KULIAH KULIAH PARASITOLOGI PARASITOLOGI Sistem GEH Parasit Usus dan Hepar Oleh Tjahaja Haerani S FKK UMJ
Aug 13, 2015
KULIAH KULIAH
PARASITOLOGIPARASITOLOGI
Sistem GEH
Parasit Usus dan Hepar
Oleh
Tjahaja Haerani S
FKK UMJ
Parasit pada Usus dan Hepar
Parasit pada Usus
Helmintologi : Nematoda Usus
: Trematoda usus
Protozoa : Rhizopoda
Parasit pada Hepar
Protozoa : Rhizopoda
Parasit pada Usus
Helmintologi
Nematoda Usus
Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura Ancylostoma duodenale Necator americanus Strongyloides stercoralis
Oxyuris vermicularis
Helmintologi
Trematoda usus:Fasciolopsis buski
Protozoa
Rhizopoda :Entamoeba histolytica
Parasit pada Hepar
Protozoa
Rhizopoda : Entamoeba histolytica
Ascaris lumbricoides Hospes : manusia
Penyakit : askarisisPenyebaran : kosmopolit
Morfologi:Cacing betina : p. 22-35 cm, ekor runcing Cacing jantan : p 10-30 cm, ekor melingkar mempunyai spikulum
Ascaris lumbricoidesTelur td dari :
telur tidak dibuahi : 90x40 utelur dibuahi : 60 x 45 u telur decorticatedtelur matang (berisi larva=bentuk infektif)
C.betina bertelur 100-200.000 butir/hari/ekorTd dari telur dibuahi dan tidak dibuahi
Telur dibuahi bila pada lingkungan yg sesuai dapat berkembang menjadi bentuk infektif.
Ascarias lumbricoidesDaur hidup
Telur bentuk infektif tertelan,netas di usus halus larva menembus dinding usus pembuluh darah jantung paru-paruke ddng, rongga alveolusbronchiolus bronchustracheafaring (nimbulkn rangsanganpenderita batuklarva tertelan ke osefaguske usus halus cacing dewasa
Sejak telur matang tertelan spi cacing dewasa bertelur dibutukan waktu ± 2 bulan
Gejala klinis: ok
Larva : sindrom Loeffler larva di paru-paru batuk, demam,eosinofilia Foto thoraks: tampak infiltrat menghilang dalam 3 minggu
Cacing dewasa:Infeksi ringan: mual,anoreksia,diare/konstpasiInfeksi berat tu pd anak dpt terjadi malabsorsi
memperberat keadaan malnutrisi.
Efek serius bila cacing ini menggumpal dlm usus obstruksi usus (ileus)
Pada keadaan tertentu cacing dewasa dapat ke: saluran empedu, apendiks nimbulkan keadaan gawat darurat perlu tindakan operatif
Cara infeksiMenelan telur matang berisi larva(bentuk infektif)
Diagnosis- menemukan telur,cacing dewasa dlm tinja- cacing dewasa dari mulut,hidung
Prognosis: baik
Epidemiologi
Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi,tu anak.
Kurangnya pemakaian jambanpencemarn tanah
dengan tinja.
Di Negara tertentu terdapat kebiasaan memakai
tinja sebagai pupuk.
Tanah liat dengan kelembaban tinggi suhu
25 C-30 C dalam waktu 3 minggu, telur yg telah dibuahitelur matang, telur berisi larva
(bentuk infektif).
Trichuris trichiura(Trichocephalus dispar, cacing cambuk)
Hospes : manusiaPenyakit : trikuriasisPenyebaran : kosmopolit tu di darah panasdan lembab seperti Indonesia
Morfologi
C.dewasa :anterior langsing=cambuk,posterior >gemuk Cacing betina : ± 5 cm, posterior bulat, tumpul Cacing jantan : ± 4 cm,posterior melingkar terdapat spikulumTelur : 50-54 x 32 u, menyerupai tempayan penonjolan pada kedua kutub
Daur hidupC.dewasa hidup di colon ascenden,tu sekumC.betina bertelur 3.000-10.000 butir/hari.
Telur dibuahi keluar bersama tinja ->matang 3-6 mgg di lingkungan sesuai, tertelan, menetas di usus halus larva dewasa, ke usus bagian distalke colon,tu sekum.
Cacing betina bertelurketelur luar bersama tinja.
Dalam siklus hidup parasit ini tidak melalui paru.
Waktu dibutuhkn mulai tertelan telur sampai cacing dewasa ± 30-90 hari.
Gejala klinikPenderita tu anak:
Pada infeksi berat, menahun,gejala sbb:- diare sering diselingi sindrom disentri
- anemia- berat badan menurun- kadang terjadi prolapsus rectum
Infekasi berat: sering disertai infeksi cacing lain.
Infeksi ringan: biasanya tanpa gejala.
Parasit ini ditemukan pada pem.tinja secara rutin.
Cara infeksiMenelan telur matang=bentuk infektif
DiagnosisMenemukan telur/cacing dewasa dalam tinja
PrognosisUmumnya prognosis baik
EpidemiologiPenting untuk penyebaran penyakit adalahKontaminasi tanah dengan tinja
Telur : tumbuh di tanah liat,di tempat lembab teduh dengan suhu kira-kira 30 C
Pemakain tinja sebgai pupuk kebun mrupakn sumber infeksiFrekwensi di Indonesia tinggi, 30-90 %
Didaerah yg sangat endemic
Infeksi dapat dicegah dengan:
- pengobatan penderita trikuriasis- pembuatan jamban yang baik- pendidikan tentang sanitasi- penyuluhan mengenai kebersihan perorangan tu anak
-cuci tangan sebelum makan -cuci baik sayuran yg dimakan mentah
Cacing tambang (hookworm)Ada 2 spesies yg terdapat pd manusia
- Ancylostoma duodenale - Necator americanus
Ancylostoma duodenaleParasit ini diberi nama“cacing tambang”ok awalnyacacing ditemukn pd pekerja prtambangn di Eropah
Hospes : manusiaPenyakit : ankilostomiasisPenyebaran : daerah khatulistiwa,
: daerah pertambangan
MorfologiCacing dewasa: bentuk badan
sperti huruf C Mempunyai 2 pasang gigiCacing betina : ± 1 cm, posterior
meruncingCacing jantan : ± 0,8 cm,mempunyai
bursa kopulartiksTelur : berukuran : ± 60x40 uLarva rhabditiform : ± 250 uLarva filariform : ± 600 u
Daur hidupC.dewasa hidup di rongga usus halus, mulut
melekat pd mukosa usus halus
C.betina mengeluarkn telur ±10.000 btr/hari.
Telur keluar bersama tinja, di tanah sesuai menetas, dalam 1-11/2 harilarva rhabditiform,3 hari kmdn larva filariform(bentuk infektif)dapat menembus kulit.
Hidup di tanah7-8 minggu
Skema daur hidup pd manusiaLarva filariform -> nembus kulit->kapiler darah->jantung kanan->paru-paru->bronkus->trakea-> laryng->usus halus-> menjadi c.dewasa->bertelur-> telur keluar bersama tinja
Di dalam tanah: telur->larva rhabditiform->Larva filariform
Gejala klinikStadium larvaBila banyak larva filariform sekaligus menembus kulit, dapat menyebabkan:perubhan pd kulit dsbt:”ground itch”perubahan pd paru umumnya ringan
Gejala klinikStadium larva:Bila banyak larva filariform sekaligus menembus kulitperubhan pd kulit t:”ground itch”perubahan pd paru umumnya ringan
Stadium dewasaGejala tergantung jumlah cacing dan keadaan gizi penderita(Fe dan protein )
Tiap cacing ngisap darah 0,08-0,34 cc/hari
Umumnya terjadi anemia hipokrom mikrositer
Terdapat eosinofilia
Cara infeksiLarva filariform(bentuk infektif) menembus kulit
DiagnosisMenemukan telur/cacing dalam tinja segarDalam tinja lama mungkin ditemukan larva
Untuk bedakn spesies larva A.duodenale dan N.americanus dilakukan biakan tinja dengan cara Harada-Mori
EpidemiologiDi Indonesia tu dipedesaan di perkebunanUmumnya pekerja perkebunan yg langsungberhubungan dg tanah mdpt infeksi >70 %
Kebiasaan defikasi di tanah dan pemakaian tinja sebagai pupuk kebun penting dalampenyebaran infeksi.
Tanah yg baik untuk prtumbuhan larva:-Tanah gembur, berpasir,berhumus-Suhu 23-25 C
Untuk menghindari infeksi gunakanSandal atau sepatu
Necator americanusHospes : manusiaPenyakit : nekatoriasisPenyebaran : di daerah khatulistiwa tu pertambangan,perkebunan
Morfologi:Cacing dewasa : bentuk badan = S benda chitin di mulutCacing betina : ± 1 cmCacing jantan : ± 0,8 cm, mempunyai bursa kopulatriks Telur : ± 60 x 40 uLarva rhabditiform : ±250 uLarva filariform : ± 600 u \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
Daur hidup:Cacing dewasa hidup di rongga usus halus,mulut
melekat pd mukosa usus halus.Cacing betina ngeluarkan telur ± 9.000 btr/hr
Selanjutnya = Ancylostoma duodenale
Gejala klinisStadium larva = A.duodenaleStadium dewasa = A.duodenale kecuali kehilangan darah 0,005-0,1 cc/hr
Diagnosis = A.duodenale
Epidemiologi = A.duodenale, kecuali suhu optimum 23ºC – 25 ºC
Oxyuris vermicularis =Enterobius vermicularis
(cacing kremi,pinworm,seat worm)Hospes : manusiaPenyakit : oxyuriasis = enterobiasisPenyebaran : kosmopolit,>banyak di daerah dingin,pertambangan,perkebunan
Morfologi:Cacing dewasa : ujung anterior tdpt pelebaran kutiklum spti sayap disbt: alaeCacing betina : ± 8-13 mm x 0,4 mm ekor panjang dan runcing uterus penuh telur Cacing jantan: 2-5 mm,ekor melingkar spt ?Telur : lonjong asimetrik
Daur hidupCacing dewasa hidup: sekum, colon, usus
halus dekat sekum
Cacing betina mengandung: 11.000-15.000 telur. bermigrasi ke perianal untuk bertelur
Telur jarang dikeluarkan di usus/di tinja Telur matang 6 jam setelah dikeluarkan Kopulasi cacing ini mungkin di sekum Cacing jantan mati setelah kopulasi Cacing betina mati setelah bertelur
Cara infeksi:
- tertelan telur matang
- larva dari telur yang menetas di perianal bermigrasi kembali ke usus besar.
Telur matang yg tertelan, menetas di duodenum→larva rhabditiformberubah 2 kali sebelum menjadi dewasa di yeyenum dan bagian atas ileum
Waktu dibutuhkan mulai tertelan telur matangcacing gravid bermigrasi ke perianal : 2 minggu – 2 bulan.
Infeksi cacing ini dapat sembuh sendiri bila tidak ada reinfeksi, tanpa pengobatanpun infeksi dapat berakhir.
Patologi dan gejala klinisGejala klinis:
- pruritus ok iritasi cacing betina gravid migrasi ke anus,perineum dan vagina.
- insomnia, anoreksia, berat badan menurun, gigi menggeretak, masturbasi (sukar membuktikan hubungan sebab dengan cacing kremi).
Diagnosis Menemukan telur dan cacing dewasa
Telur: diambil dg alat “anal swab” (ditempelkan disekitar anus pagi hari sebelum anak bab,cebok.
Anal swab:
Alat dari batang gelas at spatel lidah, ujungnya dilekatkan “Scotch adhesive tape”,ditempelkan sekitar anus,telur cacing akan menempel pada perekatnya.
Epidemiologi Penularan dapat terjadi pd suatu kelurga,
asrama, rumah piatu.
Seluruh anggota keluarga, penghuni asrama dll diberi pengobatn bila ada yg trinfeksi parasit ini.
Telur cacing dpt diisolasi dari debu di ruangan sekolah,dpt ditemukan di lantai,meja,toilet seat, kasur,pakaian dll.
Penularan dari tangan kemulut sesudah menggaruk daerah perianal(auto infeksi), dapat menyebarkan ke orang lain ok memegang benda yang terkontaminasi
Debu merupakan sumber infeksi ok mudah diterbangkan oleh angin sehingga telur melalui debu dpt tertelan.
Retrofeksi melalui anus: larva dari telur yang menetas disekitar anus kembali masuk ke usus.
Strongyloides stercoralis Hospes : manusia Penyakit : strongyloidiasis Distrbusi geogrfik:di daerah tropik dn
subtropik
Morfologi dan Lingkaran hidup Hanya cacing betina hidup sbagai parasit
di vilus duodenum dan yeyenum. Bentuk filiform, halus, tidak berwarna, panjang kira-kira 2mm
Daur hidup
Berkembang biak diduga secara partenogenesis
Telur bentuk parasitik dimukosa usus→ netas→larva rhabditiformmasuk rongga usus→keluar bersama tinja.
Parasit ini mempunyai 3 macam daur hidup:
1. Siklus langsung
2. Siklus tidak langsung
3. Autoinfeksi
1. Siklus langsung
Larva rhabditiform 2-3 hari di tanah, → larva filariform(bentuk infektif). Bila nembus kulit, ke peredaran darah vena→ke jantung kanan spi ke trachea→laring→refleks batuk→ke usus halus bagian atas→dewasa
Cacing betina dapat bertelur ditemukan 28 hari sesudah infeksi.
2. Siklus tidak langsung L.rhabditiform di tanah→cacing jantan
dan cacing betina bentuk bebas. Bentuk bebas ini > gemuk dp bentuk parasitik. Sesudah pembuahan cacing betina bertelur→l.rhabditiform,setelah bbrp hari→l.filariform(infektif) dapat ke hospes baru
Atau l.rhabditiform mengulangi fase hidup bebas
Siklus ini sering terjadi di negeri lebih dingin.
3. Auto infeksi
Larva rhabditiform kadang→larva filariform di usus atau di perianal.Bila larva filariform menembus mukosa usus/kulit perianal maka terjadi daur perkembangan di dalam hospes.
Adanya autoinfeksi menyebabkan strongiloidiasis menahun pada penderita yg hidup di daerah nonendemik.
Patologi dan gejala klinisLarva filariform menyebabkan creeping eruption
Cacing dewasa: kelainan mukosa usus muda
Infeksi ringan: tanpa gejala
Infeksi sedang: rasa tertusuk-tusuk di epigastrium mual muntah, diare,konstipasi bergantian. Dapat
terjadi autoinfeksi. Pd hiperinfeksi c.dewasa dpt ditemukan diseluruh tractus digestivus dan larva dpt ditemukan diberbagai alat dalam (paru,hati, kandung empedu).
Larva filariform menyebabkan creeping eruption
Cacing dewasa: kelainan mukosa usus muda
Infeksi ringan: tanpa gejala
Infeksi sedang: rasa tertusuk-tusuk di epigastrium mual muntah, diare,konstipasi bergantian.
Dapat terjadi autoinfeksi.
Pd hiperinfeksi c.dewasa dpt ditemukan diseluruh tractus digestivus dan larva dpt ditemukan diberbagai alat dalam (paru,hati, kandung empedu).
Diagnosismenemukan larva rhabditiform dlm -tinja segar-biakanaspirasi duodenum
Cara infeksiLarva filariform nembus kulit-> siklus langsung dan tidak langsungLarva filariform menembus mukosa usus atau kulitperianal-> autoinfeksi
PrognosisPada infeksi berat strongiloides dapat menyebabkan kematian
EpidemiologiDaerah panas,kelembaban tinggisanitasi kurang-> menguntungkan terjadinya daur hidup tidak langsung.Tanah baik untuk pertumbuhan larva: tanah gembur,berpasir dan berhumus.
Pencegahan strongiloidiasis- tergantung pembuangan tinja- lindungi kulit dari tanah yg
terkontaminasi, mis.memakai alas kaki
- Penyuluhan tentang cara penularan, kepentingan menggunakan jamban, dll
PROTOZOAEntamoeba histolytica
Mempunyai 3 stadium:
Bentuk trofozoit td:
1. stadium histolytica
2. stadium minuta
Bentuk kista:
3. stadium kista
1. Stadium histolytica:
- bersifat patogen,
berukuran 20-40 mikron
- endoplasma berbutir halus,
mngandung eritrosit
- hidup di jaringan usus besar,
hati, paru, otak,kulit dan vagina.
1. Stadium histolytica:ukuran : 20-40 micron
Endoplasma:
satu inti entamoebic
berisi sel darah merah
Pseudopodium dibentuk dari ektoplasma
2. Bentuk minuta :
- ukuran : 10-20 mikron
- inti entamoeba terdapat di
endoplasma
- endoplasma tidak mengandung
eritrosit, mengandung bakteri dan
sisa makanan
- ektopolasma tidak nyata, tampak
bila membentuk pseudopodium
ukuran :10-20 micron
bulat atau lonjong
berisi : 4 inti entamoeba
(mature cyst)
ektoplasma bergranula
3. Stadium kista
Cara infeksi : menelan kista matang
Daur hidupKista matang tertelanlambung (kista
masih utuh ok dinding kista tahan terhadap asam lambung),rongga usus halus (dinding kista dicernakan),terjadi ekskistasi keluar bentuk minuta,masuk kerongga usus besar berubah bentuk histolitika yang patogen, dengan aliran darah dapat ke jaringan hati, paru dan otak
Daur hidup.
Di rongga usus besar bentuk histolytica keluarkan enzim histolisin (mhancurkan jaringan)menembus lapisan muskularis mukosake lapisan submukosa, kerusakan lebih luas,dsbt: ulkus ameba, bentuk rongga ulkus seperti botol,lubang sempit,dasar lebar, tepi menggaung.
Bila ada infeksi skunderproses pradangan
Amebiasis kolon
Bentuk histolitika ditemukan dalam jumlah besar di dasar dan dinding ulkus.
Dengan peristaltik ususbentuk histolitika dikeluarkan bersama isi ulkus ke rongga usus kemudian menyerang lagi mukosa usus yg sehat atau dikeluarkan bersama tinja.
Tinja ini disebut tinja disentri yaitu tinja yg bercampur lendir dan darah disebut “amebiasis kolon”
Amebiasis ekstra intestinal
Amebiasis kolon bila tidak diobati dengan baik,akan menjalar keluar dari usus menyebabkan amebiasis ekstra intestinal.
Amebiasis ekstra intestinalAmebiasis ekstra intestinal
DDapat terjadi secara:apat terjadi secara:
a. Hematogena. Hematogen (melalui aliran darah) (melalui aliran darah)
b. Perkontinuitatumb. Perkontinuitatum (secara langsung) (secara langsung)
ad a. Hematogen Bentuk histolytica yang berada di
submukosa oleh aliran darah melalui vena porta ke hati abses hati.
Dengan aliran darah ke otakabses otak
Ad b. Perkontinuitatum.
bila abses hati tidak diobati→ pecah
→ menembus diafragma→ abses paru
Amebiasis hatiDiagnosis klinis
Berat badan menurun,Badan terasa lemah
Demam, Nafsu makan berkurang
Hati membesar,disertai nyeri tekan
Amebiasis hatiPem: radiologi:peninggian diafragma
Pem: darah: leukositosis
Diagnosis laboratorium:
Menemukan Entamoeba histolytica bentuk histolitika dalam biopsi dinding abses atau aspirasi nanah abses
Bila tidak ditemukan, pemeriksaan serologi
Epidemiologi
Amebiasis ditularkan oleh pengandung kista
Pengandung kista tersebut sehat, penting ok sebagai penyebar penyakit, tinjanya merupakan sumber infeksi. mis.pelayan makanan
Epidemiologi
Amebiasis tidak ditularkan oleh penderita amebiasis akut.
Lalat dan lipas yang hinggap pada tinja pengandung kista dapat mmindahkan kista ke makanan atau minuman.
Epidemiologi
Bentuk Kista Entamoeba histolytica.
Dapat hidup lama dalam air: 10-14 hari
Tahan thdp klor yg tdpt dalam air PAM
Mati pd suhu 500C/dlm keadaan kering.
Pencegahan
- kebersihan perorangan
- kebersihan lingkungan
Fasciolopsis buski, Trematoda usus yang paling terbesar dibandingkan dengan Trematoda lainnya.
Trematoda usus
Distribusi geografik.
Ditemukan di benua Asia di daerah dimana manusia mengkonsumsi tanaman air.
Di Indonesia hanya di Kalimantan.
Telur dikeluarkan bersama tinja.
Telur di dalam air menetas dan mengeluarkan mirasidium.
Mirasidium berenang dalam air dan masuk ke dalam hospes perantara I (keong air)
Daur hidup F. buski
Dalam HP I; Mirasidium→ Sporokista → Redia → Serkaria.
Serkaria keluar dari keong air, dan serkaria berubah menjadi metaserkaria pada tumbuhan air mis Trapa bicornis.
Daur hidup F. buski
Daur hidup F. buski
Jika seseorang memakan tumbuhan air yang mengandung metaserkaria maka metaserkaria keluar dari kistanya di duodenum dan melekatkan diri pada dinding usus.
Menjadi dewasa dalam waktu 3 bulan.
Lama hidup dalam tubuh manusia kira satu tahun.
Daur hidup F. buski
Sebagian besar infeksi adalah ringan dan asimptomatis.
Pada infeksi berat, gejala meliputi diare, sakit perut, demam, asites dan penyumbatan usus.
Gambaran klinis F. buski
Diagnosis laboratorium
Identifikasi telur secara mikroskop dan menemukan cacing dewasa (jarang) di dalam tinja adalah diagnosis yang khusus.
Telur F. buski tidak dapat dibedakan dengan telur F. hepatica.
Cacing dewasa F. buski
Telur F. buski
TRIMA KASIH