v UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahaesa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas rahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis ini yang berjudul “Turistifikasi Warisan Budaya Pura Goa Gajah di Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar”. Tesis ini merupakan tugas akhir penulis dalam menyelesaikan pendidikan Program Magister (S2) Program Studi Kajian Budaya Program Pascasarjana, Universitas Udayana. Sejak pelaksanaan penelitian, penulisan Tesis ini dapat diselesaikan karena tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr I Ketut Suastika, Sp.P.D.KEMD., atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Kajian Budaya Universitas Udayana. 2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S(K), Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A selaku Asisten Direktur I, dan Prof. Made Sudiana Mahendra, Ph.D selaku Asisten Direktur II atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh pendidikan Program Magister Kajian Budaya Universitas Udayana. 3. Ketua Program Studi Magister Kajian Budaya Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si, dan Sekretaris Program Studi Magister Kajian Budaya Dr. I
22
Embed
UCAPAN TERIMA KASIH Ida Sang . Tesis ini merupakan … awal.pdf · Paulus Jeramun, Irsyan Basri, Made Dewi Antari, Ni Putu Ayu Rastiti, Kadek Agus Ardika, ... Rico Aprisa yang selalu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahaesa/ Ida Sang
Hyang Widhi Wasa atas rahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan
Tesis ini yang berjudul “Turistifikasi Warisan Budaya Pura Goa Gajah di
Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar”. Tesis ini merupakan tugas akhir penulis
dalam menyelesaikan pendidikan Program Magister (S2) Program Studi Kajian
Budaya Program Pascasarjana, Universitas Udayana.
Sejak pelaksanaan penelitian, penulisan Tesis ini dapat diselesaikan karena
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu perkenankanlah penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1. Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr I Ketut Suastika, Sp.P.D.KEMD.,
atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Kajian
Budaya Universitas Udayana.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A
Raka Sudewi, Sp.S(K), Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A selaku Asisten
Direktur I, dan Prof. Made Sudiana Mahendra, Ph.D selaku Asisten
Direktur II atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk
menempuh pendidikan Program Magister Kajian Budaya Universitas
Udayana.
3. Ketua Program Studi Magister Kajian Budaya Dr. I Gusti Ketut Gde
Arsana, M.Si, dan Sekretaris Program Studi Magister Kajian Budaya Dr. I
vi
Nyoman Dhana M.A yang memberikan fasilitas pendidikan dan motivasi
selama penulis menjadi karyasiswa.
4. Prof. Dr. I Wayan Ardika M.A selaku pembimbing I yang telah
memberikan banyak waktunya dan dengan sabar memberikan masukan,
motivasi, dan arahan sehingga tesis ini bisa diselesaikan dengan baik.
5. Dr. I Gede Mudana M.Si selaku pembimbing II yang tidak bosan-
bosannya memberikan semangat, motivasi, perhatian, dan membimbing
dengan sabar, serta meluangkan waktu dan memberikan banyak pinjaman
literatur sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Dosen pengajar Program Studi Magister Kajian Budaya yang telah
memberikan banyak ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan.
7. Seluruh staf akademik dan perpustakaan Program Studi Magister Kajian
Budaya atas pelayanannya selama penulis menjadi karyasiswa.
8. Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Gianyar atas izin
penelitian yang diberikan kepada penulis.
9. Bendesa Bedulu beserta staf, Perbekel Desa Bedulu beserta staf,
Pemangku Pura Goa Gajah, Pengempon Pura Goa Gajah, masyarakat
Bedulu, dan sekretaris sadar wisata I Nyoman Sukadana yang telah
memberikan banyak informasi dan data yang penulis perlukan.
10. Teman-teman karyasiswa Program Studi Kajian Budaya angkatan 2012:
Paulus Jeramun, Irsyan Basri, Made Dewi Antari, Ni Putu Ayu Rastiti,
Kadek Agus Ardika, Pammuda, Ni Ketut Ayu Widiantari, Kemala Taufiq,
I Ketut Sutarwiyasa, I Putu Puspa Artayasa, Immelfi Mudiarti Mursal,
vii
Rico Aprisa yang selalu memberikan motivasi, doa, dan semangat selama
perkuliahan maupun penulisan Tesis ini.
11. Orang tua penulis Dr. I Made Rajeg M.Hum, Dra. Luh Putu Laksminy
M.hum, Kakak Gede Primahadi Wijaya Rajeg S.S M.Hum, Adik dr.
Komang Surya Bhuana Rajeg S.Ked, terima kasih atas kesabaranya
memberikan doa, semangat, motivasi, tuntunan selama perkuliahan dan
penulisan Tesis ini, ‘The Only One’ Luh Gede Eka Widiarthi Amd,Keb
terima kasih yang terdalam atas cinta kasihnya memberikan semangat,
perhatian, dan doa akhirnya tesis ini bisa diselesaikan.
12. Semua Pihak yang sudah banyak mendukung penulis menyelesaikan Tesis
ini yang tidak dapt disebutkan satu persatu.
Dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis meminta permohonan maaf
sebesar-besarnya kepada semua pihak di atas apabila mungkin ada salah yang
disengaja maupun tidak disengaja dan penulis mendoakan semoga Tuhan Yang
Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa melimpahkan rahmat-Nya kepada para
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tesis ini.
Denpasar, 27 Oktober 2016
Penulis
viii
ABSTRAK
Penelitian “Turistifikasi Warisan Budaya Pura Goa Gajah di Desa Bedulu,Blahbatuh Gianyar” ini bertujuan untuk (1) menjelaskan bentuk TuristifikasiWarisan Budaya Pura Goa Gajah yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi(2) menganalisis ideologi dan kepentingan dalam Turistifikasi Warisan BudayaPura Goa Gajah, dan (3) menganalisis makna Turistifikasi Warisan Budaya PuraGoa Gajah.
Penelitian yang berlokasi di Pura Goa Gajah, desa Bedulu, BlahbatuhGianyar ini dirancang dengan menggunakan metode kualitatif. Data primer dalampenelitian ini diperoleh melalui wawancara, obsevasi, dan dokumentasi, denganmemanfaatkan instrument berupa kuesioner. Pemerolehan data melaluiwawancara dilakukan dengan metode berstruktur dan mendalam dibantu denganinstrument berupa panduan wawancara. Sementara itu, data sekunder penelitianini diambil dari pustaka-pustaka yang relevan dengan judul penelitian. Kemudian,data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode analisisdeskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teorikomodifikasi (Barker, 2005), teori kekuasaan dan pengetahuan (Foucault, 2002),dan. teori praktik oleh Bourdeu (Harker, 2005).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kekuatanpolitis melalui komodifikasi-produksi, distribusi, konsumsi dan birokratisasiuntuk menjadikan warisan budaya Pura Goa Gajah sebagai sebuah produkbudaya. Hal ini terjadi karena tempat ini memiliki petanda-petanda yang dijadikanobjek budaya berupa tinggalan arkeologis, dan dipasarkan kepada wisatawanlokal, wisatawan lokal dari luar Bali, dan wisatawan internasional. Petanda-petanda tersebut berupa goa, arca dan fragmen arca, kolam petirtaan, sejarah PuraGoa Gajah, lanskap alam, dan nilai-nilai yang dimiliki Pura Goa Gajah. Hal inimengindikasikan bahwa ideologi pasar dan pemerintah melalui Undang-UndangNomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya memainkan dominasinya,memberikan peluang untuk berusaha, menciptakan lapangan pekerjaan baru,memberdayakan masyarakat dalam setiap pengelolaan, sehingga mendapatpersetujuan dari masyarakat dan memberikan manfaat mutualisme. Makna yangditimbulkan dari turistifikasi Warisan Budaya Pura Goa Gajah ini adalah maknapelestarian cagar budaya, makna kesejahteraan masyarakat, makna keterbukaandan kefleksibelan budaya Bali, makna identitas budaya Bali, serta maknakebanggaan dan kesetiaan terhadap budaya Bali.
Kata Kunci: turistifikasi, komodifikasi, produk budaya, ideologi
ix
ABSTRACT
The study of “Turistification of Cultural Heritage of Goa Gajah Temple inThe Village of Bedahulu, Blahbatuh, Gianyar” aims at (1) describing the forms ofTuristifikasi Warisan Budaya Pura Goa Gajah di Desa Bedulu, Blahbatuh Gianyarthat include the product, distribution, and market, (2) analyzing ideology ofpromoting cultural heritage of Goa Gajah Temple as one of the most interestingtourism destination in Gianyar Regency, (3) to discover the meaning ofTuristifikasi Warisan Budaya Pura Goa Gajah di Desa Bedulu, Blahbatuh Gianyar
The research that is located at Pura Goa Gajah, Bedulu village, Blahbatuh,Gianyar was performed by applying a qualitative method. The primary data werecollected by doing interview, observation, and documentation technique withquestionairre as an instrument. The deep interviews were conducted using aninterview guide. The secondary data were taken through reading some relatedliteratures and the previous related study. The collected data were then analyzedby using descriptive qualitative method, and by applying commodification theoryproposed by (Barker, 2005), dominance and power theory by (Foucault, 2002),and practical theory by Bourdeu (in Harker, 2005).
The findings show that the government has political power to docommodification-product, distribution, market and issue regulations which enablethem to promote cultural heritage of Pura Goa Gajah as cultural product since itwas considered as a cultural object that posseses signs in the form of anarchaeological site. It is promoted to local people, to visitors from outside Baliisland as well as to the international tourists. The interesting and amazing objectsin the site are the cave, statues and fragment of statues set within the temple andin front of cave area, holly pond in front of the cave, history of Goa Gajah,natural garden landscape, and cultural values inherited from the previosgenerations. The market ideology of issuing the government regulation “UU No11 tahun 2010” on cultural heritage is that the government has a power todominate the tourism system that can create many industries to support thetourism. This programme is not only available to the local people but also to thoseinterested in investment to develope the tourism industry in this site. Then, thesociety, especially the local people—the villagers surround this temple agree tothe programme that will generate a good income. The meanings expressed by thewhole activities related to Turistifikasi Warisan Budaya Pura Goa Gajah Di DesaBedulu, Blahbatuh Gianyar are conservation of cultural heritage of Pura GoaGajah, the increase of people prosperity, flexible Balinese culture, Balineseculture identity, and the pride as well as the loyalty of the local people to theirculture.
Key Words : touristification, commodification, cultural product, ideology
x
RINGKASAN
Bali sebagai salah satu daerah (provinsial) tujuan wisata terpenting di
Indonesia, memanfaatkan globalisasi dan internasionalisasi bidang pariwisata
dengan cara mengembangkan berbagai daya tarik yang dimilikinya untuk
kepentingan bisnis kepariwisataan. Pariwisata mewujudkan hubungan timbal-
balik yang dinamis antara kepariwisataan dan kebudayaan yang membuat
keduanya berkembang secara sinergis, harmonis dan berkelanjutan untuk dapat
memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, kelestarian budaya dan
lingkungan.
Dalam posisinya sebagai tempat suci, Pura Goa Gajah mengalami apa
yang dalam kajian budaya (cultural studies) dipahami sebagai komodifikasi
(commodification). Komodifikasi secara umum adalah proses yang terjadi pada
sesuatu yang sebelumnya bukan benda komoditas menjadi komoditas. Pura Goa
Gajah yang secara esensial merupakan sebuah warisan budaya (cultural heritage),
bahkan sebuah tempat yang disucikan oleh masyarakat sekitarnya, berproses
menjadi tempat tujuan wisata untuk pasar. Dalam pandangan pakar pariwisata
budaya asal Perancis Michel Picard fenomena ini disebut touristification
(turistifikasi). Pura Goa Gajah dengan segenap perangkatnya, termasuk
masyarakat pengelola tempat tersebut, menjadi produk wisata (tourist product).
Turistifikasi adalah tidak lain proses komodifikasi dalam konteks pariwisata.
Pura Goa Gajah adalah destinasi wisata yang sangat diminati dapat dilihat
pada jumlah kunjungan wisata ke objek wisata budaya Pura Goa Gajah yang terus
meningkat (Sumber:Disparda Gianyar). Internasionalisasi Pura Goa Gajah tidak
saja berimplikasi kepada pelumeran batas antara sakral (suci) dan profan (tidak
suci) menyangkut Pura Goa Gajah, aktivitas seni dan ritual yang dulu sangat
disakarlkan tetapi interaksi masyarakat dengan wisatawan meningkat sehingga
memberikan dampak ekonomis kepada para pelaku wisata. Tugas kajian budaya
dalam hal ini adalah melihat hal tersebut secara kritis, sehingga masalah yang
akan diteliti adalah (1) Bagaimana bentuk turistifikasi warisan budaya Pura Goa
xi
Gajah di Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar?, (2) Ideologi dan kepentingan apa
yang ada dalam turistifikasi warisan budaya Pura Goa Gajah di Desa Bedulu,
Blahbatuh, Gianyar?, dan (3) Bagaimana makna turistifikasi warisan budaya pura
goa gajah di Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar?
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk Turistifikasi Pura Goa
Gajah yang meliputi produksi, distribusi, konsumsi, dan menjelaskan Pura Goa
Gajah sebagai tempat pemujaan masyarakat desa Bedulu dan sebagai tinggalan
arkeologi, (2) menganalisis ideologi dan kepentingan pemerintah dalam