BAB IPENDAHULUAN1.1. LatarbelakangDalam pembentukan organ tubuh
mahluk hidup dikenal adanya istilah organogenesis. Organogenesis
yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup
(hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari
masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase
gastrula.Organogenesis merupakan tahapan perkembangan embrio yang
paling sensitif dan memerlukan waktu paling lama.Suatu organ
dikatakan turunan atau pun derivat dari suatu lapisan lembaga,
bukan berarti seluruh bagian organ itu terbentuk dari lapisan
lembaga tersebut, tetapi karena bagian yang terbentuk pertama kali
dari organ itu dibentuk pada lapisan lembaga
tersebut.Lapisan-lapisan tersebut berkembang menjadi turunan
jaringan dan organ masing-masing pada saat dewasa. Misalnya lapisan
Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem
saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm
akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat
reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat
ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi
alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti
pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh
embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Namun
pada makalah ini kelompok kami membahas tentang turunan mesosderm.
Salah satu dari turunan mesoderm itu sendiri adalah sistem
peredaran darah.Sistem perdaran darah adalah suatu sistem organ
yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem perdaran
darah teridiri atas jantung, pembuluh darah, dan sel-sel darah,
berperan dalam menyiapkan pemberian nutrisi dan berbagai kebutuhan
fisiologis bagi embrio vertebrata. Sistem peredaran darah merupakan
unit fungsional pertama pada embrio, dan jantung adalah organ tubuh
yang berfungsi terlebih dahulu. Untuk itu pada makalah ini kami
membahas tentang pembentukan pembuluh darah agar kami lebih
memahami dan mengerti mengenai organogenesis.
1.2. Rumusan Masalah1. Aapa saja turunan derivat dari mesoderm
?2. Bagaimanakah mekanisme pembentukan sistem peredaran darah ?3.
Bagaimanakah proses pembentukan pembuluh darah ?4. Apa saja
kelainan bawaan pada jantung ?5. 1.3. Tujuan Penulisan1. Untuk
mengetahui turunan derivat dari mesoderm2. Untuk mengetahui
mekanisme pembentukan sistem peredaran darah3. Untuk mengetahui
proses pembentukan pembuluh darah4. Untuk mengetahui kelainan
bawaan pada jantung.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1. Turunan MesodermMesoderm adalah lapisan nutfah ktiga yang
terbentuk, tetapi merupakan sumber bagian terbesar zat hidup dalam
organisme. Seluruh otot, jaringan- jaringan ikat padat (tulang,
Kartilago dan serat), darah dari pembuluh-pembuluhnya, serta
mesenterium tipis yang menghubungkan hampir semua organ dalam ke
dinding tubuh, (Nurhayati, 2004).Turunan
mesodermataukulittengahembrioitudibagimenjadi 5
daerahutamayaituadalahsebagaiberikut:a.
CordamesodermFungsinyasecarakhususyaitumembentuk notochord
atausumbutubuh yang berfungsisebagaipenyokongtubuhitusendiri.b.
Mesoderm Dorsal (Paraksial)Membentukjaringanikattubuh, tulangotot,
tulangrawan, dan dermis.Diferensiasi mesoderm Dorsal (Paraksial)
ada yang bersifat segmental maupun yang tidak,
tergantungpadahewannya.c. Mesoderm IntermedietMembentuk system
urogenital
dimanadiferensiasinyameliputipembentukanpembentukanginjal yang
sebelumnyadimulaidenganpembentukannefrosdimanapadaikanprimitifdinamakanPronefrossedangkanpadaikankelastinggisertaamphibiadinamakanmesonefroskemudianpadabangsaAves
danmamalia,
bukanlagididalambentuknefrontetapinefron-nefrontersebutsudahmembentuk
organ berupaginjalatauren. d. Mesoderm LateralMembentuk system
sirkulasi, permukaanronggatubuh,
dankomponenanggotatubuhsertapertumbuhananggotagerak,
adapunpertumbuhandari derivate mesoderm lateral
tersebutadalahsebagaiberikut:e. Mesoderm kepala (Neural
Tube)Membentukototpadawajah/muka.
Pembentukan pembuluh darahSistem kardiovaskuler ialah sistem
organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan manusia.
Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai pada minggu ketiga
dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.
Pembuluh darah utama pada embrio adalah pembuluh yang membawa
nutrisi ke tubuh dan gas dari dan ke tempat terjadinya respirasi.
Pada hewan vertebrata yang kaya yolk (seperti ayam), vena vitellin
(omfalomesenterika) dibentuk dari kumpulan sel-sel mesoderem
splanknik menjadi pulau-pulau darah pada kantung yolk
(Kusdiantoro,2006).Pulau darah mulai tampak pada area opaka ketika
area primitif mencapai ukuran maksimal. Pulau-pulau darah kemudian
berongga membentuk tabung berdinding rangkap seperti pada jantung.
Sel-sel lapisan dalam memipih dan menjadi lapisan endotelium,
sedangkan sel sebelah luar menjadi otot polos. Kelompok sel pulau
darah yang di tengah terdiferensiasi menjadi sel-sel darah embrio
(Kusdiantoro,2006)..Sambil pulau darah terus tumbuh, mereka bersatu
membenttk jaringan kapiler yang bermuara dikedua pembuluh vitellin
yang membawa makanan dan darah ke jantung yang baru dibentuk.
Pembentukan pembuluh darah intra embrio berlangsung sama seperti
pembuluh darah ekstra embrio pada kantung yolk, tapi sel-selnya
berasal dari mesenkim (Kusdiantoro,2006).
Pembentukan peredaran darah extra embryo
Pembentukan bagian ekstra embrio
Embrio umur 24 jam : ditandai penebalan mesoderm splanknik di
area opaca pulau-pulau darah.
Umur 33-38 jam Pulau-pulau darah beranastomosis satusama lain
membentuk Vena vitelina
Umur 48 jam Vena vitelina bergabung membentuk vena
omfalomesentrika yang bermuara di dalam jantung yang baru
terbentuk
Pembentukan pembuluh darah pada embryo ayam
Pembentukan sistem peredaran darah intra embryo
Pembentukan peredaran darah di dalam tubuh dimulai dengan
pembentukan jantung. Gejala pembentukan tampak pada embryo umur
kira-kira 25 jam(Kusdiantoro,2006).2.2. Mekanisme Pembentukan
Sistem Peredaran Darah2.2.1. Pembentukan Medan KardiogenikSistem
pembuluh darah manusia muncul pada pertengahan minggu ketiga, saat
mudigah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan gizinya hanya melalui
difusi. Sel progenitor jantung terletak di epiblas, tepat di
sebelah lateral dari garis primitif. Dari sini sel-sel itu
berimigrasi melalui garis primitif. Sel-sel yang ditakdirkan untuk
membentuk segmen kranial jantung, saluran aliran ke luar,
berimigrasi pertama kali, dan sel-sel membentuk bagian lebih
kaudal, masing-masing ventrikel kanan, ventrikel kiri, dan sinus
venosus, berimigrasi secara berurutan. Sel-sel bergerak ke arah
kranium dan menempatkan diri mereka di sebelah rostral dari
membrana bukofaringealis dan lipata saraf. Di sini sel-sel itu
terletak di lapisan splanknik mesoderm lempeng lateral. Pada saat
ini pada tahap lanjut perkembangan presomit, sel-sel ini diinduksi
oleh endoderm faringdi bawahnya untuk membentukm mioblas jantung.
Pulau-pulau darah juga terbentuk di mesoderm ini, tempat
pulau-pulau tersebut akan membentuk sel darah dan pembuluh darah
melalui proses vaskulogenesis. Seirin g dengan waktu, pulau-pulau
tersebut menyatu dan membentuk saluran berlapisendotel berbentuk
tapal kuda yang dikelilingi oleh mioblas. Regio ini dikenal sebagai
medan kardiogenetik, rongga intraembrional di atasnya kemudian
berkembang menjadi rongga perikardium.Selain di regio kardiogenik,
timbul pulau-pulau darah lain secara bilateral, sejajar dan dekat
dengan garis tengah selubung mudgah. Pulau-pulau ini membentuk
sepasang pembuluh darah longitudinal, aorta dorsalis
(Langman,2011).
2.2.2 . Pembentukan Dan Posisi Tabung JantungPada awalnya,
bagian sentral medan kardiogenetik terletak di sebelah anterior
dari membrana buko faringealis dan lempeng saraf. Namun, dengan
tertutupnya tabung saraf dan terbentuknya vesikel otak, susunan
saraf tumbuh ke arah kepala dengan pesat sehingga meluas di atas
pusat medan kardiogenik dan bakal rongga pericardium. Akibat
pertumbuhan otak dan pelipatan sefalik mudigah, membrana
bukofaringealis tertarik ke depan, sementara jantung dan rongga
pericardium mula-mula bergerak ke daerah servikal dan akhirnya ke
toraks.
Sewaktu melipat secara sefalokaudal, mudigahnya melipat secara
lateral. Akibatnya, daerah kaudal pasangan primodia jantung menyatu
kecuali di ujung paling kaudalnya. Secara bersamaan, bagian cekung
dari daerah berbentuk tapal kuda meluas untuk membentuk bakal
saluran aliran keuar dan region ventrikel. Karena tu, jantung
menjadi suatu tabung yang terus membesar yang terdiri dari lapisan
endotel di sebelah dalam dan lapisan miokardium disebelah luar.
Jantung menerima drainase vena di kutub kaudalnya dan mulai memompa
darah keluar arkus aortae pertama ke dalam aorta dorsalis di kutub
kranialnya.Tabung jantung yang sedang terbentuk semakin menonjol ke
dalam rongga pericardium. Namun, pada awalnya tabung ini tetap
melekat ke sisi dorsal rongga pericardium melalui suatu lipatan
jaringan mesoderm, mesokardium dorsal. Mesokardium ventral tidak
pernah terbentuk.Seiring dengan perkembangan lebih lanjut,
mesokardium dorsal lenyap, menciptakan sinus peri kardium
tranversal yang menghubungkan kedua rongga pericardium. Jantung
kini tergantung di rongga oleh pembuluh-pembuluh darah di kutub
cranial dan kaudalnya.Selama proses-proses ini berlangsung,
miokardium menebal dan mengeluarkan suatu lapisan tebal matriks
ekstrasel yang kaya akan asam hialuronat dan memisahkan miokardium
dari endotel. Sekain itu, sel-sel mesotel di permukaan septum
transversium membentuk proepikardium di dekat sinus venous dan
bermigrasi ke jantung untuk membentuk sebagian besar epikardium.
Epikardium sisanya dibentuk oleh sel mesotel yang berasal dari
region saluran/pembuluh keluar. Karena itu, tabung jantung terdiri
dari tiga lapisan (a) endokardium yang membenuk lapisan endotel di
sebelah dalam jantung; (b) miokardium yang membentuk dinding
berotot, dan (c) epikardium atau pericardium viseralis yang
menutupi bagian luar tabung. Lapisan luar ini berperan membentuk
arteri koronaria, termasuk lapisan endotel dan otot polosnya.
2.2.3 Pembentukan Lengkung JantungTabung jantung terus memanjang
dan melengkung pada hari ke-23. Bagian sefalik tabung melengkung ke
arah ventral, kaudal, dan ke kanan, dan bagian atrium (kaudal)
bergeser ke dorsokranial dan ke kiri. Pelengkungan ini yang mungkin
disebabkan oleh perubahan bentuk sel, menyebabkan terbentuknya
lengkung jantung (cardiac loop). Lengkung ini selesai pada hari
ke-28. Selagi lengkung jantung terbentuk, disepanjang tabung
jantung terlihat ekspansi local. Bagian atrium yang semula adalah
struktur berpasangan di luar rongga pericardium, membentuk satu
atrium bersama dan masuk ke dalam rongga pericardium. Taut
atrioventrikel (arioventricular junction) tetap sempit dan
membentuk kanalis atrioventricularis, yang menghubungkan atrium
bersama dengan ventrikel mudigah dini. Bulbus kordis terlihat
sempit kecuali di sepertiga proksimalnya. Bagian ini akan membentuk
bagian betrabekula ventrikel kanan. Bagian tengah, konus kordis,
akan membentuk pembuluh-pembuluh yang keluar dari kedua ventrikel.
Bagian distal bulbus, trunkus arteriosus, akan membentuk pangkal
dan bagian proksimal aorta dan arteri pulmonalis. Taut antara
ventrikel dan bulbus kordis yang di bagian luar ditandai oleh
sulkus bulboventrikularis, tetap tetap sempit. Taut ini disebut
foramen interventrikulare primer. Karena itu, tabung jantung
tersusun oleh region-regio di sepanjang sumbu kraniokaudalnya
masng-masing dari konotrunkal ke ventrikel kanan ke ventrikel kiri
ke region atrium. Bukti-bukti menunjukkan organisasi segmen-segmen
ini diatur oleh gen-gen homeobox dengan cara serupa seperti untuk
sumbu kraniokaudal mudigah.Pada akhir pembentuk lengkung, tabung
jantung dengan dinding licin ini mulai membentuk trabekula primitif
di dua daerah berbatas tegas tepat proksimal dan distal dari
foramen interventrikulare primer. Bulbus untuk sementara tetap
berdinding licin. Ventrikel primitif yang sekarang mengalami
trabekulasi, disebut ventrikel kiri primitive. Demikian juga,
sepertiga proksimal bulbus kordis yang mengalami trabekulasi dapat
disebut sebagai ventrikel kanan primitif. Bagian konotrunkal tabung
jantung yang mula-mula terletak di sisi kanan rongga pericardium,
secara bertahap bergeser ke posisi yang lebih medial. Perubahan
posisi ini adalah hasil dari pembentukan dua dilatasi transversal
atrium yang menonjol di kedua sisi bulbus kordis.
2.2.4. Perkembangan Sinus VenosusPada pertengahan minggu empat,
sinus venosus menerima darah vena dari kornu sinus kanan dan kiri.
Maing- masing kornu menerima darah dari tiga vena penting yaitu
vena vitelina atau vena omfalomesenterika, vena umbilikalis, dan
vena kardinalis komunis. Mula- mula hubungan antar sinus dan atrium
berukuran besar. Namun, tidak lama kemudian pintumasuk sinus
bergeser kekanan. Pergeseran ini terutama disebabkan oleh pirau
darah kiri kekanan yang terjadi pada sistem vena pada minggu
keempat dan kelima perkembangan.Dengan menutupnya vena umbilikalis
kanan dan dan vena vitelina kiri pada minggu kelima, kornu sinus
kiri segera tidak menjadi penting. Ketika vena kardinalis komunis
kiri terobliterasi pada minggu kesepuluh yang tersisa dari kornu
sinus kiri hanyalah vena oblikua atrium kiri dan sinus
koronarius.Akibat pengalihan darah dari kiri kekenan, vena dan
kornu sinus kanan sangat membesar. Kornu kanan, untuk membentuk
bagian atrium kanan yang berdinding licin. Pintu masuknya, ostium
sinutriale, diapit di kedua sisi oleh lipatan valvular, katup vena
kanan dan kiri. Di dorsokranial, katup- katup menyatu membentuk
suatu bubugan (ridge) yang dikenal sebagai septum spurium. Pada
awalnya katup- katup ini berukuran besar, tetapi ketika kornu sinus
kanan bergabung kedinding atrium, karup vena kiri dan septum
spurium menyatu dengan septum atrium yang sedang terbentuk. Bagian
superior katup kanan lenyap seluruhnya. Bagian inferior berkembang
menjadi dua bagian yaitu katup sinus vena kava inferior dan katup
sinus koronarius. Krista terminalis membentuk garis pembagi antara
bagian atrium kanan yang bertrabekula dengan bagian yang berdinding
licin ( sinus venarum) yang berasal dari kornu sinus kanan.
2.2.5 Pembentukan Septum JantungSeptum-septum utama jantung
terbentuk antara hari 27 dan 37 perkembangan, saat mudgah tumbuh
dari panjang 5mm hingga sekitar 16mm sampai 17mm. Salah satu metode
bagaimana suatu septum dapat terbentuk adalah melalui pembentukan
dua massa jaringan yang tumbuh aktif yang saling mendekati sampai
menyatu, membagi lumen menjadi dua saluran terpisah.
2.2.6. Pembentukan Septum di Kanalis AtrioventrikularisPada
akhir minggu keempat, muncul dua bantalan masenkim, bantalan
endokardium atrioventrikel, di batas superior dan inferior kanalis
atrioventrikularis. Pada walnya kanalis atrioventrikularis hanya
memberi akses ke ventrikel kiri primitif dan dipisahkan dari bulbus
kordis danoleh bulbo (cono) ventricular flange. Namun, menjelang
akhir minggu kelima, ekstremitas posteriro kerah ini berakhir hapir
di pertengahan pangkal bantalan endokardium superior dan menjadi
jauh kurang mencolok dibandingkan dengan sebelumnya. Karena kanalis
atrioventrikularis membesar ke kanan, darah yang mengalir melalui
ostium atrium ventrikulare kini memiliki akses langsung ke
ventrikel kiri dan kanan primitif. Selain itu muncul dua bantalan
atrioventrikel lateral di batas kiri dan kanan kanalis. Sementara
itu, bantalan superior dan inferior semakin menonjol ke dalam lumen
dan menyatu menyebabakan kanalis terbagi sempurna menjadi ostium
atrioventrikuler kana dan kiri pada akhir minggu kelima.
2.2.7 Pembentukan Septum di Trunkus Arteriosus dan Konus
KordisSelama minggu kelima, muncul pasangan bubungan yang
berlawanan di trunkus. Bubungan ini, penebalan atau bantalan
trunkus, terletak di dinding superior kanan (penebalan trunkus
superior kanan) dan dinding inferior kiri (penebalan trunkus
inferior kiri). Penebalan trunkus superior kanan tumbuh ke distal
dan kiri, dan penebalan trunkus inferior kiri tumbuh kea rah distal
dan kanan. Karena itu, selagi tumbuh menuju sakus aortikus,
penebalan-penebalan ini saling memilin satu sama lain, memberikan
gambaran perjalanan bakal septum yang berbentuk spiral. Setelah
menyatu sempurna, bubungan-bubungan itu membentuk septum aortikus
pulmonale, membagi trunkus menjadi saluran aorta dan pulmonal.
Ketik penebalan trunkus muncul, penebalan (bantalan) serupa
terbentuk di sepanjang dinding dorsal kanan dan ventral kiri konus
kordis. Penebalan konus tumbuh saling mendekati dan ke arah distal
untuk menyatu dengan septum trunkus. Ketika kedua penebalan konus
menjadi bagian anterolatelar (saluran aliran keluar ventrikel kiri)
dan bagian posteromedial (saluran aliran keluar ventrikel
kiri).Sel-sel krista neuralis, yang bermigrasi dari tepi-tepi
lipatan saraf di region otak belakang, ikut serta membentuk
bantalan endokardium baik di konus kordis maupun trunkus
arteriosus. Kelainan migrasi, profilerasi, atau diferensiasi
sel-sel ini menyebabkan malformasi congenital di regio ini,
misalnya tetralogi Fallot, stenosis pulmonal, trunkus arteriosus
persisten, dan transposisi pembuluh darah besar. Karena sel-sel
Krista neuralis juga ikut berperan dalam pembentukan bagian
kraniofasial, tidak jarang dijumpai kelainan wajah dan jantung pada
orang yang sama.
2.2.8 Pembentukan Septum di VentrikelPada akhir minggu keempat,
kedua ventrikel primitive mulai membesar. Hal ini mulai terjadi
melalui pertumbuhan miokardium yang terus menerus di bagian luar
serta divertikulasi yang terus berlangsung dan pembentukan
trabekula di bagian dalam.Dinding medial vntrikel-ventrikel yang
sedang mengembang menjadi saling berhadapan dan secara bertahap
menyatu, membentuk septum interventrikulare pars muskularis.
Kadang-kadang kedua dinding ini tidak menyatu dengan sempurna, dan
terbentuk celah apical yang agak dalam diantara kedua ventrikel.
Ruang antara tepi bebas septum interventrikulare pars muskularis
dan bantalan endokardium yang menyatu memungkinkan terjadinya
hubungan di antara kedua ventrikel.Foramen interventrikulare, di
atas septum interventrikulare pars muskularis, menciut dengan
terbentuknya septum konus. Selama perkembangan lebih lanjut,
pertumbuhan keluar jaringan dari bantalan endokardium inferior di
sepanjang bagian atas septum interventrikulare pars muskularis akan
menutup lubang ini. Jaringan ini menyatu dengan bagian-bagian
septum konus yang berbatasan. Penutupan lengkap foramen
interventrikulare membentuk septum interventrikulare pars
membranasea.Katup SeminularSaat pemisahan trunkus hamper sempurna,
primordia katup seminularis mulai tampak sebagai tuberkel-tuberkel
kecil di penebalan trunkus utama. Salah satu dari pasangan ini
ditakdirkan masing-masing menjadi saluran pulmonal dan aorta.
Tuberkel ketiga muncul di kedua saluran di seberang penebalan
trunkus yang menyatu. Secara bertahap, tuberkel-tuberkel membentuk
cekungan di permukaan atasnya, membentuk katup semilunaris.
Bukti-bukti terakhir menunjukkan bahwa sel-sel Krista neuralis ikut
berperan dlam pembentukan katup ini.
2.3. Mekanisme Pembentukan Pembuluh DarahPembentukan pembulah
darah terjadi melalui dua mekanisme :a.
VaskulogenesisVaskulogenesis yaitu mekanisme pembentukan pembuluh
darah melalui penyatuan angioblas.b. AngiogenesisAngiogenesis
adalah proses pembentukan pembuluh darah baru yang terjadi secara
normal dan sangat penting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Angiogenesis juga terlibat dalam proses penyembuhan,
seperti pembentukan jaringan baru setelah cidera. Akan tetapi,
angiogenesis juga merupakan langkah yang sangat penting dalam
karsiogenesis atau pertumbuhan sel kanker sehingga terjadi
perkembangan sel kanker yang tidak terkendali dan bersifat ganas.
(Kuswani: 2011).Angiogenesis merupakan proses yang terjadi pada
embriogenesis dan pada berbagai keadaan fisiologik maupun patologik
orang dewasa. Pada angiogenesis pembentukan pembuluh darah baru
berasal dari kapiler-kapiler yang muncul dari pembuluh darah kecil
di sekitarnya. Pada proses angiogenesis terdapat faktor-faktor
pendorong dan penghambat angiogenesis yang berinteraksi.
Faktor-faktor angiogenik yang berinteraksi dalam proses
angiogenesis juga membutuhkan molekul-molekul adhesi sel endotel.
Akumulasi berbagai bukti menunjukkan bahwa integrin reseptor adhesi
sel endotel yang berhubungan dengan peradangan dan penyembuhan luka
terlibat dalam proses angiogenesis. (Kuswani: 2011).2.4. Kelainan
Pada JantungPenyakit jantung bawaanialah kelainan susunanjantung,
mungkin sudah terdapat sejak lahir. Perkataan susunan berarti
menyingkirkan aritmia jantung, sedangkan mungkin sudah terdapat
sejak lahir berarti tidak selalu dapat ditemukan selama beberapa
minggu/bulan setelah lahir.Penyakit jantung bawaan atau congenital
heart disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau
pembuluh besar dekat jantung. "congenital" hanya berbicara tentang
waktu tapi bukan penyebabnya. Itu artinya "lahir dengan" atau
"hadir pada kelahiran". Congenital heart disease (CHD) atau
penyakit jantung bawaan adalah kelainan jantung yang sudah ada
sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi
lahir. Tetapi kelaianan jantung bawaan ini tidak selalu memberi
gejala segera setelah bayi lahir tidak jarang kelainan tersebut
baru ditemukan setelah pasien berumur beberapa bulan atau bahkan
beberapa tahun (Ngastiyah:1997).a. Tetralogi FallotTetralagi fallot
merupakan penyebab paling sering dari bayi biru dimana sebahagian
besar darah gagal mengalir melalui paru-paru dank daerah itu, darah
terutama masih darah vena yang tidak teroksigenasi. Terjadi
malformasi yang terdiri dari stenosis katup pulmonal (umumnya
stenosissubfundibular), defek septum ventrikel, deviasi katup aorta
ke kanan sehingga kedua ventrikel bermuara ke aorta (overriding
aorta), dan hipertrofi ventrikel kanan.Gangguan ini merupakan
kumpulan 4 defek yang terdiri atas sektum ventricular, dstenosis
pulmonal, overriding aorta, dan hypertrofi ventrikel kanan.1. Defek
septum ventrikel : adanya lubang di sekat pemisah bilik kiri
(ventrikel kiri) dengan bilik kanan (ventrikel kanan)2. Stenosis
pulmonal : penyempitan klep pembuluh darah yang keluar dari bilik
kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep juga menebal dan
menimbulkan penyempitan3. Overriding Aorta : pembuluh darah utama
yang keluar dari bilik kiri mengangkang sekat bilik, sehingga
seolah-olah sebagian aorta keluar dari bilik kanan4. Hipertrofi
ventrikel kanan :penebalan otot bilik kanan akibat kerja keras
(karena jalan keluarnya terhambat) dan tekanan dalam rongga ini
meningkat.
Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya
penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat.
Stenosis pulmonal bersifat progresif , makin lama makin berat. Pada
bayi kondisi membiru (spell) terjadi bila kebutuhan oksigen otak
melebihi suplaynya. Episode ini biasanya terjadi apabila bayi
menangis lama, setelah makan dan mengejan. Bayi-bayi ini leboih
menyukai posisi knee chest dari pada posisi tegak. Anak-anak tampak
sianotis pada bibir dan kuku, keterlambatan tumbuh kembang, bentuk
jari gada (clubbing finger), tubuh sering dalam posisi jongkok
untuk mengurangi hypoksia.Pingsan atau keterbelakangan mental bisa
terjadi akibat hypoksia kronis pada otak. Kejang dapat terjadi
setelah melakukan aktifitas. EKG memperlihatkan hypertrofi
ventrikel kanan.
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan
tidak diketahui secara pasti. Diduga karena adanya faktor endogen
dan eksogen. Faktor factor tersebut antara lain :Faktor
Endogen1.Berbagai jenis penyakit genetik : Kelainan kromosom2.Anak
yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan3.Adanya
penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus,
hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan
Faktor eksogen : Riwayat kehamilan ibu1.Sebelumnya ikut program
KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa resep dokter,
(thalidmide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu)2.
Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella3. Pajanan terhadap sinar
XPara ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut
jarang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Apapun
sebabnya, pajanan terhadap faktor penyebab harus ada sebelum akhir
bulan kedua kehamilan, oleh karena pada minggu ke delapan kehamilan
pembentukan jantung janin sudah selesai
b. Atrial septal Defek ( ASD )ASD adalah penyakit jantung bawaan
berupa lubang (defek) pada septum interatrial (sekat antar serambi)
yang terjadi karena kegagalan fusi septum interatrial semasa janin.
Defek Septum Atrium (ASD, Atrial Septal Defect) adalah suatu lubang
pada dinding (septum) yang memisahkan jantung bagian atas (atrium
kiri dan atrium kanan). Kelainan jantung ini mirip seperti VSD,
tetapi letak kebocoran di septum antara serambi kiri dan kanan.
Kelainan ini menimbulkan keluhan yang lebih ringan dibanding VSD.
Atrial Septal Defect adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada
sekat yang memisahkan atrium kanan dan atrium kiri. Kelainan
jantung bawaan yang memerlukanpembedahan jantung terbuka adalah
defek sekat atrium. Defek sekat atrium adalah hubungan langsung
antara serambi jantung kanan dan kiri melalui sekatnya karena
kegagalanpembentukan sekat. Defek ini dapat berupa defek sinus
venousus di dekat muara vena kavasuperior, foramen ovale terbuka
pada umumnya menutup spontan setelah kelahiran, defekseptum
sekundum yaitu kegagalan pembentukan septum sekundum dan defek
septumprimum adalah kegagalan penutupan septum primum yang letaknya
dekat sekat antar bilikatau pada bantalan endokard. Macam-macam
defek sekat ini harus ditutup dengan tindakanbedah sebelum
terjadinya pembalikan aliran darah melalui pintasan ini dari kanan
ke kiri sebagai tanda timbulnya sindrome Eisenmenger. Bila sudah
terjadi pembalikan aliran darah, maka pembedahan
dikontraindikasikan. Tindakan bedah berupa penutupan dengan
menjahit langsung dengan jahitan jelujur atau dengan menambal defek
dengan sepotong dakron. ASD di awalnya tidak menimbulkan gejala.
Saat tanda dan gejala muncul biasanyaurmur akan muncul. Seiring
dengan berjalannya waktu ASD besar yang tidak diperbaikidapat
merusak jantung dan paru dan menyebabkan gagal jantung. Tanda dan
gejala gagaljantung diantaranya: Kelelahan Mudah lelah dalam
beraktivitas Napas pendek dan kesulitan bernapas Berkumpulnya darah
dan cairan pada paru Berkumpulnya cairan pada bagian bawah
tubuh
Penderita ASD sebagian besar
menunjukkangejalaklinissebagaiberikut: Detak jantung berdebar-debar
(palpitasi) Tidak memiliki nafsu makan yang baik Sering mengalami
infeksi saluran pernafasan Berat badan yang sulit bertambah Gejala
lain yang menyertai keadaan ini adalah : Sianosis pada kulit di
sekitar mulut atau bibir dan lidah Cepat lelah dan berkurangnya
tingkat aktivitas Demam yang tak dapat dijelaskan penyebabnya
Respon tehadap nyeri atau rasa sakit yang meningkat
Mild dyspneu pada saat bekerja (dispneu deffort) dan atau
kelelahan ringan adalah gejala awal yang paling sering ditemui pada
hubungan antar atrium. Pada bayi yang kurang dari 1 tahun jarang
sekali memperlihatkan tanda-tanda gagal jantung kongestif yang
mengarah pada defek atrium yang tersembunyi. Gejala menjadi semakin
bertambah dalam waktu 4 sampai 5 dekade. Pada beberapa pasien yang
dengan ASD yang lebar, mungkin dalam 10 atau 7 dekade sebelumnya
telah memperlihatkan gejala dispneu deffort, kelelahan ringan atau
gagal jantung kongestif yang nyata.Pada penderita ASD terdapat
suara splitting yang menetap pada S2.Tanda ini adalah khas pada
patologis pada ASD dimana pada defek jantung yang tipe lain tidak
menyebabkan suara splitting pada S2yang menetap. ASD ini dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang dengan cara
:1.ElektrokardiografiMenilai irama, heart rate, gangguan
konduksindan perubahan pola2.Radiologi Rontgen thorak untuk
mengetahui gambaran paru dan jantung3.EkokardiografiDari
pemeriksaan ini maka akan dapat dilihat adanyan kebocoran aliran
darah dari atrium kiri ke atrium kanan.4.Kateterisasiprosedur
diagnostik dimana kateter radiopaque dimasukankedalam serambi
jantung melalui pembuluh darah perifer, diobservasi dengan
fluoroskopi atau intensifikasi pencitraan; pengukuran tekanan darah
dan sample darah memberikan sumber-sumber informasi tambahan.
Penatalaksanaan medisBila pemeriksaan klinis dan
elektrokardiografi sudah dapat memastikan adanya defek septum
atrium, maka penderita dapat diajukan untuk operasi tanpa didahului
pemeriksaan kateterisasi jantung. Bila telah terjadi hipertensi
pulmonal dan penyakit vaskuler paru, serta pada kateterisasi
jantung didapatkan tahanan arteri pulmonalis lebih dari 10U/m yang
tidak responsif dengan pemberian oksigen 100%, maka penutupan defek
septum atrium merupakan indikasi kontra.1. Tindakan operasiIndikasi
operasi penutupan ASD adalah bila rasio aliran darah ke paru dan
sistemik lebih dari 1,5. Operasi dilakukan secara elektif pada usia
pra sekolah (34 tahun) kecuali bila sebelum usia tersebut sudah
timbul gejala gagal jantung kongaestif yang tidak teratasi secara
medikamentosa. Defect atrial ditutup menggunakan patch2. Tanpa
operasiLubang ASD dapat ditutup dengan tindakan nonbedah, Amplatzer
Septal Occluder (ASO), yakni memasang alat penyumbat yang
dimasukkan melalui pembuluh darah di lipatan paha. Meski sebagian
kasus tak dapat ditangani dengan metode ini dan memerlukan
pembedahan. Amplatzer septal occluder(ASO) adalah alat yang
mengkombinasikan diskus ganda dengan mekanisme pemusatan tersendiri
(self-centering mechanism). Ini adalah alat pertama dan hanya
menerima persetujuan klinis pada anak dan dewasa dengan defek
atrium sekundum (DAS) dari the United States Food and Drug
Administration (FDA US). Alat ini telah berhasil untuk menutup
defek septum atrium sekundum, patensi foramen ovale, dan fenestrasi
fontanella (online).
BAB IIIPENUTUP
3.1. Kesimpulan1. Turunan mesoderm dibagi menjadi 5 daerah
yaitu: Kordamesoderm, Mesoderm Dorsal (Paraksial),
mesodermintermediet, mesoderm lateral dan mesoderm kepala.2. Proses
perkembangan jantung dimulai dari pembentukan tabung jantung,
kemudian pembentukan rongga jantung. Pada pertengahan minggu
keempat terjadi perkembangan sinus venosus, lalu dilanjutkan dengan
pembentukan sekat-sekat jantung, baik sekat di dalam Atrium
Komunis, di kanalis atrioventrikuler, pada trunkus arteriosus dan
konus kordis, maupun di dalam ventrikel.3. Proses pembentukan
pembuluh darah tejadi melalui dua mekanisme yaitu vaskulogenesis
dan angiogeneis.4. Penyakit jantung bawaan atau congenital heart
disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh
besar dekat jantung. "congenital" hanya berbicara tentang waktu
tapi bukan penyebabnya. Itu artinya "lahir dengan" atau "hadir pada
kelahiran".
DAFTAR PUSTAKA
Kusdiantoro, Mohamad. 2006. PerkembanganJantung,
PembuluhDarahdanLimfe.
http://Perkembangan-Jantung-dan-Sistem-Sirkulasi.pdf. [13 Maret
2015].Kuswani. 2011. Pembentukan peredaran darah ekstra
embrio.http://repository.u
su.ac.id/bitstream/123456789/23056/4/Chapter%20II.pdf. [13Maret
2014].Ngastiyah. 1995. Pedoman Anak Sakit. Jakarta: EGC.Nurhayati,
A. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. FMIPA: ITS.Rianda,D. 2012.
Tetralogi of fallot.
http://made-m-p-fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-63375-Keperawatan%20Kardiovaskuler-ASKEP%20Tetralogi%20of%20fallot.html
(diakses 12 Maret 2015).
1