Top Banner
UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI AMBROXOL HIDROKLORIDA DAN SALBUTAMOL SULFAT SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Jefry Tanriono NIM: 178114104 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62

UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

Oct 18, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI

AMBROXOL HIDROKLORIDA DAN SALBUTAMOL SULFAT

SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Jefry Tanriono

NIM: 178114104

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

ii

Persetujuan Pembimbing

UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI

AMBROXOL HIDROKLORIDA DAN SALBUTAMOL SULFAT

SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI SEMARANG

Skripsi yang diajukan oleh:

Jefry Tanriono

NIM: 178114104

telah disetujui oleh:

Pembimbing

(Dr. apt. Sri Hartati Yuliani)

Tanggal: 10 Juni 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana layaknya

karya ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya indikasi plagiarism dalam

naskah ini, maka saya bersedia menanggung sanksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 10 Juni 2021

Penulis

Jefry Tanriono

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Jefry Tanriono

Nomor Mahasiswa : 178114104

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Uji Kualitas Sediaan Racikan Pulveres Kombinasi Ambroxol Hidroklorida dan

Salbutamol Sulfat Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Semarang”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, dan mengelolanya dalam bentuk pangkalan data untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti

kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 21 Juli 2021

Yang menyatakan

(Jefry Tanriono)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

vi

ABSTRAK

Sediaan racikan pulveres kombinasi ambroxol hidroklorida dan salbutamol

sulfat diresepkan untuk mengatasi bronkitis, batuk, dan asma. Sediaan racikan sering

diresepkan kepada bayi, anak, dan lansia yang mengalami kesulitan menelan kapsul

atau tablet serta memerlukan pengaturan dosis tertentu. Penelitian ini bertujuan

mengetahui parameter kualitas sediaan racikan pulveres kombinasi ambroxol

hidroklorida dan salbutamol sulfat yang diracik salah satu rumah sakit swasta di

Semarang meliputi uji organoleptis, uji derajat halus, uji kandungan lembab, penetapan

kadar, dan uji keseragaman kandungan.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental deskriptif. Uji

organoleptis dilakukan dengan pengamatan visual. Uji derajat halus dilakukan untuk

mengetahui tingkat kehalusan serbuk menggunakan mikroskop. Uji kandungan lembab

dilakukan dengan menghitung nilai persen moisture content setelah pemanasan dalam

moisture analyzer. Penetapan kadar dilakukan menggunakan spektrofotometer UV dan

diolah menggunakan analisis kemometrik teknik kalibrasi multivariat partial least

square (PLS) dengan bantuan software minitab. Keseragaman kandungan didapatkan

dengan menghitung nilai penerimaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji kualitas sediaan racikan pulveres

kombinasi ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat salah satu rumah sakit swasta

di Semarang memenuhi uji kualitas meliputi uji organoleptis, uji derajat halus, dan

penetapan kadar. Terkait uji kandungan lembab dan uji keseragaman kandungan tidak

memenuhi uji kualitas sediaan racikan pulveres.

Kata Kunci: ambroxol hidroklorida, salbutamol sulfat, pulveres, kemometrik,

spektrofotometer UV, uji kualitas pulveres.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

vii

ABSTRACT

Pulveres preparations, a combination of ambroxol hydrochloride and

salbutamol sulfate are prescribed for bronchitis, coughs and asthma. Compounded

preparations are often prescribed for infants, children, and the elderly who have

difficulty swallowing capsules or tablets and require certain dosage adjustments. This

study aims to determine the quality parameters of the pulveres combination of

ambroxol hydrochloride and salbutamol sulfate formulated by a private hospital in

Semarang including organoleptic test, smooth degree test, moisture content test,

determination level, and content uniformity test.

This research is a descriptive non-experimental research. The organoleptic test

was carried out by visual observation. The smooth degree test was carried out to

determine the level of fineness of the powder using a microscope. Moist content test

was done by calculating the percent value of moisture content after heating in the

moisture analyzer. The determination level was carried out using a UV

spectrophotometer and processed using chemometric analysis the multivariate partial

least square (PLS) calibration technique with the help of Minitab software. The

uniformity of content is obtained by calculating the acceptance value.

The results showed that the quality test of the pulveres preparation,

a combination of ambroxol hydrochloride and salbutamol sulfate by a private hospital

in Semarang met the quality tests including organoleptic test, smooth degree test, and

determination level. Regarding the moisture content test and the content uniformity

test, it does not meet the quality test for the pulveres compound preparation.

Keyword: ambroxol hydrochloride, salbutamol sulfate, pulveres, chemometrics, UV

spectrophotometer, pulveres quality test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

METODE PENELITIAN .............................................................................................. 3

Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................................... 3

Alat dan Bahan ......................................................................................................... 3

Pengambilan sampel ................................................................................................. 3

Uji organoleptis ........................................................................................................ 4

Uji derajat halus ........................................................................................................ 4

Uji kandungan lembab .............................................................................................. 5

Penetapan kadar ........................................................................................................ 5

Uji keseragaman kandungan .................................................................................... 6

Analisis Data ............................................................................................................ 7

a. Uji organoleptis ............................................................................................... 7

b. Uji derajat halus .............................................................................................. 7

c. Uji kandungan lembab .................................................................................... 7

d. Penetapan kadar .............................................................................................. 8

e. Uji keseragaman kandungan ........................................................................... 8

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 9

Uji Organoleptis ....................................................................................................... 9

Uji Derajat Halus .................................................................................................... 10

Uji Kandungan Lembab ......................................................................................... 13

Penetapan Kadar ..................................................................................................... 14

a. Kalibrasi multivariat partial least square ..................................................... 14

b. Validasi multivariat partial least square ...................................................... 19

c. Penetapan kadar ............................................................................................ 22

Uji Keseragaman Kandungan ................................................................................. 25

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 29

a. Kesimpulan ...................................................................................................... 29

b. Saran ................................................................................................................ 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

ix

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 30

LAMPIRAN ................................................................................................................ 34

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................................ 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

x

DAFTAR TABEL

Tabel I. Set Larutan Kalibrasi............................................................................. 5

Tabel II. Set Larutan Validasi .............................................................................. 6 Tabel III. Data Uji Derajat Halus ........................................................................ 11

Tabel IV. Data Uji Kandungan Lembab.............................................................. 13

Tabel V. Nilai Konsentrasi Sebenarnya (Actual Response) vs Konsentrasi

Terhitung (Calculated Response) dari Set Kalibrasi Ambroxol

Hidroklorida dan Salbutamol Sulfat pada 240-350 nm ...................... 15

Tabel VI. Data R2, RMSECV, dan PRESS dari Hubungan Nilai Sebenarnya

dan Nilai Terhitung Validasi Silang (Cross Validation)

pada 240-350 nm ................................................................................. 18

Tabel VII. Data dan Parameter Hasil Validasi Silang Ambroxol Hidroklorida

dengan Teknik Leave one-out ............................................................. 19

Tabel VIII. Data dan Parameter Hasil Validasi Silang Salbutamol Sulfat

dengan Teknik Leave one-out ............................................................. 19

Tabel IX. Nilai Konsentrasi Sebenarnya (Actual Response) vs Konsentrasi

Terhitung (Calculated Response) dari Set Validasi Ambroxol

Hidroklorida dan Salbutamol Sulfat pada 240-350 nm ...................... 20

Tabel X. Data Penetapan Kadar Ambroxol Hidroklorida Menggunakan

Metode Spektrofotometri UV-PLS ..................................................... 23

Tabel XI. Data Penetapan Kadar Salbutamol Sulfat Menggunakan

Metode Spektrofotometri UV-PLS ..................................................... 24

Tabel XII. Data Uji Keseragaman Kandungan 10 Sampel Pulveres .................... 25

Tabel XIII. Data Uji Keseragaman Kandungan 30 Sampel Pulveres ................... 26

Tabel XIV. Data Penimbangan Baku Ambroxol Hidroklorida .............................. 39

Tabel XV. Data Penimbangan Baku Salbutamol Sulfat ....................................... 39

Tabel XVI. Pemipetan Baku Set Kalibrasi ............................................................. 40

Tabel XVII. Pemipetan Baku Set Validasi .............................................................. 40

Tabel XVIII. Data Uji Keseragaman Kandungan Ambroxol Hidroklorida pada

10 Sampel Pulveres ............................................................................. 44

Tabel XIX. Data Uji Keseragaman Kandungan Ambroxol Hidroklorida pada

30 Sampel Pulveres ............................................................................. 45

Tabel XX. Data Uji Keseragaman Kandungan Salbutamol Sulfat pada

10 Sampel Pulveres ............................................................................. 47

Tabel XXI. Data Uji Keseragaman Kandungan Salbutamol Sulfat pada

30 Sampel Pulveres ............................................................................. 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Uji Organoleptis Hari ke-1 .................................................................. 10

Gambar 2. Uji Organoleptis Hari ke-7 .................................................................. 10

Gambar 3. Image-J Partikel Derajat Halus ........................................................... 11

Gambar 4. Kurva Distribusi Ukuran Partikel Sediaan Racikan Ambroxol

Hidroklorida dan Salbutamol Sulfat.................................................... 12

Gambar 5. Overlay Spektra UV Baku Ambroxol Hidroklorida dan Salbutamol

Sulfat pada Panjang Gelombang 240-350 nm ..................................... 14

Gambar 6. Kurva Hubungan Nilai Sebenarnya (Actual Response) vs Nilai

Terhitung (Calculated Response) Ambroxol Hidroklorida dengan

Metode Spektrofotometri UV-PLS pada 240-350 nm ........................ 17

Gambar 7. Kurva Hubungan Nilai Sebenarnya (Actual Response) vs Nilai

Terhitung (Calculated Response) Salbutamol Sulfat dengan Metode

Spektrofotometri UV-PLS pada 240-350 nm ..................................... 17

Gambar 8. Kurva Hubungan Nilai Sebenarnya vs Nilai Terhitung Validasi Silang

Leave one-out Ambroxol Hidroklorida dengan Metode

Spektrofotometri UV-PLS pada 240-350 nm ..................................... 21

Gambar 9. Kurva Hubungan Nilai Sebenarnya vs Nilai Terhitung Validasi Silang

Leave one-out Salbutamol Sulfat dengan Metode Spektrofotometri

UV-PLS pada 240-350 nm .................................................................. 22

Gambar 10. Overlay Spektra UV 3 Sampel Pulveres pada Panjang Gelombang

240-350 nm dengan Interval 2 nm ...................................................... 23

Gambar 11. Sampel Racikan Pulveres .................................................................... 36

Gambar 12. Kondisi Penyimpanan Sampel Racikan Pulveres .............................. 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis Working Standard Ambroxol Hidroklorida ... 34

Lampiran 2. Certificate of Analysis Working Standard Salbutamol Sulfat ............. 35

Lampiran 3. Dokumentasi Sampel Racikan Pulveres.............................................. 36

Lampiran 4. Dokumentasi Uji Organoleptis ............................................................ 37

Lampiran 5. Dokumentasi Uji Derajat Halus .......................................................... 38

Lampiran 6. Data Penimbangan Uji Kandungan Lembab ....................................... 39

Lampiran 7. Data Penimbangan Baku ..................................................................... 39

Lampiran 8. Pembuatan Seri Konsentrasi Kurva Baku ........................................... 40

Lampiran 9. Data Uji Penetapan Kadar ................................................................... 41

Lampiran 10. Data Uji Keseragaman Kandungan ..................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

1

PENDAHULUAN

Permintaan resep racikan masih dilakukan secara luas oleh dokter dalam

peningkatan kualitas layanan kesehatan. Resep racikan umumnya ditujukan pada anak

dan lanjut usia (Rahayu dan Yusrizal, 2019). Sediaan racikan adalah sediaan yang

dibuat dengan mengubah atau mencampur sediaan obat atau bahan aktif yang

disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien. Sediaan racikan umumnya berupa

bentuk padat, semi padat, dan cair. Di Indonesia, salah satu racikan padat yang banyak

diresepkan adalah pulveres (Widyaswari dan Wiedyaningsih, 2012).

Serbuk (pulveres) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang

dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral (Kementrian Kesehatan RI, 2020).

Kelebihan pulveres yaitu memiliki luas permukaan yang besar sehingga lebih mudah

larut dan terdispersi daripada sediaan yang dipadatkan serta mudah digunakan pada

anak dan orang tua yang sukar menelan tablet atau kapsul. Kekurangan pulveres yaitu

tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak dan terkadang lembab pada kondisi

penyimpanan (Rahayu dan Yusrizal, 2019). Dalam praktiknya, pembagian sediaan

pulveres dilakukan secara visual (kasat mata). Teknik pembagian ini dapat

menyebabkan variasi bobot antara pulveres satu dengan lainnya (Helni, 2014).

Beberapa penelitian mengenai permasalahan kualitas sediaan racikan pulveres

yang terjadi di Indonesia. Penelitian Suprobo (2015) menemukan bahwa, sediaan

racikan pulveres diltiazem pada suatu Instalasi Farmasi Rumah Sakit di Muntilan,

Yogyakarta belum memenuhi kualitas keseragaman bobot dan kandungan, tetapi

memenuhi persyaratan kandungan lembab. Penelitian Nugroho (2015) menemukan

bahwa, sediaan racikan pulveres hidroklorotiazid pada salah satu Apotek Kota

Yogyakarta belum memenuhi kualitas keseragaman bobot dan keseragaman

kandungan, namun telah memenuhi persyaratan kandungan lembab. Padahal,

keseragaman bobot merupakan parameter penting yang mencerminkan kadar (dosis)

obat pada sediaan pulveres serta merupakan salah satu faktor penentu dalam

keberhasilan suatu terapi (Sugianto dkk., 2008). Sediaan pulveres yang baik harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

2

memenuhi beberapa syarat yaitu homogen, kering, memiliki derajat kehalusan tertentu,

dan keseragaman kandungan (Rahayu dan Yusrizal, 2019).

Peresepan racikan pulveres kombinasi ambroxol hidroklorida dan salbutamol

sulfat digunakan dalam mengatasi bronkitis, batuk, dan asma (Deepak et al., 2013).

Suatu obat harus stabil baik secara fisika maupun kimia untuk mencegah

inkompatibilitas (Kurniawan, 2013). Pulveres yang tidak berkualitas akan

menimbulkan kerugian medis maupun ekonomis (Athijah, 2011). Pada penelitian ini,

ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat merupakan obat dalam bentuk garam

(PubChem, 2020). Obat dalam bentuk garam bersifat higroskopis (kemampuan untuk

menyerap dan menahan lembab pada variasi suhu dan kelembaban). Kondisi

higroskopis dapat mempengaruhi kestabilan suatu obat (Gupta et al., 2018). Selain itu,

penting untuk memperhatikan indeks terapi obat yang diracik. Ambroxol hidroklorida

dan salbutamol sulfat memiliki indeks terapi sempit (Wardani, 2014; Vicente et al.,

2000). Obat dengan indeks terapi sempit memerlukan kontrol yang teliti terhadap kadar

obat yang dilepaskan agar tetap berada dalam rentang terapeutik (Wardani, 2014).

Terkait permasalahan kualitas sediaan racikan pulveres, maka penting untuk

melakukan kontrol kualitas suatu sediaan. Pada penelitian, kontrol kualitas sediaan

pulveres yang dilakukan yaitu uji organoleptis, uji derajat halus, uji kandungan lembab,

penetapan kadar, dan uji keseragaman kandungan. Menurut Bestari dkk. (2017) saat

penyimpanan pulveres dapat terjadi perubahan kualitas obat yaitu safety, efficacy dan

compliance dari zat aktif. Pada pulveres, partikel obat diperkecil sehingga memperluas

kontak muka partikel. Kontak muka yang besar antar partikel obat dengan udara,

pengemas atau zat asing dapat mempercepat penguraian zat aktif dan membuat

pulveres tidak stabil selama penyimpanan. Karena itu, perlu dilakukan uji kualitas

dalam rentang waktu penyimpanan selama 1 minggu. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi kualitas sediaan pulveres kombinasi ambroxol hidroklorida dan

salbutamol sulfat yang diracik salah satu rumah sakit swasta di Semarang serta

berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sediaan pulveres di rumah sakit tersebut

dimasa mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

3

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Uji Kualitas Sediaan Racikan Pulveres Kombinasi

Ambroxol Hidroklorida dan Salbutamol Sulfat Salah Satu Rumah Sakit Swasta di

Semarang” termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian

deskriptif. Merupakan penelitian non eksperimental karena dilakukan tanpa adanya

intervensi serta merupakan rancangan penelitian deskriptif karena penelitian hanya

mendeskripsikan hasil yang diperoleh. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah alat-alat gelas (Pyrex), kertas saring, mortir dan

stamper, yellow dan blue tip, object glass, mikropipet Socorex® (ukuran 2-20 µL, 20-

200 µL, dan 100-1000 µL), seperangkat alat spektrofotometer Shimadzu® UV-1800,

moisture analyzer KERN® MLS 50-3C, climatic chamber (Memmert, Jerman), neraca

analitik Ohaus® PA224C, mikroskop cahaya Olympus® dan software Optilab

(Miconos, Indonesia), aplikasi Minitab® 19, aplikasi image-J (NIH, USA).

Bahan yang digunakan adalah baku ambroxol hidroklorida dari PT. IFARS

(kemurnian 100,16%), baku salbutamol sulfat dari PT. Dexa Medica (kemurnian

100,3%), metanol pro analysis, aquadest, sediaan racikan pulveres kombinasi

ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat salah satu rumah sakit swasta di

Semarang.

Pengambilan Sampel

Sampel yang dipilih dan digunakan dalam penelitian ini adalah sediaan

racikan pulveres kombinasi ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat yang diracik

salah satu rumah sakit swasta di Semarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

4

Resep tertera seperti berikut:

R/ Ambroxol hidroklorida 30 mg ½ tab

Salbutamol sulfat 4 mg ½ tab

M f pulv dtd no X

Berdasarkan resep tersebut diketahui sampel yang digunakan dalam penelitian

ini merupakan sediaan pulveres kombinasi ambroxol hidroklorida dosis 15 mg dan

salbutamol sulfat dosis 2 mg. Dilakukan pengambilan sebanyak 60 bungkus sampel

pulveres. Diambil 10 bungkus pulveres untuk uji organoleptis, 1 bungkus pulveres

untuk uji derajat halus, 10 bungkus pulveres untuk uji kandungan lembab, 3 bungkus

pulveres untuk penetapan kadar, dan 30 bungkus pulveres untuk uji keseragaman

kandungan.

Uji Organoleptis

Uji organoleptis dilakukan dengan pengamatan secara visual untuk melihat

keseragaman warna dan kehalusan pulveres yang diracik salah satu rumah sakit swasta

di Semarang (Warnida dkk., 2018). Digunakan sebanyak 10 bungkus pulveres untuk

pengujian dengan pembagian masing-masing 5 bungkus pada hari ke-1 dan ke-7.

Uji Derajat Halus

Uji derajat halus dilakukan dengan menyiapkan 0,1 g serbuk campuran

ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat kemudian dilarutkan dengan aquadest ke

dalam labu ukur 10 ml sampai batas tanda, diletakkan sebanyak 1-2 tetes pada kaca

objek dan ditutup dengan cover glass. Dilakukan pengamatan menggunakan

mikroskop dan hasil foto partikel diolah menggunakan software Image-J (Rahim dkk.,

2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

5

Uji Kandungan Lembab

Uji kandungan lembab dilakukan terhadap 10 bungkus pulveres (masing-

masing 5 bungkus pada hari ke-1 dan ke-7) menggunakan moisture analyzer.

Dimasukkan 1 bungkus pulveres ke dalam alat secara merata lalu ditutup, ditunggu

hingga alat menampilkan nilai moisture content dan dicatat sebagai nilai kandungan

lembab (Widia dkk., 2018). Dilakukan hal yang sama terhadap 9 bungkus pulveres

lainnya.

Penetapan Kadar

Ditimbang seksama baku ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat

sebanyak 10 mg, dimasukan ke dalam labu ukur 10 ml, dilarutkan dengan metanol p.a

hingga batas tanda, sehingga didapatkan konsentrasi 1000 µg/ml (1000 ppm).

Disiapkan sebanyak 25 larutan set kalibrasi dan 10 larutan set validasi dengan

memipet sejumlah tertentu larutan baku ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat

ke dalam labu ukur 5 mL kemudian dilarutkan dengan metanol p.a hingga batas tanda.

Diukur pada 240-350 nm dengan interval setiap 2 nm.

Tabel I. Set Larutan Kalibrasi

No.

Konsentrasi Larutan Kalibrasi

(ppm) No.

Konsentrasi Larutan Kalibrasi

(ppm)

Ambroxol

hidroklorida

Salbutamol

sulfat

Ambroxol

hidroklorida

Salbutamol

sulfat

1 11 8 14 19 3

2 10 3 15 17 9

3 7 7 16 9 2

4 20 2 17 5 7

5 10 6 18 21 7

6 25 8 19 14 10

7 19 1 20 16 3

8 17 3 21 11 8

9 18 9 22 24 10

10 23 2 23 23 9

11 24 1 24 8 2

12 25 7 25 9 9

13 15 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

6

Tabel II. Set Larutan Validasi

No.

Konsentrasi Larutan Validasi

(ppm) No.

Konsentrasi Larutan Validasi

(ppm)

Ambroxol

hidroklorida

Salbutamol

sulfat

Ambroxol

hidroklorida

Salbutamol

sulfat

1 10 7 6 11 10

2 22 3 7 17 2

3 9 7 8 7 9

4 5 5 9 7 2

5 9 1 10 9 8

Analisis sampel dilakukan dengan menimbang sebanyak 3 bungkus serbuk

pulveres, dimasukkan masing-masing ke dalam labu ukur 50 ml, dilarutkan dengan

metanol p.a hingga batas tanda. Kemudian larutan disaring menggunakan kertas saring,

dari larutan yang sudah disaring, dipipet sebanyak 500 µl dan dimasukkan ke dalam

labu ukur 5 ml, ditambahkan metanol p.a hingga batas tanda, dilakukan pengukuran

pada 240-350 nm dengan interval setiap 2 nm. Penetapan kadar ambroxol hidroklorida

dan salbutamol sulfat ditetapkan menggunakan analisis multivariat partial least

square.

Uji Keseragaman Kandungan

Uji keseragaman kandungan dilakukan menimbang masing-masing sebanyak

10 bungkus pulveres, dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan metanol pro

analysis sampai batas tanda. Lalu, diambil 250 µL larutan dari labu ukur 25 ml

kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 5 ml ditambahkan metanol pro analysis

sampai batas tanda. Dilakukan pengukuran pada panjang gelombang 240-350 nm

dengan interval pengukuran 2 nm. Dilakukan perhitungan nilai penerimaan sesuai

Farmakope Indonesia VI (2020) dengan rumus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

7

NP = | M – �̅� | + k s (1)

Keterangan: NP : Nilai penerimaan

M : Nilai rujukan

�̅� : Rata-rata kandungan sediaan (%)

k : Konstanta penerimaan (untuk 10 sampel nilai k = 2,4;

untuk 30 sampel nilai k = 2,0)

s : Simpangan baku sampel

(Kementrian Kesehatan RI, 2020).

Apabila perhitungan 10 pulveres tidak memenuhi syarat (nilai penerimaan

lebih besar dari L1%), maka dilakukan perhitungan terhadap 30 pulveres dan dihitung

kembali nilai penerimaan L2%.

Analisis Data

a. Uji Organoleptis

Hasil yang diperoleh dari uji organoleptis yaitu keseragaman warna dan

kehalusan pulveres dengan pengamatan secara visual yang dilakukan pada hari ke-

1 dan ke-7. Berdasarkan Farmakope Indonesia VI (2020), pemerian ambroxol

hidroklorida yaitu serbuk hablur putih atau hampir putih dan salbutamol sulfat

yaitu serbuk putih atau hampir putih.

b. Uji Derajat Halus

Hasil yang diperoleh dari uji derajat halus yaitu klasifikasi serbuk yang

disesuaikan dengan nomor pengayak yang ditetapkan. Kriteria penerimaan adalah

semua partikel serbuk memenuhi ukuran partikel pada pengayak dengan nomor

nominal tertentu dan memiliki kurva distribusi ukuran partikel yang sesuai pada

sediaan pulveres.

c. Uji Kandungan Lembab

Hasil dari uji kandungan lembab yaitu persentase nilai moisture content.

Pengujian dilakukan pada hari ke-1 dan ke-7. Berdasarkan Farmakope Indonesia VI

(2020), nilai kandungan lembab yang baik untuk pulveres adalah ≤ 5%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

8

d. Penetapan Kadar

1) Nilai akurasi dan presisi model kalibrasi multivariat ambroxol hidroklorida dan

salbutamol sulfat dinyatakan dengan nilai persamaan:

a) Rumus RMSEC (Root Mean Square Error in Calibration) sebagai berikut:

RMSEC = √∑𝑵𝒄

𝒊=𝒍(𝒚𝒊(𝒄𝒂𝒍𝒄)−𝒚𝒊

(𝒕𝒓𝒖𝒆,𝒄𝒔))𝟐

𝒏 (2)

b) Rumus PRESS (Predictive Residual Error Sum of Square) sebagai berikut:

PRESS = 𝑆 2𝑟𝑒𝑠

= ∑ 𝑛𝑖=𝑙

𝑒 2𝑖

= ∑ 𝑛𝑖=𝑙

(𝑦𝑖(𝑐𝑎𝑙𝑐) − 𝑦𝑖

(𝑡𝑟𝑢𝑒))2 (3)

c) Rumus RMSECV (Root Mean Square Error of Cross Validation) sebagai

berikut:

RMSECV = √∑ 𝒏

𝒊=𝒍(𝒚𝒊(𝒄𝒂𝒍𝒄)−𝒚𝒊

(𝒕𝒓𝒖𝒆,𝒕𝒔))𝟐

𝒏 (4)

d) Rumus RMSEP (Root Mean Square Error of Prediction) sebagai berikut:

RMSEP = √∑𝑵𝒑

𝒊=𝒍(𝒚𝒊

(𝒄𝒂𝒍𝒄)−𝒚𝒊(𝒕𝒓𝒖𝒆,𝒄𝒔))𝟐

𝒏 (5)

2) Konsentrasi sampel dihitung dengan koefisien dari masing-masing model

kombinasi ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat dengan rumus:

C = a11X1 + a12X2 + a13X3 + ... a1nXn (6)

Keterangan: C = konsentrasi terhitung sampel (µ𝑔/𝑚𝑙)

a1n = koefisien dari model kalibrasi

Xn = absorbansi dari masing-masing pengukuran sampel

e. Uji Keseragaman Kandungan

Hasil uji keseragaman kandungan yaitu berupa nilai penerimaan. Nilai

penerimaan terhadap 10 bungkus pulveres memenuhi syarat jika tidak kurang atau

sama dengan nilai L1% sebesar 15,0 dan pada 30 bungkus pulveres (bila

perhitungan 10 bungkus pulveres tidak memenuhi syarat) dengan nilai L2% sebesar

25,0 serta pada bagian bawah, tidak ada satupun hasil satuan sediaan yang boleh

kurang dari [1-(0,01)(L2)]M dan pada bagian atas tidak ada satupun hasil satuan

sediaan yang lebih besar dari [1+(0,01)(L2)]M (Kementrian Kesehatan RI, 2020).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, dilakukan lima pengujian terhadap sampel pulveres yang

diperoleh dari salah satu rumah sakit swasta di Semarang yang bertujuan untuk

mengetahui kualitas sediaan yang diracik sesuai dengan standar yang berlaku. Sampel

yang digunakan yaitu sediaan racikan pulveres kombinasi ambroxol hidroklorida dan

salbutamol sulfat. Pengujian yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji derajat halus,

uji kandungan lembab, penetapan kadar, dan uji keseragaman kandungan. Sampel

pulveres diambil sebanyak 60 bungkus yang dibagi sesuai kebutuhan masing-masing

pengujian. Sebanyak 10 bungkus pulveres digunakan untuk uji organoleptis, 1 bungkus

pulveres untuk uji derajat halus, 10 bungkus pulveres untuk uji kandungan lembab, 3

bungkus pulveres untuk penetapan kadar, dan 30 bungkus pulveres untuk uji

keseragaman kandungan. Seluruh sampel disimpan di dalam climatic chamber pada

suhu 30oC dan RH (Relative Humidity) 75% selama proses pengujian.

Uji Organoleptis

Uji organoleptis bertujuan untuk melihat sifat fisika suatu sediaan selama

proses penyimpanan. Sifat fisika dari sediaan dapat mempengaruhi laju pelepasan dan

keseragaman kandungan yang merupakan faktor penting dalam keefektifan dan

keamanan sediaan (Betha dkk., 2019). Metode uji organoleptis ini mudah, cepat, tidak

membutuhkan alat khusus, dan dapat diaplikasikan pada sarana pelayanan kefarmasian.

Pengujian ini dilakukan dengan mengamati secara visual (kasat mata) meliputi warna,

bentuk, dan bau pada sampel serbuk. Uji organoleptis dilakukan terhadap 10 bungkus

pulveres pada hari ke-1 dan ke-7 dengan masing-masing pengujian sebanyak 5 bungkus

pulveres.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

10

Gambar 1. Uji Organoleptis Hari ke-1

Gambar 2. Uji Organoleptis Hari ke-7

Berdasarkan Gambar 1 dan 2, hasil uji organoleptis hari pertama dan hari

ketujuh pada seluruh sampel menunjukkan warna serbuk putih, bentuk serbuk hablur,

dan serbuk tidak berbau. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel racikan ambroxol

hidroklorida dan salbutamol stabil secara fisika karena dapat menjaga karakteristik

fisika seperti bentuk penampilan luar sediaan (Bokser and O’Donnell, 2013). Hasil

yang diperoleh menandakan sediaan racikan memiliki tingkat homogenitas yang baik

secara visual. Namun, pengujian ini memiliki subjektifitas yang tinggi sehingga perlu

dilakukan uji kualitas sediaan racikan lain uji derajat halus, uji kandungan lembab,

penetapan kadar, dan uji keseragaman kandungan yang mampu menggambarkan

kualitas sediaan secara objektif.

Uji Derajat Halus

Uji derajat halus bertujuan untuk melihat tingkat kehalusan serbuk pulveres.

Metode mikroskopi optis dilakukan menggunakan mikroskop cahaya yang terhubung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

11

pada kamera dan software optilab untuk menangkap gambar partikel, lalu data diolah

menggunakan software Image-J. Metode mikroskop dapat mengukur partikel dengan

ukuran 0,2 µm – 100 µm. Jumlah partikel yang dihitung sebanyak 300 partikel.

Gambar 3. Image-J Partikel Derajat Halus

Tabel III. Data Uji Derajat Halus

Kelas (k) Rentang (µm) Median/d (µm) Frekuensi (n) n x d

1 10,086 - 12,070 11,078 3 33,234

2 12,070 - 14,054 13,062 26 339,612

3 14,054 - 16,038 15,046 56 842,576

4 16,038 - 18,022 17,030 70 1.192,100

5 18,022 - 20,006 19,014 57 1.083,798

6 20,006 - 21,990 20,998 40 839,920

7 21,990 - 23,974 22,982 25 574,550

8 23,974 - 25,958 24,966 15 374,490

9 25,958 - 27,942 26,950 7 188,650

10 27,942 - 29,926 28,934 1 28,9340

Jumlah (∑) 300 5.497,864

Diameter rata-rata (µm) 18,3262

Modus 17,030

Tabel III menunjukkan hasil uji derajat halus yang diperoleh menggunakan

mikroskop cahaya. Hasil ukuran partikel yang diperoleh berada pada rentang antara

10,086 µm – 29,926 µm. Berdasarkan standar USP, pada sediaan serbuk terbagi

(pulveres) partikel harus dapat melewati ayakan dengan nomor mesh 50 – 120 yang

merupakan kategori untuk serbuk halus dan sangat halus, maka ukuran partikel serbuk

harus kurang dari 125 – 297 µm (Allen, 2002). Berdasarkan hasil pengukuran, seluruh

partikel memiliki ukuran partikel dibawah 125 – 297 µm. Dari hasil ini, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

12

disimpulkan serbuk pulveres memiliki ukuran partikel yang halus sampai sangat halus.

Diameter rata-rata yang diperoleh yaitu 18,3262 µm, sehingga partikel memiliki

ukuran seragam, dimana berdasarkan nilai modus paling banyak yaitu 70 pada ukuran

partikel 17,030 µm.

Setelah itu, dilakukan pembuatan kurva distribusi hubungan antara frekuensi

dengan nilai tengah. Hasil distribusi ukuran partikel menghasilkan kurva yang

berbentuk lonceng (bell shape) yang menunjukkan distribusi partikel pada sampel

merata. Kurva yang dihasilkan berbentuk lonceng yang condong kekiri maka distribusi

partikel berukuran kecil lebih banyak daripada partikel ukuran besar, sehingga cocok

untuk serbuk. Dari hasil ini, dapat disimpulkan ukuran partikel untuk sampel racikan

ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat memiliki kurva distribusi partikel yang

condong kekiri sehingga sesuai untuk sediaan serbuk (Allen, 2002). Namun, hasil yang

diperoleh dapat terjadi bias, karena aquadest yang digunakan larut terhadap salbutamol

sulfat sehingga kemungkinan yang terukur saat pengamatan dibawah mikroskop adalah

zat aktif ambroxol hidroklorida maupun eksipien yang terkandung didalam campuran

senyawa. Kurva distribusi ukuran partikel dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Kurva Distribusi Ukuran Partikel Sediaan Racikan Ambroxol

Hidroklorida dan Salbutamol Sulfat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

10 15 20 25 30

Fre

kue

nsi

(n

)

Median (µm)

Kurva Distribusi Ukuran Partikel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

13

Uji Kandungan Lembab

Uji kandungan lembab bertujuan untuk melihat kadar air yang terdapat pada

serbuk pulveres. Berdasarkan Farmakope Indonesia VI (2020), syarat kandungan

lembab pada pulveres yaitu kurang dari 5%. Uji kandungan lembab dilakukan terhadap

10 bungkus pulveres pada hari ke-1 dan ke-7 dengan masing-masing pengujian

sebanyak 5 bungkus pulveres. Nilai kandungan lembab diperoleh dengan

membandingkan berat serbuk sebelum dan sesudah dikeringkan menggunakan

moisture analyzer. Hasil yang diperoleh pada pengujian yaitu nilai %moisture content.

Tabel IV. Data Uji Kandungan Lembab

Pulveres Kandungan Lembab Hari

Pertama (%) Pulveres

Kandungan Lembab Hari

Ketujuh (%)

1 6,081 6 7,643

2 6,061 7 6,509

3 6,557 8 6,452

4 5,517 9 6,429

5 5,960 10 6,207

�̅� 6,0352 �̅� 6,648

SD 0,3026 SD 0,4637

CV 5,0139 CV 6,9750

Tabel IV menunjukkan hasil pengujian kandungan lembab sampel racikan

pulveres pada hari ke-1 dan ke-7 penyimpanan. Sampel pulveres disimpan pada

climatic chamber pada suhu 30oC dan RH 75%. Berdasarkan Tabel IV, hasil

menunjukkan serbuk racikan pulveres tidak memenuhi persyaratan kandungan lembab

yang baik yaitu ≤ 5% serta tidak memenuhi nilai CV yang baik yaitu ≤ 5%. Faktor yang

dapat mempengaruhi kandungan lembab serbuk yaitu penggunaan blender dalam

menggerus obat. Saat penggunaan, blender yang dipakai dibersihkan dengan air dan

digunakan secara berulang. Hal ini dapat menyebabkan air mudah terperangkap pada

blender sehingga dapat menyebabkan lembab pada pulveres (Mayuntari, 2010). Selain

itu, ukuran partikel yang kecil memiliki luas kontak permukaan lebih besar sehingga

dapat berinteraksi dengan molekul air diudara. Selama proses penyimpanan dapat

meningkatkan potensi interaksi tersebut (Rowe et al., 2009). Pada uji yang dilakukan,

terjadi peningkatan kandungan lembab setelah penyimpanan selama 7 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

14

Peningkatan tersebut dapat dipengaruhi oleh zat aktif ambroxol hidroklorida dan

salbutamol sulfat yang merupakan obat dalam bentuk garam yang bersifat higroskopis

(PubChem, 2020). Kondisi higroskopis menyebabkan obat mudah menyerap lembab

sehingga terjadi peningkatan kandungan lembab setelah disimpan (Gupta et al., 2018).

Penetapan Kadar

a. Kalibrasi multivariat partial least square

Kalibrasi multivariat partial least square (PLS) digunakan dalam

mengolah data absorbansi pada rentang panjang gelombang tertentu. Metode PLS

mampu memprediksi dengan lebih baik jika terdapat spektra yang tumpang tindih

serta lebih efektif memprediksi variabel yang berkorelasi terhadap variabel respon

(Sohrabi dkk., 2009; Miller and Miller, 2010). Overlapping spektra antara

campuran satu dengan campuran lainnya dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Overlay Spektra UV Baku Ambroxol Hidroklorida dan

Salbutamol Sulfat pada Panjang Gelombang 240-350 nm

Kelemahan metode spektrofotometri UV dalam menganalisis senyawa

multikomponen yaitu terjadinya overlapping. Dengan perkembangan ilmu

nm.

200.00 300.00 400.00

Abs

.

1.549

0.704

-0.141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

15

kemometrika, permasalahan ini dapat diatasi dengan menggabungkan metode

spektrofotometri UV-kemometrika. Metode yang digunakan yaitu kalibrasi

multivariat partial least square (PLS). Metode ini dapat dengan baik memprediksi

hasil analisis jika terdapat spektra yang overlapping (Sohrabi dkk., 2009).

Tabel V. Nilai Konsentrasi Sebenarnya (Actual Response) vs Konsentrasi

Terhitung (Calculated Response) dari Set Kalibrasi

Ambroxol Hidroklorida dan Salbutamol Sulfat pada 240-350 nm

No. Konsentrasi (µg/mL)

Ambroxol Hidroklorida Salbutamol sulfat

Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung

1 10,89 10,9453 8,06 7,7241

2 9,9 10,4988 3,02 2,3460

3 6,93 7,2414 7,05 7,7991

4 19,81 19,7002 2,02 2,1073

5 9,9 9,9527 6,05 6,9939

6 24,76 24,7461 8,06 8,3087

7 18,82 18,5447 1,01 2,0814

8 16,84 16,6842 3,02 2,4776

9 17,83 17,4107 9,07 8,8387

10 22,78 22,1166 2,02 1,8280

11 23,77 24,0888 1,01 1,4927

12 24,76 25,1130 7,05 7,7451

13 14,86 14,9668 10,08 9,4971

14 18,82 18,5245 3,02 2,5277

15 16,84 15,7742 9,07 8,3723

16 8,91 9,2790 2,02 2,1981

17 4,95 4,7251 7,05 8,1769

18 20,8 21,4813 7,05 7,6590

19 13,87 13,9041 10,08 9,3657

20 15,85 16,4742 3,02 2,5192

21 10,89 10,9481 8,06 8,0438

22 23,77 24,2273 10,08 9,7976

23 22,78 22,2940 9,07 8,7955

24 7,92 7,4852 2,02 1,7041

25 8,91 9,0128 9,07 8,7320

Persamaan Regresi Linier:

y = 0,9953x + 0,0737

Persamaan Regresi Linier:

y = 0,9676x + 0,1909

R² : 0,9953 R² : 0,9676

RMSEC : 0,4167 RMSEC : 0,5730

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

16

Dibuat sebanyak 25 set kalibrasi diukur pada panjang gelombang 240-

350 nm dengan interval 2 nm. Pemilihan panjang gelombang bertujuan untuk

memperoleh kinerja model yang optimum dalam metode partial least square

(PLS) (El Gindy, 2006). Model yang digunakan sebagai berikut: C = a11X1 + a12X2

+ a13X3 + ... a1nXn, dimana Z = konsentrasi terhitung sampel (µ𝑔/𝑚𝑙), a1n =

koefisien dari model kalibrasi, Xn = absorbansi dari masing-masing pengukuran

sampel (Miller et al., 2018). Dilakukan pengukuran pada 240-350 nm karena pada

panjang gelombang tersebut memberikan nilai korelasi yang paling baik dan

optimum. Pengukuran panjang gelombang 240-350 nm bertujuan mengurangi data

absorbansi yang menganggu pembacaan dan proses pengolahan data.

Tabel V menunjukkan hubungan antara nilai konsentrasi sebenarnya

(actual response) dan nilai konsentrasi terhitung (calculated response). Nilai

sebenarnya merupakan nilai konsentrasi yang dibuat berdasarkan hasil

randomisasi menggunakan Microsoft Excel 2013, sedangkan nilai terhitung

diperoleh dari pengolahan data menggunakan Minitab® 19.0 dengan model Partial

Least Square (PLS) validasi silang (cross validation). Nilai sebenarnya dan nilai

terhitung kemudian dikorelasikan, untuk menentukan nilai koefisien determinasi

(R2) dan RMSEC (Root Mean Square Error of Calibration).

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model kalibrasi tersebut

memiliki korelasi antara nilai aktual dengan nilai prediksi yang baik, yang mana

kedua baku memiliki nilai R2 yang mendekati 1 dan RMSEC yang mendekati 0.

Parameter R2 mempunyai nilai antara 0-1, yang mana nilai R2 mendekati 1

menunjukkan kemampuan prediksi yang semakin baik karena semua variasi

variabel respon (absorbansi) dapat digambarkan oleh variabel prediktor sehingga

nilai terprediksi mendekati nilai aktual. RMSEC menunjukkan selisih nilai

terhitung dengan nilai sebenarnya, semakin kecil nilai RMSEC maka model

kalibrasi tersebut dapat dikatakan semakin baik karena faktor kesalahannya

semakin kecil (Pindyck and Rubinfeld, 1998). Dari data yang diperoleh pada Tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

17

V tersebut kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai

terhitung (calculated response) dapat dilihat seperti pada Gambar 6 dan 7.

Gambar 6. Kurva Hubungan Nilai Sebenarnya (Actual Response) vs

Nilai Terhitung (Calculated Response) Ambroxol Hidroklorida

dengan Metode Spektrofotometri UV-PLS pada 240-350 nm

Gambar 7. Kurva Hubungan Nilai Sebenarnya (Actual Response) vs

Nilai Terhitung (Calculated Response) Salbutamol Sulfat

dengan Metode Spektrofotometri UV-PLS pada 240-350 nm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

18

Setelah menghitung nilai R2 dan RMSEC pada set kalibrasi baku,

dilanjutkan menghitung nilai R2 predicted, nilai RMSECV (Root Mean Square

Error of Cross Validation), dan nilai PRESS (Predicted Error Sum of Square)

untuk mengkonfirmasi kemampuan model kalibrasi dapat memprediksi dengan

baik. Nilai R2 dan RMSECV dapat ditentukan dengan mengkorelasikan nilai

sebenarnya dan nilai terhitung. Nilai PRESS adalah salah satu indikator kebalikan

model yang menggambarkan kemampuan prediksi. Semakin rendah nilai PRESS,

maka kemampuan memprediksi suatu model semakin baik (Rohman and Che Man,

2011). Hasil korelasi antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung menggunakan

teknik leave one-out dapat dilihat pada Tabel VI.

Tabel VI. Data R2, RMSECV, dan PRESS dari Hubungan Nilai Sebenarnya

dan Nilai Terhitung Validasi Silang (Cross Validation) pada 240-350 nm

Keterangan Ambroxol Hidroklorida Salbutamol Sulfat

R2 0,9934 0,9590

RMSECV 0,5047 0,6576

PRESS 6,1129 10,3790

Dari data pada Tabel VI, dapat disimpulkan bahwa kemampuan model

kalibrasi multivariat untuk memprediksi semakin baik, sebab nilai koefisien

determinasi (R2) yang dihasilkan mendekati 1, nilai RMSECV yang diperoleh

mendekati 0 serta PRESS yang diperoleh tergolong rendah. Semakin banyak data

set kalibrasi yang digunakan, maka semakin besar pula kemungkinan nilai

RMSECV dan PRESS yang diperoleh. Data dan parameter hasil validasi silang

leave one-out ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat dapat dilihat pada

Tabel VII dan VIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

19

Tabel VII. Data dan Parameter Hasil Validasi Silang

Ambroxol Hidroklorida dengan Teknik Leave one-out

Components X Variance Error R-Sq PRESS R-Sq (pred)

1 0,795432 44,0060 0,952502 56,0185 0,939536

2 0,969083 8,9081 0,990385 12,9500 0,986022

3 0,996476 4,3405 0,995315 6,1129 0,993402

4 3,9125 0,995777 7,4302 0,991980

5 3,5521 0,996166 11,1079 0,988011

6 3,2393 0,996504 15,0828 0,983720

7 3,0120 0,996749 19,3881 0,979073

8 1,8581 0,997994 21,7070 0,976570

9 1,3032 0,998593 20,7046 0,977652

10 1,1389 0,998771 16,5460 0,982141

Tabel VIII. Data dan Parameter Hasil Validasi Silang

Salbutamol Sulfat dengan Teknik Leave one-out

Components X Variance Error R-Sq PRESS R-Sq (pred)

1 0,485890 80,3214 0,682695 114,930 0,545974

2 0,969730 8,2092 0,967570 10,379 0,958998

3 7,5261 0,970269 13,982 0,944764

4 5,5409 0,978111 10,667 0,957859

5 4,6845 0,981494 11,123 0,956060

6 4,1209 0,983721 13,948 0,944901

7 3,1683 0,987484 14,262 0,943659

8 2,4719 0,990235 13,202 0,947846

9 2,1423 0,991537 15,067 0,940480

10 1,3084 0,994831 15,626 0,938272

b. Validasi multivariat partial least square

Setelah melakukan pemodelan dan perhitungan set kalibrasi, dilanjutkan

dengan menghitung hasil set validasi multivariat partial least square. Perhitungan

dilakukan terhadap nilai sebenarnya (actual response) yang dibandingkan dengan

nilai terhitung (calculated response). Data hubungan antara nilai sebenarnya dan

nilai terhitung dari set validasi dapat dilihat pada Tabel IX.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

20

Tabel IX. Nilai Konsentrasi Sebenarnya (Actual Response) vs Konsentrasi

Terhitung (Calculated Response) dari Set Validasi

Ambroxol Hidroklorida dan Salbutamol Sulfat pada 240-350 nm

No. Konsentrasi (µg/mL)

Ambroxol Hidroklorida Salbutamol sulfat

Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung

1 9,9 9,9979 7,05 7,8484

2 21,79 21,9444 3,02 2,5484

3 8,91 9,7667 7,05 7,7453

4 4,95 4,8782 5,04 6,9068

5 8,91 9,9573 1,01 1,7235

6 10,89 11,6233 10,08 9,6876

7 16,84 15,1666 2,02 2,4255

8 6,93 6,5475 9,07 8,5572

9 6,93 6,6413 2,02 1,8766

10 8,91 7,7458 8,06 8,6292

Persamaan Regresi Linier:

y = 0,9697x + 0,2486

Persamaan Regresi Linier:

y = 0,9639x + 0,5492

R² : 0,9709 R² : 0,9479

RMSEP : 0,8242 RMSEP : 0,7914

Dari data Tabel IX, validasi terhadap model kalibrasi multivariat PLS

dilakukan dengan menghitung nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai RMSEP

(Root Mean Square Error of Prediction). Dapat disimpulkan model kalibrasi

multivariat PLS untuk memprediksi semakin baik, sebab nilai koefisien

determinasi (R2) yang diperoleh mendekati 1 yang menandakan tingkat akurasi

yang semakin tinggi dan nilai RMSEP yang diperoleh tergolong rendah mendekati

0. RMSEP menunjukkan selisih antara nilai terhitung dengan nilai sebenarnya.

Jika nilai RMSEP yang diperoleh semakin kecil, maka model kalibrasi tersebut

dapat dikatakan semakin baik karena faktor kesalahannya semakin kecil (Pindyck

and Rubinfeld, 1998). Selain itu, untuk melihat kemampuan prediksi juga bisa

dideskripsikan dengan persamaan regresi linier y = bx + a, dimana x = kadar

sebenarnya dan y = kadar terprediksi. Jika nilai a mendekati 0 dan nilai b

mendekati 1 maka akurasinya baik (Danzer et al., 2004). Dari persaman regresi

linier yang diperoleh, diketahui sudah sesuai dengan literatur dimana nilai a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

21

mendekati 0 dan nilai b mendekati 1. Dengan berhasilnya konfirmasi validasi

model kalibrasi PLS, maka model ini dapat digunakan untuk tahap penetapan

kadar sampel pulveres. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung

validasi silang (cross validation) dengan teknik leave one-out dapat dilihat pada

Gambar 8 dan 9.

Gambar 8. Kurva Hubungan Nilai Sebenarnya vs Nilai Terhitung Validasi

Silang Leave one-out Ambroxol Hidroklorida dengan Metode

Spektrofotometri UV-PLS pada 240-350 nm

y = 0,9697x + 0,2486R² = 0,9709

0

5

10

15

20

25

0 5 10 15 20 25

Cal

cula

ted

g/m

L)

Actual (µg/mL)

Kurva Validasi SilangAmbroxol Hidroklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

22

Gambar 9. Kurva Hubungan Nilai Sebenarnya vs Nilai Terhitung Validasi

Silang Leave one-out Salbutamol Sulfat dengan Metode Spektrofotometri

UV-PLS pada 240-350 nm

c. Penetapan kadar

Penetapan kadar bertujuan untuk mengetahui persentase kadar zat aktif

pada sampel sediaan racikan pulveres. Penetapan kadar dilakukan menggunakan

instrumen spektrofotometer UV dan diolah dengan analisis multivariat PLS

(Partial Least Square). Sampel yang digunakan adalah racikan pulveres kombinasi

yang mengandung ambroxol hidroklorida sebesar 15 mg dan salbutamol sulfat 2

mg. Penetapan kadar ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat dilakukan

dengan menimbang 3 bungkus pulveres, dilarutkan ke dalam labu ukur 50 ml,

kemudian dipipet sebanyak 0,5 ml larutan yang setara dengan ambroxol

hidroklorida 15 mg dan salbutamol sulfat 2 mg, dimasukkan ke dalam labu ukur 5

ml, lalu diukur pada panjang gelombang 240-350 nm dengan interval 2 nm

menggunakan spektrofotometer UV. Gambar 10 menunjukkan overlay spektra 3

sampel sediaan pulveres.

y = 0,9639x + 0,5492R² = 0,9479

0

2

4

6

8

10

12

0 2 4 6 8 10 12

Cal

cula

ted

g/m

L)

Actual (µg/mL)

Kurva Validasi SilangSalbutamol Sulfat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

23

Gambar 10. Overlay Spektra UV 3 Sampel Pulveres pada Panjang

Gelombang 240-350 nm dengan Interval 2 nm

Dari hasil pengukuran, data absorbansi sampel dikalikan dengan nilai

koefisien dari model kalibrasi PLS sebelumnya, sehingga diperoleh hasil

konsentrasi kadar ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat. Hasil pengolahan

data absorbansi sampel dengan koefisien dari model kalibrasi PLS dapat dilihat

pada Tabel X dan XI.

Tabel X. Data Penetapan Kadar Ambroxol Hidroklorida Menggunakan

Metode Spektrofotometri UV-PLS

Evaluasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Penimbangan Sampel (mg) 115,7 104,2 126,2

Calculated (µg/ml) 28,3264 29,9625 29,6546

Faktor Pengencer 10 10 10

Volume Labu (ml) 50 50 50

Bobot Zat Aktif (mg) 14,1632 14,9813 14,8273

Etiket (mg) 15 15 15

Kadar (%) 94,4213 99,8751 98,8488

Rata-rata kadar (%) 97,7151

SD 2,3665

CV (%) 2,4218

nm.

200.00 300.00 400.00

Ab

s.

2.182

0.990

-0.201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

24

Tabel XI. Data Penetapan Kadar Salbutamol Sulfat Menggunakan

Metode Spektrofotometri UV-PLS

Evaluasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Penimbangan Sampel (mg) 115,7 104,2 126,2

Calculated (µg/ml) 4,4952 3,4338 4,0068

Faktor Pengencer 10 10 10

Volume Labu (ml) 50 50 50

Bobot Zat Aktif (mg) 2,2476 1,7169 2,0034

Etiket (mg) 2 2 2

Kadar (%) 112,3792 85,8440 100,1697

Rata-rata kadar (%) 99,4643

SD 10,8444

CV (%) 10,9029

Tabel X dan XI menunjukkan hasil penetapan kadar ambroxol

hidroklorida dan salbutamol sulfat. Penetapan kadar ambroxol hidroklorida

diperoleh rata-rata yaitu 97,7151% serta CV sebesar 2,4218% dan salbutamol

sulfat diperoleh rata-rata 99,4643% serta CV sebesar 10,9029%. Tablet ambroxol

mengandung ambroxol hidroklorida tidak kurang dari 85,0% dan tidak lebih dari

105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket (Arista dkk., 2018). Sedangkan, tablet

salbutamol mengandung salbutamol sulfat tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih

dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket (Kementrian Kesehatan RI,

2020). Berdasarkan hasil yang diperoleh, kadar ambroxol hidroklorida memenuhi

syarat kadar sesuai literatur dan memenuhi nilai CV. Sedangkan, rata-rata kadar

salbutamol sulfat memenuhi syarat literatur tetapi tidak memenuhi nilai CV yaitu

≤ 5%. Dari data Tabel X dan XI, dapat disimpulkan penetapan kadar campuran

ambroxol hidroklorida dan salbutamol sulfat yang diperoleh memenuhi standar

literatur yang ditetapkan. Namun, pada salbutamol sulfat tidak memenuhi nilai CV

yang baik yaitu ≤ 5%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

25

Uji Keseragaman Kandungan

Uji keseragaman kandungan bertujuan untuk mengetahui persentase

keseragaman kandungan zat aktif pada sampel racikan pulveres. Uji keseragaman

kandungan dilakukan menggunakan analisis multivariat partial least square dengan

instrumen spektrofotometer UV. Hasil uji keseragaman kandungan diperoleh dengan

menghitung nilai penerimaan (NP) terhadap 10 sampel pulveres, dilanjutkan terhadap

30 sampel pulveres, apabila 10 sampel pulveres tidak memenuhi syarat nilai

penerimaan.

Tabel XII. Data Uji Keseragaman Kandungan 10 Sampel Pulveres

Pulveres Kadar Ambroxol

Hidroklorida (%)

Kadar Salbutamol

Sulfat (%)

1 172,3511 144,7296

2 81,8504 100,4442

3 107,8654 109,8362

4 153,7491 140,0225

5 130,1309 124,3103

6 167,7287 139,2639

7 171,5258 140,9688

8 84,8026 98,5668

9 140,9129 158,9373

10 94,4213 112,3792

�̅� 130,5338 126,9459

SD 34,2618 19,6943

Nilai Penerimaan L1% 111,2621 72,7122

Tabel XII menunjukkan persentase hasil uji keseragaman kandungan 10

sampel pulveres ambroxol hidroklorida yaitu pada rentang 81,8504 – 172,3511%

dengan rata-rata 130,5338% dan pada salbutamol sulfat yaitu pada rentang 98,5668 –

158,9373% dengan rata-rata 126,9459%. Setelah diperoleh rata-rata kadar, dilakukan

perhitungan nilai penerimaan. Perhitungan nilai penerimaan 10 sampel pulveres pada

ambroxol hidroklorida yaitu 111,2621 dan pada salbutamol sulfat yaitu 72,7122.

Berdasarkan Farmakope Indonesia VI (2020), nilai penerimaan 10 bungkus pulveres

memenuhi syarat jika tidak kurang atau sama dengan nilai L1% sebesar 15,0.

Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan sediaan racikan pulveres tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

26

memenuhi nilai penerimaan keseragaman kandungan terhadap 10 sampel karena

melebihi nilai L1% yaitu 15,0.

Tabel XIII. Data Uji Keseragaman Kandungan 30 Sampel Pulveres

Pulveres Kadar Ambroxol

Hidroklorida (%)

Kadar Salbutamol

Sulfat (%)

1 172,3511 144,7296

2 81,8504 100,4442

3 107,8654 109,8362

4 153,7491 140,0225

5 130,1309 124,3103

6 167,7287 139,2639

7 171,5258 140,9688

8 84,8026 98,5668

9 140,9129 158,9373

10 94,4213 112,3792

11 53,3789 61,6770

12 174,8871 131,7302

13 146,2013 113,6922

14 186,2672 129,5648

15 145,2176 114,7174

16 130,5705 105,3588

17 121,3379 106,9900

18 152,7604 107,9508

19 138,7578 104,6625

20 133,1671 99,6560

21 145,3187 105,8205

22 115,8790 99,6470

23 99,8751 85,8440

24 123,0182 98,1432

25 83,8456 75,3065

26 60,7025 98,0181

27 98,8488 100,1697

28 124,2740 98,6702

29 92,1766 82,9601

30 148,8749 112,1907

�̅� 126,0232 110,0743

SD 33,9636 21,0581

Nilai Penerimaan L2% 92,4504 50,6905

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

27

Perhitungan nilai penerimaan dilanjutkan terhadap 30 sampel, apabila 10

sampel tidak memenuhi nilai penerimaan. Hasil uji keseragaman kandungan 30 sampel

pulveres ambroxol yaitu pada rentang 53,3789 - 186,2672% dengan rata-rata

126,0232% dan pada salbutamol sulfat yaitu pada rentang 61,6770 - 158,9373%

dengan rata-rata 110,0743%. Tablet ambroxol mengandung ambroxol hidroklorida

tidak kurang dari 85,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada

etiket (Arista dkk., 2018). Sedangkan, tablet salbutamol mengandung salbutamol sulfat

tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada

etiket (Kementrian Kesehatan RI, 2020). Berdasarkan Tabel XII dan XIII, sebagian

besar persentase kadar pulveres yang diperoleh tidak seragam seperti yang

dipersyaratkan pada literatur. Contoh pada pulveres 1, kadar ambroxol hidroklorida

yang diperoleh melebihi rentang terapeutik yaitu 172,3511% (25,85 mg) dan kadar

salbutamol sulfat yaitu 144,7296% (2,89 mg) dan juga terjadi perbedaan keseragaman

kadar pada pulveres lainnya. Dosis sekali pakai ambroxol hidroklorida pada anak umur

6-12 tahun yaitu 15 mg (IAI, 2010). Sedangkan, dosis sekali pakai salbutamol sulfat

pada anak umur 2-6 tahun yaitu 0,1-0,2 mg/kg, pada umur 6-12 tahun yaitu 2 mg

(American Pharmacists Association, 2012). Kedua obat ini memiliki indeks terapi

sempit (Wardani, 2014; Vicente et al., 2000). Obat dengan indeks terapi sempit

memerlukan kontrol yang teliti terhadap kadar obat yang dilepaskan agar tetap berada

dalam rentang terapeutik (Wardani, 2014). Berdasarkan hasil yang diperoleh, bobot zat

aktif pulveres 1 tidak berada pada rentang yang dipersyaratkan sesuai literatur. Jika

pasien mengonsumsi obat dengan kadar/bobot zat aktif tersebut, maka berpotensi

menyebabkan efek toksik yang berbahaya bagi pasien. Sedangkan, jika mengonsumsi

obat dengan kadar/bobot zat aktif dibawah rentang terapeutik, maka tidak menjamin

tercapainya efek terapi yang diharapkan.

Setelah diperoleh rata-rata kadar, dilakukan perhitungan nilai penerimaan.

Nilai penerimaan yang diperoleh pada 30 sampel ambroxol hidroklorida yaitu 92,4504

dan pada 30 sampel salbutamol sulfat yaitu 50,6905. Berdasarkan Farmakope

Indonesia VI (2020), nilai penerimaan 30 bungkus pulveres memenuhi syarat jika sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

28

dengan nilai L2% sebesar 25,0 serta pada bagian bawah, tidak ada satupun hasil satuan

sediaan yang boleh kurang dari [1-(0,01)(L2)]M = 76,125% dan pada bagian atas tidak

ada satupun hasil satuan sediaan yang boleh lebih besar dari [1+(0,01)(L2)]M =

126,875% (Kementrian Kesehatan RI, 2020). Hasil yang diperoleh menunjukkan

bahwa sediaan racikan pulveres tidak memenuhi nilai penerimaan keseragaman

kandungan 30 sampel tambahan karena melebihi nilai L2% yaitu 25,0 serta kadar

sampel sebagian besar tidak memenuhi batas bawah dan batas atas yang

dipersyaratkan. Kandungan obat yang tidak seragam dapat disebabkan oleh beberapa

faktor seperti jumlah tenaga kefarmasian yang sedikit, waktu pelayanan yang singkat,

dan jumlah pasien yang banyak dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kurangnya

ketelitian tenaga kefarmasian dalam meracik sediaan (Voight, 1995). Selain itu, teknik

pembagian pulveres secara visual dapat menyebabkan variasi bobot pulveres satu

dengan lainnya sehingga menyebabkan ketidakseragaman kandungan sediaan (Helni,

2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

29

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, dapat disimpulkan

bahwa sediaan racikan pulveres kombinasi ambroxol hidroklorida dan salbutamol

sulfat salah satu rumah sakit swasta di Semarang telah memenuhi uji kualitas

meliputi uji organoleptis, uji derajat halus, dan penetapan kadar. Namun, tidak

memenuhi uji kandungan lembab dan uji keseragaman kandungan.

b. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang

mempengaruhi ketidaksesuaian hasil yang diperoleh.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait efek farmakologi yang

ditimbulkan jika pulveres yang dihasilkan tidak memenuhi uji kualitas yang

ditetapkan.

3. Perlu dilakukan evaluasi serupa terhadap obat yang berbeda dan pada rumah

sakit yang berbeda pula untuk mengetahui kualitas sediaan racikan di daerah

lain.

4. Perlu dilakukan pengembangan metode analisis khususnya analisis

multivariat pada beberapa senyawa obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

30

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Jr., Loyd., 2002. The Art, Sciences, and Technology of Pharmaceutical

Compounding. American Pharmaceutical Association, USA, pp. 301-315.

American Pharmacists Association., 2012. Drug Information Handbook. Lexicomp,

United States, 58.

Ansel, H.C., 2011. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Penerbit Universitas Indonesia,

Jakarta.

Arista, R.B., Saputra, S.A., Zummah, A., 2018. Keseragaman Kandungan Tablet

Ambroxol Hcl Generik Dan Bermerek Dagang Menggunakan Metode

Spektrofotometri Ultraviolet. Prosiding Seminar Nasional Sains, Teknologi dan

Analisis. 234.

Athijah, U., Wijaya, I.N., Soemiati, Faturrohmah, A., Sulistyarini, A., Nugraheni, G.,

Setiawan, C.D., Rofiah, Rahmah, L., 2011. Profil Penyimpanan Obat di

Puskesmas Wilayah Surabaya Timur dan Pusat. Jurnal Farmasi Indonesia. 4(5),

213-222.

Bestari, A.N., Sulaiman, T.N.S., Purnamasari, D.A., 2017. Pengaruh Pengecilan

Ukuran Partikel pada Kasus Pembuatan Pulveres dari Tablet Ibuprofen Terhadap

Kecepatan dan Profil Disolusi Serta Stabilitasnya. Majalah Farmaseutik. 13(1),

45-55.

Betha, O.S., Yardi., Alvionita, Y., Zilhadia., Siregar, B.J., 2019. Mutu Sediaan Racikan

Puyer di Kecamatan Ciputat Timur. Pharmaceutical and Biomedical Science

Journal. 1(1), 21-28.

Bharate, S.S., Bharate, S.B., Bajaj, A.N., 2010. Interaction and Incompatibilities of

Pharmaceutical Excipients with Active Pharmaceutical Ingredients: A

Comprehensive Review. Journal of Excipients and Food Chemistry, 1(3), 6-8.

Bokser, A.D., and O’Donnell, P.B., 2012. Stability of Pharmaceutical Products. In:

Remington: Essentials of Pharmaceutics. Pharmaceutical Press, London, pp. 37-

50.

Collado, S., Garido, L., Laca, A., Diaz, M., 2010. Wet Oxidating of Salicylic Acid

Solution. Environmental Science & Technology, 44(22), 8629-8635.

Dachriyanus., 2004. Analisis Struktur Senyawa Organic Secara spektrokopi. Lembaga

Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas

Andalas, Multimedia LPTIK, 1-4.

Danzer, K., Otto, M., Currie, L.A., 2004. Guideline for Calibration in Analytical

Chemistry Part 2. Multispesies Calibration (IUPAC Technical Report). Pure

Appl. Chem, 76(6), 1215-1225.

Deepak, S., Dinesh, K., Mankaran, S., Gurmeet, S., Singh, R.M., 2013.

Spectrophotometric method development and validation for simultaneous

estimation of salbutamol sulphate and Ambroxol Hydrochloride in combined

dosage Forms. Int. J. Drug Dev. & Res, 5(4), 124-125.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

31

El Gindy, A. G., Emaraa, S., Mostafa, A., 2006. Application and Validation of

Chemometrics-assisted Spectrophotometry and Liquid Chromatography for The

Simultaneous Determination of Six=Component Pharmaceuticals, J.Pharm.

Biomed. Anal. 41, 421-430.

Gupta, D., Bathia, D., Dave, V., Sutariya, V., and Gupta, S.V., 2018. Salts of

Therapeutic Agents: Chemical, Physicochemical, and Biological Considerations.

Molecules, 23(7), 1719.

Helni., 2014. Studi Keseragaman Bobot Sediaan Pulveres yang dibuat Apotek di Kota

Jambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains, 16(1), 39-44.

Ikatan Apoteker Indonesia., 2010. Informasi Sediaan Obat. PT. ISFI Penerbitan,

Jakarta, 510.

Irawan, A., 2019. Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai Penjaminan Mutu Hasil

Pengukuran Dalam Kegiatan Penelitian dan Pengujian. Indonesian Journal of

Laboratory, 1(2), 1-9.

Joshi, P.R., Parmar, S.J., and Patel, B.A., 2013. Spectrophotometric Simultaneous

Determination of Salbutamol Sulfate and Ketotifen Fumarate in Combined

Tablet Dosage Form by First-Order Derivative Spectroscopy Method.

International Journal of Spectroscopy, 2013. 1-6.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020. Farmakope Indonesia, jilid VI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kurniawan, B.R., 2013. Stabilitas Resep Racikan Yang Berpotensi Mengalami

Inkompatibilitas Farmasetika yang Disimpan pada Wadah Tertutup Baik. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(2), 1-16.

Li, M., 2012. Organic Chemistry of Drug Degradation. RSC Publishing, UK, pp. 89,

151.

Mayuntari, N.E., 2010. Evaluasi Mutu Sediaan Puyer Ditinjau Dari Keragaman Bobot

dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.

McMurry, J., Ballantine, D.S., Hoeger, C.A., Peterson, V.E., 2018. Fundamentals of

General, Organic, and Biological Chemistry. Pearson, Boston, pp. 541.

Miller, J.N., and Miler, J.C., 2010. Statistics and Chemometrics for Analytical

Chemistry. Pearson, UK, pp. 237-238.

Miller, J.N., Miler, J.C., Miller, R.D., 2018. Statistics and Chemometrics for Analytical

Chemistry. Pearson, UK, 238.

Nugroho, S.O.K., 2015. Uji Kualitas Sediaan Racikan Pulveres dengan Zat Aktif

Hidroklorotiazid pada Apotek X. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta,

Indonesia.

Pindyck, R.S., and Rubinfield, D.L., 1998. Econometric Models & Economic

Forecasts. McGraw Hill, Singapore.

Prabu, S.L., Thiagarajan, S., Srinivasan, M., Marina, Q., 2010. Simultaneous

Estimation of Gatifloxacin and Ambroxol Hydrochloride by UV-

Spectrophotometry. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review

and Research, 3(2), 123-126.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

32

PubChem, 2020. Albuterol sulfate.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/39859. Diakses pada 28 Oktober

2020.

PubChem, 2020. Ambroxol hydrochloride.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/108013. Diakses pada 28 Oktober

2020.

Rahayu, P., dan Yusrizal, 2019. Keseragaman Bobot Resep Racikan Serbuk Bagi

(Pulveres) di Apotek Kota Bandar Lampung Tahun 2017. Jurnal Analis

Kesehatan., 8(1), 13-16.

Rahim, F., Wardi, E.S., Anggraini, I., 2017. Formulasi Bedak Tabur Ekstrak Rimpang

Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) sebagai Antiseptik. Jurnal IPTEKS Terapan,

12(1), 1-8

Raja, M.G., Geetha, G., Sankaranarayanan, A., Raju, K.M.G., Kumar, P.S., 2012.

Simultaneous & Stability Indicating Method For Determination Of Cetirizine

Hydrochloride And Ambroxol Hydrochloride In Syrup. IJPSR, 3(8), 2658-2663.

Rao, N., Gawde, K.D., 2018. Method Development and Force Degradation Studies for

Simultaneous Estimation of Salbutamol Sulfate, Etofylline and Bromhexine

Hydrochloride in Pharmaceutical Dosage Form Using Reversed-Phase High-

Performance Liquid Chromatography Method. Asian J Pharm Clin Res, 11(8),

378-382.

Roggo, Y., Chalus, P., Maurer, L., LemaMartinez C., Edmond A., Jent N., 2007. A

Review of near infrared spectroscopy and chemometrics in pharmaceutical

technologies. J. Pham. Biomed Anal, 44, 683-700.

Rohman, A., 2012. Application of Fourier transform infrared spectroscopy for quality

control of pharmaceutical products: a review. Indonesian J. Pharm, 23(1), 1-8.

Rohman, A., and Che Man, Y.B., 2011. Analysis of Lard in Cream Cosmetics

Formulation using FT-IR Spectroscopy and Chemometrics. Middle-East J.Sci.

7(5). 732.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E., 2009. Handbook of Pharmaceutical

Excipients. Pharmaceutical Press, London, pp. 486.

Santos, M.C., Nascimento, P.A.M., Guedes, W.N., Filho, E.R.P., Filletti, E.R., Pereira,

F.M.V., 2019. Chemometrics in analytical chemistry - an overview of

applications from 2014 to 2018. Eclética Química Journal, 44(2), 11-25.

Sinko, P.J., 2011. Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Science. Lippincott

Williams and Wilkins, Philadelphia, pp. 450-452.

Sohrabi, M.R., Fathabadi, M., Nouri, A.H., 2010. Simultaneous Spectrophotometric

Determination of Sulfamethoxazole and Trimethoprim in Pharmaceutical

Preparation by Using Multivariate Calibration Methods. J. App. Chem. Res,

3(12). 47-52.

Stoker, H.S., 2012. General, Organic, and Biological Chemistry. Cengage Learning,

USA, pp. 442.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

33

Sugianto, L., Yetti, O.K., dan Handayani, S., 2008. Uji Keseragaman Bobot dan

Keseragaman Kadar Sediaan Pulveres yang dibuat Di Apotek. Jurnal Motorik,

3(6).

Suhartati, T., 2017. Dasar-dasar Spektrofotometri UV-VIS dan Spektrofotometri

Massa untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik. Aura, Lampung.

Suprobo, W. N., 2015. Uji Kualitas Sediaan Racikan Pulveres dengan Zat Aktif

Diltiazem pada Rumah Sakit X. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta,

Indonesia.

Tomar, M., Kumar, S.A., Raj, S.A., Effect of Moisture Content of Excipient

(Microcrystalline Cellulose) on Direct Compressible Solid Dosage Forms.

IJPSR, 8(1), 282-288.

Vicente, A.S., Hernandez, R.M., Gascon, A.R., Calvo, M.B., Pedraz, J.L., 2000. Effect

of aging on the release of salbutamol sulfate from lipid matrices. International

Journal of Pharmaceutics, 208, 13–21.

Voight, R., 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gadjah Mada Press, Yogyakarta,

Hal. 764.

Wade, L.G., 2013. Organic Chemistry. Pearson, Boston, pp. 503, 880, 902.

Wardani, C.W., 2014. Formulasi Sediaan In-Situ Gel Ambroksol Hidroklorida

Menggunakan Natrium Alginat. Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi,

Indonesia.

Warnida, H., Sukawaty, Y., dan Aulya, M.A., 2018. Evaluasi Mutu Fisik Sediaan

Pulveres Pada Puskesmas di Kota Balikpapan. Jurnal Ilmu Kesehatan., 6(1), 38.

Warono, D., Syamsudin., 2013. Unjuk Kerja Spektrofotometer Untuk Analisa Zat

Aktif Ketoprofen. Konversi, 2(2), 57-65.

Widia, I., Abdassah, M., Chaerunissa, A.Y., Rusdiana, T., Karakterisasi Serbuk

Selulosa Mikrokristal Asal Tanaman Rami (Boehmeria nivea L. Gaud).

Farmaka, 15(4), 37-46.

Widyaswari, R., Wiedyaningsih, C., 2012. Evaluasi Profil Peresepan Obat Racikan dan

Ketersediaan Formula Obat untuk Anak di Puskesmas Provinsi DIY. Majalah

Farmaseutik, 8(3), 227-228.

Wold, S., Trygg, J., Berglund, A., Antti, H., 2001. Some recent developments in PLS

modeling. Chemom. Intell. Lab. Syst, 58, 131–150.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

34

Lampiran 1. Certificate of Analysis Working Standard Ambroxol Hidroklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

35

Lampiran 2. Certificate of Analysis Working Standard Salbutamol Sulfat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

36

Lampiran 3. Dokumentasi Sampel Racikan Pulveres

Gambar 11. Sampel Racikan Pulveres

Gambar 12. Kondisi Penyimpanan Sampel Racikan Pulveres

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

37

Lampiran 4. Dokumentasi Uji Organoleptis

Sampel Uji Hari Pertama Sampel Uji Hari Ketujuh

1

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

6

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

2

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

7

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

3

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

8

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

4

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

9

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

5

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

10

WS: putih

BS: serbuk hablur

Bau: tidak berbau

Keterangan: Warna Serbuk (WS), dan Bentuk Serbuk (BS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

38

Lampiran 5. Dokumentasi Uji Derajat Halus

n = 300

k = 1 + 3,322 log 300 = 9,2290 ≈ 10

Interval = (29,926−10,086)

10 = 1,984

Kelas (k) Rentang (µm) Median/d (µm) Frekuensi (n) n x d

1 10,086 - 12,070 11,078 3 33,234

2 12,070 - 14,054 13,062 26 339,612

3 14,054 - 16,038 15,046 56 842,576

4 16,038 - 18,022 17,030 70 1.192,100

5 18,022 - 20,006 19,014 57 1.083,798

6 20,006 - 21,990 20,998 40 839,920

7 21,990 - 23,974 22,982 25 574,550

8 23,974 - 25,958 24,966 15 374,490

9 25,958 - 27,942 26,950 7 188,650

10 27,942 - 29,926 28,934 1 28,9340

Jumlah (∑) 300 5.497,864

Modus 17,030

Diameter rata-rata = ∑ 𝑛 𝑥 𝑑

∑ 𝑛 =

5.497,864

300 = 18,3262 µm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

39

Lampiran 6. Data Penimbangan Uji Kandungan Lembab

Pulveres Bobot awal serbuk (g) Bobot akhir serbuk (g)

1 0,148 0,139

2 0,132 0,124

3 0,122 0,114

4 0,145 0,137

5 0,151 0,142

6 0,157 0,145

7 0,169 0,158

8 0,155 0,145

9 0,140 0,131

10 0.145 0,136

Lampiran 7. Data Penimbangan Baku

Tabel XIV. Data Penimbangan Baku Ambroxol Hidroklorida

Keterangan Bobot (mg)

Bobot Wadah 8,7321

Bobot Wadah + Ambroxol Hidroklorida 18,8017

Bobot Wadah + Sisa 8,8972

Bobot Ambroxol Hidroklorida 9,9045

Baku dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, lalu ditambahkan metanol p.a hingga

batas tanda.

Tabel XV. Data Penimbangan Baku Salbutamol Sulfat

Keterangan Bobot (mg)

Bobot Wadah 9,2901

Bobot Wadah + Salbutamol Sulfat 19,3965

Bobot Wadah + Sisa 9,3200

Bobot Salbutamol Sulfat 10,0765

Baku dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, lalu ditambahkan metanol p.a hingga

batas tanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

40

Lampiran 8. Pembuatan Seri Konsentrasi Kurva Baku

Dari larutan stok baku tersebut, dibuat 25 larutan set kalibrasi dan 10 larutan set

validasi dengan memipet sejumlah tertentu ambroxol hidroklorida dan salbutamol

sulfat seperti tertera pada tabel di bawah, dimasukkan ke dalam labu ukur 5 mL,

kemudian ditambahkan metanol p.a hingga batas tanda.

Tabel XVI. Pemipetan Baku Set Kalibrasi

No.

Pemipetan (𝜇L)

No.

Pemipetan (𝜇L)

Ambroxol

hidroklorida

Salbutamol

sulfat

Ambroxol

hidroklorida

Salbutamol

sulfat

1 55 40 14 95 15

2 50 15 15 85 45

3 35 35 16 45 10

4 100 10 17 25 35

5 50 30 18 105 35

6 125 40 19 70 50

7 95 5 20 80 15

8 85 15 21 55 40

9 90 45 22 120 50

10 115 10 23 115 45

11 120 5 24 40 10

12 125 35 25 45 45

13 75 50

Tabel XVII. Pemipetan Baku Set Validasi

No.

Pemipetan (𝜇L)

No.

Pemipetan (𝜇L)

Ambroxol

hidroklorida

Salbutamol

sulfat

Ambroxol

hidroklorida

Salbutamol

sulfat

1 50 35 6 55 50

2 110 15 7 85 10

3 45 35 8 35 45

4 25 25 9 35 10

5 45 5 10 45 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

41

Lampiran 9. Data Uji Penetapan Kadar

Persamaan regresi kurva baku ambroxol hidroklorida dalam metanol p.a

y = 0,9697x + 0,2486

r = 0,9709

Model Kalibrasi Ambroxol Hidroklorida

C = a11X1 + a12X2 + a13X3 + ... a1nXn

C1 = -5,651 + (1,634 x 0,326) + (1,529 x 0,348) + (1,392 x 0,38) + (1,298 x 0,407) +

(1,259 x 0,42) + (1,284 x 0,414) + (1,381 x 0,387) + (1,568 x 0,342) + (1,859 x 0,286)

+ (2,272 x 0,23) + (2,75 x 0,183) + (3,018 x 0,148) + (2,658 x 0,127) + (1,642 x 0,117)

+ (0,583 x 0,114) + (-0,277 x 0,116) + (-0,761 x 0,12) + (-1,028 x 0,125) + (-1,191 x

0,129) + (-1,265 x 0,13) + (-1,254 x 0,13) + (-1,226 + 0,129) + (-1,095 x 0,124) + (-

0,679 x 0,114) + (0,21 x 0,102) + (2,441 x 0,091) + (5,075 x 0,083) + (6,579 x 0,081)

+ (6,83 x 0,084) + (6,282 x 0,089) + (5,942 x 0,096) + (5,404 x 0,103) + (5,069 x 0,109)

+ (4,83 x 0,113) + (4,64 x 0,117) + (4,507 x 0,118) + (4,367 x 0,118) + (4,382 x 0,116)

+ (4,408 x 0,111) + (4,557 x 0,105) + (4,756 x 0,097) + (5,124 x 0,088) + (5,608 x

0,078) + (6,213 x 0,068) + (6,983 x 0,057) + (8,294 x 0,048) + (9,956 x 0,038) +

(12,299 x 0,03) + (16,467 x 0,022) + (20,536 x 0,016) + (26,957 + 0,012) + (30,286 x

0,008) + (17,584 x 0,006) + (-46,317 x 0,004) + (-171,78 x 0,003) + (-375,85 x 0,002)

Evaluasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Penimbangan Sampel (mg) 115,7 104,2 126,2

Calculated (µg/ml) 28,3264 29,9625 29,6546

Faktor Pengencer 10 10 10

Volume Labu (ml) 50 50 50

Bobot Zat Aktif (mg) 14,1632 14,9813 14,8273

Etiket (mg) 15 15 15

Kadar (%) 94,4213 99,8751 98,8488

Rata-rata kadar (%) 97,7151

SD 2,3665

CV (%) 2,4218

Contoh Perhitungan Uji Penetapan Kadar Ambroxol Hidroklorida

Bobot Ambroxol Hidroklorida dalam sampel

Bobot Sampel 1 = Calculated (µg/ml) x Faktor Pengencer x Volume Labu (ml)

= 28,3264 µg/ml x 10 x 50 ml

= 14.163,2 µg ≈ 14,1632 mg

Bobot Sampel 2 = Calculated (µg/ml) x Faktor Pengencer x Volume Labu (ml)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

42

= 29,9625 µg/ml x 10 x 50 ml

= 14.981,25 µg ≈ 14,9813 mg

Bobot Sampel 3 = Calculated (µg/ml) x Faktor Pengencer x Volume Labu (ml)

= 29,6546 µg/ml x 10 x 50 ml

= 14.827,3 µg ≈ 14,8273 mg

Kadar Ambroxol hidroklorida dalam sampel

Kadar Sampel 1 = Bobot zat aktif (mg)

𝐸𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡 (mg)=

14,1632 mg

15 mg x 100% = 94,4213%

Kadar Sampel 2 = Bobot zat aktif (mg)

𝐸𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡 (mg)=

14,9813 mg

15 mg x 100% = 99,8751%

Kadar Sampel 3 = Bobot zat aktif (mg)

𝐸𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡 (mg)=

14,8273 mg

15 mg x 100% = 98,8488%

Kadar rata-rata = (94,4213 + 99,8751 + 98,8488)%

3 = 97,7151%

CV = 𝑆𝐷

�̅� x 100% =

2,3665

97,7151 x 100% = 2,4218%

Persamaan regresi kurva baku salbutamol sulfat dalam metanol p.a

y = 0,9639x + 0,5492

r = 0,9479

Model Kalibrasi Salbutamol Sulfat

C = a11X1 + a12X2 + a13X3 + ... a1nXn

C1 = -0,2721 + (-0,1654 x 0,326) + (-0,3716 x 0,348) + (-0,3965 x 0,38) + (-0,3836 x

0,407) + (-0,3628 x 0,42) + (-0,3506 x 0,414) + (-0,3401 x 0,387) + (-0,3234 x 0,342)

+ (-0,26 x 0,286) + (-0,0707 x 0,23 ) + (0,4369 x 0,183) + (1,6505 + 0,148) + (3,6177

x 0,127) + (5,5973 x 0,117) + (6,9214 x 0,114) + (7,4134 x 0,116) + (7,3884 x 0,12) x

(7,125 x 0,125) + (6,8942 x 0,129) + (6,8457 x 0,13) + (6,9297 x 0,13) + (7,044 x

0,129) + (7,3618 x 0,124) + (8,0702 x 0,114) + (8,5983 x 0,102) + (7,6074 x 0,091) +

(4,2319 + 0,083) + (0,8714 x 0,081) + (-0,7575 x 0,084) + (-1,2732 x 0,089) + (-1,4256

x 0,096) + (-1,3846 x 0,103) + (-1,4097 x 0,109) + (-1,4222 x 0,113) + (-1,4428 +

0,117) + (-1,432 x 0,118) + (-1,4704 x 0,118) + (-1,5304 x 0,116) + (-1,5897 x 0,111)

+ (-1,6721 x 0,105) + (-1,8115 x 0,097) + (-2,0172 x 0,088) + (-2,247 x 0,078) + (-

2,5046 x 0,068) + (-2,9338 + 0,057) + (-3,5236 + 0,048) + (-4,1788 x 0,038) + (-4,9478

x 0,03) x (-6,61 x 0,022) + (-8,5588 x 0,016) + (-10,047 x 0,012) + (-11,854 x 0,008)

+ (-2,1685 x 0,006) + (2,9002 x 0,004) + (97,9131 x 0,003) + (99,21 x 0,002)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

43

Evaluasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Penimbangan Sampel (mg) 115,7 104,2 126,2

Calculated (µg/ml) 4,4952 3,4338 4,0068

Faktor Pengencer 10 10 10

Volume Labu (ml) 50 50 50

Bobot Zat Aktif (mg) 2,2476 1,7169 2,0034

Etiket (mg) 2 2 2

Kadar (%) 112,3792 85,8440 100,1697

Rata-rata kadar (%) 99,4643

SD 10,8444

CV (%) 10,9029

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

44

Lampiran 10. Data Uji Keseragaman Kandungan

Persamaan regresi kurva baku ambroxol hidroklorida dalam metanol p.a

y = 0,9697x + 0,2486

r = 0,9709

Tabel XVIII. Data Uji Keseragaman Kandungan Ambroxol Hidroklorida

pada 10 Sampel Pulveres

Pulveres Bobot Sampel

(mg)

Bobot Zat

Aktif (mg)

Etiket (mg) Kadar (%)

1 179,4 25,8527

15

172,3511

2 103,5 12,2776 81,8504

3 125,7 16,1798 107,8654

4 168,5 23,0624 153,7491

5 152,5 19,5196 130,1309

6 186,3 25,1593 167,7287

7 184,8 25,7289 171,5258

8 116,2 12,7204 84,8026

9 156 21,1369 140,9129

10 115,7 14,1632 94,4213

�̅� 130,5338

SD 34,2618

Nilai Penerimaan L1% 111,2621

Perhitungan Nilai Penerimaan Ambroxol Hidroklorida 10 Sampel

Konstanta penerimaan (jika n = 10) = 2,4

Rata-rata kadar = 130,5338%

T untuk ambroxol hidroklorida adalah 100%, maka yang digunakan adalah M

(kasus 1)

Kondisi : �̅� ≥ 101,5%

Nilai M = 101,5% (NP = �̅� - 101,5% + konstanta penerimaan (k) x simpangan

baku (s)

Nilai Penerimaan (NP) = 130,5338% - 101,5% + 2,4 x 34,2618

= 29,0338 + 82,2283

= 111,2621

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

45

Tabel XIX. Data Uji Keseragaman Kandungan Ambroxol Hidroklorida

pada 30 Sampel Pulveres

Pulveres Bobot Sampel

(mg)

Bobot Zat

Aktif (mg)

Etiket (mg) Kadar (%)

1 179,4 25,8527

15

172,3511

2 103,5 12,2776 81,8504

3 125,7 16,1798 107,8654

4 168,5 23,0624 153,7491

5 152,5 19,5196 130,1309

6 186,3 25,1593 167,7287

7 184,8 25,7289 171,5258

8 116,2 12,7204 84,8026

9 156 21,1369 140,9129

10 115,7 14,1632 94,4213

11 84 8,0068 53,3789

12 189,8 26,2331 174,8871

13 160,3 21,9302 146,2013

14 199,3 27,9401 186,2672

15 168,8 21,7826 145,2176

16 159,2 19,5856 130,5705

17 149 18,2007 121,3379

18 168,1 22,9141 152,7604

19 160,5 20,8137 138,7578

20 140 19,9751 133,1671

21 157,5 21,7978 145,3187

22 143,6 17,3819 115,8790

23 104,2 14,9813 99,8751

24 128,8 18,4527 123,0182

25 107,2 12,5768 83,8456

26 97,6 9,1054 60,7025

27 126,2 14,8273 98,8488

28 142,5 18,6411 124,2740

29 123,1 13,8265 92,1766

30 167,5 22,3312 148,8749

�̅� 126,0232

SD 33,9636

Nilai Penerimaan L2% 92,4504

Perhitungan Nilai Penerimaan Ambroxol Hidroklorida 30 Sampel

Konstanta penerimaan (jika n = 30) = 2,0

Rata-rata kadar = 126,0232%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

46

T untuk ambroxol hidroklorida adalah 100%, maka yang digunakan adalah M

(kasus 1)

Kondisi : �̅� ≥ 101,5%

Nilai M = 101,5% (NP = �̅� - 101,5% + konstanta penerimaan (k) x simpangan

baku (s)

Nilai Penerimaan (NP) = 126,0232% - 101,5% + 2,0 x 33,9636

= 24,5232 + 67,9272

= 92,4504

Batas bawah = [1-(0,01)(L2)]M

= [1-(0,01)(25)]101,5%

= 76,125%

Batas atas = [1+(0,01)(L2)]M

= [1+(0,01)(25)]101,5%

= 126,875%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

47

Persamaan regresi kurva baku salbutamol sulfat dalam metanol p.a

y = 0,9639x + 0,5492

r = 0,9479

Tabel XX. Data Uji Keseragaman Kandungan Salbutamol Sulfat

pada 10 Sampel Pulveres

Pulveres Bobot Sampel

(mg)

Bobot Zat

Aktif (mg)

Etiket (mg) Kadar (%)

1 179,4 2,8946

2

144,7296

2 103,5 2,0089 100,4442

3 125,7 2,1967 109,8362

4 168,5 2,8005 140,0225

5 152,5 2,4862 124,3103

6 186,3 2,7853 139,2639

7 184,8 2,8194 140,9688

8 116,2 1,9713 98,5668

9 156 3,1787 158,9373

10 115,7 2,2476 112,3792

�̅� 126,9459

SD 19,6943

Nilai Penerimaan L1% 72,7122

Perhitungan Nilai Penerimaan Salbutamol Sulfat 10 Sampel

Konstanta penerimaan (jika n = 10) = 2,4

Rata-rata kadar = 126,9459%

T untuk salbutamol sulfat adalah 100%, maka yang digunakan adalah M (kasus 1)

Kondisi : �̅� ≥ 101,5%

Nilai M = 101,5% (NP = �̅� - 101,5% + konstanta penerimaan (k) x simpangan

baku (s)

Nilai Penerimaan (NP) = 126,9459% - 101,5% + 2,4 x 19,6943

= 25,4459 + 47,2663

= 72,7122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

48

Tabel XXI. Data Uji Keseragaman Kandungan Salbutamol Sulfat

pada 30 Sampel Pulveres

Pulveres Bobot Sampel

(mg)

Bobot Zat

Aktif (mg)

Etiket (mg) Kadar (%)

1 179,4 2,8946

2

144,7296

2 103,5 2,0089 100,4442

3 125,7 2,1967 109,8362

4 168,5 2,8005 140,0225

5 152,5 2,4862 124,3103

6 186,3 2,7853 139,2639

7 184,8 2,8194 140,9688

8 116,2 1,9713 98,5668

9 156 3,1787 158,9373

10 115,7 2,2476 112,3792

11 84 1,2335 61,6770

12 189,8 2,6346 131,7302

13 160,3 2,2738 113,6922

14 199,3 2,5913 129,5648

15 168,8 2,2943 114,7174

16 159,2 2,1072 105,3588

17 149 2,1398 106,9900

18 168,1 2,1590 107,9508

19 160,5 2,0932 104,6625

20 140 1,9931 99,6560

21 157,5 2,1164 105,8205

22 143,6 1,9929 99,6470

23 104,2 1,7169 85,8440

24 128,8 1,9629 98,1432

25 107,2 1,5061 75,3065

26 97,6 1,9604 98,0181

27 126,2 2,0034 100,1697

28 142,5 1,9734 98,6702

29 123,1 1,6592 82,9601

30 167,5 2,2438 112,1907

�̅� 110,0743

SD 21,0581

Nilai Penerimaan L2% 50,6905

Perhitungan Nilai Penerimaan Salbutamol Sulfat 30 Sampel

Konstanta penerimaan (jika n = 30) = 2,0

Rata-rata kadar = 110,0743%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

49

T untuk salbutamol sulfat adalah 100%, maka yang digunakan adalah M (kasus 1)

Kondisi : �̅� ≥ 101,5%

Nilai M = 101,5% (NP = �̅� - 101,5% + konstanta penerimaan (k) x simpangan

baku (s)

Nilai Penerimaan (NP) = 110,0743% - 101,5% + 2,0 x 21,0581

= 8,5743 + 42,1162

= 50,6905

Batas bawah = [1-(0,01)(L2)]M

= [1-(0,01)(25)]101,5%

= 76,125%

Batas atas = [1+(0,01)(L2)]M

= [1+(0,01)(25)]101,5%

= 126,875%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES KOMBINASI …

50

BIOGRAFI PENULIS

Penulis Skripsi dengan judul “Uji Kualitas Sediaan Racikan

Pulveres Kombinasi Ambroxol Hidroklorida dan Salbutamol

Sulfat Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Semarang”

bernama lengkap Jefry Tanriono lahir di Tentena, 27

September 1999 dari pasangan Nyong Tanriono dan Tju Lien

Li. Penulis merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.

Pendidikan yang pernah ditempuh yaitu SD Negeri 1

Kotaraya (2005-2011), SMP Negeri 1 Mepanga (2011-

2014), SMA Negeri Model Terpadu Madani (2014-2017).

Pendidikan dilanjutkan pada tahun 2017 ke perguruan tinggi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama masa studi, penulis terlibat aktif dalam berbagai

kegiatan kemahasiswaan seperti menjadi anggota organisasi

Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Farmasi (2017-2019), anggota divisi Dekorasi

Faction 2, 3 dan 4 (2017-2019), anggota divisi Dana dan Usaha Pharmacy

Performance (2017). Penulis pernah berperan sebagai asisten praktikum Farmasi

Fisika 2019, asisten praktikum Biokimia 2019, asisten praktikum Kimia Organik 2020-

2021, dan asisten praktikum Farmasetika Dasar 2021.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI