1 www.bpkp.go,id JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL TUJUAN Meningkatkan pemahaman implementasi sistem akuntansi pemerintah daerah sesuai PP nomor 71 tahun 2010 dengan cara menyajikan jurnal akuntansi berbasis akrual. 2 DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 2 RUANG LINGKUP Jurnal pada SKPD dan PPKD
23
Embed
TUJUAN RUANG LINGKUP - feb.ub.ac.idfeb.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/04-Jurnal-Standar-Unibraw.pdf · No Transaksi Periodik Perpetual 1 Saldo Awal Persediaan Dibukukan sebagai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
www.bpkp.go,id
JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
BERBASIS AKRUAL
JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
BERBASIS AKRUAL
TUJUANMeningkatkan pemahamanimplementasi sistem akuntansipemerintah daerah sesuai PP nomor71 tahun 2010 dengan caramenyajikan jurnal akuntansi berbasisakrual.
2DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 2
RUANG LINGKUP
Jurnal pada SKPD dan PPKD
2
3DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
3
JENIS JURNAL
1. Jurnal Pembuka :� Jurnal persediaan awal tahun dengan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 4
3
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 5
JURNAL PEMBUKA
Pengakuan Beban
Persediaan di awal
tahun dengan
metode periodik
Beban Persediaan (Debet)
Persediaan (Kredit)
6
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
No Transaksi Periodik Perpetual
1 Saldo Awal Persediaan Dibukukan sebagai Beban Persediaan :
Beban Persediaan xxx Persediaan xxx
Tidak dijurnal, tetap sebagai Persediaan Awal
2 Pembelian pada tahun
berjalan
Dibukukan sebagai Beban Persediaan:
Beban Bahan Pakai Habis xxx Kas di Bendahara Pengeluaran/Utang
Beban Barang dan Jasa xxx
Dibukukan sebagai penambah Persediaan :
Persediaan xxx Kas di Bendahara Pengeluaran/Utang
Beban Barangdan Jasa xxx
Pengakuan Belanja Persediaan
Belanja Bahan Pakai Habis xxx Perubahan SAL xxx
Pengakuan belanja persediaan
Belanja Bahan Pakai Habis xxx Perubahan SAL xxx
3 Pemakaian Persediaan
pada tahun berjalan
Tidak dijurnal Dijurnal sebagai Beban Persediaan:
Beban Bahan Pakai Habis xxx Persediaan xxx
4. Saldo Persediaan pada
Neraca Akhir
Sebesar Persediaan akhir tahun berdasarkan
cek fisik dan dibukukan sebagai :
Persediaan xxx Beban Bahan Pakai Habis xxx
Merupakan Saldo Persediaan Awal +/+
Pembelian -/- pemakaian persediaan tahun
berjalan.
5 Total Beban Persediaan Merupakan Beban Persediaan awal tahun +
Beban Bahan Pakai Habis tahun berjalan
(pembelian Persediaan) - Persediaan akhir
Merupakan total pemakaian persediaan pada
tahun berjalan
4
IPSAP 02
“ Pendapatan diakui pada saat diterima pada RKUN/RKUD diinterpretasikan sebagai pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai pendapatan negara/daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke RKUN/RKUD, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan bagian dari BUN/BUD”
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 7
AKUN PERANTARA
- Transaksi keuangan antara PPKD dan SKPD merupakan transaksi antar entitas akuntansi sehingga memerlukan akun transitoris untuk melakukan proses akuntansi.
- Harus dibuat akun perantara yang berfungsi sebagai jembatan antara PPKD dan SKPD.
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 8
5
AKUN PERANTARA
- Akun yang dimaksud adalah akun R/K PPKD dan R/K SKPD.
- Akun R/K PPKD merupakan akun yang ada di SKPD dan dimasukkan ke dalam kelompok akun Kewajiban untuk Dikonsolidasikan.
- Akun R/K SKPD merupakan akun yang ada di PPKD dan dimasukkan ke dalam kelompok akun Aset untuk Dikonsolidasikan.
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 9
- Pendapatan-LO diakui sebelumpenerimaan kas
- Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas
- Pendapatan-LO diakui setelahpenerimaan kas
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
10
JURNAL STANDAR PENDAPATAN-LO DAN PENDAPATAN-LRA
6
Penetapan hak pendapatan dilakukan lebih dulu sebelum kasditerima, maka Pendapatan-LO diakui pada saat terbit dokumen
penetapan, seperti Surat Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
11
PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
2 Jurnal di PPKD R/K SKPD (Debet) Kas Di Kas Daerah (Kredit) Utang PFK (Kredit)
Saat selesai 100% dan dibuat BAST3 Jurnal di SKPD Aset Tetap (Debet)
Konstruksi Dalam Pengerjaan (Kredit)
Aset Tetap (Debet)
Pendapatan Hibah dari ........-LO (Kredit)
PEMBANGUNAN ASET TETAP
PENERIMAAN HIBAH ASET TETAP
19
PENYUSUTAN ASET TETAP
1 Pengakuan Penyusutan Aset Tetap
Beban Penyusutan Aset Tetap (Debet) Akumulasi Penyusutan (Kredit)
TUKAR MENUKAR ASET
1 Jika pertukaran aset menimbulkan keutungan
Aset Tetap... (yang masuk) (Debet) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) (Debet) Aset Tetap...(yang keluar) (Kredit) Surplus Penjualan Aset Nonlancar-LO (Kredit)
2 Jika pertukaran aset menimbulkan kerugian
Aset Tetap... (yang masuk) (Debet) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) (Debet) Defisit Penjualan Aset Nonlancar-LO (Debet) Aset Tetap...(yang keluar) (Kredit)
PENJUALAN
Kas di Bendahara Penerimaan/Piutang (Debet)
Akumulasi Penyusutan (Debet)
Suplus Penjualan Aset Nonlancar (Kredit)
Aset Tetap (Kredit) Perubahan SAL (Debet)
Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan - LRA (Kredit)
37
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 38
1 Pengakuan
persediaan
(Metode Periodik)
Persediaan (Debet)
Beban Persediaan (Kredit)
2 Pengakuan Bagian
Lancar Piutang
Jangka Panjang
Bagian Lancar Tagihan/Piutang Jangka
Panjang (Debet)
Tagihan/Piutang Jangka Panjang (Kredit)
3 Pengakuan Bagian
Lancar Utang
Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang (Debet)
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
(Kredit)
4 Penyusutan Aset
Tetap
Beban Penyusutan Aset Tetap (Debet)
Akumulasi Penyusutan (Kredit)
5 Penyisihan
Piutang
Beban Penyisihan Piutang (Debet)
Penyisihan Piutang (Kredit)
JURNAL PENYESUAIAN AKHIR TAHUN
20
JURNAL PENUTUP
Pendapatan ............. LO (1) XXXPendapatan ............. LO (2) XXXPendapatan ............. LO (3) XXX
JURNAL STANDAR KOREKSI KESALAHAN YANG BERULANG DAN SISTEMIK
TRANSAKSI WP LEBIH BAYAR
1 Koreksi Pendapatan - LO Pendapatan Pajak ... -LO (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)
2 Koreksi Pendapatan - LRA Pendapatan Pajak ... -LRA (Debet) Perubahan SAL (Kredit)
TRANSAKSI WP KURANG BAYAR
1 Koreksi Pendapatan - LO Kas di Kas Daerah (Debet) Pendapatan Pajak ... -LO (Kredit)
2 Koreksi Pendapatan - LRA Perubahan SAL (Debet) Pendapatan Pajak ... -LRA (Kredit)
40
21
LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN
1 Koreksi kesalahan yang tidak mempengaruhi posisi kas
Pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca terkait pada periode kesalahan ditemukan
2 Koreksi kesalahan atas kelebihan pengeluaran belanja/beban sehingga mengakibatkan penerimaan kembali belanja/beban dan menambah posisi kas
Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran(Debet) Pendapatan Lainnya-LO (Kredit)
Perubahan SAL (Debet) Pendapatan Lainnya-LRA (Kredit)
3 Koreksi kesalahan atas kekurangan pengeluaran belanja/beban dan mengurangi posisi kas
Ekuitas (Debett) Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Kredit)
Saldo Anggaran Lebih (Debet) Perubahan SAL (Kredit)
41
LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN
4 Koreksi kesalahan atas penerimaan Pendapatan-LRA yang menambah ataupun mengurangi posisi kas
Jika terjadi penambahan Pendapatan-LRA Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Debet)
Saldo Anggaran Lebih (Kredit) Jika terjadi pengurangan Pendapatan-LRA Saldo Anggaran Lebih (Debet)
Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Kredit)
5 Koreksi kesalahan atas penerimaan Pendapatan-LO yang menambah ataupun mengurangi posisi kas
Jika terjadi penambahan Pendapatan-LO Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran(Debet)
Ekuitas (Kredit) Jika terjadi pengurangan Pendapatan-LO Ekuitas (Debet)
Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Kredit)
42
22
LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN
6 Koreksi kesalahan atas penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dan menambah maupun mengurangi posisi kas
a. Penerimaan pembiayaan - jika menambah saldo kas
Perubahan SAL (Debet) Saldo Anggaran Lebih..... (Kredit) Kas di Kas Daerah(Debet)
Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan (Kredit)
b. Penerimaan pembiayaan - jika mengurangi saldo kas
Saldo Anggaran Lebih .... (Debet) Perubahan SAL (Kredit) Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan.....(Debet) Kas di Kas Daerah(Kredit) ......... c. Pengeluaran pembiayaan - jika
menambah saldo kas Perubahan SAL (Debet)
Saldo Anggaran Lebih (Kredit) Kas di Kas Daerah (Debet)
Dana Cadangan (Kredit) d. Pengeluaran pembiayaan - jika
mengurangi saldo kas Saldo Anggaran Lebih (Debet)
Perubahan SAL (Kredit) Dana Cadangan (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)
43
LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN
7 Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain kas dan menambah atau mengurangi posisi kas
Jika menambah kas dan mengurangi nilai aset tetap Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Debet)
Tanah Kantor (Kredit) Jika mengurangi kas dan menambah nilai aset tetap Peralatan Kantor (Debet)
Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Kredit)
8 Koreksi kesalahan atas pencatatan kewajiban yang menambah maupun mengurangi posisi kas
Jika menambah kas Kas (Debet)
Utang (Kredit)
Jika mengurangi kas Utang (Debet)
Kas (Kredit)
44
23
www.bpkp.go,id DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH