Top Banner
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176 UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH PENGGANTIAN MONITOR SUHU SW112 Asep Saepuloh1, Kiswanto2, Muh. Taufiq 3 PRSG - BATAN Kawasan Puspiptek Ged. 31 Serpong, Tangsel - Banten TeIp. (021) 7560908 e-mail: [email protected] A BSTRAK UJI PERFORM A MESIN DISEL BRV10 RSG-GAS SETELAH PENGGANTIAN MONITOR SUHU SW1l2. Untuk mengetahui bahwa disel masih mampu bekerja pada contino us powernya maka perlu diuji. Perawatan disel bert~tjuan untuk menunjukkan bahwa batas performa mesin disel dan komponen- komponennya mampu beroperasi secara optimal. Metode yang dilakukan yaitu meng~tji performa mesin disel dengan moda operasi test run. Beban test run adalah bukan beban sebenarnya tetapi beban semu. Telah terjadi penyimpangan operasi pada disel BRVIO, saat saklar beban di panel GS003 memasuki step 2 beberapa menit kemudian beban semu kembali nol sehingga step 2 tidak tercapai. Miniature air flow monitor tipe SWII2 yang berfimgsi sebagai pengontrol suhu udara pada cerobong tidak bekerja kemudian timbul gangguan "Flow fail. Art. Load" yang terlihat di panel control sehingga test run BRVIO menjadi tidak sempurna. Kesimpulan setelah penggantian komponen SWII2, sistem pembebanan semu normal kembali sehingga step 2 beban 340 kW untuk mesin disel BRVIO tercapai. Kata Kunci : Monitor SW1l2, uji performa, BRVIO ABSTRA CT TEST PERFORMANCE OF DIESEL BRV10 IN RSG-GAS AFTER EXCHANGE A TEMPERATURE MONITOR SWl12. To know that diesel is still able to work on a continuous power, it should be tested. Maintenance of the diesel is aims to show that limit the performance of diesel engines and components able to operate optimally. The method is carried out to test the performance of diesel engines with mode of test run operation. Load of test run is artificial load system. It has been deviation of operation on BRVIO when selector switch enter to step 2 which in a few minutes the power of atificialload back to zero, so that step 2 canot reached. Miniature air flow monitor SWII2 components which serves as the air temperature controller on the chimney does not work then alarm "Flow fail. Art. Load" appear on the control panel so that the results of test run BR VI 0 not perfect. After the replacement of SW 1I2 components, artificial loading system back normally so that step 2 load 340 kW for diesel engines BRVJO reached. Keyword: SW1l2 monitor, pelformance test, BRVIO 1. PENDAHULUAN Mesin disel merupakan salah satu jenis motor bakar dalam (internal combustion engine) yaitu motor bakar yang proses pembakarannya terletak dalam motor itu sendiri. Pembakaran pada motor disel dihasilkan oleh adanya bahan bakar, udara bersih serta adanya panas. Di sini panas dihasilkan karena adanya tekanan yang dihasilkan oleh piston pada langkah kompresi di dalam silinder sehingga mampu meningkatkan suhu pada ruang bakar. Pada dasamya mesin disel mampu beroperasi di semua kondisi beban pada periode tertentu, baik itu pada kondisi overload maupun pada kondisi kerjanya. Pada kondisi overload dapat mengakibatkan overheating yang dapat membuat engine mengalami kerusakan (Calder, 1992).[1] Kondisi seperti ini akan dapat mengakibatkan berkurangnya Time Between Overhaul (TBO) atau dapat mengurangi life time dan mesin disel, sehingga kondisi overload sebisa mungkin dihindari dalam operasi mesin disel. Latar belakang penulisan adalah bahwa disel sebagai pembangkit catu daya darurat dalam posisi standby harus siap melayani operasi beban-beban darurat apabila teIjadi gangguan pada jalur catu daya Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 392 Asep Saepuloh dkk
8

UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH …

Nov 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH …

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAHPENGGANTIAN MONITOR SUHU SW112

Asep Saepuloh1, Kiswanto2, Muh. Taufiq 3

PRSG - BATAN Kawasan Puspiptek Ged. 31 Serpong, Tangsel - BantenTeIp. (021) 7560908 e-mail: [email protected]

A BSTRAK

UJI PERFORM A MESIN DISEL BRV10 RSG-GAS SETELAH PENGGANTIAN MONITOR SUHU

SW1l2. Untuk mengetahui bahwa disel masih mampu bekerja pada contino us powernya maka perlu diuji.Perawatan disel bert~tjuan untuk menunjukkan bahwa batas performa mesin disel dan komponen­komponennya mampu beroperasi secara optimal. Metode yang dilakukan yaitu meng~tji performa mesin diseldengan moda operasi test run. Beban test run adalah bukan beban sebenarnya tetapi beban semu. Telahterjadi penyimpangan operasi pada disel BRVIO, saat saklar beban di panel GS003 memasuki step 2beberapa menit kemudian beban semu kembali nol sehingga step 2 tidak tercapai. Miniature air flow monitortipe SWII2 yang berfimgsi sebagai pengontrol suhu udara pada cerobong tidak bekerja kemudian timbulgangguan "Flow fail. Art. Load" yang terlihat di panel control sehingga test run BRVIO menjadi tidaksempurna. Kesimpulan setelah penggantian komponen SWII2, sistem pembebanan semu normal kembalisehingga step 2 beban 340 kW untuk mesin disel BRVIO tercapai.

Kata Kunci : Monitor SW1l2, uji performa, BRVIO

ABSTRA CT

TEST PERFORMANCE OF DIESEL BRV10 IN RSG-GAS AFTER EXCHANGE A TEMPERATURE

MONITOR SWl12. To know that diesel is still able to work on a continuous power, it should be tested.Maintenance of the diesel is aims to show that limit the performance of diesel engines and components ableto operate optimally. The method is carried out to test the performance of diesel engines with mode of testrun operation. Load of test run is artificial load system. It has been deviation of operation on BRVIO whenselector switch enter to step 2 which in a few minutes the power of atificialload back to zero, so that step 2canot reached. Miniature air flow monitor SWII2 components which serves as the air temperature controlleron the chimney does not work then alarm "Flow fail. Art. Load" appear on the control panel so that theresults of test run BR VI 0 not perfect. After the replacement of SW 1I2 components, artificial loading systemback normally so that step 2 load 340 kW for diesel engines BRVJO reached.

Keyword: SW1l2 monitor, pelformance test, BRVIO

1. PENDAHULUAN

Mesin disel merupakan salah satu jenis motorbakar dalam (internal combustion engine) yaitumotor bakar yang proses pembakarannya terletakdalam motor itu sendiri. Pembakaran pada motordisel dihasilkan oleh adanya bahan bakar, udarabersih serta adanya panas. Di sini panas dihasilkankarena adanya tekanan yang dihasilkan oleh pistonpada langkah kompresi di dalam silinder sehinggamampu meningkatkan suhu pada ruang bakar. Padadasamya mesin disel mampu beroperasi di semua

kondisi beban pada periode tertentu, baik itu padakondisi overload maupun pada kondisi kerjanya.Pada kondisi overload dapat mengakibatkanoverheating yang dapat membuat engine mengalamikerusakan (Calder, 1992).[1] Kondisi seperti ini akandapat mengakibatkan berkurangnya Time BetweenOverhaul (TBO) atau dapat mengurangi life timedan mesin disel, sehingga kondisi overload sebisamungkin dihindari dalam operasi mesin disel.

Latar belakang penulisan adalah bahwa diselsebagai pembangkit catu daya darurat dalam posisistandby harus siap melayani operasi beban-bebandarurat apabila teIjadi gangguan pada jalur catu daya

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 392 Asep Saepuloh dkk

Page 2: UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH …

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 20 IIISSN 1978-0176

utama dari PLN sehingga performa mesin dise\harus terjaga. Pada saat mesin disel menerima sinyalgangguan dari RPS (reactor protection system),dalam ukuran detik maka disel akan beroperasisecara otomatis. Ada tiga jenis sistem mod a operasidise\ yaitu ; operasi otomatis saat trip catu day autama, operasi test run untuk fungsi perawatan, sertaoperasi manual.

Untuk mengetahui bahwa engine mampubekerja pada continuous powernya maka dalamkegiatan perawatan mengharuskan dilakukan ujiperforma yang disebut dengan test run, tujuannyamenunjukkan bahwa batas performa mesin dise\ dankomponen-komponennya mampu beroperasi padakondisi pembebanan hingga 100%. Se\ama test runmesin disel diberikan pembebanan 0%, 50%, dan100% sesuai petunjuk pelaksanaan perawatan diselyang berlaku. Di RSG-GAS ada tiga unit mesin diselyaitu BRVI0/20/30 sebagai catu darurat denganmasing-masing kapasitas daya dise\ pembangkitadalah 550 kVA.

Metoda yang digunakan pada uji performamengamati parameter-parameter terukur pada setiappembebanan, mengamati penyimpangan operasipada disel BRVlO saat masuk step 2 yang tidakpemah tercapai setiap dilakukan test run, sertamenganalisa miniature flow monitor SW112 yangfungsinya sebagai pengontrol suhu yang didugapenyebab adanya penyimpangan pad a sistem operasipembebanan.

Hasil yang diharapkan dari pembahasan inisetelah diketahui penyebab penyimpangan operasipada disel BRVI0, dapat dilakukan perbaikan ataupenggantian komponen sehingga pengujianpembeban dapat tercapai. Akhimya performa mesindisel sebagai pembangkit catu daya darurat di RSG­GAS, baik dari segi pengoperasiannya ataukomponen-komponennya tetap terpelihara.

2. TEORI

Mesin disel adalah termasuk sejenis mesinpembakaran dalam, lebih spesifik lagi sebuah mesinpemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakanoleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukanoleh alat berenergi lain (seperti busi). Ketika udaradikompresi suhunya akan meningkat (sepertidinyatakan oleh Hukum Charles), mesin dise\menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran.Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin dise\ dandikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebihtinggi dari rasio kompresi mesin bensin. Beberapasaat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas(TMA) atau BTDC (before top dead center), bahanbakar disel disuntikkan ke ruang bakar dalamtekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampurdengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil

pencampuran ini menyala dan membakar dengancepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakarmulai dilakukan saat piston mendekati (sangatdekat) TMA untuk menghindari detonasi.Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruangbakar di atas piston dinamakan injeksi langsung(direct injection) sedangkan penyemprotan bahanbakar ke dalam ruang khusus akan berhubunganlangsung dengan ruang bakar utama dimana pistonberada, ini disebut dengan injeksi tidak langsung(indirect injection). Ledakan tertutup inimenyebabkan gas dalam ruang pembakaranmengembang dengan cepat, lalu mendorong pistonkebawah dan menghasilkan tenaga linear. Batangpenghubung (connecting rod) menyalurkan gerakanini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga lineartadi diubah menjadi tenaga putarYJ

SISTEM OPERASI MESIN DISEL

Untuk meningkatkan kemampuan mesin disel,umumnya ditambah komponen-komponen sebagaiberikut : [~]

I. Turbocharger, untuk memperbanyak volumeudara yang masuk ruang bakar karena udara yangmasuk ruang bakar didorong oleh turbin padaturbo.

2. Intercooler, untuk mendinginkan udara yangakan masuk ruang bakar. Udara yang panasvolumenya akan mengembang begitu jugasebaliknya, dengan didinginkan bertujuan supayaudara yang menempati ruang bakar bisa lebihbanyak. Mesin disel sulit untuk hidup pada saatmesin dalam kondisi dingin. Dalam cuaca yangsangat dingin, bahan bakar disel mengental danmeningkatkan viscositas dan membentuk kristallilin atau gel. Ini dapat mempengaruhi sistembahan bakar dari tangki sampai nozzle, membuatpenyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadisulit. Cara umum yang dipakai untukmemanaskan penyaring bahan bakar dan jalurbahan bakar secara elektronik, misal dipasangheater yang suhu operasinya diatur dengan batassuhu atas dan suhu bawah oleh kontaktor danrelay.

3. Governor, mengontrol suplai bahan bakar agarputaran mesin disel selalu pada putaran yangdiinginkan. Apabila putaran mesin disel turunterlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkanakan menurun, peralatan listrik tidak dapatbekerja sebagaimana mestinya, sedangkanapabila putaran mesin terlalu tinggi maka bisamengakibatkan over voltage yang akan bisamerusak peralatan listrik.

Asep Saepuloh dkk 393 Sekolah Tinggi Tekn%gi Nuk/ir-BA TAN

Page 3: UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH …

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

Komponen Sistem Beban Semu

Monitor suhu SW 112 terbuat dari bahan

polamida dan alumunium, sensomya terbuat darikeramik kaca dipasivasi, power suplai yangdibutuhkan adalah 24V AC/ 19 - 32V DC, adapunkisaran suhu menengah dan monitor bagian atasadalah -20°C ... +60 0c. Monitor dilengkapi LED(light emitting diode) dengan indikasi lampu hijaupada ujung bagian bawah dan potensiometer untukmen-seting daerah kerja.

Prinsip kerja komponen miniature air flowmonitor SW 112 beroperasi berdasarkan prinsipkalorimetrik! udara panas dan dirancang untukberoperasi dengan udara. sensor head sendiri denganrangkaian elektronik terpisah. Daya yangdibangkitkan mesin disel panasnya dibuang melaluicerobong udara, sedangkan beban disel yangmerupakan beban semu juga panasnya dibuang kelingkungan oleh rangkaian resistor atau tahanan didalam cerobong terse but. Panas/ kalor padacerobong dipantau oleh komponen SW112, semakin

tinggi tahap pembebanan maka suhu pada cerobongakan semakin naik, untuk itu daerah kerja padaSW112 dibatasi tertinggi pada suhu 40°C yang di­seting melalui potensiometer pada ujung komponenSW112.

Selama test run, fungsi disel sebagai catu dayadarurat tidak terjadi catu daya ganda dengan catudaya utama PLN karena telah diatur oleh ACB(automatic circuit breaker), maka pada saat test runposisi lampu indikator pada panel untuk sakelarMCB (main circuir breaker) harus kondisi on(nyala) dan sakelar GCB (generator circuit breaker)harus kondisi off(mati).

Pada sistem pembebanan semu ada terdiri darikomponen sebagai berikut ;

Sakelar pilihan untuk step 0, step I dan step II.Kontaktor dan Sekering step I dan step II.Kabel beban dari panel GSOO1 ke box paneldiatas cerobong.Komponen miniature air flow monitor tipe SW112 dan rangkaiannya.Kabel kontrol dan monitor sinyal gangguan.

," '•.. ------,,

Data teknis dan skema rangkaian dari monitor miniature airflow tipe SW 112 :

,,.•.... ,- - - - - - .•. \

...... \ ~.,), \, 1, I

" ,, ,,,,merah

24V

coklat AC/DC

'~-;}Ihitam

Gambar 1: Skema rangkaian komponen SW 112

+ (-)

- (+)

Berdasarkan fitur, komponen miniature airflow monitor SW 112 ;

Ada setelan/potensiometer untuk daerah kerjalaju alir secara kalorimetrik.Tidak ada bagian yang bergerak dalam laju alirsuhu.

Operasi tidak tergantung dari diameter pipa atauducting

Dilengkapi indikasi light emitting diod ( LED)status wama lampu hijau

Berdasarkan data teknis operasi miniature airflow monitor tipe SW 112 seperti terlihat pada tabel1 berikut : [3J

Asep Saepuloh 394 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Page 4: UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH …

SEMINAR NASIONALSDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011

ISSN 1978-0176

Tabell: Data teknis miniature airflow monitor SW 112

Uraian

Kisaran suhu menengah dan monitor bag. atasElectronic control unit

Suplai teganganPerk iraan konsumsi arus

Relay output laju aliranArus respon tingkat penyesuaian (step denganeam potensiometer)Jenis dan ukuran monitor bagian atasTekanan resistensi monitor bagian atasKabel standar

Bahan

Berat

Penjelasan

_200 C +60 0 C/-4 0 F +140_200 C +50 0 C/-4 0 F 1220 F.AC 24 V +10% / -15% / DC 19 ... 32 V20 ... 50 mA

1 normal kontak terbuka, AC/DC 24V, max beban 0,7A0,5 m / s ... 20 m / s / 1,64 65,6 fps ... fps

o 18 mm/O.709 masuk untuk flange mount atau PG1 bar/14, 5 psi (tekanan relatif)Panjang monitor bagian atas 2 m (3 x 0,20 mm2/ AWG24)/6,56ft(3xO,31oin.210-3)Poliamida, aluminium. sensor keramik, kaea-dipasivasi.e1ektronik kontrol unit PVC/poliamida84 lb g/O.l85

3. TATA KERJA

Sebelum test run ada beberapa persmpanpenting yang dilakukan, antara lain; [4]

1. Pengeeekan visual pada level air batere, airpending in, oli mesin, tangki harian bahan bakardan tangki eadangan bahan bakar.

J.T)/ Pilih=beban /

2. Pengeeekan visual keboeoran sistem bahanbakar, sistem oli dan sistem pendingin.

3. Pengeeekan fungsi pada heater pendingin danpad a mesin pembangkit.

4. Mengontrol fungsi alat pengontrol keboeoran.5. Pengeeekan sistem pengisian pada batere dan

lampu-lampu panel indikator.

Gambar 2: Flowchart test run dise\ BRVI0

Asep Saepuloh dkk 395 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BA TAN

Page 5: UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH …

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

Adapun waktu yang dibutuhkan setiap tahapoperasi dalam uji performa atau test run sesuaidengan petunjuk pelaksanaan pengoperasian mesindisel yaitu :

Tdk

Selesai

5 menitOperasi tanpa beban20 menitDengan pembebanan 50 %40 menitDengan pembebanan 100 %

5 menitDengan tanpa beban (nol)

Gambar 3: Flowchart perbaikan SWI12 BRVIO

Gambar 2-3 di atas adalah memperlihatkanflowchart pelaksanaan test run disel BRVIO danawal hingga penyelesaian kasus penyimpanganoperasi pada BRVIO. Langkah-Iangkah ini dibuatbertujuan untuk menemukan akar permasalahan,melakukan solusi perbaikan pada komponenpemantau suhu SWI12 sehingga sistem beban semupada mesin disel BRVIO dapat beroperasi normalkembali.

beberapa menit beban semu tersebut hilang menjadinol kembali sehingga pembebanan disel BRVIOtidak sempuma. Dugaan pada saat masuk step 2suhu udara pada cerobong semakin naik tetapi tidakterkontrol oleh monitor SW112, karena monitorSWI12 mengalami gangguan maka sinyal kontrolmemerintahkan kontaktor beban semu menjadi off,

akibatnya timbul sinyal gangguan "Flow fail. Art.load" di panel GS003

Memasuki awal 5 menit pertama mesin diselberoperasi tanpa beban sebagai tahap pemanasan,kemudian masuk 20 menit di step I bebanmenunjukan 170 kW, kemudian masuk 40 menit distep 2 beban menunjukan 340 kW, tetapi selang

PENGAMATAN DANKOMPONEN SWIl2

PERBAIKAN dan penunjukan parameter beban menjadi nol,sinyal gangguan tidak dapat di-reset maka step 2tidak tercapai, kasus ini terus berulang setiapmelakukan test run.

Pada tabel 2 ditampilkan beberapa datapengukuran yang tercatat pada lembar pengujiandisel, diantaranya adalah ; tegangan, arus dan beban.Bahwa terlihat ada penyimpangan operasi pad a

Asep Saepuloh 396 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BA TAN

Page 6: UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH …

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGY AKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

mesin disel BRVI 0 dimana pada beban 2 seharusnyamencapai kapasitas daya 100% tetapi justru bebankembali ke nol. Untuk tegangan Yo, VI, V~ adalahsarna yaitu 400 Volt, untuk arus 10, II, I~ sudahmenunjukan nilai sesuai yaitu pada beban semu 50%

adalah sebesar 250 Amper dan beban semu 100%adalah sebesar 500 Amper, sedangkan padapembebanan semu Po, PI, P~hanya mampu mencapai50% (Lihat pada tabel 2).

Tabel 2: Data pengukuran saat test nm disel BRV 10/20/30

Data PengukuranNama Disel

Vo 10 Po

BRVI0

BRV20

BRV30

400

400

400

400

400

400

400

400

400

o

o

o

250

230

250

500

460

500

o

o

o

170

160

175

o

320

350

Pada Gambar 4 terlihat jelas pembebanan step2 disel BRVI0 harga pengukuran dari parameteryang terukur beban 1 ke beban 2 .menunjukkanpenurunan, pembebanan semu yang dibangkitkansebesar 170 kW selama 20 menit dan kemudian di

pembebanan 2 grafiknya turun menjadi nol.

Parameter terukur

Gambar 4: Grafik pengukuran saat test run

Beban yang dibangkitkan oleh pembebanan semuselama test run panasnya dibuang ke lingkunganmelalui suatu rangkaian resistor ke cerobong udarabuang. Kabel untuk beban semu terdiri dari duabusbar, pertama untuk beban 1 dan satunya untukbeban 2 yang terpasang dan panel BRVI0 GSOOI kepanel di atas cerobong udara buang, seperti terlihatpada Gambar 5.

Tanda lingkaran di atas dueting menunjukanlokasi panel yang di dalamnya terdapat 2 busbarU"V"W1 dan U~,V~,W~,miniature air flow monitorSW 112, dan kabel kontrol. Dari analisa dicobadilakukan langkah-langkah perbaikan pad a monitorsuhu tipe SW112 dengan men-set ulangpotensiometer untuk batasan daerah kerja suhu padasaat masuk step 2, indikasi lampu hijau menyalamenunjukkan monitor suhu SW 112 bekerja. Danpercobaan tersebut monitor suhu SW 112 tetap tidakdapat merespon sehingga selang beberapa menitkemudian kabel kontrol dari SW112 memerintahkan

untuk mematikan kontaktor beban semu step 2sehingga terbaca penunjukan parameter beban step 2kembali menunjuk nol.

... -:; .•..--::----- ..•,,,

Gambar 5: Lokasi SWI12 pada cerobong udara (;]

Gambar 6 adalah panel BRVI0 GSOOI yangmemperlihatkan 2 unit kontaktor yang merupakan

bagian dan sistem pembebanan semu. 1 unitkontaktor untuk busbar step 1 dengan tiga buah

Asep Saepuloh dkk 397 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BA TAN

Page 7: UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH …

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 20 IIISSN 1978-0176

sekenng dan 1 unit kontaktor untuk busbar step 2dengan tiga buah sekering. Pad a gambar terlihatpenghubung antara kontaktor,sekering dan busbarmenggunakan plat tembaga dimana tujuannya untukefisiensi sehubungan jarak antar komponen cukupdekat sehingga kalau menggunakan kabel diameterbesar agak sulit dibengkokan dan plat tidakterpengaruh suhu dan kondisi lingkungan.

Gambar 6: Panel GSOOIsetelah perbaikan [5]

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah mlll/ature air flow monitor SW 112diganti, step 2 dapat tercapai dan sinyal gangguan"flow fail. Art. Load" sebagai indikasi gangguanpad a beban semu telah dapat teratasi. Hasil dataparameter terukur pad a setiap step (tahapan) operasiyang tercantum pad a lembar data test run, antara lain; tegangan, arus, beban, rpm, suhu pendingin, suhubahan bakar, suhu oli, dan lain-lain menunjukkanharga ukur sesuai dengan nilai batas yangditentukan. [4]

Kasus seperti ini termasuk kasus yang jarangterjadi dan beberapa kali analisis yang dilakukandari kasus tersebut awalnya dilakukan percobaanmen-set ulang komponen SW112 pad a daerah keIjastep 2 tetapi komponen tersebut temyata sudah tidakmerespon karena rusak sehingga disimpulkan untukdiganti yang hasilnya terbukti setiap melakukan test/"till kejadian tersebut sudah tidak terulang lagi.

Tabel 3 memperIihatkan hasil uji performaatau test run disel BRVIO setelah penggantianminiature air flow monitor SW 112 dibandingkandengan nilai-nilai pengukuran mesin disel BRV20dan BRV30. Dan table 3 tersebut menunjukkanadanya peningkatan dalam pelaksanaan sistempembebanan mesin disel BRVI0. Saat memasukipembebanan step 2, kapasitas beban sebesar 340 kWtercapai.

Tabel3: Hasil data pengukuran test run pasca perbaikan

HasH Data Pengukuran

Nama Disel VoVIV210I,12PoPIP2

BRVIO

40040040002505000170340

BRV20

40040040002304600160320

BRV30

40040040002505000175350

i;j 600] 500~~400E ~300:;~200!:J 100

::r: 0

Gambar 8: Gratik pengukuran BRVI0 pasca pcrbaikan

Secara grafik terIihat pada Gambar 8 bahwahasil pengukuran dari beban 0 hingga beban 2

menunjukan grafik yang semakin naik, artinya ujipembebanan step 1 atau kapasitas beban 50%sebesar 175 kW dan step 2 atau kapasitas beban100% sebesar 350 kW berhasil. Begitu juga arusyang dibangkitkan dari I, sampai 13 menunjukkan

kenaikan, sedangkan tegangan yang dibangkitkandari keseluruhan mesin disel pad a setiap tahappembebanan adalah sarna sebesar 400 V.

4. KESIMPULAN

Sesuai hasil uraian pembahasan diatas makadiperoleh kesimpulan bahwa miniature air flowmonitor tipe SW112 pad a disel pembangkit BRVI0sudah kembali fungsi sebagai pemantau laju alirsuhu pad a cerobong dan selama test run sistempembebanan kembali normal tanpa adanya gangguantimbulnya sinyal "Flow fail. Art. Load" pada panelBRVI0 GS003, data-data parameter yang terukursudah sesuai petunjuk pelaksanaan pengoperasian

Asep Saepuloh 398 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Page 8: UJI PERFORMA MESIN DISEL BRVIO RSG-GAS SETELAH …

SEMINAR NASIONALSDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGY AKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

mesin disel BRV10/20/30 di RSG-GAS sehinggasecara umum setelah dilakukan uji performa denganmod a operasi test run yang dilaksanakan secaraberkala, mesin disel BRV10 sebagai catu dayadarurat di RSG-GAS integritas dan kehandalannyatetap terjaga.

S. DAFT AR PUST AKA

1. http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&biw=800&bih=461 &q=pengaruh+overload+disel+thd+komponen+utama+disel&gbv=2&oq=pengaruh+o verl oad+disel +thd+ komponen+utama+disel&aq=f&aqi=&aql=&gs sm=e&gs upl=61506716318211216341551261261012510101507150715-11110, Makalah dari Faculty of MarineTechnology, Tentang pengaruh overloadterhadap komponen disel, Sepuluh NopemberInstitute of Technology Surabaya, internet,diakses juli 2011.

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin diesel,Tentang Mesin Disel,diakses Juli 2011

3. http://www.google.co.id/search? q=google&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozi Ila:en-US: 0ffici al&c Iient=fi refox -a#sc Iient=psy­ab&hl=id&cl ient=firefox-

a&hs=mlrn&rls=org. mozi Ila:en-US %3Ao fficial&so urce= hp&q=rn inia ture+ai rtl 0w+monitor+sw 112&pbx= 1&oq=miniature+airtlow+monitor+swl12&aq=f&aqi=&aql=&gs sm=e&gs upl=139861286831013044413112710101010129921299219-1121O&bav=on.2.or.r gC.r pw..cf.osb&fp=b921007e47919cOe&bi w=800&bih=461, tentangkomponen miniature Air Flow Monitor tipeSWl12, diakses Juli 2011

4. ASEP SAEPULOH, Petunjuk PelaksanaanPengoperasian Mesin Disel BRV10/20/30 diRSG-GAS, No. Ident : RSG.SR.02.03.51.11Rev.O (2011)

5. ANONIMOUS, Dokumentasi Perawatan danPerbaikan Miniature Air Flow Monitor tipeSWl12 Disel BRV10 di RSG-GAS.

Asep Saepuloh dkk 399 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN