-
TUMBUHAN PINUS Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo
(1996) sebagai berikut :
-Kerajaan : Plantae - Divisi : Spermatophyta - Anak Divisi :
Gymnospermae - Kelas : Coniferae atau Coniferinae - Bangsa :
Pinales - Suku : Pinaceae - Marga : Pinus - Jenis : Pinus
sylvestris, Pinus nigra, Pinus merkusii, Pinus monophylla, Pinus
insularis, Pinus roxburghi dsb.
-
Klasifikasi Reveal, James L.1998
-
Sifat-Sifat Suku PinaceaeBakal biji terbuka (tanpa lapisan
pelindung) dan terdapat pada permukaan megasporofilTumbuhan berkayu
dengan beragam habitus, daun berbentuk jarum, duduk daun
tersebar.Mempunyai saluran resin, mamiliki kambium, xilem dalam
berkas pengangkutannya hanya memiliki trakeida.Bunga mereduksi
menjadi kantong serbuk sari dan bakal biji, umumnya tersusun dalam
strobilus yang berkelamin tunggal atau ganda.
-
Siklus Hidup PinusPohon pinus mempunyai strobilus jantan dan
betinaStrobilus jantan mempunyai ratusan mikrosporangia, sel-sel
dalam mikrosporangia mengalami pembelahan meiosis menghasilkan
mikrospora haploid yang berkembang menjadi butiran serbuk sari
(gametofit jantan yang belum dewasa)Strobilus betina mempunyai dua
bakal biji pada masing-masing sporofil. Masing-masing bakal biji
memiliki megasporangium (nusellus) yang terbungkus dalam lapisan
integumen pelindung dengan sebuah mikrofil.Selama penyerbukan,
serbuk sari yang dihembuskan oleh angin jatuh pada strobilus
betina. Butiran serbuk sari berkecambah dalam bakal biji membentuk
tabung serbuk sari sendiri melalui nusellus. Pembuahan umumnya
terjadi lebih dari 1 tahun setelah penyerbukanSelama 1 tahun
tersebut, sel induk megaspora dalam nusellus mengalami pembelahan
meiosis untuk menghasilkan 4 sel haploid. Salah satu sel tersebut
bertahan hidup sebagai megaspora yang tumbuh dan membelah
berulang-ulang menjadi gametofit betina yang belum matang (belum
dewasa).
-
Lanjutan siklus hidup pinusDi dalam gametofit betina tersebut
terdapat dua atau tiga arkegonia yang masing-masing mempunyai
sebuah sel telurMenjelang sel telur tersebut siap dibuahi, dua sel
sperma telah berkembang pada gametofit jantan (butiran serbuk sari)
dan tabung serbuk sari telah tumbuh melalui nusellus sampai ke
gametofit betina. Pembuahan terjadi ketika salah satu sel sperma
bersatu dengan sel telur. Semua sel telur dalam bakal biji dapat
dibuahi tetapi pada umumnya hanya satu zigot yang berkembang
menjadi embrio, sedangkan gametofit betina yang lain akan
berkembang menjadi cadangan makanan Embrio pinus (sporofit baru)
memiliki akar yang belum sempurna dan beberapa daun embrionik.
Embrio tersebut dikelilingi oleh cadangan makanan. Sehingga sebuah
biji pinus terdiri dari embrio (sporofit baru), cadangan makanan,
dan lapisan yang mengelilingi biji (diperoleh dari integumen pohon
induk (sporofit induk).
-
Pinus merkusii Jungh. et de Vriese 1845Sinonim: P. sumatrana
Jungh.; P. finlaysoniana Wallich; P. latteri Mason; P. merkiana
Gordon.
Nama lokal: tusam (Indonesia.); uyam (Aceh); son song bai
(Thai); merkus pine (perdagangan); mindoro pine (Philipina);
tenasserim pine (Inggris).
Tumbuh pada ketinggian 30 - 1.800 m dpl, pada berbagai tipe
iklim dan tanah.
-
Deskripsi botaniPohon besar, batang lurus, silindris. Tegakan
masak dapat mencapai tinggi 30 m, diameter 60-80cmTajuk pohon muda
berbentuk piramid, setelah tua lebih rata dan tersebarKulit pohon
muda abu-abu, sesudah tua berwarna gelap, alur dalamTerdapat 2
jarum dalam satu ikatan, panjang16-25 cmPohon berumah satu, bunga
berkelamin tunggalBunga jantan dan betina dalam satu tunasBunga
jantan berbentuk strobilus, panjang 2-4 cm, terutama dibagian bawah
tajukStrobilus betina banyak terdapat di sepertiga bagian atas
tajuk terutama di ujung dahan.
-
LanjutanDeskripsi buah dan benihBuah:Berbentuk kerucut,
silindris, panjang 5-10 cm, lebar 2-4 cm. Lebar setelah terbuka
lebih dari 10 cm.
Benih: Bersayap, dihasilkan dari dasar setiap sisik buah. Setiap
sisik menghasilkan 2 benih. Panjang sayap 22-30 mm, lebar 5-8 mm.
Sayap melekat pada benih dengan penjepit yang berhubungan dengan
jaringan higroskopis di dasar sayap, sehingga benih tetap melekat
saat disebar angin selama sayap kering, tetapi segera lepas bila
kelembaban benih meningkat. Umumnya terdapat 35-40 benih per
kerucut dan 50.000-60.000 benih per kg.
-
Lanjutan.Pembungaan dan pembuahanStrobili jantan dan betina
dapat ditemukan sepanjang tahunPuncak pembungaan di Indonesia Maret
dan berakhir JuniPenyerbukan oleh anginPerkembangan menjadi buah
selama 11-15 bulanDi Indonesia puncak pembuahan bulan Mei-Juli,
bervariasi menurut pohonPohon mulai menghasilkan benih setelah umur
10-15 tahunBenih disebarkan angin.
-
Lanjutan..pinus merkusii1234
Keterangan : 1. Bunga jantan 2. Bunga betina 3. Buah muda
(kuncup) 4. Buah merekah
-
Lanjutanpinus merkusii
Gambar Habitus Pinus merkusii
-
Kladogram genus Pinus
-
Subgenus strobus Pinus strobus (Linnaeus) 1753Tinggi 35-67 m,
diameter 100-180 cmStrobilus bulat tidak teraturKulit pohon
gelapCabang membentuk alur berputarSedikit resin5 helai daun jarum
dalam 1 fascicleStomata hanya ada dipermukaan adaksial
-
Subgenus Pinus
Pinus muricata (D. Don) 1836Synonymy (Millar 1986, Kral
1993):Pinus edgariana Hartweg 1848;P. muricata var. anthonyi Lemmon
1892;P. remorata H. Mason 1930;P. muricata f. remorata (Mason)
Hoover 1966