Top Banner
UJI KEKERASAN MATERIAL DENGAN METODE ROCKWELL Fitri Kurniasari*, Tirta Amerta*, Chintya Krisna Inggira*, Shofwah*, Gregorius Bimoandre Revan* *Program Studi S1-Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Email : [email protected] ABSTRAK Telah dilakukan eksperimen untuk menguji kekerasan bahan menggunakan metode Rockwell dengan tiga spesimen uji yang tidak diketahui jenisnya, diberi nama diantaranya spesimen I, spesimen II, dan spesimen III. Indentor yang digunakan adalah steel-ball untuk spesimen alumunium dan diamond cone untuk spesimen kuningan dan besi. Indentor steel-ball akan memberikan gaya sebesar 980,7 kgf terhadap material alumunium dan indentor diamond cone akan memberikan gaya sebesar 588,4 kgf terhadap kuningan dan besi. Pengujian ini dilakukan pada tiga titik berbeda pada satu spesimen. Dari pengujian diketahui bawa nilai kekerasan Rockwell dalam satuan mm pada tiga titik berbeda untuk spesimen I adalah 0,79 mm; 0,80 mm; 0,83 mm, untuk spesimen II adalah 1,90 mm; 1,83 mm; 1,83 mm, dan untuk spesimen III adalah 0,66 mm; 0,64 mm; 0,62 mm. Kata kunci : uji kekerasan, metode Rockwell, indentor. PENDAHULUAN Kekerasan (hardness) adalah salah satu sifat mekanik (mechanical properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan deformasi plastis. Deformasi plastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal, artinya material tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan).
13

UJI KEKERASAN MATERIAL DENGAN METODE ROCKWELL.pdf

Nov 24, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • UJI KEKERASAN MATERIAL DENGAN METODE ROCKWELL

    Fitri Kurniasari*, Tirta Amerta*, Chintya Krisna Inggira*, Shofwah*, Gregorius Bimoandre

    Revan*

    *Program Studi S1-Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

    Email : [email protected]

    ABSTRAK

    Telah dilakukan eksperimen untuk menguji kekerasan bahan menggunakan metode Rockwell

    dengan tiga spesimen uji yang tidak diketahui jenisnya, diberi nama diantaranya spesimen I,

    spesimen II, dan spesimen III. Indentor yang digunakan adalah steel-ball untuk spesimen

    alumunium dan diamond cone untuk spesimen kuningan dan besi. Indentor steel-ball akan

    memberikan gaya sebesar 980,7 kgf terhadap material alumunium dan indentor diamond

    cone akan memberikan gaya sebesar 588,4 kgf terhadap kuningan dan besi. Pengujian ini

    dilakukan pada tiga titik berbeda pada satu spesimen. Dari pengujian diketahui bawa nilai

    kekerasan Rockwell dalam satuan mm pada tiga titik berbeda untuk spesimen I adalah 0,79

    mm; 0,80 mm; 0,83 mm, untuk spesimen II adalah 1,90 mm; 1,83 mm; 1,83 mm, dan untuk

    spesimen III adalah 0,66 mm; 0,64 mm; 0,62 mm.

    Kata kunci : uji kekerasan, metode Rockwell, indentor.

    PENDAHULUAN

    Kekerasan (hardness) adalah salah

    satu sifat mekanik (mechanical properties)

    dari suatu material. Kekerasan suatu

    material harus diketahui khususnya untuk

    material yang dalam penggunaanya akan

    mangalami pergesekan (frictional force)

    dan deformasi plastis. Deformasi plastis

    sendiri suatu keadaan dari suatu material

    ketika material tersebut diberikan gaya

    maka struktur mikro dari material tersebut

    sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal,

    artinya material tersebut tidak dapat

    kembali ke bentuknya semula. Lebih

    ringkasnya kekerasan didefinisikan

    sebagai kemampuan suatu material untuk

    menahan beban identasi atau penetrasi

    (penekanan).

  • Di dalam aplikasi manufaktur,

    material dilakukan pengujian dengan dua

    pertimbangan yaitu untuk mengetahui

    karakteristik suatu material baru dan

    melihat mutu untuk memastikan

    suatu material memiliki spesifikasi

    kualitas tertentu.

    DASAR TEORI

    Kekerasan suatu material dapat

    didefinisikan sebagai ketahanan material

    tersebut terhadap gaya penekanan dari

    material lain yang lebih keras. Penekanan

    tersebut dapat berupa mekanisme

    penggoresan (scratching), pantulan

    ataupun indentasi dari material keras

    terhadap suatu permukaan benda uji.

    Rockwell merupakan metode yang

    paling umum digunakan karena sederhana

    dan mudah dilakukan. Pada metode ini

    digunakan kombinasi variasi indentor dan

    beban untuk bahan metal dan campuran

    mulai dari bahan lunak sampai keras. Jenis

    indentor yang biasa digunakan adalah

    diamond cone (kerucut intan) untuk jenis

    bahan yang keras dan steel-ball (bola baja)

    untuk jenis bahan yang lunak. Parameter

    kekerasan suatu bahan dapat dilihat dari

    hardness number (nomor kekerasan) yang

    ditentukan oleh perbedaan kedalaman

    penetrasi indentor, dengan cara memberi

    beban minor diikuti beban mayor yang

    lebih besar.

    Pengujian kekerasan dengan

    metode Rockwell bertujuan menentukan

    kekerasan suatu material dalam bentuk

    daya tahan material terhadap benda uji

    (spesimen) yang berupa bola baja ataupun

    kerucut intan yang ditekankan pada

    permukaan material uji tersebut.

    METODE PENELITIAN

    Beberapa alat dan bahan yang

    digunakan dalam eksperimen uji kekerasan

    menggunakan metode Rockwell

    diantaranya seperangkat Rockwell

    Hardness Tester dan beberapa spesimen

    uji Spesimen material yang diuji tingkat

    kekerasannya dengan metode Rockwell

    belum diketahui jenisnya diberi nama

    spesimen I, spesimen II, dan spesimen III.

    Spesimen I dan spesimen III digunakan

    sebagai spesimen material keras yang diuji

    menggunakan indentor diamond cone,

    sedangkan spesimen II digunakan sebagai

    spesimen material kurang keras yang diuji

    menggunakan indentor steel-ball.

    Seperangkat Rockwell Hardness Tester TH

    500 digunakan untuk menguji spesimen

    dengan memberikan gaya tertentu dari

    indentor yang diberikan pada spesimen

    uji.gaya yang terukur pada saat

    pembebanan dicatat pada saat tuas berada

    dalam posisi unload. Thickness value dari

  • masing masing spesimen dapat diketahui

    dengan pembacaan skala yang tertera pada

    alat uji Rockwell Hardness Tester.

    Tabel 1. Skala, Indentor dan Material Sampel

    Scale Indentor

    Test Force Scale mark

    of

    hardness

    indicating

    gauge

    Scale

    Range

    Common

    Range

    Application

    Material

    Example

    Initial

    test

    force

    Total

    test

    force

    THA Diamond

    cone 98.1 588.4 C (Black) 0~100 20~88

    Carbide, surface

    carburization

    hardenel stell

    THB

    L5875 mm

    Ball

    indentor

    98.1 980.7 B (Red) 0~100 20~100

    Soft Steel, Al

    alloy,

    Cu alloy,

    malleable

    cast iron

    THC

    Diamond

    cone

    Indentor

    98.1 1471 C (Black) 0~100 20~70

    Hardened steel,

    quenched and

    tempered steel,

    alloys

    DATA HASIL PENGAMATAN

    Tabel 2. Hasil Uji Kekerasan Rockwell

    SPESIMEN INDENTOR TH

    Spesimen I

    Diamond cone

    60,5

    60,0

    58,5

    Spesimen II

    Steel-ball

    35,0

    38,5

    38,5

  • Spesimen III

    Diamond cone

    67,0

    68,0

    69,0

    ANALISA DATA

    Nilai kekerasan Rockwell dapat dihitung menggunakan rumus berikut (dimana

    satuannya adalah mm)

    Tabel 3. Formulasi Nilai Kekerasan Rockwell

    Skala Rumus

    A

    B

    Dari penggunaan rumus diatas*), didapatkan nilai kekerasan Rockwell untuk tiga spesimen

    adalah sebagai berikut :

    Tabel 4. Nilai Minimum Thickness Spesimen

    SPESIMEN INDENTOR TH (mm)

    Spesimen I

    Diamond cone

    60,5 0,79

    60,0 0,80

    58,5 0,83

    Spesimen II

    Steel-ball

    35,0 1,90

    38,5 1,83

    38,5 1,83

    Spesimen III

    Diamond cone

    67,0 0,66

    68,0 0,64

    69,0 0,62

    *) perhitungan analitis terlampir

    Dibawah ini merupakan grafik literatur hubungan antara minimum thickness spesimen

    terhadap kekerasan material dengan dua indentor berbeda.

  • Literatur untuk THA, THC dan THD

    Literatur untuk THB, THE, THF, THG, THH, THK

    y = -0.02x + 2.6 R = 1

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    0 20 40 60 80 100 120Min

    . th

    ickn

    ess

    of

    spe

    cim

    en

    Hardness of material

    Test with steel-ball pressure head (THB, THE, THF, THG, THH, THK)

    grafik

    Linear (grafik)

  • PEMBAHASAN

    Kekerasan adalah salah satu sifat

    mekanik dari suatu material. Kekerasan

    suatu material harus diketahui khususnya

    untuk material yang dalam penggunaanya

    akan mangalami pergesekan dan deformasi

    plastis. Deformasi plastis adalah keadaan

    dari suatu material ketika material tersebut

    diberikan gaya maka struktur mikro dari

    material tersebut sudah tidak bisa kembali

    ke bentuk asal artinya material

    tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya

    semula. Lebih ringkasnya kekerasan

    didefinisikan sebagai kemampuan suatu

    material untuk menahan beban identasi

    atau penetrasi (penekanan).

    Dalam metode Rockwell dari

    pengujian kekerasan, kedalaman penetrasi

    sebuah indentor yang diberikan gaya

    terhadap material uji dinyatakan dalam

    skala Rockwell.. Indentor dapat berupa

    bola baja dari beberapa diameter tertentu

    atau kerucut berlian berujung bulat 120

    sudut dan jari-jari 0,2 mm ujung, disebut

    Brale. Jenis indentor dan beban uji

    menentukan skala kekerasan (A, B, C, dll).

    Pada eksperimen pengujian

    kekerasan untuk tiga spesimen bahan

    didunakan dua macam indentor yang

    berbeda, yakni diamond cone dan steel-

    ball. Perbedaan penggunaan indentor ini

    didasarkan pada sifat material uji. Untuk

    material uji yang bersifat keras seperti besi

    atau baja, kuningan, dan bahan bahan

    keras lainnya, digunakan indentor berupa

    diamond cone atau kerucut intan yang

    memberikan gaya tekan sebesar 588,4 kgf,

    senangkan bahan bahan yang agak lunak

    misalnya alumunium, digunakan indentor

    bola baja atau steel-ball yang memberikan

    tekanan sebesar 980,7 kgf. Perbedaan

    penggunaan indentor ini karena perbedaan

    sifat indentor itu sendiri. Intan atau

    diamond memiliki nilai kekerasan paling

    tinggi diantara semua material. Jadi, untuk

    bahan bahan yang mechanichal

    properties-nya tinggi, uji kekerasan

    Rockwell ini sebaiknya menggunakan

    indentor diamond. Baja memiliki nilai

    kekerasan di bawah intan. Oleh karena itu,

    untuk material yang memiliki mechanical

    properties yang kurang baik, digunakan

    indentor bola baja sebagai penguji nilai

    kekerasan Rockwell-nya.

    Dalam proses pengujian spesimen

    dengan metode Rocwell, nilai yang dicatat

    adalah nilai pembebanan oleh identor

    dicatat pada saat tuas menunjukkan posisi

    unload. Hal ini dilakukan karena...

    Pengujian nilai kekerasan untuk

    tiga spesimen dilakukan pada tiga titik

    berbeda untuk masing masing spesimen.

    Hal ini dilakukan sebagai langkah

    perulangan agar mencapai hasil yang lebih

    valid sebagai nilai kekerasan Rockwell.

    Namun diketahui dari data hasil

    pengamatan bahwa nilai minimum

    thickness untuk spesimen yang sama pada

  • tiga titik berbeda memiliki nilai yang

    sedikit berbeda. Hal ini terjadi karena

    permukaan spesimen yang kurang rata.

    Perbedaan nilai kekerasan untuk tiga titik

    dalam satu spesimen juga dipengaruhi oleh

    perbedaan mikro struktur dari spesimen.

    Dari hasil analisa data diketahui

    bahwa nilai minimum thickness untuk tiga

    spesimen, yakni spesimen I, II, dan III

    diketahui bahwa spesimen II memiliki

    nilai thickness yang paling besar. Hal ini

    menunjukkan bahwa spesimen II memiliki

    nilai kekerasan yang lebih kecil

    dibandingkan dengan dua spesimen lain.

    Berbeda dengan spesimen III yang

    memiliki nilai minimum thickness yang

    lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa

    spesimen III memiliki mechanical

    properties yang paling baik dibandingkan

    spesimen I dan II. Spesimen II lebih sukar

    terdeformasi plastis karena menghasilkan

    nilai minimum thickness yang paling kecil.

    Nilai kekerasan Rockwell

    bergantung pada karakteristik bahan,

    misalnya struktur mikro bahan. Setiap

    jenis bahan memiliki stuktur mikro

    spesifik sehingga nilai kekerasannya pun

    juga akan berbeda untuk bahan yang

    berbeda. Nilai kekerasan Rockwell juga

    dapat menunjukkan sifat kekerasan bahan,

    namun pengujian parameter lain seperti

    kekuatan tarik, kekuatan tekan, dan

    parameter parameter mechanical

    properties bahan lainnya diperlukan untuk

    mengetahui sifat kekerasan bahan secara

    umum.

    SIMPULAN

    Kekerasan adalah ketahanan

    material tersebut terhadap gaya

    penekanan dari material lain yang

    lebih keras.

    Nilai minimum thickness pada

    spesimen uji dibawah ini adalah

    a. Spesimen I pada 3 titik berbeda

    adalah 0,79 mm; 0,80 mm; dan

    0,83 mm.

    b. Spesimen II pada 3 titik

    berbeda adalah 1,90 mm; 1,83

    mm; dan 1,83 mm.

    c. Spesimen III pada 3 titik

    berbeda adalah 0,66 mm; 0,64

    mm; 0,62 mm.

    Nilai minimum thickness

    menunjukkan nilai kekerasan

    bahan. Spesimen III memiliki nilai

    minimum thickness terkecil. Oleh

    karena itu, spesimen III memiliki

    nilai kekerasan bahan yang paling

    baik. Sebaliknya, spesimen II

    memiliki nilai minimum thickness

    terbesar. Oleh karena itu, spesimen

    II memiliki nilai kekerasan bahan

    terendah dibanding dua spesmen

    lain.

  • REFERENSI

    Callister, W.D., 1985, Material

    Science and Enginering, John Wiley &

    Sons, Inc., Singapore

    Van Vlack, L.H., 1991, Ilmu dan

    Teknologi Bahan, Edisi ke-5, Alih

    Bahas oleh Japrie Sriati, Penerbit

    Erlangga, Jakarta

  • LAMPIRAN

    Minimum Thickness of Speciments

    1. Spesimen I

    Indentor : Diamond cone

    Scale : A

    TH = 60,5

    TH = 60

    TH = 58,5

    2. Spesimen II

    Indentor : Stell-ball

  • Scale : B

    TH = 35

    TH = 38,5

    TH = 38,5

    3. Spesimen III

    Indenter : Diamond cone

    Scale : A

    TH = 67

  • TH = 68

    TH = 69