Definisi Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligamen Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang -tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Sebagai kerangka tubuh sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. Sebagai proteksi sistem muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga). 2.2. Klasifikasi dan Struktur Tulang (Skeletal) Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang belakang. Fungsi Sistem Skeletal : 1. Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis. 2. Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang. 3. Melekat pada tulang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Definisi
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab
terhadap pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini
terdiri dari
Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligamen
Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi
Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari
tulang -tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Sebagai
kerangka tubuh sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. Sebagai proteksi sistem
muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang
tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk
oleh tulang-tulang kostae (iga).
2.2. Klasifikasi dan Struktur Tulang (Skeletal)
Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita memiliki
206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang belakang.
Fungsi Sistem Skeletal :
1. Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.
2. Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang.
3. Melekat pada tulang
4. Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk darah.
5. Merupakan tempat penyimpanan bagimineral seperti calcium dari dalam darah misalnya.
6. Hemopoesis
2.2.1. Struktur Tulang
Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa (jaringan
berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat). Permukaan luar tulang
sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat
osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum
merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam
memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga
dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang
menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur
dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang lebih banyak
mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada
tulang kaki dan tulang tangan.
Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang beronga seperti spons (busa). Rongga
tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa
terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :
1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang).
4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
2.2.2. Klasifikasi Tulang
Berdasarkan bahan pembentuknya :
1. Tulang Rawan
Tulang rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dam matriks bahan dasar). Matriks
tulang rawan tersusun dari kondrin, kolagen, dan kalsium. Tulang rawan ditemukan terutama
pada sendi dan di antara dua tulang. Tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu :
a). Tulang Rawan Hialin
Mempunyai matriks yang transparan. Merupakan jenis tulag rawan yang paling banyak
terdapat di dalam tubuh mausia. Banyak terdapat di hidung, sendi gerak dan ujung tulang rusuk.
b) Tulang Rawan Fibrosa
Mempunyai matriks yang berisi kolagen yang kaku. Merupakan jenis tulang rawan yang
dapat dijumpai di bagian tubuh yang memerlukan kekuatan besar, mislanya pada ruas tulang
belakang dan lutut.
c) Tulang Rawan Elastik
Tulang rawan elastik terbentuk dari serabut elastik yang lentur. Tulang rawan ini tidak
akan mengalami perubahan menjadi tulang keras, meskipun orang tersebut telah dewasa. Banyak
dijumpai di dalam telinga, cuping hidung dan epiglotis.
2. Tulang Keras
Tulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalai asifikasi (pengerasan), dibentuk oleh asteosit
yang banyak mengeluarkan matriks. Matriks tulang keras mengandung sedikit kolagen dan
mengandung banyak kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks
menyebabkan tulang menjadi keras dan tidak lentur.
Berdasarkan penyusunnya :
1. Tulang Kompak
Padat, halus dan homogen
Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung “yellow bone marrow”
Tersusun atas unit : Osten Haversian System
Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan saraf yang
dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae).
Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh mebarn tipis yang disebut periosteur, membran ini
mengandung :
Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang.
Osteoblas.
2. Tulang Spongiosa
Tersusun atas “honeycomb” network yang disebut trabekula.
Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan.
Rongga anatar trebakula terisis “red bone marrow” yang mengandung pembuluh darah yang
memberi nutrisi pada tulang.
Contoh, tulang pelvis, rusuk, tulang belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan dan paha.
Berdasarkan Bentuknya :
1. Tulang panjang : tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contoh : humerus, femur, radius,
ulna.
2. Tulang pendek: tulang yang ukurannya pendek, contoh : tulang pergelangan tangan dan
pergelangan kaki.
3. Tulang pipih : tulang yang ukurannya lebar, contoh : tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan
sternum.
4. Tulang tidak beraturan, contoh : vertebra, tulang muka, pelvis.
2.3. Struktur Anatomi
2.3.1. Struktur Anatomi Aksial Skeleton dan Struktur Anatomi Apendikular Skeleton
Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang
akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik (terutama
garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut
adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.
Anatomi tulang manusia
1. Axial Skeleton (80 tulang)
1. Tengkorak 22 buah tulang
Tulang cranial (8 tulang) Frontal 1
Parietal 2
Occipital 1
Temporal 2
Sphenoid 1
Ethmoid 1
Tulang fasial (13 tulang) Maksila 2
Palatine 2
Zygomatic 2
Lacrimal 2
Nasal 2
Vomer 1
Inferior nasal concha 2
Tulang mandibula (1 tlng) 1
1. Tulang telinga
tengah
Malleus 2
Incus 2
Stapes 2
6 tulang
1. Tulang hyoid 1 tulang
1. Columna vertebrae Cervical 7
Thorakal 12
Lumbal 5
Sacrum (penyatuan dari 5 tl) 1
Korkigis (penyatuan dr 3-5 tl) 1
26 tulang
1. Tulang rongga thorax Tulang iga 24
Sternum 1
25 tulang
2. Appendicular Skeleton (126 tulang)
1. Pectoral girdle Scapula 2
Clavicula 2
4 tulang
1. Ekstremitas atas Humerus 2
Radius 2
Ulna 2
Carpal 16
Metacarpal 10
Phalanx 28
60 tulang
1. Pelvic girdle Os coxa 2 (setiap os coxa terdiri
dari penggabungan 3 tulang)
2 tulang
Aksial Skeleton
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan
perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Macam-macam skeleton aksial yaitu:
1. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:
Bagian parietal terletak di bagian tulang dahi.
Bagian temporal terletak di tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga.
Bagian occipitas terletak pada daerah belakang dari tengkorak.
Bagian spenoid letaknya berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji.
Bagian ethmoid yaitu tulang yang menyususn rongga hidung.
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang
tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang
menyusun bagian wajah, tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak.
Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.
2. Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:
Rahang bawah letaknya yaitu menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. Hal tersebut
merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas.
Rahang bawah adalah tulang yang menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit.
Palatinum (tulang langit-langit) tulang yang menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian
atas dari atap rongga mulut.
Zigomatik yaitu tulang yang ada pada daerah pipi.
Tulang hidung
Tulang lakrimal yaitu sekat tulang hidung.
3. Tulang Dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. Pada sisi kiri dan kanan
tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. Bersama-sama dengan rusuk, tulang dada
memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
Tulang hulu / manubrium yaitu tulang yang terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat
melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua.
Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai
ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini
terbentuk dari tulang rawan.
4. Tulang rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. Bersama-sama dengan tulang dada
membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas
tiga bagian yaitu:
Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan
tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.
Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang.Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek
dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang
belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang
melekatkannya pada satu titik di tulang dada.
Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan
ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya: a).
Melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan b). Melindungi
lambung, limpa dan ginjal, dan c). Membantu pernapasan
5. Ruas-ruas tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang, disusun oleh 33 buah tulang dengan
bentuk tidak beraturan. Ke-33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:
Tujuh ruas pertama disebut tulang leher. Ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan
ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. Bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala
untuk melakukan gerakan.
Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian
kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang.Ukuran tulang pinggang lebih besar
dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh
dan banyak melekat otot-otot.
Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-
ruas tulang pinggang.
Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai
dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk
menegakkan badan dan menjaga keseimbangan.menyokong kepala dan tangan, dan tempat
melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.
Apendikular Skeleton
Apendikular skeleton tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton
aksial. Apendikular skeleton ini terdiri dari :
• Anggota gerak atas.
• anggota gerak bawah.
• gelang bahu.
• gelang panggung.
• bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.
1. Tulang anggota gerak atas (extremitas superior).
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas :
Humerus / tulang lengan atas.Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar,
halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan
tempat melekatnya tulang radius dan ulna.
Radius dan ulna / pengumpil dan hasta.Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius,
dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk
gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
Karpal / pergelangan tangan. Tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligament.
Metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan
dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang
jari (palanges).
Palanges (tulang jari-jari).tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang,
kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior).
Tulang anggota gerak bawah disusun oleh :
Femur / tulang paha.Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul
sampai ke lutut.
Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian
ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dibandingkan
tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan
tempat melekatnya beberapa otot.
Patela / tempurung lutut, terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. Patela berfungsi
melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut.
Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan
salah satunya adalah tulang tumit.
Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
Palanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14
tulang.
3. Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka).
Tulang selangka berbentuk seperti huruf “S”, berhubungan dengan tulang lengan atas
(humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang
satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang
belikat. Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian
belakang dari tulang rusuk.Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah
otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi.
4. Gelang panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggul. Pada anak anak tulang
pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian
bawah) dan tulang pubis (bagian tengah). Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang
sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat
simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang
panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang
belakang.melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ
reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin. Secara umum fungsi sistem rangka
adalah membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat
padanya. Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang
tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh
terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering
dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. Rangka merupakan tempat
melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain
dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
2.3.2. Articaltion
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini
dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon,
fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.
a. Sendi fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat
kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.
b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa
kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi
ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.
c. Sendi synovial (diartrodial)
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan
gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi
sinovial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul
fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi cairan sinovial ke
dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku,
dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi
normal relatif kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari
200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan synovial juga bertindak sebagai
sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan
ini berhubungan dengan tulang lain. Pada beberapa sendi terdapat suatu sabit kartilago fibrosa
yang sebagian memisahkan tulang-tulang sendi (mis., lutut, rahang)
Jenis sendi synovial :
Sendi Peluru, misal pada persendian panggul dan bahu. Memungkinkan gerakan bebas penuh.
Sendi Engsel, misal siku dan lutut. Memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah.
Sendi Pelana, memungkinakan gerakan dua bidang yang saling tegal lurus. Sendi pada dasar ibu
jari adalah sendi pelana dua sumbu.
Sendi Pivot, misal adalah sendi anatar radius dan ulna. Memungkinkan rotasi untuk melakukan
aktivitas seperti memutar pegangan pintu.
Sendi Peluncur, misal sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan. Memungkinkan gerakan
terbatas kesemua arah.
2.3.3. Body Movement
a. Gerakan Lurus (linear motion)-gliding
b. Gerakan Sudut (angular motion)
Fleksi-ekstensi-hiperektensi
Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antar dua tulang atau dua bagian tubuh,
seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea rah depan), menekuk lutut (menggerakkan
tungkai kearah belakang), atau juga menekuk torso kea rah samping.
Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak meluruskan persendian pada
siku dan lutut setelah fleksi.
Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagian-bagian tubuh
melebihi 180%, seperti gerakan menekuk torso atau kepala kea rah belakang.
Abduksi-adduksi
Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat lengan
berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkai. Seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari
kaki.
Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama
tubuh atau aksis longitudinal tungkai.
Sirkumduksi
Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat
ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran. Gerakan seperti
ini dapat berlangsung pada persendiaan panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan
persendian lutut.
c. Gerakan putar (rotation)
Rotasi kanan-kiri
Rotasi medial-lateral
Pronasi-Supinasi
Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan
telapak tangan menghadap kebelakang.
Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap
ke depan.
d. Gerakan khusus
Inversi-eversi
Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kai menghadap
ke dalam atau kea rah medial.
Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap
kea rah luar. Gerakan inversi dan eversi pada kaki sangat berguna untuk berjalan diatas daerah
yang rusak dan berbatu-batu.
Dorsofleksi-plantar fleksi
Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kearah depan (meninggikan
bagian dorsal kaki)
Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki
Opposisi
Gerakan ibu jari menyentuh telapak tangan.
Protraksi-retraksi
Protaksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke depan,
atau memfleksi girdel pektoral ke arah depan.
Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, s seperti saat
meretraksi girdle pektoral untuk membusungkan dada
Elevasi-depresi
Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat mengatupkan mulut
(mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi skapula).
Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat membuka mulut.
Fleksi lateral
2.4. Struktur Otot Tubuh
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.Otot menyebabkan
pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Sel otot
merupakan sel dengan banyak nuclei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Jenis-jenis
otot yang ada dalam tubuh :
a.Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga
besar.Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik.Otot ini menempel pada kerangka dan
digunakan untuk pergerakan.
b.Otot polos
Otot yang ditemukan dalam intestium dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari
sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk
gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang terlihat pada
gambar.
c.Otot jantung
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya
tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.
2.5. Struktur Otot Ektremitas
Adapun tulang pembentuk regio ekstremitas superior yaitu: Scapula, Clavicula, Humerus,
Radius, Ulna, carpal, Metacarpal, Phalangs.
1. Scapula (tulang belikat)
Dalam anatomi manusia, tulang belikat atau scapula adalah tulang yang menghubungkan
humerus (tulang lengan atas) dan clavicula (tulang selangka).
2. Clavicula (tulang selangka)
Dalam anatomi manusia tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk bahu
dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.
Menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.Ujung medial klavicula bersendi pada
manubrium sterni melalui artikulatio sternoclavicularis.
Clavicula berguna :
sebagai pengganjal untuk menghubungkan ekstrimititas superior dari toraks supaya lengan dapat
bergerak sebebas-bebasnya.
untuk meneruskan goncangan dari ekstremitas superior ke kerangka aksial.
3. Humerus (Tulang Lengan Atas)
Batang humerus terletak di antara batas atas pectoralis penyisipan besar proksimal dan distal
ridge supracondylar.Ini merupakan tengah tiga perlima dari seluruh humerus.Bagian anterior
tuberositas semakin besar meluas ke anterior punggungan yang berakhir pada fosa coronoid
distal.Aspek posterior yang lebih besar terus tuberositas sebagai lateral distal ridge yang berakhir
di supracondylar lateral punggungan. Melds tuberositas yang lebih kecil menjadi medial terletak
punggung bukit yang membentuk punggungan supracondylar medial distal.
Deltoideus Tuberculum yang membentuk lateral keunggulan hanya proksimal ke
midshaft. Batang humerus memiliki posterior, sebuah anterolateral, dan anteromedial
permukaan.Kanal yang meduler berakhir humerus proksimal ke olecranon fosa. Anatomi
humerus memiliki implikasi yang penting untuk internal dan eksternal fiksasi Lengan dibagi
menjadi kompartemen anterior dan posterior oleh fasia septae. Compartmentcontains posterior
otot trisep, saraf radialis beteen panjang dan lateral kepala trisep. Anterior atau
flexorcompartment berisi fleksor dari siku, biceps brachii dan brakialis, dan coracobrachialis.
The brakialis telah mendapat pasokan dua saraf-satu dari muskulokutaneus dan lain dari saraf
radialis.
4. Radius (Tulang Pengumpil)
adalah tulang yang lebih pendek dan terletak lebih ke lateral antara kedua tulang lengan
bawah.
5. Ulna (Tulang hasta)
antara kedua tulang lengan bawah ulna adalah yang lebih panjang dan lebih medial.
6. Carpal, Metacarpal dan Phalangs
PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL YANG UMUM TERJADI PADA LANSIAA. REMATIK (OSTEOARTRITIS)1. Definisi
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung bebanSecara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya.
1. Tanda dan gejala
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi,
krepitasi, pembesaran sendi dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan krepitasi.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak menonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara lain;
1. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan yang lain.
2. Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.
3. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.
4. Krepitasi
Rasa gemeretak (kadqang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
5. Pembesaran sendi (deformitas)
Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar.
6. Perubahan gaya berjalan
Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien yang umumnya tua (lansia).
2. Etiologi
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;
a. Usia lebih dari 40 tahun
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda dengan eprubahan pada osteoartritis.
b. Jenis kelamin wanita lebih sering
wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi psteoartritis kurang lebih sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
b. Suku bangsa
Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan tulang.
c. Genetikd. Kegemukan dan penyakit metabolic
Berat badan yang berlebih, nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya osteoartritis, baik pada wanita maupun pria. Kegemukan ternyata tidak hanya berkaitan dengan oateoartritis pada sendi yang menanggung beban berlebihan, tapi juga dnegan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula). Olehkarena itu disamping faktor mekanis yang berperan (karena meningkatnya beban mekanis), diduga terdapat faktor lain (metabolit) yang berpperan pada timbulnya kaitan tersebut.f. Cedera sendi, pekerjaan dan olahragag. Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi yang berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih tinggi.h. Kelainan pertumbuhanKelainan kongenital dan pertumbuhan paha telah dikaitkan dengan timbulnya oateoartritis paha pada usia muda.i. Kepadatan tulangTingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek.
4. PatofisiologiPenyakit ini asimetris, tidak meradang (non inflammatory) dan tidak ada komponen sistemik. Osteoartritis adalah suatu kelainan berupa proliferasi tulang pada batas sendi dan tulang subkondral akibat deteriorasi tulang rawan sendi. Penyebab degenerasi tulang rawan tidak diketahui tetapi mungkin termasuk:a. kerusakan framework kolagen karena fatigue (kelelahan)dan abrasi.b. perubahan pada sintesis proteoglikan atau degradasinya.c. defek (kerusakan) pada fungsi cairan sinovial dan kondrosit.Beberapa faktor lain yang mungkin mempengaruhi progresifitas OA seperti:a. Lokasi lesib. Jumlah beban pada tulang rawanc. Resiliensi tulangd. Kelainan sendi yang sudah ada (pre-existing)e. Umurf. Berat badang. Olahraga yang menghasilkan mikrofraktur berulang.h. KeturunanPada OA Primer, beberapa sendi yang terserang menurut urutan menurun adalah sendi lutut, sendi MTP I (Metatarso Phalangeal) sendi DIP (Distal Inter Phalangeal), sendi CMC (Carpo Metacarpal), panggul, leher dan lumbal (punggung). Siku dan bahu jarang kecuali pada OA sekunder akibat cedera fraktur atau yang berhubungan dengan pekerjaan
B. OSTEOPOROSIS1. DefinisiOsteoporosis adalah penyakit metabolik tulang yang memiliki penurunan matrix dan proses mineralisasi yang yang normal tetapi massa atau densitas tulang berkurang (Gallagher, 1999)Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat. Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium dan mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan hormon dalam jumlah yang mencukupi (hormon paratiroid, hormon pertumbuhan, kalsitonin, estrogen pada wanita dan testosteron pada pria). Juga persediaan vitamin D yang adekuat, yang diperlukan untuk menyerap kalsium dari makanan dan memasukkan ke dalam tulang. Secara progresif, tulang meningkatkan kepadatannya sampai tercapai kepadatan maksimal (sekitar usia 30 tahun). Setelah itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis.Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
2. Tanda dan GejalaPenyakit osteoporosis sering disebut sebagai silent disease karena proses kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis) dan berlangsung secara
progresif selama bertahun-tahun tanpa kita sadari dan tanpa disertai adanya gejala.Gejala-gejala baru timbul pada tahap osteoporosis lanjut, seperti:a. patah tulangb. punggung yang semakin membungkukc. hilangnya tinggi badand. nyeri punggung
Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk. Hancurnya tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami hancur secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit. Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh.Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Hal yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.
3. EtiologiPenyebab Osteoporosis yaitu :a. Osteoporosis postmenopausalTerjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.b. Osteoporosis senilisKemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.c. Osteoporosis sekunderDialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.d. Osteoporosis juvenil idiopatikMerupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak
dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
4. PatofisiologiPenyebab pasti dari osteoporosis belum diketahui, kemungkinan pengaruh dari pertumbuhan aktifitas osteoklas yang berfungsi bentuk tulang. Jika sudah mencapai umur 30 tahun struktur tulang sudah tidak terlindungi karena adanya penyerapan mineral tulang.Dalam keadaan normal terjadi proses yang terus menerus dan terjadi secara seimbang yaitu proses resorbsi dan proses pembentukan tulang (remodelling). Setiap ada perubahan dalam keseimbangan ini, misalnya proses resorbsi lebih besar dari proses pembentukan, maka akan terjadi penurunan massa tulangProses konsolidasi secara maksimal akan dicapai pada usia 30-35 tahun untuk tulang bagian korteks dan lebih dini pada bagian trabekula. Pada usia 40-45 tahun, baik wanita maupun pria akan mengalami penipisan tulang bagian korteks sebesar 0,3-0,5 %/tahun dan bagian trabekula pada usia lebih mudaPada pria seusia wanita menopause mengalami penipisan tulang berkisar 20-30 % dan pada wanita 40-50 % Penurunan massa tulang lebih cepat pada bagian-bagian tubuh seperti metakarpal, kolum femoris, dan korpus vertebra Bagian-bagian tubuh yg sering fraktur adalah vertebra, paha bagian proksimal dan radius bagian distal
C. LOW BACK PAIN1. Definisi
Low back Pain dipersepsikan ketidak nyamanan berhubungan dengan lumbal atau area sacral pada tulang belakang ataui sekitar jaringan ( Randy Mariam,1987 ).Low Back Pain adalah suatu tipe nyeri yang membutuhkan pengobatan medis walaupun sering jika ada trauma secara tiba-tiba dan dapat menjadi kronik pada masalah kehidupan seperti fisik,mental,social dan ekonomiLow Back Pain adalah nyeri kronik didalam lumbal,biasanya disebabkan oleh terdesaknya para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari nucleus pulposus,osteoartritis dari lumbal sacral pada tulang belakangLow Back Pain terjadi dilumbal bagian bawah,lumbal sacral atau daerah sacroiliaca,biasanya dihubungkan dengan proses degenerasi dan ketegangan musulo (Prisilia Lemone,1996).Low back pain dapat terjadi pada siapasaja yang mempunyai masalah pada muskuloskeletal seperti ketegangan lumbosacral akut,ketidakmampuan ligamen lumbosacral,kelemahan otot,osteoartritis,spinal stenosis serta masalh pada sendi inter vertebra dan kaki yang tidak sama panjangDari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan Low Back Pain adalah nyeri kronik atau acut didalam lumbal yang biasanya disebabkan trauma atau terdesaknya otot para vertebra atau tekanan,herniasi dan degenerasi dari nuleus pulposus,kelemahan otot,osteoartritis dilumbal sacral pada tulang belakang.
2. Tanda dan gejala
Pasien biasanya engeluh nyeri punngung akut maupun nyeri punggung kronis dan kelemahan. Selama wawancara awal kaji lokasi nyeri, sifatnya dan penjalarannya sepanjang serabut saraf (sciatica), juga dievaluasi cara jalan pasien, mobilitas tulang belakang, refleks, panjang tungkai, kekuatan motoris dan persepsi sensoris bersama dengan derajat ketidaknyamanan yang dialaminya. Peninggian tungkai dalam keadaan lurus yang mengakibatkan nyeri menunjukkan iritasi serabut saraf.Pemeriksaan fisik dapat menemukan adanya spasme otot paravertebralis (peningkatan tonus otot tulang postural belakang yang berlebihan) disertai hilangnya lengkungan lordotik lumbal yang normal dan mungkin ada deformitas tulang belakang. Bila pasien diperiksa dalam keadaan telungkup, otot paraspinal akan relaksasi dan deformitas yang diakibatkan oleh spasme akan menghilang.Kadang-kadang dasar organic nyeri punggung tak dapat ditemukan. Kecemasan dan stress dapat membangkitkan spasme otot dan nyeri. Nyeri punggung bawah bisa merupakan anifestasi depresi atau konflik mental atau reaksi terhadap stressor lingkungan dan kehidupan. Bila kita memeriksa pasien dengan nyeri punngung bawah, perawat perlu meninjau kembali hubungan keluarga, variable lingkungan dan situasi kerja
3. Etiologi
Kebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai masalah muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral akut, ketidakstabilan ligamen lumbosakral dan kelemahan otot, osteoartritis tulang belakang, stenosis tulang belakang, masalah diskus intervertebralis, ketidaksamaan panjang tungkai). Penyebab lainnya meliputi obesitas, gangguan ginjal, masalah pelvis, tumor retroperitoneal, aneurisma abdominal dan masalah psikosomatik. Kebanyakan nyeri punggung akibat gangguan muskuloskeletal akan diperberat oleh aktifitas, sedangkan nyeri akibat keadaan lainnya tidak dipengaruhi oleh aktifitas
4. PatofisiologiStruktur spesifik dalam system saraf terlibat dalam mengubah stimulus menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri disebut sebagai system nosiseptif. Sensitifitas dari komponen system nosiseptif dapat dipengaruhi oleh sejumlah factor dan berbeda diantara individu. Tidak semua orang yang terpajan terhadap stimulus yang sama mengalami intensitas nyeri yang sama. Sensasi sangat nyeri bagi seseorang mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain.Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak, dimana stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal. Reseptor nyeri merupakan jaras multi arah yang kompleks. Serabut saraf ini bercabang sangat dekat dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke pembuluh darah local. Sel-sel mast, folikel rambut dan kelenjar keringat. Stimuli serabut ini mengakibatkan pelepasan histamin dari sel-sel mast dan mengakibatkan vasodilatasi. Serabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang lebih jauh dan berhubungan dengan rantai simpatis paravertebra system saraf dan dengan organ internal yang lebih besar. Sejumlah substansi yang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi nyeri meliputi histamin, bradikinin, asetilkolin dan substansi P. Prostaglandin dimana zat tersebut yang dapat meningkatkan efek yang menimbulkan
nyeri dari bradikinin. Substansi lain dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri adalah endorfin dan enkefalin yang ditemukan dalam konsentrasi yang kuat dalam system saraf pusat(1,3).Kornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori, dimana agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada system assenden harus diaktifkan. Aktivasi terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ internal. Proses nyeri terjadi karena adanya interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi nyeri(1,3).Patofisiologi Pada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun atas banyak unit vertebrae dan unit diskus intervertebrae yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligamen dan otot paravertebralis. Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikanperlindungan yang maksimal terhadap sum-sum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-otot abdominal dan toraks sangat penting ada aktifitas mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur, masalah struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung(2,4).Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus intervertebra merupakan penyebab nyeri punggung biasa. Diskus lumbal bawah, L4-L5, menderita stress paling berat dan perubahan degenerasi terberat. Penonjolan diskus atau kerusakan sendi dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut (2,4).
D. OSTEOMALASIA1. DefinisiPenyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan oleh kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak yang disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi deformitas skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena pada orang dewasa pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit).2. Tanda dan Gejalaa. Nyeri tulangb. Deformitas mungkin timbul pada punggung dan panggul, tungkai, iga, dan adanya daerah-daerah dimana terdapat pseudofrakturc. Kelemahan otot bila kalsium serum sangat rendah, tetapi mungkin jarang terjadi
3. EtiologiPenyebabnya ditandai dengan keadaan kekurangan vitamin D (calcitrol), dimana terjadi peningkatan absorbsi kalsium dari sistem pencernaan dan penyediaan mineral dari tulang. penyediaan calsium dan phosfat dalam cairan eksta seluler lambat. Tanpa adekuatnya vitamin D, kalsium dan fosfat tidak akan terjadi di tempat pembentukan kalsium dalam
tulang.4. PatofisiologiAda berbagai macam penyebab dari osteomalasia yang umumnya menyebabkan gangguan metabolisme mineral. Faktor yang berbahaya untuk perkembangan osteomalasia diantaranya kesalahan diet, malabsorbsi, gastrectomy, gagal ginjal kronik, terapi anticonvulsan jangka lama (phenyton, phenobarbital) dan insufisiensi vitamin D (diet, sinar matahari). Tipe malnutrisi (defisiensi vitamin D sering digolongkan dalam hal kekurangan calsium) terutama gangguan fungsi menuju kerusakan, tetapi faktor makanan dan kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang juga dapat menjadi faktor pencetus hal itu terjadi dengan frekuensi tersering dimana kandungan vitamin D dalam makanan kurang dan adanya kesalahan diet serta kurangnya sinar matahari.Osteomalasia kemungkinan terjadi sebagai akibat dari kegagalan dari absorbsi calsium atau kekurangan calsium dari tubuh. Gangguan gastrointestinal dimana kurangnya absorbsi lemak menyebabkan osteomalasia. Kekurangan lain selain vitamin D (semua vitamin yang larut dalam lemak) dan kalsium. Ekskresi yang paling terakhir terdapat dalam faeces bercampur dengan asam lemak (fatty acid). Sebagai contoh dapat terjadi gangguan diantaranya celiac disease, obstruksi sistem pencernaan kronik, pankreatitis kronis dan reseksi perut yang kecil. Lagi pula penyakit hati dan ginjal dapat menyebabkan kekurangan vitamin D, karenanya organ-organ tersebut mengubah vitamin D ke dalam untuk aktif. Terakhir, hyperparatiroid menunjang terjadinya kekurangan pembentukan calsium, dengan demikian osteomalasia menyebabkan kenaikan ekskresi fosfat dalam urine.
E. GOUT1. DefinisiGout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari.Penyakit gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
2. Tanda dan GejalaSerangan gout (artritis gout akut) terjadi secara mendadak.Timbulnya serangan bisa dipicu oleh:- luka ringan- pembedahan- pemakaian sejumlah besar alkohol atau makanan yang kaya akan protein- kelelahan- stres emosional- penyakit.Nyeri yang hebat dirasakan oleh penderita pada satu atau beberapa sendi, seringkali terjadi pada malam hari; nyeri semakin memburuk dan tak tertahankan.Sendi membengkak dan kulit diatasnya tampak merah atau keunguan, kencang dan licin, serta teraba hangat. Menyentuh kulit diatas sendi yang terkena bisa menimbulkan nyeri yang luar
biasa.Penyakit ini paling sering mengenai sendi di pangkal ibu jari kaki dan menyebabkan suatu keadaan yang disebut podagra; tetapi penyakit ini juga sering menyerang pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan dan sikut.Kristal dapat terbentuk di sendi-sendi perifer tersebut karena persendian tersebut lebih dingin daripada persendian di pusat tubuh dan urat cenderung membeku pada suhu dingin.Kristal juga terbentuk di telinga dan jaringan yang relatif dingin lainnya.Sebaliknya, gout jarang terjadi pada tulang belakang, tulang panggul ataupun bahu.Gejala lainnya dari artritis gout akut adalah demam, menggigil, perasaan tidak enak badan dan denyut jantung yang cepat.Gout cenderung lebih berat pada penderita yang berusia dibawah 30 tahun.Biasanya pada pria gout timbul pada usia pertengahan, sedangkan pada wanita muncul pada saat pasca menopause.Serangan pertama biasanya hanya mengenai satu sendi dan berlangsung selama beberapa hari. Gejalanya menghilang secara bertahap, dimana sendi kembali berfungsi dan tidak timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya. Tetapi jika penyakit ini semakin memburuk, maka serangan yang tidak diobati akan berlangsung lebih lama, lebih sering terjadi dan mengenai beberapa sendi. Sendi yang terkena bisa mengalami kerusakan yang permanen.Bisa terjadi gout menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinya kelainan bentuk sendi. Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan menyebabkan kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi. Benjolan keras dari kristal urat (tofi) diendapkan dibawah kulit di sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk di dalam ginjal dan organ lainnya, dibawah kulit telinga atau di sekitar sikut.Jika tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal yang menyerupai kapur.3. EtiologiDalam keadaan normal, beberapa asam urat (yang merupakan hasil pemecahan sel) ditemukan dalam darah karena tubuh terus menerus memecahkan sel dan membentuk sel yang baru dan karena makanan yang dikonsumsi mengandung cikal bakal asam urat. Kadar asam urat menjadi sangat tinggi jika ginjal tidak dapat membuangnya melalui air kemih.Tubuh juga bisa menghasilkan sejumlah besar asam urat karena adanya kelainan enzim yang sifatnya diturunkan atau karena suatu penyakit (misalnya kanker darah), dimana sel-sel berlipatganda dan dihancurkan dalam waktu yang singkat.Beberapa jenis penyakit ginjal dan obat-obatan tertentu mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam urat.4. PatofisiologiAdanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menunpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi.Hiperurecemia merupakan hasil:a. meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormalb. menurunnya ekskresi asam uratc. kombinasi keduanyaGout sering menyerang wanita post menopouse usia 50 – 60 tahun. Juga dapat menyerang laki-
laki usia pubertas dan atau usia di atas 30 tahun. Penyakit ini paling sering mengenai sendi metatrsofalangeal, ibu jari kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki.