LAPORAN PENELITIAN UJI KLINIS FORMULA JAMU TEMULAWAK, KUNYIT, DAN MENIRAN TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DISUSUN OLEH FAJAR NOVIANTO DKK KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL 2017
88
Embed
UJI KLINIS FORMULA JAMU TEMULAWAK, KUNYIT, DAN …repository.litbang.kemkes.go.id/3093/2/Uji Klinis... · uji pra klinik dengan mencit formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PENELITIAN
UJI KLINIS FORMULA JAMU TEMULAWAK, KUNYIT,
DAN MENIRAN TERHADAP KEBUGARAN JASMANI
DISUSUN OLEH FAJAR NOVIANTO DKK
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
2017
ii
SK PENELITIAN
iii
iv
SUSUNAN PENELITIAN
Susunan personalia pada penelitian ”Uji Klinis Formula Jamu Temulawak, Kunyit,
dan Meniran Terhadap Kebugaran Jasmani” berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional No.
HK.02.03/22/238/2017 tanggal 06 Januari 2017 adalah sebagai berikut:
No Nama Keahlian/Kesarjanaan Kedudukan dalam tim 1. dr. Fajar Novianto Pendidikan Dokter Ketua Pelaksana 2. dr. Danang Ardiyanto Pendidikan Dokter Peneliti 3. dr. Peristiwan R. Widhi A. Pendidikan Dokter Peneliti 4. dr. Ulfatun Nisa’ Pendidikan Dokter Peneliti 5. dr. Ulfa Fitriani Pendidikan Dokter Peneliti 6. dr. Abiyoso Pendidikan Dokter Peneliti 7. dr. Agus Triyono Pendidikan Dokter Peneliti 8. dr. Zuraida Zulkarnain Pendidikan Dokter Peneliti 9. Saryanto, Apt Apoteker Peneliti 10. Tofan Aries Mana, Apt Apoteker Peneliti 11. Prof. DR. dr. Muchsin Doewes,
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Uji Klinis
Formula Jamu Temulawak, Kunyit, dan Meniran Terhadap Kebugaran Jasmani”. Banyak hambatan dalam pelaksanaan penelitian ini, karena penelitian ini
melibatkan subyek penelitian manusia. Metode penelitian untuk jamu juga merupakan suatu yang baru di ranah penelitian uji klinik, oleh karena jamu yang diteliti merupakan ramuan atau formula jamu yang belum di ekstrak.
Penelitian ini sudah ditunggu hasilnya oleh pelaksana program untuk merencanakan kegiatan dalam pelayanan kesehatan tradisional di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai acuan dasar untuk penelitian uji klinik jamu pada masa yang akan datang dan dapat menjadi evidence base bagi dokter dalam melayani kesehatan tradisional kepada masyarakat.
Kami menyadari bahwa hasil penelitian ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala bentuk tanggapan terhadap laporan penelitian ini sangat kami harapkan sebagai masukan untuk perbaikan serta sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih kepada Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Ketua PPI, para konsultan dan anggota penelitian, yang telah membantu jalannya penelitian ini dari awal sampai dengan selesai. Semoga Allah SWT memberi pahala yang setimpal. Amien
Semoga jamu dapat menjadi sarana untuk menciptakan masyarakat sehat seutuhnya.
Jakarta, Desember 2017 Ketua Pelaksana Penelitian
dr. Fajar Novianto
viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Judul Penelitian: UJI KLINIS FORMULA JAMU TEMULAWAK, KUNYIT, DAN MENIRAN TERHADAP KEBUGARAN JASMANI Penyusun : Fajar Novianto, dr Latar Belakang : Pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada peningkatan upaya promotif dan preventif dengan menerapkan paradigma sehat. Dalam upaya preventif peningkatan kebugaran fisik/jasmani masyarakat sangatlah penting. Kesegaran/Kebugaran jasmani ditinjau dari segi faal (fisiologi) ialah kesanggupan dan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Komponen-komponen kebugaran jasmani meliputi : kekuatan (strength), kelenturan (flexibility), komposisi tubuh (indek massa tubuh), daya tahan (endurance), dan kesanggupan/kebugaran kardiovaskuler. Gerakan Bugar dengan jamu (Bude jamu) telah dicanangkan oleh menteri kesehatan dan menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) pada bulan Januari 2015. Maka dari itu untuk mendapatkan jamu yang aman, berkhasiat dan bermutu diperlukan suatu penelitian. Berdasarkan Permenkes No.003/MENKES/PER/I/2010 nomor 003 tahun 2010 tentang saintifikasi jamu disebutkan bahwa saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah khasiat dan keamanan jamu. Dalam saintifikasi jamu, temulawak, kunyit, dan meniran merupakan tanaman obat yang berpotensi bisa meningkatkan kebugaran seseorang. Pada uji pra klinik dengan mencit formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran terbukti aman serta bisa meningkatkan kebugaran mencit setara dengan kafein. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah menilai keamanan dan khasiat formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran terhadap kebugaran jasmani seseorang. Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis fase II dengan desain quasi eksperimental pre post dengan pembanding (paralel design). Dosis ramuan jamu dalam penelitian ini adalah 5 gram rimpang temulawak, 4 gram rimpang kunyit, dan 3 gram herba meniran. Subyek merupakan santri SMA pondok pesantren. Subyek dibagi menjadi dua kelompok; kelompok jamu dan kelompok plasebo. Sebanyak 100 subyek kelompok jamu diberikan jamu rebusan selama 6 minggu diminum 2 kali sehari, sedangkan kelompok plasebo sebanyak 101 subyek diberikan minuman dalam kemasan selama 6 minggu diminum 2 kali sehari. Pada H0 dan H42 masing-masing kelompok diperiksa status kebugarannya, darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, dan Short Form-36. Hasil dianalisis dengan uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan sebelum dan sesudah minum jamu. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan bermakna (p>0,05) pada fungsi hati, fungsi ginjal, dan gambaran darah subyek pada H42 dibandingkan H0 baik kelompok jamu maupun kelompok plasebo. Physical Fitnes Index (PFI), Heart Rate Recovery (HR-R), VO2Max, dan Short Form-36 terutama untuk dimensi peranan fisik dan nyeri pada kelompok jamu mengalami peningkatan bermakna (p<0,05) dibanding kelompok plasebo sedangkan indeks massa tubuh, kekuatan otot, dan fleksibilitas otot tidak terjadi perubahan bermakna dibanding kelompok plasebo (p>0,05).
ix
Kesimpulan dan Saran : Formula jamu 5 gram rimpang temulawak, 4 gram rimpang kunyit, dan 3 gram herba meniran dapat membantu meningkatkan kebugaran kadiovaskuler subyek tetapi tidak bermakna untuk IMT, fleksibilitas otot, dan kekuatan otot. Formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran dapat meningkatkan kualitas hidup subyek terutama untuk dimensi peranan fisik dan nyeri. Formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran aman terhadap profil darah, hati dan ginjal. Perlu dilakukan uji klinik lanjutan ramuan jamu multi center dengan desain double blinding sehingga sehingga hasil penelitian lebih valid. Perlu dipertimbangkan beberapa alternatif bentuk sediaan jamu untuk meningkatkan kepatuhan subyek mengkonsumsi jamu melalui penelitian lanjutan dengan membandingkan khasiat jamu pada subyek dengan sediaan simplisia (rebusan) sebagai kontrol, lalu dibandingkan dengan bentuk kemasan lainnya. Seperti penyediaan ramuan jamu dalam kemasan kapsul, sirup, puyer atau kantung celup.
x
ABSTRAK
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Berdasarkan uji pra klinik, tanaman obat yang berpotensi dapat meningkatkan kebugaran jasamani antara lain temulawak, kunyit, dan meniran. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai keamanan dan khasiat formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran terhadap kebugaran jasmani seseorang. Penelitian ini merupakan uji klinis fase II dengan desain quasi eksperimental pre post dengan pembanding (paralel design). Dosis ramuan jamu dalam penelitian ini adalah 5 gram rimpang temulawak, 4 gram rimpang kunyit, dan 3 gram herba meniran. Subyek merupakan santri SMA pondok pesantren. Subyek dibagi menjadi dua kelompok; kelompok jamu dan kelompok plasebo. Sebanyak 100 subyek kelompok jamu diberikan jamu rebusan selama 6 minggu diminum 2 kali sehari, sedangkan kelompok plasebo sebanyak 101 subyek diberikan minuman dalam kemasan selama 6 minggu diminum 2 kali sehari. Pada H0 dan H42 masing-masing kelompok diperiksa status kebugarannya, darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, dan Short Form-36. Hasil dianalisis dengan uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan sebelum dan sesudah minum jamu antara kelompok jamu dan kelompok plasebo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan bermakna (p>0,05) pada fungsi hati, fungsi ginjal, dan gambaran darah subyek pada H42 dibandingkan H0 baik kelompok jamu maupun kelompok plasebo. Physical Fitnes Index (PFI), Heart Rate Recovery (HR-R), VO2Max, dan Short Form-36 terutama dimensi peranan fisik dan nyeri pada kelompok jamu mengalami peningkatan bermakna (p<0,05) dibanding kelompok plasebo sedangkan indeks massa tubuh (IMT), kekuatan otot, dan fleksibilitas otot tidak terjadi perubahan bermakna dibanding kelompok plasebo (p>0,05). Kesimpulan, Formula jamu 5 gram rimpang temulawak, 4 gram rimpang kunyit, dan 3 gram herba meniran dapat membantu meningkatkan kebugaran kadiovaskuler subyek tetapi tidak bermakna untuk IMT, fleksibilitas otot, dan kekuatan otot, meningkatkan kualitas hidup subyek terutama untuk dimensi peranan fisik dan nyeri, serta aman terhadap profil darah, hati dan ginjal. Kata kunci: Jamu, Kebugaran
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………................... i
SK PENELITIAN ………………………………………………………………… ii
SUSUNAN PENELITIAN ……………………………………………………….. iv
PERSETUJUAN ETIK PENELITIAN …………………………………………… v
PERSETUJUAN ATASAN ………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. vii
RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………… viii
ABSTRAK ………………………………………………………………………... x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….. xii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… xii
I. PENDAHULUAN ………………………………………………................. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1 B. Perumusan Masalah …………………………………….... . . 6 C. Tujuan Penelitian …………………………………………. . 6 D. Manfaat Penelitian ………………………………………... 5 II. METODE PENELITIAN …………………………………………............... 7
A. Kerangka Konsep, Hipotesis Dan Definisi Operasional ………...... 7 B. Desain Penelitian …………………………………………………… 10 C. Tempat Dan Waktu Penelitian …………………………………….. 10 D. Populasi Dan Sampel ………………………………………………. 10 E. Instrumen Pengumpul Data ……………………………………… 10 F. Bahan Dan Prosedur Pengumpulan Data …………………………. 11 G. Pengolahan Dan Analisis Data ……………………………………. 23 III. HASIL ……………………………………………………………………… 24
A. Karakteristik Subyek ……………………………………………….. 25 B. Gejala Klinis Subyek Penelitian …………………………………… 26 C. Keamanan Jamu ……………………………………………………. 26 D. Kemanfaatan Jamu ………………………………………………… 30 IV. PEMBAHASAN …………………………………………………………… 39
A. Karakteristik Subyek ……………………………………………….. 39 B. Gejala Klinis Subyek Penelitian …………………………………… 39 C. Keamanan Jamu ……………………………………………………. 39 D. Kemanfaatan Jamu ………………………………………………… 40 V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………….. 44
Tabel 2. Karakteristik Kebugaran dan SF36 Subyek pada H0 (Baseline) …………. 25
Tabel 3. Perbedaan Rata-Rata Kadar SGOT ………………….…………………….. 26
Tabel 4. Analisis Kadar SGOT Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo …………………………………………………………………………………….....
27
Tabel 5. Perbedaan Rata-Rata Kadar SGPT ………………………………………... 27
Tabel 6. Analisis Kadar SGPT Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ……………………………………………………………………………………….
27
Tabel 7. Perbedaan Rata-Rata Kadar Ureum ……………………..………………… 28
Tabel 8. Analisis Kadar Ureum Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ………………………………………………………………………………
28
Tabel 9. Perbedaan Rata-Rata Kadar Kreatinin …………………..………………… 28
Tabel 10. Analisis Kadar Kreatinin Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ………………………………………………………………………………
29
Tabel 11. Perbedaan Rata-Rata Gambaran Darah kelompok Jamu ………………… 29 Tabel 12. Perbedaan Rata-Rata Gambaran Darah kelompok Plasebo ……………… 29
Tabel 13. Analisis Gambaran Darah Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ……………………………………………………………………………..
30
Tabel 14. Perbedaan Rata-rata Indeks Massa Tubuh ……………………………….. 30
Tabel 15. Analisis IMT Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ……... 30
Tabel 16. Perbedaan Rata-Rata Fleksibilitas Otot ……………..…………………… 31 Tabel 17. Analisis Fleksibilitas Otot Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ………………………………………………………………………………
31
Tabel 18. Perbedaan Rata-Rata Nilai sit up 1 menit ………………………………. 31
Tabel 19. Analisis Kebugaran Otot Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ………………………………………………………………………………
32
Tabel 20. Perbedaan Rata-Rata Nilai PFI Cara Cepat ………..……………………. 32
Tabel 21. Analisis PFI Cepat Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ……………………………………………………………………………………....
32
Tabel 22. Perbedaan Rata-Rata Nilai PFI Cara Lambat ..……..……………………. 32 Tabel 23. Analisis PFI Cepat Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo …………………………………………………..……………………………………
33
Tabel 24. Perbedaan Rata-Rata Nilai HR-R …………....……..……………………. 32 Tabel 25. Analisis HR-R Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo …… 34
Tabel 26. Perbedaan Rata-Rata Nilai VO2Max ………....……..…………………… 34
Tabel 27. Analisis VO2Max Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo … 34
Tabel 28. Perbedaan Rata-Rata Nilai Short Form 36 ………………………………… 35 Tabel 29. Analisis SF-36 Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ……. 35
xiii
Tabel 30. Analisis Dimensi SF-36 Antara Kelompok Jamu Dengan Kelompok Plasebo ……………………………………………………...………………………….
37
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Konsep ……………………………………………………… 7
Gambar 2. Alur Penelitian ………………………………………………………… 8
Gambar 3. Sit and reach test ..……………………………………………………… 16
Gambar 4. Sit up 1 menit …………………………………………………………… 17
Gambar 5. Consort Penelitian ……………………………………………………… 24
Gambar 6. Grafik 8 Dimensi SF-36 Kelompok Jamu ……………………………… 36
Gambar 7. Grafik 8 Dimensi SF-36 Kelompok Jamu ……………………………… 37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Naskah Penjelasan …………………………………………………….. 47 Lampiran 2. Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Concent) ………………….. 50 Lampiran 3. Formulir Penapisan (Skrining) Subyek ………………………………... 51 Lampiran 4. Physical Activity Readiness Questionnaire (PAR-Q) …………………. 53 Lampiran 5. Case Report Form (CRF) …………………………………………..…. 54 Lampiran 6. Riwayat Penyakit Sebelumnya ………………………………………... 46 Lampiran 7. Catatan Medis ………………….……………………………………… 58 Lampiran 8. Pemantauan Minum Formula Jamu …………..……………………….. 64 Lampiran 9. Formulir Short Form – 36 (SF-36) …….……………………………… 65 Lampiran 10. Lembar Penialian Status kebugaran ………………………………….. 69 Lampiran 11. Dokumentasi Kegiatan ………………………………………………. 71
I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Topik
Uji klinis formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran adalah pembuktian
ilmiah khasiat dan keamanan formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran
pada subyek penelitian. Uji klinis jamu merupakan terobosan kementerian
kesehatan dalam upaya memberikan dukungan ilmiah (evidence based)
terhadap jamu untuk dapat dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan
formal. Fokus utama dari studi ini adalah pemanfaatan jamu oleh
masyarakat dan pelayanan kesehatan harus berdasarkan bukti ilmiah hasil
penelitian khasiat dan keamanan.
2. Pertimbangan fokus penelitian
Pemanfaatan jamu oleh masyarakat dan pelayanan kesehatan harus
berdasarkan bukti ilmiah hasil penelitian khasiat dan keamanan.
3. Kajian pustaka
Pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada peningkatan
upaya promotif dan preventif, di samping peningkatan akses pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, utamanya penduduk miskin. Peningkatan
kesehatan masyarakat meliputi upaya pencegahan penyakit menular
maupun tidak menular dengan cara memperbaiki kesehatan lingkungan,
gizi, perilaku, dan kewaspadaan dini. Menteri Kesehatan mengingatkan
perlunya reformasi kesehatan dengan mengubah paradigma masyarakat
terhadap kesehatan yang selama ini diartikan pengobatan (kuratif), diubah
menjadi “sehat itu indah, dan sehat itu gratis”. (Sedyaningsih, 2009)
Sebagaimana kita ketahui, pembangunan kesehatan menerapkan
paradigma sehat, sebuah paradigma yang merupakan model pembangunan
kesehatan jangka panjang yang mampu mendorong masyarakat untuk
bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka melalui kesadaran
tentang pentingnya pelayanan tentang pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif. Sering kita mendengar kata-kata bahwa orang sehat
1
2
belum tentu bugar, tetapi orang yang bugar tentu sehat. Sehingga dalam
upaya preventif peningkatan kebugaran fisik/jasmani masyarakat sangatlah
penting. (Dinkes Lumajang, 2016)
Kesegaran/Kebugaran jasmani ditinjau dari segi faal (fisiologi) ialah
kesanggupan dan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari
dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dengan pengeluaran energi
yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan dan menikmati waktu luang
serta memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan.
Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik dapat diartikan
orang yang cukup mempunyai kesanggupan kemampuan untuk melakukan
pekerjannya sehari-hari dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti. Dengan demikian seseorang yang memiliki tingkat kesegaran
jasmani yang baik akan dapat melakukan kegiatan dengan baik tanpa merasa
terlalu lelah, ini juga berarti bahwa kegiatan itu dapat dilakukan secara terus
menerus tanpa sakit atau rasa malas. (Alex dkk, 2017) Menurut Djoko Pekik
Irianto, “secara umum, yang dimaksud kebugaran jasmani adalah kebugaran
fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja
sehari-hari secara efesian tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga
masih dapat menikmati waktu luang”. (Irianto, 2004)
Kebugaran jasmani sangat diperlukan oleh manusia, karena faktor
tersebut sangat menunjang hasil aktivitas yang kita lakukan. Maka dari itu
kebugaran jasmani yang berkaitan dengan diri seseorang merupakan aspek
penting yang harus di jaga. Untuk mempertahankan kebugarannya,
seseorang dituntut untuk dapat mengatur pola hidupnya dengan teratur
berolahraga atau menghindari makanan yang tidak sesuai dengan tubuhnya,
dengan begitu seseorang akan memiliki tingkat kebugaran jasmani yang
ingin dimilikinya sehingga dapat memaksimalkan pikiran dan tenaganya
untuk beraktivitas. (Irianto, 2004)
Menurut Nurhasan dkk ada 2 komponen yang berkaitan dengan
tingkat kebugaran jasmani meliputi : kebugaran jasmani yang berhubungan
dengan kesehatan yaitu setiap orang perlu memiliki komponen kebugaran
3
jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dalam kondisi yang prima
agar mampu mempertahankan kesehatannya dan mampu melakukan
aktifitas sehari-hari dengan tenaga yang dibutuhkan. Komponen-komponen
tersebut meliputi : kekuatan (strength), kelenturan (flexibility), komposisi
tubuh (body composition), daya tahan (endurance), dan kesanggupan
kardiovaskuler. Kemudian komponen kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan keterampilan yaitu komponen kebugaran yang
berhubungan dengan keterampilan gerak penting untuk menunjang aktivitas
sehari-hari, khususnya dalam aktifitas olahraga, beberapa komponennya
meliputi : kecepatan (speed), kelincahan (agility), daya ledak (power),
keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), kecepatan reaksi
(reaction speed). Kebugaran jasmani pada umumnya dipengaruhi oleh 2
faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud
dengan faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh
seseorang yang bersifat menetap misalnya faktor genetik, umur, jenis
kelamin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah aktivitas fisik,
status gizi, status kesehatan, kadar hemoglobin, kecukupan istirahat dan
kebiasaan merokok. (Nurhasan, 2006)
Berbagai macam cara dilakukan seseorang untuk mendapatkan
kebugaran jasmani, antara lain mengatur pola makan yaitu dengan memilih
makanan-makanan yang mengandung banyak nutrisi, kemudian istirahat
secukupnya apabila seseorang kurang istirahat mempunyai efek yang sangat
besar pada mental dan penampilan fisiknya, dan rutin melakukan aktivitas
olahraga dengan melakukan olahraga secara teratur akan meningkatkan
efisiensi fungsi tubuh, semua itu dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani. (Irianto, 2004; Nurhasan, 2006) Selain
itu, sebagaimana yang dicanangkan oleh menteri kesehatan dan menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) pada
bulan Januari 2015 bahwa jamu bisa digunakan untuk meningkatkan
kebugaran seseorang. Tujuan ini diimplementasikan melalui gerakan Bugar
dengan jamu (Bude jamu). Jamu yang digunakan harus yang aman,
4
berkhasiat dan bermutu. Gerakan “Bude Jamu” ini sangat beralasan karena
sebagian besar masyarakat Indonesia pernah mengkonsumsi jamu.
(Kemenkes RI, 2015) Berdasarkan hasil riskesdas tahun 2010 secara
nasional sebanyak 59,12% penduduk Indonesia pernah mengkonsumsi
jamu, yang merupakan gabungan dari data kebiasaan mengkonsumsi jamu
setiap hari (4,36%), kadang kadang (45,03%), dan tidak mengkonsumsi
jamu tetapi sebelumnya pernah (9,73%), persentase penduduk Indonesia
yang tidak pernah mengkonsumsi jamu sebanyak 40,88%. Provinsi dengan
persentase kebiasaan mengkonsumsi jamu tertinggi adalah Kalimantan
Selatan (80,71%) dengan data konsumsi jamu setiap hari 5,55 persen, diikuti
oleh Daerah Istimewa Yogyakarta (78,50%) dengan konsumsi jamu setiap
hari (4,28%). Selanjutnya, Provinsi Sulawesi Tenggara (23,95%)
merupakan provinsi yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi jamu
terendah dengan data konsumsi jamu setiap hari 1,39%. (Balitbangkes RI,
2010)
Maka dari itu untuk mendapatkan jamu yang aman, berkhasiat dan
bermutu diperlukan suatu penelitian. Berdasarkan Permenkes
No.003/MENKES/PER/I/2010 nomor 003 tahun 2010 tentang saintifikasi
jamu disebutkan bahwa saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah khasiat
dan keamanan jamu. Saintifikasi jamu dilakukan melalui observasi klinik
yaitu penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Saintifikasi jamu merupakan
terobosan kementerian kesehatan dalam upaya memberikan dukungan
ilmiah (evidence based) terhadap jamu untuk dapat dimanfaatkan dalam
pelayanan kesehatan formal. (Kemenkes RI, 2010)
Ramuan jamu yang terdiri dari temulawak, kunyit dan meniran
sudah digunakan dalam beberapa penelitian sebelumnya sebagai pelengkap
komposisi ramuan jamu yang sudah saintifik. Pada uji pra klinik dan uji
klinik jamu saintifik penambahan ramuan yang terdiri dari temulawak,
kunyit dan meniran pada ramuan jamu saintifik untuk hemoroid,
osteoarthritis, hiperurisemia, hiperkolesterol dan hipertensi terbukti aman
dan berkhasiat bisa meningkatkan kualitas hidup dari penderita. Temulawak
5
digunakan untuk menyegarkan tubuh, melancarkan metabolisme,
mengurangi nyeri, serta menyehatkan fungsi hati. Kunyit digunakan untuk
melancarkan pencernaan, sedangkan meniran untuk meningkatkan daya
tahan tubuh. (B2P2TOOT, 2015)
Maka dari itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang hanya
meneliti komposisi ramuan jamu yang terdiri dari temulawak, kunyit dan
meniran sebagai ramuan yang berdiri sendiri sebagai ramuan yang
berpotensi meningkatkan kebugaran seseorang. Sehubungan dengan hal
diatas maka akan dilakukan penelitian studi klinis formula jamu untuk
kebugaran jasmani yang terdiri dari temulawak, kunyit dan meniran. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat membuktikan formula jamu yang terbukti
aman dan berkhasiat meningkatkan kebugaran sehingga bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat dan pelayanan kesehatan formal.
Untuk mengukur tingkat kebugaran yang berhubungan dengan
kesehatan (health related fitness) ada beberapa cara tergantung komponen
kebugaran mana yang akan kita ukur. Untuk menilai komponen komposisi
tubuh bisa dengan persentase lemak tubuh, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan
lingkar pinggang. Untuk menilai fleksibilitas dengan metode sit and reach
test, baik yang menggunakan mistar maupun menggunakan bangku
fleksibilitas. Menilai kebugaran otot menggunakan tes sit up, tes push up
atau tes pull up. Menilai kebugaran kardiovaskuler bisa dengan Harvard step
test (HST). HST merupakan tes untuk menilai kemampuan kerja yang
dikembangkan oleh Brouha sejak tahun 1943, keistemawaan dari test ini
adalah sangat sederhana untuk melakukannya dan membutuhkan alat yang
sederhana pula sehingga mudah aplikasinya. Penggunaan tes ini dan
modifikasinya sudah teruji validitas dan reliabilitasnya, serta
direkomendasikan untuk penelitian dalam kelompok besar. (Maria dkk,
2012; Fisiologi Unsoed, 2016)
6
B. Perumusan Masalah
1. Apakah formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran aman untuk
manusia?
2. Adakah pengaruh formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran dalam
membantu meningkatkan kebugaran?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menilai keamanan dan khasiat formula jamu temulawak, kunyit, dan
meniran.
2. Tujuan Khusus
• Memberikan data mengenai evidence based formula jamu
temulawak, kunyit, dan meniran.
• Sebagai data dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih
lanjut.
• Mensukseskan program saintifikasi jamu yang dicanangkan oleh
pemerintah melalui Permenkes No. 003 tahun 2010..
D. Manfaat Penelitian
• Masyarakat dan praktisi kesehatan mendapatkan evidence based
mengenai keamanan jamu temulawak, kunyit, dan meniran.
• Peneliti memperoleh data dasar kemungkinan manfaat jamu temulawak,
kunyit, dan meniran untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
7
II. METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep, Hipotesis dan Definisi Operasional
1. Kerangka Konsep
Gambar 1. Kerangka Konsep
Kelompok Plasebo diberikan plasebo selama 6 minggu
Subyek Sehat
Catatan: Sehat:
- Clear of Physical Activity Readiness Questionnaire (PAR-Q)
- Hasil Laborat dalam batas normal (Darah rutin, SGOT, SGPT, Ureum, Creatinin)
- Tekanan darah normal - Elektrokardiografi (EKG)
normal
Kelompok Jamu diberikan ramuan
temulawak, kunyit, meniran selama 6
minggu
• Status Kebugaran Jasmani
• SF-36 • Keamanan
8
Gambar 2. Alur Penelitian
2. Hipotesis
• Jamu temulawak, kunyit, dan meniran aman untuk dikonsumsi
manusia
• Jamu temulawak, kunyit, meniran dapat membantu meningkatkan
kebugaran jasmani.
Subyek sehat
Pemeriksaan skrining : 1. Siswa SMA pondok pesantrean laki-laki 2. Clear of PAR-Q 3. Tekanan darah normal 4. Menandatangani informed Consent 5. Pemeriksaan EKG 6. Pemeriksaan laboratorium darah (fungsi hati,
fungsi ginjal, darah rutin) 7. Pemeriksaan kualitas hidup
Kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efesian tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luang. Komponen kebugaran:
- Komposisi Tubuh Indeks Massa Tubuh
1.Underweight 2.Normal 3.Overweight 4.Obesitas I 5.Obesitas II
Berat Badan …………….. Kg , Tinggi Badan ..................... Cm IMT .................... Kg/m2
, Riwayat penyakit: 0. TIDAK 1. YA Jantung Diabetes Paru-paru Lainnya , sebutkan ...................
Kriteria inklusi
1. Siswa SMA pondok pesantren. 2. Clear of PAR-Q15 3. EKG dan Tekanan darah normal (systole 100-125 mmHg,
diastole 60-85 mmHg) 4. Indeks Massa Tubuh (18 – 24,9 kg/m2) 5. Menandatangani Informed Consent
Subyek memenuhi kriteria inklusi ? 0. TIDAK 1. YA Kriteria eksklusi
1. Mempunyai gangguan respirasi, neuromuskuler, dan jantung.
2. Kelainan ekstremitas bawah atau atas dan deformitas spinal.
3. Sakit kronis dan membutuhkan terapi jangka lama. 4. Hipersensitif terhadap jamu yang didapat melalui
anamnesis dan saat pemeriksaan. 5. Gangguan fungsi hati atau ginjal. 6. Perokok dan peminum alkohol. 7. Mempunyai riwayat operasi besar (paru-paru, jantung)
Subyek memenuhi kriteria eksklusi ? 0. TIDAK 1. YA
52
Jika YA, sebutkan alasan .................................................. Pernyataan persetujuan subyek penelitian
Tanda tangan informed consent 0. TIDAK 1. YA
Tanggal persetujuan ikut penelitian //
Apakah Subyek memenuhi persyaratan untuk ikut dalam penelitian?
1. Apakah pernah dokter Anda mengatakan kepada Anda bahwa Anda mengalami
masalah dengan jantung Anda dan Anda harus beraktivitas sesuai dengan apa
yang disarankan dokter? (YA / TIDAK)
2. Apakah Anda merasa nyeri dada jika melakukan aktivitas fisik? (YA / TIDAK)
3. Pernahkah dalam sebulan terakhir Anda merasa nyeri dada padahal Anda tidak
beraktivitas fisik? (YA / TIDAK)
4. Apakah Anda pernah kehilangan keseimbangan karena pusing atau pernahkah
Anda sampai kehilangan kesadaran? (YA / TIDAK)
5. Apakah Anda memiliki masalah dengan tulang persendian (misalnya tulang
punggung, lutut, atau panggul) yang masalahnya semakin memberat jika terjadi
perubahan aktivitas pada Anda? (YA / TIDAK)
6. Apakah saat ini dokter Anda memberikan resep atau obat untuk menurunkan
tekanan darah atau untuk menjaga kondisi jantung Anda? (YA / TIDAK)
7. Apakah Anda mengetahui alasan lainnya yang menyebabkan Anda tidak boleh
beraktivitas fisik? (YA / TIDAK)
Jika semua jawaban calon subyek TIDAK berarti clear, jika salah satu
jawaban calon subyek YA berarti not clear.
Subyek memenuhi kriteria inklusi ? 0. TIDAK 1. YA
54
LAMPIRAN 5. CASE REPORT FORM (CRF)
KUNJUNGAN 1
( Hari ke-0, Baseline )
No. Subyek :
Initial Subyek :
Tanggal Kunjungan :
INFORMED CONSENT
Tanggal ditandatanganinya Informed Consent : ........ …….. 2017
KRITERIA INKLUSI
Apakah subyek memenuhi kriteria inklusi berikut? Ya Tidak
1. Siswa SMA pondok pesantren.
2. Clear of PAR-Q15
3. EKG dan Tekanan darah normal (systole 100-125
mmHg, diastole 60-85 mmHg)
4. Indeks Massa Tubuh (18 – 24,9 kg/m2)
5. Menandatangani Informed Consent
KRITERIA EKSKLUSI
Apakah subyek memenuhi kriteria eksklusi berikut ? Ya Tidak
1. Mempunyai gangguan respirasi, neuromuskuler,
jantung, dan endokrin.
2. Kelainan ekstremitas bawah atau atas dan deformitas
spinal.
3. Sakit kronis dan membutuhkan terapi jangka lama.
4. Hipersensitivif terhadap jamu yang didapat melalui
anamnesis dan saat pemeriksaan.
5. Gangguan fungsi hati atau ginjal.
55
6. Perokok dan peminum alkohol.
7. Mempunyai riwayat operasi besar (paru-paru, jantung)
Tanda tangan Investigator
Tanggal :
Monitor Checked
56
ADVERSE EVENTS
Apakah Subyek mengalami kejadian yang tidak diharapkan sejak Ya Tidak
kunjungan terakhir ?
Masalah Tanggal mulai
Keparahan* Tanggal selesai
Penyebab** Pengobatan/ Intervensi
Drop Out?
*Keparahan : **Penyebab (Hubungan dengan Penelitian) Tidak parah 0 Tidak berhubungan 0 Ringan 1 Kemungkinan berhubungan 1 Sedang 2 Besar kemungkinan berhubungan 2 Berat 3 Sangat Berhubungan 3
PENGOBATAN LAIN/TAMBAHAN
Nama obat Cara pakai Dosis Frekuensi Indikasi Tanggal Mulai
Tanggal Berhenti
PENGEMBALIAN SISA OBAT UJI
Apakah seluruh sisa obat/ramuan uji telah diserahkan kembali oleh subyek? Ya Tidak
CATATAN HARIAN SUBYEK
Apakah semua catatan harian subyek telah diserahkan kembali oleh Subyek ? Ya Tidak ( Jika belum mintalah Subyek membawa dan menyerahkan kembali sesegera mungkin )
Tanda tangan Investigator
Date
Monitor Checked
57
LAMPIRAN 6. RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA
Riwayat Penyakit Ya/Tidak Tidak Tahu
Jika Ya Jelaskan Masih sakit / Sembuh
1. Kepala, Mata, THT Ya Tidak
Sakit Sembuh
2. Respiratory Ya Tidak
Sakit Sembuh
3. Kardiovasculer Ya Tidak
Sakit Sembuh
4. Gastrointestinal Ya Tidak
Sakit Sembuh
5. Genitourinary Ya Tidak
Sakit Sembuh
6. Musculoskeletal Ya Tidak
Sakit Sembuh
7. Neurological Ya Tidak
Sakit Sembuh
8. Endocrine-Metabolic Ya Tidak
Sakit Sembuh
9. Blood/Lymphatic Ya Tidak
Sakit Sembuh
10. Dermatologic Ya Tidak
Sakit Sembuh
11. Psychiatric Ya Tidak
Sakit Sembuh
12. Allergy Ya Tidak
Sakit Sembuh
13. Lainnya:
Ya Tidak
Sakit Sembuh
Tanda tangan Investigator
Tanggal :
Monitor Checked
58
LAMPIRAN 7. CATATAN MEDIK No. CM :……………………………. Tanggal :…………………… No. Subyek :………………………………
C A T A T A N M E D IS Formulir subyek penelitian berbasis pelayanan (Uji Klinis Formula Jamu Kebugaran)
1. Identitas Subyek Nama :............................................................................ Jenis kelamin :............................................................................ Umur :............................................................................ Pekerjaan :............................................................................ Alamat :……………………………………..……………... …………………………………………………….. Suku/Ras :……………………………………….……………
2. Anamnesis : 2.1.Keluhan
a. Keluhan Utama :…………………………………..………… b. keluhan tambahan :………………………………….…………
2.2.Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang :..…………………………………… …………………………………………………………………………….………...……………………………………………………..........................................................................................
b. Riwayat Penyakit Dahulu :.…………………………………… ……….…………………………………………………………………………….………………
c. Riwayat Alergi :…..………..……………………… d. Riwayat Penyakit Keluarga :…………………….………………
2.3.Riwayat Pengobatan
a. Riwayat Pengobatan Sekarang (jelaskan)
KLINIK SAINTIFIKASI JAMU “HORTUS MEDICUS”
Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litbangkes Depkes RI
Jl. Raya Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Telp. (0271) 696410, Telp. (0271) 696410
Jl. Raya Lawu No 11, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah
59
• Jamu :…..…………………………………………………………………….. …………………………………………………................................................... • Obat Kimia :……….…………………………………………………………..
b. Riwayat Pengobatan Dahulu (jelaskan) • Jamu :…………………………………………………………………… ……………………………………………………………….............................. • Medis :…………………….……………………………………………… …………………………………………………………......................................... 2.4.Kebiasaan sehari-hari • Pola makan :………………………….………………………… • Pola tidur :……………………………….…………………………… • Olahraga :…………………………………..……………………….. • Merokok :……………………………………….……………………
3. Pemeriksaan fisik : a. Keadaan umum :…………………………………….……… b. Tanda vital Tekanan darah : ……….. mmHg
Nadi :……… x/mnt Respirasi :……… x/mnt
Suhu : ……… 0C
c. Status Lokalis Kepala :……………………………….…………………… Leher :…………………………………………………… Thoraks :…………………………………………………… Abdomen :…………………………………………………… Ekstremitas atas :…………..……………………………………......... Ekstremitas bawah :…………………………………………………......
Gejala klinis Hari 0 Hari 42 Hari Lain Tanggal Periksa Tidak enak badan Sakit kepala Tengkuk Kaku Pandangan kabur Pusing Batuk Pilek Pegal linu Kesemutan Kelelahan Badan Lemas Anoreksia Mual Muntah Sakit ulu hati Sakit perut Mencret Kelemahan anggota gerak Banyak makan Banyak minum Banyak kencing Lain-lain, sebutkan: ________________
62
Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan Fisik Hari 0 Hari 42 Hari Lain Tanggal Periksa Keadaan umum 0 /1, jika 1
.............. 0 /1, jika 1 .............
0 /1, jika 1 .............
Konjungtiva, sklera mata 0 /1, jika 1 ..............
0 /1, jika 1 .............
0 /1, jika 1 .............
Telinga, hidung, tenggorokan
0 /1, jika 1 ..............
0 /1, jika 1 .............
0 /1, jika 1 .............
Sistem pernapasan 0 /1, jika 1 ..............
0 /1, jika 1 .............
0 /1, jika 1 .............
Sistem kardiovaskuler 0 /1, jika 1 ..............
0 /1, jika 1 .............
0 /1, jika 1 .............
Abdomen 0 /1, jika 1 ..............
0 /1, jika 1 .............
0 /1, jika 1 .............
Sistem penunjang 0 /1, jika 1 ..............
0 /1, jika 1 .............
0 /1, jika 1 .............
Sistem syaraf 0 /1, jika 1 ..............
0 /1, jika 1 .............
0 /1, jika 1 .............
Sistem motorik 0 /1, jika 1 ..............
0 /1, jika 1 .............
0 /1, jika 1 .............
Lainnya, Sebutkan___________
Lingkari 0= Normal, 1= Abnormal Pemeriksaan laboratorium Jenis Pemeriksaan Hari 0 Hari 42 Hari Lain* Tanggal Periksa Hemoglobin (g/dL) Hematocrit (%) Leukosit ( /mm3) Trombosit (103/mm3) Eritrosit ( /uL) SGOT SGPT Ureum Kreatinin
63
* = jika perlu
Tanda tangan Investigator
Tanggal :
Monitor Checked
64
LAMPIRAN 8. PEMANTAUAN MINUM FORMULA JAMU
(Setiap subyek penelitian kontrol seminggu sekali, dokter peneliti meminta form
pemantauan minum formula jamu yang telah diisi dan menganalisis isiannya dan
dikonfirmasikan bila perlu, kemudian memberikan form pamantauan yang baru
agar dicontreng sewaktu minum jamu / kapsul, serta menganjurkan kepada subyek
penelitian agar minum formula jamu / kapsul secara teratur setiap hari)
KARTU KONTROL
UJI KLINIS FORMULA JAMU TEMULAWAK, KUNYIT, DAN
MENIRAN TERHADAP KEBUGARAN
NAMA :
ALAMAT :
MINGGU KE :
SEDIAAN : Jamu / Minuman (*coret salah satu)
Lingkari 0 = Tidak minum, 1 = Ya minum
Hari
ke :
Minum Jamu Jika 0, kenapa?
Pagi Sore
1 0/1 0/1
2 0/1 0/1
3 0/1 0/1
4 0/1 0/1
5 0/1 0/1
6 0/1 0/1
7 0/1 0/1
65
LAMPIRAN 9. FORMULIR SHORT FORM – 36 (SF-36) Jawaban semua pertanyaan dengan memberikan tanda pada angka yang tertera di belakang pertanyaan sesuai dengan jawaban yang menurut anda benar. Apabila anda tidak merasa yakin, pilihlah jawaban yang menurut anda paling sesuai 1. Secara umum, menurut anda kondisi kesehatan anda (lingkari salah satu).
Sempurna .................................................................................................. 1 Sangat baik ................................................................................................ 2 Baik ........................................................................................................... 3 Cukup baik ................................................................................................ 4 Buruk ......................................................................................................... 5
2. Dibandingkan kondisi satu tahun lalu, bagaimana anda, menggambarkan kondisi kesehatan anda secara umum saat ini ? (lingkari salah satu) Lebih baik daripada satu tahun yang lalu ................................................. 1 Kadang-kadang lebih baik daripada satu tahun yang lalu......................... 2 Sama saja dengan satu tahun yang lalu ..................................................... 3 Kadang-kadang labih buruk daripada satu tahun yang lalu ...................... 4 Lebih buruk daripada satu tahun yang lalu ............................................... 5
3. Pertanyaan di bawah ini mengenai aktivitas yang dapat anda lakukan sehari-hari. Apakah kesehatan anda sekarang membatasi aktivitas tersebut ? Bila ya, seberapa besar ? (Lingkari salah satu angka pada setiap baris)
Aktivitas Ya, Banyak membatasi
Ya, sedikit membatasi
Tidak sama sekali
a. Aktivitas berat, seperti berlari, mengangkat benda berat, mengikuti aktivitas olah raga.
1 2 3
b. Aktivitas sedang, seperti memindahkan meja, membersihkan lantai, bersepeda santai atau berjalan cepat
1 2 3
c. Mengangkat atau membawa barang belanjaan / kebutuhan rumah tangga
1 2 3
d. Menaiki beberapa anak tangga sekaligus 1 2 3 e. Meaniki satu demi satu anak tangga 1 2 3 f. Membungkuk, berlutut, gerak badan ringan 1 2 3 g. Berjalan lebih 1 kilimeter 1 2 3 h. Berjalan ½ kilometer 1 2 3 i. Berjalan 100 meter 1 2 3 j. Mandi dan berpakaian sendiri 1 2 3
66
4. Selama 4 minggu terakhir, apakah anda mengalami masalah seperti di bawah ini dengan pekerjaan atau pekerjaan sehari-hari, sebagai akibat dari kondisi kesehatan fisik anda ? (lingkari salah satu angka pada setiap baris) Ya Tidak a. Mengurangi sebagian besar waktu bekerja atau
beraktivitas lain 1 2
b. Pekerjaan terpaksa diselesaikan sebelum anda menginginkan selesai
1 2
c. Dibatasi pada beberapa macam pekerjaan atau aktivitas lain
1 2
d. Mengalami kesulitan melakukan pekerjaan atau aktivitas lain (memerlukan usaha tambahan)
1 2
5. Selama 4 minggu apakah anda mengalami masalah seperti di bawah ini dengan
pekerjaan anda atau aktivitas lain sebagai akibat dari adanya masalah emosional (seperti perasaan depresi atau ansietas) ? (Lingkari salah satu angka pada setiap baris) Ya Tidak a. Mengurangi sebagian besar waktu bekerja atau
beraktivitas lain 1 2
b. Pekerjaan terpaksa diselesaikan sebelum anda menginginkan selesai
1 2
c. Tidak dapat mengerjakan pekerjaan atau aktivitas lain secara teliti seperti biasanya
1 2
6. Selama 4 minggu terakhir, dalam hal apa kesehatan fisik atau masalah
emosional mempengaruhi aktivitas normal anda dalam kegiatan sosial dengan keluarga, teman, tetangga dan kelompok ? (Lingkari salah satu) Tidak mempengaruhi sama sekali ............................................................. 1 Sedikit mempengaruhi .............................................................................. 2 Agak mempengaruhi ................................................................................. 3 Cukup mempengaruhi ............................................................................... 4 Sangat mempengaruhi ............................................................................... 5
7. Seberapa besar rasa nyeri secara fisik yang anda alami selama 4 minggu terakhir ? Tidak pernah ............................................................................................. 1 Sangat ringan ............................................................................................ 2 Ringan ....................................................................................................... 3 Sedang ....................................................................................................... 4 Berat .......................................................................................................... 5 Sangat berat ............................................................................................... 6
67
8. Selama 4 minggu terakhir seberapa besar rasa nyeri mempengaruhi pekerjaan sehari-hari anda (Termasuk pekerjaan di dalam dan di luar rumah) (Lingkari salah satu) Tidak mempengaruhi sama sekali ............................................................. 1 Sedikit mempengaruhi .............................................................................. 2 Agak mempengaruhi ................................................................................. 3 Cukup mempengaruhi ............................................................................... 4 Sangat mempengaruhi ............................................................................... 5
9. Pertanyaan di bawah ini adalah tentang bagaimana perasaan anda dan berapa lama perasaan itu ada selama 4 minggu terakhir. Untuk setiap pertanyaan berikan satu jawaban yang terdekat dengan perasaan anda yang anda rasakan. Berapa lama dalam 4 minggu terakhir hal itu ada ? (Lingkari salah satu angka pada setiap baris)
Sepanjang waktu
Sebagian besar waktu yang ada
Agak banyak dari waktu yang ada
Beberapa waktu
Sebagian kecil dari waktu yang ada
Tidak pernah ada
a. Apakah anda penuh semangat ?
1 2 3 4 5 6
b. Apakah anda merasa sangat tegang ?
1 2 3 4 5 6
c. Apakah anda pernah merasa tenggelam dalam kesedihan sehingga tidak ada yang dapat membuat anda bahagia ?
1 2 3 4 5 6
d. Apakah anda pernah merasakan ketenangan dan kedamaian ?
1 2 3 4 5 6
e. Apakah anda merasa bertenaga ?
1 2 3 4 5 6
f. Pernahkah anda kehilangan semangat dan muram ?
1 2 3 4 5 6
68
g. Apakah anda merasa patah semangat ?
1 2 3 4 5 6
h. Pernahkah anda menjadi orang yang bahagia ?
1 2 3 4 5 6
i. Apakah anda merasa lelah ?
1 2 3 4 5 6
10. Selama 4 minggu terakhir berapa lama kesehatan fisik atau masalah emosional
mempengaruhi aktivitas sosial ? (Seperti mengunjungi teman, saudara dll) Sepanjang waktu ....................................................................................... 1 Sebagian besar waktu ................................................................................ 2 Beberapa waktu ......................................................................................... 3 Sebagian kecil waktu ................................................................................ 4 Tidak pernah ............................................................................................. 5
11. Seberapa setuju atau tidak setujukah pertanyaan di bawah ini menurut anda ? Sangat
setuju Sebagian besar setuju
Tidak tahu
Sebagian besar tidak setuju
Tidak setuju sama sekali
a. Saya tampak lebih mudah menderita sakit dari pada orang lain
b. Saya sehat seperti yang orang lain ketahui
c. Saya memperkirakan kesehatan saya akan memburuk
d. Kesehatan saya sempurna
69
LAMPIRAN 10. LEMBAR PENILAIAN STATUS KEBUGARAN 1. Komposisi Tubuh (Indeks Massa Tubuh) HASIL PENGUKURAN:
BERAT BADAN kilogram
TINGGI BADAN meter
INDEKS MASSA TUBUH =
Berat Badan dalam kilogram
(Tinggi Badan dalam meter)2
KATEGORI IMT
2. Fleksibilitas (Sit And Reach Test) HASIL PENGUKURAN:
PERTAMA cm
KEDUA cm
KETIGA cm
KATEGORI FLEKSIBILITAS
3. Kebugaran Otot (Sit Up 1 Menit) HASIL PENGUKURAN:
SELAMA 1 MENIT kali
KATEGORI
4. Kebugaran Kardiovaskuler (Harvard Step Test) PEMERIKSAAN FISIK SEBELUM TEST (ISTIRAHAT):
TEKANAN DARAH mmHg
RESPIRASI RATE /menit
HEART RATE /menit
PEMERIKSAAN FISIK SETELAH TEST
LAMA LATIHAN detik
TIME OF EXHAUSTION (ToE) detik
70
JUMLAH STEP
HEART RATE 5 DETIK POST TEST /menit
HEART RATE 1-1,5 MENIT (POST HR 1) kali
HEART RATE 2-2,5 MENIT (POST HR 2) kali
HEART RATE 3-3,5 MENIT (POST HR 3) kali
TOTAL POST HR 1-3 kali
HASIL PENGUKURAN:
PHYSICAL FITNESS INDEX (PFI) CARA CEPAT
Lama latihan dalam detik x 100
5,5 𝑥 𝑃𝑜𝑠𝑡 𝐻𝑅 1
PHYSICAL FITNESS INDEX (PFI) CARA LAMBAT
Lama latihan dalam detik x 100
2 𝑥 (𝑃𝑜𝑠𝑡 𝐻𝑅 1 + 𝑃𝑜𝑠𝑡 𝐻𝑅 2 + 𝑃𝑜𝑠𝑡 𝐻𝑅 3)
HEART RATE RECOVERY (HR-R)
HR 5 detik setelah test − HR 1 menit setelah test
HR 5 detik setelah test − HR ketika istirahat 𝑥 100%
%
VO2
VO2 = (0,2 x rata-rata jumlah step permenit)+(2,4 x tinggi
bangku (dalam meter) x rata-rata jumlah step permenit)+3,5