A. Soal Pak Edi *Jawablah Soal Dengan Memakai Gambar *Jawablah Soal Dengan Detil dan Akurat 1. 4 Teori Tektonik Lempeng ! Sebelum mengetahui 4 teori dari Tektonik Lempeng sebaiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Tektonik Lempeng. Credit to : Muhammad Imam Pratama
30
Embed
UAS Geologi Dasar I 2013 Universitas Sriwijaya.doc
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
A.Soal Pak Edi*Jawablah Soal Dengan Memakai Gambar
*Jawablah Soal Dengan Detil dan Akurat
1. 4 Teori Tektonik Lempeng!
Sebelum mengetahui 4 teori dari Tektonik Lempeng sebaiknya kita mengetahui
apa yang dimaksud dengan Tektonik Lempeng.
Credit to : Muhammad Imam Pratama
Tektonik Lempeng adalah pergerakan lempeng-lempeng bumi yang
menimbulkan lekukan, lipatan, rekahan dan patahan yang biasanya di iringi dengan
goncangan yang disebut gempa bumi.
1. Teori Pengapungan Benua/Continental Drift (Alfred Wegener;1915)
Dimulai dengan teori pergeseran benua diterbitkan dalam "Asal benua
dan lautan" ( Alfred Wegener, 1915 - astronom Jerman, geofisika, dan
meteorologi )
Poin Pokok dari teori ini :
Amerika Selatan cocok dengan Afrika, yang berarti mereka pernah
menjadi benua tunggal yang entah bagaimana terpisah, yaitu Amerika Selatan
yang lepas menuju sebelah barat Afrika .
Bukti pendukung teori ini meliputi:
Kemiripan dari jenis batuan, struktur, dan fosil (daun fosil khas,
Glossopteris) pada tepi berlawanan dari Samudera Atlantik.
2. Teori Arus Konveksi/Convection Currents (Arthur Holmes;1926-1936)
Arthur Holmes (1926-1936) mengusulkan mekanisme seperti adanya
sebuah arus konveksi besar (pola terkonsentrasi yang terangkat keatas dan sel
konveksi yang masuk kedalam) yang berada di dalam mantel membawa benua
menjelajahi permukaan bumi (tapi belum ada bukti yang cukup dari pengamatan
tersebut sampai tahun 1960-an).
3. Teori Pemekaran Lantai Samudra/Seafloor Spreading (Harry Hess;1964)
Harry Hess dari Princeton University ( 1964) mengeksplorasi lantai laut,
untuk memperkuat teori sel konveksi dari Holmes.
Dia menemukan pegunungan yang mencakup daerah yang sangat luas
terendam diantara Pesisir Pantai Atlantik Afrika - Eropa dan Amerika Utara
(pertengahan punggung Atlantik inilah pusat dari proses pemekaran lantai
samudra).
Credit to : Muhammad Imam Pratama
Pertengahan punggung Atlantik terdiri dari serangkaian gunung berapi
yang menghasilkan lantai samudra baru ketika mereka meletus (lava yang
mendingin akan menyebar jauh dari gunung berapi untuk membentuk conveyor
belt, dimana conveyor belt ini akan ditunggangi oleh benua dan digunakan untuk
penggerakan samudra), karena itulah teori ini dinamakan pemekaran lantai
samudra.
Proses ini akan membentuk batuan baru, kemudian lava baru akan
disingkirkan jauh dari pegunungan karena lava yang lebih baru akan
menggantikannya di punggung tengah samudra (begitulah cara lempeng litosfer
terbentuk).
4. Teori Lempeng Tektonik (Mc Kenzie dan Robert Parker;1967)
Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh ahli geofisika Inggris, Mc
Kenzie dan Robert Parker (1967). Kedua ahli itu menjadikan teori-teori
sebelumnya sebagai satu kesatuan konsep yang lebih sempurna sehingga
diterima oleh para ahli geologi.
Menurut Teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi terbuat dari suatu
lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap
yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga
sekarang.
Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1967, dan hingga kini teori
ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi,
tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya
gunung, benua, dan samudra.
Pergerakan lempeng tektonik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
pergerakan lempeng yang saling mendekat, saling menjauh, dan saling melewati.
*catatan kaki*
Zona lingkaran api Pasifik ini sangat luas, yaitu membentang mulai dari pantai barat
Amerika Selatan, berlanjut ke pantai barat Amerika Utara, melingkar ke Kanada,
semenanjung Kamchatka, Kepulauan Jepang, Indonesia, Selandia Baru, dan Kepulauan
Pasifik Selatan.
Credit to : Muhammad Imam Pratama
Punggung tengah samudra (Mid Oceanic Ridge) atau biasa disingkat MOR, adalah rantai
gugusan gunung api di bawah laut dimana kerak bumi baru terbentuk dari lelehan magma
dan aktivitas gunung berapi. MOR juga berasosiasi dengan daerah divergensi lempeng
tektonik yang membentuk celah di dasar laut (rift). Kebalikan dari MOR adalah zona
subduksi lempeng (Subduction Zone).
2. Batas Lempeng (Plate Boundary)!
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut
bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan
dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut
adalah:
1. Pergerakan lempeng saling menjauh/Konstruktif (Batas Divergen)
Pergerakan lempeng yang saling menjauh akan menyebabkan
penipisan dan peregangan kerak bumi hingga terjadi aktivitas keluarnya
material baru yang membentuk jalur vulkanisme. Terjadi ketika dua
lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Meskipun saling menjauh,
kedua lempeng ini tidak terpisah karena di belakang masing-masing
lempeng terbentuk kerak lempeng yang baru. Proses ini berlangsung
secara kontinu. Contoh hasil dari pergerakan lempeng ini adalah
terbentuknya gunung api di punggung tengah samudra di Samudra Pasifik
dan Benua Afrika. Batas antar lempeng yang saling menjauh hingga
mengakibatkan terjadinya perluasan punggung samudra disebut batas
divergen atau batas lempeng konstruktif.
.
2. Pergerakan lempeng saling mendekat/Destruktif (Batas Konvergen)
Pergerakan lempeng yang saling mendekat dapat menyebabkan
terjadinya tumbukan yang salah satu lempengnya akan menunjam ke
bawah tepi lempeng yang lain. Terjadi jika dua lempeng bergesekan
mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah
satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua
(continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua.
Daerah penunjaman tersebut membentuk palung yang dalam dan
merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Sementara itu di belakang jalur
Credit to : Muhammad Imam Pratama
penunjaman akan terjadi aktivitas vulkanisme dan terbentuknya
cekungan pengendapan. Contoh pergerakan lempeng ini di Indonesia
adalah pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
Pertemuan kedua lempeng tersebut menghasilkan jalur penunjaman di
selatan Pulau Jawa, jalur gunung api di Sumatra, Jawa, dan Nusa
Tenggara, serta berbagai cekungan di Sumatra dan Jawa. Batas antar
lempeng yang saling mendekat hingga mengakibatkan tumbukan dan
salah satu lempengnya menunjam ke bawah lempeng yang lain (subduct)
disebut batas konvergen atau batas lempeng destruktif
3. Pergerakan lempeng saling melewati (Batas Transform)
Pergerakan lempeng yang saling melewati terjadi karena gerak
lempeng sejajar dengan arah yang berlawanan sepanjang perbatasan
antarlempeng. Terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan
satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform
(transform fault). Pada pergerakan ini kedua perbatasan lempeng hanya
bergesekan. Oleh karena itu, tidak terjadi penambahan atau pengurangan
luas permukaan. Namun, gesekan antarlempeng ini kadang-kadang
dengan kekuatan dan tegangan yang
besar sehingga dapat menimbulkan
gempa yang besar. Contoh hasil dari
pergerakan lempeng ini adalah
patahan San Andreas di Kalifornia.
Patahan tersebut terbentuk karena
Lempeng Amerika utara bergerak ke
arah selatan, sedangkan Lempeng
Pasifik bergerak ke arah utara. Batas
antar lempeng yang saling melewati
dengan gerakan yang sejajar disebut
batas menggunting (shear
boundaries).
Credit to : Muhammad Imam Pratama
3. Gunung Api dan Gempa (Hubungannya dengan Lempeng Tektonik)
Gunung Api adalah sebuah
bukit yang berbentuk kerucut
ataupun sebuah gunung yang
terbentuk akibat akumulasi lava dan
tephra yang keluar dari celah-celah
di permukaan Bumi.
75% dari seluruh gunung api
aktif yang ada di Bumi ini berada di
Ring of Fire dimana itu merupakan
zona perbatasan konvergen dan divergen dari lempeng tektonik.
Magma dari gunung api diproduksi karena pergerakan dari batas lempeng
tektonik, yaitu konvergen, divergen dan Hot Spot.
1. Magma yang terbentuk dari proses Divergen biasanya terbentuk akibat peleburan
dari lapisan Astenosfer yang kaya akan Ferromagnesium.
2. Magma yang dihasilkan dari proses Konvergen memiliki jenis yang beragam
berdasarkan dimana lokasi lempeng bertumbukan.
a. Lava Ryolit dari lelehan lempeng benua.
b. Lava Basalt/Andesit dari lelehan lempeng samudra.
c. Lava yang sangat beragam yang berasal dari lelehan sedimen yang berada
diatas patahan.
3. Magma yang dihasilkan di daerah Hot Spot ada dua jenis, yaitu:
a. Magma yang bercampur dengan Gunung Api Hot Spot di daerah cekungan
samudra akan menghasilkan Lava Basalt.
b. Magma yang bercampur dengan Gunung Api Hot Spot di bawah lempeng
benua kebanyakan akan memproduksi Lava Felsik (dan biasanya yang
diproduksi yaitu yang mudah meledak).
*catatan kaki*
Tephra adalah suatu material yang dikeluarkan oleh gunung api ketika meletus yang
biasanya berupa pecahan batuan dan debu vulkanik.
Credit to : Muhammad Imam Pratama
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (Lempeng
Tektonik) dan letusan Gunung Berapi. Gempa Bumi yang besar juga merupakan bukti
bahwa Bumi itu dinamis (sistem yang berubah) bukan statis.
B. Soal Bu Wiwik
*Jawablah Sesuai yang Ditanyakan
*Jangan Menjawab Panjang Lebar, Langsung “to the point”
1. Sebutkan Sifat Fisik Mineral
Mineral merupakan benda padat yang terbentuk oleh proses anorganik.
Tiap mineral memiliki susunan atom yang teratur dan komposisi kimia tertentu,
yang memberikan sifat fisik yang spesifik. Berikut sifat fisik mineral yang biasanya
digunakan untuk mendeterminasikan sebuah mineral.
1. Warna (Colour)
Bila suatu permukaan mineral dikenal suatu cahaya, maka cahaya yang
mengenai permukaan mineral tersebut sebagian akan diserap (absorbsi) dan