TUGAS REFERAT GIGI DAN MULUT GLOSITIS DISUSUN OLEH : ALFONSIUS RICHY NATAM S.ked (08700282) AFDOL TRIATMOJO S.ked (09700165) PEMBIMBING : Drg. Wahyuni Dyah Permasari, Sp.Ort SUB DEPARTEMEN GIGI DAN MULUT SMF BAGIAN GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA-SURABAYA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS REFERAT GIGI DAN MULUT
GLOSITIS
DISUSUN OLEH :
ALFONSIUS RICHY NATAM S.ked (08700282)
AFDOL TRIATMOJO S.ked (09700165)
PEMBIMBING :
Drg. Wahyuni Dyah Permasari, Sp.Ort
SUB DEPARTEMEN GIGI DAN MULUTSMF BAGIAN GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA-SURABAYA
Periode 2013-2014
BAB I
PENDAHULUAN
Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia yang memiliki banyak
fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan, persepsi rasa,
bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Lidah dapat mencerminkan kondisi kesehatan
seseorang sehingga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kesehatan oral dan kesehatan
umum pasien.
Lidah dapat mengalami anomali berupa kelainan perkembangan, genetik, dan
enviromental. Penyakit-penyakit lokal dan sistemik juga mempengaruhi kondisi lidah dan
menimbulkan kesulitan pada lidah yang biasanya menyertai keterbatasan fungsi organ ini. Lesi
pada lidah memiliki diagnosa banding yang sangat luas yang berkisar dari proses benigna yang
idiopatik sampai infeksi, kanker dan kelainan infiltratif. Bagaimanapun, lesi lidah yang
terlokalisasi dan non-sistemik lebih sering dijumpai.
Lidah juga bisa menderita kelainan atau penyakit. Kelainan pada lidah antara lain terdiri
dari kelainan perkembangan, perubahan selaput dan warna lidah, indentation markings,
gangguan gerakan lidah, gangguan persarafan lidah, pembesaran lidah dan peradangan.
Penyakit lidah paling sering ditemui akibat kondisi sistemik glossitis median rhomboid,
glositis atrofi, lidah pecah-pecah, dan lidah geografis, sementara di antara kondisi lokal, ada
papiloma, lidah berbulu dan leukoplakia dengan evolusi ganas mereka mungkin . Glositis atrofi
(AG) adalah penyakit inflamasi dari mukosa lidah yang menunjukkan penampilan yang halus,
mengkilap dengan latar belakang merah atau pink.
Glositis merupakan suatu kondisi yang terjadi pada lidah yang ditandai dengan terjadinya
deskuamasi papilla filiformis sehingga menghasilkan daerah kemerahan yang mengkilat. Glositis
dapat menyerang umur tapi biasanya lebih banyak menyerang laki-laki dari pada perempuan.
Dalam beberapa kasus, glositis dapat mengakibatkan pembengkakan lidah parah yang
menghalangi jalan nafas.
Penyebab glositis antara lain Infeksi bakteri atau virus (termasuk mulut herpes
simpleks)Mekanik iritasi atau cedera dari luka bakar, tepi kasar gigi atau gigi peralatan, atau
trauma lainnyaPaparan iritasi seperti tembakau, alkohol, makanan panas atau rempah-
rempahReaksi alergi terhadap obat kumur, pasta gigi, penyegar napas, pewarna dalam permen,
plastik gigi palsu atau pengikut, atau obat tekanan darah tertentu (ACE inhibitor)Gangguan
seperti anemia defisiensi besi, anemia pernisiosa dan kekurangan B vitamin lainnya, lisan lichen
planus, eritema beraneka ragam, sariawan, pemphigus vulgaris, sifilis, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi dan Fisiologi Lidah
Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan
tertentu pada manusia. Serabut syaraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang
membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indra menuju otak, dimana perasaan itu
ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan,
penciuman dan suara.
Dalam segala hal, serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus guna
mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu, dimana setiap organ berhubungan.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap
yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan
bicara.Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa
Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor
untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke
dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Pada hakekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indra khusus
pengecap. , lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang
bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok
otot yaitu otot intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan
halus,sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta
melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan.
Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi dan akhirnya
mendorongnya masuk farinx.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan
keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah,
sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah
digulung kebelakang maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae,
sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada bagian dasar mulut.
Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, dan bila
terletak tenang didasar mulut,maka ujung lidah berbentuk bulat.
Lidah ini, juga dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (taste
buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar dipermukaan atas dan di
sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan
tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papilla.
Bagian-Bagian Lidah
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang
rahang bawah dan processus styloideusdi tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu
otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat
tiga jenis papila yaitu:
a. papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
b. papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang
lidah;
c. papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan
pengerat.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel
penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong
berfungsi untuk menopang.
Pada mamalia dan vertebrata yang lain, pada lidahnya terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor
ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut
adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan
terletak dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah. Kadang juga dijumpai pada langit-
langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali. Kuncup-kuncup pengecap ini ada
yang tersebar dan ada pula yang
Berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papilla.
Terdapat empat jenis papilla:
a. Filiformis
b. Fungiformis
c. Foliatel
d. Circumfalate
Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang,
pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat
kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap
melalui lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon
empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Letak masing-masing rasa berbedabeda
yaitu :
a. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan
b. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi
c. Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping
d. Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang
Fungsi Lidah
a. Menunjukkan kondisi tubuh
Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolism tubuh,terutama kesehatan
tubuh manusia.
1. Warna Lidah
Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan adanya infeksi
bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat pada ujung lidah
berarti adanya panas pd jantung,jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya ganguan
ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar dan
ada gangguan. Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah.
2. Bentuk Lidah
Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan ) darah
yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati tebal ,sirkulasi darah
tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa kaku ,menandakan masuk angin
panjang,adanya akivitas panas pada jantung Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan
jantung
b. Membasahi makanan di dalam mulut
Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah
c. Mengecap atau merasakan makanan
d. Membolak-balik makanan
e. Menelan makanan
f. Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata
2.2 Definisi Glositis
Glositis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang ditandai
dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah kemerahan
yang mengkilat.Glositis adalah suatu keradangan pada lidah. Glositis bisa bisa terjadi akut
atau kronis. Penyakit ini juga merupakan kondisi murni dari lidah itu sendiri atau merupakan
cerminan dari penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah. Biasanya kondisi ini
bisa menyerang pada semua tingkatan usia.
2.3 Insidensi
Prevalensi glositis jinas bermigrasi pada populasi umum ialah antara 1-2,5% dengan
kategori umur yang bervariasi. Rasio perbandingan penderita glositis jinak bermigrasi pada
wanita lebih tinggi disbanding dengan pria yaitu 5:3. Sedangkan tingkat prevalensi glositis
jinak untuk kategori anak-anak hanya sebesar 1% dengan tingkat perbandingan yang sama
antara pria dengan wanita.
2.4 Etiologi Glositis
Penyebab glositis bermacam-macam, bisa local dan sistemik. Penyebab glositis bisa
diuraikan sebagai berikut:
a. Sistemik:
1. Malnutrisi (kurang asupan vitamin B12, niacin, riboflavin, asam folic)
2. Anemia (kekurangan Fe)
3. Penyakit kulit (lichenplanus, erythema multiforme, syphilis, lesi apthous)