-
Page 1 of 72
Tutorial Aplikasi Pemetaan Perpustakaan
Berbasis Wilayah
Versi 3.0
URL : http://pemetaan.pnri.go.id
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jl. Salemba Raya No.
28A, Cikini, Kel. Kenari, Kec. Senen,
Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10430, Telp/Faks. (021) 3900989
2014
-
Page 2 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
Page 3 of 72
Daftar Isi
Tim Kerja Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah
.................................................... 6
Latar Belakang
................................................................................................................
8
Dasar Hukum
..................................................................................................................
9
Tujuan
.............................................................................................................................
10
Manfaat/Dampak Kegiatan
..............................................................................................
10
1. Pendahuluan . 12
1.1. Pengertian Peta . 12 1.2. SIG dan Data Spasial ... 14 1.3.
Geotagging 20 1.4. Sekilas tentang Google Maps API 20 2. Aplikasi
Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah
................................................... 26
2.1. Fitur Peta Perpustakaan
.....................................................................................
27
A. Marker
.............................................................................................................
28
B. Info Marker
......................................................................................................
29
C. Detil Data Perpustakaan
..................................................................................
30
D. Penelusuran Data Perpustakaan
.....................................................................
37
2.2. Fitur Direktori Perpustakaan
...............................................................................
39
A. Direktori Perpustakaan Umum
........................................................................
39
B. Direktori Perpustakaan Khusus
.......................................................................
40
2.3. Fitur Pelaporan
...................................................................................................
41
2.4. Fitur Unduhan
.....................................................................................................
43
-
Page 4 of 72
3. Administrasi Data Perpustakaan
...............................................................................
46
3.1. Profil Perpustakaan
.....................................................................................
47
A. Menambah Data
..............................................................................................
48
B. Mengedit Data
.................................................................................................
56
C. Menghapus Data
.............................................................................................
57
3.2. Admin User
.........................................................................................................
58
A. Menambah User
..............................................................................................
58
B. Mengedit User
.................................................................................................
60
C. Menghapus User
..............................................................................................
61
3.3. Group User
..................................................................................................
61
A. Membuat User Group
......................................................................................
61
B. Mengedit User Group
.......................................................................................
62
C. Menghapus User Group
...................................................................................
63
3.4. Parameter Data
...................................................................................................
63
4. Penerapan Aplikasi Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah .
66
5. Penutup
.......................................................................................................................
69
Kontak Kami
...................................................................................................................
71
-
Page 5 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
Page 6 of 72
Tim Kerja Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah
Pembina : Kepala Perpustakaan Nasional RI Pengarah : Deputi
Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Kepala Pusat
Pengembangan Perpustakaan & Pengkajian Minat Baca Penanggung
Jawab : Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus
Koordinator : R. Rahmat Romadon, S.Hum. Sekretaris : Perwitasari
Rengganingtyastuti, S.Hum.
Narasumber : Drs. Badollahi Mustafa, M.Lib. (Institut Pertanian
Bogor)
Yanuarto Teguh Winarso (PT. Lintas Media Danawa)
Iwan Supriyono (PT. Meshindo Informatika Bogor) Anggota : Dra.
Indah Wuryani Erviana Dwinugrahaningtyas, A.Md. Muhammad Irsyad
Alfatih, S.Hum. Usamah Fahmi Purnaningtyas, SS. Drs. Asta Budi
Rahardjo Kristiantiwi
-
Page 7 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
Page 8 of 72
Latar Belakang
Rencana strategis Perpustakaan Nasional RI 2009-2014 menyebutkan
bahwa strategi pembangunan perpustakaan yang perlu ditempuh
meliputi : 1. Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai
sarana pembelajaran
sepanjang hayat bagi masyarakat; 2. Revitalisasi perpustakaan
(penguatan perpustakaan umum provinsi dan
kabupaten/kota); 3. Peningkatan ketersediaan layanan
perpustakaan secara merata; 4. Peningkatan kualitas dan keberagaman
koleksi perpustakaan; 5. Peningkatan promosi gemar membaca dan
pemanfaatan perpustakaan; 6. Peningkatan kompetensi dan
profesionalitas tenaga perpustakaan.
Sehubungan dengan rencana strategis tersebut di atas,
Perpustakaan Nasional RI sebagai perpustakaan pembina memiliki
tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pengembangan kelembagaan
perpustakaan melalui pembinaan, pengembangan, evaluasi dan
koordinasi terhadap pengelolaan berbagai jenis perpustakaan yang
ada di Indonesia, sesuai yang diamanatkan pada Pasal 21 ayat 2
butir b pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan.
Dalam menjalankan fungsinya tersebut di atas, Perpustakaan
Nasional RI memerlukan data dan informasi mengenai perkembangan
berbagai jenis kelembagaan perpustakaan yang akurat dan terkini
guna membantu dalam : (1) perumusan/evaluasi kebijakan di bidang
perpustakaan, (2) pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
kelembagaan perpustakaan, dan (3) pengaturan, pengawasan, serta
evaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan di seluruh
Indonesia. Guna membantu dalam pelaksanaan tugasnya tersebut,
Perpustakaan Nasional RI perlu memiliki suatu sistem informasi
pangkalan data yang berisi profil kelembagaan berbagai jenis
perpustakaan yang dapat
diakses dan dimutakhirkan secara online sehingga pengembangan,
pembinaan dan
-
Page 9 of 72
pengelolaan kelembagaan perpustakaan per wilayah dapat dipantau
secara real time. Oleh sebab itu Perpustakaan Nasional RI, melalui
Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca,
melaksanakan kegiatan Workshop Aplikasi Pemetaan Perpustakaan
Berbasis Wilayah, sebagai tindak lanjut dari kegiatan serupa pada
tahun sebelumnya, guna mensosialisasikan pemberdayaan aplikasi
tersebut untuk memfasilitasi pelaksanaan fungsi pembinaan
kelembagaan perpustakaan di Indonesia.
Dasar Hukum
Adapun dasar hukum dari kegiatan ini antara lain sebagai berikut
: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
2. Pasal 9, Pasal 10, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 25, Pasal 26,
Pasal 27, dan Pasal 28 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor
129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4774);
3. Pasal 6, 7,9, 10, 11, 12, dan 13 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik;
4. Pasal 2 (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
5. Pasal 22 (5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 76,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5531);
7. Pasal 13, 14 dan 15 Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2005;
-
Page 10 of 72
8. Pasal 3, Pasal 4, Pasal 84, Pasal 85, Pasal 87, Pasal 88,
Pasal 90 dan Pasal 91 Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2012.
Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan tenaga personel
yang akan menjadi admin pelaksana dalam penginputan dan
pemutakhiran data kelembagaan berbagai jenis perpustakaan di
tingkat provinsi masing-masing.
Sebagai tindaklanjut dari kegiatan ini, diharapkan badan/kantor
perpustakaan umum provinsi dapat melaksanakan kegiatan serupa untuk
melatih calon tenaga personel yang akan menjadi admin pelaksana
dalam penginputan dan pemutakhiran data kelembagaan berbagai jenis
perpustakaan di tingkat kabupaten/kota di wilayahnya.
Manfaat/Dampak Kegiatan
Adapun manfaat/dampak (impact) dari pelaksanaan kegiatan ini
antara lain : 1. Membantu dalam perumusan/evaluasi perencanaan dan
kebijakan di bidang
perpustakaan, baik di tingkat pusat maupun daerah; 2. Membantu
dalam pelaksanaan pembinaan dan pengembangan berbagai jenis
kelembagaan perpustakaan di seluruh Indonesia; 3. Membantu dalam
pengaturan, pengawasan serta evaluasi penyelenggaraan dan
pengelolaan kelembagaan perpustakaan di seluruh Indonesia; 4.
Penginputan dan pemutakhiran data kelembagaan berbagai jenis
perpustakaan di
tiap wilayah dapat terlaksana dengan baik dan berkelanjutan; 5.
Data berbagai kelembagaan perpustakaan (umum, khusus, sekolah dan
perguruan
tinggi) dapat tersaji dengan lengkap, akurat, dan mutakhir.
-
Page 11 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
Page 12 of 72
1. Pendahuluan
Untuk dapat memahami dan menggunakan aplikasi pemetaan
perpustakaan berbasis wilayah, terlebih dahulu kita harus memahami
konsep informasi spasial, sistem informasi dan pangkalan data.
1.1. Pengertian Peta Peta adalah gambaran dari permukaan bumi
yang digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan
ukuran/skala tertentu melalui sistem proyeksi dan dilengkapi dengan
berbagai simbol sebagai penjelas. Peta bisa disajikan dalam
berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang
tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.
Istilah peta (map) berasal dari bahasa Yunani yakni mappa yang
berarti taplak atau kain penutup meja. Meski demikian, pengertian
peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan Bumi pada
bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.
Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga
dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek
pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan beberapa peta
disebut atlas.
Fungsi pembuatan peta, antara lain :
Dapat menunjukkan posisi atau lokasi relatif yang hubungannya
dengan lokasi asli di permukaan Bumi;
Dapat memperlihatkan ukuran luas suatu wilayah;
-
Page 13 of 72
Dapat menyajikan dan memperlihatkan gambaran objek permukaan
Bumi; Dapat mengumpulkan dan menyeleksi data dari suatu daerah
dan
menyajikannya dengan simbolisasi.
Adapun tujuan dari pembuatan peta, antara lain :
Untuk komunikasi informasi ruang; Media menyimpan informasi;
Membantu pekerjaan; Membantu dalam desain; Analisis data
spasial.
Berdasarkan isi data yang disajikannya, peta terdiri atas :
Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan Bumi, baik
fenomena alam atau budaya. Jenis peta ini terbagi dalam tiga jenis
: o Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan
Bumi
lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief tersebut digambar
dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama.
o Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau
sebagian permukaan Bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala
sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
o Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat
kecil dengan cakupan wilayah yang luas.
Peta khusus (peta tematik), yakni peta yang menggambarkan
informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta
geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta
kepadatan penduduk, peta persebaran perpustakaan, dan
sebagainya.
Berdasarkan sumber datanya, peta terdiri atas :
Peta turunan (derived map), yaitu peta yang dibuat berdasarkan
pada acuan peta yang sudah ada sehingga tidak memerlukan survei
langsung ke lapangan.
Peta induk, yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di
lapangan.
Berdasarkan bentuk/format/simetrisnya, peta terdiri atas :
-
Page 14 of 72
Peta datar [atau peta dua dimensi, peta biasa, peta planimetri]
adalah peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar
seperti kain atau kertas. Peta ini digambarkan menggunakan
perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
Peta timbul [atau peta tiga dimensi, peta stereometri], yaitu
peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan
sebenarnya di muka Bumi.
Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang
tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan di dalam disket
atau CD-ROM
atau diakses secara online. Contoh : citra satelit, foto udara,
Google Maps.
Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan
buatan manusia dalam bentuk titik, garis dan luasan.
Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara
yang dilengkapi dengan garis kontur, nama dan legenda.
1.2. SIG dan Data Spasial A. Pengertian SIG
SIG (Sistem Informasi Geografis) mulai dikenal pada awal
1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik
perangkat keras maupun perangkat lunak, SIG berkembangan sangat
pesat pada era 1990-an.
Secara harfiah, SIG dapat didefinisikan sebagai suatu komponen
yang
terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), data geografis dan sumber daya manusia (SDM) yang
bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
mengintegrasikan, menganalisa, dan menam-pilkan data dalam suatu
informasi berbasis geografis.
Jika ditinjau dari definisinya, SIG adalah suatu sistem yang
terdiri dari berbagai komponen yang tidak dapat berdiri
sendiri-sendiri. Sebagaimana sistem komputer pada umumnya, SIG
hanya suatu alat yang mempunyai kemampuan khusus. Faktor SDM
merupakan unsur yang sangat penting dalam pengumpulan, pengelolaan,
dan analisa data geospasial yang ada di dalamnya.
-
Page 15 of 72
B. Data Spasial Data spasial mempunyai dua bagian penting
membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi dan
informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah
informasi lintang dan bujur, termasuk di antaranya datum dan
proyeksi. Contoh lainnya adalah kode pos yang berguna untuk
mengidentifikasi lokasi atau suatu wilayah.
Informasi atribut (deskriptif) atau informasi non spasial. Suatu
lokalitas bisa mempunyai beberapa atribut atau properti yang
berkaitan dengannya, seperti : jenis vegetasi, populasi, luas
wilayah, pendapatan per tahun, dan sebagainya.
Spasial, menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Informasi Geospasial pasal 1-4, adalah aspek keruangan suatu objek
atau kejadian yang mencakup lokasi, letak dan posisinya.
Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang
menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian
yang berada di bawah, pada atau di atas permukaan bumi yang
dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.
Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi
atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan
manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi.
Informasi Geospasial adalah data geospasial yang telah diolah
sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan
kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan
yang berhubungan dengan ruang kebumian.
C. Sistem Koordinat Geografis
Informasi lokasi suatu wilayah ditentukan berdasarkan sistem
koordinat geografis. Sistem ini pada umumnya digunakan untuk
menunjukkan
suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang (latitude) dan
bujur
(longitude).
-
Page 16 of 72
Garis lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara
suatu titik dengan garis khatulistiwa (equator). Titik di utara
garis khatulistiwa dinamakan lintang utara (LU); sedangkan titik di
selatan garis khatulistiwa dinamakan lintang selatan (LS).
Garis bujur adalah garis horizontal yang mengukur sudut antara
suatu titik dengan titik nol di Bumi, yakni Greenwich di London,
Britania Raya yang merupakan titik bujur 0 atau 360 yang telah
diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0 dinamakan
bujur barat (BB); sedangkan titik di timur bujur 0 dinamakan bujur
timur (BT).
Gambar 1 Ilustrasi sistem koordinat geografis
Suatu titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan
kedua pengukuran tersebut. Contoh : 6 10 12.9 LS, 106 49 27.00 BT
adalah koordinat lokasi dari Istana Merdeka, Jakarta.
Ada tiga jenis format koordinat yang digunakan dalam GPS, yakni
: 1. hddd.ddddd = Degrees.degrees (baca : derajat koma derajat); 2.
hdddmm.mmm = Degrees minutes.minutes (baca : derajat menit
koma menit); 3. hdddmmss.s = Degrees minutes seconds.seconds
(baca : derajat
menit detik koma detik).
Untuk mengkonversi jenis koordinat hdddmmss.s ke koordinat
hdddmm.mmm dan ke koordinat hddd.ddddd adalah dengan cara sebagai
berikut :
-
Page 17 of 72
Koordinat : 6 10 12.9 LS, 106 49 27.00 BT Istana Merdeka
Konversi ke koordinat hdddmm.mmm : 6 (10+12.9/60) = 6 10.215 LS
106 (49+27.0/60) = 106 49.45 BT
Konversi ke koordinat hddd.ddddd : 6+((10/60)+(12.9/3600)) =
6.17025 LS 106+((49/60)+(27.0/3600)) = 106.824167 BT
Konversi koordinat hddd.ddddd ke koordinat hdddmm.mmm : 6.17025
= 0.17025*60% = 0,10215 Dua angka di belakang koma dipisah dengan
titik sehingga menjadi 0,10.215; kemudian angka 0 diganti dengan
angka di depan koma (dalam contoh ini angka 6) maka hasilnya
menjadi 6 10.215
Lintang Selatan (LS) dan Bujur Barat (BB) juga dapat ditulis
dengan nilai negatif atau simbol minus ( ) sehingga contoh
koordinat di atas dapat juga ditulis : -6.17025, 106.824167. Format
ini lazim digunakan dalam aplikasi Google Maps.
D. Format Data Spasial Dalam SIG, data spasial dapat
direpresentasikan dalam dua format, yakni vektor dan raster. 1.
Vektor
Dalam format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai
bentuk
mosaik dari garis (arc /line), poligon (daerah yang dibatasi
oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama),
titik/poin (node yang memiliki label), dan nodes (titik perpotongan
antara dua buah garis).
Keuntungan utama dari format ini adalah presisinya dalam
merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini
sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi.
-
Page 18 of 72
Gambar 2 Data Vektor
2. Raster Data raster (atau disebut juga sel grid) adalah data
yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster,
objek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang
disebut dengan
pixel (picture element). Pada data ini pula, resolusi (definisi
visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain,
resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan Bumi
yang diwakili oleh setiap pixel dalam citra. Semakin kecil ukuran
permukaan Bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi
resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan
batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah,
kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dan sebagainya.
Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file;
semakin tinggi resolusi grid, semakin besar pula ukuran
file-nya.
Gambar 3 Data Raster
-
Page 19 of 72
Masing-masing format data memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pemilihan format data sangat bergantung pada tujuan penggunaan,
data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, tingkat
ketelitian, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif
lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi,
namun sangat sulit digunakan dalam komputasi matematik. Sebaliknya,
data raster membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan
presisi lokasinya lebih rendah, namun lebih mudah digunakan secara
matematis.
E. Sumber Data Spasial Berikut adalah beragam sumber data
spasial, antara lain : 1. Peta analog (peta topografi, peta tanah,
dsb.);
Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta
ini dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai
referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin, dan
sebagainya. Peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan
berbagai cara, salah satu aplikasinya ialah Google Maps. Biasanya
peta analog direpresentasikan dalam format vektor.
2. Data dari sistem penginderaan jauh (citra satelit, foto
udara, dsb.); Data penginderaan jauh dapat dikatakan sebagai sumber
data terpenting bagi SIG karena ketersediaannya secara berkala.
Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan
spesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis
citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format raster.
3. Data hasil pengukuran lapangan; Contoh data hasil pengukuran
lapangan adalah batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas
persil, batas hak pengusahaan hutan, dan sebagainya. Pada umumnya
data ini merupakan sumber data atribut (deskriptif).
4. Data GPS (Global Positioning System); Teknologi GPS
memberikan terobosan penting dalam penyediaan data bagi SIG.
Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi seiring dengan
berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasi-kan dalam
format vektor.
-
Page 20 of 72
1.3. Geotagging Istilah Geotagging biasanya kita kenal pada
perangkat gadget atau smartphone mutakhir zaman sekarang.
Geotagging diaplikasikan pada kamera-kamera digital maupun
perangkat kamera ponsel terbaru.
Geotagging adalah proses menambahkan metadata identifikasi
geografis untuk berbagai media seperti foto, video, website, atau
RSS feed dan merupakan bentuk metadata geospasial. Data ini
biasanya berupa koordinat lintang dan bujur, meskipun dapat juga
mencakup ketinggian, bantalan jarak, akurasi data, dan nama tempat.
Geotagging dapat membantu kita dalam menemukan berbagai macam
informasi lokasi spesifik dari peralatan yang kita miliki.
Secara umum proses ini disebut Geocoding, sebuah istilah yang
lebih sering merujuk pada proses merujuk pada proses mengambil
non-koordinat geografis berdasarkan pengidentifikasi (misalnya:
alamat jalan, nama tempat, dsb) dan menemukan koordinat geografis
terkait (atau sebaliknya untuk
reverse geocoding), atau penggunaan kamera yang memasukkan
koordinat ketika membuat/mengambil gambar.
Dewasa ini sudah banyak aplikasi kamera digital, gadget atau
ponsel yang sudah dilengkapi dengan fitur GPS yang bisa menambahkan
informasi lokasi ke dalam metadata foto atau biasa disebut dengan
data exif, sehingga foto tersebut informasi lokasinya bisa
diketahui dan dibaca oleh beragam perangkat atau aplikasi peta lain
yang berbasis GPS.
1.4. Sekilas tentang Google Maps API Google Maps merupakan
aplikasi dan teknologi layanan peta berbasis web yang disediakan
oleh Google (URL : http://maps.google.com) yang memperkuat banyak
website layanan berbasis peta lainnya di internet; seperti: Google
Ride Finder, Google Transit, dan masih banyak lagi. Penggunaan
Google Maps paling populer dan banyak penggunaannya pada
aplikasi smartphone. Hingga saat manual ini ditulis,
pengembangan Google Maps tidak terbatas pada peta bumi saja bahkan
sudah merambah ke peta permukaan bulan.
-
Page 21 of 72
Gambar 3 Tampilan halaman Google Maps
Google meluncurkan Google Maps API edisi perdana pada bulan Juni
2005.
Google Maps API adalah API (application programming interface)
yang memungkinkan suatu pranala/website mengintegrasikan peta dari
Google Maps
dalam halaman webnya secara online. API ini hingga kini hingga
kini masih bersifat gratis dan dapat diakses secara publik dan
diakses oleh sebanyak 25.000 orang per harinya. Kesuksesan Google
Maps API menginspirasi banyak situs lain mengembangkan aplikasi
serupa seperti Yahoo! Maps API, Bing Maps Platform, MapQuest
Development Platform, dan OpenLayers.
Tips Mencari Koordinat Geografis di Google Maps
Untuk mengetahui koordinat lokasi perpustakaan di suatu area
wilayah, dalam hal ini Latitude dan Longitude-nya, pada Google Maps
berikut adalah tips dan triknya : 1. Buka Google Maps (URL:
http://maps.google.com) pada browser dengan
mengetikkan pada address bar :
Gambar 4 Pengetikan URL pada address bar browser
-
Page 22 of 72
2. Setelah itu, ketik di kolom search nama daerah, alamat atau
tempat yang dituju (misalnya, Jalan Sultan Alauddin, Makassar)
Gambar 5 Penelusuran Alamat di Google Maps
Gambar 6 Hasil Penelusuran Alamat di Google Maps
3. Setelah muncul hasil penelusurannya, kita tinggal mencari
lokasi gedung perpustakaan yang beralamat di lokasi tersebut. Untuk
memudahkan pencarian, kita harus beralih ke mode tampilan
satellite.
Gambar 7 Klik box Google Earth untuk tampilan satelit
-
Page 23 of 72
Gambar 8 Tampilan peta satelit di Google Maps
Sesudah tampilan layar diubah menjadi tampilan satelit, carilah
lokasi gedung perpustakaan berdasarkan alamat yang tersedia. Bila
perlu gunakan menu zoom untuk memperbesar/memperkecil atau pan
untuk menggeser.
Gambar 9 Gedung perpustakaan yang akan ditandai marker
4. Setelah lokasi gedung perpustakaan ditemukan, klik kanan pada
lokasi yang ditandai kemudian pilih Whats here? atau Ada Apa di
sini?
-
Page 24 of 72
Gambar 10 Penandaan lokasi perpustakaan
5. Setelah menu tersebut dipilih, akan muncul angka koordinat
pada kotak penelusuran; itulah angka koordinat latitude dan
longitude. Formasinya adalah Latitude, Longitude.
Gambar 11 Hasil Penelusuran Koordinat Lokasi
Pada hasil penelusuran tersebut kita telah mendapat koordinat
lokasi Badan Perpustakaan Umum Provinsi Sulawesi Selatan yang
terletak di Jalan Sultan Alauddin, Makassar adalah -5.170607,
119.424070.
-
Page 25 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
Page 26 of 72
2. Aplikasi Pemetaan Perpustakaan
Berbasis Wilayah
Setelah kita memahami konsep peta, koordinat geografis,
geotagging dan Google Maps, kini kita masuk dalam bahasan aplikasi
Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah di mana semua konsep-konsep
tersebut terintegrasi dalam satu aplikasi.
Aplikasi ini merupakan realisasi dari kegiatan Pemetaan
Perpustakaan Berbasis Wilayah sebagai suatu perangkat dalam
pengawasan dan pengevaluasian pelaksanaan kelembagaan perpustakaan
di Indonesia. Tampilan peta interaktif dalam aplikasi ini
menggunakan fitur Google Maps API versi 3 guna memudahkan dalam
visualisasi pemetaan perpustakaan berdasarkan area wilayahnya.
Untuk mengakses aplikasi ini ketik pada browser alamat:
http://pemetaan.pnri.go.id.
Gambar 12 Tampilan Aplikasi Pemetaan Perpustakaan Berbasis
Wilayah
-
Page 27 of 72
Fitur-fitur yang ada dalam aplikasi Pemetaan Perpustakaan
Berbasis Wilayah divisualisasikan dalam bentuk tab-tab menu, antara
lain :
a. Menu PETA; Berisi tampilan halaman peta interaktif berisi
data-data kelembagaan perpustakaan yang tersebar dari Sabang hingga
Merauke. Halaman ini
dilengkapi dengan fitur penelusuran perpustakaan dengan fungsi
autocomplete
search. b. Menu DIREKTORI;
Berisi tampilan tabel/grid direktori perpustakaan umum dan
perpustakaan khusus yang interaktif dan dilengkapi dengan fitur
penelusuran dan ekspor data ke format Microsoft Word/Excel dan
PDF.
c. Menu LAPORAN; Berisi dua macam tampilan pelaporan yang
dihasilkan dari pangkalan data kelembagaan perpustakaan, antara
lain statistik dan rekapitulasi data.
d. Menu UNDUHAN; Berisi kumpulan dokumen-dokumen yang terkait
dengan fungsi pembinaan dan pengembangan perpustakaan seperti
undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, standar
nasional perpustakaan, profil perpustakaan, dan sebagainya.
e. Menu INFO; Berisi menu-menu seperti tentang kami, dasar
hukum, kontak kami, FAQ dan peta situs.
f. Menu ENTRI DATA; Berisi menu-menu seperti administrasi user,
manajemen user, entri data perpustakaan, dan parameter data. Untuk
memasuki menu ini, kita harus login terlebih dahulu.
2.1. Fitur Peta Perpustakaan Tampilan peta yang ditampilkan
dalam fitur ini terbagi menjadi dua jenis, yakni : 1. Map, untuk
tampilan peta yang memfokuskan pada tampilan jalan, garis
wilayah dan sebagainya dalam format dua dimensi. Secara default,
tampilan menu ini terpilih pada jenis map.
2. Satellite, untuk tampilan peta hasil pencitraan satelit.
Untuk mengganti tampilan peta menjadi mode satellite, carilah menu
dropdown tampilan peta
-
Page 28 of 72
di pojok kanan atas seperti di bawah kemudian pilih menu
Satellite sehingga tampilan peta akan berubah seperti ini :
Gambar 13 Mengubah tampilan peta menjadi satellite
A. Marker Visualisasi data perpustakaan dalam tampilan peta
disimbolkan dalam bentuk marker. Marker (penanda) adalah suatu
ikon/simbol yang digunakan untuk menandakan suatu lokasi, area atau
tempat dalam Google Maps.
Marker bersifat clickable (dapat diklik) karena ia berperan
layaknya sebuah
hyperlink yang berisi tautan suatu konten.
Pada Aplikasi Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah, marker
yang digunakan terdiri atas lima jenis yang dibedakan menurut
warnanya mewakili jenis-jenis perpustakaan yang akan didata.
Berikut adalah list warna marker yang digunakan :
No.
Marker
Warna
Keterangan
1.
Biru Perpustakaan Umum Provinsi
2.
Hijau Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
-
Page 29 of 72
No.
Marker
Warna
Keterangan
3.
Merah Perpustakaan Kecamatan
4.
Jingga Perpustakaan Desa/Kelurahan
5.
Kuning Perpustakaan Khusus
Pada suatu area bisa terdapat banyak marker yang apabila dalam
jumlah banyak pasti akan menjadi bertumpuk-tumpuk. Guna mengatasi
permasalahan tersebut, maka aplikasi ini menggunakan fitur Cluster
Marker. Cluster Marker akan merepresentasikan kumpulan marker
tersebut dalam suatu ikon dengan indikator angka yang menjelaskan
jumlah marker yang terkandung dalam satu area.
Gambar 14 Cluster marker ketika diklik akan zoom-in ke sejumlah
marker
B. InfoMarker Info Marker merupakan suatu popup window yang
muncul ketika suatu marker diklik oleh user/pengunjung website.
Berikut adalah contoh tampilan info marker data perpustakaan ketika
diklik :
-
Page 30 of 72
Gambar 15 InfoMarker yang muncul ketika diklik user
Info marker yang terdapat dalam aplikasi pemetaan perpustakaan
berbasis wilayah antara lain : 1. Nama lembaga perpustakaan beserta
logo provinsi/kabupaten/kota; 2. Alamat lengkap (jalan,
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi dan kode pos); 3. Nomor telepon dan faksimil beserta
kode area; 4. URL website dan e-mail address; 5. Jam buka layanan
perpustakaan; serta 6. Tautan detil data perpustakaan
C. Detil Data Perpustakaan Detil data perpustakaan merupakan
tautan yang berada dalam info marker. Link ini berisi data rinci
kelembagaan perpustakaan di suatu daerah. Popup window data detil
perpustakaan akan muncul apabila link Detail dalam info window
marker diklik oleh user/pengunjung.
-
Page 31 of 72
Gambar 16 Link Detail pada InfoMarker
Gambar 17 Popup window setelah link Detail diklik
Gambar 18 Tab-tab menu pada popup window detail perpustakaan
Data-data yang terkandung di dalamnya antara lain : 1.
Profil;
Tab Profil berisi data-data seperti NPP (Nomor Pokok
Perpustakaan), foto gedung, nama lembaga, SK lembaga, status
lembaga, tahun berdiri,
-
Page 32 of 72
nama kepala, SK kepala, alamat lengkap hingga kode pos, nomor
telepon, faksimil, website, e-mail, status dan luas tanah, status
dan luas gedung, serta data detil dan jumlah perpustakaan binaan di
wilayahnya.
Gambar 19 Tampilan Tab Profil Perpustakaan
2. Kelembagaan Tab Kelembagaan berisi data-data yang berisi
mengenai sejarah singkat berdirinya suatu perpustakaan beserta
dengan visi dan misi kelembagaannya.
Gambar 20 Tampilan Tab Kelembagaan Perpustakaan
3. Koleksi Tab Koleksi berisi data rinci mengenai koleksi yang
dimiliki oleh perpustakaan yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan
grafik batang
-
Page 33 of 72
berdasarkan urutan notasi kelas DDC (Dewey Decimal
Classification) beserta jumlah judul dan eksemplarnya.
Gambar 21 Tab Koleksi Perpustakaan
4. SDM (Sumber Daya Manusia)
Tab SDM berisi rincian data berupa tabel serta pie chart
komposisi SDM pustakawan atau tenaga pengelola perpustakaan
berdasarkan kualifikasi pendidikan, status kepegawaian dan jumlah
formasi pustakawan fungsional yang ada di suatu perpustakaan.
-
Page 34 of 72
Gambar 22 Tab SDM (Sumber Daya Manusia) Perpustakaan
5. Anggota
Tab Anggota berisi rincian data berupa tabel serta piechart
komposisi anggota perpustakaan berdasarkan status dan profesinya.
Selain itu ada juga rekapitulasi statistik jumlah pengunjung per
bulan, jumlah peminjam per bulan, dan jumlah buku yang dipinjam per
bulan. Data ini juga dilengkapi dengan analisa persentase
perbandingan jumlah anggota dengan total populasi penduduk di suatu
wilayah.
Gambar 23 Tab Anggota Perpustakaan
6. Kegiatan Tab Kegiatan berisi detil kegiatan yang
diselenggarakan oleh suatu perpustakaan, mulai dari kegiatan
layanan, promosi hingga prestasi
-
Page 35 of 72
yang telah diraih dalam berbagai event di area wilayahnya
(tingkat daerah/ nasional).
Gambar 24 Tab Kegiatan Layanan, Promosi & Prestasi
Perpustakaan
7. Anggaran Tab Anggaran berisi rincian dalam bentuk tabel yang
berisi jumlah anggaran operasional perpustakaan dari tahun ke
tahun, serta dibandingkan dengan Dana Alokasi Umum (DAU) suatu
wilayah serta persentase hasil perbandingan anggaran perpustakaan
dengan DAU. Tab ini dilengkapi pula dengan grafik batang guna
memudahkan dalam analisa pertumbuhan anggaran perpustakaan di suatu
wilayah.
Gambar 25 Tab Anggaran Perpustakaan
-
Page 36 of 72
8. Demografi Tab Demografi berisi tampilan data berupa kondisi
geografis, luas wilayah, populasi/jumlah penduduk, tingkat
kepadatan, dana alokasi umum (DAU), jumlah pembagian administratif
(unit wilayah kabupaten, kota, kecamatan, desa, kelurahan), serta
potensi daerah.
Gambar 26 Tampilan Data Demografi Wilayah
9. Galeri Foto Tab Galeri Foto berisi kumpulan foto dokumentasi
kegiatan perpustakaan mulai dari layanan perpustakaan keliling,
lomba bercerita, kunjungan ke sekolah, dan sebagainya. Menu galeri
foto ini disusun dan ditata dengan fitur yang interaktif sehingga
pengguna dapat leluasa melihat tampilan foto dan dapat
berpindah-pindah dari satu foto ke foto lain dengan mudah.
Gambar 27 Tab Galeri Foto Kegiatan Perpustakaan
-
Page 37 of 72
D. Penelusuran Data Perpustakaan Penelusuran Data Perpustakaan
dapat dilakukan dengan mengaksesnya melalui panel penelusuran yang
tersembunyi di sisi sebelah kanan browser. Untuk mengeluarkan panel
tersebut, pengguna cukup mengklik tanda panahnya seperti tampilan
di bawah :
Gambar 28 Posisi Tab Panel Penelusuran Data sebelum diklik
Gambar 29 Panel Penelusuran Data Perpustakaan sesudah diklik
Untuk mulai menelusur data perpustakaan, pengguna cukup
mengetikkan nama perpustakaan atau nama area/wilayah pada kotak
penelusuran.
-
Page 38 of 72
Sebagai contoh : Ketikkan kata Aceh maka akan muncul
autocomplete daftar semua data perpustakaan yang terdapat kata yang
diketikkan tadi.
Pilih salah satu dari opsi autocomplete tadi kemudian klik
tombol CARI.
Gambar 30 Fungsi autocomplete pada Penelusuran Data
Perpustakaan
Setelah tombol CARI diklik maka secara automatis tampilan layar
akan
diperbesar (zoom-in) pada posisi marker perpustakaan yang
dicari.
Gambar 31 Zoom-in pada hasil Penelusuran Data Perpustakaan
-
Page 39 of 72
Gambar 32 Tampilan Satelit pada hasil penelusuran
2.2. Fitur Direktori Perpustakaan Untuk mengakses menu Direktori
cukup mengklik menunya yang terletak di sebelah kanan menu Peta,
seperti pada tampilan berikut ini :
Gambar 33 Menu Direktori Perpustakaan
Pada menu ini terdapat dua (2) jenis direktori perpustakaan,
antara lain : 1. Direktori Perpustakaan Umum; 2. Direktori
Perpustakaan Khusus.
A. Direktori Perpustakaan Umum Tabel direktori perpustakaan umum
menampilkan data informasi kelembagaan perpustakaan yang terdiri
dari : NPP, Nama Perpustakaan, Alamat, Telepon/Faks, E-mail, URL
Website, Nama Kepala, dan Contact Person (biasanya Kepala/Staf
Bidang Pembinaan dan Pengembangan).
-
Page 40 of 72
Gambar 34 Tabel Direktori Perpustakaan Umum
Untuk mencari/menelusur data perpustakaan dalam tabel direktori
ketikkan kata penelusuran pada kotak Search yang terletak di ujung
kanan atas tabel.
Gambar 35 Form penelusuran data pada tabel Direktori
Perpustakaan
Setelah kata penelusuran dimasukkan secara otomatis hasilnya
akan langsung terlihat pada tabel seperti gambar di bawah :
Gambar 36 Fitur Penelusuran Data pada Tabel Direktori
Perpustakaan
B. Direktori Perpustakaan Khusus Tampilan data pada Direktori
Perpustakaan Khusus tidak berbeda dengan tabel Direktori
Perpustakaan Umum, begitu pula fitur-fitur yang ada di
dalamnya.
-
Page 41 of 72
Gambar 37 Tabel Direktori Perpustakaan Khusus
2.3. Fitur Pelaporan Fitur ini berisi rekapitulasi data dan
tampilan statistik tentang data perkembangan pembinaan
perpustakaan. Tab Pelaporan terdiri atas :
1. Rekapitulasi jumlah perpustakaan umum berdasarkan jenis;
Gambar 38 Tabel Rekap Jumlah Perpustakaan Umum berdasarkan
jenis
2. Rekapitulasi jumlah perpustakaan khusus berdasarkan
jenis;
Gambar 39 Tabel Rekap Jumlah Perpustakaan Khusus berdasarkan
jenis
-
Page 42 of 72
3. Rekapitulasi jumlah perpustakaan umum berdasarkan
nomenklatur;
Gambar 40 Tabel Rekap Jumlah Perpustakaan Umum berdasarkan
nomenklatur
4. Rekapitulasi koleksi perpustakaan umum se-Indonesia
berdasarkan subjek kelas (judul dan eksemplar);
Gambar 41 Tabel Rekap Koleksi Perpustakaan Umum berdasarkan
subjek kelas
5. Rekapitulasi koleksi perpustakaan khusus se-Indonesia
berdasarkan subjek kelas (judul dan eksemplar);
-
Page 43 of 72
6. Statistik komposisi anggota perpustakaan umum
se-Indonesia;
Gambar 42 Tabel Statistik Komposisi Anggota Perpustakaan
Umum
7. Statistik komposisi SDM perpustakaan umum se-Indonesia;
Gambar 43 Tabel Statistik Komposisi SDM Perpustakaan Umum
8. Statistik komposisi SDM perpustakaan khusus se-Indonesia.
2.4. Fitur Unduhan Fitur ini berisi menu berisi daftar dokumen
terkait fungsi pembinaan dan
pengembangan perpustakaan yang dapat diunduh (downloadable)
melalui situs Perpustakaan Nasional RI.
Berikut adalah daftar beberapa dokumen yang tersedia dalam fitur
ini : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
tentang
Perpustakaan; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah;
4. Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang Perpustakaan Umum
dan Khusus;
-
Page 44 of 72
5. Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang Perpustakaan
Sekolah dan Perguruan Tinggi;
6. Profil Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
se-Indonesia; 7. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah;
8. Pedoman Perabot dan Tata Ruang Perpustakaan Umum; 9. Pedoman
Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling; 10. Dan masih banyak
lagi.
Berikut adalah contoh tampilan menu Unduhan :
Gambar 44 Contoh Tampilan Dokumen diunduh
-
Page 45 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
Page 46 of 72
3. Administrasi
Data Perpustakaan
Sebelum masuk ke dalam menu Administrasi ini, user/admin harus
melakukan proses login terlebih dahulu dengan mengklik link login
seperti di bawah ini :
Gambar 45 Link Login ada di bawah panel Legends
Gambar 46 Popup User Login setelah link login diklik
-
Page 47 of 72
Jika proses login berhasil, maka pada tampilan daftar menu akan
bertambah satu menu lagi, yakni menu Entri Data.
Gambar 47 Tampilan Daftar Menu Utama setelah proses login
berhasil
Berikut adalah tampilan halaman admin secara keseluruhan :
Gambar 48 Tampilan halaman Admin
3.1. Profil Perpustakaan Pada menu Entri Data, kita akan dapat
menambah, mengedit dan menghapus data kelembagaan perpustakaan.
Untuk membuka menu ini, klik pada menu sebelah kiri Entri Data
(lihat Gambar 23, hal. 25). Setelah diklik tampilan pada browser
akan menampilkan tabel list data perpustakaan seperti di bawah ini
:
Gambar 49 Tabel List Data Perpustakaan
-
Page 48 of 72
A. Menambah Data Untuk menambah data perpustakaan, pada menu
pojok kiri atas klik pada link Tambah maka akan muncul tampilan
isian form data perpustakaan.
Gambar 50 Penambahan Data Perpustakaan
Berikut adalah contoh tampilan form isian data perpustakaan
:
Gambar 51 Tampilan form isian data perpustakaan
Data isian tersebut dikelompokkan menjadi delapan (8) tab, yakni
:
1. Tab PROFIL; Tab ini berisi isian data : NPP, Nama Lembaga, SK
Lembaga, Tipe Lembaga, Status Lembaga, Logo Daerah, Foto Gedung,
Tahun Berdiri, Nama Kepala, SK Kepala, Alamat, Desa/Kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, Kode Pos, Latitude, Longitude,
Nomor Telepon, Faksimil, URL Website, E-mail, Status dan Luas
Tanah, Status dan Luas Gedung, serta Jam Buka Layanan.
-
Page 49 of 72
Gambar 52 Form Isian Profil Perpustakaan Baru
Isikan ruas-ruas (field) yang ada pada form Profil Perpustakaan
seperti contoh di atas, setelah selesai klik tombol Submit untuk
menyimpan.
Gambar 53 Tombol Submit untuk penyimpanan entri data
Setelah isian data pada form tersebut di atas disimpan, pada
field foto akan muncul tombol Upload Photo untuk menambahkan foto
atau gambar identitas perpustakaan, biasanya berupa logo daerah
provinsi/ kabupaten/kota yang bersangkutan.
-
Page 50 of 72
Gambar 54 Tombol Upload Photo mengunggah foto/gambar
Untuk mulai mengunggah foto/gambar klik tombol Upload Photo maka
akan muncul popup window seperti diilustrasi di bawah ini :
Gambar 55 Popup window unggahan foto/gambar
Pada popup window tersebut, klik tombol Browse untuk memilih
file foto/gambar yang akan diunggah dan dijadikan profile
picture.
Ketika tombol Browse ditekan maka akan muncul popup window lagi
berupa windows explorer untuk mencari dan memilih file gambar/foto
yang akan diunggah. Setelah file-nya ditemukan maka klik Open
seperti tampilan di bawah ini :
-
Page 51 of 72
Gambar 56 Popup seleksi file untuk upload photo
Setelah tombol Open diklik maka tampilannya akan kembali ke
popup sebelumnya, dengan keterangan nama file gambar yang akan
diunggah seperti tampilan di bawah ini :
Gambar 57 Popup window upload photo siap mengunggah gambar
Setelah itu untuk eksekusi unggahan gambar/foto, klik pada
tombol Upload dan secara otomatis tampilan form sudah terisi
gambar.
Untuk menyimpan hasil unggahan tadi, klik Submit hingga muncul
popup Berhasil Input.
Untuk mengecek hasil entri data tersebut, masuk ke tab PETA
kemudian ketikkan Tangerang Selatan pada panel penelusuran lalu
klik ikon , tampilanya akan seperti di bawah ini :
-
Page 52 of 72
Gambar 58 Tampilan data hasil penambahan data baru
2. Tab SEJARAH; Tab ini berisi isian data Sejarah Singkat serta
Visi dan Misi Kelembagaan Perpustakaan seperti tampilan berikut
:
Gambar 59 Tab Isian Sejarah
Jika semua isian data di atas sudah dilengkapi, klik Submit
untuk menyimpan atau klik Cancel untuk kembali ke menu utama.
3. Tab KOLEKSI; Tab ini berisi isian data jumlah judul dan
eksemplar koleksi perpustakaan per notasi kelas DDC mulai dari
000-900.
-
Page 53 of 72
Gambar 60 Tabel isian koleksi perpustakaan
4. Tab SDM; Tab ini berisi isian data jumlah SDM
pustakawan/tenaga pengelola perpustakaan berdasarkan kualifikasi
pendidikan dan status kepegawaiannya.
Gambar 61 Tabel isia - Fn SDM perpustakaan
5. Tab ANGGOTA; Tab ini berisi isian data jumlah anggota
perpustakaan berdasarkan kategori status/profesinya.
-
Page 54 of 72
Gambar 62 Tabel isian komposisi anggota perpustakaan
6. Tab KEGIATAN; Tab ini berisi isian data daftar kegiatan apa
saja yang dilaksanakan perpustakaan dalam mempromosikan
layanannya.
Gambar 63 Tabel isian jenis kegiatan layanan dan promosi
perpustakaan
7. Tab data ANGGARAN; Tab ini berisi isian data jumlah anggaran
operasional perpustakaan tiap tahunnya, dilengkapi dengan data
pembanding Dana Alokasi Umum (DAU) Provinsi/Kabupaten/Kota.
-
Page 55 of 72
Gambar 64 Form isian anggaran perpustakaan
8. Tab data DEMOGRAFI;
Gambar 65 Form isian demografi wilayah
9. Tab data GALERI FOTO Tab ini berisi isian galeri foto
dokumentasi berbagai kegiatan serta layout sarana dan prasarana
perpustakaan.
-
Page 56 of 72
Gambar 66 Isian unggahan foto galeri perpustakaan
CATATAN : Pada setiap menu tab, apabila semua form isian terisi
harap selalu
mengklik Submit untuk menyimpan data.
B. Mengedit Data Untuk mengedit data perpustakaan, pada menu
pojok kiri atas pada tabel data perpustakaan, pilih data
perpustakaan yang akan diubah lalu klik pada link Edit.
Gambar 67 Data Perpustakaan Terpilih (warna biru) yang akan
diedit
Gambar 68 Link Edit Data Perpustakaan
-
Page 57 of 72
Setelah diklik akan muncul tampilan isian form seperti berikut
:
Gambar 69 Form Data Perpustakaan yang akan diedit
Apabila pengeditan data selesai dilakukan, maka klik Submit.
C. Menghapus Data Untuk menghapus data perpustakaan, prosedurnya
tidak jauh berbeda dengan pengeditan data. Klik pada data
perpustakaan yang akan dihapus lalu klik pada link Hapus.
Gambar 70 Link Hapus Data Perpustakaan
-
Page 58 of 72
3.2. Admin User Pada menu Admin User, kita akan dapat menambah,
mengedit atau menghapus data user pada database aplikasi. Jenis
user yang dapat melakukan fungsi ini hanya user yang memiliki hak
akses untuk melakukan write. Untuk membuka menu ini, klik pada menu
sebelah kiri Admin User (lihat Gambar 23, hal. 25).
Gambar 71 Tampilan Menu Admin Pengguna
Gambar 72 Tampilan Tabel Data Admin User
A. Menambah User Untuk menambah user baru klik link Tambah User
pada tombol di pojok kanan atas, kemudian tampilan halaman pada
sebelah kanan akan muncul form seperti pada tampilan berikut ini
:
-
Page 59 of 72
Gambar 73 Tampilan Form Menambah User Baru
Isikan pada form tersebut login username, nama lengkap, lalu
pilih user group yang tersedia, masukkan kata kunci (password)
beserta konfirmasinya, kemudian klik Simpan. Apabila prosesnya
berhasil tampilan menu akan langsung menuju daftar user.
-
Page 60 of 72
Gambar 74 Tampilan Tabel List User
B. Mengedit Data User Untuk mengedit data user yang sudah ada di
database, pilih dan klik checkbox pada kolom EDIT pada tabel user
seperti berikut :
Gambar 75 Tampilan Edit Daftar User
Pilih data user yang akan diedit dan klik pada icon pensil pada
kolom EDIT, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Gambar 76 Tampilan Form Mengedit Data User
-
Page 61 of 72
Ubah data yang ada pada user tersebut mulai dari login username,
nama lengkap, user group atau kata sandi. Jika telah selesai
mengedit, klik Update Data.
C. Menghapus User Untuk menghapus data user yang sudah tidak
aktif, maka pada tampilan daftar user berikut ini pilih dan klik
pada checkbox data user kemudian klik Hapus Data.
Gambar 77 Tampilan Form untuk Menghapus Data User
3.3. Grup User Pada menu Grup User ini kita akan dapat
mengelompokkan user menjadi beberapa grup/kelompok/kategori serta
menentukan hak aksesnya terhadap menu-menu atau fitur tertentu pada
aplikasi ini. Untuk membuka menu ini, klik pada menu sebelah kiri
Grup User (lihat Gambar 23, hal. 25).
Gambar 78 Tampilan Tabel User Group
A. Membuat Grup User Untuk menambah Grup User baru, klik link
Tambah pada daftar menu di sebelah kiri kemudian akan muncul
tampilan form seperti di bawah ini :
-
Page 62 of 72
Gambar 79 Tampilan Form Menambah User Group
Isikan pada form nama Grup User yang ingin ditambahkan, kemudian
isi field deskripsi untuk menjelaskan grup tersebut. Jika semua
isian sudah dilengkapi, klik Submit.
Gambar 80 Form Isian Menambah User Group baru
B. Mengedit Grup User Untuk mengedit Grup User, pilih dan klik
ikon edit (bergambar pensil) pada daftar menu sebelah kiri kemudian
akan muncul tabel User Group sebagai berikut :
Gambar 81 Tampilan Daftar User Group
Ubahlah nama data User Group yang akan diedit dan/atau pilih dan
klik pada pilihan checkbox hak akses Grup User seperti pada
tampilan berikut :
-
Page 63 of 72
Gambar 82 Tampilan Form Mengedit Data dan Hak Akses pada User
Group
Setelah mengubah nama User Group (bila diperlukan) kemudian
memberi centang pada checkbox Hak Akses, kemudian klik Simpan.
C. Menghapus User Group Untuk menghapus User Group yang sudah
tidak digunakan lagi, maka pada tampilan daftar User Group berikut
ini pilih dan klik pada checkbox data user kemudian klik Hapus
Data.
Gambar 83 Tampilan Form untuk Menghapus User Group
3.4. Parameter Data Menu Parameter Data berfungsi untuk menata
data yang bersifat referensial yang akan digunakan oleh modul lain,
seperti entri data perpustakaan khususnya pada isian provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, kode pos, jenis
perpustakaan, status lembaga, dan tahun.
Gambar 84 Tampilan Menu Parameter
-
Page 64 of 72
Berikut adalah contoh salah satu tampilan menu parameter data
:
Gambar 85 Tabel Parameter Data Jenis Perpustakaan
Operasional penambahan, pengeditan dan penghapusan data tidak
jauh berbeda dengan modul lainnya seperti Admin User, Grup User,
dan Entri Data.
-
Page 65 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
Page 66 of 72
4. Penerapan Aplikasi Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah
Aplikasi Pemetaan Perpustkaan Berbasis Wilayah dapat diterapkan
untuk berbagai keperluan, di antaranya sebagai berikut :
1. Pembinaan dan pengembangan berbagai jenis perpustakaan, baik
untuk tingkat pusat maupun daerah; Dengan kelengkapan data-data
profil kelembagaan perpustakaan, Perpustakaan Nasional,
badan/kantor perpustakaan umum provinsi atau kabupaten/kota menjadi
lebih mudah dalam hal melaksanakan kegiatan pembinaan dan
pengembangan perpustakaan, baik dalam hal pemberian bantuan, hibah,
bimbingan teknis, diklat dan sebagainya secara proporsional
berdasarkan hasil analisa terhadap data-data profil tersebut.
2. Menjadi pusat informasi dan referensi mengenai kelembagaan
perpustakaan di Indonesia; Menjadi pusat informasi mengenai
kelembagaan berbagai jenis perpustakaan di Indonesia merupakan
salah satu tugas dari Perpustakaan Nasional RI, sebagai pembina
berbagai jenis perpustakaan di Indonesia. Untuk itulah aplikasi ini
dirancang guna memfasilitasi tugas tersebut. Dengan aplikasi ini
diharapkan dapat memberi masukan data dan informasi dalam
penyusunan kebijakan dalam pengembangan perpustakaan di Indonesia
bagi para stakeholder terkait. Selain itu, aplikasi ini dapat
menjadi pusat informasi bagi para peneliti dan akademisi di bidang
perpustakaan dan bidang lain yang terkait.
-
Page 67 of 72
Saat ini yang dijadikan pusat referensi mengenai kelembagaan
perpustakaan di Indonesia, khususnya perpustakaan umum provinsi dan
kabupaten/kota, masih berasal dari buku Profil Perpustakaan Umum
Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. Kekurangan dari versi
tercetak adalah kurang mutakhirnya data dan tidak bisa mengikuti
perubahan data yang dinamis di lapangan. Aplikasi ini berusaha
menutupi kekurangan tersebut sehingga data dapat termutakhirkan
secara realtime.
3. Memantau jumlah persebaran berbagai jenis perpustakaan di
seluruh wilayah Indonesia; Melalui aplikasi ini kita dapat memantau
jumlah persebaran berbagai jenis perpustakaan di seluruh wilayah
Indonesia. Dengan demikian kita bisa melihat perkembangan dan
pertumbuhan kelembagaan perpustakaan secara nasional.
4. Membangun jejaring perpustakaan, baik di tingkat nasional
maupun daerah; Dengan aplikasi ini diharapkan dapat terbentuk suatu
jejaring kerja perpustakaan berskala nasional yang diwadahi oleh
Perpustakaan Nasional RI sebagai pembina berbagai jenis
perpustakaan di Indonesia.
5. Menyajikan data-data pendukung yang diperlukan dalam rangka
akreditasi dan sertifikasi perpustakaan; Diharapkan dari
kelengkapan data pada aplikasi ini dapat mendukung dan membantu
kegiatan akreditasi dan sertifikasi perpustakaan yang masih terkait
dengan kegiatan pembinaan dan pengembangan perpustakaan di
Indonesia.
6. Menyajikan data-data pendukung untuk penyusunan buku Profil
Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia,
Direktori Perpustakaan Umum se-Indonesia, dan Direktori
Perpustakaan Khusus se-Indonesia. Buku Profil Perpustakaan Umum
Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia dijadwalkan terbit setiap
tahunnya sehingga perlu pemutakhiran data yang dapat diandalkan dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, inputan data dan informasi yang
bersifat real time dari aplikasi ini sangat dibutuhkan dalam
penyusunan buku tersebut.
-
Page 68 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
Page 69 of 72
5. Penutup
Demikian tutorial singkat penggunaan aplikasi pemetaan
perpustakaan berbasis wilayah ini disusun guna memenuhi kebutuhan
dalam kegiatan workshop aplikasi ini di tiga (3) lokasi daerah,
yakni Medan, Denpasar dan Balikpapan. Kegiatan workshop ini
dilakukan dalam rangka sosialisasi aplikasi ini sebagai bagian
integral dari situs resmi Perpustakaan Nasional RI, membangun
jaringan pembinaan perpustakaan berskala nasional, dan membina para
administrator dan kontributor data kelembagaan perpustakaan di
daerah. Harapan kami ke depan, aplikasi ini dapat menjadi acuan dan
pusat informasi pembinaan kelembagaan perpustakaan di
Indonesia.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan aplikasi dan
pelaksanaan kegiatan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, atas segala kekurangan dan kekhilafan kami memohon dibukakan
pintu maaf yang sebesar-besarnya. Saran, masukan dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan guna pengembangan aplikasi ini
secara berkelanjutan di masa mendatang. Atas perhatian dan
kerjasama yang telah diberikan, kami mengucapkan terima kasih.
-
Page 70 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
Page 71 of 72
Kontak Kami
Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus
Perpustakaan Nasional RI, Gedung D Lt. 6 Jl. Salemba Raya No.
28A, Cikini, Kel. Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
10430 Telp/Faks. (021) 3900989 E-mail : [email protected],
[email protected]
Manual aplikasi ini juga dapat diunduh pada URL :
http://goo.gl/gAEK2h (Dokumen Format PDF)
-
Page 72 of 72
Halaman ini sengaja dikosongkan