UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BPK. E DENGAN MASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 03 KELURAHAN CISALAK PASAR DEPOK KARYA ILMIAH AKHIR - NERS Siti Nurmanah 1006823532 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI DEPOK JULI 2013 Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
73
Embed
UNIVERSITAS INDONESIA ASUHAN KEPERAWATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351502-PR-Siti Nurmanah.pdf · MASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI PADA ANAK ... Leaflet gizi seimbang anak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UNIVERSITAS INDONESIA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BPK. E DENGANMASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI PADA ANAKUSIA SEKOLAH DI RW 03 KELURAHAN CISALAK PASAR
DEPOK
KARYA ILMIAH AKHIR - NERS
Siti Nurmanah
1006823532
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI
DEPOK
JULI 2013
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK. E DENGANMASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI PADA ANAKUSIA SEKOLAH DI RW 03 KELURAHAN CISALAK PASAR
DEPOK
KARYA AKHIR ILMIAH - NERS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarNERS
Siti Nurmanah
1006823532
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI
DEPOK
JULI 2013
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karna ilmiah akhir ners (KIA-N) ini.
Penulisan karya ilmiah akhir ners ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar NERS Universitas Indonesia. Saya menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan KIA-N ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan KIA-N ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada :
(1) Ibu Dewi Irawaty, MA, PhD, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.
(2) Ibu Riri Maria, SKp., MANP, selaku koordinator mata ajar Karya Ilmiah
Akhir.
(3) Ibu Poppy Fitriyani S.Kp., M.Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing KIAN
saya yang selalu memberikan arahannya selama pembuatan KIAN ini.
(4) Suami dan anak tercinta, serta kedua orang tua yang selalu memberi
semangat dan doa kepada saya untuk terus maju.
(5) Teman-teman ekstensi angkatan 2010 yang saya cintai yang selalu
menguatkan dan saling mendukung selama proses pembelajaran.
(6) Serta semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga KIAN ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Depok, Juli 2013
Penulis
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
v
ABSTRAK
Nama : Siti Nurmanah
Program Studi : Profesi Ners
Judul :Asuhan Keperawatan Keluarga Bpk. E Dengan MasalahKetidakseimbangan Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah Di RW 03Kelurahan Cisalak Pasar Depok
Pusat kota memiliki jumlah penduduk lebih dari 1 juta orang. Tingginya arusurbanisasi memiliki dampak disegala aspek, salah satunya masalah kesehatan.Salah satu masalah kesehatan yang muncul yaitu masalah nutrisi pada anak usiasekolah. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan asuhan keperawatankeluarga dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi pada anak usia sekolah. Salahsatu intervensi keperawatan yang diberikan yaitu penyusunan menu makandengan gizi seimbang. Evaluasi yang didapat yaitu An.S menghabiskan lebihbanyak porsi makannya. Saran yang diberikan kepada keluarga yaitu agarkeluarga mencoba memberikan menu makanan yang bervariasi dengan nilai giziseimbang.
Kata kunci : Anak Usia Sekolah, Asuhan Keperawatan Keluarga, Gizi Kurang,
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
vi
ABSTRACT
Name : Siti Nurmanah
Study Programme : Nursing science
Title :Family Nursing Mr E With Nutritional ImbalanceProblems In School Age Children In RW 03 CisalakPasar subdistrict, Depok
The city center has a population of more than 1 million people. The highurbanization has an impact all aspects, one of which health problems. One of thehealth problems that arise are nutritional problems in school-age children. Thispaper aims to describe a family nursing care with nutritional imbalance problemin school-age children. One nursing intervention given that the preparation of dietwith balanced nutrition. Evaluation obtained is An.S spend more meal portions.Advice given to the family, the family that tries to provide a varied diet withbalanced nutritional value.
Key words: Family Nursing Care, Nutrition Less, School Aged Children
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 31.3 Tujuan Penelitian............................................................................................ 31.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................... 4
2. TINJAUAN PUSTAKA. ....................................................................................... 52.1 Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan.......... ........................52.2 Anak Usia Sekolah Sebagai Agregat Beresiko ................................................ 72.3 Gizi Anak Sekolah ......................................................................................... ..82.4 Konsep Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah............................................... 152.5 AsuhanKeperawatan Keluarga ....................................................................... 16
3. LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA...................................................... 193.1 Pengkajian.. . ....................................................................... 193.2 Diagnosa Keperawatan ........................................................................ 203.3 Rencana Keperawatan ........................................................................ 213.4 Implementasi Keperawatan ........................................................................ 223.5 Evaluasi Keperawatan ........................................................................ 234. ANALISIS SITUASI............................................................................................ 244.1 Profil lahan praktek ............................................................................................. 244.2 Analisis masalah keperawatan dengan konsep terkait KKMP dan konsep kasus
terkait.................................................................................................................... 244.3 Analisis salah satu intervensi dengan konsep dan penelitian terkait ................... 264.4 Alternatif pemecahan yang dapat dilakukan ........................................................ 285. PENUTUP ............................................................................................................. 295.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 295.2 Saran..................................................................................................................... 29DAFTAR REFERENSI ........................................................................................... 30
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model teori family centre nursing Friedman.......................................... 16
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Laporan lengkap kasus kelolaan
Lampiran 2 : Contoh menu makan pada anak sekolah
Lampiran 3 : Leaflet gizi seimbang anak usia sekolah
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
1 Universitas Indonesia
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota didefinisikan secara geograpi memiliki populasi tinggi lebih dari 99 jiwa
per mil2, kota dengan populasi kurang lebih 20.000 jiwa tetapi kuang dari 50.000
jiwa (Stanhope & Lancaster, 2004). Menurut Koentjaraningrat(1990 dalam
Effendy (1998), Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau
dengan istilah lain saling berinteraksi. Keperawatan kesehatan masyarakat
perkotaan termasuk dalam lingkup keperawatan komunitas, karena masyarakat
perkotaan merupakan komunitas yang tinggal disuatu perkotaan dengan semua
keadaan dan kondisi yang ada dilingkungan kota (Depkes, 2006)
Daerah perkotaan sangat kompleks baik dari segi masyarakatnya, pekerjaan
bahkan dari segi masalah kesehatan. Banyak hal yang mempengaruhi kehidupan
masyarakat perkotaan, sehingga masalah kesehatan yang muncul pun beraneka
ragam. Salah satu masalah kesehatan yang muncul yaitu masalah gizi. Masalah
gizi bukan hanya terjadi pada balita tetapi juga beresiko terjadi pada anak usia
sekolah. Data dari Riskesdas (2007) menyatakan bahwa masalah kesehatan yang
banyak terjadi di masyarakat perkotaan untuk agregat anak usia sekolah yaitu
kecelakaan kendaraan bermotor, gangguan nutrisi baik nutrisi lebih maupun
nutrisi kurang, penganiayaan terhadap anak, penyakit kronis, perubahan perilaku
(pola makan, penyalahgunaan substansi-subtansi).
Anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) mempunyai karakteristik banyak
melakukan aktivitas jasmani. Oleh karena itu, pada masa ini anak membutuhkan
energi tinggi untuk menunjang aktivitasnya. Energi dalam tubuh dapat timbul
karena adanya pembakaran karbohidrat, protein dan lemak, karena itu agar energi
tercukupi perlu pemasukan makanan memiliki nilai gizi yang tinggi. Pola makan
yang sehat dibutuhkan anak-anak untuk mendapatkan gizi yang seimbang.
Penelitian yang dilakukan Bahabol (2013) menyatakan terdapat hubungan yang
signifikan antara asupan makan dengan status gizi anak sekolah. Faktanya masih
dijumpai adanya masalah gizi kurang pada anak usia sekolah.
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
2
Universitas Indonesia
Menurut data riset kesehatan dasar tahun (2010), prevalensi status gizi pada anak
usia sekolah di Indonesia 7.6% kurus dan 4.6% sangat kurus. Banyak hal yang
menyebabkan terjadinya masalah gizi kurang pada anak usia sekolah dasar.
Ketidakcukupan nilai gizi dan kurangnya variasi dari makanan yang diberikan
dirumah bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya. Sehingga anak menjadi
lebih senang jajan dari pada makan dirumah. Oleh karena itu, keluarga
mempunyai peran yang sangat besar dalam mengatasi masalah gizi kurang pada
anak usia sekolah dasar.
Survey yang dilakukan oleh Herlina (2012) terdapat 70 anak usia sekolah
dikelurahan Cisalak Pasar yang mengalami resiko gizi kurang. Survei atau
pemantauan status gizi (PSG)(2009 dalam Bahabol, 2013) menyatakan bahw
masalah gizi muncul akibat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu
kemampuan rumah tangga untuk memperoleh makanan untuk semua anggotanya
kurang. Peningkatan pengetahuan keluarga terhadap keseimbangan nutrisi sangat
mempengaruhi peningkatan status gizi pada anak. Oleh karena itu diperlukan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan mengenai gizi seimbang kepada keluarga
dengan masalah kurang gizi.
Syafiq (2008) menyatakan salah satu strategi peningkatan status kesehatan dan
gizi pada anak yaitu dengan pendekatan berbasis komunitas. Perawat generalis
selain melakukan asuhan keperawatan di klinik, juga dapat melakukan asuhan
keperawatan pada keluarga. Perawat generalis dapat memberikan asuhan
keperawatan keluarga dengan masalah gizi kurang pada anak usia sekolah.
Perawat keluarga dapat memberikan intervensi keperawatan mandiri untuk
mengatasi masalah gizi kurang pada anak usia sekolah.
Kelurahan Cisalak Pasar merupakan daerah perkotaan yang berbatasan langsung
dengan pasar Cisalak. Data yang diperoleh dari mahasiswa residensi yang sedang
praktik diwilayah cisalak pasar didapati 4 orang anak usia sekolah di RW 03
kelurahan cisalak pasar dengan status gizi kurang. Survey yang dilakukan
mahasiswa profesi terdapat 18 anak usia sekolah beresiko gizi kurang. Salah satu
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
3
Universitas Indonesia
keluarga dengan anak beresiko gizi kurang yaitu keluarga bapak E yang bertempat
tinggal di RW 03 cisalak pasar.
Salah satu anak bapak E yaitu An.S berusia 8.5 tahun tampak kurus, memiliki
berat badan 16 kg dan tinggi badan 113 cm dengan status antropometri antara -
3SD sampai -2SD. An.S jarang menghabiskan makanannya dan lebih menyukai
jajan diluar. Penyebab sulit makan pada an.S karena keluarga jarang masak
dirumah dan lebih sering membeli lauk siap saji. Implementasi yang telah
dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan mengenai gizi seimbang dan
gizi kurang, mendemonstrasikan triguna makanan serta implementasi unggulan
yaitu menyusun menu makan seimbang dan modifikasi perilaku. Evaluasi yang
didapat yaitu an.S mulai menghabiskan lebih banyak porsi makan nya namun
kebiasaan jajannya belum berubah. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk
membahas gambaran mengenai asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak
usia sekolah.
1.2 Perumusan masalah
Anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) membutuhkan energi tinggi untuk
menunjang aktivitasnya. Pola makan yang sehat dibutuhkan anak-anak untuk
mendapatkan gizi yang seimbang. Survey yang dilakukan mahasiswa profesi di
RW 03 kelurahan Cisalak Pasar terdapat 18 anak usia sekolah dengan status
beresiko gizi kurang. Salah satu keluarga dengan anak usia sekolah beresiko gizi
kurang yaitu keluarga bapak E. Sehingga penulis merasa tertarik untuk membahas
gambaran mengenai asuhan keperawatan pada keluarga bapak E dengan masalah
ketidakseimbangan nutrisi pada anak usia sekolah di RW 03 kelurahan Cisalak
Pasar.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan keluarga
Bapak E dengan masalah gizi kurang pada An.S
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
4
Universitas Indonesia
1.3.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memberikan gambaran tentang :
1.3.2.1 Hasil pengkajian pada keluarga Bapak E dengan masalah gizi kurang pada
An. S
1.3.2.2 Rencana keperawatan pada keluarga Bapak E dengan masalah gizi kurang
pada An.S
1.3.2.3 Implementasi keperawatan pada keluarga Bapak E dengan masalah gizi
kurang pada An.S
1.3.2.4 Evaluasi dari rencana keperawatan keluarga Bapak E dengan masalah gizi
kurang pada An.S
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Metodelogi
Karya ilmiah ini dapat menjadi sarana peneliti untuk mengembangkan
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pemberian asuhan keperawatan
komunitas terutama asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah serta
mengaplikasikan materi yang didapatkan saat di bangku perkuliahan.
1.4.2 Keilmuan
menambah sumber informasi bagi dunia keperawatan khususnya keperawatan
komunitas dalam menangani kasus keluarga di perkotaan dengan masalah
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan pada agregat anak usia sekolah.
1.4.3 Aplikatif
Karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai dasar asuhan keperawatan keluarga
dengan anak usia sekolah. Menambah pengetahuan keluarga terkait gizi seimbang
dan dapat menerapkan pemberian gizi seimbang bagi keluarganya serta dapat
membantu menyelesaikan masalah gizi kurang pada anaknya.
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
5 Universitas Indonesia
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Kota didefinisikan secara geograpi memiliki populasi tinggi lebih dari 99 jiwa
per mil2, kota dengan populasi kurang lebih 20.000 jiwa tetapi kuang dari 50.000
jiwa (Stanhope & Lancaster, 2004). Menurut Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), 2001 (dalam Lancester dan Stanhope 2004), City adalah pusat
kota yang menjadi pusat urban dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta
orang. Gejala urbanisasi di sebuah kota dapat dilihat dari jmlah penduduk yang
terus berubah (bertambah) dan terjadi perubahan pada tatanan masyarakat.
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Masyarakat
perkotaan tentunya memiliki perbedaan dengan masyarakat yang lain. Arus
Urbanisasi yang tinggi menimbulkan dampak bagi pertumbuhan eknomi, industri
dan masalah kesehatan yang melipti lingkungan fisik, psikologis, sosial, kultural,
dan spiritual. Semakin tinggi tuntutan kehidupan maka semakin tinggi pula beban
ekonomi.
Data dari Riskesdas (2007) menyatakan bahwa masalah kesehatan yang banyak
terjadi di masyarakat perkotaan yaitu penyakit infeksi (TB, hepatitis, pneumonia),
penyakit tidak menular (stroke, diabetes melitus, hipertensi). Untuk agregat anak
usia sekolah, masalah kesehatan yang banyak terjadi diperkotaan yaitu kecelakaan
kendaraan bermotor, gangguan nutrisi baik nutrisi lebih maupun nutrisi kurang,
penganiayaan terhadap anak, penyakit kronis, perubahan perilaku (pola makan,
penyalahgunaan substansi-subtansi). Masalah kesehatan yang sering muncul di
perkotaan dapat dilihat pula dari jenis pelayanan yang terdapat di PUSKESMAS.
Pelayan yang ada dipuskesmas antara lain pelayanan TB, KIA, dan salah satunya
program gizi.
Stanhope dan Lancaster (2004) menyatakan masalah kesehatan masyarakat
perkotaan pada komunitas anak usia sekolah antara lain ; 1) accidental injuries
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
3 Data Subjektif Bapak E mengatakan memiliki kebiasaan
merokok 1 bungkus perhari. Bapak E juga memiliki kebiasaan minum kopi 2
gelas perhari. Bapak E mengatakan menyadari bahwa minum
kopi dan merokok tidak baik untuk kesehatan.Data Objektif TD: 120/80 mmHg, Nadi: 84 x/mnt, RR: 18 x/mnt, Suhu: 36,3 0 C BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-), suara
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
18
Universitas Indonesia
SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Ditemukan tanggal: 23Mei 2013
1. Diagnosa Keperawatan keluarga:Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.SNo Kriteria Skor Pembenaran1 Sifat masalah: Aktual 3/3x1= 1 An.S tampak kurus, rambut tampak
kemerahan, BB 16 kg, TB 113cm, IMT12.5, LLA 15 cm, antropometri (IMT/U)An. Sa tergolong kurus dengan nilaistandar deviasi antara -3SD sampai -2SD
2 Kemungkinan masalahuntuk diubah: Mudah
2/2X2=2 Keluarga memiliki jaminan kesehatan,perawat memiliki pengetahuanmengenai gizi seimbang dan memilikiwaktu untuk memberikan asuhankeperawatan kepada keluarga, dantersedianya pelayanan kesehatandimasyarakat yaitu posyandu danpuskesmas.
3 Potensial masalah untukdicegah:Tinggi
3/3X1=1 Masalah gizi kurang pada An.S masihdapat diceegah untuk menjadi giziburuk. Karena secara antropometrimemang an.S tergolong kurus, namunsecara fisik an.S masih tergolongnormal.
4 Menonjolnya masalah:Ada masalah namun tidakperlu segera ditangani
1/2X1=1/2 Menurut keluarga masalah gizi padaan.S tidak terlalu berat, karena an.Smasih aktif dan tidak ada masalah dalampelajaran. An.S juga jarang sakit.
Total 4 1/2
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
19
Universitas Indonesia
Ditemukan tanggal: 23 mei 2013
2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan ISPA pada An.ANo Kriteria Skor Pembenaran1 Sifat masalah: Resiko 2/3X1=2/3 Masalah ini bersifat resiko karena saat ini
an.A tidak sedang sakit ISPA. Tapiberesiko terkena ISPA jika terpapar denganfaktor resikonya.
2 Kemungkinan masalahuntuk diubah: mudah
2/2x2=2 Keluarga memiliki jaminan kesehatan,perawat memiliki pengetahuan mengenaiISPA dan memiliki waktu untukmemberikan asuhan keperawatan kepadakeluarga, dan tersedianya pelayanankesehatan dimasyarakat yaitu posyandudan puskesmas.
3 Potensial MasalahUntuk Dicegah: tinggi
3/3X1=1 Masalah dapat dicegah jika An.Amenghindari faktor resiko.
4 Menonjolnya masalah:Ada masalah tapi tidakperlu segera ditangani
1/2X1=1/2 Keluarga menyatakan masalah ispa padaan.A sudah sering terjadi, jadi menganggapitu adalah hal yang biasa.
Total 4 1/6
3. Diagnosa Keperawatan keluarga: Perilaku cenderung beresiko pada Bapak E
No Kriteria Skor Pembenaran1 Sifat masalah: risiko 2/3X1=2/3 Perilaku bapak E yang minum kopi dan
merokok sangat beresiko terhadapkesehatan.
2 Kemungkinan masalahuntuk diubah: mudah
2/2X1= 1 Keluarga memiliki jaminan kesehatan,tersedianya pelayanan kesehatandimasyarakat yaitu posyandu danpuskesmas.
3 Potensial masalah untukdicegah: cukup
2/3X1=2/3 Kebiasaan minum kopi dan merokokpada bapak E sudah berlangsung lamadan sudah menjadi gaya hidup
4 Menonjolnya masalah:Masalah tidak dirasakan
0/2=0 Bapak E mengatakan merasa tidak adamasalah dengan kebiasaanya selama ini.
Total 2 1/3
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
20
Universitas Indonesia
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa tanggal IMPLEMENTASI EvaluasiKetidakseimbangannutrisi :kurang darikebutuhantubuh padaAn.S
27 mei 2013
Pertemuan 3
Jam 11.00-11.45
TUK 1 s/dTUK 3
TUK 1.1
mendiskusikan dengan keluarga tentangpengertian gizi seimbang
menganjurkan keluarga untukmengungkapkan kembali pengertian giziseimbang
memberi reinforcement positif atasjawaban yang diberikan keluarga.
TUK 1.2
Mendiskusikan dengan keluargamengenai triguna makanan
Anjurkan keluarga untuk menyebutkan 2contoh makanan dari tiap sumber giziseimbang
Memberi reinforcement positif atasjawaban yang diberikan kel.
TUK 1.3
Mendiskusikan dengan keluarga tentangmanfaat gizi seimbang
Memotivasi keluarga untuk mengulangkembali manfaat gizi seimbang
Bersama-sama keluarga Memberi reinforcement positif atas
kemampuan keluarga.
TUK 1.4 Menjelaskan pengertian gizi kurang Memotivasi keluarga menyebutkan
kembali pengertian gizi kurang Memberi reinforcement positif atas
kemampuan keluarga
TUK 1.5 Menjelaskan penyebab gizi kurang Memotivsi keluarga untuk menyebutkan
kembali penyebab gizi kurang Memberi reinforcement positif atas
jawaban keluarga
TUK 1.6 Menjelaskan tanda dan gejala giizi kurang Memotivasi keluarga untuk menyebutkan
Subyektif:
ibu S mengatakan giziseimbang adalah gizi yangsesuai dengan kebutuhananak berdasarkan usia yangmencakup sumber zattenaga, zat pembangun danzat pengatur
ibu S mengatakan sumberbahan makanan zat energiyaitu nasi, mie, kentang.Sumber zat pembangunikan, telur, daging. Sumberzat pengatur sayur- sayuran
Ibu S mengatakan manfaatzat tenaga untuk bekerja,zat pembangun untukpertumbuhan, zat pengaturuntuk meningkatkan dayatahan tubuh dan melindungidari penyakit
Ibu S mengatakan gizikurang yaitu kekuranganzat-zat atau bahan-bahanyang dibutuhkan tubuhsehingga terjadi perubahandalam tubuh.
Ibu S mengatakan penyebabgizi kurang yaitu Jumlahmakanan yang dimasukankurang Jenis bahanmakanan tidak seimbang
Ibu S mengatakan tanda dangejala gizi kurang yaituBadan kurus, Rambut tipismudah dicabut,Lemah/pucat
Ibu S mengatakanberdasarkan tanda dangejala, an.S termasukkedalam gizi kurang
Ibu S mengatakan akibatlanjut gizi kurang yaituPertumbuhan dan
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
21
Universitas Indonesia
kembali tanda dan gejala gizi kurang Memberi reinforcement positif atas
jawaban keluarga
TUK 1.7 Bersama keluarga mengidentifikasi status
gizi An.S Memberi reinforcement positif atas
kemampuan keluarga
TUK 2
Tuk 2.1
Memberi penjelasan kepada keluargatentang akibat lanjut dari kurang gizi padaanak
memberi kesempatan keluarga bertanya. Memotivasi keluarga mengungkapkan
kembali akibat jika gizi kurang tidakditangani segera.
memberi reinforcement positif atasjawaban keluarga.
Tuk 2.2
membimbing dan motivasi keluargauntuk memutuskan mengatasi masalahgizi kurang pada An.S pada anggotakeluarga dengan tepat.
memberi reinforcement positif ataskeputusan yang telah diambil olehkeluarga
TUK 3Tuk 3.1 mendisiskusikan dengan keluarga tentang
cara perawatan anggota keluarga denganmasalah gizi kurang menganjurkan keluarga untuk
menyebutkan kembali apa yang telahdisampaikan. memberi pujian atas jawaban yang
diberikan keluarga.
Tuk 3.2 menjelaskan cara memilih bahan
makanan memotivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali cara memilih bahan makanan
perkembangan anakterganggu, Mudah terkenapenyakit
Ibu S mengatakan ingin agarbb Anak S naik
Ibu S mengatakan caraperawatan gizi kurang yaituMemberi jenis makananseimbang dan bervariasi,Pola makan teratur,Memberikan makan sesuaikebutuhan anak sekolah.
Ibu S mengatakan caramemilih makanan yaitu nilaigizi baik dan tidak busuk
Ibu S mengatakan caramengolah makanan yaitusayuran, buah dicuci dahulubaru dipotong-potong,Sayuran dimasak janganterlalu lama, Alat-alat masakbersih, Cuci tangan sebelummasak
Obyektif:
Keluarga tampak antusiasmendengar dan menjawabdiskusi dari mahasiswa
Ibu S dapatmengelompokkan makanansesuai dengan kelompokenergi, zat pembangun danpengatur
Ibu S belum dapatmenyusun menu seimbang
Analisa:
TUK 1-2 tercapai, Tuk 3 belumtercapai sebagian
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
22
Universitas Indonesia
memberi reinforcement positif atasjawaban keluarga
TUK 3.3
menjelaskan cara mengolah bahanmakanan yang benar
memotivasi keluarga untuk menjelaskankembali cara mengolah bahan makananyang benar
memberi reinforcement positif atasjawaban yang diberikan
TUK 3.4
mendemonstrasikan pengelompokansumber / bahan makanan berdasarkankelompok zat energi, zat pembangun danzat pengatur
meminta keluarga mendemonstrasikanulang pengelompokan sumber / bahanmakanan berdasarkan triguna makanan
memberi reinforcement positif atasjawaban keluarga
TUK 3.5
mendemonstrasikan penyusunan menumakan bergizi seimbang untuk 1 hari
meminta keluarga mendemonstrasikanulang penyusunan menu seimbang untuk1 minggu
memberi reinforcement positif atas usahakeluarga
Planing:
Lanjut TUK 3 demonstrasi ke 2dan 3
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
23
Universitas Indonesia
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa tanggal IMPLEMENTASI EVALUASIPerubahan nutrisi: kurang darikebutuhan tubuhpada An.S
Kunjungan ke4Tanggal 30mei 2013Pukul 08.00 –08.30
Mengucapkan salam Memvalidasi keadaan keluarga Mengingatkan kontrak Menjelaskan tujuan kunjunganTUK 3: Mendemonstrasikan penyusunan
menu makan seimbang bagi An.Suntuk 1 hari
Memotivasi keluarga untukmendemonstrasikan ulangpenyusunan menu seimbang untuk1 minggu
Memberi reinforcement positif atasusaha keluarga
Mendemonstrasikan cara mengolahbahan makanan yang benar
Memotivasi keluarga untukmendemonstrasikan ulang caramengolah bahan makanan yangbenar
Memberi reinforcement positif atasusaha keluarga
Subjektif : Ibu S mengatakan saat ini
hanya bisa membuat jadwalmenu makan untuk 2 harisaja.
Ibu S mengatak caramengolah makanan yangbenar yaitu sayuran danbuah dicuci dahulu barudipotong-potong, kemudiansayuran dimasak janganterlalu lama
Objektif : Ibu S dapat membuat
jadwal menu makan untuk2 hari
Ibu S tampak mengolahsayur dan buah denganbenar
Analisa : Keluarga dapat menyusun
menu makan untuk 2 hari Keluarga dapat mengolah
bahan makanan denganbenar
P: Pertemuan selanjutnya
evaluasi menu makan yangdibuat untuk 5 hariberikutnya
Evaluasi apakah keluargasudah memasak sesuaimenu yang dibuat
Lanjutkan tuk 3 demonstrasike dua, dan lanjut TUK 4dan 5
Pertemuan ke5Tgl 3 juni2013Pukul 10.00-
TUK 3 Mengevaluasi jadwal menu makan
seimbang yang sudah dibuat olehkeluarga
Subjektif Ibu S mengatakan sudah
membuat menu makanuntuk 1 minggu
Ibu S mengatakan belum
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
24
Universitas Indonesia
10.30 Memotivasi keluarga untuk membuatmasakan sesuai menu yang sudahdijadwalkan Memberi reinforcement positif atas
usaha keluargaTUK 4Menjelaskan cara mengatasi kurang
gizi pada An.S dengan memodifikasiperilakuMemotivasi keluarga untuk merubah
pola asuhMemberi reinforcement positif atas
jawaban keluarga
TUK 5Menjelaskan manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatanMenjelaskan fasilitas kesehatan yang
dapat digunakan untuk mengatasikurang gizi pada anak
masakan sesuai menu yangdisusun
Ibu S mengatakan caramerawat An.S dengan tidakmemberikan jajanan yangmanis dekat waktu makandan tidak selalu menurutikeinginan an.S untuk jajan
Ibu S mengatakan akanberusaha merubah sikapnyaterhadap an.S
bu S mengatakan manfaatberkunjung ke fasilitaskesehatan yaitumendapatkan pelayanankesehatan dan mendapatkaninformsi kesehatan
ibu S mengatakan fasilitaskesehatan antara lainpuskesmas dan rumah sakit
Ibu S mengatakan maumemanfaatkan fasilitaskesehatan yang tersedia
Objektif : tampak tertempel didinding
menu makan untuk 1 minggu
Analisa Keluarga mampu menyusun
menu makan untuk 1 minggu Keluarga mau memodifikasi
lingkungan dan keluarga TUK 3 dan TUK 5 tercapai,
TUK 4 belum tercapaiPlaning Melanjutkan intervensi pada
TUK 4 denganmengevaluasi perilaku orangtua dan An.S
Pertemuan 67 juni 201311.00-11.30
TUK 4: Menanyakan kepada keluarga
apakah sudah memodifikasiperilaku atau belum
Mengevaluasi apakah keluargasudah membuat masakan sesuaimenu yang disusun
Subjektif : Ibu S mengatakan sudah
memasak sesuai denganmenu yang disusun
Ibu S mengatakan belum bisamembatasi jajan an.S
Ibu S mengatakan belumdapat membuat cemilan ataumakanan selingan sehat
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
25
Universitas Indonesia
Memberi reinforcement posiitif atasjawaban keluarga
untuk keluarga Keluarga menyatakan porsi
makanan yang dihabiskanAn. S mulai bertambah,meskipun masih belummenghabiskan 1 porsi makanyang disediakan
Obektif : Saat kunjungan rumah,
tampak tersaji masakan nasi,sayur bayam, ikan kembung,tempe goreng dan ada buahpisang Tampak tertempel di dinding
menu makanan untuk 3 hari
Analisa : Modifikasi perilaku belum
tercapai sepenuhnya TUK 3 dan 5 tercapaiPlaning : Evaluasi TUK 4 dan lanjut
intervensi diagnosa ke 2Dx2Ketidakmampuankeluargamerawat anggotakeluarga denganISPA pada An.A
Pertemuan 710 juni 2013Pukul 11.00-11.30
TUK 4 dx 1:Menanyakan kepada keluarga apakah
sudah memodifikasi perilaku ataubelumMengevaluasi apakah keluarga sudah
membuat masakan sesuai menu yangdisusunMemberi reinforcement posiitif atas
jawaban keluargaTUK 1 dx2 :Menjelaskan pengertian, penyebab dan
tanda gejala ISPAMemotivasi keluarga untuk
menyebutkan ulang pengertian,penyebab dan tanda gejala ISPABeri reinforcement positif atas jawaban
keluargaMenjelaskan cara penularan dan
pencegahan ISPAMemotivasi keluarga untuk
menjelaskan ulang cara penularan danpencegahan ISPAMemberi reinforcement positif atas
S: Ibu S mengatakan sudah
membatasi jajan an.S Ibu S mengatakan hari ini
membuat bubur kacanghijau sebagai makananselingan
Ibu S mengatakan hari inimasak sesuai menu yangdisusun untuk hari ini
Ibu S mengatakanpengertian ISPA yaituinfeksi pernapasan batukpilek
Ibu S mengatakanpenyebab ISPA karna virus
Ibu S mengatakan tandadan gejala ISPA yaitupilek, batuk, bersin
Ibu S mengatakan carapenularan ISPA melalui
Asuhan keperawatan ..., Siti Nurmanah, FIK UI, 2013
26
Universitas Indonesia
jawaban keluargaMenjelaskan cara pencegahan ISPAMemotivasi keluarga untuk
menjelaskan kembali cara pencegahanISPA
TUK 2Menjelaskan akibat lanjut dari ISPAMemotivasi keluarga untuk
menjelaskan kembali akibat lanjut ispaMemotivasi keluarga untuk
mengambil keputusan merawatanggota keluarga dengan ISPA
TUK 3Mendemonstrasikan cara inhalasi
buatan untuk mengatsi ispaMeminta keluarga untuk
mendemonstrasikan ulang carainhalasi buatanMemberi reinforcement positif atas
usaha keluarga
percikan ludah, berssin danbatuk
Ibu S mengatakan carapencegahan ISPA yaituHindarkan anak dari makananyang mengandung minyak.Sediakan makanan yang bergizi.
Ibu S mengatakan akibat lanjutISPA yaitu daya tahan tubuhmenurubn
Ibu S mengatakan akan merawatAn. A jika terkena ISPA