Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN Salah satu pekerjaan utama dalam pemboran sumur adalah pekerjaan casing dan cementing. Casing adalah pipa besi yang dipasang dalam sumur well oil atau gas pada saat drilling (pemboran). Fungsi casing adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran dan keruntuhan dinding sumur drilling. Pada saat well (sumur) telah berproduksi, casing dapat juga berfungsi sebagai alat menaikkan (extract) oil atau gas. Penyemenan (cementing) adalah suatu kegiatan pengisian sejumlah suspensi (padatan + fluida cair) semen ke dalam casing, kemudian melalui sela atau gap pada bagian casing shoe mengalir naik ke annulus antara casing dan dinding formasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas konstruksi sumur adalah sejauh mana kualitas semen yang digunakan. Untuk itu perlu dilakukan studi laboratorium untuk mengetahui komposisi dan sifat fisik semen. Diharapkan dengan kualitas semen yang baik konstruksi sumur dapat bertahan lebih dari 20 tahun. Pada umumnya operasi penyemenan bertujuan untuk : Melekatkan casing pada dinding lubang sumur. Melindungi casing dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasi pemboran (seperti getaran). Melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosi.
44

Unit Cementing

Jan 18, 2016

Download

Documents

zekuro

cementing
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Unit Cementing

1

BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu pekerjaan utama dalam pemboran sumur adalah pekerjaan casing dan

cementing. Casing adalah pipa besi yang dipasang dalam sumur well oil atau gas pada

saat drilling (pemboran). Fungsi casing adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran dan

keruntuhan dinding sumur drilling. Pada saat well (sumur) telah berproduksi, casing

dapat juga berfungsi sebagai alat menaikkan (extract) oil atau gas. Penyemenan

(cementing) adalah suatu kegiatan pengisian sejumlah suspensi (padatan + fluida cair)

semen ke dalam casing, kemudian melalui sela atau gap pada bagian casing shoe

mengalir naik ke annulus antara casing dan dinding formasi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas konstruksi sumur adalah sejauh

mana kualitas semen yang digunakan. Untuk itu perlu dilakukan studi laboratorium untuk

mengetahui komposisi dan sifat fisik semen. Diharapkan dengan kualitas semen yang

baik konstruksi sumur dapat bertahan lebih dari 20 tahun.

Pada umumnya operasi penyemenan bertujuan untuk :

Melekatkan casing pada dinding lubang sumur.

Melindungi casing dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasi pemboran

(seperti getaran).

Melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosi.

Memisahkan zona yang satu terhadap zona lainnya dibelakang casing.

Menurut alasan dan tujuannya, penyemenan dapat dibagi dua yaitu Primary

Cementing dan Secondary Cementing atau Remedial Cementing (penyemenan kedua atau

penyemenan perbaikan).

A. Primary Cementing

Primary cementing adalah penyemenan yang pertama kali dilakukan setelah casing

diturunkan ke dalam sumur bor.

Fungsi primary cementing adalah sebagai berikut :

Melekatkan casing dengan formasi.

Melindungi casing dari korosi.

Mencegah hubungan formasi – formasi dbelakang casing.

Melindungi casing dari tekanan formasi.

Page 2: Unit Cementing

2

Menutup zona – zona atau formasi – formasi yang membahayakan operasi

pemboran selanjutnya.

Pada Primary Cementing, penyemenan casing pada dinding lubang

sumur dipengaruhi oleh jenis casing yang akan disemen.

Penyemenan Conductor Casing.

Penyemenan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi

fluida pemboran dengan formasi dan agar lumpur untuk trayek

pemboran selanjutnya tidak banyak yang terbuang.

Penyemenan Intermediate Casing.

Penyemenan ini berguna untuk menutup tekanan formasi abnormal

atau untuk mengisolasi daerah lost circulation.

Penyemanan Surface Casing.

Penyemenan ini berfungsi untuk melindungi air tanah agar tidak

tercemar dari lumpur pemboran, memperkuat kedudukan surface

casing sebagai tempat dudukan BOP.

Penyemenan Production Casing.

Penyemenan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran antar

formasi ataupun aliran fluida formasi yang tidak diinginkan untuk

masuk ke dalam sumur.

B. Secondary Cementing

Secondary Cementing adalah penyemenan ulang untuk menyempurnakan

primary cementing atau untuk memperbaiki penyemenan yang rusak atau

menutup zona yang tidak produktif.

Penyemenen ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Squezee Cementing

Penyemenan operasi Squezee Cementing dilakukan selama operasi

pemboran berlangsung, komplesi maupun pada saat workover.

Penyemenan Squezee Cementing bertujuan :

Menutup lubang perforasi yang sudah tidak produktif.

Page 3: Unit Cementing

3

Menutup zona lost circulation.

Memperbaiki kebocoran yang terjadi di casing.

Mengurangi water-oil ratio, water gas ratio atau gas-oil ratio.

b. Re-Cementing

Penyemenan ini bertujuan untuk mengulang atau menyempurnakan

dari Primary Cementing yang gagal.

c. Plug Back Cementing.

Penyemenan ini berfungsi untuk menutup zona air formasi atau untuk

sumur yang akan ditinggalkan (Abondoment Well).

Penyemenan suatu sumur merupakan salah satu faktor yang tidak kalah

pentingnya dalam suatu operasi pemboran. Berhasilnya atau tidaknya suatu

pemboran, diantaranya tergantung dari berhasil tidaknya penyemenan sumur

tersebut. Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian,

yaitu :

1. Peralatan di atas permukaan (surface equipment)

2. Peralatan di bawah permukaan (subsurface equipment)

3. Peralatan penyemenan bertingkat

Page 4: Unit Cementing

4

BAB II

CEMENTING UNIT

A. PERALATAN DIATAS PERMUKAAN

Peralatan penyemenan di atas permukaan meliputi :

a. Cementing unit

Adalah suatu unit pompa yang mempunyai fungsi untuk

memompakan bubur semen dan lumpur pendorong dalam proses

penyemenan.

Cementing unit terdiri dari :

o Tangki semen : untuk menyimpan semen kering.

o Hopper : untuk mengatur aliran dari semen kering dan air yang

ditempatkan bersama-sama dalam hopper, sehingga akan

menghasilkan bubur semen yang benar-benar homogen.

o Jet Mixer : untuk mengaduk semen kering dan air yang

ditempatkan bersam-sama dalam hopper, sehingga akan

menghasilkan bubur semen yang benar-benar homogen.

o Motor penggerak pompa dan pompa : berfungsi untuk

memompa bubur semen.

Jenis-jenis cementing unit :

1. Truck mounted cementing unit

2. Marine cementing unit

3. Skit mounted cementing unit

Page 5: Unit Cementing

5

Gambar 2.1 Cementing Unit

Gambar 2.2 Pumping Truck dan Mixing System

Page 6: Unit Cementing

6

b. Flow line

Merupakan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan bubur semen yang

dipompakan dari cementing unit ke cementing head.

c. Cementing head

Berfungsi untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk ke lubang

bor. Ada dua type cementing head, yaitu :

1. Mac clatchie cementing head

Merupakan type cementing head yang cara penggunaannya

(pada waktu pemasukan bottom plug dan top plug) dengan jalan

membuka dan memasang kembali.

2. Plug container

Type ini lebih praktis dari mac clatchie, karena pada plug

container ini memasangnya top plug dan bottom plug tidak perlu

membukanya, akan tetapi sudah terpasang sebelumnya.

Gambar 2.3 Cementing Head

d. Cement Silo

Alat ini berfungsi untuk menampung cement powder setelah dibuka

dari kemasan sak, sehingga cement powder siap untuk pembuatan

cement slurry secara cepat. Jumalah cement silo disesuaikan dengan

kebutuhan volume powder yang diperlukan penyemenan tiap trayek.

Page 7: Unit Cementing

7

Gambar 2.4 Cement Silo

e. Surge Tank.

Alat ini berfungsi untuk menampung cement powder yang

ditransfer dari cement silo dan mencurahkan ke Hopper.

Gambar 2.5 Surge Tank

f. Water Tank.

Merupakan tanki penampung air yang diperlukan untuk operasi

penyemenan.

Gambar 2.6 Water Tank

Page 8: Unit Cementing

8

g. Cutting bottle.

Alat ini berfungsi untuk membuka cement powder dalam kemasan

sak dan mentransfer cement powder ke cement silo.

Gambar 2.7 Cutting Bottle

B. PERALATAN DIBAWAH PERMUKAAN

Peralatan penyemenan dibawah permukaan meliputi :

a. Casing

Merupakan pipa selubung yang berfungsi untuk :

o Melindungi lubang bor dari pengaruh-pengaruh fluida formasi

dan tekanan-tekanan di sekitarnya.

o Melindungi lubang bor dari keguguran.

o Memisahkan formasi produktif satu dengan lainnya.

o Bersama-sama memperkuat dinding lubang bor serta

mempermudah operasi produksi nantinya.

Jenis-jenis casing :

1. Conductor casing

2. Intermediate casing

3. Production casing

Spesifikasi casing

1. Diameter : 26”, 20”, 13 3/8”, 9 5/8”, 7” dst.

2. Grade : p. 110, h. 40, j. 55, n. 80.

3. Panjang : 30 ft/stand

Page 9: Unit Cementing

9

4. Berat : 23 lb/ft, 26 lb/ft, Thread : 4 thread/inch. 60”

b. Centralizer

Untuk mendapatkan cincin semen yang baik (merata), casing

harus terletak di tengah-tengah lubang, untuk itu casing dilengkapi

dengan centralizer.

Fungsi centralizer :

o Menempetkan casing di tengah-tengah lubang

o Menyekrap mud cake

o Mencegah terjadinya differential sticking.

Centralizer dibuat dari bahan baja, sehingga mampu mendorong

casing di tengah-tengah lubang.

Gambar 2.8 Centralizer

c. Scratchers

Adalah suatu alat yang dirangkaikan/dipasang pada casing dan

berfungsi untuk membersihkan dinding lubang bor dari mud cake,

sehingga didapat lubang bor yang bersih.

Ada dua jenis scratchers :

1. Rotation type wall scratcher

2. Reciprecasing type scratcher

Page 10: Unit Cementing

10

Pemasangan scratcher pada casing pada umumnya dilas, tetapi

dewasa ini dipasang dengan step collar atau clamps. Reciprecasing

scratcher pada umumnya dipasang pada interval 15-20 ft sepanjang

daerah yang disusun, sedang rotating scratcher pada zona produktif

(porous).

Gambar 2.9 Scratchers

d. Peralatan floating

Terdiri dari :

1. Shoe : casing shoe/guide shoe, float shoe

2. Collar : guide collar, float collar

Casing Shoe

Biasanya berbentuk bulat pada bagian bawah dan ditempatkan

pada ujung terbawah dari rangkaian casing dan dalamnya tidak

terdapat valve (katub). Casing shoe berfungsi sebagai sepatu dan

pemandu untuk memudahkan pemasukan rangkaian casing

(running casing), agar tidak terjadi sangkutan pada dinding

lubang bor, shoe ini dibuat dari bahan yang dapat dibor lagi

(drillable).

Page 11: Unit Cementing

11

Gambar 2.10 Guide Shoe

Float Shoe

Pada prinsipnya sama dengan casing shoe, hanya pada float shoe

dilengkapi dengan valve (katub), yang berfungsi untuk :

o Mencegah aliran balik, mencegah blow out melalui casing

pada waktu casing diturunkan.

o Mencegah aliran balik semen, setelah proses penyemenan

selesai.

o Memperkecil beban menara, pada drilling line dan casing

itu sendiri

Jadi float ini hanya dapat mengalirkan semen/lumpur ke daerah

saja (satu arah). Float shoe ini dibuat dari bahan yang dapat

dibor lagi.

Page 12: Unit Cementing

12

Gambar 2.11 Float Shoe

Collar

Merupakan suatu shock penahan yang dipasang beberapa

meter di atas shoe, berfungsi untuk menahan bottom plug dan

top plug.

Dibuat dari bahan yang dapat dibor lagi (drillable).

Ada dua jenis collar :

o Guide collar : tidak dilengkapi valve, sehingga tidak dapat

menahan tekanan balik.

o Float collar : dilengkapi valve.

Page 13: Unit Cementing

13

Gambar 2.12 Float Collar

e. Shoe track

Merupakan pipa casing yang dipasang antara shoe dan collar

sepanjang satu batang atau lebih, tergantung dari ketinggian semen

diannulus. Karena ketinggian semen di annulus akan menentukan

perbedaan tekanan hidrostatik diluar dan didalam casing pada waktu

memasukkan top plug. Shoe trach berfungsi untuk menampung bubur

semen yang bercampur udara atau lumpur pendorong, agar tidak

keluar annulus disekitar shoe.

f. Cementing plug

1. Bottom plug

Berfungsi untuk mencegah adanya kontaminasi antara lumpur

dengan bubur semen. Jadi untuk mendorong lumpur yang berada

didalam casing dan memisahkan casing dari semen dan juga

membersihkan mud film didalam dinding casing, pada bottom

plug terdapat membran yang pada tekanan tertentu dapat pecah,

sehingga semen akan mengalir keluar dan terdorong ke annulus

sampai mencapai tujuan yang diharapkan. Bottom plug terbuat

Page 14: Unit Cementing

14

dari bahan karet, pada bagian luar dan cast alluminium pada

bagian dalamnya.

2. Top plug

Berfungsi untuk mendorong bubur semen, memisahkan semen

dari lumpur pendorong agar tidak terjadi kontaminasi,

membersihkan sisa-sisa semen dalam casing. Alat ini sebagian

besar terbuat dari karet dan pada bagian bawahnya digunakan

plat alluminium dan tidak mempunyai membrane (selaput tipis).

Apabila top plug ini sudah duduk (sampai pada bottom plug)

dibawah,maka tekanan pemompaan akan naik secara tiba-tiba

(bumping pressure) dan pada saat itu pemompaan dihentikan.

Gambar 2.13 Cementing Plug

g. Wiper Plug

Plug khusus untuk penyemenan Casing Liner, fungsinya

hampir sama dengan Top Plug.

Gambar 2.14 Wiper Plug

Page 15: Unit Cementing

15

h. Stinger

Peralatan ini dipasang pada ujung rangkaian Drill

Pipe,berfungsi untuk penyemenan Conductor Casing dengan

menggunakan Duplex Shoe atau Re Cementing dengan

menggunakan Cement Retainer (CR).

Gambar 2.15 Stinger

i. Packer

Peralatan ini dipasang pada rangkaian Drill Pipe,

berfungsi sebagai penyekat untuk penyemenan desak

( squeeze ).

Gambar 2.16 Packer

Page 16: Unit Cementing

16

C. PERALATAN PADA STAGE CEMENTING (PENYEMENEN

BERTINGKAT)

Peralatan diatas permukaan

Pada stage cementing adalah sama dengan peralatan

penyemenan yang telah dibahas di muka (primary cementing).

Peralatan dibawah permukaan

a. Stage cementing collar

Berfungsi untuk melewatkan bubur semen setelah penyemenan

pertama dilakukan (primary cementing).

Penyemenan bertingkat dilakukan bila :

Sumur terlalu dalam

Formasi di atas dan di bawah zona yang disemen cukup

kompak dan cukup jauh.

Menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga

dapat mengurangi biaya.

Gambar 2.17 Dual Stage Cementing Collar (DSCC)

Page 17: Unit Cementing

17

b. Cement Basket

Letak di bawah stage cementing collar, berfungsi untuk

menyekat ruang annulus antara ruang bawah dan ruang atas

stage collar.

Gambar 2.18 Cement Basket

c. Trip plug

Setelah primary cementing selesai, maka dimasukkan trip plug.

Plug ini berfungsi untuk membuka lubang pada stage cementing

collar. Karena beratnya, trip plug ini turun kebawah yang

akhirnya mencapai sampai pada stage cementing collar (pada

lower inner sleeve).

Dengan tekanan tertentu lower inner sleeve akan turun dan

membuka lubang pada stage cementing collar disebut cementing

ports.

Gambar 2.19 Trip Plug

d. Shut off plug

Page 18: Unit Cementing

18

Setelah pendorongan bubur semen selesai, kemudian

dimasukkan shut off plug yang berfungsi untuk menutup

cementing port sehingga tidak terjadi aliran balik.

Gambar 2.20 Shut Off Plug

Page 19: Unit Cementing

19

BAB III

DESKRIPSI ALAT

1. Centralizer

Fungsi

o Menempatkan casing di tengah-tengah lubang

o Menyekrap mud cake

o Mencegah terjadinya differential sticking

Mekanisme Kerja

Centralizer ditempatkan diluar casing untuk menengahkan

casing agar diperoleh cincin semen yang baik.

Spesifikasi

Tabel 3.1 Spesifikasi Centralizer

Size (in)Product number

Centralizer Turbo centralizer

2 155 – 20 157 – 20

2 ½ 155 – 25 157 – 25

3 ½ 155 – 35 157 – 35

4 ½ 155 – 45 157 – 45

4 ½ x 7 7/8 156 – 45 158 – 45

5 155 – 50 157 – 50

5 ½ 155 – 55 157 – 55

6 5/8 155 – 65 157 – 65

7 155 – 70 157 – 70

8 5/8 155 – 85 157 – 85

9 5/8 155 – 95 157 – 95

10 ¾ 155 – 10 157 – 10

13 3/8 155 – 13 157 – 13

Page 20: Unit Cementing

20

2. Guide Shoe

Fungsi

Guide shoe berfungsi sebagai sepatu dan pemandu untuk

memudahkan pemasukan rangkaian casing, agar tidak terjadi

sangkutan pada dinding lubang bor.

Mekanisme Kerja

Ditempatkan pada ujung terbawah dari rangkaian casing untuk

memudahkan pemasukan rangkaian casing.

Spesifikasi

Table 3.2 Spesifikasi Guide Shoe

Casing size

(in)Guide shoe

2

2 ½

3 ½

135 – 20

135 – 25

135 – 35

4

4 ½

5

135 – 40

135 – 45

135 – 50

5 ½

6 5/8

7

135 – 55

135 – 65

135 – 70

7 5/8

8 5/8

9 5/8

135 – 75

135 – 85

135 – 95

10 ¾

11 ¾

13 ¾

135 – 10

135 – 11

135 – 13

Page 21: Unit Cementing

21

3. Float Shoe

Fungsi

Float shoe berfungsi untuk mencegah aliran balik pada waktu casing

diturunkan, mencegah aliran balik semen, dan memperkecil beban

menara, pada drilling line dan casing itu sendiri.

Mekanisme Kerja

Untuk memudahkan pemasukan rangkaian casing (running casing),

agar tidak terjadi sangkutan pada dinding lubang bor. Floet shoe

dilengkapi dengan valve (katub).

Spesifikasi

Table 3.3 Spesifikasi Float Shoe

Casing size

(in)Float shoe

2

2 ½

3 ½

125 – 20

125 – 25

125 – 35

4

4 ½

5

125 – 40

125 – 45

125 – 50

5 ½

6 5/8

7

125 – 55

125 – 65

125 – 70

7 5/8

8 5/8

9 5/8

125 – 75

125 – 85

125 – 95

10 ¾

11 ¾

125 – 10

125 – 11

Page 22: Unit Cementing

22

13 ¾ 125 – 13

4. Bottom Plug

Fungsi

o Mencegah adanya kontaminasi antara lumpur dengan

bubuk semen

o Mendorong lumpur yang berada di dalam casing

o Memisahkan casing dari semen dan membersihkan mud

film di dalam dinding casing.

Mekanisme

Mendorong lumpur di dalam casing dan dengan pecahnya

membran maka semen akan mengalir keluar dan terdorong ke

annulus.

Spesifikasi

Table 3.4 Spesifikasi Bottom Plug

Casing size OD Length Wt

4 ½ 4 ¼ 8 ½ 2

5 ½ 5 8 ½ 2 ½

6 5/8 6 ¼ 8 ¾ 4

7 6 ½ 8 ¾ 4 ¼

7 5/8 7 ¼ 8 ¾ 5 ¼

8 5/8 8 ¼ 9 ¾ 6 ¼

9 5/8 9 9 ¾ 7 ½

10 ¾ 10 ¼ 10 ¾ 8

11 ¾ 11 ¼ 11 ¾ 13

Page 23: Unit Cementing

23

5. Top plug

Fungsi

Berfungsi untuk mendorong bubur semen, memisahkan semen dari

lumpur pendorong agar tidak terjadi kontaminasi, membersihkan sisa-

sisa semen dalam casing.

Mekanisme Kerja

Top plug berada di atas bottom plug dipisahkan oleh bubur semen,

setelah top plug ini sampai pada bottom plug maka tekanan akan naik

secara tiba-tiba dan pada saat itu pemompaan dihentikan.

Spesifikasi

Tabel 3.5 Spesifikasi Top Plug

Casing size OD Length Wt

4 ½ 4 ¼ 8 ½ 2

5 ½ 5 8 ½ 2 ½

6 5/8 6 ¼ 8 ¾ 4

7 6 ½ 8 ¾ 4 ¼

7 5/8 7 ¼ 8 ¾ 5 ¼

8 5/8 8 ¼ 9 ¾ 6 ¼

9 5/8 9 9 ¾ 7 ½

10 ¾ 10 ¼ 10 ¾ 8

11 ¾ 11 ¼ 11 ¾ 13

6. Scratcher

Fungsi

Berfungsi untuk membersihkan dinding lubang bor dari mud cake

sehingga didapat lubang bor yang bersih.

Mekanisme Kerja

Dipasang pada bagian luar casing sehingga dapat membersihkan

dinding lubang bor.

Page 24: Unit Cementing

24

Spesifikasi

Table 3.6 Spesifikasi B & W Reciprocating Scratchers & Turbulators

Series Type Max OD = casing OD

Multi-flex

EA 10

EA 20

EA 30

Slip on

Latch on

Split body

7”

Multi-flex clusters

EA 14 Slip on (series of 4)7”

Nu-Coil (Shoot wire)

ECO5

EC15

EC16 close tolerance

Slip on

Latch on

Slip on

5”

Nu-coil (long wire)

EC 10

EC 20

Slip on

Latch on

8”

Turbulator

ED 10

ED 20

Slip on

Latch on

5 ½”

7. Cement Basket

Fungsi

Untuk menyekat ruang annulus antara ruang bawah stage collar dan

bagian atas stage collar.

Mekanisme Kerja

Letak dibawah stage cementing collar , menyekat ruang annulus

antara ruang bawah dan bagian atas stage colar.

Page 25: Unit Cementing

25

Spesifikasi

Tabel 3.7 Spesifikasi Cement Basket

Casing size 2 2 ½ 4 ½ 5 ½ 7 8 5/8

Expansion (in inches)

Minimum 3 7/8 4 ¼ 5 ¾ 6 ¾ 8 ¼ 10 ½

Maximum 8 10 12 14 16 18

Larger size are available on request

8. Trip plug

Fungsi

Untuk membuka lubang pada stage cementing collar.

Mekanisme Kerja

Berat trip plug membuatnya turun kebawah sampai pada stage

cementing collar (pada lower inner sleeve).

Spesifikasi

Tabel 3.8 Spesifikasi Trip Plug

Casing size OD Length Weight

4 ½ 4 ½ 8 ½ 2

5 ½ 5 8 ½ 2 ½

6 5/8 6 ¼ 8 ¾ 4

7 6 ½ 8 ¾ 4 ¼

7 5/8 7 ¼ 8 ¾ 5 ¼

8 5/8 8 ¼ 9 ¾ 6 ¼

9 5/8 9 9 ¾ 7 ½

10 ¾ 10 ¼ 10 ¾ 8

11 ¾ 11 ¼ 11 ¾ 13

12 ¾ 12 ¼ 12 ¼ 15

13 ¾ 12 ¾ 13 ¾ 15

Page 26: Unit Cementing

26

16 16 16 ½ 35

18 5/8 18 ¼ 20 ½ 63

20 19 ¾ 20 ½ 63

9. Mac Clatchie Cementing Head

Fungsi

Untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk kedalam lubang bor

Mekanisme

Cara penggunaannya pada waktu pemasukan bottom plug dan top

plug dengan jalan membuka dan memasang kembali.

Spesifikasi

Tabel 3.9 Spesifikasi Mac Clathie Head

Casing Head, mm Weight, kg Test Pressure, psi

88.9 100 8000

114.3 105 8000

127.0 120 7000

139.7 125 8000

168.3 140 7000

10. Mixing Hopper

Fungsi

Mixing Hopper merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat

untuk menambah additives ke dalam lumpur.

Mekanisme Kerja

Mixing Hopper adalah peralatan yang bentuknya menyerupai corong.

Melalui corong ini, additives padat ke dalam zat cair pengeboran pada

waktu perawatan di dalam kolam Lumpur. Hopper Jet bekerja

berdasarkan prinsip pakum atau ruang hampa. Hopper-hopper

Page 27: Unit Cementing

27

pencampuran ini dapat mengerjakan 5 sampai 10 karung (sampai 400

Kg) bahan-bahan dalam semenit.

Spesifikasi

Tabel 3.10 Spesifikasi Mixing Hopper

Length Overal 8 ft 0 in

High Overal 3 ft 4 in

Width Overal 5 ft 1 in

11. Casing

Fungsi

Untuk memperkuat dinding lubang bor dengan semen,, memisahkan

zona produktif dan melindungi lubang bor dari keruntuhan.

Mekanisme Kerja

Casing dipasang mulai dari permukaan yang disebut dengan surface

acsing. Lalu memasang coductor casing, intermidiate casing dan yang

terakhir pada zona formasi produktif adalah production casing,

dimana semakin kedalam diameter casing semakin kecil.

Spesifikasi

Tabel 3.11 Spesifikasi Casing

Diameter Grade Panjang Berat Thread Size CDode Order

26”

20”

13 3/8”

9 5/8”

7”

p 110

h 40

j 55

n 80

30 ft/stand 23 lb/ft

26lb/ft

29lb/ft

4 thread / in 4 ½

5

8 5/8

133/4

16

5611-044

56011-050

56011-085

56011-133

56011-100

Page 28: Unit Cementing

28

12. Stage Cementing Collar

Fungsi

Untuk melewatkan bubur semen setelah Primary cementing dan untuk

menghindari tekanan pompa berlebihan.

Mekanisme Kerja

Penyemenan bertingkat dilakukan bila sumur terlalau dalam dan

formasi diatas dan dibawah zona cukup kompak dan jauh. Maka alat

alat ini dapat digunakan pada saat kondisi tersebut.

Spesifikasi

Tabel 3.12 Spesifikasi Stage Cementing Collar

Normal Size Length (in) OD (in) Code

4 ½ 32 ¼ 5.1562 54001-54044

5 33 ¼ 6.0500 54001-54050

7 34 ¼ 82500 54001-54070

8 5/8 35 ¼ 10.000 54001-54085

Page 29: Unit Cementing

29

BAB IV

PEMBAHASAN

Salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam suatu operasi

pemboran adalah penyemenan. Berhasil tidaknya suatu pemboran, diantaranya

tergantung dari berhasil tidaknya penyemenan sumur tersebut. Penyemenan

bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang sumur, melindungi casing

dari masalah-masalah mekanis dan fluida formasi yang bersifat korosif, serta

untuk memisahkan zona yang satu dengan zona yang lain dibelakang casing.

Penyemenan conductor casing bertujuan untuk mencegah terjadinya

kontaminasi fluida pemboran dengan formasi. Penyemenan intermediate casing

bertujuan untuk menutup tekanan formasi abnormal atau untuk mengisolasi

daerah lost circulation. Penyemenan production casing bertujuan untuk mencegah

terjadinya aliran antar formasi dan mencegah terjadinya korosi pada casing.

Centralizer dan scratchers dipasang pada bagian luar casing untuk

menengahkan casing (agar didapatkan cincin semen yang baik) dan

membersihkan dinding lubang bor dari mud cake.

Perbedaan antara mac clatchie cementing head dengan plug container yaitu

pada plug container bottom dan top plug sudah terpasang sebelumnya sedangkan

pada mac clatchie cementing head bottom plug dan top plug belum terpasang.

Page 30: Unit Cementing

30

BAB V

KESIMPULAN

1. Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

o Peralatan diatas permukaan

o Peralatan dibawah permukaan

2. Peralatan penyemenan diatas permukaan meliputi :

o Cementing unit

o Flow line

o Cementing head

3. Peralatan penyemenan dibawah permukaan meliputi :

o Casing

o Centralizer

o Scratchers

o Peralatan floating

o Shoe trach

o Cementing plug

4. Penyemenan bertingkat dilakukan bila :

o Sumur terlalu dalam

o Formasi diatas dan dibawah zona yang disemen cukup kompak dan

cukup jauh

o Menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga dapat

mengurangi biaya.

5. Menurut tujuannya penyemenan dapat dibagi :

o Primary cementing

o Secondary cementing

o Squeeze cementing

o Re-cementing

Page 31: Unit Cementing

31

o Plug back cementing