMANFAATAN
LIMBAH PLASTIK SEBAGAI KERAJINAN TANGAN DI KELURAHAN
SRENGSENG SAWAH JAGAKARSA JAKARTA SELATAN. Jurnal Ilmiah Teknik