TUGAS UTILITAS SEMESTER II
SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL DAN BUILDING MAINTENANCEBADAN PUSAT
STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH
Dosen Pembimbing : Ir. Agung Dwiyanto, MSA Anggota Kelompok :1.
Dilla Aprima Putri / 21020111140160 2. Dewi Amelia
/ 21020111140161
3. Aji Bagus Setiawan / 21020111140162 4. Ahmad Dzulqarnain /
21020111140163 5. Anhar Faris
/ 21020111140164
Program Studi S1 Teknik Arsitektur
Tahun Ajaran 2011/2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANGI.
Deskripsi BangunanNama Bangunan : Badan Pusat Statistik Provinsi
Jawa Tengah Lokasi bangunan : Jl.Pahlawan No.6 Semarang 50241
Fungsi Bangunan : Dalam melaksanakan tugas, BPS menyelenggarakan
fungsi: - pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
kegiatan statistik; - penyelenggaraan statistik dasar; Google Map -
koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS; -
fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi Pemerintah di
bidang kegiatan statistik - penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan
administrasi umum di bidang perencanaan umum,ketatausahaan,
organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga
Jumlah Lantai Bangunan
:
Luas Lahan
:
Luas Lantai Total Bangunan :
2
II. Pembahasan2.1 TEORII. SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL Suatu
bangunan yang besar & tinggi, memerlukan sarana
angkut/transportasi yang nyaman untuk aktivitas perpindahan orang
dan barang secara vertikal. Sarana angkut vertikal yang bekerja
secara mekanik elektrik adalah : Elevator (Lift). Inclinator
Eskalator Conveyor /Travellator A. Elevator (Lift) Komponen Utama
Lift : Kabin/Car Motor Rel penuntun Ruang Peluncur (hoist way)
Berdasarkan sistem penggeraknya, elevator / lift dibagi menjadi :
Sistem Hidrolik, sistem ini menggunakan tenaga hidraulik untuk
mendorong kereta lift ke atas. Kereta dihubungkan ke bagian atas
dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah
silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder
dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat
oli kembali ke tangki oli. Sistem ini mulai ditinggalkan sejak
pertengahan tahun1800 dimana tinggi bangunan sudah semakin tinggi,
sehingga perangkat hidrolik yang diperlukan semakin besar.
3
Sistem Kabel/ Tali Baja atau biasa disebut Traction Elevator,
dimana car diangkat , bukan didorong dari bawah. Sistem ini
menggunakan motor untuk mengatur keseimbangan antara kereta lift
dengan beban, ada 2 macam 1. Sistem Geared Motor Motor berada di
atas, memerlukan ruang mesin di atas. (menggunakan roda gigi untuk
transfer dari daya dari motor) 2. Sistem Gearless Motor Motor
berada di samping, tidak memerlukan ruang mesin di atas. Tidak
menggunakan roda gigi
Berdasarkan fungsinya, elevator / lift dibagi menjadi :
Lift Penumpang (yang tertutup)
Lift yang sering kita jumpai di kantor keempat sisinya tertutup
dan disesuaikan dengan kebutuhan standart. Lift Penumpang (yang
transparan)
Lift yang salah satu atau semua sisi interiornya tembus pandang
(kaca) biasanya disebut juga lift panorama. Dalam gedung (mall,
pusat perbelanjaan)biasanya diletakkan di Hall Lift untuk Rumah
Sakit Karena fungsinya untuk RS maka dimensi besarannya memanjang
dengan 2 pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat terakomodasi
dengan layak Lift untuk kebakaran (barang)
Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika terjadi
kebakaran. Interiornya harus tahan kebakaran minimal 2 jam dengan
ruang peluncurnya terbuat dari beton (dinding tahan api) Residence
Lift
Lift Untuk tempat tinggal
B. Inclanator 4
Merupakan elevator yang mempunyai sudut kemiringan tertentu dan
pada bangunan tertentu juga, seperti Menara Eiffel.
C. Eskalator Escalator adalah suatu alat angkut yang lebih
dititik beratkan pada pengangkutan orang dengan arah yang miring
dari lantai bawah miring ke lantai atasnya. Standart kemiringan
antara 30-35 derajat. Kemiringan lebih dari 10 derajat sudah masuk
kategori escalator. Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan.
Ketinggian max 20m. Lebar untuk satu orang kurang lebih 60 cm,
untuk 2 orang sekitar 100-120 cm, Kecepatan 0,45-0,60m/s Mesin
escalator terletak dibawah lantai. Karena terdiri dari segmen tiap
anak tangga maka escalator dapat diset untuk bergerak maju atau
mundur.
Komponen Utama Escalator : Landing Platform Handrail Step
Motor
Tipikal Layout Eskalator : Paralel lay out Multiple Paralel Lay
out Criss Cross lay out
D. Conveyor/Travellator Merupakan alat angkut perpindahan orang
dan barang dari satu tempat ke tempat lain pada satu lantai atau
pada lantai yang berbeda level dan bergerak sesuai dengan prinsip
pergerakan pada eskalator. Dengan demikian, konveyor ini adalah
pengembangan ide dari eskalator dan bisa dipasang pada posisi
mendatar(horisontal) ataupun miring (inclined) dengan kemiringan 10
20 derajat. Kegunaan dari alat transportasi ini adalah berfungsi
untuk membawa barang-barang bawaan yang diletakkan di dalam kereta
dorong (trolley) naik atau turun dari lantai satu ke lantai lain.
Biasanya terdapat di supermarket, mal, stasiun kereta ekspress,
dll. Dan bila dipasang secara mendatar pada satu lantai, berfungsi
untuk meringankan beban dari orang 5
yang berjalan dengan membawa barang dan menempuh jarak yang
relatif jauh. Misalnya pada terminal di bandara internasional yang
luas, musium, kebun binatang, atau aquarium (water world). II.
SISTEM BUILDING MAINTENANCE
6
2.2 DATA LAPANGAN I. SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL Pada gedung
BPS sistem transportasi vertikal yang digunakan hanya elevator/lift
dan hanya terdapat 1 buah dengan Sistem Traction Elevator Geared
Motor dan jenis lift tersebut adalah Lift Passangers Tertutup.
Deskripsi mengenai sistem yang digunakan (Sistem Traction
Elevator Geared Motor) Kereta elevator tergantung di ruang luncur
oleh beberapa steel hoist ropes, terdapat dua puli katrol, dan
sebuah bobot pengimbang (counter weight). Bobot kereta dan counter
weight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan
hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan
bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan
counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka
tidak berayun-ayun. Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di
ruang mesin yang berada tepat di atas ruang luncur kereta yaitu
pada lantai teratas gedung, lantai 6. Untuk memasok listrik ke
kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan
sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin
dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak
dengan kereta sehingga disebut sebagai kabel bergerak (traveling
cable). Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan tinggi dan
drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di
kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor
menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Berikut spesifikasi dan
kegunaan komponen utama Traction Elevator : Kamar (Machine Room) a.
Panel-panel Control : 1. Panel distribusi (Distribution Panel )
adalah panel penerima daya listrik dari panel sumber listrik utama
dalam bangunan dan diteruskan panel lift. 2. Panel Kontrol adalah
terdiri dari satu atau beberapa panel yang berisi PCB dan komputer
berfungsi untuk mengatur jalannya lift. 3. Interphone, terletak
pada panel kontrol lift yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi
(dalam keadaan tertentu) antara MR, lift dan ruang katrol. Machine
Room pada gedung BPS juga terdapat AC (Air Conditioner) yang
berguna untuk mendinginkan temperatur ruangan dan mesin lift yang
bekerja terus menerus. Suhu berkisar antara 27C - 28C. 7
b. Motor Traksi (Traction Motor ) : 1. Motor Traksi merupakan
motor yang menggerakan lift ke arah naik maupun turun. Dihubungkan
langsung dengan roda gigi dan disatukan dengan as yang dapat
dipergunakan untuk penyelamatan penumpang dalam keadaan darurat. 2.
Tabung rem ( Break Drum) terletak antara motor traksi dan kotak
roda gigi (gear box) berfungsi untuk mengerem lift secara
mekanikal, pada keadaan normal pengereman pertama biasanya
dilakukan secara elektris pada motor. 3. Pulli Tarik (Driving
Sheave) terletak pada kotak roda gigi atau pada motor langsung,
melalui gesekan tali baja (wire rope) merupakan penggerak langsung
kereta lift. c. Governor dan Selector : 1. Governor merupakan alat
pengaman kecepatan lebih (over speed ) yang berhubungan langsung
dengan alat pengaman pada kereta dengan kawat baja (wire rope) yang
berfungsi pada arah gerak sangkar kebawah. 2. Pita pemilih lantai
(Floor Selector) dipergunakan encoder yang disatukan dengan
governor atau langsung ke as motor traksi. Fungsinya untuk
mendeteksi posisi kereta dalam ruang luncur ( shaft ). Ruang Luncur
( Shaft, Hoistway) : a. Ruang luncur (Shaft, Hoistway) merupakan
lubang lintasan kereta lift yang bebas hambatan antara pit sampai
pada bagian lantai bawah ruang mesin lift. b. Rel ( Guide Rail )
adalah profil baja khusus pemandu jalannya kereta (car ) dan bobot
pengimbang (counter weight), Ukuran rel untuk kereta lebih besar
dari pada rel untuk bandul pengimbang. Terpasang tegak lurus dari
bawah sampai keatas. Adapun fungsi rel ada empat yaitu : 1. Sebagai
pemandu jalannya kereta dan bobot imbang (counter weight ) lurus
vertical. 2. Sebagai penahan agar kereta tidak miring saat pemuatan
dan akibat beban tidak merata. 3. Sebagai sarana tempat memasang
saklar, pengungkit (Cam) dan puli penegang. 4. Sebagai penahan saat
kereta dihentikan oleh pesawat pengaman ( safety device/gear ) c.
Sakelar batas lintas ( Limit Switch), ada dua jenis sakelar batas
lintas untuk pembalik arah (direction switch) dan final switch,
terpasang pada rel kereta, dipasang dibagian atas dan bagian bawah
rel berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak menabrak pit atau
lantai kamar mesin. d. Pelat Bendera ( Floor vane) dipasang pada
rel kereta yang fungsinya untuk mengatur pemberhentian kereta pada
lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan
(landing door ). e. Pintu pendaratan (Hall Door ) terdiri dari
beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill dan door
panel. Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar. Pada hall
door ini dipasang alat pengaman secara sehingga apabila salah satu
pintu terbuka lift tidak dapat dijalankan.
8
Kereta (Car ) : a. Rangka kereta terdiri dari: 1. Cross head
channel atau disebut "car sling", yaitu rangka sebagai tempat tali
baja tarik diikat dengan pegas dan baul soket dan dudukan sepatu
luncur (sliding guides) atau roda pemandu (roller guides). 2.
Bottom channel, rangka bawah tempat benturan buffer (safety plank
). 3. Dua buah tiang tegak kiri dan kanan ( up-right channels atau
stiels). Keempat bagian tersebut membentuk segi empat kokoh dengan
plat baja penguat pada sudut-sudutnya. b. Pintu Kereta (Car Door )
terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill,
door panel dan mechanisme yang mengatur buka tutup pintu. Berfungsi
untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door ) ini
dipasang alat pengaman secara seri sehingga apabila pintu terbuka
lift tidak dapat dijalankan. c. COP (Car Operating Panel-Operating
Panel Board) terletak pada sisi depan kereta (pada front return
panel) pada panel tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol
pengatur buka-tutup pintu. d. Alarm Buzzer terletak pada COP (OPB).
Berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau
tanda-tanda lain. e. Switching Box (menjadi satu dengan COP)
terletak dibawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya
dengan kunci khusus) didalamnya terletak tombol-tombol pengatur. f.
Floor Indicator adalah nomor penunjuk lantai dan arah jalannya
kereta. Terletak disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
g. Lampu Darurat ( Emergency lighting ) terletak diatas atap
kereta, fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan darurat
(listrik mati) dengan sumber dari baterai. h. Sakelar pintu darurat
(Emergency exit switch) terletak pada pintu darurat diatas kereta.
Fungsinya untuk memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu
darurat dibuka untuk proses penyelamatan.
i. Sakelar tali baja (Rope switch) terletak diatas kereta pada
bagian pengikat tali baja. Fungsinya untuk mematikan lift apabila
ada salah satu rope yang kendor atau putus. j. Safety Link adalah
mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta
yang dihubungkan dengan governor dikamar mesin. Berfungsi untuk
menahan kereta over speed kebawah (dalam keadaan darurat).
9
k. Selector switch (untuk lift jenis lama) adalah mekanisme
penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta yang
dihubungkan dengan selector lift. Berfungsi untuk memberhentikan
kereta apabila selector tape mengalami kerusakan (dalam keadaan
darurat). Lekuk Dasar (Pit) Ruangan di bagian bawah dari ruang
luncur yang fungsinya memberikan kesempatan kereta untuk
menghabiskan tenaga kinetik yang diredam oleh buffer pada saat lift
mengalami jatuh ke pit. a. Peredam (Buffer) terletak di dua tempat,
satu set untuk kereta dan satu set untuk beban pengimbang.
Berfungsi untuk meredam tenaga kinetik kereta dan bobot imbang pada
saat jatuh. b. Governor Tensioner merupakan puli berbandul sebagai
penegang rope governor, terletak di pit. c. Stop kontak terletak
didinding pit bagian depan sebagai sumber daya listnk sebagai
penerangan pit pada saat melaksanakan perawatan atau perbaikan. d.
Sakelar lekuk dasar (pit switch) terletak didinding pit bagian
depan sebagai merupakan sakelar pengaman bagi pekerja yang berada
di pit II. SISTEM BUILDING MAINTENANCE
10
2.3 ANALISIS
I. SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL
II. SISTEM BUILDING MAINTENANCE
11
III. Diagram
12
IV. Foto-foto dan Keterangan
13