TUGAS UTS SEMESTER PENDEK MATAKULIAH ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI 2013 BAB II KAJIAN AWAL FILSAFAT KOMUNIKASI (RANGKUMAN BUKU KISMIYATI EL KARIMAH & UUD WAHYUDIN) Anggi Nazella 2008140034
TUGAS UTS SEMESTER PENDEK MATAKULIAH ETIKA DAN FILSAFAT
KOMUNIKASI 2013BAB II
KAJIAN AWAL FILSAFAT KOMUNIKASI(RANGKUMAN BUKU KISMIYATI EL KARIMAH & UUD WAHYUDIN)
Anggi Nazella2008140034
Mempelajari komunikasi sebagai ilmu akan menjadi dasar bagi seseorang untuk memahami komunikasi dari tinjauan filsafati.
Mengerti filsafat komunikasi akan mempermudah seseorang dalam menyusun pikirannya sebagai isi pesan komunikasi.
Isi pesan yang tersusun secara logis, etis dan estetis merupakan usaha agar proses komunikasi efektif.
2. I Komunikasi sebagai Kegiatan Ilmiah
2. I . I Pengertian Komunikasi
Pada awal abad dua puluh, sejalan dengan perkembangan industri dan dan perkembangan teknologi, para ilmuwan mulai menyadari pentingnya komunikasi.
Perkembangan inilah yang akhirnya mengantarkan komunikasi sebagai ilmu.
Perkembangan ini dimulai di Amerika Serikat dan menjadikan komunikasi sebagai communication science atau ilmu komunikasi.
Carl I. Hovlan. Hovland berpendapat bahwa komunikasi merupakan suatu proses,
“Communication is the process by which an individual (the communicator) transmit stimuly (usually verbal symbol) to modify the behavior the other individual (communicates)” (Effendy, 1988 : 6).
Definisi yang dikemukakan oleh Carl. I Hovland, nampak ada perubahan fungsi dari arti komunikasi.
Semula komunikasi berfungsi untuk menyampaikan gagasan atau informasi dalam upaya mencari kesamaan makna (communis), maka Hovland menyatakan bahwa fungsi komunikasi berupaya untuk mempengaruhi atau mengubah tingkah laku komunikan.
2. I. 2 Komunikasi sebagai Ilmu
Komunikasi memenuhi syarat sebagai ilmu, mempunyai empat syarat, yaitu :1. Mempunyai obyek tertentuIlmu adalah suatu bentuk pengetahuan yang mempelajari suatu obyek. (Poespoprojo, 1991:180).
Obyek dalam ilmu harus dibedakan antara obyek material, yaitu apa yang dipandang dalam
dan
obyek formal yaitu sudut pandang dalam arti dari sudut mana obyek ilmu itu dipandang.
2. SistematisSistem berarti kumpulan hal-hal yang disatukan kedalam suatu keseluruhan yang konsisten karena saling terkait.
3. UniversalKomunikasi di berbagai negara termasuk di Indonesia dengan menggunakan istilah menurut bahasa negara masing-masing, dipelajari, diteliti, dipraktikkan dan dikembangkan karena komunikasi memang sangat diperlukan bagi kepentingan manusia dan masyarakat.
4. MetodeSebagaimana ilmu-ilmu sosial yang lain, komunikasi menggunakan metode penelitian sosial. Ada beberapa spesifikasi dalam penelitian komunikasi, seperti terbitnya beberapa buku tentang penelitian komunikasi, antara lain:- Metode Penelitian Komunikasi, oleh Jalaluddin Rakhmat, tahun 1992- Metode Survey untuk Komunikasi, oleh Bambang Setiawan, tahun 1989
Carl I. Hovland pada tahun 1960 dalam karyanya “Social Communication” memunculkan istilah “Science of Communication” yang di definisikan sebagai :“a systematic attempt to formulate in rigorous fashion the principles by which information is transmitted and opinions and attitudes are formed” (suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara yang setepat-tepatnya asas-asas penstransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap) (Effendy, 1993 : 13).
2. I. 3 Lingkup Komunikasi
1. Bidang komunikasiBidang yang dimaksudkan adalah bidang kehidupan manusia, antara bidang kehidupan yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan yang khas. - Komunikasi sosial (social communication)- Komunikasi organisasional (organizational communication)- Komunikasi bisnis (business communication)- Komunikasi politik (political communication)- Komunikasi internasional (international communication)- Komunikasi antarbudaya (intercultural communication)- Komunikasi pembangunan (development communication)- Komunikasi tradisional (traditional communication)
2. Sifat KomunikasiDitinjau dari sifatnya komunikasi diklasifikasikan sebagai:- Komunikasi verbal (verbal communication)- Komunikasi Nonverbal (nonverbal communication)
3. Tatanan KomunikasiTatanan komunikasi dimaksudkan adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah komunikan. Komunikan dapat satu orang, sekelompok orang, atau sejumlah orang yang bertempat tinggal secara tersebar :- Komunikasi pribadi (personal communication)- Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)- Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)- Komunikasi kelompok (group communication)- Komunikasi kelompok kecil (small group communication)- Komunikasi massa (mas communication)
4. Tujuan Komunikasi- Mengubah sikap (to change the attitude)- Mengubah opini (to change the opinion)- Mengubah perilaku (to change behavior)- Mengubah masyarakat (to change the society)
5.Fungsi komunikasi- Menginformasikan (to inform)- Mendidik (to educate)- Menghibur (to entertain)- Mempengaruhi (to influnence)
6. Teknik komunikasiDimaksudkan sebagai keterampilan berkomunikasi yang dilakukan komunikator :- Komunikasi informasi (informatif communication)- Komunikasi persuasif (persuasive communication)- Komunikasi pervasif (pervasive communication)- Komunikasi instruksif (instructive communication)- Komunikasi manusiawi (human communication)
7. Metode komunikasiMetode komunikasi meliputi kegiatan-kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut :- Jurnalisme / jurnalistik (journalism)- Hubungan masyarakat (public relation)- Periklanan (advertising)- Propoganda- Perpustakaan (library)
2. 2 Pokok pikiran Filsafat KomunikasiFilsafat sebagai cara berpikir yang radikal dan menyeluruh untuk mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Untuk itu kita berusaha mengupas komunikasi sedalam-dalamnya, artinya kita mencoba menemukan hakikat / inti / esensi dari komunikasi.
2. 2. I Pengertian Filsafat KomunikasiOnong U. Effendy dalam buku Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi mendefinisikan filsafat komunikasi sebagai suatu disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metedologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya. Kita menyadari, bahwa begitu rumit dan kompleks proses komunikasi yang dilakukan oleh manusia.
Joseph A. Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia (1997) menyebut adanya lingkungan komunikasi. Lingkungan (konteks) komunikasi sedikitnya mempunyai tiga dimensi :1. Dimensi fisikDimensi fisik artinya lingkungan nyata atau berwujud (tangible)
Contoh :dalam ruangan (bangsal) baik ruang rapat, ruang sekolah (kelas), ruang keluarga atau di luar ruangan baik di taman, di jalan dan sebagainya.
Dimensi fisik ini berkaitan dengan tempat, di mana komunikasi berlangsung. Apapun bentuk tempat tersebut, pastilah mempunyai pengaruh tertentu atas kandungan pesankita (apa yang kita sampaikan) selain juga bentuk pesan (bagaimana kita menyampaikan).
2. Dimensi sosial-psikologis artinya lingkunagn hubungan kejiwaan antara komunikator dan komunikan.
Contoh : Status pendidikan, status ekonomi, norma agama, norma budaya, rasa persahabatan, rasa permusuhan, rasa gembira, rasa duka dan sebagainya.
3. Dimensi sosial-psikologis berkaitan dengan suasana di mana komunikasi berlangsung, suasana baik pada komunikator maupun komunikan akan berpengaruh terhadap pesan yang akan disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya.
Contoh : pagi hari, siang hari, malam hari, abad sebelum masehi, abad pertengahan, masa pencerahan (renaissance), abad modern, masa kini dan sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat komunikasi adalah studi secara mendalam tentang pernyataan manusia yang disampaikan pada manusia lain menuju kemengertian bersama.
2. 2. 2 Kajian Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis terhadap Komunikasi
- Ontologi, membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, hakikat apa yang dikaji.
Ontologi adalah penjelasan tentang keberadaan atau eksistensi yang mempermasalahkan akar yang paling mendasar dari ilmu tersebut.
Aristoteleles menyebut ada dua obyek metafisika, yaitu :1. Ada sebagai yang ada, yang oleh Prof. Dr. Delgaufw dalam karyanya “metafisika” dijelaskan bahwa ciri yang ada sebagai yang ada dapat diserapnya oleh panca indera. Dalam hal ini panca indera juga disebut ontologi.2. Ada yang sebagai illahi, adalah keberadaan yang mutlak, yang sama sekali tidak bergantung pada yang lain.
- Epistemologis merupakan cabang filsafat yang menyelediki asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia (Effendi 1993 : 324)
Epistemologis pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh yang dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah;
- kerangka pemikiran yang logis
- penjabaran hipotesis yang merupakan deduksi dan kerangka pemikiran
- verifikasi terhadap hipotesis untuk menguji kebenarannya secara faktual)
- Aksiologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai-nilai seperti etika, estetika, atau agama.
Aksiologi berpijak pada etika yang mempelajari tentang apakah teori berkemampuan menggerakkan teori dan penelitian.
Aksiologi berkaitan dengan cara bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan yang secara epistemologis diperoleh dan disusun.
2. 3 Pikiran Sebagai Isi Pesan Komunikasi
Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek;1. Isi pesan (the content of the aspek)2. Lambang (symbol)
Isi pesan komunikasi terutama adalah pikiran, pikiran sebagai isi pesan tidak dapat dikomunikasikan apabila tidak ada bahasa.Bahasa dapat bersifat abstrak maupun teoritis, khususnya bahasa ilmiah (Van Peursen 1990 : 6)
2. 3. I Kemampuan Berpikir Sebagai Ciri Khas Manusia
Aristoteles memberikan definisi manusia sebagai binatang yang berakal budi (Animal Rationale).
Namun yang namanya manusia jelas berbeda dengan makhluk hidup yang lain. Ada tiga ciri pembedaan manusia dan binatang, yaitu :1. Ciri-ciri fisik2. Ciri-ciri sosial3. Ciri-ciri khas manusia sebagai pesona
2. 3. 2 Intensitas Berpikir
Berpikir dapat didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam pengalaman dan pengertian (Huijbers 1986 : 116)
Sedangkan kemampuan manusia untuk mengutarakan pikirannya kepada orang lain disebut kemampuan berkomunikasi.
2. 3. 3 Pertimbangan Nilai
Sumber : Onong U. Effendi, 1993 : 381
DASAR TUJUAN NILAI HASIL
LOGIKA
ESTETIKA
ETIKAFILSAFAT Kecocokan
Kehendak
Pikiran Kebenaran
Benar atau salah
Ilmu Pengetahu
an
Benar atau Salah
Keserasian
KesenianIndah atau Jelek
KeindahanPerasaan
Ketiga bidang telaah filsafat berkaitan erat dengan kondisi kejiwaan manusia yaitu akal, rasa dan kehendak.
Logika sebagai cabang dari filsafat berkaitan dengan penelaahan terhadap asas-asas dan metode penalaran secara benar.
Berpikir logis berarti mengadakan seleksi di antara fakta dan opini untuk kemudian menyusunnya menjadi satu kesatuan yang utuh, tidak bertentangan antara satu dengan yang lain.
2. 4 Media Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia
Melalui media komunikasi, terutama media massa, manusia dapat merambah dunia dalam waktu yang cepat hingga tak tampak lagi batas ruang dan waktu di mana akhirnya batas Negara juga hilang menjadi satu “global village”.
Disebut demikian karena dunia akan terasa kecil akibat pendeknya jarak komunikasi antara komunikator dengan komunikannya (Severin dan Tankard, 1992:250).