2
I. PENDAHULUAN
Memperkenalkan produk baru ke pasaran merupakan kegiatan
penyelesaian rencana pemasaran, pengkoordinasian, kegiatan
perkenalan dengan fungsi-fungsi bisnis, pelaksanaan strategi
pemasaran, dan pemantauan serta pengontrolan peluncuran produk yang
disebut launching.
Menurut kamus bahasa Indonesia dan komunikasi manajemen bisnis
launching adalah peluncuran, baik dalam hal peluncuran suatu sistem
maupun produk. Kegiatan launching merupakan kegiatan yang penting
bagi suatu perusahaan yang mempunyai tujuan ingin memperkenalkan
produknya ke pasaran masyarakat. Launching merupakan kegiatan yang
penting karena masa depan perusahaan ditentukan oleh suksesnya
launching suatu produk baru.
Dalam dunia marketing launching dikenal sebagai kegiatan
melahirkan produk baru. Disebut melahirkan karena selama sembilan
bulah lebih dilakukan persiapan dalam kandungan untuk mempersiapkan
kelahiran bayi tersebut atau produk tersebut..Jadi launching itu
sebenarnya adalah penentuan antara hidup dan mati, jika berhasil
launching maka akan sukses, tetapi jika gagal maka akan
bangkrut.
Launching merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam
suatu perusahaan yang ingin memperkenalkan produknya agar diminati
konsumen. Kegiatan launching dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan maksud perusahaan dan produk yang akan diperkenalkan.
Segmentasi kegiatan launching pun berbeda-beda sesuai dengan jenis
produk, contohnya snack di segmentasikan untuk anak-anak sehingga
launching yang dibuat pun bertemakan kegiatan anak-anak seperti
arena bermain, pemberian hadiah mainan, dan brand ambassador yang
dikenalkan pun dari kalangan anak-anak. Dalam melakukan launching
produk baru, banyak hal-hal yang harus diperhatikan agar launching
tidak gagal. Kegagalan pada launching suatu produk dapat disebabkan
oleh berbagai macam faktor, diantaranya seperti kurangnya
promosi/pemasaran, ketidaksesuaian acara launching dengan segmen
pasar (konsumen) yang dituju, dan lain-lain. Keberhasilan suatu
launching produk baru merupakan hal yang sangat penting karena
launching akan menentukan respon konsumen yang sebenarnya (first
impression) terhadap produk baru tersebut. Pada makalah ini akan
dijelaskan mengenai launching produk baru eskrim dengan merk dagang
paddle pop. Berikut merupakan cara yang dilakukan untuk launching
produk, kendala, serta aplikasinya dalam produk pangan.
II. PERSIAPAN LAUNCHINGLaunching produk adalah peluncuran sebuah
produk baru yang merupakan sebuah awal kesuksesan suatu produk baru
tersebut dipasaran. Launching produk baru adalah untuk mengetahui
keinginan hadirin dan masyarakat. Oleh sebab itu, dalam suatu acara
launching produk biasanya perusahaan akan mengundang beberapa orang
wakil untuk menyaksikan launching produk baru tersebut. Dengan
beberapa agenda pembukaan, presentasi maupun acara hiburan untuk
launching produk baru tesebut. Khususnya pada acara presentasi akan
dijelaskan product knowledge, keunggulan produk serta benefit
produk dibanding produk pesaing. Olch sebab itu launching pertama
kali adalah moment tepat untuk mengenalkan produk baru kepada
masyarakat.Salah satu syarat penting dalam launching adalah bahwa
produk baru yang diluncurkan itu haruslah memiliki diferensiasi dan
jauh lebih unggul dibandingkan dengan pesaing (stand out and
differentiate). Produk yang akan diperkenalkan harus mencapai value
innovation. Proses launching memerlukan strategi pemasaran yang
langka. Suatu perusahaan mempunyai divisi pemasaran yang melakukan
kegiatan launching. Divisi pemasaran suatu perusahaan tersebut
terdiri dari wiraniaga, manajer penjualan, dan manajer bidang
fungsional seperti produk, distribusi, keuangan, dan sumber daya.
Tim kegiatan launching ini dikepalain oleh manajer pemasaran atau
manajer produk. Launching dilakukan secara bertahap, hal ini sering
digunakan oleh beberapa perusahaan dikarenakan dapat mengurangi
ruang lingkup perkenalan dan memungkinkan manajemen untuk
menyesuaikan strategi pemasaran berdasarkan pengalaman yang
diperoleh pada tahap awal peluncuran produk.
Perusahaan baik berskala kecil, sedang dan besar, akan mampu
bertahan di dalam persaingan yang terjadi di pasar konsumen jika
produk yang di pasarkannya memikat hati konsumen dan dapat membuat
konsumen untuk tertarik untuk membeli dan menggunakan produk
tersebut.
Sayangnya, bagi suatu produk baru yang baru saja diluncurkan,
memerlukan usaha yang cukup keras untuk dapat dikenal bahkan
digunakan oleh masyarakat. Bahkan di beberapa kasus, jangankan
untuk menjual, mendapatkan seseorang yang mau mencoba produk kita
ketika kita mengadakan pameran pun sangat sulit.Secara umum,
diagram persiapa peluncuran (launching produk) adalah sebagai
berikut :
Gambar 1. Diagram Alir Persiapan Peluncuran Produk
(Anonim, 2011)
Kebanyakan konsumen menghindari produk baru yang belum mereka
kenal dengan berbagai alasan. Alasan-alasan yang paling umum dan
paling sering diungkapkan adalah :
Ada keraguan di hati para konsumen untuk mencoba produk baru
karena mereka tidak mengenal perusahaan tersebut dengan baik, tidak
ada informasi yang jelas mengenai perusahaan tersebut atau
perusahaan tersebut telah terkenal dengan reputasi produknya yang
buruk.
Di lain pihak, ada lagi konsumen yang tidak mau menggunakan
produk baru yang belum familiar di masyarakat karena tidak adanya
jaminan bahwa perusahaan penjual produk baru tersebut akan tetap
berdiri tiga atau enam bulan ke depan. Akan sangat merepotkan bagi
para konsumen jika harus membeli produk yang dalam enam bulan
kemudian ternyata mengalami kerusakan, namun ketika hendak
memperbaiki produk tersebut ternyata perusahaan penjual produk
tersebut telah bangkrut.
Ada lagi konsumen yang tidak mau menggunakan produk baru karena
sudah terbiasa menggunakan produk lain yang dikenalnya serta
menganggap bahwa untuk mempelajari sesuatu yang baru jelas akan
membuang banyak waktu.Adanya banyak alasan yang timbul akhirnya
membuat pengenalan produk baru kepada pelanggan menjadi terasa
sulit bahkan kadang-kadang harus mengerahkan seluruh tenaga dan
berjuang. Hal ini sangat perlu dilakukan karena ketika produk baru
yang diluncurkan ternyata mampu mendapatkan tempat di pasar
konsumen, maka kelangsungan usaha pun akan menjadi terjamin bahkan
ada kemungkinan besar untuk memperoleh keuntungan. Namun jika tidak
ada satu pun produk yang terjual dalam satu bulan, maka jelas usaha
yang kita bangun ini akan mengalami kerugian dan jika dibiarkan
terjadi terlalu lama, usaha tersebut dapat mengalami
kebangkrutan.
Berikut ini adalah beberapa tips sukses launching produk baru
yang bisa dilakukan, yaitu :
Mengenalkan produk baru yang dihasilkan atau dijual oleh
perusahaan kita kepada masyarakat luas dapat menggunakan berbagai
macam cara. Cara yang paling tepat sasaran sebenarnya adalah dengan
mengadakan pameran produk di berbagai pusat perbelanjaan dan pusat
keramaian. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan membagikan
brosur, katalog atau brosur.
Menerjunkan tim sales langsung ke lapangan dengan membaca contoh
produk.
Promo harga saat launching produk baru juga bisa dilakukan untuk
menarik minat konsumen mencoba produk baru yang berharga lebih
murah dari produk yang sudah ada namun memiliki kualitas yang
sama.
Pada saat pengenalan produk baru ini kepada para pelanggan,
sebaiknya benar-benar menguasai produk knowledge beserta kelebihan
dan kekurangan produk tersebut. Memberikan tester atau contoh
produk untuk langsung dicoba dan dinilai kualitasnya. Cara ini
cukup manjur terlebih untuk produk makanan dan minuman.Indikator
dari keberhasilan launching produk baru adalah antusiasme dari
peserta launching yang datang terhadap produk baru tersebut.
Semakin antusias dan yakin para peserta launching, maka terdapat
aliran sikap positif terhadap produk tersebut. Sejatinya, parameter
keberhasilan akhir dari suatu launching produk adalah banyaknya
produk yang dapat terjual, kemudian produk dapat diterima dengan
baik oleh konsumen, sehingga terjadi repeat order oleh
konsumen.Launching pertama kali adalah menguji apakah produk baru
yang dikeluarkan mengejutkan sebagai produk yang spektakuler atau
tidak. Jika launching mendapatkan tanggapan positif, maka dengan
sendirinya tanggapan konsumen secara luas akan terwakili oleh
peserta launching yang datang.
Proses launching tidak dilakukan dengan mudah terkadang proses
launching tersebut mengalami kegagalan. Beberapa penyebab gagalnya
suatu kegiatan launching adalah :
1. Kegagalan pasar seperti kecilnya potensi pasar, tidak
terdapat pembeda produk yang jelas, positioning produk yang lemah,
ketidakpahaman terhadap kebutuhan konsumen, minimnya dukungan dari
saluran distribusi serta reaksi agresif dari pesaing. Contoh di
luar negeri, kegagalan Crystal PEPSI yang meskipun meraih
penghargaan sebagai produk minuman baru terbaik tahun 1992 tetapi
hanya meraih pangsa pasar dibawah 3%.
2. Kegagalan financial yakni berupa rendahnya tingkat
pengembalian investasi atau ROI. Contoh di luar negeri bagaimana
pesawat Supersonic Concorde mengalami kegagalan karena biaya
operasionalnya mahal sehingga hanya menghasilkan sedikit keuntungan
bahkan kerugian dalam jangka panjang.3. Merupakan kegagalan dalam
hal waktu. Terlambat memasuki pasar atau terlalu dini masuk pasar
sementara pasar belum dikembangkan untuk siap menerima produk baru
tersebut.4. Kegagalan teknis yang meliputi produk tidak bekerja
dengan baik dan rancangan produk yang buruk. Contoh paling tepat
adalah Newton product dari Apple yang diposisikan sebagai PDA
(Personal Digital Assistance) tetapi konsumen tidak dapat memahami
adanya kategori yang baru itu.5. Kegagalan organisasi yang
disebabkan ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan
organisasi serta tidak adanya dukungan organisasi.Keenam, kegagalan
lingkungan berupa peraturan pemerintah dan factor makro
ekonomi.
Divisi pemasaran suatu perusahaan harus memiliki konsep produk
dan strategi marketing yang andal serta memiliki kemampuan untuk
menganalisis perubahan pasar yang telah, sedang dan akan
terjadi.III. APLIKASI LAUNCHING PADA PRODUK PANGANSalah satu produk
pangan yang disukai oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia
salah satunya adalah eskrim. Salah satu perusahaan eskrim terkenal
di Indonesia yaitu Walls telah mengeluarkan berbagai variasi dari
eskrim. Salah satu jenis eskrim yang dikeluarkan oleh Walls adalah
Walls paddle pop yang memiliki target market untuk anak-anak. Brand
Manager Walls Paddle Pop, Riri Odang mengatakan bahwa Paddle Pop
selama hampir 20 tahun telah menjadi es krim favorit anak Indonesia
sejak hadir di tahun 1992, dengan menghadirkan produk yang lezat,
bermutu dan baik untuk anak anak.Paddle Pop yang sudah hadir selama
puluhan tahun selalu melakukan launching atau perkenalan produk
untuk menarik minat konsumen dan memperkenalkan produknya. Sudah
banyak produk Paddle Pop yang telah diproduksi, varian rasa produk
Paddle Pop tersebut adalah chocolate, pelangi, dan tutti fruiti.
3.1 Launching Produk Paddle Pop
Tahun 2012 ini, Walls Paddle Pop meluncurkan dua varian terbaru,
yaitu color popper dan dracola. Varian color popper Paddle Pop
berisi empat lapisan warna dengan rasa apel, bluberi, dan raspberi.
Tak ketinggalan, lapisan susu dan butiran kembang gula sedangkan
cokelat putih menjadi topping-nya. Sementara, variasi dracola
menggunakan soda yang menyegarkan dengan kejutan jelly stroberi di
dalamnya.
Gambar1.Paddle Pop Color Poper
(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)
Berikut merupakan kegiatan launching yang dilakukan Marketing
Walls Paddle Pop :1. Launching Produk dengan Memperkenalkan Brand
AmbassadorPeluncuran produk baru dari Paddle Pop ini disertai
dengan event launching produk yang terdiri dari perkenalan dengan
Brand Ambassador Paddle Pop yang baru yaitu Coboy Jr, pemutaran
film Paddle Pop Event II, dan penukaran stik es krim dengan hadiah
menarik. Peluncuran Varian Terbaru Es Krim Paddle Pop dilakukan di
Mall ternama fx lifestyle Xnter, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa
(15/5/2012). Acara peluncuran dua varian baru eskrim Paddle Pop
dilakukan dalam suatu acara peluncuran program Paddle Pop Begins II
yang merupakan kampanye penukaran stik eskrim Paddle Pop dengan
gambar tertentu. Hal ini merupakan salah satu strategi marketing
perusahaan agar anak-anak semakin semangat mengonsumsi eskrim
karena anak-anak bisa menukarkan langsung hasil pengumpulan stik es
krim Paddle Pop dengan berbagai hadiah.
Dalam acara peluncuran dua varian baru eskrim Paddle Pop,
dihadiri oleh figure anak-anak yang sedang naik daun, sehingga
target market dari Paddle Pop ini dapat tercapai. Dengan mengundang
publi figur yang sedang digemari oleh anak-anak, maka anak-anak
akan tertarik untuk datang pada acara launching tersebut.
Gambar2.Launching Paddle Pop Begin II(Sumber :
www.paddlepop.co.id,2012)
2. Launching Produk Melalui Website dan Sosial Media
Selain peluncuran Paddle Pop Begins II dan rangkaian baru varian
rasa produk es krim, Paddle Pop juga menghadirkan websitenya yakni
www.paddlepop.co.id. Di website tersebut anak-anak dapat bermain
game interaktif dan terus berkomunikasi secara aktif dengan para
sahabat Paddle Pop lainnya melalui fanpage dan akun twitter resmi
Paddle Pop, yakni twitter @PaddlePopID.
Gambar3.Website Paddle Pop Begin II
(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)Melihat hal tersebut, cara
promosi yang digunakan oleh marketing Walls Paddle Pop adalah
dengan melalu media sosial karena di era modern ini, tidak hanya
kalangan dewasa saja yang dapat mengakses internet, namun anak-anak
juga sudah akrab dengan teknologi dan hal ini merupakan kesempatan
yang bagus untuk menjaring market.3. Launching Produk dengan
Penukaran Stik Sebagai Hadiah
Brand Manager Walls Paddle Pop menyatakan bahwa dari awal, fokus
market dari es krim Paddle Pop adalah untuk anak-anak. Sehingga
launching produk dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain yang
menarik minat anak-anak yaitu dengan peluncuran Paddle Pop Begins
II (penukaran stik) dan peluncuran website interaktif. Kedua
kegiatan ini selain menunjang acara peluncuran dua varian rasa baru
dari eskrim Paddle Pop, juga merupakan strategi marketing yang
dipilih perusahaan untuk mempromosikan brand-nya.
Gambar4. Promosi Penukaran Hadiah dengan Stik Es Krim
(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)4. Launching Produk Melalui
Acara Games untuk Anak-anak
Kegiatan launching produk Paddle Pop terbaru ini juga dilakukan
dengan mengadakan acara bermain bersama Paddle Pop Lion untuk
anak-anak di arena bermain bersama Paddle Pop yang biasanya
dilakukan pada saat weekend atau libur sekolah di mall-mall ternama
di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Gambar5. Arena Bermain Anak-Anak Paddle Pop
(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)5. Launching Produk Melalui
Pemutaran Film Paddle Pop Begin II
Pemutaran Film yang dilakukan perusahaan Walls merupakan salah
satu dari kegiatan launching dan promosi produk baru Paddle Pop
Begin II. Pemutaran film biasanya dilakukan di bioskop seperti
Blitzmegaplez di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan
Surabaya.
Pemutaran film yang dibintangi oleh artis ternama di Indonesia
seperti Giring NIDJI dan tokoh lainnya seperti Putri Titian mampu
menarik minat terutama anak-anak untuk menghadiri acara tersebut.
Selain itu terdapat pembagian es krim Paddle Pop gratis bagi yang
menonton film ini, games, dan acara foto bersama pemain film Paddle
Pop Begin II.
Gambar 6. Pemutaran Film Paddle Pop Begin II
(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)3.2 Faktor-faktor
Keberhasilan Launching Paddle Pop
Perusahaan juga memastikan bahwa semua es krim menggunakan
standar nutrisi berbasis rekomendasi Internasional dari Unilever
global, semua es krim Walls Paddle Pop sudah diformulasi khusus
sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi snack yang baik
untuk anak sehingga orangtua tidak perlu khawatir jika anak
mengonsumsi eskrim paddle pop ini. Jaminan mutu yang telah dimiliki
oleh walls dibawah unilever global juga merupakan pondasi yang kuat
akan kepercayaan masyarakat terhadap produk eskrim ini.
Jadi agar tidak membuang-buang waktu dan dana, acara launching
sebaiknya dilakukan dengan beberapa acara sekaligus yang menunjang
strategi marketing produk tersebut. Selain itu guna menunjang
suksesnya acara launching, harus disiapkan pengisi acara yang
sesuai dengan target market yang dituju, dan susunan acara yang
sesuai pula.
Launching dua varian baru eskrim paddle pop ini digolongkan
dalam acara yang sukses karena antusiasme dari hadirin cukup besar,
dengan mengandalkan segmentasi kepasa anak-anak launching yang
dilakukan mendapatkan minat yang baik dari masyarakat terutama para
orang tua yang ingin mempunyai media bermain dan belajar bagi
anak-anak.Walls Paddle pop merupakan salah satu merk dagang eskrim
batang yang sudah sangat lama dikenal di Indonesia. Walls sendiri
tidak hanya mengeluarkan produk es krim batang Paddle Pop, namun
juga berbagai jenis lainnya seperti Conello, Cornetto, dan yang
baru saja diluncurkan awal bulan Oktober ini adalah Magnum Gold.
3.1 Keberhasilan PT Unilever Brand Walls dalam Meluncurkan
Produk
Dibawahi oleh PT Unilever selakuparent company, Walls adalah
brand dengan corporate identityendorseddengan style tersendiri,
yaitu spesialis es krim di seluruh dunia. Namun tetap tidak jauh
daricorporate imageUnilever yaitu membuat orangfeel good, look
godd, and more out of life. Walls telah memasuki Indonesia sejak
1992. Dengan 13 brand serta 40 varian rasa, Walls telah menjadi
pilihan untuk es krim nomor satu di Indonesia, menggebrak pasar es
krim yang saat itu sedang dikuasai Campina, Peters, Diamond, dll.
Walls selalu melakukan inovasi terhadap produk-produknya baik yang
In Home maupun Out of Home agar memuaskan konsumen dari segmen
tertentu yang sesuai. Produk In Home seperti Vienetta, Moo, dsb,
sedangkan Out of Home seperti Conello dan Paddle Pop.Suksesnya
sebuah komunikasi pemasaran bergantung pada membangun dan
mempertahankanbrand loyalty, Walls bisa dikatakan cukup peduli
dengan prinsip pokok ini. Walls menjalankan trend komunikasi global
dengan memadukan alat-alat komunikasi pemasaran yang tergabung
dalam IMC. Seperti memasang iklan di televisi, radio, majalah, dan
melakukan sales promotion, events, direct marketing, dll untuk
menancapkan brand-nya di benak konsumen.
Aktivitas lainnya adalah event yang diselenggarakan Walls untuk
memperkenalkan varian-varian baru Conello, yang pada tingkat global
lebih dikenal dengan nama Cornetto.Campaignbertema Two Becomes One
ini mengarah pada segmen remaja umur belasan tahun dengan tujuan
membawa nilai-nilai persatuan dari adanya banyak perbedaan yang
timbul di dunia mereka. Campaign ini dilengkapi event launching
varian baru Conello Royale, lomba atau quiz di radio, dan 2
orangbrand ambassadordari Indonesia (Gita Gutawa) dan Malaysia
(Gadaffi B. Ismail Sabri).
Elemen IMC lainnya,interactive marketing, juga dipakai Walls
menyadari kebutuhan akan internet kian meningkat khususnya di
kalangan generasi muda, dengan menggarap website brand Conello
dengan tajuk www.icecreamoflove.com yang ditujukan pada remaja. Di
dalamnya, konsumen dapat mengakses berita, tips, atau menjadi
komunitas situs. Selain itu konsumen juga dapat mengakses
[email protected] friendster.
Berjalannya konsep komunikasi pemasaran terpadu global pada
Walls adalah bukan tanpa fondasi yang kuat. Unilever begitu juga
Walls telah mengadakan riset, survey, atauconsumer insightterlebih
dahulu dalam rangka menentukan aktivitas pemasaran ke depannya.
Salah satunya dengan mengumpulkan data rendahnya pendidikan di
Indonesia, sehingga mereka dapat menggelar kampanye Berbagi 1000
kebaikan. Adapun dengan berpijak pada survey oleh University of
Amsterdam yang menemukan bahwa es krim dapat membuat kita senang,
Walls berani meluncurkan dua varian rasa Conello Royale yaitu
Sweetheart Brownies dan Almod Praline in Love dengan harapan
tercipta brand imagehappypada Walls karena lebih banyak remaja akan
merasa senang dan menikmati hari-hari mereka.
Tahun 2005 kembali menjadi tahun yang penuh kesuksesan bagi
divisi es krim, Walls, Paddle Pop, Conello dan Magnum. Kehadiran
Walls Moo menjadi berita besar di antara anakanak sebagai produk
yang memikat dengan komunikasi yang menarik perhatian dan mudah
diingat. Es krim ini juga menjadi cara yang sempurna untuk para ibu
yang ingin menyediakan cemilan sehat dengan kandungan kalsium bagi
yang mereka kasihi. Keberhasilan Moo yang tercatat sebagai
penyumbang keuntungan utama pada penjualan es krim dalam kurun
waktu kurang dari setahun ditunjang oleh kegiatan aktivasi yang
melibatkan kerjasama tim yang baik dan perencanaan yang matang
dengan pelanggan. Kegiatan yang sangat sukses itu memikat 46000
anak di 120 toko, yang membuat hal ini sangat membanggakan bagi
Walls.
Es krim Paddle Pop turut membantu menambah keramaian konsumen
dengan kampanye dan kegiatan promosi di tokotoko. Sementara untuk
segmen remaja, strategi yang tertuju pada budaya cafe dan minum
kopi terbukti merupakan langkah yang tepat tercermin dari
kesuksesan penjualan Conello cup. Sektor in-home, selalu memimpin
dalam peluncuran varian-varian dengan berbagai rasa baru yang
berhasil meningkatkan konsumsi es krim dan sekaligus membantu
pelanggan untuk memperluas usaha es krim dalam bisnis mereka.
Kampanye pada bulan Ramadhan merupakan contoh sukses lain kegiatan
yang mempromosikan ide bahwa es krim Walls adalah hadiah bagi
anak-anak yang berhasil menyelesaikan ibadah puasanya hingga azan
maghrib tiba. Kelengkapan kegiatan selama bulan puasa ini kami
sesuaikan dengan tema Ramadhan dengan memberikan sampel dan hadiah
langsung di toko-toko menjelang berbuka puasa. Agar pelanggan lebih
mudah menikmati es krim, Walls juga mengembangkan kerjasama baru
pada jalur non-tradisional, seperti di taman-taman rekreasi, pusat
hiburan dan pom bensin sehingga Walls tetap memiliki brand image
yang baik di mata masyarakat IndonesiaKESIMPULAN Launching produk
adalah peluncuran sebuah produk baru yang merupakan sebuah awal
kesuksesan suatu produk baru tersebut dipasaran. Launching produk
dapat mengalami kesuksesan dan kegagalan yang sangat berpengaruh
terhadap masa depan perusahaan. Parameter keberhasilan akhir dari
suatu launching produk adalah banyaknya produk yang dapat terjual,
kemudian produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen, sehingga
terjadi repeat order oleh konsumen.
Faktor utama yang menentukan keberhasilan launching produk baru
adalah pemasaran dan segmenatsi pasar yang tepat. Kegagalan pada
launching suatu produk dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor,
diantaranya seperti kurangnya promosi/pemasaran, ketidaksesuaian
acara launching dengan segmen pasar (konsumen) yang dituju, dan
lain-lain.DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Paddle Pop Begin II. Available at
www.paddlepop.co.id
(diakses pada 3 Oktober 2012)
Anonimb. 2011. Pengembangan Pengujian dan Peluncuran. Available
at http://marketingclassic.blogspot.com (diakses pada 3 Oktober
2012)
Mataufan. 2012. Kekuatan Launching. Available at
http://mataufan.blogspot.com (diakses pada 3 Oktober 2012)Royan,
frans M. 2007. smart launching new product. gramedia, jakarta
1
_1410811097.vsdDepartemen Marketing
Menginformasikan kepada tiap-tiap depertemen terkait untuk
rencana persiapan dan peluncuran produk
Internal Memo
Departemen Marketing
Membuat Sarana Promosi / Publikasi
Brosur, Media Promosi Lainnya
Departemen Marketing
Melakukan Sosialisasi
Brosur, Website
Departemen Marketing
Mengajukan penawaran produk baru melalui pelanggan
Proposal (email dan fax)
Departemen Marketing
Melakukan evaluasi terhadap produk baru
Laporan Hasil Evaluasi Produk
Memuaskan
Belum
Ya
Dept. Marketing dan Dept. terkait
Malakukan tindakan perbaikan dan pencegahan
Form Tindakan perbaikan dan pencegahan
Selesai