UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN BAGIAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN LANGGANAN DALAM MEMBELI LAYANAN MEDICAL CHECK UP RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA TAHUN 2012 TESIS DEASTRI PRATIWI 1106039705 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK JANUARI 2013 Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKANBAGIAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN LANGGANAN
DALAM MEMBELI LAYANAN MEDICAL CHECK UPRUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
TAHUN 2012
TESIS
DEASTRI PRATIWI1106039705
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATPROGRAM STUDI KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS INDONESIADEPOK
JANUARI 2013
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKANBAGIAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN LANGGANAN
DALAM MEMBELI LAYANAN MEDICAL CHECK UPRUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
TAHUN 2012
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
DEASTRI PRATIWI1106039705
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATPROGRAM STUDI PASCA SARJANA
KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKITUNIVERSITAS INDONESIA
DEPOKJANUARI 2013
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa Syukurillaah, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan
karunia –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Analisis
Faktor- Faktor yang Dipertimbangkan Bagian Kepegawaian Perusahaan Langganan
dalam Membeli Layanan Medical Check Up Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2012”
Penyusunan tesis ini dapat terlaksana berkat dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua Orang Tuaku Papi Drs. H. Amir Syarifuddin Ishak SH., M.BL Mbuy
Dra. Hj. Isnaini May B.Sc., MM., tiada kata yang dapat terucapkan hanya rasa
syukur kepada Allah SWT karena diberikan orang tua yang hebat yang selalu
mendoakan dan mendukung anaknya. Terimakasih atas hesabaran, kepercayaan,
kasih sayang dan semangat yang selalu diberikan, Hanya Allah yang dapat
membalas semua jasa papi dan mbuy dengan Jannah Nya kelak, Aamiin.
2. Saudara- saudaraku (Liza Anggraeni S.Psi., M. Psi., dr. Hj. Widya Lestari, dr.
Elen Melinda) Saudara ipar ku (dr. Faisal Mi’raj Sp.OT dan drg. Aditya Ardian),
Keponakanku yang tersayang (Farras Hafidz Abriel, Muhammad Hafidz Akilah
dan Ammar Daryl Ardian) terimakasih atas cinta dan kasih sayang dukungan
doa dan semangat kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan.
3. Ibu Kurniasari S.KM, M.SE selaku pembimbing tesis ini , yang telah banyak
meluangkan waktu nya dengan sabar untuk memberikan arahan, pembelajaran
dan ilmu yang banyak sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.
4. Seluruh Jajaran Direksi RSPP khususnya Direktur RSPP dr. Mustafa Fauzi
Sp.An, Wadir Pelayanan Medis dr. Wid Patria Sp.S atas kesempatan yang
diberikan kepada penulis untuk belajar dan melakukan penelitian di RSPP.
5. Seluruh staff dan karyawan bagian Sumber Daya Manusia RSPP terutama Ibu
Ida Chairani S.Psi dan Mba Yuni yang sedari awal telah membantu mulai dari
kepengurusan surat hingga selesai.
6. Seluruh staff dan Karyawan bagian Manajemen Bisnis RSPP terutama Kepala
Manajemen Bisnis Bapak dr. Syafik Ahmad, Kepala Pemasaran Ibu Mardalena
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
vi
S.Sos., MARS., terimakasih banyak tak terhingga atas kepercayaan, perjuangan,
kemudahan, dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis sejak mulai
residensi hingga tesis ini selesai. Mba Ken, Mas Dolly, Mba Tari, Mas Hadi,
Mba Yuli dan staff lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
terimakasih banyak atas bantuan, kesabaran, doa dan semangat yang diberikan
hingga tesis ini dapat terselesaikan.
7. Seluruh staff dan karyawan Instalasi Medical Check Up RSPP terutama Kepala
Instalasi dr. Siselia Titis M.KK, Kepala Perawatan Ibu Ety, Mas Yunus, Seluruh
Perawat, staff admin dan dokter di Instalasi MCU, terimakasih atas waktu dan
bimbingan yang diberikan kepada penulis.
8. Seluruh Jajaran Direksi dan staff RS Trisakti Tangerang terimakasih atas
semangat, doa, pengertian perhatian yang tidak pernah berhenti diberikan
kepada penulis.
9. Seluruh Perusahaan yang menjalin kerjasama dengan MCU RSPP selama tahun
2011- 2012 terimakasih banyak atas partisipasinya sebagai sampel dan populasi
tesis ini.
10. Seluruh staff pengajar, staff akademik, dan administrasi di FKM UI atas segala
inspirasi, pengetahuan, arahan, dan fasilitas yang penulis dapatkan selama
penulis menempuh pendidikan ini.
11. Rekan-rekan seangkatan Program Pasca Sarjana FKM UI yang telah memberi
dukungan, semangat, masukan-masukan dan saran-saran dalam penyusunan dan
perbaikan tesis ini.
12. Keluarga Prof. Ir. Rinaldy Dalimi, M.Sc. Ph.D atas dukungan semangat dan doa
yang diberikan kepada penulis.
13. Last but not Least terimakasih banyak kepada Dipl. Ing. Tegar Yulian Rinaldy
ST., MT. atas doa, semangat, saran dan kesabarannya selama ini. Terimakasih
telah menjadi Inspirasi dan sahabat sejati dalam penulisan tesis ini.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
vii
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih banyak kekurangan, sehingga
dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik, saran dan semua koreksi dari
semua pihak untuk dapat melengkapi dan memperbaiki tesis ini.
Akhir kata penulis berharap agar tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, Januari 2013
Penulis
Deastri Pratiwi, dr.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
ix
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : dr. Deastri PratiwiJenis Kelamin : PerempuanTempat, Tanggal lahir : Jakarta, 1 Agustus 1984Status Pernikahan : Belum menikahAgama : IslamAlamat : Jl. Pendidikan No. 50 Rt.010/ Rw.006
Bintaro – Pesanggrahan, Jakarta Selatan 12320
Riwayat Pendidikan
2006 – 2009 : Program Profesi Dokter Umum- FK Trisakti,Jakarta
2002 - 2006 : Program Sarjana S-1 Kedokteran- FK Trisakti,Jakarta
Januari – Desember 2010 : Junior Medical Manager and Medical Advisor(Key Speaker) Road show event product naturalPT. Darya Varia Laboratoria, Tbk. (Blood Care,HOBAT, Natur E dan Decolgen Herba Flu).
Januari - Agustus 2011 : Dokter dan Analis Kesehatan Medical Check UpKlinik Westerindo, Jakarta.
Agustus 2011- Oktober 2012 : Kepala Bagian Pemasaran RS Trisakti,Tangerang.
Januari 2011- Sekarang : Sebagai Staff Pengajar (Dosen) di AkademiKebidanan Karya Bunda Husada (Akbid- KBH)dan Akademi Kebidanan Cipta Daya Husada(Akbid- CDH), Karawaci- Tangerang.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
x
ABSTRAK
Nama : Deastri PratiwiProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit (KARS)Judul Tesis : Analisis Faktor- Faktor yang Dipertimbangkan Bagian
Kepegawaian Perusahaan Langganan dalam MembeliLayanan Medical Check Up Rumah Sakit PusatPertamina Tahun 2012
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan bagiankepegawaian perusahaan langganan dalam membeli Layanan Medical Check UpRumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2012. Penelitian ini juga menentukan faktor-faktor apa saja yang berperan paling besar sebagai pertimbangan bagian kepegawaianperusahaan langganan dalam membeli layanan Medical Check Up RSPP Tahun 2012.
Dalam penelitian ini digunakan 31 (tiga puluh satu) variabel dengan populasipenelitian perusahaan pelanggan MCU RSPP yang telah menjalin kerjasama denganMCU RSPP selama 2 (dua) tahun berturut- turut yaitu tahun 2011- 2012 sebanyak 88(delapan puluh delapan) perusahaan. Sebanyak 45 (empat puluh lima) perusahaansebagai responden yang diambil dengan teknik purposive sampling.
Metode Principal Component Analysis (PCA), menghasilkan 6 (enam) faktoryang dipertimbangkan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeliLayanan Medical Check Up Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2012 dan mampumenjelaskan 25 variabel dalam data, yaitu sebesar 79,3 persen. Keenam faktor tersebutadalah Faktor 1 (Alat Promosi yang Menarik dan Informatif), memiliki eigen valuesebesar 10,077 dan variansi sebesar 40,3 persen. Faktor 2 (Kecukupan TersedianyaTempat Parkir) memiliki eigen value sebesar 2,719 dan variansi sebesar 10,8 persen.Faktor 3 (Mutu Produk) memiliki eigen value sebesar 2,062 dan variansi sebesar 8,2.Faktor 4 (Kesesuaian Harga) memiliki eigen value sebesar 1.487 dan variansi sebesar5,9 persen. Faktor 5 (Ketepatan penerimaan hasil Pemeriksaan) memiliki eigen valuesebesar 1,305 variansi sebesar 5,2 persen. Faktor 6 (Transportasi menuju Rumah Sakit)memiliki eigen value sebesar 1,026 dan variansi sebesar 4,1 persen. Ketepatan modelyang dihasilkan berdasarkan hasil estimasi matriks faktor adalah sebesar 38 persen atausebanyak 115 residual dengan nilai absolut di atas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwamodel memiliki ketepatan sebesar 62 persen pada tingkat penyimpangan 5 persen.
Kepustakaan 49 (1970- 2012), Gambar 13, Tabel 23, Lampiran 16.Kata Kunci: Analisis Faktor, Pemasaran, , Bauran Pemasaran, Perusahaan Langganan,
Medical Check Up.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
xi
ABSTRACT
Name : Deastri PratiwiStudy Major/Program : Hospital Administration Studies (KARS)Title of Thesis : Analysis of Considered Factors in Human Resources &
Development Departments of Existing CorporateClients in Purchasing to Medical Check-Up Services ofPertamina Central Hospital in 2012.
The problems derived from the study - be that as it may, were the factorsconsidered by the clientele of Human Resources Departments In Subscribing to MedicalCheck-Up Service of Pertamina Central Hospital in 2012. The purpose of this study wasto analyze and determine the most affecting factors as far as clients are concerned due totheir commitment and preferences in proceeding with the Medical Check-Up ofPertamina Central Hospital in 2012.
In order to decide the most dominant variables representing each factorestablished and in conjunction to assess the other remaining variables included in thefully-formed dominant factors, this study picked out 31 (thirty-one) variables and thepopulation, namely the existing customers of RSPP’s MCU service who have workedclosely over the past 2 (two) consecutive years, 2011-2012.
The mass of the addressed population comprised of 88 (eighty-eight) companiesand the quantity of the respondents taken as study sample were narrowed down to 45(forty-five) companies altogether and conducted by purposive sampling techniques.
The Principal Component Analysis (PCA) method, resulting 6 (six) factors thatwere taken into consideration by the Human Resources Departments of existingcustomers in trying out the Medical Check-Up services provided by Pertamina CentralHospital in 2012 and were able to explain 25 (twenty-five) variables in data, whichamounted to 79,3 percent.The 6 (six) underlying factors as previously mentioned were Factor 1 (Informative andAttractive Promotional Tools) with 10.077 eigen value and 40,3 percent variance.Factor 2 (The Parking Space Availability) with 2,719 eigen value and 10,8 percentvariance. Factor 3 (Product Quality), with 2,062 eigen value and 8,2 percent variance.Factor 4 (Price Reasonability/Affordability), with 1,487 eigen value and 5,9 percentvariance. Factor 5 (Punctuality of Examination Results), with 1,026 eigen value and 4.1percent variance. Last but not least, Factor 6 (Transportation Means to the Hospital),with 1,026 percent of eigen value and a 4,1 percent variance. All the model precisiongenerated were based on the size of residuals, which is the difference from the producedcorrelations; in accordance to the matrix estimation outcome, the factor was as large as38 percent or as many as 115 residuals, with absolute significance value above 0,05.These numbers statistically showed that the model had performed accuracy of 62percent by 0,05 deviation, or 5 percent so to speak/per se.
1. PENDAHULUAN.............................................................................................. . 11.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................... 11.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 61.3 Pertanyaan Penelitian ........................................................................................ 71.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 71.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 71.6 Ruang Lingkup Penelitian................................................................................. 8
2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 102.1 Rumah Sakit ...................................................................................................... ..102.2 Pelayanan Kesehatan......................................................................................... ..112.2.1 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Utilisasi Pelayanan Kesehatan............... 112.2.2Konsumen Rumah Sakit.................................................................................. ..112.3 Pemasaran Jasa.................................................................................................. ..122.4 Bauran Pemasaran Produk Jasa ........................................................................ ..152.5 Pemasaran Rumah Sakit .................................................................................... ..212.6 Etika Promosi Rumah Sakit .............................................................................. ..232.7 Medical Check Up ............................................................................................. ..272.8 Konsep Pemasaran dan Orientasi Pada Konsumen........................................... ..282.9 Perilaku Konsumen ........................................................................................... ..292.10 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku konsumen ............................................ ..302.11 Pasar Organisasi dan Perilaku Pasar Organisasi ............................................. ..332.11.1 Perilaku Pasar Organisasi............................................................................. ..332.11.2 Perilaku Pembelian Organisasi .................................................................... ..362.12 Tahap Keputusan Pembelian Organisasi ......................................................... ..372.13 Proses Pembelian Organisasi .......................................................................... ..39
3. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA................. ..433.1Sejarah Rumah Sakit Pertamina......................................................................... 433.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Falsafah ............................................................ 443.3 Profil Rumah Sakit Pusat Pertamina ................................................................. 46
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
xiii
3.4 Struktur Organisasi ........................................................................................... 473.5 Fasilitas dan Pelayanan ..................................................................................... 473.6 Sumber Daya Manusia ...................................................................................... 533.7 Produk Unggulan .............................................................................................. 533.8 Unit Medical Check Up RSPP .......................................................................... 54
4. KERANGKA TEORI, KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .......... ..594.1 Kerangka Teori.................................................................................................. 594.2 Kerangka Konsep .............................................................................................. 614.3 Definisi Operasional Variabel........................................................................... 63
5. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... ..755.1 Rancangan Penelitian ........................................................................................ 755.2 Unit Analisis, Populasi dan Sampel .................................................................. 755.3 Pengumpulan Data ............................................................................................ 785.4 Skala Pengukuran Data ..................................................................................... 795.5 Uji Instrumen Penelitian ................................................................................... 795.6 Teknik Analisis Data......................................................................................... 865.7 Pengolahan Data................................................................................................ 905.8 Penyajian Data .................................................................................................. 90
6. HASIL PENELITIAN ..................................................................................... 916.1 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................................... 916.2 Karakteristik Responden Penelitian .................................................................. 936.3 Karakteristik Perusahaan Penelitian.................................................................. 966.4 Hasil Analisis Faktor ......................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 144
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Model Perilaku Konsumen.................................................................... 29Tabel 2.2 Perbedaan Pasar Bisnis dan Pasar Konsumen....................................... 35Tabel 3.1 Jumlah Karyawan RSPP Per Oktober 2012.......................................... 53Tabel 4.1 Model Perilaku Pembeli ........................................................................ 59Tabel 4.2 Definisi Operasional ............................................................................. 64Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner ............................................................... 82Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian .............................................. 83Tabel 5.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ........................................................... 85Tabel 5.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian........................................... 86Tabel 6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.......................................... 93Tabel 6.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 94Tabel 6.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Dalam Perusahaan ...... 95Tabel 6.4 Karakteristik Perusahaan Berdasarkan Jenis Perusahaan ..................... 96Tabel 6.5 Karakteristik Perusahaan Berdasarkan Jumlah Karyawan.................... 97Tabel 6.6 Karakteristik Perusahaan Berdasarkan Jumlah Karyawan yang
Tertanggung .......................................................................................... 98Tabel 6.7 Karakteristik Perusahaan Berdasarkan Lokasi Perusahaan .................. 99Tabel 6.8 Karakteristik Perusahaan Berdasarkan Lama Bekerja Sama dengan
MCU RSPP ........................................................................................... 100Tabel 6.9 Karakteristik Perusahaan Berdasarkan Paket yang Bekerja Sama........ 101Tabel 6.10 Karakteristik Perusahaan Berdasarkan Harga Per Paket Per Orang ..... 102Tabel 6.11 Hasil Uji KMO dan Barletts Test .......................................................... 103Tabel 6.12 Hasil Uji MSA ...................................................................................... 104Tabel 6.13 Hasil Total Variance Explain ............................................................... 106Tabel 6.14 Hasil Rotated Component Matrix ......................................................... 108
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Pemetaan Kunjungan Pasien Medical Check UpRSPP Tahun 2008- 2011......................................................................3
Gambar 2.1 Bauran Pemasaran Jasa ..................................................................... ..16Gambar 2.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen........ ..33Gambar 2.3 Model Perilaku Pembeli Bisnis ......................................................... ..36Gambar 2.4 Urutan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pasar Industri..38Gambar 2.5 Model Proses Pembelian Lima Tahap.................................................42Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi MCU RSPP...........................................54Gambar 3.2 Alur Proses Pemeriksaan Pasien MCU RSPP.....................................57Gambar 3.3 Alur Pelayanan Pasien MCU RSPP....................................................58Gambar 4.1 Model Perilaku Pembeli Bisnis...........................................................60Gambar 4.2 Kerangka Konsep................................................................................62Gambar 6.1 Alur Penyebaran Kuesioner Kepada Perusahaan Langganan ........... 92Gambar 6.2 Scree Plot Total Variance Explain .................................................... 107
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Pengisian KuesionerLampiran 2 Lembar KuesionerLampiran 3 Struktur Organisasi RSPPLampiran 4 Struktur Organisasi Instalasi MCULampiran 5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas KuesionerLampiran 6 Deskripsi Statistik Uji Validitas dan Reliabilitas KuesionerLampiran 7 Karakteristik Responden PerusahaanLampiran 8 Desktripsi StatistikLampiran 9 Uji InstrumentasiLampiran 10 Analisis FaktorLampiran 11 Deskripsi Statistik Hasil Uji MSALampiran 12 Deskripsi Statistik Ketepatan Model PenelitianLampiran 13 Surat Keputusan Direktur RSPP Tentang Kebijakan Tarif
Khusus Bagi Perusahaan PelangganLampiran 14 Sasaran Mutu Pelayanan MCU RSPPLampiran 15 Daftar Nama Perusahaan yang Bekerja Sama dengan Instalasi MCU
RSPP tahun 2011sd 2012Lampiran 16 Contoh Brosur dan Paket yang Ditawarkan oleh MCU RSPP
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
xvii
DAFTAR SINGKATAN
EP : Eksplorasi ProduksiFGD : Focused Group DiscussionHRD : Human Resources DevelopmentHSE : Health Safety EnvironmentJOB : Joint Operational BodyMCU : Medical Check UpNP : Non PertaminaPEP : Pertamina Eksplorasi ProduksiPT : Perseroan TerbatasRSPP : Rumah Sakit Pusat PertaminaSMS : Short Messages ServiceUP : Unit PengolahanUPMS : Unit Pemasaran
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
1UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, pertumbuhan usaha di bidang jasa kesehatan
seperti rumah sakit berkembang sangat pesat di Indonesia, hal ini disebabkan oleh
kebutuhan dan permintaan masyarakat pada pelayanan kesehatan yang semakin
beragam. Oleh karena itu, Menurut Lumenta Benyamin (1989), dari semua sistem
yang membentuk sistem pemberian jasa kesehatan, maka Rumah Sakit merupakan
institusi yang paling kompleks secara organisatoris, paling rumit dalam teknologi
kesehatan dan paling mahal dalam arti terbatasnya sumber daya bagi tak
terbatasnya dedikasi pemberi jasa.
Pemasaran modern memerlukan suatu integrasi dari berbagai macam
komponen yang saling mendukung, sehingga tidak hanya sekedar
mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga menarik dan
lain- lain. Tapi juga dituntut berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada
sekarang dan pelanggan potensial, pihak- pihak yang memiliki kepentingan pada
perusahaan tersebut, dan masyarakat umum. Dalam pemasaran produk atau jasa,
sering kali suatu rumah sakit lebih mementingkan produk yang mereka tawarkan
Leaflet dan brosur (di rumah sakit, seminar, tidak di tempat umum):
Penjelasan tentang biaya harus jelas dan harus disebutkan biaya
tersebut mencakup jenis pelayanan apa saja.
Harga dapat ditulis tetapi tidak membandingkan dengan harga
sebelumnya.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
27
UNIVERSITAS INDONESIA
Bila memang lebih murah maka dapat ditulis harga khusus.
Dapat pula menyebutkan nama dan keahlian dokter serta jam
praktek.
Bila ada penjelasan yang lebih detail dapat ditulis : Untuk
keterangan lebih lanjut, anda dapat menghubungi petugas rumah
sakit.
Siaran radio atau televisi, dapat mengumumkan kegiatan seminar atau
melakukan talk show dengan ketentuan dokter hanya menyampaikan
masalah teknis medis dan humas rumah sakit atau petugas yang ditunjuk
dapat mempromosikan fasilitas dan sarana rumah sakit.
Melalui kegiatan sosial misalnya pemberian bantuan pengobatan, bantuan
tenaga kesehatan, bantuan makanan atau bantuan uang.
Website yang dibuat dengan tampilan yang menarik.
Pameran perdagangan misalnya pameran Audiovisual, lab gratis, spanduk,
ceramah, poster.
Press Release peliputan event, press conference.
Advertensi:
Iklan tentang corporal (perusahaan).
Ikian tentang produk
Advertorial tanpa menulis nama dokter, jam praktek dokter dan
pengalaman dokter.
Billboard hanya berupa petunjuk arah.
Telepon, sms, e-mail, direct mail hanya untuk relasi, pasien, dan mantan
pasien.
c. Lain-lain:
Program khusus potongan harga, namun tidak dari rumah sakit. Misalnya
dengan menggunakan kartu kredit bank tertentu biaya lebih murah 5%
Rumah sakit dapat menjadi sponsor kegiatan jalan sehat dll.
2.7 Medical Check Up (MCU)
MCU merupakan mata rantai dalam usaha peningkatan derajad kesehatan
yang optimal dengan melakukan usaha deteksi dini penyakit keganasan dan non-
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
28
UNIVERSITAS INDONESIA
keganasan. Banyak manfaat diperoleh dari MCU, disamping untuk mengetahui
kondisi kesehatan secara berkala juga menjadi sarana unggulan untuk deteksi dini
penyakit- penyakit keganasan, kardiovaskular dan degeneratif serta untuk
memantau perkembangan penyakit kronis, seperti kanker, hipertensi (darah
tinggi), diabetes, kelainan pada hati dan jantung iskemik yang sering dihubungkan
dengan kehidupan dan gaya hidup modern. Dan seperti diketahui masih banyak
penyakit yang saat ini belum dapat disembuhkan bila ditemukan dalam fase lanjut,
misalnya beberapa jenis kanker.
MCU menjadi syarat penting daam proses penerimaan calon pegawai
suatu perusahaan dengan kualitas keehatan prima, dicapai produktivitas kerja
yang tinggi. Namun melalui deteksi dini serta petunjuk medis yang benar,
penyakit atau ancaman tersebut dapat ditindak dan dicegah.
Program pemeriksaan kesehatan MCU ini dirancang dengan tujuan:
1. Menilai bagaimana tubuh kita menanggulangi stress yang disebabkan pola
hidup atau gaya hidup modern
2. Mendeteksi dini dan menyelidiki lebih lanjut gejala penyakit yang
ditemukan
3. Memberikan anjuran kepada kita untuk merubah gaya hidup dan pola
makan jika diperlukan.
Layanan MCU ditawarkan melalui tingkatan golongan atau kategori yang
dapat direncanakan sesuai kebutuhan konsumen yaitu sebagai berikut:
a. Melayani pasien yang sakit ataupun yang sehat
b. Memiliki sistem paket yang dapat disesuaikan sesuai keinginan
c. Melayani pemeriksaan sesuai kebutuhan
Karakteristik utama MCU adalah:
a. Bersifat spesifik
b. Akurat (akurasi tinggi)
c. High Cost (biaya mahal)
d. Sifat pemeriksaannya dapat mengikuti kebutuhan pasien
e. Kontak langsung dengan pasien
f. Variasi banyak
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
29
UNIVERSITAS INDONESIA
g. Dapat terkait dengan berbagai bidang medis
h. Waktu pemeriksaan tergantung jumlah MCU yang dipilih
2.8 Konsep Pemasaran dan Orientasi pada Konsumen
Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar utama yaitu pasar sasaran,
kebutuhan, keinginan pelanggan, dan pemasaran yang terkoordinir serta
keuntungan perusahaan. Konsep pemasaran didasarkan pada pandangan dari luar
ke dalam, mulai pasar yang didefinisikan dengan baik, memusatkan perhatian
kepada konsumen, mengkoordinir semua kegiatan yang bersangkutan dengan
konsumen dan menghasilkan keuntungan melalui kepuasan konsumen.
Konsep pemasaran memusatkan perhatian pada kebutuhan membeli dan
selalu menekankan gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Konsep
pemasaran menganut pandangan dari luar kedalam, yaitu melalui pasar yang
didefinisikan dengan baik, memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan,
memadukan semua kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan dan
menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan. Perusahaan yang berorientasi
pada konsumen harus memadukan keputusan-keputusan pemasar dengan fungsi
lain dari perusahaan.
Menurut Swastha (2000), pada dasarnya perusahaan yang ingin
mempraktekkan orientasi konsumen ini harus :
1. Menentukan kebutuhan pokok dan konsumen yang akan dilayani dan
dipenuhi.
2. Memiliki kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik
beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang
menarik.
2.9 Perilaku Konsumen
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
30
UNIVERSITAS INDONESIA
Adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat
mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah
bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya
mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.
Dua wujud konsumen adalah :
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang
atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi
tersebut.
Menurut Swastha dan Handoko (2000), perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut. Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan-
rangsangan perilaku konsumen oleh Kotler (2002). Untuk mengetahui bagaimana
konsumen memberikan tanggapan terhadap rangsangan pemasaran yang
dilakukan, digambarkan pada Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1. Model Perilaku Pembeli
StimulusPemasaran
Stimuluslainnya
KarakteristikPembeli
ProsesKeputusan
Pembeli
KeputusanPembeli
Produk
Harga
Distribusi
Promosi
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologi
Pengenalanmasalah
Pencarianinformasi
Keputusanpembeli
Perilakupembeli
Pilihan produk
Pilihan merek
Pilihan pemasok
Penentuan saatpembelian
Jumlahpembelian
Sumber : Phillip Kotler dan Sweet Hoong Ang, et.all. 2002, (Telah diolah kembali).
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
31
UNIVERSITAS INDONESIA
Tabel 2.1 menjelaskan bahwa konsumen memperoleh rangsangan dari luar
yang terdiri atas produk, harga, promosi, distribusi, kecanggihan teknologi, politik
dan budaya yang mempengaruhi keputusan pembeliannya. Rangsangan
pemasaran dan lingkungan masuk kedalam kesadaran pembeli. Karakteristik dan
proses pengambilan keputusan pembeli menghasilkan keputusan pembeli tertentu
lainnya. Tugas dari pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran
pembeli antara datangnya stimulus luar dan keputusan pembelian.
2.10 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004), Struktur yang mencakup beberapa
komponen dari kumpulan sejumlah keputusan konsumen diantaranya adalah:
1. Keputusan tentang jenis produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk
atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan
harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat
membeli produknya serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk produk
tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula harga, mutu layanan dan
sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran
untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar
dapat memaksimalkan daya tarik merknya.
3. Keputusan tentang merk
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan
dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal
ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah
merk.
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan di Rumah sakit mana layanan
tersebut akan dibeli. Dalam hal ini pemasar produk rumah sakit harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
32
UNIVERSITAS INDONESIA
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk
yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin
lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan
banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para
pembeli.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan
pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya anggaran untuk
membeli layanan. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu
pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi
dan kegiatan pemasarannya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara
pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan.
Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan
jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui
keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.
Menurut Kotler (2005), Perilaku pembelian yang dilakukan konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Budaya
Perilaku konsumen dalam melakukan proses pembelian sangat
dipengaruhi faktor-faktor budaya. Berbagai macam merek yang dipilih oleh
pembeli disesuaikan dengan budaya yang merupakan penentu keinginan dan
perilaku konsumen yang paling mendasar. Sub-budaya memberikan lebih banyak
ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggotanya, seperti agama, suku dan daerah
geografis. Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen
dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan memiliki anggota, nilai-nilai,
minat dan perilaku yang serupa. Variabel yang terkandung di dalam faktor budaya
yaitu : Keramahan personil pemasaran, Kecakapan personil pemasaran, dan
Penampilan dari personil pemasaran.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
33
UNIVERSITAS INDONESIA
2. Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
melakukan proses pembelian terdiri atas, kelompok acuan merupakan seseorang
yang terdiri dari semua kelompok yang memilki pengaruh langsung (tatap muka)
terhadap sikap dan perilaku seseorang. Keluarga merupakan organisasi pembeli
yang paling penting dalam masyarakat, yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-
anaknya. Setiap keputusan dalam proses pembelian selalu dipengaruhi oleh faktor
keluarga dan bersifat signifikan. Variabel yang terkandung di dalam faktor sosial
yaitu : Preferensi, Keluarga, Tingkat harga, Perbandingan harga, Kesesuaian
harga, Potongan harga, dan Teman sejawat.
3. Faktor Pribadi
Karakteristik pribadi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk membeli suatu produk. Karakteristik pribadi yang dimiliki
konsumen terdiri dari gaya hidup yang merupakan pola hidup seseorang di dunia
yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Kepribadian yang
merupakan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkungannya. Variabel yang terkandung di dalam faktor pribadi yaitu :
Pengalaman, Tingkat pendidikan, Tingkat pendapatan, Kepribadian, dan Gaya
hidup.
4. Faktor Psikologis (Kejiwaan)
Faktor psikologis yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh 5 (lima)
faktor. Pertama, motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan
dan memelihara perilaku manusia. Teori Motivasi Maslow menyatakan bahwa
manusia berusaha untuk memotivasi dirinya untuk mendapatkan kebutuhan yang
tersusun dalam hirarkis dari yang kurang mendesak sampai yang paling
mendesak, dibagi atas lima tingkatan yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosial,
kebutuhan akan penghargaan, dan aktualisasi diri. Kedua, persepsi merupakan
proses bagaimana seseorang individu memilih, mengorganisasikan dan
menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran
dunia yang memiliki arti. Ketiga, pembelajaran merupakan proses dimana
manusia mempelajari tentang seluk beluk produk yang diinginkannya. Keempat,
keyakinan (belief) merupakan pemikiran deskriptif yang dianut seseorang tentang
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
34
UNIVERSITAS INDONESIA
suatu hal. Kelima, sikap (attitude) merupakan evaluasi, perasaan emosional dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan
bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan. Variabel
yang terkandung di dalam faktor psikologis yaitu : Motivasi, Persepsi terhadap
Medical Check Up RSPP, Situasi Rumah sakit, Lingkungan Rumah Sakit,
Macam atau jenis produk, Mutu produk, Kesesuaian produk dengan kebutuhan
dan keinginan, Pengenalan produk baru, dan Konsultasi ulang setelah hasil
pemeriksaan didapatkan.
BUDAYASOSIAL
PRIBADIPSIKOLOGI
PembeliBudaya
SubBudaya
Kelas Sosial
Umur dan Tahapdaur Hidup
PekerjaanStatus Ekonomi
Gaya Hidup
Kepribadian danKonsep Diri
KelompokAcuan
Keluarga
Peran dan Status
Motivasi
Persepsi
Pengetahuan
Keyakinan danSikap
Sumber: Philip Kotler (1997)
Gambar 2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah LakuKonsumen
2.11 Pasar Organisasi dan Perilaku Pasar Organisasi
2.11.1 Perilaku Pasar Industrial (Organisasi)
Pasar industrial, pasar produsen atau pasar organisasional (produsen,
pedagang, pemerintah dan lembaga-lembaga nonprofit) adalah kelompok
organisasional yang membeli produk dan jasa untuk dijual kembali atau diproses
menjadi produk lain yang akan dijual untuk kepentingan organisasinya.
Pada umumnya, jumlah pembeli industrial relatif sedikit, tetapi volume
pembeliannya lebih besar dari pada volume pembelian pasar konsumen.
Pembelian barang yang dilakukan oleh pasar industrial adalah lebih kontinyu
(terus menerus secara periodik), timbal-balik (saling mengadakan pembelian hasil
produknya masing-masing) dan melalui syarat-syarat pembelian secara formal
(dengan kontrak dan perjanjian yang mengikat untuk pembelian tunai, kredit,
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
35
UNIVERSITAS INDONESIA
ataupun leasing), dependent (umumnya banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor
organisasi), dan melakukan pembelian dalam jangka panjang.
Karekteristik permintaan yang membedakan pasar bisnis dari pasar
konsumen adalah sifat permintaan, stabilitas permintaan dan elastisitas. Sifat
permintaan bisnis merupakan permintaan turunan (derived demand) dari
permintaan konsumen. Artinya, naik turunnya permintaan terhadap produk-
produk bisnis dipengaruhi oleh besar kecilnya permintaan konsumen terhadap
sesuatu.
Elastisitas permintaan dalam pasar bisnis sering ditemukan elastisitas
terbalik, sedangkan dalam pasar konsumen elastisitas demikian jarang terjadi.
Esensi dari elastisitas terbalik adalah kalau harga naik, permintaan akan naik.
Sebaliknya, kalau harga turun, permintaan malah naik. Hal ini terjadi karena sifat
spekulasi dalam pasar bisnis. Pada awal kenaikan harga, pasar bisnis cenderung
menumpuk produk dengan spekulasi bahwa harga akan naik lebih tinggi. Jadi,
sebelum harga membumbung, lebih baik membeli produk saat ini.
Stabilitas permintaan lebih mudah terganggu (more volatile) pada pasar
bisnis dibanding pasar konsumen. Hal ini disebabkan karena pembeli dalam pasar
bisnis jumlahnya sedikit, tetapi skala pembelian setiap pembeli besar. Jadi
perusahaan menggantungkan penjualan pada jumlah pembeli yang terbatas.
Dibandingkan dengan pembelian konsumen, pembelian bisnis biasanya
melibatkan peserta keputusan yang lebih banyak dan usaha pembelian yang lebih
professional. Seringkali pembelian bisnis dilakukan oleh para agen pembeli
terlatih yang menghabiskan kehidupan kerja mereka untuk mempelajari cara
melakukan pembelian yang lebih banyak.
Pembeli bisnis biasanya menghadapi keputusan pembelian yang lebih
kompleks daripada pembeli konsumen. Pembelian sering melibatkan jumlah yang
besar, pertimbangan teknis dan ekonomi yang rumit, serta interaksi diantara
banyak orang diberbagai tingkat organisasi pembeli. Karena proses pembelian
lebih rumit, pembeli bisnis mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk
mengambil keputusan. Proses pembelian bisnis juga cenderung lebih formal
daripada proses pembelian konsumen. Dalam pasar bisnis, hubungan antara
penjual dan pembeli umumnya dekat (hubungan personal) dan stabil. Sedangkan
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
36
UNIVERSITAS INDONESIA
dalam pasar konsumen, hubungan antara penjual dan pembeli umumnya jauh
(hubungan non-personal) dan seringkali pembeli bertukar-tukar produk maupun
tempat membeli.
Perbedaan mengenai karakteristik pemasaran dapat dilihat melalui tabel
sebagai berikut :
Tabel 2.2 Perbedaan Pasar Bisnis dan Pasar Konsumen
FAKTOR PEMBEDA KARAKTERISTIK PASAR BISNIS PASAR KONSUMENFilosofi Pemasaran Segementasi pasar Emporografis Demografis
Perspektif pasar Global Regional / nasionalPenekanan taktik pemasaranKinerja keuntungan Pangsa pasarInteraksi pembeli-penjual Kemitraan TransaksionalPelanggan utama Penting Tidak perluPendidikan pelanggan Kuat Lemah
Bauran Produk atauLayanan
Daur hidup produk Lebih pendek Lebih panjangPemberian merek Corporate family Produk individualWaktu pembelian Memerlukan perencanaan Penggunaan segeraTingkat pabrikasi Dibutuhkan proses
tambahanUmumnya produk akhir
Tipe kemasan Protectif PromotionalLayanan Lebih banyak, termasuk
sebelum dan setelahtransaksi
Jarang, paling pelayanankonter
Konsistensi kualitas Vital Tidak vitalPenekanan promosi Personal selling Iklan
Tema promosi Rasional, faktual ImajinatifPeranan wiraniaga Pemecahan masalah PersuasiAlat promosi penjualan Katalog, direct mail,
pameran dagangKupon, sampel
Bauran Distribusi Panjang saluran Pendek, langsung Panjang, tidak langsungKompleksitas saluran Kompeks SederhanaPengetahuan pasar Kuat LemahKetersediaan antaran Krusial Tidak krusial
Harga Tawar menawarkompensasi
Umum terjadi Jarang terjadi
Negosiasi harga Umum terjadi Jarang terjadiSumber: Kotler and Lane, 2008 (telah diolah kembali).
2.11.2 Perilaku Pembelian Organisasi
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
37
UNIVERSITAS INDONESIA
Pada tingkat yang paling dasar, pemasar ingin tahu bagaimana cara
pembeli bisnis merespons berbagai rangsangan pemasaran. Perilaku pembelian
bisnis (business buying behaviour) mengacu pada perilaku pembelian organisasi
yang membeli barang dan jada untuk digunakan dalam produksi produk dan jasa
lain yang dijual, disewakan atau dipasok kepada pihak lain.
Pada gambar dibawah ini, diperlihatkan model perilaku pembeli bisnis.
Dalam model ini, pemasaran dan rangsangan lain mempengaruhi organisasi
pembelian serta menghasilkan respons pembeli tertentu. Seperti halnya pembelian
konsumen, rangsangan pemasaran bisnis terdiri dari 4P : Product (produk), Price
(harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi).
Sumber : Kotler (2008)
Gambar 2.3 Model Perilaku Pembeli Bisnis
Tipe utama situasi pembelian bisnis terdiri dari :
1. Straight rebuy : pembelian dilakukan secara teratur seperti yang sudah
dilakukan sebelumnya, tanpa modifikasi
2. Modified rebuy : pembeli ingin melakukan modifikasi (perubahan)
spesifikasi produk, harga, persyaratan pengantaran dan syarat-syarat
lainnya
3. New task : pembeli membeli produk atau jasa untuk pertama kali. Disini
dibutuhkan lebih banyak informasi, lebih banyak orang terlibat dan waktu
yang lebih panjang untuk membuat keputusan.
LingkunganRangsangan RangsanganPembelian lain
Produk EkonomiHarga TeknologiDistribusi PolitikPromosi Budaya
Persaingan
Organisasi Pembelian
Pusat Pembelian
ProsesKeputusanPembelian
(Pengaruh Antarpribadi)
(Pengaruh Organisasi)
Respons Pembeli
Pilihan Produk
Pilihan Pemasok
Jumlah Pesanan
Persyaratan Penyerahandan Frekuensi
Persyaratan PelayananPembayaran
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
38
UNIVERSITAS INDONESIA
2.12 Tahap Keputusan Pembelian Organisasi
Pembelian organisasional adalah proses pengambilan keputusan oleh
organisasi formal dalam menentapkan kebutuhan akan barang dan jasa yang
dapat dibeli dan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih diantara alternatif
merek dan pemasok.
Pertimbangan keputusan pembelian organisasi lebih kompleks daripada
keputusan pembelian konsumen. Selain aspek personal dan lingkungan yang lebih
umum, ada beberapa faktor yang lebih penting dalam mempengaruhi keputusan
pembelian organisasi sebagai berikut:
1. Faktor Lingkungan
Pembeli bisnis sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam lingkungan
ekonomi baru dan diharapkan, seperti tingkat permintaan primer, tinjauan
ekonomi, dan biaya uang. Faktor lingkungan lain adalah kelangkaan bahan
utama. Pembeli bisnis juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, politik
dan persaingan didalam lingkungan. Terkahir, budaya dan adat istiadat bisa
sangat mempengaruhi reaksi pembeli bisnis terhadap perilaku dan strategi
pemasar, terutama dalam lingkungan pemasaran internasional.
2. Faktor Organisasi
Masing-masing organisasi pembelian mempunyai tujuan, kebijakan,
prosedur, struktur dan sistemnya sendiri. Pemasar bisnis harus memahami
faktor-faktor ini dengan baik.
3. Faktor Antar pribadi
Pusat pembelian biasanya meliputi banyak peserta yang saling
mempengaruhi satu sama lain, jadi faktor antarpribadi juga mempengaruhi
proses pembelian bisnis.
4. Faktor Individual
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
39
UNIVERSITAS INDONESIA
Faktor individual ini dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia,
pendapatan, pendidikan, identifikasi professional, kepribadian dan sikap
terhadap resiko.
Sumber : Kotler (2008)
Gambar 2.4 Urutan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku PasarIndustri
Menurut Engel dkk, (1994) Keputusan pembelian adalah proses
merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah
satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian. Sumarwan (2004),
mendefinisikan keputusan sebagai pengambilan tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia
harus memiliki pilihan alternatif.
Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli
dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang untuk banyak produk, cukup
mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan. Menurut Engel dkk,
(1994) beberapa peran dalam keputusan membeli:
a. Pengguna (users)
Anggota organisasi pembelian yang benar-benar menggunakan produk
atau jasa yang dibeli
b. Orang yang mempengaruhi (influencers)
Lingkungan
Tingkat permintaan Organisasi
Ramalan ekonomi Tujuan Antar pribadi
Tingkat bunga Kebijakan Minat Pribadi
Tingkat perubahan
teknologi
Prosedur Wewenang Umur
Struktur
organisasi
Status Penghasilan Pembeli
BisnisPerkembangan politik
dan peraturan
Empati Pendidikan
Sistem Daya bujuk Jabatan
Perkembangan persaingan Kepribadian
Perhatian pada tanggung
jawab sosial
Sikapterhadap
resiko
Budaya
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
40
UNIVERSITAS INDONESIA
Orang-orang di dalam pusat pembelian organisasi yang mempengaruhi
keputusan pembelian; mereka sering membantu menetapkan spesifikasi
dan juga memberikan informasi untuk mengevaluasi alternatif
c. Pembeli (buyers)
Orang-orang di dalam pusat pembelian organisasi yang melakukan
pembelian sesungguhnya.
d. Pengambil keputusan (deciders)
Orang-orang di dalam pusat pembelian organisasi yang mempunyai
kekuatan resmi atau tidak resmi untuk memilih atau menyetujui pemasok
akhir.
e. Penjaga gerbang (gate keepers)
Orang-orang di dalam pusat pembelian organisasi yang mengendalikan
aliran informasi kepada pihak lain.
2.13 Proses Pembelian Organisasi
Pembeli bisnis tidak membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
Mereka membeli barang dan jasa untuk menghasilkan uang, atau untuk
mengurangi biaya operasi, atau untuk memenuhi kewajiban sosial atau hukum.
Untuk membeli barang yang dibutuhkan, pembeli bisnis menempuh proses
pembelian atau perolehan, Robbins (2003) telah mengidentifikasi 8 (delapan)
tahap proses pembelian industri dan menamakannya fase pembelian.
Delapan fase pembelian, yaitu:
1. Kesadaran terhadap masalah (problem recognition).
Yaitu tahap pertama dalam organisasi dimana terdapat masalah yang bisa
diatasi dengan membeli suatu produk.
2. Deskripsi kebutuhan secara umum (general need description)
Tahap dalam proses pembelian bisnis dimana perusahaan
mendeskripsikan karakteristik dan kuantitas produk yang dibutuhkan
secara umum.
3. Spesifikasi produk (product specification).
Tahap dalam proses pembelian bisnis, dimana pembeli menetapkan
dan menggambarkan spesifikasi teknis produk yang paling baik.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
41
UNIVERSITAS INDONESIA
4. Pencarian pemasok (supplier search).
Tahap dimana pembeli bisnis berusaha untuk menemukan pemasok
paling baik.
5. Permintaan proposal (proposal solicitation).
Tahap dimana pembeli bisnis meminta proposal dan memilih pemasok
6. Pemilihan pemasok (supplier selection).
Tahap dimana pembeli bisnis meninjau proposal dan memilih pemasok.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam tahap ini adalah harga, kualitas
produk, jaminan layanan, dan reputasi pemasok.
7. Spesifikasi order rutin (routine – order specification).
Setelah meleawati tahap-tahap diatas, sekaranglah saat kedua perusahaan
membicarakan hal-hal yang bersifat teknis dalam pemesanan, seperti
banyaknya pesanan, waktu pengiriman, garansi, kebijakan pengembalian
produk (return policies) dan lain-lain.
8. Penilaian kinerja (performance review).
Setelah kerjasama berlangsung, bukan berarti proses pembelian telah
berhenti. Pembeli tentu akan mengevaluasi kinerja pemasok dan
pasokannya. Caranya dengan melihat kualitas output ataupun menganalisa
kepuasan pemakai.
Sedangkan menurut Kotler (2005) menyatakan bahwa tahap-tahap dalam
proses keputusan pembelian yang dilalui konsumen meliputi:
1. Pengenalan masalah
Merupakan tahap awal dimulainya proses pembelian. Pada tahap ini
pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktualnya dengan
keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat ditimbulkan oleh
rangsangan eksternal maupun internal diri pembeli yang kemudian menjadi
dorongan untuk mencari pemuasan terhadap kebutuhan tersebut.
2. Pencarian informasi
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
42
UNIVERSITAS INDONESIA
Pada saat ini konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak lagi, baik secara aktif maupun tidak.
Melalui pengumpulan informasi, konsumen akan mengatasi tentang merek-
merek yang bersaing dan keistimewaan merek tersebut, dan dengan informasi
yang lebih banyak lagi akan mengantarkan konsumen kepada keputusan akhir
mereka.
3. Evaluasi alternatif
Pada tahap ini konsumen akan dihadapkan kepada beberapa alternatif
pilihan merek yang tersedia. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana bagi
konsumen dalam situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi
keputusan yang berorientasi kognitif, yaitu menganggap konsumen
membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap ini, konsumen akan membentuk preferensi atas merek-merek
dalam kumpulan pilihan, dimana konsumen juga mungkin membentuk niat
untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, ada dua faktor yang
berada diantara niat pembeli dan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain
dan faktor situasi yang tidak terinspirasi.
5. Perilaku pasca pembelian
Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan pembeli
konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan
pada kepuasan atau ketidak puasan mereka.
Menurut Kotler dan Armstrong (2004) yang menentukan puas tidak
pusanya pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan
kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen,
maka konsumen kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen
terpuaskan; jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku
pembelian berikutnya. Konsumen yang puas cenderung akan menjadi sarana
yang baik dalam mempromosikan produk tersebut kepada orang lain.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
43
UNIVERSITAS INDONESIA
Sumber : Philip Kotler dan AB. Susanto, Pemasaran di Indonesia, (1999)
Gambar 2.5 Model Proses Pembelian Lima Tahap
PengenalanKebutuhan
Perilakusetelah
pembelian
KeputusanPembelian
EvaluasiAlternatif
PencarianInformasi
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
43UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 3GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
3.1 Sejarah RS Pusat Pertamina
Pada mulanya RSPP didirikan sebagai upaya untuk mengoptimalkan
produksi dengan pemanfaatan SDM (sumber daya manusia) PT Pertamina sebagai
satu- satunya BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang
minyak dan gas (migas) serta pertambangan. Oleh karena itu, PT Pertamina
memberikan penghargaan terhadap hasil kerja para karyawannya dengan
memperhatikan kesehatan mereka, mengingat usaha yang dijalankan Pertamina
rawan kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja.
Pembangunan RS Pusat Pertamina dimulai pada tahun 1968 atas prakarsa
Direktur Utama Pertamina pada saat itu yaitu Bapak Letnan Jendral TNI Dr. H.
Ibnu Sutowo sebagai pendukung kegiatan operasional Pertamina.
RSPP dibangun diatas tanah seluas 30.975 m2 dengan luas lantai
bangunan 22. 474 m2 di jalan Kyai Maja No. 43, Kebayoran baru, Jakarta 12120.
Pada awal beroperasinya, jumlah karyawan RSPP adalah 71 orang, dan memiliki
kapasitas 200 tempat tidur (TT) dengan 7 spesialisasi antara lain bedah syaraf,
kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan, penyakit
jiwa (psychiatry) dan penyakit syaraf. RSPP diresmikan oleh mantan Presiden
Soeharto pada tanggal l 6 januari 1972, dengan pertimbangan pendiriannya adalah
sebagai berikut:
1. RS ini didirikan terutama sebagai rujukan untuk poliklinik atau RS kecil
daerah tempat Pertamina beroperasi, sehingga RSPP akan menampung
karyawan dan keluarganya jika membutuhkan perawatan kesehatan.
2. Mengingat fasilitas dan jasa RS di Indonesia terutama Jakarta pada saat itu
belum baik dibandingkan dengan fasilitas di negara- negara maju, maka
sebagian besar karyawan kontraktor asing dan keluarganya berobat
menggunakan jasa RS lainnya di luar negeri.
3. Untuk menampung corps diplomatic asing selama ini berobat diluar
negeri.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
44
UNIVERSITAS INDONESIA
4. Selain itu juga layanan RS ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum
terutama yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya, mengingat letak RS
yang strategis ditengah pemukiman.
Untuk menunjang kegiatan operasional pada masa berdiri, pada tahun
1972 didirikan sekolah Pengatur Rawat (SPR) yang menyediakan tenaga perawat
ahli bagi RS. Selain itu, dibangun pula asrama perawat dan perumahan dokter
didalam lingkungan RSPP untuk mendukung perawatan pasien emergency yang
datang sewaktu- waktu.
Saat ini, luas semua bangunan bertambah menjadi 27.063 m2 dengan
adanya penambahan gedung dan fasilitas lainnya dan jumlah karyawannya
menjadi 1058 orang (per Oktober 2012).
Sejak awal didirikan, RSPP secara langsung berada dibawah Direktorat
Umum Pertamina. Tetapi karena adanya beberapa perubahan peraturan dan
ketentuan lain, maka Pertamina melepas usaha- usaha lain selain BBM dan Gas
yang merupakan usaha inti, sehingga sejak tahun 1998, RS Pusat Pertamina mulai
berpisah dari induknya dan menjadi badan usaha mandiri yang dikelola oleh PT
RSPP. PT RSPP juga membawahi delapan unit usaha dibidang kesehatan lain,
termasuk Akademi Keperawatan dan Poliklinik lain- lain. Pada tahun 2002, nama
PT. RSPP diganti menjadi PT Pertamina Bina Medika (PT PERTAMEDIKA).
RSPP adalah unit usaha (strategic business unit) dari PT PERTAMEDIKA.
Dengan berada dibawah naungan PT PERTAMEDIKA, RS Pusat
Pertamina diharapkan menjadi rumah sakit yang memberi pelayanan kesehatan
yang mandiri dan berkualitas. Kemandirian tersebut mengubah pola usaha yang
berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan tanpa mengabaikan fungsi
sosialnya. RS Pusat Pertamina juga mengubah pola fikir, budaya kerja, sikap dan
perilaku baru secara terencana sehingga mampu bersaing dalam menghadapi era
globalisasi.
3.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Falsafah RS Pusat Pertamina
Berdasarkan surat keputusan Direktur Utama Pertamina No. Kpts- 581
A00000 03- S8 tanggal 17 Oktober 2003 perihal Visi, Misi, Motto dan Tujuan
RSPP.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
45
UNIVERSITAS INDONESIA
1. Visi:
Menjadi RS terbaik yang menggunakan konsep pelayanan medis mutakhir.
2. Misi:
a. Sebagai RS yang secara komprehensif memberikan pelayanan kesehatan
spesialistik.
b. Membangun loyalitas melalui kepuasan pelanggan dengan sumber daya
manusia yang professional berbudaya kerja prima.
c. Meningkatkan pertumbuhan pendapatan disertai pengendalian secara
efisien dan efektif.
3. Motto:
“We Care and We Cure”
4. Tujuan dan Falsafah
A. Tujuan Umum
Tercapainya derajad kesehatan masyarakat bagi pekerja pertamina pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, dengan menyelenggarakan
pelayanan yang meliputi upaya penyembuhan, pemeliharaan kesehatan dan
meringankan penderitaan, menjadi pusat rujukan dari seluruh unit Pertamina
yang tersebar di seluruh Indonesia serta tempat pendidikan latihan tenaga
dokter dan dokter spesialis serta tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan khusus
a. Membentuk orgaisasi rumah sakit yang antap sehingga mampu menjadi
wadah yang kokoh untuk mengembangkan rumah sakit sebagai lembaga
sosial ekonomi.
b. Terlaksananya sistem manajemen rumah sakit yang mampu mendukung
penyelenggaraan rumah sakit yang efektif, efisien, dan menguntungkan,
sehingga tercapai kemandirian RS serta memberikan kontribusi laba bagi
pemegang saham.
c. Menyediakan layanan kesehatan yang lengkap dengan standar pelayanan
mutakhir bagi setiap jenis pelayanan.
d. Meningkatkan kemampuan SDM RS, sehingga professional dibidangnya
dan berperan aktif untuk mencapai visi RS melalui misi RS yang telah
disepakati bersama.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
46
UNIVERSITAS INDONESIA
e. Menyelenggarakan sistem informasi RS yang mendukung manajemen RS
dan tenaga professional dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan.
f. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan pelayanan.
g. Menjadi pusat rujukan bagi rumah sakit- rumah sakit Pertamina di seluruh
Indonesia dan RS lain serta tempat pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
h. Mengoptimalkan asset kesehatan melalui pengolahan yang efektif, efisien
dan menguntungkan serta melaksanakan peningkatan pemanfaatan dan
pengembangan asset kesehatan.
i. Mengembengkan RS menjadi unit usaha yang sehat dan mampu
menghasilkan pendapatan untuk mempertahankan keberadaan dan
meningkatkan kesejahteraan pekerjanya.
j. Memenuhi kebutuhan akan layanan kesehatan bagi pekerja, keluarganya,
pensiunan Pertamina, mitra usaha dan masyarakat dengan berorientasi
kepada kepuasan dan kenyamanan pelanggan berdasarkan standart profesi
peraturan dan etik kedokteran.
B. Falsafah
a. Landasan Idiil dan Konstitusional adalah Pancasila dan UUD 1945, yang
mengharuskan untuk selalu menjunjung tinggi nilai luhur, etika profesi
yang mengutamakan kepentingan pasien
b. Primum Non Nocere; menghindari terjadinya tambahan beban penderitaan
pasien yang diusahakan dengan mengatasinya secara sungguh- sungguh.
c. Kegiatan RS menjunjung tinggi Etika Rumah Sakit (ERSI)
3.3 Profil RS Pusat Pertamina
Nama Rumah sakit : Rumah Sakit Pusat Pertamina
Kelas Rumah sakit : B + Pendidikan
Status Kepemilikan : Ex. BUMN Pertamina pada tanggal 8
Agustus 2002. status ini berubah menjadi
PT. PERTAMEDIKA.
Alamat : Jl. Kyai Maja No. 43 Kebayoran Baru
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
47
UNIVERSITAS INDONESIA
Kodya : Jakarta Selatan
Propinsi : DKI Jakarta
3.4 Struktur Organisiasi
Organisasi dalam RSPP secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi:
1. Satuan Pengawas Internal
2. Manajemen Resiko
3. Manajemen Bisnis
4. Administrasi Pasien
5. Instalasi Pelayanan Medis & Penunjang Medis
6. Keperawatan & unit- unit lainnya
7. Keuangan
8. SDM
9. Logistik
10. Layanan Teknik
11. Layanan Umum
Struktur organisasi RSPP secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 3.
3.5. Fasilitas dan pelayanan yang tersedia di RS Pusat Pertamina
1. Fasilitas Pelayanan Medis
a. Rawat Jalan,
Beberapa Poliklinik yang tersedia di RSPP, yaitu:
1. Poliklinik Umum
2. Poliklinik gigi dan Mulut, terdiri dari; bedah mulut, orthodonsi dan
prostodonsi
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam/ Hari
4. Instalasi Medical Check Up (MCU)
5. Poliklinik Spesialis, terdiri dari:
Poliklinik Penyakit Dalam (internist)
Poliklinik Penyakit Jantung
Poliklinik Penyakit Paru
Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin
Poliklinik Penyakit jiwa (Psychiatry) dan Psikologi
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
48
UNIVERSITAS INDONESIA
Poliklinik Bedah Jantung
Poliklinik Bedah Onkologi
Poliklinik Bedah Umum
Poliklinik Bedah Anak
Poliklinik Bedah Urologi
Poliklinik Bedah Tulang
Poliklinik Bedah Plastik
Poliklinik Bedah Syaraf
Poliklinik Kesehatan Anak
Poliklinik Rehabilitasi Medik
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Poliklinik Penyakit Mata
Poliklinik Akupuntur
Poliklinik Penyakit Syaraf
Poliklinik Andrologi
Poliklinik Penyakit THT
b. Rawat Inap
Fasilitas Rawat Inap di RSPP terdiri dari:
Kantor Perawatan Dewasa, terbagi menjadi 2 bagian, terdiri dari:
1. Kantor perawatan Umum, yaitu:
President suite
VVIP
VIP
VIP Kebidanan
Kelas IA
Kelas IB
Kelas II
Kelas III, yaitu kelas IIIA dan IIIB
2. Kamar Perawatan Khusus, yaitu:
Ruang Perawatan Luka Bakar (Burn Unit) dan ICU
Intensive Care Unit (ICU)
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
49
UNIVERSITAS INDONESIA
Kamar Operasi
3. Kamar Perawatan Anak, terbagi menjadi 1 bagian, terdiri dari:
Kamar Perawatan Umum, yaitu:
VIP A1
VIP A2
VIP 1A
Kelas II
Kelas III
Kamar perawatan Khusus, yaitu:
1. Intensive Care Unit (ICU)
2. Kamar Bayi dan Perawatan Bayi dengan Inkubator
2. Fasilitas Pelayanan Penunjang Medis
Jenis pelayanan penunjang medis yang tersedia di RSPP, terdiri dari:
a. Laboratorium, jenis pemeriksaan diantaranya adalah:
Pemeriksaan rutin darah, urine dan faeces
Pemantauan kadar obat
Endokrinologi
Mikrobiologi
Hematologi, haemostatis dan sumsum tulang
Kimia klinik
Immunologi, immunitas Humoral dan selular
b. Patologi, jenis pemeriksaan diantaranya adalah:
Histopatologi (Rutin dan Cito)
Sitopatologi (Rutin dan Cito)
Histokimia untuk histopatologi dan Sitopatologi
Frozen section
Immunopatologi
Bagian patologi dilengkapi dengan 2 unit alat histokenet yang
berguna untuk memeriksa jaringan dalam tubuh apakah terdapat
tumor ganas atau tidak, serta satu alat Cryostate untuk pemeriksaan
potong beku.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
50
UNIVERSITAS INDONESIA
c. Laboratorium gigi, jenis pemeriksaannya adalah:
Full dentures
Partial dentures
Crown and bridge works
Inlay atau onlay atau uplay
Orthodontics
Radiologi gigi dan mulut
d. Radiologi, jenis pemeriksaan diantaranya adalah:
CT Scanning
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Helical CT Scanning
Mammography
Angiography
Lymphography
Arteriography
Radiodiagnostic
Radiologi terdiri dari 2 bagian, yaitu:
Bagian diagnostik yang dilengkapi dengan pesawat Multi Pro
Unit (Siemens), pesawat Multi CPA Pro Unit, pesawat
Sireskop unit (Fluoroscophy) dan pesawat Mammography unit
e. Fisioterapi, bagian ini terdiri dari:
Electrotheraphy
Actinotheraphy
Speaktheraphy
Exercise theraphy
Alat- alat penunjang yang digunakan berupa infra merah, diatermi,
tens, ultrasonic, traksi dan talting table.
f. Kedokteran nuklir
Bagian ini dilengkapi dengan 2 unit pesawat Diagnostic Ultra
Sound Graph (USG) dan satu unit Diagnostic gamma camera
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
51
UNIVERSITAS INDONESIA
g. Instalasi Farmasi
Bagian ini dilengkapi dengan alat untuk pembuatan obat khusus
yang digunakan oleh RSPP sendiri
h. Sitologi
Bagian ini memeriksa cairan tubuh seseorang yang diduga
menderita penyakit kanker atau tidak melalui pemeriksaan
papsmear dan cairan- cairan dalam seperti cairan pleura, ascites,
kista
i. Medical Check Up (MCU)
Untuk mengetahui kondisi kesehatan secara berkala, sarana ini
digunakan untuk mendeteksi dini penyakit- penyakit ganas,
kardiovaskuler dan degeneratif serta untuk memantau
perkembangan penyakit kronis.
j. Kamar jenazah
k. Instalasi pemeliharaan sarana RS (IPSRS)
3. Fasilitas Pelengkap Medis
a. Bagian Bedah
Fasilitas yang terdapat pada bagian ini adalah kamar bedah yang
dilengkapi sistem Monitoring dan Video Tape. Terdapat pula
penghancur batu ginjal, sistem central gas outlet dan heart lung
machine
b. Bagian sterilisasi sentral
Untuk memenuhi kebutuhan sterilisasi, RSPP membangun CSSD.
Bagian ini dilengkapi dengan sistem automatic recording dan
ultrasonic cleaning.
c. Bagian intensive care unit (ICU)
Dilengkapi dengan 20 tempat tidur yang dilengkapi dengan sistem
monitor
d. Bagian obstetrik dan ginekologi
Dilengkapi dengan 31 tempat tidur neonatal sehat, baby
pulmonator dan inkubator
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
52
UNIVERSITAS INDONESIA
e. Bagian emergensi
f. Bagian kardiologi
Bagian ini memiliki fasilitas, yaitu:
Treadmill
Ruang rehabilitasi medik
Holter monitoring
Echocardiography
Colour Doppler echocardiography
Vector
Late potential
Caroted Doppler
g. Bagian gigi dan mulut
Bagian ini dilengkapi dengan beberapa pesawat rontgen “status X”
yang membuat gambar panoramik gigi dengan satu Laboratorium
untuk membuat protease dari bahan plastik, porselen emas dan
baja.
4. Prasarana
Kapasitas tempat tidur 467 TT
Luas bangunan 27.063 m2
Insenerator
Sumber air dari PAM DKI lengkap dengan system cadangan
dan pemurnian air.
AC dengan sistem sentral dengan 4 cooling unit besar dan 6
package unit tersendiri
Fire warning dan alarm system
Power plant: 6 buah transformator listrik dari PLN (4x 1000
KVA dan 2x 630 KVA)
Sistem komunikasi
Sistem ozonisasi untuk sterilisasi udara, air dan pengobatan
luka bakar.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
53
UNIVERSITAS INDONESIA
3.6 Sumber Daya Manusia
Jumlah Sumber Daya Manusia yang bekerja di RSPP berdasarkan data
bagian Sumber Daya Manusia RSPP periode bulan Oktober tahun 2012 Adalah
1058 Orang.
Status kepegawaian terbagi menjadi dua, yaitu PWT (Pekerja Waktu
Tertentu) atau kontrak dan PWTT (Pekerja Waktu Tak Tentu) atau pegawai tetap.
Secara lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel. 3.1.Data Pekerja RSPP Berdasarkan Status Pekerja per Oktober 2012
Bagian PWTT PWT KM Jumlah
Medis Umum 11 12 4
Dokter gigi 1 1 2
Medis Spesialis 44 5 77
Paramedis perawatan 480 57
Paramedis non perawatan 127 18 3
Non Medis 254 8
Total1058orang
Sumber: Bagian SDM RSPP, 2012 (telah diolah kembali).
3.7. Produk Unggulan RSPP
RSPP mempunyai beberapa produk layanan unggulan yang memang
mempunyai reputasi dan kualitas yang baik sehingga dapat dijadikan alasan
pilihan bagi pelanggannya. Produk layanan unggulan itu sendiri adalah kombinasi
dari program atau aktivitas dengan bauran pemasaran yang tepat, ditambahkan
dengan keunggulan- keunggulan lain seperti fasilitas dan alat medis yang
mutakhir, serta pelayanan khusus yang diberikan. Produk- produk tersebut adalah:
Stroke Center
Heart Center lengkap dengan Klub Jantung
Asthma Center
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
54
UNIVERSITAS INDONESIA
Diabetes Center
One- stop- service Medical Check Up
Burn Unit
Kedokteran Nuklir dengan Kamera Gamma Skylight
3.8. Unit Medical Check Up RSPP
Karena unit yang menjadi fokus penelitian ini adalah unit MCU, maka unit
ini dibahas tersendiri. Unit MCU merupakan salah satu produk layanan unggulan
RSPP. Keunggulan unit ini adalah karena menggunakan sistem pelayanan terpadu
yang berada pada satu tempat dengan beberapa paket yang dapat dipilih sesuai
dengan kebutuhan pelanggan serta didikung dengan teknologi mutakhir.
Pada awalnya MCU ini merupakan bagian dari Unit Rawat Jalan.
Kedudukan MCU berada dibawah Wakil Direktur Medis. Unit MCU mulai berdiri
sendiri dengan pindah dan beroperasi di gedung H lantai 5 sejak 4 Mei 1999.
Peresmiannya pada tanggal 22 September 1999 oleh Direktur Utama Pertamina
pada saat itu Bpk. Martiono Hadianto.
Unit MCU dikepalai oleh seorang dokter umum sebagai kepala unit MCU
yang posisinya berada dibawah Wakil Direktur Medis RSPP. Struktur Organisasi
unit MCU RSPP adalah sebagai berikut:
sumber : Stuktur Organisasi Instalasi MCU RSPP, 2008 (telah diolah kembali)
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi MCU RSPP
SK Direksi No.221/A00000/2007/S8,Tanggal 30 Maret 2007
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
55
UNIVERSITAS INDONESIA
Yang mendasari MCU untuk berdiri sendiri adalah program
pengembangan instalasi MCU dengan fasilitas terpadu yang berada pada satu
lantai, yaitu di gedung H lantai 5 dengan konsep “one- stop- service” dengan
tujuan:
- Layanan yang menyeluruh, efektif, efisien dan nyaman bagi pasien
- Pemeriksaan terpadu yang lebih cepat serta berkomputerisasi
- Hasil yang cepat dan akurat.
Sumber Daya Manusia di Unit MCU disepakati dan ditentukan oleh Wadir
Medis, Kepala Staff Medis Fungsional terkait dan kepala Perawatan yang terdiri
dari:
a. SDM tetap (struktural):
Kepala unit MCU, yaitu seorang dokter umum
1 orang tenaga dokter umum
1 orang tenaga dokter umum (mitra kerja) dikarenakan hanya 3x praktek
dalam 1 minggu
7 orang tenaga perawat
1 orang refraksionis
3 orang tenaga administrasi
b. SDM diperbantukan (fungsional) diperbantukan khusus untuk MCU:
1 dokter spesialis kardiologi
1 dokter USG
1 dokter gigi dan 1 perawat gigi mulut
1 analis Laboratorium
c. Bertugas sesuai jadwal yang diatur Ka. SMF/ instalasi terkait:
- Spesialis mata dan refraksionis
- Radiologis dan penata rontgen
- Spesialis Obgyn
- Spesialis THT
Unit MCU menawarkan 8 (delapan) paket pemeriksaan yang secara umum
terdiri dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, foto torak atau dada, pemeriksaan
laboratorium dasar yaitu darah dan urin rutin dan pemeriksaan pilihan seperti tes
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
56
UNIVERSITAS INDONESIA
visus dan buta warna, jantung, tes fungsi paru, pemeriksaan gigi, USG, gula
darah, dan pemeriksaan tambahan lainnya. Paket- paket tersebut bukanlah hal
yang mengikat karena unit MCU RSPP siap merancang paket yang disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan, dalam hal ini pasien individual ataupun perusahaan.
Ada beberapa paket pemeriksaan yang tersedia untuk pasien individual,
seperti paket basic yang terdiri dari pemeriksaan laboratorium dasar, Excel yang
ditambahkan dengan beberapa pemeriksaan lain, Exclusive yang lebih lengkap
lagi pemeriksaannya dan Executive yang merupakan pemeriksaan keseluruhan
tubuh pasien, dan Corporate yang biasanya digunakan untuk calon pegawai
perusahaan. Untuk rincian pemeriksaan setiap paket terdapat pada lampiran 16.
Berikut ini adalah beberapa perusahaan yang menjadi pelanggan MCU
RSPP yang mengirimkan pegawainya untuk melakukan Check Up secara berkala:
1. PLN
2. Perusahaan Gas Negara
3. Citic Seram Energy
4. CNOOC
5. Petrochina
6. Elnusa
7. Premier Oil
8. IMM Japan
9. Kalrez
10. Bank Indonesia
11. Jakarta Convention Centre
12. PDAM
13. PUSRI
14. Pupuk Kaltim
15. Dan Lain- lain (Keterangan Lebih Lengkap ada di Lampiran 15)
MCU dilaksanakan setiap hari kerja, yaitu hari Senin sampai Jumat mulai
pukul 07.30 dan penerimaan pasien terakhir adalah pukul 09.30. pasien harus
membuat perjanjian sebelumnya dan pihak RSPP akan memberitahukan agar
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
57
UNIVERSITAS INDONESIA
berpuasa terlebih dahulu. Hasil pemeriksaan akan selesai dalam waktu maksimal 7
(tujuh) hari
Sumber: Data Internal Instalasi Medical Check Up RSPP 2007, (telah diolah kembali).
Gambar 3.2 Alur Proses Pemeriksaan Pasien MCU RSPP
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
58
UNIVERSITAS INDONESIA
Sumber: Data Internal Instalasi Medical Check Up RSPP, 2007
Gambar 3.3 Alur Pelayanan Pasien Instalasi MCU RSPP
Sejak berdiri pada tahun 1999 MCU RSPP mempunyai komitmen yaitu
memberikan layanan kesehatan “one- stop- service” yang professional, cepat,
nyaman, akurat dan terpadu. Sejak tahun 1999 angka kunjungan terus meningkat,
terutama di segmen Perusahaan Langganan. Maka dari itu untuk meningkatkan
terus volume penjualan dan memenangkan persaingan pasar perlu diadakan
analisa mengenai faktor- faktor yang dipertimbangkan Bagian Kepegawaian
perusahaan langganan dalam membeli layanan Medical Check Up RSPP tahun
2012.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
59UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 4KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN
DEFINISI OPERASIONAL
4.1. Kerangka Teori
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya tentang perilaku konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian meliputi banyak faktor yang menjadi
pertimbangan, dan ini terjadi baik konsumen individu ataupun konsumen
perusahaan (organisasi).
Konsep bauran pemasaran tradisional menurut Kotler (1997) terdiri dari
4P, yaitu produk (product), harga (price), tempat atau lokasi (place), dan promosi
(promotion). Sementara itu menurut Zeithaml (2000), untuk pemasaran jasa perlu
bauran pemasaran yang diperluas dengan penambahan unsur non-traditional
marketing mix, yaitu orang (people), Fasilitas fisik (physical evidence), dan proses
(process), sehingga menjadi 7P. Masing-masing dari tujuh unsur bauran
pemasaran tersebut saling berhubungan dan tergantung satu sama lainnya dan
mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya.
Sedangkan menurut Kotler (2002), Pada saat melakukan proses
pengambilan keputusan yang ditempuh organisasi resmi untuk menentukan
kebutuhan akan produk dan jasa yang akan dibeli, dari sekian banyaknya produk
yang ditawarkan oleh pemasok ataupun yang terdapat di pasar, perlu kiranya
sebuah organisasi memilih secara selektif produk yang dibutuhkan. Sehingga
organisasi tersebut akan melakukan identifikasi, evaluasi serta memilih merek-
merek alternatif dari produk tersebut.
Tabel 4.1 Model Perilaku Pembeli
StimulusPemasaran Stimuluslainnya Karakteristik
Pembeli
ProsesKeputusan
Pembeli
KeputusanPembeli
Produk
Harga
Distribusi
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Sosial
Pribadi
Pengenalanmasalah
Pencarianinformasi
Pilihan produk
Pilihan merek
Pilihan pemasok
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
60
UNIVERSITAS INDONESIA
Lanjutan Tabel 4.1
StimulusPemasaran Stimuluslainnya Karakteristik
Pembeli
ProsesKeputusan
Pembeli
KeputusanPembeli
Promosi Budaya Psikologi
Keputusanpembeli
Perilaku pembeli
Penentuan saatpembelian
Jumlah pembelianSumber : Phillip Kotler dan Sweet Hoong Ang, et.all. 2002, (Telah diolah kembali).
Sedangkan untuk perilaku pembelian pasar bisnis (organisasi) tidak jauh
berbeda, Perilaku pembelian bisnis (business buying behaviour) mengacu pada
perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan
dalam produksi produk dan jasa lain yang dijual, disewakan atau dipasok kepada
pihak lain.
Pemasaran dan rangsangan lain mempengaruhi organisasi pembelian serta
menghasilkan respons pembeli tertentu. Seperti halnya pembelian konsumen,
rangsangan pemasaran bisnis terdiri dari 4P : Product (produk), Price (harga),
Place (tempat), dan Promotion (promosi).
Sumber : Kotler (2008)
Gambar 4.1 Model Perilaku Pembeli Bisnis
Pemasaran dalam suatu perusahaan menghasilkan kepuasan pelanggan
serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk
memperoleh profit. Pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran hampir
selalu berkaitan dengan variabel-variabel dari bauran pemasaran (Marketing Mix).
Lingkungan
Rangsangan RangsanganPembelian lain
Produk EkonomiHarga TeknologiDistribusi PolitikPromosi Budaya
Persaingan
Organisasi Pembelian
Pusat Pembelian
ProsesKeputusanPembelian
(Pengaruh Antarpribadi)
(Pengaruh Organisasi)
Respons Pembeli
Pilihan Produk
Pilihan Pemasok
Jumlah Pesanan
Persyaratan Penyerahandan Frekuensi
Persyaratan PelayananPembayaran
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
61
UNIVERSITAS INDONESIA
Bauran pemasaran merupakan alat yang dikembangkan dengan baik yang
dipakai sebagai struktur oleh para pemasar. Bauran pemasaran terdiri dari
berbagai macam unsur program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar
berhasil melaksanakan strategi dan positioning pemasaran dalam pasar-pasar
perusahaan.
Bauran pemasaran jasa adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang
dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen
dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen. Berdasarkan definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan unsur-unsur pemasaran yang
saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat, sehingga
perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus
memuaskan kebutuhan dan keinginan kosumen.
4.2. Kerangka Konsep
Dari penjelasan teori diatas, oleh karena itu peneliti membuat kerangka
konsep penelitian sebagai berikut:
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
62Gambar 4.2 Kerangka Konsep
UNIVERSITAS INDONESIA
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
63
UNIVERSITAS INDONESIA
Kerangka konsep tersebut menjelaskan variabel- variabel yang akan
diteliti berdasarkan bauran pemasaran menurut Kotler dan bauran pemasaran
menurut Zeithaml dan Bitner (2000), juga Model Perilaku Pembelian konsumen
Organisasi dalam pengambilan keputusan menurut Philip Kotler (2002) dan
Kotler (2008). Dengan menggunakan tehnik analisis faktor, penulis merasa
memiliki kesempatan untuk membuat model pemasaran baru khusus MCU RSPP
dengan dibentuknya faktor- faktor berdasarkan pengolahan dari 31 variabel yang
diolah. Sehingga akan diketahui dari variabel tersebut manakah yang menjadi
pertimbangan dominan terhadap keputusan membeli Layanan MCU RSPP oleh
bagian kepegawaian perusahaan Langganan.
Dikarenakan keterbatasan data yang didapatkan oleh peneliti di lapangan,
maka tidak terdapat variasi pada variabel dependen (keputusan pembelian).
Sehingga penelitian hanya dilakukan terhadap perusahaan- perusahaan yang telah
membeli layanan MCU RSPP.
4.3. Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel menurut Simamora (2004:67), adalah definisi yang
dibuat spesifik sesuai dengan kriteria pengujian atau pengukuran. Tujuannya
adalah agar pembaca lain juga memiliki pengertian yang sama. Variabel-variabel
yang diteliti dapat didefinisikan sebagai berikut:
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
64
UNIVERSITAS INDONESIA
Tabel 4.2 Definisi Operasional Penelitian
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala
A Faktor Preferensi
Konsumen Perusahaan
Sikap konsumen memilih suatu produk dari merek
tertentu, sebagai akibat dari adanya kepuasan
menggunakan merek tersebut di masa lalu.
Variabel yang termasuk: (X 1) sd (X 5)
Kuesioner Pertanyaan No
1 sd 5
Dikelompokkan menjadi:
Sangat Dipertimbangkan = 4
Dipertimbangkan = 3
Tidak Dipertimbangkan = 2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan = 1
Likert (ordinal)
1. Motivasi (X1) Kebijakan dan Dorongan Kebutuhan Perusahaan
mengenai pembelian Layanan Medical Check Up
RSPP.
2. Referensi dari Luar
Perusahaan (X2)
Sumber Informasi dari Luar yang didapatkan
Konsumen Perusahaan dalam memilih Produk
MCU RSPP.
3. Pengalaman sebelumnya
dalam menggunakan layanan
MCU RSPP (X3)
Pengalaman yang dimiliki oleh konsumen
perusahaan dalam menggunakan Medical Check
Up RSPP Sebelumnya.
4. Persepsi terhadap produk
MCU RSPP (X4)
Cara pandang konsumen Organisasi terhadap
Produk Medical Check Up RSPP.
5. Referensi antar Individu
dalam Perusahaan (X5)
Pendapat, informasi, daya bujuk dan pengaruh
yang didapatkan dari berbagai macam pihak dalam
organisasi mengenai kebijakan Layanan Medical
Check Up RSPP
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
65
UNIVERSITAS INDONESIA
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala
B Faktor Teknologi Faktor alat pemeriksaan yang menggunakan
Teknologi Terbaru
Variabel yang termasuk: (X6)
Kuesioner Pertanyaan no. 6 Dikelompokkan menjadi:
Sangat Dipertimbangkan = 4
Dipertimbangkan = 3
Tidak Dipertimbangkan = 2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan = 1
Likert (ordinal)
6. Teknologi alat
pemeriksaan (X6)
Alat pemeriksaan MCU yang menggunakan
teknologi terbaru.
C Faktor Produk Layanan Kesehatan berupa Pemeriksaan Medical
Check Up.
Variabel yang termasuk: (X7) sd (X 11)
Kuesioner Pertanyaan no. 7
sd 11
Dikelompokkan menjadi:
Sangat Dipertimbangkan = 4
Dipertimbangkan = 3
Tidak Dipertimbangkan = 2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan = 1
Likert (ordinal)
7. Branding Image Medical
Check Up RSPP (X7)
Persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh
konsumen; tercermin dalam asosiasi yang terjadi
dalam memori konsumen tentang MCU RSPP.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
66
UNIVERSITAS INDONESIA
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala
8. Macam atau jenis produk
yang ditawarkan (X8)
Banyak macam produk MCU yang tersedia dan
ditawarkan kepada Konsumen Organisasi.
9. Mutu produk (X9) Bermutu baik dan berkualitasnya produk MCU
yang tersedia dan ditawarkan kepada konsumen
Organisasi.
10. Kesesuaian item produk
dengan kebutuhan dan
keinginan (X10)
Tersedianya item produk dan sesuai dengan yang
dibutuhkan dan diinginkan konsumen
Organisasi.
11. Kesesuaian Model
Hasil (template) laporan
Pemeriksaan dengan
kebutuhan dan keinginan
(X11)
Kesesuaian Rangka Model pelaporan hasil
pemeriksaan MCU RSPP yang dapat dipenuhi
oleh MCU RSPP untuk Konsumen Organisasi.
D Faktor Proses Layanan Proses Pelayanan Pemeriksaan MCU Karyawan
Perusahaan Langganan.
Variabel yang termasuk: (X 12) sd (X 14)
Kuesioner Pertanyaan No. 12
sd 14
Dikelompokkan menjadi:
Sangat Dipertimbangkan = 4
Dipertimbangkan = 3
Tidak Dipertimbangkan = 2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan = 1
Likert (ordinal)
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
67
UNIVERSITAS INDONESIA
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
12. Konsultasi ulang dari
dokter setelah hasil
didapatkan (X12)
Adanya sesi konsultasi ulang dengan dokter
yang memeriksa tentang hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh Pasien.
13. Ketepatan waktu
memulai dan
menyelesaikan
pemeriksaan (X13)
Ketepatan waktu dalam memulai pemeriksaan
yaitu saat poli pelayanan buka (jam 07.30 pagi)
dan selesai dalam waktu kurang dari 4 (empat)
jam untuk paket non basic dan kurang dari 3
(tiga) jam untuk paket basic.
(sesuai ketentuan sasaran mutu pelayanan MCU
RSPP tahun 2012).
14. Ketepatan penerimaan
hasil Pemeriksaan (X14)
Ketepatan penerimaan hasil pemeriksaan oleh
konsumen yaitu 4 (empat) hari kerja untuk paket
basic dan 7 (tujuh) hari untuk non Basic. (sesuai
ketentuan sasaran mutu pelayanan MCU RSPP
tahun 2012).
E Faktor Harga Sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh
konsumen Perusahaan untuk membayar Layanan
Pemeriksaan MCU RSPP.
Variabel yang termasuk: (X 15) sd (X 18)
Kuesioner Pertanyaan No. 15
sd 18
Dikelompokkan menjadi:
Sangat Dipertimbangkan = 4
Dipertimbangkan = 3
Tidak Dipertimbangkan = 2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan = 1
Likert (ordinal)
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
68
UNIVERSITAS INDONESIA
No Variabel Definisi Operasioanl Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
15. Perbandingan harga
(X15)
Perbandingan harga Layanan MCU RSPP
dengan layanan dari Pesaing.
16. Kesesuaian harga (X16) Kesesuaian harga Pemeriksaan dengan Anggaran
yang disediakan oleh Perusahaan.
17. Potongan harga (X17) Pemberian discount pada konsumen Organisasi
yang membeli layanan dalam jumlah tertentu
dan dapat melunasi pembayaran sesuai waktu
yang disepakati dalam perjanjian.
18. Kemudahan cara
pembayaran (X18)
Kemudahan yang diberikan MCU RSPP kepada
konsumen dengan cara dapat melakukan
pembayaran selambat- lambatnya 60 (enam
puluh) hari terhitung sejak tagihan diterima
hingga saat pembayaran atau transfer.
F Faktor Distribusi Kemudahan akses terhadap Lokasi dimana Jasa
pelayanan MCU RSPP berada, dalam hali ini
Lokasi, jarak tempuh dan kemudahan akses
RSPP dari dan ke Perusahaan langganan.
Variabel yang termasuk: (X 19) sd (X 20)
Kuesioner Pertanyaan No. 19
sd 20
Dikelompokkan menjadi:
Sangat Dipertimbangkan = 4
Dipertimbangkan = 3
Tidak Dipertimbangkan = 2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan = 1
Likert (ordinal)
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
69
UNIVERSITAS INDONESIA
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
19. Jarak Lokasi Rumah
Sakit dengan Perusahaan
(X19)
Jarak tempuh dari perusahaan menuju Rumah
Sakit
20. Kemudahan Akses
Transportasi dari dan ke
Rumah Sakit (X20)
Kemudahan mendapatkan transportasi dari dan
ke Rumah Sakit
G Faktor Promosi Usaha yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Variabel yang termasuk: (X 21) sd (X 25)
Kuesioner Pertanyaan No. 21
sd 25
Dikelompokkan menjadi:
Sangat Dipertimbangkan = 4
Dipertimbangkan = 3
Tidak Dipertimbangkan = 2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan = 1
Likert (ordinal)
21. Keramahan personil
pemasar MCU RSPP (X21)
Sikap Ramah- tamah yang ditunjukkan Personil
pemasar dalam Memasarkan Layanan MCU
RSPP.
22. Kecakapan personil
pemasar MCU RSPP (X22)
Kecakapan dalam Komunikasi dan pemberian
informasi tentang layanan MCU RSPP.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
70
UNIVERSITAS INDONESIA
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
23. Penampilan personil
pemasar MCU RSPP (X23)
Penampilan yang menarik dan Professional dari
Personil Pemasar dalam memasarkan layanan
MCU RSPP.
24. Alat promosi yang
menarik dan informatif
(X24)
Alat promosi yang dipakai untuk menawarkan
layanan MCU ke Perusahaan. Berupa Brosur
MCU, Company profile Rumah Sakit, Proposal
Penawaran harga yang cukup informatif dan
menarik bagi Perusahaan.
25. Patient Relation untuk
pelanggan khusus (X25)
Pendampingan Khusus oleh personil Humas
yang akan mengatur rencana pemeriksaan
pelanggan khusus agar jalannya pemeriksaan
dapat lebih lancar sejak pemeriksaan dimulai
sampai pemeriksaan selesai.
H Faktor Personil (orang) Orang- orang yang terlibat dalam proses
pelayanan MCU.
Variabel yang termasuk: (X 26) sd (X 27)
Kuesioner Pertanyaan No. 26
sd 27
Dikelompokkan menjadi:
Sangat Dipertimbangkan = 4
Dipertimbangkan = 3
Tidak Dipertimbangkan = 2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan = 1
Likert (ordinal)
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
71
UNIVERSITAS INDONESIA
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
26. Keramahan Petugas
dalam pelayanan
Pemeriksaan MCU (X26)
Keramah tamahan seluruh petugas di Instalasi
MCU RSPP.
27. Kemampuan
(kompetensi) Petugas
dalam melakukan
pelayanan dan pemeriksaan
MCU (X27)
Kemampuan petugas Instalasi MCU dalam
melakukan pelayanan, pemeriksaan dan
menggunakan alat peleriksaan dengan baik
sehingga menghasilkan hasil yang akurat.
I Faktor kondisi fisik Faktor lingungan fisik yang dapat dilihat dan
dirasakan oleh konsumen dan berfungsi sebagai
pendukung berlangsungnya suatu pelayanan
kesehatan.
Variabel yang termasuk: (X 28) sd (X 31)
Kuesioner Pertanyaan No. 28
sd 31
Dikelompokkan menjadi:
Sangat Dipertimbangkan = 4
Dipertimbangkan = 3
Tidak Dipertimbangkan = 2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan = 1
Likert (ordinal)
28. Lingkungan Rumah
Sakit (X28)
Suasana yang tercipta didalam lingkungan
sekitar RSPP.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
72
UNIVERSITAS INDONESIA
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
29. Lokasi Gedung
Instalasi MCU RSPP (X29)
Lokasi Gedung tempat Instalasi MCU RSPP
berada.(gedung H) yang memberikan kesan
“privat” dan memberikan pelayanan lengkap
dalam satu atap “One Stop Service” MCU
RSPP.
30. Kecukupan Tersedianya
Tempat Parkir (X30)
Tersedianya pelayanan vallet parkir, parkir
khusus wanita dan lahan parkir yang nyaman
dan luas untuk pelanggan Instalasi MCU
31. Fasilitas RSPP lainnya
(X31)
Tersedianya Masjid, Café, Kantin, Bank, ATM
di lingkungan Rumah Sakit dan tersedianya Lift
untuk menuju Instalasi MCU RSPP.
JKarakteristik Responden
Penelitian
1 Usia Umur Pasien yang dihitung saat penelitian KuesionerPertanyaan tentangIdentitas pengisikuesioner
Dikelompokkan:1. Minyak dan gas (MIGAS)2. Non MIGAS
Nominal
5 Jumlah Karyawan dalamPerusahaan
Jumlah pekerja atau pegawai dalam perusahaantersebut. (berdasarkan SK Menteri PerindustrianNo.19/M/I/1986, tentang Jenis-jenis atau MacamIndustri Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja)
Jumlah pekerja atau pegawai dalam perusahaantersebut yang tertanggung untuk dilakukanpemeriksaan kesehatan tahunan. (berdasarkanUU No I th 1970 mengenai kewajibanpemeriksaan kesehatan tenaga kerja dan UUKesehatan no.23 / 1992, pasal 23, ayat 2 yangmengatur Pelaksanaan dari pemeriksaankesehatan pegawai dan SK MenteriPerindustrian No.19/M/I/1986, tentang Jenis-jenis atau Macam Industri Berdasarkan JumlahTenaga Kerja)
Motivasi yang didapat tentang kebutuhan akan Layanan Medical Check Up RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli Layanan MCU RSPP
2 Referensi dari pihak luar perusahaan menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli Layanan MCU RSPP
3 Pengalaman dalam membeli Layanan MCU RSPP sebelumnya menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli Layanan MCU RSPP.
4 Persepsi terhadap produk MCU RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli layanan MCU RSPP
5
Referensi antar Individu didalam organisasi dalam hal memberikan pengaruh dan saran menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP
6 Teknologi dari alat yang digunakan pemeriksaan menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP
7 Branding image (Citra Produk) pelayanan MCU RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP
8
Macam atau jenis produk yang tersedia dan ditawarkan kepada perusahaan menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
9 Mutu produk MCU RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
10
Kesesuaian item produk yang dapat dipenuhi MCU RSPP dengan kebutuhan, keinginan serta anggaran yang disediakan perusahaan menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
11
Kesesuaian Model Hasil (template) laporan hasil Pemeriksaan dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
12
Adanya Layanan Konsultasi ulang dengan dokter pemeriksa setelah hasil pemeriksaan didapatkan menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Jawaban
No. Pertanyaan STD TD D SD
17 Potongan harga yang diberikan MCU RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
18 Kemudahan dan keleluasaan waktu dalam cara pembayaran menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
19 Jarak lokasi RSPP dengan Perusahaan menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
20 Kemudahan akses Transportasi dari dan ke RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
21
Keramahan Personil Pemasaran dalam menawarkan layanan MCU RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
22
Kecakapan personil dalam berkomunikasi dan memberikan informasi tentang produk MCU RSPP oleh personil pemasaran menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
23
Penampilan personil pemasar yang menarik dan Professional dalam menawarkan layanan MCU RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
24
Alat promosi yang informatif dan Proposal pemawaran yang menarik menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
25
Fasilitas Patient Relation untuk pelanggan khusus (VIP) dalam pelaksanaan Pemeriksaan MCU RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
26
Keramah- tamahan seluruh petugas Instalasi MCU RSPP dalam pelayanan dan pemeriksaan menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
27
Kemampuan (kompetensi) seluruh petugas Instalasi MCU RSPP dalam melaksanakan pelayanan dan melakukan pemeriksaan menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
28 Suasana yang tercipta disekitar Lingkungan RSPP menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Jawaban
No. Pertanyaan STD TD D SD
29
Lokasi Gedung Pemeriksaan MCU RSPP (Gedung H) yang terpisah, berdiri sendiri sehingga memberikan pelayanan yang “Privat” dan menyeluruh dalam satu atap “One Stop Service MCU RSPP” menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
30
Tersedianya Parkir vallet, parkir khusus untuk wanita dan kecukupan tersedianya tempat Parkir yang luas dan aman menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
31 Sarana dan fasilitas lainnya (Musholla, bank, ATM, café, dll) menjadi pertimbangan perusahaan anda dalam membeli pelayanan MCU RSPP.
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
LAMPIRAN
1. Lampiran 7 (Karakteristik Responden dan Perusahaan)
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 25 tahun 2 4.4 4.4 4.4
25 - 30 tahun 7 15.6 15.6 20.0
31 - 35 tahun 6 13.3 13.3 33.3
36 - 40 tahun 5 11.1 11.1 44.4
41 - 45 tahun 6 13.3 13.3 57.8
46 - 50 tahun 5 11.1 11.1 68.9
> 50 tahun 14 31.1 31.1 100.0
Total 45 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki - laki 24 53.3 53.3 53.3
Perempuan 21 46.7 46.7 100.0
Total 45 100.0 100.0
Jabatan dalam Perusahaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Bagian Personalia (HRD) 14 31.1 31.1 31.1
Bagian Kesehatan
Kepegawaian (HSE)
15 33.3 33.3 64.4
Lain - lain 16 35.6 35.6 100.0
Total 45 100.0 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Jenis Perusahaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid MIGAS 25 55.6 55.6 55.6
Non MIGAS 20 44.4 44.4 100.0
Total 45 100.0 100.0
Lokasi Perusahaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Jabodetabek 35 77.8 77.8 77.8
Luar Jabodetabek 10 22.2 22.2 100.0
Total 45 100.0 100.0
Jumlah Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Lain - lain 4 8.9 8.9 8.9
< 50 orang 4 8.9 8.9 17.8
50 - 100 orang 7 15.6 15.6 33.3
> 100 orang 30 66.7 66.7 100.0
Total 45 100.0 100.0
Lama Bekerja Sama dengan MCU RSPP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Lain - lain 2 4.4 4.4 4.4
< 5 tahun 23 51.1 51.1 55.6
5 - 10 tahun 12 26.7 26.7 82.2
> 10 tahun 8 17.8 17.8 100.0
Total 45 100.0 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Paket yang Bekerjasama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Paket Umum RSPP 26 57.8 57.8 57.8
Paket Khusus Perusahaan
yang Bersangkutan
19 42.2 42.2 100.0
Total 45 100.0 100.0
Jumlah Karyawan yang Tertanggung
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Lain - lain 5 11.1 11.1 11.1
< 50 orang 15 33.3 33.3 44.4
50 - 100 orang 8 17.8 17.8 62.2
> 100 orang 17 37.8 37.8 100.0
Total 45 100.0 100.0
Kisaran Harga Per Paket yang Bekerjasama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < Rp 1.500.000,- 7 15.6 15.6 15.6
Rp 1.500.000,- - Rp
3.000.000,-
33 73.3 73.3 88.9
> Rp 3.000.000,- 5 11.1 11.1 100.0
Total 45 100.0 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
2. Lampiran 8 (Deskriptif Statistik)
Motivasi (X1)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 2 4.4 4.4 4.4
Dipertimbangkan 22 48.9 48.9 53.3
Sangat Dipertimbangkan 21 46.7 46.7 100.0
Total 45 100.0 100.0
Preferensi (X2)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Disi / Kosong 1 2.2 2.2 2.2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan
2 4.4 4.4 6.7
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Tidak Dipertimbangkan 5 11.1 11.1 17.8
Dipertimbangkan 27 60.0 60.0 77.8
Sangat Dipertimbangkan 10 22.2 22.2 100.0
Total 45 100.0 100.0
Pengalaman sebelumnya (X3)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Tidak Dipertimbangkan 2 4.4 4.4 6.7
Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 51.1
Sangat Dipertimbangkan 22 48.9 48.9 100.0
Total 45 100.0 100.0
Persepsi terhadap produk MCU (X4)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 2 4.4 4.4 4.4
Dipertimbangkan 27 60.0 60.0 64.4
Sangat Dipertimbangkan 16 35.6 35.6 100.0
Total 45 100.0 100.0
Teman sejawat (antar organisasi) (X5)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
2 4.4 4.4 4.4
Tidak Dipertimbangkan 6 13.3 13.3 17.8
Dipertimbangkan 26 57.8 57.8 75.6
Sangat Dipertimbangkan 11 24.4 24.4 100.0
Total 45 100.0 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Teknologi alat pemeriksaan (X6)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 3 6.7 6.7 6.7
Dipertimbangkan 14 31.1 31.1 37.8
Sangat Dipertimbangkan 28 62.2 62.2 100.0
Total 45 100.0 100.0
Branding Image Medical Check Up RSPP (X7)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 1 2.2 2.2 2.2
Dipertimbangkan 26 57.8 57.8 60.0
Sangat Dipertimbangkan 18 40.0 40.0 100.0
Total 45 100.0 100.0
Macam atau jenis produk yang ditawarkan (X8)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 1 2.2 2.2 2.2
Dipertimbangkan 23 51.1 51.1 53.3
Sangat Dipertimbangkan 21 46.7 46.7 100.0
Total 45 100.0 100.0
Mutu produk (X9)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Tidak Dipertimbangkan 1 2.2 2.2 4.4
Dipertimbangkan 16 35.6 35.6 40.0
Sangat Dipertimbangkan 27 60.0 60.0 100.0
Total 45 100.0 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Kesesuaian produk dengan kebutuhan dan keinginan (X10)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 1 2.2 2.2 2.2
Dipertimbangkan 21 46.7 46.7 48.9
Sangat Dipertimbangkan 23 51.1 51.1 100.0
Total 45 100.0 100.0
Kesesuaian model hasil (template) dengan kebutuhan dan keinginan (11)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 2 4.4 4.4 4.4
Dipertimbangkan 23 51.1 51.1 55.6
Sangat Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 100.0
Total 45 100.0 100.0
Konsultasi ulang dari dokter setelah hasil didapatkan (X12)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Tidak Dipertimbangkan 6 13.3 13.3 15.6
Dipertimbangkan 16 35.6 35.6 51.1
Sangat Dipertimbangkan 22 48.9 48.9 100.0
Total 45 100.0 100.0
Ketepatan waktu memulai dan menyelesaikan pemeriksaan (X13)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Tidak Dipertimbangkan 9 20.0 20.0 22.2
Dipertimbangkan 23 51.1 51.1 73.3
Sangat Dipertimbangkan 12 26.7 26.7 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Ketepatan waktu memulai dan menyelesaikan pemeriksaan (X13)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Tidak Dipertimbangkan 9 20.0 20.0 22.2
Dipertimbangkan 23 51.1 51.1 73.3
Sangat Dipertimbangkan 12 26.7 26.7 100.0
Total 45 100.0 100.0
Ketepatan penerimaan hasil Pemeriksaan (X14)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 1 2.2 2.2 2.2
Dipertimbangkan 13 28.9 28.9 31.1
Sangat Dipertimbangkan 31 68.9 68.9 100.0
Total 45 100.0 100.0
Perbandingan harga (X15)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 9 20.0 20.0 20.0
Dipertimbangkan 19 42.2 42.2 62.2
Sangat Dipertimbangkan 17 37.8 37.8 100.0
Total 45 100.0 100.0
Kesesuaian harga (X16)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Dipertimbangkan 9 20.0 20.0 20.0
Dipertimbangkan 16 35.6 35.6 55.6
Sangat Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 100.0
Total 45 100.0 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Potongan harga (X17)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
3 6.7 6.7 6.7
Tidak Dipertimbangkan 5 11.1 11.1 17.8
Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 62.2
Sangat Dipertimbangkan 17 37.8 37.8 100.0
Total 45 100.0 100.0
Kemudahan cara pembayaran (X18)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Tidak Dipertimbangkan 3 6.7 6.7 8.9
Dipertimbangkan 21 46.7 46.7 55.6
Sangat Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 100.0
Total 45 100.0 100.0
Jarak Lokasi Rumah Sakit dengan Perusahaan (X19)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
3 6.7 6.7 6.7
Tidak Dipertimbangkan 5 11.1 11.1 17.8
Dipertimbangkan 21 46.7 46.7 64.4
Sangat Dipertimbangkan 16 35.6 35.6 100.0
Total 45 100.0 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Transportasi menuju Rumah Sakit (X20)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
2 4.4 4.4 4.4
Tidak Dipertimbangkan 5 11.1 11.1 15.6
Dipertimbangkan 24 53.3 53.3 68.9
Sangat Dipertimbangkan 14 31.1 31.1 100.0
Total 45 100.0 100.0
Keramahan personil pemasar (X21)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
3 6.7 6.7 6.7
Dipertimbangkan 25 55.6 55.6 62.2
Sangat Dipertimbangkan 17 37.8 37.8 100.0
Total 45 100.0 100.0
Kecakapan personil pemasar (X22)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
3 6.7 6.7 6.7
Tidak Dipertimbangkan 1 2.2 2.2 8.9
Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 53.3
Sangat Dipertimbangkan 21 46.7 46.7 100.0
Total 45 100.0 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Penampilan personil pemasar (X23)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Tidak Dipertimbangkan 9 20.0 20.0 22.2
Dipertimbangkan 25 55.6 55.6 77.8
Sangat Dipertimbangkan 10 22.2 22.2 100.0
Total 45 100.0 100.0
Alat promosi yang informative dan menarik (X24)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Tidak Dipertimbangkan 6 13.3 13.3 15.6
Dipertimbangkan 30 66.7 66.7 82.2
Sangat Dipertimbangkan 8 17.8 17.8 100.0
Total 45 100.0 100.0
Patient Relation untuk pelanggan khusus (X25)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Diisi / Kosong 1 2.2 2.2 2.2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan
2 4.4 4.4 6.7
Tidak Dipertimbangkan 2 4.4 4.4 11.1
Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 55.6
Sangat Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 100.0
Total 45 100.0 100.0
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Keramahan dalam pelayanan (X26)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Dipertimbangkan 22 48.9 48.9 51.1
Sangat Dipertimbangkan 22 48.9 48.9 100.0
Total 45 100.0 100.0
Kemampuan (kompetensi) dalam pelaksanaan pelayanan (X27)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
2 4.4 4.4 4.4
Tidak Dipertimbangkan 1 2.2 2.2 6.7
Dipertimbangkan 17 37.8 37.8 44.4
Sangat Dipertimbangkan 25 55.6 55.6 100.0
Total 45 100.0 100.0
Lingkungan Rumah Sakit (X28)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
1 2.2 2.2 2.2
Tidak Dipertimbangkan 5 11.1 11.1 13.3
Dipertimbangkan 25 55.6 55.6 68.9
Sangat Dipertimbangkan 14 31.1 31.1 100.0
Total 45 100.0 100.0
Bangunan Rumah Sakit (X29)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
2 4.4 4.4 4.4
Tidak Dipertimbangkan 3 6.7 6.7 11.1
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 55.6
Sangat Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 100.0
Total 45 100.0 100.0
Tempat Parkir (X30)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Diisi / Kosong 1 2.2 2.2 2.2
Sangat Tidak
Dipertimbangkan
2 4.4 4.4 6.7
Tidak Dipertimbangkan 7 15.6 15.6 22.2
Dipertimbangkan 21 46.7 46.7 68.9
Sangat Dipertimbangkan 14 31.1 31.1 100.0
Total 45 100.0 100.0
Sarana lainnya (masjid, kantin, café, Bank, dll) (X31)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Dipertimbangkan
2 4.4 4.4 4.4
Tidak Dipertimbangkan 8 17.8 17.8 22.2
Dipertimbangkan 20 44.4 44.4 66.7
Sangat Dipertimbangkan 15 33.3 33.3 100.0
Total 45 100.0 100.0
Descriptive Statistics
N Sum Mean Std. Deviation Variance
Motivasi (X1) 45 154.00 3.4222 .58344 .340
Preferensi (X2) 45 133.00 2.9556 .85162 .725
Pengalaman sebelumnya
(X3)
45 153.00 3.4000 .68755 .473
Persepsi terhadap produk
MCU (X4)
45 149.00 3.3111 .55687 .310
Teman sejawat (antar
organisasi) (X5)
45 136.00 3.0222 .75344 .568
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Teknologi alat pemeriksaan
(X6)
45 160.00 3.5556 .62361 .389
Branding Image Medical
Check Up RSPP (X7)
45 152.00 3.3778 .53466 .286
Macam atau jenis produk
yang ditawarkan (X8)
45 155.00 3.4444 .54588 .298
Mutu produk (X9) 45 159.00 3.5333 .66058 .436
Kesesuaian produk dengan
kebutuhan dan keinginan
(X10)
45 157.00 3.4889 .54864 .301
Kesesuaian model hasil
(template) dengan
kebutuhan dan keinginan
(11)
45 153.00 3.4000 .57997 .336
Konsultasi ulang dari dokter
setelah hasil didapatkan
(X12)
45 149.00 3.3111 .79264 .628
Ketepatan waktu memulai
dan menyelesaikan
pemeriksaan (X13)
45 136.00 3.0222 .75344 .568
Ketepatan penerimaan hasil
Pemeriksaan (X14)
45 165.00 3.6667 .52223 .273
Perbandingan harga (X15) 45 143.00 3.1778 .74739 .559
Kesesuaian harga (X16) 45 146.00 3.2444 .77329 .598
Potongan harga (X17) 45 141.00 3.1333 .86865 .755
Kemudahan cara
pembayaran (X18)
45 150.00 3.3333 .70711 .500
Jarak Lokasi Rumah Sakit
dengan Perusahaan (X19)
45 140.00 3.1111 .85870 .737
Transportasi menuju
Rumah Sakit (X20)
45 140.00 3.1111 .77525 .601
Keramahan personil
pemasar (X21)
45 146.00 3.2444 .77329 .598
Kecakapan personil
pemasar (X22)
45 149.00 3.3111 .82082 .674
Penampilan personil
pemasar (X23)
45 134.00 2.9778 .72265 .522
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Alat promosi yang
informative dan menarik
(X24)
45 135.00 3.0000 .63960 .409
Patient Relation untuk
pelanggan khusus (X25)
45 146.00 3.2444 .90843 .825
Keramahan dalam
pelayanan (X26)
45 155.00 3.4444 .62361 .389
Kemampuan (kompetensi)
dalam pelaksanaan
pelayanan (X27)
45 155.00 3.4444 .75545 .571
Lingkungan Rumah Sakit
(X28)
45 142.00 3.1556 .70568 .498
Bangunan Rumah Sakit
(X29)
45 148.00 3.2889 .78689 .619
Tempat Parkir (X30) 45 135.00 3.0000 .92932 .864
Sarana lainnya (masjid,
kantin, café, Bank, dll) (X31)
45 138.00 3.0667 .83666 .700
Valid N (listwise) 45
3. Lampiran 9 (Uji Instrumentasi)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Motivasi (X1) 97.7778 154.631 .298 .927
Preferensi (X2) 98.2444 154.780 .179 .930
Pengalaman sebelumnya
(X3)
97.8000 151.527 .431 .926
Persepsi terhadap produk
MCU (X4)
97.8889 152.783 .451 .926
Teman sejawat (antar
organisasi) (X5)
98.1778 152.968 .309 .928
Teknologi alat pemeriksaan
(X6)
97.6444 153.371 .359 .927
Branding Image Medical
Check Up RSPP (X7)
97.8222 154.377 .349 .927
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Macam atau jenis produk
yang ditawarkan (X8)
97.7556 155.143 .284 .927
Mutu produk (X9) 97.6667 148.045 .673 .923
Kesesuaian produk dengan
kebutuhan dan keinginan
(X10)
97.7111 156.028 .217 .928
Kesesuaian model hasil
(template) dengan
kebutuhan dan keinginan
(11)
97.8000 154.664 .298 .927
Konsultasi ulang dari dokter
setelah hasil didapatkan
(X12)
97.8889 146.828 .617 .924
Ketepatan waktu memulai
dan menyelesaikan
pemeriksaan (X13)
98.1778 147.377 .621 .924
Ketepatan penerimaan hasil
Pemeriksaan (X14)
97.5333 153.209 .450 .926
Perbandingan harga (X15) 98.0222 152.249 .352 .927
Kesesuaian harga (X16) 97.9556 150.453 .435 .926
Potongan harga (X17) 98.0667 145.927 .601 .924
Kemudahan cara
pembayaran (X18)
97.8667 146.027 .747 .922
Jarak Lokasi Rumah Sakit
dengan Perusahaan (X19)
98.0889 147.037 .553 .925
Transportasi menuju
Rumah Sakit (X20)
98.0889 150.083 .454 .926
Keramahan personil
pemasar (X21)
97.9556 143.998 .792 .921
Kecakapan personil
pemasar (X22)
97.8889 142.556 .820 .921
Penampilan personil
pemasar (X23)
98.2222 147.495 .643 .923
Alat promosi yang
informative dan menarik
(X24)
98.2000 149.936 .572 .925
Patient Relation untuk
pelanggan khusus (X25)
97.9556 144.543 .638 .923
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Keramahan dalam
pelayanan (X26)
97.7556 150.143 .574 .925
Kemampuan (kompetensi)
dalam pelaksanaan
pelayanan (X27)
97.7556 144.007 .812 .921
Lingkungan Rumah Sakit
(X28)
98.0444 145.225 .798 .922
Bangunan Rumah Sakit
(X29)
97.9111 147.356 .593 .924
Tempat Parkir (X30) 98.2000 146.391 .536 .925
Sarana lainnya (masjid,
kantin, café, Bank, dll) (X31)
98.1333 146.891 .577 .924
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.927 31
4. Lampiran 10 (Analisis Faktor)
Correlation Matrixa
a. Determinant = 7.38E-011
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .793
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 812.668
df 300
Sig. .000
Communalities
Initial Extraction
Preferensi (X2) 1.000 .662
Pengalaman sebelumnya (X3) 1.000 .672
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Persepsi terhadap produk MCU
(X4)
1.000 .776
Macam atau jenis produk yang
ditawarkan (X8)
1.000 .697
Mutu produk (X9) 1.000 .820
Konsultasi ulang dari dokter
setelah hasil didapatkan (X12)
1.000 .677
Ketepatan waktu memulai dan
menyelesaikan pemeriksaan (X13)
1.000 .793
Ketepatan penerimaan hasil
Pemeriksaan (X14)
1.000 .742
Perbandingan harga (X15) 1.000 .695
Kesesuaian harga (X16) 1.000 .804
Potongan harga (X17) 1.000 .620
Kemudahan cara pembayaran
(X18)
1.000 .718
Jarak Lokasi Rumah Sakit dengan
Perusahaan (X19)
1.000 .762
Transportasi menuju Rumah Sakit
(X20)
1.000 .761
Keramahan personil pemasar
(X21)
1.000 .831
Kecakapan personil pemasar (X22) 1.000 .836
Penampilan personil pemasar
(X23)
1.000 .757
Alat promosi yang informative dan
menarik (X24)
1.000 .700
Patient Relation untuk pelanggan
khusus (X25)
1.000 .719
Keramahan dalam pelayanan
(X26)
1.000 .630
Kemampuan (kompetensi) dalam
pelaksanaan pelayanan (X27)
1.000 .811
Lingkungan Rumah Sakit (X28) 1.000 .767
Bangunan Rumah Sakit (X29) 1.000 .817
Tempat Parkir (X30) 1.000 .850
Sarana lainnya (masjid, kantin,
café, Bank, dll) (X31)
1.000 .760
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
Compone
nt
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared
Loadings
Rotation Sums of Squared
Loadings
Total
% of
Varianc
e
Cumulativ
e % Total
% of
Varianc
e
Cumulativ
e % Total
% of
Varianc
e
Cumulativ
e %
1 10.07
7
40.309 40.309 10.07
7
40.309 40.309 4.92
2
19.689 19.689
2 2.719 10.874 51.183 2.719 10.874 51.183 3.41
4
13.656 33.344
3 2.062 8.248 59.432 2.062 8.248 59.432 3.41
0
13.641 46.986
4 1.487 5.949 65.381 1.487 5.949 65.381 2.70
8
10.832 57.818
5 1.305 5.220 70.601 1.305 5.220 70.601 2.18
0
8.720 66.537
6 1.026 4.106 74.706 1.026 4.106 74.706 2.04
2
8.169 74.706
7 .965 3.859 78.566
8 .791 3.166 81.731
9 .659 2.638 84.369
10 .597 2.388 86.757
11 .550 2.198 88.955
12 .486 1.943 90.898
13 .424 1.695 92.593
14 .365 1.459 94.053
15 .300 1.202 95.254
16 .254 1.018 96.272
17 .178 .710 96.982
18 .143 .570 97.553
19 .140 .558 98.111
20 .111 .443 98.554
21 .096 .383 98.937
22 .078 .312 99.249
23 .074 .298 99.547
24 .062 .249 99.796
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
25 .051 .204 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6
Preferensi (X2) .158 .720 -
.267
-
.126
-
.060
-
.166
Pengalaman sebelumnya (X3) .402 .640 .195 .152 -
.191
-
.065
Persepsi terhadap produk MCU (X4) .387 .528 .241 -
.121
.524 -
.016
Macam atau jenis produk yang ditawarkan (X8) .241 .429 .636 .220 -
.011
.050
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Mutu produk (X9) .628 .481 .366 .211 -
.083
-
.090
Konsultasi ulang dari dokter setelah hasil didapatkan (X12) .618 .380 .146 .043 .309 .180
Ketepatan waktu memulai dan menyelesaikan pemeriksaan
(X13)
.669 .092 -
.163
-
.051
.017 .554
Ketepatan penerimaan hasil Pemeriksaan (X14) .541 -
.026
-
.128
-
.134
-
.450
.460
Perbandingan harga (X15) .418 -
.438
.532 -
.154
-
.119
-
.089
Kesesuaian harga (X16) .502 -
.368
.592 .078 -
.241
-
.030
Potongan harga (X17) .675 -
.125
-
.150
-
.214
-
.183
-
.216
Kemudahan cara pembayaran (X18) .799 -
.201
-
.003
.046 -
.163
-
.100
Jarak Lokasi Rumah Sakit dengan Perusahaan (X19) .642 -
.421
.110 .077 .376 .114
Transportasi menuju Rumah Sakit (X20) .540 -
.469
.103 .148 .436 .165
Keramahan personil pemasar (X21) .865 -
.168
.104 -
.191
-
.070
-
.031
Kecakapan personil pemasar (X22) .880 -
.034
-
.086
-
.229
-
.004
.014
Penampilan personil pemasar (X23) .693 .083 -
.281
-
.344
.258 .074
Alat promosi yang informative dan menarik (X24) .635 -
.108
-
.097
-
.312
.239 -
.348
Patient Relation untuk pelanggan khusus (X25) .710 -
.083
-
.196
.191 .097 -
.352
Keramahan dalam pelayanan (X26) .636 .103 -
.008
-
.420
-
.196
.030
Kemampuan (kompetensi) dalam pelaksanaan pelayanan
(X27)
.875 -
.077
.115 -
.029
-
.133
-
.093
Lingkungan Rumah Sakit (X28) .820 .265 -
.095
-
.035
-
.116
.009
Bangunan Rumah Sakit (X29) .653 -
.119
-
.033
.612 -
.017
.019
Analisis faktor..., Deastri Pratiwi, FKM UI, 2012
Tempat Parkir (X30) .618 -
.079
-
.487
.412 -
.107
-
.209
Sarana lainnya (masjid, kantin, café, Bank, dll) (X31) .616 .049 -
.455
.385 .008 .148
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 6 components extracted.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6
Preferensi (X2) .282 .054 .444 -
.529
.057 -
.315
Pengalaman sebelumnya (X3) .127 .183 .739 -
.037
.145 -
.234
Persepsi terhadap produk MCU (X4) .290 -
.132
.685 -
.213
-
.086
.391
Macam atau jenis produk yang ditawarkan (X8) -
.141
-
.048
.770 .286 .006 .021
Mutu produk (X9) .219 .268 .805 .200 .108 -
.026
Konsultasi ulang dari dokter setelah hasil didapatkan (X12) .269 .140 .614 -
.064
.221 .394
Ketepatan waktu memulai dan menyelesaikan pemeriksaan