1 BAB I PENDAHULUAN Salah satu pekerjaan utama dalam pemboran sumur adalah pekerjaan casing dan cementing. Casing adalah pipa besi yang dipasang dalam sumur well oil atau gas pada saat drilling (pemboran). Fungsi casing adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran dan keruntuhan dinding sumur drilling. Pada saat well (sumur) telah berproduksi, casing dapat juga berfungsi sebagai alat menaikkan (extract) oil atau gas. Penyemenan (cementing) adalah suatu kegiatan pengisian sejumlah suspensi (padatan + fluida cair) semen ke dalam casing, kemudian melalui sela atau gap pada bagian casing shoe mengalir naik ke annulus antara casing dan dinding formasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas konstruksi sumur adalah sejauh mana kualitas semen yang digunakan. Untuk itu perlu dilakukan studi laboratorium untuk mengetahui komposisi dan sifat fisik semen. Diharapkan dengan kualitas semen yang baik konstruksi sumur dapat bertahan lebih dari 20 tahun. Pada umumnya operasi penyemenan bertujuan untuk : Melekatkan casing pada dinding lubang sumur. Melindungi casing dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasi pemboran (seperti getaran). Melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosi.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pekerjaan utama dalam pemboran sumur adalah pekerjaan casing dan
cementing. Casing adalah pipa besi yang dipasang dalam sumur well oil atau gas pada
saat drilling (pemboran). Fungsi casing adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran dan
keruntuhan dinding sumur drilling. Pada saat well (sumur) telah berproduksi, casing
dapat juga berfungsi sebagai alat menaikkan (extract) oil atau gas. Penyemenan
(cementing) adalah suatu kegiatan pengisian sejumlah suspensi (padatan + fluida cair)
semen ke dalam casing, kemudian melalui sela atau gap pada bagian casing shoe
mengalir naik ke annulus antara casing dan dinding formasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas konstruksi sumur adalah sejauh
mana kualitas semen yang digunakan. Untuk itu perlu dilakukan studi laboratorium untuk
mengetahui komposisi dan sifat fisik semen. Diharapkan dengan kualitas semen yang
baik konstruksi sumur dapat bertahan lebih dari 20 tahun.
Pada umumnya operasi penyemenan bertujuan untuk :
Melekatkan casing pada dinding lubang sumur.
Melindungi casing dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasi pemboran
(seperti getaran).
Melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosi.
Memisahkan zona yang satu terhadap zona lainnya dibelakang casing.
Menurut alasan dan tujuannya, penyemenan dapat dibagi dua yaitu Primary
Cementing dan Secondary Cementing atau Remedial Cementing (penyemenan kedua atau
penyemenan perbaikan).
A. Primary Cementing
Primary cementing adalah penyemenan yang pertama kali dilakukan setelah casing
diturunkan ke dalam sumur bor.
Fungsi primary cementing adalah sebagai berikut :
Melekatkan casing dengan formasi.
Melindungi casing dari korosi.
Mencegah hubungan formasi – formasi dbelakang casing.
Melindungi casing dari tekanan formasi.
2
Menutup zona – zona atau formasi – formasi yang membahayakan operasi
pemboran selanjutnya.
Pada Primary Cementing, penyemenan casing pada dinding lubang
sumur dipengaruhi oleh jenis casing yang akan disemen.
Penyemenan Conductor Casing.
Penyemenan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi
fluida pemboran dengan formasi dan agar lumpur untuk trayek
pemboran selanjutnya tidak banyak yang terbuang.
Penyemenan Intermediate Casing.
Penyemenan ini berguna untuk menutup tekanan formasi abnormal
atau untuk mengisolasi daerah lost circulation.
Penyemanan Surface Casing.
Penyemenan ini berfungsi untuk melindungi air tanah agar tidak
tercemar dari lumpur pemboran, memperkuat kedudukan surface
casing sebagai tempat dudukan BOP.
Penyemenan Production Casing.
Penyemenan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran antar
formasi ataupun aliran fluida formasi yang tidak diinginkan untuk
masuk ke dalam sumur.
B. Secondary Cementing
Secondary Cementing adalah penyemenan ulang untuk menyempurnakan
primary cementing atau untuk memperbaiki penyemenan yang rusak atau
menutup zona yang tidak produktif.
Penyemenen ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Squezee Cementing
Penyemenan operasi Squezee Cementing dilakukan selama operasi
pemboran berlangsung, komplesi maupun pada saat workover.
Penyemenan Squezee Cementing bertujuan :
Menutup lubang perforasi yang sudah tidak produktif.
3
Menutup zona lost circulation.
Memperbaiki kebocoran yang terjadi di casing.
Mengurangi water-oil ratio, water gas ratio atau gas-oil ratio.
b. Re-Cementing
Penyemenan ini bertujuan untuk mengulang atau menyempurnakan
dari Primary Cementing yang gagal.
c. Plug Back Cementing.
Penyemenan ini berfungsi untuk menutup zona air formasi atau untuk
sumur yang akan ditinggalkan (Abondoment Well).
Penyemenan suatu sumur merupakan salah satu faktor yang tidak kalah
pentingnya dalam suatu operasi pemboran. Berhasilnya atau tidaknya suatu
pemboran, diantaranya tergantung dari berhasil tidaknya penyemenan sumur
tersebut. Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu :
1. Peralatan di atas permukaan (surface equipment)
2. Peralatan di bawah permukaan (subsurface equipment)
3. Peralatan penyemenan bertingkat
4
BAB II
CEMENTING UNIT
A. PERALATAN DIATAS PERMUKAAN
Peralatan penyemenan di atas permukaan meliputi :
a. Cementing unit
Adalah suatu unit pompa yang mempunyai fungsi untuk
memompakan bubur semen dan lumpur pendorong dalam proses
penyemenan.
Cementing unit terdiri dari :
o Tangki semen : untuk menyimpan semen kering.
o Hopper : untuk mengatur aliran dari semen kering dan air yang
ditempatkan bersama-sama dalam hopper, sehingga akan
menghasilkan bubur semen yang benar-benar homogen.
o Jet Mixer : untuk mengaduk semen kering dan air yang
ditempatkan bersam-sama dalam hopper, sehingga akan
menghasilkan bubur semen yang benar-benar homogen.
o Motor penggerak pompa dan pompa : berfungsi untuk
memompa bubur semen.
Jenis-jenis cementing unit :
1. Truck mounted cementing unit
2. Marine cementing unit
3. Skit mounted cementing unit
5
Gambar 2.1 Cementing Unit
Gambar 2.2 Pumping Truck dan Mixing System
6
b. Flow line
Merupakan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan bubur semen yang
dipompakan dari cementing unit ke cementing head.
c. Cementing head
Berfungsi untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk ke lubang
bor. Ada dua type cementing head, yaitu :
1. Mac clatchie cementing head
Merupakan type cementing head yang cara penggunaannya
(pada waktu pemasukan bottom plug dan top plug) dengan jalan
membuka dan memasang kembali.
2. Plug container
Type ini lebih praktis dari mac clatchie, karena pada plug
container ini memasangnya top plug dan bottom plug tidak perlu
membukanya, akan tetapi sudah terpasang sebelumnya.
Gambar 2.3 Cementing Head
d. Cement Silo
Alat ini berfungsi untuk menampung cement powder setelah dibuka
dari kemasan sak, sehingga cement powder siap untuk pembuatan
cement slurry secara cepat. Jumalah cement silo disesuaikan dengan
kebutuhan volume powder yang diperlukan penyemenan tiap trayek.
7
Gambar 2.4 Cement Silo
e. Surge Tank.
Alat ini berfungsi untuk menampung cement powder yang
ditransfer dari cement silo dan mencurahkan ke Hopper.
Gambar 2.5 Surge Tank
f. Water Tank.
Merupakan tanki penampung air yang diperlukan untuk operasi
penyemenan.
Gambar 2.6 Water Tank
8
g. Cutting bottle.
Alat ini berfungsi untuk membuka cement powder dalam kemasan
sak dan mentransfer cement powder ke cement silo.
Gambar 2.7 Cutting Bottle
B. PERALATAN DIBAWAH PERMUKAAN
Peralatan penyemenan dibawah permukaan meliputi :
a. Casing
Merupakan pipa selubung yang berfungsi untuk :
o Melindungi lubang bor dari pengaruh-pengaruh fluida formasi
dan tekanan-tekanan di sekitarnya.
o Melindungi lubang bor dari keguguran.
o Memisahkan formasi produktif satu dengan lainnya.
o Bersama-sama memperkuat dinding lubang bor serta