LAPORAN PRAKTIKUM BK KARIR DI SMK NEGERI 1 SINGARAJA JURUSAN AKUNTANSI Dosen pembimbing: Kadek Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons. OLEH: KELAS BK C, SEMESTER IV Nama: NIM: Ni Kadek Yuni Muliarti Dewi 1011011106 Ni Komang Sri Yuli Windari Natih 1011011042 Ni Kadek Widari 1011011041 Komang Lia Agustini 1011011108 JURUSAN BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
67
Embed
Uas Praktikum Bk Karir Yuni,Srik,Widari,Lia Kls Ivc
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM BK KARIR
DI SMK NEGERI 1 SINGARAJA
JURUSAN AKUNTANSI
Dosen pembimbing:
Kadek Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons.
OLEH:
KELAS BK C, SEMESTER IV
Nama: NIM:
Ni Kadek Yuni Muliarti Dewi
1011011106
Ni Komang Sri Yuli Windari Natih
1011011042
Ni Kadek Widari
1011011041
Komang Lia Agustini
1011011108
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Masalah – Masalah Tentang Karir Di Sekolah
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang mempersiapkan
siswanya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memasuki
dunia kerja atau ke Perguruan Tinggi Vocational. Dengan dibekali pengetahuan
dan keterampilan tersebut siswa-siswa dapat terampil, terdidik dan professional
serta menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara optimal dan produktif.
Sehingga siswa lulus Sekolah Menengah Kejuruan dapat siap menjadi tenaga
kerja tingkat menengah dan dapat bersaing dalam perkembangan era globalisasi
ini.Banyak siswa memandang bahwa sekolah adalah sebagai salah satu
pendidikan formal yang bertujuan untuk mencapai cita-cita kearah pilihan karier.
Namun ada juga siswa yang sekolah namun tidak bias mengenal pilihan karier
yang akan dicita-citakan dan tidak bias membuat, mengupayakan,
mempertimbangkan dan menentukan. Pekerjaan merupakan salah satu aspek
terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan
kapanpun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika
tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi pengangguran.
Demikian pula banyak yang orang yang mengalami stress dan frustasi dalam
hidup ini karena masalah pekerjaan.
Untuk megatasi kegelisahan dalam pilihan karir memilih jurusan
merupakan awal bagi siswa untuk merencanakan karir demi masa depan. Dalam
memilih jurusan, siswa mempunyai pandangan-pandangan yang berada terhadap
tujuan karirnya sehingga cara untuk mewujudkan semua itu berada pula antara
siswa satu dengan siswa yang lainnya.
Permasalahan karir merupakan permasalahan masa depan siswa. Di dalam
arus globalisasi yang memiliki diferensiasi social yang semakin kompleks,
khususnya siswa SMK akan dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan
pilihan hidup yang penting, seperti pilihan untuk melanjutkan studi, pilihan
tentang tentang dunia kerja, pilihan tentang pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat, dan semua ini menuntut kemadirian dalam
menjatuhkan pilihannya. Bagi siswa yang tidak dapat memahami potensi yang
dimiliki, di duga mereka juga tidak akan dapat menentukan berbagai macam
pilihan karir, akhirnya akan mengalami masalah.
Agar siswa SMK dapat menyiapkan masa depannya dengan baik, siswa
harus dibekali dengan sejumlah informasi karir yang akan dipilihnya. Informasi
yang cukup dan tepat tentang seseorang individu, merupakan asset bagi individu
yang bersangkutan untuk memahami factor-faktor yang ada pada dirinya, factor
kekuatan maupun factor kelemahan-kelemahanya. Menurut John Hayes dan
Barrie Hopson (1981 : 37 ) informasi karir adalah informasi yang mendukung
perkembangan bidang pekerjaan dan berdasarkan informasi itu memungkinkan
seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep dirinya. Lebih
lanjut dikatakan informasi karir tidak hanya sekedar merupakan objek factual,
tetapi sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentranspormasikan informasi
itu dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup masa depan.
Mengingat betapa pentingnya masalah karir dalam bagi siswa, maka sejak
dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari kedepan yang
lebih cerah, dengan cara memberikan layanan informasi karir yang berkelanjutan
agar siswa bias menentukan pilihan karier yang akan diambil. Pilihan adalah suatu
proses untuk menentukan dan mengambil sesuatu yang dianggap sesuai dengan
kesukaan seseorang dalam membuat dan menentukan kemana arah pilihan yang
akan diambil ( KBBI, 2005:873 ). Pilihan juga dapat diartikan jalan upaya yang
dapat dilakukan. Jadi dari pengetian diatas pilihan karier adalah jalan
mengupayakan yang dapat dilakukan untuk menentukan atau mengambil sesuatu
ynag dianggap sesuai dengan diri sendiri.
Menurut Ginzberg (Munandir, 1996:92) pilihan karier adalah suatu proses
mempertimbangkan dalam mengambil keputusan yang berlangsung sepanjang
hayat dimana individu terus berusaha mencari kecocokan pribadi dengan tujuan
karier dan kenyataan dunia kerja. Selanjutnya menurut Dharsana (1999:6) :
pilihan karier adlaah kemampuan yang dibuat oleh seseorang individu dalam
menentukan pekerjaan dan studi lanjut yang akan diambil sesuai dengan lapangan
kerja yang cocok, tersedian nafkah yang memadai dan kompetensi akademi yang
memilikinya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pilihan
karier adalah suatu proses karier yang berkaitan dengan mempertimbangkan,
mengupayakan, membuat dan menentukan lapangan kerja yang sesuai atau cocok
antara tujuan karier dan kenyataan dunia kerja yang akan diambil oleh setiap
individu.
Kenyataan yang ada di SMK Negeri 1 Singaraja, berdasarkan hasil
wawancara dengan guru BK, wali kelas dan kepala program jurusan akutansi
diperoleh hasil bahwa siswa lulusan akutansi ketika mencari pekerjaan tidak
disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Mereka cenderung memilih
pekerjaan/ usaha yang banyak mengeluarkan tenaga namun upahnya sedikit darin
pada harus memilih pekerjaan yang membutuhkan kerja otak dan bergajih cukup.
Akibatnya dalam kondisi demikian banyak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
yang tidak optimal dalam mengeluarkan kemampuan yang dimiliki dalam
kariernya, adanya rasa ketidakpuasan dalam bekerja dan cenderung semaunya
saja. Seperti halnya 50 % siswa lulusan dari jurusan akutansi ada yang bekerja di
supermarket, menjadi seles obat dan bekerja ditoko furniture. Kecenderungan ini
mengarahkan pada pilihan yang tidak mendasar pada potensi bakat dan minat
yang ada pada dirinya. Hal ini disebabkan karena mereka kurang memahami
dirinya, memahami dunia kerja dalam peningkatan kariernya dan informasi yang
diberikan disekolah sangat terbatas.
Masalah – masalah tentang karir yang terjadi di SMK N 1 Singarja,
terhadap siswa yaitu Kesiapan Mental. Kesiapan mental dari siswa dalam hal ini
sangat berpengaruh terhadap karir yang dipilihnya nanti. Ini terlihat kurangnya
mental siswa yang tidak berani untuk terjun langsung ke pekerjaan maupun ke
perguruan tinggi. Namun siswa tersebut lebih dominan untuk langsung ke
pekerjaan ini terbukti dari isu-isu luar yang bnyak mengatakan perguruan tinggi
itu menakutkan karena dosennya yang galak, tugasnya yang banyak. Dari hal
tersebut itulah yang membuat siswa menjadi takut untuk melanjutkan study
ataupun ragu untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi ini terbukti dari
ketidaksiapan siswa untuk menuju hal yang lebih baik. Selain itu, untuk menuju
ke pekerjaan langsung pun siswa ada yang merasa takut karena tidak mampu
untuk mendalami pekerjaan yang berkaitan dengan jurusannya. Isu tersebut akan
membuat siswa menjadi malas belajar dan tidak mau untuk mendalami jurusannya
maupun untuk melatih kemampuannya di bidang yang ia tekuni.Dari hal inilah
pihak sekolah harus mampu membangkitkan siswa tersebut agar tidak takut untuk
melangkah ke perguruan tinggi atau ke pekerjaan. Untu melangkah ke perguruan
tinggi siswa diharapkan untuk lebih menekuni jurusan yang telah dipilihnya, dan
lebih mendalami jurusan tersebut. Jika pada pekerjaan banyak di luar sana
khususnya jurusan akuntansi terjadi masalah pembukuan. Inilah yang membuat
siswa takut menghadapi masalah tersebut hal ini harus di cegah untuk nantinya
siswa tersebut menjdai terampil dalam hal membuat pembukuan dan tidak takut
lagi untuk mengarah ke hal tersebut. Di samping itu tamatan dari jurusan
akuntansi ini, dalam pemilihan pekerjaannya kebanyakan mengalih profesi. Ini
terjadi akibat isu juga. Terlihat dari jurusan akuntansi sulit nantinya mendapat
pekerjaan daripada jurusan lain. Hal tersebut membuat siswa untuk mengalih ke
jurusan lain dan bukan jurusan yang ia geluti.
Untuk menangani siswa-siswa bermasalah di SMK Negeri 1 Singaraja
diserahkan kepada petugas BK. Khususnya untuk BK, penanganan perilaku siswa
yang bermasalah baik individu maupun klasikal ada 3 cara, yaitu:
1. Anak tersebut yang datang langsung ke BK.
2. Anak langsung dipanggil karena ada masalah sesuai dengan analisis
data yang dilakukan di ruang BK.
3. Alih tangan dari staf sekolah lainnya.
Usaha yang dilakukan petugas BK untuk memotivasi siswa dalam belajar dan
mengembangkan kariernya adalah dengan cara guru BK kadang-kadang
memberikan tes minat dan bakat pada saat jam kosong, sehingga nantinya dapat
mengetahui minat dan bakat siswa tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan
siswa dalam menentukan karier yang tepat bagi mereka. Selain itu, guru BK juga
memotivasi siswa dalam belajar melalui bimbingan karier, perangkat kelas dan
meningkatkan keterampilan.
Dalam hal ini banyak siswa memikirkan kelanjutan dari SMK yang dijalani.
Banyak yang bingung mengenai pekerjaan yang nantinya siswa itu dapatkan
setelah tamat. Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu
aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan
kapan pun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika
tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur.
Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini
karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson (dalam Isaacson, 1985)
menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia dewasa
adalah: (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat
menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga tidak mengherankan jika
masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan
waktu orang dewasa.
1.2 Latar Belakang Perlunya Layanan BK Karir
Untuk mengatasi masalah karir diperlukan adanya penanganan secara
khusus dengan memberikan layanan informasi. Layanan informasi merupakan
salah satu jenis layanan dalam bimbingan konseling di sekolah yang amat penting
guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat
mengganggu terhadap pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan
dengan diri pribadi, social, belajar ataupun kariernya. Melalui layanan informasi
yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan tentang rencana pilihan kariernya.
Seorang siswa dalam kehidupannya akan dihadapkan dengan sejumlah
alternatif yang berhubungan dengan kariernya. Namun adakalanya siswa
mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dan mentukan alternatif mana
yang seyogyanya dipilihnya. Salah satunya adalah kesulitan dalam pengambilan
keputusan yang berkenaan dengan rencana-rencana karier yang akan dipilihnya
kelak. Mereka dihadapkan dengan sejumlah pilihan dan permasalahan tentang
rencana kareirnya. Diantaranya, mereka mempertanyakan, dari sejumlah jenis
pekerjaan yang ada pekerjaan apa yang paling cocok untuk mereka setelah tamat
nanti.
Dalam hal ini layanan informasi dengan bantuan media ditekankan untuk
mengembangkan rencana pilihan karier siswa. Kesulitan-kesulitan untuk
mengambil keputusan karier akan dapat dihindari manakala siswa memiliki
sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan
dunia kariernya. Di sisi lain berdasarkan wawancara dengan guru BK, ditemukan
bahwa pemberian layanan informasi karier tidak berjalan dengan baik, ini
disebabkan karena siswa masih belum mengetahui arti pentingnya layanan
informasi karier bagi dirinya. Akibatnya, ketika guru BK masuk kesuatu kelas
untuk memberikan layanan informasi karier secara umum tentang segala sesuatu
yang menyangkut prospek karier, siswa terkadang menyepelekan. Singkatnya
pelaksanaan pemberian layanan informasi karier tersebut belum dilaksanakan
secara terarah, sistematis dan optimal sehingga terlihat kurang efektif. Hal ini
terjadi pemberian layanan informasi masih dilaksanakan secara insidental.
Begitu pentingnya layanan informasi karier di Sekolah Menengah
Kejuruan ( jurusan akuntansi ) dalam mengembangkan rencana pilihan kariernya,
serta dapat memberikan gambaran dan harapan yang akan dicapai oleh siswa
dimasa yang akan datang didunia kariernya, sehingga diharapkan lulusan SMK
yang siap kerja sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki dan mampu
mengembangkan rencana pilihan kariernya yang dapat diandalkan mampu untuk
menghadapi persaingan era globalisasi dan tantangan masa depan karier. Dengan
kondisi yang demikianlah diharapkan pelaksanaan layanan informasi dengan
bantuan media di SMK ( jurusan akuntansi ) dapat terus terlaksana dan semakin
ditingkatkan dari tahun ajaran ketahun ajaran, agar dapat berfungsi secara efektif
dan efesien.
Agar siswa dapat memahami dan menyesuaikan dirinya sendiri dengan
dunia kerja merupakan hal yang sangat jarang diperoleh siswa secara formal
maupun secra informal, maka begitu penting siswa SMK untuk merencanakan
pilihan kariernya secara terarah. Hal ini disebabkan, karena dalam menentukan
pilihan jurusan mereka dihadapkan pada berbagai alternative pilihan, yang
menunjukkan cirri-ciri yang belum menentukan rancana pilihan karier. Untuk
mengetahui apakah layanan informasi dengan bantuan media ini efektif untuk
mengembangkan rencana pilihan karier siswa kelas XII Jurusan Akuntansi SMK
Negeri 1 Singaraja, maka dilakukan penelitian dengan judul “ Efektivitas
Pemberian Layanan Informasi Dengan Bantuan Media Untuk Mengembangkan
Rencana Pilihan karier Siswa Kelas XII Jurusan Akuntansi Di SMK 1 Negeri
Singaraja.
Adapun Tujuan diperlukannya layanan BK Karir di sekolah khususnya di sekolah
SMK Negeri 1 Singaraja adalah :
1. Untuk mengetahui karir dan cita – cita yang ingin dicapai oleh
siswa.
2. Membantu siswa mengetahui karir dan cita – cita yang sesuai
dengan kemampuannya.
3. Untuk mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara.
4. Mampu mewujudkan aspek-aspek kegiatan untuk memahami
pendidikan lanjutan agar siswa dapat memilih karirnya dengan
tepat.
5. Memperoleh informasi tentang jabatan dan karir.
6. Memahami dan mengambil keputusan jabatan dan karir yang
dipilihnya.
7. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan kesenian sesuai
dengan program kurikulum, persiapan karier dan melanjutkan
pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat
yang lebih luas.
8. Mampu memanfaatkan peranan dalam kehidupan bermasyarakat
yang lebih luas untuk pengembangan persiapan karier
Dalam hal ini, perlunya pemberian Layanan BK Karir dilakukan di
sekolah agar siswa mampu menjalani hal dan tujuan yang telah diungkapkan di
atas, dan tidak hanya itu, nantinya siswa mampu melihat alternatif-alternatif yang
diperoleh setelah Tamat SMA/SMK dan tidak bingung untuk menentukan
pilihannya apakah siswa tersebut ingin Studi Lanjut Ke Perguruan Tinggi,
Pekerjaan, dll. Adapun dalam kegiatan layanan BK Karir alternatif yang diberikan
adalah sebagai berikut:
Alternatif pilihan setelah tamat SMA/SMK.
Secara garis besar ada 4 alternatif pilihan siswa setelah tamat dan lulus
SMA, yaitu :
1. Memasuki studi ke jenjang pendidikan tinggi, yaitu ke
perguruan tinggi,
2. Memasuki kursus-kursus/pelatihan,
3. Memasuki dunia kerja, yaitu bekerja, dan
4. Memasuki kehidupan baru, yaitu berkeluarga.
1.3 Pendekatan/Model/Layanan Yang Digunakan
Pendekatan/Model/Layanan yang akan digunakan dalam kegiatan layanan
adalah :
Pendekatan : Keterampilan proses.
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab Observasi, dan
Pemberian Tugas
Jenis Layanan :
a. Layanan Informasi : Layanan ini diberikan tidak lain adalah
untuk memberikan informasi kepada siswa yang berkaitan dengan
karir, sosial belajar, dan pribadinya. Dalam Karir informasi yang
diberikan pun berkaitan dengan arah karir yang akan digeluti atau
yang akan diinginkan. Fungsi Layanan ini adalah Pemeliharaan
dan Pengembangan. Hal ini dimaksudkan agar siswa mampu
memperoleh informasi tentang jabatan dan karir, dan mengetahui
karir dan cita-cita yang ingin dicapai, dan membantu siswa
mengetahui karir dan cita-cita yang sesuai dengan kemampuannya.
b. Layanan Penempatan dan Penyaluran : Layanan penempatan
diberikan untuk menempatkan dan menyalurkan siswa pada tempat
di dalam kelas, kelompok belajar, kelas yang telah dijuruskan (AK,
TN, UPW, AP), jurusan atau program studi yang diinginkan dan
kegiatan ekstrakurikuler. Adapun layanan yang telah dilaksanakan
adalah penyaluran dan penjurusan siswa kelas X, penyaluran siswa
kelas XII ke perguruan tinggi yang ada di Indonesia (SNMPTN
Jalur Undangan, SNMPTN Jalus Tes Tulis, dll). Fungsi layanan ini
adalah Pengembangan. Hal ini dimaksudkan agar siswa memahami
dan mengambil keputusan jabatan dan karir yang dipilihnya.
c. Layanan Penguasaan Konten : Layanan ini membantu
siswa menguasai materi atau wawasan tertentu yang dapat
dijadikan panutan dan kebiasaan sebagai dasar tuntunan yang
berguna dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Hal
ini diberikan kepada siswa yang memiliki konsep diri rendah,
motivasi berprestasi rendah dan memiliki masalah belajar.
Kegiatan ini berlangsung di dalam kelas dengan menggunakan
pedoman buku modul bimbingan konseling yang sudah disiapkan
pihak sekolah sesuai dengan kebutuhan siswa di SMK N 1
Singaraja. Fungsi Layanan ini adalah dan Pemahaman
Pengembangan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah siswa mampu
Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan kesenian sesuai
dengan program kurikulum, persiapan karier dan melanjutkan
pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat
yang lebih luas
BAB II
TEORI YANG MELANDASI DAN PERANGKAT YANG DIGUNAKAN
2.1 Teori Yang Digunakan, Konsep Dan Langkah – Langkahnya
TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG
“Konsep Teori Perkembangan karir Ginzberg”
Teori perkembangan karir (development career choice theory) Ginzberg
merupakan hasil kerjasama suatu tim yang mempelajari tentang pengaruh
perkembangan terhadap pemilihan karir. Kelompok ini terdiri dari Eli Ginzberg
yang seorang ahli ekonomi, S. Ginzburg yang seorang psikiater, S. Axelrad yang
seorang sosiolog, dan J. Herma yang merupakan seorang psikolog. E. Ginzberg,
S. Ginzburg, S. Axelrad, dan J. Herma memulai penelitian pada tahun 1951
dengan maksud mengembangkan suatu konsepsi tentang pilihan jabatan sebagai
bagian dari suatu studi tentang dunia kerja. Kelompok ini memandang masalah
pilihan jabatan dari sudut perkembangan orang muda. Menurut pandangan
kelompok Ginzberg ini pilihan jabatan tidak hanya terjadi sekali saja, melainkan
mengalami suatu proses perkembangan yang meliputi jangka waktu antara enam
sampai lima belas tahun.
Teori perkembangan karir (development career choice theory) dari Eli
Ginzberg et. al. yang mengatakan bahwa anak dan remaja melewati tiga tahap