Page 1
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JOHAR
(Cassia siamea Lamk.) TERHADAP PERTUMBUHAN
JAMUR PATOGEN Saprolegnia sp.
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Biologi
disusun oleh
Ridwan Yuni Purwanto
11640010
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
Page 6
vi
HALAMAN MOTTO
Sometimes it is the people no one imagines anything of who do the tings no one can imagine
(Alan Turing)
Sepuluh ilmu belum tentu mewujudkan satu mimpi tapi
Satu mimpi dapat membuat banyak ilmu
Mandiri dalam berkerja, merdeka dalam berkarya
(Erix Soekamti)
Mahkota ilmu adalah rendah hati
Pandangannya adalah keterbebasan dari iri hati
Akalnya adalah pengetahuan tentang sebab akibat
Buahnya adalah takwa, persahabatan, mendengar dari cerdik cendekia, ucapan yang benar, serta keterhindaran dari kelengahan dan perbuatan yang membuahkan
penyesalan
(Muhammad Quraish Shihab)
Page 7
vii
Kupersembahkan karya ini untuk :
~ Kedua Orang Tua~
~ Almamater Program Studi Biologi UIN Sunan Kalijaga~
~ Biologi Pecinta Alam UIN Sunan Kalijaga~
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas limpahan rahmat dan nikmat yang telah
Allah SWT berikan sehingga skripsi yang berjudul Uji Efektivitas Ekstrak Daun
Johar (Cassia siamea Lamk.) Terhadap Perumbuhan Jamur Patogen
Saprolegnia sp. dapat terselesaikan. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW juga senantiasa tercurahkan karena atas ajaran dan tuntunannya kita bisa
menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga skripsi ini bisa menjadi sumber informasi
tambahan dalam bidang Biologi khususnya Mikrobiologi.
Penulis menyadari banyak memiliki kekurangan dalam menyusun skripsi ini.
Namun atas dukungan, bantuan dan doa dari berbagai pihak skripsi ini dapat
terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Oleh karenanya dalam kesempatan ini Penulis
ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT berserta Nabi dan Rasulnya atas berkat dan rahmatnya pada
penulis selama hidupnya.
2. Bapak Prof. KH. Yudian Wahyudi, Ph.D selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
3. Bapak Dr. Murtono, M.Si., selaku Dekan fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga
4. Ibu Erny Qurotul Ainy M. Si., selaku Ketua Program Biologi yang telah
mencurahkan tenaganya dan bekerja keras untuk kemaslahatan mahasiswa
dan Program Studi Biologi.
Page 9
ix
5. Ibu Najda Rifqiyati M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Penguji II yang tidak pernah bosan dan lelah memberikan masukan dan
dukungan selama masa kuliah.
6. Ibu Ika Nugraheni M. Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa
sabar membimbing dan memberikan koreksi serta masukan dalam
penyelesaian skripsi.
7. Para Dosen Biologi lainya serta Laboran Laboratorium Terpadu Biologi yang
telah banyak membantu selama penulis menempuh pendidikan.
8. Kedua orang tua ayahanda Prihartono dan Ibunda Trisuhartini yang telah
membimbing dari kecil.
9. Bapak Prof. Mochammad Noer Ilman, M.Sc., Ph.D yang telah membimbing
dari awal perkuliahan hingga saat ini.
10. Rekan-rekan Biologi 2011 atas canda tawa dan kebersamaannya sehingga
penulis betah menjalani studi.
11. Teman-teman NOMADEN familia yang terus mensupport kegiatan skripsi ini
sampai selesai.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Yogyakarta, Juni 2018
Penulis
Page 10
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ......................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
ABSTRAK ................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7
A. Cassia siamea Lamk. ................................................................. 7
B. Senywa metabolit sekunder ....................................................... 9
C. Saprolegnia sp. ........................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 20
A. Waktu dan Tempat ...................................................................... 20
B. Alat ............................................................................................. 20
C. Bahan .......................................................................................... 20
D. Cara Kerja .................................................................................. 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 25
A. Yield eksrak daun Johar ............................................................. 25
B. Uji antijamur ekstrak daun Johar ............................................... 27
C. Analisis hasil uji anti jamur ekstrak daun Johar ......................... 30
D. Uji nilai fitokimia ekstrak daun Johar ....................................... 33
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 35
A. Kesimpulan ................................................................................. 35
B. Saran ............................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 36
LAMPIRAN ............................................................................................... 40
CURRICULUM VITAE ............................................................................. 41
Page 11
xii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Yield ekstrak daun johar .............................................................................. 25
2. Hasil uji aktivitas antijamur ekstrak daun johar terhadap Saprolegnia sp .... 27
3. Uji pengaruh konsentrasi pelarut ................................................................. 31
4. Uji pengaruh empat pelarut pada konsentrasi 65% ...................................... 32
Page 12
xiii
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Spesimen Cassia siamea Lamk. .............................................................. 8
2. Struktur umum kelompok utama senyawa flavonoid .............................. 13
3. Struktur beberapa senyawa saponen......................................................... 16
4. Hifa normal Saprolegnia sp. .................................................................... 19
Page 13
xiv
Uji efektivitas Ekstrak Daun Johar (Cassia siamea Lamk.) terhadap
pertumbuhan jamur patogen Saprolegnia sp.
Ridwan Yuni Purwanto
Program Studi Biologi, FST-UINSUKA
Email: [email protected]
Abstrak
Saprolegnia sp. merupakan salah satu jamur pathogen pada budidaya ikan yang
umumnya ditangani dengan antifungi malachite green. Namun karena malachite
green yang bersifat toksik bagi lingkungan, maka diperlukan bahan pengganti berupa
antifungi alternatif yang ramah lingkungan. Daun johar (Cassia siamea Lamk.)
menjadi salah satu antifungi potensial untuk membunuh jamur Saprolegnia sp.
Penelitian mengenai uji efektivitas ekstrak daun johar terhadap pertumbuhan jamur
patogen Saprolegnia sp. bertujuan untuk mengetahui pengaruh antijamur yang
dihasilkan oleh ekstrak daun johar dan konsentrasi yang paling efektif dalam
menghambat pertumbuhan jamur Saprolegnia sp. Penelitian dilakukan dengan
mengekstrak daun johar secara maserasi menggunakan empat jenis pelarut selama
dua malam. Ekstrak kasar daun johar kemudian dilarutkan dalam DMSO pada
konsentrasi 35%, 50% dan 65%. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode disc
diffusion dan hasil uji dianalisa dengan Anova Two-Way. Hasil uji menunjukkan
bahwa ekstrak metanol 65% daun johar selama 24 jam paling efektif menghambat
pertumbuhan jamur Saprolegnia sp. Uji fitokimia terhadap ekstrak metanol daun
johar menunjukkan adanya kandungan flavonoid sebesar 16,47 % (b/b) dan saponin
sebesar 49,94 % (b/b).
Kata kunci : Cassia siamea Lamk., Saprolegnia sp., antijamur
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sepuluh tahun terakhir, rata rata produksi aquaculture mengalami
kenaikan sekitar 11% per tahun sehingga dianggap sebagai faktor penting dalam
pertumbuhan ekonomi dunia. Sebagai contoh, produksi aquaculture berupa
komoditas ikan telah meningkat dari 13 juta ton pada tahun 1990 menjadi 37,9 juta
ton pada tahun 2001 (van West, 2006). Oleh karena itu, budidaya ikan dapat menjadi
alternatif sumber protein hewani selain daging sapi pada akhir dekade ini (Brown,
2000).
Pada abad ini, pemenuhan kebutuhan dunia terhadap komoditas ikan sebagai
sumber protein hewani sangat bergantung pada dua sistem alami yaitu penangkapan
ikan air laut dan budidaya ikan (van West, 2006). Produksi budi daya air
(aquaculture) sekarang mewakili lebih dari 30% dari total produksi daging konsumsi
(Delgado, Wada, Rosegrant, Siet, & Ahmed, 2003). Pada tahun 1999, mayoritas
produksi ikan seluruh dunia berasal dari budidaya ikan air tawar sebesar 58% dan
diikuti oleh produk budidaya air laut sebesar 36% dan air payau sebesar 6% (van
West, 2006).
Di Indonesia, ikan air tawar mendominasi produksi ikan yaitu sebesar 46%
(van West, 2006). Gurami (Osphronemus gouramy) merupakan satu di antara
beberapa spesies asli Indonesia yang banyak dibudidayakan. Produksi gurami
meliputi 7,68% dari total produksi ikan air tawar (van West, 2006). Teknik yang
Page 15
2
digunakan untuk budidaya ikan gurami menjadi hal yang penting untuk
meningkatkan produksinya. Peningkatan produksi ditempuh melalui ekstensifikasi
yaitu memperluas lahan untuk meningkatkan produktivitas dengan menjadi
intensifikasi budidaya ikan air tawar. Namun produksi ikan gurame terkendala
dengan adanya infeksi jamur Saprolegnia sp. , baik pada ikan ataupun telurnya, yang
merupakan salah satu penyebab penurunan produksi ikan (Meyer, 1991).
Saprolegnia sp. merupakan jamur yang hidup di lingkungan air tawar dan
memerlukan air untuk tumbuh dan bereproduksi. Jamur Saprolegnia merupakan jenis
utama jamur yang berhubungan dengan infeksi jamur terhadap ikan dan telur yang
berada dalam air tawar (Noga, 1993). Saprolegniaceae adalah zoospora air yang
termasuk dalam Oomycetes (Seymour, 1970). Mereka termasuk dalam salah satu
parasit yang penting dalam akar tanaman (Papavizas, 1974), ikan air tawar dan telur
ikan (Fregeneda-Grandes, Rodríguez-Cadenas, & Aller-Gancedo, 2007; Hatai,
Willoughby, & Beakes, 1990; Willoughby, 1978) serta populasi ikan liar, krustasea
dan amfibi (Cerenius, 1992). Penggambaran spesies dari genus saprolegnia sebagian
besar berdasarkan ciri-ciri morfologi dari struktur seksual mereka seperti oogonia,
oospora, dan antheridia (Seymour, 1970). Takson Saprolegnia parasitica awalnya
dibuat oleh Coker (1923) untuk menampung semua isolat Saprolegnia yang menjadi
parasit pada ikan.
Malachite green umumnya telah digunakan dan dinilai paling efektif untuk
mencegah perkembangan 49 jenis jamur Oomycetes pada ikan dan telur ikan, baik
sebagai obat setelah infeksi dan profilaksis (Alderman, 1985, 2002; Gerundo,
Page 16
3
Alderman, Clifton-Hadley, & Feist, 1991, Kanchanakhan, 2001). Malachite green
telah mencegah pertumbuhan haliphthoros pada lobster (Diggles, 2001) dan Ful-2
pada salmon. Malachite green juga sudah dapat efektif mengendalikan saprolegnia
pada ikan salmon (Willoughby & Roberts, 1992). Channel catfish (Bly, Quiniou,
Lawson, & Clem, 1996), dan rainbow trout (Vivar, 1998) Aphanomyces invades
(Lilley & Inglis, 1997) dan Aspergilus flavus (Bhattacharya, 1995) yang telah
menginfeksi Channa dan beberapa ikan lainnya juga sudah dapat dicegah secara
efektif dengan menggunakan Malachite green.
Malachite green menjadi pengendali infeksi Saprolegnia sp. yang efektif (van
West, 2006). Namun pada tahun 2003 penggunaannya telah dilarang oleh Dewan
Farmasi Jepang (Chutima Khomvilai, 2006). Pada tahun 1991 Food and Drug
Administration (FDA) (Schreier, Rach, & Howe, 1996) juga melarang penggunaaan
Malachite green di seluruh dunia. Pelarangan ini disebabkan karena Malachite green
bersifat karsinogenik dan toksik (van West, 2006), mutagenik dan teratogenik
(Srivastava, Sinha, & Roy, 2004) bagi makhluk hidup. Malachite green juga dapat
meninggalkan residu pada jaringan ikan salmon (Nowak & De Guingand, 1997).
Sudah banyak bahan kimia lain yang dilaporkan dapat menggantikan
Malachite green antara lain formalin (Schreier et al,. 1996), hidrogen peroksida
(Rach, 1998) dan natrium klorida (Rasowo et al,. 2007). Walaupun dikatakan efektif,
tetapi bahan-bahan kimia tersebut masih mempunyai beberapa pengaruh negatif.
Formalin memiliki efek berbahaya bagi kesehatan dan menjadi residu pada
lingkungan (Khomvilai et al., 2006). Hidrogen peroksida bersifat korosif dan dosis
Page 17
4
efektifnya tinggi yaitu 1000 ppm. Penggunaan hidrogen peroksida tidak
diperbolehkan di Amerika (Schreier et al., 1996). Natrium klorida cukup aman ketika
digunakan akan tetapi dalam aplikasiannya membutuhkan biaya yang besar karena
dosis efektifnya tinggi 30.000 ppm (Khomvilai et al., 2006). Oleh karena itu
diperlukan bahan alternative yang ramah lingkungan yang dapat dibuat untuk
menghambat pertumbuhan jamur Saprolegnia sp. salah satunya adalah daun C.
Siamea Lamk.
C. siamea Lamk. atau tanaman Johar sudah lama digunakan sebagai obat
tradisional untuk menyembuhkan demam, malaria, sakit perut, rematik dan bengkak
(Mbatchi et al., 2006). Potensinya sebagai bahan obat diduga karena kandungan
kimia kandungan kimia dari C. siamea Lamk. meliputi saponin, antrakuinon, alkaloid
(Smith, 2009), flavonoid tannin galat, steroidea, triterpen, kalium, kalsium, mangan
dan besi (Luciewati 1988 & Heldand 1989).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari daun C. siamea
Lamk. memiliki aktivitas anti malaria (Morita, 2007), anti diabetes (Kumar &
Prakash, 2010), anti oksidan (Kaur et al., 2006), mempengaruhi sistim imun
(Kusmardi, Kumala, & Wulandari, 2006), analgesik dan anti inflamasi (Ntandou, et
al., 2010).
Penelitian sebelumnya menunjukkan tanaman ini mempunyai antrakuinon (Ye
et al., 2014), alkaloid (Mbatchi et al., 2006; Morita et al., 2007), terpenoid (Nsonde
Ntandou et al., 2010; Sob et al., 2010), steroid (Srivastava, 1992), flavonoid (Li et
al., 2015; Zhou, Zhou, Xiang, & Yang, 2015), dan chromone (Oshimi et al., 2008),
Page 18
5
yang diantaranya memiliki sifat biologis yang unik seperti, anti plasmodial (Morita et
al., 2007), antiviral (Hu et al., 2013), dan sitotoksisitas (Ye et al., 2014).
Ekstrak heksana dari daun C. siamea Lamk. (400 µg/mL/27ºC) untuk 7 hari
menghambat pertumbuhan Pseudallescheria boydii, Aspergillus niger, Microsporum
canis, Fusarium solani, dan Trichophyton schoenleinii. Kapasitas penghambatan itu
mirip dengan mikonazol dan ketokonazol dan bisa disebabkan juga oleh sterol dan
alkaloid seperti barakol. Ekstrak ini tidak aktif terhadap Trichophyton longifuses,
Candida albicans, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton simii, Macrophomina
phaseolina, dan Rhizoctonia solani (Ali, Azhar, Amtul, Ahmad, & Usmanghani,
1999; Jones et al., 2000; S. Nanasombat and N. Teckchuen, 2009).
Kandungan senyawa metabolit sekunder pada C. siamea Lamk. secara umum,
menciptakan potensi antijamur. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai
uji aktivitas ekstrak daun C. siamea Lamk. sebagai antijamr Saprolegnia sp.
Pemilihan ekstrak daun C. siamea Lamk. dilakukan untuk menggantikan Malachite
green yang selama ini digunakan karena mempunyai banyak zat residu dan sudah
banyak dilarang di berbagai negara.
Penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan lima pelarut yang
berbeda jenis kepolarannya. Pelarut akan melarutkan senyawa metabolit sekunder
dalam bagian daun C. siamea Lamk. sesuai sifat kepolarannya (Harbone, 1987),
sehingga akan diperoleh crude extract dengan sifat kepolaran yang berbeda juga.
Crude extract Cassia Siamea Lamk. akan diuji potansinya sebagai antijamur
Saprolegnia sp.
Page 20
7
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ekstrak daun C. siamea Lamk. terhadap Saprolegnia
sp.?
2. Berapa persentase ekstrak daun C. siamea Lamk. yang berpotensi sebagai
antijamur Saprolegnia sp.?
3. Berapa besar kandungan saponin dan flavonoid dalam ekstrak daun C.
siamea Lamk.?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh ekstrak daun C. siamea Lamk. sebagai antijamur
Saprolegnia sp.
2. Mengetahui persentase ekstrak daun C. siamea Lamk. yang berpotensi
sebagai antijamur Saprolegnia sp.
3. Mengetahui besar kandungan saponin dan flavonoid dalam ekstrak daun
C. siamea Lamk.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
sebagai dasar untuk menyelesaikan permasalahan resistensi dan toksisitas
dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Saprolegnia sp.
Page 21
35
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ekstrak daun Cassia siamea Lamk. memiliki pengaruh dalam menghambat
pertumbuhan jamur Saprolegnia sp. Estrak methanol daun C. siamea Lamk.
konsentrasi 65% selama 24 jam paling efektif sebagai antijamur Saprolegnia sp.
Ekstrak kasar metanol daun johar mengandung 49,93 % (b/b) saponin dan 14,67 %
(b/b) flavonoid yang diduga sebagai senyawa aktif penghambat pertumbuhan jamur
Saprolegnia sp.
B. SARAN
1. Dilakukan penelitian berkelanjutan aktivitas anti jamur dalam daun dengan
pelarut air.
2. Analisa kandungan senyawa metabolit sekunder selain saponin dan flavonoid.
3. Dilakukan penelitian in-vivo dengan ekstrak daun C. siamea Lamk. terhadap
ikan yang terinfeksi Saprolegnia sp.
Page 22
36
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S. A. (1986). Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Depdikbud.Alderman,
D. J. (1985). Malachite green: a review. Journal of Fish Diseases, 8(1937), 289–
298. https://doi.org/10.1111/j.1365-2761.1985.tb00945.x
Alderman, D. J. (2002). Trends in therapy and prophylaxis 1991-2001. Bulletin of the
European Association of Fish Pathologists, 22(2), 117–125.
Ali, M. S., Azhar, I., Amtul, Z., Ahmad, V. U., & Usmanghani, K. (1999).
Antimicrobial screening of some Caesalpiniaceae. Fitoterapia, 70(3), 299–304.
https://doi.org/10.1016/S0367-326X(99)00015-5
Alli Smith, Y. R. (2009). Determination of chemical composition of Senna-siamea
(Cassia leaves). Pakistan Journal of Nutrition, 8(2), 119–121.
https://doi.org/10.3923/pjn.2009.119.121
Bly, J. E., Quiniou, S. M. A., Lawson, L. A., & Clem, L. W. (1996). Therapeutic and
prophylactic measures for winter saprolegniosis in channel catfish. Diseases of
Aquatic Organisms, 24(1), 25–33. https://doi.org/10.3354/dao024025
Bylka, W., Matlawska, I., & Pilewski, N. (2004). Natural Flavonoids as
Antimicrobial Agents. J Am Nutraceutical Assoc, 7(2), 24–31. Retrieved from
https://www.ana-jana.org:8445/reprints/FlavonoidsArticleVol_72final.pdf
Chutima Khomvilai, M. K. and M. Y. (2006). Fungicidal Activites of Horseradish
extract on a Fish -Pathogen Oomycetes, Saprolegnia parasitica. Bull. Fac.
Bioresource, Mie Univ., 1–7.
Delgado, C. L., Wada, N., Rosegrant, M. W., Siet, M., & Ahmed, M. (2003).
OUTLOOK FOR FISH TO 2020 Meeting Global Demand. Food Policy.
Dewi, R. C. (2009). UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK BUAH PARE
BELUT (Trichosanthes anguina L.), 1–121.
Diggles, B. K. (2001). A mycosis of juvenile spiny rock lobster, Jasus edwardsii
(Hutton, 1875) caused by Haliphthoros sp., and possible methods of chemical
control. Journal of Fish Diseases, 24(2), 99–110. https://doi.org/10.1046/j.1365-
2761.2001.00275.x
Fregeneda-Grandes, J. M., Rodríguez-Cadenas, F., & Aller-Gancedo, J. M. (2007).
Fungi isolated from cultured eggs, alevins and broodfish of brown trout in a
hatchery affected by saprolegniosis. Journal of Fish Biology, 71(2), 510–518.
Page 23
37
https://doi.org/10.1111/j.1095-8649.2007.01510.x
Ganapaty, S., Thomas, P. S., Ramana, K. V., Vidyadhar, K., & Chakradhar, V.
(2002). A review of phytochemical studies of Cassia species. Journal of Natural
Remedies, 2(2), 102–120.
Gerundo, N., Alderman, D. J., Clifton-Hadley, R. S., & Feist, S. W. (1991).
Pathological effects of repeated doses of Malachite green: a preliminary study.
Journal of Fish Diseases, 14, 521–532. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2761.1991.tb00607.x
Gopalakrishnan, G., Banumathi, B., & Suresh, G. (1997). Evaluation of the antifungal
activity of natural xanthones from Garcinia mangostana and their synthetic
derivatives. Journal of Natural Products, 60(5), 519–524.
https://doi.org/10.1021/np970165u
Hatai, K., Willoughby, L. G., & Beakes, G. W. (1990). Some characteristics of
Saprolegnia obtained from fish hatcheries in Japan. Mycological Research,
94(2), 182–190. https://doi.org/10.1016/S0953-7562(09)80611-4
Hu, Q. F., Zhou, B., Huang, J. M., Gao, X. M., Shu, L. D., Yang, G. Y., & Che, C. T.
(2013). Antiviral phenolic compounds from Arundina gramnifolia. Journal of
Natural Products, 76(2), 292–296. https://doi.org/10.1021/np300727f
Jones, N. P., Arnason, J. T., Abou-Zaid, M., Akpagana, K., Sanchez-Vindas, P., &
Smith, M. L. (2000). Antifungal activity of extracts from medicinal plants used
by First Nations Peoples of eastern Canada. Journal of Ethnopharmacology,
73(1–2), 191–198. https://doi.org/10.1016/S0378-8741(00)00306-8
Kamagaté, M., Koffi, C., Mathieu Kouamé, goran, Akoubet, A., Alain Roland Yao,
guessan, & Maxime Die-Kakou, H. (2014). Ethnobotany, phytochemistry,
pharmacology and toxicology profiles of Cassia siamea Lam. The Journal of
Phytopharmacology JPHYTO, 3(31), 57–76. Retrieved from
www.phytopharmajournal.com
Kanchanakhan, R. E. C. J. H. L. T. V. P. S. (2001). In vitro screening of novel
treatments for Aphanomyces invadans. Aquaculture Research, 32(3).
https://doi.org/10.1046/j.1365-2109.2001.00551.x
Kiepe, P. (1995). Effect of Cassia siamea hedgerow barriers on soil physical
properties. Geoderma, 66(1–2), 113–120. https://doi.org/10.1016/0016-
7061(94)00054-E
Koné, W. M., & Kamanzi Atindehou, K. (2008). Ethnobotanical inventory of
Page 24
38
medicinal plants used in traditional veterinary medicine in Northern Côte
d’Ivoire (West Africa). South African Journal of Botany, 74(1), 76–84.
https://doi.org/10.1016/j.sajb.2007.08.015
Koudouvo, K., Karou, D. S., Kokou, K., Essien, K., Aklikokou, K., Glitho, I. A., …
Gbeassor, M. (2011). An ethnobotanical study of antimalarial plants in Togo
Maritime Region. Journal of Ethnopharmacology, 134(1), 183–190.
https://doi.org/10.1016/j.jep.2010.12.011
Li, Y.-K., Zhou, B., Wu, X.-X., Du, G., Ye, Y., Gao, X.-M., & Hu, Q.-F. (2015).
Phenolic Compounds from Cassia siamea and Their Anti-Tobacco Mosaic Virus
Activity. Chemistry of Natural Compounds, 51(1), 50–53.
https://doi.org/10.1007/s10600-015-1201-3
Lilley, J. H., & Inglis, V. (1997). Comparative effects of various antibiotics,
fungicides and disinfectants on Aphanomyces invaderis and other
saprolegniaceous fungi. Aquaculture Research, 28(6), 461–469.
Mbatchi, S. F., Mbatchi, B., Banzouzi, J. T., Bansimba, T., Nsonde Ntandou, G. F.,
Ouamba, J. M., … Benoit-Vical, F. (2006). In vitro antiplasmodial activity of 18
plants used in Congo Brazzaville traditional medicine. Journal of
Ethnopharmacology, 104(1–2), 168–174.
https://doi.org/10.1016/j.jep.2005.08.068
Meyer, F. P. (1991). Aquaculture disease and health management. Journal of Animal
Science, 69, 4201–4208. https://doi.org/10.2527/1991.69104201x
Mohammed, A., Liman, M. L., & Atiku, M. K. (2013). Chemical composition of the
methanolic leaf and stem bark extracts of Senna siamea Lam. Journal of
Pharmacognosy and Phytotherapy, 5(5), 98–100.
https://doi.org/10.5897/JPP12.043
Morita, H., Oshimi, S., Hirasawa, Y., Koyama, K., Honda, T., Ekasari, W., … Zaini,
N. C. (2007). Cassiarins A and B, novel antiplasmodial alkaloids from Cassia
siamea. Organic Letters, 9(18), 3691–3693. https://doi.org/10.1021/ol701623n
Nadembega, P., Boussim, J. I., Nikiema, J. B., Poli, F., & Antognoni, F. (2011).
Medicinal plants in Baskoure, Kourittenga Province, Burkina Faso: An
ethnobotanical study. Journal of Ethnopharmacology, 133(2), 378–395.
https://doi.org/10.1016/j.jep.2010.10.010
Ngamrojanavanich, N., Manakit, S., Pornpakakul, S., & Petsom, A. (2006). Inhibitory
effects of selected Thai medicinal plants on Na+,K+-ATPase. Fitoterapia, 77(6),
481–483. https://doi.org/10.1016/j.fitote.2006.06.003
Page 25
39
Nowak, B., & De Guingand, P. (1997). Effects of prophylactic treatments with
Malachite green on early life stages of rainbow trout. Australasian Journal of
Ecotoxicology. Retrieved from
http://search.proquest.com/docview/17162095?accountid=14643%5Cnhttp://mlb
sfx.sibi.usp.br:3410/sfxlcl41?url_ver=Z39.88-
2004&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&genre=article&sid=ProQ:ProQ
:asfaaquaculture&atitle=Effects+of+prophylactic+treatments+with+
Nsonde Ntandou, G. F., Banzouzi, J. T., Mbatchi, B., Elion-Itou, R. D. G., Etou-
Ossibi, A. W., Ramos, S., … Ouamba, J. M. (2010). Analgesic and anti-
inflammatory effects of Cassia siamea Lam. stem bark extracts. Journal of
Ethnopharmacology, 127(1), 108–111. https://doi.org/10.1016/j.jep.2009.09.040
Oshimi, S., Tomizawa, Y., Hirasawa, Y., Honda, T., Ekasari, W., Widyawaruyanti,
A., … Morita, H. (2008). Chrobisiamone A, a new bischromone from Cassia
siamea and a biomimetic transformation of 5-acetonyl-7-hydroxy-2-
methylchromone into cassiarin A. Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters,
18(13), 3761–3763. https://doi.org/10.1016/j.bmcl.2008.05.041
S. Nanasombat and N. Teckchuen. (2009). Antimicrobial , antioxidant and anticancer
activities of Thai local vegetables. Journal Of Medicinal Plants, 3(5), 443–449.
Sanon, S., Ollivier, E., Azas, N., Mahiou, V., Gasquet, M., Ouattara, C. T., …
Fumoux, F. (2003). Ethnobotanical survey and in vitro antiplasmodial activity of
plants used in traditional medicine in Burkina Faso. Journal of
Ethnopharmacology, 86(2–3), 143–147. https://doi.org/10.1016/S0378-
8741(02)00381-1
Schreier, T. M., Rach, J. J., & Howe, G. E. (1996). Efficacy of formalin, hydrogen
peroxide, and sodium chloride on fungal-infected rainbow trout eggs.
Aquaculture, 140(4), 323–331. https://doi.org/10.1016/0044-8486(95)01182-X
Sob, S. V. T., Wabo, H. K., Tchinda, A. T., Tane, P., Ngadjui, B. T., & Ye, Y.
(2010). Anthraquinones, sterols, triterpenoids and xanthones from Cassia
obtusifolia. Biochemical Systematics and Ecology, 38(3), 342–345.
https://doi.org/10.1016/j.bse.2010.02.002
Srivastava, S., Sinha, R., & Roy, D. (2004). Toxicological effects of Malachite green.
Aquatic Toxicology, 66(3), 319–329.
https://doi.org/10.1016/j.aquatox.2003.09.008
Tapsoba, H., & Deschamps, J.-P. (2006). Use of medicinal plants for the treatment of
oral diseases in Burkina Faso. Journal of Ethnopharmacology, 104(1–2), 68–78.
https://doi.org/10.1016/j.jep.2005.08.047
Page 26
40
Taylor, P., Parui, S., Mondal, A. K., & Mandal, S. (2009). Peroxidase isozyme
profiles of immature and mature pollen of seven tropical plants from eastern
India Peroxidase isozyme profiles of immature and mature pollen of seven
tropical plants from eastern India. Grana, 3134(February 2012), 37–41.
https://doi.org/10.1080/00173139809362671
van West, P. (2006). Saprolegnia parasitica, an oomycete pathogen with a fishy
appetite: new challenges for an old problem. Mycologist, 20(3), 99–104.
https://doi.org/10.1016/j.mycol.2006.06.004
Veerachari, U., & Bopaiah, A. K. (2012). Phytochemical investigation of the ethanol,
methanol and ethyl acetate leaf extracts of six cassia species. International
Journal of Pharma and Bio Sciences, 3(2), 34–39.
Willoughby, L. G. (1978). Saprolegnias of salmonid fish in Windermere: a critical
analysis. Journal of Fish Diseases, 1(1), 51–67. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2761.1978.tb00005.x
Willoughby, L. G., & Roberts, R. J. (1992). Towards Strategic Use of Fungicides
against Saprolegnia-Parasitica in Salmonid Fish Hatcheries. Journal of Fish
Diseases, 15(1), 1–13.
Ye, Y. Q., Xia, C. F., Li, Y. K., Wu, X. X., Du, G., Gao, X. M., & Hu, Q. F. (2014).
Anthraquinones from Cassia siamea and their cytotoxicity. Chemistry of Natural
Compounds, 50(5), 819–822. https://doi.org/10.1007/s10600-014-1091-9
Zhou, M., Zhou, K., Xiang, N., & Yang, L. (2015). Journal of Asian Natural Products
Flavones from Cassia siamea and their anti-tobacco mosaic virus activity,
(May), 37–41. https://doi.org/10.1080/10286020.2015.1034114
Page 28
42
CURRICULUM VITAE
Full Name : RIDWAN YUNI PURWANTO
Birth date : June 26th
1993
Address : Blunyah Rejo TRII 1174-B,
Tegalrejo, Yogyakarta.
Sex : Male
Email : [email protected]
Father : Prihartono
Mother : Tri Suhartini
Interest : Eksploration and Travelling
Formal Education:
1999-2005 Muhammadiyah Blunyah Gede Elementary School, Mlati, Sleman
2005-2008 State Junior High School 6 Yogyakarta
2008-2011 State Senior High school 4 Yogyakarta
2011-2018 Islamic State University of Sunan Kalijaga, Special Region of Yogyakarta