POLITIK HUKUM ISLAM DAN HUKUM TATA NEGARA INDONESIA TENTANG ASURANSI JIWA DALAM MELINDUNGI NASABAH TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H) Pada Program Studi Magister Hukum Tata Negara Oleh : MELATIKA DEWI NIM : 1701012013 FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2019
18
Embed
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG …repository.radenfatah.ac.id/4487/1/Pendahuluan.pdf · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2019 . ii . iii
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
POLITIK HUKUM ISLAM DAN HUKUM TATA NEGARA INDONESIA
TENTANG ASURANSI JIWA DALAM MELINDUNGI NASABAH
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H)
Pada Program Studi Magister Hukum Tata Negara
Oleh :
MELATIKA DEWI
NIM : 1701012013
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
Jadi diri sendiri, cari jati diri dan dapatkan hidup yang mandiri, optimis karena
hidup terus mengalir dan kehidupan terus berputar sesekali lihat kebelakang
untuk melanjutkan kehidupan yang tiada berujung.
PERSEMBAHAN
Sujud syukur ku persembahkan pada Allah yang maha kuasa, karena atas izin
dan karuniaNyalah maka Tesis ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya . Puji
syukur yang tak terhingga pada Tuhan penguasa alam yang meridhoi dan
mengabulkan segala do’a. Dengan segala cinta dan kasih sayang,
kupersembahkan karya kecilku ini untuk :
Ayahanda Muhammad Syahril Simatupang dan Ibunda Kamlawati. Yang
selalu memberi motivasi serta dukungan untuk kesuksesanku, yang tak pernah
henti mendo’akan dan mencintaiku sepanjang hidupnya, ia titiskan cinta lewat
peluh dan air mata. Ustadz dan Ustadzah terbaik sepanjang sejarah. Ya Allah,
panjangkan umur mereka, kabulkan segala do’anya, pertemukan dan
kumpulkan kami di surga-Mu Ya Allah, Aamiin.
Adinda Aprilliyah Mawarni dan Raja Parsada Simatupang. Terimakasih
atas dukungan, kepercayaan, semangat dan kasih sayang kalian, yang selalu
mengisi hari-hariku dengan canda tawa. Kalian adalah permata terindah
dalam hidupku.
Akhi Fillah Hengki Unggara dan Ukhti Fillah Dina Fahira, Terimakasih
telah menjadi saudara sekaligus sahabat, yang melengkapi episode kisah ini
menjadi lebih bermakna, tempat berbagi suka duka kehidupan ini dan saling
menasehati dikala melakukan kesalahan.
Teman seperjuangan HTN angkatan 2017.
Almamaterku tercinta UIN Raden Fatah Palembang.
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Terdapat beberapa versi pada dasarnya mempunyai pola yang cukup banyak, berikut ini
disajikan pola transliterasi arab latin berdasarkan keputusan bersama antara Menteri
Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No. 158 Tahun 1987 dan No.
0543b/U/1987.
Konsonan
Huruf Nama Penulisan
‘ Alif ا
Ba b ب
Ta t ت
Tsa S ث
Jim j ج
Ha H ح
Kha kh خ
Dal d د
Zal Z ذ
Ra R ر
Zai Z ز
Sin S س
Syin Sy ش
Sad Sh ص
Dlod dl ض
Tho th ط
Zho zh ظ
‘ Ain‘ ع
Gain gh غ
Fa r ف
Qaf q ق
Kaf k ك
Lam l ل
Mim m م
Nun n ن
Waw w و
Ha h ه
‘ Hamzah ء
Ya y ي
Ta (marbutoh) T ة
Vokal
Vokal Bahasa Arab seperti halnya dalam bahasa Indonesia terdiri atas vocal tunggal dan vocal
rangkap (diftong)
Vokal Tunggal
Vokal tunggal dalam bahasa Arab:
- ------------ -------------------- Fatha
-------------------------------- Kasroh
-
و
-------------------------------- Dlommah
ix
Contoh :
Kataba : كتب
Zukira (Pola I atau II) dan seterusnya : ذكر
Vokal Rangkap
Lambang yang digunakan untuk vocal rangkap adalah gabungan antara harakat dan
huruf, dengan transliterasi berupa gabungan huruf.
TandaHuruf Tanda Baca Huruf
Fathahdanya Ai adani ي
Fathahdanwaw au adanu و
Contoh:
kaifa : كيف
ala‘ : على
haula : حول
ai atau ay : أي
Mad
Mad atau panjang dilambangkan dengan harakat atau huruf, dengan transliterasi berupa
huruf atau benda:
Contoh:
Harkat dan huruf Tanda baca Keterangan
Fatha dan alif atauya A a dan garis panjang diatas اي
Kasrohdanya I i dan garis diatas اي
Dlommatain dan waw U u dan garis diatas او
qala subhanaka : قال سبحنك
رمضانصام : shamaramadlana
rama : رمي
fi manafi’u : فيها منا فع
yaktubuna ma yamkuruna : يكتبون ما يمكرون
izqala yusufu liabihi : اذ قال يوسف ال بيه
x
Ta’ Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua macam:
1. Ta’ Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fatha, kasroh dan dlammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
2. Ta’ Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka transliterasinya
adalah/h/.
3. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti dengan kata yang
memakai al serta bacaan keduanya terpisah, maka ta marbutah itu
ditransliterasikan dengan /h/.
4. Pola penulisan tetap 2 macam
Contoh:
Raudlatulathfal رومضة االطفال
al-Madinah al-munawwarah المدينة المنورة
Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid dalam system tulisan Arab dilambangkand engan sebuah tanda,
yaitu tanda syaddah atau tasydid. Dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut
dilambangkan dengan huruf yang diberitanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yang diberitanda syaddah tersebut.
Nazzala = نزل Robbana = ربنا
Kata Sandang
Diikuti oleh Huruf Syamsiah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan bunyinya dengan huruf
/I/ diganti dengan huruf yang langsung mengikutinya. Pola yang dipakai ada dua seperti
berikut.
Contoh:
PolaPenulisan
Al-tawwabu At-tawwabu التواب
Al-syamsu Asy-syamsu الشمس
Diikuti huruf Qomariah
Kata sandang yang diikuti huruf qomariyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan-
aturan diatas dan dengan bunyinya.
xi
Contoh:
PolaPenulisan
Al-badi’u Al-badi’u البديع
Al-qomaru Al-qomaru القمر
Catatan: Baik diikuti huruf syamsiah maupun maupun qomariyah, kata sandang ditulis
secara terpisah dari kata yang mengikutinya dan diberitanda hubung (-).
Hamzah
Hamzah ditransliterasikan dengan opostrof. Namun hal ini hanya berlaku bagi hamzah
yang terletak ditengah dan akhir kata. Apabila terletak diawal kata, hamzah tidak
dilambangkan karena dalam tulisannya ia berupa alif.
Contoh:
Ta’khuzuna : تا خذون
Asy-syuhada’u : الشهداء
Umirtu : اومرت
Fa’tibiha : فاتي بها
Penulisan Huruf
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il,isim maupun huruf ditulis terpisah. Hanya kata-kata
tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata-
kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan. Maka penulisan kata tersebut
dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Penulisan dapat menggunakan
salah satu dari dua pola sebagai berikut:
Contoh PolaPenulisan
Wainnalahalahuwakhair al-raziqin وان لها لهو خير الراز قين