TUGAS TERSTRUKTUR PERTANIAN BERLANJUT ASPEK HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN “Hama, musuh alami, dan serangga lain pada tanaman kubis” Oleh: Nama : Muhammad Bari Muwardi NIM : 135040201111032 Kelas : AE PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS TERSTRUKTUR PERTANIAN BERLANJUT
ASPEK HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
“Hama, musuh alami, dan serangga lain pada tanaman kubis”
Oleh:
Nama : Muhammad Bari Muwardi
NIM : 135040201111032
Kelas : AE
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Hama Penting Tanaman Kubis (Brassica oleracea. L)
1. Ulat Kubis (Plutella xylostella L.)
Sumber : Dokumentasi
Kingdom :Arthopoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili :Plutellidae
Genus :Plutella
Species :Plutellaxylostella L.
BIOEKOLOGI
Plutella xylostella L. tergolong dalam ordo Lepidoptera, famili Plutellidae, Plutella
xylostella mempunyai nama lain yaitu Plutella maculipennis, atau disebut juga ulat tritip atau
ulat kubis, tanaman inangnya, antara lain kubis, lobak, sawi, kolhrabi, kubis bunga, kubis kale,
kubis tunas dan tanaman lain yang termasuk keluarga Cruciferae. Dalam perkembangannya
Plutella xylostella mengalami metamorfosis sempurna (Holometabola).
Imagonya berupa ngengat kecil berwarna coklat kelabu. Pada sayap depan terdapat tanda tiga
berlian yang berupa gelombang (undulasi). Warna berlian pada ngengat betina lebih gelap
dibandingkan dengan ngengat jantan. Lamanya siklus (daur hidup) ± 21 hari, ngengatnya aktif
pada senja dan malam hari.Bentuk telur bulat panjang, lebar 0,26 mm dan panjang 0,49 mm.
Telurnya kecil, putih kekuningan diletakkan pada permukaan bawah daun dalam kelompok 10-
20 butir atau 3-4 butir. Telur kecil bulat atau oval ukuran 0,6 x 0,3 mm, berwarna kuning,
diletakkan secara tunggal atau berkelompok di bawah daun kubis. Namun, di laboratorium bila
ngengat (dewasa) betina dihadapkan pada tanaman muda maka mereka bertelur pada bagian
batang. Stadium telur antara 3-6 hari. Ulat yang baru menetas berwarna hijau pucat, sedangkan
yang telah besar warnanya lebih tua dengan kepala lebih pucat. Larva Plutella xylostella mudah
dibedakan dengan larva serangga hama lainnya karena larva ini tidak mempunyai garis
membujur pada tubuhnya serta larva terdiri atas empat instar, berwarna hijau, lincah, dan bila
tersentuh larva akan menjatuhkan diri. Larva instar pertama setelah keluar dari telur segera
menggerek masuk ke dalam daging daun. Instar berikutnya baru keluar dari daun dan tumbuh
sampai instar keempat. Pada kondisi lapangan, perkembangan larva dari instar I-IV selama 3-7;
2-7; 2-6; dan 2-10 hari. Larva atau ulat mempunyai pertumbuhan maksimum dengan ukuran
panjang tubuh mencapai 10-12 mm. Prepupa berlangsung selama lebih kurang 24 jam, setelah itu
memasuki stadium pupa. Panjang pupa bervariasi sekitar 4,5-7,0 mm dan lama umur pupa 5-15
hari.
Stadium yang membahayakan adalah larva (ulat) karena menyerang permukaan daun dan
melubangi daging daun (epidermis). Gejala serangan yang khas adalah daun berlubang-lubang
seperti jendela yang menerawang dan tinggal urat-urat daunnya saja. Akibat serangan hama ini,
kehilangan hasil dapat mencapai 58%-100%, terutama di musim kemarau.
Selain menyerang tanaman kubis, hama P. xylostella juga ditemukan menyerang berbagai jenis
tanaman yang masih termasuk famili Brassicaceae (Cruciferae) seperti : lobak, lobak cina, petai,
brokoli, kembang kol, dan mustard. Tanaman brassica liar seperti misalnya B. elongata, B.
fruticulosa, Roripa sp. dan lainnya juga menjadi inang ulat kubis.
Setelah cukup tua ulat mulai berkepompong, sarang kepompong dibuat dari sejenis benang
sutera yang berwarna abu-abu putih pada bagian bawah permukaan daun. Pembentukan sarang
kepompong mula-mula dibuat dari dasar, kemudian sisi depan dan tutupnya. Pada ujung masih
ada lubang kecil untuk pernapasan (Sastrahidayat, 1991).
Serangga dewasa berupa ngengat (kupu-kupu) berukuran kecil, berbentuk ramping, berwarna
coklat-kelabu, panjangnya ±1,25 cm, sayap depan bagian dorsal memiliki corak khas yaitu tiga
titik kuning seperti berlian, sehingga hama ini terkenal dengan nama ngengat punggung berlian
(diamondback moth). Nama lain dari serangga tersebut adalah ngengat tritip dan ngengat kubis
(cabbage moth). Aktif pada malam hari (nocturnal), dapat berpindah-pindah dari satu tanaman ke
tanaman lain atau daerah ke daerah lain dengan bantuan hembusan angin. Siklus hidup
berlangsung sekitar 2-3 minggu mulai dari telur hingga menjadi dewasa.
PENGENDALIAN
Pengendalian ulat kubis dapat dilakukan dengan cara mekanis, kimiawi dengan insektisida kimia
sintetik selektif maupun insektisida nabati, pola bercocok tanam (tumpangsari, rotasi, irigasi,
penanaman yang bersih), penggunaan tanaman tahan, pengendalian hayati menggunakan
predator, parasitoid (misalnya dengan Diadegma semiclausum Helen, Cotesia plutellae Kurdj.,