BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar BelakangMasyarakat dengan segala aspek yang mencakup
di dalamnya merupakan suatu objek kajian yang menarik untuk
diteliti. Begitu pula dengan sesuatu yang dihargai oleh masyarakat
tersebut. Dengan kata lain, sesuatu yang dihargai dalam sebuah
komunitas masyarakat akan menciptakan pamisahan lapisan atau
kedudukan seseorang tersebut di dalam masyarakat. Pada kajian yang
dibahas dalam makalah ini, yaitu stratifikasi sosial yang terjadi
antara masyarakat kuno dan modern serta akan dibahas pula tentang
diferensiasi sosial. Kita akan dapat menemukanperbedaan yang
terjadi di dalamnya, serta tentang bentuk-bentuk diferensiasi
sosial.Secara umum dapat kita pahami bahwa stratifikasi sosial yang
terjadi pada zaman kuno dan modern serta deferensiasi soaial adalah
sesuatu yang membutuhkan sebuah kajian yang berguna untuk menindak
lanjuti dampak-dampak yang berasal dari stratifikasi sosial dalam
masyarakat.I.2 RUMUSAN MASALAHRumusan masalah dari Diferensiasi dan
Stratifikasi sosial ialah : Ciri-ciri diferensiasi sosial ? Apa
saja kehidupan masyarakat yang mengabungkan kasta ? Apa Ukuran atau
kriteria yang dipakai untuk menggolong anggotaanggota masyarakat ke
dalam suatu lapisan ? Apa sajakah faktor penyebab stratifikasi
sosial ? Bagaimana proses terjadinya stratifikasi sosial ? Apa saja
bentu-bentuk stratifikasi sosial ?
I.3 TUJUANDi tengah masyarakat kita mengetahui proses pembedaan
sosial terus berlangsung,baik secara sengaja maupun tidak
masyarakat. Dan mengetahui beberapa bentuk konsekuensi diferensiasi
sosial di masyarakat, konsekuensi dari adanya stratifikasi sosial
menimbulkan pengaruh yang berada di masyarakat sosial. Membedakan
stratifikasi sosial dengan diferensiasi sosial adalah bahwa
stratifikasi sosial menunjuk adanya pembedaan status sosial,
sedangkan diferensiasi sosial tidak menunjukan perbedaan status
sosial.
BAB IIKERANGKA TEORI
A. DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIALSetiap individu lahir dan
berkembang dalam kondisi yang berbeda-beda. Keberagaman individu
dalam masyarakat ini disebut dengan perbedaan sosial. Perbedaan
sosial secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
perbedaan secara horizontal dan perbedaan secara vertikal.
Perbedaan secara horizontal disebut dengan diferensiasi. Dalam
diferensiasi sosial, tidak dikenal adanya tingkatan atau tinggi
rendahnya status sosial seseorang. Sedangkan pebedaan secara
vertikal disebut dengan stratifikasi, dimana ada masyarakat yang
menduduki lapisan atas dan ada pula yang menduduki lapisan bawah.
Stratifikasi sosial ini terjadi karena adanya sesuatu yang lebih
dihargai dalam masyarakat.
B. PENGERTIAN DIFERENSIASI Diferensiasi adalah klasifikasi
terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.Pengertian sama
disini menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi
masyarakatsecara horisontal, mendatar, atau sejajar. Asumsinya
adalah tidak ada golongan daripembagian tersebut yang lebih tinggi
daripada golongan lainnya..Pengelompokan horisontal yang didasarkan
pada perbedaan ras, etnis (sukubangsa), klan dan agamadisebut
kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan
profesidan jenis kelamin disebut heterogenitas socialPada intinya
hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat
tingkatan-tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan
individu yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa
sejak lahir. Contohnya saja, suku sunda dan sukubatak memiliki
kelebihan masing-masing. jadi seseorang tidak bisa menganggap suku
bangsanya lebih baik, karena itu akan menimbulkan etnosentrisme
dalam masyarakat.diferensiasi merupakan perbedaan yang dapat kita
lihat dan kita rasakan dalam masyarakat, bukan untuk menjadikan
kita berbeda tingkat sosialnya seperti yang terjadi Afrika
Selatan.
C. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL
Ada beberapa difinisi tentang stratifikasi sosial antara lain
:1. Pitirim A. Sorokoin, pelapisan sosial adalah perbedaan penduduk
atau masyarakat secara bertingkat atau hirarkis.2. B.J. Bouma,
pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditansai dengan suatu
cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.3.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, menyatakan bahwa selama
dalam masyarakat itu ada sesuatu yang dihargai, maka dengan
sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam
masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau
kekuasaan.4. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, stratifikasi
sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu
masyarakat.5. Robert M.Z. Lawang, stratifikasi sosial adalah
penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial
tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi
kekuasaan, privilese dan prestise6. Soerjono Soekanto, stratifikasi
sosial adalah perbedaan posisi seseorang atau kelompok dalam
kedudukan berbeda-beda secara vertikal
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial
adalah pembedaan antar warga ke dalam kelas-kelas sosial secara
bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam
masyarakat di antaranya ada kelas sosial tinggi, sedang, dan
rendah.
BAB IIIPEMBAHASAN
A. CIRI-CIRI DIFERENSIASI SOSIALDiferensiasi sosial dalam
masyarakat ditimbulkan oleh adanya ciri-ciri tertentu, yaitu
ciri-ciri fisik, sosial, dan budaya.a. Ciri fisik berkaitan erat
dengan apa yang dinamakan ras, yaitu penggolongan manusia atas
dasar persamaan ciri-ciri fisik yang tampak dari luar, seperti
warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata, warna kulit, tinggi
badan, jenis kelamin dan seterusnya.b. Ciri sosial berkaitan dengan
fungsi para warga masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam
masyarakat setiap orang melakukan fungsi atau tugas untuk
kepentingan dirinya sendiri dan masyarakatnya. Aneka macam fungsi
dan tugas ini berkaitan dengan pekerjaan dan profesi para warga
masyarakat, termasuk mata pencaharian dan okupasi.c. Ciri budaya.
Dalam ciri budaya, orang cenderung membedakan antara masyarakat
satu dan masyarakat yang lain, bangsa yang satu dengan bangsa yang
lain, suku bangsa yang satu dan suku bangsa yang lain atas
dasarperbedaan kebudayaan.1. Diferensiasi RasRas adalah suatu
kelompok manusia yang memiliki cirri-ciri fisik bawaan yang sama.
Diperensiasi ras adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan
ciri-ciri fisiknya.Secara garis besar manusia terbagi kedalam
ras-ras sebagai berikutMenurut A..L. Krober1) Austroloid, mencakup
penduduk asli Australia (Aborigin).2) Mongoloid Asiatik Mongoloid
(Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur). Malayan Mongoloid (Asia
Tenggara dan Penduduk Asli Taiwan). American Mongoloid (Penduduk
asli Amerika).3) Kaukasoid Nordic (Erofa Utara, sekitar Laut
Baltik). Alpine (Erofa Tengah dan Erofa Timur). Mediterania
(sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran). Indic
(Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka).4) Negroid African
Negroid (Benua Afrika). Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya
yang dikenal dengan nama orang Semang, Filipina). Malanesian
(Irian, Melanesia).5) Ras-ras Khusus (tidak dapat diklasifikasikan
kedalam empat ras pokok) Bushman (gurun Kalahari, Afrika Selatan).
Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sulawesi Selatan). Polynesian
(kepulauan Micronesia, dan Polinesia). Ainu ( di pulau Hokkaido dan
Karafuto Jepang).2. Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)Menurut Hassan
Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang
masih dianggap mempunyai hubungan biologis.Diferensiasi suku bangsa
merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang
sama, seperti ras, namun suku bangsa memiliki kesamaan budaya
sebagai berikut: Ciri fisik Bahasa daerah Kesenian Adat-istiadat3.
Diferensiasi Klen (Clan)Klen / kerabat luas / keluarga besar. Klen
merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan
(religiomagis) dan kesatuan adapt (tradisi).Klen adalah system
social berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya
terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah
(patrilineal) atau ibu (matrilineal). Klen atas dasar garis
keturunan ayah (patrilineal) terdapat pada masyarakat Batak
(sebutan Marga) Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun,
Barus, Tambun, Paranginangin. Marga Batak Toba : Nababan,
Simatupang, Siregar. Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti,
Nasution, Batubara, Daulay. Masyarakat Minahasa (klennya disebut
Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat,
Supit. Masyrakat Ambon (klennya disebut Fam) antara lain :
Pattinasarani, Latuconsina, Lotul, Manuhutu, Goeslaw. Masyarakat
Flores (klennya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da
Costa, Leimena, Kleden, De-Rosari, Paeira. Klen atas dasar garis
keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat :
Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari
kampung-kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang,
Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.
Masyarakat Flores, yaitu suku Ngadu juga menggunakan system
matrilineal.
4. Diferensiasi AgamaDiferensiasi agama adalah pengelompokan
masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.a. Komponen-komponen
Agama Emosi keagamaan System keyakinan Upacara keagamaan Tempat
ibadah Umatb. Agama dan MasyarakatDalam perkembangan agama
mempengaruhi masyarakat begitu juga masyarakat mempengaruhi
agama.5. Diferensiasi Profesi (pekerjaan)Diferensiasi profesi
adalah pengelompokan masyarakat atas dasar jenis pekerjaan atau
profesinya. Profesi biasanya berkaitan dengan keterampilan khusus.
Misal profesi guru memerlukan keterampilan khusus, seperti: pandai
berbicara, bisa membimbing, sabar dan sebagainya.Berdasarkan
perbedaan profesi orang dimasyarakat berprofesi: guru, dokter,
pedagang, buruh, pegawai negri, tentara dan sebagainya
6. Diferensiasi Jenis KelaminJenis kelamin merupakan kategori
dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis
kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita
lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan
sebagainya. Atas dasar itu maka ada kelompok laki-laki/pria dan
kelompok wanita/perempuan.7. Diferensiasi Asal Daerah Diferensiasi
ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau
tempat tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi: masyarakat desa
: kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa.
Masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau
berasal dari kota
8. Diferensiasi PartaiDemi menampung aspirasi masyarakat untuk
turut serta mengatur negara/ berkuasa, maka bermunculan banyak
sekali partai.Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam
kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa
kesatuan-kesatuan sosial, seazas, seideologi dan sealiran.Pada
Pemilu tahun 1999 yang lalu terdapat 48 partai, pada Pemilu tahun
2004 mungkin jumlah partai sudah bertambah lebih banyak.
B. Bentuk Konsekuensi Diferensiasi Sosial
Di tengah masyarakat, proses pembedaan sosial terus berlangsung,
baik secara sengaja maupun tidak masyarakat senantiasa akan
melakukan pembedaan sosial terhadap warganya. Beberapa bentuk
konsekuensi diferensiasi sosial di masyarakat1. Pada masyarakat
tradisional di Indonesia selalu menempatkan laki-laki pada posisi
lebih tinggi daripada perempuan karena laki-laki di anggap memiliki
kekuatan lebih dibandingkan dengan perempuan.2. Secara umum membawa
pengaruh terhadap perbedaan perlakuan oleh masyarakat pada
bidang-bidang tertentu. Misalnya pada bidang agama, ras, jenis
kelamin, dan suku bangsa.3. Diferensiasi profesi membedakan
masyarakat atas dasar macam-macam pekerjaan, menjadikan pola
perilaku warga masyarakat berbeda sesuai dengan jenis pekerjaan
yang digelutinya.Misalnya : penampilan petani berbeda dengan
penampilan pengusaha atau pegawai4. Diferensiasi agama menjadikan
adanya keanekaragaman pola kehidupan masyarakat berdasarkan agama
yang dianutnya.Misalnya :Masyarakat yang beragama Islam pola
kehidupan dan cara ibadahnya berbeda dengan masyarakat yang
beragama Hindu.5. Diferensiasi suku bangsa akan menampakkan adanya
ciri-ciri yang mendasar.Misalnya : bahasa daerah (bahasa ibu) yang
digunakan, adat istiadat, kesenian, kesadaran kolektif, dan tife
fisik.
A. STRATIFIKASI SOSIAL Pelapisan sosial merupakan terjemahan
dari istilah social stratification (stratifikasi sosial). Kata
stratification beralsal dari kata stratum (jamaknya strata yang
berarti lapisan atau berlapis-lapis). Lapisan sosial dalam
masyarakat mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan
bersama di dalam suatu organisasi sosial. Seorang ahli filsafat
dari yunani yaitu Aristoteles pernah mengatakan bahwa di dalam
tiap-tiap negara terdapat tiga unsur, yaitu meraka yang kaya
sekali, mereka yang melarat, dan mereka yang berada di
tengah-tengahnya. Ucapan tersebut membuktikan bahwa pada zaman itu
orang telah mengakui adanya lapisan-lapisan dalam masyarakat.
B. SISTEM STRATIFIKASI SOSIALSistem stratifikasi sosial dalam
masyrakat ada yang bersifat terbuka dan ada yang bersifat tertutup.
Stratifikasi sosial yang terbuka ada kemungkinan anggota masyarakat
dapat berpindah dari status satu ke status yang lainnya berdasarkan
usaha-usaha tertentu. Misalnya seorang yang berkerja sebagai petani
mempunyai kemungkinan dapat menjadi tokoh agama jika ia mampu
meningkatkan kesalehannya dalam menjalankan agamanya. Seorang anak
buruh tani dapat mengubah statusnya menjadi seorang dokter atau
menjadi presiden sekalipun, apabila ia rajin belajar, berpolitik
dan bercita-cita untuk itu. Sebaliknya seorang anak presiden belum
tentu dapat mencapai status presiden. Dengan demikian berarti dalam
sistem Sistem stratifikasi terbuka, setiap anggota masyarakat
berhak dan mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kemampuan
sendiri untuk naik status, atau mungkin juga justru stabil atau
turun status sesuai dengan kualitas dan kuantitas usahanya sendiri.
Dalam Sistem stratifikasi ini biasanya terdapat motivasi yang kuat
pada setiap anggota masyarakat untuk berusaha memperbaiki status
dan kesejahteraan hidupnya. Sistem stratifikasi terbuka lebih
dinamis dan anggota-anggotanya cenderung mempunyai cita-cita yang
tinggi. Pada Sistem stratifikasi sosial tertutup terdapat
pembatasan kemungkinan untuk pindah ke status satu ke status
lainnya dalam masyarakat. Dalam sistem ini satu-satunya kemungkinan
untuk dapat masuk ada status tinggi dan terhormat dalam masyarakat
adalah karena kelahiran atau keturunan. Hal ini jelas dapat
diketahui dari kehidupan masyarakat yang mengabungkan kasta seperti
di india misalnya : a) Keanggotaan pada kasta diperoleh karena
warisan/kelahiran. Anak yang lahir memperolah kedudukan orang
tuanyab) Keangotaan yang diwariskan tadi berlaku seumur hidup, oleh
karena seseorang tak mungkin mengubah kedudukannya, kecuali bila ia
dikeluarkan dari kastanya.c) Perkawinan bersifat endogam, artinya
harus dipilih dari orang yang kekasta.d) Hubungan dengan
kelompok-kelompok sosial lainnya bersifat terbatas.e)Kesadaran pada
keanggotaan suatu kasta yang tertentu, terutama nyata dari nama
kasta, identifikasi anggota pada kastanya, penyesuaian diri yang
ketat terhadap norma-norma kasta dan lain sebagainya.f) Kasta
diikat oleh kedudukan-kedudukan yang secara tradisional telah
ditetapkan.g) Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.Ada
juga yang namanya Stratifikasi campuran. Stratifikasi campuran,
diartikan sebagai sistem stratifikasi yang membatasi kemungkinan
berpindah strata pada bidang tertentu, tetapi membiarkan untuk
melakukan perpindahan lapisan pada bidang lain. Contoh: seorang
raden yang mempunyai kedudukan terhormat di tanah Jawa, namun
karena sesuatu hal ia pindah ke Jakarta dan menjadi buruh. Keadaan
itu menjadikannya memiliki kedudukan rendah maka ia harus
menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di
Jakarta.Dengan demikian, stratifikasi terbagi menjadi tiga
kelompok, yaitu stratifikasi tertutup, terbuka maupun campuran.
Stratifikasi tertutup yaitu seseorang ketika sudah tergolong
menjadi kelas tinggi, dia tidak akan menjadi kelas bawah dan
sebaliknya. Stratifikasi terbuka yaitu seseorang yang berada
dikelas bawah bisa naik ke kelas atas dengan usahanya yang
bersungguh-sungguh. Sedangkan stratifikasi campuran yaitu seseorang
awalnya dihormati karena terdapat didalam kelas atas, namun
tiba-tiba berbalik arah karena harus menyesuaikan tempat ia
tinggal.
C. DIMENSI STRATIFIKASIDiantara lapisan atasan dengan yang
terendah, terdapat lapisan yang jumlahnya relatif banyak. Biasanya
lapisan atasan tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang
dihargai oleh masyarakat. Akan tetapi, kedudukannya yang tinggi itu
bersifat kumulatif. Artinya, mereka yang mempunyai uang banyak akan
mudah sekali mendapatkan tanah, kekuasaan dan juga mungkin
kehormatan. Ukuran atau kriteria yang bisa dipakai untuk
menggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat ke dalam suatu
lapisan adalah sebagai berikut:1. Ukuran KekayaanBarang siapa yang
memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan teratas.
Kekayaan tersebut misalnya, dapat dilihat pada bentuk rumah yang
bersangkutan, mobil pribadinya, cara-caranya mempergunakan pakaian
serta bahan pakaian yang dipakainya., kebiasaan untuk berbelanja
barang-barang mahal dan seterusnya.2. Ukuran KekuasaanBarang siapa
yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar
menempati lapisan atasan.3. Ukuran KehormatanUkuran kehoramatan
tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan
kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat
tempat yang teratas. Ukuran semacam ini, banyak dijumpai pada
masyarakat-masyarakat tradisional. Biasanya mereka adalah golongan
tua atau mereka yang pernah berjasa.4. Ukuran Ilmu PengetahuanIlmu
pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh masyarakat yang menghargai
ilmu pengetahuan. Akan tetapi, ukuran tersebut kadang-kadang
menyebabkan terjadinya akibat-akibat yang negatif kerana ternyata
bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran, tetapi
gelar kesarjanaanya. Sudah tentu hak yang demikian memacu segala
macam usaha untuk mendapatkan gelar, walaupun tidak halal. Dapat di
simpulkan bahwa dalam dimensi stratifikasi sosial ada empat yang
mendorong seseorang untuk disegani maupun dihormati dalam konteks
stratifikasi sosial. Yang pertama adalah kekayaan. Dengan adanya
suatu kekayaan, orang akan membeli apa saja yang dia mau. Yang
kedua adalah kekuasaan. Kekuasaan akan digunakan sebagai penundukan
seseorang yang berada dibawahnya. Yang ketiga adalah kehormatan,
dimana seseorang akan disegani oleh masyarakat jika ia adalah tokoh
utama dan yang di sepuhkan dimasyarakat itu. Yang keempat adalah
ilmu pengetahuan, jika seseorang pendidikannya tinggi dan dia sudah
mendapatkan gelar doktor maupun magister, secara tidak langsung
akan ada rasa sistem kelas terhadap seseorang yang tidak pernah
sama sekali menduduki bangku sekolah.
D. FAKTOR PENYEBAB STRATIFIKASI SOSIALTerjadinya stratifikasi
sosial atau pelapisan sosial di tengah masyarakat disebabkan
beberapa faktor. Menurut pendapat para ahli sosiologi, yaitu
sebagai berikut.1. Prof. Dr. Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial
terjadi jika ada sesuatu yang berharga yang dimiliki oleh setiap
individu atau kelompok masyarakat2. Pitirim A. Sorokin,
stratifikasi sosial terjadi karena tidak adanya keseimbangan dalam
pembagian hak dan kewajiban serta tanggung jawab nilai-nilai sosial
dan pengaruhnya di antara warga masyarakat3. Prof. Dr.
Koentjaraningrat, penyebab terjadinya stratifikasi sosial ada tujuh
macam :a. kualitas dan kepandaianb. kekuasaan dan pengaruhnyac.
pangkat dan jabatand. kekayaan harta bendae. tingkat umur yang
berbedaf. sifat keasliang. keanggotaan kaum kerabat kepala
masyarakat
E. FUNGSI STRATIFIKASI SOSIALStratifikasi sosial dalam kehidupan
masyarakat memiliki fungsi berikut1. Sebagai alat untuk
mendistribusikan tugas dan wewenang serta hak-hak yang berbeda bagi
setiap lapisan yang ada. Contoh stratifikasi berupa jenjang
kepangkatan di Polri dan TNI2. Untuk menyusun dan mengatur serta
mengawasi interaksi sosial diantara warga masyarakat. Contoh
stratifikasi yang terdapat dalam sistem birokrasi yang berdasar
atas kekuasaan3. Sebagai sarana untuk mempersatukan berbagai
kelompok dan lapisan sosial yang ada dengan mengkoordinasikan
unit-unit sosial yang ada dalam struktur sosial. Contoh saat
penggalangan masa pada kampanye pemilu4. Sebagai sarana
mengategorikan manusia ke dalam strata yang berbeda-beda untuk
memudahkan proses komunikasi, interaksi dan sosialisasi di antara
mereka5. Sebagai sumber motivasi dan inspirasi bagi warga
masyarakat untuk belajar dan bekerja keras agar menempati strata
sosial yang lebih tinggi
F. PROSES TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIALPelapisan sosial dalam
masyarakat mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan
bersama di dalam organisasi sosial. Pada masyarakat yang sederhana
pelapisan sosial didasarkan pada jenis kealamin, usia, kepandaian,
atau kekayaan.Pada tife masyarakat pemburu dan peramu, pelapisan
sosial didasarkan pada jenis kelamin dan usia, atau anggota
masyarakat yang mempunyai kepandaian berburu, yang gagah dan berani
akan mendapat status yang lebih tinggi.Pada masyarakat menetap dan
bercocok tanam, pelapisan sosial didasarkan pada orang yang pertama
kali mendiami tempat dan membuka daerah tersebut dianggap sebagai
orang yang menduduki lapisan tertinggi.Pada masyarakat bercocok
tanam secara intensif, pada masyarakat ini, pelapisan ditandai
dengan adanya pembagian kelas, yaitu kelas atas (penguasa atau raja
yang berkuasa), kelas menengah (para ahli dan pejabat-pejabat), dan
kelas bawah, (rakyat biasa).Secara umum pelapisan sosial dalam
masyarakat terjadi melalui dua proses sebagai berikut :1. Secara
sendirinya, yaitu pelapisan sosial yang terjadi seiring dengan
perkembangan masyarakat.Misalnya : Pelapisan sosial yang didasarkan
pada usia, kepandaian, jenis kelamin, keluarga (kepala keluarga),
dan harta atau kekayaan.2. Sengaja dibentuk, yaitu pelapisan sosial
yang terjadi berkaitan erat dengan sistem pembagian kekuasaan dan
wewenang secara resmi dalam organisasi-organisasi formalMisalnya :
pelapisan sosial pada birokrasi pemerintahan, partai politik,
perusahaan dan lain-lain.
G. DASAR PELAPISAN SOSIALSecara konkrit dalam kehidupan
sehari-hari pelapisan sosial memilki sejumlah ukuran-ukuran yang
dipergunakan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial antara lain
:1. Ukuran kekayaanUkuran kekayaan (materi) maupun kebendaan dalam
masyarakat sangat berpengaruh dalam lapisan sosial dan dapat
digunakan sebagai ukuran penempatan status lapisan seseorang di
masyarakat.Contoh : bentuk rumah modern, jenis pakaian yang
dipakai, pemilikan sarana komunikasi dan transportasi, serta
kebiasaan mengkonsumsi barang-barang mewah.
2. Ukuran kekuasaan dan wewenangPada umumnya kedudukan, status,
atau jabatan seseorang akan berhubungan dengan wewenang dan
kekuasaan. Oleh karena itu orang yang mempunyai wewenang dan
kekuasaan akan berada pada lapisan sosial yang paling tinggi.Contoh
: kepala kantor dengan pegawai bawahan pada suatu instansi3. Ukuran
kehormatanOrang-orang yang hidupnya disegani oleh anggota
masyarakat, orang tua, dan orang yang pernah berjasa akan menempati
pelapisan sosial atas dalam masyarakatContoh : pemimpin agama,
pemimpin adat, dan kepala suku.4. Ukuran Ilmu pengetahuanOrang yang
menguasai ilmu pengetahuan yang tinggi akan menempati posisi yang
paling tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat.Contoh :
gelar-gelar akademik kesarjanaan (dokter, akuntan, doktor dan
profesor)
H. SISTEM PELAPISAN SOSIALSistem pelapisan sosial dapat
dibedakan sebagai berikut1. Sistem pelapisan sosial tertutup
(Closed Social Stratification)Kemungkinan berpindahnya seseorang
dari lapisan sosial yang satu ke lapisan sosial yang lain tidaklah
mungkin atau sangat kecil.Contoh :a. Pada masyarakat yang menganut
sistem kasta di India, orang yang berkasta sudra tidak mungkin
pindah menjadi kasta ksatria.b. Pada masyarakat yang menganut paham
rasialisme yang menganggap bahwa ras tertentu memiliki lapisan
sosial atas dan ras tertentu memiliki lapisan sosial bawah.2.
Sistem pelapisan sosial terbuka (Open Social
Stratification)Kemungkinan berpindahnya seseorang dari lapisan
sosial yang satu ke lapisan sosial yang lain sangat besar dan
nudahContoh :Karena ketekunan, keuletan dan dengan kecerdasan yang
tinggi seseorang yang semula miskin kemudian menduduki jabatan yang
tinggi maka akan berada pada lapisan sosial yang atas di
masyarakat.
I. BENTUK-BENTUK STRATIFIKASI SOSIAL
Secara garis besar, bentuk-bentuk pelapisan sosial di masyarakat
adalah sebagai berikut.1. Stratifikasi sosial atas dasar
ekonomiKelas sosial pada bidang ekonomi di dasarkan pada jumlah
kepemilikan kekayaan atau penghasilan. Sehingga di kenal ada kelas
sosial atas, kelas sosial menengah, dan kelas sosial bawah, seperti
bagan berikut.
Bagan II.1. Sistem pelapisan sosial pada masa penjajahan
Belanda
2. Stratifikasi sosial atas dasar nilai sosialPelapisan sosial
pada bidang ini membedakan anggota masyarakat ke dalam kelompok
berdasarkan nilai luhur, moralitas, etika, dan kehormatan yang
dimiliki masyarakat. Anggota masyarakat yang terhormat akan
dianggap sebagai kelompok lapisan tinggi sedangkan masyarakat yang
tidak terhormat di anggap rendah. Misalnya tokoh agama, sehingga
dikenal ada kelas sosial tinggi, kelas sosial sedang, dan kelas
sosial rendah.
Bagan II.2. Stratifikasi masyarakat sosial pada
tradisional/feodal
3. Stratifikasi sosial atas dasar PolitikPelapisan sosial yang
mengukur lapisan seseorang karena kekuasaan atau wewenang yang
dimiliki oleh seseorang. Misalnya seorang pejabat kepala desa,
bupati atau gubernur, dianggap sebagai lapisan sosial yang
tertinggi dalam masyarakat karena kekuasaanya.
Bagan II.3. Stratifikasi sosial atas dasar politik
4. Stratifikasi sosial atas dasar profesi/pekerjaanPelapisan ini
membedakan lapisan-lapisan sosial di masyarakat berdasarkan
pekerajaan. Misalnya ortang yang bekerja di kantor menempati
lapisan sosial yang tinggi dibandingkan dengan buruh pabrik.5.
Stratifikasi sosial atas dasar pendidikanPelapisan ini membedakan
lapisan-lapisan sosial di masyarakat berdasarkan pendidikan
seseorang, orang yang berpendidikan tinggi akan menempati lapisn
sosial yang tinggi di masyarakat.6. Stratifikasi sosial atas dasar
budaya dan suku bangsaPelapisan ini membedakan lapisan-lapisan
sosial di masyarakat berdasarkan budaya dan suku bangsa yang ada
pada masing-masing masyarakat tersebut. Setiap suku bangsa mentukan
lapisan sosial yang berbeda dengan suku bangsa lainnya.
J. UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIALAda beberapa unsur
stratifikasi sosial antara lain :1. Kedudukan Sosial
(status)Kedudukan sosial (social status) adalah posisi seseorang
secara umum dibandingkan dengan orang lain dalam masyarakatnya.
Semakin tinggi kedudukan sosial seseorang, maka semaikn banytak
hak-hak dan fasilitas yang ia peroleh.
Keduduan sosial seseorang dibedakan menjadi tiga bagian antara
lain :1. Ascribet status, yaitu status yang diperoleh dengan
sendirinya ataukedudukan seseorang dalam masyarakat yang diperoleh
tanpa memperhatikan kemampuan seseorang, tetapi berdasaarkan
kelahiran atau keturunan.Contoh : seorang anak raja, bangsawan, dan
kasta Brahmana, secara otomatis akan mendapat kedudukan yang tinggi
di masyarakat karena kedudukan orang tuanya.2. Achieved status,
kedudukan seseorang yang dicapai melalui usaha-usaha yang
disengaja.Contoh : seseorang yang dilahirkan dari rakyat biasa
karena memperoleh pendidikan dan berprestasi, akhirnya dapat
memperoleh kedudukan yang lebih tinggi di masyarakat.3. Assignet
status, yaitu kedudukan yang yang dimiliki oleh seseorang karena
pemberian orang lain.Contoh : gelar pahlawan diberikan kepada
seseorang yang telah berjuang demi kepentingan negara, gelar
kejuaraan, pemegang hadiah nobel, dan pelajar teladan.
2. Peranan sosial (sosial role)Peranan adalah tingkah laku yang
diharapkan diperbuat oleh seseorang sesuai dengan statusnya.
Seseorang yang telah menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukan atau statusnya, berarti orang tersebut telah menjalankan
suatu peranan. Peranan seseorang dapat berubah-ubah atau
berbeda-beda sesuai dengan situasi atau keadaan yang
dihadapinya.Misalnya : peranan seorang guru terhadap murid berbeda
dengan peranan guru terhadap kepala sekolahnya.
3. Konflik kedudukan dan konflik peranSeseorang dalam masyarakat
biasanya memiliki beberapa keduduakan.Konflik kedudukan secara
otomatis juga terjadi konflik peran.
K. Bentuk Konsekuensi Stratifikasi Sosial
Hal yang membedakan stratifikasi sosial dengan diferensiasi
sosial adalah bahwa stratifikasi sosial menunjuk adanya pembedaan
status sosial, sedangkan diferensiasi sosial tidak menunjukan
perbedaan status sosial. Adanya perbedaan status dan peran yang
ditunjukkan dalam stratifikasi sosial membawa konsekuensi terhadap
tindakan dan interaksi sosial seseorang sesuai dengan tingkatan
dalam masyarakat.Dengan demikian, konsekuensi dari adanya
stratifikasi sosial menimbulkan pengaruh berupa :1. tindakan dan
interaksi sosial, yaitu pola perilaku seseorang disesuaikan dengan
status dan peran sosialnya.2. simbol status, yaitu penampilan
seseorang di dalam kehidupannya mencerminkan status dan perannya di
masyarakat.
Beberapa pengaruh stratifikasi sosial baik yang positif maupun
yang negatifPengaruh positif stratifikasi sosial antara lain :
1. adanya stratifikasi sosial, orang akan menyadari strata
sosialnya. Ia akan menjalani kehidupannya sesuai dengan strata
sosialnya2. akan memudahkan golongan atas pemegang kekuasaan, untuk
mendistribusikan tugas dan wewenang serta sebagian haknya kepada
aparat atau pegawai di bawahnya3. stratifikasi sosial dapat
digunakan untuk mempersatukan berbagai golongan dan menggalang
massa, untuk mendukung misi perjuangan agar tercapai4. mampu
mendorong dan menggerakkan dinamika kehidupan masyarakat di semua
lapisan5. stratifikasi sosial sangat berpengaruh dalam kehidupan
politik, jenjang kekuasaan, dan birokrasi pemerintahan
Pengaruh negatif stratifikasi sosial antara lain :1. sistem
stratifikasi yang hirarkis formal (birokrasi) dapat dimanfaatkan
oleh penguasa yang otoriter untuk menindas rakyat2. akan
menimbulkan kesenjangan sosial dan memperlebar jarak antara lapisan
atas dan lapisan bawah3. sistem stratifikasi akan menimbulkan
persaingan yang tajam, dari semua lapisan untuk mendapatkan
kebutuhan pokok, lapangan kerja, pendidikan, kesehatan, status
sosial yang baik, rasa aman, dan keadilan serta jaminan hari tua.4.
sering kali kebijakan dari pihak penguasa merugikan atau
mengesampingkan kepentingan rakyat lapisan bawah.5. pelayanan
publik kepada warga tidak mampu (lapisan bawah) sering kali kurang
maksimal dan cendrung disepelekan.
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan : Dari pembahasan mengenai Stratifikasi dan
Diferensiasi sosial ini kami mengetahui bahwa .Stratifikasi ialah
perbedaan,apabila di dunia tidak ada Stratifikasi maka masyarakat
tidak akan bisa untuk saling menolong.Contohnya apabila di
Indonesia semua masyarakatnya menjadi presiden maka Indonesia akan
kebingungan.Karena itu semua mahluk hidup memerlukan Stratifikasi
agar kehidupannya penuh dengan kelengkapan.Diferensiasi ialah
perbedaan yang dilihat dari fisik,budaya dan lainnya.Seperti
Indonesia kebanyakan yang mempunyai kulit putih sedangkan Eropa dan
Amerika berkulit putih..Saran : Saran kami mengenai Stratifikasi
dan Diferensiasi sosial yaitu kita bisa memahami betapa peningnya
kita untung saling menolong atau memenuhi dalam kehidupan dan kita
harus juga bersyukur apa yang ALLAH SWT kasih terhadap kita.Kita
juga dapat belajar dari budaya luar seperti apa,dengan adanya
Diferensiasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://febrianahemerxiips3.blogspot.com/2013/11/makalah-diferensiasi-sosia.html
http://andriaw83.blogspot.com/2011/11/makalah-sosiologi.html
http://okayana.blogspot.com/2010/06/diferensiasi-sosial-dan-stratifikasi.html
http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/09/diferensiasi-dan-stratifikasi-sosial.html
http://ridorahman.smansasak.sch.id/2013/04/diferensiasi-sosial.html
http://www.google.com/search?source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=vhUGU7LqGe6IiQfOkoGICQ&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1051&bih=625&q=Stratifikasi%20sosial%20atas%20dasar%20nilai%20sosial#q=stratifikasi+sosial+berdasarkan+ekonomi&tbm=isch
http://likulros.blogspot.com/2013/10/makalah-stratifikasi-sosial.html
19