Top Banner
UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik Alan Agustian Teknik Sipil 1006659634 Nirmala Teknik Sipil 1006771232 Sesaria Marina Raissa Teknik Lingkungan 1006680985 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK DEPOK DESEMBER 2013
147

UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

Feb 17, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

UNIVERSITAS INDONESIA

PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI

PT. PP (PERSERO) TBK.

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

Alan Agustian Teknik Sipil 1006659634

Nirmala Teknik Sipil 1006771232

Sesaria Marina Raissa Teknik Lingkungan 1006680985

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

DEPOK

DESEMBER

2013

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Laporan Kerja Praktik ini adalah hasil karya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Alan Agustian

NPM : 1006659634

Tandatangan :

Tanggal : Desember 2013

Nama : Nirmala

NPM : 1006771232

Tandatangan :

Tanggal : Desember 2013

Nama : Sesaria Marina Raissa

NPM : 1006680985

Tandatangan :

Tanggal : Desember 2013

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

iii

Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR/ UCAPAN TERIMA KASIH

Terpujilah Tuhan yang karena-Nya segala hikmat kebijaksanaan,

pemeliharaan, serta kesempatan, kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan kerja

praktek ini tepat pada waktunya. Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

program studi Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Tentu kami

tidak mungkin dapat menyelesaikan laporan ini tanpa bimbingan, bantuan, serta

semangat dari berbagai pihak. Melalui ini, kami dengan bangga mengucapkan

terima kasih kepada:

(1) Dr. Ir. Heru Purnomo, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan

waktu, tenaga, pikiran untuk kami dalam memberi arahan, memberi

koreksi, menegur bahkan mendewasakan kami demi terselesaikannya

laporan ini;

(2) PT. Pembangunan Perumahan (PP) yang bersedia menerima kami sebagai

peserta kerja praktek. Kami banyak belajar dari seluruh rangkaian kegiatan

serta bimbingannya, senior-senior kami di lapangan. Secara khusus kami

ucapkan terima kasih kepada Ibu Astri Oktaviani selaku Site Engineering

Manager (SEM) pada proyek Apartemen Kemang View, Bekasi.

Bimbingan yang ibu berikan akan terus kami pegang serta kami praktikkan

saat kami bekerja nanti.

(3) Seluruh tim dosen dan staf di Departemen Teknik Sipil, Universitas

Indonesia; terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan;

(4) Teman-teman Departemen Teknik Sipil 2010, terima kasih buat

kebersamaan kita selama ini;

Akhir kata, semoga Tuhan semakin memberikan berkat-berkatnya bagi

kalian semua. Seluruh harapan kami adalah penulisan laporan akhir kegiatan kerja

praktek ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan.

Depok, Desember 2013

Tim Penulis

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

iv

Universitas Indonesia

ABSTRAK

Judul Laporan : Laporan Kegiatan Kerja Praktek di Pembangunan Apartemen

Kemang View, Bekasi

Pembangunan Apartemen Kemang View merupakan salah satu program

pengembangan kota Bekasi untuk perumahan tinggi. Pembangunan terbagi dalam

pekerjaan struktur bawah yakni menggunakan tiang pancang, pekerjaan struktur

atas yakni beton bertulang pada bangunan tipikal, serta pekerjaan fasilitas lainnya

terkait proyek ini. Laporan kegiatan ini meneliti sekaligus membahas hal-hal

mengenai proses kegiatan pembangunan baik dari segi struktural maupun dari segi

managemen proyek dan kajian lingkungan secara keseluruhan.

Kata kunci: Apartemen, Beton Bertulang, Lingkungan, Managemen Proyek,

Pembangunan, Struktur Atas, Struktur Bawah, Tiang Pancang

ABSTRACT

Title: Internship Report in Kemang View Apartment Construction, Bekasi

Kemang View Apartment Construction is one of the construction project of high

rise building in Bekasi city. This construction is divided into three phases: lower

structure using piles, upper structure with reinforced concrete, and other facilities

related to this project. This report examines the project activities and to discuss

the construction process in terms of structure and project management with

overall environmental assessment.

Keywords: Apartment, Concrete, Development, Environment, Lower Structure,

Piles, Project Management, Upper Structure

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

v

Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................... ii

KATA PENGANTAR/ UCAPAN TERIMA KASIH ................................................ III

ABSTRAK .................................................................................................................. IV

DAFTAR ISI ................................................................................................................ V

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG .........................................................................................1

1.2 TUJUAN PENULISAN........................................................................................2

1.3 BATASAN MASALAH .......................................................................................3

1.4 SUMBER DATA PENULISAN .............................................................................3

1.5 METODE PENULISAN ......................................................................................4

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN ..............................................................................4

BAB 2 GAMBARAN UMUM PROYEK ......................................................................6

2.1 LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN PROYEK .................................................6

2.2 DESKRIPSI UMUM PROYEK ............................................................................7

2.3 LINGKUP UMUM PEKERJAAN .........................................................................7

2.4 DATA TEKNIS DAN PETA LOKASI ...................................................................9

BAB 3 METODE KONSTRUKSI .............................................................................. 11

3.1 DESKRIPSI UMUM ......................................................................................... 11

3.1.1 Pengantar Metode Konstruksi..................................................................... 12

3.1.2 Metode Pengaturan Organisasi Proyek ....................................................... 12

3.1.3 Durasi Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ......................................................... 13

3.1.4 Rencana Penggunaan Alat Konstruksi ........................................................ 14

3.2 PEKERJAAN PENDAHULUAN ......................................................................... 15

3.2.1 Survai Lokasi ............................................................................................. 15

3.2.2 Penyelidikan Tanah dan Perbaikan Tanah................................................... 17

3.2.3 Pelaksanaan Fasilitas Sarana dan Prasarana Proyek .................................... 20

3.3 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH................................................................... 22

3.3.1 Pekerjaan Pemancangan ............................................................................. 23

3.3.2 Metode Pemancangan ................................................................................ 25

3.3.3 Pengujian Tiang Pancang ........................................................................... 28

3.3.4 Pekerjaan Penggalian Tanah ....................................................................... 29

3.3.5 Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam ............................................................... 29

3.3.6 Pekerjaan Pengecoran ................................................................................ 31

3.4 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS ...................................................................... 32

3.4.1 Pekerjaan Kolom........................................................................................ 32

3.4.1.1 Pekerjaan Sebelum Pengecoran ..................................................................... 33

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

vi

Universitas Indonesia

3.4.1.2 Pekerjaan Ketikan dan Setelah Pengecoran ................................................... 40

3.4.2 Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai ............................................................... 44

3.4.2.1 Pemasangan Perancah ................................................................................... 46 3.4.2.2 Pembuatan Bekisting .................................................................................... 46 3.4.2.3 Pembesian .................................................................................................... 48 3.4.2.4 Pengecoran ................................................................................................... 49 3.4.2.5 Lepas Shoring .............................................................................................. 51 3.4.2.6 Curing Beton ................................................................................................ 53

BAB 4 MANAJEMEN PROYEK ............................................................................... 55

4.1 MANAJEMEN WAKTU PROYEK .................................................................... 55

4.1.1 S-Curve ...................................................................................................... 55

4.1.2 Milestones.................................................................................................. 55

4.1.3 Estimasi Waktu .......................................................................................... 55

4.1.4 Kontrol Jadwal ........................................................................................... 55

4.2 MANAJEMEN KUALITAS PROYEK ................................................................ 56

4.2.1 Standar Kualitas Produk dan Perencanaan Kualitas .................................... 56

4.2.2 Spesifikasi ................................................................................................. 56

4.2.3 Diagram Alir Perencanaan dan Kontrol Kualitas ........................................ 68

4.2.4 Penerapan Kontrol Kualitas ........................................................................ 73

4.3 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PROYEK ......................................... 75

4.3.1 Sumber Daya Manusia yang Dibutuhkan (Human Resources Planning) ..... 75

4.3.2 Struktur Organisasi .................................................................................... 76

4.3.3 Deskripsi Kerja .......................................................................................... 77

4.3.4 Pengembangan Tim ................................................................................... 79

4.3.5 Kinerja Anggota Tim ................................................................................. 80

4.4 MANAJEMEN RESIKO PROYEK ..................................................................... 81

4.4.1 Identifikasi Resiko ..................................................................................... 81

4.4.2 Kualitas dan Kuantitas Resiko .................................................................... 84

4.4.3 Rencana Respon Resiko ............................................................................. 87

4.4.4 Kontrol Resiko ........................................................................................... 95

4.5 MANAJEMEN PENGADAAN PROYEK ............................................................. 95

4.5.1 Make or Buy Analysis................................................................................. 95

4.5.2 Tipe Kontrak .............................................................................................. 96

4.5.3 Pemilihan Supplier ..................................................................................... 96

4.5.4 Daftar Supplier .......................................................................................... 97

4.5.5 Penutupan Kontrak..................................................................................... 98

4.6 MANAJEMEN BIAYA PROYEK ....................................................................... 99

4.6.1 Estimasi Biaya ......................................................................................... 100

4.6.2 Penganggaran Biaya ................................................................................. 101

4.6.3 Pengendalian Biaya .................................................................................. 102

4.6.4 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) .......................................................... 105

4.7 MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PROYEK ...... 105

4.7.1 Latar Belakang dan Tujuan Penerapan K3 ................................................ 105

4.7.2 Pihak Penyelenggara K3 .......................................................................... 106

4.7.3 Program Kerja K3 .................................................................................... 108

4.7.4 Ketentuan, Peralatan, dan Acara K3 ......................................................... 111

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

vii

Universitas Indonesia

4.7.5 Penerapan K3 di Lingkungan Proyek ....................................................... 118

4.7.6 Pelaporan dan Pengarsipan Kegiatan K3 .................................................. 122

4.8 MANAJEMEN LINGKUNGAN PROYEK ......................................................... 122

4.8.1 Identifikasi Dampak Lingkungan ............................................................. 122

4.8.2 Matriks Environmental Plan .................................................................... 125

4.8.3 Penjaminan Lingkungan ........................................................................... 130

4.8.4 Kontrol Lingkungan ................................................................................. 130

BAB 5 PENUTUP...................................................................................................... 131

5.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 131

5.2 SARAN ......................................................................................................... 132

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 134

Lampiran 1 : S-Cruve (Kurva S) .................................................................................. 135

Lampiran 2 : Rencana Anggaran Biaya (RAB) ............................................................ 137

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

viii

Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Minimum Untuk Pembongkaran Scaffolding ...................................... 51

Tabel 4.1 Kebutuhan Sumber Daya Manusia ................................................................. 75

Tabel 4.2 Identifikasi Resiko ......................................................................................... 81

Tabel 4.3 Kombinasi Resiko.......................................................................................... 84

Tabel 4.4 Hasil Kuantifikasi Resiko .............................................................................. 85

Tabel 4.5 Kode Penanganan Resiko ............................................................................... 88

Tabel 4.6 Rencana Respon Resiko ................................................................................. 89

Tabel 4.7 Daftar Supplier Proyek Pembangunan Apartemen Kemang View ................... 97

Tabel 4.8 Dampak Proyek Terhadap Lingkungan Berdasarkan Aktivitas ..................... 123

Tabel 4.9 Dampak Proyek Terhadap Lingkungan Secara Umum .................................. 124

Tabel 4.10 Matriks Environmental Plan ...................................................................... 125

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

ix

Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Apartemen Kemang View ............................................................................6

Gambar 2.2 Peta Lokasi ................................................................................................ 10

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek Apartemen Kemang View Bekasi .................... 13

Gambar 3.2 Penggunaan Excavator dan Dump Truck .................................................... 14

Gambar 3.3 Jalur Datang dan Pergi Dump Truck Untuk Hasil Galian Yang Optimal ...... 15

Gambar 3.4 Zoning Pekerjaan ....................................................................................... 17

Gambar 3.5 Fasilitas Site Management pada Semi Basement ......................................... 21

Gambar 3.6 Tampak Depan Direksi Keet ....................................................................... 21

Gambar 3.7 Ruang Rapat .............................................................................................. 21

Gambar 3.8 Areal Kantor .............................................................................................. 22

Gambar 3.10 Denah Tiang Pancang ............................................................................... 24

Gambar 3.11 Zona Pemancangan Tiang ........................................................................ 25

Gambar 3.12 Diagram Alir Pekerjaan Kolom ................................................................ 33

Gambar 3.13 Contoh Shop Drawing yang Digunakan .................................................... 34

Gambar 3.14 Proses Pemasangan Tulangan Kolom ....................................................... 35

Gambar 3.15 Gambar Contoh Sepatu Kolom ................................................................. 36

Gambar 3.16 Proses Pemasangan Sepatu Kolom ........................................................... 36

Gambar 3.17 Bekisting dengan Sabuk Kolom ................................................................ 37

Gambar 3.18 Permukaan Plywood yang telah Dibersihkan ............................................ 37

Gambar 3.19 Pemasangan Bekisting Menggunakan Tower Crane .................................. 38

Gambar 3.20 Tahap Pemasangan Bekisting ................................................................... 39

Gambar 3.21 Bagian Keseluruhan dari Pemasangan Bekisting ....................................... 39

Gambar 3.22 Push And Pull pada Pipa Support ............................................................. 40

Gambar 3.23 Pengecoran Kolom ................................................................................... 41

Gambar 3.24 Penuangan Ready Mix ke dalam Bucket .................................................... 42

Gambar 3.25 Proses Penggetaran Menggunakan Internal Vibrator ................................. 43

Gambar 3.25 Proses Pengetokan Bekisting .................................................................... 43

Gambar 3.26 Kepala Kolom .......................................................................................... 44

Gambar 3.27 Diagram Alir Tahapan Pekerjaan Balok dan Pelat ..................................... 45

Gambar 3.28 Diagram Alir Pemasangan Balok dan Pelat (2) ......................................... 45

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

x

Universitas Indonesia

Gambar 3.29 Pemasangan Scaffolding ........................................................................... 46

Gambar 3.30 Gambar Potongan Bekisting Balok ........................................................... 47

Gambar 3.31 Bekisting Balok Dan Horry Beam ............................................................ 47

Gambar 3.32 Pemasangan Plywood Bekisting ............................................................... 48

Gambar 3.33 Pabrikasi Wiremesh .................................................................................. 49

Gambar 3.34 Tahap Pengecoran Plat Dan Balok ............................................................ 50

Gambar 3.35 Penggunaan Trowel .................................................................................. 51

Gambar 3.36 Aturan Naiknya Tingkat Sistem Perancah ................................................. 52

Gambar 3.37 Bekisting Balok ........................................................................................ 53

Gambar 3.38 Proses Curing Beton ................................................................................ 54

Gambar 4.1 Target Kualitas Struktur Beton Kolom ....................................................... 57

Gambar 4.2 Target Kualitas Struktur Beton Balok ......................................................... 57

Gambar 4.3 Target Kualitas Struktur Plat Balok ............................................................ 58

Gambar 4.4 Target Kualitas Pekerjaan Pemasangan Dinding Bata Ringan ..................... 58

Gambar 4.5 Target Kualitas Pekerjaan Plester Dinding .................................................. 59

Gambar 4.6 Target Kualitas Pekerjaan Pembesian ......................................................... 60

Gambar 4.7 Target Kualitas Pekerjaan Perancah Shoring............................................... 61

Gambar 4.8 Foto Pekerjaan Pembuatan I Girder ............................................................ 62

Gambar 4.9 Foto Pekerjaan Galian Tanah...................................................................... 62

Gambar 4.10 Pekerjaan Timbunan ................................................................................. 63

Gambar 4.11 Target Kualitas Pekerjaan Pasangan Batu ................................................. 64

Gambar 4.12 Foto Pekerjaan Lantai Kerja ..................................................................... 65

Gambar 4.13 Target Kualitas Perkerasan Kaku .............................................................. 66

Gambar 4.14 Target Kualitas Pekerjaan Kanstin ............................................................ 68

Gambar 4.15 Diagram Alir Pekerjaan Galian Biasa ....................................................... 69

Gambar 4.16 Diagram Alir dan Urutan Kerja Galian Untuk Selokan Drainase dan Saluran

Air ................................................................................................................................ 69

Gambar 4.17 Diagram Alir Pekerjaan Pasangan Batu .................................................... 70

Gambar 4.18 Diagram Alir Pekerjaan Perkerasan Berbutir ............................................ 71

Gambar 4.19 Diagram Alir Pekerjaan Jembatan ............................................................ 71

Gambar 4.20 Diagram Alir Kontrol Kualitas Aspal ....................................................... 72

Gambar 4.21 Diagram Alir Pekerjaan Tack Coat ........................................................... 72

Gambar 4.22 Diagram Alir Inspeksi Material Besi Beton .............................................. 73

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

xi

Universitas Indonesia

Gambar 4.23 Diagram Alir Quality Control Dalam Penerapan Manajemen Mutu ISO

9001-2000 ..................................................................................................................... 73

Gambar 4.24 Implementasi dan Operasi Inspection And Check List ............................... 74

Gambar 4.25 Diagram Alir Operasi Pelaksanaan Inspeksi ............................................. 75

Gambar 4.26 Struktur Organisasi Proyek Apartemen Kemang View, Bekasi ................. 76

Gambar 4.27 Proses Estimasi Biaya ............................................................................ 100

Gambar 4.28 Proses Penentuan Anggaran ................................................................... 101

Gambar 4.29 Diagram Alir Penentuan Anggaran Biaya ............................................... 102

Gambar 4.30 Proses Kontrol Biaya .............................................................................. 102

Gambar 4.31 Diagram Alir Kontrol Biaya ................................................................... 103

Gambar 4.32 Struktur P2K3 Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja ......... 107

Gambar 4.33 Struktur Organisasi Tanggap Darurat...................................................... 107

Gambar 4.34 Jadwal Program She dan Housekeeping .................................................. 110

Gambar 4.35 Jadwal She Patrol .................................................................................. 110

Gambar 4.36 Peralatan Safety ...................................................................................... 112

Gambar 4.37 Kotak Peralatan Safety............................................................................ 113

Gambar 4.38 Tempat Sampah ..................................................................................... 113

Gambar 4.39 Tempat Pembuangan Sampah Sementara ................................................ 114

Gambar 4.40 Tabung Pemadam Kebakaran ................................................................. 115

Gambar 4.41 SHE Patrol ............................................................................................ 116

Gambar 4.42 SHE Talk ............................................................................................... 116

Gambar 4.43 Program Jumat Bersih ............................................................................ 117

Gambar 4.44 Titik Kumpul Darurat yang Berada di Pintu Masuk Lokasi Proyek dan di

Depan Direksi Keet ..................................................................................................... 117

Gambar 4.45 Beberapa Rambu Peringatan Di Lokasi Proyek ....................................... 118

Gambar 4.46 Safety Net Horisontal .............................................................................. 119

Gambar 4.47 Safety Net Vertikal ................................................................................. 119

Gambar 4.48 Kegiatan Fogging Di Lokasi Proyek ....................................................... 120

Gambar 4.49 Rambu dan Area Tempat Merokok ......................................................... 120

Gambar 4.50 Jalur Evakuasi Kantor ............................................................................ 121

Gambar 4.51 Jalur Evakuasi Lapangan Lantai Semibasement ...................................... 121

Gambar 4.52 Jalur Evakuasi Lapangan Lantai Tipikal ................................................. 122

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman kini menuntut seorang lulusan S1 untuk mampu

menyamai perkembangan teknologi yang kian pesat. Ada pun proses penyamaan

ini berupa kepemilikan akan keterampilan dan keahlian yang mampu membuat

seorang lulusan S1 bersaing di dunia kerja. Selain itu, meluasnya jaringan

komunikasi dan logistik saat ini akibat era globalisasi juga membuat persaingan di

dunia kerja juga ikut meluas hingga jangkauan internasional. Oleh karena itu,

lulusan S1 dari perguruan tinggi Indonesia diharapkan mampu menguasai ilmu

serta keterampilan dalam bidang atau pun bagian yang ditekuninya. Namun,

terdapat pula hal penting yang dapat meningkatkan kualitas dari seorang lulusan

S1: pengalaman dan disiplin dari ilmu yang bersangkutan. Pengalaman serta

disiplin ini tentunya diperoleh dari lapangan di mana prinsip dan teori selama

pembelajaran di ruang kuliah diterapkan.

Berawal dari kebutuhan akan tenaga kerja yang sedemikian rupa telah

disebutkan, Departemen Teknik Sipil yang membawahi program studi Teknik

Sipil dan Teknik Lingkungan di Universitas Indonesia memiliki kurikulum yang

mana setiap mahasiswa yang sudah menjelang tingkat akhir diwajibkan untuk

melaksanakan kegiatan lapangan yang disebut dengan Kerja Praktik (KP). Dengan

adanya KP ini diharapkan agar segala teori dan prinsip yang diajarkan selama

kegiatan perkuliahan dapat diperdalam, diaplikasikan, dan disempurnakan melalui

kegiatan lapangan.

Teknik Sipil memiliki lima bidang perminatan, yaitu struktur, keairan,

geoteknik, transportasi, dan manajemen konstruksi. Sedangkan garis besar

konsentrasi untuk Teknik Lingkungan terdiri dari air bersih, limbah cair, limbah

padat, dan udara. Semua konsentrasi pembelajaran dari keduanya tentunya perlu

diimplementasikan ke dalam lapangan, yaitu melalui Kerja Praktik. Perlu

diketahui bahwa kurikulum Teknik Lingkungan di Universitas Indonesia berbeda

dengan Universitas lain, di mana Teknik Lingkungan UI memahami pemrosesan

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

2

Universitas Indonesia

sekaligus perancangan karena Teknik Lingkungan UI juga mempelajari pelajaran

Teknik Sipil seperti yang berkaitan dengan struktur suatu bangunan. Begitu pula

dengan Teknik Sipil UI yang berbasis Teknik Lingkungan. Artinya kedua

program studi ini mengharapkan pencapaian kompetensi yang setara untuk satu

sama lainnya.

Berangkat dari dasar tersebut, penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP)

pada proyek pembangunan Apartemen Kemang View dengan kontraktor PT. PP

(Persero) Tbk. dan pemilik proyek PT. Anugrah Duta Mandiri. Adapun beberapa

aspek yang dapat ditinjau dari proyek ini berupa struktur dan manajemen

konstruksi proyek serta aspek teknik lingkungan yang dapat ditinjau seperti

penangan limbah padat dan cair, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan

(K3L) dan lain sebagainya dari pihak yang lebih berpengalaman pada lokasi

proyek saat KP berlangsung. Selama KP pun diharapkan adanya penjelasan serta

penyelarasan akan materi yang diperoleh mahasiswa di bangku perkuliahan

dengan keadaan nyata di dunia kerja. Dengan adanya pengalaman tersebut,

diharapkan mahasiswa setelah lulus memiliki kesiapan akan keterampilan serta

keahlian yang cukup untuk menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan Kerja Praktik ini adalah sebagai berikut:

Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksana Kerja Praktik dalam

pemenuhan salah satu mata kuliah wajib untuk mahasiswa Departemen

Teknik Sipil, Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan, Fakultas

Teknik Universitas Indonesia untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksana Kerja Praktik kepada PT. PP

(Persero) Tbk sebagai pihak kontraktor tempat pelaksanaan proyek Kerja

Praktik.

Memberikan informasi dari pengamatan langsung di lapangan, data

sekunder, dan pengetahuan yang diperoleh pada lokasi Kerja Praktik

sehingga mampu memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca

laporan ini.

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

3

Universitas Indonesia

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup yang dibahas dalam Kerja Praktik ini adalah sebagai

berikut:

1. Gambaran Umum Proyek

2. Metode Konstruksi

Pekerjaan Pendahuluan

Pekerjaan Struktur Bawah

Pekerjaan Struktur Atas

3. Manajemen Proyek

Manajemen Waktu Proyek

Manajemen Kualitas Proyek

Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek

Manajemen Resiko Proyek

Manajemen Pengadaan Proyek

Manajemen Biaya Proyek

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proyek

Manajemen Lingkungan Proyek

4. Gambar Kerja

Gambar Perencanaan

Gambar Detail

5. Spesifikasi Teknis

Item Pekerjaan

Syarat dan Ketentuan

1.4 Sumber Data Penulisan

a. Data Primer

Data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan hasil

wawancara dari narasumber (pihak-pihak terkait dalam proyek) serta

pengetahuan yang didapat dari tugas yang diberikan oleh pembimbing di

lokasi KP.

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

4

Universitas Indonesia

b. Data Sekunder

Data dari dokumen-dokumen yang diperoleh dari proyek dan buku referensi

terkait yang digunakan.

1.5 Metode Penulisan

Laporan ini disusun dengan sistem penulisan deskriptif yang

menggambarkan dan menguraikan tahapan pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan di

dalam proyek serta memaparkan penjelasan berdasarkan data yang diperoleh

selama proyek berlangsung.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan Kerja Praktik proyek pembangunan

Apartemen Kemang View adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Menjabarkan perihal yang berkaitan dengan latar belakang, tujuan

penulisan, batasan masalah, sumber data penulisan, metode penulisan serta

sistematika penulisan dalam penyusunan laporan kerja praktek

BAB 2 GAMBARAN UMUM PROYEK

Mendeskripsikan kondisi berlangsungnya proyek sehingga dalam

penyusunan laporan yang mana meliputi latar belakang, tujuan, lokasi, data,

lingkup umum pekerjaan, kondisi eksisting dan site layout dari

pembangunan Proyek Apartemen Kemang View.

BAB 3 METODE KONSTRUKSI

Membahas deskripsi umum pelaksanaan pekerjaan konstruksi, pengantar

metode pekerjaan konstruksi, metode pengaturan organisasi proyek,

penggunaan material utama, durasi waktu pelaksanaan pekerjaan, rencana

penggunaan alat konstruksi, penjelasan sistem pondasi yang digunakan, dan

flowchart pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang ada pada pembangunan

proyek Apartemen Kemang View. Selain itu dijelaskan pula mengenai

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

5

Universitas Indonesia

jenis-jenis pekerjaan struktur yang meliputi pekerjaan pendahuluan,

pekerjaan struktur bawah, dan pekerjaan struktur atas.

BAB 4 MANAJEMEN PROYEK

Mengulas manajemen proyek yang berlangsung di dalam proyek

pembangunan yang mana meliputi manajemen sumber daya manusia, biaya,

waktu, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pengadaan, mutu, dan

pengawasan pembangunan Proyek Apartemen Kemang View.

BAB 5 PENUTUP

Menjabarkan detail penting proyek beserta kritik dan saran yang dibutuhkan

untuk kelangsungan studi selanjutnya.

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

6

Universitas Indonesia

BAB 2

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Latar Belakang Pembangunan Proyek

Proyek pembangunan Apartemen Kemang View di Jalan Raya Pekayon,

kota Bekasi menjadi salah satu program pengembangan kota yang mengarah pada

hunian bangunan tinggi serta merupakan investasi yang baik bagi kota Bekasi

sebagai salah satu kota yang memiliki pertumbuhan yang cukup pesat.

Hunian apartemen terus menjadi daya tarik dalam pertumbuhan kota

yang semakin rapat dan ditengah sulitnya menemukan hunian pada lahan cukup

luas di daerah perkotaan. Pembangunan Apartemen Kemang View bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan hunian dikawasan Bekasi sekaligus memiliki tujuan

komersial.

Lokasi Apartemen pun tidak sulit dijangkau karena berada tepat di depan

tol Jakarta-Cikampek sehingga menjadi lokasi yang banyak diminati para investor

dari kemudahan akses. Proyek Apartemen Kemang View mulai dilaksanakan

mulai 12 November 2012 dan direncanakan akan selesai pada 27 Juli 2014.

dengan luas bangunan sebesar 1,45 Ha. Proyek Pembangunan Apartemen

Kemang View dilaksanakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (PP) Divisi IV

cabang Jawa Barat yang di pimpin oleh Manajer Proyek Wahyu Triyanto, ST.

Gambar 2.1 Apartemen Kemang View

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

7

Universitas Indonesia

2.2 Deskripsi Umum Proyek

Nama Proyek : Apartemen dan Hotel Kemang View

Bekasi

Lokasi : Jl. Raya Pekayon Jaya. RT/RW 001/004.

Kel. Pekayon Jaya-Bekasi Selatan.

Kota Bekasi

Pemberi Tugas : PT. Anugrah Duta Mandiri

Izin (No. IMB) : 503/0534/IB/BPPT/XII/2012

Konsultan Struktur : PT. Adinata Surya Pratama

Konsultan M&E : PT. Adhicipta Prajawidya

Konsultan Arsitektur : X | Y Architects

Konsultan Pengawas : PT. Anugrah Duta Mandiri

Konsultan Pelaksana : PT. Pembangunan Perumahan (PP)

Nilai Kontrak : Rp119.504.224.000,00 (include PPN)

Mata Uang : Rupiah

Waktu Pelaksanaan : 630 Hari Kalender (21 Bulan)

12 Bulan Pek. Struktur

14 Bulan Pek. Arsitektur (Overlap 5 Bulan dengan Pek. Struktur)

Dari 12 November 2012 – 27 Juli 2014

Cara Pembayaran : Monthly Progress Payment

Project Manager : Wahyu Triyanto, ST

Site Engineering Manager : Astri Oktaviani, ST

Site Administration Manager : Yulia Indriani D, SE

Site Operation Manager : Hendrajat, ST

Tipe Kontrak : Lump Sum Fixed Price

Retensi : 5% × Rp119.504.224.000,00 =

Rp5.975.212.200,00

2.3 Lingkup Umum Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang terdapat pada Proyek Pembangunan Apartemen

Kemang View secara umum meliputi:

1. Pekerjaan Persiapan yang meliputi:

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

8

Universitas Indonesia

a. Survai lokasi

b. Penyelidikan tanah dan perbaikan tanah

c. Pengadaan fasilitas sarana dan prasarana proyek.

2. Pekerjaan Struktur yang meliputi:

a. Pekerjaan Tanah

i. Dewatering Air Tanah

ii. Galian Basement

b. Pekerjaan Struktur Bangunan Bawah

i. Pengerjaan Sub Struktur Semi Basement 1 lantai

ii. Pekerjaan Lantai Kerja

c. Pekerjaan Struktur Bangunan Atas

i. Pengerjaan Lantai Tipikal sampai 22 lantai

ii. Pekerjaan Atap (Mahkota), Lift, dan Tangga

d. Pekerjaan Struktur Kolam Renang

e. Pekerjaan Struktur Pelengkap (Canopy, Duct House dan Summpit)

f. Pekerjaan Teknik Lingkungan: Pengerjaan Sub Struktur Sewage

Treatment Plant (STP), Ground Water Tank (GWT) dan Power

House

3. Pekerjaan Arsitektur yang meliputi:

a. pekerjaan dinding

b. pekerjaan dinding pracetak

c. pekerjaan partisi

d. pekerjaan lantai

e. pekerjaan plafond

f. pekerjaan opening pintu dan jendela

g. pekerjaan railing

h. pekerjaan sanitary

i. pekerjaan lain-lain (meja beton pracetak)

4. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal (M/E) yang meliputi :

a. Pemasangan Air Conditioner (AC)

b. Pemasangan Hydrant dan Sprinkle

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

9

Universitas Indonesia

c. Pemasangan Plumbing untuk Air Bersih, Air Kotor dan Air

Flushing/Gardening

d. Pemasangan Alarm Keselamatan

e. Pemasangan Sistem Elektrikal

f. Pemasangan Lift

5. Pekerjaan Landscape

a. Pembuatan Taman

b. Pembuatan Boulevard

2.4 Data Teknis dan Peta Lokasi

Struktur terdiri dari :

o Semi Basement

o Ground Floor

o Upperground Floor

o Lantai 1, 2, 2A, 3, 3A, 5, 5A, 6, 7, 8, 8A, 9, 10, 11, 12, 12A, 15,

16, 17, 18

o Mahkota

Penggunaan :

o Hunian Apartemen

o Hotel (dalam Apartemen terdapat area yang dijadikan sebagai

Hotel)

o Pertokoan serta Commercial Building lainnya

Gross Area: 1,45 Ha = 14.500 m

2

Kondisi Eksisting

Pada tanggal 17 Juni 2013 kondisi eksisting yang terdapat di lokasi

proyek pembangunan meliputi :

Fasilitas karyawan seperti site office, kantor pemasaran, kantor

owner, kantor subkontraktor, sistem penyediaan air bersih, dan

genset.

Pekerjaan struktur bawah (basement) sudah selesai dikerjakan.

Pekerjaan struktur atas dilakukan pertahapan.

2 tower crane telah selesai dipasang dan beroperasi dengan baik.

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

10

Universitas Indonesia

Gambar 2.2 Peta Lokasi

Sumber: Google Map, 2013

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

11

BAB 3

METODE KONSTRUKSI

3.1 Deskripsi Umum

Proyek pembangunan Apartemen Kemang View di jalan raya Pekayon,

kota Bekasi menjadi salah satu program pengembangan kota yang mengarah pada

hunian bangunan tinggi serta merupakan investasi yang baik bagi kota Bekasi

sebagai salah satu kota yang memiliki pertumbuhan yang cukup pesat. Apartemen

Kemang View merupakan proyek bangunan tipikal. Untuk mengerjakan proyek

ini, pihak owner yakni PT. Anugrah Duta Mandiri, menunjuk kontraktor yang

memenuhi kriteria.

Setelah dilakukan seleksi oleh owner, maka diperoleh kontraktor terpilih

untuk mengerjakan proyek ini. Kontraktor yang menangani ialah PT

Pembangunan Perumahan atau yang biasa disebut PT. PP (Persero) Tbk. dengan

status sebagai kontraktor struktur atas. Struktur Bawah pondasi telah dikerjakan

sebelum pelelangan oleh pihak owner dengan kontraktor lainnya. Setelah PT. PP

(Persero) Tbk. terpilih, maka selanjutnya dilakukan rapat koordinasi dengan pihak

owner. Rapat ini secara umum membahas mengenai detail pekerjaan teknis dan

aspek manajemen proyek antara owner dengan PT. PP (Persero) Tbk. Dengan

adanya rapat koordinasi ini, maka:

Tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak jelas;

Menyatukan persepsi antara kontraktor dengan owner dalam hal

perencanaan pembangunan;

Membahas detail aspek manajemen proyek kosntruksi;

Menentukan metode konstruksi yang tepat.

Rapat koordinasi antara PT. PP (Persero) Tbk.; dengan pemenang

pelelangan lainnya yang mengangani pekerjaan pembangunan STP, Mekanikal

dan Elektrikal, serta dengan owner proyek membahas detail alur prosedur kerja

yang digunakan selama pekerjaan konstruksi berlangsung sampai dengan proses

serah terima kepada owner.

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

12

Universitas Indonesia

3.1.1 Pengantar Metode Konstruksi

Setelah proses serah terima tentunya kontraktor akan memulai pekerjaan

dengan menggunakan metode konstruksi yang dinilai paling efisien. Setiap

kontraktor memiliki metode konstruksi yang berbeda-beda, bergantung kepada

metode dan cara kerja masing-masing perusahaan. Metode yang digunakan untuk

suatu pekerjaan konstruksi dapat berbeda dengan metode lainnya. Pada umumnya,

kontraktor menerapkan metode konstruksi tergantung kepada mutu pekerjaan

yang diinginkan, waktu pekerjaan yang diperbolehkan, biaya yang tersedia, dan

spesifikasi teknis yang disyaratkan. Dengan adanya metode pekerjaan, pihak

owner dapat melakukan penilaian terhadap kinerja kontraktor dengan harapan jika

hasil pekerjaan sesuai keinginan dan metode kerja yang dilakukan.

Inovasi yang dilakukan PT. PP pada proyek Apartemen Kemang View

ini adalah inovasi menggunakan metode pracetak (precast). Akhir–akhir ini sering

sekali metode pracetak (precast) digunakan pada pekerjaan struktur dalam bidang

teknik sipil di Indonesia. Hal ini dilakukan karena semakin besarnya tuntutan

pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang efisien. Metode pracetak (precast)

memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dibandingkan metode cor setempat

(cast in site). Metode precast sangat cocok untuk diaplikasikan pada jumlah

pemakaian elemen yang semakin banyak dengan tipe yang berulang (tipikal).

3.1.2 Metode Pengaturan Organisasi Proyek

Dalam hal sumber daya manusia, PT. PP membagi tugas yang tetap

dipimpin oleh 1 Project Manager dengan 3 Site Manager, diantaranya: Site

Engineering Manager (SEM), Site Administration Manager (SAM), dan Site

Operation Manager (SOM). Pada setiap Site Manager memiliki perbedaan dalam

tugas dan tanggung jawab namun tetap saling bekerjasama. SEM membawahi

bidang-bidang seperti : Perencanaan Teknik & Material, Perencanaan Biaya &

Administrasi Kontrak, Quantity Surveyor, Drafter, Logistik, dan Peralatan. SOM

atau Site Operation Manager membawahi General Superintendent yang langsung

memerintah Superintendent lalu dibawahnya ada Surveyor yang memiliki

Assistant Surveyor, lalu terakhir adalah Security. SAM atau Site Administration

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

13

Universitas Indonesia

Manager membawahi bagian-bagian yaitu : Keuangan, Akuntansi, Umum, SDM,

dan Office Boy.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek Apartemen Kemang View Bekasi

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

3.1.3 Durasi Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Proyek Kemang View Apartement akan dikerjakan dalam waktu 630 hari

kalender (21 bulan) atau 89 minggu menurut kalender. Periode ini dibagi menjadi

dua bagian yaitu 12 bulan untuk pekerjaan struktur sedangkan 14 bulan untuk

pekerjaan arsitektur dengan overlap lima bulan. Ketika lima bulan terakhir

menuju penyelesaian pekerjaan struktur maka dimulai pekerjaan arsitektur hingga

berlangsung selama 14 bulan.

Kontraktor, yaitu PT. PP (Persero) Tbk. tidak menangani untuk

pemancangan pondasi. Pemancangan pondasi menjadi tanggung jawab owner.

Dalam pelaksanaannya, pemancagan pondasi berjalan paralel dengan pekerjaan

awal struktur bawah. Di proyek ini, wilayah kerja terbagi menjadi 4 zona.

Pembagian zona pekerjaan dibagi berdasarkan kesiapan lahan yang telah

dipancang oleh Pihak Owner.

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

14

Universitas Indonesia

3.1.4 Rencana Penggunaan Alat Konstruksi

Detail mengenai peralatan konstruksi dan material yang digunakan pada

proyek ini akan dijelaskan selanjutnya pada bagian tersendiri, tetapi pada sub-bab

ini dijelaskan terlebih dahulu, sebagai pengantar saja. Jenis-jenis alat yang

digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut:

Tower Crane

Gantry Crane

Excavator

Concrete Pump

Concrete Mixer

Dump Truck

Bucket

Lift barang

Peralatan Survey (theodolit, waterpass, total station, dan lainnya )

Peralatan lainnya yang terkait.

Tower Crane nantinya akan diletakan di kedua titik yang berbeda yaitu di

sebelah utara proyek dan di bagian selatan. Tower Crane di bagian selatan

diletakkan tepat di sebelah utara dari Tower Apartemen bagian C dengan tujuan

agar penggunaan Tower Crane maksimal di semua titik yang dijangkau.

Gambar 3.2 Penggunaan Excavator dan Dump Truck

Sumber: Dokumentasi PT.PP (Persero) Tbk., 2013

Dengan meletakkan Dump Truck di wilayah sudut swing bucket dari Excavator

kisaran 45o - 90

o bisa mengurangi cycle time dari Excavator hingga waktu yg

digunakan untuk memuat hasil galian ke dalam Dump Truck menjadi lebih cepat.

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

15

Universitas Indonesia

Jalur yang dilalui Dump Truck juga diperhatikan agar menghasilkan produk galian

yang optimal. Dari arah Dump Truck datang, lalu parkir dan kembali pergi untuk

membuang hasil tanah galian ke disposal area.

Gambar 3.3 Jalur Datang dan Pergi Dump Truck untuk hasil galian yang optimal

Sumber: Dokumentasi PT.PP (Persero) Tbk., 2013

3.2 Pekerjaan Pendahuluan

Pekerjaan pendahuluan pada proyek pembangunan Apartemen Kemang

View di jalan raya Pekayon, kota Bekasi ini merupakan tahap pekerjaan paling

awal dalam rangkaian proyek konstruksi. Pada pembahaan laporan ini, pekerjaan

pendahuluan telah salesai dikerjakan saat dimulainya masa studi kerja praktek

sehingga sumber data yang kami peroleh berasal dari pihak-pihak terkait

pekerjaan tersebut dengan menggunakan metode wawancara. Pekerjaan

pendahuluan meliputi: survai lokasi, penyelidikan tanah dan perbaikan tanah,

pengadaan fasilitas sarana dan prasarana proyek.

3.2.1 Survai Lokasi

Pekerjaan survai lokasi proyek merupakan suatu pekerjaan yang

bertujuan untuk melakukan penentuan teknis mengenai:

Perhitungan luasan lahan suatu proyek secara menyeluruh;

Marking titik-titik tempat rencana pembangunan suatu konstruksi;

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

16

Universitas Indonesia

Menentukan elevasi muka tanah suatu proyek relatif terhadap elevasi

jalan raya terdekat;

Zoning pekerjaan;

Lokasi bangunan relatif terhadap koordinat lokal dan koordinat global;

Faktor teknis lainnya yang berhubungan dengan kegiatan surveying.

Kegiatan survai biasa dilakukan setelah kegiatan pembersihan lahan atau

biasa disebut land clearing. Kegiatan I ni umum dilakukan pada suatu proyek

karena umumnya lokasi awal lahan suatu proyek biasa ditumbuhi tanaman

ataupun sisa dari bangunan yang pernah berdiri sebelumnya.

Pada proyek Apartemen Kemang View ini, dilakukan pekerjaan land

clearing secara menyeluruh. Lahan yang digunakan proyek ini pada sebelumnya

sebagian adalah perumahan tua dan sebagian adalah lahan kosong bekas taman

sehingga hanya ditumbuhi oleh tanaman-tanaman kecil dan beberapa pepohonan.

Pengupasan lapisan tanah humus juga perlu sedikit dilakukan pada proyek ini

karena tanah di lokasi ini cukup lama ditinggalkan sehingga ditumbuhi oleh

tanaman namun pengupasan dilakukan dengan metode manual karena tanah masih

relatif baik untuk proyek seperti tanah-tanah pada lokasi proyek di kota-kota pada

umumnya.

Pekerjaan survai yang cukup penting adalah zoning pekerjaan. Pada

tahap ini, zoning pekerjaan dibagi berdasarkan kesiapan lahan yang telah

dipancang oleh Pihak Owner. Adapun Pembagian zona dibagi menjadi 4 bagian,

yaitu

Pekerjaan survai lokasi dilakukan setelah gambar desain rencana awal

proyek telah dikeluarkan. Dari gambar inilah, para surveyor akan melakukan

kegiatan marking lokasi proyek berdasarkan gambar rencana proyek. Peran

surveyor sangat penting pada hal ini. Surveyor harus memastikan lokasi pekerjaan

proyek sesuai dengan lokasi gambar kerja yang sudah disetujui pihak owner.

Zona 1 Tower A & Podium

Zona 2 Tower B

Zona 3 Podium

Zona 4 Tower C

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

17

Universitas Indonesia

Gambar 3.4 Zoning Pekerjaan

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Peralatan konstruksi yang umumnya digunakan pada fase pekerjaan ini

adalah: theodolit, total station, leveling, rambu, waterpass, dan peralatan survai

lainnya. Pekerjaan survai biasanya melibatkan sistem koordinat lokal dan global.

Sistem koordinat ini dimaksudkan untuk membantu tim surveyor dalam

melaksanakan pekerjaannya. Biasanya sistem koordinat lokal diberikan dari

pemerintah daerah setempat dengan dikeluarkannya denah situasi koordinat jalan

raya yang dekat dengan lokasi proyek tersebut. Dengan keluarnya denah situasi

ini, pihak surveyor dapat melakukan kalkulasi terhadap koordinat lokasi proyek

dan memenuhi syarat administrasi yang diterapkan berupa: Garis Sepadan

Bangunan (GSB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB), dan Garis Sepadan Jalan

(GSJ).

3.2.2 Penyelidikan Tanah dan Perbaikan Tanah

Penyelidikan tanah merupakan tahapan awal dan paling penting dalam

sebuah proyek konstruksi, terutama proyek konstruksi yang memiliki berat

struktur tinggi. Setidaknya, terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

18

Universitas Indonesia

dilakukannya suatu penyelidikan tanah untuk suatu pekerjaan proyek konstruksi.

Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

Untuk mengetahui urutan, ketebalan lapisan tanah suatu lokasi, dan

terutama daya dukung tanah;

Memperoleh contoh tanah yang dianggap dapat mewakili kondisi tanah

lapangan. Contoh tanah ini kemudian diuji oleh sejumlah pengujian

laboratorium yang sesuai;

Mengetahui kedalaman lapisan tanah keras yang nantinya berperan

dalam penentuan dimensi dan jenis dari pondasi yang digunakan;

Mempelajari perilaku tanah di lokasi proyek dengan melakukan

pengujian lapangan;

Penyelidikan tanah juga berfungsi untuk mempelajari kemungkinan

terjadinya masalah yang berkaitan dengan kondisi tanah di lokasi

tersebut.

Penyelidikan tanah pada proyek Apartemen Kemang View yang kami

dapat juga merupakan data hasil wawancara dan tidak melalui penyelidikan

langsung dikarenakan pekerjaan struktur bawah dari bangunan sudah selesai

dikerjakan oleh owner. Pengujian yang umum dilakukan adalah uji sondir dan uji

Bor dalam. Pengujian tersebut akan memperoleh sampel tanah baik disturbed

maupun undisturbed guna penyelidikan tanah lanjutan melalui test laboratorium

diantaranya Triaxial Test untuk mengetahui sudut geser tanah dan nilai kohesi

tanah sehingga dapat mengetahui karakteristik tanah dan pola keruntuhannya. Uji

Laboratorium lainnya yakni Uji Konsolidasi untuk mendapatkan nilai koefisien

konsolidasi yang nantinya nilai koefisien tersebut dapat digunakan untuk

mengetahui besar penurunan bangunan atau konsolidasi yang dapat diartikan

sebagai peristiwa penyusutan volume secara perlahan pada tanah jenuh sempurna

dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran sebagian air pori dari tanah akibat

dibebani oleh struktur bangunan. Besar penurunan ini perlu ditentukan guna

mengantisipasi masalah penurunan pondasi akibat beban struktur yang besar

terutama pada tanah yang ditimbun.

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

19

Universitas Indonesia

Pengujian sondir bertujuan untuk mengetahui tahanan friksi dari tanah

dan tahanan ujung dari tanah. Dengan pengujian sondir ini, dapat diketahui

kedalaman tanah keras yang merupakan tempat bertumpunya pondasi. Hasil dari

pengujian sondir menunjukan jika penetrasi konus berhenti pada nilai qc (cone

resistance) = 150 kg/cm2 dan nilai qt (total resistance) = 250 kg/cm

2 berarti telah

mencapai tanah keras sehingga selanjutnya dapat ditentukan Fs untuk menentukan

Hambatan Pelekat (HP) dan Jumlah Hambatan Pelekat (JHP) serta persen

Friction Resistance (FR). Nilai-nilai tersebut digunakan untuk memperoleh

klasifikasi tanah Untuk nilai sondir di titik lainnya, dalam percobaan ada

kemungkinan perbedaan nilai qc dan qt akibat karakteristik alamiah tanah yang

tidak sama di semua titik.

Pengujian sondir terbatas pada kedalaman 20 meter dan pengujian ini

“diragukan” jika terdapat lensa (lapisan tanah keras semu) karena penetrasi konus

bisa saja membaca lensa tersebut sebagai tanah keras. Untuk itulah dilakukan

pengujian perbandingan lainnya, yaitu pengujian bor dalam (Standard Penetration

Test / SPT). Pengujian bor dalam sendiri bertujuan untuk mengambil sampel tanah

tak terganggu (undisturbed sample) dan mengetahui kedalaman tanah keras

dengan nilai pukulan per 15 cm penurunan (NSPT). Pengujian bor dalam mampu

menembus lensa dan kedalamannya bisa mencapai 50 meter lebih, sehingga

kondisi tanah dapat tergambarkan lebih dalam di sini.

Hasil pengujian sondir dan bor dalam ini kemudian digunakan tim

konsultan struktur untuk dapat merencanakan beban struktur yang mampu ditahan

tanah dan jenis pondasi yang cocok digunakan pada bangunan ini. Selain itu hasil

ini juga digunakan untuk menentukan spesifikasi dari detail pondasi yang akan

digunakan. Contohnya saja: jika hasil sondir berhenti pada kedalaman 13 meter,

maka rencana panjang tiang pancang / tiang bor yang digunakan juga akan

berkisar di nilai 13 m atau lebih.

Hal lain yang juga dapat dihasilkan dari pengujian ini, baik sondir

maupun bor dalam, yakni dapat mengetahui elevasi muka air tanah (ground water

level). Pada proyek Apartemen Kemang View ini, elevasi muka air tanah (ground

water level) ditemukan pada kedalaman 2 meter dari permukaan. Data ini

diperoleh pada bulan Juli 2013 ketika musim kemarau.

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

20

Universitas Indonesia

3.2.3 Pelaksanaan Fasilitas Sarana dan Prasarana Proyek

Secara umum, fasilitas proyek merupakan sarana penunjang yang

dibangun sementara untuk pihak-pihak terkait untuk memperlancar pekerjaan

konstruksi. Tata letak lapangan merupakan hal penting dalam perencanaan

lapangan pada suatu proyek konstruksi. Tujuan perencanaan lapangan adalah

untuk menempatkan fasilitas-fasilitas penunjang proyek seperti gudang, direksi

keet, dan barak pekerja pada lokasi yang tepat; sehingga penempatan

tersebut dapat optimal dalam arti jarak tempuh antara fasilitas yang satu dengan

fasilitas lainnya dapat diminimalisasikan.

Fasilitas Sarana dan Prasarana meliputi :

- Kantor Pemasaran

- Pintu Masuk Proyek

- Pos Security

- Parkir Kendaraan Proyek

- Tower Crane

- Los Pracetak

- Pagar Proyek

- Los Besi dan Penyimpanan Besi

- Kontraktor Keet

- Toilet

- Gudang Tertutup

- Los Logistik

- Alimax

- Penyimpanan Solar

- Los Kerja Kayu

- Jalan Akses

- Toilet Pekerja

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

21

Universitas Indonesia

Gambar 3.5 Fasilitas Site Management pada Semi Basement

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 3.6 Tampak Depan Direksi Keet

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 3.7 Ruang Rapat

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

22

Universitas Indonesia

Gambar 3.8 Areal Kantor

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 3.9 Areal Direksi Keet

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

3.3 Pekerjaan Struktur Bawah

Dalam pekerjaan Struktur bawah seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa hasil tulisan yang kami buat sepenuhnya berdasarkan

survai/wawancara kami tanpa melihat langsung proses pengerjaan dikarenakan

kegiatan kerja praktek dimulai ketika pekerjaan struktur bawah telah selesai di

kerjakan.

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

23

Universitas Indonesia

Proyek pembangunan Apartemen Kemang View di jalan raya Pekayon,

kota Bekasi ini menggunakan sistem pondasi yang terdiri dari Pile Cap, Tie Beam

dan tiang pancang yang menggunakan alat pancang Hydraulic Jack. Penggunaan

tiang pancang dikarenakan daya dukung tanah yang cukup tinggi dan kedalaman

tanah keras yang relatif dangkal. Alat pancang Hydraulic Jack digunakan

dikarenakan lokasi proyek sangat dekat dengan pemukiman warga sehingga

menyebabkan kebisingan bila menggunakan alat pancang biasa.

3.3.1 Pekerjaan Pemancangan

Berikut data mengenai jumlah tiang pancang yang diperoleh dari PT. PP

(Persero) Tbk.:

Pile Cap Type PC1 (TP 300×300, L = 23m) ada 46 tiang

Pile Cap Type PC2 (TP 300×300, L = 23m) ada 196 tiang

Pile Cap Type PC3 (TP 350×350, L = 23m) ada 36 tiang

Pile Cap Type PC3A (TP 400×400, L = 23m) ada 6 tiang

Pile Cap Type PC4A (TP 400×400, L = 23m) ada 56 tiang

Pile Cap Type PC4B (TP 400×400, L = 23m) ada 459 tiang + (TP

350×350, L=23m) ada 153 tiang

Pile Cap Type PC5A (TP 400×400, L = 23m) ada 195 tiang

Pile Cap Type PC6A (TP 400×400, L = 23m) ada 54 tiang

Pile untuk STP + GWT (TP 350×350, L = 23m) ada 20 tiang

Pile Cap Type PL8 (TP 350×350, L = 23m) ada 8 tiang

Pile Cap Type PL9 (TP 350×350, L = 23m) ada 12 tiang + (TP 400×400,

L=23m) ada 6 tiang

Pile Cap Type PL9A (TP 350×350, L = 23m) ada 6 tiang + (TP 400×400,

L=23m) ada 3 tiang

Pile Cap Type PL10 (TP 350×350, L = 23m) ada 5 tiang + (TP 400×400,

L=23m) ada 5 tiang

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

24

Universitas Indonesia

Paling tidak terdapat 1278 titik tiang pancang yang masing-masing titik

dikelompokkan menjadi kelompok tiang dalam denah pemancangan pada Gambar

3.10 berikut.

Gambar 3.10 Denah Tiang Pancang

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Urutan pekerjaan pemancangan yaitu

- Survai letak koordinat tiang pancang;

- Pembuatan denah tiang pancang;

- Penentuan titik pancang di lapangan dengan pemberian tanda;

- Pemancangan tiang berdasarkan urutan.

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

25

Universitas Indonesia

Hal-hal yang perlu diingat dalam pekerjaan tiang pancang antara lain:

- Pengerjaan pemancangan sesuai Zona yang telah ditentukan supaya

tidak terjadi kesulitan saat memancang bagian tengah. Urutan

pemancangan dimulai dari Zona 1, Zona 2, Zona 3, dan Zona 4.

Gambar 3.11 Zona Pemancangan Tiang

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

- Penentuan titik dilapangan umumnya menggunakan tali tipis yang

dipaku dua arah menjadi potongan persegi supaya letak tiang lebih

presisi.

- Panjang tiang 23m di bagi menjadi dua tiang yang dilas, 12m +

11m.

- Alat yang digunakan berupa Mobile Crane dan Hydraulic Jack.

3.3.2 Metode Pemancangan

Metode pemancangan dapat di jabarkan dalam langkah-langkah berikut

ini:

a. Pertama, tiang pancang bagian bawah (bottom) 11 m yang telah diangkut

oleh Mobile Crane menuju dekat titik pemancangan tiang, dipasang

pelindung pada kepala tiangnya karena di bagian itulah akan ditekan oleh

alat Hydraulic Jack. Tiang diangkat kembali pada bagian titik

pengangkatannya yaitu pada posisi 0.2 sekaligus ditegakkan. Jarak 0,2

adalah jarak ideal untuk titik pengangkatan tiang untuk mengantisipasi tiang

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

26

Universitas Indonesia

patah. Dalam mengangkat tiang, perlu juga diperhatikan agar tiang tidak

bertabrakan dengan tiang lain atau benda lain.

b. Kemudian, tiang diangkut menuju titik pemancangan yang ditandai oleh

paku bertali. Posisi tiang pancang dipastikan tidak berdekatan dengan tiang

pancang di sebelahnya. Foremen (pekerja) menggunakan besi dengan

panjang 1 meter untuk mengukur jarak tiang yang akan dipancang terhadap

tiang di kanan-kiri dan depan-belakangnya. Sebelum memancang, foremen

menyiapkan dirinya untuk menghitung jumlah tekanan alat Hydraulic Jack

terhadap tiang pancang dengan menggunakan counter, dan hasil

pengamatannya dicatat dalam laporan harian pemancangan. Mulailah alat

Hydraulic Jack memancang tiang bagian bawah (bottom) 11 m tersebut.

c. Setelah pelindung kepala tiang mencapai tanah, alat Hydraulic Jack

menghentikan pemancangan tiang, kemudian bergerak menjauhi lokasi titik

pemancangan tiang, menuju ke lokasi tiang bagian atas (top) 12 m berada.

Sementara itu, foremen membersihkan daerah penyambungan tiang pancang

dari tanah yang akan menutupi posisi penempatan pelat logam sambungan

tiang.

d. Pelindung tiang dipasang pada kepala tiang bagian atas (top) 12 m. Alat

Hydraulic Jack mengangkat tiang bagian atas (top) 12 m di titik 0,2 dari

panjang tiang dan mengangkutnya ke titik pemancangan tiang bagian bawah

(bottom) 11 m untuk disambung kemudian dipancang. Tiang bagian atas

(top) 12 m ditegakkan dan ditempatkan tepat di atas tiang bagian bawah

(bottom) 11 m. Lempengan pelat logam dipasang pada daerah

persambungan tiang dan dimulailah Metode JHS System penyambungan

tiang dengan sambungan las. Setelah pelat tertempel, sekeliling 4 sisi tiang

pancang dilas. Foremen menyalakan mesin diesel yang merupakan bahan

bakar pengelasan. Tak lupa welder (tukang las) menggunakan alat

pengaman diri berupa topeng pelindung mata dan wajah dari api pengelasan.

Setelah dilas, 4 sisi persambungan tiang pancang dicat dengan cat menie

yang terbuat dari sinkromat agar sambungan las lebih kuat. Setelah

pengelasan usai, mesin diesel dimatikan.

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

27

Universitas Indonesia

e. Alat Hydraulic Jack memancang tiang bagian atas (top) 12 m dan jumlah

tekanan tiap penurunannya pun tak lupa dicatat oleh foremen menggunakan

counter. Setelah pelindung kepala tiang mencapai tanah, foremen lainnya

bersiap-siap untuk melakukan tes kalendering. Foremen menempelkan

kertas millimeter block pada kepala alat Hydraulic Jack. Foremen juga

menyiapkan pensil dan tatakan papan. Hal yang dicatat dalam tes

kalendering adalah penurunan posisi tiang pancang per tekanan tertentu

(blow). Jika nilai kalendering 1 cm (final set), berarti tiang pancang telah

mencapai kedalaman tanah keras. Jika nilai kalendering masih lebih dari 1

cm, berarti tiang pancang belum mencapai tanah keras. Imbasnya, tiang

akan terus dipancang (redriving) hingga final set.

- Dalam eksekusi pemancangan, terdapat tiga kemungkinan, yaitu:

- Tiang sudah mencapai final set

- Belum final set

- Tiang amblas

f. Peluang pertama menandakan pemancangan berjalan lancar tanpa kendala.

Sedangkan peluang kedua, belum final set, diperlukan alat bantu

pemancangan hingga tiang pancang mencapai kedalaman tanah keras. Alat

bantu tersebut bernama dolly, yang terbuat dari baja, ditempatkan di kepala

tiang. Pada peluang ketiga,tiang amblas, juga diperlukan alat bantu

pemancangan, tetapi berbeda dengan peluang kedua di atas. Alat bantu

tersebut adalah socket. Terbuat dari baja, hanya, socket tertanam dalam

tanah, dan diperlukan tiang tambahan yaitu tiang top 12 m, agar

pemancangan tiang sampai pada tanah keras. Jika tambahan panjang 12 m

tiang top terlalu panjang untuk mencapai kedalaman tanah keras, kelebihan

panjang tiang pancang tersebut akan dibobok dengan tenaga manusia.

Setelah tes kalendering, alat Hydraulic Jack berhenti memancang tiang.

Selesailah proses pemancangan tiang di satu titik. Hydraulic Jack

melanjutkan pemancangan di titik selanjutnya. Foremen menandai posisi

tiang pancang tersebut agar bisa diawasi kepresisian posisi tiang pancang

terhadap koordinat yang terdapat pada gambar kerja.

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

28

Universitas Indonesia

3.3.3 Pengujian Tiang Pancang

Berdasarkan peraturan pemerintah daerah DKI Jakarta, tepatnya

Peraturan Kepala Dinas Penataan dan Pengawasan (P2B) Nomor 50 Tahun 2007,

untuk sebuah sistem pondasi tiang pancang ataupun tiang bor perlu dilakukan uji

pembebanan aksial tarik, aksial tekan, dan uji beban lateral. Pengujian ini biasa

disebut dengan sebutan loading test. Besarnya beban untuk diujikan ini sebesar

200 % dari beban rencana dan jumlah tiang yang diuji untuk tes ini berbeda antara

tiang bor dengan tiang pancang. Untuk tiang bor, setiap 75 tiang bor wajib diuji 1

tiang dalam ukuran yang sama. Untuk tiang pancang, setiap 100 tiang wajib diuji

1 tiang dalam ukuran yang sama. Pengujian loading test model tes aksial tarik dan

tes aksial tekan untuk tiang pancang dinyatakan berhasil jika pergeseran yang

terjadi dibawah 10 mm untuk 100 % dari beban rencana dan 25 mm untuk 200%

beban rencana. Untuk pengujian lateral, lendutan maksimum akibat pembebanan

yang diizinkan adalah sebesar 1,27 cm. Adapun lokasi untuk melakukan

pengujian tiang ini adalah di titik di lapangan yang “dicurigai” memiliki daya

dukung paling buruk.

Selain dilakukan tiga jenis pengujian loading test, juga ada pengujian

perbandingan hasil loading test dengan menggunakan pengujian PDA (pile

driving analyzer) dan PIT (pile integrated test). Tes PDA merupakan jenis tes

dinamik dari tiang pancang dan bersifat sebagai pembanding saja karena

bagaimanapun juga uji pembebanan yang bersifat statik masih memberikan hasil

yang lebih akurat. Hasil dari tes PDA ini menyatakan jika tiang pancang memiliki

daya dukung sesuai rencana, tetapi pihak owner merasa “ragu”, sehingga

dilakukan pemancangan tiang pancang ulang ( redriving ) untuk wilayah wing A.

Tentu saja pemancangan ini memakan waktu tambahan mengingat jumlah tiang

pancang sampai ribuan unit.

Setelah loading test yang terdiri dari pengujian aksial tekan, aksial tarik,

dan gaya lateral dan pengujian pembanding PDA, maka terdapat satu pengujian

tiang pancang lagi yang biasa dilaksanakan disebuah proyek-proyek besar.

Pengujian tiang ini dinamakan PIT (pile integrity test) atau disebut juga sebagai

uji integritas tiang. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui kekokohan bahan tiang

dalam menyalurkan beban yang kelak akan diterima tiang dan uji ini juga menguji

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

29

Universitas Indonesia

keutuhan dari material tiang itu sendiri. Biasanya uji PIT dilakukan untuk tiang

bor karena tiang bor rawan akan ketidakutuhan tiang akibat pengecoran yang

dilakukan di tempat. Meskipun demikian, uji PIT juga diterapkan di tiang

pancang, terutama mengecek keutuhan sambungan tiang pancang. Uji PIT

didasarkan atas sifat rambat gelombang ketika diberikan ketukan alat uji. Dengan

uji PIT ini akan terlihat rambatan gelombang didalam tiang pancang dan dapat

diambil kesimpulan mengenai keutuhan dan kekuatan material tiang.

3.3.4 Pekerjaan Penggalian Tanah

Penggalian tanah dilakukan setelah tiang pancang tertanam dengan baik

dan proses penggalian ini diawali oleh tim surveyor yang menentukan kedalaman

galian tanah. Proses pekerjaan penggalian tanah ini dilakukan oleh alat berat,

yaitu excavator jenis backhoe. Penggalian tanah di daerah ini tidak seperti

menggali tanah di lapangan luas, tetapi penggalian ini dibatasi oleh tiang-tiang

pancang yang tertanam, sehingga target galian adalah tanah yang terhimpit

diantara tiang pancang.

Dalam melakukan galian, operator excavator dibantu oleh satu juru

pengarah. Juru pengarah ini bertujuan untuk memberikan tanda kepada operator

excavator mengenai gerakan alat dan lokasi yang belum digali dengan sempurna.

Juru pengarah diperlukan karena sudut pandang operator excavator terbatas,

sehingga dalam menjalankan alatnya bergantung kepada arahan dari juru pengarah

yang telah memiliki kode-kode khusus kepada operator. Proses penggalian tanah

ini adalah penentu awal keberhasilan untuk pekerjaan yang mengandalkan

kemiringan tanah saat pengecoran Pile Cap dan Tie Beam. Tanah yang sudah

digali ini kemudian dikumpulkan di satu titik untuk selanjutnya diangkut oleh

dump truck ke lokasi pembuangan.

3.3.5 Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam

Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam dapat dijabarkan dalam langkah-

langkah berikut ini:

a. Pekerjaan Persiapan:

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

30

Universitas Indonesia

Penentuan lokasi pile cap menggunakan theodolit dan waterpass

berdasarkan shop drawing.

Pemasangan pile cap.

b. Bobokan kepala pancang. Proses bobokan kepala pancang menggunakan

tenaga kerja.

Pembobokan disini berarti adalah penghancuran tiang pancang secara

manual dengan menggunakan pasak baja dan palu pemukul. Tiang

pancang dibobok agar strand didalam tiangnya bisa didapatkan untuk

ikatan selanjutnya ke tie beam dan pile cap. Pekerjaan pembobokan

memang dilakukan dengan manual dan tidak menggunakan alat karena

biaya dalam menyewa alat pembobok tiang cenderung labih mahal

sehingga tenaga manusia masih dianggap lebih ekonomis.

Kedalaman bobokan tiang pancang sudah ditentukan oleh tim surveyor

sebelumnya dan diberikan tanda batas pembobokan tiang pancang,

sehingga hasil pembobokan rapih dan tinggi strand yang didapatkan

sesuai dengan spesifikasi teknis, yakni sekitar 50 cm. Hasil dari

pembobokan tiang pancang berupa beton yang sudah pecah tidak

beraturan dan umumnya tidak dibuang dengan percuma, tetapi hasil

bobokan ini digunakan untuk lapisan perkuatan akses jalan didalam

proyek.

c. Pembengkokan tulangan pancang. Setelah beton dibersihkan dan kemudian

bengkokan tulangan sesuai dengan gambar yang disetujui.

d. Perataan pasir setebal 10 cm. Pasir digunakan sebagai dasar untuk lantai

kerja agar permukaan menjadi datar.

e. Pembuatan lantai kerja dengan tebal 5 cm. Lantai kerja dibuat untuk

memfasilitasi pelaksanaan pekerjaan pile cap.

Sebelum dilakukan pengecoran, lapisan tanah diberikan semacam terpal

plastik lebar untuk alas pengecoran. Plastik ini bertujuan untuk mencegah

rembesan air ditanah yang naik ke permukaan saat pengecoran beton

lantai kerja karena beton yang belum mencapai kondisi setting tidak

boleh bertemu air ataupun material tanah yang dapat merubah kadar air

beton.

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

31

Universitas Indonesia

Setelah diberikan lapisan plastik, maka selanjutnya dilakukan pembesian

lantai kerja.

Pengecoran lantai kerja, perataan dengan alat manual yang terbuat dari

kayu. batas tinggi lantai kerja harus sama dengan batas pembobokan

tiang pancang.

f. Pasang bata sebagai bekisting. Pasangan bata ditempatkan di sekitar pile

cap.

g. Memasang tulangan pile cap, tie beam, dan kolom. Pemasangan dilakukan

sesuai dengan gambar rencana.

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pembesian ini dilakukan

berdasarkan SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan

Gedung yang mengatur antara lain:

- tipe baja tulangan yang digunakan

- material baja dan kekuatannya

- perencanaan struktur

- kriteria tebal selimut beton, panjang penyaluran, dan panjang

sambungan.

Di samping SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan

Gedung, pekerjaan di lapangan juga mengacu pada dokumen-dokumen

proyek seperti Bar Bending Schedule dan gambar kerja dari kontraktor.

Bar Bending Schedule (BBS) adalah dokumen yang menjelaskan tipe-

tipe tekukan dan panjang potongan besi yang akan digunakan dalam

pekerjaan. BBS ini berfungsi untuk memudahkan pekerja dalam

melakukan penekukkan dan pemotongan besi sekaligus sebagai upaya

untuk menggunakan stok besi seefisien mungkin.

3.3.6 Pekerjaan Pengecoran

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pekerjaan pengecoran

berlangsung adalah

Harus mampu menghindari terjadinya penurunan plastis (plastic

settlement) yang rentan muncul di permukaan konstruksi beton berskala

besar.

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

32

Universitas Indonesia

Harus mampu menghindari terjadinya keretakan beton di usia awal akibat

perbedaan suhu yang ekstrim di dalam konstruksi beton (early age

thermal cracking). Hal ini dapat dihindari dengan perencanaan yang tepat

terhadap tulangan, material dan mix design, urutan pengecoran, dan

usaha-usaha penjagaan suhu.

Harus ada kepastian untuk mendapat pasokan beton yang kontinu serta

adanya kesesuaian antara kecepatan pengiriman beton, penuangan,

pemadatan, dan finishing.

Marking atau penandaan yang dilakukan oleh tim survey bertujuan untuk

memberi acuan pada pekerja dalam menentukan banyaknya beton yang

dituang saat pengecoran.

Insulasi beton bertujuan untuk menjaga penurunan suhu beton agar

berlangsung secara perlahan, tidak drastis. Penurunan suhu yang ekstrim

perlu dihindari karena dapat mengakibatkan terjadinya keretakan.

Insulasi dilakukan menggunakan lapisan-lapisan plastik dan styrofoam

yang ditumpuk di atas permukaan atau dengan memasang tenda sebagai

bentuk thermal isulation. Insulasi dipasang segera setelah pekerjaan

pemerataan selesai dan beton sudah cukup keras untuk dilewati pekerja.

3.4 Pekerjaan Struktur Atas

3.4.1 Pekerjaan Kolom

Kolom adalah komponen struktur yang memikul beban tekan sentris atau

beban tekan eksentris yang merupakan penyaluran dari pelat dan balok ke

pondasi. Pada struktur yang sederhana, kolom merupakan bagian dari struktural

rangka. Bila pada kolon, bagian atas dan bawah berhubungan kaku dengan

komponen horisontal atau disebut balok, maka tegagan yang bekerja pada kolom

adalah selain tegangan aksial juga terdiri dari tegangan yang disebabkan oleh

momen lentur.

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

33

Universitas Indonesia

Gambar 3.12 Diagram Alir Pekerjaan Kolom

Sumber: Dokumentasi PT.PP (Persero) Tbk., 2013

3.4.1.1 Pekerjaan Sebelum Pengecoran

a. Pemahaman Shop Drawing

Pemahaman terhadap Shop Drawing atau gambar kerja merupakan tahap

paling awal dari pekerjaan kolom. Pentingnya mempelajari gambar kerja ini

karena akan dikerjakan nantinya oleh para mandor dan diawasi para pengawas.

Shop Drawing dipelajari secara bertahap tergantung zona dan lantai yang akan

dikerjakan pada saat itu. Shop Drawing biasanya menggunakan program pada

komputer yaitu AutoCad.

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

34

Universitas Indonesia

Gambar 3.13 Contoh Shop Drawing yang Digunakan

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

b. Penentuan Letak Kolom

Menentukan letak kolom merupakan tahap setelah mempelajari Shop

Drawing. Fungsi dari tahapan ini ialah agar posisi atau letak kolom sesuai dengan

perencanaan. Proses ini menggunakan alat yang dinamakan theodolit. Setiap akan

melakukan pekerjaan kolom harus dilakukan pengecekan ini untuk menghindari

kesalahan-kesalahan yang terjadi seperti perubahan letak as ataupun kolom yang

miring.

c. Pabrikasi Tulangan Kolom

Tahap pabrikasi tulangan kolom adalah tahap pengolahan besi dan baja

sedemikian rupa agar dapat digunakan sebagai tulangan sesuai dengan dimensi

yang dibutuhkan pada gambar kerja. Pabrikasi tulangan menggunakan peralatan

seperti bar bender yang berguna untuk membengkokkan tulangan dan bar cutter

yang berguna untuk memotong tulangan. Setelah tulangan dipotong dan

dibengkokkan sebanyak yang dibutuhkan, tulangan tersebut dirangkai menjadi

satu kesatuan tulangan kolom.

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

35

Universitas Indonesia

d. Pemasangan Tulangan Kolom

Setelah tulangan dirangkai maka siap untuk dipasang ke titik yang telah

ditentukan. Tulangan dipindahkan dengan menggunakan alat berat yaitu Tower

Crane. Setelah tulangan mencapai posisi yang diinginkan, tulangan

disambungkan. Menyambungkan tulangan juga memiliki aturan tersendiri. Seperti

memiliki panjang tertentu untuk tulangan yang overlap, memasang besi kolom ke

dalam stek besi yang sudah ada, lalu mengencangkan stek dan besi kolom dengan

menggunakan sengkang.

Gambar 3.14 Proses pemasangan tulangan kolom

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Pekerjaan selanjutnya setelah memasang tulangan ialah penadaan sepatu

kolom. Sepatu kolom berfungsi sebagai batasan atau dudukan bekisting. Sepatu

kolom dipasang tepat pada tulangan utama atau tulangan sengkang.

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

36

Universitas Indonesia

Gambar 3.15 Gambar Contoh Sepatu Kolom

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Pengecekan kelurusan pemasangan sepatu kolom dilaksanakan saat

pengerjaan penyambungan tangkai sepatu kolom dengan tulangan utama kolom

sehingga permukaan luar sepatu kolom tepat segaris dengan marking sisi luar

kolom.

Gambar 3.16 Proses Pemasangan Sepatu Kolom

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

e. Pabrikasi Bekisting

Bekisting adalah komponen yang digunakan untuk mencetak beton

sesuai dengan dimensi yang direncanakan. Bekisting menggunakan bahan yaitu

Marking Sepatu Kolom

Stek Kolom

A

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

37

Universitas Indonesia

plywood dan kayu kaso. Pada proses pabrikasi bekisting juga terjadi tahapan

pemasangan sabuk kolom yang terbuat dari besi. Biasanya sabuk kolom pada

bekisting berjarak 40 cm.

Gamba r 3.17 Bekisting dengan sabuk kolom

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Proses setelah pemasangan sabuk kolom ialah membersihkan permukaan

plywood dan melumasinya. Guna diberikannya pelumas pada permukaan plywood

ialah agar mempermudah pembongkaran bekisting.

Gambar 3.18 Permukaan Plywood yang telah Dibersihkan

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

38

Universitas Indonesia

f. Pemasangan Bekisting

Guna menjaga selimut beton, sebelum pengecoran beton decking harus

terpasang pada tulangan kolom. Beton deking berbentuk silinder dengan diameter

50 mm dan tebal 2.5 mm ini dibuat dengan campuran semen dan pasir dengan

perbandingan (2 semen : 1 pasir) yang nantinya dipasang pada tulangan kolom

setelah tulangan kolom dirakit.

Setelah pabrikasi bekisting dan bekisting sudah siap dipasang maka

bekisting dipindahkan menggunakan tower crane.

Gambar 3.19 Pemasangan Bekisting Menggunakan Tower Crane

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Bekisting dipasang pada setiap sisi lalu disambung dan dikencangkan

pada marking kolom yang telah ditentukan menggunakan form tie.

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

39

Universitas Indonesia

Gambar 3.20 Tahap Pemasangan Bekisting

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Setelah terpasang, bekisting dipasangkan pipa support yang berguna

menjaga bekisting agar tetap tegak dan lurus. Kelurusan dari bekisting diatur oleh

fungsi push and pull pada pipa support bekisting.

Gambar 3.21 Bagian Keseluruhan dari Pemasangan Bekisting

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

40

Universitas Indonesia

Gambar 3.22 Push and Pull pada Pipa Support

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

3.4.1.2 Pekerjaan Ketikan dan Setelah Pengecoran

a. Pengecekan Volume Pengecoran

Pengecoran kolom dilakukan dengan menggunakan bucket yang dibantu

dengan tower crane. Pengecoran kolom dilakukan apabila pekerjaan tulangan dan

bekisting telah selesai dikerjakan dan telah mendapat persetujuan dari konsultan

pengawas. Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah volume beton yan

akan dibutuhkan pada tahap pengecoran yang dilakukan nantinya.

b. Pengecekan Slump Beton

Pengecekan slump dan pengambilan contoh benda uji wajib dilakukan

pengecekan terhadapap nilai slump dan pengambilan benda uji guna pengujianan

laboraturium. Hal tersebut dilakukan guna memastikan beton yang dipesan sesuai

dengan permintaan atau tidak. Dalam hal ini nilai slump yang dikehendaki adalah

15± 2 cm.

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

41

Universitas Indonesia

c. Pengecoran

Pengecoran biasanya dilakukan pada malam hari setelah semua bekisting

telah terpasang dan arus lalu lintas sekitar proyek tidak terlalu padat. Arus lalu

lintas di sekitar jika terjadi macet maka akan berpengaruh pada ready mix karena

bisa mengeras sebelum digunakan. Karena alasan ini juga pengecoran dilakukan

secara berkala dan tidak langsung datang banyak sekaligus. Pengecoran untuk

lantai dasar hingga lantai dua masih menggunakan concrete pump karena

jangkauan pipa masih memadai, namun untuk pengecoran lantai yang cukup

tinggi ialaha menggunakan tower crane dan bucket. Caranya dengan memasukkan

campuran ke dalam bucket yang sebelumnya telah dibersihkan menggunakan air.

Setelah itu bucket diangkat dan dipindahkan ke lokasi kolom yang akan dicor.

Penuangan campuran dari bucket menggunakan selang untuk menjaga distribusi

dari komposisi campuran.

Gambar 3.23 Pengecoran Kolom

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Cara penuangan adukan beton ke dalam cetakan kolom dengan

memposisikan bucket yang telah dipasang pipa penyalur tepat di as kolom.

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

42

Universitas Indonesia

Penuangan akan berhenti disetiap 1/3 tinggi kolom, lalu dilakukan pemadatan

dengan vibrator. Kegiatan tersebut diulangi setiap kelipatan 1/3 tinggi kolom

sampai adonan beton memenuhi tinggi kolom yang diinginkan.

Gambar 3.24 Penuangan Ready Mix ke dalam Bucket

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

d. Pemadatan

Pemadatan dilakukan dengan tujuan agar tidak ada kandungan udara

dalam campuran beton karena akan mempengaruhi kualitas beton. Untuk

mencegahnya hal ini maka setiap dilakukan pengecoran setinggi 1/3 kolom maka

dilakukan penggetaran dengan vibrator dan dilakukan pengetokan dari luar

bekisting. Alat vibrator juga diarahkan ke setiap sudut bekisting agar sampai

gelembung udara yang terjebak bisa keluar. Namun, penggetaran tidak boleh

melebihi satu menit karena dapat mengurangi mutu beton dan juga dapat

menyebabkan segregasi.

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

43

Universitas Indonesia

Gambar 3.25 Proses Penggetaran Menggunakan Internal Vibrator

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 3.25 Proses Pengetokan Bekisting

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

e. Pembongkaran Bekisting

Setelah kolom beton mengeras dan dinilai cukup umur maka dilakukan

pembongkaran bekisting. Pembongkaran dilakukan minimal 12 jam setelah

pengecoran. Pada proyek ini setelah dilakukan pembongkaran bekisting kolom

maka dilakukan pemasangan kepala kolom. Kepala kolom berguna untuk

membuat sambungan balok dengan kolom.

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

44

Universitas Indonesia

Gambar 3.26 Kepala Kolom

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

f. Pekerjaan Perawatan

Pekerjaan perawatan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum beton

benar-benar mengeras. Perawatan bertujuan untuk ketahanan beton terhadap aus,

kekedapan terhadap air dan untuk meningkatkan keawetan beton. Prosesnya ialah

dengan curing, curing dilakukan dengan terus menyemprotkan air ke permukaan

beton selama minimal tiga hari berturut-turut.

3.4.2 Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai

Pekerjaan balok dan pelat lantai adalah satu kesatuan karena balok dan

pelat saling berhubungan. Maka dari itu mutu beton yang ada pada balok dan pelat

cenderung sama. Berikut adalah diagram alir pekerjaan balok dan pelat pada

proyek pembangunan Apartemen Kemang View.

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

45

Universitas Indonesia

Gambar 3.27 Diagram Alir Tahapan Pekerjaan Balok dan Pelat

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 3.28 Diagram Alir Pemasangan Balok dan Pelat (2)

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

46

Universitas Indonesia

3.4.2.1 Pemasangan Perancah

Perancah atau scaffolding adalah komponen yang akan memikul

bekisting untuk pelat dan balok. Jenis scaffolding yang digunakan pada proyek ini

adalah scaffolding konvensional yang masih harus dibongkar pasang jika hendak

dipindahkan ke area lainnya. Scaffolding memiliki peranan lain di luar menyangga

bekisting, yaitu menyangga beban ketika pelat dan balok belum siap dan pekerja

hendak melakukan pekerjaan selanjutnya di atas pelat dan balok.

Gambar 3.29 Pemasangan Scaffolding

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

3.4.2.2 Pembuatan Bekisting

Bekisting yang digunakan untuk balok akan bertumpu pada suri-suri

scaffolding yang telah dipasang. Bekisting untuk balok terdiri dari komponen

yaitu, kaso 5/7, balok plywood, form tie, balok siku 50×50,5 , penjepit berdiameter

10mm, form tie dengan ketentuan jarak tertentu, plywood, balok 6/12, perancah T

frame dan U head.

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

47

Universitas Indonesia

Gambar 3.30 Gambar Potongan Bekisting Balok

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Setelah bekisting balok dipasang maka dipasang horry beam. Horry

beam merupakan perancah horisontal yang berfungsi menahan bekisting pelat

lantai sesaat dan mempertahankan kedataran bekisting pelat lantai sebelum dan

setelah dilakukan pengecoran.

Gambar 3.31 Bekisting Balok dan Horry Beam

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

48

Universitas Indonesia

Setelah horry beam dipasang, selanjutnya adalah pemasangan plywood

untuk cetakan pelat. Pekerjaan harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum proses

pemasangan tulangan pelat dan balok dimulai.

Gambar 3.32 Pemasangan Plywood Bekisting

Sumber: Dokumentasi PT. PP (Persero) Tbk., 2013

3.4.2.3 Pembesian

Pekerjaan pembesian dilakukan setelah seluruh proses pemasangan

bekisting selesai. Balok berfungsi untuk mendukung beban vertikal, yang meliputi

berat sendiri balok, dan beban-beban lain yang mendukungnya (di antaranya

termasuk beban pelat dan dinding). Balok juga menahan beban horisontal yang

ditimbulkan oleh beban gempa dan beban angin, kemudian meneruskannya ke

kolom. Selain itu, balok juga berfungsi untuk menghubungkan antarkolom agar

portal dapat berfungsi dengan kuat dan kokoh. Balok juga direncanakan untuk

menerima lentur, geser, dan torsi. Pelat lantai berfungsi untuk menahan beban

mati (berat sendiri pelat, beban tegel, beban spesi, beban penggantung, dan beban

plafond), serta beban hidup yang bekerja di atasnya, kemudian menyalurkan

beban-beban tersebut ke balok di bawahnya.

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

49

Universitas Indonesia

Gambar 3.33 Pabrikasi Wiremesh

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2013

Tulangan balok seperti biasa dipabrikasi di area yang telah ditentukan,

begitu pula untuk wiremesh atau tulangan pelat. Proyek ini mengandalkan

subkontraktor dan supplier masalah pekerjaan pembesian. Tulangan dipabrikasi

lalu dipasang oleh para pekerja sesuai dengan peraturan yang ada pada gambar

shop drawing untuk overlapping, diameter besi yang digunakan dan titik tulangan

ayam pada pemasangan wiremesh.

3.4.2.4 Pengecoran

Setelah pekerjaan balok dan pelat selesai, dilakukanlah pengecekan

pekerjaan balok dan pelat yang telah dilakukan. Pengecekan meliputi cek

perkuatan acuan perancah, pengecekan kerapatan pada bekisting dan kesikuan

bekisting, dan juga pengecekan pekerjaan/pemasangan tulangan, apakah telah

sesuai dengan perencanaan. Selain itu perlu dilakukan untuk menentukan elevasi

dari permukaan lantai yang akan dicor sesuai tebal pelat lantai gambar kerja

dengan menggunakan theodolit. Setelah ditentukan elevasinya, maka dipasang

pipa besi/relat sebagai acuan pada saat pengecoran agar tidak melebihi batas yang

telah diukur. Apabila pengecekan telah selesai dilakukan oleh pengawas maka

dapat dilanjutkan ke pekerjaan lainnya, namun apabila masih terdapat kesalahan

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

50

Universitas Indonesia

akan dilakukan perbaikan ulang. Pekerjaan berikutnya adalah pembersihan lokasi

pengecoran yaitu menyingkirkan kotoran-kotoran serbuk gergaji,

potonganpotongan kawat pengikat, dan lainnya. Setelah pekerjaan pembersihan

lapangan selesai, maka diadakan kontrol bersama di mana beton siap untuk dicor.

Gambar 3.34 Tahap Pengecoran Plat dan Balok

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2013

Pengecoran balok dan pelat dilakukan dengan secara bersamaan

agardidapatkan satu kesatuan. Pekerjaan pengecoran dilakukan setelah selesai

prosespenulangan selesai. Biasanya dilakukan pengecekan terhadap penulangan,

serta kekuatan dari bekisting yang akan dipakai. Pembuatan sparing (lubang-

lubang)yang digunakan untuk keperluan Mechanical Electrical (ME) juga

harusdikerjakan dengan benar. Sebelum dilaksanakan pengecoran, volume

pengecoran ditentukan terlebih dahulu agar pemesanan beton sesuai dengan

volume yang akan dicor. Setelah volume ditentukan, maka pemesanan beton

ready mix ke PT. Adhimix dilaksanakan. Pengiriman beton pun dilakukan secara

berkala, sehingga tidak langsung sekaligus datang. Hal ini dilakukan agar beton

yang akan dipakai tidak terlalu lama didiamkan. Kapasitas truk yang membawa

beton tersebut ± 9 m3 setiap kali datang.

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

51

Universitas Indonesia

Gambar 3.35 Penggunaan Trowel

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2013

Saat pengecoran pelat dan balok juga harus dilakukan penggetaran agar

tidak ada gelembung udara yang terjebak. Penggetaran pelat menggunakan trowel,

trowel ada alat penggetar seperti baling-baling dengan jangkauan penggetaran

yang cukup besar. Pemadatan dilakukan menggunakan alat concrete vibrator.

Setelah itu, permukaan beton diratakan dengan menggunakan papan perata. Untuk

mengecek kedalaman beton agar sesuai dengan harapan, dapat dilihat ditanda

garis pada papan bekisting balok ataupun dengan cara menancapkan baja

sepanjang tebal beton untuk memastikan apakah kedalaman beton sudah benar.

kemudian dilakukan pengecekan kembali elevasi pelat menggunakan theodolit.

3.4.2.5 Lepas Shoring

Pembongkaran scaffolding dan bekisting balok dilakukan setelah beton

mengeras. Setelah bekisting dibongkar, perancah masih tetap dipasang (reshore)

sebagai penunjang sementara untuk meminimumkan lendutan.

Tabel 3.1 Waktu Minimum Untuk Pembongkaran Scaffolding

Minimum waktu

Keterangan Waktu

Tepi cetakan beton 12 jam

Tumpuan balok L= 3-6m 14 hari

Tumpuan balok L<3m 7 hari

Tumpuan balok L>6m 21 hari

Pelat/balok kantilever 21 hari Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

52

Universitas Indonesia

Aturan mengenai berapa tingkat dan lamanya sistem cetakan dan

perancah tetap dalam keadaan utuh terhadap pengecoran lantai dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 3.36 Aturan Naiknya Tingkat Sistem Perancah

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Keterangan:

- T = siklus pengecoran lantai = 7 hari

- n = jangka waktu sejak pengecoran lantai i, pembongkaran reshore

di bawah lantai i-2, dan pembongkaran reshore di bawah lantai i-1

= 5 hari.

- Pengecoran lantai I = x hari

- Pembongkaran reshore dibawah lantai i-2 dan pembongkaran

reshoring di bawah lantai i-1 = x+n hari.

Gambar 3.36 menjelaskan bahwa, pengecoran satu lantai dilaksanakan

selama 7 hari pada suatu area. Pada hari ke 14, lantai 2 sudah dilaksanakan

pengecoran dengan lantai 1 masih ditopang dengan scaffolding. Hari ke 19

dilakukan pemasangan reshore pada lantai 1 dan pemasangan scaffolding untuk

lantai 3, kemudian pengecoran lantai 3 selesai pada hari ke 21. Pada hari ke 26,

reshore pada lantai 1 dibongkar dan dilakukan pemasangan reshore lantai 2 serta

pemasangan scaffolding untuk lantai 4. Pengecoran lantai 4 selesai pada hari ke-

28. Pada hari ke 47, seluruh reshore dapat dibongkar pada suatu area tersebut.

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

53

Universitas Indonesia

Gambar 3.37 Bekisting Balok

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2013

Tahapan pembongkaran dimulai dari membongkar suri-suri dan horry

beam lalu scaffolding yang menopang plat. Setelah itu, melepaskan besi-besi siku

yang digunakan pada bekisting balok secara hati-hati agar tidak merusak beton.

Besi-besi siku ini nantinya akan masih bisa digunakan kembali untuk pekerjaan

balok lainnya.

3.4.2.6 Curing Beton

Setelah pembongkaran semua bekisting selesai maka dilakukan

pemeliharaan terhadap hasil pengecoran (curing beton), yaitu dengan

menyemprotkan air pada seluruh bagian permukaan beton dan dilakukan

penambahan pada sisi beton yang mengalami keropos atau rusak. Perawatan

terhadap beton dilakukan dengan cara menyiramkan air ke permukaan beton

selama merata sampai basah selama 3 (pagi dan siang hari). Sama halnya dengan

kolom, Beton setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang

belum saatnya dengan cara mempertahankan kondisi di mana kehilangan

kelembaban adalah minimal dan suhu yang konstan dalam jangka waktu yang

diperlukan untuk proses hidrasi semen serta pengerasan beton.

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

54

Universitas Indonesia

Gambar 3.38 Proses Curing Beton

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2013

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

55

BAB 4

MANAJEMEN PROYEK

4.1 Manajemen Waktu Proyek

4.1.1 S-Curve

(terlampir)

4.1.2 Milestones

Milestones adalah kejadian penting yang dapat terjadi dalam sebuah

proyek, dan tidak memiliki durasi. Milestones unik untuk setiap proyek.

Milestones dapat terjadi pada akhir dari sebuah paket kerja dalam WBS dan dapat

termasuk dalam jadwal proyek. Dalam pekerjaan konstruksi, milestones sering

digunakan sebagai suatu titik dalam proyek dimana suatu pembayaran dibuat.

Milestones pada Proyek Pembangunan Apartemen Kemang View sebagai berikut

a. Penyelesaian Persiapan

b. Penyelesaian Konstruksi

c. Penyelesaian Proyek

d. Proyek dimulai

4.1.3 Estimasi Waktu

Estimasi pengerjaan proyek ini adalah 630 hari kalender atau 21 bulan

dengan waktu pelaksanaan proyek dari November 2012 hingga Juli 2014. Selama

12 bulan adalah pelaksanaan pekerjaan struktur dan 14 bulan pelaksaan pekerjaan

arsitektur yang memiliki overlap sebanyak 5 bulan dengan pekerjaan struktur.

4.1.4 Kontrol Jadwal

Dalam pelaksanaannya, jadwal kegiatan proyek seringkali tidak berjalan

sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan

beberapa cara untuk membuat berbagai kegiatan berjalan agar tetap sesuai dengan

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

56

Universitas Indonesia

jadwal proyek yang telah ditentukan. Beberapa cara tersebut meliputi fast tracking

dan crashing. Fast tracking adalah pengerjaan pekerjaan secara bersamaan atau

paralel dan crashing merupakan pengerjaan dengan menambahkan waktu kerja

serta sumber daya yang ada.

4.2 Manajemen Kualitas Proyek

4.2.1 Standar Kualitas Produk dan Perencanaan Kualitas

Proyek pembangunan Apartemen Kemang View ini haruslah disesuaikan

dengan tujuan akhir dari penggunaan gedung Apartemen Kemang View: sebagai

tempat tinggal, hotel, dan perniagaan. Perencanaan kualitas ini diawali dengan

melakukan pengecekan internal oleh kontraktor yang bertanggung jawab untuk

dapat mengetahui proses pembuatan dan operasional dari pembangunan

Apartemen Kemang View: PT. PP (Persero) Tbk.. Setelah itu, langkah selanjutnya

yang harus dilakukan adalah mencari persetujuan dari owner proyek. Apabila

pemilik proyek menyetujui perancanaan kualitas yang diajukan, maka proyek

akan langsung dilakukan. Akan tetapi, apabila perencanaan kualitas yang telah

dilakukan oleh kontraktor ditolak, maka harus dibuat perencanaan yang baru lagi.

Setelah persetujuan pemilik didapatkan, kontraktor akan mengundang manajemen

bangunan ditemani oleh teknisi dan supplier yang bersangkutan berserta standard

operating procedure (SOP) yang telah dibuat sebelumnya.

4.2.2 Spesifikasi

Apartemen Kemang View akan dijadikan sebagai sarana tempat tinggal,

hotel, dan juga perniagaan yang mana karena itu kualitas bangunan yang

merupakan tanggung jawab dari PT. PP (Persero) Tbk. diwajibkan mampu

mendukung seluruh kegiatan yang mungkin terjadi setelah Apartemen Kemang

View terbangun tanpa adanya resiko yang tinggi.

Spesifikasi kerja dalam hal ini meliputi target kualitas yang telah

ditetapkan oleh PT. PP (Persero) Tbk.. Spesifikasi kerja yang dilakukan pada

pembangunan Apartemen Kemang View adalah

a. Pekerjaan Struktur

Struktur Beton Kolom

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

57

Universitas Indonesia

- Sudut kolom tidak geripis

- Tidak ngeplin

- Warna permukaan seragam

- Ukuran sesuai dengan shopdrawing

- Pada kaki kolom tidak geripis/keropos dan air semen tidak keluar

Gambar 4.1 Target Kualitas Struktur Beton Kolom

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Struktur Beton Balok

Pada bagian kepala kolom tidak keropos, tanpa plin, sambungan bersih,

dan air semen tidak meleleh.

Gambar 4.2 Target Kualitas Struktur Beton Balok

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

58

Universitas Indonesia

Struktur Plat Balok

- Sudut balok tidak geripis

- Tidak ngeplin

- Warna permukaan seragam

- Balok lurus

Gambar 4.3 Target Kualitas Struktur Plat Balok

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

b. Pekerjaan Arsitektur

Pekerjaan pemasangan dinding bata ringan

Gambar 4.4 Target Kualitas Pekerjaan Pemasangan Dinding Bata Ringan

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

59

Universitas Indonesia

Pekerjaan Plester Dinding

Gambar 4.5 Target Kualitas Pekerjaan Plester Dinding

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

c. Pekerjaan Pembesian

Sesuai dengan shop drawing: diameter, jarak, dimensi, jumlah

Ikatan antar pertemuan tulangan kuat dan diikat 100% memakai kawat

beton

Selimut beton > 3 cm dan < 15 cm

Ukuran dan jumlah posisi beton deking kuat

Overlap minimal 40 × diameter

Bersih dari kotoran, lumpur, oli, cat, karat, kerak

Jika tulangan dibiarkan terekspos dalam waktu yang cukup lama, maka

seluruh tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen

acian

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

60

Universitas Indonesia

Gambar 4.6 Target Kualitas Pekerjaan Pembesian

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2013

d. Pekerjaan Bekisting

Sesuai dengan shop drawing: dimensi dan konstruksi

Lot dan siku

Bekisting terpasang dengan kuat dan kencang

Toleransi dimensi panjang:

- Jika panjang total < 6 m : 5 mm

- Jika panjang total > 6 m : 15 mm

- Balok, plat deck : 10 mm

Toleransi dimensi bentuk sebesar 10 mm

Permukaan halus dan licin, tidak ada lubang atau luka, deberi minyak

Sambungan rapat, tidak ada plin

Bersih, bebas dari kotoran, debu, dan beton sisa

e. Pekerjaan Beton

Mutu beton sesuai dengan desain

Tidak keropos, tidak retak

Tidak ada plin pada sambungan

Warna seragam

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

61

Universitas Indonesia

Tidak geripis pada sudut balok dan kolom > 5mm

Tidak ada sisa bendrat dan material bekisting dipermukaan beton

Nut antar segmen pengecoran harus ada, seragam dan lurus

Demoulding minimal 6 jam setelah pengecoran

Tinggi jatuh minimal 1,5 m untuk menghindari pemisahan material, jika

lebih memakai talang atau tremi

Beton di padatkan memakai vibrator.

f. Pekerjaan Perancah

Pekerjaan Perancah Shoring

Posisi tegak, vertikal

Semua conncection/joint kuat dan kencang

Shoring berdiri di atas pondasi shoring

Gambar 4.7 Target Kualitas Pekerjaan Perancah Shoring

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

g. Pekerjaan I Girder

Sesuai dengan shop drawing: bekisting, pembesian, separator, ducting,

strand, angkur, dan lainnya

Cetakan dan tulangan harus lurus dan simetris

Material ducting dan strand sesuai spek

Mutu beton sesuai spek

Beton tidak retak, tidak plin, tidak geripis pada daerah sudut

Kuat tekan sesuai dengan desain rencana

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

62

Universitas Indonesia

Gambar 4.8 Foto Pekerjaan Pembuatan I Girder

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

h. Pekerjaan Galian Tanah

Sesuai dengan shop drawing

Elevasi yang digali sesuai rencana

Galian bersih dari material-material yang tidak terpakai

Permukaan galian rata (tidak bergelombang)

Gambar 4.9 Foto Pekerjaan Galian Tanah

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

i. Pekerjaan Timbunan Tanah

Pekerjaan harus sesuai shop drawing

Material yang digunakan harus sesuai spesifikasi kontrak

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

63

Universitas Indonesia

Ketebalan pemadatan per layer maksimal 20 cm untuk mendapatkan

kepadatan yang maksimal

Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi

dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm

Semua bahan yang tidak diperlukan harus dibuang dari lokasi timbunan.

Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang disiapkan dan disebar

dalam lapisan yang merata

Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju

arah sumbu jalan sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha

pemadatan yang sama.

Permukaan timbunan harus rata dan lurus tidak boleh bergelombang

Lulus tes pemadatan

Gambar 4.10 Pekerjaan Timbunan

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

j. Pekerjaan Pasangan Batu dan Mortar

Pekerjaan Pasangan Batu

- Dimensi sesuai dengan shop drawing dengan toleransi ± 2 cm

- Campuran yang digunakan harus sesuai dengan spsifikasi kontrak

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

64

Universitas Indonesia

- Pasangan batu Lurus dan rata ± 10 mm

- Permukaan pasangan batu bersih dan rapi

- Siar/spesi pasangan batu tebal seragam (2 cm ± 5 mm)

Gambar 4.11 Target Kualitas Pekerjaan Pasangan Batu

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Pekerjaan Perkerasan Berbutir

- Sesuai shop drawing

- Kepadatan timbuan tanah dasar tercapai

- Ada data tes pemadatan

- Material bersih dari kotoran dan humus

- Kadar air optimum tercapai

- Diameter batuan maksimal tercapai

- Elevasi timbunan sesuai gambar

- Permukaan timbunan rata (tidak bergelombang)

- Kemiringan sesuai gambar

- Kepadatan merata minimal tercapai

- Lulus tes pemadatan

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

65

Universitas Indonesia

k. Pekerjaan Lantai Kerja

Target Mutu Sebelum Lantai Kerja

- Bekisting lurus

- Permukaan bawah rata (tidak bergelombang)

- Ketebalan bekisting lantai kerja sesuai desain rencana.

Target Mutu Setelah Pengecoran

- Beton tidak keropos

- Beton tidak pecah

- Kemiringan sesuai gambar

Gambar 4.12 Foto Pekerjaan Lantai Kerja

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

l. Pekerjaan Rigid Pavement

Kerataan Permukaan Jalan Beton

- Arah memanjang toleransi 3 mm/3 m

- Arah melintang toleransi 3 mm/3 m

Kelurusan Tepi Jalan Beton

- Arah memanjang toleransi 5 mm/10 m

- Arah vertikal toleransi 2 mm/tebal beton

Kelurusan Grooving

- Arah melintang toleransi 3 mm/lebar lajur

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

66

Universitas Indonesia

- Kedalaman grooving minimal 0,75 mm, maksimal 3mm

Sudut Ujung Atas Tepi Jalan

- Tidak boleh ngumpil lebih dari 10 mm sepanjang 100 cm

Kelurusan Hasil Pemotongan Construction Joint

- Toleransi 3 mm/10 m

- Pengisian sealant peres/tidak jembret toleransi ± 1 mm/3 m

Gambar 4.13 Target Kualitas Perkerasan Kaku

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

m. Pekerjaan Asphalt Pavement

Asphalt Pavement

- Kerataan permukaan arah memanjang toleransi 3mm/3m

- Kerataan permukaan arah melintang toleransi 3mm/3m

- Tidak retak

- Kepadatan minimal 98 %

- Ketebalan sesuai desain

Marka

- Kelurusan marka toleransi 10 mm/100 m

- Ketebalan cukup dan jelas (3 mm)

- Glass bead sesuai spek

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

67

Universitas Indonesia

- Tidak mengelupas

Concrete Barrier

- Semua sudut lurus toleransi 3 mm/3 m

- Tidak keropos

- Tidak geripis pada sudut beton

- Tidak ngeplin antar sambungan

- Warna beton sama

n. Pekerjaan Rambu Jalan dan Tiang PJU

Rambu Jalan

- Pondasi tertanam presisi dan kokoh.

- Tiang rambu berdiri tegak lurus.

- Material tiang digalvanis

- Tipe reflektif background: engineering grade

- Tipe reflektif teks: high intensity

Penerangan Jalan Umum (PJU)

- Pondasi tertanam presisi dan kokoh

- Tiang PJU berdiri tegak lurus

- Kabel tertanam/terlindungi (safety)

- Panel listrik terlindungi (safety)

- Sambungan kabel

- Material sesuai spek

o. Pekerjaan Kanstin

Kelurusan sudut tepi atas toleransi 10 mm/50 m

Permukaan atas rata

Finishing nat rapi bersih dari acian

Lebar nat 5 mm toleransi 1 mm

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

68

Universitas Indonesia

Gambar 4.14 Target Kualitas Pekerjaan Kanstin

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

p. Pekerjaan Sambungan

Dimensi sesuai shop drawing

Pemadatan pengisi maksimal

Material yang digunakan sesuai spek

Kerataan permukaan bahan epoxy beton ± 1mm

Kelurusan bibir epoxy lurus ± 5 mm

Kesempurnaan epoxy utuh tidak rusak/cacat/pecah/retak.

Rubber tidak cacat, utuh tidak rusak 100%, menempel 100% pada epoxy

di kedua sisi.

4.2.3 Diagram Alir Perencanaan dan Kontrol Kualitas

Dalam pelaksanaan pembangunan proyek, terdapat penjaminan kualitas

yang ingin dicapai sebagai bentuk pertanggungjawaban kontraktor kepada pihak

owner. Berikut dipaparkan mengenai urutan dari pekerjaan-pekerjaan beserta

tatanan pengontrolan dari tiap pekerjaan:

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

69

Universitas Indonesia

Gambar 4.15 Diagram Alir Pekerjaan Galian Biasa

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 4.16 Diagram Alir dan Urutan Kerja Galian untuk Selokan Drainase dan

Saluran Air

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 4.16 yang memaparkan pekerjaan galian untuk selokan drainase

dan saluran air dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

Pekerjaan persiapan dan pembersihan lokasi.

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

70

Universitas Indonesia

Penentuan panjang arah aliran dan kelandaian pembuangan dari selokan.

Pelaksanaan:

- Penggalian, penimbunan dan pemangkasan untuk membentuk

selokan baru atau lama agar kelandaian sesuai pada gambar.

- Seluruh bahan hasil galian dibuang dan diratakan utnuk mencegah

dampak lingkungan yang mungkin terjadi.

Bahan yang tertinggal didaerah aliran sungai sisa dari pembuatan pondasi

atau galian harus segera dibuang.

Bilamana terdapat pekerjaan stabilisasi timbunan atau permanen yang

dapat menghalangi saluran air yang ada, maka saluran air tersebut harus

segera direlokasikan agar tidak mengganggu aliran air pada ketinggian

banjir normal.

Gambar 4.17 Diagram Alir Pekerjaan Pasangan Batu

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

71

Universitas Indonesia

Gambar 4.18 Diagram Alir Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 4.19 Diagram Alir Pekerjaan Jembatan

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

72

Universitas Indonesia

Gambar 4.20 Diagram Alir Kontrol Kualitas Aspal

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 4.21 Diagram Alir Pekerjaan Tack Coat

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

73

Universitas Indonesia

Gambar 4.22 Diagram Alir Inspeksi Material Besi Beton

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

4.2.4 Penerapan Kontrol Kualitas

Gambar 4.23 Diagram Alir Quality Control dalam Penerapan Manajemen Mutu

ISO 9001-2000

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

74

Universitas Indonesia

a. Perencanaan Pembuatan ITP (Inspection and Test Plan)

Setiap QC harus menguasai gambar kerja, RKS, dan peraturan-peraturan

serta ketentuan-ketentuan yang ada di dalam RKS: SNI, SII, ASTM, AASHO, dan

lain sebagainya. Disarankan setiap proyek QC memiliki buku-buku referensi

terkait. Dalam perencanaan ITP, bersumber dari buku-buku referensi, gambar

kerja, dan RKS, dilakukan breakdown item pekerjaan sebagai berikut:

Tentukan Material dan Alat yang digunakan

Tentukan Sequence Pekerjaan

Tentukan Acceptance Kriteria

Tentukan Referensi (RKS, SNI, SII, ASTM, dll)

Tentukan Frekuensi Inspeksi

Tentukan penanggung Jawab pekerjaan

(Hal tersebut ditentukan berdasarkan BoQ, RKS, Construction Drawing, Quality

Target Mutu PP (jika tidak ditentukan di RKS)

b. Implementasi dan Operasi Inspection and Check List

Gambar 4.24 Implementasi dan Operasi Inspection and Check List

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

75

Universitas Indonesia

Gambar 4.25 Diagram Alir Operasi Pelaksanaan Inspeksi

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

4.3 Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek

4.3.1 Sumber Daya Manusia yang Dibutuhkan (Human Resources Planning)

Kebutuhan sumber daya manusia untuk proyek pembangunan Apartemen

Kemang View ini diestimasikan sesuai dengan kesulitan proyek dan durasi proyek

yang ditetapkan. Untuk proyek ini, jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan

adalah

Tabel 4.1 Kebutuhan Sumber Daya Manusia

No Fungsi Jumlah

Staff

Durasi

(Bulan)

KEY STAFF

1 Project Manager 1 21

2 Site Engineering Manager 1 21

3 Site Operation Manager 1 21

4 Site Administration Manager 1 21

STAFF

5 Perencanaan Teknik dan Material 1 21

6 Perencanaan Biaya dan Administrasi Kontrak 1 21

(sambungan)

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

76

Universitas Indonesia

(sambungan)

7 Quantity Surveyor 3 21

8 Drafter 1 21

9 Logistik 2 21

10 Peralatan 3 21

11 General Superintendent 1 21

12 Superintendent 2 21

13 Surveyor 1 21

14 Assistant Surveyor 3 21

15 Security 4 21

16 Keuangan 1 21

17 Akuntasi 1 21

18 Umum 1 21

19 SDM 1 21

20 Office Boy 1 21

LOCAL STAFF

21 Pekerja 70 21

22 Mandor 10 21 Sumber: Pengolahan Penulis, 2013.

4.3.2 Struktur Organisasi

Pada proyek pembangunan Apartemen Kemang View ini terdapat

organisasi PT. PP (Persero) Tbk. yang berperan sebagai kontraktor utama.

Struktur organisasi PT. PP (Persero) Tbk., adalah sebagai berikut

Gambar 4.26 Struktur Organisasi Proyek Apartemen Kemang View, Bekasi

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

77

Universitas Indonesia

4.3.3 Deskripsi Kerja

Berdasarkan data struktur organisasi yang ada, setiap bidang memiliki

peranannya masing-masing di dalam proyek pembangunan Apartemen Kemang

View.

Project Manager

Seorang PM berkedudukan di bawah dari owner. Seorang project manager

bertindak sebagai pimpinan proyek, bertanggung jawab dalam penanganan

pelaksanaan proyek (baik teknis maupun finansial) yang sesuai dengan

perencanaan, dan melaporkan perkembangan proyek kepada pemberi

perintah.

Site Engineering Manager (SEM)

Memiliki tugas untuk memimpin bagian perencanaan dan pengontrolan

akan pelaksanaan pekerjaan dan penjadwalan pekerjaan.

Site Operational Manager (SOM)

Memiliki tugas untuk memimpin bagian operasional lapangan dan

berwenang dalam mengelola pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang

meliputi:

- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan baik teknis

maupun keuangan sebagaimana disiapkan oleh bagian perencanaan

- Mengkoordinasikan General Superintendent dalam mengendalikan

dan mengawasi pekerjaan mandor dan subkontraktor

- Membina dan melatih keterampilan para staff, tukang, dan mandor

- Melakukan penilaian kemampuannya sesuai dengan standar yang

ditetapkan

Site Administration Manager (SAM)

Bertanggung jawab untuk melakukan dokumentasi serta pembukuan semua

kegiatan keuangan dan administrasi proyek ini.

Perencanaan Teknik dan Material

Merencanakan hal-hal yang bersifat teknis serta jenis dan jumlah material

yang yang dibutuhkan dalam melakukan pembangunan proyek.

Perencanaan Biaya dan Administrasi Kontrak

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

78

Universitas Indonesia

Memiliki tugas untuk merencanakan seluruh biaya dan admistrasi dari

kontrak yang berkaitan dengan proyek pembangunan.

Quantity Surveyor

- Menghitung prestasi volume yang telah dilaksanakan

- Melaksanakan permintaan SEM untuk mengumpulkan data

pelaksanaan pekerjaan di proyek

- Melaporkan hasil perhitungan volume kerja kepada project

manager

- Menyiapkan SPK untuk mandor dengan kuantitas yang sudah

disesuaikan dengan RAP dan menegosiasi harga borongan mandor

bersama-sama project manager

- Memonitor dan menghitung pekerjaan tambah dan kurang di

lapangan

- Membantu project manager terhadap hasil perhitungan akhir

kemajuan pekerjaan yang akan diajukan kepada SOM setiap

bulannya dan yang akan ditagihkan kepada owner

- Melaksanakan perhitungan progres pekerjaan mandor dengan

masukan pencapaian progress dari pelaksana.

Drafter

Bertanggungjawab atas pembuatan gambar.

Logistik

Bagian ini membuat rencana pengadaan logistik, melakukan pengadaan

logistik sesuai dengan prosedur, dan melakukan seleksi terhadap penawaran

yang masuk.

Peralatan

Bagian ini membuat rencana pengadaan peralatan, melakukan pengadaan

peralatan sesuai dengan prosedur, dan mengusulkan rekanan kepada wilayah

serta melakukan kalibrasi terhadap alat milik perusahaan.

General Superintendent

Melakukan koordinasi pengawasan serta kontrol dan kegiatan dari

superintendent dan surveyor.

Superintendent

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

79

Universitas Indonesia

Surveyor

Assistant Surveyor

Security

Keuangan

Akuntansi

Umum

SDM

Office Boy

4.3.4 Pengembangan Tim

Proses pengembangan tim bertujuan untuk memperbaiki kompetensi,

interasi di dalam tim, dan lingkungan tim secara keseluruhan untuk meningkatkan

kinerja proyek yang ada. Seorang project manager harus memiliki keterampilan

untuk mengidentifikasi, membangun, mempertahankan, memotivasi, memimpin,

dan mengilhami tim proyek untuk mencapai kinerja tim yang maksimal demi

tercapainya pula tujuan dari proyek.

Adapun dalam pengembangan tim terdapat beberapa cara yang dapat

digunakan:

Kemampuan interpersonal

Tim dapat menekan timbulnya masalah dan meningkatkan kerjasama

dengan adanya pemahaman antar anggota tim sehingga setiap anggota

mampu mengantisipasi tindakan anggota lainnya. Selain itu melalui adanya

kemampuan interpersonal ini tiap anggota dapat memperlihatkan sisi

kepedulian dan menindaklajuti masalah yang ada.

Pelatihan

Pelatihan yang dilaksanakan dirancang untuk meningkatkan kompetensi

anggota tim. Pelatihan dapat berupa formal maupun informal.

Aktivitas team-building

Tujuan aktivitas ini adalah untuk menjadikan tim agar mampu bekerja

secara efektif.

Ground rules

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

80

Universitas Indonesia

Adanya peraturan mendasar mengenai batasan perilaku yang dapat diterima

oleh anggota tim proyek dapat menghindari terjadinya kesalahpahaman

sekaligus meningkatkan produktivitas kerja.

Co-location

Merupakan penempatan beberapa anggota tim atau seluruh anggota tim

yang paling aktif pada lokasi fisik yang sama untuk meningkatkan kinerja

tim. Proses ini dapat bersifat sementara dan strategi lokasi meliputi ruang

pertemuan tim, tempat untuk penempatan jadwal, dan kenyamanan lainnya

yang meningkatkan komunikasi dan rasa komunitas.

Recognition and rewards

Pemberian reward atau penghargaan kepada tiap individu hanya akan

bersifat efektif apabila memenuhi kebutuhan dari individu yang

bersangkutan. Pemberian penghargaan akan membuat individu menjadi

termotivasi karena merasa dihargai di dalam organisasi.

Dalam melakukan evaluasi efektivitas tim, terdapat beberapa indikator

yang menjadi tolak ukur evaluasi: (1) perbaikan dalam keterampilan yang

memungkinkan individu untuk melakukan tugas lebih efektif; (2) peningkatan

kompetensi yang membantu tim tampil lebih baik sebagai sebuah tim; (3)

kekompakan tim meningkat yang mana anggota tim mampu berbagi informasi

serta pengalaman secara terbuka dan saling membantu untuk meningkatkan

kinerja proyek secara keseluruhan.

4.3.5 Kinerja Anggota Tim

Kinerja dari anggota tim dalam suatu proyek dapat diukur berdasarkan

laporan status, pengukuran progress, dan perkiraan. Namun, ada kalanya

penilaian dilakukan dengan menggunakan borang yang dibagikan kepada seluruh

anggota tim untuk menilai kinerja dari setiap anggota lainnya.

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

81

Universitas Indonesia

4.4 Manajemen Resiko Proyek

4.4.1 Identifikasi Resiko

Identifikasi resiko berupa perkiraan akan resiko yang mungkin terjadi

dan melakukan dokumentasi terhadap resiko-resiko tersebut. Identifikasi resiko

ini merupakan sarana yang dibutuhkan sepanjang proyek: pendanaan, kontrak,

dan seluruh tahapan perencanaan serta pengawasan proyek. Identifikasi dan

penilaian resiko merupakan tanggungjawab seluruh anggota tim proyek.

Identifikasi resiko haruslah dimulai sejak tahapan awal pelaksanaan proyek dan

ringkasan profil resiko digunakan sebagai dokumen resiko. Adapun proyek yang

telah dimulai tetap harus meninjau ringkasan profil resiko yang ada guna

memperbaharui kemungkinan resiko-resiko yang akan terjadi.

Tabel 4.2 Identifikasi Resiko

Identifikasi Resiko Analisa Resiko Dampak Resiko

A. Aspek Biaya

1 Perubahan

Mutu

Pembesian dari

U-40 ke U-50

Adanya perubahan

mutu pembesian

dimana pada lantai

semi basement dan

ground menggunakan

mutu U-40 sedangkan

dari upper ground

hingga Lt.22

menggunakan besi U-

50

1. Adanya perubahan detail

pembesian, kolom dan balok.

2. Gambar For Construction

hingga saat ini masih belum

pasti dan sering berubah-ubah.

3. Dikhawatirkan terjadi

kesalahan di lapangan

dikarenakan gambar yang

belum pasti dari pihak owner.

4. Dikarenakan besi supply by

owner, maka resiko akan

perubahan tersebut berdampak

pada resiko jumlah penggunaan

besi di lapangan.

(sambungan)

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

82

Universitas Indonesia

(sambungan)

2 Perbedaan

denah struktur

dan arsitektur

Antara konsultan

struktur dan arsitektur

kurang berkomunikasi

sehingga terdapat

perbedaan-perbedaan

As, elevasi, dan

penggunaan ruangan,

sehingga sampai saat

ini gambar dari pihak

owner masih terus

mengevaluasi gambar

tersebut.

Dikhawatirkan terjadi kesalahan di

lapangan dikarenakan gambar

yang belum fix dari pihak owner

3 Lahan kerja

yang belum

siap

dikarenakan

pihak owner

masih

melakukan

pemancangan

Lahan kerja masih

belum siap.

1. Keterlambatan pelaksanaan di

lapangan

2. Akan timbul biaya overhead

4 Gambar tidak

lengkap dan

belum ada

detail

Adanya pekerjaan

pekerjaan yang belum

tercantum dalam BQ

Menimbulkan biaya tambahan

untuk melengkapi pekerjaan yang

belum didetailkan pihak owner

5 Kebutuhan

scaffolding di

lapangan sulit

terpenuhi

Banyak proyek sedang

berjalan di lingkungan

PT. PP (Persero) Tbk.

Melakukan penyewaan alat

scaffolding dari pihak luar yang

harganya lebih tinggi dari tempat

sewa biasa, koperasi dan PJA

B. Aspek Teknis

1 Lahan kerja

belum dapat

sepenuhnya

dikerjakan

Lahan kerja masih

dilakukan

pemancangan oleh

pihak owner

Keterlambatan di lapangan

2 Tidak dapat

bekerja lembur

Pihak warga sekitar

proyek tidak

mengijinkan kerja

lembur karena telah

melakukan kesepakatan

dengan pihak owner

Keterlambatan di lapangan,

menghambat produktivitas proyek

(sambungan)

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

83

Universitas Indonesia

(sambungan)

3 Keterlambatan

produksi

shopdrawing

Gambar For

Construction belum

benar-benar matang

dan masih terus direvisi

pihak owner

Dikhawatirkan terjadi kesalahan di

lapangan dikarenakan gambar

yang belum pasti dari pihak owner

4 Approval

shopdrawing

sangat lama

Pihak owner yang

bertugas mengevaluasi

gambar tidak berada di

lingkungan proyek dan

memegang beberapa

proyek

Dikhawatirkan terjadi kesalahan di

lapangan dikarenakan gambar

yang belum mendapat approval

dari pihak owner

C. Aspek SDM

1 Team owner

tidak berada di

lokasi

Team owner

memegang banyak

proyek

Aprroval shop drawing terlambat

2 Kesulitan

mencari pekerja

Mandor memegang

banyak proyek

Kekurangan tenaga kerja di

lapangan sehingga produktivitas di

lapangan tidak maksimal

3 Kekurangan

Personel di

Lapangan

Banyak proyek sedang

berjalan di lingkungan

PT. PP (Persero) Tbk.

Laporan administrasi di lapangan

terlambat, pemenuhan kebutuhan

di lapangan terlambat dan

personel kurang fokus terhadap 1

pekerjaan

D. Aspek Peralatan

1 Kesulitan

pemenuhan

kebutuhan

scaffolding

Seiring banyaknya

proyek yang sedang

berjalan maka

kebutuhan scaffolding

yang tersedia ditempat

sewa alat banyak tidak

tersedia

Kebutuhan scaffolding di lapangan

tidak terpenuhi 100 % dan

produksi di lapangan tidak

maksimal karena siklus pemakaian

alat yang cukup lama akibat

kekurangan tersebut

E. Aspek Peraturan & Politis

1 IMB belum

selesai

IMB masih dalam

proses dan masih

berupa surat

rekomendasi

Proyek beresiko didatangi pihak

bertugas mempertanyakan

kelengkapan IMB dan izin-izin

lainnya

(sambungan)

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

84

Universitas Indonesia

(sambungan)

F. Aspek Lingkungan

1 Jam kerja

hanya dibatasi

hingga pukul

18.00 dan

tercantum

dalam AMDAL

dan Notulen

rapat pihak

owner dan

warga di sekitar

proyek

Pihak owner telah

mengadakan

kesepakatan

sebelumnya dengan

pihak warga bahwa

pekerjaan hanya

sampai pukul 18.00

Menghambat produktivitas proyek

2 Komplain

masyarakat

Polusi yang

ditimbulkan dari

pelaksanaan proyek

Menghambat produktivitas proyek

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013. Telah diolah kembali.

4.4.2 Kualitas dan Kuantitas Resiko

Resiko-resiko yang telah diidentifikasi akan diukur dari segi kualitas dan

kuantitas. Untuk permasalahan ini, PT. PP (Persero) Tbk. melakukan penilaian

akan suatu resiko dari sering atau tidak terjadinya sekaligus dengan tingkat

resikonya sendiri. Oleh karena itu, akan diperoleh kombinasi dari tingkat

frekuensi terjadinya resiko dengan tingkat dampak dari resiko yang akan

ditimbulkan.

Tabel 4.3 Kombinasi Resiko

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013.

No

Tipe Resiko

Kode Uraian

(Frekuensi - Dampak)

1 1 Tinggi - Berat

2 2 Rendah - Berat

3 3 Tinggi - Ringan

4 4 Rendah - Ringan

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

85

Universitas Indonesia

Tabel 4.4 Hasil Kuantifikasi Resiko

Identifikasi

Resiko Analisa Resiko Dampak Resiko

Ko-

de

A. Aspek Biaya

1 Perubahan

Mutu

Pembesian dari

U-40 ke U-50

Adanya perubahan

mutu pembesian

dimana pada lantai

semi basement dan

ground menggunakan

mutu U-40 sedangkan

dari upper ground

hingga Lt.22

menggunakan besi U-

50

1. Adanya perubahan detail

pembesian, kolom dan

balok.

2. Gambar For Construction

hingga saat ini masih

belum pasti dan sering

berubah-ubah.

3. Dikhawatirkan terjadi

kesalahan di lapangan

dikarenakan gambar yang

belum pasti dari pihak

owner.

4. Dikarenakan besi supply

by owner, maka resiko

akan perubahan tersebut

berdampak pada resiko

jumlah penggunaan besi

di lapangan.

2

2 Perbedaan

denah struktur

dan arsitektur

Antara konsultan

struktur dan arsitektur

kurang berkomunikasi

sehingga terdapat

perbedaan-perbedaan

As, elevasi, dan

penggunaan ruangan,

sehingga sampai saat

ini gambar dari pihak

owner masih terus

mengevaluasi gambar

tersebut.

Dikhawatirkan terjadi

kesalahan di lapangan

dikarenakan gambar yang

belum fix dari pihak owner

2

3 Lahan kerja

yang belum

siap

dikarenakan

pihak owner

masih

melakukan

pemancangan

Lahan kerja masih

belum siap.

1. Keterlambatan

pelaksanaan di lapangan

2. Akan timbul biaya

overhead 2

(sambungan)

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

86

Universitas Indonesia

(sambungan)

4 Gambar tidak

lengkap dan

belum ada

detail

Adanya pekerjaan

pekerjaan yang belum

tercantum dalam BQ

Menimbulkan biaya

tambahan untuk melengkapi

pekerjaan yang belum

didetailkan pihak owner

2

5 Kebutuhan

scaffolding di

lapangan sulit

terpenuhi

Banyak Proyek sedang

berjalan dilingkungan

PT. PP (Persero) Tbk

Melakukan penyewaan alat

scaffolding dari pihak luar

yang harganya lebih tinggi

dari tempat sewa biasa,

koperasi dan PJA

2

B. Aspek Teknis

1 Lahan kerja

belum dapat

sepenuhnya

dikerjakan

Lahan kerja masih

dilakukan

pemancangan oleh

pihak owner

Keterlambatan di lapangan

2

2 Tidak dapat

bekerja lembur

Pihak warga sekitar

proyek tidak

mengijinkan kerja

lembur karena telah

melakukan kesepakatan

dengan pihak owner

Keterlambatan di lapangan,

menghambat produktivitas

proyek 2

3 Keterlambatan

produksi

shopdrawing

Gambar For

Construction belum

benar-benar matang

dan masih terus direvisi

pihak owner

Dikhawatirkan terjadi

kesalahan di lapangan

dikarenakan gambar yang

belum fix dari pihak owner

3

4 Approval

shopdrawing

sangat lama

Pihak owner yang

bertugas mengevaluasi

gambar tidak berada di

lingkungan proyek dan

memegang beberapa

proyek

Dikhawatirkan terjadi

kesalahan di lapangan

dikarenakan gambar yang

belum mendapat approval

dari pihak owner

3

C. Aspek SDM

1 Team owner

tidak berada di

lokasi

Team owner

memegang banyak

proyek

Aprroval shop drawing

terlambat 4

2 Kesulitan

mencari

pekerja

Mandor memegang

banyak proyek

Kekurangan tenaga kerja di

lapangan sehingga

produktivitas di lapangan

tidak maksimal

2

3 Kekurangan

Personel di

Lapangan

Banyak proyek sedang

berjalan dilingkungan

PT. PP (Persero) Tbk.

Laporan administrasi di

lapangan terlambat,

pemenuhan kebutuhan di

lapangan terlambat dan

personel kurang fokus

terhadap 1 pekerjaan

3

(sambungan)

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

87

Universitas Indonesia

(sambungan)

D. Aspek Peralatan

1 Kesulitan

pemenuhan

kebutuhan

scaffolding

Seiring banyaknya

proyek yang sedang

berjalan maka

kebutuhan scaffolding

yang tersedia ditempat

sewa alat banyak tidak

tersedia

Kebutuhan scaffolding di

lapangan tidak terpenuhi

100% dan produksi di

lapangan tidak maksimal

karena siklus pemakaian alat

yang cukup lama akibat

kekurangan tersebut

2

E. Aspek Peraturan & Politis

1 IMB belum

selesai

IMB masih dalam

proses dan masih

berupa surat

rekomendasi

Proyek beresiko didatangi

pihak bertugas

mempertanyakan

kelengkapan IMB dan izin-

izin lainnya

3

F. Aspek Lingkungan

1 Jam kerja

hanya dibatasi

hingga pukul

18.00 dan

tercantum

dalam

AMDAL dan

Notulen rapat

pihak owner

dan warga di

sekitar proyek

Pihak owner telah

mengadakan

kesepakatan

sebelumnya dengan

pihak warga bahwa

pekerjaan hanya

sampai pukul 18.00

Menghambat produktivitas

proyek

3

2 Komplain

masyarakat

Polusi yang

ditimbulkan dari

pelaksanaan proyek

Menghambat produktivitas

proyek 3

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013. Telah diolah kembali.

4.4.3 Rencana Respon Resiko

Rencana respon resiko dibentuk dengan tujuan untuk merencanakan

tindakan respon yang harus dilakukan ketika suatu resiko yang telah diidentifikasi

sebelumnya terjadi.

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

88

Universitas Indonesia

Tabel 4.5 Kode Penanganan Resiko

No Uraian Tindakan Kode

1 Hindari Resiko Tidak diambil A

2 Terima Resiko dan buat

rencana penanganannya Redesign, Inovasi B

3 Mengurangi tingkat

terjadinya resiko

Dari sering ke

jarang terjadi C

4

Mengurangi akibat

konsekwensi yang

ditimbulkan

Dari dampak yg

berat ke ringan D

5 Mengalihkan resiko ke

pihak lain

Kontrak subkon,

supplier E

6 Mengabaikan resiko Dikerjakan F Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013.

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

89

Universitas Indonesia

Tabel 4.6 Rencana Respon Resiko

Identifikasi

Resiko Analisa Resiko Dampak Resiko

Kode

Tipe

Resiko

Respon Tindakan

Kode

Penanganan

Resiko

A. Aspek Biaya

1 Perubahan

Mutu

Pembesian dari

U-40 ke U-50

Adanya perubahan mutu

pembesian dimana pada

lantai semi basement

dan ground

menggunakan mutu U-

40 sedangkan dari upper

ground hingga Lt.22

menggunakan besi U-50

1. Adanya perubahan

detail pembesian,

kolom dan balok.

2. Gambar For

Construction hingga

saat ini masih belum

fix dan sering

berubah-ubah.

3. Dikhawatirkan

terjadi kesalahan di

lapangan

dikarenakan gambar

yang belum pasti

dari pihak owner.

4. Dikarenakan besi

supply by owner,

maka resiko akan

perubahan tersebut

berdampak pada

resiko jumlah

penggunaan besi di

lapangan.

2

1. Segera melakukan

perhitungan volume, dan

analisa perbedaaan

volume dari perbedaan

detail tersebut untuk

mengajukan kerja

tambah kurang

2. Melakukan koordinasi

dengan pihak owner dan

segera meminta

kepastian gambar yang

akan digunakan melalui

surat agar

terdokumentasi

mengenai keterlambatan

gambar tersebut

3. Mengirimkan segera

shopdrawing ke pihak

owner untuk

mendapatkan approval

agar pelaksanaan di

lapangan memiliki

acuan gambar

B

(sambungan)

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

90

Universitas Indonesia

(sambungan)

2 Perbedaan

denah struktur

dan arsitektur

Antara konsultan

struktur dan arsitektur

kurang berkomunikasi

sehingga terdapat

perbedaan-perbedaan

As, elevasi, dan

penggunaan ruangan,

sehingga sampai saat ini

gambar dari pihak

owner masih terus

mengevaluasi gambar

tersebut.

Dikhawatirkan terjadi

kesalahan di lapangan

dikarenakan gambar

yang belum fix dari

pihak owner

2

Melakukan komposit

gambar struktur dan

arsitektur untuk segera

diajukan shopdrawing lalu

dilakukan penrhitungan

volume bersama antara

PT.PP dan PT. ADM B

3 Lahan kerja

yang belum

siap

dikarenakan

pihak owner

masih

melakukan

pemancangan

Lahan kerja masih

belum siap.

1. Keterlambatan

pelaksanaan di

lapangan

2. Akan timbul biaya

overhead

2

Melakukan koordinasi rutin

dengan pihak owner dan

melakukan surat menyurat

secara rutin untuk

mengingatkan

keterlambatan pelaksanaan,

dan meminta penyerahan

lahan secara parsial secara

resmi dari pihak owner,

melakukan pabrikasi besi di

los kerja lalu distel di

lapangan untuk percepatan

B

(sambungan)

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

91

Universitas Indonesia

(sambungan)

4 Gambar tidak

lengkap dan

belum ada

detail

Adanya pekerjaan

pekerjaan yang belum

tercantum dalam BQ

Menimbulkan biaya

tambahan untuk

melengkapi pekerjaan

yang belum didetailkan

pihak owner 2

Meminta gambar detail

yang akan dikerjakan

melalui permintaan resmi

dari surat, atau

mengusulkan desain setail

pekerjaan dan melakukan

perhitungan volume

bersama setelahnya.

B

5 Kebutuhan

scaffolding di

lapangan sulit

terpenuhi

Banyak Proyek sedang

berjalan dilingkungan

PT. PP (Persero) Tbk

Melakukan penyewaan

alat scaffolding dari

pihak luar yang

harganya lebih tinggi

dari tempat sewa biasa,

koperasi dan PJA

2

Melakukan evalusai harga

sewa scaffolding diluaran

dan tetap mengecek

persediaan scaffolding

setiap bulannya di koperasi

dan PJA, mencari subkon

yang memiliki alat sendiri

E

B. Aspek Teknis

1 Lahan kerja

belum dapat

sepenuhnya

dikerjakan

Lahan kerja masih

dilakukan pemancangan

oleh pihak owner

Keterlambatan di

lapangan

2

Meminta schedule

pekerjaan pemacangan

kepada pihak owner dan

menganalisa keterlambatan

yang mungkin terjadi akibat

keterlambatan di lapangan ,

Melakukan pabrikasi besi di

los kerja lalu distel di

lapangan untuk percepatan

B

(sambungan)

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

92

Universitas Indonesia

(sambungan)

2 Tidak dapat

bekerja lembur

Pihak warga sekitar

proyek tidak

mengijinkan kerja

lembur karena telah

melakukan kesepakatan

dengan pihak owner

Keterlambatan di

lapangan, Menghambat

produktivitas proyek

2

Melakukan pendekatan

dengan pihak warga sekitar

dan meminta kejelasan dari

pihak owner mengenai

kesepakatan tersebut,

apabila dimungkinkan

mempertemukan pihak

owner dengan warga

C

3 Keterlambatan

produksi

shopdrawing

Gambar For

Construction belum

benar-benar matang dan

masih terus direvisi

pihak owner

Dikhawatirkan terjadi

kesalahan di lapangan

dikarenakan gambar

yang belum fix dari

pihak owner 3

Secara aktif mengajukan

gambar shopdrawing untuk

mengumpan komen-komen

mengenai gambar yang akan

dilaksanakan di lapangan,

dan segera meminta gambar

for construction secara

tertulis

C

4 Approval

shopdrawing

sangat lama

Pihak owner yang

bertugas mengevaluasi

gambar tidak berada di

lingkungan proyek dan

memegang beberapa

proyek

Dikhawatirkan terjadi

kesalahan di lapangan

dikarenakan gambar

yang belum mendapat

approval dari pihak

owner

3

Berkomunikasi melalui

email dan telepon sebelum

pihak owner memberi

approval terhadap

shopdrawing

C

C. Aspek SDM

1 Team owner

tidak berada di

lokasi

Team owner memegang

banyak proyek

Aprroval shop drawing

terlambat

4

Berkomunikasi melalui

email dan telepon sebelum

pihak owner memberi

approval terhadap

shopdrawing

C

(sambungan)

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

93

Universitas Indonesia

(sambungan)

2 Kesulitan

mencari

pekerja

Mandor memegang

banyak proyek

Kekurangan tenaga

kerja di lapangan

sehingga produktivitas

di lapangan tidak

maksimal

2

Mencari mandor baru untuk

dapat dididik dan

menghasilkan produktivitas

yang maksimal

D

3 Kekurangan

Personel di

Lapangan

Banyak Proyek sedang

berjalan dilingkungan

PT. PP (Persero) Tbk.

Laporan administrasi di

lapangan terlambat,

pemenuhan kebutuhan

di lapangan terlambat

dan personel kurang

fokus terhadap 1

pekerjaan

3

Mengatur waktu seefektif

mungkin, berkoordinasi

dengan pihak cabang

mengenai personel yang

mungkin ditempatkan di

proyek

C

D. Aspek Peralatan

1 Kesulitan

pemenuhan

kebutuhan

scaffolding

Seiring banyaknya

proyek yang sedang

berjalan maka

kebutuhan scaffolding

yang tersedia ditempat

sewa alat banyak tidak

tersedia

Kebutuhan scaffolding

di lapangan tidak

terpenuhi 100% dan

produksi di lapangan

tidak maksimal karena

siklus pemakaian alat

yang cukup lama akibat

kekurangan tersebut

2

Mencari tempat sewa alat

yang baru dan

mengevalusinya. Mencari

subkon yang memiliki alat

sendiri E

(sambungan)

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

94

Universitas Indonesia

(sambungan)

E. Aspek Peraturan & Politis

1 IMB belum

selesai

IMB masih dalam

proses dan masih berupa

surat rekomendasi

Proyek beresiko

didatangi pihak bertugas

mempertanyakan

kelengkapan IMB dan

izin-izin lainnya 3

Meminta secara rutin

kepada pihak owner

mengenai kapan IMB

tersebut akan keluar dan

meminta copy izin-izin

tersebut, dan menyampaikan

resiko-resiko yang rerjadi

apabila proyek berjalan

tanpa IMB tersebut

D

F. Aspek Lingkungan

1 Jam kerja

hanya dibatasi

hingga pukul

18.00 dan

tercantum

dalam

AMDAL dan

Notulen rapat

pihak owner

dan warga di

sekitar proyek

Pihak owner telah

mengadakan

kesepakatan sebelumnya

dengan pihak warga

bahwa pekerjaan hanya

sampai pukul 18.00

Menghambat

produktivitas proyek

3

Melakukan pendekatan

dengan pihak warga sekitar

dan meminta kejelasan dari

pihak owner mengenai

kesepakatan tersebut,

apabila dimungkinkan

mempertemukan pihak

owner dengan warga

C

2 Komplain

masyarakat

Polusi yang ditimbulkan

dari pelaksanaan proyek

Menghambat

produktivitas proyek 3

Melaksanakan kegiatan

proyek sesuai aturan

OHSAS dan memahami

kondisi lingkungan

C

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013.

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

95

Universitas Indonesia

4.4.4 Kontrol Resiko

Kontrol resiko berupa analisis ulang risiko, pantauan terhadap sisa resiko,

dan kajian ulang pelaksanaan respon resiko dilakukan untuk memastikan apabila

asumsi proyek masih valid, terjadi perubahan resiko, serta pelaksanaan kebijakan

dan prosedur manajemen risiko dilakukan. Apabila terjadi perubahan maka

cadangan biaya dan jadwal kontingensi dimodifikasi sesuai resiko proyek.

4.5 Manajemen Pengadaan Proyek

4.5.1 Make or Buy Analysis

Biaya tidak hanya menjadi pertimbangan dalam hal penentuan kontrak

yang akan dipilih. Faktor lainnya seperti kualitas pelayanan kontraktor,

fleksibilitas manajerial dan dukungan dari pihak yang berkepentingan juga

merupakan pertimbangan yang mendasari penentuan kontrak. Oleh karena itu,

dibuatlah rancangan make-or-buy analysis yang terdiri dari:

a. Mengidentifikasi biaya

Perbandingan biaya yang ditawarkan oleh pihak kontraktor saat

pelelangan harus diperhatikan agar dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Oleh karena itu, dibutuhkan metode akuntansi yang digunakan untuk membuat

perbandingan harga. Biasanya estimasi biaya dari kontraktor akan berbeda

terhadap gaji pekerja selama proses berlangsung, akuntansi, pembayaran total,

managemen pengawas, dan penggunaan di lapangan. Pembatasan dana juga perlu

dibuat untuk menutupi biaya-biaya tambahan.

b. Menetukan ketersediaan

Kontraktor yang akan dipilih pada saat pelelangan adalah yang sebisa

mungkin dapat bekerja sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah guna menghindari adanya hambatan dari pelaksanaan proyek.

c. Persyaratan kualitas

Kontraktor memiliki pertanggungjawaban akan kualitas proyek yang

sedang dikerjakannya terhadap owner dan owner haruslah memeriksa kualitas

pelayanan tersebut. Adapun yang mencakup pemeriksaan kualitas: kesesuaian

biaya yang dikeluarkan terhadap biaya yang telah direncanakan, kesesuaian hasil

pekerjaan dengan harga pada kontrak.

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

96

Universitas Indonesia

d. Berkomunikasi dengan para pekerja dan masyarakat

Komunikasi ini penting adanya karena proyek tersebut berada di dalam

suatu lingkup kemasyarakatan tertentu. Oleh karena itu, pihak owner dan

kontraktor harus sama-sama terbuka kepada masyarakat mengenai proyek yang

dikerjakannya beserta permasalahan-permasalahannya yang dapat mempengaruhi

masyarakat.

4.5.2 Tipe Kontrak

Proyek pembanguan Apartemen Kemang View ini menggunakan jenis

kontrak lump sump contract. Pada kontrak jenis ini kontraktor menawarkan untuk

menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan biaya yang tetap dengan rencana

walaupun terjadi perubahan volume. Hal ini membuat kontraktor harus

melengkapi seluruh gambar serta spesifikasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Guna menghindari kerugian atas proyek, kontraktor haruslah melakukan

pengawasan dan pengendalian biaya yang sangat ketat.

4.5.3 Pemilihan Supplier

Tahapan dasar dalam pemilihan supplier adalah

Menetapkan tim evaluasi

Menetapkan konsensus dari proses evaluasi dan kriteria evaluasi

Mengeliminasi proposal yang jelas dan tidak responsif

Mengevaluasi proposal

Memenuhi persetujuan CAO

Menetapkan sejumlah vendor terpilih untuk melakukan presentasi

Mengorganisasi presentasi vendor

Memeriksa kontraktor utama, subkontraktor, dan anggota tim utama

vendor

Melakukan update terhadap matriks evaluasi vendor dan dokumen

support berdasarkan presentasi

Meninjau evaluasi dan memilih pemenang

Mendokumentasikan proses evaluasi beserta hasilnya pada laporan

pemilihan vendor

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

97

Universitas Indonesia

Mengirim surat kepada vendor terpilih

4.5.4 Daftar Supplier

Berikut adalah tabel mengenai daftar supplier yang bekerja sama dengan

PT. PP (Persero) Tbk. dalam pembangunan Apartemen Kemang View.

Tabel 4.7 Daftar Supplier Proyek Pembangunan Apartemen Kemang View

Jenis

Material

Kode

Vendor Nama Rekanan Alamat

Bahan-

Alat

Bantu

A1006 PT. Anugrah Bangun

Kencana Bandung

JD425 CV. Jaya Mandiri Jl. Kresek Indah I No. 26A

Kalisari, Ps. Rebo, Jakarta

S0990 PT. Sinar Makmur Abadi Jl. Karang Anyar Raya Blok

B3 No. 3, Jakarta

E0042 PT. Esta Raya Komplek Glodok Jaya Lt. 4

No. A24, Jakarta

PT. Surya Sukses Makmur

Jl. Gunung Sahari Raya No. 2,

Komplek Marinatama Blok B

No. 15, Jakarta Utara

M2017 PT. Multiprima Semesta

Alam Jl. Hayam Wuruk 108, Jakarta

S1509 PT. Sinwa Indonesia BSD -Tangerang

M0720 PT. Makmur Central Abadi Jakarta

Koperasi PP - Cabang 3 TB. Simatupang, Pasar Rebo,

Jakarta Timur

B0812 CV. Bina Bersama Mandiri Jl. Surya Kencana A7

Pamulang, Tangerang Selatan

BBM

(Solar -

HSD)

M0773 PT. Mandiri Jaya Perkasa

Utama Jakarta

S0942 CV. Solusindo Utama Bukit Indah Blok L2/14

Ciputat

B0812 CV. Bina Bersama Mandiri Jl. Surya Kencana A7

Pamulang, Tangerang Selatan

Besi

Beton

PT. Cakra Steel Pulo Gadung

K009 PT. Krakatu Wijayatama Cilegon

(sambungan)

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

98

Universitas Indonesia

(sambungan)

Beton

Jadi

(Ready

Mix)

A0234 PT. Adhimix Precast Plant Cakung

Plant Cibitung

P0192 PT. Pioneer Beton

Pusat

Plant Jati Asih

Plant Lemah Abang, Cikarang

Plant LIPPO, Cikarang

Wiremesh

PT. Lionmesh Prima, Tbk. Jl. Raya Bekasi Km 24,5,

Cakung, Jakarta

U0077 PT. Union Metal

Kawasan Industri Jababeka I

Jl. Jababeka V Blok U No. 1,

Cikarang

Baja

Profil S0402 PT. Suprajaya 2001

Jl. Mangga Dua Dalam Blok H

I No. 23, Jakarta

Limestone CV. Sevina Mandiri Jl. Sawo 45, Jakarta

UD. Mandiri Utama Karawang

Batu Kali A1006 PT. Anugrah Bangun

Kencana Bandung

Batu Bata A1006 PT. Anugrah Bangun

Kencana Bandung

Plywood S0402 PT. Suprajaya 2001 Jl. Mangga Dua Dalam Blok H

I No. 23, Jakarta

Semen PT. Drymix Indonesia Jakarta

M0720 PT. Makmur Central Abadi Jakarta

Bata

Ringan CV. Steel Mash Indah

Ruko Inkopal G-26 Jl.

Boulevard Barat, Kelapa

Gading, Jakarta Utara Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013.

4.5.5 Penutupan Kontrak

Input dari penutupan suatu kontrak adalah dokumentasi kontrak dengan

tools and technique yang digunakan berupa audit pengadaan. Langkah-langkah

yang harus dilakukan dalam proses penutupan kontrak:

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

99

Universitas Indonesia

a. Evaluate Seller Performance

Menyusun suatu dokumen pengadaan yang lengkap untuk disertakan

dengan dokumen proyek

Mengadakan pemeriksaan terhadap kinerja pekerja

Mengidentifikasi semua perubahan yang telah disetujui terhadap lingkup

awal

Mencapai kesepakatan mengenai pencapaian kinerja pekerja yang

memenuhi kriteria

Mengidentifikasi setiap kekurangan dan tindakan yang diperlukan

Mendiskusikan hasil pemeriksaan dengan bagian pengadaan jika terdapat

masalah ketidaksepakatan dengan rekanan

b. Provide Final Contract Acceptance

Bersalam dengan rekanan mendiskusikan kinerja kontraktual dan

penyelesaiannya

Setuju terhadap setiap kekurangan dan tindakan, jika ada, diperlukan

untuk mencapai kesepakatan akhir

Menyusun suatu rencana dan melaksanakannya untuk menyelesaikan hal-

hal yang belum selesai

Mempersiapkan secara resmi, pemberitahuan tertulis mengenai

penerimaan atau pemutusan ke rekanan

Otorisasi pembayaran akhir sesuai kontrak

4.6 Manajemen Biaya Proyek

Biaya merupakan komponen penting dari proses manajemen proyek.

Pembangunan suatu proyek tentu membutuhkan biaya. Setiap perusahaan

memiliki strategi manajemen biaya yang berbeda-beda. Manajemen biaya

meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin agar anggaran biaya yang

telah disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam lingkup

proyek. Manajemen biaya sangat erat hubungannya dengan manajemen waktu.

Hubungan manajemen waktu dan biaya berkaitan dengan detail pekerjaan proyek.

Perencanaan biaya meliputi biaya perencanaan proyek yang diuraikan terdiri dari

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

100

Universitas Indonesia

biaya tenaga kerja dan biaya operasional. Perencanaan biaya sesuai dengan

kebutuhan biaya yang diperlukan keseluruhan proyek. Biaya tenaga kerja

merupakan biaya yang diperlukan untuk membayar jasa tenaga kerja. Biaya

tenaga kerja dipengaruhi oleh detail pekerjaan yang akan dikerjaan dan

disesuaikan dengan bobot kerja dan pengalaman dari tenaga kerja. Dalam

manajemen biaya terdapat tahapan-tahapan yaitu:

4.6.1 Estimasi Biaya

Estimasi biaya merupakan proses mengestimasi sumber biaya untuk

menyelesaikan aktivitas proyek. Setelah proses perencanaan selesai maka akan

dilakukan perkiraan biaya yang tetap beserta analisa harga satuan dari setiap jenis

pekerjaan berdasarkan faktor-faktor: material, peralatan, sosial, pajak, overhead,

keuntungan dan pengawasan yang didapat dari keterangan-keterangan daerah

setempat. Perkiraan yang didapat dari analisa ini dibandingkan dengan proyek-

proyek sebelumnya atau pekerjaan-pekerjaan sejenis didaerah tersebut, bila terjadi

perbedaan maka harus dicari sebabnya dan diadakan penelitian kembali sehingga

didapatkan harga yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.

Gambar 4.27 Proses Estimasi Biaya

Sumber: PMBOK Guide, 2008

Setelah proses perencanaan selesai maka akan dilakukan perkiraan biaya

yang tetap beserta analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan berdasarkan

faktor-faktor: material, peralatan, sosial, pajak, overhead, keuntungan dan

pengawasan yang didapat dari keterangan-keterangan daerah setempat. Perkiraan

yang didapat dari analisa ini dibandingkan dengan proyek-proyek sebelumnya

atau pekerjaan-pekerjaan sejenis didaerah tersebut, bila terjadi perbedaan maka

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

101

Universitas Indonesia

harus dicari sebabnya dan diadakan penelitian kembali sehingga didapatkan harga

yang sesuai untuk pekerjaan tersebut. Perkiraan biaya pembebasan tanah (ROW)

akan dibuat berdasarkan harga satuan yang ditentukan oleh pemerintah untuk

setiap jenis penggunaan tanah.

Komponen biaya dalam proyek ini antara lain:

Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang langsung berhubungan dengan

pelaksanaan konstruksi di lapangan. Berikut ialah yang merupakan biaya

langsung:

- Biaya upah

- Biaya subkontraktor

- Biaya alat

- Biaya naterial

- Biaya sewa

Biaya tak langsung

4.6.2 Penganggaran Biaya

Merupakan proses agregasi dari biaya yang telah diestimasi dari aktivitas

individual atau paket pekerjaan untuk menghasilkan cost baseline.

Gambar 4.28 Proses Penentuan Anggaran

Sumber: PMBOK Guide, 2008

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

102

Universitas Indonesia

Gambar 4.29 Diagram Alir Penentuan Anggaran Biaya

Sumber: PMBOK Guide, 2008

4.6.3 Pengendalian Biaya

Merupakan proses memonitor status proyek untuk memperbaharui

anggaran proyek dan mengatur perubahan terhadap baseline biaya.

Gambar 4.30 Proses Kontrol Biaya

Sumber: PMBOK Guide, 2008

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

103

Universitas Indonesia

Gambar 4.31 Diagram Alir Kontrol Biaya

Sumber: PMBOK Guide, 2008

Proses dalam pengendalian biaya termasuk:

- pengawasan kinerja pembiayaan,

- meyakinkan bahwa hanya perubahan yangtepat yang termasuk

dalam baseline biaya yang direvisi,

- memberikan informasi pada stakeholdersbahwa perubahan dapat

mengakibatkan perubahan biaya pula.

Di dalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum:

Biaya proyek.

Estimated quantity /volume pekerjaan.

Harga satuan pekerjaan

Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu

diperhatikan antara lain sebagai berikut:

Pengukuran hasil pekerjaan, harus dilakukan dengan akurat dan benar-

benar sehingga kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana.

Dengan demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada

akhirnya biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

104

Universitas Indonesia

Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari

segi pengukuran/kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan

adalah benar-benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.

Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam

kontrak dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak

pelaksanaan, sehingga biaya proyek dibayarkan sesuai dengan item

pekerjaan yang ada dalam kontrak.

Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya

pekerjaan tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan

pertambahan volume pekerjaan.

Pengendalian biaya langsung meliputi:

a. Pengendalian biaya bahan

- Menghitung volume keseluruhan bahan pokok atau bahan

utama berdasarkan gambar.

- Mencocokkan perhitungan volume tersebut dengan

volume dalam Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)

- Melakukan negosiasi harga dengan supplier

- Membuat surat pemesanan bahan dengan volume

maksimum dengan harga satuan sesuai negosiasi

b. Pengendalian biaya upah

- Menghitung volume pekerjaan sesuai dengan lingkup

pekerjaan dalam kontrak

- Mencocokkan perhitungan volume tersebut dengan

volume dalam RAP

- Melakukan negosiasi upah sesuai dengan pedoman standar

upah dari proyek-proyek sebelumnya yang sejenis sampai

akhirnya mencapai harga yang efisien.

- Membuat surat perintah kerja (SPK) semaksimal mungkin

yang mencakup 80-90 % dari total volume pekerjaan.

c. Pengendalian biaya subkontraktor meliputi:

- Membuat kontrak yang bersifat lumpsum fixed price yang

artinya biaya untuk pekerjan yang disubkan tetap. Menjaga

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

105

Universitas Indonesia

agar pekerjaan subkontraktor tidak boleh terlambat dari

jadwal yang disepakati.

- Menyesuaikan cara pembayaran dengan pembayaran dari

pemilik proyek.

d. Pengendalian biaya alat meliputi:

- Mengusahakan agar alat dapat bekerja dengan optimal

sehingga produktifitas alat tinggi

- Kebutuhan alat ringan dipenuhi dengan cara sewa alat dari

luar untuk menghindari biaya perawatan dan penyimpanan

yang tinggi.

4.6.4 Rancangan Anggaran Biaya (RAB)

(terlampir)

4.7 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proyek

4.7.1 Latar Belakang dan Tujuan Penerapan K3

Bersamaan dengan tuntutan kerja yang efektif dan efisien dalam proses

konstruksi, penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja juga wajib

diperhatikan. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya jumlah resiko kecelakaan kerja

dari proses konstruksi yang selain membahayakan pekerja juga merugikan

perusahaan beserta pihak yang terkait. Mengingat waktu, biaya, dan sumber daya

lainnya yang harus dikerahkan guna menutupi atau menanggulangi kecelakaan

tersebut.

Sebagaimana kebijakan PT. PP (Persero) Tbk. dan PT. Anugrah Duta

Mandiri dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), proyek harus

dapat mengimplementasikan dan melaksanakannya dalam setiap pekerjaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Rencana K3 Proyek (RK3P) dibuat untuk

memastikan bahwa segala aktivitas proyek dilakukan dengan cara yang sehat dan

aman.

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

106

Universitas Indonesia

Tujuan dan/atau sasaran dari program K3 yang telah direncanakan oleh

PT. PP (Persero) Tbk. adalah agar

Perlindungan terhadap Sumber Daya Manusia dan menjamin agar pada

Pelaksanaan Proyek tidak terjadi kecelakaan

Keselamatan dan Kesehatan lingkungan kerja terjaga

Menjamin produktivitas tidak terganggu

Menuju kondisi Nol Kecelakaan Fatal (Zero Accident)

Rencana implementasi dari K3 sebagai berikut

Petugas Safety melaksanakan Safety Patrol secara periodik (jam 08.00-

10.00 WIB dan 14.00-16.00 WIB) setiap hari dan:

- Mengambil tindakan langsung di lapangan untuk hal-hal yang

terlihat membahayakan

- Membuat laporan atau record hasil Safety Patrol untuk dibahas

dalam Safety Meeting

- Petugas Kebersihan melaksanakan pembersihan sarana, prasarana

dan seluruh area proyek

4.7.2 Pihak Penyelenggara K3

Penyelenggaraan program K3 dilaksanakan oleh PT. PP (Persero) Tbk.

sebagai kontraktor utama dan PT. Anugrah Duta Mandiri sebagai pihak owner.

Selain keduanya, program K3 juga dilaksanakan oleh mandor dan kontraktor yang

turut bekerja di dalam proyek pembangunan Apartemen Kemang View ini: PT.

Tirta Jaya, PT. Petra Mega Kencana, dan PT. Energindo Daya Utama.

Pada dasarnya kontraktor bertanggung jawab dalam penyediaan peralatan

pengaman kerja dan mengusahakan kebersihan kerja, akan tetapi setiap orang

yang terlibat dalam pelaksanaan proyek wajib memiliki kesadaran dan tanggung

jawab untuk melaksanakan K3L, minimal demi dirinya sendiri.

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

107

Universitas Indonesia

Berikut disajikan struktur P2K3 (Panitia Pembina K3):

Gambar 4.32 Struktur P2K3 Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Selain P2K3, terdapat pula organisasi tanggap darurat yang tersusun

sebagaimana tertera:

Gambar 4.33 Struktur Organisasi Tanggap Darurat

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Wahyu Triyanto

Project Manager

Ketua TIM

Anggota 1

Supriyanto

OOK Sugiarto

Eko Prasetyo

Pujiyono

Mukti

Security

Anggota 2

Mandor

Subkon

Agus Riyanto

SS

Koordinator Evakuasi Kantor

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

108

Universitas Indonesia

4.7.3 Program Kerja K3

Program kerja K3 yang telah direncanakan dan diterapkan oleh PT. PP

(Persero) Tbk. untuk Proyek Pembangunan Apartemen Kemang View adalah

a. Perencanaan K3

Petunjuk atau gambaran pelaksanaan K3 di area proyek.

b. Target

Target berupa Zero Accident

c. SHE Induction

Pendekatan dan pengarahan tentang K3, housekeeping dan ketertiban

proyek kepada pekerja baru dan kepada pekerja sebelum melakukan

pekerjaan yang berpotensi bahaya tinggi. Hal ini berlaku untuk perusahaan,

subkon, dan mandor.

d. SHE Talk

Pengarahan singkat tentang K3 dan kondisi proyek kepada seluruh pekerja

sebelum pekerjaan dimulai, dilakukan setiap hari Jumat jam 08.00 – 08.30

WIB.

e. Inspeksi K3 dan SHE Patrol

Inspeksi yang dilakukan untuk memonitor pelaksanaan K3 dan untuk

menjaga konsistensi penerapan K3L di proyek. Inspeksi K3 dilakukan setiap

hari Kamis (mingguan). Sedangkan untuk patroli merupakan patroli rutin

yang dilakukan setiap hari mulai jam 09.00 – 10.00 WIB dan tujuannya

untuk memonitor kegiatan pekerjaan di lapangan.

f. SHE Meeting

Meeting internal dilaksanakan hari rabu jam 10.00 membahas masalah yang

mungkin terjadi dan tindakan pencegahannya serta melaporkan kecelakaan

yang terjadi dan langkah-langkah perbaikannya.

g. Training K3

Training K3 kepada karyawan, mandor, dan subkontraktor tentang dasar-

dasar K3, P3K, cara pemadaman api, dan tanggap darurat.

h. Housekeeping

Housekeeping dengan target lingkungan kerja bersih, rapi, dan sehat.

Page 120: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

109

Universitas Indonesia

i. Audit K3

Audit pelaksanaan dan penerapan K3 yang dilakukan dari pusat selama tiga

bulan sekali.

Adapun dalam berlangsungnya proses konstruksi proyek, terdapat

peraturan mengenai prosedur standar memulai suatu pekerjaan yang sudah

ditetapkan oleh PT. PP (Persero) Tbk. yang mana sebagai berikut:

a. Penunjukkan sub kontraktor/mandor

Dilakukan oleh SEM (engineering)

Pengarahan SOP yang berlaku untuk sub kontraktor/mandor baru oleh

SEM

Pemberian form Surat Izin Memulai Pekerjaan (SIMP) oleh SEM

b. Pengajuan izin memulai pekerjaan di lokasi proyek

Setiap sub kontraktor/mandor yang baru WAJIB mengajukan Surat Izin

Memulai Pekerjaan (SIMP)

SIMP diajukan maksimal 3 (tiga) hari sebelum melaksanakan pekerjaan

SIMP diajukan ke SHO (Safety Health Officer)

SHO menjelaskan peraturan-peraturan yang berlaku di proyek dan

syarat-syarat safety yang wajib dilaksanakan oleh sub kontraktor/mandor

c. Pemeriksaan safety

SHO memeriksa semua peralatan yang sudah direkomendasikan untuk

disediakan oleh sub kontraktor/mandor pada saat pengajuan SIMP

SHO meneruskan SIMP ke SOM apabila sub kontraktor/mandor sudah

memenuhi persyaratan safety sesuai yang tertera pada SIMP dan setelah

SIMP ditandatangani SHO

SOM tidak diperbolehkan mengizinkan sub kontraktor/mandor memulai

pekerjaan sebelum SHO menandatangani SIMP

SHO mengadakan safety induction kepada pekerja baru

Page 121: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

110

Universitas Indonesia

d. Target

Zero accident dan proyek bersih, rapih, sehat, dan nyaman.

Program kerja K3L atau SHE (Safety, Health and Environment) yang

dimiliki oleh proyek pembangunan Apartemen Kemang View ini juga

memiliki jadwal program pelaksaan program dan pengawasan

berjalannya program selama proyek berlangsung setiap harinya.

Gambar 4.34 Jadwal Program SHE dan Housekeeping

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 4.35 Jadwal SHE Patrol

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 122: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

111

Universitas Indonesia

4.7.4 Ketentuan, Peralatan, dan Acara K3

Program K3 yang diterapkan oleh PT. PP (Persero) Tbk. dan PT.

Anugrah Duta Mandiri tentunya dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang

mendukung kelancaran program. Oleh karena itu, disediakan berbagai ketentuan,

peralatan, dan acara sebagai berikut:

a. Ketentuan Sebelum Bekerja

Pekerja harus tahu bagaimana cara bekerja yang aman

Pekerja harus bertanya kepada atasan jika tidak jelas bagaimana cara

menjalankan pekerjaan

Gunakan selalu alat pelindung diri yang tepat untuk melindungi diri dari

potensi kecelakaan

Pekerja harus mengikuti dan menaati prosedur kerja yang aman setiap

waktu

b. Peralatan Safety

Helm Proyek

Dipakai oleh seluruh Karyawan PP dan pekerja yang berada di area.

Masker

Dipakai melindungi dari debu akibat pelaksanaan kerja.

Sepatu Kerja

Dipakai oleh seluruh Karyawan PP dan pekerja di area proyek. Sepatu ini

melindungi kaki saat bekerja. Menggunakan sepatu safety dapat

menolong dari luka karena menginjak paku, menendang benda keras,

tertimpa benda, dan lainnya.

Lampu steek

Dipakai sebagai rambu-rambu pengarah lalu lintas sementara.

Bendera

Membantu pengerjaan traffic management

Rompi/Kaos

Digunakan sebagai pelindung badan pekerja

Page 123: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

112

Universitas Indonesia

Pelindung Telinga

Pelindung telinga digunakan untuk melindungi pendengaran dari suara

bising yang terus-menerus. Suara bising yang melampaui batas dapat

menyebabkan telinga menjadi tuli.

Sarung Tangan

Sarung tangan dapat melindungi tangan dari luka dan penyakit kulit.

Sarung tangan yang digunakan haruslah tepat untuk pekerjaan yang telah

ditentukan.

Gambar 4.36 Peralatan Safety

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

c. Kotak Peralatan Safety

Guna meminimalisir ketidaklengkapan peralatan safety yang digunakan oleh

pekerja di dalam lokasi proyek, maka disediakan kotak peralatan di dekat

pintu masuk lokasi proyek sebagai tempat penitipan peralatan.

Page 124: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

113

Universitas Indonesia

Gambar 4.37 Kotak Peralatan Safety

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2013

d. Kesehatan

Terkait dengan kesehatan para pekerja, maka pekerja dianjurkan untuk:

Segera lapor ke atasan anda jika menderita luka saat bekerja

Jangan memaksakan diri untuk bekerja jika anda mengalami luka yang

cukup serius

Periksakan kesehatan diri secara teratur

Jangan minum minuman yang beralkohol

Jangan tidur terlalu larut malam

Selesai bekerja istirahatlah yang cukup

Selain itu disediakan pula fasilitas seperti tempat sampah yang diatur

sedemikian rupa agar sampah terpilah sesuai jenisnya dan diletakkan di

titik-titik tertentu.

Gambar 4.38 Tempat Sampah

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 125: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

114

Universitas Indonesia

Gambar 4.39 Tempat Pembuangan Sampah Sementara

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk.

Di lokasi juga tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang

letaknya searah dengan jalur masuk kendaraan proyek sehingga

memudahkan proses pengangkutan sampah oleh truk sampah. Adapun

jadwal pengangkutan sampah oleh truk sampah dilakukan sebanyak satu

minggu sekali.

e. Kebakaran

Seluruh pekerja harus tahu cara menggunakan alat pemadam kebakaran

dan cara memadamkan api

Bila terjadi kebakaran kecil, api segera dipadamkan

Cara menyelamatkan diri waktu terjadi kebakaran di saat anda berada di

dalam ruangan:

- Pada waktu anda melewati pintu ruangan, anda harus menutup

setiap pintu di belakan anda.

- Pintu yang tertutup akan melindungi anda dari panas dan asap.

- Guanakan jendela jika jalan keluar melalui pintu tidak aman

- Bila banyak asap, merangkaklah dengan kedua belah tangan dan

lutut, dan cari jalan keluar.

- Jangan merangkak dengan perut menempel di lantai

- HATI-HATI! Asap kebakaran merupakan pembunuh yang hebat.

Page 126: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

115

Universitas Indonesia

Kebakaran terjadi apabila ketiga unsur penyebab kebakaran yaitu:

Benda/bahan bakar, udara dan panas berada dalam satu tempat dan waktu

yang bersamaan.

Peralatan pemadam kebakaran harus selalu tersedia

Letakkan alat pemadam kebakaran di tempat yang mudah dijangkau

Setiap pekerja harus mengetahui penempatan alat pemadam api di daerah

kerjanya masing-masing.

Tabung kebakaran harus selalu diperiksa secara rutin dan yang telah

kosong harus segera diisi

Jangan gunakan tabung pemadam kebakaran untuk jadi bahan mainan

Jangan letakkan tabung pemadam kebakaran di atas lantai dan di daerah

yang lembab karena tabung pemadam kebakaran dapat tidak berfungsi.

Gambar 4.40 Tabung Pemadam Kebakaran

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

f. Program Safety

Sebagaimana dengan yang telah dijelaskan sebelumnya, program safety

yang diterapkan terdiri dari:

SHE Patrol

Petugas safety patrol memberikan pengarahan, teguran, dan bila ada

ketidaksesuaian dilakukan denda.

Page 127: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

116

Universitas Indonesia

Gambar 4.41 SHE Patrol

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

SHE Talk

Gambar 4.42 SHE Talk

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 128: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

117

Universitas Indonesia

Kebersihan

Gambar 4.43 Program Jumat Bersih

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

g. Titik Kumpul Darurat

Guna menanggulangi situasi darurat ketika terjadi bencana alam, maka

sudah seharusnya dibuat titik kumpul darurat di lokasi proyek.

Gambar 4.44 Titik Kumpul Darurat yang Berada di Pintu Masuk Lokasi Proyek

dan di depan Direksi Keet

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2013

Page 129: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

118

Universitas Indonesia

h. Rambu-rambu Peringatan

Gambar 4.45 Beberapa Rambu Peringatan di Lokasi Proyek

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2013

4.7.5 Penerapan K3 di Lingkungan Proyek

Dalam penerapan konsep K3 di lingkungan proyek, PT. PP (Persero)

Tbk. memiliki tujuan sebagai berikut:

Menjamin agar dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi kecelakaan dan

penyakit akibat kerja.

Menjamin produktivitas tidak terganggu.

Menuju kondisi nol kecelakaan (zero accident).

Sedangkan perihal implementasi dari K3 di lingkungan proyek PT. PP

(Persero) Tbk. berupa:

Membentuk tim safety patrol yang secara periodik melaksanakan inspeksi.

Tindakan langsung di lapangan untuk hal-hal yang membahayakan.

Laporan atau record hasil safety patrol untuk dibahas dalam rapat lapangan.

Adapun kegiatan-kegiatan beserta fasilitas yang menunjang penerapan

konseo K3 di lingkungan proyek adalah safety talk mingguan yang dilakukan dan

Page 130: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

119

Universitas Indonesia

dihadiri oleh seluruh pekerja dan staf dari setiap sub kontraktor yang terlibat

dalam pembangunan proyek Apartemen Kemang View yang mana di dalam

kegiatannya dilakukan pembahasan beserta evaluasi kinerja K3 selama satu

minggu. Selain itu, fasilitas penunjang penerapan K3 di lingkungan proyek antara

lain kantor direksi yang di dalamnya terdapat ruang rapat dan kantor. Di dalam

kantor dilengkapi sarana wajib seperti tempat sampah, ventilasi, pencahayaan,

kamar mandi, dapur, kotak P3K, dan alat pemadam kebakaran. Di dalam ruang

rapat juga diberikan poster-poster mengenai target kualitas, konsep green

construction, dan K3 yang dimiliki oleh PT. PP (Persero) Tbk., selain itu terdapat

juga peraturan mengenai pemakaian ruang rapat demi kenyamanan dan keamanan

sesama karyawan.

Di lapangan proyek dipasang pula safety net horisontal dan vertikal guna

menghindari jatuhnya benda keras atau puing-puing bangunan dari lantai atas ke

bawah. Hal ini tentunya merupakan hal yang wajib diterapkan oleh PT. PP

(Persero) Tbk. untuk meminimalkan resiko kecelakaan kerja.

Gambar 4.46 Safety Net Horisontal

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 4.47 Safety Net Vertikal

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 131: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

120

Universitas Indonesia

Demi kesehatan para pekerja dan staf proyek pembangunan Apartemen

Kemang View, dilakukan kegiatan fogging di lokasi proyek satu minggu sekali.

Hal ini tentunya dilakukan dengan maksud membasmi nyamuk yang dapat

menyebabkan penyakit dan seringkali bersarang di daerah lembab dan gelap.

Gambar 4.48 Kegiatan Fogging di Lokasi Proyek

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Uji kebisingan dan cahaya juga dilakukan di titik-titik tertentu di dalam

lokasi proyek, seperti ruang rapat dan lapangan. Pengujian ini dilakukan dengan

tujuan terhindarnya pekerja dari masalah kesehatan akibat tingkat kebisingan yang

tinggi dan rendahnya pencahayaan di dalam lokasi proyek pembangunan

Apartemen Kemang View. Rambu safety beserta shelter tempat merokok juga

telah disediakan demi berjalannya program K3 di lokasi proyek.

Gambar 4.49 Rambu dan Area Tempat Merokok

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 132: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

121

Universitas Indonesia

Dalam penerapannya, K3 tetap harus dikaji dan dievaluasi sesuai dengan

perkembangan dan keberlangsungan proyek. Pengkajian dan evaluasi penerapan

K3 di lokasi proyek tentunya dilaksanakan melalui meeting yang bersifat baik

internal (PT. PP (Persero) Tbk. sendiri) maupun eksternal (PT. PP (Persero) Tbk.

dengan pihak sub kontraktor yang lain).

Jalur evakuasi juga telah dibuat, baik di dalam kantor maupun di

lapangan. Pembuatan jalur evakuasi sangatlah krusial dalam penanggulangan

bencana atau pun kejadian-kejadian yang tidak diinginkan selama proses

pembangunan Apartemen Kemang View berlangsung.

Gambar 4.50 Jalur Evakuasi Kantor

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Gambar 4.51 Jalur Evakuasi Lapangan Lantai Semibasement

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

Page 133: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

122

Universitas Indonesia

Gambar 4.52 Jalur Evakuasi Lapangan Lantai Tipikal

Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013

4.7.6 Pelaporan dan Pengarsipan Kegiatan K3

Sesuai dengan aturan pemerintah yang mewajibkan dilaksanakannya

kegiatan K3 di setiap proyek konstruksi, maka segala bentuk arsip dan juga

laporan yang berkaitan dengan aktivitas K3 harus disimpan dan juga dijaga.

Laporan hasil sosialisasi dan juga pelatihan K3 digunakan sebagai bukti bahwa

pihak manajemen telah melakukan pengarahan dan pembinaan dalam rangka

mencegah terjadinya bahaya. Laporan tersebut antara lain berupa:

Laporan aktivitas K3 secara periodik

Laporan kecelakaan secara periodik

Laporan hasil sosialisasi dan pelatihan K3 sebagai bukti bahwa pihak

manajemen telah melakukan pengarahan dan pembinaan dalam rangka

mencegah terjadinya kecelakaan

4.8 Manajemen Lingkungan Proyek

4.8.1 Identifikasi Dampak Lingkungan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang paling dominan menimbulkan

dampak adalah pembebasan lahan. Oleh karena lokasi kegiatan merupakan lahan

kosong yang telah dikuasai seluruhnya, maka untuk pembebasan lahan tersebut

Page 134: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

123

Universitas Indonesia

tidak menimbulkan dampak penting, sehingga tidak akan dibahas lebih lanjut.

Adapun kegiatan lain pada tahap pra-konstruksi antara lain:

a. Menyusun studi kelayakan (feasibility study)

b. Kegiatan tes atau penyelidikan tanah (daya dukung tanah)

c. Perencanan arsitektur dan perancangan struktur bangunan

Tabel 4.8 Dampak Proyek Terhadap Lingkungan Berdasarkan Aktivitas

No. Aktivitas Dampak Lingkungan

Persiapan

1 Pekerjaan Persiapan Perubahan kondisi tanah

2 Pembuatan Shop Drawing

Konstruksi

3 Pekerjaan Tanah

Perubahan kondisi tanah

Kebisingan

Polusi Udara

Debu

4 Pekerjaan Struktur Bangunan

Bawah

Perubahan kondisi tanah

Kebisingan

Polusi Udara

Debu

Pencemaran Air Tanah

Limpasan Air

5 Pekerjaan Struktur Bangunan Atas

Kebisingan

Polusi Udara

Debu

Pencemaran Air Tanah

Limpasan Air

6 Pekerjaan Struktur Lainnya

Kebisingan

Polusi Udara

Debu

Limpasan Air

7 Pekerjaan Arsitektur

Polusi Udara

Debu

Limpasan Air

Penyelesaian

8 Finishing

Kebisingan

Polusi Udara

Debu Sumber: Pengolahan Penulis, 2013.

Page 135: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

124

Universitas Indonesia

Tabel 4.9 Dampak Proyek Terhadap Lingkungan Secara Umum

No. Dampak Penting Metode Prakiraan Dampak

1 Kualitas Udara Pengukuran konsentrasi polutan

2 Kebisingan

Akumulasi tingkat kebisingan

Perubahan tingkat kebisingan

akibat perubahan jarak

3 Kesempatan Kerja dan Usaha Pendapatan per Kapita

4 Keresahan Masyarakat Wawancara

5 Pengembangan Penataan

Bangunan

Analisis jumlah infrastruktur

terbangun, luas ruang terbuka hijau

dengan rencana tata ruang

6 Kemacetan

Perhitungan volume kendaraan per

satuan luasan jalan

Perhitungan rata-rata laju

kendaraan per 500 m panjang jalan

7 Kualitas Air Tanah

Perhitungan muka air tanah

Pengukuran tingkat pencemaran

badan air (PP No. 82 tahun 2001)

8 Struktur Tanah Perhitungan kekuatan tanah

Sumber: Pengolahan Penulis, 2013.

Page 136: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

125

Universitas Indonesia

4.8.2 Matriks Environmental Plan

Tabel 4.10 Matriks Environmental Plan

No. Sektor

Pengelolaan

Upaya Pengelolaan

Lingkungan

Bentuk Tindakan Pengelolaan

Lingkungan

Periode

Pengelolaan

Lingkungan

Institusi Pengelolaan

Lingkungan

Pelaksana Pengawas

1 Penggunaan

Lahan

Memelihara kehijauan

lingkungan / menyerap

CO2 dan polutan

Penghijauan di sekitar

Kontraktor Keet

Selama tahap

pelaksanaan Kontraktor Owner

Tidak menebang pohon

Mengurangi beban

drainase kota akan

limpasan air hujan, baik

kuantitas maupun kualitas

Pengadaan sumur resapan untuk

air limpasan

Filterisasi air sebelum masuk ke

dalam drainase kota

2

Efisiensi dan

Konservasi

Energi

Pemantauan dan

pencatatan pemakaian

listrik

Pemasangan kWh meter

Selama tahap

pelaksanaan Kontraktor Owner

Monitoring pemakaian listrik

setiap bulan

Penghematan konsumsi

energi

Pemanfaatan sinar matahari

untuk penerangan (optimalisasi

desain jendela / tata ruang)

Penggunaan water reservoir

untuk penyimpanan air bersih

Penggunaan LHE untuk kantor

dan lapangan

Tata tertib penggunaan perangkat

kantor (lampu, AC, komputer,

dan lainnya)

Mengatur temperatur AC

(25±1)°C

(sambungan)

Page 137: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

126

Universitas Indonesia

(sambungan)

Jadwal transportasi (zoning

kegiatan transportasi karyawan)

Selama tahap

pelaksanaan Kontraktor Owner

Mess karyawan proyek (apabila

memungkinkan)

Penggunaan sensor cahaya untuk

lampu penerangan di lokasi

proyek

Melakukan pengukuran intensitas

cahaya (±250 Lux / sesuai

ketentuan)

Mengendalikan

penggunaan sumber

energi yang memberikan

dampak pada lingkungan

Melakukan pengukuran getaran

Melakukan pengukuran

kebisingan

Penyediaan absorban untuk

penyimpanan material B3

Kendaraan dan alat berat proyek

telah lulus uji emisi gas buang

3 Konservasi

Air

Pemantauan dan

pencatatan pemakaian air

Pemasangan meteran air

Selama tahap

pelaksanaan Kontraktor Owner

Monitoring pemakaian air setiap

bulan

Penghematan konsumsi

air

Penggunaan keran otomatis

(water saving device)

Pemasangan sticker "Gunakan

Air Secukupnya)

Penggunaan shower untuk

tempat mandi pekerja

(sambungan)

Page 138: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

127

Universitas Indonesia

Daur ulang pemakaian air

(jika ada pekerjaan

dewatering)

Denah pekerjaan dewatering

Selama tahap

pelaksanaan Kontraktor Owner

Recharge well

Alat ukur muka air tanah (piezo

meter)

Pemanfaatan air dewatering

untuk kegiatan air lapangan

4

Pengelolaan

Limbah

Padat

Pengelolaan limbah padat

selama konstruksi

Penyediaan tempat sampah

konstruksi

Selama tahap

pelaksanaan Kontraktor Owner

Penyediaan tempat sampah non

konstruksi (organik, non-organik,

dan B3) di sekitar lokasi kerja

dan TPS

Pemilahan sampah konstruksi

berdasarkan jenisnya

Pemilihan sampah non

konstruksi berdasarkan jenisnya

Kerjasama dengan pihak ke-3

(pengumpul)

Monitoring volume sampah yang

ditimbulkan

Mendorong mengurangi

terjadinya sampah

sehingga mengurangi

beban TPA

Penyajian makanan dengan

sistem katering

Menyediakan minuman isi ulang

Program veldples

Pemakaian kertas bolak-balik

untuk kebutuhan internal

Menyediakan cetakan untuk

buangan beton

(sambungan)

Page 139: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

128

Universitas Indonesia

(sambungan)

Pemanfaatan sisa potongan besi

beton <1 m

Pembuatan lubang resapan

biopori

Tidak menggunakan minuman

kemasan

Pemanfaatn bekas bobokan /

puing

5 Green

Construction

Promosi program green

construction

Menggunakan leaflet

Selama tahap

pelaksanaan Kontraktor Owner

Pemasangan simbol 3R

Pemasangan papan wajib baca /

slogan-slogan green

Mencantumkan persyaratan

green constructiondalam kontrak

kerja vendor

Melakukan inovasi penerapan

green

Menggunakan vendor yang

bersertifikat SML ISO 14001

6

Kesehatan

dan

Kenyamanan

Kerja di Area

Proyek

Mengurangi dampak asap

rokok

Memasang tanda dilarang

merokok di setiap ruangan di

Kontraktor Keet

Selama tahap

pelaksanaan Kontraktor Owner

Memasang tanda dilarang

merokok di lokasi kerja

Menyediakan fasilitas area

merokok (jarak ±5 m) di luar

Kontraktor Keet dan lokasi kerja

(sambungan)

Page 140: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

129

Universitas Indonesia

Mengurangi polusi zat

kimia berbahaya bagi

kesehatan

Tidak menggunakan material

asbes

Selama tahap

pelaksanaan Kontraktor Owner

Tidak menggunakan lampu

merkuri

Tidak menggunakan styrofoam

untuk insulasi panas

Menjaga kebersihan dan

kenyamanan

Penggunaan safety net

(pengurangan debu)

Melakukan penyiraman lapangan

(mengurangi debu)

Pengadaan washing bay bila

diperlukan Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013. Telah diolah kembali.

Page 141: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

130

Universitas Indonesia

4.8.3 Penjaminan Lingkungan

Dengan penjaminan lingkungan, segala bentuk aktivitas dan kegiatan yang

diimplementasikan di proyek dapat membuat seluruh SDM di proyek merasa nyaman dengan

standar lingkungan yang relevan. Kepastian akan jaminan bahwa proyek sudah melaksanakan

aktivitasnya tanpa memengaruhi lingkungan secara ekstrim atau sudah sesuai dengan standar

yang ada, harus didukung oleh seluruh pemangku proyek, karena konservasi lingkungan

sudah menjadi masalah kepentingan global.

4.8.4 Kontrol Lingkungan

Memonitor hasil-hasil proyek yang spesifik untuk mengetahui apabila hal tersebut

sesuai dengan aturan standar lingkungan dan mengidentifikasi cara untuk mengeliminasi

sebab-sebab dari ketidaksesuaian, keburukan kinerja. Pembersihan lokasi proyek merupakan

salah satu wujud pengontrolan terhadap lingkungan.

Page 142: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

131

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktik yang telah dilakukan di Proyek

pembangunan Apartemen Kemang View di Jalan Raya Pekayon, kota Bekasi,

maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama dilakukannya kerja praktik, didapatkan berbagai pengetahuan dan

pengalaman di lapangan tentang pengetahuan teknik sipil dan lingkungan

yang tidak didapatkan di bangku kuliah. Selain itu, didapat pula

pengalaman mengenai pekerjaan-pekerjaan yang ada di dalam suatu

proyek, metode konstruksi yang digunakan, masalah yang dihadapi, dan

alternatif pemecahan masalah.

2. Proyek Pembangunan Apartemen Kemang View menggunakan metode

konstruksi struktur bawah tiang pancang dengan alat hydraulic Jack

dimana alat ini digunakan dikarenakan kondisi sekitar perumahan warga

tidak diperbolehkan timbul banyak kebisingan. Pembangunan struktur atas

bangunan tipikal dengan beton bertulang menggunakan bahan ready mix

concrete untuk bagian struktural dan precast concrete untuk beberapa

bagian bukan struktural. Ready mix concrete digunakan dikarenakan tidak

memungkinkan didirikannya Concrete Batching Plan di sekitar lokasi

proyek sementara Precast Concrete digunakan untuk mempercepat

pengerjaan serta memiliki bentuk yang lebih menarik.

3. Sistem K3L yang digunakan di dalam proyek ini sudah cukup memadai

dengan sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Diberlakukannya safety

talk setiap minggu mampu memberikan kesadaran bagi pekerja untuk terus

mengutamakan keselamatan kerja dan kebersihan lingkungan. Sistem

sanitasi dan house keeping pada kantor direksi keet cukup memadai

meskipun masih sistem penumpukan sampah dan pengangkutan sampah

masih belum berjalan dengan baik. Begitu pula dengan sistem saluran

pembuangan limbah cair hasil pekerjaan konstruksi yang memang ada

tetapi belum berjalan dengan baik.

Page 143: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

132

Universitas Indonesia

4. Sistem pengendalian yang dilakukan dalam proyek ini meliputi kegiatan-

kegiatan sebagai berikut: melakukan perencanaan terhadap semua kegiatan

secara terinci dan terstruktur, solusi dan tanggapan secara cepat terhadap

perubahan desain yang terjadi di tengah proyek berjalan, serta melakukan

pengontrolan terhadap seluruh arus keluar masuk material dan peralatan,

melakukan pengorganisasian terhadap seluruh sumber daya manusia,

merencanakan metode kerja dan situasi kerja yang aman bagi para pekerja,

melakukan Quality Control (QC) terhadap hasil pekerjaan di lapangan,

melaksanakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak sub-contractor agar

didapatkan kesepahaman dalam langkah-langkah pelaksanaan konstruksi,

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama melakukan kerja praktik, ada

beberapa hal yang diidentifikasi sebagai kekurangan. Untuk itu, berikut

dipaparkan beberapa saran yang menjadi masukan yang baik untuk pelaksanaan

proyek yang lebih baik, yaitu

1. Keselamatan, keamanan dan kesehatan para pekerja perlu lebih

ditingkatkan dan diperhatikan, beberapa bagian diantaranya adalah hunian

yang layak dan tempat MCK yang memadai bagi pekerja proyek; batas

keamanan dengan jelas mengingat bangunan semakin tinggi sehingga

tingkat resiko kecelakan akan semakin besar. Disamping itu perlu adanya

himbauan yang lebih untuk para pekerja dalam hal kesadaran memakai

perlengkapan keselamatan yang baik, seperti helm dan sepatu boot.

2. Memperbaiki drainase sementara untuk keperluan proyek mengingat

masih terdapat saluran air pada sebagian kawasan proyek yang meluap

ketika hari hujan.

3. Perlu adanya peningkatan pengendalian mutu proyek yang lebih baik

dengan terus memberikan pantauan secara rutin dan tepat sasaran,

terutama terhadap pengecoran dan pembangunan bagian non-struktural

yang memerlukan aplikasi tenaga ahli.

4. Perlunya pengendalian kebersihan dan kerapihan di beberapa tempat

seperti penumpukan material, tempat pembuangan material sisa, dan

Page 144: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

133

Universitas Indonesia

tempat pembengkokan tulangan baja (bar bender); kerapihan akan mampu

meminimalkan dampak lingkungan yang mungkin merugikan atau

mengurangi mutu bahan yang digunakan dalam konstruksi. Sistem

pengelolaan persampahan juga perlu ditingkatkan kembali karena jadwal

truk sampah yang telah ditentukan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Page 145: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

134

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

American National Standard. (2008). A Guide to the Project Management Body of

Knowledge (PMBOK) 4th

Edition: Project Management Institue, Inc.

Budhu, Muni. (2010). Soil Mechanics and Foundations 3rd

Edition. New York:

John Wiley and Sons, Inc.

Ir. Widjojo A Prakoso, M.Sc., Ph.D. Materi kuliah Rekayasa Pondasi. Loading

Test dan Turunnya pondasi. Depok: Departemen Teknik Sipil Universitas

Indonesia, 2011.

Ir. Sjahril A Rahim, M.Eng. Materi kuliah Perancangan Struktur Beton. Depok:

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia, 2013.

Page 146: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

135

Universitas Indonesia

Lampiran 1 : S-Cruve (Kurva S)

Page 147: UNIVERSITAS INDONESIA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN KEMANG VIEW, BEKASI PT. PP (PERSERO) TBK. LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktik

137

Universitas Indonesia

Lampiran 2 : Rencana Anggaran Biaya (RAB)