7/15/2019 Tutorial Recording http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-recording 1/23 Blue Jay Acoustic Drums kombinasi serangkaian efek sehingga menghasilkan sbuah warna suara. jenisnya ada 5: 1 shaping :compressor,pickup simulator,akustik simulator ,wah,dll (intinya bertujuan untuk karakter awal suara dari signal suara.) 2 drive: over drive,fuzz,distortion dll. (merusak suara menjadi kotor ato distorsi.) 3 equalizer : (disini saatnya kt mengatur frekwensi) 4 modulation: flanger,phaser,chorus,harmonizer,picth bender (memanipulasi suara) 5 echo : reverb,delay (tata ruang & dimensi) ini adalah tataan dgn urutan standard,jaman skrng udah ga ada pakem, smua kembali keselera & kebutuhan.... jd percayakan saja pada telinga anda. Tutorial mixing dengan mudah untuk pemula Membutuhkan software untuk keperluan recording / rekaman anda? Distorsi menjualnya hanya Rp18.500/DVD KLIK DISINI untuk melihat daftar software nya. 53Share Proses mixing dalam dunia audio recording merupakan salah satu proses yang paling susah, memusingkan dan paling rumit menurut saya. Begitu banyak plugins atau efek yang harus dipakai dan tentu saja harus dimengerti untuk proses ini. Salah satu pedoman saya dalam proses me-mixing adalah, jangan memasukan suatu plugins / efek yang tidak diketahui kegunaan nya atau tidak dimengerti cara penggunaannya. Selain sia-sia dan memberatkan kinerja komputer, juga bisa merusak sound atau suara pada track anda. Pada tutorial ini, saya hanya membahasa secara umum bagaimana proses mixing yang biasa saya lakukan. Dan juga karena saya pemula atau newbie dalam hal ini, maka postingan ini saya pun saya beri judul "Tutorial mixing secara mudah untuk pemula" Oke langsung saja pada tutorialnya. 1. Bukalah project atau track yang anda rekam sebelumnya di sebuah software daw atau software multi track recording. 2. Setelah terbuka, coba play dan lihat meter pada master track / master fader nya (untuk software stenberg cubase dan steinberg nuendo, bisa menekan tombol shortcut F3 dan lihat paling kanan pada mixer nya). Apabila clip atau peak (biasanya akan ada tanda berwarna merah atau meter nya melebihi 0db) silahkan untuk menurunkan masing-masing track (track gitar, track bass, track vocal dan seterusnya), ingat seluruh tracknya, bukan master track / master fader nya yang diturunkan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
kombinasi serangkaian efek sehingga menghasilkan sbuah warna suara. jenisnya ada 5:
1 shaping :compressor,pickup simulator,akustik simulator ,wah,dll (intinya bertujuan untuk karakter awal suara dari signal suara.)2 drive: over drive,fuzz,distortion dll. (merusak suara menjadi kotor ato distorsi.)
ini adalah tataan dgn urutan standard,jaman skrng udah ga ada pakem,smua kembali keselera & kebutuhan....
jd percayakan saja pada telinga anda.
Tutorial mixing dengan mudah untuk pemula Membutuhkan software untuk keperluan recording / rekaman anda?
Distorsi menjualnya hanya Rp18.500/DVD KLIK DISINI untuk melihat daftar software nya.
53Share
Proses mixing dalam dunia audio recording merupakan salah satu proses yang paling susah,
memusingkan dan paling rumit menurut saya. Begitu banyak plugins atau efek yang harus
dipakai dan tentu saja harus dimengerti untuk proses ini. Salah satu pedoman saya dalam proses
me-mixing adalah, jangan memasukan suatu plugins / efek yang tidak diketahui kegunaan nyaatau tidak dimengerti cara penggunaannya. Selain sia-sia dan memberatkan kinerja komputer,
juga bisa merusak sound atau suara pada track anda.
Pada tutorial ini, saya hanya membahasa secara umum bagaimana proses mixing yang biasa saya
lakukan. Dan juga karena saya pemula atau newbie dalam hal ini, maka postingan ini saya pun
saya beri judul "Tutorial mixing secara mudah untuk pemula"
Oke langsung saja pada tutorialnya.
1. Bukalah project atau track yang anda rekam sebelumnya di sebuah software daw atau software
multi track recording.
2. Setelah terbuka, coba play dan lihat meter pada master track / master fader nya (untuk software stenberg cubase dan steinberg nuendo, bisa menekan tombol shortcut F3 dan lihat
paling kanan pada mixer nya).
Apabila clip atau peak (biasanya akan ada tanda berwarna merah atau meter nya melebihi 0db)
silahkan untuk menurunkan masing-masing track (track gitar, track bass, track vocal dan
seterusnya), ingat seluruh tracknya, bukan master track / master fader nya yang diturunkan.
3. Setelah aman / tidak clip atau peak, cobalah untuk mem-balancing dengan menurun atau
menaikan volume pada track masing-masing. Dalam proses balancing saat ini, anda tidak perluuntuk mem-balancing secara detail, apabila sudak terdengar enak dikuping anda, maka sudah
cukup.
4. Coba dengarkan beberapa kali dari awal sampai akhir lagu, hal ini bertujuan agar anda dapatmengenal materi-materi yang anda ingin mixing. Bahasa kerennya adalah, agar lebih familiar
dengan materi setiap track dan instrument yang sedang anda mixing. Pada tahap ini jangan atau
tidak perlu memasang efek atau plugins.
5. Nah setelah anda mengenal dan lebih familiar dengan track-track instrument yang sedang anda
mixing, maka cobalah untuk mengkelompokkannya, hal ini bertujuan agar anda tidak bingung
nanti saat anda me-mixing lebih jauh.
Yang biasa di kelompokkan:
-drum (snare, kick dan seterusnya) dengan perkusi-low instrument seperti bass dan lain-lain
-guitar bisa distorsi, struming, arpegio, wah-wah dan lain-lain
-vocal (alangkah baiknya vocal di kelompokan kembali, antara lead vocal dan backing vocal)
6. Setelah mengelompokkan atau grouping, cobalah untuk panning (kanan, tengah, kiri) track-
track instrument yang anda sedang mixing hingga tercipta suatu stereo imager atau terdengar
lebih luas (stereo), perhatikan pada saat melakukan panning agar tidak ada suara atau instrumentyang terlalu memihak ke kanan ataupun ke kiri (bahasa inggrisnya adalah timplang :D ). Yaitu
tidak terlalu banyak instrument yang berada di kiri maupun di kanan, seimbang deh pokoknya :) .
7. Setelah itu saat nya untuk me-mute semua channel kecuali drum. Saat nya menyiapkan pluginscompressor, compress track-track drum yang memiliki dinamika yang luas (bahasa
gampangnya, memiliki suara yang kadang besar, dan kadang kecil). Biasanya untuk drum
memakai ratio yang besar seperti 8:1, namun juga tergantung pada sumber atau source suara /materi yang kita mixing, begitu pula dengan threshold. Untuk attack nya bisa memakai auto
(apabila plugins yang di pakai memiliki fitur tersebut) apabila tidak coba di setting tergantung
pada tempo lagu materi yang sedang di mixing. Beri gain apabila diperlukan.
Agar memudahkan, kita dapat melihat di tampilan gelombangnya, track-track mana yang
memerlukan peng-compress-an.
Begitu pula dengan track bass dan vocal, buka track tersebut satu-persatu lalu stabilkan dengan
memakai plugins atau efek compressor.
Ingat, jangan terlalu meng-compress terlalu over, sebuah lagu memerlukan dinamika agar terdengar lebih "hidup". Jadi pakai plugins compressor ini bila hanya dibutuhkan dan gunakanlah
dengan bijak :D
8. Masih dengan tiga track diatas (drum, bass dan vocal). Siapkan sebuah reverb. Tapi reverb ini
tidak digunakan untuk bass yah, hanya untuk drum dan vocalnya. Gunakan dua buah reverb yang
dipasang di send aux atau send fx. Satu untuk drum nya dan satu lagi untuk vocalnya. Saya biasa
menggunakan reverb hall untuk vocal, tapi tergantung genre dan karakteristik vocal nya. Apabilamasih kurang atau tidak cocok dengan preset bawaan dari plugins atau software reverb yang
anda pakai, coba untuk men-setting reverb timenya, hpf / low cut nya, lpf atau hi cut nya, pre
delay dan lain-lain.
Ingat! Kesalahan atau salah setting pada efek reverb membuat sound atau lagu anda terdengar
amatir. Contoh nya suara vocal seperti di dalam sumur, suara drum seperti didalam gua dan lain-
lain. Gunakan dengan bijak plugins reverb ini.
Setelah memberi reverb, coba untuk dengarkan kembali. Biasanya sesudah memakai fx reverb
ini balancing nya jadi berubah, atur atau balancing kembali dengan menaik dan menurunkan
volume pada masing-masing track. Sesekali lihat juga master fader atau master tracknya, jangansampai peak atau clip atau melebihi dari batas 0db.
9. Nah apabila ketiga element diatas sudah terdengar bagus, anda sudah mempunyai pondasi nya.Selanjutnya tinggal buka satu persatu track instrument lainnya sambil di balancing kembali.
10. Masukan compressor lagi apabila ada instrument selain ketiga elemen diatas yang terlalu luas
atau lebar dinamikanya (kadang besar, kadang kecil suaranya)
11. Apabila ada sound / bunyi dari track yang tidak diinginkan bisa memakai equalizer untuk
mengcut atau memboost di frequency yang mengganggu. Apabila dari kesemua track low nyaterdengar menggulung, coba di low cut atau HPF (high pass filter) menggunakan equalizer.
Apabila hi nya ada yang menyerang atau terlalu sakit di telinga, cut di frequency yang dimaksud
menggunakan equalizer juga.
12. Ada bunyi click yang mengganggu? Gunakan declicker
13. Ada bunyi noise yang mengganggu? Gunakan denoiser
14. Di vocal, saat pengucapan huruf "S" "C" berlebihan dan menyakitkan telinga, bisa
menggunakan deesser
15. Dan sebagai nya, dan sebagainya, dan sebagainya :)
Ingat dan perhatikan, gunakan plugins yang anda masukan dengan bijak, jangan terlalu over!Sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik bukan?
Semoga berguna :)
Jangan lupa untuk berkomentr yah :Ddistorsi.net, menyuguhkan informasi tentang musik dan rekaman audio
Tutorial: mastering untuk pemula menggunakan steinberg
wavelab
Membutuhkan software untuk keperluan recording / rekaman anda?
Distorsi menjualnya hanya Rp18.500/DVD KLIK DISINI untuk melihat daftar software nya.
41Share
Seperti janji saya kepada kawan saya disini, saya ingin memberi tutorial mastering untuk pemuladengan menggunakan software dari steinberg yaitu wavelab. Mengapa saya menulis untuk
pemula? Karena saya hanya akan memberi tutorial bagaimana cara untuk membuat hasil mixing
kita menjadi lebih keras atau loud. Ya mungkin itulah salah satu yang dilakukan dalam proses
mastering. Ide menulis ini saya ambil dari artikel di forum musiktek yang ditulis oleh mas indraQ. Namun di sini saya mencoba menerangkan ulang dengan tutorial yang langsung saya
praktekan sendiri dirumah.
Oke langsung saja. tapi sebelumnya,
bila anda ingin gambar-gambar yang ada terlihat jelas dan
Tutorial: Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio
rekaman audio sederhana
Membutuhkan software untuk keperluan recording / rekaman anda?Distorsi menjualnya hanya Rp18.500/DVD KLIK DISINI untuk melihat daftar software nya.
62Share
Seperti janji saya pada postingan sebelumnya yang berjudul Home recording menjamur!. saat ini
saya akan memberi tutorial tentang Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio
sederhana
Ada beberapa alat kecuali alat-alat instument (alat-alat intsrument seperti drum, guitar, bass, dll)
yang dibutuhkan dalam pembuatan home recording, beberapa di antaranya:
1. Sebuah komputer:
Tentu saja kita amat sangat membutuhkan komputer, karena yang saya bahas disini adalah
rekaman berbasis digital. Semua mulai dari tunner, pemilihan fx guitar maupun bass, drum,editing, mixing, mastering kita lakukannya dengan bantuan komputer. Oleh karena itu alangkah
baiknya bila komputer yang digunakan memiliki spek yang baik. Kenapa? Karena untuk
melakukan kegiatan itu semua akan memberatkan kinerja processor, ram, maupun hardisk.
Lalu bagaimana bila tidak mempunyai komputer yang mid-end hingga high-end?? Jangan
berkecil hati dulu. Dahulu waktu saya pertama kali belajar recording komputer saya sbb:
Soundcard dalam bahasa indonesia adalah kartu suara. Apa itu? Apa gunanya? Dan
bagaimana cara kerjanya? Soundcard adalah suatu komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjangfungsi suara dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang terhubung ke slot ISA
atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input,
memproses dan menghantarkan data berupa suara. Seperti halnya VGA card, sound card punmemiliki beragam bentuk, macam dan jenis.
Fungsi soundcard adalah sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog
ke digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker). Dan biasanya terdapat pada komputer-
komputer yang bercirikan Multimedia. Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya
menggunakan tiga cara, yaitu :
1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM adalah cara yang palingefektif untuk menghasilkan suara yang jernih. Suara disimulasikan dengan menggunakan
bilangan algoritma untuk menghasilkan sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga
menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akandisimulasikan dan hasilnya akan mendekati suara asli.
2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu suara, dan
meneruskannya ke spiker.
3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yangkompleks.
Cara Kerja Soundcard yaitu ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digitalsuara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh
DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog
Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang
kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.
Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP,
dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyalanalog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format
waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain
Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard USB dan FI REWI RE
Beberapa orang dan sound engineering (sound engineering=operator rekaman / orang yang
bekerja untuk merekam audio, memperbaiki audio maupun membuat sebuah jinggle dll)menyebut soundcard dengan nama CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE karena belum
tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa "kartu" yang dipasang di
motherboard pada cpu komputer, karena saat ini CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada
yang berupa box, mixer dan lain-lain (soundcard eksternal).
Tapi saya akan menggunakan kata soundcard untuk mempermudah penjelasan.
Di sebuah soundcard ada beberapa lubang (untuk soundcard onboard maupun multimedia diberiwarna yang berbeda untuk membedakannya), lubang-lubang tersebut mempunyai fungsi masing-
masing.
Untuk soundcard onboard dan multi media contohnya sound blaster audigy dll banyak sekali
kekurangan kekurangannya (untuk belajar mungkin masih bisa dipakai, namun bila ingin serius
dan ingin hasil yang lebih memuaskan, tidak disarankan memakai soundcard2 tersebut).
Kekurangan-kekurangannya adalah: 1. Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang sudah pasti
mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard onboard hanya bisa merekammaksimal 16bit), coba saja dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk
spesialis rekaman yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya
soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun ada yang lebihseperti 48Khz namun tetap saja soundcard tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)
2. Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver
ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.
3. Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik pakai jack 1/4 atau
kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali dengan extention, namun belum tentu
extention tersebut malah membantu, bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.
4. Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional
sumber ide untuk menulis kekurangan tersebut dari forum musiktek
Untuk soundcard khusus untuk recording biasa nya mempunyai spek yang berbeda-beda menurutkebutuhan. Jadi menurut saya, hal yang pertama kali anda beli adalah sebuah SOUNDCARD
atau CONVETER atau AUDIO INTERFACE sesuai budjet dan kebutuhan. Semakin khz dan
bit depth nya besar, akan semakin baik sample / materi yang anda rekam. (untuk soal colour danlain-lain jangan segan-segan bertanya pada toko alat musik yang anda kunjungi)
Yang dimaksud dengan kebutuhan diatas adalah berapa channel IN PUT dan OUT PUT yang ada
butuh kan (misalnya untuk merekam drum anda membutuhkan minimal 8 channel INPUT). Namun menurut saya bila hanya untuk home recording / membuat studio dirumah atau kamar
anda, 2 CHANNEL INPUT sudah lebih dari cukup. Untuk drum kita bisa memakai PLUGINS /
VSTi seperti Addictive drum, Fxpansion BFD2, dan lain-lain..
3. Speaker monitor Speaker monitor untuk rekaman / recording sangat berbeda dengan speaker multimedia. speaker
multimedia biasanya melebih-lebihkan / mem-boost frequency tertentu. Biasanya speaker-
speaker tersebut mem-boost pada low frequency (bass) dan high frequency (treble). Sedangkan
untuk rekaman / recording membutuh kan speaker FLAT yang jujur pada frequency alias tidak melebih-lebihkan atau memboost pada frequency tertentu. Untuk mempunyai speaker yang flat
mungkin akan memberatkan kantong anda. Cara mengakalinya adalah (walaupun tidak di
rekomendasikan untuk tidak menggunakan speaker yang tidak flat)
A. Kenali speaker anda.Kenali karakter speaker yang anda punya, apakah speaker anda mem-boost low frequency
ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker anda, hanya anda yang mengenali danmengerti. Gunakan feeling dan mulailah mempercayai speaker anda dikit demi sedikit.
B. Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di speaker yang anda punya.
Karakter speaker anda akan mulai anda hapal seiring dengan waktu. Sering-sering lah
mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam, dimixing dan dimastering oleh para professional.
C. Kenali karakter ruang kamar anda. Tidak dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang akustik yang telah di
perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser, dan lain-lain akan menghiasi studio-studiomereka. Seperti yang diterang kan diatas, dengan sering-sering mendengarkan lagu referensianda, anda akan lebih mengenal karakter ruangan anda.
4. Preamp preamp digunakan untuk meningkatkan gain signal input sebelum masuk ke soundcard. bisa juga
digunakan untuk coloring. kalau saya menggunakan preamp untuk mengambil panthom powenyasaja. panthom power dibutuh kan bila kita mengunakan mic condensr untuk rekaman.
Gambar diatas merupakan contoh gambar preamp dari behr inger " tube ul tragain mic200"
Untuk yang belum bisa membeli preamp, kita dapat mengakali dengan mengganti preamp
dengan efek / FX stombox yang di bypass. FX yang di bypass / tidak dihidupkan / tidak di on
kan bunyi efek nya (misalnya anda mempunyai FX stombox metalzone yang sangat sangar untuk distort, jangan gunakan distort nya, namun cleannya saja, jadi istilahnya hanya "numpang
lewat"), akan membantu menaikan gain dari source audio.
Gambar diatas merupakan contoh gambar FX stombox dar i BOSS " Metal Zone MT-2"
5. Kabel
Jangan anggap sepele soal kabel. Kabel murahan akan membuat hasil rekaman anda dikalahkandengan suara noise, dengung dan lain-lain. Belilah kabel yang bagus bila anda ingin hasil
rekaman anda terdengar layaknya rekaman professional.
6. Mic untuk vokal Mic adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara atau signal.
Vokal adalah elemen penting dalam suatu lagu. Pendengar akan merasa kecewa apabila dalam
suatu lagu yang aransement nya bagus, suara audio instrument bagus, namun suara audio vokalyang tidak bagus. Dan mungkin pendengar tidak akan kembali mendengar lagu anda untuk kedua
kali nya karena telanjur kecewa dengan kualitas suara audio vokal di lagu anda.
Mic yang ada saat ini ada beberapa macam yaitu Dynamic, Condenser, dan lain-lain
Untuk memilih dan membeli mic, sesuaikan dengan kebutuhan, karakter dan budget yang anda
punya. Bila ingin membeli jangan segan-segan untuk bertanya pada toko musik yang andakunjungi, tentang karakteristik mic, butuh panthom power atau tidak dan lain-lain.
Tambahan: -untuk merekam vokal, dianjurkan menggunakan pop filter dan stand mic
Sederhananya, yaitu dari sumber suara langsung ke soundcard, lalu di kelola di software DAW,
dikeluarkan line out soundcard dan dapat di dengar oleh pendengaran kita melalui speaker
monitor.
Routing:
♦ sumber suara → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor
(Namun cara tersebut pasti banyak kekurangan, entah gain nya yang terekam kecil, noise yang
besar, suara yang terdengar seperti di beri FX flanger, mendem dan lain2.)
2. Dengan alat tambahan
Bagus nya di beri alat tambahan seperti Preamp, DI Box, Exiter, Mixer yang ada Preamp nya,
Equalizer, FX (stombox) dan lain-lain.
Routing:
♦ sumber suara → alat tambahan → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard →speaker monitor
Bingung?? Biar tidak bingung langsung ke praktek :D.
A. Merekam vokal untuk merekam vokal dengan MICROPHONE routing nya ada dua teknik:
Routing:
♦ mic → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker monitor ♦ mic → alat tambahan → in soundcard → diolah di software daw → out soundcard → speaker
monitor
Contoh:
♦ mic condenser → preamp / mixer yang mempunyai panthom power → in soundcard → diolah
di software daw → out soundcard → speaker monitor
(untuk mic condenser, harus mempunyai power sendiri, yaitu dengan menggunakan preamp /