Top Banner
6 060 ( /9.lfl fr Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat, Tangerang. SKRIPSI Diajukan untulc memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta ••• Ulll Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Oleh: MRoyani Nim: 105011000148 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 2010/1431
99

Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

Oct 16, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

6 060 ( /9.lfl fr

Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MTs

Muhammadiyah 1 Ciputat, Tangerang.

SKRIP SI Diajukan untulc memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

••• Ulll Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh: MRoyani

Nim: 105011000148

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

2010/1431

Page 2: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS GUNA

MENINGKA TKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MTs

MUHAMMADIYAH 1 CIPUTAT, TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S.Pd.D pada Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguman

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Pembimbing I

NIP:150033454

Oleh:

MRoyani

Nim:105011000148

Dibawah Bimbingan ·

NIP: 150268585

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Page 3: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul: "Peran Guru Dalam Pegelolaan Kelas Guna

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat, Tangerang''. Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasyah pada, Kamis 14 Januari 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar sarjana Sl (S.Pd.I) dalam bidang pendidikan agama.

Jakarta, 14 Januari 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan

Dr. H. Abdul Fattah Wibisono, MA. NIP: 195812011988031002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Program Studi)

Drs. Sapiudin Shidig, MA. NIP: 196703282000031001

Penguji I

Dra. Zikri N eni I ska, M .Psi NIP: 196902061995032001

Penguji II

Drs. Abdul Haris, MA. NIP: 196609011995031001

Mengetahui:

.. ~

·~ ··················

~fa.;~ .... L~x fa~~~~(

Dekan Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan

i~

Page 4: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu ( S 1 ) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Ciputat, Januari 2010

Page 5: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

KATA PENGANTAR

~)I if'" )I .3J I r-"°1

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat dan

karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Peran

Guru Dalam Pegelolaan Kelas Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits (Studi Kasus di MTs Muhammadiyah 1

Ciputat, Tangerang)". Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda

Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan

ke zaman yang penuh dengan ilmu dan teknologi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempumaan

sebagaimana yang diharapkan walaupun waktu, tenaga, dan pikiran telah

diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan penulis miliki demi

terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari partisipasi beberapa pihak yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini, sehingga patut kiranya penulis ucapkan terima

kasih yang sebesar-besamya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan U1N Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan U1N SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Drs. H. M. Alisuf Sabri dan Thu Dra. Manerah dosen pembimbing skripsi

yang selalu sabar dan teliti dalam mengoreksi dan membimbing penulis

dalam membuat skripsi ini.

4. Yudhi Munadi M.Ag dosen pembimbing akademik yang telah memberikan

pengarahan dan masukan kepada penulis.

5. Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Page 6: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada

umumnya dan Jurusan Pendidikan Agama Islam khususnya yang telah

memberikan kontribusi pemikiran melalui pengajaran dan diskusi yang

berkaitan dengan skripsi ini.

7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat,

Tangerang, Banten. Serta para guru yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

8. Buat ayahanda Rasdi dan ibunda Suiroh tercinta, yang telah merawat,

membesarkan, mendidik, dan mencurahkan kasih sayang serta tak bosan­

bosannya memberikan bantuan secara moril, materil, semangat dan do'a buat

penulis.

9. Buat adiku tercinta Isnan Apriyanto yang telah memberikan wama-wami

dalam kehidupan penulis.

I 0. Buat Hakimatunisa yang tiada henti memberikan spirit dan motivasi sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Seluruh teman-teman Mahasiswa satu Angkatan 2005 khususnya kelas D dan

kelas sejarah yang selalu bercanda, bertukar pikiran dan telah memberi wama

warni kehidupan penulis, khususnya anank, H yasir, benks, endah, kholid,

najam, irsyad, bang haji, terima kasih untuk semua dukungan dan perhatian

yang diberikan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap dan berdo'a kepada Allah SWT, agar seluruh pengorbanan yang

telah diberikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan yang setimpal disisinya,

jazakumullah khairan katsiran.

Jakarta, Januari, 2010

Page 7: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ................................................................. i

])Alfl'ARISI ............................................................................ iii

Il.t\..F"l'i\Jl 'I'i\lJ.F:{;....................................................................... v

BAB I : PENDAHULUAN ..... ..................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I

B. Identifikasi Masalah... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian............ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

BAB II : LANDASAN TEO RI......................................................... 7

A. Pengelolaan Kelas... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 7

1. Pengertian Pengelolaan Kelas... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

2. Tujuan Pengelolaan Kelas... ... ... ... ... .. . . . . . .. . .. ... ... . . . .. . .. . .. 10

3. Cara Pengelolaan Kelas... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

4. Indikator Pengelolaan Kelas... ... . .. ... ... . .. ... ... . .. . .. .. . ... . .. .. 16

B. Motivasi Belajar ... . . . . . . . . . . ... ... ... .. . ... ... . . . .. . ... ... ... . .. . .. . . . .. . 16

1. Pengertian Motivasi Belajar... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

2. Jenis-jenis Motivasi Belajar... ... . .. ... ... ... ... ... . . . ... .. . .. . .. . .. 19

3. Fungsi Motivasi Belajar...... .. . .. . ... ... ... .. . . . . ... ... ... . . . ... . . . . 22

4. Indikator Motivasi Belajar... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. 23

C. Kerangka Berpikir...... .. . ... ... ... ... ... ... ... . . . . . . . . . .. . ... . .. . . . . . . . .. 24

D. Perumusan Hipotesis... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

BAB ID: METODOLOGI PENELITIAN.......................................... 26

A. Tempat dan waktu penelitian... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

B. Variabel Penelitian............. .. ... ... ... ... .. . .. . . .. .. . ... ... . .. . . . .. . .. . 26

C. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

D. Populasi dan Sample... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 27

Page 8: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

E. Teknik Pengumpulan Data... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28

F. Teknik Pengolahan Analisis Data... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 31

BAB IV : HAS IL PENELITIAN............. ... . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 35

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................... 35

B. Deskripsi Data... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40

C. Analisis dan Interpretasi Data... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66

ll..4..IJ '1: PF:l'lUTlJJ>...................................................................... 69

A. Kesimpulan... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69

B. Saran......................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Kisi-kisi instrument variabel tentang Peran Guru dalam

Pengelolaan Kelas dan Motivasi Belajar Siswa... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

2. Tabel 2 Klasifikasi skor has ii angket.. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 31

3. Tabel 3 Indeks Korelasi Product Moment...................................... 33

4. Table 4 Rekapitulasi keadaan Sarana dan Prasarana di MTs

Muhammadiyah 1 Ciputat tahun pelajaran 2008/2009 .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 37

5. Table 5 Rekapitulasi Pendidik MTs Muhammadiyah 1 Ciputat tahun

pelajaran 2008/2009 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 38

6. Table 6 Daftar Rekapitulasi Siswa-Siswi MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

tahun pelajaran 2008/2009 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39

7. Tabel 7 Gum qur' an hadist memeriksa tugas-tugas sekolah... . . . . . . . . . . . . .. 40

8. Tabel 8 Guru qur'an hadist memperhatikan aktivitas siswa di dalam

kelas. .. .. . .. . .. . . .. . . . .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. .. 41

9. Tabel 9 Guru qur'an hadist memberikan komentar tertulis dalam buku

latihan..... .... ... .. . ... .. . ... ...... .. .. .. ... .. . . .. .. . .. . ... .. . . .. ...... ... .. . ... .. ... 41

10. Tabel 10 Guru qur'an hadist memberikan perhatian yang sama kepada

semua siswa di dalam kelas .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. ... 42

11. Tabel 11 Guru qur' an hadist memberikan perhatian secara individu di

saat mengajar di dalam kelas .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. . .. .. .. .. . .. 43

12. Tabel 12 Guru qur'an hadist memberikan tugas kelompok kepada

stswanya..... ..... ....... ........ ..................... ............ ........ .... .... ... ............. .. ... . .. . ... 43

Page 10: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

13. Table 13 Guru qur'an hadist membagi pematian yang sama kepada tiap-

tiap kel ompok. . . . . . .. . .. . . . . . . . . . .. .. . . . .. . . .. . . . . . . . . . .. . .. .. . . . .. . .. . .. . .. . . . . .. . 44

14. Tabel 14 Guru qur' an hadist mengarahkan siswa untuk bertanggung

jawab secara individual terhadap kelompoknya............................... 44

15. Tabel 15 Guru bidang study qur'an hadist memberikan tugas dengan

petunjuk-petunjuk yangjelas.................................................. ... 45

16. Tabel 16 Guru qur'an hadist menyampaikan pelajaran dengan bahasa

yang mudah dimengerti oleh siswa... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46

17. Tabel 17 Guru qur'an hadist memberikan teguran kepada siswa yang

kurang aktif mengikuti pelajaran... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46

18. Tabel 18 Guru qur'an hadist memberikan pujian terhadap siswa yang

mampu mengiknti proses belajar secara efektif............................... 47

19. Tabel 19 Guru qur'an hadist memberikan teguran kepada siswa yang

mengganggu pada saat jam belajar berlangsung...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48

20. Tabel 20 Guru qur'an hadist melaknkan teguran di depan kelas sebagai

contoh kepada siswa lain agar tidak melaknkan ha! yang sama... . . . . . . . . . . 48

21. Tabel 21 Guru qur'an hadist menegur hanya tertuju kepada siswa yang

mengganggu pelajaran............................................................ 49

22. Tabel 22 Guru qur'an hadist memberikan teguran berdampak positif

terhadap tingkah laku siswa... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49

23. Tabel 23 Guru study qur'an menjelaskan dan mengarahkan jika siswa

mengalami kesulitan dalam belajarnya... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 50

Page 11: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

24. Tabel 24 Guru qur'an hadist melibatkan siswanya untuk berpartisipasi

aktif dalam proses belajar... .. . . .. .. . .. . .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. .. .. 51

25. Tabel 25 Guru qur'an hadist menenangkan dan meminta siswa agar

jangan rebut jika terjadi keributan di kelas... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51

26. Tabel 26 Guru qur'an hadist meminta untuk menampilkan/ menceritakan

hasil kerja kelompok siswa... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .... .. .. . . .. .. . .. . .. .. .. 52

27. Tabel 27 Guru qur'an hadist mengucapkan kata "betul atau benar atau

tepat" kepada siswa yang hasil kerjanya bagus... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 53

28. Tabel 28 Guru qur'an hadist memberikan acungan jempol ketika hasil

kerja siswa bagus... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... .... 53

29. Tabel 29 Guru qur'an hadist meminta siswa yang lebih pandai untuk

membantu siswa yang lain... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 54

30. Tabel 30 Guru qur'an hadist memberikan waktu luang untuk istirahat

apabila siswa telah menyelesaikan tugasnya................................... 55

31. Tabel 31 Gurn qur'an hadist memberikan kesempatan untuk membantu

siswa lain, jika siswa mampu menjawab soal yang diberikan

guru .................. ······ .............................. ······...................... 55

32. Tabel 32 Guru qur'an hadist memberikan nilai dengan adil dan

terbuka................ ........................................................................................ 56

33. Table 33 Guru qur'an hadist memberikan penghargaan terhadap hasil

kerja dan prestasi siswanya... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56

34. Tabel 34 Guru qur'an hadist memberikan tugas yang jelas dan dapat

dimengerti oleh siswanya... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57

Page 12: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

35. Tabel 35 Guru qur'an hadist menyampaikan kepada siswa tujuan belajar

yang akan dicapai... . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. .. ... 58

36. Tabel 36 Guru qur'an hadist memberikan ulangan setiap selesai

pembelajaran... .. . . .. .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. .. .. .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . . .. .. . .. .... 58

37. Tabel 37 Guru qur'an hadist menjelaskan manfaat mempelajari materi

yang akan disampaikan kepada siswa...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59

38. Tabel 38 Guru qur'an hadist memberi tahu apabila akan diadakan

ulangan/tes... .. . .. . .. .. .. .. .. . . .. . .. . .. .. . . .. . .. . . . .. .. . . .. .. .. . .. . .. . .. . .. .. .. .. ... 59

39. Tabel 39 Guru qur'an hadist memberikan kesempatan kepada siswa

menemukan dan memecahkan masalah sendiri berdasarkn minat dan

keinginannya... .. . .. . . . . . .. .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. .. .. .. . . .. .. . .. . . . . .. . .. . . . .... 60

40. Tabel 40 Guru qur'an hadist menggunakan cara mengajar yang

bervariasi. . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . .. . .. . . .. .. . .. . . . . . .. .. . . . . . 61

41. Tabel 41 Guru qur' an hadist memberikan semangat siswanya untuk

berbuat ke arah suatu tujuan yangjelas...... ... ... .. . ... .. . .. . .. . ... .. .... ... 61

42. Tabel 42 Guru qur' an hadist membagikan hasil ulangan kepada

siswa... ... . . . . . . ... ........................................................................................ 62

43. Tabel 43 Guru qur'an hadist menerangkan pelajaran menghubungkan

dengan suatu kenyataan yang ada. .. .. . .. . . .. .. . .. .. . . . .. .. . .. . .. . .. . . . . .. .. .. 62

44. Tabel 44 Guru qur'an hadist memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mendapatkan hasil yang baik ....................... :.................. 63

45. Tabel 45 Guru qur'an hadist menumbuhkan kesadarankepada siswa agar

merasakan pentingnya tu gas yang diberikan guru............................. 64

Page 13: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

46. Tabel 46 Guru qur'an hadist mengoreksi dan memperbaiki kesalahan

tugas siswa... . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. .. .. . .. . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. ... 64

47. Tabel 47 Perhitungan Variable X dan Variable Y............ ... .... .. .... .. .. 65

Page 14: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi anak

yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya agar ia mampu menjalankan tugasnya

sebagai khalifah Allah SWT di bumi.

Sesuai dengan tujuan Pendidikan nasional, bahwa pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.1

Seorang guru mengharapkan agar anak didiknya berhasil dan mendapatkan

prestasi yang bagus, sebagaimana yang dicita-citakan dalam tujuan pendidikan

nasional tersebut. Dalam ha! ini guru dituntut untuk dapat mengembangkan

potensi anak agar keinginannya untuk menghasilkan prestasi belajar yang tinggi

dapat tercapai dengan baik.

Alisuf Sabri dalam bukunya Psiko/ogi Pendidikan, menyebutkan ada dua

faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar di sekolah yaitu faktor

Internal yang terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis dan faktor

Eksternal yang terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental pada diri

siswa.2

1 Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang SISDIKNAS 2003, (Jakarta: Sinar Grafka, 2003), h. 5-6.

2 H. M. Alisuf sabri, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h.59.

Page 15: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

2

Faktor-faktor internal siswa sebagaimana telah diuraikan diatas ada dua

macam yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis siswa terdiri

dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama

penglihatan dan pendengaran. Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi

keberhasilan siswa adalah faktor minat, bakat, inteligensi, motivasi dan

kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan, berpikir,

dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki siswa.3

Guru harus menyadari bahwa tidak setiap bahan pelajaran menarik perhatian

murid sebagaimana juga tidak setiap murid menaruh perhatian terhadap bahan

pelajaran yang sama. Guru harus dapat memberikan motivasi untuk

membangkitkan minat dan perhatian murid terhadap bahan pelajaran yang sedang

diajarkannya. Motivasi sangat penting bagi anak didik, karena itu guru harus dapat

membangkitkan motivasi belajar untuk siswanya.

Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi memegang peranan penting. Bila

seorang siswa tidak memiliki motivasi dan perhatian yang besar terhadap objek

yang dipelajari maka akan sulit diharapkan dari siswa tersebut memperoleh

sesuatu dari yang dipelajarinya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan

motivasi dan perhatian besar terhadap objek yang dipelajari maka hasil yang

diperolehnya pun akan lebih baik.

Belajar merupakan perubahan prilaku seseorang melalui latihan dan

pengalaman, motivasi akan memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan

yang dilakukan seseorang.4

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan

sesuatu, atau keadaan seseorang yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai

serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses

untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk

memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri

individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai

tujuan tertentu. Untuk membengkitkan motivasi belajar siswa, guru hendaknya

3 H. M. Alisuf sabri, Psiko/ogi Pendidikan. h. 60. 4 H. Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2007), Cet ke-2, h. 168.

Page 16: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

3

berusaha dengan berbagai cara. Dengan maksud, agar siswa tetap bersemangat

dalam belajar.

Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi

siswa dalam belajar yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa ( eksterna[) terdiri

dari faktor lingkungan dan faktor instrumental sedangkan faktor-faktor yang

berasal dari dalam diri siswa (intema[) adalah berupa faktor fisiologis dan faktor

psikologis pada diri siswa. Dalam ha! ini salah satu faktor instrumental yang

memegang peranan penting dalam belajar adalah guru. Seorang guru haruslah

memiliki bekal yang cukup serta mampu menguasai materi untuk dapat mengajar,

karena dalam keilmuan yang dimiliki oleh seorang guru, ia dapat mengajar

dengan sukses dalam arti ia telah siap untuk mendidik siswa dan siap untuk

menghadapi segala situasi dan kondisi yang akan terjadi di dalam proses belajar

mengajar.

Mengelola kelas merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

seorang guru. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan serta

menjadikan suasana kelas yang kondusif di dalam proses belajar mengajar

sehingga tercapailah tujuan pengajaran yang efektif dan efisien.

Mengelola kelas merupakan suatu keterampilan guru untuk menciptakaan

suatu kondisi kelas yang aman, kondusif dan tidak ada gangguan di dalam

berlangsungnya proses belajar mengajar. Seorang guru harus memelihara dan

menciptakan suatu kondisi belajar yang menyenangkan dan berusaha

mengembalikan kelas apabila didalam perjalanan mengajar terjadi suatu hal-hal

yang dapat mengganggu konsentrasi dan kondisi kelancaran belajar. Kegiatan

tersebut dapat berjalan dengan baik kalau seorang guru tersebut bisa untuk

mengkondisikan atau menguasai kelas.

Pengelolaan kelas merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan

dari proses belajar mengajar untuk menciptakan kondisi yang dapat mendukung

terjadinya belajar yang efektif dan efisien. Proses belajar mengajar tanpa

didukung dengan adanya suatu pengelolaan kelas maka tidak mudah untuk

mendapatkan output atau basil yang diinginkan secara maksimal, kareua

bagaimanapun juga pengelolaan kelas merupakan suatu komponen dalam

Page 17: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

4

pelaksanaan proses belajar mengajar agar tercipta suatu kelas yang nyaman,

tentram dan dapat mencapai basil yang memuaskan. Proses belajar mengajar tanpa

diterapkarmya pengelolaan kelas itu tidak akan berjalan lancar dan kemtmgkinan

besar kegiatan belajarnya akan tidak maksimal atau tidak mendapatkan basil yang

sempurna.

Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang

baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala serta

bambatan-bambatan yang berarti. Hanya pada umumnya pengelolaan kelas yang

baik itu tidak selamanya dan tidak semua guru dapat mempertabaukarmya,

disebabkan pada kondisi tertentu ada gangguan yang tidak dikebendaki datang

dengan tiba-tiba diluar kemampuan guru adalah kendala spontanitas suasana kelas

biasanya terganggu yang ditandai dengan pecahnya konsentrasi anak didik.

Setelah peristiwa itu, tugas guru yang paling penting adalab bagaimana supaya

anak didik kembali pada kondisi yang sebelumnya agar memperbatikan tugas

belajar yang diberikan oleb guru. 5

MTs Mubammadiyah 01 Ciputat adalah salah satu madrasah lanjutan pertama

yang ada di Ciputat Tangerang Selatan. Seperti lembaga lainnya, MTs

Mubanuuadiyah 01 Ciputat melakukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan

pendidikan yang maksimal, sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas, baik

dibidang IPTEK maupun IMT AKnya.

Para guru MTs Muhanuuadiyah 01 ciputat dalam menyampaikan materi

pelajaran dan menyikapi bambatan-bambatan yang merintangi tidaklah sama,

tergantung pada kecakapan guru tersebut. Di antara kecakapan guru yang kurang

diperbatikan adalal1 pengelolaan kelas. Di MTs Muhammadiyah masili ada guru­

guru yang dalam mengajarnya masib bersikap otoriter, bersikap dingin, monoton

dan lainnya. Hal ini yang menyebabkan siswa kurang semangat dalam belajar atau

bahkan ada siswa yang bersikap masa bodob dengan pelajarannya.

Melibat pentingnya pengelolaan kelas terbadap motivasi belajar, maka penulis

tertarik untuk mengkaji lebib mendalam lagi mengenai bal tersebut dalam sekripsi

5 Cony Semiawan, Dkk, Pendekatan Keteramptlan Proses; Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Be/ajar, (Jakarta: PT. Grasindo, 1992), h. 63.

Page 18: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

5

penulis yang berjudul "Peran Guru Dalam Pegelolaan Kelas Guna

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MTs Muhammadiyah 1

Ciputat, Tangerang''.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka maslah-masalah yang muncul

adalah:

I. Bagaimana peran guru dalam pengelolaan kelas?

2. Bagaimana kegunaan motivasi dalam kegiatan belajar siswa?

3. Apakah pengelolaan kelas dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan tidak terlalu lebar pembahasannya,

maka penulis membatasi masalalmya sebagai berikut:

1. Pengelolaan kelas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengelolaan

kelas yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi

belajar yang optimal.

2. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi ekstrinsik yakni motivasi

yang datang dari luar individu siswa.

3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas II di MTs Muhammadiyah I Ciputat

Tangerang Selatan.

Adapun perumusan masalahya adalah: Apakah pengelolaan kelas yang

dilakukan guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa?,

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh guru

dalam mengelola kelas terhadap motivasi belajar siswa

Adapun manfaat dari penelitian yang diharapkan dari penulis adalah:

1) Untuk memenuhi persayaratan penyelesaian studi di tingkat strata satu

(S.1) untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.l) pada

Page 19: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

6

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2) Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan

bagi penulis sebagai calon guru pada khususnya dan dapat memeberikan

infolUlasi betapa pentingnya motivasi dalam proses belajar mengajar.

Page 20: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

A. Pengelolaan Kelas

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas dalam bahasa lnggris diistilahkan sebagai Classroom

Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen.

Pengertian pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan

yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,

pengawasan, dan penilaian. 1 Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian

umum menurut Suharsimi Arikunto adalah pengadministrasian, pengaturan atau

penataan suatu kegiatan.2

Sedangkan kelas menurut Oemar Hamalik adalah suatu kelompok orang yang

melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat peengajaran dari guru.

Pengertian ini ditinjau dari segi anak, arena dalam pengertian tersebut ada fase

kelompok orang. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang

juga mengemukakan pengertian kelas dari segi anak didik, namun pendapatnya

lebih mendalam. Menurut Suharsimi Arikunto di dalam didaktif terkandung suatu

pengertian umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa yang pada waktu yang

1 htto://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.64-80. Efektivitas. Pengelolaan Kelas.pdf 2 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2006), Cetke-3, h. 175.

Page 21: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

8

sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Dengan batasan

pengertian tersebut, maka ada tiga persyaratan untuk dapat terjadinya.3

Pertama

Ke du a

Ketiga

: Sekelompok anak, walaupun dalam waktu yang sama bersama­

sama menerima pelajaran, tetapi jika bukan pelajaran yang sama

dari guru yang sama, namanya bukan kelas.

: Sekelompk anak yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama, tetapi dari guru yang berbeda, namanya juga

bukan kelas.

: Sekelompok anak yang sama, menerima pelajaran yang sama dari

guru yang sama, tetapi jika pelajaran tersebut diberikan secara

bergantian, namanya juga bukan kelas.

Pengertian yang dikemukakan tersebut adalah pengertian menurut pandangan

didaktik. Sedangkan kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua

pandangan, yaitu:

I. Pandangan dari segi siswa; seperti dalam contoh pembicaraan:

"Di kelas saya terdapat 20 siswa putra dan 15 siswa putri".

"Juara kelas III-B mempunyaijumlah nilai 108 pada EBTA".

"Nilai rata-rata untuk matematika di kelas V adalah 5".

2. Pandangan dari segi ftsik; seperti dalam contoh pembicaraan:

"Kelas ini berukuran 6 x 8 meter persegi''.

"Kita pindah ke kelas yangbesar, kalau di sini tidak muat".

"Kelasnya barn selesai dicat".

Hadari Nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu:

1. Kelas dalam arti sempit yakni, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding,

tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar

mengajar.

2. Kelas dalam arti luas, adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan

bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisasi

menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan­

kegiatan belajar mengajar yang kreatifuntuk mencapai suatu tujuan.

3 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, h. 175.

Page 22: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

9

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa pengertian pengelolaan kelas adalah

kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran. Menurut Made Pidarta

dengan mengutip pendapat Lois V. Johnson dan Mary A. Bany, bahwa

pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat

terhadap problema dan situasi kelas.4 Dalam ha! ini guru bertugas menciptakan,

mempertahankan dan memelihara sistem/organisasi kelas.

Suharsimi Arikunto juga berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah suatu

usaha yang dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar mengajar atau yang

membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana

kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Suharsimi memahami pengelolaan kelas

ini dari dua segi, yaitu pengelolaan kelas yang menyangkut siswa, dan

pengelolaan fisik (ruangan, perabot dan alat-alat pelajaran).5

Pengertian di atas menunjukan adanya beberapa vaiiabel yang perlu dikelola

secara sinergik, terpadu dan sistemik oleh guru, yaitu: (1) ruang kelas,

menunjukan batasan lingkungan belajar, (2) usaha guru, tuntutan adanya dinarnika

kegiatan guru dalam mensiasati segala kemungkinan yang terjadi dalam

lingkungan belajar, (3) kondisi belajar, merupakan batasan aktivitas yang harus

diwujudkan dan (4) belajar yang optimal, merupakan ukuran kualitas proses yang

mendorong mutu sebuah produk belajar.6

Wilford A. Weber (James M. Cooper, 1995 : 230) mengemukakan bahwa

Classroom management is a complex set of behaviors the teacher uses to establish

and maintain classroom conditions that will enable students to achieve their

instntctional objectives efficiently - that will enable them to learn. Definisi

tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan seperangkat perilaku

yang kompleks dirnana guru menggunakan untuk menata dan memelihara kondisi

kelas yang akan memampukan para siswa mencapai tujuan pembelajaran secara

efisien.7

4 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, h. 176-177. 5 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, h. 176. 6 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutilmo, Strategi Be/ajar Mengajar Me/a/ui Penanaman

Konsep Umum Dan Konsep Islam, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), Cet ke-1, h. 103. 7 http://www.bpkpenabur.or id/files/Hal.64-80. Efektivitas. Pengelolaan Kelas.pdf

Page 23: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

10

Sedangkan menurnt Sudinnan N, dkk, pengelolaan kelas adalah upaya

mendayagunakan potensi kelas. Hadawi Nawawi mengatakan bahwa pengelolaan

kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam

mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas­

luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan

terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien

untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan

perkembangan murid. 8

Dalam pengertian yang lain dikemukakan bahwa pengelolaan kelas

merupakan suatu proses seleksi tindakan yang dilakukan guru dalam :fungsinya

sebagai penanggungjawab kelas dan seleksi penggunaan alat-alat belajar yang

tepat masalah yang ada dan kararkteristik kelas yang dihadapi. 9

Demikian pengertian pengelolaan kelas dari para ahli yang dapat dikemukakan

dan tentu saja masih banyak lagi pendapat ahli-ahli lainnya. Penulis dapat

simpulkan, bahwa pengelolaan kelas adalah suatu kegiatan atau usaha yang

dilakukan oleh seorang guru dengan tujuan agar terjadi suatu proses belajar

mengajar dengan situasi dan kondisi yang efektif, kondusif dan menyenangkan,

sehingga tercapai suatu pembelajaran yang optimal dan menghasilkan.

2. Tujuan Pengelolaan Kelas

Agar proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan s1swa

mendapatkan hasil yang memuaskan, maka didalam pengelolaan kelas diperlukan

adanya suatu tujuan supaya dalam mengelola kelas mendapatkan hasil yang

signifikan. Akan sia-sia upaya seorang guru didalam menciptakan pengelolaan

kelas tanpa adanya suatu tujuan yang dimaksud.

Pengelolaan kelas mempunyai beberapa tujuan, yang antara lain adalah: 10

8 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, h. 177. 9 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Me/alui Penanaman

Konsr, Umum Dan Konsep Islam, h. 103. 1 J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1995), Cet. Ke-6, h. 83.

Page 24: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

11

a. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap

tingkah lakunya.

b. Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata

tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru mernpakan suatu

peringatan dan bukan kemarahan.

c. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta

bertingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.

Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar

setiap anak didik di kelas itu dapat bekarja dengan tertib sehingga segera tercapai

tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Menurutnya, sebagai indikator dari

sebuah kelas yang tertib adalah sebagai berikut: 11

a. Setiap anak terns bekarja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti

karena tidak tahu akan tugas yang hams dilakukan atau tidak dapat

melakukan tugas yang diberikan kepadanya.

b. Setiap anak terns melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya

setiap anak akan bekerja scepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang

diberikan kepadanya.

Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan

fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai

hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan

kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi­

kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa

untuk memperoleh hasil yang diharapkan. 12

3. Cara Pengelolaan Kelas

Suatu yang bakal menalrjubkan kelas adalah apabila guru dapat merancang

pengajaran yang memuaskan siswa, memanfaatkan serangkaian kecerdasan siswa,

melejitkan motivasi dan menyiapkan siswa untuk meraih sukses. Pengelolaan

11 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, h. 178. 12 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT: Remaja Rosdakarya, 2001,

Cet ke-13.h. 10.

Page 25: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

12

kelas memmjukan kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan

mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.

Sebagai pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya proses belajar

yang efektif, pengelolaan kelas menunjukan kepada pengaturan peserta didik,

maupun pengaturan fasilitas, dalam hal ini pengaturan fasilitas mencakup

pengaturan ventilasi, penerangan, tempat duduk, sampai dengan perencanaan.

a. Pengaturan Ruang Kelas dan Peserta didik

Belajar merupakan respon atas segala stimulus yang diterima oleh si

pembelajar. Semakin banyak stimulus yang masuk maka semakin banyak peluang

belajar terjadi pada siswa, demikian pula sebaliknya. Dhorty, yang dikutip Bobbi

dePorter dkk, melalui basil penelitiannya menyebutkan bahwa lingkungan yang

ditata secara bagus untuk mendukung belajar harus dilakukan. Ia berkata "Belajar

itu segar, hidup penuh semangat atau datang dan jelajahi". Apa yang dikatakan

lingkungan kelas anda? Dari cara poster ditempelkan di dinding, pengaturan

bangku yang rapih, penyusunan aksesoris kelas yang elegan hingga tingkat

kebersihan kelas, tentu semuanya berbicara. 13

Agar tercipta suasana belajar yang menggairahkan, perlu diperhatikan

pengaturan/penataan ruang kelas/belajar. Penyusunan dan pengaturan ruang

belajar hendaknya memungkinka anak duduk berkelompok dan memudahkan

guru ergerak secara leluasa untuk membantu siswa dalam belajar. Dalam

pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut perlu diperhatikan: 14

1) Ukuran dan bentuk kelas.

2) Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa.

3) Jumlah siswa dalam kelas.

4) Jumlah siswa dalam setiap kelompok.

5) Jumlah kelornpok dalam kelas.

6) Kornposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa pandai dengan siswa

kurang pandai, pria dan wanita).

13 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Me/a/ui Penanaman Kans"/'. Umum Dan Konsep Islam, h. 109.

1 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, h. 204.

Page 26: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

13

Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampiakan pesan yang memacu

atau menghambat belajar. Belajar bukan hanya menerima pidato guru tentang

bahan ajar, melainkan pula melalui pesan lingkungan yang diterima sistem saraf

otak. Bahkan belajar melalui segala peraga yang ada di jauh dapat dengan tiba­

tiba menyalakan jalur saraf seperti nyalanya kembang api di malam hari. Segala

yang dapat kita lihat, biasanya memberikan inspirasi untuk melahirkan pikiran

yang orisinil. Demikian juga lingkungan belajar yang tertata rapih memberi

inspirasi berpikir yang cermat dan kekuatan belajar yang tak terhitung besarnya. 15

Ruang kelas bukan penjara kreativitas belajar, tetapi dapur kreativitas yang terus

mengalirkan inspirasi pikiran-pikiran brilian. Dari kelas pula proses mencetak

generasi muda yang handal. Maka optimalisasi sebuah ruang itu adalah sebuah

kewajiban khusus bagi pengajar.

b. Keterampilan Dalam Mengelola Kelas

Mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang

optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan atau melakukan

kegiatan remedial.

Keterampilan dalam mengelola kelas di kelompokkan menjadi dua macam

yaitu: 16

I) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi

belajar yang optimal.

Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan pengajar dalam mengambil

inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan hal-hal tersebut meliputi: 17

a) Menunjukkan sikap tanggap

Melalui perbuatan sikap tanggap ini siswa merasakan bahwa "guru hadir

bersama dengan meraka" dan "tahu apa yang mereka perbuat". Kesan ini

15 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Me/alui Penanaman Kons"f. UmumDanKonsepls/am, h.110.

1 J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Be/ajar Mengajar, h. 83. 17 Moh. Uzer Usman, Me1yadi Guru Profesional, h. 98-100

Page 27: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

14

dapat ditunjukkan dengan cara memandang kelas dengan seksama, gerak

mendekati, memberikan pernyataan, dan memberikan reaksi terhadap

gangguan serta kekacauan siswa.

b) Membagi perhatian

Pengelolaan kelas yang efektif ditandai dengan pembagian perhatian yang

efektif pula. Perbuatan membagi perhatian dapat dikerjakan secara visual

dan verbal.

c) Memusatkan perhatian kelompok

Perbuatan ini penting untuk mempertahankan perhatian siswa dari waktu

kewaktu dan dapat dilaksanakan dengan cara menyiagakan siswa,

menuntut tanggungjawab siswa.

d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas.

e) Menegur

Teguran verbal yang efektif hams memenuhi persyaratan sebagai berikut:

(1). Tegas, jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu dan bertingkah

laku yang haruis dihentikan.

(2). Menghindari peringatan yang kasar atau yang mengandung

penghinaan.

(3). Menghindari ocehan yang berkepanjangan.

f) Memberi Penguatan

Pemberian penguatan dapat dilakukan kepada s1swa yang suka

mengganggu, yaitu dengan jalan menangkap siswa tersebut ketika ia

sedang melakukan tingkah laku yang tidak wajar, kemudian menegurnya.

Guru juga dapat memberikan penguatan kepada siswa yang bertingkah

laku wajar dan dengan demikian menjadi contoh atau teladan tingkah laku

positif bagi siswa yang suka mengganggu.

2) Keterampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang

optimal.

Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa

yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan

Page 28: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

15

remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Beberapa

strategi/cara yang ddapat digunakan oleh guru adalah sebagai berikut:

a) Memodifikasi tingkah laku

Beberapa langkah yang dipergunakan untuk mengorganisasi tingkah laku ini

yaitu:

( 1) Metinci tingkah laku yang menimbulkan gangguan.

(2) Memilih norma yang realistis untuk tingkah laku yang menjadi tujuan

dalam program remedial.

(3) Bekerjasama dengan rekan atau konselor.

( 4) Memiliki tingkah laku yang akan diperbaiki.

( 5) Mem variasikan pol a penguatan yang tersedia, misalnya dengan car a

meningkatkan tingkah laku yang diinginkan, mengajarkan tingkah laku

yang baru, mengurangi atau menghilangkan tingkah laku yang tidak

diinginkan dengan teknik tertentu misalnya penghapusan penguatan,

memberi hukuman, membatalkan kesempatan dan mengurangi hak.

b) Pengelolaan kelompok

Pendekatan pemecahan masalah kelompok dapat dikerjakan oleh guru sebagai

salah satu alternative dalam mengaatasi masalah-masalah pengelolaan kelompok.

Keterampilan yang diperlukan antara lain sebagai berikut:

(1) Memperlancar tugas.

(2) Memelihara kegiatan kelompok.

c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

4. Indikator Pengelolaan Kelas

Dari beberapa cara dalam pengelolaan kelas yang telah dijelaskan di atas, ada

beberapa indikator yang bisa menjadi acuan apakah pengelolaan kelas tersebut

sudah berhasil atau belum. Diantara indikator-indikator tersebut adalah:

1) Menunjukan sikap tanggap

2) Memberikan perhatian

3) Memusatkan perhatian kelompok

4) Memberikan petunjuk-petunjuk yangjelas

Page 29: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

16

5) Menegur

6) Memberi penguatan

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata inggris motivation yang berarti dorongan,

pengalasan dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti

mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motive sendiri berarti alasan, sebab

dan daya penggerak.18 Motif adalab daya penggerak yang ada di dalam diri

seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu

tujuan.19 Secara serupa Winkels (dalam bukn Ali lmron; 87) mendefinisikan motif

adalab adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas­

aktivitas tertentu demi rnencapai suatu tujuan tertentu pula.20 Sedangkan dalam

pandangan psikologi, motivasi diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi

pendorong tirnbulnya suatu tingkab Iaku21

Dalarn Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalab usaba-usaba yang

dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu melakukan sesuatu

karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau mendapat kepuasan dengan

perbuatarmya.22

Oemar Hamalik dalam bukunya Kurikulum dan Pembelajaran menyebutkan

ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk rneninjau dan memahami

motivasi, yaitu: 23

18 Ali Imran, Be/ajar & Pembelajaran (Jakarta: PT Dunia PustakaJaya, 1996), Cet ke-1, h. 87. 19 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutilmo, Strategi Be/ajar Mengajar Melalui Penanaman

Kans"/ Umum Dan Konsep Islam, h. 19. 2 Ali lmran, Be/ajar & Pembe/ajaran, h. 87. 21 H. M. AlisufSabri, Psiko/ogi Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 2007), cet ke-

3, h. 85. 22 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1998), Cet I, h. 593. 23 Oemar Hamalik, Kuriku/um & Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), cet ke-6, h.

106.

Page 30: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

17

1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini

dapat membantu guru menjelaskan tingkah laku yang diamati dan

meramalkan tingkah laku orang lain.

2) Menentukan karakteristik proses ini berdasarkan petunjuk-petunjuk

tingkah laku seseorang. Petunjuk-petunjuk tersebut dapat dipercaya

apabila tampak kegunaannya untuk meramalkan dan menjelaskan tingkah

laku lainnya.

Mc. Donald dalam bukunya Martinis Yamin, Profesiona/isasi Guro &

Implementasi KTSP, mendefinisikan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri

(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan. Dari definisi tersebut terdapat tiga unsur yang saling terkait,

yaitu: 24

1) Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan­

perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di

dalam sistem neuropisiologis dalam organisme manusia, misalnya karena

perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Tapi juga

perubahan energi yang tidak diketahui.

2) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan. Mula-mula merupakan

ketegangan psikologis, lalu merupakan suatu emosi. Suasana emosi ini

menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin boleh

terjadi dan mungkin juga tidak, kita hanya melihat dalam perbuatan.

Seseorang merasa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku

pelajaran yang lengkap. Ia merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang

baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakan tidak

memadai untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Ia membutuhkan

hasil belajar yang baik. Oleh karena itu ia mengubah cara-cara belajarnya.

Dorongan ini ditimbulkan perasaan.

3) Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi

yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu

24 Martinis Yamin, Profeslonalisasi Guru & Imp/ementasi KTSP, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), Cet ke-2, h. 157-158.

Page 31: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

18

tujuan. Contoh, seorang siswa kelas III SMA memilik.i harapan untuk

dapat diterima sebagai mahasiswa fakultas teknik. Siswa tersebut

memperoleh hasil belajar rendah pada mata pelajaran matematika, fisika

dan k.imia dalam ulangan harian. Menyadari ha! ini, maka siswa tersebut

mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat. Pada ulangan

berikutnya hasil belajarnya bertambah baik. Menyadari hasil belajar

bertambah baik tersebut, maka semangat belajar siswa semak.in tinggi.

Kalau seseorang sudah mempunyai suatu motivasi, maka ia ada dalam

ketegangan, dan ia siap mengerjakan hal-hal yang diperlukan sesuai dengan apa

yang dikehendakinya. Sesungguhnya motivasi menyangkut pemenuhan

seperangkat kebutnhan, yang oleh Maslow diklasifikasi menurut kekuatan gaya

pendorong atas lima kelompok, yaitu: 25

a. Kebutnhan fisiologis (antara lain: haus, lapar, seks).

b. Kebutnhan keamanan (antara lain menyelamatkanjiwa, ketertiban).

c. Kebutuhan berkerabat (antara lain: identifikasi, kasih sayang,

persahabatan).

d. Kebutnhan penghargaan ( antara lain: sukses, percaya diri, harga diri).

e. Kebutuhan berusaha ( antara lain: mengembangkan diri).

Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu yang

diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya

penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin

kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan.26 Motivasi mendorong dan

mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. Siswa akan bersungguh­

sungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi, mendapat kedudukan dalam

jabatan, menjadi politikus dan memecahkan masalah.27

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah,

semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi

tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.

25 Ivor K. Davies, Penge/o/aan Belajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), Cet ke-2, lt 215. 26 Ali lmran, Belajar & Pembe/ajaran, h. 88. 27 Martinis Yamin, Strategi Pembe/ajarn Berbasis Kompetensi. (Jakarta: Gaung Persada Press,

2004), Cet ke-2, h. 80.

Page 32: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

19

Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya

dan sangat sedikit pnla kesalaban dalam belajarnya.

2. Jenis-Jenis Motivasi Belajar

Klasifikasi Maslow penting bagi guru kelas, tetapi ha! itu tidak dapat

menunjukan strategi yang mana yang paling optimal untuk memenuhi kebutuhan

manusia. Lagi pula klasifikasi itu tidak menyatakan babwa sesungguhnya ada

perbedaan yang penting antara tiga kebutuhan yang pertama dari Maslow dengan

kebutuhan dari kedua tingkat yang lebih tinggi untuk penghargaan dan aktualisasi

diri. Dalam uraian ini perlu diadakan pengelompokan atas dua jenis motivasi,

berdasarkan strategi yang digunakan untuk mencapainya.

1) Motivasi intrinsik

Motivasi belajar secara intrinsik sebenarnya memang telah ada. Ini sesuai

dengan teori Y, yang memandang babwa segala tindakan menusia, termasuk

belajar, adalab karena terdapatnya tanggungjawab internal pada diri manusia itu.

Manusia, dalam sudut pandang teori ini memang terrnasuk makhluk yang baik:

tinggi tanggungjawabnya, suka bekerja terrnasuk belajar, tinggi militansi kerja

atau belajarnya, selalu ingin berprestasi. Berarti dalam diri manusia sebenarnya

terdapat dorongan-dorongan yang kuat untuk belajar.28

M Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pendidikan, motivasi instrinsik ialab

motivasi yang timbnl dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erat

hubunganuya dengan tujuan belajar.29

Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno, dalam buktmya Strategi Be/ajar

Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islam, motivasi

intrinsik adalab motivasi yang berasal dari dalam diri individu sendiri tanpa

adanya paksaan dorongan orang lain, akan tetapi atas dasar kemauan sendiri. 30

Tadjab menyatakan babwa, motivasi intrinsik ialah suatu kegiatan belajar

yang dimnlai dan diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan

28 Ali Imran, Be/ajar & Pembe/ajaran, h. 93 29 H. M. Alisuf Sabri, Psiko/ogi Pendidikan, h. 85. '0 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Me/alui Penanaman

Konsep Umum Dan Konsep Islam, h. 19.

Page 33: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

20

dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan kegiatan belajar tersebut.

Maksudnya bahwa kemauan untuk belajar itu berawal dari penghayatan dan suatu

kebutuban kegiatan belajar atau tujuan belajar yang ingin dicapai. Misalnya anak

ingin memperoleh pengertian dan pemahaman tentang shalat ketika mempelajari

materi tentang sh al at. 31

Menumt pendapat S. Nasution bahwa orang yang belajar dikatakan memiliki

motivasi intrinsik jika ia ingin mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan

itu. Di dalam kegiatan belajar terkandung tujuan untuk menambah pengetahuan.32

Dari definisi-definisi yang telal1 dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa

siswa yang bermotivasi intrinsik dalam belajarnya mempunyai tujuan menjadi

orang yang terdidik, mempunyai ilmu pengetahuan, sehingga siswa belajar karena

ingin mengetahui seluk beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya, bukan karena

yang lain.

2) Motivasi ekstrinsik

M Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pendidikan, mendefinisikan motivasi

ekstrinsik sebagai motivasi yang datangnya dari luar diri individu, atau motivasi

ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar. Jenis motivasi ini timbul sebagai

akibat pengarull dari luar individu, apakan karena adanya ajakan, sumhan atau

paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan

sesuatu/belajar.33

Menumt Tadjab, motivasi ekstrinsik adalah suatu kegiatan belajar yang

dimulai dan ditemskan berdasarkan kebutuban dan dorongan yang tidak secara

mutlak berkaitan dengan kegiatan belajar itu sendiri. Misalnya anak rajin belajar

untuk mendapatkan ha di ah yang diinginkan. 34

Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, guru hendaknya bemsaha

dengan berbagai cara. Berikut ini ada beberapa cara membangkitkan motivasi

ekstrinsik, yaitu:

31 Tadjab, I/mu Jiwa Pendidikan, (Surabaya: Karya Aditama, 1999), Cet I, h. 104. 32 S. Nasution, DidaktikAzaz-azazMengajar, (Jakarta: Bruni Aksara, 1995), Cet I, h. 77. 33 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Me/a/ui Penanaman

Konsep Umum Dan Konsep Islam, h. 20. 34 Tadjab,Ilmu Jiwa Pendidikan, h. 103.

Page 34: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

21

a. Pace making (membnat tujnan sementara atau dekat)

Pada awal kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya terlebih dalmlu

menyampaikan kepada siswa TIK yang akan dicapainya sehingga dengan

demikian siswa berusaha untuk mencapai TIK tersebut.

b. Tujuan yangjelas

Motif mendorong individu untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan, makin

besar nilai tujuan individu yang bersangkutan dan makin besar pula motivasi

dalam melakukan suatu perbuatan.

c. Kompetensi (persaingan)

Guru berusaha menciptakan persamgan di antara sJSwanya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah

dicapai sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain.

d. Minat yang besar

Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang besar

e. Mengadakan penilaian atau tes

Pada umumnya semua siswa mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai

yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak

belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa Iusa akan

diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan menghafal agar ia

mendapat nilai yang baik. Jadi, angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat

bagi siswa. 35

f. Pujian

Semua orang senang dipuji atas hasil pekerjaan yang telah diselesaikannya.

Demikian juga dengan siswa, akan lebih bersemangat bila hasil pekerjaannya

dipuji dan diperhatikan. Kondisi ini hams dimanfaatkan guru untuk

membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Namun pujian yang diberikan

hams tepat dan jangan terlalu berlebihan.

g. Hadiah

Dalam dunia pendidikan, hadiah biasa dijadikan sebagai alat motivasi.

Misalnya hadiah dapat diberikan kepada siswa yang berprestasi tinggi seperti

35 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional , h. 29-30.

Page 35: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

22

rengking satu, dua dau tiga dari siswa lainnya. Hadiah itu diberikau agar

senautiasa siswa terrnotivasi dalam mempertahankau prestasi belajar mereka.

h. Tegurau

Tegurau digunakau untuk memperbaiki siswa yaug membuat kesalahau, yaug

malas dau berkelakuan tidak baik, namun harus digunakau dengau hati-hati agar

jangan merusak harga diri siswa.36

Mengapa motivasi ekstrinsik ini perlu diberikau, tak lain karena seseoraug

tidak senautiasa berada dalam keadaau menetap. Bisa terjadi, seseorang yaug

mempunyai motivasi belajar intrinsik yaug demikian tinggi tiba-tiba melemah.

Supaya melemahnya motivasi intrinsik ini tidak sampai berada pada tingkatan

yaug sangat rendah, perlu dikontrol dengan menggunakau motivasi ekstrinsik. 37

3. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi diauggap penting dalam upaya belajar dan pembelajarau dilihat dari

segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Motivasi mendorong timbulnya tingkah

laku dau mempengaruhi serta mengubah tingkah laku. 38

Winkel mengibaratkau motivasi dengan kekuatau mesin di kendaraau. Mesin

yaug yaug berkekuatan tinggi menjamin lajunya kendaraan biar jalan itu mendaki

dau kendaraau membawa muatan yang berat. Namun motivasi belajar tidak hauya

memberikan kekuatan pada daya-daya belajar, tetapi juga memberi arah yaug

jelas. Kendaraau dengau tenaga mesin yang kuat akan mampu mengatasi

rintangan yang ditemukan di jalan, tetapi belum memberi kepastian kendaraau

akan sampai pada tujuan yang dikehendaki. Keputusan sangat tergautung dengan

sang sopir. Dalam motivasi belajar, siswa sendiri berperan baik sebagai mesin

yang kuat atau lemah, maupun sang sopir yang menentukan.39

Oemar Hamalik menyebutkan bahwa ada tiga fungsi motivasi, yaitu: 40

36 Nasution, DidaktikAsas-asas mengaja., h. 81. 37 Ali Imran, Be/ajar & Pembe/ajaran, h. 94. 38 Oemar Hamalik, Kurikulum & Pembelajaran, h. 108. 39 H. Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, , (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2006), eel ke-1, h 179. 40 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikuo, Strategi Be/ajar Mengajar Me/a/ui Penanaman

Konsep Umum Dan Konsep Islam, h. 20.

Page 36: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

23

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Mengetahui arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbutan-perbuatan yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

4. lndikator Motivasi Belajar

Di antara indikator-indikator motivasi belajar adalah:

1) Pece making (membuat tujuan sementara atau dekat)

2) Tujuan yangjelas

3) Kompetensi (persaingan)

4) Minat yang besar

5) Mengadakan penilaian atau tes

6) Pujian

7) Ha di ah

Page 37: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

24

C. Kerangka Berpikir

Pengelolaan kelas adalah suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh

seorang guru dengan tujuan agar terjadi suatu proses belajar mengajar dengan

situasi dan kondisi yang efektif, kondusif dan menyenangkan, sehingga tercapai

suatu pembelajaran yang optimal dan menghasilkan.

Pengelolaan kelas merupakan suatu proses seleksi tindakan yang dilakukan

guru dalarn fungsinya sebagai penanggungjawab kelas dan seleksi penggunaan

alat-alat belajar yang sesuai dengan situasi yang ada dan karakteristik kelas yang

dihadapi.

Mengelola kelas merupakan keterarnpilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang

optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan atau melakukan

kegiatan remedial.

Dalarn kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu

keseluruhan daya penggerak psikis dalarn diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, menjarnin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Motivasi

adalah pendorong dan pengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. Siswa

akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi, mendapat

pujian, mendapat hadiah dan lain sebagainya.

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah,

semangat dan rasa senang dalarn belajar sehingga motivasi yang tinggi

mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.

Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran dilihat dari

segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Motivasi mendorong timbulnya tingkah

laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku seseorang ..

Penulis melihat adanya pertalian timbal balik antara dua komponen dalarn

proses belajar megajar dimana seorang guru dalam mengelola kelas dapat

membantu meningkatkan motivasi belajar agar siswa bergairah dalarn belajar dan

mencapai tujuan sesuai dengan yang diinginkan.

Page 38: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

25

D. Perumusan Hipotesis

Untuk menguji kebenaran penelitian, penulis mengajukan Hipotesis dalarn

penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Altematif (Ha): Terdapat hubungan yang signifikan antara

pengelolaau kelas yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa.

2. Hipotesis Nihil (Ho): Tidak terdapat hubungan yang signifikau antara

pengelolaau kelas yang dilakukan guru dalarn meningkatkan motivasi

belajar siswa.

Page 39: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat, Tangerang Banten.

Dimulai pada tanggal 5 Oktober sampai dengan 09 November 2009. Adapun tempat

penelitian ini di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat JI. Dewi Sartika. Gg Nangka No 4.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. 1 Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (X): Peran guru dalam pengelolaan kelas di MTs

Muhammadiyah 1 Ciputat Tangerang.

2. Variabel Terikat (Y): Motivasi belajar siswa MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

Tangerang.

1. Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas ( X )

a. Definisi Konseptual

1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 1996), hal. 99.

Page 40: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

27

Secara konseptual yang dimaksud dengan pengelolaan kelas adalah suatu yang

dilakukan oleh seorang guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi yang

optimal.

2. Motivasi Belajar Siswa (Y)

a. Definisi Konseptual

Motivasi belajar adalah suatu dorongan baik intrinsik maupun ekstrinsik yang

dapat mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Variabel motivasi

belajar siswa dalam penelitian ini, peneliti batasi pada motivasi belajar ekstrinsik.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah strategi yang digunakan untuk mengumpulkan dan

menganalisa data untuk menjawab atau memecahkan masalah yang dihadapi.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasional. Dengan

mengumpulkan data mengenai pengelolaan kelas yang merupakan pendukung

terhadap motivasi belajar siswa, kemudian menganalisa keterampilan-keterampilan

pengelolaan kelas tersebut untuk dicari hubungannya terhadap motivasi belajar siswa.

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan

pendekatan penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan

dengan mendatangi langsung ke objek penelitian.

D. Populasi dan Sampel

Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila

seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. 2

Populasi adalah unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut bisa berupa

individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi, dan

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ha!. 115

Page 41: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

28

lain-lain. Dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari sejumlah elemen.3 Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

Tangerang, yang tercatat sebagai pelajar kelas II pada semester I tahun pelajaran

2009/2010. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah 134 siswa.

Sample adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama

dengan populasi. 4 Guna untuk menyederhanakan proses pengumpulan dan

pengolahan data, penulis menggunakan teknik sampling. Dalam penelitian ini yang

menjadi sampel adalah sebanyak 25 % dari populasi yang ada. Suharsimi Arikunto

mengemukakan pendapat bahwa "jika objek penelitian lebih dari 100 orang, maka

sample yang diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. Namun dalam

penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 34 orang dengan sistem random

atau acak. Dengan cara seperti ini, maka diharapkan setiap anggota dari populasi

memiliki kemungkinan yang sama untuk di pilih sebagai sample penelitian.

Setelah angket yang disebarkan kepada responden telah dikembalikan, tahap

berikutnya adalah penyuntingan (editing) yaitu memeriksa angket yang telah

dikembalikan oleh responden dalam tahap untuk mengolah data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki. 5 Dalam ha! ini penulis

mengadakan pengamatan Jangsung di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

Tangerang. Observasi yang dilakukan untuk mengetahui tentang keadaan MTs

3 Nana Sudjana, Peneliti Dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: PT. Sinar Baru, 1989), Cet. Ke-I, ha!. 84

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ha!. 117 ' Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: PT Prasetia Widya Pratarna, 2002), cet ke-9, hal 59

Page 42: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

29

Muhammadiyah 1 Ciputat Tangerang, baik fisik (sarana dan prasarana),

struktur organisasi, proses pendidkan, keadaan guru dan siswanya.

2. Angket

Angket adalah pengumpulan data dengan cara menyusun item-item pertanyaan

dalam suatu daftar pertanyaan agar responden mengisi pertanyaan tersebut dan

dengan menambahkan petunjuk-petunjuk pengisian. Metode ini ditujukkan

kepada siswa-siswi yang dijadikan responden untuk mendapatkan data dan

informasi yang berhubungan dengan peran guru dalam pengelolaan kelas dan

motivasi belajar siswa di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat Tangerang yang

berjumlah 34 siswa. Kuesioner yang dibuat merupakan kuesioner tertutup,

disertai dengan empat altematif jawaban yang sudah disediakan, dan terdiri dari

40 item pertanyaan dalam dua variabel yaitu tentang peran guru dalam

pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa.

Table 1

Kisi-kisi instrument variable tentang Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas

dan Motivasi Belajar Siswa

Variabel Dimensi lndikator Item Jumlah

Variabel

Peran Guru Memiliki 1. Menunjukan sikap 1, 2, 3, 19 4

Dal am kemampuan tanggap

Pengelolaan menciptakan dan 2. Memberikan 4, s, 17, 18 4

Ke las memelihara perhatian

kondisi belajar 3. Memusatkan 6, 7, 8, 20 4

yang optimal perhatian

kelompok

4. Memberikan 9, 10 2

petunjuk-petunjuk

yangjelas

Page 43: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

30

5. Menegur 11, 13, 15, 4

16

6. Memberi 12, 14 2

penguatan

Motivasi 7. Pace making 19 1 Motivasi

ekstrinsik (membuat tujuan Bela jar

sementara a tau Siswa

dekat)

8. Tujuan yangjelas 11, 15 2

9. Kompetensi 4, 5 2

(persaingan)

10. Minat yang besar 3, 13, 14, 6

17,18,19

11. Mengadakan 6, 8, 10, 12, 5

penilaian atau tes 16

12. Pujian 1, 2 2

13. Hadiah 7,20 2

3. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab secara lisan antara dua orang atau

lebih secara langsung. Metode ini di gunakan untuk melengkapi data yang

dianggap perlu, sehingga lebih menyakinkan data yang di peroleh dari

sumber-sumber lainnya. Dalam pelaksanaan wawancara ini penulis

mengadakan wawancara langsung dengan guru di MTs Muharnmadiyah I

Ciputat Tangerang.

Page 44: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

31

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau kuesioner

yang berhasil dikumpulkan.

2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai berikut:

dalam skala ini terdapat empat katagori jawaban yaitu, Selalu (SL), Sering

(SR), Kadang-Kadang (KD) dan Tidak Pernah (TP). Item-item diberi skor

berdasarkan jawaban yang responden pilih. Setiap jawaban mempunyai angka

kode sendiri untuk menghitung data tentang penelitina ini dengan

menggunakan angket, penulis memberikan skor pada setiap poin jawaban

yakni: untuk jawaban Selalu (SL) mendapat point 4, Sering (SR) mendapat

point 3, Kadang-Kadang (KD) mendapat point 2 dan Tidak Pernah (TP)

mendapat point 1.

Kemudian untuk mengetahui klasifikasi dari masing-masing variabel maka

skor total perolehan hasil angket dibuat kelas interval sebagai berikut:

No

1

2

3

Table2

Klasifikasi skor basil angket

Skor Kategori

61-80 Baik

41-60 Cukup

20-40 Kurang

3. Tabulating, yaitu mentabulasikan data jawaban yang berhasil dikumpulkan ke

dalam tabel yang telah disediakan.

Setelah pengumpulan data dilakukan, tahap berikutnya data tersebut dianalisa

dengan analisa kuantitatif secara deskripsif analisis yang sebelumnya telah ditentukan

prosentasenya dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi:

Page 45: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

F Rumus: P = -xl00%

N

Keterangan:

P = Presentasi

F = Frekuensi

N = Banyaknya Responden

32

Kemudian untuk mengetahui peran guru dalam pengelolaan kelas (variabel X)

terhadap motivasi belajar siswa (variabel Y), penulis menggunakan rumus product

moment dari Carl Pearson sebagai teknik analisanya. Cara operasional data dilakukan

melalui tahap sebagai berikut:6

a. Mencari angka korelasi dengan rumus:

NI,XY-(2,X)(I,Y)

Keterangan:

rxy = Angka indeks korelasi "r" product moment

:EX = Jumlah skor dalam sebaran X (pengaruh guru dalam pengelolaan

kelas)

:EY = Jumlah skor dalam sebaran Y (motivasi belajar siswa)

:EXY = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y

:EX2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

:EY2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

N = Banyaknya subyek (Number of Cases)

b. Memberikan interpretasi terhadap rxy yaitu:

1) Memberikan interpretasi sederhana dengan cara mencocokkan hasil

perhitungan dengan indeks korelasi "r" product moment seperti di bawah

1m:

6 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Pt Rajawali Press, 2001), h. 180.

Page 46: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

33

Tabet 3

Indeks Korelasi Product Moment

Besarnya "r" Product Interpretasi

Moment (r xy)

Antara variabel X dan variabel y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat

0,00 - 0,20 lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu

diabaikan ( dianggap tidak ada korelasi antara

variabel X dan variabel Y).

Antara variabel X dan variabel y terdapat 0,20 - 0,40

korelasi yang lemah atau rendah.

Antara variabel X dan variabel y terdapat 0, 40- 0,70

korelasi yang sedang atau cukup.

Antara variabel X dan variabel y terdapat 0, 70- 0,90

korelasi yang kuat atau tinggi.

Antara variabel X dan variabel y terdapat 0,90- 1, 00

korelasi yang sangat tinggi

2) Interpretasi terhadap indeks korelasi product moment dengan jalan

berkonsultasi pada tabel nilai "r" product moment. Apabila cara ini akan

ditempuh maka prosedur yang akan dilalui adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (Ho).

b) Menguji kebenaran dari hipotesa yang telah dirumuskan dengan

jalan membandingkan besarnya "r" product moment dengan "r" yang

tercantum dalam tabel (r) pada taraf signifikansi 5% namun terlebih

dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau Degrees or Freedomnya

(df)

Page 47: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

Rumusnya: df= N-nr

Keterangan:

Df : Degree of Freedom (derajat bebas).

N : Jumlah subyek penelitian (sampel).

Nr : Jumlah variabel.

34

Karena jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34, maka dfnya adalah (34 -

2 = 32), jika r hitung > dari r tabel maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak

dan Ha diterima, namun jika hasil r hitung < dari r tabel maka korelasi tidak

signifikan atau Ho diterima Ha ditolak.

Kemudian untuk mengetahui berapa besar kontribusi variabel X menun3ang

keberhasilan variabel Y, maka dihitung terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut

coefficient of determination (koefisien penentuan) dengan rumus sebagai berikut:

KD= r 2 x100%

Page 48: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

BAB IV

BASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah adalah amal usaha muhammadiyah yang

bergerak dalam pendidikan di bawah naungan Perguruan cabang Muhammadiyah

Ciputat. Lokasinya terletak di desa Cimangis Kecamatan Ciputat Kabupaten

Tangerang. Madrasah ini dibangun di atas tanah 1125 M2 letaknya cukup strategis

dan mudah dijangkau.

2. Sejarah Berdirinya MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

MTs Muhammadiyah 01 Ciputat pada awalnya adalah PGA Ciputat. PGA Ciputat

pecah menjadi dua yaitu: PGA Muhammadiyah yang dikelola langsung oleh

persyerikatan Muhammadiyah, dan PGA Islamiyah yang dikelola oleh Nahdlatul

Ulama(NU).

Setelah PGA Muhammadiyah terbentuk, maka pada tahun 1964 dibentuklah

Panitia Pembangunan Gedung PGA Muhammadiyah Ciputat yang dipimpin langsung

oleh Ketua Umum Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ciputat pada waktu itu Bapak

Asman Ambo dan kawan-kawan. Pembangunan PGA Muhammadiyah untuk pertama

kalinya dimulai tanggal 20 Agustus 1965. Fasilitas tanah diperoleh dari Bapak HM.

Saman (Lurah Ciputat pada waktu itu) dengan meminjamkan tanah desa seluas 1.200

Page 49: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

36

M2 berdasarkan Surat Tanda Sewa No,1/Sld/66 tanggal 20 Januari 1966. Di atas

tanah itulah dibangun 3 lokal belajar yang sangat sederhana.

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI tanggal 16 Maret 1978 Nomor

1611978 (Madrasah Tsanawiyah) dan tanggal 16 Maret 1978 No.17/1978 (Madrasah

Aliyah) dirubahlah struktur PGA Muhammadiyah Ciputat menjadi Madrasah

Tsanawiyah/ Aliyah Muhammadiyah Ciputat, ha! ini pun berlaku bagi semua PGA

swasta lainnya di seluruh Indonesia.

3. Visi dan Misi MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

a. Visi

"Menciptakan sumberdaya manusia yang berilmu dan berahlak mulia".

b. Misi

1. Berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi kekinian

2. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

3. Ingin mencapai keungulan

4. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah

5. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik

6. Mengarahkan langkah-langkah stategis (misi) sekolah

4. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana MTs Muhammadiyah 1 Ciputat terdiri dari 7 ruang

/kelas ,ruang kantor 1 ruang, perpustakaan 1 ruangan, WC siswa 2 buah, , ruang

Ibadah /Masjid dengan ukuran 1 Ox 10 M2

Adapun keadaan sarana dan prasarana MTs Muhammadiyah 1 Ciputat dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 50: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

Table4

Rekapitulasi keadaan Sarana dan Prasarana di MTs Muhammadiyah 1

Ciputat tahun pelajaran 2008/2009

No Jenis Bangunan Banyaknya

1 Ruang Belajar 7Ruang

2 Ruang Kantor I Ruang

3 RuangGuru 1 Ruang

4 Ruang Perpustakaan 1 Ruang

5 WCSiswa 2Buah

6 Ruang lbadah I Masjid 1 buah

5. Keadaan Pendidik

37

Pendidik atau dalam bahasa sehari-hari lebih senng disebut dengan Guru

merupakan salah satu bagian yang integral dalam keseluruhan proses belajar

mengajar. Pendidik merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan

pembelajaran, dengan tersediannya pada pendidik maka kegiatan proses belajar

mengajar dapat dilaksanakan.

Jumlah pengajar di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat sebanyak 24 Orang terdiri

dari 10 laki laki 14 wanita latar belakang pendidikan DIII, dan SI dan 82 dan

alumnus perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Maka untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dari table dibawah ini:

Page 51: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

39

6. Keadaan Siswa

Siwa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan dunia pendidikan,

suatu lembaga atau sekolab tanpa adanya seorang siswa maka tidak akan berjalan

kegiatan proses belajar mengajar. Maka dengan adanya mereka terjadilah proses

belajar mengajar.

Data terakhir jumlab siswa-siswi MTs Muhammadiyah 1 Ciputat tabun pelajaran

2009/2010 tercatat sebanyak 379 siswa yang terdiri dari 179 laki-laki dan 200 siswa

perempuan. Maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawab ini:

Table 6

Daftar Rekapitulasi Siswa-Siswi MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

tahun pelajaran 2008/2009

KEADAAN SISWA KE LAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

KELAS VII-1 17 24 41

KELAS VII-2 24 18 42

KELAS VII-3 23 21 44

TOTAL 64 63 127

KELAS VIII-1 15 25 40

KELAS VIII-2 28 19 47

KELAS VIII-3 26 21 47

TOTAL 70 64 134

KELAS IX-1 10 19 30

KELAS IX-2 17 22 39

KELAS IX-3 17 24 41

Page 52: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

40

KELAS IX-4 18 20 40

TOTAL 66 86 152

7. Kegiatan Ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

meliputi beberapa macam yaitu:

I. Qasidah

2. Bulu tangkis

3. Bola basket Bola

4. Futsal

5. English club

6. Marawis

7. Paskibra

B. Deskripsi Data

Data tentang peran guru dalam pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa yang

dikumpulkan menggunakan angket dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 7

Guru memeriksa tugas-tugas sekolah

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

I A Selalu (SL) 12 35%

2 B. Sering (SR) 7 21 %

3 C. Kadang-Kadang (KK) 13 38%

4 D. Tidak Pernah (TP) 2 6%

Jawaban 34 100%

Page 53: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

41

I Dari tabel diatas dapat diketabui babwa pendapat siswa ( 35 % ) menyatakan

selalu memeriksa tugas-tugas siswa. Kemudian ( 21 % ) siswa menyatakan guru

sering memeriksa tugas-tugas siswa. Sedangkan ( 38 %) siswa menyatakan guru

kadang-kadang memeriksa tugas-tugas siswa dan ( 6 % ) siswa menyatakan babwa

guru tidak pernah memeriksa tugas-tugas siswa.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru jarang memeriksa tugas-tugas siswa.

Tabel 8

Guru memperhatikan aktivitas siswa di dalam kelas

No Kategorijawaban Frekuensi Porsentase %

1 A. Selalu (SL) 11 32%

2 B. Sering (SR) 8 24%

3 C. Kadang-Kadang (KK) 13 38%

4 D. Tidak Pernah (TP) 2 6%

Jawaban 34 100%

Dari tabel di atas dapat di ketahui ( 32 % ) siswa yang menyatakan bahwa guru

qur' an hadist selalu memperhatikan segala aktivitas siswa di dalam kelas, kemudian (

24 % ) siswa menyatakan sering memperhatikan segala aktivitas siswa di dalam

kelas. Kemudian ( 38 % ) siswa menyatakan kadang-kadang memperhatikan segala

aktivitas siswa di dalam kelas dan ( 6 % ) siswa menyatakan tidak pernah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab gurujarang memperhatikan segala aktivitas siswa di dalam kelas.

Tabel 9

Guru memberikan komentar tertulis dalam buku latihan siswa

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 A. Selalu (SL) 3 9%

2 B. Sering (SR) 5 15 %

Page 54: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

42

3 C. Kadang-Kadang (KK) 12 35%

4 D. Tidak Pemah (TP) 14 41 %

Jawaban 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa ( 9 % ) siswa mengatakan selalu

memberikan komentar tertulis dalam buku latihan siswa. Kemudian ( 15 % ) siswa

menyatakan sering. Sedangkan ( 35 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 41 %

) siswa mengatakan tidak pemah memberikan komentar tertulis dalam buku latihan

s1swa.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru tidak pemah memberikan komentar tertulis dalam buku latihan siswa.

Tabel 10

Guru memberikan perhatian yang sama kepada semua siswa di dalam kelas

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 A. Selalu (SL) 20 59%

2 B. Sering (SR) 3 9 %

3 C. Kadang-Kadang (KK) 9 26%

4 D. Tidak Pemah (TP) 2 6%

Jawaban 34 100%

Berdasarkan data di atas dapat di ketahui bahwa ( 59 % ) siswa menyatakan

selalu memberikan perhatian yang sama kepada semua siswa di dalam kelas.

Kemudian ( 9 % ) siswa menyatakan sering, sedangkan ( 26 % ) siswa menyatakan

kadang-kadang dan ( 6 % ) siswa menyatakan tidak pemah memberikan perhatian

yang sama kepada semua siswa di dalam kelas.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu memberikan perhatian yang sama kepada semua siswa di

dalam kelas.

Page 55: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

43

Tabel 11

Guru memberikan perhatian secara iudividu di saat mengajar di dalam kelas

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 A. Selalu (SL) 6 17%

2 B. Sering (SR) 4 12 %

3 C. Kadang-Kadang (KK) 20 59%

4 D. Tidak Pemah (TP) 4 12%

Jawaban 34 100%

Dari data di atas dapat di ketahui ( 17 % ) siswa menyatakan selalu memberikan

perhatian secara individu terhadap siswa di saat mengajar di dalam kelas. Selanjutnya

( 12 % ) siswa menyatakan sering. Kemudian ( 59 % ) siswa menyatakan kadang­

kadang dan ( 12 % ) siswa menyatakan tidak pemah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang memberikan perhatian secara individu terhadap siswa

di saat mengajar di dalam kelas.

Tabel 12

Guru memberikan tugas kelompok kepada siswanya

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 0 0%

2 Sering(SR) 10 29%

Kadang-Kadang (KK) 22 65%

3 Tidak Pemah (TP) 2 6%

4

Jawaban 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ( 0 % ) siswa menjawab selalu

memberikan tugas kelompok kepada siswanya, selanjutnya ( 29 % ) siswa menjawab

Page 56: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

44

sering. Kemudian ( 65 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 6 % ) siswa

menyatakan tidak pemah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang memberikan tugas kelompok kepada siswanya.

Table 13

Guru membagi perhatian yang sama kepada tiap-tiap kelompok

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 2 6%

2 Sering (SR) 5 15 %

3 Kadang-Kadang (KK) 11 32%

4 Tidak Pemah (TP) 16 47%

Jawaban 34 100 %

Dari tabel di atas menunjukan bahwa ( 6 % ) siswa menyatakan selalu membagi

perhatian yang sama kepada tiap-tiap kelompok, selanjutnya ( 15 % ) siswa

menyatakan sering. Kemudian ( 32 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 47 %

) siswa menyatakan tidak pemah membagi perhatian yang sama kepada tiap-tiap

kelompok.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru tidak pemah membagi perhatian yang sama kepada tiap-tiap

kelompok.

Tabel14

Guru mengarahkan siswa untuk bertanggung jawab secara individual terhadap

kelompoknya

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 13 38%

2 Sering (SR) 8 24%

3 Kadang-Kadang (KK) 7 20%

Page 57: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

45

4 Tidak Pemah (TP) 6 18%

Jawaban 34 100%

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ( 38 % ) siswa menyatakan selalu

mengarahkan siswanya untuk bertanggung jawab secara individual terhadap

kelompoknya. Selanjutnya ( 24 % ) siswa yang menyatakan sering. Kemudian ( 20 %

) siswa menjawab kadang-kadang dan ( 18% ) siswa menjawab tidak pemah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu mengarahkan siswanya untuk bertanggung jawab secara

individual terhadap kelompoknya.

Tabel 15

Guru memberikan tugas dengan petunjuk-petunjuk yang jelas

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 14 41 %

2 Sering (SR) 11 32%

3 Kadang-Kadang (KK) 6 18%

4 Tidak Pemab (TP) 3 9 %

Jawaban 34 100 %

Berdasarkan data di atas dapat di ketabui bahwa ( 41 % ) siswa menjawab selalu

memberikan tugas dengan petunjuk-petunjuk yang jelas, selanjutnya ( 32 % ) siswa

menjawab sering. Kemudian ( 18 % ) siswa menjawab kadang-kadang dan ( 9 % )

siswa menjawab tidak pemab memberikan tugas dengan petunjuk-petunjuk yang

jelas.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu memberikan tugas dengan petunjuk-petunjuk yangjelas.

Page 58: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

46

Tabel16

Guru menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh

siswa

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 17 50%

2 Sering (SR) 6 18 %

3 Kadang-Kadang (KK) 9 26%

4 Tidak Pernah (TP) 2 6%

Jawaban 34 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ( 50 % ) siswa menjawab selalu

menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa,

selanjutnya ( 18 % ) siswa menyatakan sering. Kemudian ( 26 % ) siswa menyatakan

kadang-kadang, dan ( 6 % ) siswa menyatakan tidak pernah menyampaikan pelajaran

dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah

dimengerti oleh siswa.

Tabel17

Guru memberikan teguran kepada siswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 8 24%

2 Sering (SR) 12 35%

3 Kadang-Kadang (KK) 9 26%

4 Tidak Pernah (TP) 5 15 %

Jawaban 34 100%

Page 59: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

47

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ( 24 % ) siswa menyatakan selalu

memberikan teguran kepada siswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran.

Selanjutnya ( 35 % ) siswa menjawab sering. Kemudian ( 26 % ) siswa menyatakan

kadang-kadang dan ( 15 % ) siswa yang menyatakan tidak pemah memberi teguran

kepada siswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru sering menyampaikan memberikan teguran kepada siswa yang

kurang aktif mengikuti pelajaran.

Tabel 18

Guru memberikan pujian terhadap siswa yang mampu mengikuti proses belajar

secara efektif

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 6 18 %

2 Sering (SR) 9 26%

3 Kadang-Kadang (KK) 14 41 %

4 Tidak Pernah (TP) 5 15 %

Jawaban 34 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa ( 18 % ) siswa menyatakan selalu

memberikan pujian terhadap siswa yang mampu mengikuti proses belajar secara

efektif. Selanjutnya ( 26 % ) siswa menjawab sering. Kemudian ( 41 % ) siswa

menyatakan kadang-kadang dan sebagian kecil ( 15 % ) siswa menyatakan tidak

pernah memberi pujian terhadap siswa yang mampu mengikuti proses belajar secara

efektif

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umurnnya responden

menjawab guru kadang-kadang memberikan pujian terhadap siswa yang mampu

mengikuti proses belaj ar secara efektif.

Page 60: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

Tabel19

Guru memberikan teguran kepada siswa yang mengganggu pada saat jam

belajar berlangsung

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 14 41 %

2 Sering (SR) 9 26%

3 Kadang-Kadang (KK) 8 24%

4 Tidak Pernah (TP) 3 9%

Jawaban 34 100 %

48

Tabel diatas menunjukan bahwa ( 41 % ) siswa menyatakan selalu memberikan

teguran kepada siswa yang mengganggu pada saat jam belajar berlangsung.

Kemudian ( 26 % ) siswa menyatakan sering. Sedangkan ( 24 % ) siswa menyatakan

kadang-kadang dan ( 9 % ) siswa menyatakan tidak memberi teguran kepada siswa

yang mengganggu pada saat jam belajar berlangsung.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu memberikan teguran kepada siswa yang mengganggu pada saat

jam belajar berlangsung.

Tabel 20

Guru melakukan teguran di depan kelas sebagai contoh kepada siswa lain agar

tidak melakukan ha! yang sama

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 9 26%

2 Sering (SR) 6 18 %

3 Kadang-Kadang (KK) 14 41 %

4 Tidak Pemah (TP) 5 15 %

Jawaban 34 100%

Page 61: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

49

Dari data di atas menunjukan bahwa ( 26 % ) siswa menyatakan selalu melakukan

teguran di depan kelas sebagai contoh kepada siswa lain agar tidak melakukan ha!

yang sama. Selanjutnya ( 18 % ) siswa menyatakan sering, kemudian ( 41 % ) siswa

menyatakan kadang-kadang dan ( 15 % ) siswa menyatakan tidak pemah

memperhatikan siswa yang mengganggu dan membuat keributan di kelas.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang melakukan teguran di depan kelas sebagai contoh

kepada siswa lain agar tidak melakukan ha! yang sama.

Tabel21

Guru menegur hanya tertuju kepada siswa yang mengganggu pelajaran

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

I Selalu (SL) 8 24%

2 Sering (SR) 4 12 %

3 Kadang-Kadang (KK) 13 38%

4 Tidak Pemah (TP) 9 26%

Jawaban 34 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa ( 24 % ) siswa menyatakan selalu menegur

hanya tertuju kepada siswa yang mengganggu pelajaran. Selanjutnya ( 12 % ) siswa

menyatakan sering. Kemudian ( 38 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 26 %

) siswa menyatakan tidak pemah menegur hanya tertuju kepada siswa yang

mengganggu pelajaran.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang menegur hanya tertuju kepada siswa yang

mengganggu pelajaran.

Tabel 22

Guru memberikan teguran berdampak positifterhadap tingkah laku siswa

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

Page 62: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

50

1 Selalu (SL) 9 26%

2 Sering (SR) 8 24%

3 Kadang-Kadang (KK) 11 32%

4 Tidak Pemah (TP) 6 18%

Jawaban 34 100 %

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ( 26 % ) siswa menyatakan selalu

berdampak positifterhadap tingkah laku siswa. Kemudian ( 24 % ) siswamenyatakan

sering. Kemudian ( 32 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 18 % ) siswa

menyatakan teguran tidak pemah berdampak positif terhadap tingkah laku siswa.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang teguran berdampak positif terhadap tingkah laku

s1swa.

Tabel 23

Guru menjelaskan dan mengarahkan jika siswa mengalami kesulitan dalam

belajarnya

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 13 38%

2 Sering (SR) 11 32%

3 Kadang-Kadang (KK) 8 24%

4 Tidak Pemah (TP) 2 6%

Jawaban 34 100%

Dari tebel di atas menunjukan bahwa ( 38 % ) siswa menyatakan selalu

menjelaskan dan mengarahkanjika para siswa mengalami kesulitan dalam belajamya.

Selanjutnya ( 32 % ) siswa menyatakan sering. Kemudian ( 24 % ) siswa menyatakan

kadang-kadang dan ( 6 % ) siswa menyatakan tidak pemah.

Page 63: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

51

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu menjelaskan dan mengarahkan jika para siswa mengalami

kesulitan dalam belajamya.

Tabet 24

Guru melibatkan siswanya untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar

Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

No

1 Selalu (SL) 8 24%

2 Sering (SR) 10 29%

3 Kadang-Kadang (KK) 12 35 %

4 Tidak Pemah (TP) 4 12%

Jawaban 34 100%

Pada tabel di atas dapat di ketahui bahwa ( 24 % ) siswa menyatakan selalu

melibatkan siswa untuk berpartisifasi aktif dalam proses belajar. Selanjutnya (29 % )

siswa menyatakan sering. Kemudian ( 35 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan (

12 % ) siswa menyatakan tidak pemah melibatkan siswa untuk berpartisifasi aktif

dalam proses belajar.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang melibatkan siswa untuk berpartisifasi aktif dalam

proses belajar.

Tabel25

Guru menenangkan dan meminta siswa agar jangan rebut jika terjadi

keributan di kelas

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 18 53%

2 Sering (SR) 6 18 %

3 Kadang-Kadang (KK) 9 26%

Page 64: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

52

4 Tidak Pemah (TP) 1 3%

Jawaban 34 100%

Dari data responden di atas dapat di ketahui bahwa ( 53 % ) siswa menyatakan

selalu menenangkan dan meminta siswa agar jangan rebut jika terjadi keributan di

kelas. Selanjutnya ( 18 % ) siswa menyatakan sering, Kemudian ( 26 % ) siswa

menyatakan kadang-kadang dan ( 3 % ) siswa menyatakan tidak pemah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu menenangkan dan meminta siswa agar jangan rebut jika terjadi

keributan di kelas.

Tabel 26

Guru meminta untuk menampilkan/ menceritakan basil kerja kelompok siswa

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

I Selalu (SL) 13 38%

2 Sering (SR) 11 32%

3 Kadang-Kadang (KK) 8 24%

4 Tidak Pemah (TP) 2 6 %

Jawaban 38 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa (38 % ) siswa menyatakan selalu meminta

untuk menampilkan/ menceritakan hasil kerja kelompok siswa. Selanjutnya ( 32 % )

siswa menyatakan sering. Kemudian ( 24 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan

( 6 % ) siswa menyatakan tidak pemah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu meminta untuk menampilkan/ menceritakan hasil kerja

kelompok siswa.

Page 65: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

53

Tabel 27

Guru mengucapkan kata "betul atau benar atau tepat" kepada siswa yang basil

kerjanya bagus

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 11 32%

2 Sering (SR) 8 24%

3 Kadang-Kadang (KK) 10 29%

4 Tidak Pemab (TP) 5 15%

Jawaban 34 100 %

Dari tabel diatas dapat diketabui babwa ( 32 % ) siswa menyatakan selalu

mengucapkan kata "betul atau benar atau tepat" kepada siswa yang basil kerjanya

bagus. Kemudian ( 24 % ) siswa menyatakan sering mengucapkan kata "betul atau

benar atau tepat" kepada siswa yang basil kerjanya bagus. Sedangkan ( 29 % ) siswa

menyatakan guru kadang-kadang mengucapkan kata "betul atau benar atau tepat"

kepada siswa yang basil kerjanya bagus dan ( 15 % ) siswa menyatakan tidak pemab

mengucapkan kata "betul atau benar atau tepat" kepada siswa yang basil kerjanya

bagus.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu mengucapkan kata "betul atau benar atau tepat" kepada siswa

yang basil kerjanya bagus.

Tabel 28

Guru memberikan acungan jempol ketika basil kerja siswa bagus

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

I Selalu (SL) 8 24%

2 Sering(SR) 4 12 %

3 Kadang-Kadang (KK) 19 55%

4 Tidak Pemab (TP) 3 9%

Page 66: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

54

Jawaban 34 100 %

Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa ( 24 % ) siswa menyatakan selalu

memberikan acungan jempol ketika hasil kerja siswa bagus. Selanjutnya ( 12 % )

siswa menyatakan sering memberikan acungan jempol ketika hasil kerja siswa bagus.

Kemudian ( 55 % ) siswa menyatakan kadang-kadang memberikan acungan jempol

ketika hasil kerja siswa bagus dan ( 9 % ) siswa menyatakan tidak pernah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang memberikan acungan jempol ketika hasil kerja siswa

bagus.

Tabel 29

Guru meminta siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang lain

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 5 15 %

2 Sering (SR) 9 26%

3 Kadang-Kadang (KK) 12 35%

4 Tidak Pernah (TP) 8 24%

Jawaban 34 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa ( 15 % ) siswa mengatakan

selalu meminta siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang lain. Kemudian

( 26 % ) siswa menyatakan sering. Sedangkan ( 35 % ) siswa menyatakan kadang­

kadang dan ( 24 % ) siswa mengatakan tidak pernah meminta siswa yang lebih pandai

untuk membantu siswa yang lain.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang meminta siswa yang lebih pandai untuk membantu

siswa yang lain.

Page 67: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

No

1

2

3

4

Tabet 30

Guru memberikan waktu tuang untuk istirahat apabila siswa telah

menyelesaikan tugasnya

Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

Selalu (SL) 7 21 %

Sering (SR) 6 18%

Kadang-Kadang (KK) 12 35%

Tidak Pemah (TP) 9 26%

Jawaban 34 100%

55

Berdasarkan data di atas dapat di ketahui bahwa ( 21 % ) siswa menyatakan

selalu memberikan waktu luang untuk istirahat apabila siswa telah menyelesaikan

tugasnya. Kemudian ( 18 % ) siswa menyatakan sering. Sedangkan ( 35 % ) siswa

menyatakan kadang-kadang dan ( 26 % ) siswa menyatakan tidak pemah memberikan

waktu luang untuk istirahat apabila siswa telah menyelesaikan tugasnya.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang meminta memberikan waktu luang untuk istirahat

apabila siswa telah menyelesaikan tugasnya.

Tabet 31

Guru memberikan kesempatan untuk membantu siswa lain, jika siswa mampu

menjawab soat yang diberikan guru

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 11 32%

2 Sering (SR) 5 15 %

3 Kadang-Kadang (KK) 12 35%

4 Tidak Pemah (TP) 6 18%

Jawaban 34 100%

Page 68: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

56

Dari data di atas dapat di ketahui ( 32 % ) siswa menyatakan selalu memberikan

kesempatan untuk membantu siswa lain, jika siswa mampu menjawab soal yang

diberikan guru. Selanjutnya ( 15 % ) siswa menyatakan sering. Kemudian ( 35 % )

siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 18 % ) siswa menyatakan tidak pemah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang memberikan kesempatan untuk membantu siswa lain,

jika siswa mampu menjawab soal yang diberikan guru.

Tabel32

Guru memberikan nilai dengan adil dan terbuka

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 12 35%

2 Sering (SR) 4 12 %

3 Kadang-Kadang (KK) 14 41 %

4 Tidak Pemah (TP) 4 12%

Jawaban 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ( 35 % ) siswa menjawab selalu

memberikan nilai dengan adil dan terbuka. Selanjutnya ( 12 % ) siswa menjawab

sering. Kemudian ( 41 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 12 % ) siswa

menyatakan tidak pemah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang memberikan nilai dengan adil dan terbuka.

Table33

Guru memberikan penghargaan terhadap basil kerja dan prestasi siswanya

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 9 26%

2 Sering (SR) 5 15%

3 Kadang-Kadang (KK) 13 38%

Page 69: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

57

4 Tidak Pernah (TP) 7 21 %

Jawaban 34 100%

Dari tabel di atas menunjukan bahwa ( 26 % ) siswa menyatakan selalu

memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi siswanya. Selanjutnya ( 15

% ) siswa menyatakan sering. Kemudian ( 38 % ) siswa menyatakan kadang-kadang

dan ( 21 % ) siswa menjawab tidak pernah memberikan penghargaan terhadap hasil

kerj a dan prestasi siswanya.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan

prestasi siswanya.

Tabel 34

Guru memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti oleh siswanya

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 15 44%

2 Sering (SR) 8 24%

3 Kadang-Kadang (KK) 9 26%

4 Tidak Pernah (TP) 2 6%

Jawaban 34 100%

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ( 44 % ) siswa menyatakan selalu

memberikan tugas yangjelas dan dapat dimengerti oleh siswanya. Selanjutnya ( 24 %

) siswa yang menyatakan sering. Kemudian ( 26 % ) siswa menjawab kadang-kadang

dan ( 6 % ) siswa menjawab tidak pernah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti oleh

s1swanya.

Page 70: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

58

Tabel35

Guru menyampaikan kepada siswa tujuan belajar yang akan dicapai

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 9 26%

2 Sering (SR) 8 24%

3 Kadang-Kadang (KK) 13 38%

4 Tidak Pemah (TP) 4 12 %

Jawaban 34 100 %

Berdasarkan data di atas dapat di ketahui bahwa ( 26 % ) siswa menjawab selalu

menyampaikan kepada siswa tujuan belajar yang akan dicapai. Selanjutnya ( 24 % )

siswa menjawab sering. Kemudian ( 38 % ) siswa menjawab kadang-kadang dan ( 12

% ) siswa menjawab tidak pemah menyampaikan kepada siswa tujuan belajar yang

akan dicapai.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang menyampaikan kepada siswa tujuan belajar yang

akan dicapai.

Tabel36

Guru memberikan ulangan setiap selesai pembelajaran

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 4 12%

2 Sering (SR) 9 26%

3 Kadang-Kadang (KK) 17 50%

4 Tidak Pemah (TP) 4 12%

Jawaban 34 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ( 12 % ) siswa menjawab selalu

memberikan ulangan setiap selesai pembelajaran. Selanjutnya ( 26 % ) stswa

Page 71: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

59

menyatakan sering. Kemudian ( 50 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 12 %

) siswa menyatakan tidak pemah memberikan ulangan setiap selesai pembelajaran.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang memberikan ulangan setiap selesai pembelajaran.

Tabel37

Guru menjelaskan manfaat mempelajari materi yang akan disampaikan kepada

siswa

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 11 32%

2 Sering (SR) 8 24%

3 Kadang-Kadang (KK) 13 38%

4 Tidak Pernah (TP) 2 6%

Jawaban 34 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ( 32 % ) siswa menyatakan selalu

menjelaskan manfaat mempelajari materi yang akan disampaikan kepada siswa.

Selanjutnya ( 24 % ) siswa menjawab sering memperhatikan tugas. Kemudian ( 38 %

) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 6 % ) siswa yang menyatakan tidak pemah

menjelaskan manfaat mempelajari materi yang akan disampaikan kepada siswa.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang menjelaskan manfaat mempelajari materi yang akan

disampaikan kepada siswa.

Tabel38

Guru memberi tahn apabila akan diadakan ulangan/tes

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 17 50%

2 Sering (SR) 6 18%

3 Kadang-Kadang (KK) 10 29%

Page 72: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

60

4 Tidak Pemah (TP) 1 3 %

Jawaban 34 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa ( 50 % ) siswa menyatakan selalu

memberi tahu apabila akan diadakan ulangan/tes. Selanjutnya ( 18 % ) siswa

menjawab sering. Kemudian ( 29 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan sebagian

kecil ( 3 % ) siswa menyatakan tidak pernah memberi tahu apabila akan diadakan

ulangan/tes.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu memberi tahu apabila akan diadakan ulangan/tes.

Tabel 39

Guru memberikan kesempatan kepada siswa menemukan dan memecahkan

masalah sendiri berdasarkn minat dan keinginannya

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 4 12%

2 Sering (SR) 7 21 %

3 Kadang-Kadang (KK) 14 41 %

4 Tidak Pernah (TP) 9 26%

Jawaban 34 100%

Tabel diatas menunjukan bahwa ( 12 % ) siswa menyatakan selalu memberikan

kesempatan kepada siswa menemukan dan memecahkan masalah sendiri berdasarkn

minat dan keinginannya. Kemudian ( 21 % ) siswa menyatakan sering. Sedangkan (

41 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 26 % ) siswa menyatakan tidak

pernah memberikan kesempatan kepada siswa menemukan dan memecahkan masalah

sendiri berdasarkn minat dan keinginannya.

Page 73: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

61

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru kadang-kadang memberikan kesempatan kepada siswa menemukan

dan memecahkan masalah sendiri berdasarkn minat dan keinginannya.

Tabet 40

Guru menggunakan cara mengajar yang bervariasi

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 8 24%

2 Sering (SR) 12 35%

3 Kadang-Kadang (KK) 11 32%

4 Tidak Pemah (TP) 3 9%

Jawaban 34 100%

Dari data di atas menunjukan bahwa ( 24 % ) s1swa menyatakan selalu

menggunakan cara mengajar yang bervariasi. Selanjutnya ( 35 % ) siswa menyatakan

sering. Kemudian ( 32 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 9 % ) siswa

menyatakan tidak pemah dalam proses pembelajaran menggunakan cara mengajar

yang bervariasi.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru saring menggunakan cara mengajar yang bervariasi.

Tabel 41

Guru memberikan semangat siswanya untuk berbuat ke arah suatu tujuan yang

jelas

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 15 44%

2 Sering (SR) 11 32%

3 Kadang-Kadang (KK) 4 12%

4 Tidak Pemah (TP) 4 12%

Jawaban 34 100%

Page 74: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

62

Tabel di atas menunjukan bahwa ( 44 % ) siswa menyatakan selalu memberikan

semangat siswanya untuk berbuat ke arah suatu tujuan yang jelas. Selanjutnya ( 32 %

) siswa menyatakan sering. Kemudian ( 12 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan

( 12 % ) siswa menyatakan tidak pernah memberi semangat siswanya untuk berbuat

ke arah suatu tujuan yang jelas.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu memberikan semangat siswanya untuk berbuat ke arah suatu

tujuan yangjelas.

Tabel42

Guru membagikan basil ulangan kepada siswa

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 11 32%

2 Sering (SR) 14 41 %

3 Kadang-Kadang (KK) 7 21 %

4 Tidak Pernah (TP) 2 6%

Jawaban 34 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ( 32 % ) siswa menyatakan selalu

membagikan hasil ulangan kepada siswa. Selanjutnya ( 41 % ) menyatakan sering.

Kemudian ( 21 % ) menyatakan kadang-kadang dan ( 6 % ) menyatakan tidak pernah

membagikan hasil ulangan kepada siswa.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru sering membagikan hasil ulangan kepada siswa.

Tabel 43

Guru menerangkan pelajaran dengan menghubungkan pada suatu kenyataan

yangada

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

Page 75: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

63

1 Selalu (SL) 8 24%

2 Sering (SR) 13 38%

3 Kadang-Kadang (KK) 10 29%

4 Tidak Pemah (TP) 3 9%

Jawaban 34 100 %

Dari tebel di atas menunjukan bahwa ( 24 % ) siswa menyatakan selalu

menerangkan pelajaran menghubungkan dengan suatu kenyataan yang ada.

Selanjutnya ( 38 % ) siswa menyatakan sering. Kemudian ( 29 % ) siswa menyatakan

kadang-kadang dan ( 9 % ) siswa menyatakan tidak pemah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru senng menerangkan pelajaran menghubungkan dengan suatu

kenyataan yang ada.

Tabet 44

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan basil yang

baik

Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

No

1 Selalu (SL) 14 41 %

2 Sering (SR) 11 32%

3 Kadang-Kadang (KK) 7 21 %

4 Tidak Pemah (TP) 2 6%

Jawaban 34 100%

Pada tabel di atas dapat di ketahui bahwa ( 41 % ) siswa menyatakan selalu

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan hasil yang baik.

Selanjutnya ( 32 % ) siswa menyatakan sering. Kemudian ( 21 % ) siswa menyatakan

Page 76: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

64

kadang-kadang dan ( 6 % ) siswa menyatakan tidak pemah memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mendapatkan hasil yang baik.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan

hasil yang baik.

Tabel 45

Guru meuumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas

yang diberikan guru

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 12 35%

2 Sering (SR) 11 32%

3 Kadang-Kadang (KK) 8 24%

4 Tidak Pemah (TP) 3 9%

Jawaban 34 100%

Dari data responden di atas dapat di ketahui bahwa ( 35 % ) siswa menyatakan

selalu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas yang

diberikan guru. Selanjutnya ( 32 % ) siswa menyatakan sering. Kemudian ( 24 % )

siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 9 % ) siswa menyatakan tidak pemah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru selalu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan

pentingnya tugas yang diberikan guru.

Tabel 46

Guru mengoreksi dan memperbaiki kesalahan tugas siswa

No Kategori jawaban Frekuensi Porsentase %

1 Selalu (SL) 11 32%

2 Sering (SR) 12 35%

3 Kadang-Kadang (KK) 8 24%

Page 77: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

65

4 Tidak Pernah (TP) 3 9%

Jawaban 38 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa (32 % ) siswa menyatakan selalu mengoreksi

dan memperbaiki kesalahan tugas siswa. Selanjutnya ( 35 % ) siswa menyatakan

sering. Kemudian ( 24 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan ( 9 % ) siswa

menyatakan tidak pernah.

Berdasarkan atas jawaban responden tersebut, pada umumnya responden

menjawab guru sering mengoreksi dan memperbaiki kesalahan tugas siswa.

C. Analisis dan Interpretasi Data

Untuk mengetahui hubungan antara variabel ( X ) peran guru dalam pengelolaan

kelas dan variabel ( Y ) motivasi belajar siswa, maka digunakan rumus korelasi

product moment. Untuk menjabarkan rumus tersebut dilihat tabel perhitungan

variable X dan variable Y sebagai berikut:

Tabel 47

Table Perhitungan Variable X dan Variable Y

Responden x X2 y Y2 XY 1 69 4761 80 6400 5520 2 67 4489 69 4761 4623 3 66 4356 66 4356 4356 4 65 4225 65 4225 4225 5 65 4225 64 4096 4160 6 63 3969 64 4096 4032 7 63 3969 64 4096 4032 8 62 3844 63 3969 3906 9 62 3844 62 3844 3844 10 62 3844 61 3721 3782 11 62 3844 61 3721 3782 12 60 3600 60 3600 3600 13 60 3600 59 3481 3540 14 58 3364 55 3025 3190

Page 78: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

66

15 58 3364 55 3025 3190 16 55 3025 54 2916 2970 17 55 3025 54 2916 2970 18 55 3025 54 2916 2970 19 53 2809 53 2809 2809 20 53 2809 53 2809 2809 21 52 2704 52 2704 2704 22 52 2704 52 2704 2704 23 50 2500 51 2601 2550 24 50 2500 51 2601 2550 25 50 2500 51 2601 2550 26 49 2401 51 2601 2499 27 47 2209 49 2401 2303 28 47 2209 48 2304 2256 29 45 2025 47 2209 2115 30 44 1936 46 2116 2024 31 42 1764 46 2116 1932 32 42 1764 44 1936 1848 33 20 400 41 1681 820 34 20 400 30 900 600 N 1823 102007 1875 106257 103765

Setelah diketahui N = 34, IX= 1823, I Y =1875, I X2 = 102007, I Y2 =

106257, I XY = 103765, maka dapatlah dicari indeks korelasinya, dengan

menggunakan rumus:

rxy = N'LXY - ('LX)('LY)

~{NIX2 -(IX)2RNIY2 -(I,Y)2}

34.103765-(1823)(1875)

~{34.102001 -(1823)2R34.Io6251 -(1875)2}

3528010-3418125 ~{3468238-3323329}{3612738-3515625}

109885

~{144909 }{97113}

109885 ~14072547717

Page 79: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

109885

118627,8

0,926

67

Dari perhitungan diatas temyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y

yaitu sebesar: 0,926 yang bertanda positif.

Apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara kasar atau sederhana dengan

mencocokan hasil perhitungan dengan indeks korelasi "r" product moment. Temyata

besamya rxy (0,926) berkisar antara 0,90-1,00 berarti antara variabel X dan variabel

Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

Selanjutnya untuk mengetahui hubungan ini signifikan atau tidak, maka "r" hasil

perhitungan dibandingkan dengan "r" tabel dan sebelum membandingkan terlebih

dahulu dicari derajat kebebasannya atau df (degree of fredoom) dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

df =N-nr

=34-2

=32

Dengan memeriksa tabel nilai "r" product moment temyata dengan df sebesar 32,

pada taraf signifikan 5% diperoleh "r" tabel = 0,349, dan pada taraf signifikan 1 %

diperoleh "r" tabel = 0,449.

Jika dilihat dari rtabel tersebut, rxy lebih besar dari pada ftabel, pada taraf signifikansi

5% (0,926 > 0,349) maupun pada taraf signifikansi 1% (0,926 > 0,449). Dengan

demikian Hipotesa Altematif (Ha) diterima dan Hipotesa Nol (HO) ditolak. Artinya,

terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengelolaan kelas yang dilakukan

guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X menunujang

keberhasilan variabel Y, maka dihitung terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut

coefficient of determination (koefisien penentuan) dengan rumus sebagai berikut:

KD= r2 x100%

= (0,926)2 x 100%

Page 80: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

= 0,857 x 100%

= 85,7%

68

Dari hasil di atas yaitu 85,7% dapat diketahui bahwa peran guru dalam

pengelolaan kelas dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa sebesar 85,7%.

Page 81: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Dari seluruh proses penelitian yang telah penulis lakukan, yaitu mengenai

peran guru dalam pengelolaan kelas guna meningkatkan motivasi belajar siswa di

MTs Muhammadiyah 1 Ciputat. Akhimya penulis mengambil kesimpulan bahwa:

Pengelolaan kelas yang dilakukan guru di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat di

antaranya adalah memfokuskan anak-anak supaya tidak terpengaruh dengan yang

lainnya, menyesuaikan metode dengan materi yang akan diajarkan misalnya kalau

materi itu lebih berhubungan dengan praktek maka guru mengajak siswa-siswanya

untuk mempraktekan apa yang ada dalam materi dan memberikan tugas kepada

anak-anak.

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah,

semangat dan rasa senang dalam belajar. Sehingga siswa yang mempunyai

motivasi tinggi maka siswa akan mempunyai energi yang banyak untuk

melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat

sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam

belajarnya.

Ada hubungan yang baik antara pengelolaan kelas yang dilakukan guru di

MTs Muhammadiyah 1 Ciputat Tangerang dalam meningkatkan motivasi belajar

siswanya di dalam kelas. Dengan pengelolaan kelas yang baik, maka motivasi

belajar siswa pun akan tinggi. Sebaliknya, jika pengelolaan kelas kurang

maksimal maka motivasi siswa untuk belajar akan randah.

Page 82: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

70

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitiian yang penulis lakukan, ada beberapa ha! yang

penulis sarankan yaitu:

1. Untuk kepala sekolah sebagai manager sekolah hendaknya secara intensif

memberikan motivasi dan bimbingan kepada guru-guru untuk selalu lebih

meningkatkan managemen kelas atau pengelolaan kelas.

2. Untuk guru di Mrs Muhanunadiyah 1 Ciputat, hendaknya lebih

memperhatikan lagi masalah tugas kelompok siswa. Hendaknya siswa

diberi tugas kelompok walaupun satu bulan sekali supaya emosional antar

siswa semakin erat satu sama lain, dan berilah perhatian yang sama pula

pada tiap-tiap kelompok. Supaya tidak terjadi kecemburuan antar

kelompok yang ada.

3. Untuk siswa-siswi Mrs Muhanunadiyah 1 Ciputat lebih tingkatkan lagi

belajar kalian. Boleh kita belajar untuk mendapat pujian, hadiah dan yang

lainnya. Tetapi, akan lebih baik belajarlah karena ingin mengetahui seluk

beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya. Maka dari itu tanarnkanlah

dalam diri kalian prinsip "Hidup untuk Belajar".

Page 83: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 1996.

Davis, Ivor K, Pengelolaan Ke/as, Jakarta: CV Rajawali Pers, 1991, Cet ke-2.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet ke-1.

Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang SISDIKNAS 2003, Jakarta: Sinar Grafika, 2003.

Dimyati dan Mudjiono, Be/ajar Dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet Ke-3.

Djamarab, Syaiful Bahri, Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

Fathurrohrnan, Pupuh, Sutikno, Sobry, Strategi Be/ajar Mengqjar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islam, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, Cet ke-1.

Hamalik, Oemar, Kurikulum & Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, cet

ke-6.

,, , Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, Cet ke-4.

Hasibuan J.J. dan Moedjiono, Proses Be/ajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995, Cet. Ke-6.

Irnran, Ali, Be/ajar & Pembelajaran, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996, Cet ke-I.

Marzuki, Metodologi Riset, Y ogyakarta: PT Prasetia Widya Pratama, 2002, cet ke-9.

Page 84: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

Nasuti on, S, Didaktik Azaz-azaz Megajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet ke-1.

Popham, James W dan Baker, Eva L, Bagaimana Mengajar Secara Sistematis, Yogyakarta: Kanisius, 1994, Cet ke-6.

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, CV: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet ke-1.

72

Semiawan, Cony, Pendekatan Keterampilan Proses; Bagaimana Mengaktitkan Siswa Dalam Belajar, Jakarta: PT. Grasindo, 1992.

Sujanto, Bedjo, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah Model Pengelolaan Sekolah Di Era Otonomi Daerah, Jakarta: CV. Sagung Seto, 2007, Cet ke-1.

Sudjana, Nana, Peneliti Dan Penilaian Pendidikan, Bandung: PT. Sinar Barn, 1989, Cet. Ke-1.

Sudjono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Pt Rajawali Press, 2001.

Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya: Karya Aditama, 1999, Cet ke-1.

Uzer Usman, Moh, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT: Remaja Rosdakarya, 2001, Cet ke-13.

Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung Persada Press, 2006, cet ke-1.

"

,,

, Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007, Cet ke-2.

, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2004, Cet ke-2.

Page 85: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

: Istimewa Jakarta, Januari 2009 : 1 (satu) berkas

Nomor Lampiran Perihal : Pengajnan Proposal Skripsi

Assa/amu 'alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini:

:MRoyani : 105011000148 : VII (Tujuh)

Kepada Yth. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jl\ftarta

di-Tempat

Nama NIM Semester Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Bermaksud mengajukan Proposal Skripsi dengan judul "Peran Pegelolaan

Kelas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Agama

Islam (Studi Kasus di SMPN 02 Ciputat Tangerang)". Sebagai bahan pertimbangan,

berikut ini saya lampirkan proposal skripsi (termasuk outline, abstraksi dan daftar

pustaka sementara ).

Demikianlah pengajuan proposal ini saya sampaikan, atas perhatian dan persetujuan

Bapak, saya ucapkan terimakasih.

Wassa/amu'alaikum Wr. Wb.

Mengetahui, Dasen Pe imbing Seminar Proposal

,~ ada.M.A.

Mengetahui, Dosen Pembimbing akademik

Pemohon

MRoyani 105011000148

J i

1-3

Page 86: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

1-9 -~·-,

DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-tl81 • \ UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 September 2008

un-J FITK No. Revisi: 00

--------JI. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal 1 /1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.Ol/F.l/PP.009/ ....... ./2009 Jakarta, 16 Februari 2009 Lamp. Hal : Bim bingan Skripsi

Kepada Yth. 1. Drs. Alisuf Sobri 2. Dra Manerah Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama NIM Semester Jurusan Judul Skipsi

: M. Royani : 105011000148 : VIII : Pendidikan Agama Islam : Peran Pengelolaan Kelas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Agama Islam ( Studi kasus di SMP 2 Ciputat Tangerang

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 10 Februari

2009 abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada

judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing

menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Alas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Tembusan: I. Dekan FITK 2. Mahasiswa Ybs.

Page 87: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

-"'\

·----··-·~------- -··------ -· . ···- ... - ·-··-~----···-·-~-·

"'tr~ DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen ., FITK-FR-AKD-082

t\;~:-~VJ\··) UJN JAKARTA FORM (f'R) . Tgl. Terqit 5 Januari 2009

ifriJ FJTK . 'No. Revisi: 00 ,, ----- JI. Ir. H. Juanda No 95 Ciputa/ 15412 Indonesia '. " Hal, ·'· 1 /1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN --- - . ',.--',.

Nomor : Un.O l/F. l/PP.009!./&.:?1?12009 Lamp.

.Jakarta, 16 Desc;nber 2009

Hal : Pei mohonan Izin Pcnclitian

Kepada Yth: Kepala MTs Muharnrnadiyah I Cipt!tat .

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Dengan horm<lt karni sampaikan bahwa:

Nania NJM Semester Jurusan Judul Skipsi

M Koyani 105011000148 IX Pendidikan Agan1a Isla111 "Pera11 Guru Da!t1111 fJengelolaa11 Ke/as Guna Meningkatkan

lvforivasi Be/ajar Siswa Pada Mara Pelajaran Al-Qur 'an Hadits. (Siudi Karns di MTs 1\Iuham111udiyah 1 Cipulal Tangerang) ".

Adalah benar mahasiswa Fakultas Jlim: Tarbiyah clan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (rise!) di instansi yang saudara pimpin.

Untuk itu kan1i n1ohon Saudara dapat n1engizinkan 111ahasiswa tersebut n1elaksanaka11 penelitian di tempat dimaksud.

Atas perhatian dan ke1ja sa1na Saudara, ka1ni ucapkan terin1a kasih.

FVass1Jla111u 'alai1~u1n 1vr.1vb.

Te1nbusan: I. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Oidang Akade1nik 3. Mahasis\va yang bersa11gkuta11.

Page 88: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

PERGURUAN CABANG MUHAMMADIYAH CIPUTAT

~A:adrasah Tsanawiyal1 Muhammadiyah 1 JI. Dewi Sartika Gg. Nangka No. 4 Cimanggis • Ciputat Telp. 7494669

SURAT KETERANGAN PENELITIAN Nomor : III.A/2.a/059/2009

Yang be1ianda tangan di bawah ini Kepala MTs. Muhammadiyah 1 Ciputat, Tangerang -3anten, menerangkan bahwa :

\lama l/o. Induk Mahasiswa 'rogram Studi urusan :em ester 'akultas 'alllm Akademik

M.Royani : 105011000148

S! Pendidika.n Agama Islam IX (sembilan)

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan U!N Jakarta 2009/2010

'elah melaksanakan Penelitian mulai tanggal 5 Oktober 2009 sampai dengan 09 lovember 2009, dengan judul penelitian "Pe ran Gum dalam Pengelolaan Kelas Guua leningkatkan lVIotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al Qur'an Hadits di ITs Muhammadiyah 1 Ciputat "

emikian surat keterangan ini dihuat dengan sebenar-benarnya, agar pihak yang ~rkepentingan maklum.

Page 89: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

Tabet Skor Pemn Guru dalam Pcn11clolaan kclas lSkor Variabel V'l

No.N Skor x x' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 52 4761 2 3 3 1 4 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 58 4489 3 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4 62 4356 4 4 3 2 4 2 2 2 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 66 4225 5 4 2 3 2 3 2 2 4 3 1 1 4 4 2 2 1 3 2 2 3 50 4225 6 2 4 2 2 2 3 4 1 3 2 4 3 4 1 1 3 3 3 2 3 52 3969 7 4 4 1 4 2 2 1 1 4 4 3 3 3 2 3 4 4 1 3 2 55 3969 8 4 4 2 4 4 2 1 4 4 4 3 1 2 2 2 3 4 4 4 4 62 3844 9 2 2 1 4 2 3 1 4 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 50 3844 10 4 2 2 4 2 3 1 4 3 3 4 2 3 3 2 4 4 4 3 3 60 3844 11 3 2 2 4 1 2 1 2 4 4 3 2 3 2 1 1 2 3 4 4 50 3844 12 4 2 1 4 3 2 1 3 2 3 3 2 4 3 4 1 2 2 4 3 53 3600 13 3 3 2 4 2 2 1 4 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 2 62 3600 14 4 4 2 4 2 2 1 4 4 4 2 3 2 2 2 2 4 4 4 2 58 3364 15 3 4 2 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 63 3364 16 2 2 1 4 2 2 2 1 4 4 2 1 4 2 2 2 4 2 4 2 49 3025 17 2 2 1 4 1 2 1 4 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 4 42 3025 18 3 4 2 4 2 2 1 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 67 3025 19 2 2 1 4 2 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 60 2809 20 2 4 1 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 69 2809 21 2 2 1 4 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 63 2704 22 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 3 4 1 3 2 2 2 2 47 2704 23 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 45 2500 24 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 42 2500 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2500 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2401 27 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 2 4 1 3 4 3 3 4 65 2209 28 4 3 3 4 4 3 1 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 62 2209 29 4 3 4 4 4 3 1 3 4 4 3 3 2 1 4 4 3 4 4 3 65 2025 30 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 4 2 4 2 3 2 4 4 55 1936 31 4 4 1 3 2 2 3 1 4 4 1 4 1 1 1 1 3 1 2 4 47 1764 32 3 2 4 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 1764 33 4 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 53 400 34 2 4 3 2 4 3 1 3 2 3 2 2 4 3 2 4 2 3 3 3 55 400

Jumlah 1823 102007

Page 90: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

J-(j Ta be I Skor Motivasi Belaiar lSkor V oriabel Y)

No.N Skor y y' 1 2 3 4 5 6 1 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 51 6400 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 2 4 2 2 4 3 2 3 3 3 59 4761 3 4 4 3 4 2 4 4 4 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 65 4356 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 69 4225 5 2 3 4 2 2 2 1 2 4 2 2 3 1 2 2 4 2 4 4 4 52 4096 6 2 2 2 2 2 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 2 2 2 2 51 4096 1 3 1 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 66 4096 8 4 4 1 2 1 2 1 3 2 2 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 53 3969 9 1 1 2 2 4 3 2 2 4 2 2 3 2 2 4 4 3 3 4 4 54 3844

10 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 54 3721 11 2 2 1 2 1 4 2 4 1 4 2 2 4 12 4 3 3 3 3 4 63 3721 12 4 2 3 2 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 64 3600 13 3 2 2 3 3 4 2 4 3 2 4 4 2 3 4 2 3 4 3 4 59 3481 14 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 55 3025 15 4 2 1 1 4 2 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4 3 2 55 3025 16 2 2 1 1 4 1 2 4 2 2 2 4 1 2 1 4 2 4 4 1 54 2916 17 1 2 1 1 4 2 1 4 2 1 4 4 2 2 1 2 2 4 4 4 54 2916 18 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 2 54 2916 19 3 2 2 1 1 2 3 3 2 1 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 53 2809 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 2809 21 3 2 2 1 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 52 2704 22 2 2 3 2 2 4 4 2 3 2 4 4 3 2 3 3 4 2 1 1 52 2704 23 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 51 2601 24 2 2 4 4 4 4 1 4 1 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 51 2601 25 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 51 2601 26 1 4 2 3 1 2 1 2 4 3 1 2 1 2 1 4 1 1 4 4 51 2601 21 2 2 1 1 1 1 2 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 49 2401 28 3 2 2 4 2 2 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 48 2304 29 3 2 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 4 3 2 1 3 2 2 4 47 2209 30 4 4 2 1 4 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 4 46 2116 31 4 4 4 4 4 2 1 1 1 3 1 3 1 1 4 4 3 3 2 2 46 2116 32 4 2 3 1 3 2 2 2 2 3 1 3 1 3 4 2 2 2 2 2 44 1936 33 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 41 1681 34 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 1 4 3 3 1 2 4 2 30 900

Jumlnh 1875 106257

Page 91: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

Na ma Kelas

Petunjuk

ANGKET UNTUK SISWA

Hari Tanggal

. ......•.........

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sungguh-sungguh. 2. Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang di anggap menurut anda

betul. 3. Bacalah basmalah sebelum anda menjawab pertanyaan.

Pertanyaan!

A. Pengelolaan Kelas 1. Apakah guru anda memeriksa tugas-tugas sekolah siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

2. Apakah guru anda memperhatikan segala aktivitas siswa di dalam kelas?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

3. Apakah guru anda memberikan komentar tertulis dalam buku latihan anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

4. Ketika menerangkan pelajaran, apakah guru anda memberikan perhatian yang

sama kepada semua siswa di dalam kelas?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

5. Apakah guru anda memberi perhatian secara individu siswa di saat mengajar

di dalam kelas?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

6. Selain tugas individu, apakah guru anda juga memberi tugas kelompok

kepada siswanya?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

7. Pada saat mengerjakan tugas kelompok, apakah guru anda juga membagi

perhatian yang sama kepada tiap-tiap kelompok?

Page 92: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

8. Ketika melakukan tugas kelompok, apakah anda mengarahkan siswa untuk

bertanggungjawab secara individual terhadap kelompoknya?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

9. Apakah guru anda memberikan tugas dengan petunjuk-petunjuk yangjelas?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

10. Apakah guru anda menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah

dimengerti oleh siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

11. Pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, apakah guru anda memberi

teguran kepada siswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

12. Apakah guru anda memberi pujian terhadap siswa yang mampu mengikuti

proses belajar secara efektif?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak perpah

13. Apakah guru anda memberi teguran kepada siswa yang mengganggu pada

saat jam belajar berlangsung?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

14. Apakah guru anda melakukan teguran di depan kelas sebagai contoh kepada

siswa lain agar tidak melakukan ha! yang sama?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

15. Apakah guru anda menegur hanya tertuju kepada siswa yang mengganggu

pelajaran?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

16. Apakah teguran yang diberikan guru anda berdampak positifterhadap tingkah

laku siswa?

Page 93: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernab

17. Apakab guru anda menjelaskan dan mengarahkanjika para siswa mengalami

kesulitan dalam belajarnya?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

18. Apakah guru anda melibatkan siswanya untuk berpartisipasi aktif dalam

proses belajar?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernab

19. Jika terjadi keributan di dalam kelas, apakab guru anda menenangkan dan

meminta siswa agar jangan ribut?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

20. Apakah guru anda meminta untuk menampilkan/ menceritakan hasil kerja

kelompok siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemab

B. Motivasi Belajar

1. Apakah guru anda mengucapkan kata "betul atau benar atau tepat" kepada

siswa yang hasil kerjanya bagus?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

2. Apakah guru anda memberi acungan jempol ketika hasil kerja siswa bagus?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

3. Apakah guru anda meminta siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa

yang lain?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

4. Apakah guru anda memberikan waktu luang untuk istirahat apabila siswa

tel ah menyelesaikan tugasnya?

a. Selalu c. Kadang-kadang

Page 94: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

b. Sering d. Tidak pernah 5. Apakah guru anda memberikan kesempatan untuk membantu siswa lain, jika

siswa mampu menjawab soal yang diberikan guru?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

6. Apakah guru anda memberikan nilai dengan adil dan terbuka?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

7. Apakah guru anda memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi

siswanya?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

8. Apakah guru anda memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti oleh

siswanya?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

9. Apakah guru anda menyampaikan kepada siswa tujuan belajar yang akan

dicapai?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

10. Apakah guru anda memberikan ulangan setiap selesai pembelajaran?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

11. Apakah guru anda menjelaskan manfaat mempelajari materi yang akan

disampaikan kepada siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

12. Apakah guru anda memberi tahu apabila akan diadakan ulangan/tes?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

13. Apakah guru anda memberikan kesempatan kepada siswa menemukan dan

memecahkan masalah sendiri berdasarkn minat dan keinginannya?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pemah

Page 95: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

14. Apakab guru anda dalam proses pembelajaran menggunakan cara mengajar

yang bervariasi?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernab

15. Apakab guru anda memberi semangat siswanya untuk berbuat ke arab suatu

tujuan yangjelas?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernab

16. Apakah guru anda membagikan basil ulangan kepada siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

17. Apakab guru anda dalam menerangkan pelajaran menghubungkan dengan

suatu kenyataan yang ada?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernab

18. Apakab guru anda memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan

basil yang baik?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernab

19. Apakab guru anda menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan

pentingnya tugas yang diberikan guru?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernab

20. Apakab guru anda mengoreksi dan memperbaiki kesalaban tugas siswa?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernab

Page 96: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

Hari/tgl Tempat wawancara Responden

Daftar pertanyaan

PEDOMANWAWANCARA

: Kamis, 29 Oktober 2009 : Ruang Guru MTs Muhammadiyah 1 Ciputat : Thu Dra. Wiwi Robaniah

1. Apa yang anda ketahui tentang pengelolaan kelas?

2. Usaha-usaha apa saja yang ibu lakukan di dalam pengelolaan kelas

agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan kondusif?

3. Menurut anda, pengelolaan kelas itu perlu atau tidak dilakukan?

4. Tindakan preventif apakah yang ibu lakukan untuk mencegar

terjadinya perilaku siswa yang menganggu dalam proses kegiatan

belajar mengajar?

5. Apakah pengelolaan kelas yang anda lakukan sud ah maksimal?

6. Menurut anda motivasi itu apa?

7. Bagaimana cara anda membangkitkan motivasi belajar siswa dalam

belajar?

8. Menurut anda, apakah dengan pengelolaan kelas motivasi belajar siswa

akan tinggi?

Page 97: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

HASIL WAWANCARA

Hari : Kamis

Tanggal : 29 Oktober 2009

Responden : Ibu Dra. Wiwi Robaniah

Tempat : Ruangan Guru MTs Muhammadiyah I Ciputat

Pertanyaan

1. Apa yang anda ketahui tentang pengelolaan kelas?

Menurut saya pengelolaan kelas itu ialah bagaimana kita sebagai seorang

pendidik dapat melakukan kegiatan belajar mengajar yang dapat menjadikan kelas

hidup, kondusif dan menyenangkan para siswa dalam belajarnya sehinga dapat

tercapai pembelajaran yang optimal dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah di

tentukan.

2. Usaha-usaha apa saja yang ibu Iakukan di dalam pengelolaan kelas

agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan kondusif!

Sebelum memulai mengajar saya terlebih dahulu mengamati kelas agar ketika

saya masuk saya biasa mengantisipasi keadaan yang ada, akan tetapi ada beberapa

ha! dalam pengelolaan kelas yang saya lakukan di antaranya adalah:

a) Terlebih dahulu saya memfokuskan anak-anak supaya tidak

terpengaruh dengan yang lainnya.

b) Menyesuaikan metode dengan materi yang akan saya ajarkan misalnya

kalau materi itu lebih berhubungan dengan praktek maka saya ajak

anak-anak untuk mempraktekan apa yang ada dalam materi.

c) Memberikau tugas kepada anak-anak misalnya disuruh untuk

berdiskusi, mengerjakan tugas kelompok dengan di amati oleh saya.

3. Menurut anda, pengelolaan kelas itu perlu a tau tidak dilakukan?

Sangat perlu, karena dengan pengelolan kelas semangat belajar siswa akan

tinggi. Selain itu dengan pengelolaan kelas pula dapat membantu siswa untuk

patuh terhadap tata tertib kelas.

Page 98: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

4. Tindakan preventif apakah yang ibu Jakukan untuk mencegar

terjadinya perilaku siswa yang menganggu dalam proses kegiatan

belajar mengajar?

Sebelum saya memulai memberikan materi kepada anak-anak saya terlebih

dahulu memberikan rambu-rambu atau aturan-aturan serta perhatian kepada anak­

anak yaitu berupa:

1) Peringatan kepada anak-anak yang membuat gaduh dan ulah di dalam

kelas

2) Memerikan point kepada anak-anak yang melanggar atau membuat

anak-anak yang lain menjadi rebut

Memberikan tugas sebagai hukuman kepada anak-anak yang sering membuat

onar di dalam kelas.

5. Apakah pengelolaan kelas yang anda lakukan sudah maksimal?

Menurut saya suda11 maksinlal, karena setiap kali saya mengajar siswa-siswa

selalu semangat untuk mengikuti pelajaran yang saya ampu. Salah satu yang

menjadi kebiasaan saya setiap kali mengajar adalah mengganti posisi duduk

siswa. Saya lakukan hal tersebut supaya siswa tidak jenuh dalam belajar. Selain

itu saya juga suka mengajak siswa-siswa berdiskusi.

6. Menurut anda motivasi itu apa?

Yang saya ketalmi tentang motivasi itu adalah semangat atau dorongan yang

kita lakukan untuk mencapai tujuan yang kita kehendaki dan mendapat kepuasaan

yang berarti dari sesuatu yang kita lakukan.

7. Bagaimana cara anda membangkitkan motivasi belajar siswa dalam

belajar?

Di antaranya dengan melakukan pengelolaan kelas dan melakukan pendekatan

emosional kepada siswa. Contoh guru sebagai pendidik hendakuya jangan

menunjukkan sikap otoriter ketika sedang mengajar, karena ha! tersebut dapat

membuat siswa merasa kurang dihargai. Selain itu juga, hendakuya guru sering

memberikan kuis di dalam proses belajar mengajar. Supaya terjadi pembelajaran

yang menyenangkan baik bagi guru ataupun bagi siswanya yang semangat dalam

menjawab pertanyaa-pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Page 99: Ulll - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1989/1/M Royani-FITK.pdf · 7. Dra. Euis Amalia Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah I Ciputat, Tangerang,

8?-.

8. Menurut anda, apakah dengan pengelolaan kelas motivasi belajar

siswa akan tinggi?

Bett11. Seperti yang sudab saya katakan tadi, babwa dengan pengelolaan kelas

yang baik maka motivasi belajar siswa akan tinggi. Tapi sebaliknya, jika

pengelolaan kelas kurang maksimal maka motivasi belajar siswa akan mengalami

penurunan. Karena menurut saya pengelolaau kelas itu adalah salab satu faktor

eksternal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolab.

Intervewe Interviewee

(MRoyani) ( Dra. Wiwi Robaniab)