Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. UJIAN AKHIR TRIWULAN 1 MATAKULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Imam Kamarudin Saleh P 056111191.47 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
25
Embed
UJIAN AKHIR TRIWULAN 1 MATAKULIAH SISTEM · PDF fileSebagai tugas mata kuliah sistem informasi menajemen ... proposal penjualan, ... Rekayasa Perangkat lunak didefinisikan sebagai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.
UJIAN AKHIR TRIWULAN 1 MATAKULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Oleh: Imam Kamarudin Saleh
P 056111191.47
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ujian Akhir Triwulan 1 matakuliah Sistem Informasi Manajemen”. Sebagai tugas mata kuliah sistem informasi menajemen (SIM) pada program pasca sarjana manajemen dan bisnis, Institut Pertanian Bogor.
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc(CS ) selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen atas segala bimbingan dan arahannya dalam perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari semua pihak sehingga dapat membangun ke arah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bogor, 2 April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2 Tujuan ............................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen .......................................................... 3 2.2 Rekayasa Perangkat lunak ............................................................... 9
III. PERTANYAAN DAN JAWABAN 3.1 Jelaskan atribut-atribut dari software yang berkualitas? Apa yang perlu
dilakukan dalam pembangunan sistem informasi agar software penunjang sistem informasi yang dibangun tersebut memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh ISO? ................................................................. 14
3.2 Mengapa kita perlu memperhatikan faktor “maintainaibility” dari suatu software? Jelaskan urgensinya ........................................................... 15
3.3 Apa-apa saja yang perlu diperhatikan bila organisasi mengambil kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya? Jelaskan! ...................................................................................................... 16
3.4 Kalau anda dipercaya untuk memimpin pembangunan sistem informasi terintegrasi bagi perusahaan di tempat anda bekerja langkah apa saja yang akan anda lakukan? Jelaskan! ................................................... 18
IV. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 21 V. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 22
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis dalam era informasi telah mencapai tahapan kompetisi
yang sangat ketat, dimana sistem pengelolaan bisnis secara konvensional tidak
lagi memadai. Oleh karena itu, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat
sangat diperlukan dalam mengambil keputusan bisnis. Agar dapat
mempertahankan eksistensi organisasi di dalam persaingan secara terus menerus,
organisasi harus dapat menganalisis keadaan lingkungan usaha di mana ia berada,
sehingga dapat mengetahui di mana posisinya. Selanjutnya, organisasi harus dapat
melihat persaingan yang terjadi di dalam lingkungan usaha tersebut dan
mengetahui apa yang sedang dipersiapkan dan dilakukan para pesaingnya
sehingga dapat menentukan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi persaingan
tersebut. Selain memperhatikan faktor-faktor eksternal yang ada, faktor-faktor
internal juga perku diperhatikan, agar organisasi mampu tumbuh dan berkembang
dengan kokoh.
Keuntungan yang diperoleh organisasi akan meningkat apabila dalam
melakukan aktivitasnya organisasi tersebut mampu meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kerjanya. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi ini, diantaranya
dapat dicapai dengan memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi yang dapat
diterapkan untuk mendukung aktivitas organisasi, serta dengan menciptakan
produk-produk baru dan meningkatkan pelayanan terhadap klien.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada setiap kegiatan
penyelenggaraan organisasi tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu, penerapan
teknologi informasi dan komunikasi di setiap organisasi merupakan suatu
kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, dalam rangka pertukaran data dan
informasi serta penyaluran berita secara cepat, akurat, dan aman. Teknologi
informasi berperan sebagai alat bantu untuk memudahkan pengelolaan suatu
sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi. Faktor manusia akan sangat
menentukan kebaikan dan kegunaan teknologi tersebut. Untuk itu, pengembangan
sistem informasi membutuhkan suatu teknik dan perencanaan yang baik agar
sistem yang dikembangkan tersebut dapat berjalan dan berfungsi secara efektif
dan efisien serta tidak mengalami kegagalan.
Oleh karena itu, sistem informasi pada perusahaan harus diintegrasikan
dan dikembangkan dengan lebih baik agar perusahaan yang telah menggunakan
sistem informasi tersebut mampu memperoleh keunggulan bersaing di dalam
usahanya dan tidak tertinggal dalam menjalankan bisnisnya.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memberikan jawaban dari
pertanyaan yang diberikan dalam Ujian Akhir Triwulan (UAT) mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen (SIM).
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Manajemen
Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai pengguna informasi sangat
bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari sistem informasi
manual yang sederhana dengan menggunakan saluran informal, hingga sistem
informasi berbasis komputer yang rumit dan menggunakan saluran
telekomunikasi canggih. Di dalam organisasi, apapun jenis dan bentuknya,
sistem informasi bahkan telah memainkan peran penting dalam mendukung
kegiatan operasional, mendukung pengambilan keputusan hingga mendukung
organisasi mencapai keunggulan kompetitif yang strategis. Pembahasan
tentang sistem informasi manajemen akan diawali dengan pembahasan tentang
konsep sistem.
a. Sistem
Sistem dapat dijabarkan secara sederhana sebagai kelompok elemen
yang saling berhubungan dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui sebuah proses yang terorganisasi. Menurut O’brien
(2005), setiap sistem setidaknya terdiri dari tiga komponen atau fungsi
dasar yang saling berinteraksi, yaitu :
1. Masukan (input) meliputi kegiatan penangkapan (capturing) dan
pengumpulan (assembling) elemen yang akan dimasukkan ke dalam
sistem untuk diproses. Masukan dapat dibedakan menjadi maintenance
input yang memungkinkan sistem dapat beroperasi dan signal input
yang nantinya akan diolah menjadi produk. Contohnya, bahan baku,
data, dan energi.
2. Pemrosesan (processing) meliputi proses pengubahan masukan
menjadi keluaran. Contohnya, proses pembuatan mobil.
3. Keluaran (output) meliputi proses pemindahan elemen yang telah
melewati tahap pemrosesan ke tujuan akhir yang ditetapkan. Keluaran
dari sebuah sistem selalu berupa keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan.
b. Sistem Informasi
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-
orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data
yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi (O’Brien, 2005). Komponen sistem informasi tersebut
secara lebih jelas ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Komponen Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam
bisnis yaitu :
• Mendukung proses bisnis dan operasional
• Mendukung pengambilan keputusan
• Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Gambar 2. Tiga Peran Utama Sistem Informasi
Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil baik
mengatasi masalah bisnis adalah tantangan utama untuk para manajer dan
praktisi bisnis saat ini. Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawab
untuk mengajukan atau mengembangkan teknologi informasi baru atau
meningkatkannya bagi perusahaan. Adapun untuk seorang manajer
bertanggungjawab untuk mengelola usaha pengembangan yang dilakukan
para spesialis sistem informasi dan para pemakai akhir bisnis.
Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi masalah bisnis
dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai beberapa proses bertahap
atau beberapa siklus seperti ditunjukkan pada Gambar 3 di bawah ini
(O’Brien, 2005).
Gambar 3. Siklus Pengembangan Sistem Informasi
c. Jenis-jenis Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi
yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan
dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat
diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen seperti
ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Jenis Sistem Informasi
Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa O’Brien (2005)
mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
a. Sistem Pendukung Operasi (Operations Support System)
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang
dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung
operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling
dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem
informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung
operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi
bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan
kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. sistem
pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing System.
2) Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems)
Merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi
yang bertugas mengolah dan merekam data laporan dari transaksi
bisnis, dengan dua prinsip dasar, yakni in batch processing dan in
real-time (or online) processing.
3) Sistem Pengendalian Proses(Process Control Systems)
Merupakan sistem yang bertugas mengawasi dan mengendalikan
berbagai proses industrial. Contoh pada penyulingan minyak
bumi, pembangkit listrik, dan sistem produksi baja.
4) Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration
Systems)
Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim
pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan
produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk
aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi
dalam surat elektronik untuk mengirim dan menerima pesan
elektronik, dan termasuk menggunakan videoconference dan lain-
lain.
b. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support System)
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem
informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena
menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan
keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas
yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang
disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem Pendukung
Manajemen dibagi empat bagian yaitu :
1) Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems)
Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk
laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional
bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat
menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan
mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk
mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai
laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi
hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
2) Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer
secara langsung kepada seorang manajer dalam proses
pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi
dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak
produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan
manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan
dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan
ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi
suatu produk.
3) Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems)
Merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan
informasi penting dari berbagai sumber internal dan eksternal
yang mudah digunakan oleh para eksekutif dan manajer.
Contohnya eksekutif puncak dapat menggunakan terminal layar
sentuh untuk segera melihat dan atau menampilkan teks dan
grafik yang mencakup bidang-bidang utama dari suatu organisasi
dan daya saing kinerjanya.
4) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Systems.
Menurut O’Brien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat
beberapa jenis sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut:
1) Sistem Pakar
Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran
pakar dan bertindak sebagai konsultan pakar bagi para pemakai.
Contoh : penasihat aplikasi kredit, pengawasan proses, dan sistem
pemeliharaan diagnosis
2) Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung perbuatan,
pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan.
contoh: akses intranet ke praktik-praktik bisnis terbaik, strategi
proposal penjualan, dan sistem pemecah masalah pelanggan.
3) Sistem Informasi Strategis
Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi
perusahaan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai
keunggulan kompetitif. Contoh : perdagangan saham online,
penelusuran pengiriman, dan sistem web e-commerce.
4) Sistem Bisnis Fungsional
Mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial
atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi
yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran,
manajemen operasi, dan manajemen sumber daya manusia.
2.2 Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat lunak didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan
keilmuan secara praktis dalam perancangan dan pengembangan program dan
dokumentasi terkait yang diperlukan untuk mengembangkan, mengoperasikan dan
memelihara program – program tersebut, (Boehm ‘Software Engineering’ IEEE
Trans on Computer). Usaha untuk mengatasi permasalahan dalam perangkat
lunak dilakukan melalui Rekayasa Perangkat Lunak atau Software Engineering.
Adapun aktivitas rekayasa perangkat lunak meliputi beberapa hal antara
lain :
a. pengembangan perangkat lunak (software development).
b. manajemen proyek (project management).
c. metrik perangkat lunak (software metric).
d. pemeliharaan perangkat lunak (software maintenance).
e. jaminan kualitas perangkat lunak (software quality assurance).
f. manajemen konfigurasi perangkat lunak (software configuration
management).
2.2.1 Pengembangan Perangkat Lunak
Tujuan utama dari software development adalah Menentukan
tahap-tahap yang diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak,
menentukan urutan pelaksanaan dari tahap-tahap tersebut dalam rangka
pengembangan perangkat lunak, menentukan kriteria transisi /
perpindahan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Terdapat berbagai cara
memproduksi software dengan kualitas yang baik. Diantaranya adalah
a. Code and Fix
Model ini terdiri atas tahapan Code (Pemrograman) dan Fix
(Perbaikan/ Pemeliharaan) dengan kriteria transisi berupa Code
(Program). Model proses ini merupakan proses pengembangan
perangkat lunak pada awal era pengolahan data yang memiliki ciri
menggunakan 3GL atau lebih rendah dan biaya pemeliharaan yang
besar.
b. System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh
analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi
beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah
dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah
langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara
umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen
yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai
apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan
membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen
dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan
sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi
dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang
telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan
memelihara sistem yang telah dibuat
c. Prototyping
Identifikasi kebutuhan awal, prototyping, penggunaan dan evaluasi